bab 3 analisis dan perancangan sistemthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2012-1-00177-if bab 3.pdf35 gas...

44
34 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Organisasi Dalam sejarah panjang perminyakan Indonesia disebutkan bahwa pada masa Hindi Belanda, tugas penyediaan dan pemasaran Bahan Bakar Minyak (BBM) dilaksanakan oleh dua perusahaan minyak yakni BPM dan Stanvac. Pada tahun 1961 dibentuk PN. Pertamin yang memiliki organisasi pemasaran di dalam negeri yang sangat kuat di sektor hilir khususnya di bidang pemasaran sehingga pada tahun 1964 PN. Pertamin diberi tanggung jawab oleh Pemerintah untuk mengurus distribusi minyak dalam negeri. Berdasarkan peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.27/1968 dibentuk Perusahaan Negara Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional (PN. Pertamina) sebagai hasil penggabungan dari PN. Pertamin yang bergerak di bidang eksploitasi minyak dengan PN. Pertamin. Untuk memudahkan pendistribusian BBM dan Gas Bumi serta hasil olahannya keseluruhan pelosok negri, di sektor hilir pada saat itu di bentuk Daerah Pemasaran III yang berada dibawah naungan Direktorat Pemasaran Dalam Negeri dan dipimpin oleh Kepala Daerah. Daerah Pemasaran III pada mulanya beralamat di JL. Matraman Raya dengan menggunakan Kantor yang sebelumnya ditempati PN. Pertamin. Peran yang dimilikinya adalah di bidang penyediaan dan pelayanan bahan bakar minyak maupun

Upload: vudat

Post on 08-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

34  

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Sejarah Organisasi

Dalam sejarah panjang perminyakan Indonesia disebutkan bahwa pada masa

Hindi Belanda, tugas penyediaan dan pemasaran Bahan Bakar Minyak (BBM)

dilaksanakan oleh dua perusahaan minyak yakni BPM dan Stanvac.

Pada tahun 1961 dibentuk PN. Pertamin yang memiliki organisasi pemasaran

di dalam negeri yang sangat kuat di sektor hilir khususnya di bidang pemasaran

sehingga pada tahun 1964 PN. Pertamin diberi tanggung jawab oleh Pemerintah

untuk mengurus distribusi minyak dalam negeri.

Berdasarkan peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.27/1968 dibentuk

Perusahaan Negara Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional (PN. Pertamina)

sebagai hasil penggabungan dari PN. Pertamin yang bergerak di bidang eksploitasi

minyak dengan PN. Pertamin.

Untuk memudahkan pendistribusian BBM dan Gas Bumi serta hasil

olahannya keseluruhan pelosok negri, di sektor hilir pada saat itu di bentuk Daerah

Pemasaran III yang berada dibawah naungan Direktorat Pemasaran Dalam Negeri

dan dipimpin oleh Kepala Daerah.

Daerah Pemasaran III pada mulanya beralamat di JL. Matraman Raya dengan

menggunakan Kantor yang sebelumnya ditempati PN. Pertamin. Peran yang

dimilikinya adalah di bidang penyediaan dan pelayanan bahan bakar minyak maupun

35  

  

gas bumi, pemasaran hasil-hasil minyak dan gas bumi, produk-produk petrokimia

dan produk-produk lainnya di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.

Pada tahun 1970, kantor Daerah Pemasaran III berpindah ke JL. Juanda

No.13 Jakarta dan pada tahun 1974 berpindah lagi ke JL. Kramat Raya 29 Jakarta

Pusat.

Daerah Pemasaran III pada tahun 1977 mengalami perubahan nama menjadi

Unit Pemasaran III dan pada tahun 1987 mengalami perubahan lagi menjadi Unit

Pembakalan dan Pemasaran Dalam Negeri III (UPPDN III) yang dikepalai oleh

seorang Pemimpin Unit.

Perpindahan kantor pusat UPPDN III dilakukan kembali pada tahun 1986

dengan menempati gedung baru di JL. Kramat Raya 59 Jakarta Pusat yang

dipergunakan hingga saat ini. Pada tahun 2001, sebutan UPPDN III diubah kembali

menjadi Unit Pemasaran III (UPMS III) yang dikepalai oleh General Manager.

Dengan terbitnya Undang-Undang Otonomi Daerah yang berakibat terjadinya

pemekaran Provinsi Jawa Barat pada tahun 2001, maka terbentuknya Banten menjadi

sebuah provinsi, menambah cakupan wilayah kerja Unit Pemasaran III di samping

DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Berdasarkan surat keputusan direksi No. Kpts-113/C00000/2001-SO tanggal

23 Oktober 2001, Pertamina Unit Pemasaran III berada di bawah Bidang Pemasaran

dan Niaga, Direktorat Hilir, Secara Operasional, Bidang Pemasaran dan Niaga saat

ini memiliki delapan Unit Pemasaran (UPMS) yang tersabar di seluruh wilayah

Indonesia, satu unit Pelumas dan 1 unit LPG dan Produk Khusus.

Dalam perjalanan usahanya Pertamina kemudian di Jakarta mengalami

perubahan bentuk usaha menjadi PT. Pertamina (PERSERO), berdasarkan Surat

36  

 

Keputusan Direksi No. Kpts-019/C00000/2004-SO tanggal 6 April 2004 dari akte

pendirian No. 20 tanggal 9 Oktober 2003.

