hakekat filsafat, ilmu pengetahuan, sains biologi serta agama

Download HAKEKAT FILSAFAT, ILMU PENGETAHUAN, SAINS BIOLOGI SERTA AGAMA

If you can't read please download the document

Upload: jeumpa-meugah

Post on 29-Jun-2015

1.413 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

1

HAKEKAT FILSAFAT, FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN, ILMU PENGETAHUAN, PENGETAHUAN, SAINS BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI SERTA AGAMA

1. Pendahuluan Berpikir adalah daya paling utama dan merupakan cirri khas yang membedakan manusia dari hewan. Manusia dapat berpikir karena mempunyai bahasa. Dengan bahasa manusia dapat memberi nama kepada segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Dengan demikian, segala sesuatu yang pernah diamati dan dialami dapat disimpannya, menjadi tanggapan-tanggapan dan pengalaman-pengalaman yang kemudian diolahnya (berpikir) menjadi pengertian-pengertian bermakna. Dengan singkat, karena memiliki dan mampu berbahasa maka manusia berpikir. Kita berpikir untuk menemukan pemahaman dari rasa keingintahuan kita terhadap sesuatu. Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu yang besar, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang belum kita tahu. Berfilsafat berarti berendah diri bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tidak terbatas ini. Demikian ju berfilsafat berarti ga mengoreksi diri, semacam keberanian berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah kita jangkau. Filsafat, terutama Filsafat barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke 7 SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada (agama) lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini. Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.

2

Dalam makalah ini akan dibahas tentang pengertian, persamaan, dan perbedaan antara filsafat, ilmu pengetahuan, sains biologi serta agama.

2. Pengertian Filsafat Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab , yang juga diambil dari bahasa Yunani; philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta) dan (sophia = "kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang pencinta kebijaksanaan. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf" (http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat). Hakekat filsafat adalah suatu kegiatan berpikir analisis konseptual, yakni berpikir tentang pikiran lewat refleksi. Semua pengetahuan yang ada di alam ini dimulai dengan spekulasi. Dari serangkaian spekulasi ini kita dapat memilih pemikiran yang dapat diandalkan yang merupakan titik awal dari penjelajahan ilmu pengetahuan. Harold H. Titus (1979 ) memberi pengertian: (1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi; (2) Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan; (3) Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep ); Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.

3. Pengertian Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan, dan Filsafat Ilmu Pengetahuan Pengetahuan adalah persepsi subyek (manusia) atas berbagai obyek yang ada di alam semesta tanpa penyelidikan lebih lanjut. Pengetahuan hanya terbatas pada apa yang diketahui saja. Kebenaran dari pengetahuan perlu dipertanyakan kembali. Kata ilmu merupakan terjemahan dari kata science, yang secara etimologis berasal dari kata Latin scire, yang artinya to know. Dalam pengertian

3

yang sempit science diartikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan alam, yang sifatnya kuantitatif dan objektif. Ilmu dapat merupakan suatu metode berpikir secara objektif (objective thinking), tujuannya untuk menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia factual. Pengetahuan yang diperoleh dengan ilmu, diperolehnya melalui observasi, eksperimen, klasifikasi, dan analisis. Ilmu itu objektif dan mengenyampingkan unsure pribadi, pemikiran logika diutamakan, netral, dalam arti tidak dipengaruhi oleh sesuatu yang bersifat kedirian, karena dimulai dengan fakta: ilmu merupakan milik manusia secara komprehensif (Salam, 1997). Ilmu pengetahuan adalah serangkaian pengetahuan yang diperoleh melalui kegiatan penyelidikan, pengalaman (empiris) dan percobaan (eksperimen) yang didukung oleh bukti nyata serta dapat dipertanggung jawabkan secara rasional. Ilmu pengetahuan membatasi diri hanya kepada kejadian yang bersifat empiris. Jadi, terlihat jelas perbedaan antara pengetahuan (knowledge) dengan ilmu pengetahuan (science). Kriteria suatu ilmu pengetahuan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Dapat diuji secara intersubyektif Ilmu pengetahuan bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama. Artinya hasil dari ilmu yang telah lalu dapat dipergunakan untuk penyelidikan dan penemuan hal-hal yang baru, dan tidak menjadi monopoli bagi yang menemukannnya saja, setiap orang dapat menggunakan, memanfaatkan hasil penyelidikan atau hasil penemuan orang lain. 2. Dapat dipercaya (pernyataan & teorinya) Artinya ilmu pengetahuan dapat dipercaya, tidak mengada-ada, teruji dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan rasional. 3. Tidak bersifat ambigu tetapi jelas dan tepat Ilmu bersifat objektif. Artinya prosedur cara penggunaan metode ilmu jelas dan tepat, tidak tergantung kepada yang menggunakannya, tidak tergantung kepada pemahaman secara pribadi. 4. Koheren dan Sistematik

