haji buku 2011

Upload: agus-jaya-kholid-saude

Post on 12-Jul-2015

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB I : PENGERTIAN IBADAH HAJI DAN UMROH Ibadah Haji Haji adalah: al-Qashdu, menuju tempat tertentu. Adapun arti haji secara istilah adalah ziarah (pilgrimage)1 ke Mekah untuk menunaikan ibadah tawaf di Kabah, sai di Masa, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, Mabit dan Jumroh di Mina dan tahallul dengan harapan menggapai ridho Allah swt.2 Adapun jika Tujuan tujuannya ke Kabah untuk berniaga maka namanya Dajjumenentukan bukan Hajju.

nilai sebuah perbuatan

Ibadah Umroh Pengertian Umroh adalah : al Itimar yang berarti memiliki tujuan atau berziarah.3 Jadi umroh berarti berziarahMunir Baalbaki dan Rohi Baalbai 2006, Kamus Al Maurid, Arab-Inggris-Indonesia, Halim Jaya, Surabaya 2 Said Sabiq 2000, Fiqh As-Sunnah, al Fath lil-Ilam alAraby, Kairo, Jil. 1, hal. 437 3 Ibid, 5141

2

menuju Kabah dengan tujuan tawaf, sai dan tahallul.4 Ibadah umroh adalah rangkaian dari ibadah haji dan bukan sebaliknya, artinya setiap orang yang menunaikan ibadah haji haruslah mengerjakan ibadah umrah. Allah swt berfirman : dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Allah (QS. Al baqoroh : 196) Sejarah Ibadah Haji dan Umroh Ibadah haji adalah satu ibadah yang pertama kali disyariatkan kepada nabi Ibrahim as. Ibnu Abbas meriwayatkan ketika nabi Ibrahim selesai membangun Kabah, Allah swt perintahkan kepada nabi Ibrahim as untuk menyeru manusia untuk datang menunaikan ibadah haji ke Baitullah, menghadapi perintah ini nabi Ibrahim as berkata: ya Allah bagaimana mungkin aku menyampaikannya kepada seluruh manusia sementara suaraku sangat terbatas dan tidak akan sampai kepada mereka? Maka Allah swt berfirman: serulah wahai Ibrahim, dan kami yang akan menyampaikan kepada4

Ibid

3

mereka. Lalu Ibrahimpun menyeru: wahai manusia, telah diwajibkan kepada kalian untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah, maka tunaikanlah haji. Lalu Ibnu Abbas berkata, maka seruan itu didengar oleh seluruh yang ada di (antara) langit dan bumi. tidakkah engkau melihat manusia datang dari berbagai penjuru dunia sembari 5 bertalbiah? Orang yang besar adalah mereka yang mampu menghargai sejarah pendahulunya Perbedaan Haji dan Umroh Perbedaan antara haji dan Umroh dapat dilihat dari beberapa sisi, yaitu: a. waktu Haji Waktu adalah dalam yang dari Syawal5

Umroh Waktu umrah sepanjang tahun, akan tetapi makruh pada hari Arafah (9 Zulhijjah), yaum anNahr (10 Zulhijjah)

haji sekali setahun dimulai bulan hingga

Ibnu Jarir, Abi Jafar Muhammad, Tafsir at Thobary, Tahqiq at-Turky, Dar Hajar: tt, Jil. 16: 514-515

4

tanggal (sepuluh) Hijjah. b. Tempat Haji

10 dan yaum Tasyriq Zul- (11,12 dan 13 Zulhijjah).

Umroh Adapun tempat yang dikunjungi sebagai bagian dalam pelaksanaan Umroh adalah Kabah dan Masa selanjutnya diakhiri dengan tahallul

Tempat yang dituju ketika menunaikan ibadah haji adalah Kabah, Arafah, muzdalifah, Mina dan Masa (tempat sai) dan diakhiri dengan tahallul

c. Hal-hal yang dilaksanakan

Haji Hal-hal yang dikunjungi saat menunaikan ibadah haji adalah Kabah untuk melaksanakan tawaf, Arafah untuk menunaikan wukuf, Muzdalifah untuk

Umroh Sedang dalam Umroh yang di kunjungi hanyalah Kabah, masa dan diakhiri dengan tahallul.

5

mabit dan Mina untuk mabit dan jumroh dan dilanjutkan dengan Sai di dan dikakhiri dengan tahalull Hukum Ibadah Haji Ibadah haji diwajibkan oleh Allah swt kepada seluruh kaum muslimin yang telah mencukupi syarat-syaratnya. Menunaikan ibadah haji diwajibkan hanya sekali seumur hidup. Selanjutnya haji yang kedua dan seterusnya hanyalah sunnat. Akan tetapi bagi seseorang yang bernazar menunaikan ibadah haji maka wajib baginya untuk menunaikan ibadah haji. Syarat Wajib Haji dan Umrah 1. 2. 3. Islam Baligh (dewasa) Aqil (berakal sehat) (bukan hamba

4. Merdeka sahaya)

6

5. Istithaah (Mampu dana dan kesehatan) Rukun Haji 1. 2. 3. 4. 5. 6. Ihram (niat ihram) Wukuf di Arafah Tawaf Ifadhah Sai Cukur Tertib

Wajib Haji 1. Ihram (menggunakan ihram untuk haji) 2. Mabit (minimal sejenak) di Muzdalifah 3. Mabit (minimal sejenak) di Mina berdiam berdiam

4. Melontar Jumroh (ula, wustho dan Aqobah) 5. Tawaf Wada bagi yang akan meninggalkan Makkah Rukun Umrah 1. Ihram (niat ihram)

7

2. 3. 4. 5.

Tawaf Sai Cukur Tertib

Wajib Umrah Ihram (menggunakan ihram untuk haji) dari miqat Perbedaan Rukun Haji/Umrah dan Syarat Haji/Umrah. 1. Rukun Haji/Umrah adalah rangkaian ibadah/umrah yang jika tertinggal mengakibatkan haji/umrahnyanya batal2. Wajib Haji/Umrah adalah rangkaian

ibadah/umrah haji yang jika tertinggal salah satunya maka hajinya tetap sah akan tetapi wajib membayar dam isaah. Tujuan Ibadah Haji dan Umroh Tujuan adalah dari ibadah haji dan untuk MENGENAL umroh DIRI

8

SENDIRI dan MEMUNCULKAN SUARA HATI dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan utama dari haji ini bisa kita pahami dari menggabungkan kegiatan wuquf sebagai kegiatan puncak ibadah haji yang berlokasi di Arafah dengan sebuah hadits yang menjelaskan hubungan manusia dengan penciptanya. Kata Arafah sendiri berasal dari kata marifat yang berarti mengetahui dan mengenal, yang kemudian setelah seseorang mengetahui dan mengenal dirinya maka akan lahir yatarifun pengakuan diri atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat sebelumnya. Pengertian ini akan sangat jelas dipahami bila perbuatan yang dilakukan oleh seorang haji di Arafah, tempat dan waktu dihubungkan dengan hadits: Barang siapa yang mengetahui (mengenali, memahami) dirinya, maka niscaya ia mengenal tuhannya. Jadi melalui ibadah haji, diharapkan para jamaah mampu mengenali siapa dirinya, apa tujuan hidupnya, dan mampu mengaflikasikan nilai-nilai dan hikmah yang terkandung dari ibadah haji yang dilakukannya seperti kejujuran, ketawadhuan, kepedulian,

9

kepekaan, kebersamaan, sebagainya.

tanggung visioner

dan

jawab, lain

Banyak orang terkenal, tapi tidak banyak yang mengenal dirinya sendiri

Hikmah Haji Haji adalah sebuah ibadah yang membutuhkan keyakinan (itiqodiyah) yang lurus, raga (badaniyah) yang sehat, dan harta (maliyah) yang suci, dan waktu (zamaniyah) yang tersedia. Urgensi haji ini tanpak jelas pada posisi haji yang menjadi rukun Islam yang kelima. Jika seorang merenungi tentang haji, maka ia akan menemukan minimal dua pesan moral yang sarat nilai dan sangat mahal, yaitu: mengingatkan akan kematian dan proses pengenalan diri (marifat an-nafs) untuk kemudian menuju tingkat yang lebih tinggi yaitu mengenal Allah swt. (marifatullah).

10

BAB II: KIAT SUKSES MERAIH HAJI MABRUR Ungkapan haji mabrur sudah sangat akrab disetiap kaum muslimin, khususnya para jamaah haji. Namun sangat sedikit yang mengerti tentang haji mabrur itu sendiri. Ada dua istilah haji yang memiliki perbedaan sangat besar, akan tetapi pada prakteknya sangat sering dipahami sama, yaitu, pertama haji maqbul. Kedua, haji mabrur.

11

Perbedaan Haji Maqbul dan Haji Mabrur Haji Maqbul (diterima) Haji yang diterima karena telah memenuhi syarat, rukun, wajib, sunnah-sunnah haji dan menghindari laranganlarangannya serta melepaskan seseorang dari kewajiban haji. Haji Mabrur (membawa Perubahan Sikap) Haji maqbul yang membawa perubahan sikap pelakunya kepada sikap yang lebih baik daripada sebelum menunaikan ibadah haji

Melihat perbedaan dua istilah ini, maka kita akan menyadari bahwa penilaian mabrur atau tidaknya haji kita tidak cukup saat pelaksanaan ibadah haji, akan tetapi membutuhkan waktu yang panjang setelah kita kembali dari menunaikan ibadah haji Perlu direnungi lebih mendalam bahwa hanya haji mabrurlah yang dijanjikan Allah swt memperoleh surga dan bukan haji maqbul.

12

Meskipun demikian sudah semestinya kita berusaha mendekatkan diri pada haji mabrur. Adapun kiat sukses meraih haji mabrur bisa disederhanakan menjadi lima hal, yaitu : 1. Niat yang ikhlas semata-mata menunaikan haji karena Allah swt. 2. Membersihkan digunakan3.

bekal

yang

Mengikuti Manasik haji sesuai yang dipraktekkan Rasulullah saw ketika menunaikan ibadah haji (ittiba)4.

Menjauhi rafats,

fusuq dan

jidal 5. Memahami dan menyadari hikmah dari setiap ritual haji yang dilakukan. Rangkaian Haji Mabrur Adalah Hati, Perkataan dan Perbuatan Niat yang Ikhlas Niat merupakan hal yang sangat penting dalam setiap gerak-gerik umat Islam. Kebenaran setiap perbuatan sangat

13

ditentukan oleh niat awal dari perbuatan tersebut, bahkan perbuatan seseorang bisa dianggap batal atau tidak sah karena niatnya yang salah atau kurang. Karena demikian pentingnya niat tersebut sehingga imam al Bukhori meletakkan hadits tentang niat sebagai hadits pertama dalam kitabnya. Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya (diterima atau ditolaknya) sebuah perbuatan sangat ditentukan oleh niatnya, dan orang setiap insan hanya akan memperoleh yang ia niatkan, maka barang siapa yang berniat hijrah untuk menggapai kehidupan dunia maka ia hanya akan mendapatkannya (kehidupan dunia) atau hijrahnya karena untuk mendapatkan wanita yang diharapkannya maka ia hanya akan menikahinya, maka hijrahnya hanya akan mendapatkan sesuai niatnya untuk hijrah.(HR. Bukhori) Karena seringnya para jamaah haji salah niat, maka Allah swt secara khusus menegaskan pentingnya niat hanya karena Allah semata dalam pelaksanaan ibadah haji. Hal ini bisa kita renungi dari firman Allah swt dalam al-Quran: Pada-

14

nya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim, barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia, mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam (QS. Ali Imran : 97) Dari sepenggal kata pada ayat ini mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah menegaskan bahwa ibadah haji harus dilandasi niat hanya karena Allah swt semata.6 Untuk membenahi niat ini, penulis menganjurkan kepada para jamaah untuk menata ulang niat dengan cara : 1. bangun tengah malam 2. sucikan diri dari hadats baik dengan cara berwudhu bagi yang hadats kecil maupun dengan cara mandi bagi yang berhadats besar. 3. laksanakan sholat tahajud

