hakikat teori-teori belajar dan gagasan pembaharuan pembelajaran ips sd

33
HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN IPS SD Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan IPS SD Dosen Pengampu: Drs. H. Siradjuddin, S.Pd, M.Pd Oleh: Kelompok Astronot PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2014

Upload: fikahati-rachmawati

Post on 12-Jul-2015

1.075 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN

GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN IPS SD

Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Pendidikan IPS SD

Dosen Pengampu:

Drs. H. Siradjuddin, S.Pd, M.Pd

Oleh:

Kelompok Astronot

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2014

Page 2: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN

GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN IPS SD

Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Pendidikan IPS SD

Dosen Pengampu:

Drs. H. Siradjuddin, S.Pd, M.Pd

Oleh:

Kelompok Astronot

Anggota:

Luluk Kustiana 12010644049 (02)

Elga Nita Hidayanti 12010644050 (03)

Fikahati Rachmawati 12010644051 (04)

Nisrina Wian Candra 12010644117 (21)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2014

Page 3: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah, dan pertolongan-Nya sehingga dapat diselesaikannya makalah

yang berjudul “Hakikat Teori-Teori Belajar dan Gagasan Pembaharuan

Pembelajaran IPS SD” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk

menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan IPS SD.

Dalam penulisan makalah ini disampaikan ucapan terima kasih kepada

pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah, khususnya kepada:

1. Drs. H. Siradjuddin, S.Pd, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah

Pendidikan IPS SD yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran

dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, serta dorongan dalam rangka

penyelesaian penyusunan makalah ini.

2. Rekan-rekan PGSD angkatan 2012, khususnya di kelas E PGSD 2012,

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya.

3. Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta

yang telah memberikan dorongan, doa dan bantuan yang besar kepada

kami.

4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Makalah ini membahas tentang hakikat teori-teori belajar, makna dari

proses dan hasil pembelajaran, hakikat konsep pembaharuan dalam pembelajaran

di SD, dan ciri-ciri gagasan pembaharuan dalam pembelajaran di SD. Teori

belajar merupakan suatu kegiatan seseorang untuk mengubah perilaku mereka.

Seluruh kegiatan belajar selalu diikuti oleh perubahan.

Akhir kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Seperti

pepatah “Tiada gading yang tak retak”, kami menyadari bahwa dalam pembuatan

makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, sesuai dengan prinsip ilmiah,

kami menerima koreksi, saran, dan kritik yang bersifat membangun demi

perbaikan makalah ini.

Surabaya, 15 April 2014

Penyusun

Page 4: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

DAFTAR ISI

Halaman Sampul .............................................................................................. i

Kata Pengantar ................................................................................................. ii

Daftar Isi........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2

1.3 Tujuan ............................................................................................... 2

1.4 Manfaat ............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

2.1 Hakikat Teori-teori Belajar ............................................................... 3

2.2 Makna Dari Proses dan Hasil Pembelajaran ..................................... 11

2.3 Konsep Pembaharuan Dalam Pembelajaran di SD ........................... 16

2.4 Ciri-Ciri Gagasan Pembaharuan Pembelajaran IPS SD ................... 22

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 27

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 27

3.2 Saran ................................................................................................. 28

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 29

Page 5: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Harus disadari, seiring dengan makin bertambahnya usia planet bumi

dan segala makhluk hidup yang menghuninya, banyak pula perubahan-

perubahan yang mengiringinya. Manusia sebagai makhluk yang paling cerdas

di planet bumi ini bersifat sangat dinamis, sehingga dengan kemampuannya

tersebut banyak hal-hal yang baru muncul setiap saatnya. Dalam bidang

pendidikan dan khususnya pembelajaran di sekolah, pembaruan dari waktu

ke waktu selalu terjadi, sehingga penting bagi kita untuk mengikuti

pembaruan tersebut agar kita tidak kehilangan jejak dalam mengikuti

perubahan dan pergeseran yang terjadi di planet bumi ini. Istilah pembaruan

dalam pendidikan dan pembelajaran dapat digunakan dalam berbagai aspek

yang melingkupi pendidikan dan pembelajaran. Contohnya, Undang-Undang

Guru dan Dosen adalah produk pembaruan di bidang peraturan dan

perundangan dalam bidang pendidikan dan pembelajaran. Demikian pula

dengan banyaknya penerapan berbagai metode pembelajaran yang saat ini

dikenal dengan metode pembelajaran yang menyenangkan juga merupakan

pembaruan di bidang pembelajaran. Tidak selalu pembaruan itu merupakan

sesuatu hal yang baru sama sekali, dapat saja pembaruan merupakan sesuatu

yang disempurnakan dan dikemas ulang dengan atribut baru dari yang lama

dan diperkenalkan dengan label atau nama yang baru.

Sebagai mahasiswa sebagai calon guru, penting untuk mengikuti jejak

guru dan praktisi pendidikan yang telah berproses menghasilkan pembaruan-

pembaruan yang mungkin tanpa kita sadari ataupun dirancang. Dengan

begitu, dapat selalu diidentifikasi berbagai masalah yang mungkin timbul

karena penerapan perubahan tersebut dan segera dapat memperbaiki dan

menyempurnakan sehingga dapat saja akan muncul sebuah pembaruan yang

lain lagi. Jadi, teori belajar dan pembaharuan dalam pendidikan penting untuk

dikaji lebih mendalam.

Page 6: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut dapat diperoleh rumusan masalah.

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Apakah hakikat teori-teori belajar?

2. Apa saja makna dari proses dan hasil pembelajaran?

3. Apa yang dimaksud dengan konsep pembaharuan dalam pembelajaran

di SD?

4. Apa ciri-ciri gagasan pembaharuan pembelajaran IPS SD?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam makalah ini adalah:

1. Untuk memahami hakikat teori-teori belajar.

2. Untuk memahami makna dari proses dan hasil pembelajaran.

3. Untuk memahami yang dimaksud dengan konsep pembaharuan dalam

pembelajaran di SD.

4. Untuk memahami ciri-ciri gagasan pembaharuan pembelajaran IPS

SD.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dalam makalah ini adalah:

1. Mahasiswa memahami hakikat teori-teori belajar.

2. Mahasiswa memahami makna dari proses dan hasil pembelajaran.

3. Mahasiswa memahami apa yang dimaksud dengan konsep

pembaharuan dalam pembelajaran di SD.

4. Mahasiswa memahami apa ciri-ciri gagasan pembaharuan

pembelajaran IPS SD.

