dasar material kedokteran gigi

Upload: daivypam

Post on 02-Jun-2018

283 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    1/22

    1

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat danhidayah-Nya lah laporan hasil diskusi kelompok kecil Dasar-Dasar Material Kedokteran Gigi

    ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun dari berbagai sumber ilmiah

    sebagai hasil dari diskusi kelompok kecil (DKK) kami.

    Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga

    terselesaikannya makalah ini. Pertama-tama kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :

    1. drg. Sylvia Anitasari, M.Si selaku tutor kelompok 2 yang telah membimbing kami

    dalam melaksanakan diskusi kelompok kecil (DKK) dalam skenario modul 1 blok 8 ini.

    2. Teman-teman kelompok 2 yang telah mencurahkan pikiran dan tenaganya sehingga

    diskusi kelompok kecil (DKK) 1 dan 2 dapat berjalan dengan baik dan dapat menyelesaikan

    makalah hasil diskusi kelompok kecil (DKK) kelompok 2.

    3. Teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman khususnya

    program studi kedokteran gigi angkatan 2013, segala fasilitas yang telah kami gunakan untuk

    menambah pengetahuan tentang modul kami ini, serta pihak-pihak lain yang tidak dapat kami

    sebutkan satu persatu.

    Kami sengaja menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas kuliah dengan

    sistem PBL. Dan tentunya kami selaku penyusun juga mengharapkan agar makalah ini dapat

    berguna baik bagi penyusun sendiri maupun bagi pembaca di kemudian hari.

    Makalah ini sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran serta kritik yang

    membangun sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari isi makalah hasil diskusi

    kelompok kecil (DKK) ini.

    Samarinda, 25 Oktober 2014

    Hormat kami,

    Tim penyusun

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    2/22

    2

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 1

    DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. 2

    BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 3

    A. LATAR BELAKANG ....................................................................... Error! Bookmark not defined.

    B. TUJUAN ........................................................................................................................................... 3

    C. MANFAAT ....................................................................................................................................... 4

    BAB 2 ISI ...................................................................................................................................................... 5

    A. SKENARIO MODUL ....................................................................................................................... 5

    B. TUJUH LANGKAH PBL BERDASARKAN THE SEVEN JUMPS.............................................. 5

    1. IDENTIFIKASI ISTILAH ............................................................................................................ 5

    2. IDENTIFIKASI MASALAH........................................................................................................ 6

    3. ANALISA MASALAH ................................................................................................................ 6

    4. STRUKTURISASI KONSEP ..................................................................................................... 13

    5. IDENTIFIKASI SASARAN BELAJAR .................................................................................... 13

    6. SINTESIS .................................................................................................................................... 14

    BAB 3 PENUTUP ...................................................................................................................................... 21

    A. KESIMPULAN ............................................................................................................................... 21

    B. SARAN ........................................................................................................................................... 21

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 22

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    3/22

    3

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1

    Latar Belakang

    Dalam modul Dasar-Dasar Material Kedokteran Gigi merupakan pembahasan lebih lanjut dari modul

    sebelumnya yang lebih membicarakan secara spesifik sifat mekanik dan kimiawi dari material kedokteran gigi

    yang menjurus dalam penggunaan bahan tambal resin komposit. Resin komposit memiliki sifat-sifat tertentu yang

    menjadi alasan mengapa material tersebut dapat digunakan sebagai tambalan. Secara klinik penggunaan resin

    komposit banyak digunakan sebagai bahan tambal karena material tersebut memiliki estetis yang hampir

    menyerupai dengan warna gigi, hal ini merupakan sifat fisis yang baik yang dimiliki oleh suatu material.

    Dahulu resin komposit hanya digunakan sebagai bahan tambal untuk gigi anterior karena estetisnya yang

    sangat baik, namun tidak digunakan untuk gigi posterior karena sifat mekanik yaitu kekuatan dan ketangguhan dari

    bahan tersebut masih kurang mampu menahan tekanan besar yang dihasilkan. Sehingga lebih banyak digunakan

    amalgam ketimbang resin komposit. Namun amalagam sendiri memiliki sifat konduktor tehadap suhu sehingga

    menyebabkan rasa ngilu jika terkpapar suhu yang tinggi maupun rendah, amalgam juga mengandung bahan

    merkuri sehingga dapat menimbulkan alergi bagi penerima baik pasien maupun dokter. Tetapi lambat laun, resin

    komposit didesain agar mampu mengatasi tekanan besar yang dihasilkan pada gigi posterior. Sehingga pasien lebih

    memilih bahan resin komposit sebagai bahan tambal yang digunakan karena memiliki nilai estetis yang sangat baik

    yang sewarna dengan gigi.

    1.2Tujuan

    Pada materi ini mahasiswa diharapkan mampu memahami sifat mekanik dan kimiawi dari

    material kedokteran gigi yang mengarah pada bahan resin komposit dan bagaimana resin

    komposit dapat menempel dan melekat dengan baik pada kavitas gigi yang telah dibersihkan.

    Pemahaman pada modul ini digunakan sebagai dasar ilmu sebelum turun ke klinik agar

    mahasiswa dapat mengetahui sifat yang ada pada resin komposit sehingga mahasiswa dapatmemanipulasi bahan tersebut.

