ilmu pengetahuan (filsafat sains)

20
ILMU PENGETAHUAN HAKIKAT SYARAT SUMBER EKSISTENSI BIDANG KAJIAN

Upload: dina-amalina

Post on 22-Jul-2015

465 views

Category:

Science


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: ilmu pengetahuan (filsafat sains)

ILMU PENGETAHUAN

HAKIKAT

SYARAT

SUMBER

EKSISTENSI

BIDANG KAJIAN

Page 2: ilmu pengetahuan (filsafat sains)

HAKIKAT ILMU PENGETAHUAN

Istilah ilmu pengetahuan diambil dari bahasa Arab; “alima, ya’lamu,

‘ilman” yang berarti mengerti atau memahami benar-benar. Dalam

bahasa Inggris istilah ilmu berasal dari kata science, yang berasal

dari bahasa latin scienta dari bentuk kata kerja scire, yang berarti

mempelajari dan mengetahui.

Menurut Dr. Archie J. Bahm yang dikutip oleh Kunto Wibisono (1997)

1. masalah (problem)

2. sikap (attitude)

3. metode (method)

4. aktivitas (activity)

5. kesimpulan (conclution)

6. pengaruh (effect).

Page 3: ilmu pengetahuan (filsafat sains)

makhluk berpikir yang selalu ingin tahu

tentang sesuatu. Pengetahuan adalah

produk dari tahu, yakni mengerti

sesudah melihat, menyaksikan, dan

mengalami. (KBBI,1990:884).

Pengetahuan alamiah dan pengetahuan

ilmiah, bersumber dari rasa ingin tahu,

yang merupakan ciri khas manusia

(Anton Bakker dan Achmad Charris

Zubair:12). Meskipun demikian

pengetahuan dibedakan dari ilmu

pengetahuan. Pengetahuanm alamiah

hanya terbatas pada rangkaian informasi

tentang suatu benda, fakta, peristiwa,

dan lainnya. Melalui pengetahuan

alamiah, seseorang hanya dapat

“mengetahui” atau “tahu.”

(Robiyanto:2010).

ILMU PENGETAHUAN

ialah ilmu pengetahuan

yang telah diolah

kembali dan disusun

secara metodis,

sistematis, konsisten,

dan koheren.

Manusia

Page 4: ilmu pengetahuan (filsafat sains)

PERSYARATAN ILMU PENGETAHUAN

Syarat-syarat ilmu pengetahuan menurut C.A. Qodir

•Pengakuan atas kenyataan bahwa setiap

manusia terlepas dari kasta, kepercayaan,

jenis kelamin atau usia, mempunyai hak yang

tidak dapat diganggu gugat atau

dipersoalkan lagi untuk mencari ilmu.

•Metode ilmiah itu tidak hanya pengamatan

atau eksperimentasi, akan tetapi teori dan

sistematisasi. Ilmu pengetahuan mengamati

fakta-fakta, mengklasifikasinya, menunjukkan

hubungan-hubungan diantaranya, lalu

menggunakannya sebagai dasar untuk

menyusun teori.

•Bahwa semua orang harus mengakui bahwa

ilmu pengetahuan berguna dan berarti, baik

untuk individu maupun pada tingkat sosial.

Persyaratan ilmu pengetahuan menurut dimensi islam.

1. mengenai persyaratan ilmu tentang persamaan hak dalam

mencari ilmu.

2. mengenai persyaratan ilmu yang bekenaan dengan

pengamatan.

3. mengenai persyaratan pentingnya pengetahuan ilmiah dan

kesahihan pengalaman indrawi.

4. berkenaan dengan persyaratan ilmu pengetahuan.

Suparlan (2005:85) menjelaskan bahwa yang dapat

dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan harus tercantum di dalam

beberapa poin yang bersama-sama menetukan bagi adanya ilmu

pengetahuan, yaitu meliputi objek, metode, system dan kebenaran.

Page 5: ilmu pengetahuan (filsafat sains)

SUMBER ILMU PENGETAHUAN

“RASA INGIN TAHU”

pendapat tentang sumber pengetahuan antara lain:

1. Empirisme

2. Rasionalisme

3. Intuisi

4. Wahyu

KEPO

Page 6: ilmu pengetahuan (filsafat sains)

EKSISTANSI ILMU PENGETAHUAN

OBJEK

METODE SISTEM

KEBENARAN ILMIAH

Page 7: ilmu pengetahuan (filsafat sains)

OBJEK ILMU PENGETAHUAN

sesuatu hal yang

dijadikan sasaran

pemikiran , sesuatu

hal yang diselidiki atau

sesuatu hal yang

dipelajari.

cara memandang, cara

meninjau yang

dilakukan oleh peneliti

terhadap objek

materialnya serta

prinsip-prinsip yang

digunakannya.

OBJEK FORMALOBJEK MATERIAL

Page 8: ilmu pengetahuan (filsafat sains)

METODE ILMU PENGETAHUAN

Pengetahuan adalah suatu pemikiran yang dapat diketahui langsung dari

pengalaman berdasarkan panca indera, pengetahuan memerlukan bukti

yang imiah untuk pembuktiannya.

METODE METODE ILMIAH

harus berdasarkan :

1. Fakta

2. bebas dari prasangka,

3. mengembangkan analisa

4. menghasilkan solusi untuk

menyelesaikan masalah

5. menghasilkan kesimpulan

yang objektif.

Dengan metode ilmiah

akan diperoleh

pengetahuan yang

kebenarannya dapat

diandalkan, sebab

metode ilmiah menuntut

urutan kerja yang

objektif, sistematif,

dan rasional.

Page 9: ilmu pengetahuan (filsafat sains)

Cara pengumpulan data dalam ilmu metode penelitian:

1. observasi

2. kuesioner

3. interview

Cara kerja metode ilmiah:

1. Analis: memisah- misahkan dari suatu keseluruhan ke

dalam bagian-bagian, komponen-komponen sehingga

membentuk keseluruhan.

2. Induksi: suatu proses kegiatan penalaran yang bertolak

dari suatu bagian, kekhususan, dari yang individual menuju

suatu keseluruhan, umum dan universal.

3. Deduksi: suatu proses kegiatan penalaran yang bertolak

dari keseluruhan, umum, dan universal menuju ke suatu

bagian, kekhususan dan individual.

Page 10: ilmu pengetahuan (filsafat sains)

SISTEM ILMU PENGETAHUAN

adanya saling keterkaitan dan saling hubungan

antara satu dengan yang lainnya.

fungsi system bagi ilmu pengetahuan adalah

menggerakkan dan mengarahkan langkah-langkah

yang telah ditentukan di dalam metode agar daya

kerja metode itu konsisten, sehingga pencapaian

tujuan kebenaran ilmiah lebih dapat terjamin.

Page 11: ilmu pengetahuan (filsafat sains)

KEBENARAN ILMIAH

suatu pengetahuan yang jelas dan pasti kebenarannya

menurut norma-norma keilmuan. Kebenaran ilmiah

cenderung bersifat objektif, di dalamnya terkandung

sejumlah pengetahuan menurut sudut pandang yang

berbeda-beda, tetapi saling bersesuaian.

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, yang ditulis oleh

Purwadarminta menjelaskan bahwa kebenaran itu adalah :

1. Keadaan (hal dan sebagainya) yang benar (cocok dengan hal atau

keadaan yang sesungguhnya.

2. Sesuatu yang benar (sungguh-sungguh ada, betul-betul hal demikian

halnya, dan sebagainya).

3. Kejujuran, kelurusan hati

4. Selalu izin, perkenaan

5. Jalan kebetulan

Page 12: ilmu pengetahuan (filsafat sains)

Julianne Ford dalam Lincold & Guba mengemukakan kebenaran

dalam empat jenis kebenaran yaitu :

1). Kebenaran empiris, yaitu kebenaran yang sudah biasa digunakan

oleh para ilmuan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis untuk

menerima atau menolak sesuatu sebagai kebenaran

2). Kebenaran logis, yaitu kebenaran yang masuk akal yang dapat

diterima oleh orang banyak, dimana kebenaran tersebut merupakan

pernyataan hipotesis yang secata logis atau matematis sejalan dengan

pernyataan yang telah diketahui sebagai suatu kebenaran.

3). Kebenaran etis, adalah kebenaran yang diukur dengan standar

nilai atau moral tertentu.

4). Kebenaran metafisis, yang merupakan kebenaran yang sesuai

dengan kepercayaan dasar.

Kebenaran memiliki makna yang beragam dan kompleks,

sehingga dalam memaknai kebenaran ini akan sangat

bergantung pada situasi dan kondisi yang melatarinya,

pengalaman, kemampuan, dan usia mempengaruhi

kepemilikan epitemo tentang kebenaran.

Page 13: ilmu pengetahuan (filsafat sains)

TEORI-TEORI PENGETAHUAN

Teori Kebenaran Korespondensi (berhubungan)

HORNIE

(1952)

Kattsoff (1986)

Aristoteles

kebenaran itu adalah kesesuaian dengan fakta, keselarasan

dengan realitas, dan keserasian dengan situasi aktual.

jika seorang menyatakan bahwa "DKI Jakarta adalah Ibu

Kota Negara Indonesia", pernyataan itu benar karena

pernyataan tersebut berkoresponden , memang menjadi Ibu

Kota Negara Indonesia. Sekiranya ada orang yang

menyatakan bahwa "Ibu Kota Indonesia adalah Kuala

Lumpur", maka pernyataan itu tidak benar, karena objeknya

tidak berkoresponden dengan pernyataan tersebut

Page 14: ilmu pengetahuan (filsafat sains)

TEORI-TEORI PENGETAHUAN

Teori Kebenaran Koherensi

Gottfried wilhelm

von leibniz

Baruch spinoza Georg wilhelm

friedrich hegel

suatu pernyataan yang dianggap benar kalau pernyataan

tersebut koheren dan konsisten dengan pernyataan-

pernyataan sebelumnya.

bila kita beranggapan bahwa semua manusia akan mati

adalah pernyataan yang selama ini memang benar adanya.

Jika A adalah manusia, maka pernyataan bahwa A pasti akan

mati, merupakan pernyataan yang benar pula. Sebab

pernyataan yang kedua konsisten dengan pernyataan yang

pertama.

Page 15: ilmu pengetahuan (filsafat sains)

TEORI-TEORI PENGETAHUAN

Teori Kebenaran Pragmatik

White (1978)

C.S PierceWiliam James john Dewey

Pragmatik atau Pragmatisme adalah ajaran mengenai

pengertian, a theory of meaning, ajaran mengenai pengertian,

secara pragmatik di definisikan sebagai berikut :"Jika saya

bertindak pada objek A, Tindakan itu dilaksanakan dengan

cara X,Maka panca indera saya akan mengalami Y." Jika kita

terapkan difenisi diatas, dengan menyebut objek A dalam

bentuk istilah atau nama, katakanlah "pohon". Maka rumus

itu akan menjadi : "Jika saya menjamah batang pohon, maka

saya akan merasakan sesuatu yang kasar" atau "keras".

Andaikata peristiwa terjadi pada musim panas: "Jika saya

berdiri dibawah pohon, maka saya akan merasakan

keteduhan". Maka pragmatisme merupakan ajaran tentang

pengertian, ialah pengertian suatu istilah yang terjadi karena

sikap dan pengalaman.

Page 16: ilmu pengetahuan (filsafat sains)

TEORI-TEORI PENGETAHUAN

Teori Kebenaran Struktural Paradegmatik

Thomas Kuhn

bahwa Suatu teori dinyatakan benar jika teori itu

berdasarkan pada paradigma atau perspektif tertentu dan

ada komunitas ilmuwan yang mengakui atau mendukung

paradigma tersebut.

Page 17: ilmu pengetahuan (filsafat sains)

TEORI-TEORI PENGETAHUAN

Teori Kebenaran Perfomatik

Peter Strawson Frank Ramsey John Austin

mereka melawan teori klasik bahwa benar dan salah adalah

ungkapan deskriptif jika suatu pernyatan benar kalau ia

menerapkan realitas.

Menurut teori ini, suatu pernyataan kebenaran bukanah

kualitas atau sifat sesuatu, tetapi sebuah tindakan

(performatik). Untuk menyatakan suatu itu benar, maka cukup

melakukan tindakan konsesi (setuju/ menerima/

membenarkan) terhadap gagasan yang telah dinyatakan.

Page 18: ilmu pengetahuan (filsafat sains)

TEORI-TEORI PENGETAHUAN

Teori Kebenaran Proposisi

AMW. Pranaka

(1987)

& Guba (1985)

Lincoln

Proposisi merupakan kalimat logika yang mana

pernyataan tentang hubungan antara dua atau beberapa hal

yang dapat dinilai benar atau salah. Ada yang mengartikan

proposisi sebagai ekspresi verbal dari putusan yang berisi

pengakuan atau pengingkaran sesuatu (predikat) terhadap

sesuatu yang lain (subjek) yang dapat dinilai benar atau

salah.

Page 19: ilmu pengetahuan (filsafat sains)

BIDANG KAJIAN ILMU PENGETAHUAN

Ontology berasal dari kata yunani on (ada) ontos berarati

keberadaan. Sedangkan logos berarti pemikiran. Jadi,

ontology adalah pemikiran mengenai yang ada dan

keberadaannya ( Suparlan Suhartono : 111).

Ontologi adalah elemen penting ilmu pengetahuan yang

berhubungan dengan hakikat hidup umat manusia dan

hakikat alam semesta, serta hakikat Tuhan.

ONTOLOGI

Epistemologi berasal dari kata yunani episteme yang berarti

pengetahuan, pengetahuan yang benar, pengetahuan ilmiah,

dan logos berarti teori (Nadiroh:147). Epistemology juga

disebut sebagai teori pengetahuan (theory knowledge).

Epistemology sebagai teori pengetahuan, membahas secara

mendalam segenap proses yang terlihat dalam usaha kita

untuk memperoleh pengetahuan.

Epistemology adalah pengetahuan yang berusaha menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang mengaju kepada proses.

Epistemologi adalah dasar-dasar ilmu pengetahuan dan

batas-batas ilmu pengetahuan.

EPISTEMOLOGI

Aksiologi tersusun dari kata bahasa yunani axios dan logos.

Axios berarti nilai dan logos berarti teori. Aksiologi adalah

teori tentang nilai ( Nadiroh :154). Aksiologi diartikan sebagai

teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan

yang diperoleh. Aksiologi berhubungan dengan manfaat dan

penggunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan umat

manusia.

AKSIOLOGI

Baik ontologi, epistemologi maupun

aksiologi merupakan tiga elemen

yang tak terpisahkan dengan ilmu

pengetahuan. Ketiganya merupakan

pilar penyanggah terbentuknya

konstruksi ilmu pengetahuan.

Page 20: ilmu pengetahuan (filsafat sains)