hasil gelar produk

35
MATA KULIAH PENGEMBANGAN PRODUK BARU DENDENG GENJER LAPORAN AKHIR Disusun oleh : Kelompok 10 THP C NAILI MAWADATUR R 121710101136 WILIBRODUS TRI HAPSORO 121710101134 SRI NINGSIH PARAMITA 121710101114 AKHMAD TRI RIFQI 121710101099 JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

Upload: naili-mawadatur

Post on 06-Nov-2015

244 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

dendeng genjer

TRANSCRIPT

MATA KULIAH PENGEMBANGAN PRODUK BARUDENDENG GENJER

LAPORAN AKHIR

Disusun oleh : Kelompok 10 THP CNAILI MAWADATUR R121710101136WILIBRODUS TRI HAPSORO121710101134SRI NINGSIH PARAMITA121710101114AKHMAD TRI RIFQI121710101099

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANUNIVERSITAS JEMBER20151. DESKRIPSI PRODUK

Dendeng genjer merupakan produk makanan olahan yang masih baru terbuat dari sayuran genjer dengan penambahan tepung kedelai, tapioka, dan bumbu-bumbu lainnya melalui proses pengeringan. Makanan ini cocok untuk orang yang vegetarian atau diet serta orang yang sudah lanjut usia, karena tidak banyak mengandung lemak tetapi mengandung protein yang diperlukan tubuh bersumber dari protein nabati kedelai. Gambar produk dendeng genjer dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Dendeng GenjerDendeng genjer memiliki tekstur yang tidak seperti dendeng daging. Tingkat elastisitas atau kealotan dari dendeng genjer tidak dapat menyamai dendeng daging karena komposisi dan jenis protein yang berbeda. Perbedaan dendeng genjer dengan dendeng daging adalah pada kandungan karbohidratnya. Dimana kandungan gizi paling tinggi pada dendeng genjer adalah karbohidrat dari tapioka, sedangkan pada dendeng genjer hampir tidak ada kandungan karbohidrat sama sekali.Kebutuhan akan makanan pada jaman sekarang bukan hanya makanan yang lezat tetapi juga menyehatkan. Dendeng genjer adalah alternatif pengolahan makanan yang lezat dan sehat. Kandungan serat yang tinggi dari sayur genjer dapat memberikan manfaat yang baik bagi tubuh. Pengembangan pengolahan dendeng genjer masih perlu dilakukan untuk meningkatkan kandungannya dan dapat memberi manfaat yang lebih besar bagi tubuh.

2. ANALISA SWOT

Analisis swot merupakan perencanaan strategis yang klasik (Klasen dan Miller, 2002). Untuk analisis swot dari produk dendeng genjer akan dijelaskan dibawah ini :a. Strenght (Kekuatan)Produk dendeng merupakan produk olahan yang digemari oleh masyarakat. Dendeng genjer dapat menjadi pilihan untuk orang yang menghindari produk hewani. Cita rasa dan teksturnya cocok untuk semua kalangan usia, dengan harga yang terjangkau. Jumlah bahan baku yang melimpah menjadi nilai positif dari usaha dendeng genjer.b. WeaknessTekstur dan kenampakan dendeng genjer yang sangat berbeda dengan dendeng daging menjadi alasan konsumen untuk memilih produk ini. Rasa khas agak langu membuat konsumen anak-anak menjadi kurang menyukai produk ini.c. Opprtunities Dendeng genjer merupakan produk baru yang unik sehingga konsumen tertarik untuk mencoba. Segmentasi pasar sangat jelas untuk kalangan umum, dari semua usia, dan laki-laki maupun perempuan.d. Threats Munculnya dendeng dengan bahan baku sayuran yang lain seperti dendeng jamur tiram, dendeng jantung pisang, dendeng daun singkong, dan lain-lain.

