buku panduan - fakultas kedokteran gigi · kedokteran gigi anak 1.1 seorang dokter gigi harus mampu...

50
BLOK 20 EDENTULUS PENUH FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 BUKU PANDUAN FASILITATOR

Upload: others

Post on 20-Oct-2020

35 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • BLOK 20

    EDENTULUS PENUH

    FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2020

    BUKU PANDUAN FASILITATOR

  • BUKU PANDUAN

    FASILITATOR

    BLOK 20

    EDENTULUS PENUH (SETARA 6 SKS)

    Dasar-Dasar Perawatan Kasus Edentulus Penuh dan

    Persiapan Pasien untuk Pembuatan Gigitiruan Penuh

    Pembuatan Gigitiruan Penuh Sederhana

    Pengenalan Gigitiruan Penuh Kasus Kompleks

    FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2020

  • BUKU PANDUAN

    MAHASISWA

    BLOK 20

    EDENTULUS PENUH (SETARA 6 SKS)

    Dasar-Dasar Perawatan Kasus Edentulus Penuh dan

    Persiapan Pasien untuk Pembuatan Gigitiruan Penuh

    Pembuatan Gigitiruan Penuh Sederhana

    Pengenalan Gigitiruan Penuh Kasus Kompleks

    FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2020

  • i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya

    sehingga Buku Panduan Fasilitator Blok 20 untuk Program Pendidikan Sarjana Kedokteran

    Gigi dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

    Buku panduan ini merupakan acuan bagi mahasiswa dan fasilitator dalam mengikuti

    proses pembelajaran pada Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Gigi FKG USU. Metoda

    pembelajaran yang digunakan adalah Student Centered Learning (SCL) yang terdiri atas

    kuliah pakar, skill’s lab, diskusi kelompok, tugas kelompok, dan sidang pleno. Blok 20 yang

    membahas tentang perawatan edentulus penuh terdiri dari 4 mata ajar terkait yang dinilai

    terintegrasi satu sama lain, meliputi Prostodonsia, Biologi Oral, Ilmu Penyakit Mulut, dan Ilmu

    Kedokteran Gigi Anak.

    Akhirnya kami berharap agar buku ini dapat bermanfaat bagi fasilitator. Kritik dan saran

    sangat diharapkan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas Buku Panduan ini di masa

    mendatang.

    DENTAL UNIT EDUCATION

    FKG USU

  • ii

    TIM PENYUSUN

    Ika Andryas, drg., MSc Ketua Tim Blok 20

    Ariyani, drg., MDSc., Sp.Pros(K) Sekretaris Tim Blok 20

    Ricca Chairunnisa, drg., Sp.Pros(K) Anggota Tim Blok 20

    Prof. Ismet Danial Nasution, drg., PhD., Sp.Pros (K) Anggota Tim Blok 20

    Prof. Haslinda Z. Tamin, drg., M.Kes., Sp.Pros (K) Anggota Tim Blok 20

    Syafrinani, drg., Sp.Pros (K) Anggota Tim Blok 20

    DR. Ameta Primasari, drg.,MDSc., M.Kes.,Sp.PMM Anggota Tim Blok 20

    Sayuti Hasibuan, drg., Sp.PM Anggota Tim Blok 20

    Nurdiana, drg.,Sp.PM Anggota Tim Blok 20

    Essie Octiara, drg., Sp.KGA Anggota Tim Blok 20

    Putri Welda Utami Ritonga, drg.,MDSc.,Sp.Pros(K) Koordinator Blok 20

    Fitri Yunita Batubara, drg.,MDSc., Sp.KG Divisi Kurikulum DEU FKG USU

    Putri We Sefty Aryani Harahap, drg., M.Si Divisi SDM DEU FKG USU

    Teguh Aryo Nugroho, drg., MDSc., Sp.Ort Divisi Assesment DEU FKG USU

    E D I T O R

    Drg. Neviyanti., M.Kes., Sp.KG (K)

  • iii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

    TIM PENYUSUN................................................................................................................ ii

    DAFTAR ISI........................................................................................................................iii

    LAMPIRAN.........................................................................................................................iv

    MATRIKS KOMPETENSI BLOK 20 ..............................................................................v

    BAB I INFORMASI UMUM....................................................................................... 1

    A. Nama Blok............................................................................................ 1

    B. Tujuan Blok.......................................................................................... 1

    C. Uraian Blok.......................................................................................... 1

    D. Metode Pembelajaran........................................................................... 1

    E. Tata Tertib Akademik.......................................................................... 2

    BAB II MODUL........................................................................................................... 6

    2.1. Pembagian Modul................................................................................. 6

    2.2. Topic Tree Modul................................................................................. 16

    2.3. Skenario Modul.................................................................................... 17

    BAB III EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN.............. 25

    A. Evaluasi untuk Menentukan Keberhasilan Belajar............................. 25

    B. Bobot Penilaian.................................................................................. 25

    C. Sistem Penilaian................................................................................. 25

    D. Perbaikan Nilai................................................................................... 26

    BAB IV DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 27

    BAB V 5.1 JADWAL KEGIATAN BLOK 20........................................................... 29

    5.2 JADWAL KULIAH, DISKUSI KELOMPOK,

    SIDANG PLENO, SKILL’S LAB DAN UJIAN BLOK 20................... 29

    LAMPIRAN

    1. Petunjuk Diskusi Kelompok.................................................................. 34

    2. Lembar Penilaian Fasilitator terhadap Mahasiswa............................... 35

    3. Petunjuk Penilaian Laporan Tugas Diskusi Kelompok........................ 36

  • iv

    4. Daftar Nilai Modul................................................................................ 37

    5. Daftar Peserta Nilai Akhir Blok............................................................. 38

  • v

    MATRIKS KOMPETENSI BLOK 20

    EDENTULUS PENUH

    MATA AJAR

    TERKAIT

    KOMPETENSI

    UTAMA PENUNJANG

    1. Prostodonsia 2. Biologi Oral 3. Ilmu Penyakit

    Mulut

    4. Ilmu Kedokteran Gigi

    Anak

    1.1 Seorang dokter gigi harus mampu

    menerapkan etika dan

    hukum kesehatan

    dalam praktik

    kedokteran gigi sesuai

    dengan keahlian,

    tanggung jawab,

    kesejawatan, etika dan

    hukum yang relevan.

    (C3, P3, A4)

    1.1.1 Mampu menerapkan etika kedokteran gigi di bidang Prostodontik secara

    profesional (C3, P3, A4)

    1.1.2 Mampu menjaga kerahasiaan profesi dalam hubungannya dengan teman

    sejawat, staf dan pasien (C3, P3, A3)

    1.1.3 Mampu membedakan hak dan kewajiban dokter dan pasien (C3, P3,

    A4)

    1.2 Mampu melakukan pelayanan kesehatan

    gigi dan mulut sesuai

    dengan kode etik (C3,

    P5, A3)

    1.2.1 Mampu memberikan pelayanan di bidang Prostodontik yang manusiawi dan

    komprehensif. (C3, P5, A3)

    1.2.2 Mampu menjaga hubungan terbuka dan jujur serta saling menghargai dengan

    pasien, pendamping pasien dan sejawat

    (C3, P3, A3)

    1.2.3 Mampu memperkirakan keterbatasan kemampuan diri untuk kepentingan

    rujukan, pada kasus-kasus kompleks (C3,

    P3, A4)

    1.3 Memahami masalah-masalah yang

    berhubungan dengan

    hukum yang

    berkaitan dengan

    kedokteran gigi

    berlaku (C2, P1, A1)

    1.3.1 Mampu membedakan tanggung jawab administrasi, pelanggaran etik, disiplin

    dan hukum yang diberlakukan bagi

    profesi KG berdasarkan ketentuan hukum

    yang berlaku (C2, P1, A1)

    1.3.2 Mampu memahami peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan

    dengan praktik kedokteran gigi di

    Indonesia. (C2, P2, A2)

    2.1 Seorang dokter gigi harus mampu

    menganalisis

    informasi kesehatan

    secara kritis, ilmiah

    dan efektif serta

    berfikir kritis dan

    alternatif dalam

    mengambil keputusan

    dengan menggunakan

    pendekatan evidence

    2.1.1 Mampu menggunakan teknologi ilmiah mutakhir untuk mencari informasi

    yang sahih secara profesional dari

    berbagai sumber (C3, P3, A3)

  • vi

    based dentistry dalam

    pengelolaan kasus

    edentulus penuh (C3,

    P3, A3)

    2.3 Berfikir kritis dan alternative dalam

    mengambil

    keputusan. (C4, P3,

    A3)

    2.3.1 Mampu menyusun pemecahan masalah rehabilitasi kehilangan gigi berdasarkan

    prioritas. (C3, P3, A3)

    2.3.2 Mampu menilai kualitas produk dan teknologi kedokteran gigi untuk

    kepentingan perawatan kasus edentulus

    penuh. (C4, P3, A3)

    2.4 Menggunakan pendekatan evidence

    based dentistry dalam

    pengelolaan

    kesehatan gigi dan

    mulut. (C4, P3, A3)

    2.4.1 Mampu menapis sumber rujukan yang sahih untuk kepentingan peningkatan

    kualitas perawatan edentulus penuh. (C3,

    P3, A3).

    2.4.2 Mampu menggunakan informasi kesehatan secara profesional untuk

    kepentingan peningkatan kualitas

    perawatan edentulus penuh. (C3, P3, A3).

    5.1 Seorang dokter gigi harus mampu

    mengintegrasikan

    ilmu pengetahuan

    biomedik yang

    relevan sebagai

    sumber keilmuan &

    berbagai data

    penunjang untuk

    diagnosis dan

    tindakan medik

    pasien edentulous

    penuh. (C3, P3, A4)

    5.1.1 Mampu mengintegrasikan ilmu biomedik yang relevan dengan bidang kedokteran

    gigi untuk menegakkan Diagnosis,

    menetapkan prognosis dan merencanakan

    tindakan medis untuk perawatan

    edentulus penuh. (C3, P3, A4)

    5.1.2 Mampu menghubungkan morfologi makroskopis, mikroskospis dan topografi

    organ, jaringan penyusun sistem tubuh

    manusia secara terpadu, sebagai landasan

    pengetahuan untuk diagnosis, prognosis

    dan merencanakan tindakan medik pada

    pasien edentulus penuh (C3, P3, A4)

    5.1.6 Memahami obat-obat yang digunakan, termasuk efek samping dan interaksinya

    (C2 , P3, A4)

    6.1 Seorang dokter gigi harus memahami ilmu

    kedokteran klinik

    yang relevan sebagai

    pertimbangan dalam

    melakukan perawatan

    kasus edentulous

    penuh pada pasien

    medik kompromis.

    (C3, P3, A4)

    6.1.1 Mampu menghubungkan tatalaksana kedokteran klinik untuk mengembalikan

    fungsi optimal sistem stomatognati pasien

    edentulus penuh(C4, P3, A4)

    6.1.2 Memahami kelainan/penyakit sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut

    yang dapat mempengaruhi keberhasilan

    perawatan perawatan edentulus penuh.

    (C2, P3, A4)

    6.1.3 Memahami cara pengelolaan pasien dengan kelainan/penyakit sistemik yang

    bermanifestasi di rongga mulut pada

  • vii

    pasien perawatan edentulus penuh. secara

    holistik dan komprehensif (C2, P2,A2 )

    6.1.4 Memahami cara merujuk pasien medik kompromis secara profesional (C2,P3,

    A4)

    7.1 Seorang dokter gigi harus mampu

    memahami ilmu

    kedokteran gigi dasar

    yang mencakup;

    biologi oral, Material

    &teknologi

    kedokteran gigi untuk

    menunjang

    keterampilan

    preklinik & klinik,

    serta penelitian

    bidang Kedokteran

    Gigi.