Unit Pemasaran III yang berkantor pusat di Jakarta memiliki tugas pokok

memenuhi kebutuhan BBM dan memasarkan produk-produk Non BBM di wilayah

kerjanya.

Selain memiliki kantor cabang di Bandung, UPMS III memiliki beberapa fasilitas di

beberapa lokasi :

• Instalasi Tanjung Priok Jakarta dengan kapasitas 136.844 KL, dibangun dan

dioperasikan oleh Shell/Stanvac sejak tahun 1940.

• Depot Pengisian Pesawat Utara (DPPU) Pondok Cabe Ciputat dengan

kapasitas 400KL, dibangun dan dioperasikan pada tahun 1971.

• Pengisian Gas Elpiji Tanjung Priok Jakarta, dengan kapasitas 10.000 MTON

dibangun pada tahun 1971 dan dioperasikan pada tanggal 17 Juli 1972.

• Depot Pelumpang Jakarta dengan kapasitas 320.746 KL, dibangun pada tahun

1972 dan dioperasikan pada tahun 1974.

• Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Halim Perdana Kusuma dengan

kapasitas 2.100 KL, dibangun pada tahun 1972 dan dioperasikan pada tahun

1975.

• Depot Tasikmalaya dengan kapasitas 32.968 KL, dibangun pada tahun 1975

dan dioperasikan pada tahun 1977.

• Pengisian Gas Elpiji Balongan Indramayu degan kapasitas 136 MTON

dibangun pada tahun 1975 dan dioperasikan pada tahun 1977.

• Depot Padalarang dengan kapasitas 58.729 KL, dioperasikan secara resmi

pada tanggal 11 Juli 1979.

37  

  

• Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Cengkareng dengan kapasitas

72.000 KL, dibangun pada tahun 1984 dan beroperasi pada tanggal 1 Maret

1985.

• Depot Ujungberung Bandung dengan kapasitas 95.117 KL, dibangun pada

tahun 1986 dan dioperasikan pada tahun 1987.

• Terminal Transit BBM Balongan Indramayu dengan kapasitas 178.983 KL,

dibangun pada tahun 1992 dan dioperasikan sejak Agustus 1994.

• Terminal Transit BBM Tanjung Gerem Merak dengan kapasitas 90.732 KL,

dibangun pada tahun 1993 dan dioperasikan pada tanggal 7 April 1995.

• Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Husein Sastranegara Bandung

dengan kapasitas 400 KL, dibangun dan dioperasikan pada tahun 1995.

• STS (Ship To Ship) Teluk Semangka Kabupaten Temangus dengan kapasitas

299.388 KL, dioperasikan pada tanggal 31 Desember 2002.

• Depot Cikampek Jawa Barat.

Logo Perusahaan

Gambar 3.1 Logo Perushaan PT. Pertamina (Persero)

38  

 

Kegiatan Produksi (barang/jasa)

Kegiatan produksi yang dihasilkan oleh PT. PERTAMINA (Persero)

Pemasaran BBM Retail Region III berupa BBM PSO (BBM Bersubsidi) dan

BBM NPSO atau BBK (Bahan Bakar Khusus).

BBM PSO (Bahan Bakar Bersubsidi)

BBM Bersubsidi atau BBM PSO mempunyai 4 jenis produk bahan bakar yaitu

1. Premium

Premium adalah bahan bakar minyak yang berwarna kekuningan

yang jernih.penggunaan premium pada umumnya adalah untuk bahan

bakar kendaraan bermotor bermesin bensin,seperti : mobil, sepeda motor,

motor tempel dan lain-lain.

2. Minyak Tanah

Minyak Tanah atau kerosene merupakan bagian dari minyak mentah

yang memiliki titik didih antara 1500C dan 3000C dan tidak berwarna.

Digunakan selama bertahun-tahun sebagai alat bantu penerangan,

memasak, water heating, dll. Pada umumnya merupakan pemakaian

domestic (rumahan) dan usaha kecil.

3. Minyak Solar

Jenis BBM ini umumnya digunakan untuk mesin transportasi mesin

diesel yang umum dipakai dengan system injeksi pompa mekanik(injection

pump)dan electronic injection ,jenis BBM ini diperuntukkan untuk jenis

kendaraan bermotor transportasi dan mesin industri.

39  

  

4. Bio Solar

Pertamina siap memproduksi dan menjual biodiesel dari bahan dasar

minyak kelapa sawit atau CPO(crude palm oil).Bahan bakar ini secara

bertahap akan mengurangi peran solar.

BBM Non-PSO (Non Subsidi) / BBK (Bahan Bakar Khusus)

Bahan Bakar Khusus PERTAMINA mempunyai 4 jenis produk

bahan bakar yaitu :

1. Pertamax

Pertamax merupakan bahan bakar ramah lingkungan (unleaded)

beroktan tinggi hasil penyempurnaan produk pertamina sebelumnya.

Pertamax di tujukan untuk kendaraan yang memasyarakatkan pengguna

bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbale (unleaded). Pertamax juga

direkomendasikan untuk kendaraan yang di produksi diatas tahun 1990

tertama yang telah menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel

injection dan catalytic converters. Bagi pengguna kendaraan yang

diproduksi dibawah tahun 1990 tetapi mengiginkan peningkatan kinerja

mesin kendaraannya juga dapat menggunakan produk ini. Pertamax

merupakan bahan bakar yang sangat bersahabat dengan lingkungan

sekitar.

