hahahah
TRANSCRIPT
ANALISA POTENSI PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN DAN
KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH
(Studi kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2012-2014)
Diajukan oleh :
Oleh :
FAJAR THORIK
2011030052
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM BATIK
SURAKARTA
2015
Usulan Penelitian
ANALISA POTENSI PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN DAN
KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (Studi kasus pada
Dinas Pendapatan daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2012-2014)
Yang diajukan oleh :
FAJAR THORIK
2011030052
Pada tanggal, 5 Mei 2015
Telah disetujui pada oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Dra Siti Nurlela, SE, Ak Suhendro, SE., M.Si., Ak.
Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi
Anita Wijayanti, SE, MM,Ak
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Otonomi daerah diatur dalam Undang-Undang nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan retribusi Daerah. Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa dalam
rangka penyelenggaraan pemerintah, Negara kesatuan republik Indonesia dibagi atas
daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi terdiri atas daerah-daerah kabupaten dan
kota. Tiap-tiap daerah tersebut mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahnya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang menempatkan perpajakan
sebagai salah satu perwujudan kenegaraan.
Pelaksanaan otonomi daerah yang dititik beratkan pada Daerah Kabupaten dan
Daearah Kota dimulai dengan adanya penyerahan sejumlah kewenangan dari pemerintah
pusat ke pemerintah daerah yang bersangkutan. Penyerahan berbagai kewenanngan
dalam rangka desentralisasi ini tentunya harus disertai dengan penyerahan dan pengalihan
pembiayaan. Sumber pembiayaan yang paling penting adalah sumber pembiayaan yang
dikenal dengan istilah PAD (Pendapatan Asli Daerah) di mana komponen utamanya
adalah penerimaan yang berasal dari komponen pajak daerah dan retribusi daerah.
Pajak daerah memiliki kontribusi yang sangat penting bagi proses pembangunan
suatu daerah. Kesanggupan pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pengalian pajak
daerah merupakan salah satu usaha pemerintah daerah dalam menerapkan otonomi
daerah itu sendiri. Dengan demikian pajak akan dilakukan oleh daerah kepada orang
pribadi atau badan tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah.
Daerah dilarang memungut pajak selain jenis pajak daerah yang telah di tetapkan.
Jenis pajak provinsi, kabupaten dan kota yang telah di tetapkan dapat tidak dipungut
apabila potensinya kurang memadai dan atau disesuaikan dengan kebijakan daerah yang
ditetapkan dengan peraturan daerah. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 menjelaskan
tentang berbagai macam jenis pajak daerah yang terkandung di dalamnya. Pajak tersebut
seperti pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan,
pajak mineral bukan logam dan bantuan, pajak parkir, pajak air tanah, pajak sarang
burung walet, pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan, dan bea perolehan hak
atas tanah dan bangunan.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah potensi, efektifitas, serta laju pertumbuhan pajak hotel dan pajak
restoran pada tahun 2012-2014 di Kabupaten Karanganyar ?
2. Bagaimanakah kontribusi pajak hotel dan pajak restoran terhadap PAD tahun 2012-
2014 di Kabupaten Karanganyar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis potensi, efektifitas, laju pertumbuhan, serta
kontribusinya pajak hotel dan pajak restoran terhadap PAD tahun 2012-2014 yang telah
dilakukan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Karanganyar.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini untuk mengetahui potensi, evektifitas, laju pertumbuhan, serta
kontribusinya pajak hotel dan pajak restoran terhadap PAD yang telah dilakukan Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten Karanganyar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Perpajakan
a. Definisi pajak
Pajak ialah sumbangan wajib dari masyarakat kepada pemerintah Negara yang di
manfaatkan untuk membiayai kepentingan atau bahkan kegiatan Pemerintah Negara
dan dipungut berlandaskan Undang-Undang serta berperilaku memaksa, dan tidak ada
prestasi langsung yang di berikan. (UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP)).
b. Ciri-ciri pajak
Ciri-ciri pajak antara lain: bersifat sumbangan dari rakyat, yang bersifat memaksa,
yang melakukan penagihan ialah negara, digunakan untuk membiayai kepentingan
pemerintah, dan tidak terdapat timbal balik secara langsung.
Pajak Daerah
a. Difinisi pajak daerah
Pajak Daerah ialah sumbangan wajib dari masyarakat kepada pemerintah Daerah
yang di manfaatkan untuk membiayai kepentingan atau bahkan kegiatan
pemerintah Daerah dan dipungut berlandaskan Undang-Undang serta berperilaku
memaksa, dan tidak ada prestasi langsung yang diberikan.(UU No.28 Tahun
2009).
b. Jenis pajak daerah
1. Pajak Propinsi : antara lain pajak bea balik nama, pajak air permukaan, pajak
bahan bakar, pajak rokok, kendaraan bermotor.
