h10jes

Upload: resta26

Post on 12-Jul-2015

108 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISPEMASISPENDASARAN JTAMADFAKULTINSDAPATANJAMUR TANSARI KJULIANTOHDEPATEMTAS EKONSTITUT PNUSAHATIRAM PUKABUPASKRIPSI O EFENDYH34066068 MEN AGRNOMI DAERTANIABOGOR2010 ATANIDUTIH DI KATEN BOGY SITEPU RIBISNISAN MANAAN BOGODANSALKECAMAGOR AJEMEN OR URAN ATAN iiiRINGKASAN JULIANTOEFENDYSITEPU.AnalisisPendapatanUsahatanidan Pemasaran Jamur Tiram Putih di kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Skripsi.DepartemenAgribisnis,FakultasEkonomidanManajemen,Institut Pertanian Bogor (Dibawah bimbingan JUNIAR ATMAKUSUMA) Sektorpertanianmerupakansektorpentinguntukditanganisecara sungguh-sungguhuntukmemantapkanswasembadapangandanmeningkatkan pendapatanmasyarakat.Indonesiasebagainegaraagrarismemilikipotensiyang cukup besar untuk mengembangkan produk-produk pertanian mencakup usahatani tanamanpangan,hortikultura,perkebunan,peternakan,perikanandankehutanan untuk mewujudkan swasembada ketahanan pangan. Salah satu komoditas pangan holtikultura yang sedikit mengandung bahan kimia adalah jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus [Jacq. Ex. Fr.] Kummer) yang telahdibudidayakansecarameluasdiIndonesia,khususnyadidaerahdataran tinggi karena jamur tiram putih tingkat pertumbuhannya lebih tinggi pada daerah beriklim dingin dan kelembaban yang tinggi. Salah satu penghasil jamur tiram di Provinsi Jawa Barat adalah Kabupaten Bogor.UsahatanijamurtiramputihyangadadiKabupatenBogoradalah usahatani kecil, dimana teknik budidaya yang dilakukan dalam kegiatan budidaya jamur tiram putih masih bersifat tradisional dimana masih menggunakan teknologi drum(tidakadayangmenggunakanteknologiautoklaf)dalamkegiatan budidayanya. Hasilpenelitiansebelumnyabahwakegiatanusahatanijamurtiramputih menguntungkan.HalinidiketahuidaripenelitianRuillah(2006)danMaharani (2007).KecamatanTamansarimerupakankecamatanpalingproduktifdi KabupatenBogor,tetapiberdasarkansurveidilapanganbahwajumlahpetani jamurtiramputihdilokasipenelitianhanyaberjumlahtujuhpetani,padahaldari hasil penelitiansebelumya diperolehbahwa kegiatan usahatani jamurtiramputih sangatmenguntungkandanlayakuntukdikembangkan,olehkarenaituperlu dianalisis kegiatan usahatani yang ada di Kecamatan Tamansari. Pengelolaanusahayangbaikakanberpengaruhterhadappeningkatan pendapatan petani. Disamping itu, diperlukan juga pemasaran hasil produksi yang tepat.Pemasaranjamurtiramputihyangtepatharusdapatmemberikan keuntungan yang sesuai dengan apa yang diberikan oleh petani. Keuntungan yang maksimal diperoleh dengan memilih saluran pemasaran yang efisien. Dari analisis pemasaran tersebut petani dapat membuat alternatif keputusan dalam memasarkan produknya. Berdasarkanlatarbelakangdanperumusanmasalahmakatujuandari penelitianiniadalahmenganalisispendapatanusahatanijamurtiramputihdi daerahpenelitian,mengetahuibentuksaluranpemasaranjamurtiramputihdi daerahpenelitiandanmenganalisisefesiensipemasaranjamurtiramputihdi daerah penelitian. PenelitianinidilaksanakandiKecamatanTamansari,KabupatenBogor, ProvinsiJawaBarat.Pemilihanlokasidilakukansecarasengaja(purposive) denganpertimbanganbahwaKecamatanTamansarimerupakandaerahyang potensial untuk budidaya jamur tiram putih karena suhu daerah ini berkisar antara iiii25 27 0Cdankelembaban8290%,dimanasuhudankelembabandaerah tersebutsesuaidengankisaransuhuuntukpertumbuhanjamurtiramputihyaitu pada suhu 15 30 0C dan kelembaban 80 90 %. Penelitian ini juga dilakukan di sejumlah Pasar yang berlokasi di Bogor seperti Pasar Bogor, Pasar Anyar sebagai tempat transaksi pedagang pengumpul dan pedagang pengencer. PengumpulandatadilaksanakanpadaBulanNovembersampaiBulan Desember 2009. Waktu ini digunakan untuk memperoleh data dan keterangan dari pemimpin perusahaan, petani dan semua pihak yang terkait dalam penelitian ini. Produksirata-ratajumurtiramputihyangdihasilkanrespondenadalah sebanyak4.645kgdenganpenggunaanlograta-rata0.41log.Hargarata-rata jamurtiramputihyangdijualjamurtiramputihyangdijualadalahRp.8000per kg, sehingga rata-rata penerimaan yang diperoleh oleh petani responden di daerah penelitian selama satu periode adalah sebesar Rp 37.162.286. Berdasarkanprosesbudidayayangdilakukanpetaniresponden,dalam prosesproduksiyangdilakukanmasihmenggunakanteknologidrumatautidak menggunakan teknologi autoklaf, dengan penggunaan log rata-rata 12.571 log Keuntungan(pendapatan)usahatanijamurtiramputihlebihditentukanoleh jumlah log. Berdasarkan analisis pendapatan, maka diperoleh imbangan dan biaya (R/Crasio)totalsebesar1,57yangartinyauntuksetiapbiayatotalyang dikeluarkan petani akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 1,57. sedangkan R/C rasiountukbiayatunaiadalahsebesar1,84yangartinyauntuksetiapbiayatotal yangdikeluarkanpetaniakanmemperolehpenerimaansebesarRp1,84.Dengan demikian,dapatdikatakanbahwausahatanijamurtiramtersebutmenguntungkan karena R/C rasio lebih dari satu dan layak untuk dikembangkan. Pengelolaanusahayangbaikakanberpengaruhterhadappeningkatan pendapatan petani. Disamping itu, diperlukan juga pemasaran hasil produksi yang tepat.Pemasaranjamurtiramputihyangtepatharusdapatmemberikan keuntungan yang sesuai dengan apa yang diberikan oleh petani. Keuntungan yang maksimal diperoleh dengan memilih saluran pemasaran yang efisien. Dari analisis pemasaran tersebut petani dapat membuat alternatif keputusan dalam memasarkan produknya. PadasaluranpemasaranjamurtiramputihdiKecamatanTamansari, terdapatduabentukpolapemasaran.PolapemasaranI,petanimenjualke supplier,kemudiansuppliermenjualjamurtersebutkepedagangpengecerdan pedagangpengecermenjuallagikekonsumenakhir.Sedangkanuntukpola saluranII,petanimenjualproduknyakepadasupplierdansuppliermemasarkan langsung ke konsumen. Sistem pemasaran dikatakan efisien apabila memnuhi dua syarat yaitu apabila mampu menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen kepada konsumen dengan biaya semurah-murahnya dan mampu mengadakan pembagian yang adil bagi seluruh harga yang dibayarkan oleh konsumen terakhir dalam kegiatan produksi. Dilihatdarinilairasiodankeuntungandanbiayapemasaranyang diperolehpetani,makadapatdisimpulkanbahwapolapemasaranyangadadi KecamatanTamansarisudahefisienkarenanilairasiokeuntungandanbiaya tataniagadiperolehlebihbesardarisatu.Nilairasiokeuntungandanbiayapola saluran I sebesar 7,22 dan pada pola saluran II sebesar 8,30. iviANALISISPENDAPATANUSAHATANIDANSALURAN PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR JULIANTO EFENDY SITEPU H34066068 Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis DEPATEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 viJudul Skripsi: Analisis Pendapatan Usahatani dan Pemasaran Jamur Tiram Putih di Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor Nama : Julianto Efendy Sitepu NRP : H34066068 Disetujui Pembimbing Ir. Juniar Atmakusuma, MS NIP. 19530104 197903 2 001 Diketahui Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Petanian Bogor Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 19580908 198403 1 002 Tanggal Lulus : viiPERNYATAAN DenganinisayamenyatakanbahwaskripsisayayangberjudulAnalisis PendapatanUsahatanidanPemasaranJamurTiramPutihdiKecamatan Tamansari,KabupatenBogoradalahkaryasendiridanbelumdiajukandalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal ataudikutipdarikaryayangditerbitkanmaupunyangtidakditerbitkandari penulislaintelahdisebutkandalamteksdandicantumkandalambentukdaftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, April 2010 Julianto Efendy S H34066068 viiiRIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal 09 juli 1985. Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Alm Meslin Sitepu dan Rasmita Br Tarigan. PenulismenyelesaikanpendidikandasardiSDLetjenJaminGinting Berastagipadatahun1997danpendidikanmenengahpertamadiselesaikanpada tahun2000diSLTPNegeri1Berastagi.Pendidikanlanjutanmenengahatasdi SMUNegeri1Berastagidiselesaikanpadatahun2003danpendidikantingkat universitasmelaluijalurUndanganSeleksiMasukIPB(USMI)padaProgram Teknologi Perlindungan Sumberdaya Hutan diselesaikan pada tahun 2006. PenulisditerimapadaProgramSarjanaEkstensiDepartemenAgribisnis, Fakultas Ekonomi dan manajemen, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2006. viiiiKATA PENGANTAR PujidansyukurkepadaTuhanYangMahaEsaatassegalaberkatdan karuniaNya sehingga penuls dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis PendapatanUsahatanidanPemasaranJamurTiramPutihdiKecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Penelitianinibertujuanmenganalisispendapatanusahatani,mengetahui bentuk saluran pemasaran dan menganalisis efisiensi pemasaran jamur tiram putih di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Penulisanskripsiinijauhdarisempurnadanmasihbanyakkekurangan. Olehkarenaitu,sangatdibutuhkansarandankritikyangbersifatmembantu (konstruktif)kearahperbaikandanpenyempurnaansehinggadapatbermanfaat bagi semua pihak. Bogor,April 2010 Penulis ixiUCAPAN TERIMAKASIH Penyelesaianskripsiinitidakterlepasdarikontribusisemuapihak.Sebagai bentuk rasa syukur dan terimakasih, penulis ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada : 1.AyahdanIbuatassegaladoa,kasihsayang,sertapengorbananyangtidak terbatasbaikmorilmaupunmateril.UntukkakaktercintaNellyMagdalena atas segala doa dan dukungannya. 2.Ir. Juniar Atmakusuma, MS selaku dosen pembimbing yang telah membantu, mengarahkan, membimbing dan memberikan semangat untuk menyelesaikan proses skripsi ini. 3.Ir.NarniFarmayanti,MScsebagaidosenevaluatorpadasaatseminar proposal(kolokium)yangtelahmemberikanmasukan,perencanaanserta perbaikan dalam penelitian. 4.Dr. Ir. Harianto, MS atas kesediaannya sebagai dosen penguji utama. 5.Arif Karyadi, Sp atas kesediaannya sebagai dosen penguji komisi pendidikan. 6.SaudaraAhmadBangunataskesediannyasebagaipembahaspadasaat seminar yang telah memberi masukan. 7.Semuadosenekstensiyangtidakdapatsayasebutkansatupersatu, terimakasihatasformulasi,aplikasi,hinggaevaluasibaikdariperkuliahan hingga proses penelitian berlangsung. 8.ParapetanijamurtiramputihdikecamatanTamansariyangtelahberbagi informasiteknisbudidayadanpemasaransertalembagatataniaga(supplier, pengecer). 9.IbuEndjahHodyahatasbimbingandandukungannyaselamapenelitianini dilaksanakan. 10.HartariaGintingyangselaluadaspesialdalamsukamaupunduka,serta motivasi yang telah diberikan. 11.AdiksayaAmliRamadanaHarahapdukunganselamapenyelesaian penelitian. 12.Rekan-rekan di kostan Borobodur dan Pak Timo (Iqbal, Aulia,Jonh, Majus, Muyan, Jefri, Irfan, BangBudi, Erik, Gunawan, Riko, Ali, Adith, Rizal) atas dukungan dan semangat yang diberikan. xi13.MonalisaSembiring,Nita,AcidanRatihatassegaladukungannyadalam penyelesaian skripsi ini. 14.SekretariatEkstensiAGB(MbaNur,Mbamaya,Mbaami,MbaDewi, mbalus, Mas Aji, Mas Agus) terima kasih atas pelayanan dan kesabarannya hingg akhir studi. 15.Dan semua pihak yang ikut berkontribusi pada proses penelitian yang cukup banyakbiladisebutkansatupersatu,terimakasihatassemuadoa,dukungan, dab harapan positif bagi penulis untuk menyelesaikan penelitian Bogor, April 2010 Julianto efendy Sitepu xiiDAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ................................................................................ v DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ vi IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang........................................................................1 1.2 Perumusan Masalah................................................................ 4 1.3 Tujuan Masalah....................................................................... 6 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 6 IITINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik .............................................................................7 2.2 Deskripsi Jamur Tiram............................................................ 7 2.3 Teknik Budidaya Jamur Tiram ................................................ 8 2.3.1 Bibit Jamur Tiram Putih................................................. 11 2.3.2 Budidaya Jamur Tiram Putih......................................... 12 2.4Konsep Usahatani ................................................................... 15 2.5Pendapatan Usahatani ............................................................. 15 2.6Analisis Pendapatan Usahatani ............................................... 16 2.7Konsep Pemasaran .................................................................. 17 2.8Struktur Pasar .......................................................................... 18 2.9Lembaga dan Saluran Pemasaran ............................................ 18 2.10 Marjin Pemasaran................................................................... 20 2.11 Efesiensi Pemasaran ............................................................... 22 2.12 Penelitian Terdahulu .............................................................. 24 IIIKERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Teori Usahatani ........................................................................ 28 3.2 Pendapatan Usahatani .............................................................. 28 3.3Kelembagaan Pemasaran ........................................................ 28 3.3 Kerangka Pemikiran Operasional ............................................ 29 IVMETODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 31 4.2 Jenis dan Sumber Data............................................................ 31 4.3 Metode Pengambilan Responden............................................ 31 4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................... 32 4.4.1 Analisis Pendapatan Usahatani ....................................... 32 4.4.2 Analisis Fungsi dan Saluran Pemasaran ......................... 34 4.4.3 Analisis Struktur dan Perilaku Pasar ............................... 34 4.4.4 Analisis Efisiensi Tataniaga ............................................ 34 4.4.4.1 Analisis FarmersShare ..................................... 34 4.4.4.2 Analisis Marjin Pemasaran ................................. 35 4.4.4.3 Analisis Rasio Keuntungan dan(R/C Rasio) ......................................................... 36 V.GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Letak Geografis dan Pembagian Administrasi........................ 37 5.2 Keadaan Sosial Ekonomi........................................................ 38 5.3 Karakteristik Petani Responden ............................................... 39 5.3.1 Usia Petani ...................................................................... 39 5.3.2 Tingkat Pendidikan Petani .............................................. 39 5.3.3 Pengalaman Bertani ........................................................ 40 VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Teknik Budidaya Jamur Tiram Putih...................................... 42 6.1.1 Persiapan Bibit ................................................................ 43 6.1.2 Persiapan Media Tanam .................................................. 43 6.1.2.1 Persiapan ............................................................. 43 6.1.2.2 Pengayakan ......................................................... 44 6.1.2.3 Perendaman........................................................ 44 6.1.2.4 Pengukusan ......................................................... 44 6.1.2.5 Pencampuran ....................................................... 44 6.1.2.6 Pengomposan ...................................................... 44 6.1.2.7 Pewadahan........................................................... 45 6.1.2.8 Sterilisasi............................................................ 45 6.1.3 Inokulasi ( Pemberian Bibit).......................................... 45 6.1.4 Pemeliharaan.................................................................. 45 6.1.4.1 Inkubasi.............................................................. 45 6.1.4.2 Penumbuhan....................................................... 46 6.1.5 Panen dan Pasca Panen.................................................. 46 6.2 Pendapatan Usahatani Jamur Tiram Putih.............................. 46 6.2.1 Penerimaan Usahatani.................................................... 47 6.2.2 Biaya Usahatani............................................................. 47 6.3 Analisis Pendapatan Usahatani Jamur Tiram Putih ............... 50 6.4 Analisis Lembaga dan Saluran Pemasaran............................. 51 6.4.1 Fungsi Pemasaran.......................................................... 53 6.4.2 Efisiensi Pemasaran....................................................... 55 6.4.2.1 Margin Pemasaran ............................................... 55 6.4.2.2 Farmers Share ................................................... 57 6.4.3 Analisis Efisiensi Pemasaran......................................... 58 VIIKESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan .............................................................................. 59 7.2 Saran........................................................................................ 60 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 61 DAFTAR TABEL NomorHalaman 1.Nilai Gizi Jamur Tiram Putih dan Sayurandalam 100 gram Bahan .................................................................. 2 2.Luas Panen, Produksi, dan Produktifitas Produksi Jamur Tiram Putih .......................................................................... 2 3.Perkembangan EksporJamur Segar dan Olahan NasionalTahun 2003-2007 ........................................................................... 3 4.Jumlah, Produksi, dan Produktifitas Jamur Tiram Putihper Kecamatan di Kabupaten Bogor .............................................. 4 5.Kebutuhan Bahan-bahan dalam Budidaya Jamur Tiram Putih ...... 12 6.Kajian Penelitian Terdahulu ........................................................... 27 7.Analisis Pendapatan Usahatani ...................................................... 33 8.Pembagian Wilayah Kecamatan Tamansari Berdasarkan Jumlah Desa, Luas Wilayah, dan Jumlah Penduduk...................... 38 9.Jenis Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Tamansari Tahun 2009 .................................................................................... 38 10. Sebaran Petani Responden Menurut Usia di Kecamatan Tamansari ................................................................ 39 11. Sebaran Responden Menurut Tingkat Pendidikandi Kecamatan Tamansari ................................................................ 39 12. Sebaran Responden Menurut Pengalaman Bertanidi Kecamatan Tamansari ................................................................ 40 13. Sebaran Responden Menurut Skala Usaha di Kecamatan Tamansari41 14. Penggunaan Input Produksi Usahatani Jamur Tiram Putihdi Kecamatan Tamansari Selama Satu Periode (3 Bulan) ............. 42 15. Penerimaan Petani Jamur Tiram Putihdi Kecamatan Tamansari Selama Satu Periode (3 Bulan) ............. 47 16. Analisis Biaya Rata-rata Usahatani Jamur Tiram Putihdi Kecamatan Tamansari pada Musim Tanam 2009 ...................... 48 17. Rata-rata Nilai Penyusutan Peralatan Jamur Tiram Putih per Tahun. ............................................................................. 50 18. Rata-rata Pendapatan dan R/C Rasio UsahataniJamur Tiram Putih diKecamatan Tamansari .................................. 51 19. Fungsi Pemasaran yang dilakukan Lembaga TataniagaJamur Tiram Putih di Kecamatan Tamansari ................................. 53 20. Besarnya Margin Pemasaran pada masing-masing SaluranTataniaga Jamur Tiram Putih ......................................................... 56 21. Besarnya Farmers Share, Biaya, dan Keuntungan Tataniagapada Masing-masing Saluran Tataniaga Jamur Tiram Putih ......... 58 DAFTAR GAMBAR NomorHalaman 1Kurva Margin Pemasaran dan Nila Margin ................................... 21 2Kerangka Pemikiran Operasional................................................. 30 3SaluranPemasaran Jamur Tiram Putih ........................................... 52 DAFTAR LAMPIRAN NomorHalaman 1Gambar Kumbung Jamur Tiram Putih ........................................... 63 2Gambar Log Jamur Tiram Putih .................................................... 64 3Gambar Jamur Tiram Putih ............................................................ 65 4Kuisioner Penelitian...................................................................... 66 5Peta Lokasi Kecamatan Tamansari............................................... 67 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektorpertanianmerupakansektorpentinguntukditanganisecara sungguh-sungguhuntukmemantapkanswasembadapangandanmeningkatkan pendapatanmasyarakat.Indonesiasebagainegaraagrarismemilikipotensiyang cukup besar untuk mengembangkan produk-produk pertanian mencakup usahatani tanamanpangan,hortikultura,perkebunan,peternakan,perikanandankehutanan untuk mewujudkan swasembada ketahanan pangan. Peningkatankebutuhanprodukhortikulturamenuntutadanyasuatucara yangdapatmeningkatkanefektifitasdanefisiensiproduksiholtikultura.Sistem pertaniankonvensionaldenganpenggunaaninput-inputanorganikdanbahan-bahan kimia dalam proses budidaya ternyata membawa dampak negatif, akibatnya terjadimasalahbarupadakomoditashortikulturasepertipencemaranlingkungan olehpenggunaanbahankimiaberlebih,ketergantunganterhadapbahankimia,serta gangguan kesehatan yang diakibatkan adanya residu zat kimia berlebih yang terkandung pada komoditas sayuran. Penggunaan bahan-bahan kimia seperti pupuk dan pestisida terbukti dapat meningkatkanhasilproduksipangandanhortikultura,tetapidalamjangka panjang akan memberikan dampak negatif seperti menurunkan tingkat kesuburan tanah dan merusak kelestarian ekosistem. Salah satu komoditas pangan holtikultura yang sedikit mengandung bahan kimia adalah jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus [Jacq. Ex. Fr.] Kummer) yang telahdibudidayakansecarameluasdiIndonesia,khususnyadidaerahdataran tinggi karena jamur tiram putih tingkat pertumbuhannya lebih tinggi pada daerah beriklim dingin dan kelembaban yang tinggi. Jamurmerupakansalahsatujenisprodukhortikulturayangdapat dikembangkan dan diarahkan untuk dapatmemperbaiki keadaan gizi masyarakat. Jamurtirammerupakanmakananyangamanuntukdikonsumsikarena penggunaan pestisida dan bahan-bahan kimia relatif sedikit. Jamurtiramputihmerupakansalahsatujenisjamuryangmemiliki keunggulanbiladibandingkandengantanamanlainkarenadapattumbuhpada media berupa limbah lignoselulosa, penggunaannya dalam proses