2. Pertamax Plus

Merupakan bahan bakar superior Pertamina dengan kandungan energy

tinggi dan ramah lingkungan, diproduksi menggunakan bahan baku pilihan

berkualitas tinggi sebagai hasil penyempurnaan formula terhadap produk

Pertamina sebelumnya.Ditujukan untuk kendaraan yang berteknologi

40  

 

mutakhir yang mempersyaratkan bahan bakar beroktan tinggi dan ramah

lingkungan. Pertamax Plus sangant direkomendasikan untuk kendaraan

yang memiliki kompresi rasio > 10,5 dan juga yang menggunakan

teknologi Electronic Fuel Injetion (EFI),Variable Value Timing Intelligent

(VVTI), (VTI), Turbochangers dan catalytic converters.

Keunggulan dari Pertamax Plus :

• Pertamax Plus terkandung energi besar yang akan membuat

pembakaran kendaraan lebih bertenaga, berakselerasi tinggi, lebih

responsive dan knock free.

• Pertamax Plus mampu membersihkan timbunan deposit pada fuel

injector, inlet valve, ruang bakar yang dapat menurunkan

performance mesin kendaraan dan mampu melarutkan air didalam

tangki mobil sehingga dapat mencegah karat dan korosi pada daluran

dan tangki bahan bakar.

• Komposisi bahan baku yang tidak menggunakan campuran timbal dan

metal lainnya membuat energy gas buang yang dihasilkan oleh

kendaraan ramah lingkungan.

• Dapat menekan biaya perawatan dan menghemat konsumsi bahan

bakar.

3. Biopertamax

Biopertamax adalah bahan bakar kendaraan bermotor moder yang

bermutu tinggi dan ramah lingkungan ,hasil pencampuran 95% Pertamax

dan 5% Etanol murni.Sebagai energy terbarukan, Biopertamax dapat

digunakan pada semua jenis kendaraan non-diesel tanpa adanya modifikasi

41  

  

mesin dan dapat menjaga kelestraian lingkungan secara berkelanjutan

untuk masa depan yang lebih baik.

Keunggulan Biopertamax :

• Ramah lingkungan/langit biru.

• Emisi gas buang yang lebih baik

• Pembakaran lebih sempurna

• Tidak perlu modifikasi mesin atau alat

• Memperpanjang umur mesin

• Merupakan bahan bakar terbarukan

• Bersifat detergensi(membersihkan ruang bakar)

4. Pertamina DEX

Merupakan bahan bakar mesin diesel modern yang telah memenuhi

dan mencapai standart emisi gas buang EURO 2, memiliki angka performa

tinggi dengan cetane number 53 kelas (HSD mempunyai cetane number

45), memiliki kualitas tinggi dengan kandungan sulfur di bawah 300

ppm,direkomendasikan untuk mesin diesel teknologi terbaru (Diesel

Common Rail System), sehingga pemakaian bahan bakarnya lebih irit dan

ekonomis serta menghasilkan tenaga yang lebih besar. (sumber :

www.bphmigas.com).

3.1.1 Visi Misi

PT. PERTAMINA (PERSERO) Unit Pemasaran III Jakarta mempunyai Visi

dan Misi sebagai berikut :

42  

 

3.1.1.1 Visi

PT. PERTAMINA (PERSERO) Unit Pemasaran III mempunyai visi menjadi

Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia.

3.1.1.2 Misi

PT. PERTAMINA (PERSERO) Unit Pemasaran III mempunyai misi yaitu

memasarkan produk minyak, gas dan hasil olahannya dengan mengutamakan Etika,

Keramahan, Ketepatan dan berwawasan lingkungan dan mengelola usaha dan

berorientasi pada pencapaian kinerja terbaik serta menjadi asset unggulan bagi

Perusahaan, Pemerintah, Pekerja dan Masyarakat.

3.2 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Pertamina (Persero)

Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan

hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu

sasaran. Secara fisik struktur Organisasi bagian SDM, Umum dan struktur organisasi

Unti Pemasaran III Jakarta adalah seperti tergambar sebagai berikut :

VP 

Fuel Retail

General Manajer 

FRM Region III

Ast. Manajer 

External Relation

Ast. Manajer Statistic 

Ast. Manajer Sales 

VP 

Fuel Retail

Pws. Ut 

Statistik

Pws. Ut. CI & 

Eval

Ast. Sales 

Analysis

Ast. SAP Cutomer 

Ast. Market Survey 

Ast. Estimate & 

Realisasi

Sales AreaManajer

43  

  

General Manager Pemasaran BBM Region III

Membawahi :

3.2.1 Sekertaris

Bertugas untuk mengatur kearsipan dan administrasi perusahaan.

3.2.2 Manager Sales Area

Membawahi :

• Sales Area Manager DKI Jakarta

• Sales Area Manager BODETABEK

• Sales Area Manager Bandung

• Sales Area Manager Cirebon

• Sales Area Manager Banten

3.2.3 Asisten Manager Sales Adm.& Gen. Account

Bertugas untuk membantu Manager Sales Area dalam hal pemasaran produk

dan pembukaan.