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    4/22

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    5/22

    5

    BAB 2

    ISI DAN PEMBAHASAN

    SKENARIO

    Bahan Tambal Kok Bisa Mengeras

    Amir masih terpikir dengan trapmed tadi siang.Waktu trapmed Amir mencoba melakukan

    penambalan komposit pada gigi model yang dipreparasi.Tahap awal kavitas dibersihkan

    kemudian dilakukan pengolesan bahan etsa asam dan diamjurkan dengan pemberian bahan

    bonding dan diakhiri dengan penggunan bahan tambal jenis resin komposit yang di sinar dengan

    light curing .Amir bingung kenapa bahan tambal bisa menempel dan mengeras setelah

    disinar.Apa yang terjadi dengan bahan tambal tersebut ????

    2.1 IDENTIFIKASI ISTILAH ASING

    Identifikasi kata/kalimat yang asing dan sulit

    Preparasi

    Pengambilan atau pembuangan jaringan karies atau jaringan yang telah rusak dari gigi dan

    membentuk gigi yang masih sehat sedemikian rupa sehingga dapat menerima restorasi

    permanen atau sementara retensi dan yang baik Kavitas

    kerusakan pada gigi berupa lubang atau rongga yang dikenal dengan karies

    Komposit

    Tambalan dengan material sewarna gigi yang jenis bahannya rekayasa tambalan dengan

    gabungan dua atau lebih bahan berbeda dengan sifat-sifat yang unggul atau lebih baik dari

    pada bahan itu sendiri

    Bahan bonding

    Material yang viskositas yang lemah yang diaplikasikan ke gigi dan akan membentuk film

    Light curing

    Penambalan sewarna gigi yang penambalannya menggunakan penyinaran

    Etsa asam

    Larutan monomer yang akan membentuk monomer resin

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    6/22

    6

    Resin komposit

    Suatu bahan tambalan untuk modifikasi gigi

    2.2 STEP 2 (IDENTIFIKASI MASALAH)

    1. Apa yang dimaksud bahan tambalan komposit ?

    2. Apa yang dimaksud dengan model yang dipreparasi ?

    3. Apa yang dimaksud dengan etsa asam?

    4. Apa yang dimaksud dengan bahan bonding ?

    5. Bagaimana cara kerja etsa asam ?

    6. Apa saja sifat resin komposit ?

    7. Mengapa bahan tambalan dapat mengeras setelah dilakukan penyinaran ?

    8. Apa yang terjadi bila kavitas tidak di bersihkan ?

    9. Apakah terdapat hubungan antara jarak penyinaran dengan resin komposit?

    10. Kebaikan,kegunaan dan kerugian bahan tambalan komposit ?

    2.3 STEP 3 (CURAH PENDAPAT)

    1. Istilah bahan komposit mengacu pada kombinasi tiga dimensi dari sekurang-kurangnya dua

    bahan kimia yang berbeda dengan satu komponen pemisah yang nyata diantara keduanya. Bila

    konstruksi tepat, kombinasi ini akan memberikan kekuatan yang tidak dapat diperoleh bilahanya digunakan satu komponen saja. Bahan restorasi resin komposit adalah suatu bahan

    matriks resin yang di dalamnya ditambahkan pasi anorganik (quartz, partikel silica koloidal)

    sedemikian rupa sehingga sifat-sifat matriksnya ditingkatkan.

    2. Model Preprasi yang dimaksud model preparasi adalah pengambialn jaringan pada gigi model

    karena arti dari preparasi sendiri adalah pengambilan dan model preparsi untuk mendapatkan

    retensi dan untuk menyesuaiakn sumbu mahkota gigi arah pasang gigi.

    3. Etsa asam adalah prose minerelisasi pada dentin dan prose mendapatkan ikatan email dan

    restorasi

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    7/22

    7

    4. Bahan bonding

    Adhesive dentin harus bersifat hidrofilik untuk menggeser cairan dentin dan juga membasahi

    permukaan, memungkinkan berpenetrasinya menembus pori di dalam dentin dan akhirnya

    bereaksi dengan komponen organik atau anorganik. Karena matriks resin bersifat hidrofobik,

    bahan bonding harus mengandung hidrofilik maupun hidrofobik. Bagian hidrofilik harus

    bersifat dapat berinteraksi pada permukaan yang lembab, sedangkan bagian hidrofobik harus

    berikatan dengan restorasi resin.

    a. Bahan bonding email

    Email merupakan jaringan yang paling padat dan keras pada tubuh manusia. Email terdiri

    atas 96 % mineral, 1 % organik material, dan 3 % air. Mineral tersusun dari jutaan kristal

    hydroksiapatit (Ca10 (PO4)6 (OH)2) yang sangat kecil. Dimana tersusun secara rapat sehingga

    membentuk perisma email secara bersamaan berikatan dengan matriks organik. Pada perisma

    yang panjang bentuknya seperti batang dengan diameter sekitar 5 m. Krital hidroksiapatit

    bentuknya heksagonal yang tipis, karena strukrur seperti itu tidak me-mungkinkan

    mendapatkan susunan yang sempurna. Celah diantara kristal dapat terisi air dan material

    organik. Bahan bonding biasanya terdiri atas bahan matriks resin BIS-GMA yang encer tanpa

    pasi atau hanya dengan sedikit bahan pengisi (pasi). Bahan bonding email dikembangkan

    untuk meningkatkan kemampuan membasahi email yang teretsa. Umumnya, kekentalan bahan

    ini berasal dari matriks resin yang dilarutkan dengan monomer lain untuk menurunkankekentalan dan meningkatkan kemungkinan membasahi. Bahan ini tidak mempunyai potensi

    perlekatan tetapi cendrung meningkatkan ikatan mekanis dengan membentuk resin tag yang

    optimum pada email. Beberapa tahun terakhir bahan bonding tersebut telah digantikan dengan

    sistem yang sama seperti yang digunakan pada dentin. Peralihan ini terjadi karena manfaat dari

    bonding simultan pada enamel dan dentin dibandingkan karena kekuatan bonding.