3. INOVASI PRODUK

Porter (1990) menjelaskan bahwa keunggulan produk adalah suatu kinerja pemasaran dalam menghadapi persaingan. Dendeng genjer berbeda dari produk makanan lain yang sejenis walapun produk ini adalah produk berupa daging tiruan akan tetapi kandungan didalamnya tidak sama dengan kandungan pada daging. Dedeng genjer mengandung serat yang cukup tinggi, protein nabati, yang cukup tinggi dan untuk kandungan lemak sangat kecil. Perbedaan terbesar dari dendeng genjer dengan dendeng daging adalah pada kandungan karbohidratnya. Selain itu, keungulan lain dari dendeng genjer adalah sebagai berikut :1. Harga produk yang relatif murah yaitu Rp 6.000 / 50 g.2. Rasa khas dari genjer menanbah cita rasa dendeng3. Kemasan vakum yang dapat mempertahankan umur simpan serta keamanan produk4. Tanpa bahan pengawet buatan, kaya protein nabati, dan kaya serat5. Praktis dan ekonomis.Bahan baku utama dari produk dendeng genjer merupakan suatu inovasi untuk menciptakan produk baru. Penggantian daging menggunakan sayur genjer dapat merubah keseluruhan citarasa, tampilan, dan tekstur dendeng yang dihasilkan. Inovasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan nilai jual dan kualitas dendeng, dengan mengganti bahan baku yang murah maka harga produk relatif lebih murah. Namun, citarasa yang dihasilkan tetap nikmat dan disukai konsumen.

4. PROSES PEMBUATAN

a. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam proses pembuatan dendeng genjer adalah : Kompor, Gas LPG 3 kg, Regulator, Pisau, Talenan, Blender, Loyang, Panci, Pengukus, Plong-plongan, Penggorengan, Spatula, Peniris, Siller, Penyedot vakum, Sendok, Timbangan, Korek api, Seteples, dan Gunting. Bahan baku yang digunakan adalah : Sayur genjer2.500 gram, Daun jeruk 25 lembar, Bawang merah 80 gram, Bawang putih 150 gram, Kencur 50 gram, Garam 100 gram, Gula 100 gram, Penyedap rasa 70 gram, Ketumbar 100 gram, Telur 20 butir, Tepung kedelai 400 gram, Tapioka 800 gram, Minyak goreng 500 ml.

b. Genjer Pemotongan & PencucianPelumatan dengan garamPencucian Perebusan 20 detikPenghancuran Pencampuran Bawang merah, bawang putih, kencur, ketumbar, garam, gula, daun jeruk Penghalusan Bumbu halus+ TelurDendeng GenjerPengukusan 30 menitPenjemuran Penggorengan Pencampuran Pencetakan pada loyang+ Tapioka, tepung kedelai, penyedap rasaDiagram alir pembuatan

c. Dokumentasi proses pembuatan1. Sayur genjer

2. Bumbu

3. Pengecilan ukuran

4. Pencucian

5. Pelumatan

6. Pencucian

7. Perebusan

8. Penghancuran

9. Penambahan bumbu

10. Penambahan tepung

11. Pencetakan

12. Pengukusan

13. Penjemuran

14. Produk dendeng genjer

5. DESAIN KEMASAN

Desain kemasan untuk produk dendeng genjer adalah menggunakan 2 macam lapisan. Untuk lapisan pertama adalah kemasan primer yang menggunakan plastik tebal yang kemudian divakum, sedangkan lapisan kedua adalah kemasan sekunder menggunakan tas kertas karton dengan kelengkapan kemasan seperti : expired date, label, komposisi, dan lain-lain. Detail dari desain kemasan dendeng genjer dapat dilihat pada Gambar 2.1.

a. b.c.Gambar 2.1 Desain Kemasan Produk Dendeng Genjer : a. Kemasan Primer, b. Kemasan Sekunder tampak belakang, c. Kemasan Sekunder tampak depan.Bagian depan kemasan sekunder memuat nama produk, label, jargon, dan tanggal kadaluarsa, dimana pada bagian tengah tas dilapisi dengan plastik transparan sehingga bentuk produk tampak dari luar. Untuk bagian belakang kemasan sekunder diserta dengan deskripsi singkat produk, komposisi, informasi nilai gizi, berat bersih, petunjuk penyimpanan, dan nama produsen. Kemasan primer pada bagian dalam kemasan terbuat dari plastik bening kaku tanpa tulisan apapun dan produk dikemas dalam keadaan vakum.Desain kemasan tersebut tidak dapat digunakan ketika acara gelar produk, sehingga dilakukan pemilihan alternatif kemasan lain untuk produk dendeng genjer. Kendala penggunaan kemasan tersebut adalah pembatalan secara mendadak dari pihak percetakan tas karton yang telah dipilih, sehingga kemasan tersebut belum selesai ketika acara gelar produk. Oleh karena itu digunakan alternatif kemasan menggunakan plastik tebal transparan yang dibentuk menyerupai tas. Kemasan terdiri dari satu lapis bahan sebagai kemasan primer yang disertai kertas karton pada bagian atasnya. Sebagai tali digunakan tampar kecil dengan hiasan pita yang digantung pada bagian atas kertas karton. Detai dari kemasan yang digunakan saat gelar produk dapat dilihat pada Gambar 2.2.