4

Ilmu memiliki metode ilmiah yang sistematik, rasional, dan teratur yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk memperoleh hasil yang objektif dan jelas. 5. Cakupan terbatas dan kompherensif (memiliki daya penjelas yang kuat dan penjelasannya lengkap) Kebenaran ilmu tidak mutlak, dan bisa terjadi kekeliruan, karena yang menyelidikinya manusia. Namun yang perlu diketahui, kesalahan-kesalahan itu bukan karena metodenya, melainkan terletak pada manusia yang menggunakan metode tersebut. Perkembangan ilmu pengetahuan merupakan salah satu prestasi besar dari pikiran manusia. Tanpa pengetahuan tentang perkembangan atau pertumbuhan ilmu adalah sukar untuk mengerti sejarah modern dewasa ini. Kesemua hal ini merupakan kemajuan dari proses berpikir manusia yang berhubungan dengan filsafat. Sehingga pada masa sekarang kita mengenal adanya filsafat ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu pengetahuan adalah sebuah upaya pemikiran mendalam untuk memahami makna, metode, struktur logis dari ilmu pengetahuan, terutama dengan analisis kriteria, konsep-konsep dan teori-teori yang ada di dalam ilmu pengetahuan, serta efek-efeknya bagi pengetahuan manusia dan dampaknya pada refleksi etis tentang berbagai problema serta aksesnya dalam kehidupan manusia. Filsafat ilmu pengetahuan bersifat analitis dan reflektif, bukan empiris dan eksperimental.

4. Pengertian Sains Biologi dan Pendidikan Biologi Biologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang artinya hidup dan logos yang artinya ilmu. Jadi, biologi adalah ilmu yang mempelajari sesuau yang hidup beserta masalah-masalah yang menyangkut kehidupan. Obyek kajian biologi sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup. Karenanya dikenal berbagai cabang ilmu biologi yang mengkhususkan diri pada kajian tertentu yang lebih spesifik, di antaranya anatomi, anastesi, zoologi, botani, bakteriologi, parasitologi, ekologi, genetika, embriologi, entomologi, evolusi, fisiologi, histologi, mikologi, mikrobiologi, morfologi, paleontologi, patologi, dan lain sebagainya.

5

Aristoletes (384-322 SM) adalah seorang ilmuwan dan filosof Yunani yang dipercayai sebagai perintis ilmu biologi. Ia telah mempelajari tentang 500 jenis hewan dengan sistem klasifikasinya, hal ini memberi pengaruh yang besar pada pemikiran dalam perkembangan ilmu-ilmu biologi (Salam, 1997). Hubungan biologi dengan filsafat ilmu pengetahuan adalah dengan adanya filsafat ilmu pengetahuan yang mengkritisisasi dan memikirkan efek-efek ilmu biologi dan perkembangannya bagi pengetahuan manusia dan dampaknya pada refleksi etis tentang berbagai problema serta akses pemanfaatannya dalam kehidupan manusia, maka biologi dapat bermanfaat secara efektif dalam kehidupan umat manusia. Atau dengan kata lain, filsafat ilmu merupakan kajian secara mendalam dan spesifik tentang hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah), seperti obyek apa yang dikaji ilmu, bagaimana cara memperoleh ilmu, bagaimana ilmu digunakan, bagaimana kaitan penggunaan ilmu dengan kaidah-kaidah moral kehidupan. Ilmu biologi banyak berkembang pada abad ke-19, dengan ilmuwan menemukan bahwa organisme memiliki karakteristik pokok. Biologi kini merupakan subyek pelajaran sekolah dan universitas di seluruh dunia, dengan lebih dari jutaan makalah dibuat setiap tahun dalam susunan luas jurnal biologi dan kedokteran. Hal ini juga mendukung perkembangan ilmu pendidikan biologi, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana hubungan pendidikan dengan biologi, bagaimana cara mempelajari dan mengajarkan biologi dengan baik dan benar, baik pada instusi pendidikan formal maupun non formal.

