hakikat dakwah bil hal dan ramadhan

2
HAKIKAT DAKWAH BIL HAL DAN R AMADHAN Oleh : H. Mas’oed Abidin Peran da'wah di Ranah Minang – Sumatera Barat – masa ini adalah menyadarkan umat akan peran mereka dalam membentuk kejayaan dan keselamatan diri mereka sendiri. Firman Allah mengingatkan, "Sesungguhnya Allah tidak akan merobah nasib satu kaum, hingga kaum itu sendiri yang berusaha merobah sikap mereka sendiri." (QS.Ar-Ra’du). Upaya pembinaan terhadap penduduk atau anak nagari harus di awali dengan mengakui keberadaan mereka, menjunjung tinggi puncak-puncak kebudayaan mereka, menyadarkan mereka akan potensi besar yang mereka miliki, mendorong mereka kepada satu bentuk kehidupan yang bertanggung jawab. Inilah tuntutan Da'wah Ila-Allah. Da'wah adalah satu kata, di dalam Al-Qur'an, bermakna ajakan atau seruan. Seruan atau ajakan itu, tidak lain adalah seruan kepada Islam, yaitu agama yang diberikan Khaliq untuk manusia dan amat sesuai dengan fithrah manusia itu. Islam adalah agama Risalah. Penyebarannya ditugaskan kepada Rasul. Penyiarannya dilanjutkan oleh da'wah. Sasarannya agar tercipta keselamatan dan kesejahteraan hidup manusia. Dalam rentang sejarah perjalanan dakwah itu tercatat bahwa "  Risalah merintis, da'wah melanjutkan" Risalah yang menjadi tugas rasul itu, berisi khabar gembira dan peringatan. Ditujukan untuk seluruh umat manusia. Risalah itu cocok untuk semua umat manusia pada setiap zaman.  Nabi Muhammad Rasulullah S.A.W, adalah da'i pertama yang ditetapkan oleh Allah ( QS. Saba’, 34 : 28). Tugas beliau mengajak manusia dengan ilmu, hikmah dan akhlaq. Kiat atau cara melaksanakan tugas-tugas da'wah itu, secara ko ntinyu diturunkan oleh Allah SWT seperti, (a). menyeru kejalan Allah, dengan petunjuk yang lurus (QS.Al-Ahzab, 33 : 45-46). (b). menyeru seluruh umat manusia untuk menyembah Allah Azza Wa Jalla. Perintah untuk menyembah Allah dan tidak boleh musyrik, agar manusia hanya meminta kepadaNya dan bersiap diri untuk kembal i kepadaNya (QS.Al Qashash, 28 : 87). Tugas ini telah menjadi tugas semua Rasul Allah sejak awal keberadaan manusia di bumi. Menjadi sempurna dan lengkap dengan keutusan Muhammad. Umat manusia sekarang menjadi  penerus dan pelaksana da'wah itu sepanjang masa (QS. Ar-Ra’d, 13 : 35). Ditegaskan bahwa da'wah kita adalah Da'wah Ila-All ah (QS. Ali Imra n, 3 : 104). Manhaj -ny a ada lah Alqu ran dan Sunnah Rasul. Pelaksananya setiap muslim. Dan setiap mukmin adalah umat da'wah pelanjut Risalah Rasulullah yakni Risalah Islam. Terlaksananya tugas-tugas da’wah dengan baik akan menjadikan umat Islam mampu menjawab harapan masyarakat dunia. Untuk keberhasilan itu, diperlukan watak seperti yang dicontohkan oleh penda'wah pertama, yakni Rasulullah SAW.  Da'wah kita adalah Da'wah Ila-Allah. Demikian pesan Bapak  Mohammad Natsir (lihat Tausiyah 24 tahun Dewan Da’wah, Media Da’wah, Jakarta 1992). Maka perlu setiap Da'i –  Imam, Khatib, Urang Siak, Tuanku, alim ulama suluah bendang di nagari-nagari -- meneladani  prib adi Mu hamma d SAW dalam memben tuk effectif leader di Medan Da'wah. Da'wah itu, menuju kepada inti dan isi Agama Islam sesuai QS. Al Ahzab, 33 : 21.

Upload: h-masoed-abidin-bin-zainal-abidin-jabbar

Post on 29-May-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hakikat Dakwah Bil Hal Dan Ramadhan

8/9/2019 Hakikat Dakwah Bil Hal Dan Ramadhan

http://slidepdf.com/reader/full/hakikat-dakwah-bil-hal-dan-ramadhan 1/2

H AKIKAT D AKWAH B IL H AL DAN R AMADHAN

Oleh : H. Mas’oed Abidin

Peran da'wah di Ranah Minang – Sumatera Barat – masa ini adalah menyadarkan umatakan peran mereka dalam membentuk kejayaan dan keselamatan diri mereka sendiri. FirmanAllah mengingatkan, "Sesungguhnya Allah tidak akan merobah nasib satu kaum, hingga kaumitu sendiri yang berusaha merobah sikap mereka sendiri." (QS.Ar-Ra’du).

Upaya pembinaan terhadap penduduk atau anak nagari harus di awali dengan mengakuikeberadaan mereka, menjunjung tinggi puncak-puncak kebudayaan mereka, menyadarkanmereka akan potensi besar yang mereka miliki, mendorong mereka kepada satu bentuk kehidupan yang bertanggung jawab . Inilah tuntutan Da'wah Ila-Allah.

