halaman judul hak perwalian anak (hadhanah) … · 2020. 3. 2. · v kata pengantar segala puji dan...

71
i HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) KEPADA BAPAK SETELAH TERJADI PERCERAIAN: STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA NOMOR 0635/PDT.G/2013/PA.MKD SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan memenuhi Syarat-syarat guna Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Ilmu Hukum oleh Nama : ARDIAN NOOR WAHIDA Nim : A.111.15.0067 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEMARANG TAHUN 2020

Upload: others

Post on 14-Aug-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

i

HALAMAN JUDUL

HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) KEPADA BAPAK SETELAH

TERJADI PERCERAIAN: STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN

AGAMA NOMOR 0635/PDT.G/2013/PA.MKD

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan

memenuhi Syarat-syarat guna Menyelesaikan

Program Studi Strata 1 Ilmu Hukum

oleh

Nama : ARDIAN NOOR WAHIDA

Nim : A.111.15.0067

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEMARANG

TAHUN 2020

Page 2: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,
Page 3: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,
Page 4: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,
Page 5: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang

senantiasa melimpahkan rahmat , taufik dan hidayah-Nya sampai dengan

selesainya penyusunan Skripsi dengan judul, “ Hak Perwalian Anak (Hadhanah)

Kepada Bapak Setelah Terjadi Perceraian : Studi Kasus Putusan Pengadilan

Agama Nomor 0635/PDT.G/2013/PA.Mkd ”

Adapun maksud dari penyusunan Skripsi ini adalah untuk melengkapi

tugas dan syarat-syarat guna menyelesaikan Program Pendidikan Strata satu ( S-1

) pada Fakultas Hukum, Universitas Semarang.

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis sehingga

dalam penyusunan Skripsi tidak sedikit mendapat bantuan, petunjuk, serta saran-

saran maupun arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan rendah hati dan

rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Andy Kridasusila, S.E., M.M,. selaku Rektor Universitas Semarang

2. Ibu B Rini Heryanti. S.H.. M.H Selaku Dekan Fakultas Ilmu Hukum

Universitas Semarang,

3. Bapak Dr. Amri P. Sihotang, SS.,SH.,MHum selaku Ketua Program Studi

11mu Hukum Universitas Semarang,

4. Ibu Subaidah Ratna Juita, SH, MH selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Hukum Universitas Semarang,

5. Bapak Muhammad Iftar Aryaputra, SH, MH sebagai Dosen Wali yang

senantiasa memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama masa

studi.

Page 6: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,
Page 7: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

vii

Abstrak

Perceraian yang berujung perebutan hak anak sangatlah berpengaruh

terhadap fisik, mental spiritual, maupun sosial. Apalagi hak anak yang seharusnya

jatuh kepada ibu kini bapaklah yang memegang hak asuh anak tersebut.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah faktor -faktor apa yang

mempengaruhi perpindahan hak perwalian anak (hadhanah) kepada bapak akibat

perceraian dalam putusan Pengadian Agama Mungkid Nomor

0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd dan bagaimana akibat hukum ketika hak perwalian

anak (hadhanah) jatuh kepada bapak akibat perceraian berdasarkan Putusan

tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan pendekatan

kasus, spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Adapun data yang dipakai data

sekunder dan metode analisis data analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi perpindahan hak perwalian anak

(hadhanah) kepada bapak akibat perceraian dalam putusan Pengadian Agama

Mungkid Nomor 0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd adalah fakta-fakta bahwa si ibu hilang

rasa tanggung jawab terhadap anak, berselingkuh dan meninggalkan rumah dan

anaknya selama 2 tahun lebih. Akibat hukum hak perwalian anak (hadhanah)

jatuh kepada bapak dalam putusan No 0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd adalah bapak

bertanggung jawab mengasuh, memelihara, dan melindungi anak, menumbuh

kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya, mencegah

terjadinya perkawinan usia anak-anak (usia dini), dan mengurus harta kekayaan

sampai berusia 21 tahun. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 26 ayat (1) dan

Pasal 107 ayat (1) dan (2) Undang-undang No. 23 tahun 2002.

Kata kunci: Perwalian Anak, Perceraian, Putusan Pengadilan Agama,

Mungkid

Page 8: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

Abstrak

Divorce which leads to the struggle for children's rights greatly affects the physical,

mental, spiritual and social. Moreover, the right of the child who should have fallen to the

mother is now the father who holds the custody of the child. The problems discussed in this

study are what factors influence the transfer of child custody rights (hadhanah) to fathers due to

divorce in the Decision of the Mungkid Religious Proclamation Number 0635 / Pdt.G / 2013 /

PA.Mkd and how the legal consequences when the child custody (child rights) hadhanah) fell to

the father due to divorce based on the ruling. This type of research is a normative legal research

with a case approach, analytical descriptive research specifications. The data used secondary data

and qualitative analysis data analysis methods. Based on the results of the study indicate that the

factors that influence the transfer of child custody rights (hadhanah) to the father due to divorce

in the decision of the Mungkid Religious Act Number 0635 / Pdt.G / 2013 / PA.Mkd are the facts

that the mother lost her sense of responsibility towards the child, having an affair and left home

and her child for 2 more years. As a result of legal rights custody of children (hadhanah) fell to

the father in the decision No. 0635 / Pdt.G / 2013 / PA.Mkd is the father responsible for caring

for, caring for and protecting children, developing and developing children in accordance with

their abilities, talents and interests, preventing the occurrence child marriage (early age), and

taking care of wealth until the age of 21 years. This is in accordance with the provisions of

Article 26 paragraph (1) and Article 107 paragraph (1) and (2) of Law No. 23 of 2002.

Keywords: Child Guardianship, Divorce, Decision of Religious Courts, Mungkid

Page 9: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN MEMPERBANYAK ............................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

Abstrak .................................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

HALAMAN DOKUMENTASI .............................................................................. x

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................. 1

1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 5

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ............................................... 6

1.4 KEASLIAN PENELITIAN ......................................................................... 7

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN ................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 9

2.1 TINJAUAN MENGENAI PERKAWINAN ................................................ 9

2.1.1 Pengertian Perkawinan ......................................................................... 9

2.1.2 Hukum Perkawinan............................................................................. 10

2.1.3 Tujuan Perkawinan ............................................................................. 10

2.1.4 Rukun dan Syarat Sah Perkawinan ..................................................... 13

2.1.5 Hikmah Perkawinan ............................................................................ 15

2.2 TINJAUAN TENTANG PUTUSNYA PERKAWINAN MENURUT

HUKUM ISLAM .................................................................................................. 16

2.2.1 Pengertian Putusnya Perkawinan ........................................................ 16

2.2.2 Jenis-Jenis Putusnya Perkawinan........................................................ 16

2.3 TINJAUAN TENTANG HAK ASUH ANAK MENURUT HUKUM

ISLAM .................................................................................................................. 20

2.3.1. Pengertian Hak Asuh Anak .................................................................... 20

Page 10: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

ix

2.3.2. Hukum Hak Asuh Anak ......................................................................... 21

2.3.3. Macam-Macam Hak Asuh Anak ............................................................ 22

2.4 PUTUSAN HAKIM ................................................................................... 24

2.4.1 Pengertian Putusan Hakim .................................................................. 24

2.4.2 Macam-Macam Putusan Hakim.......................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 29

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................... 29

3.2 Spesifikasi Penelitian ................................................................................. 30

3.3 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 30

3.4 Metode Analisis Data ................................................................................. 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 32

4.1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERPINDAHAN HAK

PERWALIAN ANAK (HADHANAH) KEPADA BAPAK AKIBAT

PERCERAIAN DALAM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MUNGKID

NOMOR 0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd. .................................................................... 32

4.2 AKIBAT HUKUM KETIKA HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH)

JATUH KEPADA BAPAK AKIBAT PERCERAIAN BERDASARKAN

PUTUSAN PENGHADILAN AGAMA NO. 0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd ........... 46

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 48

5.1 SIMPULAN ............................................................................................... 48

5.2 SARAN ...................................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 50

Page 11: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

x

DOKUMENTASI PERPUSTAKAAN FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEMARANG

Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Semarang dengan ini

menerangkan, bahwa skripsi di bawah ini :

Judul: Hak Perwalian Anak Hadhanah Kepada Bapak Setelah Terjadi

Perceraian: Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Nomor

0635/Pdt.G/PA.Mkd.

Peneliti: Nama : Ardian Noor Wahida

NIM : A.111.15.0067

Telah didokumentasikan dengan nomor : .........................................................

Di perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Semarang untuk dipergunakan

sebagaimaana mestinya.

HALAMAN DOKUMENTASI

Semarang, ........................................

Bagian Administrasi Perpustakaan

Fakultas Hukum Universitas Semarang

________________________________

Page 12: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

xi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

“Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit

kembali setiap kali kita jatuh”

(Confusius)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang

lain, dan hanya kepada Tuhan mulah kamu berharap”

(Q.S Al- Insyirah : 6-8 )

PERSEMBAHAN

Segenap hati yang bersyukur kepada Allah SWT atas segala talenta, berkat dan

karunia yang melimpah

Skripsi ini ku persembahkan kepada :

Bapak, Ibu, dan Adik saya tercinta yang senantiasa menyertai kehidupanku sejak

kecil, yang selalu memberikan pelajaran kehidupan serta selalu menyertaiku

dalam doa untuk setiap langkah dan keputusan yang ku ambil dalam kehidupanku

.Kekasih saya dan teman-teman saya semuanya yang selalu memberiku dukungan

dan motivasiku dalam segala hal.

Page 13: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Anak merupakan amanah sekaligus karunia Allah SWT, bahkan anak

dianggap sebagai harta kekayaan yang paling berharga dibandingkan kekayaan

harta benda lainnya. Anak sebagai amanah Allah SWT harus senantiasa dijaga

dan dilindungi karena dalam diri anak melekat harkat, martabat, dan hak-hak

sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi.

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak telah

menegaskan bahwa pertanggung jawaban orang tua, keluarga, masyarakat,

Pemerintah, dan Negara merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara

terus menerus demi terlindungnya hak-hak anak. Rangkaian kegiatan tersebut

harus berkelanjutan dan terarah guna menjamin penumbuhan dan perkembangan

anak baik fisik, mental, spiritual, maupun sosial. Tindakan ini dimaksudkan

untuk mewujudkan kehidupan terbaik bagi anak yang diharapkan sebagai

penerus bangsa yang potensial, tangguh, memiliki jiwa nasionalisme yang

dijiwai oleh akhlak mulia dan pancasila serta berkemauan keras menjaga

kesatuan dan persatuan bangsa.1

Untuk memelihara, merawat, dan mendidik anak diperlukan kesabaran,

kebijaksanaan, pengertian, dan kasih sayang sehingga seseorang tidak

diperbolehkan mengeluh dalam menghadapi berbagai persoalan mereka, bahkan

1 Andi Syamsu Alam, Hukum Pengangkatan Anak Perspektif lslam (Jakarta Timur: Pena

Medim, 2008), hlm 2.

