hearing loss.pptx

44
DisusunOleh: Astried Novalia Siahaan ( 0961050136) Ni Putu Paramithasari usuma ( 096105015! ) A"alia A#rinda $ahat ( 0961050166 ) PEMBIMBING Dr. Farida, Sp. THT - KL Hearing loss

Upload: rani-septiani

Post on 04-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Explain about hearing loss

TRANSCRIPT

Slide 1

DisusunOleh:Astried Novalia Siahaan ( 0961050136)Ni Putu Paramithasari Kusuma ( 0961050158 )Azalia Aprinda Bahat ( 0961050166 )

PEMBIMBINGDr. Farida, Sp. THT - KL

Hearing lossAnatomiTelinga luar : Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran timpaniTelinga Tengah:Telinga Dalam: terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua setengah lingkaran dan vestibule yang terdiri dari 3 kanalis semisirkularisAnatomi

FisiologiTuli SensorineuralTuli sensorineural adalah tuli yang terjadi karena terdapatnya gangguan jalur hantaran suara pada sel rambut koklea (telinga tengah), nervus VIII (vestibulokoklearis), atau pada pusat pendengaran di lobus temporalis otakTuli koklea, yaitu apabila gangguan terdapat pada reseptor atau mekanisme penghantar pada kokleaTuli retrokoklea, yaitu apabila terdapat gangguan pada nervus vestibulokoklearis atau satu dari area pendengaran di lobus temporalis otakEpidemiologiSekitar sembilan puluh (90) persen dari pasien kehilangan pendengaran merupakan tuli sensorineural.Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

EtiopatogenesisKokleaRetrokokleaLabirinitisObat ototoksikPresbiskusisTuli MendadakKongenitalTraumaTuli akibat bising

Penyakit MeniereNeuroma akustik

DiagnosisAnamnesisPx. Fisik (tes penala)AudiometriBERAPenatalaksanaanObati etiologiAlat bantu dengar Berkurangnyapendengaran = penurunan fungsi pendengaran pada salah satu ataupun kedua telinga.

masalah mekanis di dalam telinga tengah yang menghalangi penghantaran suara (penurunan fungsi pendengaran konduktif). kerusakan pada telinga dalam, saraf pendengaran atau jalur saraf pendengaran di otakyang (penurunan fungsi pendengaran sensorineural)

Tuli konduktif kelainan yang terdapat di telinga luar atau telinga tengah. Suara harus diteruskan ke telinga dalam yang kemudian akan diubah menjadi sinyal listrik untuk di interpretasikan ke pusat pendengaran di otak. Jika terjadi gangguan dalam hantaran suara baik pada telinga luar maupun telinga tengah sehingga tidak dapat mendengar suara berfrekuensi rendah, maka merupakan tuli konduktif.

ETIOLOGIGangguan pendengaran konduktif menyebabkan hilangnya kenyaringan dan kehilangan kejelasan.Disebabkan oleh:Kelainan telinga luar: atresia liang telinga, sumbatan oleh serumen, otitis eksterna sirkumsripta, osteoma liang telinga.Kelainan di telinga tengah: sumbatan tuba eustachius, otitis media, otosklerosis,dan dislokasi tulang pendengaran.microtiaMalformasi daun telinga yang memperlihatkan kelainan bentuk ringan sampai berat, dengan ukuran kecil sampai tidak terbentuk sama sekali (anotia). Biasanya bilateral dan berhubungan dengan stenosis atau atresia meatus akustikus eksternus dan mungkin malformasi inkus dan maleus.

Atresia liang telingaSelain dari liang telinga yang tidak terbentuk, juga biasanya disertai dengan kelainan daun telinga dan tulang pendengaran. Penyebab kelainan ini belum diketahui dengan jelas, diduga oleh faktor genetik, seperti infeksi virus atau intoksikasi bahan kimia pada kehamilan muda.

Sumbatan oleh serumen Serumen adalah hasil dari produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa yang terdapat dibagian kartilago liang telinga luar dan epitel kulit yang terlepas dan pertikel debu, yang berguna untuk melicinkan dinding liang telinga dan mencegah masuknya serangga kecil kedalam liang telingaDalam keadaan normal serumen terdapat disepertiga luar liang telinga karena kelenjar tersebut hanya ditemukan didaerah ini dan keluar dengan sendirinya dari liang telinga akibat migrasi epitel kulit yang bergerak dari arah membrane timpani menuju keluar serta dibantu oleh gerakan rahang sewaktu mengunyah.

