hak.docx

16
HAK-HAK ASASI MANUSIA Pengantar Hak Asasi Manusia merupakan hak yang dimiliki oleh semua manusia, yang melekat atau inheren pada diri manusia. HAM telah mendapatkan beberapa piagam penting yang didapatkan dari hasil Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (1948), Kovenan Internasional Hak Sipil dan politik serta Kovenan Internasional Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (1966), dan Deklarasi Wina (1993). Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Deklarasi ini muncul setelah terjadinya perang dunia II yang diakui dunia sebagai standar universal bagi perilaku manusia. PBB mendirikan Komisi Hak Asasi Manusia (Commission on Human Rights) pada tahun 1946. Dalam pasal terakhir No. 29 dijelaskan bahwa: Setiap orang mempunyai kewajiban terhadap masyarakatnya dan bahwa dalam pelaksanaannya hak-hak dan kekuasaan-kekuasaannya setiap orang hanya dapat dibatasi oleh hukum yang semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan yang layak atas hak-hak dan kebebasan-kebebasan orang lain, dalam rngka memenuhi persyaratan-persyaratan yang adil dalam hal moralitas, kesusilaan, ketertiban umum, dan kesejahteraan umum yang adil dalam masyarakat yang demokratis.

Upload: rizka-nurbaiti-lubis

Post on 01-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hak

TRANSCRIPT

Page 1: HAK.docx

HAK-HAK ASASI MANUSIA

Pengantar

Hak Asasi Manusia merupakan hak yang dimiliki oleh semua manusia, yang melekat

atau inheren pada diri manusia. HAM telah mendapatkan beberapa piagam penting

yang didapatkan dari hasil Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (1948), Kovenan

Internasional Hak Sipil dan politik serta Kovenan Internasional Hak Ekonomi, Sosial

dan Budaya (1966), dan Deklarasi Wina (1993).

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia

Deklarasi ini muncul setelah terjadinya perang dunia II yang diakui dunia sebagai standar

universal bagi perilaku manusia. PBB mendirikan Komisi Hak Asasi Manusia (Commission

on Human Rights) pada tahun 1946.

Dalam pasal terakhir No. 29 dijelaskan bahwa:

Setiap orang mempunyai kewajiban terhadap masyarakatnya dan bahwa dalam

pelaksanaannya hak-hak dan kekuasaan-kekuasaannya setiap orang hanya dapat dibatasi

oleh hukum yang semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan yang layak

atas hak-hak dan kebebasan-kebebasan orang lain, dalam rngka memenuhi persyaratan-

persyaratan yang adil dalam hal moralitas, kesusilaan, ketertiban umum, dan kesejahteraan

umum yang adil dalam masyarakat yang demokratis.

 

Dua Kovenan Internasional

Komisi Hak Asasi PBB kemudian melakukan 2 bentuk perjanjian agar terkesan lebih

mengikat. Perjanjian kovenan yang pertama mencakup hak politik dan sipil, dan kovenan

yang kedua mencakup hak ekonomi, sosial, dan budaya. Dalam hal ini, negara berhak

memilih salah satu kovenan maupun kedua kovenan. Untuk dapat diterima, kovenan ini

membutuhkan waktu yang lama yakni 18 tahun dari 1948-1966. Kemudian dibutuhkan

Page 2: HAK.docx

waktu 10 tahun lagi untuk mendapatkan persetujuan PBB akan berlakunya kedua kovenan

tersebut (1966-1976). Pada tahun 1989, Optional Protocol II mengajukan penghapusan

hukuman mati dan diterima oleh PBB. Dua kovenan yang disebutkan dan Optional

Protocolmenjadi satu-kesatuan yang disebut Undang-undang internasional Hak Asasi

Manusia (International Bill of Human Rights).