Abdurrahman Natsir as-Sady 1997 Taisir Karim arRahman fi Kalam al Mannan, Uli an Nuha, Kairo. Hal. 139-1406

15

4. laksanakan sholat taubat, dengan niat agar mendapat ampunan 5. lalu pertegas kembali niat untuk menunaikan ibadah haji hanya karena Allah swt semata bukan untuk mendapat gelar haji, prestise atau tujuan-tujuan yang lain. Dalam sebuah hadits ahl al-bait yang diriwayatkan oleh Khotib dari Anas ra dengan sanad yang majhul, 7 . kelak diakhir masa mereka yang berangkat menunaikan haji akan terbagi menjadi tiga golongan, para penguasa berangkat haji sekedar untuk rekreasi, orang-orang berangkat haji sekedar untuk bisnis, orangorang miskin berangkat haji sekedar mengadukan. Abi Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghozali, Ihya Ulum ad din, Dar at Taqwa, Sibr al Khoimah, 2000, J. 1 hal. 4017

16

problemanya dan para qori mereka berangkat haji sekedar untuk pongah/sombong. Bekal yang Suci Disamping niat yang benar, kesucian bekal para jamaah haji sangat menentukan perolehan hajinya. Haji adalah perjalanan suci, karenanya hendaklah ditopang dengan segala bentuk kesucian, baik kesucian jiwa maupun kesucian harta. Kesucian jiwa telah kita jelaskan secara ringkas, yaitu dengan menata kembali niat. Sedang yang dimaksud dengan kesucian harta adalah dengan mengekuarkan zakat harta kita baik yang akan kita gunakan untuk menunaikan ibadah haji maupun yang lainnya. Kesucian ini menjadi salah satu syarat penentu pencapaian dari ibadah haji. Rasulullah saw menjelaskan demikian pentingnya menjaga kesucian harta ini, dalam sebuah haditsnya beliau bersabda : Diriwayatkan dari Abu Hurairoh ra. Bahwa nabi Muhammad saw bersabda : ketika seorang yang hendak menunaikan ibadah haji keluar

17

rumahnya untuk pertama kalinya dengan bekal yang suci (untuk sekarang bisa kita ibaratkan dengan keluar rumah untuk menyetor setoran dana haji yang pertama) dan ia meletakan kakinya di kendaraanya, lalu ia berseru ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, maka berserulah penyeru dari langit kami terima dan kami akan berikan kebahagiaan kepadamu, sesungguhnya bekalmu halal, dan perjalananmu halal, maka hajimu mabrur tidak terkontaminasi dengan dosa, sedang jika seorang yang berniat menunaikan ibadah haji keluar dari rimahnya dengan bekal yang kotor (tidak suci) dan meletakan kakinya dikendaraannya lalu berseru : ya Allah aku datang memenuhi panggilan-Mu, maka berserulah penyeru dari langit kami tidak terima dan kami tidak akan berikan kebahagiaan kepadamu, karena sesungguhnya bekalmu haram, demikian juga perjalananmu haram, maka hajimu penuh dengan dosa dan tidak akan mendapatkan sedikitpun pahala. (HR. At-Thobrany dan al Ashfahany) Bisa dipahami dari hadits diatas bahwa kebersihan harta tidak hanya

18

saat berangkat sampai pulang saja, akan tetapi kebersihan dan kesucian harta tersebut hendaklah senantiasa kontinyu. Untuk kebersihan ini maka dikenal dua jenis pembersih, yaitu : Pertama, pembersih jiwa setiap insan (zakat fitrah), yaitu zakat wajib bagi setiap muslim, baik sehat maupun sakit, kuat maupun lemah, kaya maupun miskin, tua maupun muda. Kedua, pemberbersih harta (zakat mal), yaitu zakat yang dikeluarkan untuk membersihkan harta yang sudah sampai nisabnya, baik yang berbentuk hasil pertanian, perdagangan, perhiasan, peternakan dan lain sebagainya. Dan sebagai bentuk kewaspadaan, maka penulis menganjurkan tidak hanya sebatas mengeluarkan zakat, tapi hendaklah berderma kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama yang berada dilingkungan tempat tinggal. Hendaklah infaq tersebut disalurkan kepada anak-anak yatim atau yatim piatu, fakir miskin, lembaga-lembaga pendidikan, tenaga pendidik dan

19

sebagainya yang memang membutuhkan. Upaya ini merupakan satu usaha untuk menutupi dosa-dosa yang telah kita perbuat sebelumnya. Penulis yakin, tidak seorangpun yang bisa menjamin bahwa harta yang saat ini dimilikinya termasuk bekal untuk menunaikan ibadah haji adalah bekal yang bersih. karenanya dalam sebuah haditsnya, Rasulullah saw memberikan solusi bagi insan manusia untuk menutupi kesalahan yang sudah diperbuat, yaitu dengan mengiringi perbuatan jahat yang telah diperbuat dengan perbuatan baik. Dengan perbuatan baik tesebut diharapkan mampu menghapus dosa terlebih dahulu yang telah diperbuat. Rasulullah saw bersabda : . Bertakwalah kepada Allah swt dimanapun engkau berada, dan iringilah perbuatan jahatmu dengan perbuatan baik, niscaya usaha tersebut akan menghapus dosa terdahulu. Dan

20

bergaullah dengan masyarakat dengan akhlak yang mulia.

Sesuai Tatacara Haji/Manasik Haji (Ittiba) Tatacara pelaksanaan ibadah haji adalah satu hal yang mutlak dipahami oleh para jamaah, tata cara haji ini meliputi setiap kegiatan yang dilaksanakan para jamaah ketika menunaikan ibadah haji mulai dari menggunakan ihram, cara tawaf, cara sai, cara mabit di Muzdalifah dan Mina, cara wuquf di Arofah, cara melontar (jumroh) di jamarat dan cara tahallul. Karena pentingnya tatacara haji ini, Rasulullas saw berpesan : ... Ambillah tatacara menunaikan ibadah haji dari-ku. (HR. Ahmad, Muslim dan Nasai) Lihat. Fiqh Sunnah: 501 Adapun tatacara menunaikan ibadah haji ini dengan lebih detail akan penulis jelaskan pada babnya masingmasing.

21

Menjauhi rafats, fusuq dan jidal Hal-hal negatif yang sangat mungkin terjadi saat haji sangatlah banyak. Namun Allah swt khususkan tiga hal untuk di jauhi dalam menunaikan ibadah haji yaitu rafats fusuq dan jidal Karena peluang terjadinya tiga hal tersebut sangat besar dan akan merusak nilai ibadah haji seseorang. Menurut Ibnu Jarir (II/273-279), yang dimaksud dengan rafats adalah jima (bersetubuh) dan permulaanpermulaannya seperti bercumbu serta perkataan yang menimbulkan birahi. Adapun fusuq adalah semua bentuk maksiat dan larangan-larangan bagi orang yang berihram. Sedangkan jidal adalah berbantahbantahan, saling panggil memanggil dengan gelar yang buruk dan debat kusir seperti saling mengklaim bahwa apa dilakukan paling baik/benar dan semua perbuatan yang memicu konflik, kedengkian dan permusuhan. Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji, tidak rafats dan berbuat fasik, maka ia keluar dari dosa-dosanya

22

seperti hari di saat ia dilahirkan ibunya (HR Bukhari dan Muslim). Memahami dan menyadari hikmah dari setiap ritual haji yang dilakukan. Salah satu faktor penunjang untuk meraih haji mabrur adalah para hujjaj hendaklah mengetahui apa yang tengah di perbuatnya, baik sejarah maupun hikmah dari perbuatan yang tengah dikerjakan. Dengan menyadari perbuatan yang tengah dikerjakan dan mengetahui sejarah dan hikmahnya diharapkan penghayatan terhadap perbuatan yang tengah dilaksanakan semakin menyentuh, mengalir dan merasuk kedalam hati. Adapun hikmah-hikmah dari ritual haji tersebut akan penulis uraikan pada bab khusus. BAB III PEMBAGIAN PELAKSANAAN IBADAH HAJI

23

A. Haji Tamattu'a.

Tamattu'

Pengertian

Haji

Pengertian Tamattu adalah bersenang-senang. Dan haji tamattu adalah ibadah haji yang dilakukan dengan mengerjakan umrah terlebih dahulu dalam bulanbulan haji, lalu melaksanakan haji pada tahun itu juga tanpa kembali ke miqat semula. Jika digabung dari kedua bagian ini kita gabung maka akan kita dapatkan sebuah arti bahwa haji tamattu adalah haji yang dilaksanakan dengan mengerjakan umrah terlebih dahulu, setelah umrah bertamattu (bersenang-senang) istirahat dari ihram hingga beberapa waktu menantikan kembali tibanya saat akan berangkat ke Arafah untuk kemudian mengenakan kembali ihram yang telah dibuka setelah selesai menunaikan umrah.b.

Konsekwensi Dari haji Tamattu' Konsekwensi dari haji Tamattu adalah membayar dam nusuki

24

(menyembelih kambing perorang / atau onta dan sejenisnya untuk 7 0rang) bagi yang mampu. Jika tidak memungkinkan untuk menyembelih kambing/unta, baik karena tidak ada dana atau karena tidak tersedianya hewan sembelihan maka hendaklahlah diganti dengan puasa selama sepuluh hari. (3 hari saat berada di Mekah dan 7 hari setelah kembali ketanah air).c.

Keutamaan Haji Tamattu

Para ulama berbeda pendapat tentang cara haji yang paling utama. Menurut as-Syafiiah bahwa Tamattu dan Ifrad lebih baik daripada Qiran. Karena Tamattu dan Ifran melaksankan setiap ritual haji dan umrah secara lengkap. Sementara Qiran hanya terbatas pada haji, karena setiap ritual umrah sudah terwakili dalam ritual haji. Menurut al-Hanafiah bahwa Qiran lebih utama daripada Tamattu dan Tamattu lebih utama daripada Ifrad. Menurut Malikiyah, bahwa Ifrad lebih utama daripada Tamatti dan Qiran.

25

Menurut al-Hanabilah bahwa Tamattu lebih utama daripada Qiran dan Ifrad. Dan cara ini adalah yang paling mudah dilaksanakan. Dari uraian diatas, bisa dipahami bahwa haji Tamattu adalah cara haji yang paling utama. Hal ini diperkuat dengan: Bahwa Allah swt menginginkan yang mudah bagi hambanya.1.

Allah swt berfirman: .... .... Allah menghendaki bagi kalian kemudahan dan tidak menghendaki kesusahan (QS; Al-Baqarah: 185) Cara pelaksanaan haji Tamattu adalah cara haji yang di idam-idamkan oleh Rasulullah saw, dan ia perintahkan kepada sahabatnya untuk melaksanakannya.2.

Rasulullah saw bersabda:

26

.... . Kalian telah mengetahui bahwa saya adalah orang yang paling bertakwa diantara kalian, orang yang paling jujur diantara kalian, dan paling taat diantara kalian, seandainya bukan karena hadyu ku (hewan sembelihanku) maka niscaya saya akan bertahallul sebagaimana kalian bertahallul (lalu Rasulullah saw bersabda) maka bertahallullah, maka kamipun bertahallul, kami mendengar dan taat. (HR. Muslim)d. Tatacara

Tamattu'

Pelaksanaan

Haji

Cara pelaksaanaan haji tamattu adalah sebagai berikut : Melaksanakan umroh dahulu dengan cara :1.

terlebih

Bersuci (sebaiknya mandi terlebih dahulu lalu berwudhu) baik ditempat miqat maupun sebelum

27

tiba ditempat miqat, bagi jamaah yang termasuk gelombang pertama, bisa bersuci di Madinah (sebelum miqat) atau di Biir Ali (batas miqat). Adapun lafaz niat mandi ihram adalah: Aku sengaja mandi ihram karena Allah swt. Berpakaian ihram baik ditempat miqat maupun sebelum tempat miqat2.

3.

