hakikat belajar dan pembelajaran

19
Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Revolusi di bidang teknologi komunikasi dan informasi ternyata telah mempengaruhi hampir seluruh sendi-sendi kehidupan manusia modern, termasuk dalam dunia pendidikan dengan munculnya istilah-istilah seperti e-learning, e-book sampai e-education. Revolusi ini juga berpengaruh pada paradigma pendidikan akan “tempat” belajar, dimana gedung sekolah yang berdiri tegak dengan atap dan dinding akan semakin tak populer karena manusia bisa belajar di mana saja dengan bantuan teknologi. Di sini yang terpenting adalah interaksi manusia itu dengan materi pelajaran dan proses terusannya, pemahaman dan penguasaan ilmu. Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Nana Syaodih Sukmadinata (2005) menyebutkan bahwa sebagian terbesar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar. Proses belajar pada hakekatnya juga merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat. Artinya, proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang belajar tidak dapat disaksikan. Manusia hanya mungkin dapat menyaksikan dari adanya gejala-gejala perubahan perilaku yang tampak. Oleh karena itu, George R. Knight (1982: 82) menganjurkan lebih banyak kebebasan untuk berekspresi bagi peserta didik dan lingkungan yang lebih terbuka sehingga peserta didik dapat mengerahkan energinya dengan cara yang efektif. Lebih lanjut, peserta didik harus dianggap sebagai makhluk yang dinamis, sehingga harus diberi kesempatan untuk menentukan harapan dan tujuan mereka dan guru (pendidik) lebih berperan sebagai penasehat, penunjuk jalan, dan rekan seperjalanan. Guru bukanlah satu-satunya orang yang paling tahu. Oleh karena itu, pembelajaran harus berpusat pada peserta didik (child centered), tidak tergantung pada text book atau metode pengajaran tekstual.

Upload: mayawi-karim

Post on 20-Jul-2015

589 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Revolusi di bidang teknologi komunikasi dan informasi ternyata telah mempengaruhi

hampir seluruh sendi-sendi kehidupan manusia modern, termasuk dalam dunia pendidikan

dengan munculnya istilah-istilah seperti e-learning, e-book sampai e-education. Revolusi ini juga

berpengaruh pada paradigma pendidikan akan “tempat” belajar, dimana gedung sekolah yang

berdiri tegak dengan atap dan dinding akan semakin tak populer karena manusia bisa belajar di

mana saja dengan bantuan teknologi. Di sini yang terpenting adalah interaksi manusia itu

dengan materi pelajaran dan proses terusannya, pemahaman dan penguasaan ilmu. Belajar

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan

pribadi dan perilaku individu. Nana Syaodih Sukmadinata (2005) menyebutkan bahwa sebagian

terbesar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar.

Proses belajar pada hakekatnya juga merupakan kegiatan mental yang tidak dapat

dilihat. Artinya, proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang belajar tidak dapat

disaksikan. Manusia hanya mungkin dapat menyaksikan dari adanya gejala-gejala perubahan

perilaku yang tampak. Oleh karena itu, George R. Knight (1982: 82) menganjurkan lebih banyak

kebebasan untuk berekspresi bagi peserta didik dan lingkungan yang lebih terbuka sehingga

peserta didik dapat mengerahkan energinya dengan cara yang efektif. Lebih lanjut, peserta

didik harus dianggap sebagai makhluk yang dinamis, sehingga harus diberi kesempatan untuk

menentukan harapan dan tujuan mereka dan guru (pendidik) lebih berperan sebagai

penasehat, penunjuk jalan, dan rekan seperjalanan. Guru bukanlah satu-satunya orang yang

paling tahu. Oleh karena itu, pembelajaran harus berpusat pada peserta didik (child centered),

tidak tergantung pada text book atau metode pengajaran tekstual.

Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 2

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengajukan makalah yang berjudul “

Hakekat Belajar dan Pembelajaran” yang nantinya dapat memperjelas pengertian dan hakekat

dari belajar.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan belajar dan pembelajaran?

2. Apakah tujuan dari belajar dan pembelajaran?

3. Apakah ciri-ciri dari belajar dan pembelajaran?

4. Apa sajakah unsur-unsur dalam belajar dan pembelajaran?

5. Apa sajakah pilar-pilar pendidikan?

C. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas

mata kuliah yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari belajar dan pembelajaran.

