hidup sederhana

Upload: surya-perdana-siahaan

Post on 02-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 hidup sederhana

    1/10

    Hidup Sederhana

    Kode Kaset:

    T311B

    Nara Sumber:

    Pdt. Dr. Paul Gunadi

    Abstrak:

    Dewasa ini ada banyak orang yang menargetkan untuk menjadi kaya raya pada

    usia muda. Bahkan ada yang sudah menargetkan usia pensiun dini setelah

    mengumpulkan harta kekayaan. Tuhan tidak anti kekayaan dan Ia memberkati

    sebagian orang dengan kekayaan berlimpah. Namun demikian pada hakekatnya

    Alkitab menghendaki agar kita menjadi jurukunci Tuhan. Hidup sederhana adalahbagian dari menjadi jurukunci yang bertanggung jawab. Bagaimana sebenarnya

    kita bisa hidup sederhana dan benar ? Ataukah kita harus hidup irit ?

    MP3:

    3.60 MB

    Play Audio:

    Click to play

    Transkrip

    Isi:

    [hidup_sederhana] =>

    Lengkap

    "Hidup Sederhana" oleh Pdt. Dr. Paul Gunadi

    Saudara-Saudara pendengar yang kami kasihi, di mana pun anda berada. Anda kembali

    bersama kami dalam acara TELAGA (Tegur Sapa Gembala Keluarga). Saya GunawanSantoso dari Lembaga Bina Keluarga Kristen akan berbincang-bincang dengan Bp. Pdt. Dr.

    Paul Gunadi. Beliau adalah seorang pakar dalam bidang konseling serta dosen di Seminari

    Alkitab Asia Tenggara Malang. Perbincangan kami kali ini tentang"Hidup Sederhana". Kami

    percaya acara ini pasti bermanfaat bagi kita sekalian dan dari studio kami mengucapkan

    selamat mengikuti.

    GS : Pak Paul, kalau kita melihat tokoh-tokoh di Alkitab memang ada yang kaya,

    tapi juga ada yang miskin. Apakah Alkitab juga berbicara tentang bagaimana

    pola hidup yang sederhana itu, Pak Paul ?

    PG : Memang sudah tentu Alkitab tidak memberikan penjelasan yang rinci tentang hidup

    yang sederhana seperti apa karena tidak dapat dibayangkan atau dimengerti bahwa konteks

    http://www.telaga.org/audio/hidup_sederhanahttp://media.sabda.org/telaga/mp3/T311B.MP3http://www.telaga.org/kategori/pengembangan_diri?page=1http://www.telaga.org/audio/hidup_sederhanahttp://media.sabda.org/telaga/mp3/T311B.MP3http://www.telaga.org/kategori/pengembangan_diri?page=1
  • 7/27/2019 hidup sederhana

    2/10

    kehidupan selalu bereda-beda antara zaman itu dan zaman sekarang, kondisi budaya di sana

    dengan kondisi di sini tidak sama.

    Jadi memang Alkitab tidak memberikan penjelasan secara rinci, namun sudah

    tentu Alkitab memunyai panduan-panduan yang lebih bersifat umum yang bisa

    kita gunakan agar kita dapat hidup lebih bijaksana dalam pengertian tidakmenghambur-hamburkan uang.

    GS : Tapi pengertian sederhana antara orang yang satu dengan orang yang lain

    pasti punya konsep yang berbeda-beda. Menurut Alkitab bagaimana, Pak Paul ?

    PG : Sudah tentu kita harus mengerti bahwa Tuhan tidak anti kekayaan. Tuhan memberkati

    sebagian orang dengan kekayaan berlimpah, jadi jangan sampai kita juga jatuh ke dalam

    ekstrem yang keliru ang mengatakan bahwa Tuhan itu anti kekayaan, Tuhan menghendaki

    kita semua hidup miskin, tidak seperti itu.