a.b.

d.c.

Gambar 2.2 Desain Kemasan Dendeng Genjer yang Digunakan Saat Gelar Produk : a. Kemasan Primer, b. Tali pada bagian atas kemasan, c. Desain kertas label bagian depan, d. Desain kertas label bagian belakang.

6. NILAI NUTRISI

a. Mass Balance

Sayur genjer 500 gramI

AGaram Pelumatan menggunakan garamII

BAir 200 mlPerebusanIII

CPengecilan ukuranIV

Tepung kedelai 80 gr , tapioka 160 gr, telur 250 gr

Pencampuran V

VI

DPengukusan VII

Pemotongan dan pemipihan

EPengeringan VIII

FIX

Penggorengan

Dendeng genjer

b. Perhitungan Kandungan Gizi Dendeng GenjerI. Berat Genjer 500 gramBydd: 70% (350 gram)Karbohidrat: 7,7%(26,95 gram)Protein: 1,7% (5,95 gram)Lemak: 0,2% (0,7 g)Mineral:0,4% (1,4 g)Air: 90% (315 g)II. Kehilangan AAir: 0%Karbohidrat: 1%Protein: 0%Lemak: 0%Mineral: 0%Berat genjer 346,5 gKarbohidrat: 6,8%(23,45 g)Protein: 1,7% (5,95 g)Lemak: 0,2% (0,7 g)Mineral: 0,4% (1,4 g)Air: 90,9% (315 g)

III. Kehilangan BAir perebus 200 mlKarbohidrat: 2%Protein: 0,5%Lemak: 0%Mineral: 0,1%*terjadi penambahan air sebesar 1%Berat Genjer 340,9 gKarbohidrat:4,9 %(16,6 g)Protein: 1,2% (4,2 g)Lemak: 0,2% (0,7 gram)Mineral:0,3% (1,04 gram)Air:93,4% (318,4 g)IV. Kehilangan CAir: 0%Karbohidrat: 0,4%Protein: 0%Lemak: 0%Mineral: 0,1%Berat Genjer 339,3 gramKarbohidrat: 4,5%(15,3 g)Protein: 1,2% (4,2 g)Lemak: 0,2% (0,7 g)Mineral:0,2% (0,7 g)Air: 93,8% (318,4 g)

V. Berat Tapioka 160 gBydd: 100% (160 g)Karbohidrat: 86,9%(139,04 g)Protein: 0,5% (0,8 g)Lemak: 0,3% (0,48 g)Mineral:0,3% (0,48 g)Air: 12% (19,2 g)

Berat Tepung Kedelai 80 gBydd: 100% (80 g)Karbohidrat: 29,9%(23,92 g)Protein: 35,9% (28,72 g)Lemak: 20,6% (16,48 g)Mineral:4,6% (3,68 g)Air: 9% (7,2 g)

Berat Telur 250 gramBydd: 90% (225 gram)Karbohidrat: 0,7%(1,575 gram)Protein: 12,8% (28,8 gram)Lemak: 11,5% (25,87 gram)Mineral:1% ( 2,25 gram)Air: 74% (166,5 gram)Berat Genjer 339,3 gKarbohidrat: 4,5%(15,3 g)Protein: 1,2% (4,2 g)Lemak: 0,2% (0,7 g)Mineral:0,2% (0,7 g)Air: 93,8% (318,4 g)

Total Berat Bahan 804,5 gKarbohidrat: 22,4% (179,9 g)Protein: 7,8% (62,5 g)Lemak: 5,4% (43,6 g)Mineral: 0,9% (7,2 g)Air: 63,6% (511,3 g)