fermentasi tidak membutuhkan input yang mahal dan merupakan sumber protein nabati yang tidak mengandung kolesterol sehingga aman untuk dikonsumsi setiap orang. Proteinnabatiyangterkandungpadajamurtiramputihrelatifsamaatau lebih tinggi dibandingkan protein sayuran lainnya dan memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah dibandingkan protein hewani dengan jumlah kalori yang sama (Tabel 1). Tabel 1. Nilai Gizi Jamur Tiram Putih dan Sayuran dalam 100 gram Bahan NoBahanProtein (%)Lemak (%) Karbohidrat (%) 1Jamur Kuping7.7 0.8 87.62Jamur Shitake17.7 8.0 67.53Jamur Tiram Putih30.4 2.2 57.64Jamur Merang16.0 0.9 64.55Bayam3.5 0.5 6.56Kacang Panjang2.7 0.3 7.87Kangkung3.0 0.3 5.48Sawi 2.3 0.3 4.09Wortel1.2 0.3 9.310Tauge9.0 2.6 6.4Sumber : Suriawiria, 2006 Tabel1menunjukkanbahwakandunganproteinjamurtiramputihrelatif lebihtinggidibandingkandenganjamurkuping,jamurshitake,jamurmerang, bayam,kacangpanjang,kangkung,sawi,worteldantauge.Dengandemikian dapatdisimpulkanbahwajamurtiramputihmerupakanmakananyangdapat memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan dalam tubuh.Daerah sentra jamur tiram putih tersebar di seluruh wilayah Indonesia, jika dilihatdarijumlahproduksimakaadaempatprovinsidiIndonesiayang merupakanpenghasiljamurtiramputihyangterbanyak,yaituProvinsiJawa Barat,JawaTengah,D.IYogyakartadanJawatimur.Dataproduksidan produktivitas, dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Produksi dan Produktivitas Jamur Tiram PutihProvinsi Produktivitas (ton/log) Produksi (ton) Jawa Barat52,20 10.173,80Jawa Tengah143,00 2.285,10D.I Yogyakarta127,60 777,30Jawa timur127,60 10.231,61Sumber : Ditjen Bina Produksi Holtikultura, 2007 BerdasarkanTabel2,Jawatengahmerupakandaerahyangmemiliki produktifitastertinggidibandingkanProvinsilaindalamproduksijamurtiram putihyaitusebesar143tonperlog.Sedangkanprovinsidenganproduktifitas terendah adalah Provinsi Jawa Barat sebesar 52,2 ton per log. BerdasarkandatadariRedaksiTerubus(2002),bahwapeluangpasar domestikjamurtiramputihmasihpotensial,haliniditandaidengandayaserap pasaruntukwilayahBandung,bogordanSukabumisekitartigatonperharidan baru terpenuhi sekitar 600 sampai 1000 kg per hari. DitinjaudaripopulasipendudukIndonesiayangdemikianbesardan tersebar di beberapa provinsi disertai dengan berkembangnya industri pengolahan, pariwisata,terkaitdidalamnyaindustriperhotelan,restorandanrumahmakan, makapeluangpemasaranprodukjamurtiramputihdidalamnegeridanekspor memberikan prospek yang cerah, hal ini dapat dilihat dari ekspor jamur segar dan olahan seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Perkembangan Ekspor Jamur Segar dan Olahan Nasional Tahun 2003-2007 TahunJamur Segar (kg)Jamur Olahan (kg) 2003 2004 2005 2006 2007 24.742.74129.270.28725.750.80631.394.52034.671.10622.672.21726.174.07022.009.23627.146.73029.728.709Laju (persen per tahun)30,71 27,00Sumber : Departemen Pertanian, 2007 DariTabel3dapatdilihatbahwaperkembanganeksporjamursegardan olahandiIndonesiaselamaperiode2003-2007cendrungmengalamipenigkatan. Untukjamursegardanjamurolahanvolumeeksportertinggipadatahun2003 sebesar 34.671.106 kg untuk jamur segar dan 29.728.709 kg untuk jamur olahan. Laju pertumbuhan ekspor jamur segar maupun olahan relatif tinggiyaitu sebesar 30,71 persen per tahun untuk jamur segar dan 27,00 persen per tahun untuk jamur olahan.Halinidikarenakansemakinbertambahnyapeminatjamurtiramyang menyebabkan pasar jamur menjadi sangat potensial. 1.2. Perumusan Masalah Salah satu penghasil jamur tiram di Provinsi Jawa Barat adalah Kabupaten Bogor.UsahatanijamurtiramputihyangadadiKabupatenBogoradalah usahatanikecil,halinidapatdilihatdariteknikbudidayayangdilakukandalam kegiatanbudidayajamurtiramputihmasihbersifattradisionaldimanamasih menggunakanteknologidrum(tidakadayangmenggunakanteknologiautoklaf) dalam kegiatan budidayanya. Tabel 4. Jumlah,ProduksidanProduktivitasJamurTiramPutihperKecamatan di KabupatenBogor tahun 2007 NoKecamatan Jumlah (Log) Produksi (Kg) Produktivitas (Kg/Log) 1Pamijahan61.700 8.6380,182Leuwi sadeng20.000 3.0000,153Rancabungur34.000 4.4200,134Taman Sari191.500 38.3000,205Cijeruk17.000 2.0400,126Cisarua780.000 173.2500,177.Sukaraja10.000 1.2000,12Rata-rata0,15Sumber : Dinas pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor Tahun 2007 Dari tabel 4 tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2007 rata-rata tingkat produktivitasdiKecamatanTamanSariadalah0,20kg/logdanmerupakan kecamatanyangpalingproduktifyangmemberikansumbanganproduksijamur tiramdiKabupatenBogor.Sedangkankecamatanyangproduktivitasnyapaling rendahadalahKecamatanCijerukdanKecamatanSukarajadenganproduktivitas 0,12 kg per log.Hasilpenelitiansebelumnyabahwakegiatanusahatanijamurtiramputih menguntungkan.HalinidiketahuidaripenelitianRuillah(2006)danMaharani (2007).KecamatanTamansarimerupakankecamatanpalingproduktifdi KabupatenBogor,tetapiberdasarkansurveidilapanganbahwajumlahpetani jamurtiramputihdilokasipenelitianhanyaberjumlahtujuhpetani,padahaldari hasil penelitiansebelumya diperolehbahwa kegiatan usahatani jamurtiramputih sangatmenguntungkandanlayakuntukdikembangkan,olehkarenaituperlu dianalisis kegiatan usahatani yang ada di Kecamatan Tamansari. Produksi jamur tiram putih sangat dipengaruhi oleh teknik budidaya untuk memperoleh produk yang berkualitas baik. Dalam kegiatan budidaya jamur tiram putih,pendapatanpetanidapatdipengaruhiolehbesarnyaskalausaha, ketersediaanmodal,hargajualproduk,ketersediaantenagakerjakeluargadan tingkatpengetahuandanpengalamanpetani.Namunkenyataanyangterjadi dilapangan bahwa petani sangat kesulitan untuk memperoleh dana, sehingga akan menghambatpetanitersebutuntukmemperbesarskalausahanya,adanyacampur tanganpemerintahmaupunpihakswastasangatdiperlukanuntukmengatasi masalah tersebut.Karakteristikjamurtiramputihyangcepatrusak,menyebabkanpetani memerlukanpemasaranyangcepat,karenajikapemasarannyatidakcepat menimbulkanbiayapenyusutanberupapenurunanhargakarenakondisijamur tiramputihtidaksegarlagi.Jauhnyadaerahpemasarandarisentraproduksi memungkinkantimbulnyaresikoyaitu:(1)apabilapetanimenjuallangsung produknyakekonsumenakhirakanmemerlukanbiayatransportasiyangtinggi, (2) apabila petani menjual produksinya di daerahnya, maka petani akan menerima harga jual yang terlalu rendah. Saluranpemasaranyangefesiendipengaruhiolehlembaga-lembaga pemasaranyangterkaitdidalamnya.Lembaga-lembagapemasaranyangterlibat sepertipedagangpengumpul,supplierdanpedagangpengecerberperandalam penentuansaluranpemasaranjamurtiramputih.Lembagapemasaranyang berfungsi sebagai penghubung akan menentukan pola jalur distribusi atau saluran pemasarankomoditijamurtiramputih.Penangananpascapanenyangbelum sepenuhnyadilaksanakandenganbaikolehpetanidilokasipenelitianmaupun perantara dapat menyebabkan kualitas jamur tiram putih menurun. Lembaga-lembagapemasarandilokasipenelitiandalammelakukan fungsi-fungsipemasaranjamurtiramputihmemilikiperananyangsangatbesar dalam penyampaian poduk ke konsumen akhir, sehingga lembaga pemasaran yang terkait memperoleh imbalan keuntungan dan marjin yang cukup tinggi. Berdasarkanuraiantersebut,makapermasalahanyangdikajidalam penelitian ini adalah : 1.Berapatingkatpendapatanusahatanijamurtiramputihdidaerah penelitian? 2.Bagaimanabentuksaluranpemasaranjamurtiramputihdariprodusen sampai ke konsumen akhir di daerah penelitian?3.Apakahsistempemasaran,saluranpemasaranmulaidariprodusenke konsumen akhir pada setiap lembaga sudah efesien? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkanlatarbelakangdanperumusanmasalahmakatujuandari penelitian ini adalah : 1.Menganalisis pendapatan usahatani jamur tiram putih di daerah penelitian. 2.Mengetahuibentuksaluranpemasaranjamurtiramputihdidaerah penelitian. 3.Menganalisis efesiensi pemasaran jamur tiram putih di daerah penelitian. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat memberi manfaat : 1.Sebagaibahanpertimbangandanmasukanbagipetanidalamusahatani jamurtiramputihyangefesiendandapatmemberikankeuntungan maksimum. 2.Sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya. II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik JamurJamurtermasukkedalamkerajaan(kingdom)fungi,jamurmerupakan organismeeukariotakarenaintiselnyamempunyaiintisejati,dindingseljamur terdiridarizatkhitin,tubuhatausomajamurterdiridarihifayangberasaldari spora,jamurdigolongkansebagaitumbuhanheterotrofikkarenajamurtidak mempunyaiklorofilsehinggatidakdapatmenghasilkanmakanannyasendiri secarafotosintesis,olehkarenaitujamurmengambilzat-zatmakanandengan menyerap hasil penguraian materi organik (Gunawan, 2001). MenurutTapaDarma(2002),jamurmengalamifasevegetataifdan generatifdalamperkembangbiakannya.Menurutsubkelasnyajamurdibedakan menjadidua,yakniAscomycetesdanBasidiomycetes.Jamurdarisubkelas Basidiomyceteslebihmudahdiamatikarenaukurantubuhbuahnyacukupbesar, sedangkan Ascomycetes berukuran sngat kecil (mikroskopis). 2.2Deskripsi Jamur Tiram Putih MenurutMuchrodi(2001),disebutjamurtiram(Pleurotusostreatus [Jacq.Ex.Fr]Kummer)karenabentuktudungmembulat,lonjong,danagak melengkungseperticangkangtiram.Cirifisikjamurtiramyaitutudungnyayang menyerupaicangkangtiramdengandiameter5-15cm,permukaannyalicindan agak berminyakketika lembab, bagian tepinya agak bergelombang,letaktangkai lateral agak disamping tudung dan daging buah berwarna putihPleurotusspp.Dapattumbuhdikayu-kayulunakdandapattumbuhpada ketinggian 600 meter dpl, dengan suhu 15-30Celcius, berkembang pada pH 5,5-7 dan kelembaban 80 persen 90 persen. Spesies ini tidak memerlukan intensitas cahaya tinggi karena akan merusak miselia jamur dan tubuh buah jamur. Jamur ini bermanfaatsebagaisumberproteinnabatidanberkhasiatmencegahpenyakit hipertensi dan jantung (Dania, 1998) Klasifikasi lengkap pleurotus spp. menurut Cahyana (1997) adalah sebagai berikut :Kingdom: MyceteaDivisio: Amastigomycotae Phylum: Basidiomycotae Kelas: Hymenomycetes Ordo: Agaricales Family : Pleurotaceae Genus: Pleurotus Spesies: Pleurotus ostreatus 2.3Teknik Budidaya Jamur Tiram Putih Dalamkegiatanbudidayajamurtiramputih,beberapatahapberikutperlu diperhatikan, seperti : 2.3.1Sarana Produksi Jamur Tiram Putih MenurutCahyana(1997),saranaproduksiyangdiperlukansebaiknya dipersiapkandahulusebelummelakukankegiatanproduksi.Saranaproduksiitu antara lain bangunan, peralatan dan bahan-bahan induk.Bangunan Kumbung Budidayajamursecarakomersialmemerlukanbeberapabangunanyang diperlukan dalam kegiatan usahanya. Bangunan yang diperlukan terdiri dari ruang persiapan,ruanginokulasi,ruanginkubasi,ruangpenanamandanruang pembibitan. a.Ruang Persiapan Ruangpersiapandigunakanuntukpersiapanpembuatanmediatanam. Kegiatanyangdilakukanpadaruangpersiapanantaralainkegiatanpengayakan, pencampuranmediatanam,pewadahandansterilisasi.Ruangpersiapandapat digunakan pula sebagai tempat untuk menyimpan bahan-bahan seperti bekatul dan kapurapabilaskalaproduksiusahaitutidakterlalubesar,namunbilaskala produksi dalam jumlah besar maka bahan-bahan itu sebaiknya ditempatkan dalam ruang terpisah atau gudang. b.Ruang Inokulasi Ruanginokulasiadalahruanguntukmenanambibitpadamediatanam jamur.Ruanginokulasiharusmudahdibersihkandandisterikanuntuk menghindariterjadinyakontaminasiolehmikrobalain.Padaruanginokulasi diusahakantidakbanyakterdapatventilasiyangterbukalebardansebaiknya ventilasiudaradipasangfilteratausaringandarikawatkassaataukassaplastik, haliniuntukmeminimalisasitingkatkontaminan.Padaperusahaandalamskala