    b. Bahan bonding dentin

    Dentin adalah bagian terbesar dari struktur gigi yang terdapat hampir diseluruh panjang gigi

    dan merupakan jaringan hidup yang terdiri dari odontoblas dan matriks dentin. Tersusun dari

    75 % materi inorganik, 20 % materi organik dan 5 % materi air. Didalam matriks dentin

    terdapat tubuli berdiameter 0,5-0,9 mm dibagian dentino enamel jungsion dan 2-3 mm diujung

    yang berhubungan dengan pulpa. Jumlah tubuli dentin sekitar 15-20 ribu /mm didekat dentino

    enamel jungtion dan sekitar 45-65 ribu dekat permukaan pulpa.

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    8/22

    8

    Penggunaan asam pada etsa untuk mengurangi terbentuknya microleakage atau kehilangan

    tahanan tidak lagi menjadi resiko pada resin dipermukaan enamel. Permasalahan timbul pada

    resin dipermukaan dentin atau sementum. Pengetsaan asam pada dentin yang tidak sempurna

    dapat melukai pulpa. Dentin bonding terdiri dari :

    Dentin Conditioner

    Fungsi dari dentin conditioner adalah untuk memodifikasi smear layer yang terbentuk pada

    dentin selama proses preparasi kavitas. Yang termasuk dentin conditioer antara lain asam

    maleic, EDTA, asam oxalic, asam phosric dan asam nitric. Pengaplikasian bahan asam

    kepermukaan dentin akan menghasilkan reaksi asam basah dengan hidroksiapatit, hal ini akan

    mengkibatkan larutnya hidroksiapatit yang menyebabkan terbukanya tubulus dentin serta

    terbentuknya permukaan demineralisasi dan biasanya memiliki kedalaman 4 mm. Semakin

    kuat asam yang digunakan semakin kuat pula reaksi yang ditimbulkan. Beberapa dari dentin

    conditioner mengandung glutaralhyde. Glutaralhyde dikenal sebagai bahan untuk penyambung

    kolagen. Proses penyambungan ini untuk menghasilkan substrat dentin yang lebih kuat dengan

    meningkatkan kekuatan dan stabilitas dari struktur kolagen.

    Primer

    Primer bekerja sebagai bahan adhesive pada dentin bonding agen yaitu menyatukan antara

    komposit dan kompomer yang bersifat hidrofobik dengan dentin yang bersifat hidrofilik. Oleh

    karena itu primer berfungsi sebagai prantara, dan terdiri dari monomer bifungsional yangdilarutkan dalam larutan yang sesuai. Monomer bifungsional adalah bahan pengikat yang

    memungkinkan penggabungan antara dua material yang berbeda.

    M adalah gugus metakrilat yang memiliki kemampuan untuk berikatan dengan komposit

    resin dan meningkatkan kekuatan kovalen, S adalah pembuat celah yang biasanya

    meningkatkan fleksibilitas bahan pengikat. Dan R adalah reactive group yang merupakan

    gugus polar atau gugus terakhir (membentuk perlekatan dengan jaringan gigi). Ikatan polar ini

    terbentuk akibat distribusi elektron yang asimetris. Reactive group dalam bahan pengikat ini

    dapat berkombinasi dengan molekul polar lain di dalam dentin, seperti gugus hidroksi dalam

    apatit dan gugus amino dalam kolagen. Ikatan yang terjadi banyak berupa ikatan fisik tetapi

    bisa juga dalam beberapa kasus terjadi ikatan kimiawi.

    Hidroksi ethyl metacrylate (HEMA) adalah bahan pengikat yang paling banyak digunakan.

    HEMA memiliki kemampuan untuk berpenetrasi kedalam permukaan dentin yang mengalami

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    9/22

    9

    demineralisasi dan kemudian berikatan dengan kolagen melalui gugus hidroksil dan amino

    yang terdapat pada kolagen. Aksi dari bahan pengikat dari larutan primer adalah untuk

    membuat hubungan ataupun ikatan molekular antara poli (HEMA) dan kolagen.

    Sealer (Bahan pengisi)

    Kebanyakan sealer dentin yang digunakan adalah gabungan dari Bis-GMA dan HEMA.

    Bahan ini meningkatkan adaptasi bonding terhadap permukaan dentin.

    5. Cara kerja asam

    Sebelum memasukan resin, email pada permukaan struktur gigi yang akan ditambal diolesi

    etsa asam. Asam tersebut akan menyebabkan hydroxiapatit larut dan hal tersebut berpengaruh

    terhadap hilangnya prisma email dibagian tepi, inti prisma dan menghasilkan bentuk yang

    tidak spesifik dari struktur prisma. Kondisi tersebut menghasilkan pori-pori kecil pada

    permukaan email, tempat kemana resin akan mengalir bila ditempatkan kedalam kavitas.