3.2.4 Asisten Manager Statistic & Comp. Intelegence

Membawahi :

Pengawas Utama Statistik

Membawahi :

• Ast. Sales Analysis

• Ast. SAP Customer Master Data

44  

 

Pengawas Utama CI & Evaluasi

Membawahi :

• Ast . Market Survey & Promotion

• Ast. Estimate & Relasi

3.2.5 Tugas Utama Statistic & Comp. Intelegence

1. Mengatur dan mengawasi penyiapan metodologi pengumpulan data dan

penelitian data untuk penyusunan statistic.

2. Mengatur dan mengawasi pengumpulan data yang berhubungan dengan

pemasaran dan penjualan BBM & BBK serta mengatur analisis dan penelitian

agar dilaksanakan sesuai dengan dengan metodologi yang telah ditentukan.

3. Mengarahkan pelaksanaan analisis penjualan agar dapat diketahui kendala

yang ada serta menentukan langkah penanggulan lebih lanjut.

4. Menginvetarisasikan kegiatan penjualan BBM PSO dan BBK tahun

sebelumnya.

5. Menyiapkan dan melakukan perhitungan untuk penerbitan breakdown

target/quota BBM PSO dan BBK berdasarkan sektor Penggunaan, Wilayah

Daerah Niaga (WDN) dan Supply Point (Plant) tahun berjalan.

6. Melakukan Penyusunan rencana penjualan BBM PSO & BBK untuk tahun

berikutnya per sektor, per Supply Point dan per Kodya/Kabupaten di wilayah

Pemasaran BBM Retail Region III.

7. Mengoordinasikan estimasi BBM & BBK dengan Manajemen agar dapat

dikirimkan ke Manajemen Suplay & Distribusi.

8. Mengumpulkan dan menyusun data realisasi penjualan BBM dan BBK dari

masing-masing depot setiap bulan untuk dilakukan evaluasi perbulan.

45  

  

9. Menyiapkan penerbitan data dan penjualan BBM dan BBK untuk keperluan

penilaian pencapaian kinerja Sales Area Manager & Sales

Respresentasi,pembuatan performance Summary GM, Variance Analysis,

Forecast Accuracy Supply Point dan pembuatan laporan penjualan ke

Manajemen dan kantor pusat secara akurat dan tepat waktu.

10. Menyiapkan statistic penjualan dan pemasaran BBM jika diperlukan dapat

disajikan sesuai kebutuhan.

11. Mengoordinasikan realisasi data penjualan BBM & BBK setiap bulan untuk

dilakuakan evaluasi/verifikasi bersama pihak internal dan eksternal

(keuangan, S&D, Kantor Pusat, BPH Migas, Satuan Pengawas

Internal,Departemen Keuangan RI, dll).

12. Meyiapkan proses pembuatan berita acara notulen hasil evaluasi/verifikasi

BPH Migas dan Departemen Keuangan RI untuk diketahui oleh GM

Pemasaran BBM Retail Region III.

13. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penjualan minyak tanah

perwilayahan kodya/kabupaten di Pemasaran BBM Retail Region III.

14. Mengkoordinasikan & mengimformasikan penjualan BBM dan BBK

perwilayahan sehingga terpantau jumlah BBM dan BBK yang telah

didistribusikan di wilayah Pemasaran Retail Region III.

15. Membuat dan mengarahkan kegiatan perbaikan data yang terkait dengan SAP

Customer Master Data agar dengan ketentuan peruntukan pendistribusian

jenis BBM tertentu.

16. Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan Weekly Dashboad,

Performance Dialogue, Bulanan, Triwulan dan Tahunan dari fungsi

Pemasaran BBM Retail Region III secara tepat waktu.

46  

 

17. Melakukan monitoring & evaluasi penarikan minyak tanah atas wilayah yang

telah dilakukan kkinversi Gas LPG.

Tanggung Jawab

1. Tersusunya usulan rencana pengembangan pasar atas dasar permintaan

konsumen atau hasil kajian/analisis sebelum mendapat persetujuan dari

General Manager.

2. Terselenggaranya pelaksanaan Market Survey.

3. Tersusunya ukuran kinerja terpilih Sales Area Manager dan Sales

Respresentative pada masing-masing wilayah kinerjanya.

4. Tersusun forecast penjualan BBM & BBK sebagai bahan kajian manajemen

untuk menentukan strategi penyediaan dan penjualan BBM & BBK

berikutnya.

5. Terselenggaranya pemantauan aktifitas competitor agar dapat diantisipasi

proses bisnisnya untuk dijadikan sebagai tantangan bisnis dimasa dating.

Asisten Manager External Relation

Bertugas untuk melakukan hubungan kerjasama dengan pihak-pihak lain dan

memberikan kepada masyarakat Indonesia.

3.3 Sistem yang Sedang Berjalan

Saat ini PT. Pertamina (Persero) belum menggunakan aplikasi Sistem

informasi geografis dalam program kerja mereka yang berhubungan dengan

teknologi informasi secara akurat. PT. Pertamina (Persero) masih menggunakan

47  

  

sistem informasi manajemen untuk kegiatan monitoring terhadap SPBU – SPBU

tersebut.

3.4 Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan analisis mengenai sistem yang sedang berjalan di perusahaan

PT. Pertamina (Persero) masih menggunakan sistem informasi manajemen dalam

memonitor SPBU – SPBU. Sistem yang sudah berjalan tersebut masih terdapat

kekurangan dalam penyajian informasi, karena data – data tersebut belum terintegrasi

antara data satu dengan data yang lainnya.