besarbiasanyaruanginokulasidilengkapidenganalatpendinginudara(air conditioning).c.Ruang Inkubasi Ruanginkubasiadalahruangyangdigunakanuntukmenumbuhkan miseliumjamurtiramputihpadamediatanamyangsudahdiinokulasi.Ruang inkubasibiasanyadisebutdenganruangspawning.Ruanginidilengkapidengan rak-rak inkubasi untuk mendapatkan media tanam yang sudah diinokulasi. d.Ruang Pemeliharaan Ruangpemeliharaanatauseringdisebutgrowingdigunakanuntuk menumbuhkantubuhbuahjamur.Ruanginidilengkapidenganrak-raktempat baglogpenumbuhantubuhbuahjamurdanalatpenyemprotuntukmenjaga kelembaban dan kadar air dalampemeliharaan tubuh buah jamure.Ruang Pembibitan Ruang pembibitan adalah ruang yang khusus digunakan dalam pembuatan mediabibitjamur.Ruanginidiperlukanbilaskalaproduksisudahbesar,dalam skalaprodusikecilbibitdapatdibelidariprodusenbibitsehinggaruang pembibitan tidak diperlukan lagi. Peralatan Budidayajamurtiramsecarasederhanadapatdilakukandenganalat-alat yangmudahdiperolehseperticangkul,sekop,botol,kayu,alatpensteril,lampu spritus. Untukproduksidalamkapasitasbesardiperlukanperalatanyangcukup besarsepaertiayakan,mixer,filler,boilerdanchambersterilizer.Mixer digunakansebagaialatpencampurmediatanamjamur;fillerdigunakansebagai alatpengisimediakedalamkantongplastikdalamjumlahtertentu;boiler digunakan sebagai sumber pemanas(uap) ; chambersterilizer digunakan sebagai alat untuk sterilisasi dalam jumlah yang besar. Bahan Bahan Bahan-bahanuntukbudidayajamurtiramyangperludipersiapkanterdiri dari bahan baku dan bahan pelengkap. a. Bahan baku Jamurtiramputihmerupakantumbuhansapprofitdimanatumbuhdan berkembangpadakayuataupohondanmengambilsarimakanandariinangnya. Dalamkegiatanbudidayajamurtiramputihmediatanamutamayangdigunakan adalah serbuk kayu atau serbuk gergaji supaya media hidup jamur dalam kegiatan budidayasamadengandialam.Serbukkayuyangumumdigunakandalam kegiatanbudidayajamurtiramputihadalahdaripohonsengon(Parasientes falcataria)karenakandungangetahyangterdapatpadapohoninirelatiflebih rendah biladibandingkan dengan jenis pohon yang lain,karena kandungan getah pada pohon dapat menghambat pertumbuhan miselia jamur tiram putih. Serbukgergajidapatdiperolehdaripabrikpengrajinkayu.Pemilihan serbuk gergaji sebagai bahan baku media penanaman jamur perlu memperhatikan tingkatkebersihandankadargetahpadakayuuntukmengurangikontaminan dalam pelaksanaan budidaya jamur tiram putih. b.Bahan tambahan Bahan-bahan lain yang digunakan dalam budidaya jamur tiram putih pada mediaplastikterdiridaribeberapamacamyaitubekatul(dedakpadi),kapur (CaCO3), gips (CaSO4) dan dapat pula ditambahkan mineral-mineral lain. 1.BekatulBekatulditambahkanuntukmeningkatkannutrisimediatanamsebagai sumberkarbohidrat,sumbercarbon(C),dannitrogen(N2).Bekatulyang digunakan dapat berasal dari berbagai jenis padi dari hasil penggilingan di pabrik. Bekatul sebaiknya dipilih yang masih baru, belum tengik dan tidak rusak 2.Kapur (CaCO3) Kapurditambahkanpadamediatanamsebagaisumberkalsium(Ca)dan untukmenstabilkan tingkat keasaman (pH)padamedia tanam. Jenis kapur yang digunakanadalahkalsiumkarbonat(CaCO3).Unsurkalsiumdankarbon digunakanuntukmeningkatkanmineralyangdibutuhkanjamurbagi pertumbuhannya. 3.Gips (CaSO4) Gipsdigunakansebagaisumberkalsiumdansebagaibahanuntuk memperkokohmediatanam,dimanadengankondisikokohmakamediatanam tidak akan cepat rusak. 4.Kantong Plastik Penggunaankantongplastikbertujuanuntukmempermudahpengaturan kondisidanpenangananmediaselamapertumbuhan.Kantongplastikyang digunakanadalahplastikyangkuatdantahanpanassampaisuhu100C,jenis plastik biasanya dipilih dari jenis polipropilen (PP). Ukuran dan ketebalan plastik terdiri dari berbagaimacam ukuran. Dalam usaha budidaya jamur tiram biasanya yang digunakan adalah ukuran 20 x 30 cm, 17 x 35 cm, 14 x 25cm dan ketebalan 0,3 0 7 mm. 2.3.2Bibit Jamur Tiram Putih Budidayajamuryangberhasildenganbaikdipengaruhibeberapafaktor yangperlumendapatkanperhatiansecaraseksama,diantaranyaadalahbibit jamur. Meskipun semua faktor dalam budidaya jamur telah dipenuhi dengan baik tetapibibitjamuryangdigunakanberkualitaskurangbaikmakaproduksijamur yangdiharapkanakankurangmemuaskanatautidakakanmenghasilkansama sekali (Gunawan, 2001) Bibityangdipakaisebaiknyaberasaldariturunanpertama(F1)karena dengan menggunakan turunan F2, F3 dapat menyebabkan lemahnya pertumbuhan miseliumdandapatmengurangiproduktifitas.Adabeberapaindikasibibityang baik adalah sebagai berikut :a.Bibit berasal dari varietas unggul b.Bibit tidak terlalu tua atau sudah terlalu lama disimpan Bibit tidak terkontaminasi 2.3.3Budidaya Jamur Tiram PutihMenurutCahyana(1997),langkah-langkahdalammelakukanbudidaya jamur tiram putih dengan menggunakan serbuk kayu adalah sebagai berikut : 1.Persiapan Serbuk gergaji, bekatul, gips dan kapur disiapkan sesuai dengan komposisi perbandingannya.Perbandingankomposisikebutuhanbahan-bahandaptdilihat pada Tabel 4. Tabel 5. Kebutuhan Bahan-Bahan dalam Budidaya Jamur TiramFormulasi Serbuk gergaji (kg) Bekatul (kg) Kapur (kg) Gips (kg) TSP (kg) I1001551- II10052.50.50.5 III100102.50.50.5 VI10010510.5 Sumber : Cahyana (1997) Pada Tabel 5 terdapat berbagai formulasi media untuk pertumbuhan jamur tiram.Haltersebutberdasarkanpengalamanmasing-masingpengusahayang dilakukan di tempat yang berbeda yang lebih menguntungkan. Berdasarkan Tabel 4 dapat dipilih salah satu formulasi yang sesuai dengan kondisi tempat budidaya. 2.Pengayakan Serbukgergajiyangdiperolehdaripengrajinmempunyaitingkat keseragamanyangkurangbaikkarenadidalamnyabiasaterdapatpotongan-potongan yang cukup besar dan tajam yang dapatmerusakplastik sebagaimedia tempattanamyangberpotensimenyebabkanpertumbuhanmiseliajamurtidak merata. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan pengayakan serbuk gergaji. 3.PerendamanPerendamanserbukgergajiperludilakukanuntukmenghilangkangetah yangterdapatpadaserbukgergaji.Disampingituperendamanjugaberfungsi untukmelunakkanserbukgergajiagarmudahdiuraikanolehjamur.Perendaman dilakukan selama 6-12 jam, kemudian serbuk gergaji ditiriskan. 4.Pengukusan Pengukusanserbukkayuyangtelahdirendamdilakukanpadasuhu80-90C selama 4-6 jam. Proses pengukusan ini bertujuan untuk mengurangi mikroba yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram putih yang ditanam dan untuk menghilngkan getah yang terkandung pada serbuk gergaji. 5.Pencampuran Bahan-bahantambahanyangtelahditimbangsesuaidengankomposisi yang dibutuhkan di campur dengan serbuk gergaji. Pencampuran harus dilakukan secara merata. Didalam proses pencampuran diusahakan tidak terdapat gumpalan, terutamaserbukgergajidankapur,karenadapatmengakibatkanpenggumpalan dan komposisi media yang diperoleh tidak merata. 6.Pengomposan Prosespengomposandimaksudkanuntukmenguraikansenyawa-senyawa kompleksdalambahan-bahanbantuanmikrobasehinggadiperolehsenyawa-senyawayanglebihsederhana.Senyawa yanglebihsederhanaakanlebihmudah diserap oleh jamur sehinggamemungkinkan pertumbuhan jamur akanlebih baik. Pengomposandilakukandengancaramembunbuncampuranmediakemudian menutupnyasecararapatdenganmenggunakanplastikselama1-2hari.Proses pengomposan yang baik ditandai dengan peningkatan suhu sekitar 50C. Kadar air dalampengomposanharusdiaturpadakondisi50-65persendengantingkat keasaman (pH) 6-7. Adonan yang baik adalah bila adonan itu dikepal membentuk gumpalan, tetapi mudah dihancurkan. 7.Pewadahan (log Jamur) Setelah dilakukanpengomposan makamedia tanam tersebut dimasukkan kedalamplastikpolipropilenkarenaplastikinirelatiftahanpanasdalamproses sterilisasi.Mediayangkurangpadatakanmenyebabkanhasilpanenyangtidak optimalkarenamediacepatbusuksehinggaproduktifitasakanrendah,untuk menghindarihaltersebutdalamprosespewadahanadonandalamplastik dipadatkandenganmenggunakanbotolataualatyanglain.Mediatanamyang dimasukkan ke dalam plastik polipropilen tersebut yang dinamakan log jamur atau media tempat tumbuh jamur tiram putih. 8.Sterilisasi Sterilisasimerupakanprosesyangdilakukanuntukmenginaktifkan mikrobabaikbakteri,kapangmaupunkhamiryangdapatmenghambat pertumbuhan miselium jamur. Sterilisasi dilakukan pada suhu 80-90C selama 6-8 jam. 9.Inokulasi (pemberian bibit) Inokulasidapatdilakukandenganberbagaicara,diantaranyadengan taburandantusukan.Inokulasisecarataburanadalahdenganmenaburkanbibit kedalammediatanamsecaralangsung.Sementaradenagantusukandilakukan dengancaramembuatlubangdibagiantengahmediamelaluicincinsedalamtiga per empat dari tinggi media tanam, selanjutnya dengan lubang tersebut diisi bibit yang telah dihancurkan. 10.Inkubasi Inkubasimerupakanprosespenumbuhanmiseliumjamursampai memenuhiseluruhmediatanam.Suhuyangdibutuhkanuntukpertumbuhan miseliajamuradalah22-28C.Inkubasidilakukanhinggaseluruhmediaakan tampak putih merata. Biasanya media akan tampak putih merata antara 40-60 hari sejakdilakukaninokulasi.Keberhasilanpertumbuhanmiseliajamurdapat diketahui sejak dua minggu setelah inkubasi. 11.Penumbuhan Mediatumbuhjamuryangsudahputiholehmiseliajamursudahsiap untukdilakukanpenumbuhantubuhbuahjamurdengancaramembukaplastik media tumbuh yang sudah penuh miselia. Satu sampai dua minggu setelah media dibukaakantumbuhbakalbuah.Tubuhbuahyangsudahtumbuhtersebutakan tumbuh optimal selama 2-3 hari. Kondisi suhu optimal dalam proses pertumbuhan tubuh buah adalah pada suhu 16-22C dengan kelembaban 80-90 persen. 12.Pemanenan Panendilakukansetelahpertumbuhanjamurmencapaitingkatoptimal, yaitucukupbesartetapibelummekarpenuh.Pemanenadilakukanlimahari setelah bakal buah tumbuh. Ukuran jamur yang sudah siap dipanen adalah dengan diameter5-10cm.Pemanenandilakukansebaiknyapadapagihariuntuk mempertahankankesegarannya.Jamuryangsudahdipanentidakperludipotong hingga menjadi bagian per bagian tudung, tetapi hanya perlu dibersihkan kotoran yangmenempelpadabagianakarnyasajasupayadayasimpanjamurdapatlebih lama. 2.4Konsep Usahatani Definisi usahatani adalah seluruh organisasi dari alam, tenaga kerja, modal danmanajemenyangditujukankepadaproduksidilapanganpertanian.Ketatalaksanaan organisasi itu sendiri diusahakan oleh seseorang atau sekumpulan orang,baikyangterkaitsecaragenealogis,politismaupunteritorial.Dalamhal ini usahatani mencakup pengertian mulai dari bentuk sederhana yaitu hanya untuk memenuhikebutuhankeluargasampaipadabentukyangpalingmodernyaitu mencari keuntungan (Hernanto, 1989). MenurutSoekartawi(1986),usahataniadalahsistemorganisasiproduksi dilapanganpertaniandimanaterdapatunsurlahanyangmewakilialam,unsur tenagakerjayangmampubertumpupadaanggotakeluargatani.Terdapatunsur modal yang beranekaragam jenisnya salah satunya adalah unsur pengelolaan atau menajemen yang peranannya dibawakan oleh seseorang yang disebut petani.Tipe unsurmempunyaikedudukanyangsamapentingdalamusahatanidantakdapat dipisahkan satu sama lain. 2.5Pendapatan UsahataniBerhasilatautidaknyausahatanidapatdilihatdaribesarnyapendapatan yang diperoleh petani dalam mengelola usahatani. Pendapatan dapat didefinisikan sebagaisisadaripengurangannilaipenerimaandanbiayayangdikeluarkan. Pendapatan yang diharapkan adalah pendapatan yang bernilai positif.Penerimaan usahataniadalahnilaiproduktotalusahatanidalamjangkawaktutertentu,baik yangdijualmaupunyangtidakdijual.Penerimaaninimencakupsemuaproduk yang dijual, dikonsumsi rumah tangga petani, yang digunakan kembali untuk bibit atau yang disimpan digudang(Soekartawi, 