Sholat sunnat dua rakaat

adapun lafaz niat sholat sunat untuk ihram adalah: Sengaja aku sholat sunnah ihram dua rakaat karena Allah swt. 4. Niat dari miqat Niat berada dalam hati, boleh menggunakan selain bahasa Arab. Dan untuk mempermudak niat maka bisa dibantu dengan melafazkannya. Adapun lafadznya adalah:

28

Ya Allah, Aku penuhi panggilan-Mu untuk menunaikan Umrah.f Atau dengan lafadz lain, yaitu: Aku berniat umroh dan berihram untuk umrah tersebut karena Allah swt. 5. Memperbanyak talbiyah, sholawat dan doa . Aku datang memenuhi panggilanMu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang tidak ada sekutu bagimu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu. Tidak ada sekutu bagiMu. 6. Masuk kota Mekah dengan membaca doa .

29

Ya Allah, kota ini adalah tanah haram-Mu, dan tempat aman-Mu, maka hindarkanlahdaging, darah, rambut dan kulitku dari neraka, dan selamatkanlah diriku dari siksamu pada hari engkau membangkitkan kembali hambaMu dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang selalu dekat dan taat kepada-Mu. 7. Masuk masjid al-haram dengan membaca doa . Ya Allah, Engkau sumber keselamatan dari-Mulah datangnya keselamatan, dan kepada-Mulah akan kembali keselamatan, maka hidupkanlah kami wahai tuhan kami dengan selaamt sejahtera dan masukkanlah kami kedalam surga negeri keselamatan. Maha luas berkah-Mu dan Maha tinggi

30

keagungan-Mu wahai dzat yang memiliki keagungan dan kasih sayang. Ya Allah bukakanlah bagiku pintu rahmat-rahmat-Mu. Aku masuk masjid ini dengan nama Allah swt disertai dengan segala puji bagi Allah dan shalawat serta salam untuk Rasulullah saw. 8. Melihat berdoa kabah dengan

. Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan dan wibawa pada bait (kabah) ini, dan tambahkanlah pula kemuliaan, keagungan, keh rmatan dan kebaikan kepada orang yang memuliakan, mengagungkan dan menghormatinya diantara mereka yang berhaji atau yang berumrah. Melintasi maqam Ibrahim dengan berdoa 9.

31

. Ya Tuhanku, masukkanlah aku pada tempat masuk yang benar dan keluarkanlah pula aku pada tempat yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang menolong.dan katakanlah (wahai Muhammad) yang benar telah datang dan yang bathil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. 10. Tawaf di Kabah tawaf adalah sebagai Aturan berikut:

- tawaf (mengelilingi) Kabah sebanyak tujuh kali putaran - Kabah senantiasa disebelah kiri. berada

- Di mulai dari Hajar Aswad dan di akhiri di hajar Aswad juga. Saat mulai Tawaf di sunnahkan untuk mencium Hajar Aswad, jika tidak memungkinkan mencium Hajar Aswad maka hendaklah menghadapkan badan ke Kabah dan mengangkat kedua tangan-

32

sembari mengucapkan Bismillahi Allahu Akbar lalu mengecup tangan tersebut. Pada putaran selanjutnya jika tidak memungkinkan menghadapkan seluruh badan ke Kabah di sudut Hajar Aswad, cukuplah dengan menghadapkan sedikit badan ke Kabah, lalu mengangkat tangan dan mengucapkan Bismillah Allahu Akbar dan mengecup tangan tersebut.-

- Di anjurkan membaca doa ketika thawaf (lihat bimbingan doa saat tawat), jika tidak memungkinkan maka boleh membaca sholawat, zikir ataupun doa dengan menggunakan bahasa yang mudah. (boleh menggunakan bahasa daerah masing-maisng). Ketika berada di rukun Yamani, disunnatkan untuk mengusap (jika tidak memungkinkan cukup mengangkat tangan) tanpa di-

33

kecup dengan membaca .Bismillahi Allahu Akbar Doa setelah thawaf Setelah selesai tawaf, sebaiknya mundur ke kenan selurus Multazam lalu membaca doa :thawaf sebagai berikut . . . Ya Allah, yang memelihara ,Kabah ini, bebaskanlah kami bapak dan ibu kami, saudarasaudara kami dan anak-anak kami dari siksa neraka. Wahai ,Tuhan yang Maha Pemurah

34

dermawan dan yang mempunyai keutamaan, kemuliaan, kelebihan, anugerah, pemberian dan kebaikan. Ya Allah perbaikilah kesudahan segenap urusan kami dan jauhkanlah dari kehinaan dunia dan siksa di akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hambah-Mu, anak dari hambaMu, tepat berdiri merapat dekat di pintu Kabah-Mu, menundukkan diri di hadapanMu, sambil mengharapkan rahmat-Mu, kasih sayang-Mu, dan takut akan siksa-Mu. Wahai Tuhan pemilik kebaikan abadi, aku mohon pada-Mu agar engkau tinggikan namaku, hapuskan dosaku, perbaiki segala urusanku, bersihkan hatiku, berilah cahaya kelak kuburku, ampunilah dosaku, dan aku mohon pada-Mu martabat yang tinggi di dalam surga. Setelah selesai tawaf hendaklah:

53

berdoa di Multazam (antara .)Hajar Aswad dan pintu Ka,bah Jika tidak ,memungkinkan ambillah tempat yang lurus .dengan Multazam-

Shalat sunnat dua rakaar (shalat sunnat muthlaq) dibelakang Maqam ,Ibrahim sebaiknya pada rakaat pertama membaca surah al-Kafirun setelah membaca al-Fatihah. Dan pada rakaat kedua membaca surah al-Ikhlas setelah .membaca al-Fatihah-

.Membaca Doa . . . -

36

. . Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui rahasiaku yang tersembunyi dan amal perbuatanku yang nyata, maka terimalah ratapanku. Engkau Maha Mengetahui keperluanku, maka kabulkanlah permohonanku. Engkau Maha Mengetahui apapun yang terkandung dalam hatiku, maka ampunilah dosaku. Ya Allah, hamba memohon kepada-Mu iman yang tetap yang melekat terus di hati, keyakinan yang sungguhsiungguh sehingga aku dapat mengetahui bahwa tiada sesuatu yang menimpa diriku selain yang telah Engkau tetapkan bagiku. Wahai

37

Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih, Engkau adalah pelindungku di dunia dan akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim, dan gabungkanlah kami dalam golongan orangorang yang shaleh. Ya Allah, janganlah Engkau biarkan biarkan di tempat kami suatu dosapun kecuali Engkau ampunkan, tiada suatu kesusahan hati kecuali Engkau lapangkan, tiada suatu hajat keperluan kecuali Engkau kabulkan dan mudahkan, maka mudahkanlah segenap urusan kami, dan sudahilah semua amal dan perbuatan kami dengan amal yang shaleh. Ya Allah, matikanlah kami dalam keadaan muslim, dan masukkanlah kami ke dalam golongan orangorang yang shaleh tanpa kenistaan dan fitnah.

83

Minum air :dengan doa

,zam-zam

. Ya Allah, hamba mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizqi yang luas, dan kesembuhan dari .segala penyakit Sholat sunnat muthlaq :di hijir Ismail. Lalu berdoa . . . Ya ,Allah Engkaulah pemelihara hamba, tiada tuhan selain Engkau yang ,telah menciptakan hamba aku ini hamba-Mu dan terikat janji dan ikatan

39

pada-Mu sejauh kemampuan hamba, hamba berlindung kepadaMu darai kejahatan yang telah hamba perbuat, hamba akui segala nikmat dari-Mu kepada hamba. Dan hamba akui dosa hamba, maka ampunilah hamba, sesungguhnya tidak ada yang mampu mengampuni dosa hamba selain-Mu. Ya Allah, hamba memohon kepada-Mu kebaikan yang di minta oleh hamba-hamba-Mu yang shaleh dan hamba berlindung kepada-Mu dari kejehatan yang telah dimintakan perlindungan oleh hamba-hamba-Mu yang shaleh. 11. Sai Sai diawali di bukit shofa dan diakhiri di bukit Marwa.

40

Perjalanan antara bukit Shafa dan Marwa adalah tujuh kali, setiap perjalanan dihitung sekali sehingga perjalanan ketujuh akan berakhir di bukit Marwa. Berdoa ketika hendak ke Bukit Shafa sebelum memulai sai Berdoa ketika berada di bukit Shafa saat akan memulai sai dan menghadap Kabah Memulai perjalanan sai dengan membaca doa. Setiap lintasan antara dua pilar hijau bagi pria disunnatkan untuk berlari-lari kecil dan bagi wanita cukup dengan berjalan biasa sambil berdoa. Setiap kali mencapai bukit Shafa maupun Marwa disunnat untuk membaca doa. 12. Tahallul

41

Mencukur rambut/menggundul kepala setelah selesai melaksanakan seluruh ritual Umroh sebagai tanda bahwa telah selesai melaksanakan ibadah tersebut. Berdoa setelah tahalull: . Segala puji bagi Allah swt yang telah menyelesaikan manasik kami, ya Allah tambahkanlah kepada kami iman, keyakinan dan pertolongan dan ampunilah kami, kedua orang tua kami, dan seluruh kaum muslimin dan muslimat. Lalu melaksanakan haji dengan cara : 1. Bersuci di tempat (pemondokan) masing-masing. Di sunnatkan mandi dan merapihkan tubuh, memotong kuku, rambut dan berwangi-wangian. Adapun lafaz niat mandi ihram adalah:

42

Aku sengaja mandi ihram karena Allah swt. 2. Berpakaian ihram pemondokan masing-masing. 3. Sholat sunnat dua rakaat di

adapun lafaz niat sholat sunat untuk ihram adalah: Sengaja aku sholat sunnah ihram dua rakaat karena Allah swt. 4. Niat Niat berada dalam hati, boleh menggunakan selain bahasa Arab. Dan untuk mempermudah niat maka bisa dibantu dengan melafazkannya. Adapun lafadznya adalah: Ya Allah, Aku penuhi panggilan-Mu untuk menunaikan Haji. Atau dengan lafadz lain, yaitu:

43

Aku berniat Haji dan berihram untuk Haji tersebut karena Allah swt. 5. Berangkat menuju pada tanggal 8 Dzulhijjah Arafah

Doa berangkat ke Arafah . Ya Allah, Hanya kepada-Mu aku menghadap dan hanya kepada-Mu yang Maha Murahaku mengharapkan, maka jadikanlah dosaku terampuni, hajiku diterima, kasihanilah aku dan jangan Engkau mengabaikan aku. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 6. Membaca Talbiyah

Memperbanyak talbiyah, sholawat dan doa. adapun bacaan talbiyah adalah sebagai berikut: .

44

Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilanMu, aku datang tidak ada sekutu bagimu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu. 7. Berdoa ketika akan masuk Arafah . . Ya Allah, kepada-Mulah aku menghadap, dengan Engkaulah aku berpegang teguh, pada Engkaulah aku menyerahkan diri. Ya Allah, jadikanlah aku diatara orang yang hari ini Engkau banggakan dihadapan Malaikat-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 8. Memperbanyak doa zikir dan membaca al-Quran ketika berada di Arafah

45

9. Tanggal 9 Dzulhijjah, kegiatan jamaah haji adalah: i. Mendengarkan khutbah Arafah setelah masuk waktu dzuhur. ii. Shalat dzuhur dan Ashar dengan jamak taqdim dan qoshor (meskipun tersedia waktu yang luang, tetap disunnahkan untuk menjamak taqdim dan qoshar) iii. Dilanjutkan dengan melaksanakan wuquf dengan berdoa, zikir, istigfar dan membaca al Quran. 10. Tanggal 10 Dzulhijjah, kegiatan jamaah haji adalah: i. Berangkat menuju muzdalifah dan melaksanakan sholat Maghrib dan Isya secara jamak taqdim dan qosor di Muzdalifah. Adapun jika kondisi tidak memungkinkan, maka hendaklah shalat Maghrib dan Isya yang di jama taqdim dan Qoshor di Arafah lalu melakukan perjalanan ke Muzdalifah.

46 ii.