Page 14: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

2

Rasulullah SAW sangat mengecam orang-orang yang merasa bosan dan kecewa

dengan tingkah laku anak-anak mereka. Dalam sebuah riwayat dari Ibnu Abbas

dan Abu Musa al-Asy'ari dikatakan :

"Bahwa Aus bin Ubadah al-Ansari mendatangi Nabi SAW, lalu ia berkata ;

Ya Rasulullah, saya memiliki beberapa orang anak perempuan dan saya

mendoakan agar maut menemui mereka. 'Rasulullah SAW berkata ;'Wahai

Ibnu Sa'idah (panggilan bagi Aus) jangan kamu berdoa seperti itu, karena

anak-anak itu membawa berkat, mereka akan membawa berbagai nikmat,

mereka akan membantu apabila terjadi musibah, dan mereka merupakan obat

diwaktu sakit, dan rezeki mereka datang dari Allah SWT” (Hr. Muslim dan

Abu Dawud).2

Pemeliharaan anak dalam bahasa Arab disebut dengan hadhanah. Hadhanah

rnenurut bahasa berarti meletakkan sesuatu dekat tulang rusuk atau dipangkuan

karena ibu waktu menyusukan anaknya meletakkan anak itu di pangkuannya

seakan-akan ibu disaat itu melindungi dan memelihara maknya sehingga

"hadhanah" dijadikan istilah yang maksudnya pendidikan dan pemeliharaan anak

sejak dari lahir sampai sanggup berdiri sendiri mengurus dirinya.

Hadhanah berbeda maksudnya dengan pendidikan (tarbiyah) dalam

hadhanah terkandung pengertian pemeliharaan jasmani dan rohani, disamping

terkandung pengertian pemeliharaan jasrnani dan rohani disamping terkandung

pula pengertian pendidikan terhadap anak. Pendidik mungkin terdiri dari keluarga

si anak dan mungkin pula bukan dari keluarga si anak dan ia merupakan pekerjaan

profesional, sedangkan hadhanah dilaksanakan dan dilakukan oleh keluarga si

anak, kecuali jika anak tidak mempunyai keluarga serta ia bukan profesional

dilakukan oleh setiap ibu, serta anggota kerabat yang lain. Hadhanah merupakan

hak dari hadhin (orang tua yang mengasuh) dan anak yang diasuh disebut

2 Ibid hlm.116.

Page 15: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

3

madhun, sedangkan pendidikan belum tentu merupakan hak dari pendidik.3

Hadhanah merupakan kebutuhan atau keharusan demi kemaslahatan anak itu

sendiri, sehingga meskipun kedua orang tua mereka memiliki ikatan ataupun

sudah bercerai, anak dapat mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya.

Pada prinsipnya anak berhak diasuh oleh orang tuanya karena orang tualah

yang paling bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak,

orang tua pula yang memiliki ikatan batin yang khas dan tidak tergantikan oleh

apapun dan siapapun. Ikatan yang khas inilah kemudian akan sangat

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, maka akan mampu

mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Sebaliknya, jika

kekhasan hubungan dengan tua ini menoreh warna yang negatif, maka hal itu akan

sangat berpengaruh terhadap masa depan anak secara potensial.4

Tuntutan hak adalah tindakan yang bertujuan memperoleh perlindungan

hak yang diberikan oleh pengadilan yaitu untuk mencegah "eigenrichting” atau

disebut dengan sesuatu yang merasa hak perdatanya dilanggar dan tidak boleh

diselesaikan dengan cara menghakimi sendiri.Perceraian yang terjadi pada orang

tua sering kali bermuara pada hakpengasuhan anak, dimana yang menjadi

"arogan" kedua orang tua yang kerap dilontarkan adalah hak asuh dianggap

sebagai hak orang tua. Pengadilan mempunyai amanat yang begitu

3Abd. Rahman Ghayaly, fiqh Munakahat, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2003,

hlm.175.

4Ibid, hlm.176.

Page 16: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

4

besar,manakala kedua orang tua merasa mempunyai hak untuk mengasuh,

merawat, dan mengembangkan anak tanpa melibatkan pasangan lainnya.5

Dalam mengajukan gugatan perceraian, jika antara Penggugat dan

Tergugat memiliki anak, maka hal yang juga merupakan bagian dari pada

tuntutannya adalah tuntutan hak asuh anak atau perneliharaan anak, Namun,

perebutan atas siapa yang berhak memelihara anak tersebut semestinya tidak perlu

terjadi karena hal tersebut telah diatur secara hukum. Dalam Undang-undang No.

16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas UU No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,

Pasal 41 huruf (a) dinyatakan bahwa : “Akibat putusnya perkawinan karena

perceraian ialah baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik

anak-anaknya, semata-mata berdasarkan kepentingan anak, bilamana ada

perselisihan mengenai penguasaan anak-anak, pengadilan memberi

keputusannya”.

Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, disimpulkan bahwa Pengadilan berhak

memberikan keputusan bilamana terjadi perselisihan mengenai penguasaan anak.

Selain itu, Kompilasi Hukum Islam dalam Pasal 105 mengatur bahwa dalam hal

terjadinya perceraian:

1. Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun

adalah hak ibunya

2. Pemeliharaan anak yang sudah mumayyiz diserahkan kepada anak untuk

memilih diantara ayah atau ibunya sebagai pemegang hak pemeliharaanya.

3. Biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya.

5 Darwan Prinst, Hukum Anak Indonesia (Bandung: PT.Citra Aditya Bakti, 2003), hlm147.

Page 17: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

5

Meskipun telah diatur dengan jelas dalam Kompilasi Hukum Islam

mengenai pemeliharaan anak yang belum mumayyiz adalah hak ibunya, namun

dalam praktik di Pengadilan sering Hakim memutuskan pemeliharaan anak yang

belum mumayyiz adalah hak ayahnya. Banyak persoalan yang akan dihadapi,

manakala nilai-nilai yang dimiliki Hakim kadang-kadang akan mempengaruhi

putusannya, sebagai contoh kasus yang lerjadi di Pengadilan Agama Mungkid

dalam Putusan No 0635/Pdl.G/2013/PA.Mkd hakim memutuskan bahwa hak asuh

anak ada pada ayah.

Bertitik tolak pada kondisi tersebut penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul "Hak Pewalian Anak (Hadhanah) Kepada Bapak Setelah

Terjadi Perceraian : Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Mungkid Nomor

0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd "

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang menjadi uraian diatas maka rumusan

masalah yang dapat dikemukakan, yaitu :

1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perpindahan hak perwalian anak

(hadhanah) kepada bapak akibat percerian dalam putusan Pengadian Agama

Mungkid Nomor 0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd?

2. Bagaimana akibat hukum ketika hak perwalian anak (hadhanah) jatuh kepada

bapak akibat perceraian berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Mungkid

Nomor 0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd ?

Page 18: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

6

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis bertujuan :

I. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan hak

perwalian anak (hadhanah) kepada bapak akibat percerian dalam putusan

Pengadian Agama Mungkid Nomor 0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd

2. Agar dapat mengetahui akibat hukum ketika hak perwalian anak (hadhanah)

jatuh kepada bapak akibat perceraian dalam putusan Pengadilan Agama

Mungkid Nomor 0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik dari segi praktis

maupun dari segi teoritis.

.l. Manfaat secara teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat :

a. Menjadi salah satu sumber pengetahuan bagi masyarakat umum dan

menjadi sumber acuan bagi masyarakat mengenai ketentuan hak asuh

anak.

b. Menjadi sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada

umumnya, dan khususnya ilmu hukum.

c. Digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian lanjutan.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pembaca

agar memahami bahwa hak perwalian anak (hadhanah) yang belum mumayyiz

dapat jatuh kepada bapak dengan alasan dan syarat tertentu.

Page 19: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

7

1.4 KEASLIAN PENELITIAN

Layaknya suatu karya ilmiah, seorang penulis harus memberikan

pertanggung jawaban ilmiah bahwa penelitian yang dilakukan dijamin

keasliannya. Keaslian peneliatian ini berdasarkan pada beberapa penelitian

terdahulu yang mempunyai karakteristik yang relatif sama dalam hal tema, kajian,

meskipun berbeda dalam kriteria subjek jumlah dan posisi variabel penelian atau

metode analisis yang digunakan. Hal ini dapat dilihat dari penelitian sebagai

berikut:

1. Moh. Sitta Farthurohman dalam skripsinya yang berjudul “Hak Asuh Anak

(Hadhanah) Antara Hukum Islam dan Hukum Adat Setelah Terjadinya

Perceraian antara Suami dan Istri”. Dalam skripsi ini lebih mengkhususkan

pada perbandingan Hukum Islam dan Hukum Adat.

2. Marlinda dalam skripsinyayang berjudul “Pertimbangan Hakim dalam

Memutuskan Hak Asuh Anak Kibat Perceraian” dalam studi tersebut

Marlinda menjelaskan pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan

hak asuh anak kepada siapa yang berhak mendapatkannya.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam menghindari kerancuan dalam penyususnan skripsi ini, maka

dibuat sitematika-sitematika penulisan sebagai berikut:

Bab I : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi

pembaca agar memahami bahwa hak perwalian anak (hadhanah)

yang belum mumayyiz dapat jatuh kepada bapak dengan alasan dan

syarat tertentu.

Page 20: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

8

Bab II : Merupakan bab tinjauan pustaka, yang berisi teori dari berbagai

sumber buku atau rujukan yang terdiridari tinjauan tentang

perkawinan menurut Islam, tinjauan putusnya perkawinan dan

tinjauan tentang hak asuh anak.

Bab III : Merupakan bab metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk

melakukan penelitian yang terdiri dari uraian tentang jenis atau tipe

penelitian, spesifikasi penelitian, metode pengumpulan data, dan

diakhiri metode analisi data.

Bab IV : Merupakan bab hasil penelitian dan pembahasan yang berisi faktor-

faktor yang mempengaruhi perpindahan hak perwalian anak

(Hadhanah) kepada ayah akibat perceraian dalam putusan Pengadilan

Agama Nomor 0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd dan Akibat hukum ketika

hak perwalian anak (Hadhanah) jatuh kepada bapakakibat perceraian

dalam putusan Pengadilan Agama Nomor 0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd.

Bab V : Merupakan bab penutup yang membahas tentang simpulan dan saran

dari semua permasalahan yang dibahas.

Page 21: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TINJAUAN MENGENAI PERKAWINAN

2.1.1 Pengertian Perkawinan

Perkawinan dalam istilah agama Islam disebut “Nikah” melakukan suatu

akad atau perjanjian untuk mengikat diri antara seorang laki-laki dan perempuan

untuk menghalalkan hubungan kelamin antara kedua belah pihak untuk

mewujudkan suatu hidup berkeluarga yang meliputi rasa kasih sayang dan

ketentraman (mawaddah wa rahmah) dengan cara-cara yang diridhai oleh Allah

SWT.

Dalam bahasa Indonesia, perkawinan berasal dari kata “kawin” yang

menurut bahasa artinya membentuk keluarga dengan lawan jenis, melakukan

hubungan kelamin atau bersetubuh. Perkawinan disebut juga “pernikahan”,

berasal dari kata nikah yang menurut bahasa artiya mengumpulkan, saling

memasukkan, dan digunakan untuk arti bersetubuh. Dari pengertian perkawinan

tersebut mengandung aspek akibat hukum, melangsungkan perkawinan ialah

saling mendapatkan hak dan kewajiban serta bertujuan megadakan hubungan

pergaulan yang dilandasi tolong menolong, sebab termasuk pelaksanaan

agama, maka didalamnya terkandung adanya tujuan ataupun maksud

mengharapkan keridhoan Allah SWT.6

Perkawinan merupakan suatu perbuatan yang sangat sakral. Untuk menjaga

kesakralan tersebut hendaknya perkawinan dilakukan dengan sebaik-baiknya dan

6Abd. Rahman Ghayaly, Fiqh Munakahat (Jakarta: Kencana Pena Media Group,

2003) hlm 8.