    Namun sekali lagi mesti ada perspektif atau bingkai yang tepat sehingga kita ini

    tidak salah, sebab Tuhan menghendaki kita menjadi juru kunci Tuhan yaitu

    penerima sekaligus pengelola harta dan kekayaan untuk kepentingan yang lebih

    luas dari pada diri sendiri. Jadi kita tidak bisa hidup hanya meneropong

    segalanya dari kacamata kita, keperluan kita, keinginan kita, selera kita, tidak

    seperti itu, tapi Tuhan menginginkan agar kita menjadi penerima berkat-berkat-

    Nya. Setelah kita menerima berkat-berkat-Nya maka kita harus memikirkan

    bagaimana mengelolanya supaya berkat-berkat Tuhan ini dapat dengan efektif

    dicicipi pula oleh orang-orang yang lain. Jadi Tuhan menghendaki agar kita

    menjadi penyalur dari berkat-berkat Tuhan. Dan saya tadi ingatkan kita juga

    dapat menjadi dan boleh menjadi penerima berkat Tuhan. Hal itu tidak salah,senantiasa ingat kita juga harus menyalurkannya.

    GS : Jadi apa artinya hidup sederhana itu, Pak Paul ?

    PG : Ada beberapa yang akan kita angkat. Yang pertama hidup sederhana berarti hidup

    secukupnya misalkan kendati kita sanggup membeli kendaraan yang mewah, tapi kita

    memilih kendaraan yang lebihmurah sebab itu pun sudah memadai untuk kebutuhan kita.

    Atau kita putuskan kita tidak membangun rumah yang megah walaupun mampu,

    tapi sebaliknya kita membangun rumah yang sesuai dengan kebutuhan kita.

    Dengan kata lain, waktu kita berhasil menyederhanakan hidup sehingga kita

    hidup lebih sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan, maka kita dapat juga

    menjadi penyalur berkat Tuhan dengan lebih efektif untuk yang lainnya, untuk

    pekerjaan Tuhan dan jangan sampai kita terjerat di dalam sebuah lingkaran yang

    dewasa ini sedang melilit begitu banyak orang yaitu orang ini seakan-akan

    berlomba-lomba untuk meningkatkan tingkat kemewahan. Ada orang yang

    misalnya membeli barang elektronik seperti"BlackBerry" kemudian muncul yang

    baru dan langsung dijual atau diberikan kepada yang lain dan beli lagi yang

    baru. Jadi misalkan setiap setahun sekali beli yang baru yang lebih mewah

    padahalnya dia sendiri tidak menggunakannya karena banyak fitur yang dia

    sendiri tidak tahu, tapi yang penting adalah dia membeli lagi yang lebih mewah

    lagi. Dengan mobil juga demikian,"yang ini kurang mewah" maka membeli yang

  • 7/27/2019 hidup sederhana

    3/10

    lebih mewah lagi. Jadi untuk meningkatkan kemewahanlah kemudian kita

    membeli barang-barang itu. Ini sangatlah keliru, kita hidup secukupnya kalau

    kita cukup untuk kita hidup segini maka kita harus hidup segini dan jangan kita

    menambahkannya lagi. Saya ingat pengakuan dari Pdt. Rick Warren di Amerika

    Serikat, beliau tiba-tiba menjadi kaya raya karena dua buku yang ditulisnya yaitu

    The Purpose Driven Church itu yang pertama, dan yang kedua The PurposeDriven Life, itu dua-duanya menjadi"best seller" sehingga jutaan bukunya terjual.

    Jadi tiba-tiba dia menjadi orang kaya, menjadi milyarder, uangnya melimpah

    ruah tapi langsung dia menetapkan prioritas. Saya masih ingat prioritasnya

    adalah dia tidak akan meningkatkan kemewahan hidupnya. Jadi mobil yang dia

    pakai adalah mobil yang tetap sama, rumah yang dia tinggali tetap dia tinggali

    dan bahkan 90% dari uangnya dia persembahkan kepada Tuhan. Pelayanan-

    pelayanan yang dilakukan keluar negeri dan sebagainya semua atas biaya

    sendiri dan dia menolak menerima gaji atau penghasilan dari gerejanya dan

    semua gaji yang telah dia terima dari gerejanya itu dikembalikan lagi kepada

    gerejanya. Dengan kata lain, dia benar-benar berusaha menjadi juru kunci,menjadi penerima berkat Tuhan sekaligus menjadi pengelola yang baik,

    sehingga dari berkat yang berlimpah yang Tuhan berikan kepadanya, begitu

    banyak orang lain yang menikmatinya. Bandingkan dengan orang lain yang

    menerima begitu berlimpahnya dan semua hanya untuk kantong sendiri dan

    yang menikmati hanyalah dia sendiri. Hal ini tidak pernah menjadi rencana

    Tuhan memberkati kita. Tapi untuk dapat menjadi pengelola sekaligus penyalur

    berkat Tuhan, memang kita harus belajar hidup secukupnya, jadi jangan sampai

    hanya bertujuan meningkatkan kemewahan saja.