    Bahan etsa yang diaplikasikan pada email menghasilkan perbaikan ikatan antara permukaan

    email-resin dengan meningkatkan energi permukaan email. Kekuatan ikatan terhadap email

    teretsa sebesar 15-25 MPa. Salah satu alasannya adalah bahwa asam meninggalkan permukaan

    email yang bersih, yang memungkinkan resin membasahi permukaan dengan lebih baik.

    Proses pengasaman pada permukaan email akan meninggalkan permukaan yang secara

    mikroskopis tidak teratur atau kasar. Jadi bahan etsa membentuk lembah dan puncak padaemail, yang memungkinkan resin terkunci secara mekanis pada permukaan yang tidak teratur

    tersebut. Resin tag kemudian menghasilkan suatu perbaikan ikatan resin pada gigi. Panjang

    tag yang efektif sebagai suatu hasil etsa pada gigi anterior adalah 7-25 m.

    Asam fosfor adalah bahan etsa yang digunakan. Konsentrasi 35 %-50 % adalah tepat,

    konsentrasi lebih dari 50 % menyebabkan pembentukan monokalsium fosfat monohidrat pada

    permukaan teretsa yang menghambat kelarutan lebih lanjut. Asam ini dipasok dalam bentuk

    cair dan gel dan umumnya dalam bentuk gel agar lebih mudah dikendalikan. Asam

    diaplikasikan dan dibiarkan tanpa diganggu kontaknya dengan email minimal selama 15-20

    detik.

    Begitu dietsa, asam harus dibilas dengan air selama 20 detik dan dikeringkan dengan baik. Bila

    email sudah kering, harus terlihat permukaan berwarna putih seperti bersalju menunjukan

    bahwa etsa berhasil. Permukaan ini harus terjaga tetap bersih dan kering sampai resin diletakan

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    10/22

    10

    untuk membuat ikatan yang baik. Karena email yang dietsa meningkatkan energi permukaan

    email. Teknik etsa asam menghasilkan penggunaan resin yang sederhana.

    6.Sifatsifat Resin Komposit

    Sama halnya dengan bahan restorasi kedokteran gigi yang lain, resin komposit juga memiliki

    sifat. Ada beberapa sifatsifat yang terdapat pada resin komposit, antara lain:

    a. Sifat fisik

    Secara fisik resin komposit memiliki nilai estetik yang baik sehingga nyaman digunakan

    pada gigi anterior. Selain itu juga kekuatan, waktu pengerasa dan karakteristik permukaan juga

    menjadi pertimbangan dalam penggunaan bahan ini. Sifat-sifat fisik tersebut diantaranya:

    1.

    Warna

    Resin komposit resisten terhadap perubahan warna yang disebabkan oleh oksidasi tetapi

    sensitive pada penodaan. Stabilitas warna resin komposit dipengaruhi oleh pencelupan

    berbagai noda seperti kopi, teh, jus anggur, arak dan minyak wijen. Perubahan warna bisa juga

    terjadi dengan oksidasi dan akibat dari penggantian air dalam polimer matriks. Untuk

    mencocokan dengan warna gigi, komposit kedokteran gigi harus memiliki warna visual

    (shading) dan translusensi yang dapat menyerupai struktur gigi. Translusensi atau opasitas

    dibuat untuk menyesuaikan dengan warna email dan dentin.2.

    Strength

    Tensile dan compressive strength resin komposit ini lebih rendah dari amalgam, hal ini

    memungkinkan bahan ini digunakan untuk pembuatan restorasi pada pembuatan insisal. Nilai

    kekuatan dari masing-masing jenis bahan resin komposit berbeda.

    3. Setting

    Dari aspek klinis setting komposit ini terjadi selama 20-60 detik sedikitnya waktu yang

    diperlukan setelah penyinaran. Pencampuran dan setting bahan dengan light cured dalam

    beberapa detik setelah aplikasi sinar. Sedangkan pada bahan yang diaktifkan secara kimia

    memerlukansetting time 30 detik selama pengadukan. Apabila resin komposit telah mengeras

    tidak dapat dicarving dengan instrument yang tajam tetapi dengan menggunakan abrasive

    rotary.

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    11/22

    11

    b. Sifat mekanik

    Sifat mekanik pada bahan restorasi resin komposit merupakan faktor yang penting terhadap

    kemampuan bahan ini bertahan pada kavitas. Sifat ini juga harus menjamin bahan tambalan

    berfungsi secara efektif, aman dan tahan untuk jangka waktu tertentu. Sifat-sifat yang

    mendukung bahan resin komposit diantaranya yaitu :

    a. Adhesi

    Adhesi terjadi apabila dua subtansi yang berbeda melekat sewaktu berkontak disebabkan

    adanya gaya tarik menarik yang timbul antara kedua benda tersebut. Resin komposit tidak

    berikatan secara kimia dengan email. Adhesi diperoleh dengan dua cara. Pertama dengan

    menciptakan ikatan fisik antara resin dengan jaringan gigi melalui etsa. Pengetsaan pada email

    menyebabkan terbentuknya porositas tersebut sehingga tercipta retensi mekanis yang cukup

    baik. Kedua dengan penggunaan lapisan yang diaplikasikan antara dentin dan resin komposit

    dengan maksud menciptakan ikatan antara dentin dengan resin komposit tersebut (dentin

    bonding agent).

    b. Kekuatan dan keausan

    Kekuatan kompresif dan kekuatan tensil resin komposit lebih unggul dibandingkan resin

    akrilik. Kekuatan tensil komposit dan daya tahan terhadap fraktur memungkinkannya

    digunakan bahan restorasi ini untuk penumpatan sudut insisal.

