hasil dan pembahasan -...

17
27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Tepung Kentang Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan kentang kuning. Pembuatan tepung kentang dilakukan dengan tiga cara yaitu tanpa pengukusan, dengan pengukusan, dan perendaman dalam larutan NaHSO 3 . Cara pertama yang dilakukan adalah pengolahan tanpa pengukusan (kentang merah/kentang kuning). Kentang merah dicuci, diiris tipis-tipis, ditimbang sebanyak 50,376 gram, dikeringkan dalam oven selama 18 jam, diblender dan diayak. Produk yang dihasilkan berupa serbuk tepung berwarna kuning dengan massa sebesar 9,257 gram (18,37 %). Demikian juga dilakukan pada kentang kuning dengan perlakuan sama. Massa kentang kuning adalah 50,307 gram dan dihasilkan tepung berwarna kuning dengan massa sebesar 9,956 gram (19,79 %). Cara kedua yang dilakukan adalah pengolahan secara kukus kentang merah/kentang kuning. Kentang merah dicuci, dikukus selama 30 menit, diiris tipis-tipis, ditimbang sebanyak 50,300 gram kemudian dikeringkan dalam oven selama 18 jam, diblender dan diayak. Produk yang dihasilkan berupa serbuk tepung berwarna kuning dengan massa sebesar 7,731 gram (15,36 %). Demikian juga dilakukan pada kentang kuning dengan perlakuan yang sama. Massa kentang kuning adalah 50,200 gram dan dihasilkan tepung berwarna kuning dengan massa sebesar 8,707 gram (17,34 %).

Upload: hoangkhanh

Post on 06-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HASIL DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_d535_0611191_chapter4(1).pdf · 0 5 10 15 20 25 Tanpa kukus Persen produk (%) ... 4.4.1 Pembuatan Kurva

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembuatan Tepung Kentang

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

kentang kuning. Pembuatan tepung kentang dilakukan dengan tiga cara yaitu

tanpa pengukusan, dengan pengukusan, dan perendaman dalam larutan NaHSO3.

Cara pertama yang dilakukan adalah pengolahan tanpa pengukusan (kentang

merah/kentang kuning). Kentang merah dicuci, diiris tipis-tipis, ditimbang

sebanyak 50,376 gram, dikeringkan dalam oven selama 18 jam, diblender dan

diayak. Produk yang dihasilkan berupa serbuk tepung berwarna kuning dengan

massa sebesar 9,257 gram (18,37 %). Demikian juga dilakukan pada kentang

kuning dengan perlakuan sama. Massa kentang kuning adalah 50,307 gram dan

dihasilkan tepung berwarna kuning dengan massa sebesar 9,956 gram (19,79 %).

Cara kedua yang dilakukan adalah pengolahan secara kukus kentang

merah/kentang kuning. Kentang merah dicuci, dikukus selama 30 menit, diiris

tipis-tipis, ditimbang sebanyak 50,300 gram kemudian dikeringkan dalam oven

selama 18 jam, diblender dan diayak. Produk yang dihasilkan berupa serbuk

tepung berwarna kuning dengan massa sebesar 7,731 gram (15,36 %). Demikian

juga dilakukan pada kentang kuning dengan perlakuan yang sama. Massa kentang

kuning adalah 50,200 gram dan dihasilkan tepung berwarna kuning dengan massa

sebesar 8,707 gram (17,34 %).

Page 2: HASIL DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_d535_0611191_chapter4(1).pdf · 0 5 10 15 20 25 Tanpa kukus Persen produk (%) ... 4.4.1 Pembuatan Kurva

28

Sedangkan cara pengolahan yang ketiga adalah pengolahan secara

perendaman kentang merah/kentang kuning dalam larutan NaHSO3 0,2 %.

Kentang merah dicuci, diiris tipis-tipis, ditimbang sebanyak 50,284 gram

kemudian direndam dalam larutan NaHSO3 0,5 mL selama 15 menit lalu

dikeringkan dalam oven selama 18 jam, diblender dan diayak. Produk yang

dihasilkan berupa serbuk tepung berwarna kuning dengan massa sebesar 7,688

gram (15,28 %). Demikian juga dilakukan pada kentang kuning dengan perlakuan

yang sama. Massa kentang kuning adalah 50,125 gram dengan dihasilkan tepung

berwarna kuning sebesar 8,658 gram (17,27 %). Untuk membandingkan produk

tepung dari kentang merah dan kentang kuning dapat dilihat pada tabel 4.1

dibawah ini.