Page 22: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

10

sesuai dengan peraturan agama maupun peraturan negara tempat berlangsungnya

perkawinan

Konsep dasar dari sebuah perkawinan menurut Undang-undang Republik

Indonesia No. 16 tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 1

Tahun 1974 tentang Perkawinan, adalah sebagai sakaralitas hubungan insan

dengan dijadikannya berpasangan yang diantara keduanya terdapat keterpautan

saling berkehendak, saling berkeinginan untuk seiring sejalan mencapai tujuan

yang diidamkan,selain itu dengan tujuan untuk memperoleh keturunan, dalam

suasana kasih sayang, penuh rahamat serta kedamaian dua insan yang mengarungi

bahtera rumah tangga.

2.1.2 Hukum Perkawinan

Tentang hukum melakukan perkawinan, Al-Jaziri mengatakan bahwa

sesuai dengan keadaan orang yang melakukan perkawinan, hukum nikah berlaku

untuk hukum syara‟ yaitu seperangkat peraturan berdasarkan ketentuan Allah

tentang tingkah laku manusia yang diakui dan diyakini berlaku serta mengikat

untuk semua umat yang beragama Islam, maka melaksanakan perkawinan itu

dapat dikenakan hukum wajib, sunnat, haram, makruh ataupun mubah.7

2.1.3 Tujuan Perkawinan

Tujuan perkawinan menurut agama Islam adalah untuk memenuhi

petunjuk agama dalam rangka medirikan keluarga yang harmonis, sejahtera dan

bahagia. Harmonis dalam menggunakan hak dan kewajiban anggota keluarga.

Sedangkan sejahtera mempunyai arti terciptanya ketenangan lahir dan batinnya,

sehingga timbullah kebahagiaan yakni kasih sayang antar anggota keluarga.

7ibid., hlm 16.

Page 23: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

11

Dilihat dari tujuan perkawinan tersebut dapat dikembangkan yaitu mendapatkan

dan melangsungkan keturunan, penyaluran syahwat dan penumpahan kasih

sayang berdasarkan tanggung jawab, memelihara diri dari kerusakan, membangun

rumah tangga yang sejahtera berdasarkan cinta dan kasih sayang.8 Adapun tujuan

pernikahan menurut Islam yaitu.

1. Melaksanakan sunah rosul , tentu saja pernikahan yang utama ialah

menjauhkan dari perbuatan maksiat. Namun sebagai seseorang muslim

tentu saja kita memiliki panutan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Dan ada baiknya kita mengikuti yang dicontohkan dan diajarkan oleh

Rosulullah, dan pernikahan merupakan salah satu sunnah dari Rosulullah.

2. Memenuhi tuntutan naluri manusia, sangat dianjurkan bagi mereka yang

mampu untuk menikah. Hal ini karena pernikahan merupakan fittrah

manusia serta naluri kemanusiaan itu sendiri. Karena naluri manusia

dipenuhi dengan hawa nafsu, maka lebih baik dipenuhi dengan jalan yang

baik dan benar melalui pernikahan. Apabila naluri tersebut tidak terpenuhi,

maka daapat menjerumuskan seseorang kepada jalan yang diharamkan

oleh Allah SWT yaitu berzina. Salah satu fitrah manusia ialah berpasang-

pasangan antara laki-laki dan perempuan, maka akan saling melengkapi,

berbagi dan saling mengisi satu sama lain.

3. Menyempurnakan agama, dalam Islam menikah merupakan salah satu cara

untuk menyempurnakan agama. Dengan menikah maka separuh agama

8Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia (Jakarta : CV.Akademika Pressindo,

1995) hlm 114.

Page 24: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

12

telah terpenuhi. Jadi salah satu tujuan pernikahan ialh menyempurnakan

agama yang belum terpenuhi agar semakin kuat seorang muslim dalam

beribadah. Rasulullah Shallallaahu‟alaihi wa sallam bersabda: “ Apabila

seorang hamba menikah maka telah sempurna separuhagamanya, maka

takutlah kepada Allah SWT untuk separuh sisanya”(HR. Al Baihaqi

dalam Syu‟abul imam).

4. Menguatkan ibadah sebagai benteng kokoh akhlaq manusia, dalam islam

pernikahan merupakan hal yang mulia, karena pernikahan merupakan

sebuah jalan yang paling bermanfaat dalam menjaga kehormatan diri serta

terhindar dari hal-hal yang dilarang oleh agama. Hal ini pula sesuai

dengan HR. Muslim No. 1.400 dimana Rasullullah shallaahu „alaihi wa

sallam bersabda: “ wahai para pemuda! Barang siapa diantara kalian

berkemampuan untuk menikah, maka minikahlah, karena menikah itu

lebih menundukan pandangan, lebih membentengi farji(kemalun). Dan

barangsiapa yang tidak mampu, maka shaum itu dapat membentengi

dirinya.” Dan sasaran utama dalam pernikahan dalam Islam ialah untuk

menundukan pandangan serta membentengi diri dari perbuatan keji dan

kotor yang dapat merendahkan martabat seseorang. Dalam Islam sebuah

pernikahan akan memelihara serta melindungi dari kerusakan serta

kekacauan yang ada dimasyarakat.

5. Memperoleh ketenangan, dalam Islamsebuah pernikahan sangat

dianjurkan karena tujuan pernikahan nantinya akan ada banyak manfaat

yang didapat. Perasaan tenang dan tentram atau sakinah akan hadir selepas

Page 25: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

13

menikah. Namun sebuah pernikahan jangan hanya mengandalkan perasaan

biologis serta syahwat saja, karena hal ini tidak akan sanggup untuk

menumbuhkan ketenangan dalam diri seseorang yang menikah.

6. Memperoleh keturunan, sesuai dengan surat An Nahl Ayat 72, Allah SWT

telah berfirman, yang artinya:”Dan Allah menjadikan bagimu pasangan

(suami atau istri) dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak dan cucu

bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rizki dari yang baik. Mengapa

mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?”.

Maka dapat dilihat tujuan pernikahan dalam Islam lainya ialah untuk

memperoleh keturunan. Tentunya dengan harapan keturunan yang

diperoleh ialah keturunan yang sholeh dan sholehah, agar dapat

membentuk generasi selanjutnya yang berkualiatas.

7. Investasi di akhirat, anak yang diperoleh dari sebuah pernikahan tentunya

sebagai investasi kedua orang tua di Akhirat. Hal itu karena anak yang

sholeh dan sholehah akan memberikan peluang bagi kedua orang tuanya

untuk memperoleh surga di ahkirat nanti. Berbekal segala ilmu dalam

beragama yang diperoleh selama didunia, bekal doa dari anak merupakan

hal yang dapat diharapkan kelak.

2.1.4 Rukun dan Syarat Sah Perkawinan

Rukun yaitu sesuatu yang harus ada dalam menentukan sah dan tidaknya

suatu pekerjaan (ibadah), dan sesuatu yang temasuk dalam ragkaiaan pekerjaan

itu. Rukun perkawinan itu sendiri atas adanya calon suami dan istri yang akan

melakukan perkawinan, adanya calon dari pihak calon pengantin wanita yang

Page 26: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

14

akan menikahkannya, adanya dua saksi, dan sighat akad nikah yaitu ijab qabul

yang di ucapkan wali atau wakilnya dari pihak wanita, dan diwajib oleh calon

pengantin laki-laki.9

Syarat syahnya perkawinan adalah sebagai berikut :

a. Syarat pengantin pria antara lain : calon suami beragama Islam, jelas

bahwa calon suami tersebut benar-benar laki-laki, orangnya diketahui,

tidak ada unsur paksaan untuk melakukan perkawinan, tidak sedang

melakukan ihram, calon suami tidak dalam ikatan perkawinan.

b. Syarat pengantin perempuan antara lain : beragama Islam, terang bahwa ia

benar-benar wanita, halal bagi calon suami, tidak dalam ikatan

perkawinan, tidak ada paksaan.

c. Syarat wali antara lain laki-laki, muslim, baligh, berakal sehat, dan adil

(tidak fasik). Perkawinan dilangsungkan oleh wali pihak mempelai

perempuan atau wakilnya dengan calon suami atau wakilnya. Wali nikah

yang utama adalah ayah, kemudian kakek dari ayahnya si ayah kemudian

saudara laki-laki seayah seibu, kemudian saudara laki-laki seayah,

kemudian anak laki-laki dari saudara laki-laki seayah seibu, kemudian

anak laki-laki dari saudara laki-laki seayah.

d. Syarat ijab qabul, perkawinan wajib dilakukan dengan ijab dan qabul

dengan lisan inilah yang dinamakan akad nikah atau ikatan perkawinan.

Bagi orang bisu sah perkawinannya dengan isyarat tangan dan kepala yang

bisa dipahami. Ijab dilakukan oleh pihak wali mempelai perempuan atau

9Abdul Hamid Hakim, Mabadi Awwaliya (Jakarta : Bulan Bintang cet.ke-1, Juz 1, 1996)

hlm 9.

Page 27: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

15

walinya, sedangkan qabul dilakukan didalam satu majelis dan tidak boleh

ada jarak yang lama, dan masing-masing ijab dan qabul dapat didengar

dengan baik dari kedua belah pihak dan dua orang saksi.

e. Syarat Saksi, syarat saksi yang menghadiri akad nikah haruslah dua oarang

laki-laki, muslim, baliq, berakal, melihat dan mendengar serta mengerti

(paham) akan maksud akad nikah.

2.1.5 Hikmah Perkawinan

Perkawinan terdapat beberapa hikmah antara lain menyalurkan naluri seks,

mendapatkan keturunan yang sah, penyaluran naluri kebapak dan keibuan,

dorongan untuk bekerja keras, pengaturan hak dan kewajiban dalam rumah tangga

dan menjalin silaturahmi antara keluarga yaitu keluarga dari pihak suami dan

keluarga dari pihak istri.

Kondisi dalam keluarga tentu tidak selamanya berjalan mulus, ada saja

kendala ataupun hambatan yang akan merintangi langkah keluarga dalam

menjalankan kehidupan mereka, bahkan yang sering terjadi suami dan istri atau

ayah dan ibu harus berpisah dari anak-anak yang disebabkan adanya

permasalahan yang krusial sehingga keduanya berpisah atau bercerai.10

10Djulia Herjanara, Mimbar Hukum Preferred Custody Arrangement (Sebuah Kajian Hak

Asuh Anak Pasca Perceraian (Jakarta: Pusat Pengembangan Hukum Islam, 2011) hlm 60.

Page 28: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

16

2.2 TINJAUAN TENTANG PUTUSNYA PERKAWINAN MENURUT

HUKUM ISLAM

2.2.1 Pengertian Putusnya Perkawinan

Putusnya perkawinan dapat terjadi karena beberapa hal yaitu karena talak

yang dijatuhkan oleh suami terhadap istrinya atau karena perceraian antara suami

istri dengan keputusan pengadilan dan ada cukup alasan bahwa diantara suami

istri tidak akan dapat hidup rukun lagi sebagai suami istri atau juga karna sebab-

sebab lain yang dapat memutuskan perkawinan. Menurut Undang-Undang No.16

tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-undang No.1 tentang Perkawinan

Tahun 1974 Bab VIII Pasal 38 bahwa perkawinan dapat diputus karena kematian,

percraian, dan atas keputusan pengadilan. Sama halnya dengan Kompilasi Hukum

Islam Pasal 113 Bab XVI tentang Putusnya perkawinan bahwa perkawinan dapat

diputus karena kematian, perceraian, dan karena putusan pengadilan.