    Akan tetapi memiliki derajat keausan yang sangat tinggi, karena resin matriks yang lunaklebih cepat hilang sehingga akhirnyafiller lepas.

    c. Sifat kimia

    Resin gigi menjadi padat bila berpolimerisasi. Polimerisasi adalah serangkaian reaksi kimia

    dimana molekul makro, atau polimer dibentuk dari sejumlah molekul molekul yang disebut

    monomer. Inti molekul yang terbentuk dalam sistem ini dapat berbentuk apapun, tetapi gugus

    metrakilat ditemukan pada ujung ujung rantai atau pada ujung ujung rantai percabangan.

    Salah satu metakrilat multifungsional yang pertama kali digunakan dalam kedokteran gigi

    adalah resin Bowen (Bis-GMA) .

    Resin ini dapat digambarkan sebagai suatu ester aromatik dari metakrilat, yang tersintesa

    dari resin epoksi (etilen glikol dari Bis-fenol A) dan metal metakrilat. Karena Bis-GMA

    mempunyai struktur sentral yang kaku (2 cincin) dan dua gugus OH, Bis-GMA murni menjadi

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    12/22

    12

    amat kental. Untuk mengurangi kekentalannya, suatu dimetakrilat berviskositas rendah seperti

    trietilen glikol dimetakrilat (TEDGMA) ditambahkan.

    7. Bahan tambalan dapat mengeras karena dipemgaruhi oleh waktu penyinaran dan jarak

    penyinaran hatus dekat agar kekerasan yang dingikan dapat diperoleh

    8. Kavitas; Apa bila kavitas tidak di bersihkan akan terbentuk karies sekunder karena resin

    komposit tidak memiliki antibakteri

    9. sudah terjawab di no 7

    10.Kebaikan

    Resin komposit cukup kuat untuk digunakan pada tambalan gigi posterior dan resin komposit

    juga tidak berbahaya seperti amalgam yang dapat menyebabkan toksisitas merkuri kepada

    pasien. Selain itu, warnanya yang sewarna gigi menyebabkan resin komposit digunakan

    untuk tujuan estetik.

    Kerugian

    Walaupun warna resin komposit sewarna gigi, tapi bahan ini dapat berubah warna selama

    pemakaian. Selain itu dapat juga terjadi pengerutan. Pengerutan biasanya akan terjadi danmenyebabkan perubahan warna pada marginal tambalan. Komposit dengan filler berukuran

    kecil dapat dipergunakan sehingga 9 tahun, lebih lekas rusak dibandingkan dengan tambalan

    amalgam.

    Kegunaan resin komposit

    1. Bahan tambalan pada gigi anterior dan posterior ( direct atau inlay)

    2. Sebagai veneer mahkota logam dan jembatan (prosthodontic resin)

    3. Sebagai pasak.

    4.

    Sebagai semen pada orthodontic brackets,Maryland bridges, ceramic crown, inlay, onlay.

    5. Pit dan fisursealant.

    6. Memperbaiki restorasi porselen yang rusak.

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    13/22

    13

    2.4 STEP 4

    2.5 STEP 5

    1.Menjelaskan sifat mekanik dan kimia

    a) Etsa Asam

    b) Bonding

    c) Tumpatan (Resin komposit)

    d) Pengerasan

    2.6 STEP 6 BELAJAR MANDIRI

    Preparasi

    Kavitas

    Etsa Asam

    MekanikKimia

    Bonding

    Tumpatan

    Light Curing

    Pengerasan

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    14/22

    14

    2.7 STEP 7 SINTESIS

    TEKNIK ETSA ASAM

    Sebelum memasukan resin, email pada permukaan struktur gigi yang akan ditambal diolesi

    etsa asam. Asam tersebut akan menyebabkan hydroxiapatit larut dan hal tersebut berpengaruh

    terhadap hilangnya prisma email dibagian tepi, inti prisma dan menghasilkan bentuk yang tidak

    spesifik dari struktur prisma. Kondisi tersebut menghasilkan pori-pori kecil pada permukaan

    email, tempat kemana resin akan mengalir bila ditempatkan kedalam kavitas.

    Bahan etsa yang diaplikasikan pada email menghasilkan perbaikan ikatan antara permukaan

    email-resin dengan meningkatkan energi permukaan email. Kekuatan ikatan terhadap email

    teretsa sebesar 15-25 MPa. Salah satu alasannya adalah bahwa asam meninggalkan permukaan

    email yang bersih, yang memungkinkan resin membasahi permukaan dengan lebih baik. Proses

    pengasaman pada permukaan email akan meninggalkan permukaan yang secara mikroskopis

    tidak teratur atau kasar. Jadi bahan etsa membentuk lembah dan puncak pada email, yang

    memungkinkan resin terkunci secara mekanis pada permukaan yang tidak teratur tersebut. Resin

    tag kemudian menghasilkan suatu perbaikan ikatan resin pada gigi. Panjang tag yang efektif

    sebagai suatu hasil etsa pada gigi anterior adalah 7-25 m.

    Asam fosfor adalah bahan etsa yang digunakan. Konsentrasi 35 %-50 % adalah tepat,konsentrasi lebih dari 50 % menyebabkan pembentukan monokalsium fosfat monohidrat pada

    permukaan teretsa yang menghambat kelarutan lebih lanjut. Asam ini dipasok dalam bentuk cair

    dan gel dan umumnya dalam bentuk gel agar lebih mudah dikendalikan. Asam diaplikasikan dan

    dibiarkan tanpa diganggu kontaknya dengan email minimal selama 15-20 detik.