Mabit di Muzdalifah pada malam tanggal 10 Zul Hijjah, dengan cara berada di kawasan Muzdalifah (sebaiknya wukuf: berdiam diri/berhenti) menanti hingga lewat tengah malam.

iii. Mengambil batu kerikil sebanyak tujuh buah yang akan digunakan untuk melontar pada keesokan harinya di Jumrotul Aqobah di Mina. Jika memungkinkan maka sebaiknya memungut kerikil untuk melontar pada Jumrotul Aqobah dan melontar pada jumrotul ula, wustho dan Aqobah pada tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah bagi nafar awal sebanyak: 49 buah kerikil dan bagi nafar tsani (melontar Jumrotul Aqobah dan melontar jumrotul ula, wustho dan aqobah pada tanggal 11,12 dan 13) sebanyak: 70 buah kerikil.iv.

Melontar di Jumrotul Aqobah pada tanggal 10 Dzulhijjah di Mina, adapun waktu afdhol melontar adalah

47

waktu Dhuha. Meskipun demikian saat akan melontar hendaklah memperhatikan situasi dan kondisi di jamaraat.v.

Setelah selesai Jumrotul Aqobah, maka para jamaah haji melakukan tahalull (bercukur/menggunting rambut). Hal ini dinamakan tahallul awal.

11. Tanggal 11 Dzulhijjah, kegiatan jamaah haji adalah: i. Mabit di Mina pada malam tanggal 11 Dzulhijjah.ii.

Melontar di jumrotul Ula, Wustho dan Aqobah secara berurut. Waktu afdhal adalah setelah matahari condong ke arah barat (masuk waktu Dzuhur). Meskipun demikian saat akan melontar hendaklah memperhatikan situasi dan kondisi di jamaraat.

12. Tanggal 12 Dzulhijjah, kegiatan jamaah haji adalah: i. Mabit di Mina pada malam tanggal 12 Dzulhijjah.

48 ii.

Melontar di jumrotul Ula, Wustho dan Aqobah secara berurut. Waktu afdhal adalah setelah matahari condong ke arah barat (masuk waktu Dzuhur). Meskipun demikian saat akan melontar hendaklah memperhatikan situasi dan kondisi di jamaraat.

iii. Kembali ke Mekah sebelum matahari tenggelam bagi jamaah haji yang mengambil nafar awal. 13. Tanggal 13 Dzulhijjah, kegiatan jamaah haji adalah: i. Mabit di Mina pada malam tanggal 12 Dzulhijjah.ii.

Melontar di jumrotul Ula, Wustho dan Aqobah secara berurut. Waktu afdhal adalah setelah matahari condong ke arah barat (masuk waktu Dzuhur). Meskipun demikian saat akan melontar hendaklah memperhatikan situasi dan kondisi di jamaraat.

iii. Kembali ke Mekah setelah melontar jumroh.

49

14. Kembali ke Mekkah, (pada tanggal 12 Dzulhijjah bagi jamah haji yang mengambil nafar awal, dan pada tanggal 13 Dzulhijjah bagi yang mengambil nafar tsani), lalu melaksanakan: a. Tawaf Ifadhah Tawaf Ifadhah adalah rukun haji yang mutlak harus di kerjakan oleh jamaah haji. Dan tidak bisa diganti dengan dam. Adapun pelaksanaannya sama dengan tawaf umrah (lihat penjelasan tentang tawaf umrah). b. Sai Sai adalah rangkaian dari tawaf ifadhah yang merupakan rukun haji. Pelaksanaannya sama dengan sai umrah (lihat penjelasan tentang sai umrah) c. Tahallul Tahalul inipun merupakan rangkaian tawaf Ifadhah yang merupakan rukun haji. Tawaf Wada (tawaf pamitan) bagi yang akan meninggalkan kota Mekkah.15.

05

.i Setelah ada kejelasan tentang jadwal kepulangan jamaah hari dan jamnya, maka jamaah melaksanakan tawaf .wada .ii Membaca doa saat tawaf wada pada semua :kelilingnya. Yaitu . . . . .

51

. . Dengan nama Allah, Allah yang Maha Besar, Maha suci Allah dan segala puji hanya kepada Allah, tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Besar, tiada daya (untuk memperoleh manfaat) dan tiada kekuatan (untuk menolak kesulitan) kecuali dengan pertolongan dari Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. Sholawat dan salam semoga terlimpah bagi junjungan kita Rasulullah saw. Ya Allah, aku datang kemari karena iman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, memenuhi janjiMu dan kerena menuruti sunnah nabi-Mu Muhammad saw. Sesungguhnya Tuhan yang telah menurunkan alQuran kepadamu niscaya akan memulangkanmu ke tempat kembali. Wahai

52

Tuhan yang kuasa mengembalikan, kembalikan aku ketempatku, wahai Tuhan yang Maha Mendengar, dengarlah (kabulkanlah) permohonaku. Wahai Tuhan yang Maha Memperbaiki, perbaikilah aku. Wahai Tuhan yang Maha Pelindung, tutupilah aibku. Wahai Tuhan yang Maha Kasih Sayang, sayangilah aku. Wahai Tuhan yang Maha Kuasa Mengembalikan, kembalikanlah aku ke Kabah ini dan berilah aku rizqi untuk mengulangi berkali-kali. Dalam keadaan bertaubat dan beribadat. Berlayar menuju Tuhan kami sambil memuji. Allah menepati janji-Nya membantu hamba-hambaNya, yang menghancurkan sendiri musuh-musuh-Nya. Ya Allah peliharalah aku dari kanan, kiri, depan dan

53

belakang, dari sebelah atas dan bawah sampai Engkau mengembalikanku kepada keluarga dan tanah airku. Ya Allah, permudahkanlah perjalanan bagi kami, lipatkan bumi untuk kami. Ya Allah sertailah kami dalam perjalanan dan gantilah kedudukan kami dalam keluarga yang ditinggal, wahai Tuhan yang Maha Pengasih melebihi segala pengasih, Wahai Tuhan yang Maha Memelihara alam semesta. iii. Doa wada. sesudah tawaf

54

. . Ya Allah, rumah ini adalah rumah-Mu, aku ini hambaMu anak hamba-Mu yang lelaki dan anak hamba-Mu yang perempuan. Engkau telah membawa aku da dalam hal yang Engkau sendiri memudahkan untukku sehingga Engkau jalankan aku ke negeri-Mu juga, sehingga Engkau menolong aku untuk menunaikan ibadah haji. Kalau Engkau rela kepadaku maka tambahkanlah keridhoan itu kepadaku, jika tidak maka tuntaskan sekarang sebelum aku jauh dari rumah-Mu ini. Sekarang sudah waktunya aku pulang, jika Engkau izinkan

55

aku dengna tidak menukar sesuatu dengan Engkau (Dzat-Mu) ataupun rumahMu tidak benci pada-Mu dan tidak benci kepada rumahMu. Ya Allah bekalilah aku ini dengan afiat pada tubuhku, tetap menjaga agamaku, baik kepulanganku, dan berilah aku taat setia pada-Mu selama-lamanya selama Engkau membiarkan aku hidup dan kumpulkan bagiku kebajikan dunia dan akhirat. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, janganlah Engkau jadikan waktu ini masa terakhir bagiku dengan rumah-Mu, sekiranya Engkau jadikanbagiku masa terakhir, maka gantilah surga untukku dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan yang Maha Pengasih dari segalah yang pengasih.

56

Amin wahai Tuhan Pemelihara alam semesta. iv. Tidak setelah tawaf.v.

melakukan

sai

Sebaiknya keluar dari masjidil haram dan tidak membelakangi Kabah

vi. Tidak diperkenankan lagi untuk masuk kamar dan tidur-tiduran, sebaiknya menanti bis keberangkatan di ruang tunggu menuju (Madiah bagi gelombang II/ Jeddah bagi gelombang I).

Diagram Pelaksanaan Haji Tamattu (Gelombang I) (melaksanakan umroh terlebih dahulu baru haji)

57

TABEL KEGIATAN HAJI Waktu Saat akan mendaftar haji dan waktu penantian haji Tempat Indonesi a Kegiatan Persiapan Haji Bersihkan hati, niat haji karena Allah swt Bersihkan harta Manasik Haji melalui KBIH, Travel, Ponpes, Mandiri, dll Membiasakan akhlak terpuji (Murah hati dan menjaga lisan) dan Niat syarat mutlak sebuah perbuatan Wajib, Bekal menentukan hasil haji Sangat Di anjurkan Seorang Muslim tiap saat harus selalu meningkat Hukum dan keterangan

58

Memperdalam Ilmu dan Wawasan Sedekah Pamitan Sholat Sunat Safar di Rumah atau di Masjid desa Pelepasan Jamaah Haji Kab/Kota Oleh Kabupaten/Kota Masuk asrama haji, Asrama Pemeriksaan Haji perlengkapan haji dan kesehatan Pesawat Embarkasi IndonesiaJeddah (Garuda)/Madinah (Saudi Indonesi a Sangat di anjurkan Sunnat Sesuai daerah masing-masing Istirahat, Perbanyak talbiyah, istigfar dan doa

Saat akan berangkat

Berangkat

59

Air lines) Tiba di Saudi Arabia Madinah Gelombang I Masuk Maktab, dll Arbain di Masjid Nabawi Ziarah ke Makam Rasul, Abu Bakar ra, Umar ra, Baqi dan tampat-tempat lain Persiapan Ihram, Mandi, memakai wangiwangian, memaikai pakaian ihram, dll Shalat Sunnat Niat Umrah (Haji Diatur petugas di Madinah Sunnah, dijanjikan Surga Dianjurkan

Maktab Bir Ali

Persiapan Umrah Sunnat Sunnat Rukun Umrah

60

Jeddah

Maktab di Makkah Masjid

Tamattu) Gelom-bang II Persiapan Ihram, Mandi, memakai wangiPersiapan Umrah wangian, memaikai Sunnat pakaian ihram, dll Shalat Sunnat Sunnat Niat Umrah (Haji Rukun Umrah Tamattu) Tiba di Makkah al-Mukarramah Petugas Maktab Pengaturan Tempat dll Makkah Dibimbing Menuju Masjid al-Haram Petugas Kloter/KBIH Towaf Rukun Umrah

61

Sai antara Sofa-Marwa al-Haram Tahallul setelah selesai Umrah Makkah Makrab Menanti Haji Mandi Memakai Pakaian Ihram 08 Di Mekah Dzulhijjah Shalat Sunnat Ihram Niat Ihram Dari niat hingga Meninggalkan f-larangan Tahallul haji Dari niat hingga Talbiyah, Sholawat dan melontar Jumrah Doa 09 Dzulhijjah Arafah Wukuf

Rukun Umrah Rukun Umrah Perbanyak Ibadah Sunnah Wajib Sunnah Rukun Wajib Sunnah

Rukun Haji

62

09 zulhijjah Muzdalif ah Malam Mina

Mabit Memungut Kerikil Melontar Jumrah Aqobah Memoton g Rambut Mabit Melontar 3 Jumrah Mabit Melontar 3 Jumrah

Wajib Haji Sunnah Tahallul Awal

Wajib Haji Rukun Haji Wajib Haji Wajib Haji Wajib Haji Wajib Haji

10 dan 11 Dzulhijjah

12 Dzulhijjah

Nafar Awal

63

13 Dzulhijjah

Mabit Melontar 3 Jumrah Tawaf Ifadhah Sai Tawaf Wada

Wajib Haji Wajib Haji

Nafar Tsani

Setelah Wukuf Hendak Meninggalk an Mekah

Rukun Haji Rukun Haji Wajib Haji

Tahallul Tsani

Masjidil Haram

Meninggalkan Mekah

Tertib Rukun Haji Menuju Jeddah (Gelombang I) kemudian ke Indonesia Menuju Madinah (Gelombang II) lihat kegiatan di Madinah

64

65

B.

