healing architecture
DESCRIPTION
kriteria desain dengan penerapan konsep healing architectureTRANSCRIPT
Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga pembuatan jurnal berjudul ”Kajian Penerapan Healing
Architecture pada Bangunan Rumah Sakit Rehabilitasi Medik” ini dapat
terselesaikan dengan baik. Laporan ini diajukan sebagai Tugas Mata Kuliah
Seminar Arsitektur di Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya.
Penyelesaian proposal skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Tito Haripradianto selaku dosen
pembimbing Mata Kuliah Seminar Arsitektur, atas ilmu serta bimbingan yang
telah diberikan selama penyusunan tugas akhir ini; kedua orang tua, atas
kasih sayang serta dukungan moril dan materiil; serta teman-teman Jurusan
Arsitektur Angkatan 2010, atas dukungan dan bantuannya.
Penyusun menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan
dalam penulisan jurnal ini. Karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
sekalian.
Malang, 20 November 2013
Penyusun
Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................... 1
Daftar Isi ................................................................................................................ 2
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 3
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................... 5
1.4 Tujuan .............................................................................................................. 5
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 5
1.6 Kerangka Berpikir ............................................................................................ 6
Bab 2 Tinjauan Teori
2.1 Teori ................................................................................................................. 7
2.2 Tinjauan Objek Riset ........................................................................................ 13
Bab 3
3.1 Kerangka Berpikir ............................................................................................ 14
3.2 Pengolahan Data ............................................................................................. 15
3.3 Metode ............................................................................................................. 15
Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan faktor penting dalam kesejahteraan umat
manusia. Kesehatan seseorang tidak sekedar di nilai secara fisik tapi juga
sehat keseluruhan meliputi fisik, mental, social,dan pemikiran. Selain itu
kesehatan seseorang adalah penunjang produktifitas seseorang dalam
melakukan sesuatu. Melihat hal itu,pentingnya fasilitas penunjang
kesehatan akan sangat di butuhkan. Hal ini seiring dengan
berkembangnya penyakit- penyakit baru yang semakin susah di temukan
obatnya, seperti AIDS, Jantung, Paru-paru, dan Kanker. Oleh karena itu di
butuhkan upgrading fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, tidak
terkecuali pada pasien yang memiliki gangguan fungsional dengan
pelayanan Rehabilitasi Medik.
Rumah sakit Rehabilitasi Medik di Indonesia cenderung terfokus
pada sisi kesembuhan fungsional pasien saja, penekanan kesembuhan
pasien dalam pasca-perawatan yang menjadi focus pelayanan rehabilitasi
medic kurang di perhatikan. Tidak ada fasilitas khusus dalam pemenuhan
pelayanan rehabilitasi medic di Indonesia.
Dalam hal ini, pendekatan yang di lakukan adalah tentang
penerapan konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit
dengan pelayanan Rehabilitasi Medik, sebagai upaya dalam peningkatan
mutu kualitas hidup seorang pasien dari segi fungsional dan psikologis.
Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit
Rehabilitasi Medik ini di upayakan dalam peningkatan persentase
Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 4
kesembuhan pasien saat menjalani pasca-perawatan. Konsep Healing
Architecture adalah perwujudan arsitektur yang bisa mengakomodasi
pengguna atau pasien dengan memperhatikan lingkungan yang mampu
menyembuhkan. Penekanan kajian yang di lakukan adalah elemen-
elemen fisik arsitektur pada lingkungan dalam maupun luar bangunan
Rumah Sakit.
Dalam studi kajian tentang penerapan konsep healing architecture
ini saya mengambil objek Rumah Sakit Lavalette, Malang. Karena rumah
sakit lavalette malang merupakan rumah sakit di kota malang yang mulai
mencanangkan “Eco Green Hospital”, dengan adanya penambahan
taman-taman luar sebagai fasilitas pendukung rehabilitasi medic. Serta,
dari segi lingkungan juga Rumah Sakit Lavalette sangat cocok di jadikan
objek kajian studi penerapan konsep Healing Architecture pada rumah
sakit.
