hdr

3
Hubungan Tinggi Reaktor dan koefisien transfer massa cairan 86 87 88 89 90 91 92 93 0.18 0.19 0.2 0.21 0.22 0.23 0.24 0.25 Tinggi Reaktor (cm) kLa (/s) Gambar 4.3 Hubungan Tinggi Reaktor dan koefisien transfer massa cairan Dari grafik diatas, dapat diketahui bahwa semakin tinggi reaktor, maka semakin besar nilai koefisien perpindahan massa gas-cair (KLa) rata-rata nya. Hal ini karena semakin Tinggi reaktor maka volume yang ada didalam reaktor akan semakin besar, sesuai dengan persamaan volume balok ( karena reakor air-lift yang dipakai berbentuk balok ) V =PxLx T Dari persamaan diatas diketahui semakin tinggi reaktor maka volume didalam reaktor akan semakin besar. Dimana dengan meningkatnya volume didalam reaktor maka akan meningkatkan mol Na 2 SO 3, sesuai dengan persamaan Mol Na 2 SO 3 mula-mula(a) : N Na 2 SO 3 eq × V Reaktor Semakin tinggi reaktor mengakibatkan mol mula-mula semakin besar. Kemudian mol I 2 sisa tetap pada setiap pertambahan volume reaktor, sesuai dengan persamaan

Upload: muhammadrizasaifurrizqiazizi

Post on 14-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hdrrhdrrhdrr

TRANSCRIPT

Hubungan Tinggi Reaktor dan koefisien transfer massa cairan

Gambar 4.3 Hubungan Tinggi Reaktor dan koefisien transfer massa cairan Dari grafik diatas, dapat diketahui bahwa semakin tinggi reaktor, maka semakin besar nilai koefisien perpindahan massa gas-cair (KLa) rata-rata nya. Hal ini karena semakin Tinggi reaktor maka volume yang ada didalam reaktor akan semakin besar, sesuai dengan persamaan volume balok ( karena reakor air-lift yang dipakai berbentuk balok )

Dari persamaan diatas diketahui semakin tinggi reaktor maka volume didalam reaktor akan semakin besar. Dimana dengan meningkatnya volume didalam reaktor maka akan meningkatkan mol Na2SO3, sesuai dengan persamaanMol Na2SO3 mula-mula(a) : Semakin tinggi reaktor mengakibatkan mol mula-mula semakin besar. Kemudian mol I2 sisa tetap pada setiap pertambahan volume reaktor, sesuai dengan persamaan Mol I2 excess(b) : Dari rumus diatas terlihat bahwa tinggi reaktor dan volume reaktor tidak mempengaruhi mol I2 sisa. Kemudian Mol Na2SO3 sisa dipengaruhi dpengaruhi oleh volume Na2SO3 didalam reaktor , sesuai persamaanMol Na2SO3 sisa(c) : Dari persamaan tersebut terlihat bahwa Mol Na2SO3 sisa berkurang seiring pertambahan volume reaktor. Kemudian mol O2 yang bereaksi meningkat seiring volume reaktor, sesuai dengan persamaan Mol O2 yang bereaksi(d) : Dari rumus diatas terlihat bahwa Mol O2 yang bereaksi meningkat seiring pertambahan Volume reaktor. Hal ini disebabkan karena Mol Na2SO3 mula- mula(a) meningkat seiring bertambahnya volume reaktor, sedangkan mol I2 sisa (b) tetap pada setiap konsentrasi. Hal ini menyebabkan Mol O2 yang bereaksi meningkat seiring pertambahan volume reaktor. Kemudian O2 yang masuk reaktor meningkat seiring pertambahan volume reaktor. Sesuai dengan persmaaanO2 yang masuk reaktor(e) : Dari rumus tersebut terlihat bahwa semakin besar Mol O2 yang bereaksi(d), maka kadar O2 yang masuk reaktor juga meningkat. Sehingga kadar O2 yang masuk reaktor meningkat seiring pertambahan tinggi reaktor yang meningkatkan volume dalam reaktor pada waktu yang sama. KLa meningkat seiring pertambahan konsentrasi pada waktu yang sama. Sesuai persamaan KLa :Karena O2 yang masuk reaktor(e) semakin meningkat, maka nilai kLa juga akan meningkat seiring pertambahan tinggi reaktor (Laboratorium Proses Kimia, 2015).