Gejala dapat timbul jika sekresi serumen berlebihan akibatnya dapat terjadi sumbatan serumen akibatnya pendengaran berkurang sehingga menyebabkan tuli konduktif

Otitis eksternaRadang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan infeksi bakteri.

Otitis eksterna sirkumskriptaoleh karena kulit di sepertiga luar liang telinga mengandung adneksa kulit, seperti folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar serumen, maka di tempat itu dapat terjadi infeksi sehingga membentuk furunkelGejala rasa nyeri,terdapat juga gangguan pendengaran , bila furunkel besar dan menyumbat liang telingaOtitis eksterna difusBiasanya mengenai kulit liang telinga duapertiga dalamTampak kulit liang telinga hiperemis dan edema yang tidak jelas batasnyaGejalanya nyeri tekan tragus,liang telinga sempit,terdapat sekret yang berbau.otomikosisInfeksi jamur di liang telinga dipermudah oleh kelembaban yang tinggi di daerah tersebut.Yang tersering ialah Pityrosporum, Aspergilus.Pityrosporum menyebabkan terbentuknya sisik yang menyerupai ketombe dan merupakan predisposisi otitis eksterna bakterialis.Osteoma liang telingaOsteoma merupakan tumor jinak mesenkim osteoblas yang terdiri dari diferensiasi jaringan tulang matur.Penyebab pasti osteoma belum diketahui, tetapi ada beberapa teori:1. Teori perkembangan2. Teori kongenital3. Teori trauma4. Teori infeksi5. Faktor herediter

Osteoma liang telinga biasanya asimtomatik, tetapi akan menimbulkan gejala apabila telah terjadi obstruksi liang telinga yang bisa menimbulkan gejala berupa tuli konduktif. Gejala lainnya dapat berupa otorrea, otalgia, otitis eksterna

Gangguan fungsi tuba eustachiusTuba Eustachius adalah saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah dengan nasofaring.Fungsi tuba ini adalah untuk ventilasi, drenase sekret, dan menghalangi masuknya sekret dari nasofaring ke telinga tengah.Gangguan fungsi tuba dapat terjadi oleh tuba terbuka abnormal, obstruksi tuba.Otitis mediaOtitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.Sumbatan tuba eustachius merupakan faktor utama dari otitis media. Karena fungsi tuba eustachius terganggu, pencegahan invasi kuman ke dalam telinga juga terganggu, sehingga kuman masuk ke dalam telinga tengah dan terjadi peradangan.

Otitis media supuratif kronikinfeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari liang telinga tengah terus-menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin kental, bening, atau berupa nanah.Berdasarkan aktivitas sekret yang keluar dikenal OMSK aktif dan OMSK tenang.

otosklerosisPenyakit pada kapsul tulang labirin yang mengalami spongiosis di daerah kaki stapes menjadi kaku dan tidak dapat menghantarkan getaran suara ke labirin dengan baik.Gejala pendengaran terasa berkurang progresif. Keluhan lain tinitus dan kadang vertigo.

Tes RinneTes WeberTes SchwabachDiagnosisPositifTidak ada lateralisasiSama dgn pemeriksaNormalNegatifLateralisasi ke telinga yangsakitMemanjangTuli konduktifPositifLateralisasi ke telinga yangsehatMemendekTuli sensorineuralTuli CampuranGangguan pendengaran yang merupakan kombinasi dari gangguan jenis sensorineural dan jenis konduktif.Mula-mula gangguan pendengaran ini adalah jenis sensorineural kemudian disertai jenis konduktif dan dapat pula sebaliknya. Gejala yang timbul dan hasil pemeriksaan juga merupakan kombinasi dari kedua komponen gangguan pendengaran jenis sensorineural dan konduktif.Tuli Kongenital

DefinisiTuli yang didapat sejak lahir. Klinisnya tidak semuanya tampak pada saat lahir, tetapi beberapa ditemukan pada kehidupan di kemudian hari.KlasifikasiBerdasarkan ISO derajat tuli terbagi atas: 0-25 dB HL : normal 26-40 dB HL : tuli ringan 41-55 dB HL : tuli sedang 56-70 dB HL : tuli sedang berat 7 1-90 dB HL : tuli berat >90 dB HL : tuli sangat beratMenurutAmerican National Standart Institute, derajat tuli terbagi atas:16-25 dB HL : tuli sangat ringan26-40 dB HL: tuli ringan, tidak dapat mendengar bisikan41-70 dB HL: tuli sedang, tidak dapat mendengar percakapan71-95 dB HL : tuli berat, tidak dapat mendengar teriakan>95 dB HL : tuli sangat berat, tidak dapat mendengar suara yang menyakitkan bagi pendengaran manusia yang normal.