2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan dari belajar dan pembelajaran.

3. Untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri belajar dan pembelajaran.

4. Untuk mengetahui dan memahami unsur-unsur belajar dan pembelajaran.

5. Untuk mengetahui dan memahami pilar-pilar pendidikan.

D. Manfaat

Hasil penulisan makalah ini diharapkan mempunyai manfaat teoritis dan manfaat praktif,

sebagai berikut:

1. Manfaat bagi mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa

terhadap hakekat belajar dan pembelajaran.

2. Manfaat bagi penulis sendiri selain untuk meningkatkan pemahaman penulis sekaligus

juga sebagai salah satu syarat penilaian pada pata kuliah Belajar dan Pembelajaran.

Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 3

BAB II

Pembahasan

A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah aktifitas mental atau psikis yang terjadi karena adanya interaksi aktif

antara individu dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan dan

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengatahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan

kebiasaan yang bersifat relatif tetap dalam aspek-aspek berupa kognitif, psikomotor dan afektif

yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan tersebut dapat berubah sesuatu yang sama

sekali baru atau penyempurnaan atau dengan kata lain dari hasil belajar yang telah di peroleh

sebelumnya.

Pada dasarnya, belajar adalah masalah setiap orang. Dengan belajar maka pengetahuan,

keterampilan, kebiasaan, nilai, sikap, tingkah laku, dan semua perbuatan manusia terbentuk,

disesuaikan dan dikembangkan. Oleh karena itu, banyak ahli yang mencoba memberikan

definisi tentang belajar. Adapun beberapa ahli yang mencoba mendefinisikan tentang

pengertian belajar yaitu :

a. Menurut Winkel, Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung

dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan

dalam pengelolaan pemahaman.

b. Menurut Ernest R. Hilgard dalam (1984) belajar merupakan proses perbuatan yang

dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya

berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Sifat perubahannya relatif

permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada

perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan

sebagainya.

c. Sedangkan Pengertian Belajar menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of

Learning 1977, mengemukakan bahwa : Learning is a change in human disposition or

capacity, wich persists over a period time, and wich is not simply ascribable to process of

growth atau belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah

Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 4

belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja.

Gagne berkeyakinan, bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor

dalam diri dan keduanya saling berinteraksi. Dalam teori psikologi konsep belajar Gagne

ini dinamakan perpaduan antara aliran behaviorisme dan aliran instrumentalisme.

d. Moh. Surya, definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.

e. Ngalim Purwanto, mengemukakan belajar adalah setiap perubahan yang relatif

menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau

pengalaman.

f. Ernest R. Hilgard, mengemukakan bahwa Belajar merupakan proses perbuatan yang

dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya

berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Sifat perubahannya relatif

permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada

perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan

sebagainya.

g. Moh. Surya, mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang

bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah

perubahan dari diri seseorang.

Proses belajar sebagai suatu proses berubahnya bentuk tingkah laku tertentu yang

secara relatif permanen, perubahan tingkah laku tersebut hendaknya bukan disebabkan oleh

proses pertumbuhan fisik dan juga bukan karena perubahan kondisi fisik yang temporer

sifatnya.

b. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar

dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan , penguasaan kemahiran dan tabiat ,

serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran

adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses

pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan

Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 5

kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun

mempunyai konotasi yang berbeda. Pembelajaran adalah pemberdayaan potensi peserta didik

menjadi kompetensi. Kegiatan pemberdayaan ini tidak dapat berhasil tanpa ada orang yang

membantu. Adapun beberapa pengertian pembelajaran menurut para ahli adalah sebagai

berikut :

1. Warsita (2008) “Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar

atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik”.

2. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20 “Pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar”.

3. Sudjana, “Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan

sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak,

yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang

melakukan kegiatan membelajarkan”.

4. Corey, “Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara

disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu

dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu,

pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan”.

5. Dimyati dan Mudjiono, “Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam

desain instruksional, untuk membuat siswa belajar aktif, yang menekankan pada

penyediaan sumber belajar”.

6. Trianto, “Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak

sepenuhnya dapat dijelaskan”. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai

produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup.

Pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru untuk

membelajarkan siswanya (mengarhkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya)

dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,

material, fasiliti, peralatan, dan prosedur yang saling mempengaruhi bagi mencapai tujuan

pembelajaran.

Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 6

Pembelajaran yang dimaksud di sini merupakan kurikulum yang menuntut sikap

proaktif guru dalam menciptakan dan memodifikasi aktivitas pelajar bersesuaian dengan

perancangan yang telah dibuat. Yang menjadi kunci atau persoalan pokok dalam rangka

menentukan tujuan pembelajaran adalah keperluan pelajar, mata pelajaran atau bidang

pembelajaran yang diajarkan dan guru itu sendiri. Berdasarkan silabus atau sukatan pelajaran

yang ada dalam kurikulum, hasil-hasil pembelajaran yang diinginkan oleh guru dapat

ditentukan. Guru sendiri adalah sumber utama tujuan bagi para pelajar. Sehubungan itu, guru

seharusnya mampu menentukan tujuan-tujuan pembelajaran yang bermakna dan dapat diukur.

Di samping itu, seorang guru juga harus berupaya memilih dan menentukan model

pembelajaran yang sesuai dengan situasi pelajar yang mengarah kepada matlamat yang telah

diharapkan tersebut.

Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu

seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada

awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi

kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya,

dan lain sebagainya. Kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran

merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya

pelaksanaan pembelajaran.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk

membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar,

dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu

yang relative lama dan karena adanya usaha.

B. Tujuan Belajar dan Pembelajaran

a. Tujuan Belajar

Belajar merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan setiap orang secara maksimal

untuk dapat mengusai atau memperoleh sesuatu. Belajar dapat didefinisikan sebagai “suatu

usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup

perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan keterampilan, dan sebagainya.

Tujuan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi perubahan tingkah laku dari

individu setelah individu tersebut melaksanakan proses belajar. Melalui belajar diharapkan

Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 7

dapat terjadi perubahan (peningkatan) bukan hanya pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek

lainnya. Selain itu tujuan belajar yang lainnya adalah untuk memperoleh hasil belajar dan

pengalaman hidup. Benyamin S Bloom, menggolongkan bentuk tingkah laku sebagai tujuan

belajar atas tiga ranah, yakni:

1. Ranah kognitif berkaitan dengan perilaku yang berhubungan dengan berpikir, mengetahui,

dan memecahkan masalah. Ranah kognitif menurut Bloom, et.al (Winkel, 1999; Dimyati &

Modjiono, 1994) dibedakan atas 6 tingkatan dari yang sederhana hingga yang tinggi, yakni:

Pengetahuan (knowledge), meliputi kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari

dan tersimpan dalam ingatan.

Pemahaman (comprehension), meliputi kemampuan menangkap arti dan makna dari hal

yang dipelajari. Ada tiga subkategori dari pemahaman, yakni:

a. Translasi, yaitu kemampuan mengubah data yang disajikan dalam suatu bentuk ke

dalam bentuk lain.

b. Interpretasi, yaitu kemampuan merumuskan pandangan baru.

c. Ekstrapolasi, yaitu kemampuan meramal perluasan trend atau kemampuan meluaskan

trend di luar data yang diberikan.

d. Penerapan (aplication), meliputi kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk

menghadapi masalah yang nyata dan baru.

e. Analisis (analysis), meliputi kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-

bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Analisis dapat pula

dibedakan atas tiga jenis, yakni:

1. Analisis elemen, yaitu kemampuan mengidentifikasi dan merinci elemen-elemen

dari suatu masalah atau dari suatu bagian besar.

2. Analisis relasi, yaitu kemampuan mengidentifikasi relasi utama antara elemen-

elemen dalam suatu struktur.

3. Analisis organisasi, yaitu kemampuan mengenal semua elemen dan relasi dari

struktur kompleks.

e. Sintesis (synthesis), meliputi kemampuan membentuk suatu pola baru dengan

memperhatikan unsur-unsur kecil yang ada atau untuk membentuk struktur atau

sistem baru. Dilihat dari segi produknya, sintesis dapat dibedakan atas:

1) Memproduksi komunikasi unik, lisan atau tulisan.

2) Mengembangkan rencana atau sejumlah aktivitas.

Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 8

3) Menurunkan sekumpulan relasi-relasi abstrak.

f. Evaluasi (evaluation), meliputi kemampuan membentuk pendapat tentang sesuatu atau

beberapa hal dan pertanggungjawabannya berdasarkan kriteria tertentu.

2. Ranah afektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, minat, aspirasi dan penyesuaian perasaan

sosial. Ranah efektif menurut Karthwohl dan Bloom (Bloom.,et.al,1971) terdiri dari 5 jenis

perilaku yang diklasifikasikan dari yang sederhana hingga yang kompleks, yakni:

a. Penerimaan (reseving) yakni sensitivitas terhadap keberadaan fenomena atau stimuli

tertentu, meliputi kepekaan terhadap hal-hal tertentu, dan kesediaan untuk

memperhatikan hal tersebut.

b. Pemberian respon (responding) yakni kemampuan memberikan respon secara aktif

terhadap fenomena atau stimuli.

c. Penilaian atau penentuan sikap (valuing) yakni kemampuan untuk dapat memberikan

penilaian atau pertimbangan terhadap suatu objek atau kejadian tertentu.

d. Organisasi (organization), yakni konseptualisasi dari nilai-nilai untuk menentukan

keterhubungan diantara nilai-nilai.

e. Karakterisasi, yakni kemampuan yang mengacu pada karakter dan gaya hidup

seseorang.

3. Ranah psikomotor mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan (skill) yang

bersifat manual dan motorik. Ranah psikomotor menurut Simpson (Winkel,

1999;Fleishman & Quaintance, 1984) dapat diklasifikasikan atas:

a. Persepsi (perception), meliputi kemampuan memilah-milah 2 perangsang atau lebih

berdasarkan perbedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing perangsang.

b. Kesiapan melakukan suatu pekerjaan (set), meliputi kemampuan menempatkan diri

dalam keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan.

c. Gerakan terbimbing (mechanism), meliputi kemampuan melakukan gerakan sesuai

contoh atau gerak peniruan.

d. Gerakan terbiasa, meliputi kemampuan melakukan suatu rangkaian gerakan dengan

lancar, karena sudah dilatih sebelumnya.

e. Gerakan kompleks (complex overt response), meliputi kemampuan untuk melakukan

gerakan atau keterampilan yang terdiri dari beberapa komponen secara lancar, tepat,

dan efisien.

Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 9

f. Penyesuaian pola gerakan (adaptation), meliputi kemampuan mengadakan perubahan

dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku.

g. Kreativitas, meliputi kemampuan melahirkan pola gerak-gerik yang baru atas dasar

prakarsa dan inisiatif sendiri.

Selain beberapa tujuan belajar diatas, terdapat pula tujuan belajar yang lain yaitu :

1. Belajar adalah suatu usaha. Perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh, dengan

sistemamatis dengan mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik ,mental

serta dana, panca indera , otak dan anggota tubuh lainnya , demikian pula aspek-aspek

kejiwaan intelegensi, bakat, motivasi, minat dan sebagainya.

2. Belajar bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri antara lain tingkah laku.

3. Belajar bertujuan mengubah kebiasaan, dari yang buruk menjadi baik.

4. Belajar bertujuan untuk mengubah sikap dari negatif menjadi positif, tidak hormat

menjadi hormat, benci menjadi sayang, dan sebagainya.

5. Belajar bertujuan untuk meningkatkan keterampilan atau kecakapan.

6. Belajar bertujuan untuk menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu.

7. Dari uraian diatas dapat diketahui belajar adalah kegiatan manusia yang sangat penting

dan harus dilakukan selama hidup, karena melalui belajar manusia dapat melakukan

perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup.

8. Pengertian belajar yang secara umum disepakati secara luas adalah bahwa pada

dasarnya belajar merujuk pada suatu perubahan.

b. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada dasarnya merupakan harapan, yaitu apa yang diharapkan

dari siswa sebagai hasil belajar. Robert F. Meager (2009) memberi batasan yang lebih jelas

tentang tujuan pembelajaran, yaitu maksud yang dikomunikasikan melalui pernyataan yang

menggambarkan tentang perubahan yang diharapkan dari siswa.