Dalam Mukadimah Konvenan Internasional hak sipil dan politik pada tahun 1966,

dicanangkan bahwa hak-hak tersebut diperoleh dari harkat dan martabat manusia, hak ini

sangat fundamental sifatnya dan yang mutlak diperlukan oleh manusia untuk berkembang

sesuai dengan bakat, cita-cita, serta martabatnya. HAM merupakan hak universal yang

dimiliki semua manusia tanpa ada perbedaan baik bangsa, ras, agama, atau jender.

 

Deklarasi Wina

Dalam deklarasi ini dapat mencerminkan tercapainya konsensus antara barat dan non-barat

bahwa hak asasi memiliki sifat yang universal, sekalipun terdapat varian implementasinya

sesuai khas negara masing-masing.

Terdapat 3 generasi hak diantaranya: pertama, meliputi hak politik dan sipil yang

diperjuangkan oleh pemikiran kaum barat. Kedua adalah hak ekonomi, sosial, dan budaya

yang gigih diperjuangkan oleh kaum komunis dalam masa perang dingin dan negara-negara

yang membebaskan diri dari kaum kolonial (biasanya disebut dunia kedua), serta yang

ketiga adalah hak atas perdamaian dan hak atas pembangunan (development), yang terutama

diperjuangkan oleh negara-negara dunia ketiga.

Dimasa berikutnya, di Afrika dan Asia dibuat beberapa piagam regional, piagam Afrika

mengenai hak-hak manusia dan bangsa-bangsa (African Charter on Human and People’s

Rights,1981). Disusul deklarasi Cairo mengenai Hak Asasi dalam Islam (Cairo Declaration

on Human Rights in Islam,1990), yang merupakan hasil dari OKI (Organisasi Konferensi

Islam). Kemudian Bangkok dengan Bangkok Declaration pada tahun 1993. Kemudian Juni

Page 3: HAK.docx

1993, lebih dari 170 negara anggota PBB merumuskan Vienna Declaration hasil dari

pemikiran barat dan non-barat yang dirumuskan dalam Bangkok Declaration.

Pada tahun 2002, HAM mendapatkan tonggak keberhasilannya dengan didirikannya

Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court atau ICC) yang dapat

mengadili kasus pelanggaran terhadap kemanusiaan, genosida, dan kejahaan perang.

Perkembangan HAM di Eropa

Di Eropa Barat khususnya inggris masalah HAM menjadi salah satu masalah yang sudah

tidak terelakkan tepatnya di zaman pertengahan seketika itu disusul oleh hukum alam dan

hak-hak alam di abad ke-17.

Perjanjian Magna Charta (1215) yang ditandatangani oleh Raja John dari Inggris serta para

bangsawan merupakan tonggak awal dari perkembangan HAM serta perkembangan

demokrasi di Barat. Latar belakang adanya perjanjian Magna Charta ini adalah ketika para

kaum bangsawan membuat perjanjian itu sebagai imbalan atas dukungan mereka terhadap

biaya penyelenggaraan pemerintahan dan kegiatan perang. Hak yang utama saat itu adalah

menjamin masalah hak politik dan sipil sehingga hal-hak inilah yang menjadi dasar dari

sistem konstitusional Inggris yang berlaku bagi semua warga negara.

Abad ke-16, kepemimpnan raja merupakan yang dijunjung oleh Inggris. Berasal dari

anggapan bahwa kekuasaan raja merupakan wahyu dari Illahi (Divine Right of Kings).

Namun abad setelahnya, kekuasaan raja kini dipertanyakan keabsahannya, karena mulai

banyak raja-raja yang bertindak sewenang-wenang. Kasta menengah sadar akan kepatuhan

masyarkat terhadap raja perlu mempunyai dasar yang rasional. Pengharapannya adalah

hubungan antara raja dengan rakyat berdasarkan suatu kontrak sesuai zaman yang

berkembang pad masa itu di Eropa Barat.