    (C3, P3, A4)

    7.1.2 Mampu menganalisis hasil penelitian kedokteran gigi dasar yang berkaitan

    dengan kasus perawatan edentulus penuh.

    dalam bidang Prostodontik (C4, P3, A4)

    7.1.4 Mampu merencanakan material kedokteran gigi yang akan digunakan

    dalam tindakan rekonstruksi untuk

    mengembalikan fungsi stomatognati yang

    optimal pada kasus edentulus penuh (C4,

    P3, A4)

    7.1.5 Mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan laboratoris untuk diagnosis

    kelainan dan penyakit pada sistem

    stomatognati pada kasus edentulus penuh

    (C3, P3, A4)

    9.1 Seorang dokter gigi harus mampu

    melakukan

    pemeriksaan fisik dan

    sistem stomatognatik

    dengan mencatat

    informasi klinis,

    laboratoris,

    psikologis dan sosial

    guna mengevaluasi

    kondisi medis pasien.

    (C4, P3, A3)

    9.1.1 Mampu mengidentifikasi keluhan utama pasien atau gangguan sistem

    stomatognatik. (C1, P2, A2)

    9.1.2 Mampu menerapkan pemeriksaan komprehensif sistem stomatognati dengan

    memperhatikan kondisi umum pasien

    (C3, P3, A4)

    9.1.3 Mampu menentukan pemeriksaan penunjang laboratoris yang diperlukan

    (C4, P4, A4)

    9.1.4 Mampu menginterpretasikan pemeriksaan laboratoris (C4, P3, A4)

    9.1.8 Mampu menganalisis kondisi fisik, psikologis dan sosial melalui pemeriksaan

    klinis (C4, P3, A3)

    9.2 Seorang dokter gigi harus mampu

    mengenal dan

    mengelola prilaku

    pasien secara

    profesional. (C4, P3,

    A4)

    9.2.1 Mampu menerapkan sikap saling menghargai dan saling percaya melalui

    komunikasi yang efektif dan efisien

    dengan pasien dan/atau pendamping

    pasien (C3,P2 ,A3)

    9.3 Seorang dokter gigi harus mampu

    menggunakan rekam

    9.3.1 Mampu membuat rekam medik secara akurat dan komprehensif (C3,P3,A4 )

  • viii

    medik sebagai acuan

    dasar dalam

    melakukan

    perawatan edentulous

    penuh. (C3, P3, A4)

    9.3.2 Mampu mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4)

    9.3.3 Mampu merencanakan perawatan medik gigitiruan penuh berdasarkan rekam

    medik (C3, P3, A4)

    10.1 Seorang dokter gigi harus mampu

    menegakkan

    diagnosis dan

    menetapkan

    prognosis perawatan

    edentulous melalui

    interpretasi, analisis

    dan sintesis hasil

    pemeriksaan pasien.

    (C4, P4, A4)

    10.1.1 Mampu menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, hasil

    pemeriksaan subyektif, analisis hasil

    pemeriksaan riwayat klinis, pemeriksaan

    model diagnostik, temuan laboratoris,

    dan temuan alat bantu yang lain.

    (C4,P4,A4)

    11.1 Seorang dokter gigi

    harus mampu

    menganalisis rencana

    perawatan yang

    didasarkan pada

    kondisi, kepentingan,

    dan kemampuan

    pasien. (C3, P3, A3)

    11.1.4Mampu merencanakan perawatan dengan

    memperhatikan kondisi sistemik pasien.

    (C3, P3, A3)

    11.1.5Mampu mengembangkan rencana

    perawatan yang komprehensif dan

    rasional berdasarkan diagnosis. (C3, P3,

    A3)

    11.1.6 Mampu menjelaskan temuan, diagnosis dan perawatan pilihan, ketidak

    nyamanan dan resiko perawatan untuk

    mendapat persetujuan melakukan

    perawatan (C2,P3, A3)

    11.1.7 Mampu menjelaskan tanggung jawab pasien, waktu yang dibutuhkan,

    langkah-langkah perawatan, dan

    perkiraan biaya perawatan (C2,P2, A3)

    11.2 Seorang dokter gigi harus mampu

    menentukan rujukan

    yang sesuai. (C3, P3,

    A3)

    11.2.1 Mampu membuat surat rujukan pada spesialis bidang lain yang terkait dengan

    kelainan/penyakit yang diderita

    pasien.(C3, P3, A3)

    13.7 Seorang dokter gigi harus mampu

    melakukan perawatan

    prostodontik pada

    anak-anak dan

    dewasa. (C4, P5, A4)

    13.7.1 Mampu melakukan perawatan kasus GTP sederhana (C3, A3, P3)

    13.7.3 Mampu menanggulangi masalah-masalah pasca pemasangan gigi tiruan

    (C3, P3, A3)

    15.1 Seorang dokter gigi harus mampu

    memahami Konsep

    15.1.2 Mampu memotivasi perilaku hidup sehat individu, keluarga dan masyarakat

  • ix

    Perilaku Kesehatan

    individu dan

    Masyarakat di Bidang

    KG (C3, P3, A3)

    di bidang kesehatan gigi dan mulut. (C5,

    P3, A3)

    15.1.3 Mampu menerapkan metoda pendekatan untuk mengubah perilaku kesehatan gigi

    dan mulut individu serta masyarakat.

    (C3, P3, A3)

  • 1

    BAB I

    INFORMASI UMUM

    1.1 NAMA BLOK : EDENTULUS PENUH

    1.2 TUJUAN BLOK :

    1. Menjelaskan pengaruh kehilangan seluruh gigi terhadap perubahan jaringan rongga

    mulut dan sistem stomatognasi, biomekanika dukungan pada gigitiruan penuh, dampak

    aging terhadap pergerakan rahang dan jaringan rongga mulut, serta dampak aging

    terhadap karakter pasien lansia sebagai prinsip dasar perawatan edentulus penuh.

    2. Menjelaskan persiapan pasien untuk pembuatan gigitiruan penuh yaitu penegakan

    diagnosis, perawatan pendahuluan, persiapan jaringan pendukung gigitiruan penuh

    serta penetapan rencana perawatan.

    3. Menjelaskan prosedur klinis dan dan melakukan prosedur laboratoris pembuatan

    gigitiruan penuh dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

    keberhasilan perawatan.

    4. Menjelaskan macam-macam perawatan pada kasus edentulus penuh kompleks.

    1.3 URAIAN BLOK

    Dalam blok ini mahasiswa akan mempelajari perubahan morfologi jaringan yang terjadi

    setelah kehilangan seluruh gigi, meliputi perubahan anatomi dan faal wajah, jaringan rongga

    mulut, rahang, dan persendiannya; pertimbangan umum yang perlu diperhatikan pada

    pembuatan desain gigitiruan penuh (GTP) dalam upaya mengembalikan fungsi pengunyahan,

    fonetik, dan fungsi bicara. Selanjutnya, mahasiswa akan mempelajari jaringan pendukung

    gigitiruan, retensi, keseimbangan dengan otot, dan keseimbangan oklusi pada rehabilitasi

    kehilangan seluruh gigi dengan GTP.

    Dalam blok ini mahasiswa juga akan mempelajari tentang pemeriksaan-pemeriksaan

    yang harus dilakukan pada pasien edentulus penuh untuk menegakan diagnosis dan menyusun

    rencana perawatan sesuai dengan indikasi yang ditetapkan dan meramal prognosis perawatan.

    Selanjutnya, mahasiswa akan mempelajari tentang tahapan kerja klinis dan laboratoris

    pembuatan GTP sederhana, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan perawatan serta

    pemeliharaan gigitiruan pasca pemasangan. Pada bagian akhir dari blok ini akan diperkenalkan

    pembuatan gigitiruan pada kasus edentulus penuh yang kompleks.

  • 2

    1.4 METODE PEMBELAJARAN

    1. Diskusi kelompok (collaborative learning).

    2. Kuliah pakar.

    3. Tugas kelompok.

    4. Skills lab.

    5. Sidang pleno.

    1.5 TATA TERTIB AKADEMIK

    1. Tata Tertib Kuliah/ Diskusi kelompok /Sidang Pleno a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan kuliah, diskusi kelompok

    dan sidang pleno.

    b. Mahasiswa sudah hadir dalam ruang kuliah atau diskusi kelompok sebelum kuliah/diskusi/sidang pleno dimulai dan tidak diperkenankan meninggalkan ruang

    kuliah/diskusi sebelum kuliah/diskusi/sidang pleno selesai. Bagi mahasiswa yang

    terlambat lebih dari 15 menit, maka mahasiswa tersebut tidak diizinkan masuk

    untuk mengikuti kegiatan kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno.

    c. Mahasiswa wajib memelihara ketertiban dalam ruang kuliah/diskusi/sidang pleno. d. Kegiatan kuliah/diskusi/sidang pleno diikuti oleh mahasiswa yang kehadirannya

    dicatat dalam daftar hadir. Mahasiswa wajib menyerahkan surat keterangan tidak

    hadir atau sakit selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak ketidakhadirannya kepada

    Pembantu Dekan I dan Ketua/Sekretaris Blok apabila tidak hadir. Surat sakit dan

    izin tersebut berlaku sekurang-kurangnya 1x 24 jam dan sesuai dengan tanggal

    yang tertulis pada surat tersebut.

    e. Di dalam ruang kuliah/diskusi kelompok dilarang merokok, makan dan minum atau kegiatan serupa lainnya.

    f. Mahasiswa diharuskan memelihara peralatan yang ada di ruang kuliah/diskusi kelompok.

    2. Tata Tertib Praktikum/ Skill’s lab a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan praktikum/skill’s lab. b. Mahasiswa wajib lulus dalam ujian skill’s lab dengan nilai kelulusan minimal 60.

    Bagi mahasiswa yang tidak lulus dalam ujian skill’s lab, maka pada nilai skill’s lab

    dibuat pernyataan mengulang skill’s lab dan pada DPNA nilai blok dibuat nilai

    “K”.

    c. Mahasiswa dibagi menjadi 6 kelompok praktikum/skill’s lab untuk masing-masing kelas yaitu kelompok A, B, C, D, E dan F dengan jadwal yang telah ditentukan.

    d. Pelaksanaan praktikum/skill’s lab di masing-masing laboratorium terkait e. Mahasiswa sudah hadir di ruang praktikum/skill’s lab pada waktu yang ditentukan

    dengan mengenakan jas lab. Bagi yang terlambat lebih dari 15 menit tidak

    diperbolehkan mengikuti praktikum/skill’s lab.

    f. Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan praktikum/ skill’s lab karena sakit harus menunjukkan surat keterangan dokter dan menyerahkan selambat-lambatnya 3

    (tiga) hari sejak sakit kepada Pembantu Dekan I dan ketua/Sekretaris Blok/

    koordinator skill’s lab atau praktikum.

    g. Selama praktikum/skill’s lab mahasiswa dilarang merokok, makan dan minum serta melakukan kegiatan serupa lainnya.

  • 3

    h. Selesai praktikum/skill’s lab, tempat kerja harus selalu dijaga tetap dalam keadaan bersih dan rapi.

    i. Sampah harus dibuang pada tempatnya.

    3. Tata Tertib Pembuatan makalah tugas kelompok dan tugas individual a. Selain membuat laporan diskusi kelompok pemicu, setiap mahasiswa diwajibkan

    mengerjakan makalah tugas kelompok dan tugas individual.

    b. Tugas kelompok dan tugas individual harus diserahkan ke dosen pemberi tugas sesuai jadwal yang telah ditentukan.

    4. Tata Tertib Ujian a. Setiap mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan baik agar dapat mengikuti

    ujian pada waktu yang telah ditentukan.

    b. Bagi mahasiswa yang terlambat datang untuk mengikuti ujian, maka tidak ada penambahan waktu dalam mengerjakan ujian tersebut.

    c. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian karena sakit atau izin dengan alasan yang dapat diterima, harus melapor paling lambat tiga hari setelah hari ujian kepada

    koordinator pendidikan dan ketua blok serta menyerahkan keterangan sakit dari

    dokter/ rumah sakit atau pihak yang berwenang.