Menurut H. Daryanto (2005) tujuan pembelajaran adalah tujuan yang menggambarkan

pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki siswa sebagai akibat

dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan

diukur. B. Suryosubroto (1990: 23) menegaskan bahwa tujuan pembelajaran adalah rumusan

Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 10

secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh siswa sesudah ia melewati kegiatan

pembelajaran yang bersangkutan dengan berhasil. Tujuan pembelajaran memang perlu

dirumuskan dengan jelas, karena perumusan tujuan yang jelas dapat digunakan sebagai tolak

ukur keberhasilan dari proses pembelajaran itu sendiri. Tujuan pembelajaran tercantum dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP merupakan komponen penting dalam kurikulum

tingkat satuan pendidikan yang pengembangannya harus dilakukan secara profesional.

Tujuan pembelajaran pada hakekatnya mempunyai kedudukan yang sangat penting.

Tujuan pembelajaran ini merupakan landasan bagi:

a. Penentuan isi (materi) bahan ajar.

b. Penentuan dan pengembangan strategi pembelajaran.

c. Penentuan dan pengembangan alat evaluasi.

Tujuan pembelajaran dapat diklasifikasikan atas tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan umum adalah pernyataan umum tentang hasil pembelajaran yang diinginkan yang

mengacu pada struktur orientasi, sedangkan tujuan khusus adalah pernyataan khusus tentang

hasil pembelajaran yang diinginkan yang mengacu pada konstruk tertentu.

Tujuan umum pembelajaran dapat dibedakan atas:

1. Tujuan yang bersifat orientatif, dapat diklasifikasikan pula atas 3 tujuan, yakni:

a. Tujuan orientatif konseptual. Pada tujuan ini tekanan utama pembelajaran adalah agar

siswa memahami konsep-konsep penting yang tercakup dalam suatu bidang studi.

b. Tujuan orientatif prosedural. Pada tujuan ini tekanan utama pembelajaran adalah agar

siswa belajar menampilkan prosedur.

c. Tujuan orientatif teoritik. Pada tujuan ini tekanan utama pembelajaran adalah agar

siswa memahami hubungan kausal penting yang tercakup dalam suatu bidang studi.

2. Tujuan pendukung dapat diklasifikasikan menjadi 2 tujuan, yakni:

a. Tujuan pendukung prasyarat, yaitu tujuan pendukung yang menunjukkan apa yang

harus diketahui oleh siswa agar dapat mempelajari tugas yang didukungnya.

b. Tujuan pendukung konteks, yaitu tujuan pendukung yang membantu menunjukkan

konteks dari suatu tujuan tertentu dengan tujuan yang didukungnya.

c. Selain tujuan umum dan tujuan khusus di atas, terdapat pula tujuan pembelajaran yang

lain yaitu untuk mengembangkan kemampuan, membangun watak dan peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka pencerdasan kehidupan bangsa.

Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 11

C. Ciri-Ciri Belajar dan Pembelajaran

a. Ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut :

1. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat

pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif).

2. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan.

3. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan

terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.

4. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik/ kedewasaan, tidak

karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.

Dari beberapa pengertian belajar tersebut diatas, kata kunci dari belajar adalah

perubahan perilaku. Dalam hal ini, Moh Surya (1997) mengemukakan ciri-ciri dari perubahan

perilaku, yaitu :

1. Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional).

Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari

individu yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya, individu yang

bersangkutan menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan, misalnya

pengetahuannya semakin bertambah atau keterampilannya semakin meningkat,

dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu proses belajar. Misalnya, seorang mahasiswa

sedang belajar tentang psikologi pendidikan. Dia menyadari bahwa dia sedang berusaha

mempelajari tentang Psikologi Pendidikan. Begitu juga, setelah belajar Psikologi

Pendidikan dia menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku,

dengan memperoleh sejumlah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang berhubungan

dengan Psikologi Pendidikan.

2. Perubahan yang berkesinambungan.

Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada dasarnya

merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh

sebelumnya. Begitu juga, pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah diperoleh itu,

akan menjadi dasar bagi pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan

berikutnya. Misalnya, seorang mahasiswa telah belajar Psikologi Pendidikan tentang

Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 12

“Hakekat Belajar”. Ketika dia mengikuti perkuliahan “Strategi Belajar Mengajar”, maka

pengetahuan, sikap dan keterampilannya tentang “Hakekat Belajar” akan dilanjutkan

dan dapat dimanfaatkan dalam mengikuti perkuliahan “Strategi Belajar Mengajar”.