Life, Liberty, dan Property merupakan 3 hak alam yang dikemukakan oleh John Locke

dengan maksud Life artinya hak untuk hidup, Liberty dengan kebebasan, dan Propertyyang

berarti hak milik serta pemikiran bahwa penguasa harus memerintah dengan persetujuan

rakyat (government by consent). Filsuf lain, Montesquieu lebih menekankan perlunya

Page 4: HAK.docx

pembagian kekuasaan sebagai sarana menjamin hak-hak itu, disebut trias politica.

Kemudian menurut Rousseau, menekankan bahawa dalam kepemerintahan diperlukannya

kebebasan bagi manusia.

Meskipun pemikiran para filsuf diatas tadi berbeda-beda, tetapi mereka concern terhadap

satu pokok yang disebut state of nature “keadaan alam”. Dalam keadaan alam, pada

hakikatnya manusia itu sama martabatnya, tunduk terhadap hukum alam dan memiliki hak-

hak alam, hingga pada akhirnya hak-hak itu berubah seiring dengan kehidupan bernegara

dengan berbagai kontrak yang disepakati antara pemerintah dengan rakyatnya.

Hak asasi saat itu mencakup sebagian kecil hak atas kebebasan, kesamaan, dan hak

menyatakan pendapat. Hak-hak ini dicantumkan dalam beberapa piagam seperti salah

satunya adalah Bill of Rights (1789) yang diterima selang satu tahun sesudah parlemen

berhasil mengusir Raja James II dan mengundang putrinya Mary beserta suaminya William

of Orange, untuk menduduki tahta kerajaan Inggris. Hak tersebut berlaku bagi semua orang

dan tidak boleh dilanggar termasuk raja sekalipun.

Pada awal masa Revolusi Perancis,dirumuskan suatu deklarasi tentang Hak Manusia dan

Warga Negara (Declaration des Droits de l’homme et du Citoyen,1789) atas dasar

kebebasan (liberte), kesamaan (egalite), dan kesetiakawanan (fraternite).

Perkembangan HAM abad ke-20 dan awal abad ke-21

Setelah masalah depresi besar (the Great Depression,1929-1934), yang melanda sebagian

besar dunia menyebabkan masalah pengangguran dan kemiskinan masyarakat dunia. Di luar

merka pun dampaknya cukup besar. Di Jerman, dampak dari depresi besar tersebut turut

membuat gerakan Nazisme yang dipelopori oleh Adolf Hitler sehingga menyebabka banyak 

orang berimigrasi ke Amerika dan negara demokrasi lainnya. Kaum Yahudi yang belum

berhasil meninggalkan Jerman, ditahan dan dibunuh (Holocaust).

Presiden Amerika, Roosevelt pada tahun 1941 merumuskan 4 kebebasan (the Four

Freedoms), yakni hak untuk berbicara, kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan

beragama, kebebasan dari rasa ketakutan, dan kebebasan dari kemiskinan.

Page 5: HAK.docx

Setelah berkembangmya ekonomi kapitalis, tepatnya setelah perang dunia II ternyata

berhasil meningkatkan produksi sehingga mengubah keadaan rakyat menjadi lebih sejahtera

dan makmur.  Kesenjangan antara golongan kaya dan golongan miskin sudah banyak diatasi

melalui sistem pajak yang mulai diterapkan dan bebannya dipikul oleh orang golongan

kaya. Dengan itu, negara-negara demokrasi barat telah mencapai tahap yang sejahtera di

mana sebagian besar kebutuhan sosial-ekonomi telah terpenuhi.

Sementara itu di bagian timur Eropa tengah menghadapi revolusi besar yang dampaknya

sangat terasa di Eropa dan Amerika. Pada tahun 1917 terjadi revolusi pertentangan terhadap

kekuasaan Tsar di Rusia dipimpin lenin (1870-1924) yang merupakan golongan komunis

berhasil mendirikan negara baru berdasarkan paham Marxisme dan Leninisme. Revolusi ni

membawa penderitaan besar bagi kalangan atas terutama kalangan yang dipimpin oleh

Stalin yang merupakan kalangan anti-revolusioner. Orang-orang yang tergabung maupun

mendukung para kaum anti-revolusioner akan ditawan dan dibunuh oleh para golongan

revolusioner.