2.2.2 Jenis-Jenis Putusnya Perkawinan

a. Talak

Yaitu perceraian yang dilakukan oleh suami kepada istri. Ini adalah

perceraian/talak yang paling umum. Status perceraian tipe ini terjadi tanpa harus

menunggu keputusan pengadilan. Begitu suami mengatakan kata-kata talak pada

istrinya, maka talak itu sudah jatuh dan terjadi. Keputusan Pengadilan hanyalah

formalitas.

b. Perceraian

Perceraian adalah sesuatu yang sangat dibenci Allah, perlu dihindari sedapat

mungkin. Kalaupun terjadi perceraian secara terpaksa, maka itu bukan berarti

Page 29: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

17

hubungan mantan suami istri menjadi hubungan permusuhan, tetapi tetap

hubungan yang baik. Saling menyebut dan mengingat-ingat kebaikannya, saling

menyebut jasa-jasanya sehingga tidak terjadi kekeruhan diantara mereka.

Perceraian hanya dapat dilakukan dengan sidang di Pengadilan (Bab VIII Pasal 39

tentang Putusnya Perkawinan Akibat Perceraian Undang-Undang No.16 tahun

2019 tentang Perubahan atas Undang-undang No.1 tentang Perkawinan) dan

untuk melakukan perceraian harus ada alasan yang cukup sehingga dapat

dijadikan landasan yang wajar bahwa antara suami dan istri tidak ada harapan lagi

untuk hidup bersama sebagai suami istri.

Alasan yang dimaksud ini diperinci lebih lanjut dalam Pasal 19 Peraturan

Pemerintahan No.9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang No 1

tentang Perkawinan yaitu :

1. Salah satu pihak berbuat zina, atau menjadi pemabuk, penjudi dan lain

sebagainya yang sulit disembuhkan.

2. Salah satu pihak meninggalkan yang lain selama dua tahun berturut-turut

tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal laen diluar

kemampuanya.

3. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiyaan berat yang

membahayakan pihak lain.

4. Salah satu pihak mendapat hukuman penanjara 5 tahun atau hukuman yang

lebih berat setelah perkawinan berlangsung.

5. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak

dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami/istri.

6. Antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran

dan tidak ada harapan akan kehidupan rukun lagi dalam rumah tangga.

c. Sebab-sebab lain

Diantaranya yaitu :

1. Putusnya perkawinan sebab Syiqaq, yaitu perselisihan yang berawal

dan terjadi kepada kedua belah pihak suami dan istri, sehingga antara

Page 30: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

18

suami istri terjadi pertentangan pendapat dan pertengkaran, menjadi

dua pihak yang tidak mungkin dipertemukan dan kedua belah pihak

tidak dapat mengatasinya, artinya antara bekas suami istri hanya dapat

kembali sebagai suami istri dengan akad nikah yang baru.

2. Putusnya perkawinan sebab Fasakh, hukum Islam mewajibkan suami

untuk menunaikan hak-hak istri dan memelihara istri dengan sebaik-

baiknya, tidak boleh menganiaya istrinya dan menimbulkan kemarahan

terhadapnya. Suami dilarang menyengsarakan kehidupan istri dan

menyianyiakan haknya. Dengan keputusan Pengadilan atas dasar

pengaduan karena kesengsaraan yang diderita istri, maka perkawinan

dapat difasakh, yaitu : tidak adanya nafkah bagi istri, terjadinya cacat

atau penyakit, penderitaan yang menimpa istri

3. Putusnya perkawinan sebab meninggal dunia, yangmenjadi sebab

putusnya perkawinan dalamhal ini meliputi baik mati secara fisik,

yakni dengan kematian itu diketahui jenazahnya, sehingga kematian itu

benar-benar biologis maupun kematian secara yuridis yaitu dalam

kasus suami yang hilang tidak diketahui apakah masih hidup atau

sudah meninggal dunia, lalu melalui proses pengadilan hakim dapat

menetapkan kematian suami tersebut

Didalam perceraian, tuntutan hak adalah tindakan yang bertujuan

memperoleh perlindungan hak yang diberikan oleh pengadilan yaitu untuk

mencegah “elgenrichting” atau disebut dengan sesuatu yang merasa hak

Page 31: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

19

perdatanya dilanggar dan tidak boleh diselesaikan dengan cara menghakimi

sendiri.11

Tuntutan hak ini dapat dibedakan menjadi 2 macam:

1) Permohonan

Permohonan adalah tuntutan hak yang tidak mengandung singketa, dimana

hanya terdapat satu pihak saja , yang disebut dengan pemohon. Permohonan

termasuk dalam lingkup peradilan voluntair atau peradilan tidak sesungguhnya.

Permohonan tersebut bersifat reflektif, yaitu hanya demi kepentingan pihaknya

sendiri tanpa melibatkan orang lain. Landasan hukum permohonan merujuk pada

Undang-undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Kewenangan badan peradilan di bawah Mahkamah Agung diatur dalam Pasal 25

dan untuk badan peradilan agama ditegaskan dalam Pasal 25 ayat (3).

Proses pemeriksaan di Pengadilan dilakukan secara exparte yang bersifat

sederhana yaitu hanya mendengarkan keterangan pemohon, memeriksa bukti

surat atau saksi yang diajukan pemohon dan tidak ada tahap replik-duplik dan

kesimpulan. Setelah permohonan diperiksa, maka pengadilan akan

mengeluarkan penetapan atau ketetapan (beschiking decree). Bentuk ini

membedakan penyelesaian yang dijatuhkan pengadilan dalam gugatan

contentiosa, karena dalam gugatan contentiosa yang bersifat partai, penyelesaian

yang dijatuhkan berbentuk putusan atau vonis.

2) Gugatan

11

Safitra, Khanza. “Hukum Perceraian dalam Islam beserta Dalilnya”, Dalamislam.com, (Online),

(https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/hukum-perceraian-dalam-islam/, diakses 20 Juli

2017)

Page 32: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

20

Gugatan adalah tuntutan hak yang mengandung sengketa dimana

sekurang-kurangnya terdapat dua pihak, yaitu penggugat dan tergugat. Gugatan

termasuk dalam lingkup peradilan sesungguhnya. Ciri khas dari gugatan adalah

bersifat resiproksitif (terjadi secara berbalasan), tergugat kemungkinan besar

akan membalas kembali gugatan dari penggugat.12

2.3 TINJAUAN TENTANG HAK ASUH ANAK MENURUT HUKUM

ISLAM

2.3.1. Pengertian Hak Asuh Anak

Hadhanah yaitu kegiatan mengasuh, memelihara dan mengasuh anak

hingga dewasa atau mampu berdiri sendiri (Pasal 1 huruf (g) Kompilasi Hukum

Islam). Secara terminologis, hadhanah adalah menjaga anak yang belum bisa

mengatur dan merawat dirinya sendiri, serta belum mampu menjaga dirinya dari

hal-hal yang dapat membahayakan dirinya Hukum hadhanah ini hanya

dilaksanakan ketika pasagan suami istri bercerai dan memiliki anak yang belum

cukup umur. Hal ini disebabkan karna sianak masih perlu penjagaan, pengasuhan,

pendidikan, perawatan dan dan melakukan berbagai hal demi kemaslahatannya.

Hukum mengasuh anak wajib dalam Islam. Tentu saja, kedua orang tualah yang

harus mengasuh dan memenuhi semua kebutuhannya, mulai dari biaya

pendidikan, sandang, pangan, dan lain sebagainya. Menurut ajaran Islam, ibu

adalah orang tua yang berhak untuk mendapatkan hak asuh anak. Ini disebabkan

karena ibu menjadi sosokyang paling dekat dengan sang buah hati, mulai dari

mengandung, melahirkan, hingga menyusui.

12

Djulia Herjanara, Mimbar Hukum Preferred Custody Arragement (Sebuah Kajian Hak Asuh

Anak Pasca Perceraian), Jakarta, Pusat Pengembang Hukum Islam, 2011, hlm 60.

Page 33: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

21

Ibu mendapatkan hak asuh anak sepenuhnya apabila sang anak masih

dibawah umur atau berusia kurang dari 12 tahun. Namun, ayah juga bisa

mendapatkan kah mengasuh anak apabila ibu dinilai memiliki tabiat buruk yang

membahayakan anak. Sementara itu, apabila anak sudah baligh atau dewasa, ia

memiliki hak untuk memilih akan tinggal bersama ayah, ibu, atau hidup sendiri.

2.3.2. Hukum Hak Asuh Anak

Hadhanah (pengasuhan anak) hukumnya wajib, karena anak yang masih

memerlukan pengasuhan ini akan mendapatkan bahaya jika tidak mendapatkan

pengasuhan dan perawatan, sehingga anak harus dijaga agar tidak sampai

membahayakan. Selain itu ia harus diberikan nafkah dan diselamatkan dari segala

hal yang dapat merusaknya.

Hadhanah sanat terkait dengan tiga hak :

1. Hak wanita yang mengasuh.

2. Hak anak yang diasuh.

3. Hak ayah atau orang yang menempati posisinya.

Dalam uraian kewajiban suami istri adalah mendidik dan memelihara

anaknya, permasalahan yang timbul disisi kalau terjadi perceraian antara suami

istri, siapakah yang lebih berhak untuk mengasuh anaknya. Dalam Pasal 105 buku

1 Inpres No 1 Tahun 1991 huruf a, b, dan c tentang Kompilasi Hukum Islam

yaitu:

a. Pemeliharaan anak yang belum mumayyis atau berumur 12 tahun adalah

hak ibu.

b. Pemeliharaan anak yang sudah mumayyis diserahkan pada anak untuk

memeilih diantara ayah atau ibunya sebagai hak pemeliharaannya.

c. Biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya.

Page 34: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

22

Tak hanya dari suami, perceraian pun bisa terjadi dari akibat permintaan

sang istri, atau dalam halini dikenal dengan istilah gugatan. Gugatan yang

diajukan pun istri berhak untuk memintahak asuh anak. Meski demikian bukan

berarti hak pengasuhan anak ini akan langsung jatuhke tanganistri atau ibu.

Akademisi Fakultas Syariah dan Hukum UIN syarif Hidayatullah,

Mesraini menjelaskan bahwa berdasarkan Kompilasi Hukum Islam seorang anak

boleh memilih untuk tinggal dengan ayah atau ibu jika sudah berumur 12 tahun

keatas. Tetapi jika belum berumur 12 tahun, maka hak asuh anak jatuh ketangan

ibunya. Namun aturan ini bukan tanpa pengecualian. Jika pengasuh ibu

dikhawatirkan akan merugikan sianak, hadhanah boleh dialihkan kepada kerabat.

Misalnya, kepada nenek dari ibu. Fakta dilapangan menunjukan tak selamanya

hak anak langsung diberikan kepada kerabat dariibu jika si ibu tak sanggup

menjamin tumbuh kembang anak. Ada banyak kasus dan putusan pengadilan yang

menunjukan hak asuh anak diberikan hakim kepada ayah dari si anak. Menurut

mesrani, seharusnya jika ibu tidak memegang amanah hadhanah, tahap berikutnya

adalah kerabat ibu lurus keatas.13

2.3.3. Macam-Macam Hak Asuh Anak

Hadhanah merupakan kebutuhan atau keharusan dami kemaslahatan anak

itu sendiri, sehingga meskipun kedua orang tua mereka memiliki ikatan ataupun

13

Nihlatusshoimah, “Hak Anak Hadhanah yang Belum Mumayyiz kepada Ayah Kandung

Menurut Kompilasi Hukum Islam”

Page 35: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

23

sudah bercerai, anak tetap mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya.14

Berikut macam-macam hak asuh anak adalah sebagai berikut :

a. Hak asuh anak pada masa perkawinan

Orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anaknya sampai dewasa

adalah merupakan dari hukum perkawinan di Indonesia sebagaimana diatur dalam

UU No. 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas UU No. 1 Tahun 1974 tentang

Perkawinan Pasal 45 sebagai berikut:

1) Kedua orang tua wajib mendidik dan memelihara anak mereka sebaik-

baiknya

2) Kewajiban orang tua yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini berlaku

sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri, kewajiban mana

berlaku terus meskipun perkawinan antara kedua orang tua putus

Pasal 46 Undang-undang Nomor 16 tahun 2019 tentang Perubahan

atas UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yaitu:

1) Anak wajib menghormati orang tua dan menaati kehendak mereka

dengan baik

2) Jika anak telah dewasa, ia wajib memelihara menurut kemampuannya,

orang tua dan keluarga dalam garis lurus keatas, bila mereka

memerlukan bantuannya.