ETIOLOGIGenetika. Non-syndromic hearing loss (NSHL) NSHL merupakan gangguan pendengaran tersendiri yang tidak memiliki kaitan dengan kelinan fisik lainnya. NSHL mengenai sekitar 1 dalam 4000 orang. NSHL lebih sering merupakan kelainan pendengaran sensorineural NSHL terjadi pada 80% tuli genetik. b. Syndromic hearing loss (SHL) Kelainan bentuk fisik yang khas mungkin dapat berhubungan dengan gangguan pendengaran yang bersifat sindromik (SHL). Terdapat lebih dari 100 sindrom, kebanyakan berhubungan dengan tuli sensorineural, diantaranya adalah:Alport Syndrome Pendred Syndrome Waardenburg Syndrome Usher Syndrome - Sensorineural Deafness

Non GenetikSindroma pelebaran aquaduktus vestibular Obat teratogenik, seperti gentamisin dan thalidomide. Infeksi, seperti Toxoplasmosis, Other (HIV, syphilis), Rubella, Cytomegalovirus, Herpes (TORCH).

Gambaran KlinisAdapun beberapa gejala atau tanda pada anak yang mengalami gangguan pendengaran antara lain: Tidak ada respon pada bunyi yang keras pada bayi umur 3-4 bulan atau bayi tidak dapat mengetahui asal dari sumber bunyi. Bayi hanya melihat ketika dia melihat ibu atau orang lain yang berhadapan dengannya, sedangkan dia tidak akan melihat apabila tidak berhadapan dengannya atau meskipun dengan memanggil namanya. Pada bayi umur 15 bulan yang mengalami keterlambtan berbicara, tidak akan dapat mengucapkan kata-kata mama. Bayi atau anak tidak selalu respon ketika dipanggil. Anak-anak dapat mendengar beberapa bunyi tetapi bunyi yang lainnya tidak.

PemeriksaanAutomated Otoacoustic Emissions (AOAE) OAE merupakan respon akustik nada rendah terhadap stimulus bunyi dari luar yang tiba di sel-sel rambut luar koklea. OAE bermanfaat untuk mengetahui apakah koklea berfungsi normal,

Automated Auditory Brainstem Response (AABR) atau Automated Brain Evoked Response Audiometri (BERA) Tes BERA dapat menggambarkan reaksi yang terjadi sepanjang jaras-jaras pendengaran, dapat dideteksi berdasarkan waktu yang dibutuhkan dimulai pada saat pemberian impuls sampai menimbulkan reaksi dalam bentuk gelombang.

3. Auditory Steady-State Response (ASSR) Pemeriksaan ASSR intensitas dapat diberikan sampai 127,8 dB, sehingga dapat mengidentifikasi ambang dengar pada subjek dengan gangguan pendengaran sangat berat atau dengan kata lain dapat menentukan sisa pendengaran.

Timpanometri Sejenis audiometri, yang mengukur impedansi (tahanan terhadap tekanan) pada telinga tengah. Digunakan untuk membantu menentukan penyebab dari tuli konduktif. Auditory Brainstem Response (ABR) Cara pemeriksaannya hampir sama dengan OAE. Bayi mulai usia 1 bulan sudah dapat dilakukan tes inialat ini cuma mampu mendeteksi ambang suara hingga 40 dBVisual Reinforced Audiometry (VRA) Pemeriksaan ini juga dapat dilakukan pada bayi usia 9 bulan sampai 2,5 tahun.Pemeriksaan yang berfungsi untuk mengetahui ambang dengar anak. Play Audiometry Pemeriksaan yang juga berfungsi mengetahui ambang dengar anak ini dapat dilakukan pada anak usia 2,5-4 tahun.Conventional Audiometry Pemeriksaan ini dapat dilakukan anak usia 4 tahun sampai remaja. Fungsinya untuk mengetahui ambang dengar anak.PenatalaksanaanAlat bantu dengar eksternalAlat bantu dengar yang diletakkan tepat di dalam meatus akutikus eksternus diperuntukkan bagi pasien dengan tuli derajat ringan dan sedang.

Implant koklearIni merupakan alat yang ditanam secara operasi dirancang untuk merubah suara menjadi sinyal listrik. Pada gangguan pendengaran sensorineural dapat dilakukan implantasi koklea untuk memperbaiki pendengaran sehingga akan meningkatkan kemampuan berkomunikasi pasien tuli saraf berat atau total.

Bone anchored hearing aid (BAHA)Operasi jenis ini diperuntukkan untuk pasien dengan tuli konduktif atau tuli campuran.

TERIMA KASIH