hari 15 kedokteran gigi anak

10
1 LAPORAN KASUS MODUL DESIDUI EKSTRAKSI CE Oleh: LATTY INDRIASTUTI J530155015 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Upload: andhika-galih-prasetyo

Post on 12-Jan-2016

140 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

knknnkn

TRANSCRIPT

Page 1: Hari 15 Kedokteran Gigi Anak

1

LAPORAN KASUS

MODUL DESIDUI

EKSTRAKSI CE

Oleh:LATTY INDRIASTUTI

J530155015

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: Hari 15 Kedokteran Gigi Anak

1

PENDAHULUAN

Kesehatan gigi anak merupakan hal yang penting dalam pertumbuhan dan

perkembangan gigi anak. Semua gigi geligi susu akan lengkap erupsi saat anak

berumur kurang lebih 2,5 tahun. Pada periode ini lengkung gigi pada umumnya

berbentuk oval dengan gigitan dalam (deep bite), overbite dan overjet juga dijumpai

adanya generalized interdental space (celah antara gigi geligi). Hal ini terjadi karena

adanya pertumbuhan tulang ke arah transversal untuk mempersiapkan gigi permanen

yang akan tumbuh celah yang terdapat di mesial kaninus atas dab distal kaninus

bawah yang disebut primate space.

Adanya celah-celah ini memberi kemungkinan gigi permanen yang akan

erupsi memiliki cukup tempat, sebaliknya bila tidak ada, memberi indikasi

kemungkinan terjadi gigi berjejal (crowding).

Periode gigi bercampur :

1. Gigi susu (gigi desidui) : 6 bulan – 6 tahun

2. Gigi bercampur : 6 tahun – 13 tahun

3. Gigi permanen : mulai 13 tahun

PENCABUTAN PADA GIGI DECIDUI

Pencabutan gigi decidui sangatlah berbeda dengan gigi permanen. Pencabutan

gigi decidui selain melihat luasnya karies yang tidak dapat dipertahankan, juga

melihat resorbsi akar yang terjadi sehingga nantinya tidak menghalangi atau

mengubah arah erupsi gigi permanen. Hal lain yang dapat dipertimbangkan adalah

perkembangan oklusi yang terjadi pada gigi decidui. Pencabutan gigi anak

diindikasikan pada kasus :

1. Gigi rusak berat dan tak mungkin direstorasi

2. Kerusakan berlanjut mengenai bifurkasi, tidak dapat diperoleh gingival margin

yang sehat

3. Gigi dengan fokal infeksi

4. Terjadi abses periapikal atau interradikular yang tidak dapat disembuhkan

5. Kasus abses dentoalveolar akut dengan selulitis

6. Mengganggu erupsi normal gigi pengganti persistensi

Untuk melakukan pencabutan gigi pada anak , arah jarum agak lebih ke bawah

dari dataran oklusal. Sedangkan untuk gigi goyah derajat 3 lebih baik

menggunakan topikal anestesi pada pencabutannya.

Page 3: Hari 15 Kedokteran Gigi Anak

2

PERSISTENSI

Persistensi gigi sulung (over retained deciduous teeth) yaitu gigi sulung yang

sudah melewati waktunya tanggal tetapi tidak tanggal. Persistensi gigi decidui

adalah suatu keadaan gigi decidui masih berada di mulut / belum lepas, tetapi gigi

tetap yang akan menggantikannya sudah tumbuh.

Beberapa faktor penyebab persistensi pada gigi decidui yaitu:

1. Resorpsi akar gigi decidui yang lambat. Hal ini bisa dikarekanakan gangguan

nutrisi, hormonal atau gigi berlubang besar dengan indikasi perawatan saraf yang

tidak dirawat.

2. Posisi abnormal benih gigi tetap / arah tumbuh gigi tetap tidak searah dengan

arahtumbuh gigi susu yang akan digantikannya.