3. Perubahan yang fungsional.

Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan

hidup individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan masa sekarang maupun

masa mendatang. Contoh : seorang mahasiswa belajar tentang psikologi pendidikan,

maka pengetahuan dan keterampilannya dalam psikologi pendidikan dapat

dimanfaatkan untuk mempelajari dan mengembangkan perilaku dirinya sendiri maupun

mempelajari dan mengembangkan perilaku para peserta didiknya kelak ketika dia

menjadi guru.

4. Perubahan yang bersifat positif.

Perubahan perilaku yang terjadi bersifat normatif dan menujukkan ke arah

kemajuan. Misalnya, seorang mahasiswa sebelum belajar tentang Psikologi Pendidikan

menganggap bahwa dalam dalam Prose Belajar Mengajar tidak perlu

mempertimbangkan perbedaan-perbedaan individual atau perkembangan perilaku dan

pribadi peserta didiknya, namun setelah mengikuti pembelajaran Psikologi Pendidikan,

dia memahami dan berkeinginan untuk menerapkan prinsip – prinsip perbedaan

individual maupun prinsip-prinsip perkembangan individu jika dia kelak menjadi guru.

5. Perubahan yang bersifat aktif.

Untuk memperoleh perilaku baru, individu yang bersangkutan aktif berupaya

melakukan perubahan. Misalnya, mahasiswa ingin memperoleh pengetahuan baru

tentang psikologi pendidikan, maka mahasiswa tersebut aktif melakukan kegiatan

membaca dan mengkaji buku-buku psikologi pendidikan, berdiskusi dengan teman

tentang psikologi pendidikan dan sebagainya.

6. Perubahan yang bersifat pemanen.

Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap dan

menjadi bagian yang melekat dalam dirinya. Misalnya, mahasiswa belajar

mengoperasikan komputer, maka penguasaan keterampilan mengoperasikan komputer

tersebut akan menetap dan melekat dalam diri mahasiswa tersebut.

7. Perubahan yang bertujuan dan terarah.

Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 13

Individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai, baik

tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Misalnya, seorang

mahasiswa belajar psikologi pendidikan, tujuan yang ingin dicapai dalam panjang

pendek mungkin dia ingin memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang

psikologi pendidikan yang diwujudkan dalam bentuk kelulusan dengan memperoleh

nilai A. Sedangkan tujuan jangka panjangnya dia ingin menjadi guru yang efektif dengan

memiliki kompetensi yang memadai tentang Psikologi Pendidikan. Berbagai aktivitas

dilakukan dan diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

8. Perubahan perilaku secara keseluruhan.

Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan

semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan

keterampilannya. Misalnya, mahasiswa belajar tentang “Teori-Teori Belajar”, disamping

memperoleh informasi atau pengetahuan tentang “Teori-Teori Belajar”, dia juga

memperoleh sikap tentang pentingnya seorang guru menguasai “Teori-Teori Belajar”.

Begitu juga, dia memperoleh keterampilan dalam menerapkan “Teori-Teori Belajar”.

Menurut Gagne (Abin Syamsuddin Makmun, 2003), perubahan perilaku yang

merupakan hasil belajar dapat berbentuk :

1. Informasi verbal; yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik secara tertulis

maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap suatu benda, definisi, dan

sebagainya.

2. Kecakapan intelektual; yaitu keterampilan individu dalam melakukan interaksi dengan

lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol, misalnya: penggunaan simbol

matematika. Termasuk dalam keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam

membedakan (discrimination), memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan

hukum. Ketrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah.

3. Strategi kognitif; kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan

keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran, strategi kognitif yaitu

kemampuan mengendalikan ingatan dan cara – cara berfikir agar terjadi aktivitas yang

efektif. Kecakapan intelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan

strategi kognitif lebih menekankan pada pada proses pemikiran.

Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 14

4. Sikap; yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam

tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain. Sikap adalah keadaan dalam diri

individu yang akan memberikan kecenderungan vertindak dalam menghadapi suatu

obyek atau peristiwa, didalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai

pemikiran dan kesiapan untuk bertindak.