    GS: Seringkali itu dikaitkan dengan status simbol dari orang-orang yang

    berhasil. Mungkin dia sendiri ingin hidup sederhana, tapi masyarakat atau

    teman-teman di sekitarnya yang mendorong dia dan dia akan mudah tergoda

    untuk membeli barang mewah untuk menjadi status simbolnya.

    PG : Memang saya mengerti ada orang yang berlimpah ruah dalam kekayaannya takut untuk

    hidup sederhana karena takut disangka kikir,"Kaya tapi seperti itu, mobilnya tidak diganti-

    ganti". Kalau ad orang yang berkata seperti itu, jadinya hatinya miris dituduh kikir.

    Jadi untuk memberikan penampilan bahwa dia tidak kikir maka dia membeli

    mobil yang mewah. Sudah tentu saya tidak mengatakan bahwa orang tidak

    boleh sama sekali membeli mobil yang mahal. Kadang-kadang memang ada

    orang yang diberkati Tuhan dengan berlimpah sehingga ada orang yang ingin

    membeli mobil bagus maka silakan, yang memang tidak memiliki uang seperti

    itu harus membeli kendaraan yang lebih sederhana atau bahkan tidak memunyai

    kendaraan sama sekali. Tapi ingatlah waktu dia membeli itu dia harus ingat

    apakah ini penggunaan uang yang paling efektif, yang paling memuliakan Tuhan

    dan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita harus ingat bahwa Tuhan

    memberi kepada kita supaya berkat-Nya dapat dibagikan untuk yang lain,

    supaya yang lain pun menerima kebaikan Tuhan pula. Jadi selalu harus kita

    pertimbangkan dari kacamata ini.

  • 7/27/2019 hidup sederhana

    4/10

    GS : Kadang-kadang di dalam sebuah keluarga ada satu pihak misalnya si suami

    atau ayah yang sudah bertekad mau hidup sederhana, tapi istri dan anak-

    anaknya keberatan dan ini bagaimana, Pak Paul ?

    PG : Saya kira harus ada negosiasi atau penjelasan-penjelasan agar anggota keluarga yang

    lain dapat mengerti kenapa bisa seperti ini. Kalau mereka sudah dijelaskan tapi tidakmengerti, maka diasebagai kepala keluarga bisa memberitahukan kepada anak dan istrinya,

    dia bisa mengatakan kalau ini tidak benar kalau kita membeli barang semahal ini hanya untuk

    keperluan seperti ini, maka tidak perlu.

    Jadi silakan, saya kira dia boleh menetapkan apa yang sebaiknya, jadi jangan

    sampai akhirnya dia membiarkan keluarganya memboros-boroskan uang

    seenak-enaknya sehingga akhirnya tidak menjadi berkat bagi yang lainnya.

    GS : Jadi tetap dibutuhkan suatu kesepakatan dan pimpinan dari kepala keluarga

    yang tegas dan jelas ?

    PG : Saya kira demikian, Pak Gunawan.

    GS : Hidup sederhana yang lain artinya apa, Pak Paul ?

    PG : Artinya melihat hidup dari perspektif yang lebih luas dan bernilai kekekalan.

    Maksudnya kita harus memandang hidup dari perspektif Tuhan dan kepentingannya. Kita

    tidak hanya memikirkan kebtuhan pribadi dan keluarga, kita pun memikirkan kebutuhan

    orang di sekitar kita.

    Kita tahu semua yang dimiliki adalah pemberian Tuhan untuk digunakan sesuaikehendak-Nya. Jadi kita berusaha untuk menyisihkan uang guna perluasan

    pekerjaan Tuhan dan bukan saja untuk perluasan pekerjaan kita. Kita tahu

    bahwa Tuhan memberkati kita dengan berlimpah agar kita dapat menjadi

    penyalur berkat Tuhan untuk kepentingan yang lebih luas. Itu sebabnya sebelum

    menggunakan uang untuk kepentingan pribadi, kita pun harus

    memertimbangkan apakah kita perlu menggunakannya untuk kepentingan yang

    lain. Jadi saya mau agar kita mendisiplin diri dan benar-benar sebelum

    mengeluarkan uang untuk keperluan kita maka kita harus bertanya terlebih

    dahulu apakah uang ini dapat digunakan untuk kepentingan lain yang memang

    dibutuhkan. Jangan sampai kita melupakan pertanyaan seperti itu, sebab sayakira banyak orang termasuk orang Kristen yang pada waktu mengeluarkan uang