    Bagi mahasiswa tersebut wajib mengikuti ujian susulan. Mahasiswa tersebut wajib

    melapor kepada Pembantu Dekan I untuk mengikuti ujian susulan, dan Pembantu

    Dekan I akan mengeluarkan surat pengantar bahwa mahasiswa tersebut diijinkan

    mengikuti ujian susulan. Surat pengantar tersebut ditujukan kepada ketua blok dan

    ditembuskan kepada koordinator Blok dan Divisi Assesment Blok.

    d. Pelaksanaan ujian susulan akan ditetapkan oleh Pembantu Dekan I dan dilaksanakan oleh Tim Blok. Pelaksanaan ujian susulan pada hari ujian remedial

    blok tersebut dengan bobot soal yang sama dengan ujian modul blok regular dan

    alokasi waktu ujian yang sama dengan ujian remedial blok.

    e. Pada saat ujian berlangsung, mahasiswa hanya diperkenankan membawa membawa alat tulis ke dalam ruang ujian. Apabila mahasiswa melakukan

    pelanggaran disiplin saat ujian berlangsung, maka mahasiswa tersebut akan diberi

    nilai “K” pada modul tersebut dan mahasiswa tersebut wajib mengikuti ujian

    susulan modul tersebut.

    5. Tata Tertib Berbusana Mahasiswa FKG USU Setiap mahasiswa wajib mengikuti tata tertib berbusana bila berada di dalam

    lingkungan kampus. Tata tertib berbusana tersebut yaitu:

    a. Berpakaian bersih, rapi, dan sopan.

    b. Tidak dibenarkan memakai kaos oblong maupun kaos berkerah dan berbaju bahan

    kaos.

    c. Tidak dibenarkan memakai rok ketat, tipis, mini, dan lain-lainnya yang tidak

    sopan.

    d. Tidak dibenarkan memakai celana/rok berbahan jeans.

    e. Tidak dibenarkan memakai sandal.

    f. Tidak dibenarkan berdandan dan memakai perhiasan yang berlebihan, bagi pria

    tidak dibenarkan memakai anting dan kalung.

    g. Tidak menggunakan topi saat mengikuti kegiatan akademik.

    Bagi mahasiswa yang tidak mematuhi peraturan-peraturan tersebut, akan diambil

    tindakan atau sanksi akademik oleh PD III.

  • 4

    6. Evaluasi Kehadiran : Perkuliahan, Diskusi Kelompok, Sidang Pleno, Skill’s lab/Praktikum, Pembuatan Makalah Tugas kelompok, Tugas individual dan praktek

    lapangan.

    6.1. Perkuliahan, Diskusi Kelompok, dan Sidang Pleno

    a. Kehadiran mahasiswa dalam kuliah pakar, diskusi kelompok, dan sidang pleno adalah minimal 50 % per modul dari total pertemuan.

    b. Mahasiswa yang tidak hadir pada setiap diskusi kelompok tanpa alasan yang dapat diterima, akan diberi sanksi :

    (1). Tidak diberi penilaian untuk diskusi kelompok yang tidak dihadiri (attitude,

    pemicu/ laporan diskusi kelompok)

    (2) Nama dan Nim tidak dituliskan dalam laporan diskusi kelompok tersebut.

    c. Bila kehadiran dalam kuliah pakar, diskusi kelompok, dan sidang pleno kurang dari

    50 %, maka tidak boleh mengikuti ujian modul dan nilai Blok mahasiswa tidak

    dapat diumumkan pada saat Blok berakhir. Pada DPNA nilai Blok ditulis “K”.

    d. Mahasiswa tersebut harus mengulang Blok setelah semester berakhir dan diulang

    pada semester yang sama pada Blok tersebut. Mahasiswa yang mengulang blok

    tersebut wajib mengikuti semua kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno,

    sedangkan praktikum/skill’s lab tidak wajib diikuti kecuali kegiatan praktikum/

    skill’s lab mahasiswa tersebut sebelumnya (blok regular) juga tidak diikuti.

    e. Bagi mahasiswa yang sakit atau izin dengan alasan yang dapat diterima dan telah

    menyerahkan surat sesuai aturan, mahasiswa tersebut tetap diperhitungkan

    ketidahadirannya didalam kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno.

    Ketidakhadiran karena sakit dan ijin tersebut akan dihitung dengan bobot setengah

    (0,5) sedangkan bobot karena absensi tanpa surat dihitung satu. Kehadiran

    mahasiswa tersebut dalam kuliah diskusi kelompok dan sidang pleno adalah tetap

    minimal 80% per modul dari total pertemuan.

    Contoh:

    Mahasiswa A tidak masuk kuliah karena sakit/ ijin (telah memberi surat) selama 7

    hari, dalam 7 hari tersebut ada 42 jam kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno.

    Mahasiswa A tersebut juga memiliki jumlah absensi kuliah yang tidak memberikan

    surat sebanyak 12 jam. Total jam kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno pada

    blok tersebut 150 jam. Maka jumlah absensi mahasiswa tersebut= ((42 : 2) +12) /

    150 X 100 %= 22 %.

    Mahasiswa tersebut terkena hukuman absensi dan tidak diperbolehkan mengikuti

    ujian Blok, dan wajib mengulang Blok setelah semester 5 berakhir dan diulang

    pada semester yang sama pada Blok tersebut karena memiliki jumlah absen lebih

    besar dari 50%.

    6.2 Praktikum/ Skill’s Lab a. Mahasiswa diwajibkan mengikuti seluruh praktikum/skill’s lab dalam blok, kecuali

    sakit (menunjukkan surat keterangan sakit) atau izin dengan alasan yang dapat diterima.

    Kegiatan praktikum/skill’s lab yang tidak diikuti oleh mahasiswa yang sakit/ izin (surat

    ada) tersebut, diatur jadwal kegiatan skill’s lab oleh penanggung jawab dari departemen

    yang mengelola praktikum/skill’s lab terkait. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti

  • 5

    kegiatan praktikum/skill’s lab tanpa alasan yang jelas, maka mahasiswa tersebut wajib

    mengulang blok untuk kegiatan praktikum/ skill’s lab.

    b. Bila mahasiswa tidak melakukan sebagaimana yang tertulis pada butir 4.2.a., maka mahasiswa tersebut tidak boleh mengikuti ujian skill’s lab dan nilai blok mahasiswa

    tidak dapat diumumkan pada saat blok berakhir. Pada DPNA nilai blok ditulis “K”.

    c. Mahasiswa yang mengulang blok karena praktikum/ skill’s lab mendapat nilai K, maka mahasiswa tersebut dapat mengikuti praktikum/ skill’s lab setelah semester 5 berakhir

    dan diulang pada semester yang sama.

    6.3 Evaluasi Pembuatan tugas kelompok dan tugas individual

    a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengerjakan tugas kelompok/tugas individual sesuai yang tertera pada buku panduan blok

    b. Tugas kelompok/tugas individual harus diserahkan kepada dosen sesuai jadwal yang telah ditentukan.

    c. Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang telah ditentukan maka nilai tugas akan dikurangi.

    d. Mahasiswa yang tidak aktif dalam pembuatan tugas kelompok, oleh ketua kelompok nama dan Nim tidak boleh dituliskan dalam makalah tugas kelompok.

    e. Mahasiswa tersebut tidak diberi nilai untuk makalah tugas kelompok.

  • 6

    BAB II

    MODUL

    2.1 PEMBAGIAN MODUL

    Blok 20 terdiri atas 4 modul, yaitu:

    Modul 1 : Dasar-Dasar Perawatan Edentulus Penuh dan Persiapan Pasien untuk

    Pembuatan Gigitiruan Penuh

    Modul 2 : Pembuatan Gigitiruan Penuh Sederhana

    Modul 3 : Pengenalan Gigitiruan Penuh Kompleks

    2.1.1 MODUL 1. DASAR-DASAR PERAWATAN EDENTULUS PENUH DAN

    PERSIAPAN PASIEN UNTUK PEMBUATAN GIGITIRUAN

    PENUH

    A. Tujuan Terminal Modul

    Pada akhir modul ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengaruh kehilangan

    seluruh gigi terhadap perubahan jaringan rongga mulut dan sistem stomatognasi,

    biomekanika dukungan pada gigitiruan penuh, dampak aging terhadap pergerakan

    rahang dan jaringan rongga mulut, serta nutrisi pemakai gigitiruan penuh sebagai

    prinsip dasar perawatan edentulus penuh., serta mampu menjelaskan persiapan pasien

    untuk pembuatan gigitiruan penuh yaitu penegakan diagnosis, perawatan

    pendahuluan, persiapan jaringan pendukung GTP dan penetapan rencana perawatan.

    B. Tujuan Khusus Modul

    1. Menjelaskan perubahan mukosasetelah kehilangan gigi, seperti perubahan letak

    papila insisivum, perubahan letak frenulum dan vestibulum akibat kehilangan

    seluruh gigi.

    2. Menjelaskan perubahan tulang akibat kehilangan seluruh gigi, seperti

    perubahankontur prosesus alveolaris, perubahan ukuran rahang dan lebar palatum,

    perubahan hubungan rahang.

    3. Menjelaskan perubahan saliva akibat kehilangan seluruh gigi.

    4. Menjelaskan perubahan bentuk dan ukuran lidah akibat kehilangan seluruh gigi.

    5. Menjelaskan pengaruh kehilangan seluruh gigi pada sistem stomatognasi.

    6. Menjelaskan perubahan tinggi wajah morfologis akibat kehilangan seluruh gigi.

    7. Menjelaskan perubahan TMJ dan kelainan neuromuskular akibat kehilangan

    seluruh gigi.

    8. Menjelaskan perubahan estetis akibat kehilangan seluruh gigi.

    Topik: Pengaruh kehilangan seluruh gigi terhadap jaringan rongga mulut dan

    sistem stomatognasi

    9. Menjelaskan prinsip biomekanik dukungan pada edentulus penuh.

    10. Menjelaskan perbedaan dukungan gigi asli dengan dukungan mukosa.

  • 7

    11. Menjelaskan perbedaan beban pengunyahan pada gigi asli dan gigitiruan penuh.

    12. Menjelaskan linggir sisa dan mukosa sebagai dukungan utama pada gigitiruan

    penuh.

    Topik: Biomekanik pada edentulus penuh

    13. Menjelaskan dampak aging pada mukosa mulut pasien edentulus penuh.

    14. Menjelaskan dampak aging pada saliva pasien edentulus penuh.

    Topik: Dampak aging terhadap jaringan lunak dan saliva pada pasien edentulus

    penuh

    15. Menjelaskan dampak aging pada pergerakan rahang pasien edentulus penuh.

    16. Menyebutkan faktor penyebab terjadinya gangguan pergerakan mandibula pada

    pasien edentulus penuh.

    Topik: Dampak aging terhadap tulang dan pergerakan rahang pasien edentulus

    penuh

    17. Menjelaskan dampak aging terhadap perubahan karakter pasien lansia

    18. Menjelaskan masalah spesifik pada edentulus lansia dalam hubungannya dengan

    pembuatan gigitiruan

    Topik: Dampak aging terhadap perubahan karakter pasien lansia

    19. Menjelaskan cara melakukan anamnesis, pemeriksaan subjektif, objektif, dan

    pemeriksaan pendukung pada kasus edentulus penuh

    20. Menjelaskan pemeriksaan intra oral yang berhubungan dengan perawatan kasus

    edentulus penuh

    21. Menjelaskan pemeriksaan pendukung lainnya yang berhubungan dengan

    perawatan kasus edentulus penuh

    22. Menjelaskan penegakan diagnosis pada kasus edentulus penuh

    23. Menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi penegakan diagnosis

    Topik: Prosedur Diagnosis

    24. Menjelaskan macam-macam perawatan pendahuluan sebelum pembuatan GTP

    25. Menjelaskan penyakit dan kelainan yang mempengaruhi perawatan pada kasus

    edentulus penuh.

    Topik: Perawatan Pendahuluan

    26. Menjelaskan persiapan jaringan pendukung gigitiruan dengan metode bedah.

    27. Menjelaskan persiapan jaringan pendukung gigitiruan tanpa metode bedah.

    Topik: Persiapan Jaringan Pendukung GTP

    28. Menjelaskan pilihan perawatan untuk pasien dengan beberapa gigi tersisa.

    29. Menjelaskan indikasi perawatan GTP imediat atau konvensional.

    30. Menjelaskan indikasi perawatan GTP definitif atau interim.

    31. Menjelaskan indikasi perawatan GTP dukungan gigi, implan atau mukosa.

    Topik: Rencana Perawatan Untuk Pasien dengan Beberapa Gigi Tersisa

  • 8

    32. Menjelaskan pilihan perawatan untuk pasien tanpa gigi tersisa

    33. Menjelaskan rencana perawatan untuk pasien yang belum pernah memakai gigitiruan

    sebelumnya.

