10 11 12 13 14 15 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 o...

2
OSe/asa 0 Rabu o Kamis 0 Jumat Sabtu 0 Minggu 45678 20 21 22 23 ® 10 11 12 13 14 15 24 25 26 27 28 29 30 31 o Mar OApr OMei eJun OJul OAgs OSep OOkt ONov ODes Bukti Kasus Hambalang Makin Lengkap Gellr perlllra asus Hambalang 1 8 Maret 2012 No Tanggal Hasil belum bisa ditingkatkan ke penyidikan 2 7 Mei 2012 belum bisa ditingkatkan ke penyidikan 3 11 Mei 2012 belum bisa ditingkatkan ke penyidikan masih perlu didalami, masih perlu dilakukan permintaan-permintaan keterangan lagi kasus penyelidikan Hambalang belum ditingkatkan .ketahap penyidikan Menurut Johan, KPK bekerja keras mengusut kasus tersebut uta- manya dalam mencari alat bukti. ----~ "KPK telah mengumpulkan berba- gai bukti dalam penyelidikan teruta- ma untuk memenuhi adanya dua alat bukti yang cukup. Artinya KPK bekerja keras," jelasnya. Dikatakan, KPK masih me- manggil pihak-pihak untuk dimintai keterangannya. Selain Mahfud S~- roso, KPK juga akan memanggil Anas Urbaningrum, namun Johan belum dapat memastikan kapan KPK akan meman gil Anas. 4 8Juni 2012 [JAKARTA] Meski sudah melakukan gelar perkara (ekspose) hingga empat kali, Komisi Pemberantasan Ko- rupsi (KPK) bel urn menaik- kan status penyelidikan duga- an kasus korupsi proyek pem- bang un an Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga (P3S0N) Hambalang ke penyidikan. Namun, per- kembangan penyelidiksan ka- sus ini mengalami kemajuan dengan bukti yang makin lengkap. KPK akan kembali mela- kukan gelar perkara minggu depan dan bukan tidak mung- kin status kasus hambalang menjadi penyidikan. KPKju- ga menambah personel guna mempercepat penuntasan kasus ini. Foto: SP/JOANITO DE SAOJOAO. Grans: ANTONI "Tim masih diminta untuk mendalami temuan-temuan hasil penyelidikan yang ada. Baik dari keterangan pihak- pihak maupun data-data yang lain. Pimpinan juga rnemper- kuat tim dengan back up ang- gota tim, untuk mendalami hasil temuan sebelumnya, dan dalam waktu sepekan ke depan akan dilakukan gelar perkara kembali," kata Juru Bicara KPK Johan kepada SP, di Jakarta, Jumat (8/6). Kemarin, KPK melaku- kan ekspose yang dihadiri oleh segenap pimpinan KPK sejak pukul 13.30 WIB hing- a ukul 21.50 WIB. Pengamat Politik' mversitas In- donesia Iberamsjah menekankan, mau tak mau KPK harus serius da- lam menindaklanjuti kasus proyek Hambalang. Hal itu perlu dilakukan supaya KPK tidak dianggap sebagai beking pemerintah. Apalagi fakta- fakta secara empiris sudah "telan- jang" menunjukkan siapa inisiatif dan aktor intelektual dalam kasus tersebut. "Jadi tak bisa main-main, tak bi- sa setengah-setengah dalam pembe- . rantasan kasus korupsi. Dengan fak- ta-fakta yang sudah banyak di me- dia, mengapa KPK terkesan kebi- ngungan," tegasnya. Tambaluiya, cuci tangan sejum- lab elite parpol yang diduga terlibat sudah bisa menjadi bukti adanya ke- bohongan dan inilah yang bisa dija- dikan sebagai kunci bagi KPK. Untuk memperkuat itu, menurut Iberamsjah, Menkeu Agus Marto- wardojo juga harus dipanggil KPK mengingat aliran dana itu tak lain berasal dari APBN yang diatur oleh Kementerian Keuangan. Sementara itu, pakar hukum Margarito Kamis menilai, KPK tidak fokus dalam penyelidikan kasus Hambalang. Padahal, seharusnya KPK fokus pada uang Rp 100 miliar yang disebut-sebut mantan Bendaha- ra Partai Demokrat Muharnmad Na- zaruddin. ''Terlebih dahulu KPK pas- tikan status hukum uang itu. Apakah uang itu sah atau tidak. Begitu dipas- tikan uang itu tidak sah, maka terbu- kalah kotak pandora ini. Ke mana sa- ja uang itu dialirkan, menjadi mudah ditentukan," jelasnya. Menurut dia, penting bagi KPK untuk mendalarni keterangan Wakil Direktur Keuangan PT Permai Group Yulianis yang disampaikan dalam sidang Nazarudin. Di mana, ketika itu Yulianis menerangkan bahwa uang puluhan miliar dibawa dengan mobil boks ke Bandung. "Ini harus didalami, karena ke- sesuaian dengan keterangan Naza- rudin. Sayangnya sejauh ini saya ti- dak mendengar KPK mendalami keterangan Yulianis. Padahal, ini akan memudahkan KPK menentu- kan status hukum uang itu. Sekali lagi kalau telah ditentukan status hukumnya, maka mudah untuk ber- alih ke penyidikan. Karena jika ada selisih dana antara nilai kontak da- sar dengan yang dikerjasamakan berarti ada korupsi," imbuhnya. Sedangkan menurut pakar hu- kum pidana Universitas Padjajaran Yesmil Anwar, nuansa kasus Ham- balang lebih besar ketimbang nuan- sa hukum seperti pembebasan ta- nah, hak guna bangunan dan kela- yakan bangunan. "Kasus ini akan cepat selesai ka- lau orang-orang yang dijadikan ter- sangka bukan dari parpol, khusus- nya partai pemenang pemilu, De- mokrat. Dengan demikian, interven- si dari Demokrat dalam kasus Ham- balang ini sangatlah besar," ungkap- nya, Sabtu (9/6). Kllplng Humas Unpad 2012