Pasca perang dunia II, Uni soviet berhasil menjadi saingan amerika Serikat sebagai negara

adidaya. Sampai pad akhirnya Uni Soviet runtuh akibat perang dingin yang terjadi melawan

Amerika Serikat.

Dalam tahap berdiri kembalinya, Uni Soviet kembali mentransformasikan sistem dari

negara agraris menjadi negara industri. Sebab sulitnya diutamakannya negara industri

sehingga menyebabkan penderitaan bagi rakyat, keadaan Uni Soviet saat itu dalam tahap

peningkatan sosial ekonomi melalui penyediaan kesempatan kerja, perumahan, serta

pendidikan. Hak ekonomi lebih substantif dari hak poltik yang dibilang borjuis dan dapat

menggangu usaha konsolidasi komunisme sebagai ideologi tunggal. Sehingga pada saat itu

hak politik dinilai tidak ada manfaat dan tidak diakui. Padahal hak politik merupakan hak

yang telah dijamin dan ada dalam deklarasi maupun konvenan yang telah disepakati

bersama. Oleh karenanya, Uni Sovier dan wilayah Timur Eropa merupakan wilayah yang

serng dikecam sebagai negara pelanggar hak yang sangat parah.

Page 6: HAK.docx

Namun, seiring berjalanya waktu, setelah terjadinya perpecahan dalam dunia komunis di

Eropa Timur (1989), negara-negara tersebut yang tadinya menggunakan sistem komunis

bertransisi dan beralih ke arah sistem demokrasi sesuai pemikiran Barat.

Peran Negara-negara Dunia Ketiga

Kemunculan negara-negara baru pasca perang dunia II menyebabkan kesadaran para negara

tersebut untuk berpartisipasi dalam forum internasional. Diselenggarakannya KAA

(konferensi Asia Afrika) di Bandung 1955, merupakan awal eksistensi negara-negara

berkembang. Namun, seruan untuk menentang penjajahan, rasialisme dan keterbelakangan

belum terlalu diusik.

Negara-negara berkembang sangat mendukung perumusan hak ekonomi dalam kovenan

internasional dan sangat diprioritaskan. Untuk kearah pembangunan negara serta ekonomi,

negara berkembang biasanya menggunakan sistem politik yang otoriter atau semi-otoriter.

Karena pemerintah harus bisa menangkal tekanan dari pihak kepentingan khusus dan

mementingkan kepentingan bersama.

Pada tahun 1980-an, dicanangkan generasi ketika hak asasi, yaitu hak atas perdamaian dan

hak atas pembangunan. Hak-hak itu bersifat kolektif dan dituangkan dalam dokumen

maupun deklarasi hak bangsa-bangsa atas perdamaian (1984) dan deklarasi hak atas

pembangunan (1986).

Negara-negara baru tersebut masih merasa bahwa HAM ini masih didominasi oleh kalangan

barat yang memprioritaskan hak politik. Selain itu, kesadaran bahwa barat kurang sensitif

terhadap keinginan negara dunia ketiga untuk mewariskan beberapa warisan nenek

moyangnya. Banyak negara baru seperti Asia dan Afrika yang memiliki akar tradisi yang

masih kuat disebut sebagai Relativisme Kultural (Cultural Relativism).

Dengan tercapainya kebebasan dari kolonialisme negara-negara berkembang dihadapkan

pada beberapa masalah. Kebanyakan negara baru bersifat pluralistik dalam arti bahwa

memiliki berbagai kelompok etnis, agama, dan ras dalam suatu wilayah. Dalam zaman

kolonialisasi, perbedaan-perbedaan tersebut dapat diatasi. Namun, dalam suasana

Page 7: HAK.docx

kemerdekaan dan pembangunan negara diiringi hasrat demokratisasi, pemrintahan negara

berkembang lebih otoriter menentang kembali tekanan dari luar.