Sementara kebutuhan perusahaan semakin lama yang semakin meningkat

sehingga diperlukan tampilan data informasi yang lebih lengkap dan akurat dengan

menampilkan alamat, lokasi spasial SPBU PT. Pertamina (Persero) di wilayah

Jakarta Barat saja, tetapi juga menampilkan fasilitas yang terdapat pada masing –

masing SPBU.

Sistem yang akan dibuat adalah sebuah sistem yang dapat mengintegrasikan

data spasial dan non-spasial untuk membantu perusahaan dalam mengamati proyek

yang sedang berjalan setiap waktu dengan lengkap dan akurat.

3.5 Usulan Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah tersebut kami penulis berinisiatif membuat suatu

aplikasi Sistem informasi geografis berbasiskan web.

Aplikasi ini nantinya akan dapat menampilkan suatu pendataan

terkomputerisasi yang menyediakan informasi spasial berupa sebaran SPBU.

Aplikasi tersebut juga dapat menampilkan alamat, fasilitas-fasilitas, dan data

penjualan yang dikhususkan untuk user internal perusahaan PT. Pertamina (Persero).

48  

 

Aplikasi tersebut dapat diupdate sesuai dengan perkembangan tiap-tiap

proyek pembangunan SPBU-SPBU baru yang sedang berjalan, sehingga perusahaan

dapat mengetahui dan memonitor sampai sejauh mana proyek tersebut berjalan.

3.6 Perancangan Database

3.6.1 Kamus Data

1. Kota (IdKota, NamaKota)

2. Kecamatan (IdKec, Kecamatan, Area, IdKota)

3. Jalan (Jn_code, Kelas_jala, Nama_Jalan, Length, IdKec)

4. SPBU (IdSPBU, NamaSPBU, AlamatSPBU, FasilitasSPBU,

ProdukSPBU, Jn_code )

5. PenjualanProduk (IdPenjualan, BulanPenjualan, TahunPenjualan,

PenjualanProduk, Jumlahpenjualan, IdSPBU )

3.6.2 Spesifikasi File Data

1. Tabel Kota

Nama Tabel = Kota

Deskripsi = Berisi informasi Kota Jakarta Barat

Primary Key = IdKota

Tabel 3.1 Tabel Kota

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

IdKota Int - Id Kota Jakarta Barat

NamaKota Varchar 20 Wilayah Kota Jakarta Barat

49  

  

2. Tabel Kecamatan

Nama Tabel = Kecamatan

Deskripsi = Berisi informasi Kecamatan di Jakarta Barat

Primary Key = IdKecamatan

Tabel 3.2 Tabel Kecamatan

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

IdKecamatan Int - Id Kecamatan di

Jakrta Barat

Kecamatan Varchar 20 Nama Kecamatan

di Jakarta Barat

Area Int - Luas Area

Kecamatan

IdKota Int - Id Kota

3. Tabel Jalan

Nama Tabel = Jalan

Deskripsi = Berisi informasi Jalan

Primary Key = IdJalan

Tabel 3.3 Tabel Jalan

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Jn_code Int - Id Jalan

Kelas_jala Varchar 20 Jenis Jalan

Nama_Jalan Varchar 20 Nama Jalan

Length Int - Panjang Jalan

IdKec Int - Id Kecamatan

50  

 

4. Tabel SPBU

Nama Tabel = SPBU

Deskripsi = Berisi informasi tentang SPBU

Primary Key = Id SPBU

Tabel 3.4 Tabel SPBU

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

IdSPBU Int - Id SPBU

NamaSPBU Varchar 20 Nama SPBU

AlamatSPBU Varchar 50 Alamat SPBU

FasilitasSPBU Varchar 50 Fasilitas SPBU

ProdukSPBU Varchar 20 Produk SPBU

IdJalan Int - Id Jalan

5. Tabel PenjualanProduk

Nama Tabel = PenjualanProduk

Deskripsi = Berisi informasi tentang Penjualan Produk

Primary Key = IdPenjualanProduk

51  

  

Tabel 3.5 Tabel PenjualanProduk

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

IdPenjualan Int - Id Penjualan

Produk

BulanPenjualan Varchar 20 Bulan Penjualan

Produk

TahunPenjualan Varchar 20 Tahun Penjualan

Produk

PenjualanProduk Varchar 20 Nama Produk

yang dijual

Jumlahpenjualan Int - Jumlah Penjualan

Produk

IdSPBU Int - Id SPBU

3.6.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Gambar 3.3 Entity Relationship Diagram ( ERD )

52  

 

Tabel 3.6 Tabel Entity

Nama Entity Multiplicity Relational Multiplicity Nama Entity

Kecamatan 1..* Terdapat

pada

1..1 Kota

Jalan 1..* Terdapat

pada

1..1 Kecamatan

SPBU 0..* Terdapat

pada

1..1 Jalan

PenjualanProduk 1..* Terdapat

pada

1..1 SPBU

3.7 Perancangan Sistem

3.7.1 Diagram Konteks

 

 

 

 

 

Gambar 3.4 Diagram Konteks (Nol)