5. Kecakapan motorik; ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang

dikontrol oleh otot dan fisik.

Sementara itu, Moh. Surya (1997) mengemukakan bahwa hasil belajar akan tampak

dalam :

1. Kebiasaan, seperti : peserta didik belajar bahasa berkali-kali menghindari

kecenderungan penggunaan kata atau struktur yang keliru, sehingga akhirnya ia terbiasa

dengan penggunaan bahasa secara baik dan benar.

2. Keterampilan, seperti : menulis dan berolah raga yang meskipun sifatnya motorik,

keterampilan-keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran

yang tinggi.

3. Pengamatan, yakni proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang

masuk melalui indera-indera secara obyektif sehingga peserta didik mampu mencapai

pengertian yang benar.

4. Berfikir asosiatif, yakni berfikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya

dengan menggunakan daya ingat.

5. Berfikir rasional dan kritis yakni menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar

pengertian dalam menjawab pertanyaan kritis seperti “bagaimana” (how) dan

“mengapa” (why).

6. Sikap yakni kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau

buruk terhadap orang atau barang tertentu sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan.

7. Inhibisi , yaitu menghindari hal yang mubazi

8. Apresiasi, yaitu menghargai karya-karya bermutu.

9. Perilaku afektif yakni perilaku yang bersangkutan dengan perasaan takut, marah, sedih,

gembira, kecewa, senang, benci, was-was dan sebagainya.

Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 15

Sedangkan menurut Bloom, perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar

meliputi perubahan dalam kawasan (domain) kognitif, afektif dan psikomotor, beserta

tingkatan aspek-aspeknya.

Berikut beberapa faktor pendorong mengapa manusia memiliki keinginan untuk belajar:

1. Adanya dorongan rasa ingin tahu

2. Adanya keinginan untuk menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai tuntutan

zaman dan lingkungan sekitarnya.

3. Mengutip dari istilah Abraham Maslow bahwa segala aktivitas manusia didasari atas

kebutuhan yang harus dipenuhi dari kebutuhan biologis sampai aktualisasi diri.

4. Untuk melakukan penyempurnaan dari apa yang telah diketahuinya.

5. Agar mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungannya.

6. Untuk meningkatkan intelektualitas dan mengembangkan potensi diri.

7. Untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.

8. Untuk mengisi waktu luang

b. Ciri-Ciri Pembelajaran

Oemar Hamalik memaparkan tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran,

yaitu:

a) Rencana;

b) Saling ketergantungan;

c) Tujuan

Selanjutnya ciri-ciri pembelajaran, lebih rinci sebagai berikut:

1) Memiliki tujuan, yaitu membentuk siswa dalam suatu perkembangan tertentu.

2) Terdapat mekanisme, prosedur, langkah-langkah, metode, dan teknik yang

direncanakan dan dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3) Fokus materi jelas, terarah dan terencana dengan baik.

4) Adanya aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar.

5) Aktor guru yang cermat dan tepat.

6) Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan siswa dalam proporsi masing-masing;

Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 16

7) Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran.

8) Evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi produk

D. Unsur-Unsur Belajar dan pembelajaran

a. Unsur-Unsur Belajar

Unsur dinamis dalam belajar adalah unsur – unsur yang dapat berubah dalam proses

belajar. Unsur - unsur itu mungkin ada atau tidak dan mungkin melemah atau menguat.

Adapun beberapa unsur itu adalah sebagai berikut :

a. Motivasi dan upaya memotivasi siswa.

b. Bahan belajar dan upaya penyediaannya.

c. Alat bantu belajar dan upaya penyediaannya.

d. Suasana belajar dan upaya pengembangannya.

e. Kondisi subyek yang belajar dan upaya penyiapan serta peneguhannya.

b. Unsur-Unsur Pembelajaran

Unsur Dinamis Pembelajaran Kongruen dengan Unsur Dinamis dalam Proses belajar

siswa. Unsur dinamis yang ada pada guru utamanya adalah motivasi menjadi pendorong untuk

mau dan berusaha membelajarkan siswa, yaitu untuk dapatnya siswa meraih tujuan

pembelajaran. Demikian juga pada siswa, terdapat unsur dinamis, salah satunya adalah

motivasi. Motivasi dalam hal ini menjadi pendorong atau penggerak dari dalam diri siswa.