Selanjutnya Pasal 47 Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang

Perubahan atas UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yaitu :

1) Anak yang belum mencapai umur 18 tahun dan belum pernah

melangsungkan perkawinan ada di bawah kekuasaan orang tuanya,

selama mereka tidak di cabut kekuasaannya.

2) Orang tua mewakili anak tersebut mengenai perbuatan hukum di dalam

maupun diluar pengadilan.

Ditambah dengan intruksi Presiden No.16 Tahun 2019 Pasal 98 tentang

Pemeliharaan Anak sebagai berikut :

14

Nur Hidayati, Siti. “Hak Asuh Anak Pasca Perceraian”, Kompasiana (online),

(https://www.kompasiana.com/hidachilbeep/551ad916a33311e821b65ab3/hak-asuh-anak-pasca-

perceraian/, diakses 10 Desember 2012).

Page 36: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

24

1) Batas usia anak yang mampu berdiri sendiri atau dewasa 21 tahun,

sepanjang tidak cacat fisik atau mental.

2) Orang tua mewakili anaknya tersebut mengenai segala perbuatan.

3) Pengadilan Agama dapat menunjuk kerabat terdekat yang mampu bila

orang tuanya tidak mampu.

b. Hak Asuh Anak pada masa perceraian

Perceraian bukanlah halangan bagi anak untuk memperoleh pengasuhan

atas dirinya dari kedua orang tuanya, sebagaimana yang telah diatur pada Undang-

undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang perubahan atas UU No. 1 Tahun 1974

tentang Perkawinan Pasal 41 tentang Akibat Putusnya Perkawinan Karena

Perceraian adalah :

1) Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara, mendidik anak-

anaknya, semata-mata berdasarkan kepentingan anak bilamana ada

perselisihan mengenai pengasuhan anak-anak, pengadilan memberikan

keputusannya.

2) Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pendidikan dan

pemeliharaan, bilamana bapak dan kenyataannya tidak dapat memenuhi

kewajiban tersebut, pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut

memikul biaya tersebut.

3) Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan

biaya penghidupan dan menentukan suatu kewajiban bagi bekas istri.

2.4 PUTUSAN HAKIM

2.4.1 Pengertian Putusan Hakim

Menurut Sudikno Mertokusumo putusan hakim adalah:“suatu pernyataan

yang oleh hakim sebagai pejabat negara yang diberi wewenang untuk itu,

diucapkan di persidangan dan bertujuan untuk mengakhiri atau menyelesaikan

suatu perkara atau masalah antar pihak”.15

Bukan hanya yang diucapkan saja

yang disebut putusan, melainkan juga pernyataan yang dituangkan dalam

bentuk tertulis dan kemudian diucapkan oleh Hakim di persidangan. Sebuah

15

Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia (Yogyakarta: Liberty, Edisi

ketujuh, 2006), hlm. 52.

Page 37: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

25

konsep putusan (tertulis) tidak mempunyai kekuatan sebagai putusan sebelum

diucapkan di persidangan oleh hakim.

Menurut Mukti Arto, putusan hakim adalah:“suatu pernyataan yang oleh

hakim, sebagai pejabat yang diberi wewenang itu, diucapkan dipersidangan

dan bertujuan mengakhiri atau menyelesaikan suatu perkara atau sengketa

antara para pihak”.16

Umumnya proses di pengadilan adalah bertujuan untuk memperoleh suatu

putusan hakim yang berkekuatan hukum tetap, dan putusan yang baik adalah

putusan hakim sesuai dengan nilai-nilai keadilan serta tidak dapat diubah lagi.

Adanya putusan ini memaksa kedua belah untuk mematuhi putusan yang

dikeluarkan oleh hakim. Apabila mereka tidak mematuhinya maka berlakunya

dapat dipaksakan dengan bantuan alat-alat negara.

2.4.2 Macam-Macam Putusan Hakim

a. Putusan Sela

Putusan sela merupakan putusan yang dijatuhkan oleh hakim sebelum

memutuskan pokok perkara yang dimaksud agar mempermudah kelanjutan

pemeriksaan perkara. Dalam konteks ini tidaklah terikat pada putusan sela

yang telah dijatuhkan, karena pemeriksaan perkara perdata harus dianggap

merupakan satu kesatuan, sehingga putusan sela hanya bersifat sementara dan

hukan putusan tetap.17

16

Academia.edu, “Putusan hakim dalam perkara perdata” (Online),

(https://www.academia.edu/9254141/Putusan-hakim-dalam-perkara-perdata-Pengertian/, diakses

pada tanggal 25 November pukul 23.21), 2018. 17

NegaraHukum.com, “Putusan Sela – Negara Hukum” (Online),

(http://www.negarahukum.com/hukum/putusan-sela.html/ diakses pada 25 November pukul

22.31), 2018.

Page 38: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

26

Dalam Pasal 185 ayat (1) HIR/ Pasal 196 ayat (1) R.Bg: “Sekalipun harus

diucapkan dalam persidangan, tidak dibuat secara terpisah, tetapi ditulis dalam

berita acara persidangan”. Demikian juga pada Pasal 190 ayat (1) HIR/Pasal

201 ayat (1) R.Bg menentukan bahwa: “ Putusan sela hanya dapat dimintakan

banding bersama-sama dengan permintaan banding terhadap putusan akhir”.

Dalam Hukum Acara Perdata dikenal beberapa putusan sela,

yaitu preparatoir, interlocutoir, incidentieel, dan provisioneel.

a) Putusan preparatoir adalah putusan yang dijatuhkan oleh hakim guna

mempersiapkan dan mengatur pemeriksaan perkara. Misalnya putusan

yang menetapkan bahwa gugat balik (gugatan dalam rekovensi) tidak

diputus bersama-sama dengan gugatan konvensi atau putusan yang

menolak/menerima penundaan sidang dikarenakan alasan yang tidak

dapat diterima, atau putusan yang memerintahkan pihak tergugat asli

(principal) datang menghadap sendiri.

b) Putusan interlocutoir adalah putusan sela yang dijatuhkan oleh hakim

yang berisikan memerintahkan pembuktian. Misalnya putusan untuk

memeriksa saksi atau pemeriksaan setempat. Karena putusan ini

menyangkut masalah pembuktian, maka putusan interlocutoir akan

mempengaruhi putusan akhir.

c) Putusan incidentieel adalah putusan yang dijatuhkan oleh hakim yang

berhubungan dengan insiden, yaitu peristiwa yang menghentikan

prosedur peradilan biasa. Putusan inipun belum berhubungan dengan

pokok perkara, seperti putusan yang membolehkan seseorang ikut serta

dalam suatu perkara (vrijwaring, voeging, dan tussenkomst).

Page 39: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

27

d) Putusan provisioneel adalah putusan yang menetapkan suatu tindakan

sementara bagi kepentingan salah satu pihak yang berperkara. Misalnya

dalam perkara perceraian, sebelum perkara pokok diputuskan, istri

minta dibebaskan kewajiban untuk tinggal bersama dengan suaminya.18

b. Putusan Akhir

Putusan akhir adalah putusan yang mengakhiri perkara perdata pada

tingkat pemeriksaan tertentu. Perkara perdata dapat diperiksa pada 3 (tiga)

tingkatan pemeriksaan, yaitu :

1. Pemeriksaan tingkat pertama di Pengadilan Negeri, pada tingkatan ini

pemeriksaan perkara perdata menggunakan HIR (Hukum Acara Perdata

yang berlaku untuk derah Pulau Jawa dan Madura) dan R.Bg (Hukum

Acara Perdata yang berlaku untuk daerah-daerah luar pulau Jawa dan

Madura).

2. Pemeriksaan tingkat banding di Pengadilan Tinggi, pada tingkatan ini

pemeriksaan perkara perdata menggunakan Undang – Undang No. 20

Tahun 1947 tentang Peradilan Ulangan di Jawa dan Madura serta R.Bg

(Hukum Acara Perdata yang berlaku untuk daerah-daerah luar pulau

Jawa dan Madura).

3. Pemeriksaan tingkat kasasi oleh Mahkamah Agung, pada tingkatan ini

pemeriksaan perkara perdata menggunakan Undang – Undang Nomor 3

Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.

18

Academi.edu,” Putusan Hakim dalam Perkara Perdata” (online),

(https://www.academia.edu/9254141/Putusan-hakim-dalam-perkara-perdata-pengertian/diakses

padatanggal 25 November ), 2018

Page 40: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

28

Putusan akhir menurut sifat amarnya (diktumnya) dapat dibedakan atas 3

(tiga) macam, yaitu putusan condemnatoir, putusan constitutief, dan

putusan declaratoir.

a) putusan condemnatoir adalah putusan yang bersifat menghukum pihak

yang kalah untuk memenuhi prestasi. Hak perdata penggugat yang

dituntutnya terhadap tergugat, diakui kebenarannya oleh hakim. Amar

putusan selalu berbunyi “Menghukum .... dan seterusnya”

b) putusan constitutief adalah putusan yang menciptakan suatu keadaan

hukum yang baru. Misalnya, putusan yang membatalkan suatu

perjanjian, menyatakan pailit, memutuskan suatu ikatan perkawinan,

dan sebagainya. Amar putusan berbunyi : “Menyatakan ... dan

seterusnya.”

c) putusan declaratoir adalah putusan yang menyatakan suatu keadaan

sebagai suatu keadaan yang sah menurut hukum. Misalnya, perjanjian

antara penggugat dan tergugat dinyatakan sah menurut hukum dan

sebagainya. Amar putusannya selalu berbunyi : “Menyatakan ... sah

menurut hukum.”

Dari ketiga putusan akhir tersebut di atas, putusan yang memerlukan

pelaksanaan (executie) hanyalah putusan akhir yang bersifat condemnatoir,

sedangkan putusan akhir lainya hanya mempunyai kekuatan mengikat.

a) Putusan Gugur (Pasal 124 HIR / Pasal 148 R.Bg adalah putusan yang

menyatakan bahwa gugatan / permohonan gugur karena penggugat /

pemohon tidak hadir.

Page 41: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

29

b) Putusan Verstek / In Absensia(Pasal 125 HIR / 149 R.Bg adalah

putusan yang dijatuhkan karena tergugat/termohon tidak hadir

meskipun telah dipanggil secara resmi.

Kemudian ada satu putusan lagi yang dianggap sebagai suatu putusan

sebagai lawan dari putusan verstek (In Absensia) yaitu putusan contradictoir.