Kebutuhan Analisis

Data Spasial

Hasil Analisis Data Atribut SPBU

Print out data teks dan grafis Peta Wilayah Jakarta Barat

Informasi spasial dan non spasial

Insert, Update, Delete

Pertamina

 

Pengolahan SIG SPBU Pertamina

Administrator

53  

  

3.7.2 Diagram Level 1 (Rinci)

 

 

 

 

 

 

   

Gambar 3.5 Diagram Level 1 ( Rinci )

Hasil Analisis

Informasi spasial dan non spasial

Print out data teks dan grafis

Peta Wilayah Jakarta Barat Data Atribut SPBU

Hasil Pendataan Non Spasial

Data spasial yang dibutuhkan

Hasil Pendataan Spasial

Data Spasial SPBU

Insert, Update, Delete

1.0 Pendataan

Non Spasial

Pertamina

Data Non Spasial

3.0 Pengolahan SIG SPBU Pertamina

Administrator

2.0 Pendataan

Spasial

Data Spasial 

Data non spasial yang dibutuhkan

54  

 

3.8 Diagram Hierarki Menu

1. Menu Utama User

Gambar 3.6 Diagram Hierarki Menu Utama User

Informasi mengenai Website

Profil PT. Pertamina (Persero)

Perkecil

Menu Utama

Beranda Profil SIG SPBU Tentang Kami

Perbesar Analisis Legenda

Login

55  

  

2. Menu Utama Admin

Gambar 3.7 Diagram Hierarki Menu Utama Admin

Login

Penjualan

Menu Utama

Jalan SPBU Keluar

Keluar Web Ubah

Hapus

Tambah

Ubah

Hapus

Tambah

Ubah

Hapus

Tambah

Kota

Ubah

Hapus

Tambah

Kecamatan

Ubah

Hapus

Tambah

56  

 

3.9 State Transition Diagram (STD)

Gambar 3.8 State Transition Diagram (STD) Menu Utama User

Informasi mengenai Website

Profil PT. Pertamina (Persero)

Perkecil

Menu Utama

Beranda Profil SIG SPBU Tentang Kami

Perbesar Analisis Legenda

Login

Password

Username

Pesan Kesalahan

Pesan Kesalahan

Klik Menu Tentang Kami Klik Menu SIG SPBU Klik Menu Profil Klik Menu Beranda

Klik Perkecil Klik Perbesar Klik Analisis Klik Legenda

57  

  

Gambar 3.9 State Transition Diagram (STD) Menu Utama Admin

Tampilan Data Penjualan

Tampilan Data Jalan

Jalan SPBU Keluar Penjualan

Tampilan Data SPBU

Keluar Web

Pesan Kesalahan

Menu Utama

Username

Password

Login

Kota

Tampilan Data Kota

Kecamatan

Tampilan Data Kota

Pesan Kesalahan

Klik Menu Kecamatan Klik Menu Kota Klik Menu Penjualan Klik Menu Keluar Klik Menu SPBU Klik Menu Jalan

58  

 

Gambar 3.10 State Transition Diagram (STD) Menu Jalan Pada Admin

Data berhasil dihapus

Data berhasil ditambah

Field Terisi Data terpilih

Tampilan menu ubah

Klik Ubah Klik Hapus

Data berhasil diubah

Tampilan Menu Jalan

Isi Form tambah Jalan

Klik data pada tabel Jalan

Klik Tambah

Isi Form data yang diubah

59  

  

Gambar 3.11 State Transition Diagram (STD) Menu SPBU Pada Admin

Data berhasil dihapus

Data berhasil ditambah

Field Terisi Data terpilih

Tampilan menu ubah

Klik Ubah Klik Hapus

Data berhasil diubah

Tampilan Menu SPBU

Klik data pada tabel SPBU

Isi Form tambah SPBU

Klik Tambah

Isi Form data yang diubah

60  

 

Gambar 3.12 State Transition Diagram (STD) Menu Kota Pada Admin

Data berhasil dihapus

Data berhasil ditambah

Field Terisi Data terpilih

Tampilan menu ubah

Klik Ubah Klik Hapus

Data berhasil diubah

Tampilan Menu Kota

Klik data pada tabel Kota

Isi Form tambah Kota

Klik Tambah

Isi Form data yang diubah

61  

  

Gambar 3.13 State Transition Diagram (STD) Menu Kecamatan Pada Admin

Data berhasil dihapus

Data berhasil ditambah

Field Terisi Data terpilih

Tampilan menu ubah

Klik Ubah Klik Hapus

Data berhasil diubah

Tampilan Menu Kecamatan

Klik data pada tabel Kecamatan

Isi Form tambah Kecamatan

Klik Tambah

Isi Form data yang diubah

62  

 

Gambar 3.14 State Transition Diagram (STD) Menu Penjualan Produk Pada

Admin

Data berhasil dihapus

Data berhasil ditambah

Field Terisi Data terpilih

Tampilan menu ubah

Klik Ubah Klik Hapus

Data berhasil diubah

Tampilan Menu Penjualan

Klik data pada tabel Penjualan

Isi Form tambah Penjualan

Klik Tambah

Isi Form data yang diubah

63  

  

3.10 Perancangan Layar

3.10.1 Rancangan Layar Login

Pada rancangan layar ini, Admin dan user diwajibkan untuk

melakukan login terlebih dahulu untuk dapat masuk ke halaman – halaman

menu utama aplikasi Sistem informasi geografis SPBU PT. Pertamina

(Persero). Admin dan user diharuskan untuk memasukkan username dan

password. Kemudian sistem akan mengecek apakah username dan password

yang dimasukkan sudah benar di database. Pesan kesalahan akan ditampilkan

di aplikasi ini, jika Admin dan user salah memasukkan isi dari field.