1986). Pengeluaranataubiayausahatanimerupakannilaipenggunaansarana produksidanlain-lainyangdibebankanpadaprodukyangbersangkutan.Selain biaya tunai yang harus dikeluarkan, ada juga biaya yang diperhitungkan yaitu nilai pemakaian barang dan jasa yang dihasilkan dan berasal dari usahatani itu sendiri.Biayayangdiperhitungkandigunakanuntukmenghitungberapasebenarnya pendapatan kerja petani kalau modal dan nilai kinerja diperhitungkan. Pendapatanusahataniyangditerimaseseorangpetanidalamsatutahun berbedadenganpendapatanyangditerimapetanilainnya.Perbedaanpendapatan petani ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya masih dapat diubah dalam batas-batas kemampuan petani,misalnya luas lahan usahatani,efisiensi kerja dan efisiensiproduksi.Tetapiadapulafaktor-faktoryangtakdapatdiubahseperti iklim dan jenis lahan (Soeharjo dan Patong,1973). Berkaitan dengan ukuran pendapatan dan keuntungan, Soekartawi (1986), mengemukakanbeberafa defenisi yaitu :a.Penerimaantunaiusahatani(farmreceipt):nilaiuangyangditerimadari penjualanprodukusahatani.Penerimaantunaiusahatanitidakmencakup pinjaman uang untuk keperluan usahatani. b.Pengeluarantunai(farmpayment):jumlahbiayayangdikeluarkanuntuk pembelianbarangdanjasabagiusahatani,dantidakmencakupbunga pinjaman dan jumlah pinjaman pokok. c.Pendapatantunaiusahatani(farmnetcashflow):selisihantarapenerimaan tunai usahatani dengan pengeluaran tunai usaha tani. d.Penerimaantotalusahatani(totalfarmrevenue):penerimaandarisemua sumberusahataniyangmeliputijumlahpenambahaninventaris,nilai penjualan hasil dan nilai penggunaan untuk konsumsi keluarga.e.Pengeluarantotalusahatani(totalfarmexpensive):semuabiaya-biaya operasionaldengantanpamenghitungbungadarimodalusahatanidannilai kerja dari pengelolaan usahatani.Pengeluaran ini meliputi pengeluaran tunai, penyusutanbendafisik,pengurangannilaiinventarisdannilaitenagakerja yang tidak dibayar atau tenaga kerja keluarga. f.Pendapatantotalusahatani(totalfarmincome):merupakanselisihantara penerimaan total dengan pengeluaran total. 2.6Analisis Pendapatan Usahatani. Analisis pendapatan mempunyai tujuan dan kegunaan bagi petani maupun bagipemilikfaktorproduksi.Adaduatujuanutamadarianalisispendapatan, yaitumenggambarkankeadaansekarangsuatukegiatanusahatanidan menggambarkan keadaan yang akan datang dari perencanaan atau tindakan.Bagi seorangpetanianalisispendapatanmemberikanbantuanuntukmengukurapakah kegiatan usahanya pada saat ini berhasil atau tidak.SoeharjodanPatong(1973)menyatakanbahwapendapatanselaindiukur dengannilaimutlakjugadianalisanilaiefisiensinya.Salahsatuukuranefisien adalah penerimaan untuk setiap rupiah yang dikeluarkan R/C rasio (Revenue cost ratio). Dalam analisis R/C rasio akan diuji seberapa jauh nilai rupiah yang dipakai dalamkegiatanusahatanibersangkutandapatmemberikansejumlahnilai penerimaan sebagai manfaatnya.Dengan kata lain analisis rasio penerimaan atas biayaproduksidapatdigunakanuntukmengukurtingkatkeuntunganrelatif kegiatanusahatani,artinyadariangkarasiopenerimaanatasbiayatersebutdapat diketahui apakah suatu usahatani menguntungkan atau tidak. SelanjutnyaSoeharjodanPatongmenjelaskanbahwausahatanidikatakan menguntungkanapabilanilaiR/Crasiolebihbesardari1dansebaliknyasuatu usahatani dikatakan belum menguntungkan apabila nilai R/C rasio kurang dari 1. 2.7Konsep Pemasaran MenurutLimbongdanSitorus(1987),pemasaranadalahserangkaian proseskegiatanatauaktivitasyangditujukanuntukmenyalurkanbarang-barang ataujasa-jasadarititikprodusenkekonsumen.KohlsdanUhl(1985) mendefenisikanpemasaranpertaniansebagaijembatanpenghubungantara produsen dan konsumen pertanian. Konseppalingdasaryangmelandasipemasaranadalahkebutuhan manusia.Kebutuhanmanusiaadalahpernyataandarirasakehilangan.Berdasarkankebutuhaninilahmakakonsumenakanmemenuhikebutuhannya denganmempertukarkanproduknyadannilaidenganprodusen.Suatuproduk adalahsegalasesuatuyangdapatditawarkankepadapasaruntukmemuaskan kebutuha atau keinginan konsumen. Tujuan dari pemasaran itu sendiri adalah dapat memenuhi kebutuhan yang sesuaidengankebutuhankonsumenmelaluipertukaran.MenurutKotler(2002), pemasaranterjadiketikaorangmemutuskanuntukmemuaskankebutuhandan keinginan lewat pertukaran.Pertukaran adalah tindakan memperoleh obyek yang didambakan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai penggantinya. Agar terjadi suatu pertukaran, beberapa kondisi harus dipenuhi, yaitu:1.Palingsedikitharusadaduapihakyangberpartisipasidanmasing-masing pihak mempunyai sesuatu yang bernilai bagi pihak lain. 2.Setiap pihak juga harus ingin berdagang dengan pihak lain dan masing-masing harus bebas untuk menerima atau menolak tawaran pihak lain. 3.Kedua belah pihak harus berkomunikasi dan menyerahkan barang. 2.8Struktur Pasar Menurut Limbong dan Sitorus (1987), struktur pasar adalah suatu dimensi yangmenjelaskanpengambilankeputusanolehpengusahamaupunindustri, jumlahperusahaandalampasar,distribusiperusahaanmenurutberbagaiukuran, sepertisizedanconcentrasi,deskripsiproductdanproduct differentiation,syarat-syaratentrydansebagainya.Berdasarkanstrukturnya, pasardapatdigolongkanatasdasaryaitupersaingansempurna,danpersaingan tidak sempurna. 2.9 Lembaga dan Saluran Pemasaran Aktivitaspemasarankomoditipertanianmemerlukanpelaku-pelaku ekonomiyangterlibatsecaralangsungataupuntidaklangsung,dengancara melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran.Komoditi-komoditi yang dipasarkan juga bervariasi,dengankualitasdanhargayangberagampula.Fungsi-fungsi pemasaranyangdilakukanlembaga-lembagapemasaranjugabervariasi. Kompleksitaspermasalahanpemasarankomoditipertanianinimenuntutadanya suatupendekatan(approach),sehinggapermasalahanyangditelitimenjadijelas dan menjadi lebih mudah untuk diselesaikan (Dahl dan Hammond,1992). Pendekatan yang biasa dilakukan dalam pemasaran produk pertanian yaitu pendekatankomoditi(commodityapproach),pendekatanfungsi(functional approach),pendekatanlembaga(institusionalapproach),pendekatanteoriilmu ekonomi(economictheoricalapproach),danpendekatansistem(system approach).Melaluipendekatan-pendekatantersebutpemasaranpertaniandapat diarahkansedemikianrupasehinggatujuanyangingindicapaidalampemasaran dapat tercapai. Lembaga-lembagapemasarandalammenyampaikankomoditipertanian dariprodusenberhubungansatusamalainyangmembentukjaringanpemasaran.Aruspemasaranyangterbentukdalamprosesiniberagamsekali,misalnya produsenberhubunganlangsungdengankonsumenakhirataupetani,produsen berhubunganterlebihdahuludengantengkulakataupedagangpengumpuldan membentukpola-polapemasaranyangkhusus.Pola-polapemasaranyang terbentukselamapergerakanaruskomoditipertaniandaripetaniprodusen kekonsumen akhir disebut sistem pemasaran.Menurut Sudiyono (2002), lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang menyelenggarakan pemasaran, menyalurkanjasadankomoditidariprodusenkepadakonsumenakhirserta mempunyaihubungandenganbadanusahaatauindividu.Lembagapemasaran timbulkarenaadanyakeinginankonsumenuntukmemperolehkomoditiyang sesuaidenganwaktu,tempat,danbentukyangdiinginkankonsumen.Tugas lembagapemasaraniniadalahmenjalankanfungsi-fungsipemasaranserta memenuhikeinginankonsumensemaksimallmungkin.Konsumenmemberikan balasjasakepadalembagapemasaraniniberupamarjinpemasaran.Lembaga pemasaraninidapatdigolongkanmenurutpenguasaannya.Lembagapemasaran dikelompokkan kedalam: 1.Pedagangperantara(merchantmiddlement)yangterdiridaripengecer (retailers) dan grosir (wholessalers). 2.Agen perantara (agen middlement) terdiri dari brokers dan komisi. 3.Pengolah (processors) dan pengusaha pabrik (manufactures). 4.Organisasi fasilitas. MenurutLimbongdanSitorus(1987),lembagapemasaranadalahyang terlibatselamaprosespenyampaianbarangdanjasaterdiridariprodusen, pedagangpengumpulmulaidaritingkatdesa,kecamatan,kabupatensampai tingkatpropinsiataupedagangbesar,pengecerdanlembagapenunjangseperti perusahaanpengangkutan,penyimpanan,pengolahan,biroperiklanandan lembagakeuangan.Lembaga-lembagayangtersebutdikelompokkanberdasarkan atas(1)fungsiyangdilakukan,(2)penguasaanterhadapbarang,(3)kedudukan dalam struktur pasar, dan (4) menurut bentuk usahanya. Lembaga-lembagatataniagaberdasarkanfungsiyangdilakukandapat dikelompokkanatas:(1)lembagayangmelakukankegiatanpertukaran,seperti pedagang pengumpul, pengecer dan grosir, (2) Lembaga yang melakukan kegiatan fisiktataniagasepertilembagapengolahan,pengangkutan,(3)lembagayang menyediakanfasilitastataniagaseperti;lembagakredit,lembagakeuangan, lembaga yang melakukan kualitas barang. Fungsi-fungsiyangdilakukanlembagatataniagabermanfaatdalam meningkatkankegunaanbentuk,waktu,dantempat.Fungsipertukaranberguna untukmemperlancarperpindahanhakmilikdaribarangdanjasa.Kegiatanyang dilakukanyaitumelakukanfungsipenjualandanpembeliaan.Fungsifisik merupakanfungsiyangberhubunganlangsungdenganbarangdanjasa.Fungsi fisikmeliputiaktivitaspenanganandanpemindahan,fungsipengangkutandan pengolahan.Fungsifasilitasadalahsemuatindakanyangditujukanuntuk memperlancarkegiatanpertukaranyangterjadiantaraprodusendankonsumen.Fungsifasilitasterdiridarifungsistandarisasidangrading,fungsipembiayaan, fungsi resiko dan fungsi informasi pasar. Fungsistandarisasidangradingmempermudahpemberianharga, mempermudahpelaksanaanjualbeli,mengurangibiayapemasarandanmemperluaspasar.Fungsipembiayaanmelakukankegiatanbentukuanguntuk memperlancarprosestataniaga.Fungsipenanggunganresikomerupakanfungsi yangdapatmenerimakemungkinankehilangandalamprosestataniagayang disebabkankarenaresikofisikdanresikopasar.Fungsiinformasipasarberguna dalammengumpulkaninterpretasidarisejumlahdatasehinggaprosestataniaga menjadilebihsempurna.Sistemtataniagaakanlebihefisienapabilainformasi yang diterima produsen dan konsumen lebih baik.2.10Marjin Pemasaran Marjinpemasaranditentukanolehstrukturpasardimanakegiatan pemasaranterjadi.Kitadapatmenghitungperbedaanhargadtingkatprodusen (petani) dan ditingkat konsumen, dengan menggunakan konsep marjin pemasaran. Marjinpemasarandapatdidefinisikansebagaiperbedaanhargayangdibayar konsumen(hargadipengecer)denganhargayangditerimaprodusen(petani) (Dahl dan Hammond,1992).Purcell(1979),Mendefinisikanmarjinpemasaransebagaialatyangbiasa digunakan untuk mengukur keragaan atau performen sistem pasar yaitu mengukur perbedaanhargaditingkatusahatanidenganhargaditingkatpengecer. Berdasarkangambar2,kitadapatmengukurnilaimarjinpemasaran.Besarkecil marjin pemasaran sering digunakan untuk menilai efisiensi pemasaran relatif. DahldanHammand(1992)mendefinisikanmarjinpemasaransebagai perbedaanhargaditingkatpetani(Pf)denganhargaditingkatpengecer(Pr). Sedangkannilaimarjinpemasaran(valueofmarketingmargin)merupakan perkalianantaramarginpemasarandenganjumlahprodukyangdipasarkanatau (Pr - Pf) Qrf dan mengandung pengertian markeing cost dan marketing charges (Gambar 1). HargaPr SrSf Pf Nilai marjin = (Pr Pf) Qf Dr Df Qr,fJumlah Gambar 1. Kurva Marjin Pemasaran dan Nilai Marjin Keterangan:Pr =Harga ditingkat pengecer Pf =Harga ditingkat petani Sr=Suplai ditingkat pengecer Sf =Suplai ditinngkat petani Dr =Demand ditingkat petani Df =Demand ditingkat petani Qr,f =Jumlah keseimbangan ditingkat petani dan pengecer Pr-Pf =Marjin tataniaga Besaranmarjinpemasaranpadasuatusaluranpemasarantertentudapat dinyatakandarijumlahdarimarjinpadamasing-masinglembagatataniagayang terlibat.Rendahnyabiayatataniagasuatukomoditibelumtentudapat mencerminkanefisiensiyangtinggi.Salahsatuindikatoryangbergunadalam melihatefisiensikegiatantataniagaadalahdenganmembandingkanbagianyang diterimapetaniataufarmershareterhadaphargayangdibayarkonsumenakhir. Farmer sharemerupakan perbandingan harga yang diterima petani dengan harga yang diterima konsumen akhir. Bagian yang diterima tataniaga sering dinyatakan dalam bentuk persentase (Limbong dan Sitorus, 1998). 