groupass04_12
DESCRIPTION
tesTRANSCRIPT
-
Evaluasi Kesuksesan Sistem Informasi Dengan
Pendekatan Model DeLone Dan McLean Pada
Website HMSI ITS Angga Cahya AW 5211100019
[1], Divky Hermawan P 5211100163
[2], Vici Dwisa H 5210100161
[3]
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
Abstrak Teknologi Informasi di era ini tidak
lepas dari kebutuhan setiap individu. Teknologi
informasi berfungsi untuk menunjang akivitas setiap
manusia. Begitu pula didunia pendidikan, setiap
teknologi informasi juga mempunyai peran masing
masing didalamnya.
Salah satunya adalah website Himpunan
Mahasiswa Sistem Informasi (HMSI). Website HMSI ini
merupakan gambaran umum situasi dan kondinisi
mengenai Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi
sekarang. Didalam Website ini juga terdapat info-info
terkini mengenai mengenai kegiatan HMSI dan
informasi mengenai beasiswa.
Setiap sistem informasi yang ada pasti membawa
dampak tersendiri bagi penggunanya. Untuk menilai
tingkat keberhasilan dan kesuksesan website HMSI bisa
dengan menggunakan metode Delane dan Mclane.
Metode ini meneliti tentang model kesuksesan sistem
informasi dengan menggunakan beberapa hipotesis.
Sesusai dengan judul laporan ini, maka akan dilakukan
penelitian dan penelitian mengenai keberhasilan dan
kepuasan mahasiswa jurusan Sistem Informasi
mengenai teknologi informasi Website Himpunan
Mahasiswa Sistem Informasi (HMSI).
Kata Kunci Teknologi Informasi. Sistem
Infromasi, Website HMSI. Delane dan Mclane/
I. PENDAHULUAN
Pada era global ini sistem informasi tentu
memberikan manfaat dan pengaruh bagi organisasi.
Pengaruh sistem informasi juga mulai meluas hingga
sebagian besar dari aspek organisasi. Mulai dari proses
bisnis, data data perusahaan, seluruh transaksi
stakeholder dan lain lain. Sebagian orang menganggap
menggunakan dan mengimplementasikan sistem
teknologi informasi diperusahaan pasti akan
memberikan manfaat yang sangat besar. Untuk
mengetahui apakah sistem informasi yang diterapkan
pada organisasi tersebut bisa dikategorikan sukses atau
tidak perlu diadakan suatu pengukuran. Salah satunya
adalah dengan menggunakan model kesuksesan sistem
informasi yang dikembangkan oleh DeLone dan
McLean (1992).
Pada studi kasus ini kami menggunakan aplikasi
sistem informasi yang dikembangkan oleh organisasi
yang terdapat pada Jurusan Sistem Informasi ITS.
Aplikasi tersebut adalah website Himpunan Mahasiswa
Sistem Informasi (HMSI). Website HMSI pada tahun ini
menggunakan domain yang baru dan berbeda dari tahun
tahun sebelumnya. Karena kebijakan dari seluruh
ormawa (organisasi mahasiswa) di KM ITS harus
menggunakan domain hima.its.ac.id. Jadi pada
kepengurusan kali ini website HMSI bisa dianggap
mengalami perubahan yang jauh berbeda dari
kepengurusan sebelumnya. Sebelumnya website HMSI
ini dipegang oleh Departemen Dalam Negri (Dagri) dan
Dagri sendiri menunjuk seorang staffnya untuk menjadi
admin. Dan sekarang website HMSI sekarang lebih
terfokus karena ditangani oleh 1 divisi tersendiri., yaitu
divisi medfo (media informasi). Dengan adanya divisi
medfo ini sendiri diharapkan website HMSI mengalami
perubahan menjadi website yang lebih informatif dan
update.
Untuk mengetahui apakah website HMSI ini benar
benar mengalami perubahan dan bermanfaat bagi warga
HMSI salah satunya dalah dengan menggunakan metode
DeLone dan MCLean. Jadi dengan menggunakan
metode ini maka harapannya kami akan dapat mengerti
kualitas pelayanan yang ada pada aplikasi sudah
memuaskan penggunanya atau belum. Tingkat
keseringan pengguna dalam menggunakan website
tersebut. Selain itu nantinya juga akan mengerti apakah
mailto:[email protected]
-
aplikasi ini sudah memberikan dampak bagi setiap
individu ataupun dampak dari segi organisasinya.
Pada intinya laporan ini nantinya akan mengetahui
bagaimana service quality, individual/organizational
impact, hingga intention to use dari website atau aplikasi
sistem informasi tersebut. Sehingga nantinya dari
laporan tersebut dapat memberikan kesimpulan apakah
website tersebut bermanfaat atau tidak.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi
Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi merupakan
salah satu organisasi mahasiswa yang ada di Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Lebih tepatnya
berada pada Jurusan Sistem Informasi ITS. Dalam
menjalankan perannya sebagai organisasi mahasiswa,
HMSI memiliki atau menjalankan 3 nilai utama yaitu
prestatif, ketaqwaan, dan kekeluargaan.
HMSI ITS ini memiliki 7 departemen dan 2 biro dan
juga memiliki beberapa program kerja yang menjunjung
tinggi tri darma perguruan tinggi yaitu pendidikan,
penelitian, dan pengabdian. Semua program kerja ini
dirancang demi untuk mensejahterakan seluruh
mahasiswa maupun masyarakat sesuai perannya dalam
bidang pengabdian.
Dalam mengumumkan program kerja yang akan di
jalaninya selama satu tahun kepengurusan, sebuah
organisasi membutuhkan peranan teknologi informasi
didalamny. Dalam hal ini HMSI ITS memiliki sebuah
website yang digunakan untuk memberikan informasi
kepada publik.
