harmonisasi keamanan fisik dan keamanan sistem informasi

Upload: vichaumahu

Post on 06-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Harmonisasi Keamanan Fisik Dan Keamanan Sistem Informasi

    1/3

    Volume III No 23 - Januari 2005 

     

     Agus Pracoyo

    Harmonisasi Keamanan

    Fisik dan Keamanan Sistem

    Informasi 

    Sebenarnya, dikotomi antara keamanan fisik (

     physical security ) dan keamanan sistem

    informasi (information security atau logical 

    security ) adalah sesuatu yang tidak tepat

    benar. Orang umumnya mendefinisikan

    keamanan fisik sebagai suatu mekanisme

    untuk melindungi properti seperti bangunan,

    dan fasilitas. Sedang, keamanan sistem

    informasi adalah mekanisme untuk melindungi

    data.

    Merujuk definisi di atas, apakah kunci pintu

    ruangan komputer, yang jelas dapat

    dikategorikan sebagai pengamanan fisik,

    dapat juga dikategorikan sebagai pengamanan

    sistem informasi?

    Umumnya, orang akan setuju bahwa kunci

    pintu juga merupakan bagian pengamanan

    sistem informasi, karena kunci pintu akan

    mencegah orang yang tidak berkepentingan

    mengakses komputer dan data yang ada di

    dalamnya. Tetapi apakah berlaku sebaliknya?

    Pengamanan sistem informasi menjadi bagian

    dari pengamanan fisik ?

    Dikotomi antara keamanan fisik dan

    keamanan sistem informasi pada perusahaan juga terlihat pada pemisahan bagian/divisi

    yang menanganinya. Keterlibatan staf TI dalam pengamanan fisik pada sebagian besar

    perusahaan, boleh dikata tidak ada. Keamanan fisik, biasanya, menjadi tugas bagian

    umum. Sebaliknya, dalam pengamanan informasi seperti pengadaan firewall atau anti virus

    sudah jelas merupakan tugas divisi TI dan bagian umum enggan menyentuhnya.

    Pentingnya Koordinasi

    Tulisan ini tidak ditujukan untuk memperdebatkan dikotomi istilah, tetapi lebih menyoroti

    pentingnya koordinasi antara bagian yang menangani keamanan fisik dan keamanan sistem

    informasi, yang relevan sekarang ini.

    Saat ini, masing terlihat rendahnya koordinasi antara bagian yang menangani keamanan

    fisik dan keamanan sistem informasi. Salah satu contohnya, seperti terjadi pada suatu

    perusahaan penyedia jasa telekomunikasi. Perusahaan tersebut mempunyai ruang server

    dengan dua pintu. Pintu pertama terhubung ke ruang kerja staf TI, sedang pintu lainnya

    terhubung ke koridor dan digunakan untuk keluar masuk barang. Kedua pintu ini akan

    mengunci secara otomatis jika tertutup. Akses ke ruang server hanya dapat dilakukan dari

    pintu pertama dengan menggunakan kartu akses, sedang pintu kedua hanya dapat dibuka

    dari dalam.

     

    onisasi Keamanan Fisik dan Keamanan Sistem Informasi - eBizzAs... http://www.ebizzasia.com/0324-2005/column,agus,0

    30/06/2

  • 8/16/2019 Harmonisasi Keamanan Fisik Dan Keamanan Sistem Informasi

    2/3

    Kenyataan yang terjadi adalah, pintu kedua ini sering terbuka (dengan cara diganjal) tanpa

    pengawasan, terutama jika ada vendor yang bekerja. Alasannya, ‘memudahkan'

    vendor/kontraktor keluar masuk tanpa harus meminta staf TI untuk membukakan pintu.

    Kalaupun ada satpam yang lewat, hal ini dianggap sesuatu hal yang lazim.

    Contoh lainnya, terjadi pada suatu perusahaan yang menerapkan pengamanan fisik yang

    cukup ‘OK'. Akses pintu utama dilakukan dengan menggunakan sidik jari ( fingerprint)

    ditambah kamera pengawas yang terhubung ke komputer sebagai pengatur kamera dan

    perekam digital. Komputer ini juga dihubungkan melalui jaringan data ke komputer

    koordinator satpam untuk tugas monitoring . Sayangny,a baik komputer yang berisi

    database sidik jari maupun komputer untuk tugas pengatur kamera dan perekam gambar

    diletakkan di pojok ruangan pantry, yang dipisahkan dengan bagian pantry lainnya hanya

    oleh penyekat tanpa pintu. Yang lebih memprihatinkan lagi, tidak adanya password sebagai

    kontrol akses ke komputer pengatur kamera.

    Contoh pertama di atas menunjukkan rendahnya kesadaran staf TI dan juga Pak Satpam

    akan pentingnya keamanan fisik terhadap keamanan sistem informasi (walaupun kalau

    disurvei, dapat dipastikan 100% staf TI akan setuju bahwa keamanan fisik penting).

    Sedangkan contoh kedua menunjukkan sebaliknya, rendahnya kesadaran (atau

    ketidaktahuan ?) akan dampak ganguan atas sistem informasi terhadap keamanan fisik.