2. Pajak Kabupaten/kota : antara lain pajak bea perolehan hak atas tanah dan
bangunan, pajak sarang burung walet, pajak hotel, pajak penerangan jalan,
pajak bumi dan bangunan, pajak restoran, pajak hiburan, pajak mineral bukan
logam dan batuan, pajak reklame, pajak air tanah, pajak parkir.
Pajak Hotel
a. Devinisi pajak hotel
Pajak Hotel adalah sumbangan atas pelayanan yang disediakan oleh hotel kepada
para tamu atau konsumen yang menggunakan pelayanan yang diberikan hotel.
(UU No. 28 tahun 2009 pasal 1 angka 20).
b. Dasar hukum pemungutan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
c. Objek pajak
Objek Pajak Hotel adalah berbagai macam pelayanan yang disediakan oleh hotel
yang untuk mengetahuinya digunakan sistem transaksi pembayaran oleh
konsumen.
d. Subjek dan wajib pajak
Subjek pajak pada pajak hotel adalah penyewa/pemakai hotel yang melakukan
transaksi kepada yang mengusahakan hotel atau dapat disebut pula pemilik hotel.
Untuk wajib pajak hotel ialah yang telah mengusahakan hotel dan atau pemilik
hotel.
e. Dasar pengenaan, tarif dan cara perhitungan
Dasar pengenaan Pajak Hotel adalah besaran transaksi pembayaran yang dibayar
oleh pemakai jasa hotel kepada hotel(Siahaan, 2010:304). Sedangkan tarif Pajak
Hotel ditetapkan paling tinggi sebesar 10 (sepuluh) persen dan ditetapkan dengan
peraturan daerah kabupaten/kota yang bersangkutan.
Pajak restoran
a. Difinisi pajak restoran
Pajak Restoran adalah sumbangan atas pelayanan yang disediakan oleh
restoran kepada para tamu atau konsumen yang menggunakan pelayanan yang
telah disediakan dan juga dilaksanakan oleh restoran.(UU No. 28 tahun 2009
pasal 1 angka 22 dan 23).
b. Dasar hukum pemungutan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
c. Objek pajak
Objek pajak restoran adalah berbagai macam pelayanan yang disediakan oleh
restoran yang untuk mengetahuinya digunakan sistem transaksi pembayaran
oleh konsumen.
d. Subjek dan wajib pajak
Subjek pajak pada pajak restoran adalah penyewa/pemakai hotel yang
melakukan transaksi kepada yang mengusahakan restoran atau dapat disebut
pula pemilik restoran. Untuk wajib pajak restoran ialah yang telah
mengusahakan restoran dan atau pemilik restoran.
e. Dasar Pengenaan, tarif dan cara perhitungan
Dasar pengenaan pajak restoran adalah besaran transaksi pembayaran yang
dibayar oleh pemakai jasa rfestoran kepada restoran (Siahaan, 2010:331).
Sedangkan tarif pajak restoran ditetapkan paling tinggi sebesar 10 (sepuluh)
persen dan ditetapkan dengan peraturan daerah kabupaten/kota yang
bersangkutan.
E. Penelitian Sebelumnya
Analisis potensi pajak hotek dan pajak restoran dan kontribusinya terhadap pendapatan
asli daerah (PAD)(Studi Kasus pada dinas Pendapatan daerah Kota Batu Tahun 2011-
2013).
F. Kerangaka Pemikiran
G. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dimana
penelitian ini akan mendeskripsikan, menggambarkan serta melukiskan penemuan yang
terjadi dari penelitian yang dilakukan.
Penelitian ini mengfokuskan pada potensi, efektifitas serta laju pertumbuhan pajak hotel
dan pajak restoran pada tahun 2012-2014 dan Kontribusi pajak hotel dan pajak restoran
terhadap PAD tahun 2012-2014 di Kota Karanganyar.
Teknik analisa data menganalisa dan menganalisis potensi, evektifitas dan laju
pertumbuhan pajak hotel dan pajak restoran tahun anggaran 2012 - 2014 dengan rumus :
Potensi pajak = Y1 x Tarif pajak
Efektivitas = Relas i pajakTarget pajak
x 100%
Laju pertumbuhan = Xt – X (t−1)
X (t−1) x 100%
Menghitung kontribusi pajak hotel dan pajak restoran terhadap PAD Tahun anggaran
2012-2014 dengan rumus ;
Kontribusi pajak (pa) = QXnQYn
x 100%
Jadwal Penelitian