E. Pilar – Pilar Pendidikan

Upaya untuk meningkatkan mutu dari hasil pendidikan, mendorong UNESCO (1988)

mendeklarasikan empat pilar pembelajaran yaitu:

1. learning to know (pembelajaran untuk tahu);

2. learning to do (pembelajaran untuk berbuat);

3. learning to be (pembelajaran untuk membangun jati diri);

4. learning to live together (pembelajaran untuk hidup bersama secara harmonis).

Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 17

Misi-misi ini, khususnya learning to live together dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan

humaniora, bahkan juga dalam science, tidak mungkin dikembangkan secara speculative

thinking sebagai-mana dikehendaki oleh filsafat ilmu-ilmu sosial dan humaniora yang

mengembangkan pendidikan secara sistematis untuk mendalami ilmu itu sendiri (atau

menjadikan seseorang menjadi ahli di bidang ilmu tersebut), melainkan bagaimana bidang-

bidang ilmu yang ada menjadi alat untuk mengkaji fenomena dan problema sosial serta budaya

yang terjadi sehingga seseorang mampu memecahkan masalah sosial dan budaya tersebut.

Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan men-jadi pribadi, anggota keluarga dan masyarakat

yang baik sesuai dengan nilai-nilai pandangan hidup bangsanya. Dengan pemikiran ini

mendorong peran Dosen tidak hanya menggunakan ceramah monolog atau komunikasi satu

arah, melainkan mampu menciptakan suasana yang ber-makna, menyenangkan, kreatif,

dinamis, serta dialog kreatif.

Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 18

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa :

a. Belajar adalah aktifitas mental atau psikis yang terjadi karena adanya interaksi aktif

antara individu dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan

dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengatahuan, pemahaman,

ketrampilan, sikap dan kebiasaan yang bersifat relatif tetap dalam aspek-aspek

berupa kognitif, psikomotor dan afektif yang disebabkan oleh pengalaman.

b. Pembelajaran adalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

c. Tujuan dari belajar dan pembelajaran semata-mata untuk meningkatkan,

mengembangkan kemampuan yang dimiliki kearah yang lebih baik.

d. Unsur-Unsur belajar dan pembelajaran saling berkaitan antara satu dengan lainnya,

begitu pula dengan cirri-ciri dari belajar dan pembelajaran itu sendiri.

e. Ada 4 pilar pendidikan yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, and

learning to live together.

B. Saran

Sebagai seorang calon pendidik, untuk mengetahui hakikat dari belajar dan

pembelajaran sangat penting. Sehingga, diharapkan kepada pembaca makalah ini

terutama calon pendidik dapat memahai betul maksud dari hakikat dan pembelajaran

sehingga dapat mengambil langkah atau cara yang paling tepat untuk menghadapi

perkembangan dalam dunia pendidikan yang terus mengalami perkembangan.

Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 19

DAFTAR PUSTAKA

file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/195901191986011-

USEP_KUSWARI/Hakikat_Belajar_dan_Pembelajaran.pdf / Rabu 19 Maret 2014/Pukul

16.30

http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/ Rabu 19 Maret 2014/Pukul

16.30

http://dedi26.blogspot.com/2013/04/pengertian-pembelajaran-menurut-para.html/

Rabu 19 Maret 2014/Pukul 16.30

http://eccozoezanto.blogspot.com/2013/04/tujuan-belajar.html/Rabu 19 Maret

2014/Pukul 16.30

http://hikmatunnailah.blogspot.com/2012/10/hakikat-belajar-dan-pembelajaran.html/

Rabu 19 Maret 2014/ Pukul 16.30 WIT

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=

8&ved=0CDoQFjAC&url=http%3A%2F%2Feprints.uny.ac.id%2F8597%2F3%2Fbab%2520

2%2520%252008108249131.pdf&ei=S6EpU_elDof9rAf6roEY&usg=AFQjCNEd04wJsksS5

AhShIbvUxLjmRXeAQ&bvm=bv.62922401,d.bmk / Rabu 19 Maret 2014/Pukul 16.30

http://pomizipedagogy.wordpress.com/about/pengertian-pembelajaran/Rabu 19 Maret

2014/Pukul 16.30