VI. Kehilangan DAir: 0%Karbohidrat: 2%Protein: 2,5%Lemak: 0%Mineral: 0,4%*terjadi penambahan air sebesar 0,5%Total Berat Bahan 770,02 gKarbohidrat: 21,3% (164,1 g)Protein: 5,5% (42,6 g)Lemak: 5,7% (43,6 g)Mineral: 0,5% (4,02 g)Air: 67% (515,7 g)VII. Total Berat Bahan 770,02 gKarbohidrat: 21,3% (164,1 g)Protein: 5,5% (42,6 g)Lemak: 5,7% (43,6 g)Mineral: 0,5% (4,02 g)Air: 67% (515,7 g)

VIII. Kehilangan EAir: 62,5%Karbohidrat: 5%Protein: 0,5%Lemak: 0,5%Mineral: 0,2%Total Berat Bahan 242,5 gKarbohidrat: 51,8% (125,5 g)Protein: 15,9% (38,5 g)Lemak: 16,5% (40 g)Mineral: 0,9% (2,3 g)Air: 14,9% (36,2 g)IX. Kehilangan FAir: 0%Karbohidrat: 0%Protein: 0%Lemak: 0%, Mineral: 0%Total Berat Bahan 242,5 gKarbohidrat: 51,8% (125,5 g)Protein: 15,9% (38,5 g)Lemak: 16,5% (40 g)Mineral: 0,9% (2,3 g)Air: 14,9% (36,2 g)

c. Kandungan Gizi Dendeng GenjerPembuatan dendeng genjer menyebabkan terjadinya kehilangan beberapa kompenen gizi yang terdapat dalam bahan. Kandungan gizi awal dengan berat genjer 500 g terdiri dari karbidrat 26,95 g, protein 5,95 g, lemak 0,7 g, mineral 1,4 g, air 315 g dengan Bydd (berat yang dapat dimakan) sebesar 350 g. Proses pelumatan terjadi pengurangan karbohidrat sebesar 1% sehingga berat genjer menjadi 346,5 g. Dalam proses perebusan dengan menggunakan air sebanyak 200 ml menyebabkan terjadinya kehilangan kandungan karbohidrat sebesar 2% dan terjadi penambahan air sebesar 1%. Proses perebusan menyebabkan kandungan karbohidrat pada genjer menurun menjadi 16,6 g, dan kandungan air menjadi 318,4 g sehingga berat genjer menjadi 340,9 g. Proses pengecilan ukuran menyebabkan terjadinya kehilangan mineral 0,1% dan karbohidrat 0,4%. Berat genjer dengan adanya proses tersebut menjadi 339,3 g dengan jumlah air 318,4 g. Selanjutnya dalam proses pencampuran bahan dilakukan penambahan tapioka, tepung kedelai dan telur. Penambahan tapioka sebesar 160 g, berat tepung kedelai yang ditambahkan adalah 80 g, dan telur yang ditambahkan sebesar 250 g. Dengan adanya penambahan beberapa bahan tersebut menyebabkan total berat bahan menjadi 804,5 g dengan kandungan karbohidrat 179,9 g, protein 62,5 g, lemak 43,6 g, mineral 7,2 g, dan air 511,3 g. Hasil analisa bahan setelah mengalami proses pengolahan menunjukan bahwa beratnya menjadi 242,5 g dengan kandungan karbohidrat sebesar 125,5 g, protein sebesar 38,5 g, lemak sebesar 40 g, mineral sebesar 2,3 g, dan air sebesar 36,2 g. Dalam 100 g dendeng genjer mengandung karbohidrat sebesar 51,8 g, protein 15,9 g, lemak 16,5 g mineral 0,9 g, dan air 14,9 g.