3. Ketidakcukupan tempat bagi gigi tetap yang akan tumbuh menggantikan gigi

decidui. Dengan demikian gigi tetap mengarah kepada tempat yang kosong, bisa

di depanatau belakang gigi susunya

Page 4: Hari 15 Kedokteran Gigi Anak

3

NO.RM

DATA PASIEN Nama : Vania Ayu

Tgl.lahir: 14 September 2006

Umur : 9 th

Alamat : Reksongadan Rt 02/04

Jenis Kelamin : Perempuan

I. IDENTITAS

Nama Lengkap : Vania Ayu

Alamat : Reksongadan Rt 02/04

Nomor Telepon :

TTL : 14 September 2006

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Siswa SD

Agama : Islam

II. DATA MEDIK UMUM

Golongan Darah : A

Alergi : Tidak Ada

Penyakit sistemik : Tidak Ada

Operator : Andryana Vera

J 5 2 9 5 1

Page 5: Hari 15 Kedokteran Gigi Anak

4

NO. RM

Anamnesis Nama : Vania Ayu

Tgl.lahir: 14 September 2006

Umur : 9 th

Alamat : Reksongadan Rt 02/04

Jenis Kelamin : Perempuan

Keluhan utama (CC):

Pasien datang dengan keluhan gigi depan atas goyah dan ingin dicabutkan giginya

Riwayat perjalanan penyakit (PI) :

Pasien mengeluhkan giginya goyah sejak 2 minggu yang lalu

Pasien merasakan risih karena gigi goyah tersebut

Riwayat kesehatan umum (PMH) :

Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit

Pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan dan obat-obatan

Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan

Riwayat kesehatan gigi (PDH) :

Pasien pernah ke dokter gigi (puskesmas) untuk melakukan cabut gigi

Pasien pernah sakit gigi karena gigi berlubang

Riwayat kesehatan keluarga (FH)

Umum :

Ayah : Ayah pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik

Ibu : Ibu pasien memiliki riwayat DM terkontrol

Gigi :

Ayah : Ayah pasien sering mengeluhkan sakit gigi (gigi berlubang)

Ibu : Ibu pasien tidak mengeluhkan adanya sakit gigi

Riwayat Kehidupan Pribadi/Sosial (SH)

Pasien menyikat gigi 2x sehari (mandi pagi dan mandi sore)

J 5 2 9 5 1

Page 6: Hari 15 Kedokteran Gigi Anak

5

NO. RM

Pemeriksaan Fisik

Nama : Vania Ayu

Tgl.lahir: 14 September 2006

Umur : 9 th

Alamat : Reksongadan Rt 02/04

Jenis Kelamin : Perempuan

Kesan Umum Kesehatan Penderita

Jasmani : Sehat

Mental : Sehat (kooperatif dan komunikatif)

Vital Sign

Tekanan Darah : 96/70 mmHg

Nadi : 60 x/menit

Pernafasan : 12 x/menit

Suhu : 36,5

Berat Badan : 32 kg

Tinggi Badan : 120 cm

Pemeriksaan Ekstra Oral

Fasial NeuromuskularKelenjar

Ludah

Kelenjar

Limfe

Tulang

RahangTMJ

Deformitas TAK TAK TAK TAK TAK TAK

Nyeri TAK TAK TAK TAK TAK TAK

Tumor TAK TAK TAK TAK TAK TAK

Gangguan

Fungsi

TAK TAK TAK TAK TAK TAK

J 5 2 9 5 1

Page 7: Hari 15 Kedokteran Gigi Anak

6

NO. RM

Pemeriksaan Fisik

Nama : Vania Ayu

Tgl.lahir: 14 September 2006

Umur : 9 th

Alamat : Reksongadan Rt 02/04

Jenis Kelamin : Perempuan

Pemeriksaan Intra Oral :

Mukosa Bibir : TAK

Mukosa Pipi : TAK

Dasar Mulut : TAK

Lidah : TAK

Gingiva : TAK

Orofaring : TAK

Oklusi : Normal Bite

Torus Palatina : Tidak Ada

Torus Mandibula : Tidak Ada

Palatum : Sedang

Supernumery teeth : Tidak Ada

Diastema : Tidak Ada

Gigi Anomali : Tidak Ada

Gigi Tiruan : Tidak Ada

PHPM : 18 (baik)