Tabel 4.1 Hasil pembuatan tepung kentang

No Jenis

kentang Perlakuan Hasil olahan (warna)

Massa

tepung

(gram)

Produk (%)

1 Kentang

merah

Tanpa kukus Serbuk berwarna

kuning 9, 257 18, 37

Kukus Serbuk berwarna

kuning 7, 731 15, 36

dengan NaHSO3 Serbuk berwarna

kuning 7, 688 15, 28

2 Kentang

kuning

Tanpa kukus Serbuk berwarna

kuning 9, 956 19, 79

Kukus Serbuk berwarna

kuning 8, 707 17, 34

dengan NaHSO3 Serbuk berwarna

kuning 8, 658 17, 27

Page 3: HASIL DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_d535_0611191_chapter4(1).pdf · 0 5 10 15 20 25 Tanpa kukus Persen produk (%) ... 4.4.1 Pembuatan Kurva

Untuk membandingkan

kuning dapat dilihat pada

Gambar 4.1. Diagram

kentang kuning

Gambar 4.1 memperlihatkan

kuning dapat mempeng

tanpa kukus pada

dibandingkan dengan kentang kuning yang dikukus dan

pada proses pengolahan tanpa kukus

lebih besar dari kentang merah

disebabkan karena pada

ditambahkan NaHSO

dengan tanpa kukus.

18,37

0

5

10

15

20

25

Tanpa kukus

Per

sen

prod

uk (

%)

Untuk membandingkan hasil produk olahan kentang merah dan kentang

kuning dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini.

4.1. Diagram hasil persentase massa tepung kentang merah dan

kentang kuning

memperlihatkan bahwa pengolahan kentang merah dan kentang

mempengaruhi penurunan produk yang dihasilkan.

tanpa kukus pada kentang kuning menghasilkan produk yang lebih besar

dengan kentang kuning yang dikukus dan perendaman

pada proses pengolahan tanpa kukus kentang merah menghasilkan tepung yang

lebih besar dari kentang merah yang dikukus dan perendaman NaHSO

pada kentang kuning dan kentang merah yang dikukus dan

ditambahkan NaHSO3 mengandung kadar air yang lebih banyak

18,37 %15,36 % 15,28 %

19,79 %17,34 % 17,27 %

Tanpa kukus Kukus NaHSO3

Jenis perlakuan

kentang merah

kentang kuning

dengan NaHSO3

29

hasil produk olahan kentang merah dan kentang

persentase massa tepung kentang merah dan

kentang merah dan kentang

yang dihasilkan. Pengolahan

kuning menghasilkan produk yang lebih besar

perendaman NaHSO3,

menghasilkan tepung yang

NaHSO3. Hal ini

dan kentang merah yang dikukus dan

yang lebih banyak dibandingkan

kentang merah

kentang kuning

Page 4: HASIL DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_d535_0611191_chapter4(1).pdf · 0 5 10 15 20 25 Tanpa kukus Persen produk (%) ... 4.4.1 Pembuatan Kurva

30

4.2. Ekstraksi tepung kentang

Untuk mendapatkan ekstrak dari tepung kentang dilakukan ekstraksi dengan

teknik dimaserasi. Teknik ini bertujuan agar senyawa-senyawa metabolit dapat

terekstraksi secara menyeluruh. Tepung kentang merah tanpa kukus dengan massa

9,257 gram dimaserasi dengan 50 mL pelarut metanol dan 50 mL pelarut aquades

selama 24 jam pada suhu ruangan kemudian disaring dengan menggunakan kertas

saring. Ekstrak hasil maserasi berwarna kuning dengan pelarut metanol atau

aquades kemudian ekstrak tersebut dievaporasi atau diuapkan sesuai dengan titik

didih pelarut. Dari hasil evaporasi maka diperoleh ekstrak kental berwarna

kuning. Massa ekstrak yang dihasilkan adalah sebanyak 1,758 gram (3,48 %) dan

2,170 gram (4.30 %). Demikian juga perlakuan yang sama dilakukan untuk tepung

kentang merah dan tepung kentang kuning hasil pengolahan secara kukus dan

perendaman dengan larutan NaHSO3. Dari perhitungan persen ekstrak secara

menyeluruh dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2. Hasil Ekstraksi tepung kentang