    Begitu dietsa, asam harus dibilas dengan air selama 20 detik dan dikeringkan dengan baik. Bila

    email sudah kering, harus terlihat permukaan berwarna putih seperti bersalju menunjukan bahwa

    etsa berhasil. Permukaan ini harus terjaga tetap bersih dan kering sampai resin diletakan untuk

    membuat ikatan yang baik. Karena email yang dietsa meningkatkan energi permukaan email.

    Teknik etsa asam menghasilkan penggunaan resin yang sederhana.

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    15/22

    15

    BAHAN BONDING

    Adhesive dentin harus bersifat hidrofilik untuk menggeser cairan dentin dan juga membasahi

    permukaan, memungkinkan berpenetrasinya menembus pori di dalam dentin dan akhirnya

    bereaksi dengan komponen organik atau anorganik. Karena matriks resin bersifat hidrofobik,

    bahan bonding harus mengandung hidrofilik maupun hidrofobik. Bagian hidrofilik harus bersifat

    dapat berinteraksi pada permukaan yang lembab, sedangkan bagian hidrofobik harus berikatan

    dengan restorasi resin.

    A. Bahan bonding email

    Email merupakan jaringan yang paling padat dan keras pada tubuh manusia. Email terdiri atas

    96 % mineral, 1 % organik material, dan 3 % air. Mineral tersusun dari jutaan kristal

    hydroksiapatit (Ca10 (PO4)6 (OH)2) yang sangat kecil. Dimana tersusun secara rapat sehingga

    membentuk perisma email secara bersamaan berikatan dengan matriks organik. Pada perisma

    yang panjang bentuknya seperti batang dengan diameter sekitar 5 m. Krital hidroksiapatit

    bentuknya heksagonal yang tipis, karena strukrur seperti itu tidak memungkinkan mendapatkan

    susunan yang sempurna. Celah diantara kristal dapat terisi air dan material organik. Bahan

    bonding biasanya terdiri atas bahan matriks resin BIS-GMA yang encer tanpa pasi atau hanya

    dengan sedikit bahan pengisi (pasi). Bahan bonding email dikembangkan untuk meningkatkan

    kemampuan membasahi email yang teretsa. Umumnya, kekentalan bahan ini berasal dari matriks

    resin yang dilarutkan dengan monomer lain untuk menurunkan kekentalan dan meningkatkan

    kemungkinan membasahi. Bahan ini tidak mempunyai potensi perlekatan tetapi cendrung

    meningkatkan ikatan mekanis dengan membentuk resin tag yang optimum pada email. Beberapa

    tahun terakhir bahan bonding tersebut telah digantikan dengan sistem yang sama seperti yang

    digunakan pada dentin. Peralihan ini terjadi karena manfaat dari bonding simultan pada enamel

    dan dentin dibandingkan karena kekuatan bonding.

    B. Bahan bonding dentin

    Dentin adalah bagian terbesar dari struktur gigi yang terdapat hampir diseluruh panjang gigi

    dan merupakan jaringan hidup yang terdiri dari odontoblas dan matriks dentin. Tersusun dari 75

    % materi inorganik, 20 % materi organik dan 5 % materi air. Didalam matriks dentin terdapat

    tubuli berdiameter 0,5-0,9 mm dibagian dentino enamel jungsion dan 2-3 mm diujung yang

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    16/22

    16

    berhubungan dengan pulpa. Jumlah tubuli dentin sekitar 15-20 ribu /mm didekat dentino enamel

    jungtion dan sekitar 45-65 ribu dekat permukaan pulpa.

    Penggunaan asam pada etsa untuk mengurangi terbentuknya microleakage atau kehilangan

    tahanan tidak lagi menjadi resiko pada resin dipermukaan enamel. Permasalahan timbul pada

    resin dipermukaan dentin atau sementum. Pengetsaan asam pada dentin yang tidak sempurna

    dapat melukai pulpa. Dentin bonding terdiri dari :

    Dentin Conditioner

    Fungsi dari dentin conditioner adalah untuk memodifikasi smear layer yang terbentuk pada

    dentin selama proses preparasi kavitas. Yang termasuk dentin conditioer antara lain asam maleic,

    EDTA, asam oxalic, asam phosric dan asam nitric. Pengaplikasian bahan asam kepermukaan

    dentin akan menghasilkan reaksi asam basah dengan hidroksiapatit, hal ini akan mengkibatkan

    larutnya hidroksiapatit yang menyebabkan terbukanya tubulus dentin serta terbentuknya

    permukaan demineralisasi dan biasanya memiliki kedalaman 4 mm. Semakin kuat asam yang

    digunakan semakin kuat pula reaksi yang ditimbulkan. Beberapa dari dentin conditioner

    mengandung glutaralhyde. Glutaralhyde dikenal sebagai bahan untuk penyambung kolagen.

    Proses penyambungan ini untuk meng-hasilkan substrat dentin yang lebih kuat dengan

    meningkatkan kekuatan dan stabilitas dari struktur kolagen.

    Primer

    Primer bekerja sebagai bahan adhesive pada dentin bonding agen yaitu menyatukan antara

    komposit dan kompomer yang bersifat hidrofobik dengan dentin yang bersifat hidrofilik. Oleh

    karena itu primer berfungsi sebagai prantara, dan terdiri dari monomer bifungsional yang

    dilarutkan dalam larutan yang sesuai. Monomer bifungsional adalah bahan pengikat yang

    memungkinkan penggabungan antara dua material yang berbeda.