Haji Ifrod

Pengertian Haji Ifrod Ifrad berarti sendiri, jadi haji ifrad adalah mengerjakan ibadah haji saja. Cara ini tidak wajib membayar dam. Haji ifrad bisa dilakukan dengan empat cara, yaitu : 1. Melaksanakan haji tanpa melaksanakan umroh 2. Melaksanakan ibadah haji kemudian setelah selesai ibadah haji maka dilanjutkan dengan melaksanakan ibadah umroh dari tanim atau dari jaronah 3. Melaksanakan umrah sebelum bulan-bulan haji, kemudian berihram haji pada bulan haji 4. Melaksanakan umroh pada bulan-bulan haji, kemudian pulang ketanah air dan berangkat kembali ke Mekah untuk melaksanakan ibadah haji. Tatacara Pelaksanaan Haji Ifrod Cara pelaksanaan ibadah haji Ifrod sama dengan pelaksanaan ibadah haji yang

66

lain (tidak termasuk umrohnya), hanya saja ketika jamaah haji yang bukan penduduk Mekah (tinggal di Mekkah setelah masuk bulan-bulan haji), disunnatkan mengerjakan tawaf qudum (bukan tawaf umrah dan juga bukan tawaf wajib haji), boleh diiringi dengan sai juga boleh tidak. Jika diiringi dengan sai maka sainya sudah termasuk sai haji sehingga pada waktu tawaf ifadhah tidak perlu lagi malakukan sai. Setelah melakukan tawaf qudum tidak diakhiri dengan tahallul. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: 1. Bersuci, yaitu mandi dan berwudhu 2. Berpakaian Ihram 3. Shalat sunat 2 (dua)rakaat 4. Niat haji, yaitu: A ku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk menunaikan haji. 5. Selanjutnya melaksanakan ibadah haji seperti tamattu (kecuali beberapa hal yang telah kami jelaskan diatas).

67 C. Haji Qiron

Pengertian Haji Qiron Arti dari qiran adalah dibarengkan, bersama. Adapun perngertian dari haji qiran adalah mengerjakan haji dan umrah yang dilaksanakan dengan satu niat dan dikejakan sekaligus. Konsekwensi dari cara ini adalah membayar dam nusuk (ibadah). Tatacara Pelaksanaan Haji Qiron Adapun cara pelaksanaan haji qiran ini sama dengan haji ifrad, hanya saja setelah pulang dari Mina dan melakukan tawaf ifadhah dan sai tidak perlu lagi ke Tanim atau ke Jaranah untuk umrah dan ketika berniat digabungkan antara ibadah umroh dan haji. Adapun pelaksanaanya sebagai berikut: 1. Bersuci, yaitu mandi dan berwudhu 2. Berpakaian Ihram 3. Shalat sunat 2 (dua)rakaat 4. Niat haji dan umrah, yaitu: A ku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk menunaikan haji dan umroh.

68

Selanjutnya melaksanakan ibadah haji seperti tamattu.5.

BAB IV : MANASIK HAJI A. IHRAM Pengertian Ihram Yang dimaksud dengan ihram adalah berniat untuk melaksanakan haji atau umroh atau kedua-duanya (bagi yang

69

menunaikan haji Qiron). Ihram merupakan salah satu rukun haji yang bisa menyebabkan batalnya haji seseorang jika tidak ditunaikan. Hal ini berdasarkan firman Allah swt dalam al Quran :

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS : al Bayyinah : 5)

Demikian juga sabda Rasulullah saw :

70

( .) Sesungguhnya (diterima atau ditolaknya) sebuah perbuatan sangat ditentukan oleh niatnya, dan orang setiap insan hanya akan memperoleh yang ia niatkan, maka barang siapa yang berniat hijrah untuk menggapai kehidupan dunia maka ia hanya akan mendapatkannya (kehidupan dunia) atau hijrahnya karena untuk mendapatkan wanita yang diharapkannya maka ia hanya akan menikahinya, maka hijrahnya hanya akan mendapatkan sesuai niatnya untuk hijrah. Tahapan Ihram

71

1. Merapihkan diri dengan memotong kuku dan memendekkan jenggot 2. Bersuci dengan mandi atau jika tidak memungkinkan cukup dengan berwudhu 3. Berpakaian ihram 4. Berwangi-wangian 5. Sholat sunnat ihram dua rakaat 6. Niat Ihram disesuaikan dengan ibadah yang akan dikerjakan baik umrah maupun haji. Pakaian Ihram Bagi laki-laki, memakai dua lembar kain yang tidak berjahit. Satu lembar untuk membungkus badan dan satu lembar untuk disarungkan. Di beberapa tempat tertentu seperti Mesir ada upaya untuk menciptakan pakaian khusus untuk ihram seperti celana dalam yang tidak berjahit, namun menurut penulis walaupun langkah tersebut tidak ada larangannya akan tetapi sebaiknya tidak perlu digunakan sebagai bentuk keberhati-hatian. Larangan dalam Ihram

72

1. larangan bagi pria ketika berihram : a. memakai pakaian biasa b. memakai alas kaki yang menutupi mata kaki c. menutupi kepala yang melekat dengan kepala, seperti topi, peci dan lain sebagainya. Sedang penutup yang berguna hanya melindungi dan tidka melekat seperti payung maka diperkenankan. 2. larangan bagi wanita ketika berihram : a. menggunakan kaos tangan b. menutupi muka (menggunakan cadar) 3. larangan bagi pria dan wanita ketika berihram a. memakai wewangian b. memotong kuku c. berburu dan membunuh binatang dengan cara apapun d. meminang, menikah atau menikahkan e. bersetubuh

73

f. mencaci, berdebat, bertengkar dan mengucapkan kata-kata kotor g. memotong pepohonan Dam dan Kaffarat a. Dam Dam berasal dari kata Dammun yang berarti darah. Menurut istilah fiqh, dam adalah penyembelihan binatang ternak (onta, sapi atau kambing) dalam rangka memenuhi ketentuan haji, naik karena berhaji tamattu atau karena meninggalkan salah satu wajib haji atau karena melanggar larangan ihram dan dagingnya dibagikan kepada fakir miskin. Jamaah yang wajib membayar dam adalah: 1. Jamaah yang mengerjakan haji Tamattu. Allah swt berfirman:

47

. Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka )(sembelihlah korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat

75

penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orangorang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya. (QS: alBaqarah: 196)

76

2. Jamaah yang mengerjakan Qiraan. Rasulullah saw bersabda:

haji

. Jika ada padanya (jamaah haji Qiraan) dam, maka berihramlah untuk haji dan umrah dan janganlah tahallul sehingga selesai keduanya (haji dan umrah). 3. Melanggar larangan ihram baik ihram haji maupun ihram umrah (lihat tabel dam, fidyah dan kaffarat). b. Kaffarat Yang dimaksud dengan Kaffarat adalah hukuman bagi suami istri yang melakukan hubungan badan sebelum selesai tahallul tsani (selesai hajinya). Adapun hukumannya adalah haji yang dilaksanakannya pada tahun tersebut batal dan wajib menggantinya pada

77

tahun berikutnya serta wajib menyembelih seekor unta atau sapi Macam-macam Dam Dam terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Dam Nusuk Dam Nusuk adalah Dam yang dikenakan kepada jamaah haji yang melaksanakan haji Tamattu dan haji Qiraan. 2. Dam Isaah Dam Isaah adalah Dam yang dikenakan kepada jamaah haji yang melanggar larangan ihram atau meninggalkan salah satu wajib haji. Waktu dan Tempat Pembayaran Waktu penyembelihan hewan Dam adalah pada haru an-Nahr dan hariharu tasyriq serta hari-hari setelah lain sampai musim haji berikutnya.

78

Dam dan Kaffarat N o Sanksi Pilihan sanksi secara berurut I II III Bersedekah 0,5 Sha / (2,5 Kg Beras atau Puasa makanan yang 3 hari mengenyangkan) Puasa, jumlah puasa disesuaikan menurut

Pelanggaran Bercukur Memotong Pepohonan Memotong kuku Memakai pakaian berjahit bagi laki-laki Menutup muka dan memakai hijab bagi perempuan Membunuh binatang kecuali binatang yang

0 1

Menyembelih Kambing

0 2

Menyembelih binatang

79

membahayakan (kalajengking, ular, dll)

0 3

Bersetubuh bagi suami istri sebelum tahallul Tsani Melewati tempat miqot baru berniat Tidak mabit di Muzdalifaf

sepadan dengan binatang yang di bunuh, baik berupa onta maupun kambing Kaffarat dengan menyembelih onta atau sapi

banyaknya makanan yang harus disediakan, 1 puasa hari : satu Mud ( Kg makanan). Ukuran makanan tsb disesuaikan dengan harga sanksi (dam) Hajinya batal dan wajib menggantinya pada tahun berikutnya

0 4 0 5

Kembali ke miqat Menyembelih selama belum Kambing melakukan kegiatan haji Menyembeli Puasa 10 hari, 3 hari h Kambing selama menunaikan

80

ibadah haji dan 7 hari setelah kembali ke negeri masing-masing 1 malam, 1 mud 2 malam, 3 malam, makanan 2 mud, seekor mengenyan (1,5 Kg) kambing gkan (3/4 Kg) Tidak melontar/jumrah selama tiga hari, maka hendaklah menyembelih kambing Puasa 10 Memberi makan hari, 3 Menyemb kepada orang hari di elih miskin seharga Mekah, 7 kambing satu ekor hari di kambing Indonesia

0 6

Tidak mabit di Mina

Tidak Melontar/ Jumroh 0 7

Tidak melakukan sebagian jumroh

81

8

Tidak Thowaf Wada

Menyembelih kambing Bagi wanita yang sedang haid, boleh tidak melakukan thowaf wada dan diganti dengan memandang ke Kabah sebagai penghormatan dan perpisahan (wada)

.

82

B. MIQAT Pengertian Miqat Miqat berarti mulai. Mulai ini dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu mulai berkaitan dengan tempat (miqat zamani) dan mulai yang berkaitan dengan waktu (miqat makani). Miqat Zamani Yang dimaksud dengan miqat zamani adalah waktu diperbolehkannya melakukan ibadah haji. Allah swt berfirman:

. (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan

83

mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (QS: Al-Baqarah: 197) Ulama sepakat, bahwa yang dimaksud bulan-bulan yang telah diketahui adalah bulan Syawwal, DzulQodah dan Dzulhijjah. Akan tetapi para ulama berbeda pendapat tentang bulan Dzulhijjah apakah sepenuh bulan atau hanya 10 hari pertama. Pendapat yang menyatakan sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah adalah bulan haji dinyatakan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Mazhab Hanafi, Syafii dan Imam Ahmad. Sementara yang menyatakan bahwa seluruh bulan Dzulhijjah adalah bulan haji diutarakan oleh Imam Malik dan Ibnu Hamsin.

84

Konsekwensi dari pendapat ini adalah bahwa tidak sah menunaikan ihram haji diluar bulan-bulan tersebut. Sebagaimana riwayat Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas:

Tidak sah seseorang melakukan ihram haji kecuali di bulan-bulan haji. Sementara melakukan ihram umrah tidak ada batasan waktunya sepanjang tahun. Miqat Makani Yang dimaksud dengan miqat makani adalah tempat seorang menggunakan pakaian ihram dan menyatakan niat untuk mulai melakukan ibadah haji atau umrah. Sebagai catatan, secara umum ibadah umrah terbagi menjadi dua bagian. Pertama, umrah yang berkaitan dengan haji. Kedua, umrah yang berdiri sendiri.

85

Adapun miqat bagi jamaah haji dan umrah (bagi penduduk di luar batas miqat) adalah sebagai berikut: 1. Dzulhulaifah, disebut juga dengan biir Ali adalah miqat bagi orang-orang yang berangkat dari Madinah. Jarak antara miqat ini dengan Mekah al-Mukarramah adalah 450 KM. 2. Aljulfah, suatu kota yang terletak antara kota Madinah dan Mekah, yang sekarang dikenal dengan Rabigh. Suatu kota yang terletak sebelum Mekad dari jurusan Madinah. Ini Miqat bagi penduduk yang datang dari arah Syam, Mesir, dan Magribi. Jarak antara Julfah dengan Mekah adalah 204 KM 3. Yalamlam, yaitu sebuah gunung yang terletak 94 KM di sebelah selatan kota Mekah. Daerah ini adalah miqat bagi orang yang datang dari arah Yaman, Damsyik, Beirut dan yang searah dengannya. 4. Qornul Manazil, 94 KM dari Mekkah. Daerah ini merupakan

86

miqat bagi orang yang datang dari arah Najd. 5. Dzatu Irqin, 94 KM sebelah Timur Mekah. Daerah ini merupakan miqat bagi orang yang datang dari arah Irak. 6. King Abdul Aziz, keputusan komisi fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tanggal 28 Maret 1980 yang dikukuhkan kembali pada tanggal 19 September 1981 tentang miqat haji dan umrah, bagi jamaah (gelombang kedua) yang tidak berihram di garis sejajar dengan Qornul Manazil maka dapat memakai ihram di Kinf Abdul Aziz International Air Port (KAAIA). Denda Bagi Yang Melanggar Miqat Miqat termasuk wajib haji, dan bagi jamaah yang berihram setelah melewati batas mulai (miqat) menunaikan rangkaian ibadah haji maka hendaklah memilih diantara dua hal, yaitu: 1. kembali ketempat miqat sebelum melaksanakan ritual haji yang lain. 2. membayar dam dengan menyembelih seekor kambing.