Putusan Contradctoir adalah suatu proses beracara di muka hakim, yaitu

pemeriksaan terhadap perkara yang dilakukan secara biasa melalui tahapan

gugatan, tahapan jawab-menjawab (jawaban pertama, replik, duplik, dan

kesimpulan lanjutan), tahapan pembuktian, dan diakhiri dengan tahapan

putusan akhir. Putusan seperti ini disebut putusan contradictoir, meskipun

tidak memberikan perlawanan berupa pengakuan terhadap dalil-dalil

penggugat terhadap dalil-dalil Penggugat.

Page 42: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif, dengan pendekatan

kasus karena penelitian ini akan menganalisis Putusan Pengadilan Agama

Mungkid Nomor 0635/Pdt.G/PA.Mkd dengan teori, pendapat para ahli dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.2 Spesifikasi Penelitian

Spesifikasi penelitian ini adalah deskriptif analitis yaitu menguraikan

hasil-hasil penelitian sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang akan

dicapai. Spesifikasi ini dipergunakan karena dalam penelitian ini akan

menggambarkan tentang hak perwalian anak (hadhanah) kepada bapak

setelah terjadi perceraian : dalam kasus Putusan Pengadilan Agama Mungkid

Nomor 0635/PDT.G/2013/PA.MkD ” yang selanjutnya dianalisis berdasarkan

teori, pendapat para ahli dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang

diambil dengan cara studi pustaka dan studi dokumentasi. Data sekunder yang

dipakai dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang mempunyai otoritas

(autoratif).19

Bahan hukum primer yang dipakai dalam penelitian ini terdiri dari:

1) UU No. 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak.

19

Zainuddin Ali, MetodePenelitianHukum(Jakarta: SinarGrafika, 2009), hlm 47.

Page 43: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

31

2) UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

3) Undang-Undang No 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas UU No. 1

Tahun 1974 tentangPerkawinan.

4) Peraturan Pemerintah No 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan UU No.

1 Tahun 1974.

5) Instruksi Presiden No 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam.

6) Putusan Pengadilan Agama Mungkid Nomor 0635/PDT.G/2013

/PA.MkD.

b. Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang memberi

penjelasan mengenai bahan hukum primer dan isinya tidak mengikat.

Bahan hukum sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa

literatur (buku), penelitian, jurmal dan makalahyang terkait dengan

permasalahan dalam penelitian ini.19

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan metode analisis kualitatif. Metode analisis kualitatif merupakan

metode yang menganalisis dengan cara menggunakan studi pustaka dan studi

dokumentasi tentang hak perwalian anak kepada bapak akibat perceraian

putusan Pengadilan Agama Mungkid No 0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd.

19

Noeng Mohadjir, Metode Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996), hlm 142.

Page 44: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERPINDAHAN HAK

PERWALIAN ANAK (HADHANAH) KEPADA BAPAK AKIBAT

PERCERAIAN DALAM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA

MUNGKID NOMOR 0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd.

Perceraian diakui sebagai solusi terakhir dalam menghadapi permasalahan

rumah tangga. Dalam kehidupan berumah tangga apabila terjadi suatu

pertengkaran atau permaslahan yang terus menerus hingga tidak bisa untuk

diakhiri dengan jalan damai, maka perceraian baru dapat dilakukan. Sehingga

berdampak besar bagi anak yang belum mumayyiz. Dengan adanya pertimbangan

hak anak di Pengadilan, putusan hakim mempunyai pengaruh besar bagi anak

tersebut.

Pada dasarnya putusan dituntut untuk menciptakan suatu keadilan, dan untuk

itu hakim dalam melakukan penilaian dan pemeriksaan terhadap peristiwa dan

fakta-fakta. Harus hati-hati hal ini dapat dilakukan melalui pembuktian

pengklarifikasian antara yang penting dan tidak, dan menanyakan kembali pada

pihak lawan mengenai keterangan saksi dan fakta-fakta yang ada. Maka dalam

putusan hakim yang perlu diperhatikan adalah pertimbangannya, sehingga dapat

dinilai apakah putusan yang dijatuhkan cukup memenuhi alasan objektif atau

tidak.

Ada beberapa keputusan didalam rekonpensi yang diajukan oleh Tergugat

kepada Penggugat, diantaranya mengenai hak asuh anak yang belum mumayyiz.

Mengenai hak asuh anak dalam Putusan Nomor 0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd ini

jatuh kepada Tergugat (ayah)

Page 45: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

33

Dengan fakta-fakta yang ada terbukti bahwa Penggugat (ibu) tidak

bertanggung jawab terhadap anak, sejak Penggugat diangkat menjadi Pegawai

Negeri Sipil Penggugat sering disibukkan dengan bermain facebook sehingga dari

berangkat kerja sampai pulang kerja dan menjelang tidur anak tersebut kurang

mendapatkan perhatian dan kasih sayangnya dari seorang ibu, selain itu

Penggugat telah terbukti pernah berhubungan dengan laki-laki lain, kemudian

anak tersebut telah lama ikut Tergugat dan sudah sekolah di dekat tempat tinggal

Tergugat sehingga hak asuh anak oleh Hakim Pengadilan Agama Mungkid

ditetapkan kepada ayah, terlebih lagi usia anak yang kurang lebih masih berumur

6 (enam) tahun artinya masih berada dibawah umur (belum mumayyiz) maka

perilaku Penggugat (ibu) tersebut tidak dapat dijadikan contoh demi tumbuh

kembang psikologis anak karena anak tersebut masih sangat membutuhkan kasih

sayang, perhatian, perlindungan, dan tanggung jawab demi masa depan anak itu

sendiri.

Dalam hal ini Majelis Hakim Pengadilan Agama Mungkid

mempertimbangkan mengenai kemaslahatan anak. Pihak mana yang akan

dipandang baik dan layak untuk dapat menjamin kemaslahatan anak, maka pihak

ayah itulah yang dinyatakan berhak untuk melakukan hadhanah. Hal ini sesui

dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Nomer 110

K/AG/2007 tanggal 7 Desember2007, dan pendapat pakar hukum Islam dalam

Kitab Kifatyatul Ahyar hal 94 yang artinya: “ syarat-syarat hadhanah itu ada 7

yaitu: berakal, merdeka, islam, menjaga kehormatan, amanah, tinggal tempat yang

dipilih dan belum menikah dengan laki-laki lain, jika tidak terpenuhi salah satu

diantaranya syarat-syarat tersebut, maka gugurlah hak si ibu untuk memelihara

Page 46: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

34

anaknya” Untuk mencapai kemaslahatan pihak anak, masing-masing pihak perlu

mengendalikan dirinya. Pihak yang dinyatakan tidak berhak melakukan hadhanah

tidak perlu merasa dikalahkan bilamana putusan itu memang mendukung terhadap

kemaslahatan si anak. Sebaliknya, pihak yang dinyatakan berhak tidak perlu

merasa menang sehingga memandang putus hubungan anak dengan pihak yang

dinyatakan kalah. Berhak melakukan hadhanah bukan berarti anak hanya akan

menjadi miliknya. Hak hadhanah ini semata-mata menunjukkan bahwa hak yang

sekaligus kewajiban untuk memelihara serta mendidik anak-anak untuk

mengantarkan mereka kepada masa depan yang cemerlang.

Tergugat mengajukan bukti surat-surat sebagai berikut:

1. Fotocopy kartu penduduk No: 340212.250482.0001 atas nama

Tergugat, yang telah dinazegelen dan telah dicocokan sesuai dengan

aslinya (bukti T.1).

2. Fotokopi kutipan akta nikah dari kepala Kantor Urusan Agama

Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Nomor: 490/55/VII/2006

tanggal 24 Agustus 2006, yang telah dinazegelen dan telah

dicocokan sesuai dengan aslinya (bukti T.2).

3. Scan (copy) akta kelahiran atas Nama Anak dari Penggugat dan

Tergugat Nomor: 8723/ST.A/2007 tanggal 15 Mei 2013, yang

dikeluarkan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Magelang, telah dinazanegelen dan telah dicocokan

sesuai dengan aslinya (bukti T.3).

Page 47: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

35

4. Fotokopi surat pernyataan yang dibuat oleh Benni tertanggal 13

Maret 2013, yang telah dinazegelen dan telah dicocokan sesui

dengan aslinya (bukti T.4).

5. Print out percakapan Facebook, yang telah dinazegelen dan telah

dicocokan sesuai dengan aslinya (bukti T.5)

6. Fotokopi surat pernyataan Nomor 800/294437.53.19/2010, yang

dibuat kepala UPT SKB Cerme Kabupaten Gresik tanggal 6

September 2010, yang telah dinazegelen dan telah dicocokan sesuai

dengan aslinya (bukti T.6)

Tergugat juga mengajukan saksi-saksi yaitu :

Saksi 1 : Ibu Tergugat , umur 56 tahun agama Islam, Pekerjaan PNS,

bertempat tinggal di Karanggodong Rt.04 Rw.02 Driyorejo

Gresik, dihadapan persidangan memberikan keterangan dibawah

sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

a. Bahwa saksi kenal Penggugat dan Tergugat

b. Bahwa saksi adalah ibu Tergugat

c. Bahwa penggugat dan tergugat adalah suami istri, menikah

tahun 2006 yang laluu dan perkawinannya sudah dikaruniai

anak 1.

d. Bahwa setelah menikah Penggugat dan tergugat hidup

bersama bergabung di rumah kakek Tergugat di Yogyakarta

dan akhirnya keduanya pisah rumah selama 1 tahun 6 bulan.

Page 48: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

36

e. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat terjadi pertengkaran

dan perselisihan masalah Penggugat berhubungan cinta

dengan laki-laki lain.

f. Bahwa saksi pernah mendengar pengakuan laki-laki lain

tersebut telah berhubungan dengan Penggugat dan pernah

tidur di hotel.

g. Bahwa setelah terjadi pertengkaran dan perselisihan,

Penggugat pulang ke rumah orang tuanya sampai sekarang

sudah 2 tahun lebih.

h. Bahwa selama berpisah Tergugat belum pernah datang

kerumah orang tua Penggugat untuk mengajak rukun

Penggugat.

i. Bahwa usaha damai untuk merukunkan Penggugat dan

Tergugat sudah dilaksanakan namun tidak berhasil

merukunkannya.

Saksi 2: Teman Penggugat umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan

karyawan Mitsubishi, bertempat tinggal di Dusun Grogol R.04

Rw.02 Desa Payaman Kecamatan Secang Kabupaten magelang,

dihadapan persidangan memberikan keterangan dibawah

sumpah sebagai berikut:

a. Bahwa saksi kenal Penggugat sejak SMP dan kenal Tergugat

sejak menikah.

b. Bahwa saksi adalah teman Penggugat.

Page 49: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

37

c. Bahwa saksi pernah melakukan hubungan intim sebanyak 5

kali di hotel.

d. Bahwa penggugat pernah mendatangi istri saksi, dan

akhirnya saksi mengadukan hal ini kepada Tergugat,

selanjutnya disuruh menjadi saksi.