Jenis Perlakuan Produk ekstrak dari

pelarut

Massa ekstrak hasil

evaporasi (gram)

Ekstrak produk

(%)

Metanol Aquades Metanol Aquades Metanol Aquades

Kentang

merah

Tanpa

kukus

Ekstrak

kental

berwarna

kuning

Ekstrak

kental

berwarna

kuning

1,758

2,170

3,48

4,30

Kukus

Ekstrak

kental

berwarna

kuning

Ekstrak

kental

berwarna

kuning

1,383

2,097

2,74

4,16

Page 5: HASIL DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_d535_0611191_chapter4(1).pdf · 0 5 10 15 20 25 Tanpa kukus Persen produk (%) ... 4.4.1 Pembuatan Kurva

31

dengan

NaHSO3

Ekstrak

kental

berwarna

kuning

Ekstrak

kental

berwarna

kuning

1,217

2,058

2,42

4,09

Kentang

kuning

Rata-rata 2,88 4.18

Tanpa

kukus

Ekstrak

kental

berwarna

kuning

Ekstrak

kental

berarna

kuning

1,744

2,476

3,46

4,92

Kukus

Ekstrak

kental

berwarna

kuning

Ekstrak

kental

berwarna

kuning

1,125

2,347

2,24

4,67

dengan

NaHSO3

Ekstrak

kental

berwarna

kuning

Ekstrak

kental

berwarna

kuning

1,110

2,330

2,21

4,64

Rata-rata 2,63 4.74

Untuk membandingkan persentase hasil ekstrak kentang merah terhadap

produk olahan (tanpa kukus, kukus, dan perendaman dalam NaHSO3) dapat

dilihat pada gambar 4.2 berikut ini.

3,48 %

2,74 %2,42 %

4,30 % 4,16 % 4,09 %

00.5

11.5

22.5

33.5

44.5

5

tanpa kukus kukus dengan NaHSO3

Per

sen

ekst

rak

(%)

Jenis perlakuan

metanol

aquades

dengan NaHSO3

Gambar 4.2. Diagram hasil persentase ekstrak produk olahan kentang merah

Page 6: HASIL DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_d535_0611191_chapter4(1).pdf · 0 5 10 15 20 25 Tanpa kukus Persen produk (%) ... 4.4.1 Pembuatan Kurva

32

Demikian juga dilakukan pada kentang kuning untuk membandingkan

persentase hasil ekstrak terhadap produk olahan (tanpa kukus, kukus, dan

perendaman dalam NaHSO3) dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini.

Gambar 4.3. Diagram hasil persentase ekstrak produk

olahan kentang kuning

Berdasarkan hasil perhitungan persentase ekstrak pada gambar 4.2 dan 4.3

diatas, persentase ekstrak produk olahan kentang merah dan kentang kuning yang

diekstrak dengan metanol dan aquades menunjukkan bahwa ekstrak aquades lebih

tinggi persentasenya dibandingkan dengan ekstrak metanol baik dalam perlakuan

tanpa kukus, dengan pengukusan, maupun dengan perendaman NaHSO3. Hal ini

disebabkan oleh perbedaan kepolaran yang dimiliki oleh senyawa yang terdapat

dalam kentang, dimana aquades memiliki kepolaran lebih besar dari pada

metanol, sehingga kemampuan untuk melarutkan suatu senyawa yang ada dalam

bahan alam tersebut lebih besar daripada pelarut metanol. Persentase ekstrak yang

3,46 %

2,24 % 2,21 %

4,92 % 4,67 % 4,64 %

0

1

2

3

4

5

6

tanpa kukus kukus dengan NaHSO3

Per

sen

ekst

rak

(%)

Jenis perlakuan

metanol

aquades

NaHSO3

Page 7: HASIL DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_d535_0611191_chapter4(1).pdf · 0 5 10 15 20 25 Tanpa kukus Persen produk (%) ... 4.4.1 Pembuatan Kurva

33

dihasilkan untuk pelarut metanol pada kentang merah sebesar 2,88 % sedangkan

untuk pelarut aquades sebesar 4,18 %. Demikian juga pada kentang kuning

persentase ekstrak pada pelarut metanol sebesar 2,63 % dan pada pelarut aquades

yaitu sebesar 4,74 %. Dari hasil penelitian, pembuatan ekstrak tepung kentang

menggunakan pelarut aquades memiliki daya ekstrak lebih besar dari pada pelarut

metanol.