2.2. Website HMSI ITS
Website merupakan kumpulan dari halaman
halaman yang berisi informasi berupa data gambar diam
atau gerak, data teks, data animasi, suara, video dan atau
gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis
maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian
bangunan yang saling terkait dimana masing-masing
dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.
Website HMSI ITS merupakan kumpulan informasi
berupa gambaran umum dari HMSI yang sekarang.
Dalam website ini berisi mengenai visi dan misi
organisasi, daftar departemen dan biro yang ada,
informasi mengenai program kerja yang dijalankan dan
juga dokumentasi mengenai kegiatan kegiatan yang
sudah dilakukan selama kepengurusan.
Website ini sekarang mengalami perubahan domain
yaitu yang sebelumnya hanya menggunakan blogger
biasa namun sekarang sudah menggunakan domain
is.its.ac.id. Hal ini yang membuat perubahan dari
website yang sebelumnya. Dan dari sisi desain juga
terdapat perubahan yang bisa dibilang signifikan.
2.3. DeLone and McLean Success Model (2003)
Salah satu model yang paling sering digunakan
untuk IS sukses model adalah yang dikembangkan oleh
Delone & McLeon (1992). Model mereka mengusulkan
enam variabel yang saling terkait untuk mengukur
keberhasilan IS yaitu kualitas sistem, kualitas informasi,
penggunaan sistem, kepuasan pengguna, dampak
organisasi, dan dampak individual.
Berikut ini merupakan bentuk DeLone and McLean
Success Model (1992).
Gambar 1. DeLone and McLean Success Model (1992)
Delone & McLean (2003) dalam penelitian mereka
mengungkapkan bahwa IS/IT yang berkualitas memiliki
tiga dimensi utama yaitu kualitas informasi, kualitas
sistem dan kualitas pelayanan. Masing-masing harus
diukur atau dikendalikan sehingga dapat mempengaruhi
"penggunaan" dan "kepuasan penggunanya. Perbedaan
utama antara model asli yang dikembangkan oleh
DeLone & McLeon (1992) dan diperbarui Model (2003)
termasuk penambahan kualitas layanan untuk
mencerminkan pentingnya layanan dan dukungan dalam
keberhasilan sistem.
Berikut ini merupakan bentuk DeLone and McLean
Success Model (2003).
Gambar 2. DeLone and McLean Success Model (2003)
-
2.4. Slovin Formula
Slovin Formula adalah cara untuk mengetahui
jumlah sampel dari sebuah populasi sesuai dengan
keakuratan data yang diinginkan nantinya. Jadi dengan
metode kita tidak perlu harus mengambil data dari
seluruh populasi yang ada, karena dengan metode ini
kita dapat mengetahui berapa sampel data yang kita
butuhkan agar data yang kita dapatkan itu valid dan
bernilai benar.
Untuk mendapatkan jumlah populasi yang valid bisa
menggunakan rumus dibawah ini.
Keterangan :
n jumlah sampel yang harus diambil.
N jumlah populasi yang ada
E jumlah tolerasansi eror yang diinginkan.
Dari rumus diatas nantinya akan didapatkan berapa
jumlah sample yang dibutuhkan untuk mendapatkan data
yang valid.
2.5. Uji Realibilitas
Realibilitas suatu data menggambarkan bahwa data
tersebut layak menjadi acuan atau dengan kata lain data
tersebut konsisten. Konsistensi tersebut dapat diukur
melalui nilai Cronbach Alfa, baik dengan cara manual
ataupun menggunakan bantuan SPSS. Rumus yang
digunakan untuk mengukur realibilitas secara manual
adalah sebagai berikut :
Dimana :
r = nilai cronbach alpha
k = jumlah pertanyaan/pernyataan
= varians
b = indeks pertanyaan/pernyataan
t = total/keseluruhan
Suatu kuisioner dikatakan reliable jika memiliki
nilai cronbach alfa lebih dari atau sama dengan 0,6.
Semakin tinggi nilai cronbach alfa, maka akan semakin
reliabel kuisioner tersebut. Jika nilai cronbach alfa
dibawah 0,6 maka kuisioner tersebut belum bisa
dikatakan reliable atau dapat dijadikan sebagai acuan.
Secara ilustrasi, reliabilitas dapat dianalogikan
dengan gambar sebagai berikut :
Gambar 3. Ilustrasi Uji realibilitas
Persamaan gambar sebelah kiri dan kanan adalah
kedua gambar merepresentasikan kekonsistensian, atau
dapat dikatakan reliable. Sedangkan, perbedaan gambar
sebelah kiri dan kanan adalah gambar sebelah kiri
merupakan ilustrasi dari reliabilitas saja, sedangkan
gambar sebelah kanan merupakan ilustrasi dari
reliabilitas dan validitas.
Bila dihubungkan antara gambar dengan rumus
cronbach alpha, dapat ditarik pemahaman bahwa nilai
kuesioner yang variansnya tidak terlalu besar akan
memberikan reliabilitas yang semakin tinggi. Hal ini
dikarenakan pada rumus terdapat angka 1 varians,
yang akan membalik dari sifat cronbach alpha dengan
varians. (modul praktikum 2 statistika).
2.6. Uji Validitas Validitas suatu kuisioner menunjukkan bahwa
kuisioner tersebut sah/tidak. Keabsahan suatu kuisioner
berarti bahwa kuisioner tersebut merepresentasikan
tujuan yang ingin dicapai oleh surveyor. Validitas sudatu
kuisioner dapat diukur melalui nilai KMO (Kaiser-
Meiyer-Oikin) dengan range nya :
0.8-0.9 >> sangat bagus
0.7-0.8 >> bagus
0.6-0.7 >> cukup
0.5-0.6 >> kurang
dibawah 0.5 >> tidak dapat diterima
Selain dilihat dari nilai KMO nya yang lebih dari 0.5,
validitas suatu kuisioner juga harus dilihat dari nilai
eigen value diatas 1 dan loading factor tiap pertanyaan
lebih dari 0.4. Semakin tinggi nilainya, maka semakin
valid jawaban dari pertanyaan tersebut.