Page 7: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Teori-Teori Belajar

Sebelum mengetahui hakikat teori belajar, berikut ini dibahas

mengenai hakikat teori. Secara umum teori diartikan sebagai

pendapat. Sedangkan dalam pengertian khusus, teori hanya digunakan dalam

lingkungan ilmu atau biasa disebut teori ilmiah. Dalam pengertian khusus ini,

Kerlinger (1973:9) menyatakan bahwa :“ A theory is a set of interrelated

constructs (concepts), definitions, and propositions that present a systematic

view of phenomena by specifying relations among variables, with the purpose

of explaning and predicting the phenomena.” Di dalam definisi ini

terkandung tiga konsep penting. Pertama, suatu teori adalah satu set

proposisi yang terdiri atas konsep-konsep yang berhubungan. Kedua, teori

memperlihatkan hubungan antar variabel atau antar konsep yang menyajikan

suatu pandangan yang sistematik tentang fenomena. Ketiga, teori haruslah

menjelaskan variabelnya dan bagaimana variabel itu berhubungan.

Dengan demikian, teori dianggap sebagai sarana pokok untuk

menyatakan hubungan sistematik dalam gejala sosial maupun natura yang

ingin diteliti dan juga merupakan alat dari ilmu (tool of science). Di lain

pihak, teori juga merupakan alat penolong teori. Sebagai alat dari ilmu, teori

mempunyai peranan sebagai: (a) teori sebagai orientasi utama dari ilmu, (b)

teori sebagai konseptualisasi dan klasifikasi, (c) teori meringkas fakta, (d)

teori memprediksi fakta-fakta, dan (e) teori memperjelas celah kosong.

Teori mempunyai hubungan yang erat dengan penelitian dan juga

dapat meningkatkan arti dari penemuan penelitian. Tanpa teori, penemuan

tersebut akan merupakan keterangan-keterangan empiris yang berpencar.

Makin banyak penelitian yang dituntun oleh teori, maka makin banyak pula

kontribusi penelitian yang secara langsung dapat mengembangkan ilmu

pengetahuan (disarikan dari Moh. Nazir, 1983:22-25).

Page 8: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

Sementara itu, Ismaun (2001:32) mengemukakan bahwa teori adalah

pernyataan yang berisi kesimpulan tentang adanya keteraturan

subtantif. Menemukan keteraturan itulah tugas ilmuwan, dan dengan

kemampuan kreatif rekayasanya, ilmuwan dapat membangun keteraturan

rekayasa. Keteraturan rekayasa ini dapat dibedakan dalam tiga keteraturan,

yaitu : (1) keteraturan alam, (2) keteraturan kehidupan sosial manusia dan (3)

keteraturan rekayasa teknologi.

1. Keteraturan Alam

Alam semesta ini memiliki keteraturan yang determinate.

Ilmu-ilmu kealaman biasa disebut hardscience, karena segala proses

alam yang berupa anorganik sampai organik dan hubungan satu

dengan lainnya sehingga dapat dideskripsikan,

dikontrol, dan diprediksikan relatif tepat.

Memang, hingga sejauh ini kemampuan manusia dalam

membangun berbagai teori tentang kealaman (natura), baik yang

organik maupun anorganik, sudah begitu maju dan canggih. Dengan

kemajuan teori ini, manusia mampu memperlakukan alam sedemikian

rupa, dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan kemajuan

peradaban manusia itu sendiri. Namun di sisi lain, kadang kala

manusia menjadi kebabalasan dalam memperlakukan alam serta

mengekploitasinya diluar batas kendali. Tak heran, akibatnya alam

pun menjadi marah dan tidak ramah lagi. Contoh, kasus penebangan

pohon dan penggundulan hutan secara membabi-buta, serta

menghilangkan daerah-daerah resapan air yang berubah menjadi

“hutan beton” telah menimbulkan terjadinya banjir di mana-mana.

Begitu juga, kasus pemanasan global dan rusaknya lapisan ozon

merupakan cerminan dari ketidakarifan manusia dengan ilmu dan teori

yang dimilikinya dalam memperlakukan alam.

Dengan demikian, kiranya dibutuhkan kesadaran moral dan

kearifan yang tinggi manakala manusia hendak mengembangkan dan

memanfaatkan teori-teori tentang kealaman. Sehingga pada akhirnya

Page 9: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

segala teori yang ditemukan benar-benar dapat menjadikan berkah

bagi kehidupan manusia dan tidak sebaliknya.

2. Keteraturan Kehidupan Sosial Manusia

Hidup manusia memiliki keragaman yang sangat luas. Faktor

dan variabel yang berperan dalam kehidupan manusia pun sangat

banyak dan kita tidak selalu dapat memprediksikannya selalu linier.

Oleh karena itu, ilmu tentang kehidupan manusia ini termasuk soft

science yang bersifat indeterminate. Meski kemajuannya tidak sehebat

ilmu dan teori dalam bidang keteraturan alam (hard science), ternyata

ilmu dan teori tentang kehidupan manusia pun atau soft

sciencemengalami perkembangan yang signifikan. Perubahan dan

kemajuan ilmu tentang kehidupan manusia atau soft science ini

sebetulnya tidak bisa dilepaskan dari akibat kemajuan kedua hukum

keteraturan lainnya.

Sebagai contoh, ketika manusia mampu menciptakan teknologi

komputer atau transportasi, maka secara langsung atau tidak langsung

akan berpengaruh terhadap pola hidup manusia itu sendiri, baik dalam

hal ekonomi, sosial, politik, atau pun dalam perilaku sehari-hari. Pada

gilirannya hal ini mendorong pula untuk berkembangnya ilmu dan

teori tentang kehidupan manusia, seperti teori ekonomi, pendidikan,

sosial dan sebagainya.

Yang menjadi persoalan ketika perkembangan ilmu dan teori

tentang kehidupan manusia atau soft science ini tidak disertai dengan

etik dan moral, maka yang terjadi justru kemunduran dan proses

dehumanisasi yang menghilangkan fitrah kemanusiaan.

3. Keteraturan Rekayasa Teknologi

Keteraturan alam yang determinate, dapat dibedakan menjadi

dua; yakni keteraturan substantif dan keteraturan esensial. Pohon

mangga Arumanis akan berbuah mangga Arumanis. Ketika ilmuwan

berupaya menemukan esensi pohon mangga yang tahan hama

penyakit, ilmuwan berupaya membuat rekayasa agar dapat diciptakan

pohon mangga baru Manalagi yang enak buahnya, banyak buahnya,

Page 10: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

dan pohonnya tahan hama penyakit, di sini tampak bahwa ilmuwan

mencoba menemukan keteraturan esensial pada benda organik.

Produk teknologi merupakan produk kombinasi antara pemahaman

ilmuwan tentang keteraturan esensial yang determinate dengan upaya

rekayasa kreatif manusia mengikuti hukum keteraturan alam.