4.3. Uji Fitokimia

Uji fitokimia yang dilakukan pada penelitian ini yaitu uji warna. Uji

fitokimia dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat dalam produk olahan kentang. Ekstrak kental dari pelarut metanol atau

aquades yang diperoleh dari pengolahan secara tanpa kukus dari kentang merah

sebanyak 1,758 g dan 2,170 g, kentang kuning sebanyak 1,383 g dan 2,097 g

masing-masing diencerkan kedalam 25 mL, kemudian diambil 1 mL dari masing-

masing ekstrak untuk uji fitokimia. Perrlakuan tersebut diatas, dilakukan juga

unutk masing-masing tepung hasil pengolahan secara kukus dan perendaman.

Hasil uji fitokimia produk olahan kentang merah dapat dilihat pada tabel 4.3

berikut ini.

Page 8: HASIL DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_d535_0611191_chapter4(1).pdf · 0 5 10 15 20 25 Tanpa kukus Persen produk (%) ... 4.4.1 Pembuatan Kurva

34

Tabel 4.3. Hasil uji fitokimia ekstrak produk olahan kentang merah

Uji

fitokimia

Perubahan yang

terjadi

Produk olahan kentang merah

Metanol Aquades

Tanpa

kukus Kukus

Dengan

NaHSO3

Tanpa

kukus Kukus

Dengan

NaHSO3

Alkaloid Ada endapan

putih + + + + + +

Flavonoid Ekstrak

berwarna merah + + + + + +

Antosianin Ekstrak

berwarna merah + + + + + +

Steroid dan

terpenoid

Tidak ada

perubahan

warna

- - - - - -

Tanin

Tidak ada

perubahan

warna

- - - - - -

Kuinon

Tidak ada

perubahan

warna

- - - - - -

Hasil uji fitokimia golongan senyawa metabolit sekunder ekstrak produk

olahan kentang merah dari tiga cara hasil pengolahan baik menggunakan pelarut

metanol maupun aquades, ketiganya menunjukkan bahwa ekstrak produk olahan

kentang merah mengandung senyawa-senyawa flavonoid, antosianin, dan

alkaloid. Sedangkan senyawa steroid, terpenoid, kuinon, dan tanin tidak terdapat

dalam ekstrak. Hal ini ditandai dengan tidak adanya perubahan warna yang terjadi

larutan tetap berwarna kuning.

Selain dilakukan uji fitokimia pada ekstrak produk olahan kentang merah,

dalam penelitian ini juga dilakukan uji fitokimia pada ekstrak produk olahan

Page 9: HASIL DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_d535_0611191_chapter4(1).pdf · 0 5 10 15 20 25 Tanpa kukus Persen produk (%) ... 4.4.1 Pembuatan Kurva

35

kentang kuning. Hasil uji fitokimia pada produk olahan kentang kuning dapat

dilihat pada tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4. Hasil uji fitokimia ekstrak produk olahan kentang kuning

Uji

fitokimia

Perubahan yang

terjadi

Produk olahan kentang merah

Metanol Aquades

Tanpa

kukus Kukus

Dengan

NaHSO3

Tanpa

kukus Kukus

Dengan

NaHSO3

Alkaloid

Ada endapan

putih + + + + + +

Flavonoid Ekstrak berwarna

merah + + + + + +

Antosianin Ekstrak berwarna

merah + + + + + +

Steroid dan

terpenoid

Tidak ada

perubahan warna - - - - - -

Tanin Tidak ada

perubahan warna - - - - - -

Kuinon Tidak ada

perubahan warna - - - - - -

Hasil uji fitokima golongan senyawa metabolit sekunder ekstrak produk

olahan kentang kuning dari tiga cara hasil pengolahan baik menggunakan pelarut

metanol maupun aquades, ketiganya menunjukkan bahwa ekstrak produk olahan

kentang kuning mengandung senyawa-senyawa flavonoid, antosianin, dan

alkaloid. Sedangkan senyawa steroid, terpenoid, kuinon, dan tanin tidak terdapat

dalam ekstrak. Hal ini ditandai dengan tidak adanya perubahan warna yang terjadi

larutan tetap berwarna kuning.