    tidak lagi memikirkan apakah ini penggunaan uang yang terbaik di mata Tuhan

    yang telah mengaruniakan berkat-Nya kepada kita. Kalau saja lebih banyak

    anak-anak Tuhan yang berpikir seperti ini, maka akan lebih banyak orang yang

    menerima berkat-berkat Tuhan. Belum lama ini saya makan di restoran dan

    bertemu dengan seorang bapak yang berkata kalau saya pernah berkhotbah di

    gerejanya dan kami berbincang-bincang, kemudian dia bercerita kalau dia

    datang dengan stafnya yang berjumlah 3 orang, dia seorang pemilik toko dia

    pergi dengan stafnya, dia sudah tua tapi stafnya masih muda namun mereka

    makan bersama. Kenapa ?"Sebab mereka adalah mitra saya dan mereka bukanpegawai saya, tapi mereka adalah mitra sebab kalau mereka tidak menolong

  • 7/27/2019 hidup sederhana

    5/10

    saya maka saya tidak akan bisa melakukan pekerjaan saya", jadi kita ini sejajar.

    Saya sangat kagum dengan konsepnya, jadi dia tidak hanya memikirkan

    kebutuhan sendiri tapi dia memikirkan kepentingan stafnya dan tidak heran

    waktu saya dikenalkan dengan stafnya, walaupun toko ini relatif sederhana dan

    stafnya hanya 3 orang, tapi mereka bersukacita bisa pergi bersama, bergurau,

    berbicara bersama. Saya kira inilah garis yang telah Tuhan tetapkan untuk kitalewati yaitu hidup seperti ini, sehingga akhirnya orang menerima berkat karena

    kita menaati yang Tuhan inginkan.

    GS : Yang Pak Paul maksudkan dengan melihat hidup dari perspektif yang

    bernilai kekekalan itu misalnya seperti apa ?

    PG : Tuhan memunyai rencana dan pekerjaan yang belum selesai. Rencana Tuhan adalah

    agar semua manusia kembali kepada-Nya lewat pengorbanan Tuhan kita, Putra-Nya yang

    tunggal Yesus Kristus di kau salib.

    Tuhan mau agar lebih banyak orang yang mengenal dan percaya kepada Tuhan

    sehingga menerima pengampunan dosa atas segala kesalahan dan dosa yang

    telah kita perbuat dan kita didamaikan kembali dengan Tuhan. Tuhan

    menghendaki anak-anak-Nya terlibat di dalam pekerjaan-Nya ini yang memang

    belum selesai yaitu mengenalkan Yesus sebagai jalan yang Tuhan telah tetapkan

    dan pengorbanan-Nya di kayu salib kepada manusia yang lainnya. Itu juga

    memerlukan uang karena harus misalnya menyiapkan orang untuk bersekolah,

    menyiapkan orang untuk menjadi seorang hamba Tuhan, mengirimnya keluar

    dan sebagainya. Itu semua memang memerlukan biaya. Jangan lupakan

    pekerjaan Tuhan, jangan lupakan gereja di mana kita beribadah, gereja adalah

    duta Tuhan di bumi dan pekerjaan Tuhan lewat gereja juga banyak dan itu juga

    memerlukan uang. Jadi jangan lupa memberi untuk kepentingan Tuhan di gereja.

    Ini yang saya maksud perspektif kekekalan, kita tidak hanya memikirkan diri dan

    kebutuhan pribadi tapi memikirkan Tuhan dan kepentingan-Nya serta pekerjaan-

    Nya yang bernilai begitu mulia yaitu bernilai sampai kekekalan supaya orang

    bisa hidup kekal bersama dengan Tuhan.

    GS : Mungkin ada pengertian yang lain, Pak Paul, tentang hidup sederhana ini ?

    PG : Yang berikut adalah hidup sederhana tidak berarti hidup tanpa kenikmatan.

    Pengkhotbah 2:24 menegaskan,"Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan danminum dan bersenang-senang dlam jerih payahnya.

