haemorrhoid

10
Haemorrhoid Haemorrhoid adalah pelebaran vena didalam pleksus Haemorrhoidalis. Anatomi Pleksus haemorrhoidalis terdiri dari 1. Pleksus vena haemorrhoidalis superior 2. Pleksus vena haemorrhoidalis medius 3. Pleksus vena haemorrhoidalis inferior Sebelah dalam dari anus dinamakan kanal analis yang berasal dari ektoderm sedangkan rektum dari entoderm. Rektum dilapisi epitel berlapis thorak yang bersifat glanduler sedangkan kanalis analis epitel berlapis gepeng. Kanalis analis dan kulit luar sekitarnya kaya akan persarafan sensorik somatik dan peka terhadap rangsangan nyeri sedangkan mukosa rektum mempunyai persarafan otonom dan tidak peka terhadap nyeri. Kanalis analis berukuran panjang lebih kurang 3 cm. Batas antara kanalis analis disebut garis anorektum, garis mukokutan, linea pektinea atau linea dentata. Di daerah ini terdapat kripta anus dan muara kelenjer anus antara kolumna rektum. Lekukan antara spingter sirkuler dalam kanalis analis menunjukkan batas antara spingter eksterna dan interna.

Upload: pratiwi-dian-pramana

Post on 24-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Haemorrhoid

Haemorrhoid

Haemorrhoid adalah pelebaran vena didalam pleksus Haemorrhoidalis.

Anatomi

Pleksus haemorrhoidalis terdiri dari

1. Pleksus vena haemorrhoidalis superior

2. Pleksus vena haemorrhoidalis medius

3. Pleksus vena haemorrhoidalis inferior

Sebelah dalam dari anus dinamakan kanal analis yang berasal dari ektoderm

sedangkan rektum dari entoderm. Rektum dilapisi epitel berlapis thorak yang bersifat

glanduler sedangkan kanalis analis epitel berlapis gepeng.

Kanalis analis dan kulit luar sekitarnya kaya akan persarafan sensorik somatik dan

peka terhadap rangsangan nyeri sedangkan mukosa rektum mempunyai persarafan

otonom dan tidak peka terhadap nyeri. Kanalis analis berukuran panjang lebih kurang 3

cm. Batas antara kanalis analis disebut garis anorektum, garis mukokutan, linea pektinea

atau linea dentata. Di daerah ini terdapat kripta anus dan muara kelenjer anus antara

kolumna rektum. Lekukan antara spingter sirkuler dalam kanalis analis menunjukkan

batas antara spingter eksterna dan interna.

Perdarahan Arteri :

Arteri haemorrhoidalis superior adalah kelanjutan langsung arteri mesenterika

inferior. Arteri ini kemudian membagi diri jadi cabang kiri dan kanan. Arteri

haemorrhoidalis medius merupakan cabang anterior arteri iliaca interna. Sedangkan

arteri haemorrhoidalis inferior adalah cabang arteri pudenda interna. Anastomosis

antara arteri inferior dan superior merupakan sirkulasi kolateral yang bisa menjamin

perdarahan di kedua ekstermitas.

Page 2: Haemorrhoid

Perdarahan Vena :

Vena haemorrhoidalis superior berasal dari pleksus haemorrhoidalis internus dan

berjalan ke arah kranial ke dalam vena mesenterika interna dan seterusnya melalui

vena lienalis ke vena porta. Vena ini tidak berkatup sehingga tekanan rongga perut

menentukan tekanan di dalamnya. Vena haemorrhoidalis inferior mengalirkan darah

ke vena pudenda interna lalu ke dalam vena iliaca interna dan sistem vena cava.

Pembagian Haemorrhoid

1. Haemorrhoid interna , adalah pelebaran pleksus vena haemorrhoidalis superior di

atas garis mukokutan dan ditutupi oleh mukosa. Haemorrhoid interna ini

merupakan bantalan vaskuler di dalam jaringan submukosa pada rektum sebelah

bawah. Sering terdapat pada tiga posisi yaitu jam 3, jam 7 dan jam 11.

2. Haemorrhoid eksterna , adalah pelebaran pleksus haemorrhoid inferior terdapat di

sebelah distal garis mukokutan di dalam jaringan di bawah epitel anus.

Etiologi

1. kelainan organik :

- Cirrhosis hepatis

- Trombosis vena Porta

- Tumor intra abdomen terutama pelvis

2. idiopatik , predisposisi

- Herediter karena kelemahan katup vena atau otot

- Posisi tegak

- Anatomi katup vena Porta tidak ada

- Tekanan intra abdomen tinggi

- Tonus spingter ani lemah

Page 3: Haemorrhoid

Haemorrhoid Interna dikelompokkan atas 4 derajat :

- Derajat 1 : haemorrhoid menyebabkan perdarahan dan ada pembengkakan yang

tampak dengan anuskopi.