7. ANALISIS EKONOMI

Analisis finansial atau analisis kelayakan merupakan tolak ukur layak atau tidaknya suatu usaha untuk dikembangkan. Analisis finansial meliputi nilai Harga Pokok Produk, BEP (Break Event Point), NPV (Net Present Value), IRR, Net B/C, PBP (Pay Back Periode), ROI (Return On Investment), dan NPM. Hasil dari analisis finansial usaha dendeng genjer dapat dilihat pada tabel 4.1.Tabel 4.1 Hasil Analisis Finansial Usaha Dendeng GenjerNOPARAMETERSatuan NILAIKETERANGAN

1NPVRp291.106.951Layak

2IRR%82,98Layak

3Net B/C-1,112395227Layak

4PBPTahun 1,451195245Layak

5BEPKg523Layak

6ROI%68,91Layak

7NPM%9,60Layak

Berdasarkan Tabel 4.1 tentang hasil analisis finansial usaha dendeng genjer diketahui bahwa dari semua parameter diperoleh hasil layak. Data tersebut menunjukan bahwa usaha dendeng genjer layak untuk dikembangkan menjadi suatu industri. Ada 7 macam parameter yaitu : NPV (Net Present Value) menunjukan nilai 291.106.951, nilai NPV dikatakan layak apabila hasilnya positif. Nilai NPV menunjukan tingkat keuntungan suatu industri, sehingga semakin tinggi nilai NPV suatu usaha maka tingkat keuntungan yang diperoleh semakin tinggi. Parameter yang ke-2 adalah IRR dengan nilai 82,98%, nilai IRR tersebut melebihi nilai suku bunga MARR atau suku bunga pembanding. Sebagai pembending suku bunga deposit yang diambil adalah dari bank BRI yaitu sebesar 7%. Sehingga usaha dendeng genjer dapat dikatakan layak untuk dikembangkan. Parameter yang ke-3 yaitu Net B/C Ratio dengan nilai 1,112395227 yang menunjukan bahwa pemasukan lebih besar nilainya dari pengeluaran. Net B/C dikatakan layak apabila nilainya lebih dari 1 yang berarti usaha tersebut untung. Parameter ke-4 yaitu PBP (Pay Back Periode), pada usaha dendeng genjer periode pengembalian uang adalah selama 1,45 tahun atau 1 tahun 5 bulan 12 hari. Parameter ke-5 yaitu BEP (Break Event Point), BEP usaha dendeng genjer adalah 523 kg dendeng. Artinya titik impas dari usaha dendeng genjer ini adalah pada penjualan 523 kg dendeng genjer. Parameter ke-6 yaitu ROI (Return On Investment) dengan nilai yang cukup besar yaitu 68,91%. Nilai ROI menunjukan kemampuan untuk menghasilkan laba bersih (keuntungan) atas total biaya yang digunakan. Parameter terakhir yaitu NPM (Net Provit Margin) dengan nilai 9,60%, nilai NPM memberikan tentang gambaran tentang laba bersih yang dapat dicapai dari setiap penjualan. Untuk rincian dari analisa finansial tersebut dapat dilihat dibawah ini:a. Harga Pokok ProdukDeskripsiUnitNilai

