tugas pengolahan gas bumi-sweetening gas final
TRANSCRIPT
TUGAS PENGOLAHAN GAS BUMIGAS SWEETENING
Dian Indriani (1006807623)
Maheswara Prihat Ayodyo (1006808595)
Nissa Utami (1006808872)
Pipin Arifpin (1006808941)
Tubagus Aryandi Gunawan (1006809635)
Departemen Teknik KimiaFakultas Teknik Universitas Indonesia
Depok 2012
1. DEA + MDEA
DEA MDEA CO2 loading H2S loadingQ reb
(heat flow)
W pump
(power)
CO2 in Sweet
Gas
(lbmole/hr)
0 0.35 0.0194 0.022 1.356e+007 148.7 107.2817
0.01 0.35 0.0492 0.0361 1.356e+007 148.6 49.2045
0.02 0.35 0.0319 0.0203 1.356e+007 148.6 39.6489
0.03 0.35 0.0243 0.0142 1.356e+007 148.5 32.4596
0.04 0.35 0.0200 0.0108 1.356e+007 148.5 26.6611
0.05 0.35 0.0171 0.0088 1.356e+007 142.8 21.8297
0.06 0.35 0.0150 0.0074 1.356e+007 148.5 17.7739
0.07 0.35 0.0134 0.0064 1.356e+007 148.5 14.3967
0.08 0.35 0.0121 0.0056 1.356e+007 148.5 11.6305
0.09 0.35 0.0110 0.0050 1.356e+007 148.5 9.3759
0.10 0.35 0.0101 0.0045 1.356e+007 148.5 7.5835
PADA SAAT DEA = 0
PADA SAAT DEA 0.01
PADA DEA 0.02
PADA DEA 0.03
PADA DEA 0.04
PADA DEA 0.05
PADA DEA 0.06
PADA DEA 0.07
PADA DEA 0.08
PADA DEA 0.09
PADA DEA 0.1
Grafik:
0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.1200.000E+00
1.000E-02
2.000E-02
3.000E-02
4.000E-02
5.000E-02
6.000E-02
CO2 & H2S loading vs %DEA
CO2H2S
%DEA
CO2&
H2S
load
ing
0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.1201.484E+02
1.485E+02
1.486E+02
1.487E+02
1.488E+02
W pump Vs %DEA
%DEA
Wpu
mp
(pow
er)
0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.1200.000E+00
2.000E+01
4.000E+01
6.000E+01
8.000E+01
1.000E+02
1.200E+02
CO2 in sweet gas Vs %DEA
%DEA
CO2
in sw
eetg
as (l
bmol
e/hr
)
2. MEA + MDEA
MEA MDEA CO2 loading H2S loadingQ reb (heat
flow)
Wpump
(power)
CO2 in Sweet
Gas
(lbmole/hr)
0 0.35 1.939e-002 2.202e-002 1.356e+007 148.7 107.2755
0.01 0.35 0.2972 0.1508 1.356e+007 148.6 20.6597
0.02 0.35 0.3239 0.1433 1.356e+007 148.5 7.1008
0.03 0.35 0.3224 0.1365 1.356e+007 148.3 2.3597
0.04 0.35 0.3119 0.1304 1.356e+007 148.1 0.9698
0.05 0.35 0.3000 0.1249 1.356e+007 147.9 0.4894
0.06 0.35 0.2886 0.1200 1.356e+007 147.5 0.2866
0.07 0.35 0.2779 0.1154 1.356e+007 147.1 0.1851
0.08 0.35 0.2683 0.1114 1.356e+007 146.6 0.1293
0.09 0.35 0.2593 0.1076 1.356e+007 146 0.0946
0.10 0.35 0.2513 0.1043 1.356e+007 145.3 0.0723
PADA SAAT MEA 0
PADA MEA 0.01
PADA MEA 0.02
PADA MEA 0.03
PADA MEA 0.04
PADA MEA 0.05
PADA MEA 0.06
PADA MEA 0.07
PADA MEA 0.08
PADA MEA 0.09
PADA MEA 0.1
Grafik:
0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.1200.000E+00
5.000E-02
1.000E-01
1.500E-01
2.000E-01
2.500E-01
3.000E-01
3.500E-01
CO2&H2S loading Vs %MEA
CO2 LoadingH2S loading
%MEA
CO2&
H2S
load
ing
0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.1201.430E+02
1.440E+02
1.450E+02
1.460E+02
1.470E+02
1.480E+02
1.490E+02
W pump Vs %MEA
%MEA
Wpm
p (p
ower
)
0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.1200.000E+00
2.000E+01
4.000E+01
6.000E+01
8.000E+01
1.000E+02
1.200E+02
CO2 in sweet gas Vs %MEA
%MEA
CO2
in sw
eetg
as (l
bmol
e/hr
)
Analisa:
AMINE GAS TREATING, juga dikenal sebagai gas sweetening dan acid gas removal,
mengacu pada suatu proses yang menggunakan larutan dari berbagai alkilamina (sering disebut
hanya sebagai amina) untuk menghilangkan hidrogen sulfida (H2S) dan karbon dioksida (CO2)
dari gas alam. Ini adalah suatu unit proses yang umum digunakan pada kilang, dan juga
digunakan dalam pabrik petrokimia, pabrik pengolahan gas alam dan industri lainnya.