Teori adalah seperangkat azaz yang tersusun tentang kejadian-kejadian

tertentu dalam dunia nyata. Teori merupakan seperangkat preposisi yang

didalamnya memuat tentang ide, konsep, prosedur dan prinsip yang terdiri dari

satu atau lebih variable yang saling berhubungan satu sama lainnya dan dapat

dipelajari, dianalisis dan diuji serta dibuktikan kebenarannya. Dari dua pendapat

diatas, teori adalah seperangkat azaz tentang kejadian-kejadian yang didalamnnya

memuat ide, konsep, prosedur dan prinsip yang dapat dipelajari, dianalisis dan

diuji kebenarannya. Teori belajar adalah suatu teori yang di dalamnya terdapat

tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa,

perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di

luar kelas.

Sedangkan pengertian belajar adalah suatu kegiatan sengaja organisme

mengubah perilaku. Semua kegiatan belajar, pasti diikuti perubahan, meliputi

kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian

diri dan sebagainya. Menurut Bloom, ranah atau matra yang berubah itu meliputi

ranah kognitif, afektif dan psikomotor, masing-masing dirinci ke dalam jangkauan

kemampuan sebagai berikut: Pertama, Cognitif Domain, meliputi: a) Knowledge;

b) Coprehension; c) Application; d) Analysis; e) synthesis; f) evaluation. Kedua,

Affective Domain, meliputi a) Receiving, b) responding, c) valuing, d)

organization, e) characterization’. Ketiga, Psychomotor Domain, meliputi a)

iniatory level; b) preroutine level; c) routinized level;

Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu

untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap

menjadi bersikap benar, dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu.

Belajar tidak hanya sekedar memetakan pengetahuan atau informasi yang

disampaikan. Namun bagaimana melibatkan individu secara aktif membuat atau

pun merevisi hasil belajar yang diterimanya menjadi suatu pengalamaan yang

Page 11: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

bermanfaat bagi pribadinya. Pembelajaran merupakan suatu sistim yang

membantu individu belajar dan berinteraksi dengan sumber belajar dan

lingkungan.

Dari penjelasan mengenai hakekat teori dan hakekat belajar tersebut dapat

dirumuskan bahwa hakekat teori belajar merupakan suatu kegiatan seseorang

untuk mengubah perilaku mereka. Seluruh kegiatan belajar selalu diikuti oleh

perubahan yang meliputi kecakapan, keterampilan dan sikap, pengertian dan harga

diri, watak, minat, penyesuaian diri dan lain sebagainya. Perubahan tersebut

meliputi perubahan kognitif, perubahan psikomotor, dan perubahan afektif.

Penjelasan tentang apa yang terjadi merupakan teori-teori belajar. Teori

belajar adalah upaya untuk menggambarkan bagaimana orang dan hewan belajar,

sehingga membantu kita memahami proses kompleks inheren pembelajaran.

Untuk menambah informasi mengenai hakekat teori-teori belajar, berikut

ini dipaparkan hakekat teori belajar menurut para ahli:

1. B.F. Skiner

Skinner menyatakan bahwa belajar merupakan “Tingkah laku

sebagai hubungan antara perangsang (S) dan respon (R)” yang terkenal

dengan teorinya yaitu Operant Conditioning Theory. Ada dua macam

respon dalam kegiatan belajar Respondent response reflexive respons,

bersifat spontan atau dilakukan secara reflek, diluar kemampuan

seseorang. Dalam situasi yang demikiasn seseorang cukup belajar dengan

stimulus yang diberikan dan ia akan memberikan respons yang sepadan

dengan stimuli yang datang. Operant Response (Instrumental Response),

respon yang timbul dan berkembangnya dikuti oleh perangsan-perangsang

tertentu. Perangsang yang demikian disebut dengan reinforcing stimuli

atau reinforcer, karena perangsang ini memperkuan respons yang telah

dilakukan oleh organisme. Prosedur pembentukan tingkah laku dalam

operant response secara sederhana adalah sebagai berikut:

Mengidentifikasi hal-hal apa yang merupakan reinforcer bagi tingkah laku

yang akan dibentuk. Menganalisa, dan selanjutnya mengidentifikasi

komponen-komponen itu lalu disusun dalam urutan yang tepat untuk

menuju kepada terbentuknya tingkah laku yang dimaksud. Berdasarkan

Page 12: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

urutan komponen-komponen itu sebagai tujuan sementara,

mengidentifikasi reinforcer untuk masing-masing komponen-komponen

itu. Melakukan pembentukan tingkah laku, dengan mengunakan urutan

yang telah disusun. Kalau komponen pertama telah dilakukan, maka

hadiahnya (reinforcer) diberikan. Kemudian komponen kedua, jika yang

pertama sudah terbentuk, yang kemudian diberi hadiah pula (komponen

pertama tidak memerlukan hadiah lagi).

2. Pavlov

Dalam teorinya Pavlov menyatakan bahwa gerakan refleks itu

dapat dipelajari dan dapat berubah dengan melakukan latihan. Refleks

dibagi menjadi dua bagian, yaitu refleks wajar (unconditioned reflex) dan

refleks bersyarat (conditioned reflex). Refleks wajar, refleks yang terjadi

dengan sendirinya saat diberikan rangsang, sedangkan refleks bersyarat

adalah refleks yang harus dipelajari. Menurut teori conditioning, belajar

adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat

(conditions), dapat berupa latihan yang dilakukan secara terus menerus

sehingga menimbulkan reasksi (response). Kelemahannya adalah

menganggap bahwa belajar adalah hanyalah terjadi secara otomatis dan

lebih menonjolkan peranan latihan-latihan, dimana keaktifan dan pribadi

seseorang tidak dihiraukan.

3. Guthrie

Teori yang dikemukakan oleh Guthrie adalah teori conditioning

yang menitikberatkan pada cara-cara atau upaya tertentu untuk mengubah

kebiasaan yang kurang baik menjadi kebiasaan yang baik. Menurut

Guthrie tingkah laku manusia itu adalah merupakan deretan-deretan

tingkah laku yang terdiri dari unit-unit. Unit-unit tingkah laku ini

merupakan respons atas rangsangan ang terjadi sebelumnya dan menjadi

rangsang berikutnya. Beberapa metode yang disarankan Guthrie untuk

mengubah tingkah laku atau kebiasaan-kebiasaan adalah :

a) Metode Reaksi Berlawanan (Incompatible Response Method)

Dasar pemikiran metode reaksi berlawanan adalah bahwa manusia

Page 13: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

adalah merupakan organisme yang selalu bereaksi terhadap

rangsang-rangsang.

b) Metode Membosankan (Exhaustion Method). Hubungan asosiasi

antara rangsang dengan reaksi pada tingkah laku yang buruk

dibiarkan sampai kemudian menjadi bosan atas keburukannya.

c) Metode Mengubah Lingkungan (Change of Enviromental Method)

Adalah cara yang digunakan dengan memutuskan hubungan

rangsang antara rangsang dengan respons yang buruk yang akan

dihilangkan.

