hambalang
DESCRIPTION
taskTRANSCRIPT
Nama : Ita RachmawatyNIM : 12210028Penambangan Sandyclay di HambalangPada hari Selasa tanggal 7 Mei 2014 mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Indocement mengadakan kunjungan ke lokasi penambangan bahan baku semen di Hambalang. Hambalang adalah lokasi penambangan untuk sandyclay. Penambangan sandyclay di hambalang telah dimulai sejak tahun 1987. Tinggi puncak hambalang mencapai 625 m diatas permukaan laut. Pada awalnya bahan baku yang ditambang di Hambalang ada dua macam yaitu pasir silika (sand) dan tanah liat (clay), tetapi untuk sekarang material langsung dicampur menjadi satu dan disebut dengan sandyclay.Penambangan di Hambalang dibagi menjadi dua blok. Blok bawah yaitu blok parumpung, terdapat crusher 1 dan crusher 5. Blok atas adalah blok Pasir Gadung, terdapat crusher 3 dan crusher 7. Proses penambangan di Hambalang hampir sama dengan proses penambangan di Quarry D. Proses awal adalah land clearing untuk membersihkan vegetasi tanaman-tanaman yang menutupi lapisan batuan, setelah itu lahan tambang bisa langsung dibor atau bisa langsung menggunakan bulldozer. Prosesnya tergantung dengan tingkat kekerasan lapisan batuan, jika lapisan batuan keras maka harus dibor terlebih dahulu, jika lunak bisa langsung diripper dengan menggunakan bulldozer. Atau bisa juga langsung menggunakan ekscavator maupun loader. Lalu dilanjutkan dengan proses loading, hauling, dan crushing. Proses penambangan di bawah dilakukan oleh kontraktor sedangkan proses penambangan di atas dilakukan oleh karyawan Indocement.Sandyclay mempunyai nilai Alumina Indeks (AI). Pada awalnya nilai AI yang dipakai adalah 3.9 4.2 , tetapi sekarang diturunkan nilainya menjadi 3,7 - 4,4. Batuan-batuan yang ada di Hambalang berbeda-beda warnanya. Perbedaan warna itu disebabkan karena perbedaan kandungan mineral di dalam batuan. Warna batu kuning biasanya memiliki kandunga AI yang tinggi. Warna Abu-abu kandungan AI nya agak rendah dan yang hitam AI nya rendah.Proses pengangkutan atau hauling di Hambalang dilakukan dengan menggunakan dump truck. Ada 5 buah dump truck yang tersedia tetapi tidak semua beroperasi. Selain itu perusahaan luar juga ikut membantu dengan menambahkan 4 buah dump truck, jadi di Hambalang ada 7 sampai 8 dump truck yang beroperasi setiap harinya. Kapasitas dump truck yang digunakan adalah 31 ton. Blok atas atau blok parumpung mempunyai dua buah crusher. Crusher 1 dan 5. Crusher 5 biasanya digunakan untuk batuan yang lebih keras. Tipenya yaitu jaw crusher untuk primary dan secondary crushernya. Crusher 5 bisa dipindah-pindah, jadi bisa menyesuaikan dimana tempat deposit berada. Muatannya adalah 750 ton/jam. Blok bawah atau blok pasir gadung ada crusher 3 dan 7. Untuk crusher 3 primary crushernya adalah feeder breaker dan secondary nya adalah double roll crusher, dan untuk crusher 7 baik primary ataupun secondary nya adalah roll crusher.Untuk mengetahui dan mengontrol nilai AI nya maka digunakan alat cross belt analyzer (CBA) yang dipasang pada jalur conveying H7. Alat ini menggunakan bahan radioaktif sehingga penggunaannya harus terkontrol dan keamanannya harus dijaga agar radiasinya tidak membahayakan lingkunah sekitar. Alat CBA ini lebih dahulu dipakai di penambangan Hambalang karena bahan tambang di Hambalang lebih fluktuatif daripada di Quarry D. Adapun manfaat dari digunakannya alat CBA ini adalah :1. Dapat mengetahui kualitas AI secara real time atau saat itu juga sehingga nilai AI nya bisa cepat dikontrol jika tidak sesuai standar.2. Dapat menjudge langsung kualitas sandyclay saat itu juga. Jika kurang bisa langsung ditambah dan jika lebih bisa langsung dikurang.Pengontrolan keamanan CBA dilakukan dengan melihat jumlah radioaktif setiap minggu untuk mengetahui berapa tinggi paparan radioaktif dari CBA. Maksimal nilai paparan adalah 2mRem.Reclaimer dibagi menjadi dua yaitu primary dan secondary. Primary juga dibagi menjadi dua lagi menjadi primary 1 dan primary 2 dengan kapasitas yang sama yaitu 500 ton/jam. Fungsi primary reclaimer adalah untuk menggaruk meterial agar masuk ke belt. Secondary juga dibagi menjadi dua yaitu secondary 1 dan secondary 2. Fungsinya adalah untuk mendorong agar material bisa dikeruk oleh primary reclaimer. Kapasitas storagenya sebesar 1500 ton/jam. Material hasil crushing yang ditimbun di intermediate storage di Parumpung-Hambalang selanjutnya akan dikirim ke pabrik dengan menggunakan belt conveyor yang mempunyai panjang sekitar 6km dengan kapasitas design 1000 ton/jam.