Mengenai ilustrasi dari uji validitas dapat dilihat
pada gambar berikut ini :
-
Gambar 4. Ilustrasi Uji Validitas
Dua gambar diatas memiliki persamaan, sama-sama
valid, namun pada gambar sebelah kanan, hanya
merepresentasikan validitas saja, namun tidak
reliable/konsisten. (modul praktikum 2 statistika)
III. METODOLOGI
Metodologi penelitian ini digunakan sebagai
panduan dalam pengerjaan laporan yang sistematis
dan terstruktur. Berikut adalah urutan metodologi yang
digunakan :
3.1. Membuat Kerangka Konseptual
Gambar 5. Pembuatan Kerangka Konseptual
Pembuatan kerangka konseptual ini merupakan
tahap untuk membuat gambaran ISSM (Information
System Success Model) dari website HMSI yang
menjadi studi kasus saat ini. Kerangka konseptual dibuat
seperti gambar dibawah ini.
Gambar 6. Kerangka Konseptual
3.2. Melakukan Hipotesis
Gambar 7. Hipotesis
Hipotesis ini merupakan sebuah proses untuk
mengeluarkan dugaan sementara mengenai pengaruh
kualitas kualitas yang ada pada website HMSI
terhadap kepuasan penggunanya. Hipotesis ini akan
dibuktikan kebenarnanya dengan berbagai hasil dari
analisis menggunakan model ini dan menjadi salah satu
output dari penelitian ini. Berikut mengenai hipotesis
yang dilakukan :
Tabel 1. Hipotesis
H1 Kualitas layanan berpengaruh positif pada
intensitas penggunaan
H2 Kualitas layanan berpengaruh positif pada
kepuasan pengguna
H3 Kualitas informasi berpengaruh positif pada
intensitas penggunaan
H4 Kualitas informasi berpengaruh positif pada
kepuasan pengguna
H5 Kualitas sistem berpengaruh positif pada
intensitas penggunaan
H6 Kualitas sistem berpengaruh positif pada
kepuasan pengguna
H7 Kepuasan pengguna berpengaruh positif pada
intensitas penggunaan
H8 Intensitas penggunaan berpengaruh positif pada
kepuasan pengguna
H9 Dampak individu berpengaruh positif pada
intensitas penggunaan
H10 Dampak individu berpengaruh positif pada
kepuasan pengguna
H11 Kepuasan pengguna berdampak positif pada
dampak individu
H12 Intensitas penggunaan berdampak positif pada
dampak individu
3.3. Menentukan Indikator Variabel
Gambar 8. Penentuan Indikator Variabel
Penentuan indikator variabel ini dilakukan untuk
mengetahui variabel variabel yang ada pada kualitas
kualitas yang telah dijabarkan.
-
Indikator variabel pada studi kasus ini adalah
sebagai berikut :
Tabel 2. Indikator variabel
Variabel Indikator
Variabel Referensi
Service Quality Raliability,
Responsiveness
Parasuraman et
al., (1988)
Information
Quality
Accuracy,
Completeness,
Format
Bailey and
Pearson (1983)
System Quality Easy to use,
Security, Respon
time
Hamilton and
Chervany (1981)
Intention to Use Frequency of use Lifari (2005)
User
Satisfaction
Efficiency,
Effectiveness,
Satisfaction
McGill at el
(2003); Abdel
Nasser H. Zaied
(2012)
Individual
Impact
Awarness,
Decision making
Sedera et al
(2004)
3.4. Melakukan Desain Penelitian
Gambar 9. Desain Penelitian
Desain penelitian ini dilakukan untuk lebih
menspesifikasikan dari indikator indikator variabel
yang ada. Berikut merupakan desain penelitian yang
dilakukan :
3.5. Membuat Kuesioner
Gambar 10. Perhitungan benefit investasi
Pada tahap kuesioner ini dilakukan dengan
menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa Jurusan
Sistem Informasi ITS yang berisi pertanyaan
pertanyaan mengenai website HMSI guna untuk
mendapatkan data responden. (Lihat Lampiran 1)
3.6. Sampling, Pengumpulan data, dan Analisis
Gambar 11. Pengolahan Data (SPSS dan SamGSCA)
Pengolahan data menggunakan SPSS ini dilakukan
untuk mengetahui tingkat validitas dan realibilitas dari
data responden yang ada sehingga data ini bisa
digunakan sebagai acuan untuk mengidentifikasi ISSM
pada website HMSI. Selanjutnya dilakukan analisis
dengan SamGSCA.
IV. PEMBAHASAN
4.1. Perhitungan kuisoner Pada pembahasan ini kami akan menentukan jumlah
sampel yang harus kita dapatkan untuk mendapatkan
data dengan tingkat akurasi yang tinggi dan valid.
Populasi dalam studi kasus kami adalah Mahasiswa S1
jurusan Sistem Informasi ITS yang masih aktif di
kegiatan Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi ITS.
Dari hasil pengamatan kami, mahasiswa yang aktif
dalam kegiatan HMSI adalah mahasiswa angkatan
2010++, 2011 dan 2012. Karena mahasiswa baru 2013
belum menjadi anggota aktif di HMSI. Jadi jumlah total
sampel pada studi kasus ini adalah 537 mahasiswa. Dan
untuk menentukan jumlah sampel yang kami butuhkan
bisa menggunakan rumus dibawah ini.
n = 537 / 1+ 537(0,1)2
= 537 / 6,37
= 84,3
Jadi bisa disimpulkan bahwa jumlah sampel
responden yang dibutuhkan adalah 84,3 responden atau
dibulatkan menjadi 85 orang.