Page 10: HASIL DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_d535_0611191_chapter4(1).pdf · 0 5 10 15 20 25 Tanpa kukus Persen produk (%) ... 4.4.1 Pembuatan Kurva

36

Dari keseluruhan uji fitokimia ekstrak produk kentang merah dan kentang

kuning yang dihasilkan baik pada perlakuan tanpa pengukusan, dengan

pengukusan, maupun dengan larutan NaHSO3 senyawa alkaloid, flavonoid, dan

antosianin tidak mengalami perubahan atau tidak rusak oleh pemanasan karena

suhu yang digunakan tidak terlalu tinggi.

4.4. Uji Aktivitas Antioksidan

4.4.1 Pembuatan Kurva Kalibrasi DPPH

Pada tahap awal pengujian, terlebih dahulu dibuat kurva standar untuk

larutan DPPH. Sebanyak 1 mg DPPH dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL dan

dilarutkan dalam pelarut metanol. Larutan DPPH yang dibuat memiliki

konsentrasi 40 ppm, kemudian dilakukan pengenceran dalam labu ukur 10 mL

hingga konsentrasi 5, 10, 15, 20, dan 25 ppm. Selanjutnya diukur serapannya pada

panjang gelombang 515,5 nm. Berdasarkan hasil pengukuran kurva kalibrasi

DPPH menggunakan spektrofotometer UV-Vis, diperoleh absorbansi dan

konsentrasi DPPH yang ditunjukkan oleh tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5. Data absorbansi dan konsentrasi DPPH

Konsentrasi (ppm) Absorbansi

0 0.000

5 0.069

10 0.138

15 0.213

20 0.268

25 0.354

Page 11: HASIL DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_d535_0611191_chapter4(1).pdf · 0 5 10 15 20 25 Tanpa kukus Persen produk (%) ... 4.4.1 Pembuatan Kurva

37

Untuk mengetahui kelinearitasan dari data absorbansi pada tabel 4.5,

maka dibuat kurva kalibrasi yang ditunjukkan pada gambar 4.5 dibawah ini.

Gambar 4.4. Kurva kalibrasi DPPH

Dapat dilihat bahwa kelinearitasnya mendekati 1, berarti konsentrasi sebanding

dengan absorbansi.

4.4.2 Uji Aktivitas Antioksidan Produk Olahan Kentang

Pada penilitian ini, uji aktivitas antiradikal menggunakan metode DPPH

(1,1-diphenyl-2-picrylehydrazyl). Uji DPPH adalah suatu metoda kolorimetri yang

efektif dan cepat untuk memperkirakan aktivitas antiradikal. Pengukuran aktivitas

antioksidan ekstrak produk olahan kentang merah dan kentang kuning dilakukan

pada panjang gelombang 515,5 nm yang merupakan panjang gelombang

maksimum DPPH yang diukur. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk

mengetahui sisa DPPH yang bereaksi dengan senyawa antioksidan. Untuk

R² = 0.998

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0 10 20 30

Abs

orba

nsi

Konsentrasi (ppm)

Page 12: HASIL DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_d535_0611191_chapter4(1).pdf · 0 5 10 15 20 25 Tanpa kukus Persen produk (%) ... 4.4.1 Pembuatan Kurva

38

mendapatkan rata-rata absorbansi maka diakukan uji Q yang memberikan

pembenaran yang tepat. Untuk menghitung uji Q maka digunakan rumus sebagai

berikut:

Nilai Q = ����� ���� ������������� ���� ������

��� ���

Contoh ekstrak metanol produk olahan kentang merah dengan cara dikukus

Q = �,�����,���

�,�����,���

Q = 0,8

Nilai Q untuk n = 3 adalah 0,94. Karena 0,8 lebih kecil dibandingkan 0,94, maka

hasil tersebut dapat diterima. Apabila nilai Q yang diperoleh lebih besar dari Q

tabel 0,94 (taraf kepercayaan) maka hasil tersebut tidak diterima. Agar lebih jelas

data hasil pengukuran sisa DPPH dapat diamati pada tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6. Data hasil pengukuran aktivitas antioksidan pada ekstrak produk olahan

kentang

Jenis kentang

Perlakuan

Absorbansi sisa DPPH

Metanol Aquades

.