    Aku menyadari bahwa inipun dari tangan Allah". Nah di sini kita dapat melihat

    bahwa Tuhan tidak melarang kita untuk bersenang-senang alias menikmati

    hidup, dengan kata lain menikmati apa yang telah diberikan Tuhan tidaklah

    salah. Jadi jangan sampai kita berpikiran bahwa Tuhan ingin agar kita bermuka

    panjang, tidak memiliki senyum, tidak pernah tertawa, hati tidak pernah

    bergembira, tidak seperti itu. Jadi Tuhan mengizinkan kita menikmati apa yang

    telah dikaruniakan-Nya dan bersenang-senang dalam jerih payah yang telah kita

    keluarkan. Satu lagi menikmati hidup ini juga merupakan bagian dari hidup yangberimbang, karena menikmati hidup memberi penyegaran kepada tubuh dan

  • 7/27/2019 hidup sederhana

    6/10

    jiwa, supaya kita lebih dimampukan-Nya untuk memenuhi tuntutan hidup.

    Misalnya kalau sampai kita tidak dapat menikmati hidup maka itu pertanda

    bahwa kita telah kehilangan keseimbangan dalam hidup, sesuatu yang dapat

    memberi dampak buruk pada relasi kita dengan sesama.

    GS : Kenikmatan itu bukan hak monopoli orang kaya, jadi orang yangpendapatannya pas-pasan pun bisa menikmati kehidupan.

    PG : Betul. Jadi lakukanlah rekreasi meskipun murah dan lakukanlah hal-hal yang bisa

    menyenangkan hati dan kebetulan kita tinggal di kota Malang dan kebetulan juga ada

    beberapa tempat-tempat rereasi di kota Malang yang relatif murah.

    Kita bisa melihat betapa padatnya tempat rekreasi tersebut dikunjungi oleh

    rakyat, meskipun mereka tidak bisa menikmati rekreasi yang mahal tapi mereka

    pergi ke tempat rekreasi yang mereka dapat jangkau, sehingga mereka juga

    turut bersukacita dan jiwa akhirnya disegarkan dan jiwa yang segar, tubuh yang

    memang sudah penat akhirnya dipulihkan lewat rekreasi menjadi jiwa yang

    dapat menolong orang lain, yang dapat bersimpati kepada orang, yang lebih

    sabar, yang tidak hidup egois karena hidup di dalam suatu komunitas. Begitu

    banyak berkat yang dapat diperoleh jikalau kita mengizinkan untuk menikmati

    hidup. Sudah tentu menikmatinya dengan cara Tuhan dan bukan dengan cara

    yang salah.

    GS : Sebenarnya kenapa Pak Paul, ada orang yang merasa bersalah kalau dia

    bersenang-senang ?

    PG : Mungkin ada konsep yang keliru yang ditanamkan dalam dirinya misalnya bahwaTuhan melarang kita untuk bersenang-senang, tapi Tuhan mengharuskan kita untuk serius

    menghadapi hidup dan akhinya merasa"Kenapa puas dengan hidup, itu berarti kita tidak lagi

    hidup bergantung kepada Tuhan".

    Jadi ada orang yang memiliki konsep rohani yang keliru. Atau yang kedua yang

    lebih bersifat latar belakang kita, ada orang-orang yang hidupnya penuh dengan

    kesusahan, kepahitan sehingga tidak pernah tahu bagaimana menikmati hidup,

    sehingga waktu dia menikmati hidup maka dia merasa bersalah dan seolah-olah

    dia tidak layak menikmati hidup, dia selayaknya hidup susah karena itulah yang

    menjadi porsi hidupnya di masa lampau. Jadi ada beberapa penyebab kenapaada beberapa orang yang tidak bisa menikmati hidup.

    GS : Apakah itu bisa diluruskan artinya kepada mereka bisa diberikan bimbingan

    sehingga mereka sadar bahwa sebenarnya tidak apa-apa menikmati hidup.

    PG : Misalkan kita bisa membawa mereka kepada firman Tuhan kembali. Kita melihat

    bahwa misalkan Tuhan Yesus sendiri adalah Seseorang yang bisa menikmati hidup sebagai

    manusia di bumi. Dia serin bertemu dengan para pemungut cukai dan mereka sering

    mengundang-Nya untuk makan dan sebagainya.