biaya variabelRp/tahunRp1.165.905.000

biaya tetapRp/tahunRp5.668.600

total biayaRp/tahunRp1.171.573.600

volume produksiKg/tahun12000

harga pokok produksiRp/tahunRp97.631

margin keuntungan%10

harga jualRp/KgRp107.394

harga jual finalRp/KgRp108.000

harga jual per kemasaRp/200 gRp21.600

Rp5.400

b. BEP (Break Event Point)Deskripsi Nilai

harga per KgRp108.000

biaya tetap (F)Rp5.668.600

biaya variabel per unit (V)Rp97.159

BEP unit523

BEP RpRp56.470.315

BEPRp56.470.315

c. NPV (Net Present Value)Tahun Revenue Cost Net BenefitDF 10%NPV

00Rp180.567.000-Rp180.567.0001-Rp180.567.000

1Rp1.296.000.000Rp1.171.573.600 Rp 124.426.400 0,909090909Rp113.114.909

2Rp1.296.000.000Rp1.171.573.600 Rp 124.426.400 0,826446281Rp102.831.736

3Rp1.296.000.000Rp1.171.573.600 Rp 124.426.400 0,751314801Rp93.483.396

4Rp1.296.000.000Rp1.171.573.600 Rp 124.426.400 0,683013455Rp84.984.905

5Rp1.296.000.000Rp1.171.573.600 Rp 124.426.400 0,620921323Rp77.259.005

Total Rp291.106.951

d. IRRTahun Net BenefitDF 16%NPV 16%DF 95%NPV 99%

0-Rp180.567.0001-Rp180.567.0001-Rp180.567.000

1Rp124.426.4000,909090909 Rp 113.114.909 0,512820513Rp 63.808.410

2Rp124.426.4000,826446281 Rp 102.831.736 0,262984878Rp 32.722.262

3Rp124.426.4000,751314801 Rp 93.483.396 0,13486404Rp 16.780.647

4Rp124.426.4000,683013455 Rp 84.984.905 0,069161046Rp 8.605.460

5Rp124.426.4000,620921323 Rp 77.259.005 0,035467203Rp 4.413.056

Total Rp291.106.951-Rp54.237.165

e. Net B/C RatioTahun Revenue Cost Net BenefitDF 16%PV (B)PV (C)

00180.567.000-180.567.0001-180.567.000-180.567.000

11.296.000.0001.171.573.6001244264000,86206896611172413791009977241

21.296.000.0001.171.573.6001244264000,743162901963139120,1870670035,7

31.296.000.0001.171.573.6001244264000,640657674830292344,9750577617

41.296.000.0001.171.573.6001244264000,552291098715769262,9647049669,8

51.296.000.0001.171.573.6001244264000,47611301534458751073097707564

Net B/C = 1,112395227

f. PBP (Pay Back Periode)PBP1,451195245tahun

1 tahun 5 bulan 12 hari

g. ROI (Return On Invesment)ROI68,90871532%

kebutuhan modal1352140600

laba per tahunRp124.426.400

h. NPM NPM9,600802469%

8. PELUANG PASAR

a. Segmentasi PasarPertumbuhan Industri yang semakin pesat dan sebagian besar industri makanan memproduksi makanan instan dan cepat saji karena dituntut oleh kondisi masyarakat yang serba sibuk dan menginginkan hal yang cepat dan siap saji. Banyak kalangan mahasiswa maupun wanita karir memilih produk yang mudah dikonsumsi dan cepat saji. Pada umumnya masyarakat tersebut bermukim di perkotaan seperti Jember, sehingga beberapa strategi pemasaran dibawah ini sesuai dengan produk yang akan kami pasarkan. Sebagai produk pemula, produk dendeng genjer ini menjangkau sasaran yang berada di daerah Jember dan sekitarnya. Sasaran utama penjualan dendeng genjer ini adalah Kabupaten Jember terutama di daerah kampus. Untuk mengefisienkan pemasaran usaha dendeng genjer, dibutuhkan pengelompokan segmentasi pasar. Pangsa pasar dendeng genjer dibagi menjadi 3 segmen yaitu :1. Mahasiswa Mahasiswa yang dimaksud adalah mahasiswa Universitas Jember serta kampus-kampus yang ada di Kabupaten Jember. Jumlah mahasiswa yang besar ini menjadi pasar yang yang cukup potensial. Faktor lokasi yang dekat dengan lokasi penjualan menjadi kelebihan tersendiri, sehingga memudahkan kegiatan survei, promosi dan pemasaran produk.1. Umum Segmen umum ini merupakan masyarakat umum baik yang berprofesi sebagai karyawan ataupun yang lainnya. Pada segmen ini, yang terpenting adalah seberapa besar manfaat yang mereka dapat dengan mengkonsumsi suatu produk1. Orang yang tidak menyukai produk olahan hewani Segmen ini merupakan masyarakat yang vegetarian atau yang tidak menyukai produk olahan hewani.

b. Cara PemasaranCara untuk memasarkan suatu produk sangat penting untuk dipertimbangkan, karena cara pemasaran sangat mempengaruhi tingkat ketertarikan konsumen. Berikut ini adalah cara memasarkan produk dendeng genjer :1. Media outlet yang menarik konsumen. Outlet kami memiliki desain menarik serta catchy sehingga menambah daya tarik pada bisnis kami.2. Voucher makan untuk beberapa kalangan. Promosi dengan pemberian voucher makan kepada kerabata atau kenalan kami atur sedemikian rupa sehingga menambah kesan baik pada sasaran konsumen lain.3. Banner, stiker, tagline dan merchandise menarik.4. Mengenalkan produk dengan cara menitipkan kepada kantin, event, rumah makan dan koperasi.5. Menawarkan produk melalui dunia maya atau internet seperti facebook, twitter, blog dan lain-lain.