Kentang merah

Tanpa kukus

0,058

0,060

0,059

0,015

0,015

0,016

Rata-rata

0,059 0,015

Kukus

0,151

0,146

0,147

0,024

0,019

0,020

Rata-rata

0,148 0,021

Page 13: HASIL DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_d535_0611191_chapter4(1).pdf · 0 5 10 15 20 25 Tanpa kukus Persen produk (%) ... 4.4.1 Pembuatan Kurva

Kentang kuning

Perhitungan aktivitas antioksidan dapat dihitung menggunakan rumus

dibawah ini:

Berdasarkan hasil perhitungan maka akan

ekstrak produk olahan k

data pada tabel 4.6.

Contoh aktivitas antioks

kukus

Dengan NaHSO3

0,197

0,196

0,193

Rata-rata

0,195

Kentang kuning

Tanpa kukus 0,034

0,034

0,034

Kukus

0,034

0,096

0,097

0,094

Rata-rata

0,095

Dengan NaHSO3

0,097

0,096

0,097

Rata-rata

0,096

Perhitungan aktivitas antioksidan dapat dihitung menggunakan rumus

hasil perhitungan maka akan diperoleh aktivitas antioksidan

ekstrak produk olahan kentang merah dan kentang kuning dengan menggunakan

antioksidan ekstrak metanol produk olahan kentang merah tanpa

Rata-rata

39

0,094

0,092

0,091

0,092

0,015

0,015

0,014

0,014

0,014

0,016

0,015

0,015

0,047

0,041

0,034

0,040

Perhitungan aktivitas antioksidan dapat dihitung menggunakan rumus

diperoleh aktivitas antioksidan

entang merah dan kentang kuning dengan menggunakan

idan ekstrak metanol produk olahan kentang merah tanpa

Page 14: HASIL DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_d535_0611191_chapter4(1).pdf · 0 5 10 15 20 25 Tanpa kukus Persen produk (%) ... 4.4.1 Pembuatan Kurva

40

% Aktivitas antioksidan = �,�����,���

�,��� � 100 %

= �,���

�,��� � 100 %

= 77,98 %

Untuk keseluruhan hasil perhitungan aktivitas antioksidan lebih jelas dapat dilihat

pada tabel 4.7 dibawah ini.

Tabel 4.7. Hasil perhitungan % aktivitas antioksidan ekstrak produk olahan

kentang

Perlakuan

Persen (%) aktivitas antioksidan dalam

pelarut

Rata-rata

persentase (%) Kentang merah Kentang kuning

Metanol Aquades Metanol Aquades

Tanpa kukus 77, 98 94, 40 87, 31 94, 77 88,61

Kukus 44, 77 92, 16 64, 55 94, 40 73,97

dengan NaHSO3 27, 23 65, 67 64, 17 85, 07 60,53

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.7, jika persen ekstrak ketiga

ekstrak produk olahan kentang tersebut digambarkan, maka akan terlihat seperti

gambar 4.5 dan 4.6 berikut ini.

Page 15: HASIL DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_d535_0611191_chapter4(1).pdf · 0 5 10 15 20 25 Tanpa kukus Persen produk (%) ... 4.4.1 Pembuatan Kurva

41

Gambar 4.5. Hasil persentase aktivitas antioksidan pada ekstrak

produk olahan kentang merah

Gambar 4.6. Hasil persentase aktivitas antioksidan pada ekstrak produk

olahan kentang kuning

77,98 %

44,77 %

27,23 %

94,4 % 92,16 %

65,67 %

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

tanpa kukus kukus dengan NaHso3

Akt

ivit

as A

ntio

ksid

an (

%)