2.11Efisiensi Pemasaran Efisiensipemasaran(DahldanHammand,1992)dapatdidefenisikan sebagaipeningkatanrasiokeluaran-masukan,yangumumnyadicapaidengan salah satu cara dari empat cara berikut : Keluaran tetap konstan sedangkan masukan mengecil Keluaran meningkat tetapi masukan meningkat Keluaranmeningkatdalamkadaryanglebihtinggidaripadapeningkatan masukan Keluaranmenurundalamkadaryanglebihrendahdaripadapenurunan masukan.Efisiensi pemasaran menurut Purcell (1979) dibagi menjadi dua tipe yaitu efisiensiproduksidanefisiensiharga.Efisiensiproduksiadalahmeliputi hubunganantarainputdanoutputdarikegunaanproduksidalamsistem pemasaran secara keseluruhan. Efisiensi harga adalah kapasitas dari sistem untuk mempengaruhiperubahanketepatanalokasiulangdarisumberdayauntuk memelihara secara konsisten anatara yang ingin diproduksi dan yang diminta oleh konsumen. Ukuran efisien produksi dapat dicerminkan denganmenghitung biaya pemasarandanmarginpemasaran,sedangkanefisiensihargadiukurdengan korelasihargasebagaiadanyapergerakanprodukdarisatupasarkepasaryang lainnyadanadanya alternatif lain pemasaranbagi produsen dan konsumen untuk menjual atau membeli produk.DahldanHammand(1992),menjelaskanbahwaefisiensipemasaran adalahpenilaianprestasikerjaprosespemasaranyangdiukurdaripeningkatan rasiokeluaranmasukandalamprosespemasaran.Pemasaranyangsempurna merupakantujuanakhiryangingindicapaisistempemasaran.Indikasiadanya efisiensipemasaranadalahkondisipasarpersaingansempurna.Tujuandari analisispemasaranuntukmengetahuiapakahsistempemasaranyangadaefisien atautidak.Terdapatduakonsepefisiensipemasaranyaituefisiensioperasional dandanefisiensiharga.Ukuranefisiensioperasionaldicerminkanolehrasio keluaranpemasaranterhadapmasukanpemasaran.Dalampemasaranefisiensi operasionalsebenarnyasamadenganpenguranganbiaya.Misalnyapenggunaan mesinuntukmenggantikanpekerjaagarmemperolehhasilyangseragamdengan mutu yang lebih baik terkait dengan peningkatan efisiensi. Ukuran efisiensi harga mengasumsikanbahwahubunganinputdanoutputdalambentukfisiskadalah konstan.Efisiensiiniberkaitandengankeefektifanhargadalammencerminkan biayaoutputyangbergerakmelaluisistempemasaran.Efisiensihargadiukur dengankoefisiensikorelasihargasebagaiadanyapergerakanprodukdarisatu pasar kepasar yang lainnya.Indikator lain untuk mengukur efisiensi harga adalah tingkatketerpaduanpasar.Semakinkuattingkatketerpaduanpasar,sistem pemasaranakanberjalandenganlebihefisien,karenahargapasaracuanakan diteruskan secara langsung ke pasar lokal. Pemasarandisebutefisienapabilaterciptakeadaandimanapihak-pihak yang akan terlibat baik produsen, lembaga-lembaga pemasaran maupun konsumen memperoleh kepuasan dengan adanya aktivitas pemasaran tersebut (Limbong dan Sitorus,1987).SedangkanMubyarto(1989),menjelaskanbahwakegiatan pemasaran atau tataniaga dikatan efisien apabila (1) mampu menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen kepada konsumen dengan biaya semurah-murahnya, (2) mampumengadakanpembagianyangadildarikeseluruhanharagyangdibayar konsumen akhir kepada semua pihak yang ikut serta dalam kegiatan produksi dan pemasaran barang tersebut. Soekartawi(1986),menjelaskanbahwapasaryangtidakefisienakan terjadi apabila biaya pemasaran sama besar dengan nilai produk yang dipasarakan jumlahnyatidakterlalubesar.Olehkarenaituefisiensipemasaranakanterjadi jika:(1)biayapemasarandapatditekansehinggakeuntunganpemasarandapat lebih tinggi (2) persentase perbedaan harga yang dibayar konsumen dan produsen tidak terlalu tinggi (3) tersedia fasilitas fisik pemasaran, dan (4) adanya kompetisi pasar yang sehat. Salahsatucarauntukmempelajariapakahsuatutataniagatelahbekerja denganefisiendalamsatustrukturpasartertentuadalahdenganmelakukan analisisterhadapbiayadanmargintataniaga,dananalisisterhadappenyebaran hargadaritingkatprodusensampaiketingkateceran(konsumen).Untukmelihat besarnya sumbangan pedagang perantara ebagai penghubung antara produesn dan konsumen. 2.12Penelitian Terdahulu PenelitianyangdilakukanRahmawati(1999),mengenaiAnalisisSaluran PemasaranManggisdidesaPuspahiang,KecamatanSalawu,Kabupaten Tasikmalaya,JawaBarat,bahwapelakupemasaranyangterlibatmenyalurkan komoditimanggisdaripetaniadalahBandarkampong,pedagangpengumpul, grosirdanpedagangpengecer,sertauntukpasarluarnegeriterdapatperan eksportir. Petani sistem panen sendiri menjual ke Bandar kampung sebanyak tiga orang(10persen)sedangkanyangmenjualkepedagangpengumpulsebanyak delapan orang (26,67 persen). Harga beli Bandar kampung dari petani sebesar Rp 623,68perkgsedangkanbandarkampungmenjualkepedagangpengumpul denganhargaRp1000perkguntukmanggislocaldanRp2.416,67untuk manggiskualitasekspor.Adanyamanggiskualitasekspormenyebabkan keuntungan Bandar kampung meningkat mejadi Rp 1.192,68 per kg dengan rasio keuntunganyanglebihbesardibandingkansaluranlainnya,yaitusebesar1,99. Farmers share yang diterima petani tertinggi sebesar 44,37 persen terdapat pada saluranpemasarankelima(petanipedagangpengumpulpedagang pengecer),danyangterendahadalahsebesar3,99persenterdapatpadasaluran kedelapan (petani pedagang pengumpul eksportir). PenelitianyangdilakukanRuillah(2006),mengenaiAnalisisUsahatani JamurTiramPutih,kasusDesaKertawangi,KecamatanCisarua,Kabupaten Bandung, jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa elastisitas produksi yangterbesaradalahbibityaitusebesar0,22persen.Adapunvariabledummy adalahlahandanluaskumbungyangtidakberpengaruhterhadapluasproduksi, tetapilebihditentukanolehjumlahlogjamuryangdiproduksiolehpetani. Apabila dilihat dari imbangan penerimaan dan biaya (R/C rasio) diketahui bahwa R/C atas biaya tunai petani skala III lebih besar dibandingkan dengan skala I dan IIyaitusebesar3,75.Haliniberartisetiaprupiahbiayayangdikeluarkanoleh petani skala III akan memberikan penerimaan sebesar Rp 3,75 sehingga usahatani jamur tiram putih yang lebih efisien pada skala II.PenelitianyangdilakukanolehSitompul,R.P(2007),mengenaianalisis usahatanidantataniagaikanhiasmaskokiorandadiDesaParigimekar, KecamatanCiseeng,KabupatenBogor,JawaBarat.Hasilpenelitian memperlihatkan bahwa saluran tataniaga melibatkan petani, pedagang pengumpul, supplier,pedagangpengecerdankonsumenakhir.HargajualanakanIkan MaskokiOrandaditingkatpetanipembenihankepetanipembesaranberkisar anara Rp 130 sampai dengan Rp 150 per ekor. Harga jual Ikan Maskoki Oranda di tingkat petani pembesaran ke pedagang pengumpul berkisar antara Rp 800 sampai Rp950perekor.Hargayangberlakuditingkatsupplierkepedagangpengecer berkisar antara Rp 1.400 sampai Rp 1.500 per ekor, sedangkan di tingkat pengecer ke konsumen akhir berkisar antara Rp 2.000 sampai Rp 2.500 per ekor. Farmers shareyangditerimapetanipadapolasatudanduayaitumasing-masingsebesar 39,5 persen. Pada pola ketiga rata-rata harga jual petani adalah sebesar Rp 1.116,7 peerekor,sedangkanrata-ratahargayangDibayarolehkonsumenakhiradalah sebesarRp1.250,00perekor.Farmersshareyangditerimapetanipadapola ketigasebesar89,3persenmerupakansalurantataniagayangpaling menguntungkan bagi petani, karena pada saluran ini tataniaga Ikan Hias Maskoki yangpalingpendekdanefisien(petanipedagangpengecerKonsumen). Farmersshareyangtinggidapatdicapaijikapetanimampumengefisienkan saluran tataniaga dan meningkatkan kualitas produknya. Maharani(2007)melakukanpenelitianyangberjuduAnalisisUsahatani danTataniagaJamurTiramPutih(Studikasus:DesaKertawangi,Kecamatan Cisarua,KabupatenBandung,JawaBarat).Memperolehhasilbahwabesarnya R/Crasioatasbiayatunaiadalah2,69danbesarnyaR/Crasioatasbiayatotal adalah2,20.Berdasarkankeduaperhitungantersebutmakadapatdisimpulkan bahwausahatanijamurtiramputihinimenguntungkandansudahefisien.Bibit jamur tiram putih dan mnyak tanah merupakan varisabel yang berpengaruh nyata padapeningkatanproduksijamurtiramputih.Olehkarenaitudengan memperhatikanpenggunaanketigavariabeltersebutmakaefisiensiusahatani jamur tiramputih dapat dipertahankan. Berdasarkan analisis saluran tataniaganya dapat disimpulkan secara keseluruhan saluran tataniaganya tidak ada yang efisien, hal ini dikarenakan keuntungan yang diperoleh petani hampir sama, bahkan lebih kecil dari keuntungan lembaga tataniaga lainnya. PenelitianyangdilakukanAndry(2008)mengenaiAnalisisPendapatan UsahatanidanSaluranTataniagapapayaCaliforniadiKecamatanCaringin, Kabupaten Bogor, jawa Barat, menunjukkan bahwa pendapatan usahatani papaya californiadikelompokkanberdasarkanskalausahayaituskalakecil,skala meengah dan skala besar. Dari analisi R/C rasio yang dilakukan diketahui bahwa petani responden skala menengah memiliki nilai R/C rasio yang lebih besar untuk R/C rasio atas biaya tunai dan total biaya.Perbedaan dengan penelitian sebelumnya terletak pada studi kasus, tempat sertalokasidilakukannyapenelitian.Padapenelitianinidianalisispendapatan usahatanidansaluranpemasaranjamurtiramputihdilokasipenelitian.Dari penelitianterdahuluyangmendekatidenganpenelitianiniadalahpenelitian Andry,mengenaiAnalisisPendapatanUsahatanidanSaluranPemasaranPepaya CaliforniadiKecamatanCaringin,KabupatenBogor,JawaBarat.Perbedaan penelitianiniadalahjumlahpetanirespondenyangdigunakan,dimanapada penelitianinijumlahpetaniadatujuhorangdansemuanyadijadikanmenjadi responden(sensus).SedangkanpadapenelitianAndry,pemilihanreponden dilakukanberdasarkanskalausahayangdikelompokkanberdasarkanbeberapa kategori(jumlahkelas)yangdilakukandengansengaja(purposive).Perbedaan lainterletakpadakomoditasyangditelitiadalahjamurtiramputihyang merupakansalahsatukomoditihortikulturayangmemerlukanpemasaranyang cepat untuk menghindari penyusutan nilai produk. Tabel 6.Kajian Penelitian terdahulu NoNama PenulisTahun JudulMetode analisis 1.Rahmawati1999 AnalisisSaluranPemasaran Manggis(StudiKasus:Desa Puspahiang,Kecamatan Salawu,Kabupaten Tasikmalaya, jawa Barat) Analisis sistem usahatani, R/C rasio, Farmers share 2.Ruillah2006 AnalisisUsahataniJamur TiramPutih(StudiKasus: Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung, jawa Barat) Analsis Pendapatan, R/C rasio, Fungsi Produksi3.Sitompul, R. P2007 AnalisisUsahatanidan TataniagaIkanMaskoki Oranda(StudiKasus:Desa ParigiMekar,Kecamatan Ciseeng,KabupatenBogor, Jawa Barat) Analisis R/C rasio, Farmers share 4.Diah Maharani2007 AnalisisUsahatanidan TataniagaJamurTiramPutih (StudiKasus:Desa Kertawangi,kecamatan Cisarua,kabupatenBandung, Jawa barat) Analisis Efisiensi, Pendapatan, Fungsi Produksi (Cobb-Douglass) dan analisis Farmers share 5.Andry2008 AnalisisPendapatan UsahatanidanSaluran PemasaranPepayaCalifornia (StudiKasus:Desa LemahduhurKecamatan Caringin,kabupatenBogor, Jawa barat) Analisis R/C rasio, Farmes share III KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS 3.1Konsep Usahatani Usahataniadalahseluruhorganisasidarialam,tenagakerja,modaldan manajemenyangditujukankepadaproduksidilapanganpertanian.Ketatalaksanaan organisasi itu sendiri diusahakan oleh seseorang atau sekumpulan orang,baikyangterkaitsecaragenealogis,politismaupunteritorial.Dalamhal ini usahatani mencakup pengertian mulai dari bentuk sederhana yaitu hanya untuk memenuhikebutuhankeluargasampaipadabentukyangpalingmodernyaitu mencari keuntungan 3.2Pendapatan Usahatani Pendapatandapatdidefinisikansebagaisisadaripengurangannilai penerimaandanbiayayangdikeluarkan.Pendapatanyangdiharapkanadalah pendapatanyang bernilai positif.Penerimaan usahataniadalah nilai produk total usahatani dalam jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun yang tidak dijual. Pendapatanusahataniyangditerimaseseorangpetanidalamsatutahun berbedadenganpendapatanyangditerimapetanilainnya.Perbedaanpendapatan petani ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya masih dapat diubah dalam batas-batas kemampuan petani,misalnya luas lahan usahatani,efisiensi kerja dan efisiensi produksi. Salahsatuukuranefisienadalahpenerimaanuntuksetiaprupiahyang dikeluarkanR/Crasio(Revenuecostratio).DalamanalisisR/Crasioakandiuji seberapajauhnilairupiahyangdipakaidalamkegiatanusahatanibersangkutan dapatmemberikansejumlahnilaipenerimaansebagaimanfaatnya.Dengankata lainanalisisrasiopenerimaanatasbiayaproduksidapatdigunakanuntuk mengukurtingkatkeuntunganrelatifkegiatanusahatani,artinyadariangkarasio penerimaanatasbiayatersebutdapatdiketahuiapakahsuatuusahatani menguntungkan atau tidak. 