4. E.L. Thorndike

Thorndike menyatakan ada 2 prinsip belajar, yaitu law of effect dan

law of exercise, yang terangkum dalam teorinya yaitu The Connectionism

Theory. Law of Effect adalah prinsip yang menyatakan bahwa seseorang

dapat dengan cepat menguasai perilaku baru, apabila ia merasa

memperoleh susuatu yang menyenangkan, memuaskan ketika melakukan

perbuatan (response) yang berkenaan dengan perilaku tersebut di atas.

Law of Exercise adalah prinsip yang menyatakan bahwa makin sering

perilaku baru itu dipraktekkan atau dilatih penerapannya makin kuat dan

makin cepat berintegrasi dengan keseluruhan perilaku kebiasaannya.

5. Clark C. Hul

Dalam teorinya ia mengatakan bahwa suatu kebutuhan harus ada

pada diri seseorang yang sedang belajar, kebutuhan itu dapat berupa motif,

maksud, ambisi, atau aspirasi. Dalam hal ini efisiensi belajar tergantung

pada besarnya tingkat pengurangan dan kepuasan motif yang

menyebabkan timbulnya usaha belajar individu. Prinsip penguat

(reinforcer) menggunakan seluruh situasi yang memotivasi, mulai dari

dorongan biologis yang merupakan kebutuhan utama seseorang sampai

pada hasil-hasil yang memberikan ganjaran bagi seseorang. Jadi pada diri

seseorang harus ada motif sebelum belajar terjadi atau dilakukan.

6. Piaget

Piaget mengemukakan aspek-aspek perkembangan intelektual anak

sebagai berikut: Aspek struktur Ada hubungan fungsional antara tindakan

Page 14: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

fisik, tindakan mental, dan perkembangan berpikir logis anak-anak.

Tindakan-tindakan menuju perkembangan operasi-operasi dan selanjutnya

menuju pada perkembangan struktur-struktur. Struktur yang juga disebut

skemata atau juga biasa disebut dengan konsep, merupakan organisasi

mental tingkat tinggi yaitu aspek isi dan aspek fungsi. Aspek isi

Isi maksudnya adalah pola perilaku anak khas yang tercermin pada

respons yang diberikannya terhadap berbagai masalah atau situasi yang

dihadapinya. Aspek fungsi yaitu cara yang digunakan organisme untuk

membuat kemajuan intelektual. Perkembangan intelektual didasarkan pada

dua fungsi yaitu organisasi dan adaptasi.

7. Jerome S. Bruner

Bruner menyatakan bahwa inti belajar adalah bagaimana orang

memilih, mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara

aktif. Menurut Bruner selama kegiatan belajar berlangsung hendakanya

siswa dibiarkan untuk menemukan sendiri (discovery learning) makna

segala sesuatu yang dipelajari. Dalam hal ini siswa diberi kesempatan

seluas-luasnya untuk berperan dalam memecahkan masalah. Dengan cara

tersebut diharapkan mereka mampu memahami konsep-konsep dalam

bahasa mereka sendiri.

8. Robert M. Gagne

Gagne mengemukakan ada lima kemampuan hasil belajar yaitu

tiga bersifat kognitif, satu bersifat afektif, dan satu bersifat psikomotorik.

9. David Ausubel

Ia mengemukakan teori belajar yaitu teori belajar bermakna.

Belajar dapat diklasifikasikan dalam dua dimensi, yaitu: Dimensi yang

berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran disajikan kepada

siswa melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi yang menyangkut cara

bagaimana siswa dapat mengabaikan informasi pada struktur kognitif yang

ada. Struktur kognitif adalah fakta, konsep, dan generalisasinya yang telah

dipelajari dan diingat siswa. Dalam implementasinya, teori ini terdiri dari

dua fase, itu mula-mula ia menyangkut pemberian “the organizer” atau

materi pendahuluan diberikan sebelum kegiatan berlangsung dan dalam

Page 15: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

tingkat abstraksi. Fase berikutnya dimana organisasinya lebih spesifik dan

terarah.

10. Teori Psikologi Gestalt

Teori ini disebut juga field theory atau insight full lerning.

Menurutnya manusia bukan hanya sekadar makhluk reaksi yang hanya

berbuat atau bereaksi jika ada rangsang yang mempengaruhinya. Manusia

adalah individu yang mempunyai kebulatan antara jasmani dan rohani.

Secara pribadi manusia tidak secara langsung bereaksi kepada rangsang,

dan tidak pula reaksi itu dilakukan secara tidak terarah, tidak pula

dilakukan dengan cara trial and error.

Ada tiga golongan besar teori belajar yaitu teori belajar menurut ilmu jiwa

daya, teori belajar ilmu jiwa Gestalt dan teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi.

Pengertian teori belajar menurut ilmu jiwa daya adalah bermacam-macam daya

yang ada pada manusia bisa dilatih untuk memenuhi fungsinya. Sebagai contoh

adalah melatih daya ingat dengan menghafal istilah asing atau angka.

Sedangkan pengertian teori belajar menurut ilmu jiwa Gestalt adalah

belajar secara keseluruhan lebih penting dan pada belajar bagian atau unsur.

Berdasarkan aliran ini belajar dimulai pada saat diperoleh insight dengan melihat

hubungan tertentu berbagai unsur dalam situasi tertentu. Insight ini tergantung

pada pengalaman, kesanggupan, kompleksitas suatu situasi, latihan dan kesalahan.

Jadi, hakekat teori belajar merupakan suatu kegiatan seseorang untuk

mengubah perilaku mereka. Seluruh kegiatan belajar selalu diikuti oleh perubahan

yang meliputi kecakapan, pengetahuan, keterampilan dan sikap, pengertian, harga

diri, watak, minat, penyesuaian diri, dan lain sebagainya. Perubahan tersebut

meliputi perubahan kognitif, perubahan psikomotor, dan perubahan afektif. Teori

belajar adalah upaya untuk menggambarkan bagaimana orang dan hewan belajar,

sehingga membantu manusia memahami proses kompleks inheren pembelajaran.

2.2 Makna Dari Proses dan Hasil Pembelajaran

Pengertian proses pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses

Page 16: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta

pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,

pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar

dengan baik.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran,

walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru

mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga

mencapai sesuatu obyektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat

mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta ketrampilan (aspek

psikomotor) seseorang peserta didik.

Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu

pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara

guru dengan peserta didik. Adapun menurut Oemar Hamalik, Pembelajaran

adalah suatu kombinasi yang tersusun, meliputi unsur-unsur manusiawi, material,

fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai

tujuan pembelajaran, dalam hal ini manusia terlibat dalam sistem pengajaran

terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya, materi meliputi; buku-buku, papan

tulis dan lain-lainnya. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas dan

audiovisual. prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi,

praktek belajar, ujian dan sebagainya.