-
4.2. Analisis Data Sesuai dengan perhitungan menggunakan Slovin
Formula. Kami harus mendapatkan sample responden
dengan jumlah 85 orang. Jadi disini kami menyebar
kuisoner ini dengan sistem online dan hardcopy.
Responden kami adalah warga aktif Himpunan
Mahasiswa Sistem Informasi yaitu mahasiswa angkatan
2010++, 2011 dan 2012.
4.3. Measuring Success Berikut ini adalah pengukuran kesuksesan dari
penerapan Website HMSI :
Tabel 3. Pengukuran
Poin Pengukuran
Skala
Rata - rata 1 2 3 4 5
KL1 0 7 42 49 9 3.56074766
KL2 0 2 47 56 2 3.54205607
KL3 0 9 35 56 7 3.57009346
KL4 0 13 41 49 4 3.41121495
KI1 0 16 39 42 10 3.42990654
KI2 0 13 36 52 6 3.47663551
KI3 0 17 37 49 4 3.37383178
KI4 0 19 42 43 3 3.28037383
KI5 0 27 35 41 4 3.20560748
KI6 0 13 48 39 7 3.37383178
KI7 0 15 43 45 4 3.35514019
KS1 0 18 39 49 1 3.30841121
KS2 0 13 36 39 19 3.59813084
KS3 0 18 30 54 5 3.42990654
KS4 0 17 42 45 3 3.31775701
KS5 0 10 43 49 5 3.45794393
KS6 0 27 48 30 2 3.06542056
KM1 0 24 43 36 4 3.18691589
KM2 0 14 39 46 8 3.44859813
KM3 0 18 36 45 8 3.40186916
KM4 0 15 45 40 7 3.36448598
KM5 0 14 42 47 4 3.38317757
KM6 0 17 43 47 0 3.28037383
TP1 0 18 48 41 0 3.21495327
TP2 0 13 43 49 2 3.37383178
TP3 0 18 39 39 11 3.40186916
B1 0 17 36 50 4 3.38317757
B2 0 10 45 40 12 3.5046729
B3 0 27 42 31 7 3.1682243
B4 0 24 43 14 26 3.39252336
Setelah didapatkan bobot rata-rata item pengukuran dari
Website HMSI, selanjutnya akan didapatkan prosentase
kesuksesan penerapan Website HMSI sebagai berikut:
Dari data diatas, dapat diketahui bahwa prosentase
kesuksesan penerapan Website HMSI adalah sebesar
65,33%. Dari prosentase kesuksesan ini diketahui
bahwa penerapan Website HMSI telah Sukses (S).
4.4. Uji Reabilitas
Reliabilitas adalah ukuran yang menujukkan bahwa
alat ukur yang digunakan dalam penelitian
keperilakukan mempunyai keandalan sebagai alat ukur,
diantaranya di ukur melalui konsistensi hasil pengukuran
dari waktu ke waktu jika fenomena yang diukur tidak
berubah (Harrison, dalam Zulganef, 2006). Suatu
kuisioner bisa dikatakan reliable jika memiliki nilai
cronbach alfa lebih dari atau sama dengan 0,6. Semakin
tinggi nilai cronbach alfa, maka akan semakin reliabel
kuisioner tersebut. Jika nilai cronbach alfa dibawah 0,6
maka kuisioner tersebut belum bisa dikatakan reliable
atau dapat dijadikan sebagai acuan.
Berikut adalah langkah langkah yang dilakukan
untuk uju realibilitas :
1. Hal yang pertama dilakukan buka software SPSS
terlebih dahulu.
2. Pilih File Excel yang akan digunakan dengan cara
pilih dan klik File Open Data. Jangan lupa
merubah format file excel dengan format .xls agar
file tidak rusak saat diimport kedalam spss.
Gambar 12. Open data
3. Pilih File Excel yang akan diuji datanya.
-
Gambar 13. Import file excel
4. Dan hasil setelah diimport akan seperti berikut.
Gambar 14. Data SPSS
5. Disini kami akan melakukan pengujian ditiap
kategori. Sehingga nantinya akan diketahui data
ditiap kategori reliable atau tidak.
6. Untuk mengecek data reliable atau tidak adalah
dengan cara pilih dan klik Analyze scale
Reliability Analysis.
Gambar 15. Cek data reliability
7. Kamu menguji satu persatu kategori. Kategori yang
pertama diuji adalah kategori Kualitas Layanan
(KL). Blok semua pertanyaan yang termasuk dengan
kategori KL. Pada gambar dibawah ini terdapat 4
pertanyaan.
Gambar 16. Blok kategori
8. Setelah di klik dan dipindah pada bagian kanan
langsung saja klik statistic.
Gambar 17. Pindah ke kanan
9. Maka akan muncul gambar seperti dibawah ini,
centang Item, Scale, Scale if item deleted pada kotak
Descriptive for. Dan centang Correlations dan
Covariances pada kotak Inter-Item. Jika sudah di
centang seperti gambar dibawah ini langsung saja
klik Continue lalu klik OK.
-
Gambar 18. Statistics
10. Maka akan secara otomatis muncul tampilan hasil
dari uji reliability untuk kategori KL yang di
tunjukan pada tabel Reliability Statictics. Hasilnya
yaitu mendapatkan Croncbachs Alpha 0,769.
Gambar 19. Croncbachs Alpha Kategori KL
11. Untuk kualitas informasi (KI) mendapatkan nilai
Croncbachs Alpha 0,763.
Gambar 20. Croncbachs Alpha Kategori KI
12. Untuk kategori kualitas Sistem (KS) mendapatkan
nilai cronbachs alpha 0,646.