    34. Menjelaskan rencana perawatan untuk pasien yang sudah pernah memakai gigitiruan

    sebelumnya.

    Topik: Rencana Perawatan Untuk Pasien Tanpa Gigi Tersisa

    C. Topik Kuliah

    NO TOPIK

    BIDANG

    ILMU

    KODE

    TOPIK

    KULIAH

    DOSEN

    PENGAMPU

    ALOKASI

    WAKTU

    (JAM)

    1 Pengaruh kehilangan seluruh

    gigi terhadap perubahan

    jaringan rongga mulut dan

    sistem stomatognasi

    BO BO-1.1

    Dr. Ameta Primasari,

    drg.,MDSc., M.Kes.,

    Sp. PMM

    2

    2 Biomekanik pada edentulus

    penuh PROSTO PT-1.1 Prof.Ismet Danial Nst.

    drg. Ph.D., Sp.Pros (K) 2

    3 Dampak aging terhadap

    jaringan lunak dan saliva pasien

    edentulus penuh

    PM PM-1.1 Sayuti Hasibuan, drg.,

    Sp.PM 1

    4 Dampak aging

    terhadap tulang dan pergerakan

    rahang pasien edentulus penuh

    PROSTO

    PT-1.2 Prof.Ismet Danial Nst.

    drg. Ph.D., Sp.Pros (K) 1

    5 Dampak aging terhadap

    perubahan karakter pasien lansia PT.1.3

    Prof. Slamet Tarigan,

    drg., PhD 1

    6 Prosedur Diagnosis PT.1.4

    Prof.Ismet Danial Nst.

    drg. Ph.D., Sp.Pros (K) 2

    7 Perawatan Pendahuluan PT.1.5

    Prof.Ismet Danial Nst.

    drg. Ph.D., Sp.Pros (K) 1

    8 Persiapan Jaringan Pendukung

    GTP PT.1.6

    Prof.Ismet Danial Nst.

    drg. Ph.D., Sp.Pros (K) 1

    9 Rencana Perawatan Untuk

    Pasien dengan Beberapa Gigi

    Tersisa

    PT.1.7

    Prof.Ismet Danial Nst.

    drg. Ph.D., Sp.Pros (K) 1

    10 Rencana Perawatan Untuk

    Pasien Tanpa Gigi Tersisa PT.1.8

    Prof.Ismet Danial Nst.

    drg. Ph.D., Sp.Pros (K) 1

    JUMLAH 13

  • 9

    D. Tugas Kelompok

    Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok dan masing-masing kelompok mengumpulkan laporan

    pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan. Bobot masing-masing tugas kelompok pemicu: 2,5

    %.

    2.1.2 MODUL 2. PEMBUATAN GIGITIRUAN PENUH SEDERHANA

    A. Tujuan Terminal Modul

    Pada akhir modul ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskanprosedur klinis dan

    melakukan prosedur laboratoris pembuatan gigitiruan penuh dengan memperhatikan faktor-

    faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan perawatan.

    B. Tujuan Khusus Modul

    1. Mampu menjelaskan anatomi makroskopis struktur pendukung GTP pada rahang atas

    2. Mampu menjelaskan anatomi makroskopis struktur pembatas GTP pada rahang atas

    3. Mampu menjelaskan anatomi makroskopis struktur pendukung GTP pada rahang bawah

    4. Mampu menjelaskan anatomi makroskopis struktur pembatas GTP pada rahang bawah

    Topik: Anatomi makroskopis struktur pendukung dan pembatas GTP

    5. Mampu menjelaskan pengertian dan tujuan pencetakan.

    6. Mampu menjelaskan pencetakan anatomis.

    7. Mampu teknik pencetakan anatomis dan pembuatan studi model.

    8. Mampu mengevaluasi hasil cetakan anatomis.

    Topik: Pencetakan anatomis dan pembuatan model studi

    9. Mampu menjelaskan

    10. Mampu menjelaskan caramembuat sendok cetak fisiologis.

    11. Mampu membuat sendok cetak fisiologis.

    Topik: Pembuatan sendok cetak fisiologis

    12. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi retensi pada GTP dan

    pertimbangan umum dalam memperoleh retensi pada GTP.

    13. Mampu menjelaskan pengertian dan cara melakukan border moulding.

    14. Mampu menjelaskan teknik pencetakan fisiologis dan pembuatan model kerja.

    15. Mampu menjelaskan evaluasi hasil cetakan fisiologis.

    Topik: Border moulding, pencetakan fisiologis dan pembuatan model kerja

    16. Mampu menjelaskan syarat basis gigitiruan.

    17. Mampu menjelaskan prosedur pembuatan basis gigitiruan.

    18. Mampu menjelaskan fungsi dan cara pembuatan oklusal rim.

    Topik: Prosedur pembuatan basis gigitiruan dan oklusal rim

    19. Mampu menjelaskan tahap orientasi dataran oklusal.

    20. Mampu menjelaskan pengertian dimensi vertikal.

    21. Mampu menjelaskan jenis dimensi vertikal.

    22. Mampu menjelaskan cara penentuan dimensi vertikal gigitiruan.

  • 10

    23. Mampu menjelaskan pengertian dan cara penentuan relasi sentrik.

    Topik: Penentuan Hubungan Rahang

    24. Mampu menjelaskan carapemasangan model di artikulator.

    25. Mampu melakukan pemasangan model di artikulator.

    Topik: Pemasangan Pada Artikulator

    26. Mampu menjelaskan konsep umum oklusi

    27. Mampu menjelaskan klasifikasi oklusi pada GTP

    28. Mampu menjelaskan perbedaan indikasi konsep oklusi seimbang, oklusi lingual dan

    oklusi linier (monoplane occlusion).

    29. Mampu menjelaskan konsep artikulasi pada gigitiruan penuh.

    30. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi stabilisasi dan pertimbangan umum

    dalam memperoleh stabilisasi pada GTP.

    Topik: Oklusi dan Artikulasi pada GTP

    31. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi pemilihan bahan anasir gigi tiruan.

    32. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi pemilihan bentuk anasir gigitiruan.

    33. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi pemilihan ukurananasir gigitiruan.

    34. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi pemilihan warna anasir gigitiruan.

    Topik: Pemilihan anasir gigitiruan

    35. Mampu menjelaskan cara penyusunan anasir gigitiruan dan pasang percobaan.

    36. Mampu melakukan penyusunan anasir gigitiruan.

    Topik: Penyusunan anasir gigitiruan

    37. Mampu menjelaskan prosedur modeler malam

    38. Mampu menjelaskan prosedur Try In GTP

    39. Mampu menjelaskan prosedur laboratorium penyelesaian akhir GTP yaitu .

    Topik: Penyelesaian akhir gigitiruan

    40. Mampu menjelaskan pengertian dan prosedur remounting GTP

    41. Mampu menjelaskan pengertian dan prosedur pengasahan selektif pada GTP.

    Topik: Remounting dan pengasahan selektif

    42. Mampu menjelaskan faktor-faktor keberhasilan pemasangan GTP.

    43. Mampu menjelaskan pemeriksaan rasa sakit.

    44. Mampu menjelaskan pemeriksaan retensi dan stabilisasi.

    45. Mampu menjelaskan pemeriksaan hubungan rahang

    46. Mampu menjelaskan pemeriksaan oklusi

    47. Mampu menjelaskan pemeriksaan estetik dan fonetik.

    48. Mampu menjelaskan instruksi kepada pasien setelah pemasangan GTP.

    Topik: Pemasangan GTP

  • 11

    49. Mampu menjelaskan evaluasi pasca pemasangan GTP

    50. Mampu menjelaskan masalah-masalah yang timbul akibat pemakaian gigitiruan dan

    penanggulangannya.

    51. Mampu menjelaskan perawatan dan pemeliharaan pasca pemasangan GTP

    Topik: Perawatan pasca pemasangan

    52. Mampu menjelaskan kelainan jaringan lunak rongga mulut akibat iatrogenik pada

    perawatan edentulus penuh.

    53. Mampu menjelaskan perawatan kelainan jaringan lunak rongga mulut akibat iatrogenik

    pada perawatan edentulus penuh.

    Topik: Kelainan Mukosa Akibat Perawatan Gigi Tiruan Penuh

    54. Mampu menjelaskan pengertian, indikasi, dan prosedur reparasi gigitiruan penuh

    55. Mampu menjelaskan pengertian, indikasi, dan prosedur reline pada gigitiruan penuh

    56. Mampu menjelaskan pengertian, indikasi, dan prosedur rebase gigitiruan penuh

    Topik: Reparasi, reline dan rebase

    C. Topik Kuliah

    NO TOPIK

    BIDANG

    ILMU

    KODE

    TOPIK

    KULIAH

    DOSEN PENGAMPU ALOKASI

    WAKTU

    (JAM)

    1. Anatomi

    Makroskopis

    Struktur Pendukung

    dan Pembatas GTP

    PROSTO

    PT-2.1 Ika Andryas, drg., MSc

    1

    2 Pencetakan

    anatomis dan

    pembuatan model

    studi

    PT-2.2 Ika Andryas, drg., MSc

    2

    3 Pembuatan sendok

    cetak fisiologis

    PT-2.3 Ricca Chairunnisa,

    drg.,Sp.Pros(K) 1

    4 Border moulding,

    pencetakan

    fisiologis dan

    pembuatan model

    kerja

    PT-2.4 Ricca Chairunnisa,

    drg.,Sp.Pros(K)

    2

    5 Prosedur pembuatan

    basis gigitiruan dan

    oklusal rim

    PT-2.5 Ariyani, drg., MDSc.,

    Sp.Pros(K) 2

    6 Penentuan

    Hubungan Rahang

    PT-2.6 Ariyani, drg., MDSc.,

    Sp.Pros(K) 2

    7 Pemasangan pada

    artikulator

    PT-2.7 Ariyani, drg., MDSc.,

    Sp.Pros(K) 1

  • 12

    8 Oklusi dan

    Artikulasi pada GTP

    PT-2.8 Prof. Ismet Danial Nst,

    drg.Ph.D,

    Sp.Pros(K)

    2

    9 Pemilihan anasir

    gigitiruan

    PT-2.9 Prof. Ismet Danial Nst,

    drg.Ph.D,

    Sp.Pros(K)

    1

    10 Penyusunan anasir

    gigitiruan

    PT-2.10 Prof. Ismet Danial Nst,

    drg.Ph.D,

    Sp.Pros(K)

    2

    11 Penyelesaian akhir

    gigitiruan

    PT-2.11 Ariyani, drg., MDSc.,

    Sp.Pros(K) 1

    12 Remounting dan

    pengasahan selektif

    PT-2.12 Ricca Chairunnisa,

    drg.,Sp.Pros(K) 2

    13 Pemasangan GTP PT-2.13 Ricca Chairunnisa,

    drg.,Sp.Pros(K) 2

    14 Perawatan pasca

    pemasangan

    PT-2.14 Ricca Chairunnisa,

    drg.,Sp.Pros(K) 2

    15 Kelainan mukosa

    akibat perawatan

    gigi tiruan penuh

    IPM-2.1 Nurdiana, drg.,SP.PM

    1

    16 Reparasi, reline dan

    rebase

    PT-2.15 Ariyani, drg., MDSc.,

    Sp.Pros(K) 2

    JUMLAH 26

    D. Skill’s Lab (Penanggung Jawab :Ricca Chairunnisa, drg., Sp.Pros (K))

    NO TOPIK

    MATA AJAR KODE TOPIK

    KULIAH

    ALOKASI

    WAKTU

    (JAM)

    1 Aplikasi/ Demo

    Penentuan outline basis GTP

    Pembuatan basis gigitiruan dari

    malam

    PROSTO

    PSL-2.1

    1X3 (3)

    2 Pembuatan occlusal rim PSL-2.2 2X3 (6)

    3 Penentuan hubungan rahang dan

    fiksasi

    PSL-2.3 1X3 (3)

    4 Penanaman model di artikulator PSL-2.4 1x3 (3)

    5 Penyusunan anasir gigitiruan anterior

    atas

    PSL-2.5 1X3 (3)

    6 Penyusunan anasir gigitiruan anterior

    bawah

    PSL-2.6 1X3 (3)

    7 Penyusunan anasir gigitiruan

    posterior atas dan bawah kanan

    PSL-2.7 2X3 (6)

    8 Penyusunan anasir gigitiruan

    posterior atas dan bawah kiri

    PSL-2.8 2X3 (6)

    9 Modelir malam PSL-2.9 1X3 (3)

  • 13

    10 Penggodokan GTP ( Flasking,

    molding, packing, curing )

    PSL-2.10 2X3 (6)

    11 Demo Selektif Grinding PSL-2.11 1X3 (3)

    12 Reline PSL-2.12 2X3 (6)

    13 Ujian skill’s lab PSL-2.13 2X3 (6)

    JUMLAH 19 X 3 (57 jam)

    D. Tugas Kelompok

    Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok dan masing-masing kelompok mengumpulkan

    laporan pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan.