5. Pengertian Agama Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut (http://id.wikipedia.org/wiki/Agama). Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa di luar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga.

6

Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri , yaitu : a. Menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan b. Menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dan lain sebagainya yang diyakini berasal dari Tuhan Dengan demikian agama memiliki ruang lingkup pengkajian hal-hal yang berada di luar jangkauan pengalaman manusia. Contohnya: manusia harus menyakini keberadaan syurga dan neraka tetapi mereka tidak mampu menemukan keberadaannya sekarang. Hubungan agama dengan ilmu pengetahuan adalah dengan adanya agama sebagai basic control bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang berdampak dalam kehidupan, maka manusia mampu mengontrol penggunaan ilmu pengetahuan secara wajar dan positif.

6. Persamaan dan Perbedaan Filsafat, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan, Pengetahuan, Biologi dan Pendidikan Biologi, sert a Agama Tabel 1. Rangkuman Persamaan dan PerbedaanPERSAMAANObyektif Sumber Sama-sama mencari kebenaran Filsafat, filsafat ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan, pengetahuan, biologi dan pendidikan biologi berasal dari sumber yang sama, yaitu akal, budi, ratio, reason, dan vernuft Metode Filsafat dan filsafat ilmu pengetahuan: Mengeksplorisasi akal budi secara radikal (mengakar) dan integral (menyeluruh) serta universal (mengalam) + unsur logikanya Pengetahuan: Pemahaman mendasar dan terbatas yang belum mendalam. Agama: Mempelajari kitab suci (firman Allah) (Allah)

PERBEDAANAgama bersumber dari wahyu Tuhan

7

Ilmu pengetahuan, biologi dan pendidikan biologi: penyelidikan, pengalaman, percobaan, observasi (metode ilmiah) Sifat Kebenaran Filsafat, filsafat ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan, pengetahuan, biologi dan pendidikan biologi memiliki kebenaran yang bersifat nisbi (relatif) Kebenaran Filsafat, filsafat ilmu pengetahuan, pengetahuan: spekulatif (dugaan yang tak dapat dibuktikan secara empiris, riset, dan eksperimen) Ilmu pengetahuan, biologi dan pendidikan biologi: positif (dapat dibuktikan secara empiris, riset, dan eksperimen) Faktor/ Motivasi Filsafat, filsafat ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan, pengetahuan, biologi dan pendidikan biologi: dimulai dengan sangsi/tidak percaya dan rasa ingin tahu yang besar. Agama dimulai dengan sikap percaya dan iman Agama memiliki kebenaran mutlak (absolut) Agama memiliki kebenaran mutlak (absolut)

7. Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa filsafat dan ilmu pengetahuan memiliki keterkaitan yang sangat erat. Filsafat ilmu pengetahuan sangatlah tepat dijadikan landasan pengembangan ilmu pengetahuan. Karena Filsafat ilmu pengetahuan adalah sebuah upaya pemikiran mendalam untuk memahami makna, metode, struktur logis dari ilmu pengetahuan, terutama dengan analisis kriteria, konsep-konsep dan teori-teori yang ada di dalam ilmu pengetahuan, serta efek-efeknya bagi pengetahuan manusia dan dampaknya pada re fleksi etis tentang

8

berbagai problema serta aksesnya dalam kehidupan manusia. Sedangkan agama merupakan basic control bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang berdampak dalam kehidupan, maka manusia mampu mengontrol penggunaan ilmu pengetahuan secara wajar dan positif. 8. Referensi Barnadib, I. 1982. Filsafat Pendidikan: Pengantar Mengenai Sistem dan Metode. Yogyakarta: Yayasan Penerbit FIP IKIP Yogyakarta. http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat. http://id.wikipedia.org/wiki/Agama. Suriasumantri, J. S. 2005. Filsafat Ilmu: Sebuah pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar harapan. Salam, B. 1997. Logika Materiil: Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Purwanto, M. N. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Rosdakarya.