87

C. WUQUF DI ARAFAH Pengertian Wuquf Yang dimaksud dengan wuquf di Arafah adalah berada di wilayah Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah walaupun dalam keadaan tidur, suci atau tidak, berkendara atau berjalan kaki dll. Adapun batas waktu wuquf adalah sebagai berikut : a. Menurut mazhab Hambaly adalah semenjak tergelincir matahari pada tanggal 9 Zulhijjah hingga terbitnya matahari tanggal 10 Zulhijjah. Dan wukuf cukup dengan berada diwilayah Arafah walaupun hanya beberapa saat diantara waktu tersebut baik siang maupun malam. Akan tetapi jika memulai wuquf dari siang maka batas wuqufnya hingga tiba waktu maghrib. b. Menurut Mazahab Syafii adalah wuquf semenjak matahari tergelincir dan jika disampaikan waktu Maghrib maka hukumnya adalah sunnah. Sejarah Arafah

88

Dinamakan dengan Arafah karena Adam dan Hawa bertemu dan saling mengenal kembali pertama kalinya disana (dalam bahasa dikatakan taaruf, seakar dengan Arafah). Atau karena malaikat Jibril mengajari (dalam bahasa Arab arrafa) Ibrahim as. tentang manasik haji. Sedangkan menurut Ibnu Abbas dinamakan Arafah karena disanalah manusia mengakui (dalam bahasa Arab disebut yatarifun) dosa dan kesalahankesalahannya. Sejarah mencatat, sebelum kedatangan Islam, wilayah Arafah sudah sangat populer. Padang tandus yang berjarak sekitar 25 kilometer di sebelah tenggara Mekkah al-Mukarramah. Dulu, orang-orang Arab pra-Islam sudah melakukan ritual haji sebagai warisan dari Nabi Ismail serta Nab Ibrahim. Selain ibadah haji, ada juga yang menyembah berhala. Di atas Bukit Shafa masyarakat Arab mendewakan berhala yang dinamakan Isaf. Sedang di puncak Marwa terdapat berhala bernama Nailah Menurut cerita (wallahu alam atas kebenarannya), Isaf bin Ya'ala dengan Nailah binti Zaid adalah sepasang

89

kekasih dari Suku Jurhum, Yaman yang datang bersama rombongan untuk menunaikan haji. Ketika Ka'bah sepi, keduanya bercinta di dalam Baitullah. Setelah melampiaskan nafsunya keduanya berubah menjadi batu. Selain Isaf dan Nailah, ada juga Lat (dewi) di Thaif, Uzza (sang perkasa) di Nakhlah serta Manat alias Manawat (si penentu) di kuil suci yang terletak di Qudaid, pesisir Laut Merah, yang ramai disembah orang Arab Hijaz. Ada juga alHubalyang merupakan berhala terbesar dalam Kabah. Padang Arafah adalah tempat yang Allah pilih sebagai tempat pelaksanaan puncak ibadah haji. Sehingga setiap jamaah, (dari manapun tanpa memandang status sosial, pangkat, harta dan warna kulit serta dalam kondisi apapun) wajib hukumnya datang dan wukuf pada tanggan 9 dzul Hijjah di tempat ini. Jamaah yang tidak bisa berjalan harus dipapah. Bahkan, orang yang terbaring sakit sekalipun harus ditandu/menggunakan mobil ambulans (safari dakwah). Arafah merupakan salah satu padang masyar diluar batas tanah suci,

90

yang terletak disebelah tenggaara Masjidil Haram dalam jarak kurang lebih 25 km. Luasnya Arafah yang menjadi tempat untuk wukuf kira-kira 10,4 km2. Terdapat rambu-rambu di sepanjang jalan yang menandai batas-batas Arafah. Disanalah para jamaah haji berkumpul dan melaksanakan wukuf pada tanggal 9 Dzulhijjah, shalat Dzuhur dan Asar jama taqdim dengan satu azan dan 2 kali iqamat, sambil senantiasa melantunkan doa-doa kepada Allah swt. Rasul saw bersabda: Haji itu ialah di Arafah, dan setiap bagian tanah Arafah adalah sah untuk wuquf. Dalam al-Quran, Allah abadikan nama Arafah, Allah berfirman: swt swt

.....

91

. .. Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy'aril haram. Dan berdzikirlah Allah sebagaimana yang ditunjukkanNya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orangorang yang sesat. (QS: alBaqoroh: 198). Dan di Arafah ini pulalah turunnya ayat tentang kesempurnaan Islam. Allah swt berfirman:

.... .... Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-

92

cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (QS: Al-Maidah: 3)

Sunnah-sunnah Arafah 1. Berangkat ke Arafah dari Mina sejak matahari tanggal 9 Dzulhijjah (jika tidak menyulitkan) 2. Berhenti di masjid Namirah (jika tidak menyulitkan) 3. Senantiasa bertalbiyah, takbir dan tahlil 4. Masuk ke Arafah pada waktu Dzuhur (jika tidak menyulitkan) 5. Mendengarkan khutbah hari Arafah di masjid Namirah (jangan memaksakan diri, diperbolehkan mengadakan khutbah di tenda masing-masing) 6. Shalat Dzuhur dan Asar dengan cara jamak taqdim (dilakukan pada waktu dzuhur) dan qashar 7. Melaksanakan shalat Dzuhur dan Asar secara jamak taqdim dan qashar di masjid Namirah

93

8. Memperbanyak doa dan zikir dengan menghadap ke arah kiblat 9. Wukuf dalam keadaan suci Do'a-doa Arafah 1. Ketika akan berangkat ke Arafah

. Ya Allah, Hanya kepada-Mu aku menghadap dan hanya kepada-Mu yang Maha Murahaku mengharapkan, maka jadikanlah dosaku terampuni, hajiku diterima, kasihanilah aku dan jangan Engkau mengabaikan aku. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

2. Ketika masuk wilayah Arafah

.

94

. Ya Allah, kepada-Mulah aku menghadap, dengan Engkaulah aku berpegang teguh, pada Engkaulah aku menyerahkan diri. Ya Allah, jadikanlah aku diatara orang yang hari ini Engkau banggakan dihadapan Malaikat-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

. Ya Allah, ampunilah hamba, terimalah taubat hamba, penuhilah seluruh permohonan hamba, hadapkanlah kebaikan kepada hamba dimanapun hamba menghadapkan diri. Maha suci Allah, segala puji hanya bagi Allah dan tidak ada tuhan selain Allah, dan Allah Maha Agung.

3. Ketika melihat jabal Rahmah

95

D. MABIT DI MUZDALIFAH Pengertian Mabit di Muzdalifah Yang dimaksud dengan mabit di Muzdalifah adalah Yang Dilakukan Di Muzdalifah Denda Bagi Yang Tidak Mabit Di Muzdalifah

E. MABIT DI MINA Pengertian Mabit Di Mina Denda Bagi Yang Tidak Mabit di Mina F. JUMROH Pengertian Jumroh Pembagian Jumroh Waktu Pelaksanaan Jumroh

96

Tatacara Jumroh Denda bagi yang melaksanakan Jumroh tidak

G. TAWAF DI KA'BAH Pengertian Tawaf Sejarah Ka'bah Ada dua pendapat masyhur tentang pembangunan Kabah, yaitu : Pertama : Orang yang pertama kali membangunnya adalah nabi Adam as. Hal ini berdasarkan firman Allah swt: . Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. (QS: Ali Imran: 96).

97

Kedua

:

Orang pertama yang membangun Kabah adalah nabi Ibrahim as beserta 8 putranya Ismail as. Hal ini didasari firman Allah swt : Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orangorang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud". (QS: Al Baqarah : 125)

8

. Ibnu Katsir, Surat al hajj : 26-29

98

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".(QS: Al Baqoroh : 127) Menurut penulis, pondasi Kabah telah dibangun terlebih dahulu oleh nabi Adam as dan kemudian pembangunan dinding-dinding Ka,bah lakukan oleh nabi Ibrahim as yang dibantu nabi Ismail as. Wallahu alam. Adapun pembangunan kembali Kabah yang pernah hancur baik karena terbakar atau sekedar renovasi dilakukan oleh beberapa orang, yaitu : 1. Renovasi yang dilakukan oleh Syits (satu-satunya putra Adam

99

yang tunggal dan tidak kembar) saat itu Kabah dibangun dari bahan tanah dan batu. 2. Renovasi yang dilakukan oleh nabi Ibrahim dan Ismail. Allah swt berfirman: Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasardasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".(QS: Al Baqoroh : 127) 3. Renovasi yang dilakukan oleh suku Amaliqah dari Yaman (sebab Kabah yang dibangun oleh Ibrahim dan Ismail telah runtuh dimakan usia). 4. Renovasi yang dilakukan oleh suku Jurhum dengan rajanya bernama Madhad (sebab Kabah

100

yang dibangun oleh suku Amaliqah juga mulai runtuh dimakan usia). 5. Renovasi yang dilakukan oleh Qushay bin Kilab (Kabah diberi atap dari pelepah kurma dan dindingny diukir). 6. Renovasi ke delapan dilakukan oleh Abdul Muthalib (kakek Nabi SAW); 7. Renovasi yang dilakukan oleh suku Quraisy 8. Renovasi yang dilakukan oleh Abdullah bin Zubair (Kabah diberi atap dan diberi tangga agar dapat naik ke loteng Kabah) 9. Renovasi yang dilakukan oleh Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi pada tahun 74 H (693 M); 10. Hingga tahun 1039 H, tidak ada kerusakan Kabah. Hingga tanggal 19 Syaban 1039 H terjadi banjir besar, sehingga Ka,bah juga mengalami kerusakan oleh walikota Mekkah waktu itu Masud bin Idris bin Hasan diadakan musyarawah dengan alim ulama dan dilakukankan renovasi. Renovasi Kabah generasi ini

101

dilakukan tahun 1040 H (20 Dzulhijjah) saat itu yang berkuasa adalah Sultan Murad Khan. Kabah yang ada sekarang adalah pembangunan yang terakhir di atas dan tidak ada lagi renovasi besar-besar.