    Bobot masing-masing tugas kelompok pemicu: 2,5 %.

    2.1.3 MODUL 3. PENGENALAN GIGITIRUAN PENUH KOMPLEKS

    A. Tujuan Terminal Modul

    Menjelaskan macam-macam perawatan pada kasus edentulus penuh kompleks.

    B. Tujuan Khusus Modul

    1. Menjelaskan defenisi gigitiruan overdenture

    2. Menjelaskan klasifikasi gigitiruan overdenture, keuntungan, kerugian, indikasi, kontra

    indikasi dari gigitiruan overdenture.

    3. Menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan gigi asli

    sebagai gigi penyangga.

    4. Menjelaskan tahapan persiapan untuk gigi penyangga sebelum dilakukan pembuatan

    gigitiruan overdenture

    5. Menjelaskan perbedaan antara gigitiruan penuh dengan gigitiruan overdenture

    Topik: Overdenture

    6. Menjelaskan pengertian, indikasi, kontra indikasi keuntungan dan kerugian dari

    gigitiruan imidiat

    7. Menjelaskan tipe gigitiruan imidiat dan teknik pembuatannya serta teknik pemasangan

    gigitiruan imidiat.

    Topik: GT Imidiat

    8. Menjelaskan pengertian, indikasi, kontra indikasi, keuntungan dan kerugian dari

    gigitiruankonversi

    9. Menjelaskan klasifikasi gigitiruan konversi dan teknik pembuatannya.

    Topik: GT Konversi

    10. Menjelaskan defenisi single denture

    11. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan pada pembuatan gigitiruan single denture

    rahang atas dengan antagonis gigi asli rahang bawah

    12. Menjelaskan hal-hal yang harus dipertimbangkan pada pembuatan gigitiruan single

    denture rahang bawah.

    13. Menjelaskan keuntungan pembuatan single denture

    Topik: Single Denture

  • 14

    14. Menjelaskan pengertian sindroma kombinasi

    15. Menjelaskan perubahan destruktif pada ronggga mulut akibat pemakaian gigitiruan

    penuh rahang atas dengan Klas I Kennedy rahang bawah.

    16. Menjelaskan perubahan akibat sindroma kombinasi

    17. Menjelaskan mekanisme sindroma kombinasi

    18. Menjelaskan langkah-langkah pencegahan terjadinya sindroma kombinasi

    Topik: Sindroma Kombinasi

    19. Menjelaskan etiologi dan penatalaksanaan linggir datar

    Topik: GTP pada linggir datar

    20. Menjelaskan etiologi dan penatalaksanaan linggir flabby

    Topik: GTP pada linggir flabby

    21. Menjelaskan pembuatan gigitiruan penuh dengan hubungan rahang Klas II dan Klas III

    Topik: GTP pada hubungan rahang Klas II dan III

    22. Menjelaskan Indikasi kasus GTP pada anak

    23. Menjelaskan Pertimbangan dalam pembuatan GTP pada pasien anak

    24. Menjelaskan Pengenalan overdenture pada anak

    25. Menjelaskan Kasus karies rampan dan ektodermal displasia

    26. Menjelaskan Kontrol dalam pemakaian GTP

    Topik: Perawatan GTP pada pasien anak

    27. Menjelaskan pembuatan gigitiruan penuh pada pasien xerostomia

    Topik: GTP dengan reservoir

    C. Topik Kuliah

    NO TOPIK

    BIDANG

    ILMU

    KODE

    TOPIK

    KULIAH

    DOSEN PENGAMPU

    ALOKASI

    WAKTU

    (JAM)

    1 Overdenture

    PROSTO

    PT-3.1 Syafrinani, drg.,

    Sp.Pros(K) 2

    2 GTP imidiat PT-3.2

    Prof. Ismet Danial Nst,

    drg.Ph.D,Sp.Pros(K) 1

    3 GT konversi PT-3.3

    Ricca Chairunnisa,

    drg., Sp.Pros(K) 1

    4 GTP Tunggal (Single

    denture) PT-3.4

    Prof. Ismet Danial Nst,

    drg.Ph.D,Sp.Pros(K) 1

    5 Sindroma kombinasi PT-3.5

    Prof.Haslinda Z Tamin,

    drg.,M.Kes.,Sp.Pros(K) 1

    6 GTP pada kasus linggir

    flabby PT-3.6

    Prof. Ismet Danial Nst,

    drg.Ph.D,Sp.Pros(K) 1

  • 15

    7 GTP pada kasus linggir

    datar PT-3.7

    Prof. Ismet Danial Nst,

    drg.Ph.D,Sp.Pros(K) 1

    8 GTP dengan hubungan

    rahang Klas II dan Klas

    III

    PT-3.8 Prof. Ismet Danial Nst,

    drg.Ph.D,Sp.Pros(K) 1

    9 GTP dengan Reservoir P.T-3.9

    Ika Andryas,

    drg.,MDSc 1

    10 Perawatan GTP pada

    pasien anak IKGA GA-3.10

    Essie Octiara,

    drg.,Sp.KGA 1

    JUMLAH 11

    D. Tugas Kelompok

    Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok dan masing-masing kelompok mengumpulkan

    laporan pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan. Bobot masing-masing tugas kelompok

    pemicu: 2,5%

  • 16

    2.2. TOPIC TREE MODUL

    EDENTULUS PENUH

    Dasar-Dasar Perawatan Kasus Edentulus Penuh dan Persiapan Pasien untuk Pembuatan GTP

    Pengaruh kehilangan seluruh gigi terhadap perubahan

    jaringan rongga mulut dan fungsi sistem stomatognasi

    Prinsip Biomekanik pada Edentulus Penuh

    Dampak aging pada perubahan jaringan lunak dan

    saliva pasien edentulus penuh

    Dampak aging terhadap perubahan karakter pasien

    lansia

    Diagnosis

    Perawatan Pendahuluan

    Persiapan Jaringan Pendukung Gigitiruan Penuh

    Pembuatan Gigitiruan Penuh Sederhana Pengenalan Gigitiruan Penuh Kasus Kompleks

    Overdenture

    GTP imidiat

    GTP dengan linggir alveolus yang datar

    GTP dengan hubungan rahang Klas II dan Klas

    III

    Single denture

    Anatomi makroskopis strukktur pendukung dan

    pembatas GTP

    Pencetakan anatomis dan pembuatan studi model

    Pembuatan sendok cetak fisiologis

    Prosedur pembuatan basis gigitiruan dan oklusal rim

    Pemasangan pada artikulator

    Penyusunan anasir gigitiruan

    Penyelesaian akhir gigitiruan

    Pemasangan GTP

    Border moulding, pencetakan fisiologis, dan pembuatan

    model kerja

    Oklusi dan artikulasi pada GTP

    Remounting dan pengasahan selektif

    Perawatan edentulus penuh pada pasien anak

    Reparasi, reline, rebase

    Kelainan Mukosa Akibat Pemakaian GTP

    GT konversi

    Penentuan hubungan rahang

    Pemilihan anasir gigitiruan

    Perawatan pasca pemasangan

    Dampak aging pada perubahan jaringan tulang dan

    pergerakan rahang pasien edentulus penuh

    Rencana Perawatan untuk Pasien dengan

    Beberapa Gigi Tersisa

    Rencana Perawatan untuk Pasien dengan

    Beberapa Gigi Tersisa

    Sindroma kombinasi

    GTP dengan linggir alveolus yang flabby

    GTP dengan Reservoir

  • 17

    2.3. SKENARIO MODUL

    1. Blok 20 mempunyai 4 pemicu, yaitu:

    Pemicu 1: Tolong mamak ku Dok …

    Pemicu 2: Kok jadi sering sakit dan berdengung kuping saya dok …?

    Pemicu 3: Ada Apa Dengan Gusiku…?

    Pemicu 4: Problema Kakek dan Cucu

    2. PEMICU DAN LEARNING ISSUE

    Pemicu 1

    Nama Pemicu : Tolong mamak ku Dok …..

    Penyusun : Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D., Sp.Pros (K), Sayuti Hasibuan,

    drg., Sp.PM, dan Prof. Slamat Tarigan, drg., MS., PhD

    Hari/Tanggal : Jumat / 27 Maret 2020

    Jam : 14.00 – 16.00 Wib

    Seorang perempuan berusia 78 tahun datang ke dokter gigi dengan anak perempuannya yang

    berprofesi sebagai dokter dengan keluhan gigi palsu rahang atas Ibunya tidak bisa dipakai

    mengunyah karena longgar. Berdasarkan anamnesis diketahui bahwa gigi tersebut sudah

    dibuat 10 tahun yang lalu dan gigi yang dijadikan pegangan gigi palsu sudah patah. Pasien

    rutin menggunakan perekat gigi tiruan setiap hari dan tidak menggunakan gigi palsu rahang

    bawah. Pasien menderita penyakit diabetes mellitus lebih kurang sejak 45 tahun yang lalu ,

    tetapi tidak rutin melakukan perawatan DM nya. Pendengaran pasien juga sudah kurang baik

    dan pelupa. Pada saat konsultasi yang lebih banyak berkomunikasi adalah anak pasien

    tersebut , pasien hanya menyampaikan keinginannya agar gigi palsunya cepat selesai dan

    tidak mau dilakukan pencabutan untuk giginya yang sudah patah.

    Pemeriksaan intra oral, terlihat :

    - gigi yang tersisa 23, 24 - Mukosa rongga mulut pucat dan tipis - Saliva sedikit dan kental - Mukosa palatum keras berwarna merah - Linggir rahang bawah datar

    Pemeriksaan gigi tiruan lama :

    - Retensi (-) - Stabilisasi (-) - Permukaan intaglio GTL yang lama kotor

    Produk :

    Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan menurut Anda. Laporan akan

    dipresentasikan.

    1. Jelaskan etiologi dan patogenesis jumlah saliva sedikit dan kental ! 2. Bagaimana cara pemeriksaan laju aliran saliva yang sesuai dengan kasus ini ? 3. Jelaskan etiologi dan patogenesis mukosa yang pucat dan tipis ! 4. Apakah penyebab mukosa merah pada palatum pasien tersebut ? 5. Jelaskan etiologi dan patogenesis linggir datar pada rahang bawah ! 6. Jelaskan pengaruh saliva yang sedikit dan kental terhadap pemakaian GTL ! 7. Jelaskan pengaruh mukosa yang pucat dan tipis terhadap pemakaian GTL ! 8. Apakah rencana perawatan pada pasien tsb diatas ? 9. Bagaimanakah prinsip biomekanik dukungan gigi tiruan pada kasus diatas ?

  • 18

    10. Apakah tipe watak pasien tersebut dan bagaimana teknik komunikasi yang tepat? 11. Bagaimana prognosa perawatan prostodonsia pada pasien tersebut berdasarkan

    perubahan kondisi fisik, rongga mulut dan watak pasien ?