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang terjadi adalah banyak rumah sakit dengan
fasilitas rehabilitasi medic yang yang hanya menekankan kesembuhan
pasien dari segi fungsionalnya saja, perbaikan-perbaikan elemen
arsitektur dalam maupun luar rumah sakit sebagai pendukung
kesembuhan pasien dalam segi psikologis.
Oleh karena itu dengan perlu adanya perbaikan dalam
meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit dari segi rehabilitasi medic
menjadi lebih baik dan lebih berkualitas, tidak hanya menyentuh aspek
fungsional saja tetapi juga tahap psikologis.
Dalam hal ini, apabila penerapan konsep healing architecture ini
dapat di terapkan dengan baik akan dapat mempercepat kesembuhan
pasien baik secara fisik maupun psikologis sehingga dapat menurunkan
tingkat depresi pasien.
Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 5
1.3 Rumusan Masalah
Menciptakan desain pada rumah sakit Lavalette dalam pelayanan
rehabilitasi medic dengan menerapkan konsep healing architecture yang
dapat mempercepat kesembuhan pasien baik secara fisik maupun
psikologis sehingga dapat menurunkan tingkat depresi pasien.
1.4 Tujuan
Dapat menyediakan fasilitas rehabilitasi yang berkualitas dengan
tujuan pelayanan kesembuhan pasien secara fisik dan psikologis
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil yang di harapkan dari kajian ini adalh dapat mengetahui
elemen-elemen arsitektur pada bangunan rumah sakit Lavalette pada
pelayanan kesehatan Rehabilitasi Medik yang dapat meningkatkan
persentase kesembuhan seorang pasien dari segi fungsional dan
psikologis. Serta pengembangannya dalam bentuk saran desain terhadap
Rumah Sakit Lavalette, serta hasil dari penelitian dapat di jadikan
referensi dalam desain bangunan Rumah Sakit Rehabilitasi Medik yang
mengusung konsep Healing Architecture.
Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 6
Healing Architecture
Rumah Sakit Lavalette
pada pelayanan
Rehabilitasi Medik
Mengkaji elemen-
elemen pada rumah sakit
Lavalette
Elemen-elemen konsep Healing
Architecture
Penerapan konsep Healing
Architecture pada Elemen Rumah Sakit
Lavalette
Saran Desain
1.6 Kerangka Berpikir
Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 7
Bab 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Teori
Teori yang di gunakan dalam upaya menerapkan konsep healing
architecture pada rumah sakit Lavalette menggunakan pengembangan
dari Prof. Bryan Lawson yang membagi menjadi 5 elemen dalam
penerapan konsep healing architecture, yaitu :
- Spatial Legibility
Menyangkut pada sirkulasi dan pencapaian yang mudah di
mengerti serta peletakan zoning. Pencapaian yang mudah di
mengerti dapat mengurangi tingkat depresi seorang pasien
rehabilitasi medic
- Privacy, Dignity, and Company
Terdapat ruang-ruang yang memungkinkan pasien dapat berbagi
dan bersosialisasi, serta di sediakan juga ruang-ruang yang lebih
privat baik secara personal maupun kelompok kecil, untuk
memberikan kesempatan pasien mendapatkan privasinya.
- View and Nature
Hubungan antara ruang dalam dan ruang luar. View alam dan
kontak fisik dengan alam dapat mengurangi tingkat depresi pasien
serta dapat mempercepat kesembuhan bagi pasien itu sendiri
- Environment
Menyangkut dengan kenyamanan fisik seperti suhu, pencahayaan
alami, penghawaan alami, dan kebisingan
- Appearance
Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 8
Karakter ruang yang membuat seorang pasien melakukan
pendekatan dengan alam.