9. BENCHMMARKING

Benchmarking merupakan suatu proses belajar yang berlangsung secara sistematik dan kontinue atas produk atau jasa dengan cara membandingkan usaha tersebut dengan perusahaan terbaik atau perusahaan pesaing yang paling unggul, dengan tujuan mencapai sasaran dan prestasi terbaik. Pada usaha dendeng genjer digunakan 3 kriteria yang akan digunakan untuk analisis benchmarking yaitu proses penanganan limbah, manajemen mutu, dan human development. Penjelasan tentang analisis benchmarking dendeng genjer adalah sebagai berikut :2. Proses Penangan LimbahUntuk kriteria proses penangan limbah usaha dendeng genjer melakukan benchmarking dengan mitra perusahaan PT. So Good Food. Alasan pemilihan PT. So Good Food adalah karena pengolahan limbah dari perusahaan tersebut sangat baik, dimana untuk mengolah limbah dari produksi nugget perusahaan tersebut menerapkan 3 tahapan yaitu primer, sekunder, dan tersier. Pada tahap primer, limbah diolah menggunakan cara fisik. Pada tahap kedua limbah yan telah berbentu cair difermentasi menggunakan mikroorganisme untuk mereduksi kandungan bahan organik didalamnya. Pada tahap terakhir limbah diolah dengan metode fisikokimia atau biologis mengunakan bioreaktor, melalui proses pengendapan dan filtrasi atau khlotinasi untuk memurnikan limbah sehingga tidak akan mencemari lingkungan sekitar.2. Proses Produk Untuk kriteria proses penangan produksi dilakukan banchmarking dengan an PT. So Good Food. Alasan pemilihan PT. So Good Food karena, pengolahan produksi pembuatan nugget daging diinonesia yang terbaik adalah hasil dari buatan PT. So Good. perusahaan PT. So Good dapat memproduksi chicken nugget dengan rasa, tekstur dan keamanan pangan yang baik. Pada pengolahanya perusahaan ini mengolahan chicken nugget dengan memilih bahan baku pilihan yaitu ayam crozen yang memiliki banyak lemak dan dengan umur ayam yang masih muda, sehingga nugget yang dihasilkan memeiliki citarasa dan tekstur yang baik. Serta dalam pengolahannya yang sudah menerapkan jaminan mutu HACCP. Maka perusahaan ini sangat layakuntuk dijadikan banch marking dalam mengolah dendeng genjer

10. GELAR PRODUK

a. Kapasitas Produksi Untuk Gelar ProdukGelar produk merupakan kegiatan pengenalan produk baru pada konsumen. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 13 Mei 2015 yang bertempat di Double Way Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember. Pada kegiatan tersebut dendeng genjer yang dihasilkan sebesar 1,9 kg. Kebutuhan bahan yang diperlukan dapat dilihat pada tabel 4.2. Selain kebutuhan bahan baku dibutuhkan juga kemasan plastik, kertas label, tali, dan hiasan kemasan. Total kebutuhan produksi dapat dilihat pada tabel 4.3.Tabel 4.2 Bahan Baku Pembuatan 1,9 Kg Dendeng GenjerNo Nama bahanJumlah (g)Harga (Rp)