- Derajat 2 : haemorrhoid bisa dengan / tanpa perdarahan, menonjol pada saat

mengedan bisa masuk dengan spontan.

- Derajat 3 : haemorrhoid bisa dengan / tanpa perdarahan , menonjol pada saat

mengedan dan harus didorong kembali saat defekasi.

- Derajat 4 : haemorrhoid menonjol keluar dan tidak dapat dimasukkan kembali.

Gejala klinis

1. Perdarahan yang menetes, menyemprot setelah BAB dan membalut feses.

Perdarahan merupakan tanda pertama haemorrhoid interna akibat trauma oleh

feses, darah berwarna merah segar.

2. Pembengkakan yang lunak dan keluar waktu BAB.

3. Cairan atau discharge dari mukosa.

4. Nyeri (-).

5. Anemi pada keadaan perdarahan yang berulang.

Diagnosa

- Pada pemeriksaan dari haemorrhoid yang terlihat pada waktu mengedan.

- Pada pemeriksaan colok dubur, haemorrhoid interna tidak dapat diraba.

- Anuscopy : terlihat struktur vaskuler yang menonjol dalam lumen.

Penatalaksanaan

Stadium 1 : - makan tinggi serat

- makan lunak selama perdarahan

- hindari makanan pedas dan mengiritasi

- supositoria

Stadium 2 : - konservatif dan skleroterapi

- bila gagal dioperasi

Page 4: Haemorrhoid

Stadium 3 dan 4 : Haemorrhoidektomi

Haemorrhoid Eksterna

- bengkak ditutupi oleh kulit anus, kering dan tidak mengkilat

- dapat terjadi trombosis karena tekanan tinggi pada vena saat mengangkat barang

berat, batuk, bersin, mengedan dan partus. Vena yang melebar terjepit ditandai

dengan nyeri, tegang kemudian perdarahan karena terjadi ruptur.

- Terapi : operasi

Page 5: Haemorrhoid

PRESENTASI KASUS

Seorang pasien laki-laki, usia 51 tahun dirawat di bangsal bedah RSAM

Bukittinggi dengan :

Keluhan Utama :

Keluar darah saat buang air besar sejak 3 bulan yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang

Keluar darah saat buang air besar sejak 3 bulan yang lalu, biasanya setelah buang

air besar darah keluar menetes , berwarna merah segar dan tidak berlendir.

Keluar benjolan lunak dari dubur saat buang air besar sejak 1 bulan yang lalu dan

tidak hilang saat selesai buang air besar, tetapi bisa dimasukkan kembali

denganjari tangan.

Keluhan nyeri saat Buang air besar tidak ada.

Demam tidak ada

Nafsu makan tidak menurun.

Berat badan tidak berkurang sejak sakit

Riwayat buang air besar seperti pita atau bulat-bulat hitam tidak ada.

Riwayat Penyakit Dahulu

Tidak ada riwayat buang air kecil mengedan

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada yang anggota keluarga yang sakit seperti ini.

Pemeriksaan Fisik

Vital Sign

Keadaan umum : sedang

Kesadaran : komposmentis kooperatif

Tekanan darah : 120 / 80 mmHg

Page 6: Haemorrhoid

Nadi : 82x/menit

Pernafasan : 20x/menit

Suhu : 37 C

Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Thorax : paru : I : gerakan pernafasan simetris kiri dan kanan

Pa: fremitus kiri = kanan

Pr: sonor

A : suara nafas vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)

Jantung: I : iktus tidak terlihat

Pa: iktus teraba pada RIC V 1 jari medial LMCS

Pr : batas jantung normal

A : bunyi jantung murni, irama reguler, bising (-).

Abdomen I : tidak membuncit

Pa: hepar dan lien tidak teraba

Pr: timpani

A : bising usus (+) normal

Ekstremitas : edema -/-, reflek fisiologis +/+, refleks patologis -/-

Status Lokalis

Regio Anal

I : tidak tampak benjolan, warna sama dengan kulit sekitar.

Rectal Toucher :

I : anus tenang

Pa: sphincter ani : tonus baik

Mucosa rectum : licin

Ampula : kosong

Prostat tidak teraba

Nyeri tekan tidak ada

Page 7: Haemorrhoid

handscoen : feses (+), darah (-), lendir (-)

Pemeriksaan Laboratorium

Darah Hb : 14,8 gr%

Leu : 10700 / ul

Waktu pembekuan : 4 ‘

Waktu perdarahan : 3 ‘ 30 ‘’

Urin protein : (-)

Reduksi: (-)

Leukosit: 1-2 / lpb

Eritrosit : -

Silinder : -

Epitel gepeng (+)

Bilirubin : (-)

Urobilin : (+)

DK : Haemorrhoid Interna grade 3

Pemeriksaan Anjuran :

- Anuscopy

Rencana :

Haemorrhoidektomi

Telah dilakukan operasi Haemorrhoidektomi tanggal 28 -12- 2002.