    M adalah gugus metakrilat yang memiliki kemampuan untuk berikatan dengan komposit resin

    dan meningkatkan kekuatan kovalen, S adalah pembuat celah yang biasanya meningkatkan

    fleksibilitas bahan pengikat. Dan R adalah reactive group yang merupakan gugus polar atau

    gugus terakhir (membentuk perlekatan dengan jaringan gigi). Ikatan polar ini terbentuk akibat

    distribusi elektron yang asimetris. Reactive group dalam bahan pengikat ini dapat berkombinasi

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    17/22

    17

    dengan molekul polar lain di dalam dentin, seperti gugus hidroksi dalam apatit dan gugus amino

    dalam kolagen. Ikatan yang terjadi banyak berupa ikatan fisik tetapi bisa juga dalam beberapa

    kasus terjadi ikatan kimiawi.

    Hidroksi ethyl metacrylate (HEMA) adalah bahan pengikat yang paling banyak digunakan.

    HEMA memiliki kemampuan untuk berpenetrasi kedalam permukaan dentin yang mengalami

    demineralisasi dan kemudian berikatan dengan kolagen melalui gugus hidroksil dan amino yang

    terdapat pada kolagen. Aksi dari bahan pengikat dari larutan primer adalah untuk membuat

    hubungan ataupun ikatan molekular antara poli (HEMA) dan kolagen.

    HEMA memiliki sifat hidrofilik yang berfungsi sebagai meningkatkan adhesi. Hidrofilik ini

    sendiri untuk meningkatkan pembasahan pada struktur gigi sehingga akan menghasilkan ikatan

    yang baik terhadap struktur gigi. HEMA didalam bahan adhesive berperan sebgai pelarut yang

    akan meningkatkan stabilitas dari komponen larutan yang bersifat hidrofilik dan hidrofobik.

    Sealer (Bahan pengisi)

    Kebanyakan sealer dentin yang digunakan adalah gabungan dari Bis-GMA dan HEMA. Bahan

    ini meningkatkan adaptasi bonding terhadap permukaan dentin.

    Gambar 1.6.3.etsa dan bonding

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    18/22

    18

    C.Sifat kimia bahan bonding email

    Dulunya bahan bonding email dibuat dengan menggabungkan berbagai dimetakrilat berbeda

    seperti bis-GMA dan TEGDMA untuk mengendalikan kekentalan, karena email dapat dijaga

    tetap kering, resin yang agak hidrofobik ini bekerja dengan baik selama penggunannya terbatas

    pada email.

    SIFAT-SIFAT RESIN KOMPOSIT

    Sama halnya dengan baha restorasi kedokteran gigi yang lain, resin komposit juga memiliki

    sifat. Ada beberapa sifat yang dimiliki oleh resin komposit, antara lain :

    A.SIFAT MEKANIS

    Sifat mekanis pada bahan restorasi resin komposit merupaka faktor yang penting terhadap

    kemampua baha ini bertahan pada kavitas. Sifat ini juga harus menjamin bahan tambala berfungsi

    secara efektif, ama da tahan untuk jangka waktu tertentu. Sifat yang mendukung, antara lain :

    1. Adhesi

    Adhesi terjadi apabila dua substansti yang berbeda melekat sewaktu berkontak disebabkan

    adanya gaya tarik menarik yag timbul antara kedua benda tersebut. Adhesi diperoleh

    dengan dua cara. Pertama denga menciptaka ikatan fisik antara resin denga jaringan

    gigimelalui etsa. Pengetsaan pada email menyebabkan terbentuknya porositas tersebut

    sehingga tercipta retensi mekanis yang cukup baik. Kedua dengan penggunaan lapisan yang

    diaplikasikan antara dentin da resin komposit denga maksud menciptaka ikata antara dentin

    denga resin komposit tersebut.

    2. Kekuatan dan keausan

    Kekuatan kompresif dan kekuata tensil resin komposit lebih unggul dibandingkan resin

    akrilik. Kekuatan resin komposit dan daya taha terhadap fraktur memungkinkannya

    digunaka baha restorasi ini untuk penumpata sudut insisal. Akan tetapi memiliki derajat

    keausan yag sangat tinggi, karena resin matriks yag lunak lebih cepat hilang sehingga

    akhirnya filter lepas.

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    19/22

    19

    B.SIFAT KIMIA

    Resin gigi menjadi padat bila belpolimerisasi. Polimerisasi adalah serangkaian reaksi kimia

    dimana molekul makro, atau polimer dibentuk dari sejumlah molekul-molekul yang disebut

    monomer. Inti molekul yang terbentuk dalam sistem ini dapat berbentuk apapun, tetapi gugus

    metrakilat ditemukan pada ujung ujung rantai percabangan. Salah satu metakrilat

    multifungsional yang pertama kali digunakan dalam kedokteran gigi adalah resin Bowen (Bis-

    GMA) .

    Resin ini dapat digambarkan sebagai suatu ester aromatik dari metakrilat, yang tersintesa dari

    resin epoksi (etilen glikol dari Bis-fenol A) dan metal metakrilat. Karena Bis-GMA mempunyai

    struktur sentral yang kaku (2 cincin) dan dua gugus OH, Bis-GMA murni menjadi amat kental.