Saksi 3: Mantan karyawan Tergugat, umur 37 tahun, agama Islam,

bertempat tinggal di Tegalturi UH/7 Rt.12 Rw.04 Giwangan

Umbulharjo Yogyakarta, dihadapan persidangan memberikan

keterangan dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai

berikut:

a. Bahwa saksi kenal Penggugat dan Tergugat;

b. Bahwa saksi adalah karyawan Tergugat 3 tahun yang lalu;

c. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sudah

punya keturunan 1 orang anak, namun saksi tidak tahu kapan

menikah;

d. Bahwa saksi sebagai karyawan laundri dipercaya merawat

anak tersebut;

e. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat terjadi pertengkaran

dan perselisihan masalah Penggugat berhubungan cinta

dengan laki-laki lain;

f. Bahwa saksi pernah mendengar pertengkaran Penggugat dan

Tergugat;

Page 50: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

38

g. Bahwa setelah terjadi pertengkaran dan perselisihan,

Penggugat pulang ke rumah orang tuanya sampai sekarang 2

tahun lebih;

h. Bahwa selama berpisah Tergugat belum pernah datang ke

rumah orang tua Penggugat untuk mengajak rukun

Penggugat;

i. Bahwa anak Penggugat berumur 5 tahun pernah ikut saksi

waktunya tidak terlalu lama;

j. Bahwa anak Penggugat sekarang ikut Tergugat, karena

sekolah TK;

Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi perpindahan hak anak (hadhanah)

kepada bapak dalam Putusan Pengadilan Agama Mungkid Nomor

0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd., terdapat permasalahan dalam keluarga penggugat dan

tergugat yang pada akhirnya berujung perceraian dan perebutan hak anak.

Penggugat alias ibu dari anak tersebut menginginkan hak anak jatuh ke Penggugat

dengan dasar hukum islam anak yang belum mumayyiz. Akan tetapi tergugat alias

bapak anak tersebut telah membawa bukti-bukti dan keterangan yang bisa

mempertahankan hak asuh anak tersebut, berikut faktor- faktor yang

mempengaruhi perpindahan anak kepada bapak dalam Putusan Pengadilan Agama

Mungkid Nomor 0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd. ;

Bahwa, terhadap gugatan penggugat tersebut, maka Tergugat memberikan

jawaban secara tertulis sebagai berikut :

a. Bahwa Tergugat Menolak dengan tegas dalil-dalil cerai gugat kecuali

yang diakui secara tegas dan dibenarkan secara hukum.

Page 51: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

39

b. Bahwa dalil-dalil gugatan poin 1 adalah benar. Sehingga telah terbukti

secara sempurna.

c. Bahwa dalil gugatan poin 2 seluruhnya benar. Sehingga telah terbukti

secara sempurna.

d. Bahwa dalil gugatan poin 3 tidak seluruhnya benar, yang benar anak

bernama X lahir pada 8 Januari 2007, dan saat ini anak tersebut

tinggal bersama Tergugat di Joja dan Tergugat sebagai kepala

keluarga telah mempunyai tempat kediaman bersama di Jogja. Sejak

tahun 2009 anak sudah di sekolahkan dekat rumah sehingga dalil cerai

gugat yang mengatakan bahwa anak diambil paksa oleh Tergugat

adalah tidak benar. Penggugatlah yang pergi meninggalkan rumah

bersama. Dan mengapa anak dalam hal ini dijadikan obyek seakan-

akan Penggugat sebagai Pegawai Negeri perilakunya sangat jauh dari

ibu yang bertanggung jawab pada anaknya.

e. Bahwa Tergugat meluruskan atas gugatan poin 4, yang benar adalah setelah

akad nikah Pemohon dan Termohon tinggal bersama di rumah nenek

Tergugat selama 4 bulan, lalu pindah dan tinggal bersama kontrak di Jl.

Pramuka 86 UH Yogyakarta, kemudian pada 26 Januari 2011 Penggugat

dengan diantar Tergugat pulang kerumah orang tua Penggugat di Secang

Magelang namun pada 2 Februari 2011 Tergugat menjemput Penggugat lagi

dan pada 6 Maret 2011 Penggugat pergi tanpa pamit sejak saat itu

Penggugat dan Tergugat tinggal berpisahan hingga sekarang.

f. Bahwa atas dalil gugatan poin 5 adalah tidak benar, dalil tersebut hanya

memutar balikkan fakta yang sesungguhnya. Tergugat akui memang rumah

Page 52: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

40

tangga kami sering terjadi perselisihan namun bukan seperti apa yang

didalilkan oleh Penggugat. Perselisihan diakibatkan karena Penggugat

sangat menginginkan mempunyai rumah sendiri namun Tergugat saat itu

belum mampu mewujudkannya dan disamping hal tersebut Penggugat

setelah diangkat sebagai PNS dan sudah mengajar malah menjalin

hubungan dengan laki-laki lain. Suami mana yang tidak sakit hatinya

mengetahui wanita yang dicintainya berselingkuh dibelakangnya bahkan

dengan tetangganya sendiri.

g. Bahwa dalil gugatan Penggugat point 6 adalah tidak benar. Penggugat yang

selalu mencari kebenaran sendiri tanpa bisa instropeksi diri. Jikapun

Tergugat melakukan KDRT seperti apa yang dituduhkan coba Penggugat

buktikan. Suami bisa saja memperingatkan istrinya sesuai aturan dalam

agama Islam bila dia tidak berada pada jalan yang benar/menyimpang dari

kaidah agama dan social masyarakat.

h. Bahwa apa yang didalilkan Penggugat dalam gugatannya point 7 adalah

sangat tidak benar. Perselisihan berawal sejak Penggugat diangkat sebagai

PNS (CPNS) setiap hari Penggugat hanya bermain facebook tanpa ada

perhatian dengan anak semata wayangnya dari pulang kerja sampai

malam menjelang tidurhanya HP yang dipegangnya. Dan perselisihan

terjadi juga pada 26 Juni 2010 saat Tergugat tidak bisa menjemput anak

pulang dari sekolah, Tergugat minta agar Penggugatlah yang

menjemput namun saat menjemput dan memboncengkan anaknya,

Penggugat dengan asyiknya telponan sama teman laki-lakinya sehingga

anak yang diboncengnya kakinya masuk ruji sepeda motor sehingga

Page 53: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

41

robek dan perlu perawatan intensif. Namun Penggugat dengan tanpa rasa

bersalah tetap melanjutkan aktivitas seperti biasa dan pada jadwal

kontrolpun Penggugat enggan mengantar anaknya malah pergi berdua

dengan teman laki-lakinya ketempat wisata Gardupandang Ketep. Atas

perilaku Penggugat tersebut, Tergugat minta tolong pada orang tuanya

agar menasehati Penggugat sembari berkunjung kerumah mertua di Secang

Magelang. Namun setelah sampai disana Penggugat malah pergi kerumah

teman laki-laki penggugat, lalu orang tua Tergugat mengumpulkan

teman laki-laki penggugat dan istrinya, Penggugat dan Tergugat untuk

menyelesaikan masalah rumah tangga Penggugat dan Tergugat, saat

itu teman laki-laki penggugat mengakui sendiri telah berhubungan

dengan Penggugat bahkan pernah menginap dan tidak pernah ada

tekanan ke teman laki-laki Penggugat untuk mengakui

perselingkuhannya.

i. Bahwa atas dalil Penggugat point 8 tersebut tidak benar, dalil tersebut hanya

memutar balikkan fakta yang sebenarnya. Yang sebenarnya terjadi Tergugat

tidak pernah melakukan penodongan terhadap Penggugat. Saat itu yang

terjadi Penggugat datang kerumah Tergugat langsung marah-marah sambil

berteriak yang ditemani teman laki-lakinya, banyak orang disekitar rumah

menjadi panik sehingga Tergugat datang dan bilang ke Penggugat maksud

kedatangannya kalau mau mengambil anak janganlah berteriak-teriak

tanpa ada sopan santunnya sehingga anak malah ketakutan. Peristiwa

tersebut menjadikan Tergugat tidak memberikan anaknya ke Penggugat

karena melihat perilaku Penggugat yang tidak dapat dijadikan contoh

Page 54: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

42

bagi anaknya.

j. Bahwa dalil Penggugat point 9 hal tersebut benar, Tergugat memang tidak

memberikan nafkah pada Penggugat karena sebagai istri telah berani

mencaci-maki, dan juga berani berselingkuh di belakang Tergugat bahkan

Penggugat telah pergi tanpa pamit dari rumah Tergugat sehingga Penggugat

sebagai istri yang telah (NUSYUZ) tidak berhak atas nafkah dari

Tergugat.

k. Bahwa mengenai hal yang didalilkan Penggugat point 10, seakan-akan

Penggugat sebagai ibu sangat merasa bahwa dia ibu yang baik tidak ada

kesalahan tanpa instropeksi diri. Tergugat tidak sepenuhnya membatasi

pertemuan antara ibu dan anaknya. Saat itu anak sudah disekolahkan dan

terikat pada jadwal pelajaran sekolah sehingga anak tidak bisa dibawa

kapan saja sesuka Penggugat.

l. Bahwa untuk gugatan point 11 sampai 12 karena menyangkut harta

bersama maka Tergugat keberatan apa bila hal tersebut dilakukan secara

bersamaan dengan gugatan perceraian dan Tergugat mohon agar perceraian

diselesaikan terlebih dahulu. Dan mengenai harta bersama untuk diproses

kemudian.

m. Bahwa atas dalil gugatan point 13 adalah benar dan itu hak Tergugat karena

saat itu masih banyak pertimbangan yang masih harus dipikirkan. Apa lagi

setelah Tergugat mengetahui bahwa Penggugat mendatangi orang tua

selingkuhan Penggugat agar membuat surat penyangkalan atas perbuatan

anaknya di tempat dimana Penggugat bekerja (MAN Tegalrejo) hal

tersebut yang melatar belakangi Tergugat saat itu.

Page 55: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

43

n. Bahwa atas dalil gugatan poin 14 adalah tidak benar Tergugat tidak pernah

sekalipun melanggar janji taklik talak yang pernah diucapkannya. Taklik

talak berlaku jika suami yang dengan sengaja pergi dan tidak

memperdulikan istri, namun dalam hal ini istri/Penggugatlah yang telah

(NUSYUZ) dengan pergi tanpa pamit dan berani pada Tergugat / suami,

Penggugat juga telah berselingkuh dengan laki-laki lain.

o. Bahwa atas dalil gugatan poin 15 adalah tidak benar, dan hal ini

memperlihatkan Penggugat tidak paham hokum terlebih dalam tata cara

pembuatan gugatan baik posita atau petitum sehingga dalil dalam poin 15

sepantasnya untuk ditolak.

Hukum hak asuh anak juga dijelaskan dalam Komplikasi Hukum Islam (HKI)

Indonesia, yakni di Pasal 105 dan 156, yang menyebutkan bahwa hak asuh anak

yang masih kecil (mummayiz) secara otomatis jatuh ke tangan ibunya. Kecuali

pada kondisi-kondisi tertentu dimana si ibu dalam keadaan tidak baik secara

mental atau agama. Maka hak asuh bisa beralih ke keluarga lainnya. Bunyi Pasal

105 Komplikasi Hukum Islam (KHI), apabila terjadi perceraian maka:

a) Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun

adalah hak ibunya

b) Pemeliharaan anak yang sudah mumayyiz diserahkan kepada anak untuk

memilih di antara ayah atau ibunya sebagai pemegang hak

pemeliharaannya

c) Biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya.