Gambar 21. Croncbachs Alpha Kategori KS
13. Untuk kategori Kepuasan Mahasiswa (KM)
mendapatkan nilai cronbachs alpha 0,742.
Gambar 22. Croncbachs Alpha Kategori KM
14. Untuk kategori Tingkat Penggunaan (TP)
mendapatkan nilai cronbachs alpha 0,753.
Gambar 23. Croncbachs Alpha Kategori TP
15. Untuk kategori Benefit mendapatkan nilai
cronbachs alpha 0,769.
Gambar 24. Croncbachs Alpha Kategori B
4.5. Uji Validitas
Validitas suatu kuisioner menunjukkan bahwa
kuisioner tersebut sah/tidak. Keabsahan suatu kuisioner
berarti bahwa kuisioner tersebut merepresentasikan
tujuan yang ingin dicapai oleh surveyor. Validitas sudatu
kuisioner dapat diukur melalui nilai KMO (Kaiser-
Meiyer-Oikin). Jika nilai KMO maka kuesioner tersebut
sudah bisa dinyatakan valid.
-
Berikut langkah langkah yang dilakukan untuk
mencari uji validitas :
1. Untuk mengecek data valid atau tidak adalah dengan
cara pilih dan klik pilih Analyze -> Dimension
Reduction -> Factor.
Gambar 25. Analyze
2. Kamu menguji satu persatu kategori. Kategori yang
pertama diuji adalah kategori Kualitas Layanan
(KL). Blok semua pertanyaan yang termasuk dengan
kategori KL. Pada gambar dibawah ini terdapat 4
pertanyaan.
Gambar 26. Blok Kategori
3. Setelah di klik dan dipindah pada bagian kanan
langsung saja.
Gambar 27. Pindah ke kanan
4. Ketika kategori yang kita pilih sudah masuk pada
tahap factor analysis, maka kita akan melakukan
pengaturan yaitu kita centang opsi KMO and
Bartletts test of sphericity dan pilih continue untuk
tahap selanjutnya.
Gambar 28. Factor Analyze - Descriptive
5. Tahapan selanjutnya yaitu memilih rotation dan pilih
varimax untuk rotasi data diputar 270 derajat agar
maksimal.
Gambar 29. Factor Analyze - Rotation
6. Setelah pada tahapan rotation kita memilih
varimax, maka pada tahap Extraction kita
memilih fixed number of factors dan factor to
extract yaitu 6. Kenapa kita memasukkan angka
6 pada kolom isian number of factors karena
data kategori yang kita pilih ada 6 kategori.
-
Gambar 30. Factor Analyze - Extraction
7. Maka akan secara otomatis muncul tampilan hasil
dari uji validitas untuk kategori KL yang di tunjukan
pada tabel Validitas Statictics. Hasilnya yaitu
mendapatkan KMO 0,731.
Gambar 31. KMO KL
8. Untuk kualitas informasi (KI) mendapatkan nilai
KMO 0,734.
Gambar 32. KMO KI
9. Untuk kategori kualitas Sistem (KS) mendapatkan
nilai KMO 0,701.
Gambar 33. KMO KS
10. Untuk kategori Kepuasan Mahasiswa (KM)
mendapatkan nilai KMO 0,717.
Gambar 34. KMO KM
11. Untuk kategori Tingkat Penggunaan (TP)
mendapatkan nilai KMO 0,644.
Gambar 35. KMO TP
12. Untuk kategori Benefit mendapatkan nilai KMO
0,726.
Gambar 36. KMO B
4.6. AnalisisInferensial
Untuk melihat keberhasilan variabel-variabel
yang akan digunakan dalam penelitian ini, alat
bantu tools yang digunakan pada permasalahan
ini adalah SEM - GeSCA dan mendapatkan hasil
sebagai berikut:
4.6.1. Identifikasi Goodness of Fit
Model Fit
FIT 0.433
AFIT 0.410
NPAR 63
4.6.1.1. FIT (Overall Model FIT)
FIT (Overall Model FIT) yang mempunyai batas
antara angka 0 sampai 1 yang menunjukkan
bahwa varian total dari semua variabel yang
telah dibahas oleh model. Berdasarkan tabel
yang dibahas diatas, model pada penelitian ini
dapat menerangkan variabel yang tersedia
sebesar 0,433. Yang daoat dijelaskan oleh model,
diantaranya adalah Kualitas Layanan, Kualitas
Informasi, Kualitas Sistem, Kepuasan
Mahasiswa, Tingkat Penggunaan dan Benefit,
-
sebesar 44% dan sisanya sebesar 56% dapat
dijelaskan oleh variabel lain. Dalam
permasalahan ini dapat dijelaskan bahwa model
yang digunakan sudah cukup baik untuk
menyelesaikan permasalahan.
4.6.1.2. AFIT (Adjusted FIT)
AFIT (Adjusted FIT) adalah nilai FIT yang
sudah dianalisis kebenarannya. Nilai AFIT akan
muncul untuk menunjukkan pengaruh dari
dampak individu berdasarkan variabel-variabel
yang telah ada. Jika yang mucul dari nilai AFIT,
yaitu sebesar 0,410, menjelaskan bahwa
Kualitas Layanan, Kualitas Informasi, Kualitas
Sistem, Kepuasan Mahasiswa, Tingkat
Penggunaan dan Benefit dapat ditunjukkan oleh
model yang telah dibentuk sebesar 41,8 %, dan
sisanya (58,2 %) dapat dubedakan oleh variabel
lain.
4.6.1.3. NPAR (Number of free parameters estimated)
NPAR (Number of free parameters estimated)
memperlihatkan banyaknya parameter bebas
yang akan dipakai dalam perhitungan alat bantu
GSCA, diantaranya adalah weight (bobot),
loadings dan path coefficient, yaitu sebanyak 63.
4.6.2. Identifikasi R Square
Tabel R Square dapat memperlihatkan besarnya
variabel independen terhadap variabel yang
dituju. Berikut ini adalah penjelasan R Square
berdasarkan hasil testing yang telah dilakukan
dengan menggunakan tools SEM GeSCA yaitu :
R square of Latent Variable
KL 0
KI 0
KS 0
TP 0.529
KM 0.483
B 0.469
Dari tabel yang dijelaskan diatas, bahwa
variabel TP (Tingkat Penggunaan) dapat
dipengaruhi oleh suatu variabel KL (Kualitas
Layanan), KI (Kualitas Informasi), dan KS
(Kualitas Sistem) sebesar 0,529. Variabel KM
(Kepuasan Mahasiswa ) juga dapat dipengaruhi
oleh suatu variabel KL (Kualitas Layanan), KI
(Kualitas Informasi), dan KS (Kualitas Sistem)
sebesar 0,483. Sedangkan, Variabel B (Benefit)
dapat dipengaruhi oleh variabel KL (Kualitas
Layanan), KI (Kualitas Informasi), dan KS
(Kualitas Sistem) sebesar 0,469.
4.6.3. Identifikasi Nilai Mean
Tabel nilai rata-rata ini menunjukkan nilai rata-
rata dari seluruh variable yang ada. Berikut
adalah table nilai rata-rata dari seluruh yang
dihitung menggunakan tools GeSCA:
Means Scores of Latent Variables
KL 3.513
KI 3.587
KS 3.112
TP 3.503
KP 3.580
B 3.326
Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa nila
rata-rata variable KL (Kualitas Layanan) dapat
dipengaruhi oleh variabel KM (Kepuasan
Mahasiswa), KI (Kualitas Informasi), KS
(Kualitas Sistem),TP (Tingkat Penggunaan) dan
B (Benefit).
4.6.4. IdentifikasiMeasurement Model
Tabel yang dijelaskan dibawah ini memperlihatkan
besarnya pengaruh dari masing-masing variabel
yang memiliki pengaruh yang besar. Pengaruh yang
besar ini mepunyai nilai diatas 0,5 dan ditunjukkan
dengan adanya tanda bintang (*) pada kolom CR
dari setiap varianel, lalu dibandingkan dengan nilai
Estimate dari variabel tersebut. Variabel yang
bepengaruh dengan nilai Estimate paling besar
merupakan variabel yang sangat berpengaruh pada
nilai.
a. Pada variabel Kualitas Layanan, memperlihatkan bahwa memiliki pengaruh yang
besar. Jika dibandingkan dengan nilai Estimate
pada koefisien Loading, KL4 mempunyai nilai
yang paling besar yaitu 25.74, sehingga KL4
adalah bagian yang paling berpengaruh besar,
yaitu mengenai Kecepatan saat mengakses
WEBSITE HMSI. Nilai AVE (Average
Variance Extracted) memperlihatkan tingkat
konvergensi yang dimiliki oleh variabel. Nilai
AVE yang tepat adalah nilai diatas 0,5, sehingga,
Nilai AVE pada variabel Kualitas Sistem
mempunyai kemampuan yang tidak baik dalam
mewakili skor data asli. Nilai AVE pada
variabel Kualitas Sistem adalah 0,433 dan
menunjukkan nilai yang tidak baik.
b. Untuk penyajian ketepatan informasi pada WEBSITE HMSI merupakan variabel Kualitas
Informasi yang telah menunjukkan pengaruh
yang besar apabila dibandingan dengan nilai
Estimate pada koefisien loading,KI mengenai
kelengkapan penyajian Informasi oleh
WEBSITE HMSI memiliki nilai yang paling
besar yaitu 16.39, sehingga KI4 adalah indikator
yang paling berpengaruh secara signifikan.
-
Untuk Nilai AVE (Average Variance Extracted)
memperlihatkan tingkat konvergensi yang
dimiliki oleh variabel. Nilai AVE yang bagus
adalah nilai diatas 0,5, sehingga, Nilai AVE
pada variabel Kualitas Sistem memiliki
kemampuan yang cukup bagus dalam mewakili
skor data asli. Nilai AVE pada variabel Kualitas
Sistem adalah 0,511 dan menunjukkan sudah
cukup bagus.
c. Yang ketiga mengenai Kualitas layanan pada KL2 dimana indikator yang paling berpengaruh
secara signifikan, yaitu mengenai akses Link
website HMSI bisa diakses semuanya atau tidak.
Variabel yang mengelola tersebut adalah
variabel Kualitas Layanan dimana indikator
memperlihatkan bahwa pengaruh yang
ditimbulkan cukup besar jika dibandingkan
dengan nilai Estimate pada koefisien Loading,
KL2 memiliki nilai yang paling besar yaitu
23.22. Untuk Nilai AVE (Average Variance
Extracted) menunjukkan tingkat konvergensi
yang dimiliki oleh variabel. Nilai AVE yang
baik adalah nilai diatas 0,5, sehingga, Nilai AVE
pada variabel Kualitas Sistem memiliki
kemampuan yang cukup baik dalam mewakili
skor data asli. Nilai AVE pada variabel Kualitas
Sistem adalah 0,476 dan menunjukkan kurang
baik.
d. Untuk variable TP (Tingkat Penggunaan). KM (Kepuasan Mahasiswa), dan B (Benefit). Kolom
Loading memiliki nilai 0 sehingga diasumsikan
setiap indikator tidak memiliki pengaruh yang
besar terhadap variabel. Karena diasumsikan
bahwa setiap indikatornya tidak mempengaruhi
setiap variable sehingga nilai AVE = 0
4.7. Hasil Uji Hipotesis
Path Coefficients
Estimate SE CR
KL-TP 0.114 0.133 0.79
KL-KM 0.065 0.121 0.44
KI-TP 0.249 0.178 1.41
KI-KM 0.202 0.187 1.21
KS-TP 0.082 0.179 0.47
KS-KM 0.186 0.174 1.35
KM-TP 0.174 0.218 0.68
TP-KM 0.178 0.246 0.82
B-TP 0.289 0.13 1.89
B-KM 0.21 0.197 1.22
KM->B 0.341 0.149 2.24*
TP->B 0.473 0.16 2.73*
CR* = significant at .05 level
Uji hipotesa pada table di atas dapat dilihat
hasilnya seperti keterangan di bawah ini:
Variable KL memberikan pengaruh positif sebesar 0.79 pada variable TP dan tidak
signifikan,
variable KL memberikan pengaruh positif sebesar 0.44 terhadap variable KM namun tidak
signifikan,
Variabel KI yang bernilai 1.41 akan memberikan pengaruh positif untuk Variabel TP
yang tidak signifikan
variable KI juga memberikan pengaruh positif sebesar 1.21 kepada variable KM dan tidak
besar,
variable KS sebesar 0.47 berpengaruh positif untuk variable TP namun tidak signifikan,
variabel KS mempunyai pengaruh yang positif sebesar 1.35 untuk variabel KM,
Variable KM juga memberikan pengaruh positif sebesar 0.68 kepada variable TP namun tidak
signifikan
variable TP berpengaruh positif sebesar 0.82 terhadap variable KM yang tidak signifikan,
variabel B menunjukan pengaruh yang positif sebesar 1.89 terhadap variabel TP namun
signifikan,
variable B menunjukkan pengaruh positif sebesar 1.22 pada variable KM dan tidak
signifikan,
variable KM sebesar 2.24 akan memberikan pengaruh positif terhadap variable B dan
signifikan
variable TP sebesar 2.73 akan memberikan pengaruh positif terhadap variable B dan
signifikan
Berdasarkan hasil analisa testing melalui kuesioner
WEBSITE HMSI yang telah diuji menggunakan analisis
GeSCA didapatkan hasil seperti pada table di bawah ini:
Hipotesis Hasil
H1
Kualitas layanan berpengaruh
positif pada intensitas
penggunaan
Ditolak
H2
Kualitas layanan berpengaruh
positif pada kepuasan
pengguna
Ditolak
H3 Kualitas informasi berpengaruh Ditolak
-
positif pada intensitas
penggunaan
H4
Kualitas informasi berpengaruh
positif pada kepuasan
pengguna
Ditolak
H5
Kualitas sistem berpengaruh
positif pada intensitas
penggunaan
Ditolak
H6
Kualitas sistem berpengaruh
positif pada kepuasan
pengguna
Ditolak
H7
Kepuasan pengguna
berpengaruh positif pada
intensitas penggunaan
Ditolak
H8
Intensitas penggunaan
berpengaruh positif pada
kepuasan pengguna
Ditolak
H9
Dampak individu berpengaruh
positif pada intensitas
penggunaan
Ditolak
H10
Dampak individu berpengaruh
positif pada kepuasan
pengguna
Ditolak
H11
Kepuasan pengguna
berdampak positif pada
dampak individu
Diterima
H12
Intensitas penggunaan
berdampak positif pada
dampak individu
Diterima
4.8. Interpretasi Hasil Uji Hipotesis
Berikut adalah hasil interpretasi uji analisis
berdasarkan path coeffisien.
H11: Dari analisis memakai tools GeSCA, diperoleh
bahwa KM (Kepuasaan Mahasiswa) akan mempunyai
pengaruh positif pada Website HMSI. Pengaruh kualitas
tersebut cukup berpengaruh yaitu dengan nilai 2,24.
Maka dapat disimpulkan bahwa Kepuasaan Mahasiswa
Website ini menjadi faktor utama kesuksesan
penggunaan Website HMSI. Sering menggunakan
WEBSITE HMSI akan berpengaruh pada Kepuasan
Pengguna, semakin sering mengakses website tersebut
maka semakin besar pula kepuasan yang akan
didapatkan seperti kemudahan pengguna dalam
mengakses website tersebut misalnya : membuka
pengumuman dan pengumpulan tugas. Pengguna
membutuhkan kemudahan dalam menggunakan sistem
untuk dapat mengukur keinginan yang akan diwujudkan.
H12: Dari penggunaan GeSCA, didapatkan bahwa IP
(Tingkat Penggunaan) juga berpengaruh positif pada
Dampak Individu. Kualitas yang cukup berpengaruh
adalah pada nilai 2,73. Maka disimpulkanbahwa
Intensitas Pengguna juga menjadi faktor utama.
Intensitas penggunaan WEBSITE HMSI akan
bepengaruh terhadap dampak individu terkait dengan
informasi yang dapat diperoleh dengan intensitas
memakai WEBSITE HMSI
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian ini yang telah dijelaskan diatas bahwa
dapat ditarik kesimpulan, yaitu :
1. Kualitas Website HMSI berdasarkan variabel Kualitas Sistem (KS), Kualitas Layanan (KL),
dan Kualitas Informasi (KI), Kepuasan
Mahasiswa (KM), Tingkat Penggunaan (TP)
cukup baik dan juga memberikan pengaruh
positif untuk benefit bagi dampak individu.
Untuk variable Kepuasan Mahasiswa (KM) dan
Tingkat Penggunaan (TP) ternyata mempunyai
dampak positif dan mempunyai manfaat yang
sangat besar untuk dampak individu. Ternyata
kepuasan memakai Website HMSI memang
selalu dipengaruhi secara signifikan oleh
Kepuasan Mahasiswa dan Intensitas
Penggunaan saat melakukan akses terhadap
WEBSITE HMSI
2. Berdasarkan hasil penelitian terdapat dua
hipotesis yang penjelasannya cukup diterima
yaitu hipotesis
H11 Kepuasan pengguna berdampak
positif pada dampak individu
H12 Intensitas penggunaan berdampak
positif pada dampak individu.