Gambar 3.15 Rancangan Login

Login Username

Password

64  

 

3.10.2 Rancangan Layar Beranda

Pada rancangan layar ini, setelah melakukan login user dapat melihat

maksud dari dibuatnya Sistem informasi geografis SPBU PT. Pertamina

(Persero).

Gambar 3.16 Rancangan Halaman Beranda

BERANDA PROFIL SIG SPBU TENTANG KAMI

HEADER

Berisikan Kata Pembuka Dalam Web

FOOTER

65  

  

3.10.3 Rancangan Layar Profil

Pada rancangan layar ini, setelah melakukan login user dapat melihat

profil umum PT. Pertamina (Persero) beserta visi dan misi perusahaannya.

Gambar 3.17 Rancangan Halaman Profil

BERANDA PROFIL SIG SPBU TENTANG KAMI

HEADER

Berisikan Profil PT. Pertamina (Persero)

FOOTER

66  

 

3.10.4 Rancangan Layar SIG SPBU

Pada rancangan layar ini, setelah melakukan login user dapat melihat

Sistem informasi geografis wilayah jakarta barat beserta layer – layer jalan,

kecamatan, dan titik SPBU. User dapat mengarahkan navigasi nya ke kanan,

kiri, atas maupun bawah border peta. Selain itu juga dapat memperbesar

maupun memperkecil peta, mengaktifkan dan menonaktifkan layer – layer

sesuai keinginan user melalui legenda serta menganalisis tampilan SPBU di

setiap kecamatan.

Gambar 3.18 Rancangan Halaman SIG SPBU

BERANDA PROFIL SIG SPBU TENTANG KAMI

HEADER

FOOTER

MAP

LEGENDA

NAVIGASI

67  

  

3.10.5 Rancangan Layar Tentang Kami

Pada rancangan layar ini, setelah melakukan login user dapat melihat

informasi kelompok pembuat aplikasi ini.

Gambar 3.19 Rancangan Halaman Tentang Kami

BERANDA PROFIL SIG SPBU TENTANG KAMI

HEADER

Berisikan Informasi Kelompok Skripsi SIG

FOOTER

68  

 

3.10.6 Rancangan Layar Jalan pada Admin

Pada rancangan layar ini, setelah Admin melakukan login, akan

terdapat menu Jalan dimana Admin dapat melihat daftar jalan di wilayah

Jakarta Barat yang ditampilkan dari database. Selain itu, melalui halaman ini,

Admin dapat menekan tombol hapus dan ubah Jalan sesuai kebutuhan.

Admin juga dapat menambahkan Jalan sesuai dengan kebutuhan melalui form

yang tersedia di bawah daftar tabel Jalan.

Gambar 3.20 Rancangan Halaman Jalan Pada Admin

3.10.7 Rancangan Layar SPBU pada Admin

Pada rancangan layar ini, setelah Admin melakukan login, akan

terdapat menu SPBU dimana Admin dapat melihat daftar SPBU di wilayah

Jakarta Barat yang ditampilkan dari database. Selain itu, melalui halaman ini,

Admin dapat menekan tombol hapus dan ubah SPBU sesuai kebutuhan.

HEADER

FOOTER

JALAN SPBU KOTA KECAMATAN PENJUALAN KELUAR

TAMPILAN TABEL JALAN Ubah Hapus

Tambah

69  

  

Admin juga dapat menambahkan SPBU sesuai dengan kebutuhan melalui

form yang tersedia di bawah daftar tabel SPBU.

Gambar 3.21 Rancangan Halaman SPBU Pada Admin

3.10.8 Rancangan Layar Kota pada Admin

Pada rancangan layar ini, setelah Admin melakukan login, akan

terdapat menu Kota dimana Admin dapat melihat daftar kota yang

ditampilkan dari database. Pada skripsi ini, kota yang ditampilkan hanya

Jakarta Barat. Selain itu, melalui halaman ini, Admin dapat menekan tombol

hapus dan ubah Kota sesuai kebutuhan. Admin juga dapat menambahkan

Kota sesuai dengan kebutuhan melalui form yang tersedia di bawah daftar

tabel Kota.

HEADER

FOOTER

JALAN SPBU KOTA KECAMATAN PENJUALAN KELUAR

TAMPILAN TABEL SPBU Ubah Hapus

Tambah

70  

 

Gambar 3.22 Rancangan Halaman Kota Pada Admin

3.10.9 Rancangan Layar Kecamatan pada Admin

Pada rancangan layar ini, setelah Admin melakukan login, akan

terdapat menu Kecamatan dimana Admin dapat melihat daftar Kecamatan di

wilayah Jakarta Barat yang ditampilkan dari database. Selain itu, melalui

halaman ini, Admin dapat menekan tombol hapus dan ubah Kecamatan sesuai

kebutuhan. Admin juga dapat menambahkan Kecamatan sesuai dengan

kebutuhan melalui form yang tersedia di bawah daftar tabel Kecamatan.