Dalam teori yang di jabarkan, penelitian yang di lakukan dalam
mengkaji rumah sakit Lavalette berfokus pada spatial legibility dan
appearance. Sirkulasi dan karakter ruang sangat berpengaruh pada
kondisi psikologis pasien dalam mencapai kesembuhan yang seutuhnya.
Menurut Hatmoko (2010), terdapat tujuh pertimbangan mendasar
yang mempengaruhi desain pada distribusi sistem pergerakan atau
sirkulasi pada rumah sakit, yaitu:
1) Kuantitas dan frekuensi distribusi perpindahan dalam rumah
sakit.
2) Kebutuhan ruang layanan penerimaan.
3) Kebutuhan ruang penyimpanan dan penanganan.
4) Distribusi pengguna masing-masing instalasi.
5) Tempat pembuangan dan pemrosesan kembali pada sistem
penunjang rumah sakit.
6) Tipe-tipe barang yang akan dipindah-kan (termasuk yang perlu
pena-nganan khusus).
7) Pilihan di antara sistem mekanik dan manual.
Ada dua jenis sirkulasi, yaitu sirkulasi internal dan sirkulasi eksternal.
Sirkulasi Internal
Sistem sirkulasi internal adalah pengaturan hubungan antara fungsi
ruang dalam bangunan yang saling terkait, yang terdiri dari beberapa
fasilitas sirkulasi, yaitu:
antarruang.
penggunaan alat bantu sirkulasi vertikal berupa ram.
Sistem sirkulasi internal terbagi lagi menjadi tiga, yaitu:
a) Kualitas sirkulasi
Kualitas sirkulasi dibedakan di dalam pengelompokan, yaitu:
Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 9
umum dengan berbagai keperluan di dalam rumah sakit. Dengan
karakter yang tidak jauh berbeda maka pergerakan kantor dan
administrasi dikelompokkan ke dalam sirkulasi umum pula.
rumah sakit dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan
kesehatan.
distribusi, mobilisasi barang atau logistik, dan fungsi-fungsi
pemeliharaannya.
Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 10
Di dalam implementasi perencanaan, selanjutnya diupayakan agar
kualitas sirkulasi tersebut tidak saling meng-ganggu aktivitas masing-
masing kegi-atan dan arah tujuan mobilisasi menja-di jelas. Oleh karena
itu, perlu adanya pemisahan akses bagi petugas medis, karyawan,
pasien, dan pengunjung. Persyaratan ketat sirkulasi adalah:
overlaid)
antara sirkulasi medik dengan servis.
medik dengan kelompok sirkulasi lain.
tertinggi dibanding sirkulasi lain.
b) Sirkulasi dalam bangunan
Sistem sirkulasi di dalam bangunan adalah pengaturan hubungan
antar-fungsi ruang yang saling terkait, yang terdiri dari beberapa persya-
ratan sirkulasi, yaitu:
-bung antarlantai maupun
penggu-naan alat bantu sirkulasi vertikal berupa ramp pada
pengembangan bangunan berlantai banyak pada fungsi-fungsi
yang bersifat emergency, seperti trauma center, emergency, OK,
dan rawat inap intensif.
sarana pencegahan kecelakaan seperti alarm suara dan petunjuk
penggunaan yang mudah dipahami oleh pemakainya atau untuk lift
empat lantai harus dilengkapi ARD (Automatic Rexserve Devide)
yaitu alat yang dapat mencapai lantai terdekat apabila listrik mati.
dijangkau dengan
mudah apabila terjadi kebakaran atau kejadian darurat lainnya.
Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 11
sedemikian rupa dan dilengkapi dengan petun-juk letak ruangan,
sehingga memu-dahkan hubungan dan komunikasi antarruangan
serta menghindari resiko terjadinya kecelakaan dan kontaminasi.
dan fasilitas selasar atau koridor servis dan utilitas.
c) Sirkulasi dalam koridor
Sirkulasi dalam sistem koridor atau ramp merupakan komponen
penting untuk perpindahan pasien dari satu area ke area lainnya. Kondisi
sirkulasi tersebut antara lain:
-
liki latar minimum 2,44 m.
akses tempat tidur, usungan,
atau transportasi peralatan memiliki lebar 1,83 m.
medis dan perawatan untuk bangunan bertingkat.
yang ketinggiannya tidak sama dengan bagian luar.
ksimal kemiringan ramp adalah 7˚.
Sirkulasi Eksternal
Sirkulasi eksternal merupakan perencanaan sirkulasi di luar
bangunan. Sirkulasi eksternal rumah sakit dibedakan dalam
pengelompokan, yaitu:
Sirkulasi gawat darurat, yaitu akses langsung menuju IGD.
Karakter sirku-lasi ini cepat dan bebas hambatan.
Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 12
menuju ke poliklinik, pusat diagnostik atau kunjungan ke rawat
inap.
taf, yaitu akses karyawan medik maupun non-medik
menuju zona aktivitas.
drop-off bahan di instalasi
gizi, operasi pemeliharaan IPAL dan insenerator, sirkulasi
kendaraan pemadam kebakaran.
Terdapat tiga sirkuasi eksternal pada rumah sakit, yaitu:
a) Sirkulasi ambulans
Akses untuk ambulan harus tidak ber-tentangan dengan lalu
lintas kenda-raan atau pejalan kaki lainnya. Akses ke sebuah
rumah sakit di ambulans harus terletak jauh dari pintu masuk publik
dan harus cukup disaring dari pandangan publik. Jika akses secara
langsung terhubung dari ambulans ke instalasi rumah sakit seperti
unit gawat darurat, akan memberikan airlock antara bagian dalam
dan luar. Akses ambulans ke unit darurat tidak akan melalui koridor
rumah sakit terbuka untuk akses publik.
Semua ambulans harus ditandai dengan jelas dan
diterbitkan oleh tanda. Sistem signage eksterior akan langsung
membawa ambulans dan kendaraan darurat. Daerah-daerah
tersebut harus terlihat dengan jelas dari pintu masuk ke rumah
sakit. Tanda ditujukkan pada ambulans untuk unit darurat atau unit
kelahiran harus permanen menyala di malam hari. Untuk
menghindari kebingungan, sistem signaling harus dirancang
sehingga pasien yang menggunakan ambulans, termasuk akses
mobile ke unit darurat tidak harus diarahkan ke pintu ambulans.
b) Sirkulasi publik
Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 13
Taman di Rumah Sakit Lavalette
Pintu masuk utama dan lobi harus menarik. Rute
pengunjung harus dipantau secara hati-hati. Pengunjung tidak bisa
berjalan tanpa pengawasan melalui daerah pasien. Pengunjung
diarahkan melewati keterangan terbaik atau kantor pusat. Ketika
sistem pass digunakan, pengunjung melewati warna-kode yang
dapat diberikan kepada individu atau lantai bangsal.
c) Sirkulasi servis
Pintu masuk servis harus berdekatan dengan area dapur dan
penyimpanan yang menerima pasokan massal, dan sedapat
mungkin dekat dengan lift servis. Sebuah platform dan tangga
disediakan di daerah ini. Sampah dan limbah padat lainnya
dikeluarkan dari titik ini, begitu juga mayat di rumah sakit. Akses ke
kamar mayat harus dilindungi dari pasien maupun pengunjung. Di
beberapa rumah sakit, output ini dikombinasikan dengan masuknya
darurat untuk kontrol yang lebih baik.
2.2 Tinjauan Objek Riset
Objek yang di pakai adalah rumah sakit Lavalette yang memang
sedang gencar-gencarnya mencanangkan “Eco Green Hospital” yang
merupakan salah satu factor utama terbesar dari healing architecture. hal
ini dapat mendukung dalam upaya penerapan konsep healing arsitektur
pada rumah sakit Lavalette dengan penekanan pada pelayanan
rehabilitasi medik.
Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 14
Bab 3
METODOLOGI
3.1 Kerangka Berpikir
PENGUMPULAN
DATA
ANALISA
DATA
KOMPARASI
TINJAUAN TEORI
KRITERIA DESAIN
KONSEP DESAIN
HASIL DESAIN Proses Berpikir dalam perancangan di mulai dengan pengumpulan data secara umum yang kemudian di analisa dengan tinjauan teori dan komparasi, kemudian mendapatkan kriteria desain. Dari kriteria desain di kembangkan lagi kepada konsep desain yang menghasilkan sebuah desain rancangan.
Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 15
3.2 Pengolahan data
Pengolahan data berdasarkan tinjauan teori yang di pakai. Berikut data,
analisa dan hasil yang di harapkan dalam proses pengolahan data.
DATA ANALISIS HASIL
Jurnal perencanaan rumah sakit rehabilitasi medic di kota batu
Mengidentifikasi konsep perencanaan rumah sakit rehabilitasi medic
Mendapatkan parameter dalam perencanaan rumah sakit dengan penerapan konsep healing architecture
Data bangunan rumah sakit Lavalette sebagai objek kajian
Mengidentifikasi bangunan rumah sakit Lavalette
mendapatkan karakter desain eksisting rumah sakit Lavalete sebagai data awal dalam proses penerapan konsep healing architecture.
data penerapan sirkulasi yang baik bagi rumah sakit
mengidentifikasi kondisi sirkulasi rumah sakit lavalette sebagai objek kajian penerapan konsep healing architecture
mendapatkan hasil analisa yang berguna untuk membuat solusi desain yang dibutuhkan dalam perancangan rumah sakit Lavalette dengan penerapan konsep healing architecture
3.3 Metode
Dalam pemilihan metode penelitian yang digunakan, baik dalam
mencari data maupun analisa data, semua mengacu terhadap tujuan
kajian penelitian yang di lakukan. Tujuan kajian ini adalah dapat
mendeskripsikan parameter-parameter dalam mendesain rumah sakit
Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 16
dengan menggunakan konsep healing architecture sebagai upaya
meningkatkan fasilitas pelayan kesehatan di rumah sakit.
A. Studi Pustaka Dan Objek Kajian
Dengan di lakukan metode ini, dapat memberikan gambaran awal
terhadap tema yang di angkat. Serta dapat menggali teori-teori yang di
ungkapkan pada jurnal atau artikel ilmiah yang mempunyai keterkaitan
dengan tema.
Studi objek kajian juga di perlukan sebagai gambaran awal tentang
kondisi objek apakah sesuai dengan parameter yang akan di jadikan
syarat kajian.
B. Menentukan Parameter Pengamatan
Dalam menentukan parameter ini di dasari oleh teori-teori pada jurnal
dan artikel ilmiah yang di kaji ulang, sehingga dalam pengamatan dan
pengumpulan data dapat secara terarah sesuai dengan parameter yang
sudah di tentukan
C. Pengamatan Langsung
Metode ini sebagai upaya dalam mencoba menggali informasi sesuai
dengan parameter yang sudah di tentukan, dengan terjun langsung ke
beberapa rumah sakit sebagai komparasi dalam menemukan
permasalahan dari segi arsitektural dalam pelayanan kesehatan. Dengan
menggunakan metode pengamatan langsung dapat memberikan dasar
yang jelas serta solusi yang nantinya di hasilkan dapat di sesuaikan
dengan kondisi aslinya.
D. Pengolahan Data
Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 17
Metode ini di lakukan dengan menganalisa data-data yang sudah di
peroleh sebelumnya, dengan mengacu pada parameter yang sudah di
temukan yang kemudian di analisa berdasarkan data lapangan
E. Hasil Kajian
Setelah melakukan pengolahan data berdasarkan kondisi lapangan
dan parameter yang di tentukan, di dapat hasil kajian yang menyimpulkan
tentang kelayakan rumah sakit dalam penerapan konsep Healing
Architecture.
Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 18