    Untuk mengurangi kekentalannya, suatu dimetakrilat berviskositas rendah seperti trietilen glikol

    dimetakrilat (TEDGMA) ditambahkan.

    C.SIFAT FISIK

    Secara fisik resin komposit memiliki nilai estetik yang baik sehingga nyaman digunakan pada

    gigi anterior. Selain itu juga kekuatan, waktu pengerasa dan karakteristik permukaan juga menjadi

    pertimbangan dalam penggunaan bahan ini. Sifat-sifat fisik tersebut diantaranya:

    1. Warna

    Resin komposit resisten terhadap perubahan warna yang disebabkan oleh oksidasi tetapisensitive pada penodaan. Stabilitas warna resin komposit dipengaruhi oleh pencelupan

    berbagai noda seperti kopi, teh, jus anggur, arak dan minyak wijen. Perubahan warna bisa

    juga terjadi dengan oksidasi dan akibat dari penggantian air dalam polimer matriks. Untuk

    mencocokan dengan warna gigi, komposit kedokteran gigi harus memiliki warna visual

    (shading) dan translusensi yang dapat menyerupai struktur gigi. Translusensi atau opasitas

    dibuat untuk menyesuaikan dengan warna email dan dentin.

    2. Kekuatan

    Tensile dan compressive strength resin komposit ini lebih rendah dari amalgam, hal ini

    memungkinkan bahan ini digunakan untuk pembuatan restorasi pada pembuatan insisal.

    Nilai kekuatan dari masing-masing jenis bahan resin komposit berbeda.

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    20/22

    20

    3. Setting

    Dari aspek klinis setting komposit ini terjadi selama 20-60 detik sedikitnya waktu yang

    diperlukan setelah penyinaran. Pencampuran dan setting bahan dengan light cured dalam

    beberapa detik setelah aplikasi sinar. Sedangkan pada bahan yang diaktifkan secara kimia

    memerlukan setting time 30 detik selama pengadukan. Apabila resin komposit telah

    mengeras tidak dapat dicarving dengan instrument yang tajam tetapi dengan menggunakan

    abrasive rotary.

    MEKANISME PENGERASAN PADA RESIN KOMPOSIT

    Kepadatan yang terbentuk pada resin komposit melalui mekanisme polimerisasi monomer

    metil metakrilat dan monomer dimetil metakrilat berpolimerisasi dengan polimerisasi tambalan

    yang diawali dengan radikal bebas. Radikal bebas dapat berasal dari aktivitas kimia atau

    pengaktifan eksternal (panas atau sinar) karena komposit gigi penggunaan langsung biasanya

    menggunakan aktivasi sinar atau kimia.

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    21/22

    21

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Dasardasar material kedokteran gigi berupa etsa asam, bahan bonding, resin komposit dan

    pengerasan atau curing ini diperlukan dalam mengetahui dan mengaplikasikannya dalam bahan

    bahan dasar kedokteran gigi. Sifat mekanis dan kimiawi dari proses pengetsaan menggunakan

    etsa asam, terjadinya bonding baik pada email maupun pada dentin, bahan tambal resin

    komposit, serta proses pengerasan menggunakan curing light. Teknik etsa asam yang

    memperluas penggunaan bahan restorasi berbasis resin karena memberi ikatan yang kuat anatara

    email dan resin. Teknik ini juga memecahkan masalah seperti pada restorasi berbasis resin, yaitu

    perubahan warna dibagian tepi karena kebocoran tepi bagian restorasi yang berhadapan. Bahanbonding yang terdiri dari bahan bonding emaiil dan bahan bonding dentin. Karena matriks resin

    bersifat hidrofobik, bahan bonding harus mengandung hidrofilik maupun hidrofobik. Bagian

    hidrofilik harus bersifat dapat berinteraksi pada permukaan yang lembab, sedangkan bagian

    hidrofobik harus berikatan dengan restorasi resin. Kepadatan yang terbentuk pada resin komposit

    melalui mekanisme polimerisasi. Monomer metil metakrilat dan dimetil metakrilat ber-

    polimerisasi dengan mekanisme pilomerisai tambahan yang diawali oleh radikal bebas. Radikal

    bebas dapat berasal dari aktivitas kimia atau pengaktifan energi eksternal (panas atau sinar)

    karena komposit gigi penggunaan langsung biasanya menggunakan aktivasi sinar atau kimia.

    Pengeran ini dapat dilakukan 2 metode. Dapat dilakukan dengan cara kimia dan juga dapat

    dilakukan dengan cara sinar. Sumber sinar adalah suatu bahan bohlam tungsten halogen. Panjang

    gelombang lebih dari 500 nm. Cara kimia menggunakan beberapa reaksi kimia yang dilarutkan.

    3.2 Saran

    Dalam pembuatan makalah ini tentunya memiliki kelebihan maupun kekurangan baik dalam

    hal penjelasan materi, keterbatasan penulisan, penggunaan ejaan-ejaan, serta penyuntingan.

    Maka dari itu kritik serta saran yang sifatnya membangun dapat diberikan agar makalah ini

    tercipta lebih baik dan bagus dari sebelumnya.

  • 8/10/2019 dasar material kedokteran gigi

    22/22

    22

    DAFTAR PUSTAKA

    Anusavice, Kenneth J.BUKU AJAR ILMU BAHAN KEDOKTERAN GIGI.Jakarta: EGC, 2003.