    Jadi Tuhan menikmati persahabatan dengan mereka sebab Tuhan tahu lewatpersahabatan dengan mereka, Dia dapat menjadi terang menuntun mereka

  • 7/27/2019 hidup sederhana

    7/10

    kembali ke jalan yang benar. Jadi sekali lagi Tuhan bisa dan membolehkan

    menikmati hidup dan tidak salah. Sebab bukankah juga seperti yang telah kita

    baca dari kitab Pengkhotbah itu adalah dari tangan Allah, kemampuan

    menikmati hidup juga adalah dari Tuhan sendiri.

    GS : Mungkin ada pengertian yang lain tentang hidup sederhana, Pak Paul ?

    PG : Hidup sederhana tidak berarti kita tidak harus bekerja dengan sebaik-baiknya.

    Pengkhotbah 5:10 berkata,"Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang

    menghabiskannya. Dan apakh keuntungan pemiliknya selain dari pada melihatnya? Enak

    tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak; tetapi kekenyangan

    orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur."

    Di sini firman Tuhan mengingatkan bahwa kekayaan bukan segalanya dan

    menjadi kaya tidak seindah yang dibayangkan sehingga firman Tuhan tadi

    berkata,"Apa keuntungan pemiliknya selain dari melihatnya" menjadi kaya tidak

    seindah yang dibayangkan namun demikian firman Tuhan mengingatkan bahwa

    orang yang bekerja, enak tidurnya. Jadi Tuhan memang ingin agar kita bekerja,

    tidak berarti hidup sederhana adalah hidup tidak bekerja atau bekerja asal-

    asalan, yang penting hidup sederhana dan tidak harus punya uang, tidak seperti

    itu, tapi kita harus bekerja dengan sebaik-baiknya maka firman Tuhan

    berkata,"Orang yang bekerja enak tidurnya". Jadi singkat kata hidup sederhana

    bukan berarti hidup seenaknya tanpa motivasi, hidup sederhana tetap adalah

    hidup untuk memberi yang terbaik dari diri kita.

    GS : Melalui bekerja ini sebenarnya kita bisa menikmati apa yang kita kerjakan

    dan apa yang dihasilkan dari pekerjaan itu, Pak Paul.

    PG : Bukankah seringkali kita berkata,"Ini uang dari keringat sendiri" betapa manisnya

    menikmati uang keringat sendiri. Saya masih ingat ketika pertama kali saya bekerja dan

    masih bekerja secar purna waktu, akhirnya saya membeli televisi dan saya setel di kamar

    saya dan saya membeli seperti penyangga badan untuk duduk supaya bisa membaca, rasanya

    senang luar biasa karena bisa membeli sesuatu dari keringat sendiri.

    Tuhan memang mengizinkan dan membolehkan kita untuk menikmati jerih

    payah kita selama kita mengingat bahwa ini adalah pemberian Tuhan dan

    mensyukurinya bahwa Dialah yang telah mengaruniakan berkat-berkat ini

    kepada kita.

    GS : Kesulitan utama orang hidup sederhana memang contohnya sangat sedikit

    bahkan di antara rohaniwan sekalipun orang tidak melihat kesederhanaan hidup

    bahkan kemewahan yang berlebihan dan ini membuat orang berkata,"Dia saja

    seperti ini, kenapa saya harus sederhana ?"

    PG : Betul dan ini patut disayangkan, dan ini adalah kenyataan di dalam kehidupan kita

    sekarang yang begitu banyak orang termasuk rohaniwan yang tidak lagi memiliki konsep

    yang telah saya sebutyaitu perspektif kekekalan sehingga akhirnya lebih terpusat pada diri

    sendiri dan bagaimana bisa menyenangkan hati sendiri.

  • 7/27/2019 hidup sederhana

    8/10

    Kita harus meneropong segalanya dari kacamata kepentingan Tuhan, selalu

    sebelum kita keluarkan uang dalam jumlah yang besar maka kita tanyakan

    apakah uang ini dapat digunakan untuk kepentingan Tuhan yang lebih luas, jadi

    sudah tentu selalu pikirkan hal itu. Sudah tentu tetap kita akan membeli sesuatu

    yang kita sukai dan tidak salah, makanya kita harus seimbangkan. Kita boleh

    menikmati hidup dan untuk menikmati hidup maka kita boleh membeli sesuatuyang kita sukai dan itu tidak salah. Tapi selalu hiduplah dalam keseimbangan

    antara menikmati hidup tapi juga memikirkan kepentingan Tuhan,"Apakah uang

    ini dapat digunakan untuk kepentingan yang lebih luas".