    Sidang Pleno :

    Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi kelompok untuk

    dipresentasikan sekitar 10-15 menit.

    Tiga kelompok yang akan mempresentasikan dipilih secara random.

    Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-

    15 menit).

    Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari narasumber (10-15

    menit).

    Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok

    dan dikumpul paling lambat tanggal 01 April 2020 kepada Sekretaris Blok 20

    (Ariyani, drg.,MDSc.,Sp.Pros(K)).

    Bobot Penilaian : Laporan diskusi kelompok sebesar 2,5 %

    Learning Issue :

    1. Biomekanik pada edentulus penuh. 2. Dampak aging terhadap jaringan lunak dan saliva pada pasien edentulus penuh. 3. Dampak aging terhadap perubahan karakter pasien lansia

  • 19

    Pemicu 2

    Nama Pemicu : “ Kok jadi sering sakit dan berdengung kuping saya dok..? ”

    Penyusun : Prof. Slamat Tarigan, drg., MS., PhD., Ricca Chairunnisa,drg.,Sp.Pros(K).,

    DR. Ameta, Primasari, drg., MDSc., M.Kes., Sp.PMM

    Hari/Tanggal : Rabu / 01 April 2020

    Jam : 07.00 – 09.00 Wib

    Seorang perempuan berusia 61 tahun, datang ke klinik Prostodonsia Rumah Sakit Gigi dan

    Mulut USU atas rujukan dari dokter spesialis THT dengan keluhan sering mengalami sakit

    kepala, telinga berdengung, dan nyeri di sekitar telinga sejak beberapa bulan yang lalu.

    Berdasarkan anamnesis, pasien telah kehilangan seluruh gigi sejak 2 tahun yang lalu. Pasien

    merasa dagunya semakin maju ke depan dan wajahnya terlihat lebih tua dari umurnya

    sehingga merasa tidak percaya diri. Pasien tidak ingin menggunakan gigi tiruan karena

    berdasarkan pengalaman beberapa temannya, gigi tiruan yang dipakai tidak nyaman dan

    mahal. Pasien juga merasa kurang yakin gigi tiruan dapat mengatasi keluhan utamanya.

    Pemeriksaan klinis:

    1. Ekstra Oral: o Profil wajah cekung

    o Rahang bawah terlihat lebih maju ke depan saat menutup mulut

    o TMJ : krepitasi + , nyeri +

    o Sudut mulut terlihat turun

    2. Intra Oral: o Edentulus RA dan RB

    o Lengkung rahang RB terlihat lebih besar daripada RA

    o Lidah relatif besar

    Pemeriksaan rontgen foto: kondilus telah mengalami erosi

    Pertanyaan

    1. Jelaskan etiologi dan mekanisme terjadinya sakit kepala, telinga berdengung dan nyeri di sekitar telinga yang dirasakan oleh pasien tersebut !

    2. Jelaskan etiologi dan mekanisme wajah pasien terlihat lebih tua ! 3. Jelaskan etiologi dan mekanisme lengkung RB terlihat lebih besar daripada RA ! 4. Jelaskan kemungkinan penyebab lidah yang relatif besar ! 5. Jelaskan cara pemeriksaan TMJ untuk menegakkan diagnosis kelainan TMJ

    (temporomandibular disorders)!

    6. Jelaskan perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi keluhan TMJ pasien tersebut!

    7. Jelaskan tipe apakah watak/ karakter pasien tersebut ? 8. Bagaimanakah teknik komunikasi yang paling tepat pada pasien tersebut ?

    Produk:

    - Jawablah pertanyaan di atas secara individu pada buku tulis masing-masing mahasiswa dengan tulisan tangan. Buku tersebut ditandatangani oleh fasilitator setelah selesai

    diskusi kelompok.

    - Disamping tugas individu, mahasiswa diwajibkan membuat laporan kelompok mengenai hasil diskusi kelompok. Laporan tersebut akan dipresentasikan pada sidang pleno.

    Sidang Pleno:

    - Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)

    - Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random

  • 20

    - Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15 menit)

    - Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan dikumpul paling lambat tanggal 07 April 2020 kepada Sekretaris Blok 20

    (Ariyani, drg.,MDSc.,Sp.Pros(K)).

    Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2,5 %

    Learning Issue:

    1. Pengaruh kehilangan seluruh gigi terhadap perubahan jaringan rongga mulut dan sekitarnya serta sistem stomatognasi.

    2. Dampak aging terhadap perubahan karakter pasien lansia 3. Kelainan Sendi Temporomandibular

  • 21

    Pemicu 3

    Nama Pemicu : Ada Apa Dengan Gusiku…?

    Nara Sumber : Ariyani, drg.,MDSc.,Sp.Pros(K), Ricca Chairunnisa, drg.,Sp.Pros(K),

    Indri Lubis, drg.,MDSc

    Hari/ Tanggal : Rabu / 08 April 2020

    Jam : 07.00 – 09.00 Wib

    Seorang perempuan berusia 58 tahun datang ke klinik RSGM, mengeluhkan rasa perih dan

    terbakar pada rongga mulutnya sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluhkan adanya rasa

    kebas pada bagian depan rahang atas yang semakin lama semakin terasa dan gigi palsunya

    selalu berbunyi bila digunakan saat makan dan berbicara. Hasil anamnesis menunjukkan pasien

    sudah menggunakan gigi tiruan penuhnya selama 11 bulan dan rutin membersihkan serta

    membukanya setiap malam. Pasien juga sudah berulang menyampaikan keluhan perihal GTL

    yang berbunyi saat digunakan makan dan rasa kebasnya kepada DRG yang merawatnya namun

    hanya diberikan obat kumur saja. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik maupun

    konsumsi obat-obatan.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan intra oral :

    - Terdapat lesi bercak yang multipel, eritema dan oedem pada daerah palatum, gingiva, mukosa labial rahang atas dan bawah yang berkontak dengan GTL

    Berdasarkan Pemeriksaan GTP yang lama :

    - Papilla insisivus dan torus palatinus tidak dibebaskan

    - Free way space 0.5 mm

    Pasien memohon perawatan yang terbaik untuk keluhannya dan bersedia menggantikan GTP

    nya bila dibutuhkan.

    Produk :

    Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan menurut Anda. Laporan akan

    dipresentasikan

    1. Jelaskan kemungkinan penyebab keluhan rasa perih dan terbakar di rongga mulut pasien pada kasus di atas!

    2. Jelaskan prosedur diagnosis untuk keluhan rasa perih dan terbakar di rongga mulut pasien pada kasus di atas!

    3. Apakah diagnosis banding dan diagnosis yang paling tepat untuk keluhan rasa perih dan terbakar di rongga mulut pasien pada kasus di atas ?

    4. Jelaskan penyebab keluhan pasien terkait gigi palsunya selalu berbunyi bila digunakan saat makan dan berbicara !

  • 22

    5. Jelaskan penyebab rasa kebas pada regio anterior RA! 6. Apakah rencana perawatan untuk kelainan jaringan lunak mulut tersebut dan jelaskan

    alasannya !

    7. Apakah rencana perawatan untuk GTL pasien tersebut dan jelaskan alasannya ! 8. Jelaskan prosedur pencetakan fisiologis untuk pembuatan GTL yang baru pada pasien

    tersebut!

    9. Gambarkan desain basis rahang atas GTL yang tepat untuk kasus diatas ! 10. Jelaskan prosedur pemasangan GTL yang baru pada pasien tersebut ! 11. Jelaskan instruksi pasca pemasangan untuk pasien tersebut!

    Sidang Pleno :

    Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi kelompok untuk

    dipresentasikan sekitar 10-15 menit.

    Tiga kelompok yang akan mempresentasikan dipilih secara random.

    Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15

    menit).

    Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari narasumber (10-15

    menit).

    Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok

    dan dikumpulkan paling lambat tanggal 14 April 2019 kepada Sekretaris Blok 20

    (Ariyani, drg.,MDSc.,Sp.Pros(K))

    Bobot Penilaian : Laporan diskusi kelompok sebesar 2,5 %

    Learning Issue :

    1. Prosedur diagnosis 2. Perawatan pendahuluan 3. Persiapan jaringan pendukung GTP 4. Rencana perawatan untuk pasien tanpa gigi tersisa 5. Kelainan mukosa akibat gigi tiruan penuh 6. Pencetakan Fisiologis 7. Desain Basis GTL 8. Pemasangan GTL

    Pemicu 4

    Nama Pemicu : Problema Kakek dan Cucu

  • 23

    Penyusun : Syafrinani, drg., Sp.Pros(K), Essie Octiara, drg., Sp.KGA, Ika Andryas,

    drg.,MSc

    Tanggal : Rabu / 15 April 2020

    Jam : 07.00 – 09.00 Wib

    Skenario 1

    Seorang Kakek berusia 67 tahun datang ke dokter gigi bersama cucu laki – lakinya yang berusia 6

    tahun. Kakek tersebut datang dengan keluhan adanya rasa sakit dan perih bila menggunakan gigi

    palsu rahang atasnya seharian. Hasil anamnesis diperoleh bahwa kakek tersebut tidak pernah

    memakai gigi palsu rahang bawah karena beberapa gigi depan sudah dicabut sehingga gigi

    palsunya menjadi longgar dan gusi menjadi sakit. Kakek tersebut menderita penyakit hipertensi

    dan mengonsumsi amlodipine selama 5 tahun terakhir dan sering terbangun tengah malam untuk

    minum karena rasa haus.

    Pemeriksaan intra oral :

    A. Pemeriksaan rongga mulut :

    * Gigi 33 dan 43 mengalami karies servikal dengan kedalaman karies profunda pulpa

    terbuka.

    * Linggir posterior rahang bawah kanan dan kiri datar.

    * Edentulus penuh rahang atas dengan mukosa tipis dan saliva kental.

    B. Pemeriksaan gigi tiruan :

    * Retensi dan Stabilisasi gigi tiruan RA baik

    * Retensi dan stabilisasi gigi tiruan rahang bawah (-)

    C. Pemeriksaan Radiologi :

    * Gigi 33 dan 43; karies profunda pulpa terbuka; tidak ada kelainan pada daerah

    periapikal; rasio mahkota dan akar 1:2

    Skenario 2:

    kakek juga mengeluhkan beberapa gigi cucunya tidak tumbuh.

    Hasil pemeriksaan klinis diperoleh :

    Rambut dan alis anak tipis dan halus, berwarna pirang. Tinggi wajah pendek, bibir tampak

    menonjol. Wajah terlihat prominen supraorbital ridge, frontal bossing, dahi terlihat lebar, saddle

    nose. Beberapa gigi telah erupsi sedangkan gigi lainnya tidak ada.

  • 24

    Produk (Skenario 1) :

    1. Jelaskan faktor penyebab rasa sakit dan perih pada mukosa rahang atas pada pasien tersebut! 2. Jelaskan jenis gigi tiruan pada rahang atas dan rahang bawah yang direncanakan pada pasien

    tersebut!

    3. Jelaskan perawatan pendahuluan yang harus dilakukan pada pasien tersebut ? 4. Jelaskan prosedur pembuatan gigi tiruan pada rahang atas dan rahang bawah pada kasus

    tersebut ?

    5. Apakah konsep oklusi yang paling tepat pada kasus ini dan jelaskan alasannya! 6. Apakah jenis anasir gigi tiruan yang digunakan pada kasus di atas dan bagaimanakah cara

    penyusunannya ? Jelaskan !

    Produk (Skenario 2) : 1. Interpretasikan gambaran ronsen foto panoramik pada kasus ini. Berdasarkan gambaran

    klinis kuku anak, apakah kuku anak mengalami kelainan ?

    2. Apakah diagnosa yang dialami anak tersebut, dan jelaskan klasifikasinya ! 3. Apakah diagnosa kelainan tumbuh kembang dari gigi anak pada kasus di atas ? 4. Apakah kelainan tumbuh kembang tersebut merupakan penyakit keturunan dan jelaskan

    etiologinya !