Beberapa negara berhasil maju dengan cara otoriternya melalu pertumbuhan ekonomi yang

berpusat pada pasar.  Pada saat menuju sebagai negara industri, tekanan untuk mengecilkan

rasa otoriterisme dan usaha meningkatkan demokrasi akan menguat. Negara-negara baru

merasa dilema identitas negaranya untuk memperjuangkan tempatnya dalam posisi di dunia

modern.

Hak asasi manusia biasanya di anggap sebagai hak yang dimiliki setiap manusia, yang

melekat karena manusia.

Dalam Mukamadimah Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik dicanangkan “ Hak ini

berasal dari harkat dan martabat yang melekat pada manusia .” Hak ini sangat mendasar atau

asasi ,sifatnya mutlak diperlukan agar manusia dapat berkembang sesuai dengan bakat , cita-

cita, serta martabatnya.

PERAN NEGARA DUNIA KETIGA

Cairo Declaration on Human Righ in Islam

Hak untuk hidup

Hak untuk memperoleh kehidupan

Hak persamaan

Kewajiban untuk memenuhi apa yang sesuai dengan hukum serta hak tidak patuh kepada

apa yang tidak sesuai dengan hukum

Hak kebebasan

Hak kebebasan kepercayaan

Hak untuk menyatakan kebenaran

Hak untuk mendapatkan perindunganterhadap penindasan karena perbedaan agama

Hak mendapatkan kehormatan dan nama baik

Hak ekonomi

Hak untuk memiliki

BAB VIII

PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA SECARA VERTIKAL DAN HORIZONTAL

Page 8: HAK.docx

PENGANTAR

Secara visual kekuasaan di bagi menjadi dua cara, yaitu:

1. Secara vertikal

2. Secara horizontal

PERRBANDINGAN KONFEDERESI, NEGARA KESATUAN, DAN NEGARA

FEDERAL

Konfederasi

Menurut L. Oppenheim:

Konfederesi terdiri dari beberapa negara yang berdaulat penuh untuk mempertahankan

kemerdekaan ekstern dan intern, bersatu atas dasar perjanjian internasional yang diakui

dengan menyelenggarakan beberapa alat perlengkapan tersebdiri yang mempunyai

kekuasaan teertentu terhadap anggota konfederasi, tetapi tidak terhadap warga negara itu.

Negara kesatuan

Menurut C.F.Strong : “ negara kesatuan adalah bentuk negara dimana wewenang legislatif

tertinggi di pusatkan dalam satu badan legislatif nasional/pusat.”

Negara federal

Menurut K.C. Wheare: “Prinsip federal ialah bahwakekuasaan dibagi sedemikian rupa

sehingga pemerintah federal dan pemerintah negara bagian dalam bidang tertentu adalah

bebas satu sama lain.”

PERKEMBANGANKONSEP TRIAS POLITIKA : PEMISAHAN KEKUASAAN

MENJADI PEMBAGIAN KEKUASAAN

Trias poltika adalah anggapan bahwa kekuasaan negara terdiri dari tiga macam kekuasaan :

1. Kekuasaan legislatif (kekuasaan membuat undang-undang)

2. Kekuasaan eksekutif(kekuasaan melaksanakan undang-undang)

3. Kekuasaan yudikatif(kekuasaan atas pelanggaran undang-undang)

BAB IX

BADAN EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF

BADAN EKSEKUTIF

Menurut tafsiaran Trias Politika hanya melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang

telah ditetapkan oleh badan legislatif serta menyelenggarakan undang-undang yang telah

Page 9: HAK.docx

ditetapkan oeh badan legisatif.