Pembelajaran biasanya terjadi dalam situasi formal yang secara sengaja

diprogramkan oleh guru dalam usahanya mentransformasikan ilmu kepada peserta

didik, berdasarkan kurikulum dan tujuan yang hendak dicapai. Melalui

pembelajaran peserta didik melakukan proses belajar sesuai dengan rencana

pengajaran yang telah diprogramkan. Dengan demikian, unsur kesengajaan

melalui perencanaan oleh pihak guru merupakan ciri utama pembelajaran. Upaya

pembelajaran yang berakar pada pihak guru dilaksanakan secara sistematis yaitu

dilakukan dengan langkah-langkah teratur dan terarah secara sistematik. yaitu

secara utuh dengan memperhatikan berbagai aspek. Maka konsep belajar dan

pembelajaran merupakan dua kegiatan yang berproses dalam suatu sistem.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa fungsi pembelajaran secara umum adalah

merangsang dan menyukseskan proses belajar dan untuk mencapai tujuan,

Page 17: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

Sedangkan fungsi belajar adalah dapat memanfaatkan semaksimal mungkin

sumber belajar untuk mencapai tujuan belajar, yaitu terjadinya perubahan dalam

diri peserta didik. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai konsep

belajar dan mengajar (pembelajaran), berikut dipaparkan kedua konsep itu.

Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan

menghasilkan hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar

sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam

rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh

kualitas pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri.

Dalam setiap mengikuti proses pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap

peserta didik mengharapkan mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil

belajar yang baik dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Hasil

belajar yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika proses

belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik.

Tipe hasil belajar terdiri dari: ranah kognitif, afektif dan psikomotor

(Bloom dalam Dimyati 2002:26). Ketiganya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi

merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, bahkan membentuk

hubungan hierarki. Dalam penelitian ini hanya ranah kognitif saja, meliputi: a)

tipe hasil belajar pengetahuan hafalan, b) pemahaman, c) penerapan, d) analisis, e)

sintesis dan f) evaluasi. (Sularyo 2004:9).

Proses belajar merupakan suatu aktivitas psikis/mental yang berlangsung

dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-

perubahan yang relative konstan dan berbekas. Perubahan perilaku ini merupakan

hasil belajar yang mencakup ranah kognitif, ranah afektif dan ranah

psikomotorik.(Suprayekti,2003:4).

Hasil belajar adalah angka yang diperoleh siswa yang telah berhasil

menuntaskan konsep-konsep mata pelajaran sesuai dengan kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yang ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Begitu

juga hasil belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang tetap

sebagai hasil proses pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi

tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Page 18: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

Prinsip yang mendasari penilaian hasil belajar yaitu untuk memberi

harapan bagi siswa dan guru untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Kualitas dalam arti siswa menjadi pembelajar yang efektif dan guru menjadi

motivator yang baik. Dalam kaitan dengan itu, guru dan pembelajar dapat

menjadikan informasi hasil penilaian sebagai dasar dalam menentukan langkah-

langkah pemecahan masalah, sehingga mereka dapat memperbaiki dan

meningkatkan belajarnya (Rasyid, 2008 : 67).

Faktor faktor yang mempengaruhi prestasi belajar (hasil belajar) yaitu :

1) Faktor bahan atau hal yang dipelajari

Bahan atau hal yang dipelajari ikut menentukan bagaimana

proses pembelajaran dapat berlangsung, dan bagaimana hasilnya

agar dapat sesuai dengan yang diharapkan.

2) Faktor lingkungan

Faktor lingkungan terdiri dari :

a) Lingkungan alami

Yang dimaksud dengan lingkungan alami adalah

keadaan lingkungan disekitar siswa yang dapat

mempengaruhi hasil belajar, seperti temperatur udara dan

kelembaban. Belajar dengan udara yang segar akan lebih baik

hasilnya daripada belajar dalam kondisi pengab dan udara

panas.

b) Lingkungan sosial

Lingkungan sosial yang baik yang berwujud manusia

maupun hal hal lain akan berpengaruh langsung dalam proses

dan hasil belajar siswa. Siswa yang sedang belajar

memecahkan persoalan dan dibutuhkan ketenangan, dengan

kehadiran orang lain yang selalu mondar mandir didekatnya

maka siswa tersebut akan terganggu.

3) Faktor instrumental

Faktor instrumental adalah faktor yang ada dan

pemanfaatannya telah dirancang sesuai dengan hasil belajar yang

diharapkan. Faktor ini dapat berfungsi sebagai sarana untuk

Page 19: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirancang , faktor ini

dapat berupa :

a) Hardware (perangkat keras) seperti gedung, perlengkapan

belajar, alat praktikum.

b) Software (perangkat lunak), perangkat ini berupa

kurikulum, program, peraturan dan pedoman pembelajaran.

4) Faktor kondisi individu siswa

Faktor kondisi individu siswa mencakup dua hal yaitu :

a) Kondisi Fisiologis

Kondisi fisiologis sangat berpengaruh terhadap

kegiatan pembelajaran seorang siswa. Seorang siswa yang

dalam kondisi bugar jasmaninya akan berlainan dengan

belajarnya siswa yang dalam keadaan kelelahan. Disamping

kondisi fisiologis umum, hal yang tidak kalah penting

adalah kondisi panca indra, terutama penglihatan dan

pendengaran.

b) Kondisi Psikologis

Kondisi psikologis yang mempengaruhi proses dan

hasil belajar antara lain minat, bakat, kecerdasan, motivasi

dan kemampuan kognitif (Suryasubrata, 1989 : 113)

Berikut ini pengertian hasil belajar menurut para ahli. Menurut Hamalik

(2001:159) bahwa hasil belajar menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan

prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku

siswa. Menurut Nasution (2006:36) hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi

tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan

guru. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:36) hasil belajar adalah

hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya

ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran

yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai

memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan.

Page 20: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

2.3 Konsep Pembaharuan Dalam Pembelajaran di SD

Pembaharuan merupakan suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara,

barang-barang buatan manusia yang diamati atau dirasakan sebagai sesuatu yang

baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Menurut Peter M.

Drucker yang dikutip oleh Tilaar mengemukakan lima prinsip pembaharuan,

yaitu:

1. Pembaharuan memerlukan analisis berbagai kesempatan dan

kemungkinan yang terbuka artinya suatu pembaharuan hanya dapat

terjadi jika kita memiliki kemampuan analisis.

2. Pembaharuan sifatnya konseptual dan perseptual yang bermula dari

suatu keinginan untuk menciptakan suatu yang baru dan dapat

dimengerti oleh masyarakat.

3. Pembaharuan haruslah bersifat ringkas dan terfokus, artinya harus

sederhana dan terarah.

4. Pembaharuan harus dimulai dari yang kecil, artinya tidak semua

pembaharuan dimulai dari ide-ide yang sangat besar yang tidak

terjangkau oleh kehidupan nyata manusia, keinginan yang kecil untuk

memperbaiki suatu kondisi atau suatu kebutuhan hidup ternyata kelak

mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap kehidupan manusia

selanjutnya.