    5. Jelaskan rencana perawatan, waktu kontrol dan tindakan yang dilakukan pada saat kontrol pada anak tersebut !

    Sidang pleno :

    1. Satu kelompok dipilih secara random mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)

    2. Pada akhir siding pleno akan ada umpan balik (rangkuman dari nara sumber (10-15 menit ) 3. Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan

    dikumpul paling lambat tanggal 20 April 2020 kepada Sekretaris Blok 20 (Ariyani Dallmer,

    drg., MDSc, Sp.Pros(K)).

    Bobot penilaian : laporan diskusi kelompok sebesar 2,5 %

    Sumber pembelajaran:

    1. Textbook of Complete denture 2. Textbook Gigi tiruan Sebagian lepasan 3. Journal Prosthetic Dentistry

    Learing Issue :

    1. Jenis - jenis dan indikasi gigi tiruan 2. Desain gigi tiruan sebagian lepasan 3. Desain gigi tiruan lengkap 4. Xerostomia 5. Prosedur pembuatan gigi tiruan 6. Perawatan GTP pada Anak

  • 25

    BAB III

    EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

    A. Evaluasi untuk Menentukan Keberhasilan Belajar Setiap mahasiswa yang mengikuti kegiatan blok diakhiri dengan evaluasi.Untuk

    evaluasi blok, mahasiswa wajib memenuhi persyaratan telah mengikuti minimal 80% kegiatan

    blok pada semester berjalan.Evaluasi dan Penilaian hasil belajar mahasiswa dapat dilakukan

    dengan beberapa cara antara lain dengan :

    Evaluasi dan Penilaian hasil belajar mahasiswa dapat dilakukan dengan beberapa cara

    antara lain dengan :

    1. Penilaian kognitif, dapat dilakukan dengan ujian tertulis dalam bentuk pilihan ganda, yang dilaksanakan pada akhir blok.

    2. Penilaian psikomotor (skill’s lab), dapat dilakukan dengan observasi, portofolio dan instrumen non test (check list, rating scale).

    3. Penilaian afektif/attitude (tugas individual, tugas kelompok), dapat dilakukan dengan observasi, portofolio dan instrumen non test (check list, rating scale).

    B. Bobot Penilaian

    a. Tugas kelompok 10 %

    b. Laporan Diskusi Kelompok 5 %

    b. Attitude dan keaktifan dalam diskusi kelompok 10 %

    c. Skill’s lab 30 %

    d. Ujian Blok 45 %

    Total bobot penilaian = 100%

    Keterangan:

    Persentase bobot penilaian ujian modul: Modul 1= 26 %

    Modul 2= 52 %

    Modul 3= 22 %

    Total nilai = 100%

    C. Sistem Penilaian

    Sistem penilaian blok mempergunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) karena

    sesuai dengan penilaian dalam KBK. Sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah sistem

    yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan mahasiswa berdasarkan patokan yang

    telah ditetapkan sebelumnya yaitu menentukan nilai batas lulus untuk masing-masing blok.

    Tabel 1. Kriteria Penilaian Acuan Patokan (PAP).

    Derajat Penguasaan Nilai Akhir

    ≥ 80 A

    < 80 - ≤ 75 B+

    < 75 - ≤ 70 B

    < 70 - ≤ 65 C+

  • 26

    D. Perbaikan Nilai Mahasiswa dapat memperbaiki nilai yang diperolehnya. Ketentuan perbaikan nilai adalah

    sebagai berikut:

    Perbaikan nilai blok:

    a. Mahasiswa yang memperoleh nilai blok E dan D, wajib mengikuti ujian perbaikan nilai pada masa ujian remedial di akhir semester.

    b. Mahasiswa yang memperoleh nilai blok C dan C+, diperkenankan memperbaiki nilai pada masa ujian remedial di akhir semester.

    c. Dalam hal mahasiswa mengulang ujian untuk perbaikan nilai E, D, C dan C+, nilai akhir blok yang dicatat adalah nilai tertinggi.

    d. Mahasiswa yang tidak lulus dalam ujian blok (nilai E dan D) pada masa ujian remedial diberi kesempatan mengulang ujian blok pada masa ujian remedial pada tahun-tahun

    berikutnya di semester yang sama sebanyak 4 (empat) kali selama tidak melebihi masa

    studi 11 (sebelas) semester atau 1,5 N. Bila tidak lulus (nilai E), maka mahasiswa wajib

    mengerjakan tugas yang diberikan oleh penganggung jawab blok.

    e. Mahasiswa yang telah mengikuti program pendidikan profesi tidak diperkenankan memperbaiki nilai blok yang ditawarkan pada program pendidikan akademik.

    Mahasiswa dapat memperbaiki nilai yang diperolehnya. Ketentuan perbaikan nilai blok adalah

    sebagai berikut:

    a. Mahasiswa yang boleh memperbaiki nilai adalah mahasiswa yang mendapat nilai C+, C, D dan E.

    b. Perbaikan nilai dilakukan pada saat ujian remedial (lihat lampiran 5). c. Nilai maksimal yang diperoleh mahasiswa pada ujian remedial adalan nilai B. d. Dalam hal mahasiswa mengulang ujian untuk perbaikan nilai E, D, C dan C+, nilai

    akhir blok yang dicatat adalah nilai tertinggi.

    e. Mahasiswa yang akan memperbaiki nilai C+ dan C hanya boleh mengikuti satu kali ujian remedial reguler yaitu pada waktu ujian remedial blok yang sedang

    berjalan pada semester tersebut.

    f. Mahasiswa yang akan memperbaiki nilai D dan E hanya boleh mengikuti dua kali ujian remedial sampai semester 7. Apabila mahasiswa tersebut masih mendapat nilai

    D dan E setelah semester 7, maka mahasiswa tersebut wajib mengikuti kuliah,

    diskusi kelompok dan sidang pleno pada blok yang akan diperbaiki nilainya

    tersebutselama tidak melebihi masa studi 11 (sebelas) semester atau 1,5 N

    (selengkapnya lihat Lampiran 5).

  • 27

    BAB IV

    DAFTAR PUSTAKA

    PROSTHODONTICS

    1. Hickey JC, Zarb GA, Bolender CL, Boucher’s Prosthodontic treatment for edentulous patients. Ninth Edition, The C.V. Mosby Company, St. Louis.1985

    2. Rahn AO, Heartioell CM, Text Book of Complete Denture, Fifth Edition, Lea & Febllger, Philadelphia – London,1993.

    3. Hobkirk JA, Complete Denture. Wright, Brigtol, 1986. 4. Johnson DL, Stralton RJ, Fundamental of removable prosthodontics. Quintessence

    Publishing Co., Inc. Chicago, 1980.

    5. Samuel F, Diagnosis and treatment planning in : Winkler S., Complete Denture. WB. Sanders Co. Philadelphia,1977..

    6. Zarb, GA, Bolender CL, Hickey JC, Corlson GE, Alih bahasa Prof. Dr. drg. Ny Daroewati Mardjono, Msd. Buku ajar Prostodonsti Untuk Pasien Tak bergigi menurut

    Boucher Edisi 10, 2002.

    7. Heartwell C.M, Rahn A.O., Syllabus of Complete Dentures. Lea & Febiger. Philadelphia,1980.

    8. Shipmon T.H. Removable Full Prosthodontics in clark J.W, Clinical Dentistry. Harper & Row. Publishers Philadelphia, 1985.

    9. Sowter J.B., Barton R.E. Removable Prosthodontic Techniques. The University of North Carolina Press, 1986.

    10. Geering A.H., Kundert M. Complete Denture and Overdenture Prosthetics. Georg Thieme Verlag. Stuttgart, 1993.

    11. Watt D.M., MacGregor A. R. Membuat Desain Gigitiruan Lengkap. Alih Bahasa drg.,Ny. Soelistijani P dan drg. Max B. Leepel. Hipokrates. Jakarta, 1992.

    12. W.H. Itjingningsih. Geligi Tiruan Lengkap Lepas. Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta,1991.

    13. Zarb, GA, Hobkirk, Eckert, Jacob. Prosthodontic Treatment for Edentulous Patients. Complete Dentures and Implant-supported Prostheses. Edisi 13, 2012.

    14. Nallaswamy, D. Textbook of Prosthodontics. 15. Jurnal Wajib : J. Prosthetic Dentistry

    MATERIAL DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN GIGI

    1. Philips R.W. Sience of Dental Materials. 7th ed. Philadelphia : W.B. Saunders Company. 1973

    2. McCabe J.F. Applied Dental Materials. 7th ed. London : Blackwell Scientific Publication. 1986

    3. O’Brien W.J. Dental Materials : Properties and Selection. Chicago : Quintessence Publishing. 1989

    4. Craig R.G, O’Brien W.J, Powers J.M. Dental Materials : Properties and Manipulation. 5th ed. St.Louis : Mosby. 1992

    5. Craig R.G. Restorative Dental Materials. 9th ed. Philadelphia : Mosby. 1993 6. Phillips R.W, Moore B.K. Elements of Dental Materials for Dental Hygienists and

    Dental Assistants. 5th ed. Philadelphia : W.B.Saunders Company. 1994

    7. Farracane J.L. Material in Dentistry : Principles and Applications. 2nd ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins. 2001

    8. Craig R.G., Powers J.M. Restorative Dental Materials. 11th ed. Philadelphia : Mosby Elsevier. 2002

    9. Hatrick C.D, Eakle W.S, Bird W.F. Dental Materials : Clinical Applications for Dental Assistants and Dental Hygienists. Philadelphia : Saunders Elsevier Science. 2003

  • 28

    10. Eliades G, Eliades T, Brantley W.A, Watts D.C. Dental Materials in Vivo : aging and related phenomena. Chicago : Quintessence Publishing. 2003

    11. Scheller C. Basic Guide to Dental Instruments. Oxford : Blackwell Munksgaard. 2006 12. Powers J.M, Wataha J.C. dental Materials Properties and Manipulation. 9th ed.

    Washington : Mosby Elsevier. 2008

    13. Gladwin M, Bagby M. Clinical Aspects of Dental Materials : Theory, Practice and Cases : 3rd ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins. 2009

    14. Noort,RV. Introduction to Dental Materials.3rd edition.London: Mosby. 2007

    ILMU KESEHATAN GIGI ANAK

    1. Mc Donald, Dentistry for the child and adolescent. 8th edition; St.Louis. Mosby, 2004 2. Dentistry for child and adolescent.McDonald RE. Mosby 2000. 3. Paediatric Dentistry. Richard R Welbury. Oxford 2001. 4. Pediatric Dentistry : a clinical approach. Goran Koch. Blackwell 2001.

    BIOLOGI ORAL

    1. Bhatia R. and Ichhpujani R.L., Microbiology for Dental Students 3rd Edition. New Delhi, Jaypee Brothers, 2003.

    2. Short M.J., Head, Neck and Dental Anatomy, 3rd Edition. Kanada, Thomson-Delmar Learning, 2002.

    3. Lavelle CLB. Applied Oral Phisiology. 2nd Edition. Wright – London, 1988 ; 1-11. 4. Roth GI, Colmes R. Oral Biology. St. Louis, London, 1981 ; 90-110.