HEADER

FOOTER

JALAN SPBU KOTA KECAMATAN PENJUALAN KELUAR

TAMPILAN TABEL KOTA Ubah Hapus

Tambah

71  

  

Gambar 3.23 Rancangan Halaman Kecamatan Pada Admin

3.10.10 Rancangan Layar Penjualan pada Admin

Pada rancangan layar ini, setelah Admin melakukan login, akan

terdapat menu Penjualan Produk dimana Admin dapat melihat daftar

Penjualan Produk SPBU di wilayah Jakarta Barat yang ditampilkan dari

database. Selain itu, melalui halaman ini, Admin dapat menekan tombol

hapus dan ubah Penjualan Produk SPBU sesuai kebutuhan. Admin juga dapat

menambahkan Penjualan Produk SPBU sesuai dengan kebutuhan melalui

form yang tersedia di bawah daftar tabel Penjualan Produk SPBU.

HEADER

FOOTER

JALAN SPBU KOTA KECAMATAN PENJUALAN KELUAR

TAMPILAN TABEL KECAMATAN Ubah Hapus

Tambah

72  

 

Gambar 3.24 Rancangan Halaman Penjualan Pada Admin

3.10.11 Rancangan Layar Ubah pada Admin

Pada rancangan layar ini, Admin dapat mengubah data jalan, SPBU,

Kota, Kecamatan, dan Penjualan melalui form ini.

Gambar 3.23 Rancangan Halaman Ubah Pada Admin

HEADER

FOOTER

JALAN SPBU KOTA KECAMATAN PENJUALAN KELUAR

TAMPILAN TABEL PENJUALAN Ubah Hapus

Tambah

HEADER

FOOTER

JALAN SPBU KOTA KECAMATAN PENJUALAN

KELUAR

Ubah

73  

  

3.11 Perancangan Spesifikasi Proses

3.11.1 Modul Halaman Login User

MULAI

masukkan Username dan Password

JIKA tekan tombol “Login”

apakah Username dan Password sudah benar dengan

yang di database

JIKA sudah benar

masuk ke menu Beranda

JIKA salah

Tampilkan pesan kesalahan “Username harus diisi dan

Password harus diisi”

SELESAI JIKAtekan tombol “Keluar”

Keluar dari menu utama User

Kembali ke Halaman Login

SELESAI

3.11.2 Modul menu utama User

MULAI

LAKUKAN PEMILIHAN PROSEDUR

PROSEDUR 1 : Klik Beranda

Tampilkan Beranda

PROSEDUR 2 : Klik Profil

Tampilkan Profil Pertamina

PROSEDUR 3 : Klik SIG SPBU

74  

 

Tampilkan Map SPBU

PROSEDUR 4 : Klik Tentang Kami

Tampilkan Tentang Kami

PROSEDUR PEMILIHAN SELESAI

SELESAI JIKA

SELESAI

3.11.3 Modul menu SIG SPBU

MULAI

Panggil modul SIG SPBU

JIKA dipilih “Perkecil”

MAKA buka modul Perkecil

Pilih daerah Pada Peta

Peta mendetail ke luar

JIKA dipilih “Perbesar”

MAKA buka modul Perbesar

Pilih daerah Pada Peta

Peta mendetail ke dalam

Jika dipilih “Analisis”

Maka buka modul Analisis

JIKA dipilih “Legenda”

MAKA buka modul Legenda

SELESAI

75  

  

3.11.4 Modul Halaman Login Admin

MULAI

masukkan Username dan Password

JIKA tekan tombol “Login”

apakah Username dan Password sudah benar dengan

yang di database

JIKA sudah benar

masuk ke menu Jalan

JIKA salah

Tampilkan pesan kesalahan “Username harus diisi dan

Password harus diisi”

SELESAI JIKA tekan tombol “Keluar”

Keluar dari menu utama Admin

Kembali ke Halaman Login Admin

SELESAI

3.11.5 Modul menu utama Admin

MULAI

JIKA tidak memilih Keluar

LAKUKAN PEMILIHAN PROSEDUR

PROSEDUR 1 : Klik Jalan

Terkoneksi ke database Jalan

Tampilkan Jalan

PROSEDUR 2 : Klik SPBU

Terkoneksi ke database SPBU

76  

 

Tampilkan SPBU

PROSEDUR 3 : Klik Kota

Terkoneksi ke database Kota

Tampilkan Kota

PROSEDUR 4 : Klik Kecamatan

Terkoneksi ke database

Kecamatan

Tampilkan Kecamatan

PROSEDUR 5 : Klik Penjualan

Terkoneksi ke database

Penjualan Produk

Tampilkan Penjualan

PROSEDUR PEMILIHAN SELESAI

SELESAI JIKA memilih memilih tombol “Keluar”

MAKA keluar dari web

SELESAI

3.11.6 Modul Ubah Pada Admin

MULAI

Menampilkan data atribut

Memilih data yang akan diubah

Mengubah data yang diinginkan

Tekan tombol “Ubah”

SELESAI

 

77  

  

   3.11.7 Modul Hapus Pada Admin

MULAI

Menampilkan data atribut

Memilih data yang akan dihapus

Tekan tombol “Hapus”

Keluar Alert

Jika OK

Terkoneksi ke database

Data berhasil dihapus

Jika Batal

Data tidak dihapus

SELESAI