Proses dalam kilang minyak atau pabrik pengolahan bahan kimia yang menghilangkan
hidrogen sulfida dan / atau merkaptan biasanya disebut sebagai sweetening process karena
mereka menghasilkan produk yang tidak lagi memiliki bau asam dan kandungan hidrogen
sulfida.
Manfaat Plant Amin , diantaranya :
Modular, skid-mount sistem
Mengurangi tingkat CO2 dan H2S dengan spesifikasi yang diperlukan
Mengurangi manufaktur dan commissioning kali
Kinerja yang terjamin
Menurunkan biaya instalasi dan penghapusan
Dibangun pada penahanan cairan untuk mengurangi bahaya lingkungan
Berikut adalah beberapa jenis amina yang biasa digunakan:
• MEA (Monoetanolamina)
amine primer yang memiliki 2 atom hidrogen dan satu kelompok hidrokarbon
yang terikat pada atom nitrogen
Digunakan dalam aplikasi pengolahan rendah tekanan gas alam yang
membutuhkan spesifikasi outlet gas ketat
• MDEA (Methyldiethanolamine)
amine tersier yang memiliki tiga kelompok hidrokarbon dan tidak mengandung
atom hydrogen yang terikat pada atom nitrogen.
Memiliki afinitas yang lebih tinggi untuk H2S dari CO2 yang memungkinkan
beberapa "terpeleset" CO2 sementara tetap mempertahankan kemampuan
penghapusan H2S.
• DEA (Dietanolamina)
amine sekunder yang memiliki satu atom hidrogen dan 2 kelompok hidrokarbon
yang terikat pada atom nitrogen.
Digunakan dalam medium untuk mengobati tekanan tinggi
tidak memerlukan reklamasi, seperti yang dilakukan MEA dan DGA sistem.
Diformulasikan (SPESIALISASI) PELARUT Berbagai pelarut dicampur atau
khusus yang tersedia di pasar.
Amina yang paling umum digunakan di pabrik-pabrik industri adalah
alkanolamines MEA, DEA, dan MDEA. Amina juga digunakan dalam kilang minyak untuk
menghilangkan gas asam dari hidrokarbon cair seperti gas petroleum cair (LPG).
Proses Gambaran Amine Gas Treating
Secara umum proses gas treating adalah sebagai berikut: sour gas memasuki sistem
melalui inlet separator untuk menghilangkan kandungan air yang ada di dalam gas atau
hidrokarbon yang berada pada fasa cair. Kemudian gas masuk dari bagian bawah amine
contactor dan mengalir secara counter-current dengan larutan amine. Larutan amine yang masuk
ke dalam contactor berasal dari amine storage tank. Contactor yang digunakan dapat berbentuk
tray atau packed tower. Outlet separator opsional dapat ditambahkan untuk memperoleh amine
yang masih ada pada sweet gas.
Larutan amine yang keluar dari bagian bawah absorber membawa banyak acid gas
sehingga disebut rich amine. Dari absorber, rich amine kemudian di-flash di dalam flash tank
untuk menghilangkan sejumlah besar gas-gas hidrokarbon yang tidak dapat larut dan kemudian
menjadi kondensat. Dalam vessel ini juga, sejumlah kecil dari acid gas akan di-flash menjadi
fasa uap. Dari flash tank ini, rich amine di proses ke dalam rich/lean amine exchanger.
Exchanger ini mengembalikan panas sensible dari aliran lean amine untuk menurunkan heat duty
pada amine reboiler. Rich amine yang sudah dipanaskan kemudian memasuki amine stripping
tower / amine still dimana panas dari reboiler akan memutuskan ikatan-ikatan antara amine
dengan acid gas. Acid gas kemudian dihilangkan pada bagian atas dan lean amine kemudian
dipindahkan dari melalui bagian bawah stripper.