3.3Kelembagaan Pemasaran Pemasarandalammenyalurkanjamurtiramputihdariprodusenke konsumenpadausahatanikecilmasihmerupakanmasalah,halinidikarenakan kurangnya informasi pasar yang berkaitan dengan pola permintaan konsumen baik jenis,jumlah,mutu,hargapokok,musimdanwaktupenyerahan.Selainitu kurangnyakemampuanstrategidalampemasaran.Kegiatan-kegiatanpemasaran membutuhkanbiaya-biayayangdisebutbiayapemasaran.Adaberbagaitingkat lembagapemasaranyangterlibatdalamprosespemasaranyangmenyebabkan terjadinyaberbagaihargaditingkatperantaramaupunditingkatkonsumen. Perbedaan harga diantara kedua lembaga tataniaga tersebut disebut sebagai marjin tataniagayangsebenarnyaadalahhargadarijasa-jasayangdiberikanoleh lembaga-lembaga pemasaran (Dahl dan Hamond, 1992). Penyaluran jamur tiram dari produsen ke konsumen dilakukan dengan dua cara,yaitu:(1)denganmenjuallangsungproduknyakepasar,(2)melalui pedagangperantara.Sebagianbesarpetanijamurtiramputihmemasarkanhasil produksinya melalui lembaga perantara. Sistem tataniaga seperti ini membutuhkan biayapemasaranuntuksampaidilokasipemasaran.Olehkarenaitu,nilaisuatu produk dapat di tetapkan dengan menghitung jumlah total dari biaya produksi dan biaya pemasaran untuk satu satuan produk yang dihasilakan. 3.3Kerangka Pemikiran Operasional Salah satu faktor yang mempengaruhi dalam keberhasilan usahatani adalah teknikbudidaya.Teknikbudidayayangkurangtepatakanmempengaruhi produksiyangdihasilkanolehpetani.Untukmemperbaikimutudiperlukan penanganan yang baik mulai dari prapanen, masa panen dan pascapanen.Salahsatucarapetaniuntukmemperolehimbalankeuntungandari usahataninya adalah dengan memasarkan hasil produksi jamur tiram putih. Sistem pemasaranyangefisiensangatmempengaruhitingkatpendapatanpetani.Agar sistempemasarandapatberjalanseefisienmungkinmakapetaniharusmemilih saluranpemasaranyangtepatsehinggamampumenekanbiayapemasaran. Pemasaran yang efisien dapat dilihat dari analisis saluran pemasaran dan efisiensi pemasaranyangmeliputianalisisfarmersshare,analisismarginpemasarandan analisis keuntungan dan biaya. Analisispendapatanusahatanidapatdigunakanuntukmengukurtingkat keuntunganyangditerimapetaniatasbiayayangdikeluarkan,kemudian digunakananalisisrasioR/Cuntukmengetahuiapakahusahatanijamurtiram putih tersebut menguntungkan atau tidak.Jikausahatanitersebutmenguntungkanmakapetanidapatmengambil keputusanuntukmelanjutkanusahatanitersebut,sedangkanapabilamengalami kerugianmakaperludiakukanevaluasiterhadapkegiatanusahatanijamurtiram putih. Selanjutnya, hasil dari analisis pendapatan usahatani dan saluran pemasaran jamurtiramputihdapatmemberikanketeranganbagipetaniuntukmemilih alternatifpengambilan keputusan yang tepat dalam melakukan kegiatan usahatani jamur tiram putih. Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional Usaha Budidaya Jamur Tiram Putih Di Kecamatan Tamansari Analisis Efesiensi Pemasaran Pengambilan Keputusan Kegiatan Budidaya Jamur Tiram Putih Analisis Saluran Pemasaran Efisiensi Pemasaran : Analisis Farmers share Analisis Marjin Pemasaran AnalisisKeuntungandan BiayaAnalisis Rasio R/C Evaluasi Usahatani Analisis Sistem Pemasaran Analisis Usahatani IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitianinidilaksanakandiKecamatanTamansari,KabupatenBogor, ProvinsiJawaBarat.Pemilihanlokasidilakukansecarasengaja(purposive) denganpertimbanganbahwaKecamatanTamansarimerupakandaerahyang potensial untuk budidaya jamur tiram putih karena suhu daerah ini berkisar antara 25 27 0Cdankelembaban8290%,dimanasuhudankelembabandaerah tersebutsesuaidengankisaransuhuuntukpertumbuhanjamurtiramputihyaitu pada suhu 15 30 0C dan kelembaban 80 90 %. Penelitian ini juga dilakukan di sejumlah Pasar yang berlokasi di Bogor seperti Pasar Bogor, Pasar Anyar sebagai tempat transaksi pedagang pengumpul dan pedagang pengencer. PengumpulandatadilaksanakanpadaBulanNovembersampaiBulan Desember 2009. Waktu ini digunakan untuk memperoleh data dan keterangan dari pemimpin perusahaan, petani dan semua pihak yang terkait dalam penelitian ini. 4.2 Jenis dan Sumber DataJenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Dataprimerdiperolehmelaluipengamatandanwawancaralangsung kepadapetanijamurtiramputihdenganmenggunakandaftarpertanyaanyang telahdipersiapkansebelumnya.Pertanyaanyangdiajukankepadapetaniantara lainkarakteristikpetanisepertinama,umur,pendidikandansebagainya.Halini digunakanuntukmelihatgambaranumumpetanididaerahpenelitian.Untuk menganalisis pendapatan yang diperoleh dari usahatani jamur tiram putih diajukan pertanyaan-pertanyaansepertikapasitasproduksi,penggunaantenagakerjadan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Selain itu wawancara juga dilakukan terhadap supplier dan pedagang pengecer. Datasekunderdiperolehdariinstansipemerintahyangterkaitseperti BadanPusatStatistik(BPS)danDirektoratTanamanPangan,buku,internetdan studi literatur yang terkait dengan penelitian.4.3 Metode Pengambilan RespondenPemilihanrespondenpetanijamurtiramputihdilakukandengan menggunakanmetodesensusdikarenakanjumlahpetanirespondendalam penelitian ini hanya berjumlah tujuh orang, jadi semua petani jamur tiram putih di lokasipenelitiandijadikansebagairespondendanuntukpengambilanresponden lembagapemasarandenganmetodeSnowballsampling,dimanainformasi mengenaisaturespondendiperolehberdasarkanrekomendasidariresponden utama. Penentuan responden pada saluran tataniaga dilakukan dengan penelusuran salurantataniagamulaidaritingkatpetanisampaiketingkatkonsumenakhir. Penentuanrespondendiambilberdasarkaninformasidarirespondensebelumnya sehingga jalur tataniaga tersebut tidak terputus. 4.4 Metode Pengolahan dan Analisis DataDatayangdiperolehbaikdataprimermaupundatasekunderdianalisis secarakualitatifdankuantitatif.Datatersebutkemudiandisajikandalambentuk deskriptiftabulasidanstatistiksederhanadenganbantuankalkulatordan komputer.Analisisyangdilakukanadalahanalisispendapatanusahatani,analisis efesiensisaluranpemasaran,yaitu:analisismarjinpemasarananalisisfarmers Share dan analisis keuntungan dan biaya. 4.4.1Analisis Pendapatan Usahatani Analisisusahataniyangakandibahasdalampenelitianiniadalahanalisis pendapatandananalisisrasiopenerimaandanbiaya(R/C).Perhitungan pendapatandibagimenjadiduayaitupendapatanatasbiayadanpendapatanatas biaya total. Secaraumum,perhitunganpendapatanatasbiayatunaidapatdinyatakan dalam persamaan matematika sebagai berikut : Dimana:Y= Pendapatan tunai (Rp) NP=Nilaiproduksi,yangmerupakanhasiljumlahfisikproduk dengan harga (Rp) Bt=Biaya tunai (Rp) Sedangkan perhitungan untuk pendapatan atas biaya total adalah : Y = NP - BtY = NP (Bt + BD) Dimana: Y= Pendapatan total (Rp) NP = Nilai produksi (Rp) BT= Biaya tunai (Rp) BD= Biaya diperhitungkan(Rp) Analisisselanjutnyaadalahanalisisefisiensiusahatanidengan menggunakan analisis rasio penerimaan dan biaya (R/C).Rasio penerimaanatas biayamenunjukkanberapabesarnyapenerimaanyangakandiperolehdarisetiap rupiahyangdikeluarkandalamproduksiusahatanijamurtiramputih.Dalamhal inijikasemakintingginilaiR/C,makasemakinmenguntungkanusahatani tersebut. Analisis R/C dapat dirumuskan sebagai berikut (Soekartawi, et al. 1986). Dimana :Q= Total Produksi (Kg) P= Harga Jual Produk (Rp) Bt= Biaya tunai (Rp) BD= Biaya Diperhitungkan (Rp) Tabel 7.Analisis Pendapatan UsahataniNoUraianJumlah Harga (Rp) Nilai (Rp) 1 Penerimaan Usahatani a. Tunai b. Tidak Tunai Total Penerimaan2Biaya Usahatani a. Tunai b. Tidak Tunai Total Biaya 3Pendapatan atas Biaya Tunai 4Pendapatan atas Biaya Total 5R/C atas Biaya Tunai 6R/C atas Biaya Total UsahatanidikatakanefesienapabilanilaiR/Crasiolebihbesardarisatu, semakinbesarnilaiR/Crasiomakamenunjukkansemakintinggikeuntungan usahatanitersebut.Suatumetodedapatdikatakanlebihefisiendarimetode lainnya,apabilamampumenghasilkanoutputyanglebihtingginilainyauntuk R/C =TotalBiayaimaan TotalPener= BD BTP Q+. biayayangsamaataumenghasilkankeuntunganyangsamadenganbiayayang lebih kecil. 4.4.2Analisis Fungsi dan Saluran Pemasaran Analisisinimenggambarkanrantaidistribusiyangterjadiantaratitik produksihinggatitikkonsumsidanfungsi-fungsitataniagayangdilakukanoleh lembaga-lembagayangterkaitdalamsaluranpemasarantersebut.Analisisakan dilakukan secara deskriptif dan perbandingan. 4.4.3Analisis Struktur dan Perilaku Pasar Analisisstrukturpasarjamurtiramputihdapatdilihatdengan mengidentifikasijumlahpenjualdanpembeliyangterlibat,konsentrasipasar, keadaan produk, dan syarat masuk-keluar pasar. Analisis perilaku pasar dilakukan denganmengamatisistempenentuanharga,praktekpembeliandanpenjualan, pembayaransertakerjasamayangterjadiantaralembagatataniaga.Analisis struktur dan perilaku pasar disajikan secara deskriptif. 4.4.4Analisis Efisiensi Tataniaga MenurutMubyarto(1989)sistempemasarandikatanefisienapabila memenuhiduasyaratyaitumampumenyampaikanhasil-hasildaripetani produsenkepadakonsumendenganbiayayangsemurah-murahnya,danmampu mengadakanpembagianyangadilbagiseluruhhargayangdibayarkanoleh konsumenterakhirdalamkegiatanproduksi.Efisiensipemasarandapatdiabagi menjadiduakategori,yaituefieiensioperasional(teknologi)danefisiensi ekonomi(harga).Analisisyangdapatdigunakanuntukmenentukanefisiensi operasional pada proses pemasaran suatu produk yaitu analisis margin pemasaran,farmers shareserta rasio keuntungan dan biaya. 