Lain- lain : -

J 5 2 9 5 1

Page 8: Hari 15 Kedokteran Gigi Anak

7

NO.RM

Lembar Tindakan

Nama : Vania Ayu

Tgl.lahir: 14 September 2006

Umur : 9 th

Alamat : Reksongadan Rt 02/04

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Elemen Diagnosis Perawatan Operator Pembimbing

1 Juli

2015

53 D/ luksasi Ekstraksi

dengan CE

Andryana

Vera

Drg. SE.

Yuletna

NO.RM

Diagnosis dan Rencana

Perawatan

Nama : Vania Ayu

Tgl.lahir: 14 September 2006

Umur : 9 th

Alamat : Reksongadan Rt 02/04

Jenis Kelamin : Perempuan

Elemen Ringkasan Hasil Pemeriksaan Diagnosis Rencana Perawatan

16Terdapat lesi coklat kehitaman pada pit fisur palatal dengan kedalaman email

D/ Karies Email Restorasi SIK Klas I GV Black

36Terdapat lesi coklat kehitaman pada pit fisur oklusal dengan kedalaman email

D/ Karies Email Restorasi SIK Klas I GV Black

46Terdapat lesi coklat kehitaman pada pit fisur dengan kedalaman email

D/ Karies Email Restorasi SIK Klas I GV Black

53 Gigi goyah derajat 2 D/ Luksasi Ekstraksi CE

Pemeriksaan Odontogram

J 5 2 9 5 1

J 5 2 9 5 1

Page 9: Hari 15 Kedokteran Gigi Anak

8

CARA KERJA

A. Alat dan bahan

Alat diagnostik (kaca mulut, pinset, ekskavator, sonde)

Tang desidui anterior

CE, benzokain

Kapas, Cotton pellet,

Povidone iodine

B. Cara Kerja

1. Melakukan pemeriksaan lengkap berupa pemeriksaan subjektif (CC, PI, PDH,

PMH, FH, SH\

2. Melakukan pemeriksaan fisik

3. Melakukan pemeriksaan objektif

4. Melakukan pemeriksaan intraoral dan ekstra oral

5. Melakukan pemeriksaan PHPM

6. Melakukan pemeriksaan jaringan karies gigi (odontogram)

Setelah dilakukan anamnesis, diagnosis dan rencana perawatan, maka tindakan

selanjutnya adalah:

1. Asepsis daerah yang akan dilakukan tindakan

2. Meletakkan ujung tang pada bagian labial dan lingual hingga servical gigi serta

meletakkan kapas yang telah diberi CE pada sekitar gigi dan gingiva

3. Menggerakkan gigi secara rotasi dan kemudian dilakukan ekstraksi dengan tang

desidui anterior.

4. Setelah gigi keluar dari soket, dilihat apakah masih terdapat akar gigi yang tersisa

maupun tulang yang tajam.

5. Kemudian dilakukan penekanan soket bekas pencabutan dan meletakkan kain

kassa/kapas.

6. Pasien diinstruksikan untuk menggigit kapas tersebut selama kurang lebih 30

menit.

7. Dental Health Education :

- Menginstruksikan pasien untuk tidak makan dan minum panas

- Mengistruksikan pasien untuk tidak memainkan bekas pencabutan gigi dengan

lidah atau tangan

- Memberikan edukasi kepada pasien untuk menyikat gigi 2 kali sehari setelah

sarapan pagi dan sebelum tidur malam

Page 10: Hari 15 Kedokteran Gigi Anak

9

Referensi

Bakar, A., 2013, Kedokteran Gigi Klinis Edisi 2, Yogyakarta, Quantum Sinergis MediaBaum, 1997, Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi (Edisi Ketiga). Jakarta, EGC, h. 49-50