Upload: dinhkiet

Post on 05-May-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

OSe/asa 0 Rabu o Kamis 0 Jumat • Sabtu 0 Minggu4567820 21 22 23

® 10 11 12 13 14 1524 25 26 27 28 29 30 31

oMar OApr OMei eJun OJul OAgs OSep OOkt ONov ODes

Bukti Kasus HambalangMakin Lengkap

Gellr perlllra asus Hambalang1 8 Maret 2012No Tanggal Hasil

belum bisa ditingkatkan ke penyidikan2 7 Mei 2012

belum bisa ditingkatkan ke penyidikan3 11 Mei 2012

belum bisa ditingkatkan ke penyidikanmasih perlu didalami, masih perlu dilakukanpermintaan-permintaan keterangan lagi

kasus penyelidikan Hambalang belumditingkatkan .ketahap penyidikan

Menurut Johan, KPK bekerjakeras mengusut kasus tersebut uta-manya dalam mencari alat bukti.

----~ "KPK telah mengumpulkan berba-gai bukti dalam penyelidikan teruta-ma untuk memenuhi adanya duaalat bukti yang cukup. Artinya KPKbekerja keras," jelasnya.

Dikatakan, KPK masih me-manggil pihak-pihak untuk dimintaiketerangannya. Selain Mahfud S~-roso, KPK juga akan memanggilAnas Urbaningrum, namun Johanbelum dapat memastikan kapanKPK akan meman gil Anas.

4 8Juni 2012

[JAKARTA] Meski sudahmelakukan gelar perkara(ekspose) hingga empat kali,Komisi Pemberantasan Ko-rupsi (KPK) bel urn menaik-kan status penyelidikan duga-an kasus korupsi proyek pem-bang un an Pusat PendidikanPelatihan dan Sekolah OlahRaga (P3S0N) Hambalangke penyidikan. Namun, per-kembangan penyelidiksan ka-sus ini mengalami kemajuandengan bukti yang makinlengkap.