4.4.4.1 Analisis FarmersShare Farmerssharemerupakanperbandinganhargayangditerimapetani denganhargayangditerimakonsumenakhirdandinyatakandalampersentase. FarmersShareberhubungannegatifdenganmarjinpemasaran,artinyasemakin tinggimarjinpemasaranmakabagianyangakandiperolehpetani(Farmers Share) semakin rendah. FS = PIPr x 1% Keterangan : Fs=Farmers Share (%) Pf=Harga di tingkat petani (Rp) Pr=Harga yang dibayarkan oleh konsumen akhir (Rp) 4.4.4.2 Analisis Marjin Pemasaran Analisismarjinpemasarandigunakanuntukmelihattingkatefisiensi pemasaranjamurtiramputih.Marjinpemasarandihitungberdasarkan penguranganhargapenjualandenganhargapembelianpadasetiaptingkat lembagatataniaga.Besarnyamarjinpemasaranpadadasarnyamerupakan penjumlahandaribiaya-biayatataniagadankeuntunganyangdiperolehdari lembagatataniaga.Analisismarjinpemasarandapatdipakaiuntukmelihat keragaanpasaryangterjadi.MenurutLimbongdanSitorus(1987),perhitungan marjin tataniaga secara matematis dapat dilihat sebagai berikut: Sehingga: Berdasarkanpersamaandiatas,makakeuntungantataniagapadatingkatke-i adalah: Maka besarnya marjin pemasaran adalah: Keterangan: Mi = Marjin tataniaga pada pasar tingkat ke-i (Rp/Kg) Mi = Hji Hbi Mi = Ci + i Hji Hbi = Ci + i mi = Mi i= Hji Hbi - Ci Hji = Harga penjualan pada pasar tingkat ke-i (Rp/Kg) Hbi = Harga pembelian pada pasar tingkat ke-i (Rp/Kg) Ci = Biaya pembelian pada pasar tingkat ke-i (Rp/Kg) i = Keuntungan tataniaga pada pasar tingkat ke-i (Rp/Kg) i= 1,2,3,.....,n mi= Total marjin pemasaran (Rp/Kg) 4.4.4.3 Analisis Rasio Keuntungan dan Biaya (R/C Ratio) Rasiokeuntungandanbiayapemasaranmerupakanbesarnyakeuntungan yangditerimalembagapemasaransebagaiimbalanatasbiayapemasaranyang dikeluarkan.Rasiokeuntungandanbiayasetiaplembagapemasarandapat dirumuskan sebagai berikut : Keterangan : Keuntungan ke-i = Keuntungan lembaga tataniaga (Rp) Biaya ke-i= Biaya lembaga tataniaga (Rp) Rasio Keuntungan dan Biaya =i Biayakei ke Keuntungan V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Letak Geografis dan Pembagian Administrasi BerdasarkandataDinasPertanianKabupatenBogor,tercatatbahwa KabupatenBogorterdiridari30kecamatan,425Desa/Kelurahan,3.136Rukun Warga, 11.359 Rukun Tetangga yang terdapat dalam registrasi. Dari Jumlah desa tersebutmayoritasdesaberadapadaketinggiansekitar 700 m dpl. LokasipenelitiantepatnyaberadadiKecamatanTamansari,Kabupaten Bogor,ProvinsiJawaBaratyangmerupakansalahsatukawasanberbukitkarena terletak di kaki Gunung Salak, oleh sebab itu secara geografis permukaan tanah di KecamatanTamansaridapatdikatakanberombakdenganketinggian700mdpl. Kondisiudaradikecamataninisejukdengansuhurata-rata250 -300C. Berdasarkanciri-ciritopografidiatas,KecamatanTamansaritermasuksebagai daerahdatarantinggisehinggacukupbaikuntukbudidayadanpengembangan komoditasjamurtiramputih.Kecamatantamansariterletak40kmdariIbukota KabupatenBogor,120kmdariIbukotaProvinsiJawaBaratdan96kmdari Ibukota Negara Republik Indonesia, Jakarta.Adapun batas wilayah kecamatan tamansari sebagai berikut: 1.Sebelah Utara: Kecamatan Ciomas (Bogor Selatan) 2.Sebelah Selatan: Gunung Salak 3.Sebelah Timur: Kecamatan Cijeruk 4.Sebelah Barat : Kecamatan Tenjoloya (Dramaga) LuaswilayahKecamatanTamansariadalah26.309kmyangterdiridari 1.364.711Hatanahdaratdan1.266.225Hatanahsawah.Secaraadministratif KecamatanTamansariterbagidalamdelapandesayaituterlihatdalamTabel berikut: Tabel 8.Pembagian Wilayah Kecamatan Tamansari Berdasarkan Jumlah Desa, Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Nama Desa Luas Wilayah (Ha) Jumlah Penduduk (Jiwa) Sirnagalih200,59 12.760Pasir Eurih210,88 10.736Sukamantri639,00 13.380Tamansari181,20 11.183Sukaluyu301,00 7.343Sukajaya288,65 8.297Sukajadi503,30 7.623Sukamanah306,31 10.580Jumlah2.630,93 81.902Sumber : Profil Kecamatan Tamansari (2008) 5.2 Keadaan Sosial Ekonomi KecamatanTamansarimerupakanwilayahpemekarandariKecamatan Ciomas pada tahun 2001 dengan jumlah desa sebayak 8 desa,meliputi 25 dusun, 88RWdan353RT.Sedangkanklasifikasidesanyaadalahdesaswakarya. MenurutdatasensusKabupatenBogor(2006),jumlahpendudukKecamatan Tamansarisebanyak81.902jiwa,yangterdiridari42.553oranglaki-lakidan 39.349orang perempuan. Ditinjaudarisegimatapencahariannya,mayoritaspendudukKecamatan Tamansaribekerjasebagaiburuhsebanyak11.380orangatausebanyak41,83 persen. Sedangkan persentase terkeciln adalah sebagai TNI/POLRI sebanyak 0,46 persen. Tabel 9. Jenis Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Tamansari Tahun 2009 Mata Pencaharian Jumlah (Orang) Persentase (%) Karyawan Swasta6.752 24,82PNS1.076 3,95TNI/POLRI124 0,46Wirausaha2.073 7,62Petani/Peternak5.803 21,33Buruh11.380 41,83Jumlah27.208 100,00Sumber : Data Monografi Kecamatan Tamansari (2008) 5.3Karakteristik Petani Responden Darihasilwawancaradilapangandiperolehkarakteristikusiapetani, tingkat pendidikan petani, pengalaman bertani. 5.3.1Usia Petani Secaraumumusahatanijamurtiramputihdilakukanolehresponden dengan rata-rata usia 46,42 tahundengankisaranusia 31 tahun sampai66 tahun. Jumlahpetaniberusia31-42tahunsebesar42,9persen,berusia43-54tahun sebesar 28,6 persen dan responden berusia 55-56 tahun sebesar 28,6 persen. Tabel 10.SebaranPetaniRespondenMenurutUsiadiKecamatanTamansari Tahun 2009 Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%) 31-42342,9 43-54228,6 55-66228,6 Jumlah7100 5.3.2Tingkat Pendidikan Petani Tingkatpendidikanpetaniyangdimilikiseseorangakanmempengaruhi kemampuanseseorangdalammenyerapdanmemahamiinformasiyang disampaikan. Pada umumnya keseluruhan responden telah terlepas dari buta huruf danhitung,meskipunparapetanitidakmemilikipendidikanformalyangtinggi. Pendidikanyangpernahditempuholehrespondenadalahpendidikanformal sepertiSDsampaiSMU,danbelumadarepondenyangmendapatgelarsarjana maupun yang sederajat. Hasil wawancara dengan responden menunjukkan bahwa tingkat pendidikan formal yang dicapai umumnya masih relatif rendah Tabel 11.SebaranRespondenMenurutTingkatPendidikandiKecamatan Tamansari Tahun 2009 Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%) Tamat SD228,6 Tamat SLTP228,6 Tamat SMU342,9 Jumlah7100 5.3.3Pengalaman Bertani Salahsatucarayangdapatdilakukanuntukmemperolehpengetahuan budidayajamurtiramputihadalahdenganmengikutipelatihanyangdiadakan instansitertentu.Hasilwawancaradenganrespondenmenunjukkanbahwapetani respondenbelumpernahmengikutipelatihanjamurtiram.Rata-ratapengetahuan carabudidayajamurtiramputihdiperolehdengancarabelajardaripetaniyang telahmembukausahatanijamurtiramputihatausebelumnyapetaniresponden merupakan tenaga kerja budidaya jamur tiram putih. Pengalaman usahatani juga mempunyai peranan yang sangat penting untuk mencapaikeberhasilanusaha.Padaumumnyasemakinlamapengalamanyang dimilikiolehpetanimakacenderungkemampuanbudidayadanmengelola usahatani jamur tiram juga akan semakin baik. Tabel 12.SebaranRespondenMenurutPengalamanBertanidiKecamatan Tamansari Tahun 2009 Pengalaman Bertani (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%) Tamat SD457,1 Tamat SLTP114,3 Tamat SMU228,6 Jumlah7100 BerdasarkanTabel11dapatdilihatbahwarata-ratapetanimempunyai pengalamanbertanicukuplama,denganperbandingan57,1persenpetani memiliki pengalaman 0-4 tahun; 14,3 persen petani dengan pengalaman 5-9 tahun dan 28,6 persen memiliki pengalaman 10-14 tahun. UsahabudidayajamurtiramputihpertamakalidiKecamatanTamansari adalahtahun1995yangdipeloporiolehIbuEndjahHodyahyangkemudian seiringberjalannyawaktumasyarakatmulaimengenaldanmengetahuicara budidayajamurtiram.PetanijamuryangadadiKecamatanTamansarisebelum melakukanusahabudidayasendirisebelumnyamerupakantenagakerjaIbu EndjahHodyahdalamkegiatanusahatanijamurtiramputih.Menuruthasil wawancara petani responden bahwa usahatani jamur tiram putih merupakan mata pencaharian pokok mereka. Dari hasil waancara, semua petani (kelompok tani) yang ada menggunakan teknologidrum(tidakmenggunakanteknologiautoklaf).Pengertiankelompok taniyangdimaksudadalahhanyasebatasnama,bukansebagaikelembagaan petani untuk melakukan kegiatan-kegiatan usahatani. Petani jamur tiram yang ada diKecamatanTamansariyaituPakNartadenganskalausaha11000log,Nilyun skala usaha 5000 log, Ibu Cucu Komalasari skala usaha 21000 log, Mumin Soleh 12000log,PakDayat14000log,PakJoko15000logdanIbuEndjahHodyah 10000 log (Tabel 13). Tabel 13.Sebaran Responden Menurut Skala Usaha di Kecamatan Tamansari No Skala Usaha (log) Kerusakan (%) Produktivitas (kg/log) Produksi (kg) 15000 10 0,40 1.800210.000 7 0,45 4.185311.000 10 0,40 3.960412.000 10 0,40 4.320514.000 10 0,40 5.040615.000 10 0,40 5.400721.000 7 0,40 7.812Rata-rata12.571 9,14 0,41 4.645 DariTabel12diperolehbahwarata-ratalogyangdigunakanpetani repondendalamkegiatanbudidayajamurtiramputihadalah12.571log.Dari ketujuh petani responden diperoleh rata-rata tingkat kerusakan (kontaminan) pada logjamursebesar9,14persendaritotallogjamuryangdiproduksi.Rata-rata produktivitas jamur tiram putih di lokasi penelitian sebesar 0,41 kg per log. VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Teknik Budidaya Jamur Tiram PutihProsesbudidayajamurtiramputihdimulaidaripenyediaaninputusahataniyang terdiridaribibitjamurtiramputih,mediatanamsepertiserbukkayu,dedak, kapur,gips,tepungkanji.Saranapendukungdalamkegiatanusahatanijamur tiramadalahminyaktanah,spritus,plastik,karet,kapas,alkohol,cincinparalon, gula dan bahan bakar. Input tenaga kerja diperoleh dari dalam keluarga dan tenaga kerjaluarkeluarga.BerikutiniadalahTabeltentangrata-ratapenggunaaninput produksi usahatani jamur tiram putih yang ada di Kecamatan Tamansari. Tabel 14.PenggunaanInputProduksiUsahataniJamurTiramPutihdi Kecamatan Tamansari Selama Satu Periode (3 bulan) Input Produksi Skala Usaha (log) 5.000 10.000 11.000 12.000 14.00015.000 21.000Bibit Jamur (Botol)250 500 550 600 700750 1.050Media Tanam : Serbuk Gergaji (karung)300 600 660 720 840960 1.260Kapur (kg)150 300 330 360 420450 630Gips (kg)75 150 165 180 210225 315Dedak (kg)750 1.500 1.650 1.800 2.1002.250 3.150Tepung Kanji- - 1375 - -- -Sarana Pendukung Plastik (kg)60 120 132 144 168180 252Karet (kg)3,5 7 7,7 8,4 9,810,5 14,7Cincin (buah)5.000 10.000 11.000 12.000 14.00015.000 21.000Spritus (botol)7,5 15 16,5 18 2122,5 31,5Alkohol (botol)5 10 11 12 1415 21Minyak Tanah (liter)400 800 880 960 1.1201.200 1.680Koran (kg)5 10 11 12 1415 21Kapas (kg)20 - - -- -Gula (gula)5 10 11 12 1415 21Formalin (buah)- 2 - - -- 4 BerdasarkanTabel14penggunaaninputusahatanijamurtiramputih berbeda-bedatergantungdarijumlahlogdanformulasimedia.Semakinbesar jumlah log yang digunakan untuk budidaya jamur tiram, maka penggunaan jumlah inputnyaakanlebihbanyaklebihbanyak.Halinidapatdilihatpadapenggunaan bibitjamur,mediatanamdansaranapendukungyangberbeda-bedajumlahnya pada setiap skala penggunaan log tanam jamur tiram putih. Perbedaan dalam penggunaan input disebabkan juga oleh formulasi media yangdipakaiolehmasing-masingpetani,contohpadamediatanamadayang menambahkantamabahantepungkanjipadapencampuranmediatanamnya. Pemakaianformulasimediainijugadipengaruhiolehpengetahuandan pengalaman yang dimiliki oleh masing- masing petani KegiatanBudidayaJamurtiramputihyangdilakukandidaerahpenelitian meliputi persiapan bibit, persiapan media tanam, pembibitan, pemeliharaan, panen dan pasca panen. 6.1.1Persiapan Bibit Budidayajamuryangberhasildenganbaikdipengaruhibeberapafaktoryang perlumendapatkanperhatiansecaraseksama,diantaranyaadalahbibitjamur. Meskipunsemuafaktordalambudidayajamurtelahdipenuhidenganbaiktetapi bibitjamuryangdigunakanberkualitaskurangbaikmakaproduksijamuryang diharapkan akan kurang memuaskan atau tidak akan menghasilkan sama sekali Bibitjamurtiramputihyangdigunakanolehparapetanididaerah penelitianberasaldarisalahsaturespondenyangmemangtelahmampu menyediakan bibit jamur tieram putih yaitu Ibu Endjah Hodyah.6.1.2Persiapan Media Tanam Dalamkegiatanbudidayajamurtiramputih,dilakukanpersiapanmediataman jamur (log) seperti : 6.1.2.1 Persiapan Dalam melakukan budidaya jamur tiram putih dengan menggunakan serbuk kayusebagai komposisi utama untuk media tumbuh. Serbuk kayu yang biasa digunakan dalamkegiatanbudidayajamurtiramputihadalahberasaldariserbukgergaji kayusengon(Parasientesfalcataria).Selainserbukkayu,bahan-bahanlain seperti dedak, gips, kapur (CaCO3) juga digunakan dalam mempersiapakan media tanam j