hhfxghgcgfuc

Upload: savierher

Post on 06-Jan-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

matery

TRANSCRIPT

2) Reaksi senyawa karbon pada umumnya merupakan pemutusan dan pembentukan ikatan kovalen. Ada beberapa jenis reaksi senyawa karbon, diantaranya yaitu reaksi substitusi, adisi, dan eliminasi.1. Reaksi SubtitusiPada reaksi substitusi, atom atau gugus atom yang terdapat dalam suatu molekul digantikan oleh atom atau gugus atom lain. Reaksi substitusi umumnya terjadi pada senyawa yang jenuh (semua ikatan karbon-karbon merupakan ikatan tunggal), tetapi dengan kondisi tertentu dapat juga terjadi pada senyawa tak jenuh.Contoh:Halogenasi hidrokarbon (penggantian atom H oleh halogen)Animasi substitusiAnimasi klorinasi

2. Reaksi AdisiReaksi adisi terjadi pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap atau rangkap tiga, termasuk ikatan rangkap karbon dengan atom lain, seperti pada C=O dan padaDalam reaksi adisi, molekul senyawa yang mempunyai ikatan rangkap menyerap atom atau gugus atom sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal.Untuk alkena atau alkuna, bila jumlah atom H pada kedua atom C ikatan rangkap berbeda, maka arah adisi ditentukan oleh kaidah Markovnikov, yaitu atom H akan terikat pada atom karbon yang lebih banyak atom H-nya (yang kaya semakin kaya).Contoh:Animasi adisi

3. Reaksi Eliminasi Pada reaksi eliminasi, molekul senyawa berikatan tunggal berubah menjadi senyawa berikatan rangkap dengan melepas molekul kecil. Jadi, eliminasi merupakan kebalikan dari adisi.Contoh: Eliminasi air (dehidrasi) dari alkohol. Apabila dipanaskan dengan asam sulfat pekat pada suhu sekitar 1800C, alkohol dapat mengalami dehidrasi membentuk alkena.

4. Reaksi oksidasiReaksi melibatkan oksidator seperti O2, O3, dan KMnO4. Reaksi oksidasi yang penting adalah reaksi dengan O2 yang dikenal sebagai pembakaran. Contoh reaksi oksidasi:Reaksi oksidasi alkohol primer, sekunder, dan tersier Alkohol primer, sekunder, dan tersier memberikan reaksi berbeda terhadap oksidator seperti K2Cr2O7, KMnO4, dan O2. Reaksi oksidasi alkohol primer, sekunder, dan tersier selengkapnya dapat di lihat di sini.Reaksi oksidasi pada alkoksi alkana (eter) Alkoksi alkana bereaksi dengan O2 membentuk senyawa hidroperoksida Reaksi oksidasi pada alkanal/aldehid Reaksi oksidasi alkanal digunakan sebagai reaksi identifikasi antara alkanal/aldehid dengan alkanon/keton. Simak informasi lengkapnya di sini.Reaksi oksidasi alkanon/keton Alkanon tidak dapat mereduksi oksidator lemah seperti larutan fehling dan larutan tollens. Sifat ini, digunakan untuk membedakan alkanon dari isomer fungsinya, yaitu alkanal/aldehid. Simak informasinya di sini.Reaksi oksidasi pada asam alkanoat Reaksi oksidasi asam alkanoat hanya terjadi pada asam metanoat dan asam 1,2 etanadioat

5. Reaksi polimerisasi Reaksi polimerisasi melibatkan penggabungan molekul-molekul kecil yang disebut monomer menjadi suatu molekul rantai panjang atau yang disebut polimer. Anda dapat menyimak sifat-sifat polimer dengan mengklik di sini. Reaksi polimerisasi dapat dibedakan menjadi 2:Polimerisasi adisi: monomer-monomer bergabung membentuk suatu polimer Monomer + monomer + monomer + . . . --> polimer Beberapa monomer yang mengalami polimerisasi adisi dapat dilihat pada tabel berikut.

Polimerisasi kondensasi: monomer-monomer bergabung membentuk polimer dengan melepas molekul kecil seperti H2O dan HCl Monomer + monomer + monomer + . . . --> polimer + molekul kecilBeberapa monomer yang mengalami polimerisasi kondensasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Keterangan: PET : suatu poliester yang secara teoritis dapat dibuat dari pencampuran asam flatat (asam karboksilat) dan etilen glikol (alkohol). Nilon 6,6 : merupakan poliamida dengan gugus - CON - yang terbentuk dari polimerisasi 1,6-diaminoheksana dan asam 1,6-heksadioat. Bakelit : polimer yang terbentuk dari polimerisasi metanal dan fenol. Perspex : secara teoritis perspex terbentuk dari polimerisasi propanon (keton) dan metanal (aldehid)

3) 5. Fehlings Komposisi :- Fehling ACuSO4.5H2O 34,64 gH2SO4 P 0,5 mlAquadest ad 500 ml- Fehling BKnaC4H4O6.4H2O 176 gNaoH murni 77 gAquadest ad 500 ml(3 :Hal 39 )PEREAKSI FEHLING

Perekasi Fehling adalah oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. Fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO. Dalam pereaksi ini ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O. Dengan larutan glukosa 1%, pereaksi Fehling menghasilkan endapan berwarna merah bata, sedangkan apabila digunakan larutan yang lebih encer misalnya larutan glukosa 0,1%, endapan yang terjadi berwarna hijau kekuningan.