Lean amine yang berada pada keadaan yang panas diproses ke dalam rich/lean amine
exchanger dan kemudian ke cooler tambahan untuk menurunkan suhunya sampai tidak lebih dari
10oF di atas suhu gas inlet. Hal ini akan mencegah pencairan hidrokarbon dalam larutan amine
ketika amine kontak dengan sour gas. Lean amine yang didinginkan kemudian dipompakan
sampai tekanan absorber dan masuk dari bagian atas absorber. Seiring dengan larutan amine
bergerak dari bagian atas sampai bawah, larutan amine mengabsorpsi acid gas. Rich amine
kemudian keluar dari bagian bawah tower dan siklus seperti ini berulang terus.
Amine contactor biasanya menggunakan aliran counter-current melalui tray atau packed
tower untuk menyediakan pencampuran yang baik antara larutan amine dan sour gas. Biasanya,
tower yang berdiameter kecil menggunakan packing stainless steel, sementara tower yang lebih
besar menggunakan tray dari stainless steel. Variasi dari konsentrasi larutan dan loading
memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan jumlah tray yang akan digunakan.
Larutan amine mengalir melewati sebuah tray dan berakhir di sebuah “bendungan” sebelum
mengalir ke tray selanjutnya. Gas menggelembung (bubbles up) melalui larutan amine dan
membentuk buih atau busa yang harus dipisahkan dari gas sebelum mencapai bagian bawah tray
selanjutnya.
Umumnya, amine contactor dilengkapi oleh bagian gas scrubber di bagian bawah tower.
Gas yang masuk ke dalam tower harus melewati mist eliminator dan chimney tray. Tujuan dari
scrubber ini adalah untuk menghilangkan air dan hidrokarbon liquid dari gas untuk melindungi
kontaminasi larutan amine.
Gas yang telah didinginkan akan memasuki amine contactor yang bekerja pada 365 psig
dan 122oF. Temperatur tersebut dipertahankan agar amine yang hilang dapat seminimal
mungkin. Perbedaan temperature gas masuk dan amine harus di bawah 10oF untuk mencegah
kondensasi gas. Amine yang digunakan berbentuk cairan sehingga terkadang diperlukan wash
water untuk menjaga kandungan amine dalam cairan. Wash water ini dialirkan oleh wash water
pump yang berfungsi memompakan air ke dalam amine contactor. Pada bagian atas amine
contactor terdapat demister, yang berfungsi untuk menjaga agar tidak ada amine yang terbawa ke
atas. Reaksi penyerapan CO2 oleh amine adalah:
CO2 + H2O ↔ H2CO3
H2CO3 + R3N ↔ R3NH2CO
Dengan menerapkan prinsip absorpsi, CO2 diserap oleh amine dalam random packing.
Kelebihan dari random packing adalah luas kontak yang lebih luas sehingga efektivitas absorpsi
dapat meningkat. Karakteristik yang dikontrol pada amine contactor adalah level dan flow. Hal
ini diterapkan agar bila terjadi masalah pada salah satu kontrol, kontrol yang lain dapat
mengatasinya (override system). Untuk wash water, bila digunakan reciprocating pump maka
diperlukan adanya PSV karena jenis pompa ini memiliki daya yang kuat dan tekanan yang kuat.
Kemudian, gas yang telah dimurnikan akan dialirkan ke booster compressor.
Dalam kasus sekarang dengan menggunakan MDEA, MEAdan DEA dengan konsentrasi
yang berbeda pada proses swetening amine. Dapat terjadi hal – hal sbb :
1. Perbedaan MDEA + DEA dengan MDEA + MEA terhadap CO2 dan H2S Loading
Dengan menggunakan DEA dan MEA dengan konsentrasi yang berbeda diperoleh bahwa
semakin tinggi konsentrasi DEA/ MEA ( % DEA ) terhadap CO2 dan H2S loading
bernilai berlawanan. Dengan kata lain semakin tinggi konsentrasi DEA/MEA maka nilai
absobrsi pada H2S dan CO2 semakin rendah, sehingga sweet gas tidak mengandung atau
relatif kecil mengandung H2S dan CO2 seperti yang dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.1200.000E+00
1.000E-02
2.000E-02
3.000E-02
4.000E-02
5.000E-02
6.000E-02
CO2 & H2S loading vs %DEA
CO2H2S
%DEA
CO2&
H2S
load
ing
0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.1200.000E+00
5.000E-02
1.000E-01
1.500E-01
2.000E-01
2.500E-01
3.000E-01
3.500E-01
CO2&H2S loading Vs %MEA
CO2 LoadingH2S loading
%MEA
CO2&
H2S
load
ing
Dari kedua grafik diatas penggunaan antara DEA dan MEA sama dengan nilai absorpsi
untuk H2S dan CO2. Semakin tinggi konsentari DEA maka semakin rendah nilai absorpsi untuk
CO2 dan H2S semakin rendah .Untuk nilai konsentrasi DEA yang paling efektif dalam absorpsi
H2S dan CO2 adalah 0,01 – 0,02. Tetapi, CO2 dan H2S Loading yang dihasilkan relatif kecil
sehingga proses penghilangan CO2 dan H2S kurang sempurna.