    GS : Menjaga keseimbangan ini yang membuat orang kesulitan. Di satu sisi dia

    mau memberikan untuk pekerjaan Tuhan yang bernilai kekekalan, tapi di sisi lain

    dia juga menginginkan benda-benda itu dan ini bagaimana, Pak Paul ?

    PG : Saya kira kita harus memberikan ijin, kali ini tidak apa-apa karena sudah lama saya

    menginginkannya maka tidak apa-apa dibeli, misalnya sesuatu tapi setelah itu janganmembeli yang lainnyadan tahan diri dan gunakanlah kelebihan penghasilan kita itu untuk

    kepentingan yang lain, usahakanlah untuk hidup secukupnya dan jangan sampai bermewah-

    mewah, karena sungguh-sungguh tidak ada yang berguna dari kemewahan-kemewahan itu.

    Karena kalau memang sudah cukup maka setop di situ saja.

    GS : Orang bisa merasa bersalah kalau menggunakan uangnya ketika dia

    diperhadapkan harus memberikan kepada suatu pelayanan, padahal dia sendiri

    misalnya ingin rekreasi dan membutuhkan jumlah cukup besar, tapi juga ada

    suara hati yang mengatakan kalau kamu harus membantu pelayanan ini. Kalau

    dia terus melakukan membeli barang atau rekreasi, dia ada perasaan keliru didalam hidupnya.

    PG : Sudah tentu dalam kasus seperti itu, saya akan berkata kalau memang ini sesuatu yang

    dapat dinikmati keluarga bersama dan ini juga tidak sering-sering dilakukan maka silakan

    menikmati dan yukuri pemberian Tuhan untukmu asal jangan sampai lupakan pekerjaan

    Tuhan, nikmati hidup yang Tuhan telah anugerahkan kepada kita, namun jangan lupakan

    pekerjaan Tuhan.

    Tetaplah berikan, sehingga apa yang telah Tuhan titipkan kepada kita dapat kita

    bagikan kepada yang lainnya.

    GS : Berarti sebenarnya yang bisa menilai kehidupan kita sederhana atau tidak

    sebetulnya adalah diri kita sendiri dan orang lain sulit untuk menentukan hal itu,

    Pak Paul.

    PG : Betul sekali. Sudah tentu kesederhanaan agak relatif dan tidak sama, tapi kita harus

    biasakan diri dan jangan sampai selalu menuruti mata kita yang ingin membeli sesuatu.

    GS : Terima kasih Pak Paul untuk perbincangan kali ini dan para pendengar sekalian terima

    kasih Anda telah mengikuti perbincangan kami dengan Bp. Pdt. Dr. Paul Gunadi, dalam

    acara Telaga (Tegur Sapa Gembala Keluarga). Kami baru saja berbincang-bincangtentang"Hidup Sederhana". Bagi Anda yang berminat untuk mengetahui lebih lanjut

  • 7/27/2019 hidup sederhana

    9/10

    mengenai acara ini silakan menghubungi kami lewat surat. Alamatkan surat Anda ke

    Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Jl. Cimanuk 56 Malang. Anda juga dapat

    menggunakan e-mail dengan [email protected] kami juga mengundang Anda

    mengunjungi situs kami di www.telaga.org. Saran-saran, pertanyaan serta tanggapan Anda

    sangat kami nantikan, akhirnya dari studio kami mengucapkan terima kasih atas perhatian

    Anda dan sampai jumpa pada acara TELAGA yang akan datang.

    Ringkasan

    Isi:

    Dewasa ini ada banyak orang yang menargetkan untuk menjadi kaya raya pada usia muda.

    Bahkan ada yang sudah menargetkan usia pensiun dini setelah mengumpulkan harta

    kekayaan. Tuhan tidak anti kekayaan dan Ia memberkati sebagian orang dengan kekayaan

    berlimpah. Namun demikian pada hakekatnya Alkitab menghendaki agar kita menjadi

    jurukunci Tuhanpenerima sekaligus pengelola harta kekayaan untuk kepentingan yang

    lebih luas dari diri sendiri semata. Hidup sederhana adalah bagian dari menjadi jurukunciyang bertanggung jawab.