Berdasarkan hasil analisis tersebut hipotesa pada
H11 dan H12 ternyata yang memberikan
pengaruh terhadap kualitas system website
HMSI
5.2 Saran
Dari hasil evaluasi WEBSITE HMSI ini, maka saran
yang dapat diberikan untuk WEBSITE HMSI adalah:
1. Dengan melihat hasil testing hipotesis, maka pihak pengembang WEBSITE HMSI yaitu
Departemen Dalam Negri HMSI harus terus
meningkatkan kualitas sistem, kualitas informasi
dan kualitas layanan WEBSITE HMSI. Karena
ketiga variabel tersebut mempengaruhi kepuasan
pelanggan dan intensitas penggunaan serta
dampak individu pengguna WEBSITE HMSI .
-
2. Diperlukan proses evaluasi lebih lanjut mengenai WEBSITE HMSI mengingat evaluasi
ini hanya sedikit mendapatkan responden
sehingga kedepannya data yang dapat diambil
dan dianalisis dapat lebih akurat dan
menyeluruh ke seluruh pengguna.
3. Berdasarkan hasil survey dengan melakukan penyebaran kuisioner bahwa responden merasa
masih banyak kekurangan dari system
WEBSITE HMSI. Diantaranya adalah dari
layanan saat melakukan perbaikan atau
maintenance system yang terkadang memakan
waktu yang cukup lama dan tidak ada feedback
dari responden.
VI. REFERENSI
Stacie Petter William DeLone and Ephraim McLean,
Measuring Information Systems Success: Models,
Dimensions, Measures, And Interrelationships,
2008
Philip Kotler, Marketing Management, Analysis,
Planning, Implementation, and Control, 9th ed.
New Jersey: Prentice Hall,2000
Nils Urbach, Benjamin Mller (2003).Update Delone
and Mc Lean Model.
Delone, W. H., & McLean, E. R. (t.thn.). The DeLone
and McLean Model of Information Systems
Success: A Ten-Year Update, 2003.
Budiyanto (2009).Evaluasi Kesuksesan Sistem
Informasi Dengan Pendekatan Model Delone dan
McLean. Jurnal Universitas Negeri Sebelas Maret.
-
Lampiran 1
Kuesioner Kepuasan Pengguna Website HMSI ITS
Nama :
Angkatan :
Tanggal :
Keterangan :
Berilah tanda centang (v) pada kolom yang telah disediakan di samping pertanyaan.
1. Sangat Tidak Setuju
2. Tidak Setuju
3. Netral
4. Setuju
5. Sangat Setuju
FORM KUALITAS LAYANAN
No Pertanyaan Indikator
1 2 3 4 5
Reliability
1 Website HMSI bisa digunakan untuk memperoleh informasi mengenai
program kerja HMSI terkini.
2 Website HMSI selalu mengupdate informasi tentang kondisi kekinian
kampus secara berkala.
Responsiveness
3 Website HMSI selalu memberikan layanan informasi yang anda
butuhkan.
4 Anda dapat mengakses informasi pada website HMSI dengan cepat.
FORM KUALITAS INFORMASI
No Pertanyaan Indikator
1 2 3 4 5
Accuracy
1 Informasi yang anda dapatkan di website HMSI selalu benar
2 Informasi yang disajikan Website HMSI selalu update dan akurat
3 Informasi yang disajikan Website HMSI sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa
Completeness
4 Informasi yang disajikan selalu lengkap
5 Terdapat update informasi beasiswa
Format
6 Konten dari website HMSI sudah rapi
7 Konten dari website user friendly
-
FORM KUALITAS SISTEM
No Pertanyaan Indikator
1 2 3 4 5
Easy of use
1 Website HMSI mudah di akses.
2 Semua link di website HMSI dapat diakses.
Security
3 Website tidak mudah untuk di hack
4 Akses informasi di HMSI aman bagi anda
Respon time
5 Website HMSI sangat cepat di akses
6 Loading membuka halaman website sering lambat
FORM KEPUASAN MAHASISWA
No Pertanyaan Indikator
1 2 3 4 5
Efficiency
1 Anda membutuhkan waktu yang lama untuk mengakses informasi
2 Website HMSI bisa di akses melalui ponsel, laptop, PC
Effectiveness
3 Pilihan menu yang ada pada Website HMSI telah memenuhi kebutuhan
mahasiswa.
4 Website HMSI dapat menghemat waktu anda untuk memperoleh
informasi mengenai HMSI dan beasiswa
Satisfaction
5 Kecepatan update informasi di website HMSI memuaskan mahasiswa
6 Website HMSI masih memiliki banyak kekurangan
FORM TINGKAT PENGGUNAAN WEBSITE HMSI
No Pertanyaan Indikator
1 2 3 4 5
Frequency of use
1 Anda membuka website HMSI minimal sekali dalam seminggu
2 Anda mengakses Website HMSI hanya pada event tertentu saja.
3 Anda sangat bergantung pada Website HMSI untuk mendapatkan
informasi kegiatan terkini di HMSI.
-
FORM BENEFIT BAGI MAHASISWA
No Pertanyaan Indikator
1 2 3 4 5
Awareness
1 Website HMSI membuat mahasiswa mengerti tentang info terkini
mengenai HMSI
2 Mahasiswa menjadi lebih tertarik mengenai HMSI
Decision Making
3 Mahasiswa mampu mengambil keputusan setelah mengakses website
HMSI
4 Mahasiswa tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah mengakses
website HMSI