5. Pembaharuan diarahkan kepada kepemimpinan atau kepeloporan,

pembaharuan selalu diarahkan bahwa hasilnya akan menjadi suatu

pelopor dari suatu perubahan.

Pembaharuan pembelajaran merupakan upaya dasar dalam memperbaiki

aspek-aspek pembelajaran dalam praktiknya di SD. Menurut Hamijoyo,

pembaharuan pembelajaran adalah suatu perubahan yang baru dan kualitatif

berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk

meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pembelajaran.

Sedangkan menurut Ibrahim, pembaharuan pembelajaran adalah pembaharuan

dalam bidang pembelajaran atau pembaharuan yang dilakukan untuk memecahkan

masalah-masalah pembelajaran. Pembaharuan pembelajaran merupakan suatu ide,

barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang

Page 21: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil inversi atau discoversi

yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran atau memecahkan masalah-

masalah pembelajaran.

Pembaharuan pembelajaran di Indonesia dapat dilihat dari 4 aspek yaitu:

1. Tujuan pembelajaran.

2. Struktur pembelajaran dan pengajaran.

3. Metode kurikulum dan pengajaran.

4. Perubahan terhadap aspek-aspek pembelajaran dan proses.

Pembaharuan dalam bidang pembelajaran mempunyai latar belakang. Latar

belakang kehadiran pembaharuan dalam bidang pembelajaran adalah:

1. Latar belakang kehadiran pembaharuan diawali dengan adanya

perkembangan masyarakat atau perubahan sosial. Perubahan sosial ini

menimbulkan dampak, yaitu adanya perubahan paradigma pembelajaran.

2. Perubahan sosial menimbulkan adanya perkembangan pembaharuan

pembelajaran ditandai dengan adanya 4 revolusi.

Perkembangan pembelajaran menurut Eric Ashby (1972) mengalami empat

revolusi antara lain:

1. Revolusi pertama, masyarakat memberikan wewenang pembelajaran

terhadap orang tertentu sehingga timbul profesi guru.

2. Revolusi kedua, dipakai bahasa tulisan disamping bahasa lisan dalam

menyajikan pelajaran di sekolah .

3. Revolusi ketiga, ditemukannya mesin cetak yang pada gilirannya

menyebabkan banyaknya buku yang tersedia di sekolah.

4. Revolusi keempat, teknologi modern dalam bidang komunikasi dengan

produk yang berupa peralatan elektronik dan bahan (software) yang

disajikan telah mempengaruhi sektor kehidupan termasuk pembelajaran.

Pada revolusi ini telah dimanfaatkan teknologi modern software dan

hardware dalam bidang pembelajaran.

Abad 21 merupakan abad kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

karena teknologi merupakan suatu keharusan dalam menghadapi era globalisasi.

Kemajuan teknologi salah satunya adalah teknologi komunikasi yang menunjang

proses belajar tanpa batas, seperti pembelajaran mandiri melalui internet.

Page 22: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

Pembelajaran mandiri merupakan inti dan proses pembelajaran di masa depan

yang cepat, intensif, dan serba terkini (up to date). Belajar mandiri ini pada abad

ke-21 ini disebut Cyber learning. Cyber Learning adalah suatu metode belajar

mandiri melalui jaringan komunikasi (komputer/internet) yang berkembang di

abad ke-21.

Perubahan sosial berdampak pada sistem pembelajaran yaitu, adanya

perubahan paradigma dalam pembelajaran antara lain:

1. Paradigma pengajaran (teaching)

2. Paradigma pembelajaran (instruction)

3. Paradigma proses belajar (learning)

Berikut ini adalah tabel perbedaan paradigma lama dan paradigma baru

pembelajaran.

Dimensi Paradigma lama Paradigma baru

Ruang lingkup

pembelajaran

Disajikan secara terpisah,

bagian perbaikan engan

penekanan pada

pencapaian keterampilan

dasar.

Disajikan secara utuh

dengan penjelasan tentang

keterkaitan antar bagian,

dengan penekanan pada

konsep-konsep utama.

Kurikulum

Harus diikuti sampai

habis.

Pertanyaan dan konstruksi

jawaban siswa adalah

penting.

Kegiatan

pembelajaran

Berdasarkan buku teks

yang sudah ditentukan.

Berdasarkan beragam

sumber informasi primer

dan materi-materi yang

dapat dimanipulasi

langsung oleh siswa.

Kedudukan siswa

Dilihat sebagai sumber

kosong tempat

ditumpahkannya semua

pengetahuan dari guru.

Siswa dilihat sebagai

pemikir yang mampu

menghasilkan teori-teori

tentang dunia dan

Page 23: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

kehidupan.

Sistem guru

Guru mengajar dan

menyebarkan informasi

keilmuan kepada siswa.

Guru bersikap interaktif

dalam pembelajaran,

menjadi fasilitator dan

mediator bagi siswa.

Penyelesaian masalah

pembelajaran

Selalu mencari jawaban

yang benar untuk

memvalidasi proses

belajar siswa.

Guru mencoba mengert

persepsi siswa agar dapat

melihat pola pikir siswa

dan apa yang diperoleh

siswa untuk pembelajaran

selanjutnya.

Penilaian proses

pembelajaran

Merupakan bagian

terpisah dari

pembelajarandan

dilakukan hampir selalu

dalam bentuk tes atau

ujian.

Merupakan bagian

internal dalam

pembelajaran, dilakukan

melalui observasi guru

terhadap hasil kerja

melalui pameran kerja

siswa dan portofolio.

Aktivitas belajar

siswa

Siswa lebih banyak

belajar sendiri.

Lebih banyak belajar

dalam kelompok.

Pembaharuan adalah gagasan, tindakan atau barang yang dianggap baru

oleh seseorang. Pembaharuan harus disebarluaskan. Salah satu bekal yang

berguna bagi usaha memasyarakatkan pembaharuan adalah memahami

karakteristik pembaharuan dan faktor-faktor apa yang berpengaruh dalam proses

penyebaran pembaharuan ke dalam satu sistem sosial.

Karakteristik pembaharuan menurut Rogers yang dapat mempengaruhi

cepat atau lambatnya penerimaan pembaharuan adalah:

1. Keuntungan relatif.

2. Kompatibel.

Page 24: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

3. Kompleksitas.

4. Triabilitas.

5. Observabilitas (dapat diamati).

Menurut Zaltman, seperti yang dikutip Ibrahim mengemukakan bahwa

cepat atau lambatnya suatu pembaharuan diterima oleh masyarakat, akan

dipengaruhi oleh atribut pembaharuan itu sendiri. Pembaharuan merupakan

kombinasi dari berbagai atribut. Atribut pembaharuan tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Pembiayaan.