WEWENANG BADAN EKSEKUTIF

1. Administratif

2. Legislatif

3. Keamanan

4. Yudikatif

5. Diplomatik

BEBERAPA MACAM BADAN EKSEKUTIF

o Sistem parlementer dengan parliamentary executive

o Sistem parlementer dengan fixed executive atau non parliamentary executive

BADAN LEGISLATIF

Fungsi badan legislatif adalah membuat undang-undang. Badan legislatif di negara

demokrasi disusun sedemikian rupa sehingga mewakilimayoritas dari rakyat dan pemerintah

bertanggung jawab kepadanya. Untuk meminjam perumusan C.F.Strong yang

menggabungkan tiga unsur dari suatu negara demokrasi, yaitu representasi, partisipasi, dan

tanggung jawab politik.

FUNGSI BADAN LEGISLATIF

1. Menentukan kebijakan dan membuat undang-undang

2. Mengontrol badan eksekutif dalam arti menjaga agar semua tindakan badan eksekutif

sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan

BADAN YUDIKATIF

Lebih bersifat teknik yuridis dan termasuk bidang ilmu hukum daripada ilmu politik.

Badan yudikatif dalam negara demokratis mengenakan dua sistem, yaitu:

1. Sistem Common Law

2. Sistem Civil Law

KEBEBASAN BADAN YUDIKATIF

Dapat diartikan sebagai pemisahan kekuasaan maupun sebagai pembagian kekuasaan ,

khusus untuk cabang kekuasaan yudikatif.

BAB X

PARTISIPASI POLITIK

Page 10: HAK.docx

DEFINISI

Partisipasi poltik adalah erat sekali kaitannya dengan kesadaran politik, karena semakin

sadar bahwa dirinya di perintah , orang kemudian menuntut diberikan hak bersuara dalam

penyelenggaraan pemerintah.

PARTISIPASI POLITIK DI NEGARA DEMOKRASI

Partisipasi politik menunjukkan berbagai bentuk dan intensitas, pembedaan jenis partisipasi

menurut frekuensi dan intensitasnya.

PARTTISIPASI POLITIK DI NEGARA OTORITER

Umumnya diakui kewajarannya, karena secara formal kekuasaan ada di tangan rakyat.

Tujuan utama partisipasi dalam masa pendek masyarakat adalah merombak masyarakat

yang terbelakang menjadi masyarakat modern, produktif, kuat, dan berideologi kuat.

PARTISIPASI POLITIK DI NEGARA BERKEMBANG

Di beberapa negara berkembang partisipasi politik bersifat otonom , artinya lahir dari diri

mereka sendiri, masih terbatas.

PARTISIPASI POLITIK MELALUI NEW SOCIAL MOVEMENTS (NSM)DAN

KELOMPOK-KELOMPOK KEPENTINGAN

Partisipasi yang relatif mudah dapat diukur berdasarkan hasil pemilihan umum dan bentuk

lain , yaitu melalui kelompok-kelompok.

BEBERAPA JENIS KELOMPOK

Kelompok Anomi

Kelompok Nonasosiasional

Kelompok Institusional

Kelompok Asosiasional

Lembaga Swadana Masyarakat(LSM) di Indonesia

 

Seperti yang kita ketahui masalah ha asasi manusia serta perlindungan terhadapnya

merupakan bagian penting dari demokrasi. Dengan meluasnya konsep dalam konteks

globalisasi dewasa ini, masalah hak asasi manusia menjadi isu yang hangat dibicarakan di

hampir semua belahan dunia. Sebenarnya sudah dari zaman dahulu masalah hak asasi

manusia. Banyak sumber tertulis dan tidak tertulis. Dengan demikian, konsepsi Negara-

Page 11: HAK.docx

negara barat dari semula telah mendominasi pemikiran Negara-negara yang tergabung

dalam PBB waktu mereumuskan suatu dokumen hak asasi manusia yang dapat diterima

secara universal. Sementara itu dunia terus berubah, dan konsep hak asasi biasanya

dianggap sebagai hak yang dimiliki setiap manusia yang melekat atau inheren pada nya

karena dai adalah manusia