1Genjer 250019.000

2Ketumbar 1005000

3Bawang merah802000

4Bawang putih1503000

5Kencur 501000

6Gula pasir1002000

7Garam halus100 700

8Telur 150026100

9Penyedap 703500

10Tapioka 8007800

11Minyak goreng2503000

12Tepung kedelai4008500

13Gas 38000

14Daun jeruk 10100

Jumlah 81.600

4.3 Total Kebutuhan Produksi Gelar ProdukNoDeskripsiHarga (Rp)

1Bahan baku81.600

2Kemasan plastik8.500

3Ketas label27.500

4Tali tampar7.500

5Hiasan 4000

Jumlah128.500

b. Desain Produk dan Kemasan Untuk Gelar ProdukDendeng genjer dijual dalam keadaan sudah digoreng setengah kering yang dikemas dengan berat 50 g. Kemasan yang digunakan berbeda dengan kemasan yang diajukan pada proposal, hal ini dikarenakan kesalahan pada waktu pemesanan kemasan, gambar kemasan yang lama dapat dilihat pada Gambar 4.1. Kemasan yang digunakan pada waktu gelar produk adalah kemasan primer berupa plastik tebal dan kaku yang kemudian divacum dan di siller. Pada bagian atas terdapat kertas label yang berisi nama produk, jargon, tanggal expired, komposisi, berat bersih, nutrition fact, nama kelompok yang memproduksi, petunjuk penyimpanan, dan bar code. Gambar dari kemasan dapat dilihat pada gambar 4.2.

(a) (b)Gambar 4.1 Kemasan Dendeng Genjer Sebelum Gelar Produk.(a). Bagian belakang, (b). Bagian depan

Gambar 4.2 Kemasan Dendeng Genjer Pada Gelar Produkc. Respon KonsumenUntuk melihat tingkat penerimaan konsumen terhadap produk dendeng genjer maka pengunjung pada kegiatan gelar produk diminta untuk mengisi kuisioner dengan parameter tertentu. Kuisioner yang digunakan dalam gelar produk dapat dilihat pada gambar 4.3. Hasil kuisioner menunjukan bahwa dari 3 parameter yang diujikan konsumen paling menyukai kemasan produk dengan nilai skala rata-rata 3,8. Sedangkan untuk rasa mendapatkan nilai paling rendah, meskipun rata-rata skalanya masih berkisar 3,6 yang berarti konsumen menyukainya. Hasil kuisioner dapat dilihat pada Tabel 4.4.Berdasarkan hasil penilaian kuisioner beberapa konsumen memberikan kritik dan saran mereka. Beberapa saran yang diberikan yaitu tentang rasa yang sedikit keasinan. Namun, secara keseluruhan konsumen menyukai rasa dari dendeng genjer yang memiliki citarasa khusus. Selain itu, konsumen juga memiliki antusias yang tinggi terhadap ide pemilihan genjer sebagai bahan baku utama dendeng.Gambar 4.3 Kuisioner Penilaian Dendeng Genjer

Tabel 4.4 Hasil Kuisioner Gelar ProdukNo Parameter

Rasa Kemasan Keseluruhan

1555

2353

3344

4344

5243

6333

7343

8344

9544

10544

11534

12333

13534

14444

15233

Jumlah 545755

Rata-rata3,63,83,7

Berdasarkan kritik dan saran yang telah diberikan oleh panelis maka tindak lanjut yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas dendeng genjer adalah sebagai berikut :0. Tekstur dendeng genjer akan diperbaiki sehingga lebih alot dan tidak terlalu keras0. Penggunaan bumbu lebih dimaksimalkan agar produk yang dihasilkan memiliki citarasa yang pas0. Kemasan akan di tambah dengan bagian luar seperti tas yang berfungsi sebagai kemasan sekunder

d. Hasil PenjualanJumlah produk dendeng genjer yang dijual adalah 34 bungkus dengan berat masing-masing 50 g. Sedangkan dendeng genjer yang digunakan sebagai tester sebanyak 200 g. Harga dendeng genjer adalah Rp 6.000 per bungkus, harga tersebut sesuai dengan harga yang dicantumkan pada analisis finansial usaha dendeng genjer. Total produk yang terjual adalah sebanyak 30 bungkus, dimana 20 bungkus terjual dengan harga Rp 6.000 dan 10 bungkus terjual dengan harga Rp 5.000. Harga Rp 5.000 merupakan strategi pemasaran yang diterapkan, yaitu pembelian 2 bungkus maka akan mendapat potongan Rp 2.000 sehingga harganya menjadi Rp 5.000 per bungkus. Berdasarkan total produk yang terjual pemasukan yang diperoleh sebesar Rp 170.000. Keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan tersebut adalah sebesar Rp 40.900 .

DAFTAR PUSTAKA

Klasen L.V, dan Miller V. 2002. The Action Guide For Advocacy and Citizen. Worl Neighbours. www.justassociates.org/ActionGuide.htm. [diakses 12 Juni 2015]

Porter, M.E. 1990. The Competitive Advantage Of Nations. New York : The Free Press.