Da'wah adalah satu kata, di dalam Al-Qur'an, bermakna ajakan atau seruan. Seruan atauajakan itu, tidak lain adalah seruan kepada Islam, yaitu agama yang diberikan Khaliq untuk manusia dan amat sesuai dengan fithrah manusia itu. Islam adalah agama Risalah.Penyebarannya ditugaskan kepada Rasul. Penyiarannya dilanjutkan oleh da'wah. Sasarannyaagar tercipta keselamatan dan kesejahteraan hidup manusia. Dalam rentang sejarah perjalanandakwah itu tercatat bahwa " Risalah merintis, da'wah melanjutkan "

Risalah yang menjadi tugas rasul itu, berisi khabar gembira dan peringatan. Ditujukanuntuk seluruh umat manusia. Risalah itu cocok untuk semua umat manusia pada setiap zaman.

Nabi Muhammad Rasulullah S.A.W, adalah da'i pertama yang ditetapkan oleh Allah ( QS. Saba’,34 : 28 ). Tugas beliau mengajak manusia dengan ilmu, hikmah dan akhlaq. Kiat atau caramelaksanakan tugas-tugas da'wah itu, secara kontinyu diturunkan oleh Allah SWT seperti, (a).menyeru kejalan Allah, dengan petunjuk yang lurus (QS.Al-Ahzab, 33 : 45-46). (b). menyeruseluruh umat manusia untuk menyembah Allah Azza Wa Jalla. Perintah untuk menyembah Allahdan tidak boleh musyrik, agar manusia hanya meminta kepadaNya dan bersiap diri untuk kembalikepadaNya (QS.Al Qashash, 28 : 87).

Tugas ini telah menjadi tugas semua Rasul Allah sejak awal keberadaan manusia di bumi.Menjadi sempurna dan lengkap dengan keutusan Muhammad. Umat manusia sekarang menjadi

penerus dan pelaksana da'wah itu sepanjang masa (QS. Ar-Ra’d, 13 : 35). Ditegaskan bahwada'wah kita adalah Da'wah Ila-Allah (QS. Ali Imran, 3 : 104). Manhaj-nya adalah Alquran danSunnah Rasul. Pelaksananya setiap muslim. Dan setiap mukmin adalah umat da'wah pelanjutRisalah Rasulullah yakni Risalah Islam. Terlaksananya tugas-tugas da’wah dengan baik akan

menjadikan umat Islam mampu menjawab harapan masyarakat dunia. Untuk keberhasilan itu,diperlukan watak seperti yang dicontohkan oleh penda'wah pertama, yakni Rasulullah SAW.

Da'wah kita adalah Da'wah Ila-Allah. Demikian pesan Bapak Mohammad Natsir (lihatTausiyah 24 tahun Dewan Da’wah, Media Da’wah, Jakarta 1992). Maka perlu setiap Da'i –

Imam, Khatib, Urang Siak, Tuanku, alim ulama suluah bendang di nagari-nagari -- meneladani pribadi Muhammad SAW dalam membentuk effectif leader di Medan Da'wah. Da'wah itu,menuju kepada inti dan isi Agama Islam sesuai QS. Al Ahzab, 33 : 21.

Page 2: Hakikat Dakwah Bil Hal Dan Ramadhan

8/9/2019 Hakikat Dakwah Bil Hal Dan Ramadhan

http://slidepdf.com/reader/full/hakikat-dakwah-bil-hal-dan-ramadhan 2/2

Inti agama Islam adalah tauhid. Implementasinya adalah Akhlaq. Umat masa kini hanyaakan menjadi baik dan kembali berjaya, bila sebab-sebab kejayaan umat terdahulu dikembalikan. Kita semestinya bertindak atas dasar syara’ itu, dan mengajak orang lain untuk menganutnya. "Memulai dari diri da'i, mencontohkannya kepada masyarakat lain", (Al Hadist).Inilah cara yang tepat. Keberhasilan suatu upaya da'wah (gerak da'wah) memerlukan

pengorganisasian (nidzam).

Perangkat dalam organisasi surau , selain orang-orang, adalah juga peralatan da'wah yaitu penguasaan kondisi umat, tingkat sosialnya dan budaya yang melekat pada tata pergaulanmereka yang dapat dibaca dalam peta da'wah (Yusuf Qardhawi, 1990). Peta da'wah,

bagaimanapun kecilnya, memuat data-data tentang keadaan umat yang akan di ajak tersebut.Bimbingan syara’ mengatakan bahwa al haqqu bi-laa nizham yaghlibuhu al baathil bin-nizam

bermakna bahwa yang hak sekalipun, tetapi tidak mengindahkan pengaturan (organisasi)senantiasa akan di kalahkan oleh yang bathil tetapi dijalankan terorganisir. Allah menghendakikelestarian Agama dengan kemampuan mudah, luwes, elastis, tidak beku dan tidak berlaku

bersitegang.

Bulan Ramadhan ini semestinya kita jadikan sebagai bulan dimana kita berkemampuanmembentuk generasi yang mencintai dakwah ilaa Allah, dan membentuk umat yang mengerti

perannya sebagai hamba Allah yang baik.

Wassalam