KPK akan kembali mela-kukan gelar perkara minggudepan dan bukan tidak mung-kin status kasus hambalangmenjadi penyidikan. KPKju-ga menambah personel gunamempercepat penuntasankasus ini.

Foto: SP/JOANITO DE SAOJOAO. Grans: ANTONI

"Tim masih diminta untukmendalami temuan-temuanhasil penyelidikan yang ada.Baik dari keterangan pihak-pihak maupun data-data yanglain. Pimpinan juga rnemper-kuat tim dengan back up ang-gota tim, untuk mendalamihasil temuan sebelumnya,dan dalam waktu sepekan kedepan akan dilakukan gelarperkara kembali," kata JuruBicara KPK Johan kepadaSP, di Jakarta, Jumat (8/6).

Kemarin, KPK melaku-kan ekspose yang dihadirioleh segenap pimpinan KPKsejak pukul 13.30 WIB hing-a ukul 21.50 WIB.

Pengamat Politik' mversitas In-donesia Iberamsjah menekankan,mau tak mau KPK harus serius da-lam menindaklanjuti kasus proyekHambalang. Hal itu perlu dilakukansupaya KPK tidak dianggap sebagaibeking pemerintah. Apalagi fakta-fakta secara empiris sudah "telan-jang" menunjukkan siapa inisiatifdan aktor intelektual dalam kasustersebut.

"Jadi tak bisa main-main, tak bi-sa setengah-setengah dalam pembe-

. rantasan kasus korupsi. Dengan fak-ta-fakta yang sudah banyak di me-dia, mengapa KPK terkesan kebi-

ngungan," tegasnya.Tambaluiya, cuci tangan sejum-

lab elite parpol yang diduga terlibatsudah bisa menjadi bukti adanya ke-bohongan dan inilah yang bisa dija-dikan sebagai kunci bagi KPK.

Untuk memperkuat itu, menurutIberamsjah, Menkeu Agus Marto-wardojo juga harus dipanggil KPKmengingat aliran dana itu tak lainberasal dari APBN yang diatur olehKementerian Keuangan.

Sementara itu, pakar hukumMargarito Kamis menilai, KPK tidakfokus dalam penyelidikan kasusHambalang. Padahal, seharusnyaKPK fokus pada uang Rp 100 miliaryang disebut-sebut mantan Bendaha-ra Partai Demokrat Muharnmad Na-

zaruddin. ''Terlebih dahulu KPK pas-tikan status hukum uang itu. Apakahuang itu sah atau tidak. Begitu dipas-tikan uang itu tidak sah, maka terbu-kalah kotak pandora ini. Ke mana sa-ja uang itu dialirkan, menjadi mudahditentukan," jelasnya.

Menurut dia, penting bagi KPKuntuk mendalarni keterangan WakilDirektur Keuangan PT PermaiGroup Yulianis yang disampaikandalam sidang Nazarudin. Di mana,

ketika itu Yulianis menerangkanbahwa uang puluhan miliar dibawadengan mobil boks ke Bandung.

"Ini harus didalami, karena ke-sesuaian dengan keterangan Naza-rudin. Sayangnya sejauh ini saya ti-dak mendengar KPK mendalamiketerangan Yulianis. Padahal, iniakan memudahkan KPK menentu-kan status hukum uang itu. Sekalilagi kalau telah ditentukan statushukumnya, maka mudah untuk ber-alih ke penyidikan. Karena jika adaselisih dana antara nilai kontak da-sar dengan yang dikerjasamakanberarti ada korupsi," imbuhnya.

Sedangkan menurut pakar hu-kum pidana Universitas PadjajaranYesmil Anwar, nuansa kasus Ham-balang lebih besar ketimbang nuan-sa hukum seperti pembebasan ta-nah, hak guna bangunan dan kela-yakan bangunan.

"Kasus ini akan cepat selesai ka-lau orang-orang yang dijadikan ter-sangka bukan dari parpol, khusus-nya partai pemenang pemilu, De-mokrat. Dengan demikian, interven-si dari Demokrat dalam kasus Ham-balang ini sangatlah besar," ungkap-nya, Sabtu (9/6).

Kllplng Humas Unpad 2012

Hal itu terbukti dari perubahanstatus tanah. Saat Menpora dijabatAdhyaksa Dault pengurusan tanahtak selesai. Namun ketika pada pe-riode menteri berikutnya justru sa-ngatmudah.

Tidak TerpengaruhMengenai akan adanya Pansus

HambaIang, Johan Budi mengata-kan, pihaknya tidak terpengaruh ji-ka nantinya Pansus Hambalang ter-bentuk. Menurutnya, pansus tidakbergerak dalam domain hukum se-mentara KPK bekerja di dalam do-mainhukum.

"KPK itu bergerak dan bertin-dak dalam domain hukum, ruangIingkup KPK adaIah penegakan hu-kum, mengenai pansus, panja danlain sebagainya, ten tu domainnyabapak dan ibu kita di DPR. Kita ti-dak terpengaruh dalam penyelidik-an Hambalang," jeIasnya.

Dikatakan, jika nantinya PansusHambalang telah terbentuk makabukan berarti pansus dapat memper-oIeh data penyelidikan Hambalangdari KPK. Dengan demikian, terda-pat batasan-batasan daIam pola ker-ja pansus dengan KPK.

"Kalau dia meminta bahan apayang sudah didapat KPK daIam pe~ngertian tugas penegak hukum, ten-tu tidak bias. Misalnya pansus min-ta bagaimana BAP si X, tentunyakita tolak," katanya.

Keberadaan pans us, ujarnya, ti-dak mengganggu pola kerja KPKdalam penyelidikan HambaIang. Jo-han meniIai, KPK bekerja profesio-naldan tidak terpengaruh secara po-litik.

Sementara itu, Ketua Kornisi illDPR Gede Pasek Suardika menga-takan KPK harus tetap meneruskankasus Hambalang. Dalam parameterhukum, Ianjut Gede, penegakan hu-kum tidak bisa dipaksakan. ApabilaKPK sudah mendapatkan bukti ada-nya tindak pidana korupsi, harus di-lanjutkan dan dibuktikan kepadapublik. Jangan biarkan haI itu men-jadi peradiIan opini. "Bila sudah a-da siapa saja yang terlibat dan ber-salah, segera proses hukumnya," te-gasnya.

Menurutnya, KPI( tidak meng-uIur waktu. KPK sudah bersikapprofesionaI dan diyakini dapat me-lanjutkan dan menuntaskan kasusHambaIang yang sudah ditunggu

publik.Senada dengan itu, Wakil Ketua

Kornisi ill Nasir Jamil menegaskan,tak ada alas an bagi KPK untukmenghentikan penyeIidikan kasusHambalang. Untuk itu harus jalanterus hingga menemukan siapa sajaorang-orang yang terlibat.

"Seharusnya sebagai lembagapemberantas korupsi, KPK lebihagresif dan piawai daIam menelusu-ri kasus ini. Walaupun saya akui ba-nyak kasus yang ditangani, KPKpasti mampu mengatasi dan menja-wab ini semua," ujarnya.

Dikatakan, KPK tidak sengajamenguIur waktu dengan maksudpengusutan kasus Hambalang diam-biI aIih oIeh DPR dengan memben-tuk Pansus. Dengan Panja dari Ko-misi X, dinilai sudah cukup, karenasudah bekerja dan sedang dalam pe-nyelidikan.

Menurutnya, KPK jangan terpe-ngaruh oleh apa yang dikerjakanPanja di DPR.·KPK harus tetap ber-jalan.dan terus meIakukan penyeli-dikan hingga ke penyidikan. IniadaIah tantangan bagi KPK untukbisa membuktikan menuntaskan ka-sus besar ini. [ECS/H-15/0-2]