Bangunan Kabah

Ka'bah (artinya kubus, dadu) juga disebut dengan nama Baitullah, Baitul

102

Atiq atau rumah tua adalah bangunan berukuran kurang lebih 12 x 10 x 15 meter. Di atasnya ditutup oleh kain hitam yang disebut kiswah. Kiswah ini setiap tahun diganti dengan yang baru, di atasnya dihiasi oleh surat-surat Al Quran dari emas dan perak setinggi 3 sampai 4 meter. Karena dengan kelembaban udara hampir 90%, hiasan ini lekas memucat dan memudar dan menjadi hitam karena peraknya beroksidasi sehingga tidak heran setiap tahun tidak hanya hiasannya saja tapi juga seluruh kiswah harus diganti. Di pabrik Kiswah ini bekerja 100 laki-laki sepanjang tahun untuk menyelesaikan kain ini. Mereka pergunakan setiap tahunnya kurang lebih 400 kg benang emas dan perak, yang lebih tipis dari sepertiga milimeter dan dari emas murni 999 karat dan perak. Di dalamnya ada hajar aswad (artinya batu hitam) terletak di pojok Selatan Ka'bah. Keutamaan Kabah

103

Kabah adalah bangunan istimewa yang pertama sekali Allah swt dibangun untuk digunakan beribadah. Title sebagai bangunan termulia dimuka ini layak disandangkan kepada Kabah karena perintah untuk membangunnya langsung dari Allah swt, dengan desainernya adalah malaikat Jibril, peletak batu pertamanya adalah Adam as sebagai manusia pertama, tukangnya adalah Ibrahim as sebagai bapaknya para nabi dan pembantunya adalah Ismail as jalur silsilah Muhammad saw manusia teragung sepangjang masa. Allah swt berfirman : Sesungguhnya rumah yang mulamula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Ali Imran : 96

104

Kabah dikelilingi hal-hal istimewa yang menjadi bukti sejarah perjalanan manusia di muka bumi ini serta menjadi simbol pemersatu umat Islam yang sangat dihormati. Diantara hal-hal istimewa yang berada disekelilingi Kabah adalah maqom Ibrahim, Allah swt berfirman : Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim. Ali Imran : 97 Salah satu keistimewaan Kabah adalah janji Allah memberikan rasa aman bagi setiap orang yang masuk kedalam masjid alharam. Bahkan terhadap seorang yang membunuhpun jika ia masuk kedalam al haram, maka ia mendapatkan jaminan keamanan selama berada dalam masjid tersebut. Hal ini Allah swt jelaskan dalam al Quran : ... barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia Ali Ilman : 97

105

Hal-hal Yang Penting disekitar Ka'bah Ada beberapa hal penting yang berada disekitar Kabah dan sangat penting untuk dijelaskan secara rinci. Hal-hal tesebut adalah : Hajar Aswad, Multazam, Hijir Ismail as, Maqom Ibrahim as, Rukun Syami , Rukun Iraqi, Rukum Yamani, Sumur Zam-zam. Penjelasan lebih rinci tentang hal-hal tesebut akan dijelaskan pada temanya masingmasing. Hajar Aswad Batu yang tertanam di pojok selatan Kabah kurang lebih 1,10 meter dari tanah panjang 25 cm dan lebarnya sekitar 17 cm. Keutamaan Hajar Aswad Diantara keutamaannya ialah karena berasal dari batu-batu mulia dari surga yang diberikan kepada Ibrahim as. agar diletakkan di salah satu sudut Kabah. Lalu Nabi saw mengambil dan meletakkannya ditempat semula (pada

106

saat masa renovasi Quraisy) dengan tangannya sendiri. Lebih-lebih ketika Nabi saw menciumnya sebagaimana yang dilakukan nabi-nabi sebelumnya, sehingga Hajar Aswad menjadi tempat bertemunya bibir-bir para nabi, orangorang shalih, para haji dan mutamiran sepanjang sejarah. Disamping itu ia menjadi tempat permulaan dan berakhirnya thawaf, sekaligus tempat mustajab yaitu tempat dikabulkannya doa. Umar r.a.diriwayatkan ketika datang ke Hajar Aswad ia lalu menciumnya dan berkata : Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak membahayakan dan tidak pula memberi manfaat. Seandainya aku tidak melihat Rasul s.a.w. menciummu, maka sekali-kali aku tidak akan menciummu. Multazam Hijir Ismail as

107

Maqom Ibrahim as Rukun Syami Rukun Iraqi Rukum Yamani Sumur Zam-zam Nama zamzam berasal dari Zom Zom, yang artinya 'berhenti mengalir'. sumur Zamzam terletak kurang lebih 20 meter di sebelah Timur Ka'bah. Sumur zamzam ini dibor oleh tangan dengan kedalaman kurang lebih 30,5 m, dengan kisaran diameter dalam 1,08 sampai 2,66 m. Secara hidrologis, sumur ini terletak di Wadi Ibrahim, yang mengalir membelah Mekah, dan keran air tanah dari aluvium wadi, seperti badan batu karang dasar yang segar. Bagian atas yang 13,5 meter dalam aluvium berpasir dari wadi Ibrahim dan 17 meter di badan karang dasar diorit. Diantaranya ada 0,5 meter tebal karang (weathered) yang sangat permeable. Jumlah muslim yang mengunjungi Mekah

108

telah naik secara dramatis di 3o tahun terakhir, dari sekitar 400.000 per tahun di pertengahan tahun 1970.

Untuk mengatur kebutuhan air Zamzam dari sumur Zamzam, air Zamzam dipompa, dittreatment dan disimpan di tangki penyimpanan bawah tanah secara kontinyu. Sebelum didistribusi ke konsumen dan dikirim ke Madinah, air zamzam harus melalui rangkaian filter pasir, filter mikro dan disinfektan dengan ultraviolet. Optimasi dari supplai air Zamzam dan distribusi Para haji membawa air zamzam kembali ke rumah biasanya dalam plastik yang berukuran 10 atau 20 liter, yang mana mereka isi sendiri dari beberapa titik pengisian, yang terletak di sekeliling Al-Haram dan di pusat pengisian. Tapi lebih sering mereka membeli tangki yang sudah diisi dari penjual di jalan.

109

Sistem distribusi ini membutuhkan penanganan higienis dan usaha penanganan yang lebih baik. Karena itu, Zamzam Studies and Research Center terus dalam proses untuk mengevaluasi sistem pengisian sekarang ini dan desain peningkatan yang akan mengurangi libatan langsung manusia dan penjual

Macam-macam Tawaf Tawaf Qudum Tawaf Ifadhah Tawaf Wada' Tawaf Sunnah Tatacara Tawaf dan Doa Saat Tawaf Sebab munculnya perintah Raml Bukhori Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata bahwa ketika Rasulullah saw bersama sahabatnya datang untuk melaksanakan Tawaf di

110

Kabah, maka berkatalah orang-orang musyrik Mekah bahwa telah telah datang kepada kalian sekelompok orang yang telah ditimpa penyakit hamaa (demam) Yatsrib, maka rasulullah saw memerintahkan kepada sahabatnya (laki-laki) untuk berlari-lari kecil pada tiga putaran pertama. Tawaf Wanita Yang Sedang Haid H. SA'I Pengertian Sa'i Sejarah Sa'i Tatacara dan Doa Saat Sa'i I. TAHALLUL Pengertian Tahallul Tatacara Tahallul

J. QURBAN Pada dasarnya ibadah qurban telah dilakukan ketika manusia pertama yaitu

111

Nabi Adam hadir didunia. Pada waktu itu Allah memerintahkan kepada dua orang anak nabi Adam untuk melakukan ritual qurban. Salah satu anak nabi adam yaitu habil, memberikan persembahan terbaik untuk diqurbankan, sedangkan kobil mendatangkan hasil dari pertaniannya yang sudah rusak dan busuk yang menunjukan ketidak ikhlasannya dalam melakukan ritual qurban yang diperintahkan Allah, yang menyebabkan tidak diterimanya qurban yang dilakukannya, sedangkan yang diterima adalah ritual qurban yang dilakukan habil, dan apa yang dilakukan habil menunjukan keikhlasan dalam melaksanakan perintah qurban yang menjadikan qurbannya diterima disisi Allah. Allah swt berfirman: .

112

Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orangorang yang bertakwa". (QS: alMaidah: 27). Namun pelaksanaan qurban yang dilakukan oleh kedua anak Nabi Adam tersebut bukan merupakan landasan disyariatkannya penyembelihan hewan qurban dalam Islam. Akan tetapi landasan qurban dalam Islam adalah sejarah qurban Nabi Ibrahim as. Yang menerima wahyu tersebut melalui sebuah mimpi, Allah telah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya dari Hajar yaitu Nabi Ismail. Allah swt berfirman:

113

. Maka tatkala sang putra itu berumur dewasa dan bisa berusaha bersama Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku, sesungguhnya aku bermimpi aku menyembelihmu, maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!. Ia menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orangorang yang sabar. (QS: AsShofaat: 102) Peristiwa ini merupakan gambaran cinta yang tulus dan ketaatan yang tinggi seorang hamba kepada Rabbnya sampai merelakan anaknya sendiri untuk dikorbankan demi menjalankan perintah Rabbnya, karena ia sendiri yakin bahwa Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang dan Allah Maha Adil sehingga ia yakin bahwa Allah tidak

114

akan mencelakakan dan mendhalimi hamba-Nya. Dan semua itu terbukti, ketika Nabi Ibrahim bersiap-siap untuk menyembelih anaknya, seketika Allah swt mengirimkan seekor qibas yang menggantikan Nabi Ismail. Allah swt berfirman: . Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya, Kami berseru dan memanggilnya: Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah meyakini mimpi kamu itu. Sesungguhnya demikianlah, Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar merupakan ujian yang nyata. Dan Kami tebus putra itu dengan seekor (kambing) sembelihan yang besar. Dan

115

Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian baik) di kalangan orangorang yang datang kemudian.kesejateraan dilimpahkan atas Ibrahim. (QS. Ash-Shaaffaat, ayat 102-108). Apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim untuk menjalankan perintah Allah tersebut bukan berarti tidak ada hambatan. Musuh terbesar ummat manusia yaitu setan dan iblis selalu berusaha mengodanya, namun beliau tetap tegar dan bersabar, lalu beliau melempari setan dan iblis dengan batubatu kerikil, yang akhirnya kisah ini masuk kedalam rangkaian pelaksanaan ibadah haji disaat idul qurban yang terkenal dengan sebutan melempar jumroh. Itulah kecintaan dan ketaatan Nabi Ibrahim kepada Rabbnya yang dibuktikan dengan menjalankan perintah-perintah Allah walaupun perintah tersebut sangat berat dan harus mengorbankan seorang anak yang dicintainya. Itulah ujian yang Allah berikan kepada Nabi Ibrahim untuk memperlihatkan kepada kita tentang

116

kecintaan dan ketaatannya kepada Allah melebihi kecintaannya kepada materi dan keduniaan, baik itu harta, anak ataupun istri. Sebelumnya Allah juga telah menguji Nabi Ibrahim yang sudah berusia lanjut namun belum juga dikaruniai seorang anakpun. Akhirnya sang istri, yaitu Sarah menyarankan suaminya untuk menikah lagi. Kemudian menikahlah Nabi Ibrahim dengan Hajar, seorang wanita shalihah yang dipilihkan oleh Sarah. Tidak lama setelah itu hajarpun hamil, yang diikuti dengan hamilnya Sarah, istri pertama Nabi Ibrahim. Saat-saat yang ditunggu Nabi Ibrahim pun akhirnya terwujud dengan lahirnya Nabi Ismail. Namun ujian Allah terhadap hambanya yang shaleh Nabi Ibrahim tidak sampai disitu. Setelah kelahiran Nabi Ismail Allah menguji Nabi Ibrahim dengan memerintahkannya untuk pergi meninggalkan istri dan anaknya yang masih mungil disebuah daerah yang sangat gersang, yaitu lembah Baka (lembah air mata). Lembah tersebut adalah lembah yang terkenal dengan kegersangannya dan tidak ada sebatang

117

pohonpun yang tumbuh serta tidak ada air. Sehingga dikatakan bahwa setiap orang yang ada dilembah tersebut pasti akan menangis. Maka disebutlah lembah tersebut dengan lembah baka yang artinya lembah air mata. Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa Hajar bertanya kepada Ibrahim sampai tiga kali, perihal ditinggalkannya ia dan anaknya di lembah tersebut. Hajar berkata,"Wahai Suamiku, apakah yang engkau lakukan ini perintah Allah ".Nabi Ibrahim menjawab "Benar, ini adalah perintah Allah". Hajar menjawab dengan tegas tanpa keraguan sedikitpun. "Kalau memang ini perintah Allah , tinggalkanlah kami . Karena Allah pasti akan menyelamatkan hamba-Nya dan tidak akan menyengsarakannya". Kemudian berjalanlah Ibrahim meninggalkan orang-orang yang dicintainya. Namun, kecintaan Ibrahim terhadap mereka, menghentikan langkahnya seraya berdo'a dan bermunajat kepada Allah sang khalik yang lebih mencintai hamba-Nya. Allah swt abadikan doa Ibrahim tersebut dalam al-Quran. Allah swt berfirman:

118

. "Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdo`a: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali". (Al-Baqarah: 126). Dan tempat berdirinya Ibrahim menjadi maqom Ibrahim dekat Baitullah. Setelah ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim, Nabi Ismail kecil mulai menangis dibawah terik matahari karena kehausan dan kepanasan. Hajar sebagai seorang ibu, berusaha untuk mencarikan

119

air bagi anaknya.Hajar kemudian berlarilari kecil antara dua bukit shafa dan marwah. Perjuangan Hajar ini diabadikan dalam prosesi sai. Prosesi sai merupakan simbol kasih sayang dan kecintaan seorang Ibu terhadap anaknya. Itulah kisah keluarga Nabi Ibrahim yang mendapatkan berbagai ujian dari Allah dan mereka mampu bersabar dalam ujian tersebut. Itulah kesholehan sang Nabi Ibrahim, yang kesholehan tersebut tidak hanya dimilikinya sendiri, tapi juga dimiliki oleh anak dan istrinya, sehingga kesabaran dalam menghadapi ujian tidak hanya dihadapinya sendiri, tapi dihadapi oleh sekeluarga. Dan ujian yang terberat adalah ujian penyembelihan Nabi Ismail yang peristiwa ini diabadikan dengan ritual ibadah qurban yang dilakukan oleh segenap kaum muslimin diseluruh dunia. K. KESIMPULAN Wajib Haji Yang dimaksud dengan wajib haji adalah Rukun Haji

120

Yang dimaksud dengan rukun haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji. Jika tidak dikerjakan maka hajinya tidak sah Larangan Haji Yang dimak

BAB V. HIKMAH RITUAL HAJI Hikmah Haji Haji adalah sebuah ibadah yang membutuhkan keyakinan (itiqodiyah) yang lurus, raga (badaniyah) yang sehat, dan harta (maliyah) yang suci, dan waktu (zamaniyah) yang tersedia. Urgensi haji ini tanpak jelas pada posisi haji yang menjadi rukun Islam yang kelima. Jika seorang merenungi tentang ibadah haji, maka ia akan menemukan minimal dua pesan moral yang sarat nilai dan sangat mahal, yaitu:

121

Pertama: Haji mengingatkan akan kematian a. Meninggalkan tempat tinggalnya Orang yang menunaikan ibadah haji pergi meninggalkan tempat tinggalnya, meninggalkan semua yang ia cintai, meninggalkan keluarga, anak, istri atau suami, rumah, kendaraan, kebun, pekerjaan, sahabat, handai taulan dan para tetangga serta pekerjaan dan aktivitasnya, pergi ke negara asing yang belum pernah ia singgahi, lalu melaksanakan ibadah hajinya sendiri seiring dengan kemampuan dan pemahaman yang ia ketahui dari proses ibadah haji tesebut. Jika ia menguasai permasalahan haji maka ia akan merasakan perjalanan ibadah haji ini penuh dengan kenikmatan yang tiada tara dan akan terasa demikian singkatnya. Namun jika bekal pengetahuannya tentang haji tidak mencukupi maka ia akan merasakan kesulitan, kesengsaraan dan tumpukan problema lainnya, serta ia akan merasakan perjalanan ibadah haji

122

yang dilaluinya adalah perjalanan panjang, berbelit, melelahkan dan membosankan. Gambaran ini adalah gambaran seorang yang meninggal dunia dan ia meninggalkan seluruh harta benda, sanak famili dan tetangga untuk kemudian ia melangkah sendiri tanpa didampingi anak, suami-istri, orang tua dan keluarga untuk mengarungi kehidupan selanjutnya. Ia hanya berbekal perbuatan yang telah ia perbuat selama hidupnya. Jika perbuatan baik yang telah ia persembahkan maka ia akan bersama perbuatan indahnya yang senantiasa menyertai, memberikan kenyamanan dan ketentraman, dan jika perbuatan jahat yang selama ini ia perbuat, maka ia akan bersama perbuatan jahatnya tersebut dengan segala kesengsaraan, kesulitan yang ditimbulkannya, sehingga alam barzah menjadi satu alam yang mengerikan dan menyeramkan karena disertai teman yang jahat yang merupakan penjelmaan dari perbuatan jahat yang telah dilakukan.

123

b. Batas

terakhir sementara

perpisahan

Selanjutnya setelah meninggalkan rumah, seorang yang menunaikan ibadah haji diantar menuju batas terakhir perpisahan sementara. Ketika tiba dibandara para keluarga, sahabat dan handai taulan yang mengantar hanya bisa melambaikan tangan untuk kemudian meninggalkannya melanjutkan perjalanan sendiri. Dari perjalanan ini tergambar dengan sangat jelas, gambaran Jenazah yang dibawa keluar rumahnya kemudian dimasukkan dalam keranda dan diantar oleh keluarga, sahabat dan handai taulan menuju kuburan sebagai halte perpisahannya dengan saudara, keluarga, orang tua, anak, suamiistrinya, sahabat dan handai taulannya. Pada batas ini seluruh keluarga, sahabat dan handai taulannya yang mengantar hanya bisa mengucapkan perpisahan tanpa ada seorangpun dari mereka yang ia cintai dan

124

mencintainya menemani melanjutkan perjalanan. Renungkan wahai saudara-saudaraku ........c. Kawan Seperjalanan

Selanjutnya bertemulah para jamaah haji dengan para jamaah yang lainnya, baik masih keluarga, tetangga, satu desa, satu kecamatan atau bahkan dengan orang yang belum ia kenal sebelumnya. Dalam perjalanannya ini seorang jamaah haji akan menemukan kawan seperjalanan yang bersikap baik, menyenangkan, halus, sopan, santun dan dermawan, demikian juga seorang jamaah haji akan menemukan kawan seperjalanan yang memiliki sifat kasar, mengesalkan, membosankan, kikir dan selalu merepotkan. Peristiwa dalam perjalanannya inipun menitipkan pesan berharga, bahwa dalam perjalanan seorang hamba yang telah meninggal akan menemukan sahabat dalam kuburnya sesuai dengan perbuatannya selama didunia.

125

Jika perbuatannya baik maka perbuatan tersebut akan menjelma menjadi sahabat yang rupawan yang menyertainya dengan penuh sopan, santun, bersikap baik dan menyenangkan. Dan jika perbuatannya selama didunia jahat maka perbuatan itupun akan menjelma menjadi kawan seperjalanan yang menyeramkan, kasar, menakutkan dan senantiasa menyengsarakan. d. Persiapan dana Bekal dan Kiriman

Para jemaah akan sangat senang jika dalam perjalanan hajinya ia telah menyiapkan semua bekal yang ia butuhkan selama menunaikan ibadah haji tersebut atau bahkan ia mendapatkan kiriman uang dari saudara-saudaranya melalui rekening dan lain sebagainya. Dari persiapan bekal inipun mengetuk kesadaran setiap insan, bahwa seorang insan yang meninggal akan sangat senang dan berbahagia jika sebelum wafat ia telah

126

menyiapkan segala bekal yang akan ia butuhkan ketika ajal telah tiba menjemputnya, begitu juga kebahagiaan yang sangat besar mereka rasakan ketika mendapatkan kiriman doa dan pahala dari keluarga, sahabat dan handai taulan yang telah ia tinggalkan. Transfer pahala ini berlaku melalui transaksi amal sholeh seperti doa, bacaan al Quran, sedekah, ilmu-ilmu yang telah diajarkan dan lain sebagainya. e. Pemeriksaan paspor dan barang bawaan Sesampainya para jamaah haji di Jeddah, maka mereka akan melalui pemeriksaan paspor dan barangbarang yang dibawa, dalam pemeriksaan ini mereka akan melalaui pemeriksaan yang berbedabeda, ada yang melalui pemeriksaan dengan sangat mudah, namun juga ada yang menemukan hambatan. Semua hal ini sangat tergantung persiapan jamaah haji. Dalam proses ini juga, kita bisa belajar bahwa

127

kesiapan manusia ketika hidup didunia menghadapi kematian sangat berpengaruh pada proses pemeriksaan dan perhitungan perbuatannya didalam kubur. Sehingga bagi mereka yang telah menyiapkan bekal menghadapi kematiannya maka proses tersebut insya Allah akan dilaluinya dengan mudah, demikian juga sebaliknya. Demikianlah jenazah yang telah menabung simpanan kebajikan yang melimpah-ruah di dunia maka ia tidak akan merasakan takut dalam kuburnya bahkan ia akan merasakan kuburan bagaikan taman-taman surga nan penuh keindahan. Masa yang sangat lama dalam kubur berlalu hanya dirasakannya bagaikan beberapa detik saja. Ya Allah, jadikanlah kuburan kami bagaikan taman-taman surga-Mu. Amin... f. Mengenakan Ihram Sesampainya para jamaah haji di miqot maka bagi jamaah haji pria segera menggunakan dua helai kain

128

ihram yang berwarna putih, demikian juga jamaah haji wanita menggunakan pakaian yang menutup aurat mereka kecuali wajah dan telapak muka saja. Pemandangan ini mengingatkan kepada kain kafan, maka selama menggunakan ihram tersebut hendaklah sadar dan mengalirkan renungannya tersebut kedalam sanubari terdalam bahwa saatnya ia akan terbaring kaku dan hanya terbungkus dengan kain kafan yang putih tanpa mampu bergerak dan melakukan semua yang pernah ia lakukan selama hidup. g. Masuk ke Makkah al Mukarramah Inilah saatnya para jamaah haji memasuki tanah yang suci, tempat yang bertabur ampunan dan rahmat Allah swt. Dar al-Aman bagi setiap muslim yang masuk kedalamnya dengan setumpuk harapan dan permohonan. Namun bagi para jamaah yang masuk ke tanah suci Mekkah al Mukarrah dengan segudang dosa

129

maka ia akan merasakan kebimbangan, kebingungan bahkan bisa jadi selalu tersesat dan mengalami hal-hal buruk yang tak pernah ia harapkan sebelumnya. Ini adalah gambaran seorang yang telah meninggal dunia dan dimasukan kedalam liang lahat yang telah disediakan untuknya. Dalam keadaan yang sedemikian inilah sang mayit yang selama hidupnya senantiasa berbuat kebajikan akan menemukan fenomena indah, nyaman dan memberikan ketentraman, bagaikan alam kubur (barzah) yang sedang ia alami adalah taman-taman surga yang penuh dengan warna-warni keindahan dan ketentraman. Sang mayit yang tidak memiliki bekal menghadapi fenomena ini bahkan hanya membawa tumpukan dosa dari perbuatannya selama hidup ia akan menemukan alam kubur sebagai hidangan pembuka neraka dengan siksa-siksa sangat pedih dan malaikat yang sangat menyeramkan siap melakukan eksekusi dan melemparkan penghuninya kedalam jurang-jurang neraka sebagai

130

hidangan pembuka dari segala dosa yang telah diperbuatnya. h. Wukuf di Arafah Para jamaah haji kemudian berkumpul dengan membawa bekal iman, taqwa, pengetahuan, harta benda dan pengalaman masingmasing. Semua berkumpul di Arafah berupaya meraih terbaik bagi dirinya. Konsentrasi menghadapi detik-detik puncak dari ibadah haji. Jelas sekali prosesi ini mengingatkan kita semua bahwa ini adalah gambaran ketika seluruh manusia berkumpul di padang mahsyar. Ketika seluruh manusia hanya sibuk mempertanggung jawabkan diri masing-masing. Terjadilah kekacaun yang sangat dahsyat sementara matahari demikian dekatnya berada diatas mereka. Pada saat itu, tidak ada lagi yang memperdulikan orang lain meskipun anak, istri-suami dan orang tua tercintanya.

131

Allah swt berfirman: minhum yaumaidzin ...

likullimriin

Kedua : Proses pengenalan diri (marifat an-nafs) untuk kemudian menuju tingkat yang lebih tinggi yaitu mengenal Allah swt. (marifatullah). Rangkaian pekerjaan (wukuf: berdiam diri) di tempat (arafah: mengenal) menitipkan pesan bahwa ketika para jamaah haji melaksanakan wuquf untuk tadabbur, taamul, tafakkur memahami dirinya, dari seluruh sisi positif dan negatif yang