Kentang Merah

ekstrak metanol produk olahan kentang merah

ekstrak aquades produk olahan kentang merah

87.31 %

64.55 % 64.17 %

94.77 % 94.4 %85.07 %

0102030405060708090

100

Tanpa kukus Kukus dengan NaHSO3

Akt

ivit

as A

ntio

ksid

an (

%)

Kentang Kuning

ekstrak metanol produk olahan kentang kuning

ekstrak aquades produk olahan kentang kuning

dengan NaHSO3

dengan NaHSO3

Page 16: HASIL DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_d535_0611191_chapter4(1).pdf · 0 5 10 15 20 25 Tanpa kukus Persen produk (%) ... 4.4.1 Pembuatan Kurva

42

Pada gambar 4.5 terlihat bahwa produk olahan kentang merah yang

memiliki aktivitas antioksidan yang lebih besar yaitu produk olahan kentang

merah tanpa kukus baik dalam ekstrak metanol maupun ekstrak aquades

dibandingkan produk olahan kentang merah yang dikukus maupun dengan

penambahan NaHSO3. Tingginya aktivitas antioksidan pada produk olahan

kentang merah tanpa kukus dikarenakan senyawa antioksidan yang terdapat dalam

kentang merah tidak rusak oleh adanya pemanasan.

Dari gambar yang sama dapat dilihat bahwa ekstrak aquades produk

olahan kentang merah memiliki aktivitas antioksidan yang lebih besar baik yang

diolah tanpa kukus (94,40 %), dikukus (92,16 %) maupun dengan penambahan

NaHSO3 (65,67 %) dibandingkan ekstrak metanol produk olahan kentang merah.

Hal ini dikarenakan senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam kentang

merah memiliki tingkat kepolaran yang sesuai dengan aquades sehingga dapat

larut dengan baik pada pelarut aquades.

Pada gambar 4.6 terlihat bahwa produk olahan kentang kuning memiliki

aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan produk olahan kentang

merah. Tingginya aktivitas antioksidan pada produk olahan kentang kuning dapat

dilihat pada semua jenis pengolahan baik secara tanpa kukus, dikukus maupun

dengan perendaman dengan larutan NaHSO3. Ini terjadi karena adanya asam

askorbat (vitamin C) yang merupakan salah satu jenis antioksidan yang banyak

terdapat dalam kentang kuning dibandingkan kentang merah.

Dari gambar yang sama, ekstrak aquades produk olahan kentang kuning

memiliki aktivitas antioksidan yang lebih besar baik yang diolah tanpa kukus

Page 17: HASIL DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_d535_0611191_chapter4(1).pdf · 0 5 10 15 20 25 Tanpa kukus Persen produk (%) ... 4.4.1 Pembuatan Kurva

43

(94,77 %), dikukus (94,40 %) maupun dengan penambahan NaHSO3 (85,07 %)

dibandingkan ekstrak metanol produk olahan kentang kuning. Hal ini dikarenakan

senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam kentang kuning memiliki

tingkat kepolaran yang sesuai dengan aquades sehingga dapat larut dengan baik

pada pelarut aquades. Dapat disimpulkan bahwa produk olahan kentang kuning

memiliki aktivitas antioksidan yang paling tinggi baik dalam pelarut metanol

maupun pada pelarut aquades dibandingkan dengan produk olahan kentang

merah.

Banyaknya senyawa metabolit sekunder dalam kentang merah dan

kentang kuning yang larut dalam aquades menyebabkan tingginya aktivitas

antioksidan pada ekstrak aquades produk olahan kentang merah dan ekstrak

aquades produk olahan kentang kuning dibandingkan pada ekstrak metanol

produk olahan kentang merah dan ekstrak metanol produk olahan kentang kuning.

Pengaruh pengolahan dapat menurunkan aktivitas antioksidan pada produk

olahan kentang merah dan kentang kuning baik dalam pelarut metanol maupun

aquades. Persentase aktivitas antioksidan tiap-tiap perlakuan menunjukkan bahwa

aktivitas antioksidan yang paling tinggi terdapat pada pengolahan tanpa kukus

sebesar 88,61 %, aktivitas antioksidan pada pengolahan secara kukus sebesar

73,97 %, sedangkan pada pengolahan perendaman dengan larutan NaHSO3

aktivitas antioksidan sebesar 60,53 %.