Begitu juga untuk penggunaan MEA nilai absorbsi dari H2S dan CO2 0.3 untuk CO2 loading
dan 0.15 untuk H2S loading dengan konsentrasi MEA 0,01 – 0,02. Nilai ini jauh berbeda dengan
penggunaan DEA ( CO2 loading nya hanya 0.05 dan relatif menurun dengan konsentrasi DEA yg
diperbesar). Dalam pengalaman MEA lebih disukai dibandingkan dengan DEA (bila degradasi
tidak diperhitungkan), diantaranya :
a) MEA memiliki kapasitas absorbsi yang lebih tinggi dibandingkan DEA
b) MEA lebih murah
c) Kandungan H2S dari treated gas < 0,6 g/100 std m3 gas.
Tetapi MDEA juga mempunyai beberapa keunggulan, yaitu:
1. Konsentrasi larutan yang tinggi (di atas 50-55% berat)
2. Loading gas asam yang tinggi
3. Tingkat korosi yang rendah
4. Tingkat degradasi yang rendah
5. Panas reaksi lebih rendah
6. Tekanan uap dan losses yang rendah
2. Kerja Pompa terhadap Konsentrasi MEA dan DEA
Kerja pompa dengan penggunaan MEA dan DEA menunjukan kerja pompa yang berbeda
juga, dapat dilihat dalam grafik dibawah ini :
0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.1201.484E+02
1.485E+02
1.486E+02
1.487E+02
1.488E+02
W pump Vs %DEA
%DEA
Wpu
mp
(pow
er)
0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.1201.430E+02
1.440E+02
1.450E+02
1.460E+02
1.470E+02
1.480E+02
1.490E+02
W pump Vs %MEA
%MEA
Wpm
p (p
ower
)
Dari kedua grafik diatas terlihat perbedaan yang tidak signifikan dimana konsentrasi
DEA dan MEA ( % DEA dan MEA). Dimana didalam grafik MDEA menunjukan nilai
semakin tinggi nya konsetrasi MDEA maka kerja pompa akan terus menurun dan pada
nilai %MDEA sebesar 0.03 mengalami kondisi stabil. Sedangkan pada grafik MEA
kinerja pompa mengalami penurunan terhadap kenaikan %MEA. Jadi dari grafik MDEA
dan MEA terjadi perubahan yang tidak signifikan. Ini dikarenakan, bila suatu kerja
pompa adanya perubahan SG ataupun viskositas hanya mempengaruhi discharge pressure
sehingga akan menaikan atau menurunkan konsumsi daya (Power). Jadi jika konsentrasi
MEA dan DEA dinaikan maka power pompa akan mengalami penurunan. Karena
konsentrasi kenaikan % MEA dan DEA tidak begitu signifikan makan penurunan
terhadap kerja pompa tidak begitu signifikan.
3. CO2 in Sweet gas terhadap konsentrasi MEA dan DEA
Dari hasil yang diperoleh pada CO2 di dalam sweet gas terhadap % MEA dan DEA
adalah sebagai berikut :
0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.1200.000E+00
2.000E+01
4.000E+01
6.000E+01
8.000E+01
1.000E+02
1.200E+02
CO2 in sweet gas Vs %DEA
%DEA
CO2
in sw
eetg
as (l
bmol
e/hr
)
0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.1200.000E+00
2.000E+01
4.000E+01
6.000E+01
8.000E+01
1.000E+02
1.200E+02
CO2 in sweet gas Vs %MEA
%MEA
CO2
in sw
eetg
as (l
bmol
e/hr
)
Dari kedua grafik diatas dapat melihat kerja absorbsi dari penggunaan MEA dan DEA
dengan pemakaian 0,01 – 0,02 ( % MEA) dapat menghasilkan kandungan CO2 di Sweet
gas menjadi 0 berbeda dengan penggunaan DEA sampai dengan konsentrasi DEA 0.1,
kandungan CO2 di sweet gas tidak nol (0). Hal ini dapat terjadi karena MEA lebih
mempunyai kapasitas absorbsi yang baik dibandingkan dengan DEA.