    Berikut akan dipaparkan makna dari hidup sederhana :

    1. HIDUP SEDERHANA BERARTI HIDUP SECUKUPNYA.Misalkan, kendati sanggup membeli kendaraan yang mewah tetapi kitamemilih kendaraan yang lebih murah, sebab itu pun sudah memadaiuntuk kebutuhan kita. Atau, kita tidak membangun rumah yang megahwalau mampu; sebaliknya kita membangun rumah yang sesuai dengankebutuhan. Dewasa ini orang seakan berlomba untuk meningkatkan

    tingkat kemewahan, jauh melebihi kebutuhan. Padahal tujuan awaldiciptakannya benda-benda itu adalah untuk memenuhi kebutuhansemata, bukan untuk kemewahan. Jadi, orang yang hidup secukupnyaadalah orang yang tidak mencari kemewahan; ia sekadar memenuhikebutuhannya.

    2. HIDUP SEDERHANA BERARTI MELIHAT HIDUP DARI PERSPEKTIF YANGLEBIH LUAS DAN BERNILAI KEKEKALAN.Kita memandang hidup dari perspektif Tuhan dan kepentingan-Nya. Kitamemikirkan bukan saja kebutuhan pribadi dan keluarga, kita punmemikirkan kebutuhan orang di sekitar kita. Kita tahu bahwa semua yangdimiliki adalah pemberian Tuhan untuk digunakan sesuai kehendak-Nya.

    Jadi, kita berusaha untuk menyisihkan uang untuk perluasan pekerjaan

    Tuhan, bukan saja untuk perluasan pekerjaan kita. Kita tahu bahwa Tuhanmemberkati kita dengan berlimpah agar kita dapat menjadi penyalurberkat Tuhan untuk kepentingan yang lebih luas. Itu sebabnya sebelummenggunakan uang untuk kepentingan pribadi, kita pun akanmemertimbangkan apakah kita perlu menggunakannya untukkepentingan yang lain.

    3. HIDUP SEDERHANA TIDAK BERARTI HIDUP TANPA KENIKMATAN.Pengkhotbah 2:24 menegaskan, "Tidak ada yang lebih baik bagi manusiadaripada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya.Aku menyadari bahwa ini pun dari tangan Allah." Di sini kita dapat melihatbahwa Tuhan tidak melarang kita untuk "bersenang-senang" aliasmenikmati hidup. Dengan kata lain, menikmati apa yang telah diberikan

    Tuhan tidaklah salah. Satu hal lagi: Menikmati hidup juga merupakan

    mailto:[email protected]:[email protected]://www.telaga.org/http://www.telaga.org/http://www.telaga.org/kategori/pengembangan_diri?page=1mailto:[email protected]://www.telaga.org/http://www.telaga.org/kategori/pengembangan_diri?page=1
  • 7/27/2019 hidup sederhana

    10/10

    bagian dari hidup yang seimbang. Menikmati hidup memberi penyegarankepada tubuh dan jiwa sehingga kita lebih dimampukan untuk memenuhituntutan hidup. Bila kita sudah tidak dapat menikmati hidup, itu pertandabahwa kita telah kehilangan keseimbangan dalam hidupsesuatu yangdapat memberi dampak buruk pada relasi dengan sesama.

    4. HIDUP SEDERHANA TIDAK BERARTI BAHWA KITA TIDAK PERLU BEKERJADENGAN SEBAIK-BAIKNYA.Pengkhotbah 5:10 berkata, "Dengan bertambahnya harta, bertambah pulaorang-orang yang menghabiskannya. Dan apakah keuntungan pemiliknyaselain daripada melihatnya? Enak tidurnya orang yang bekerja, baik iamakan sedikit maupun banyak; tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kalitidak membiarkan dia tidur." Firman Tuhan mengingatkan bahwakekayaan bukanlah segalanya dan bahwa menjadi kaya tidaklah seindahyang dibayangkan. Namun demikian Firman Tuhan juga mengingatkanbahwa orang yang bekerja "enak tidurnya." Singkat kata, hidup sederhanabukan berarti hidup malas-malasan tanpa motivasi. Hidup sederhana

    tetap adalah hidup untuk memberi yang terbaik dari diri kita.