    Banyak pihak yang tidak atau belum melihat hubungan pengaruh keamanan sistem

    informasi terhadap keamanan fisik. Mereka mempertanyakan, apa mungkin seorang hacker 

    melalui Internet membuka pintu ruangan yang terkunci tanpa membongkar pintu? Hal ini

    pula yang ditangkap oleh Dan Verton, mantan staf intelejen angkatan laut Amerika dalam

    bukunya yang berjudul “Black Ice – The invisible Threat of Cyber-Terrorism”. Dan Verton

    mengatakan “Many Internet security analyst and observers have refused to acknowledge

    the physical aspects of cyber-terrorism ..” 

    Beberapa orang tidak menyadari bahwa pengamanan fisik dewasa ini banyak dipengaruhi

    oleh teknologi sistem informasi. Sekarang ini sudah umum peralatan kamera dan

    perekamnya dihubungkan ke jaringan data. Di beberapa tempat orang dapat menggunakan

    fasilitas bluetooth pada handphone untuk membeli minuman dari vending machine , atau

    membuka/menutup pintu rumah serta mematikan/menghidupkan mesin mobil lewat

    fasilitas GPRS ( Global Packet Radio service ).

    Di suatu perusahaan multinasioal jasa perminyakan, keterkaitan antara pengaman fisik dan

    teknologi sistem informasi begitu tinggi. Perusahaan tersebut sudah menerapkan sistem

    yang disebut “one (ID) for all” alias satu kartu akses (berupa Smart Card ) dapat

    digunakan untuk autentikasi akses fisik, akses jaringan, bahkan untuk auto debet gaji atas

    pembayaran makanan di kantin perusahaan. Dengan sistem tersebut pula, memungkinkan

    seorang karyawan di suatu lokasi untuk meminta akses fisik pada fasilitas di lokasi lainnya

    secara on-line .

    Contoh di atas cukup kuat untuk menjadi jawaban atas keraguan mengenai pengaruh

    keamanan sistem informasi terhadap keamanan fisik.

    SCADA

    Hubungan yang kuat antara keamanan fisik dan keamanan sistem informasi juga dilihat US

    Department of Energy, terutama terhadap sistem Supervisory control and data acquisition

    (SCADA). Bahkan, mereka mengkategorikan keamanan sistem SCADA sebagai isu nasional

    (Amerika).

    SCADA merupakan sistem elektronik yang digunakan untuk memonitor dan mengontrol

    suatu perangkat pemrosesan. Pada sektor energi, SCADA digunakan untuk mengontrol

    transmisi dan distribusi arus listrik, mengatur buka/tutup keran minyak dan gas pada

    pipa-pipa dan reservoir , mengatur debit air dari waduk untuk keperluan pembangkit

    tenaga listrik. SCADA juga digunakan oleh sektor lainnya untuk keperluan, misalnya

    mengontrol dan memonitor pemrosesan bahan-bahan kimia, proses sanitasi air, dan

    sebagainya.

    Menurut laporan US Department of Energy bulan July 2003, banyak sistem SCADA yang

    dirancang tanpa atau sedikit sekali memperhatikan faktor keamanan. Sebagai contoh, data

    yang dikirim melalui sistem SCADA dilakukan melewati jaringan kabel publik ataupun

     jaringan nirkabel tanpa enkripsi. Protokol yang digunakan untuk menerima perintahpun

    dapat diakses tanpa autentikasi.

    Selain itu, beberapa sistem SCADA menggunakan sistem operasi yang tidak aman.

    Kerentanan-kerentanan di atas jelas-jelas memberi peluang besar bagi orang untuk

    melakukan eksploitasi terhadap sistem SCADA. Di samping itu, karena sistem SCADA

    sifatnya real-time, maka ketersediaan sistem tersebut menjadi sangat penting. Bayangkan

     jika perintah membuka saluran gas untuk mengurangi tekanan pada reservoir tidak sampai

    ke sistem SCADA, karena jalur data menjadi penuh akibat denial of service attack .

    Harmonisasi

    onisasi Keamanan Fisik dan Keamanan Sistem Informasi - eBizzAs... http://www.ebizzasia.com/0324-2005/column,agus,0

    30/06/2

  • 8/16/2019 Harmonisasi Keamanan Fisik Dan Keamanan Sistem Informasi

    3/3

    Harmonisasi keamanan fisik dan keamanan sistem informasi dalam bentuk satu

    koordinator maupun kerjasama yang lebih erat akan sangat menunjang pengamanan

    secara keseluruhan. Ada banyak efisiensi dan keuntungan yang didapatkan dengan adanya

    harmonisasi mekanisme pengamanan.

    John Pontrelli menyebutkan antara lain:

    Lebih memotivasi anggota tim keamanan karena adanya pelatihan silang (spesialisasi

    tetap pada masing-masing bagian).

    Perencanaan keamanan perusahaan menjadi lebih komprehensif.

    Program sosialisasi keamanan untuk seluruh karyawan menjadi lebih komprehensif.

    Satu pintu untuk pelaporan kejadian ganguan keamanan yang berimplikasi pada databasedan matriks gangguan keamanan yang lebih lengkap dan memudahkan dalam melihat pola

    ganguan secara lebih komprehensif.

     Agus Pracoyo • channel manager / security consultant pada PT. Indokom Primanusa

    dengan alamat e-mail: [email protected]

    Foto: dok. ebizzasia

    © 2003 - 2005 eBizzAsia. All rights reserved.

    onisasi Keamanan Fisik dan Keamanan Sistem Informasi - eBizzAs... http://www.ebizzasia.com/0324-2005/column,agus,0

    30/06/2