  • 29

    BAB V

    JADWAL KULIAH BLOK 20

    MG PUKUL

    SENIN

    23/3/2020

    SELASA

    24/3/2020

    RABU

    25/3/2020

    KAMIS

    26/3/2020

    JUM’AT

    27/3/2020

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    1

    07.00-08.00

    Pengantar

    Blok

    IA

    Mandiri Modul 2

    IPM 2.1 N Modul 1

    PT 1.4 IDN

    LIBUR

    Mandiri

    Modul 2 PT

    2.2 IA

    Modul 2

    PT 2.1 IA

    Modul 2

    PT 2.3 RC

    08.00-09.00

    Modul 1

    BO 1.1 AP

    Pengantar

    Blok

    IA

    Mandiri Modul 1

    PT 1.5 IDN

    Modul 1

    PT 1.8 IDN Mandiri

    09.00-10.00 Modul 1

    PM 1.1 SH

    Modul 1

    PM 1.1 SH

    Modul 2

    PT 2.1 IA

    Modul 2

    PSL 2.1

    Mandiri Mandiri

    Modul 1

    PT 1.8 IDN

    10.00-11.00 Mandiri

    Modul 1

    PT 1.1 IDN

    Modul 1

    PT 1.4 IDN

    Mandiri Modul 1

    PT 1.6 IDN Modul 2

    PT 2.2 IA

    Modul 2

    PT 2.4 RC

    11.00-12.00

    Modul 1

    PT 1.3 ST

    Modul 2

    IPM 2.1 N

    Modul 1

    PT 1.7 IDN

    12.00-13.00 ISHOMA ISHOMA

    13.00-14.00 Mandiri

    Modul 1

    BO 1.1 AP

    Modul 1

    P.T 1.2 IDN

    Modul 1

    PT 1.3 ST

    Mandiri

    Modul 2

    PSL 2.1

    Mandiri

    Mandiri

    14.00-15.00

    Modul 1

    PT 1.1 IDN

    Mandiri Modul 1

    P.T 1.2 IDN

    Modul 1

    PT 1.6 IDN

    Diskusi Kelompok

    Pemicu 1

    15.00-16.00 Mandiri Mandiri

    Modul 1

    PT 1.5 IDN

    Modul 1

    PT 1.7 IDN

    16.00-16.30

  • 30

    MG PUKUL

    SENIN

    30/3/2020

    SELASA

    31/3/2020

    RABU

    1/4/2020

    KAMIS

    2/4/2020

    JUM’AT

    3/4/2020

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    2

    07.00-08.00

    Modul 2

    PT 2.3 RC

    Modul 2

    PT 2.5 AY

    Modul 2

    PT 2.5 AY

    Mandiri

    Diskusi Kelompok

    Pemicu 2

    Modul 2

    PT 2.6 AY

    Mandiri

    Modul 2

    PT 2.7 AY

    Mandiri

    08.00-09.00

    Modul 2

    PT 2.4 RC

    Mandiri

    Sidang Pleno

    Pemicu 1

    Mandiri

    Modul 2

    PT 2.11 AY

    09.00-10.00

    Modul 2

    PSL 2.2

    (I)

    Modul 2

    PSL 2.2

    (II)

    Modul 2

    PT 2.7 AY

    Mandiri

    Modul 2

    PSL 2.3

    Modul 2

    PSL 2.4

    Modul 2

    PT 2.8 IDN Modul 2

    PSL 2.5

    10.00-11.00

    Mandiri

    Modul 2

    PT 2.8 IDN

    Sidang Pleno

    Pemicu 1

    Modul 2

    PT 2.10 IDN

    11.00-12.00

    Modul 2

    PT 2.9 IDN

    12.00-13.00 ISHOMA

    13.00-14.00

    Modul 2

    PSL 2.2

    (I)

    Mandiri Mandiri

    Modul 2

    PSL 2.2

    (II)

    Modul 2

    PSL 2.3

    Mandiri Mandiri

    Modul 2

    PSL 2.4

    Modul 2

    PSL 2.5

    Mandiri

    14.00-15.00

    Modul 2

    PT 2.6 AY Mandiri

    15.00-16.00

    Modul 2

    PT 2.9 IDN

    Mandiri Mandiri

    16.00-16.30

  • 31

    MG PUKUL

    SENIN

    6/4/2020

    SELASA

    7/4/2020

    RABU

    8/4/2020

    KAMIS

    9/4/2020

    JUM’AT

    10/4/2020

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    3

    07.00-08.00

    Sidang Pleno

    Pemicu 2

    Modul 2

    PT 2.12 RC

    Mandiri

    Modul 2

    PT 2.13 RC

    Diskusi Kelompok

    Pemicu 3

    Modul 2

    PT 2.14 RC

    Modul 2

    PT 2.15 AY

    LIBUR

    08.00-09.00

    Modul 2

    PT 2.11 AY

    09.00-10.00

    Modul 2

    PSL 2.6

    Mandiri

    Modul 2

    PT 2.12 RC Modul 2

    PSL 2.7

    (I)

    Modul 2

    PSL 2.7

    (II)

    Mandiri Mandiri

    Modul 2

    PSL 2.8

    10.00-11.00

    Sidang Pleno

    Pemicu 2

    Modul 3

    PT 3.1 SY

    Modul 3

    GA 3.1 EO

    11.00-12.00 Mandiri

    Modul 3

    PT 3.2 IDN

    12.00-13.00 ISHOMA

    13.00-14.00 Mandiri

    Modul 2

    PSL 2.6

    Modul 2

    PSL 2.7

    (I)

    Mandiri Mandiri

    Modul 2

    PSL 2.7

    (II)

    Modul 2

    PSL 2.8

    (I)

    Mandiri

    14.00-15.00 Modul 2

    PT 2.10 IDN

    Modul 2

    PT 2.14 RC

    Modul 2

    PT 2.13 RC

    Modul 3

    GA 3.1 EO

    15.00-16.00

    Mandiri

    16.00-16.30

  • 32

    MG PUKUL

    SENIN

    13/4/2020

    SELASA

    14/4/2020

    RABU

    15/4/2020

    KAMIS

    16/4/2020

    JUM’AT

    17/4/2020

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    4

    07.00-08.00

    Modul 2

    PT 2.15 AY

    Mandiri

    Modul 3

    PT 3.9 IA

    Mandiri

    Diskusi Kelompok

    Pemicu 4

    Modul 3

    PT 3.3 RC

    Mandiri Mandiri Modul 3

    PT 3.7 IDN

    08.00-09.00 Mandiri Modul 3

    PT 3.4 IDN

    Modul 3

    PT 3.9 IA

    Mandiri

    Modul 3

    PT 3.3 RC

    Mandiri Modul 3

    PT 3.8 IDN

    09.00-10.00

    Modul 2

    PSL 2.8

    (II)

    Sidang Pleno

    Pemicu 3

    Mandiri

    Modul 2

    PSL 2.9

    Modul 2

    PSL 2.10

    (I)

    Mandiri

    Modul 3

    PT 3.7 IDN

    Modul 2

    PSL 2.10

    (II)

    Modul 2

    PSL 2.11

    (I)

    Mandiri

    10.00-11.00

    Modul 3

    PT 3.1 SY

    Modul 3

    PT 3.5 HZT

    Modul 3

    PT 3.8 IDN Sidang Pleno

    Pemicu 4

    11.00-12.00

    Modul 3

    PT 3.2 IDN

    Mandiri Mandiri

    12.00-13.00 ISHOMA Mandiri

    13.00-14.00 Mandiri

    Modul 2

    PSL 2.8

    (II)

    Modul 2

    PSL 2.9

    Mandiri Mandiri

    Modul 2

    PSL 2.10

    (I)

    Modul 2

    PSL 2.10

    (II)

    Mandiri Mandiri

    Modul 2

    PSL 2.11

    (I)

    14.00-15.00

    Sidang Pleno

    Pemicu 3

    Modul 3

    PT 3.4 IDN

    Modul 3

    PT 3.5 HZT

    Modul 3

    PT 3.6 IDN Sidang Pleno

    Pemicu 4

    15.00-16.00 Mandiri Modul 3

    PT 3.6 IDN Mandiri

    16.00-16.30 Mandiri Mandiri

  • 33

    MG PUKUL

    SENIN

    20/4/2020

    SELASA

    21/4/2020

    RABU

    22/4/2020

    KAMIS

    23/4/2020

    JUM’AT

    24/4/2020

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    KELAS A

    Lt. 2 R. 6

    GED A

    KELAS B

    Lt. 2 R. 7

    GED A

    5

    07.00-08.00 Mandiri Mandiri

    08.00-09.00 Mandiri Mandiri

    09.00-10.00 Mandiri Modul 2

    PSL 2.11

    (II)

    Ujian

    Skill’s Lab

    Ujian Modul 1 Ujian Modul 2 Ujian Modul 3

    10.00-11.00 Mandiri

    11.00-12.00 Mandiri

    12.00-13.00 ISHOMA

    13.00-14.00 Modul 2

    PSL 2.11

    (II)

    Mandiri

    Ujian

    Skill’s Lab Remedial

    Skill’s Lab 14.00-15.00 Mandiri

    15.00-16.00 Mandiri

    16.00-16.30

    Keterangan :

    ST : Slamat Tarigan

    IDNST : Ismet Danial

    HZT : Haslinda Z. Tamin

    SY : Syafrinani

    AP : Ameta Primasari

    SY : Sayuti Hasibuan

    EO : Essie Octiara

    AY : Ariyani

    RC : Ricca Chairunnisa

    IA : Ika Andryas

    N : Nurdiana

  • 34

    Lampiran 1

    PETUNJUK DISKUSI KELOMPOK

    TUGAS MAHASISWA DALAM DISKUSI KELOMPOK:

    1. Mahasiswa harus mampu bekerjasama dalam kelompok.

    2. Bekerjasama antar mahasiswa di luar diskusi kelompok.

    3. Ketua diskusi kelompok harus mampu memimpin kelompoknya.

    4. Sekretaris diskusi kelompok harus mencatat pendapat/usulan kelompok dan

    membantu ketua kelompok dalam mengurutkan pendapat kelompok.

    5. Setiap anggota diskusi kelompok harus dapat mendengarkan pendapat kawan,

    mencatat hal-hal yang didiskusikan, menghargai pendapat/pandangan kawan,

    bersikap kritis terhadap literatur, belajar secara mandiri, mampu menggunakan

    sumber belajar secara efektif, dan memiliki ketrampilan dalam presentasi.

    TUGAS FASILITATOR:

    1. Mengikuti seluruh proses diskusi dari awal sampai akhir.

    2. Fasilitator harus cakap dalam memfasilitasi kelompok (process expertise) dan

    bukan cakap dalam subject area (content expertise).

    3. Fasilitator tidak dibenarkan memberikan klarifikasi/penjelasan yang berkaitan

    dengan content blok/ modul pada mahasiswa pada diskusi kelompok.

    Dengan kata lain, fasilitator berperan sebagai penjaga atau pemelihara proses

    diskusi kelompok (fasilitator mendengarkan/memperhatikan secara aktif,

    meningkatkan motivasi, dan refleksi kritis), sekaligus pemandu untuk pencarian

    dan bukannya sebagai pemberi informasi.

    4. Fasilitator harus dapat memastikan apakah mahasiswa telah memanfaatkan

    masalah (pemicu) secara tepat, untuk memastikan apakah mahasiswa telah

    merefleksikan atau menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam

    diskusi, dan untuk mengetahui apakah kelompok telah memahami apa yang telah

    mereka pelajari selama diskusi.

    5. Fasilitator membantu ketua diskusi kelompok dan juga sebagai time keeper.

    6. Hubungan antara mahasiswa dan fasilitator harus dikembangkan sebagai

    hubungan antarkolega. Sikap fasilitator terhadap mahasiswa harus diubah secara

    radikal, tidak lagi bersikap paternalistik (boss, cop, judge) melainkan sikap

    kolegial.

    7. Menentukan materi/ learning issues yang belum tercapai dalam kelompoknya,

    melaporkannya pada tim blok dan mengusulkan klarifikasi dari nara sumber jika

    diperlukan.

    8. Menyerahkan borang dan daftar hadir mahasiswa dalam kelompoknya kepada tim

    blok segera setelah diskusi berakhir.

  • 35

    Lampiran 2

    LEMBAR PENILAIAN FASILITATOR TERHADAP MAHASISWA

    TUTORIAL PEMICU Ke- : .........................................

    Nama Blok : ............................

    No.Kelompok: ............................ Fasilitator : ..........................

    Hari / Tanggal: ............................ Pukul : ..........................

    Petunjuk Pengisian : Isilah kolom kualitas kontribusi dengan angka l ( Tally Method )

    sesuai dengan kategori kualitas untuk setiap mahasiswa

    NO NIM NAMA KUALITAS KONTRIBUSI

    Sangat

    Berarti

    (skor 4)

    Penting

    (skor 3)

    Meragukan

    (skor 2)

    Tidak

    relevan

    (skor 1)

    TOTAL

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    17

    18

    Keterangan :

    Sangat berarti : Mengemukakan gagasan