2. Balik modal.

3. Efisiensi.

4. Resiko & ketidak pastian.

5. Mudah dikomunikasikan.

6. Kompatibilitas.

7. Kompleksitas.

8. Status ilmiah.

9. Kadar keaslian.

10. Dapat dilihat kemanfaatannya.

11. Dapat dilihat batas sebelumnya.

12. Keterlibatan.

13. Hubungan interpersonal.

14. Kepentingan umum atau pribadi.

15. Penyuluh pembaharuan.

Pembelajaran adalah suatu sistem maka pembaharuan pembelajaran

mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pembelajaran.

Sasaran program pembaharuan menurut B.Miles adalah pembinaan Personalia,

banyaknya personal dan wilayah kerja, fasilitas fisik, penggunaan waktu,

perumusan tujuan, prosedur, peran yang diperlukan, wawasan dan perasaan,

bentuk hubungan antar bagian, hubungan dengan sistem yang lain, dan strategi.

Sasaran program pembaharuan menurut Udin S.Winotoputro adalah

pembaharuan dalam program pembelajaran dan kurikulum, pembaharuan dalam

bahan belajar, pembaharuan dalam proses pembelajaran, pembaharuan dalam

Page 25: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

komponen ujian, pembaharuan dalam sistem pengelolaan, dan pembaharuan

dalam pengembangan program lanjut.

Contoh sasaran program pembaharuan yang lain misalnya model

pembelajaran yang dinamakan Quantum Teaching, pembelajaran dengan

menggunakan internet, seperti WEB-CT, SafeKids.com, Letsfindout.com.

Faktor yang mempengaruhi pembaharuan dalam bidang Pembelajaran

menurut Ibrahim:

1. Estimasi tidak tepat terhadap pembaharuan.

2. Konflik dan motivasi.

3. Pembaharuan tidak berkembang.

4. Masalah keuangan.

5. Penolakan pembaharuan dari kelompok tertentu.

6. Kurang adanya hubungan sosial.

Faktor-faktor lain yang menghambat pembaharuan dalam bidang

pembelajaran, adalah:

1. Faktor kegiatan belajar mengajar.

2. Faktor internal dan eksternal.

3. Sistem pembelajaran.

Faktor yang mempengaruhi pembaharuan menurut Fullan:

1. Karakteristik perubahan.

2. Karakteristik lokal.

3. Faktor eksternal.

Faktor yang mempengaruhi pembaharuan menurut Rogers adalah

kecepatan adopsi. Sedangkan kecepatan adopsi dipengaruhi oleh:

1. Atribut/karakteristik pembaharuan.

2. Tipe keputusan pembaharuan.

3. Sifat saluran komunikasi yang digunakan.

4. Ciri-ciri sistem sosial.

5. Agen pembaharuan.

Page 26: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

2.4 Ciri-Ciri Gagasan Pembaharuan Pembelajaran IPS SD

Sebelum membahas ciri-ciri gagasan pembaharuan pembelajaran IPS

SD maka akan dibahas terlebih dahulu mengenai karakteristik mata pelajaran

ilmu pengetahuan sosial. Karakteristik mata pelajaran IPS antara lain sebagai

berikut:

1. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur

Geografi, Sejarah, Ekonomi, Hukum dan Politik, Kewarganegaraan,

Sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama.

2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur

keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas

sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema)

tertentu.

3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut

berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan

interdisipliner dan multidisipliner.

4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut

peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab

akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur,

proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar

survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan

jaminan keamanan.

5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga

dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta

kehidupan manusia secara keseluruhan. Ketiga dimensi tersebut

terlihat pada tabel berikut.

Tabel Dimensi IPS Dalam Kehidupan Manusia

Dimensi dalam

kehidupan

manusia

Ruang Waktu Norma/Nilai

Area dan substansi

pembelajaran

Alam

sebagai

tempat dan

Alam dan

kehidupan

yang selalu

Kaidah atau

aturan yang

menjadi perekat

Page 27: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

penyedia

potensi

sumber daya

berproses,

masa lalu, saat

ini, dan yang

akan datang

dan penjamin

keharmonisan

kehidupan

manusia dan

alam

Contoh

Kompetensi Dasar

yang dikembang-

kan

Adaptasi

spasial dan

eksploratif

Berpikir

kronologis,

prospektif,

antisipatif

Konsisten

dengan aturan

yang disepakati

dan kaidah

alamiah

masing-masing

disiplin ilmu

Alternatif

penyajian dalam

mata pelajaran

Geografi Sejarah Ekonomi,

Sosiologi/Antro

pologi

Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial

yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap

perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap

masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri

maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai

manakala program-program pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan

secara baik. Menurut Awan Mutakin (1998), berdasarkan rumusan tujuan

umum tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau

lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan

kebudayaan masyarakat.

2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu

menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang

kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah

sosial.

Page 28: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

3. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta

membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang

berkembang di masyarakat.

4. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial,

serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu

mengambil tindakan yang tepat.

5. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu

membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung

jawab membangun masyarakat.

Adapun nilai-nilai yang dikembangkan dalam Ilmu Pengetahuan

Sosial diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Nilai Ketuhanan

Materi pembelajaran apapun dalam pendidikan IPS wajib

berlandaskan kepada nilai ketuhanan. Nilai ketuhanan merupakan

nilai transendental yang menjadi core value dari sistem nilai yang

ada.

b. Nilai Edukatif

Salah satu tolak ukur keberhasilan pelaksanaan pendidikan IPS

adalah adanya perubahan tingkah laku sosial peserta didik kearah

yang lebih baik. Proses pembelajaran IPS tiidak hanya terbatas di

kelas dan sekolah pada umumnya melainkan lebih jauh dari itu

dilaksanakan dalam kekhidupan sehari-hari

c. Nilai Praktis

Pembelajaran tidak memiliki makna yang dalam jika tidak memiliki

nilai praktis. Pokok bahasan IPS tidak hanya konsep teoritis belaka,

melainkan digali dari kehidupan sehari-hari yang bersifat

kontekstual.

d. Nilai Teoritis

Pembelajaran IPS tidak hanya menyajikan fakta dan data yang

terlepas dari kerangka teoritis, melainkan dibina dan dikembangkan

kemampuan nalar kearah sense of rality, sense of discovery, sense of

Page 29: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

inquiry, serta kemampuan mengajukan hipotesis terhadap suatu

masalah.

e. Nilai Filsafat

Menumbuhkan kemampuan merenung tentang eksistensi dan

pernannya di tengah masyarakat, sehingga tumbuh kesadaran mereka

selaku anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial

f. Nilai Kemanusiaan.

Nilai-nilai kemanusiaan seperti kasih sayang, tanggung jawab,

kejujuran, kedamaian, tanpa kekerasan, dan sebagainya perlu

disaampaikan secara terpadu dalam pembelajaran IPS, sehingga

dihasilkan kualitas lulusan yang unggul (human excellence) atau

manusia utuh/kaffah sesuai dengan cita-cita pendidikan nasional.

Sebenarnya sangat sukar untuk mencirikan suatu gagasan atau pelaksanaan

pendidikan itu sebuah pembaharuan (inovasi). Misalnya pendekatan inkuiri dalam

Pendidikan IPS sudah dilaksanakan sejak zaman Aristoteles, yaitu pada saat

Aristoteles menerapkan metode induktif, eksperimen, dan hipotesisnya.

Nu’man Somantri, yang dikutip oleh Daldjoeni (1981) menyatakan bahwa

pembaharuan pengajaran IPS sebenarnya masih dalam proses yang penuh berisi

berbagai eksperimen. Adapun ciri-ciri Gagasan Pembaharuan Pembelajaran IPS

SD sebagai berikut.

1. Bahwa pelajarannya akan lebih banyak memperhatikan minat para

siswa, masalah-masalah sosial dekat, keterampilan berpikir

(khususnya tentang menyelidiki sesuatu), serta pemeliharaan dan

pemanfaatan lingkungan alam.

2. Program studi IPS akan mencerminkan berbagai kegiatan dasar dari

manusia.

3. Organisasi kurikulum IPS akan bervariasi dari susunan yang

integreted (terpadu), correlated (berhubungan) sampai yang

separated (terpisah).

4. Susunan bahan pembelajaran akan bervariasi dari pendekatan

kewargaan negara, fungsional, humanitis sampai yang struktural.

5. Kelas pengajaran IPS akan dijadikan laboratorium demokrasi.

Page 30: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

6. Evaluasinya tak hanya akan mencakup aspek-aspek kognitif, afektif,

dan psikomor saja, tetapi juga mencobakan mengembangkan apa

yang disebut democratic quotient dan citizenship quotient.

7. Unsur-unsur sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya akan

melengkapi program pembelajaran IPS, demikian pula unsur-unsur

science, teknologi, matematika, dan agama akan ikut memperkaya

bahan pembelajarannya.

Page 31: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan mengenai teori belajar dan konsep

pembaharuan dalam pembelajaran IPS Sekolah Dasar dapat dirumuskan

kesimpulan sebagai berikut:

Hakekat teori belajar yaitu suatu kegiatan seseorang untuk

mengubah perilaku mereka. Seluruh kegiatan belajar selalu

diikuti oleh perubahan yang meliputi kecakapan, keterampilan

dan sikap, pengertian dan harga diri, watak, minat, penyesuaian

diri dan lain sebagainya. Perubahan tersebut meliputi perubahan

kognitif, perubahan psikomotor, dan perubahan afektif.

Penjelasan tentang apa yang terjadi merupakan teori-teori

belajar. Teori belajar adalah upaya untuk menggambarkan

bagaimana orang dan hewan belajar, sehingga membantu kita

memahami proses kompleks inheren pembelajaran.

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah

terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai

tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi

pelajaran pada satu pokok bahasan.

Pembaharuan pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan

kualitatif berbeda dari hal (yang ada sebelumnya) serta sengaja

diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai

tujuan tertentu dalam pendidikan.

Ciri-ciri gagasan pembaharuan pembelajaran IPS SD adalah:

o Bahwa pelajarannya akan lebih banyak memperhatikan

minat para siswa, masalah-masalah sosial dekat,

keterampilan berpikir (khususnya tentang menyelidiki

sesuatu), serta pemeliharaan dan pemanfaatan

lingkungan alam.

Page 32: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

o Program studi IPS akan mencerminkan berbagai kegiatan

dasar dari manusia.

o Organisasi kurikulum IPS akan bervariasi dari susunan

yang integreted (terpadu), correlated (berhubungan)

sampai yang separated (terpisah).

o Susunan bahan pembelajaran akan bervariasi dari

pendekatan kewargaan negara, fungsional, humanitis

sampai yang struktural.

o Kelas pengajaran IPS akan dijadikan laboratorium

demokrasi.

o Evaluasinya tak hanya akan mencakup aspek-aspek

kognitif, afektif, dan psikomor saja, tetapi juga

mencobakan mengembangkan apa yang disebut

democratic quotient dan citizenship quotient.

o Unsur-unsur sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya

akan melengkapi program pembelajaran IPS, demikian

pula unsur-unsur science, teknologi, matematika, dan

agama akan ikut memperkaya bahan pembelajarannya.

3.2 Saran

Sebagai mahasiswa sebagai calon guru, penting untuk mengikuti

jejak guru dan praktisi pendidikan yang telah berproses menghasilkan

pembaruan-pembaruan yang mungkin tanpa kita sadari ataupun

dirancang. Dengan begitu, dapat selalu diidentifikasi berbagai masalah

yang mungkin timbul karena penerapan perubahan tersebut dan segera

dapat memperbaiki dan menyempurnakan sehingga dapat saja akan

muncul sebuah pembaruan yang lain lagi. Jadi, teori belajar dan

pembaharuan dalam pendidikan penting untuk dikaji lebih mendalam

dengan membaca buku-buku dan referensi yang relevan mengenai teori

belajar dan pembaharuan dalam pendidikan, khususnya pembaharuan

dalam pembelajaran IPS SD.

Page 33: HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD

DAFTAR PUSTAKA

Baharrudin. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Blog Edukasi. 2013. “Macam-macam Teori Belajar”. (online).

(http://belajarpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar/, diakses pada

14 April 2014)

Blog Edukasi. 2013. “Macam-macam Teori Belajar”. (online). (http://www.ras-

eko.com/2012/11/pengertian-teori-belajan-dan-teori.html, diakses pada

14 April 2014)

Blog Edukasi. 2013. “Pengertian Teori Belajar”. (online).

(http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/07/pengertian-teori-

belajar.html, diakses pada 14 April 2014)

Dahar, Wills Ratna. 2010. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:

Erlangga.

Eveline Siregar dan Hartini Nara. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran.

Bandung: Ghalia Indonesia.

Rasyidin, Al. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing.

Ridwansyah. 2013. “Pembaharuan Dalam Pembelajaran”. (online).

(http://readwansyah.wordpress.com/2012/03/25/pembaharuan-

pendidikan/, diakses pada 13 April 2014)

Sudrajad, Akhmad. 2008. “Teori Belajar”. (online).

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/07/hakikat-teori/, diakses

pada 14 April 2014)

Suprayekti dan Dicky Syamsudin. 2010. Pembaharuan dalam Pembelajaran di

SD. Jakarta: Universitas Terbuka Publishing.

Susanto, Ahmad. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Prenada Media Group.

Wahib, Arulma. 2013. “Pembaharuan Dalam Pembelajaran”. (online).

(http://arulmawahib.blogspot.com/, diakses pada 14 April 2014)