Sedangkan dalam Pasal 156 KHI, dijelaskan bahwa akibat dari putusnya

perkawinan karena perceraian yakni:

a. Anak yang belum mummayiz berhak mendapatkan hadlanah dari

ibunya, kecuali bila ibunya telah meninggal dunia, maka

kedudukannya digantikan oleh:

Page 56: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

44

1. wanita-wanita dalam garis lurus ke atas dari ibu;

2. Ayah;

3. wanita-wanita dalam garis lurus ke atas dari ayah;

4. Saudara perempuan dari anak yang bersangkutan;

5. wanita-wanita kerabat sedarah menurut garis samping dari

ayah.

b. Anak yang sudah mummayiz (usia diatas 12 tahun) berhak memilih

untuk mendapatkan hadhanah dari ayah atau ibunya.

c. Apabila pemegang hadhanah ternyata tidak dapat menjamin

keselamatan jasmani dan rohani anak, meskipun biaya nafkah dan

hadhanah telah dicukupi, maka atas permintaan kerabat yang

bersangkutan Pengadilan Agama dapat memindahkan hak hadhanah

kepada kerabat lain yang mempunyai hak hadhanah pula.

d. Semua biaya hadhanah dan nafkah anak menjadi tanggung jawab

ayah menurut kemampuannya, sekurang-kurangnya sampai anak

tersebut dewasa dapat mengurus diri sendiri (21 tahun).

e. Bilamana terjadi perselisihan mengenai hadhanah dan nafkah anak,

Pengadilan Agama memberikan putusannya berdasarkan huruf (a),

(b), dan (d).

f. Pengadilan dapat pula dengan mengingat kemampuan ayahnya

menetapkan jumlah biaya pemeliharaan dan pendidikan anak-anak

yang tidak turut padanya.20

Meskipun pengasuhan anak merupakan hak seorang ibu, namun terkadang ia

tidak bisa mendapatkan hak pengasuhannya. Sedangkan menurut Islam unsur yang

dapat menghalangi hak asuh anak yaitu

1. Ar-Riqqu, orang yang bersangkutan berstatus sebagai budak, walaupun masih

tersisa sedikit. Karena mengasuh salah satu jenis tanggung jawab. Adapun

seorang budak, ia tidak mempunyai tanggung jawab, karena ia akan disibukan

dengan pelayanan terhadap majikannya dan segala yang ia lakukan terbatasi

hak tuanya.

20

Safitra Kanza,”Hukum Hak Asuh Anak Dalam Agama Islam”. Dalamislam.com

(online)(https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-hak-asuh-anak-dalam-agama-islam, diakses

9 Januari 2020), 2020.

Page 57: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

45

2. Orang Fasiq, orang seperti ini ia sering mengajarkan maksiat sehingga keluar

dari ketaatan kepada Allah. Itu berarti ia tidak bisa dipercayai mengemban

tanggung jawab pengasuhan. Sehingga hak asuh anak terlepas darinya.

keberadaan anak bersamanya sedikit atau banyak ia akan mendidik anak

sesuai dengan kebiasaan buruknya. Ini dikhawatrikan akan berpengaruh

negatif bagi anak, yang tentunya berdampak pada pendidikan anak.

3. Orang Kafir, orang kafir tidak boleh diserahi hak pengasuhan anak yang

beragama Islam. Kondisinya lebih buruk dari orang fasik. Nahaya yang

muncul darinya lebih besar. Tidak menutup kemungkinan ia memperdayai si

anak dan mengeluarkannya dari Islam melalui penanaman keyakinan agama

kufurnya.

4. Seorang wanita yang telah menikah lagi dengan lelaki lain, dalam masalah

pengasuhan anak itulah yang lebih memiliki hak yang utama. Akan tetapi

hakini secara otomatis gugur, bila ia menikah lagi dengan lelaki yang bukan

dari kalangan pewaris anak yang diasuh. Tetapi, jika sang ibu menikah dengan

seorang laki-laki yang masih memiliki hubungan tali kekerabatan dengan

sianak, maka hak asuh ibu tidak hilang.

Apabila faktor-faktor penghalang ini lenyap, misalnya seorang budak

telah merdeka, orang fasik bertaubat, orang kafir memeluk islam, dan si ibu

tidak ada ikatan pernikahan dengan laki-laki yang bukan dari hak pewaris asuh

anak tersebut maka orang-orang ini akan memperoleh haknya kembali untuk

mengasuh anaknya.

Page 58: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

46

4.2 AKIBAT HUKUM KETIKA HAK PERWALIAN ANAK

(HADHANAH) JATUH KEPADA BAPAK AKIBAT PERCERAIAN

BERDASARKAN PUTUSAN PENGHADILAN AGAMA NO.

0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd

Dalam Rekonpensi

1. Mengabulkan gugatan Penggugat/Tergugat konpensi;

2. Menetapkan Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi (Tergugat)

sebagai pemegang hak hadlonah/pemeliharaan atas anak bernama (X)

lahir 8 Juni 2007, dengan tetap memberikan hak kepada Tergugat

rekonpensi/Penggugat konpensi untuk dapat bertemu dan mencurahkan

kasih sayangnya terhadap anak tersebut;

Menurut Undang-undang No.16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-

undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Pasal 41 berbunyi:

“Akibat putusnya perkawinan karena perceraian ialah:

a. Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak-

anaknya, semata-mata berdasarkan kepentingan anak, bilamana ada

perselisihan mengenai penguasaan anak-anak Pengadilan memberi

keputusannya;

b. Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan

pendidikan yang diperlukan anak itu; bilamana bapak dalam keadaan tidak

dapat memenuhi kewajiban tersebut. Pengadilan dapat menentukan bahwa

ibu ikut memikul biaya tersebut.

c. Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami istri untuk memberikan

biaya penghidupan dan atau menentukan suatu kewajiban bagi bekas istri.”

Menurut Undang-undang No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

dalam Pasal 26 yang berbunyi:

“(1)Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk:

a. Mengasuh, memelihara, dan melindungi anak.

b. Menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat

dan minatnya; dan.

c. Mencegah terjadinya perkawinan usia anak-anak (usia dini)

(2) Dalam hal orang tua tidak ada, atau tidak diketahui keberadanya, atau

karena suatu sebab, tidak dapat melaksanakan kewajiban dan tanggung

jawab sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat beralih kepada

keluarga, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-

Page 59: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

47

undangan yang berlaku.”

Menurut Kompilasi Hukum Islam Pasal 107 (1) dan (2) yang berbunyi:

“(1) Perwalian hanya terhadap anak yang belum mencapai 21 tahun atau

belum pernah melangsungkan perkawinan.

(2) Perwalian meliputi perwalian terhadap diri dan harta kekayaanya”

Akibat hukum dengan jatuhnya hak pemeliharaan anak (hadhanah) jatuh

kepada bapak dalam putusan pengadilan agama mungkid nomor

0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd adalah bapak bertanggung jawab untuk:

a. Mengasuh, memelihara, dan melindungi anak.

b. Menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat dan

minatnya.

c. Mencegah terjadinya perkawinan usia anak-anak (usia dini).

d. Mengurus harta kekayaan sampai anak berusia 21 tahun

Akibat hukum tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 26 ayat (1) dan

Pasal 102 ayat (1) dan (2) Undang-undang No.23 tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak.

Page 60: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

48

BAB V

PENUTUP

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan:

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan hak perwalian anak

(hadhanah) kepada bapak akibat perceraian dalam putusan pengadilan

Agama Mungkid nomor 0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd adalah karena ibu :

a. Hilang rasa tanggung jawabnya kepada anak.

b. Berselingkuh.

c. Menunggalkan rumah dan anaknya selama 2 tahun lebih.

Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam kitab Kifayatul Ahyar II

dan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan

Nomor : 110 K/AG/2007 tanggal 7 Desember 2007.

2 Akibat hukum dengan jatuhnya hak pemeliharaan anak (hadhanah)

jatuh kepada bapak dalam putusan pengadilan agama mungkid nomor

0635/Pdt.G/2013/PA.Mkd adalah bapak bertanggung jawab untuk:

a. Mengasuh, memelihara, dan melindungi anak.

b. Menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat

dan minatnya.

c. Mencegah terjadinya perkawinan usia anak-anak (usia dini).

d. Mengurus harta kekayaan sampai anak berusia 21 tahun

Akibat hukum tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 26 ayat (1) dan

Pasal 102 ayat (1) dan (2) Undang-undang No.23 tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak.

Page 61: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

49

5.2 SARAN

1. Pemerintah haris mengubah ketentuan dalam Pasal 105 Kompilasi

Hukum Islam huruf a tentang hadhanah menjadi pemeliharaan anak yang

belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya, diubah

menjadi pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur

12 tahun adalah hak ibunya kecuali bila ibu tidak memenuhi hak

hadhanah maka hak tersebut dapat dipertimbangkan dengan keputusan

hakim.

2. Untuk masyarakat yaitu meskipun telah terjadi perceraian, tidak ada

hubungan bekas anak terhadap ayah maupun bekas anak terhadap ibu,

sampai kapanpun anak adalah darah daging mereka yang tidak akan

pernah terputus, anak adalah korban dari konflik kedua orang tua mereka,

tidak berarti memutus rantai ikatan dan peran orang tua, seorang ayah

tetap berhak memberikan nafkah bagi anaknya sampai bisa mandiri dan

dewasa. Demikian juga jika diasuh oleh ayah, ibu tetap memilki

kesempatan untuk menjenguk dan memberikan perhatian serta kasih

sayang terhadap anaknya.

Page 62: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

50

DAFTAR PUSTAKA

Alam, Andi Syamsu. Hukum Pengangkatan Anak Perspektif lslam. Jakarta Timur:

Pena Media, 2008.

Darwan, Prinst. Hukum Anak Indonesia. PT.Citra Aditya Bakti:Bandung,2003.

Ghayaly, Rahman dan Munakahat, Fiqh. Hak Asuh Anak. Jakarta: Kencana

Prenada Group, 2003

Hamid Hakim, Abdul. Mabadi Awwaliyah. Bulan Bintang cet.ke-1, Juz 1:Jakarta,

1996.

H.B, Sutopo. Metedologi Penelitian Kualitatif Bagian II. Surakarta : UNS Press,

1998.

Herjanara, Djulia. Mimbar Hukum Preferred Custody Arrangement (Sebuah

Kajian Hak Asuh Anak Pasca Perceraian).Jakarta: Pusat Pengembangan

Hukum Islam, 2011.

Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitianan Hukum. cet.lll. Jakarta: Universitas

Indonesia, 2007.

Sugiono. Metode Penelitian Adminitrasi. Bandung : Alfabeta, 2001.

Soemiyati. Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang Perkawinan.

Yogyakarta: Liberty, 1982

Peraturan Perundang-undangan

Sekretariat Negara RI. Undang-undang Dasar Negara RI Tahun 1945.

Skretariat Negara RI. Undang-undang Nomor. 23 Tahun 2003 tentang

Perlindungan Anak.

Skretariat Negara RI. Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan

Kehakiman.

Skretariat Negara RI. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan

atas Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Skretariat Negara RI. Peraturan Pemerintah No 9 Tahun 1975 tentang

Pelaksanaan Undang-undang No. 1 Tahun 1974.

Skretariat Negara RI. Instruksi Presiden No 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi

Hukum Islam.

Page 63: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,

51

Internet

Nur Hidayati, Siti. “Hak Asuh Anak Pasca Perceraian”, Kompasiana (online),

(https://www.kompasiana.com/hidachilbeep/551ad916a33311e821b65ab3/hak

-asuh-anak-pasca-perceraian/, diakses 10 Desember 2012)

Safitra, Khanza. “Hukum Perceraian dalam Islam beserta Dalilnya”,

Dalamislam.com, (Online), (https://dalamislam.com/hukum-

islam/pernikahan/hukum-perceraian-dalam-islam/, diakses 20 Juli 2017).

Safitra, Kanza,”HukumHakAsuhAnakDalam Agama Islam”.Dalamislam.com

(online)(https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-hak-asuh-anak-dalam-

agama-islam, diakses 9 Januari 2020), 2020.

Page 64: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,
Page 65: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,
Page 66: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,
Page 67: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,
Page 68: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,
Page 69: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,
Page 70: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,
Page 71: HALAMAN JUDUL HAK PERWALIAN ANAK (HADHANAH) … · 2020. 3. 2. · v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat ,