gmb-septiwiandari(125090707111007)
DESCRIPTION
resumeTRANSCRIPT
-
BAB 8
EXPLORASI MINYAK DAN GAS BUMI
8.0.1 Pengertian
Demi kelangsungan peradaban kita, diperlukan produksi minyak dan gas bumi secara
terus menerus. Dengan demikian cadangan makin menciut, dan hanya dengan explorasi
sajalah cadangan akan bertambah atau setidaknya dipertahankan. Jika suatu daerah telah
diselidiki atau diexplorasi dapatlah diketahui apakah daerah tersebut mengandung cadangan
minyak atau tidak. Sebagai suatu contoh missal, pencarian minyak dan gas bumi di Amerika
Serikat sudah berlangsung puluhan tahun, dan dilakukan oleh puluhan ribu ahli geologi,
dengan modal yang sangat besar serta menggunakan berbagai metoda yang paling modern,
tetapi ternyata sampai kini masih tetap dapat ditemukan cadangan baru didalam daerah yang
sudah lama diexpolrasi, walaupun makin lama cadangan memang makin kecil dan makin
sulit untuk ditemukan.
Adalah paradoxal sekali, bahwa sampai kini cadangan minyak bumi bukannya
menciut namun tambah meningkat, berkat usaha explorasi, walaupun tidak merata dari tahun
ke tahun. Dewasa ini metoda seismic telah mengalami kemajuan begitu pesat, dengan
menggunakan computer untuk pengolahan datanya sedemikian rupa sehingga telah jauh lebih
maju dari sebelumnya. Sampai kini pun metoda seismic belum sama sekali dapat
memberikan gambaran yang sebenarnya, sehingga masih tetap harus berkembang di masa
mendatang. Seorang exploratory pada waktu mendatang haruslah lebih cerdas, dan harus
mempergunakan konsepsi dan teori baru serta menemukan cadangan tambahan didaerah yang
hingga kini dikira ada minyak bumi.
8.0.2 Dasar Filsafat Explorasi Expolrasi jangan hanya diartikan sebagai usaha penambahan lapangan minyak baru
atau perluasan daerah produksi, sebab hal ini jelas bukanlah demikian dilihat dari pandangan
bahwa tidaklah mungkin survai di suatu daerah dapat mengetahui segala sesuatu yang
terdapat dibawahnya. Usaha explorasi harus dianggap sebagai suatu bagian integral daripada
produksi, yaitu setidak-tidaknya mempertahankan besarnya cadangan. Dengan dasar filsafat
ini yang sesuai dengan konsepsi bahwa usaha explorasi minyak bumi itu bukan hanya
merupakan suatu survai atau inventarisasi tempat terdapatnya minyak bumi dalam suatu
-
daerah, tetapi lebih merupakan peningkatan cadangan minyak bumi, dengan menguji kita
sendiri untuk dapat berpikir serta menemukan minyak dalam daerah yang sama.
8.0.3 Urutan Explorasi Minyak dan Gas Bumi Explorasi minyak dan gas bumi dalam industri minyak adalah semua kegiatan dari
permulaan sampai akhir dalam usaha penemuan dan penambahan cadangan minyak dan gas
bumi yang baru. Pekerjaan penyelidikan dalam suatu explorasi minyak bumi ini dilakukan
pada umumnya oleh para ahli geologi, termasuk juga mereka yang berspesialisasi dalam
geofisika, paleontology dan sebagainya. Berikut akan dijelaskan urutan operasi expolrasi
minyak dan gas bumi :
8.1 Perencanaan Explorasi Sebagai suatu economic venture maka suatu explorasi untuk minyak dan gas bumi
haruslah direncanakan sebaik-baiknya dengan memperhitungkan untung-rugi dan juga
efisiensi dan ekonomi daripada explorasi tersebut. Dewasa ini sering dilakukan perencanaan
jaringan (network planning), yang menggambarkan garis-garis operasi dari satu kegiatan ke
lain kegiatan beserta jadwal waktunya, yang keseluruhannya merupakan jaringan. Hal ini
perlu untuk saling mencek efisiensi dan kelancaran kerja. Perencanaan explorasi meliputi
beberapa hal berikut :
a. Pemilihan daerah explorasi
b. Studi pendahuluan
c. Perencanaan operasi explorasi dan pembiayaannya
d. Hasil serta tujuan yang akan didapatkan dari seluruh operasi
8.1.1 Pemilihan Daerah Explorasi Secara umum, pemilihan daerah explorasi untuk perusahaan bersifat internasioal
ataupun multinasional tergantung dari Negara atau benua tempat dilakukannya explorasi, dan
apakah daerah eksplorasi di lepas pantai ataukah didarat, dan sebagainya. Hal ini selain
menyangkut keadaan geologinya sendiri yang memungkinkan terdapatnya minyak bumi,
menyangkut pula kestabilan politik, dan daerah pemasaran.
8.1.1.1 Keadaan Geologi Dewasa ini hanyalah sedikit daerah yang benar-benar belum pernah di explorasi,
sehingga seringkali keadaan geologinya hanya ditunjukkan oleh adanya lapisan sedimen yang
tebal saja sudah cukup merupakan alas an untuk explorasi. Untuk itu perlu pula dipelajari
-
penyebaran letebalan sedimen, keadaan bentuk dasar cekungan sedimen, geologi sejarah dan
juga beberapa hal lain yang akan dibahas dalam suatu studi pendahuluan mengenai keadaan
ini. Untuk pemilihan daerah di seluruh dunia-misalnya oleh suatu perusahaan multinasional
penting sekali untuk diperhatikan mengenai tektonik regional.
8.1.1.2 Keadaan Ekonomi Keadaan ekonomi ini menyangkut juga misalnya, kesampaian daerah (accessibility),
yaitu apakah daerah terletak jauh sekali dari lalu lintas dunia, apakah perlu dibuat infrastuktur
baru ataukah infrastruktur yang ada sudah memadai. Untuk logistik diperlukan adanya
jaringan jalan, pelabuhan dan landasan udara. Perlu pula diperhatikan keadaan buruh
setempat, yaitu apakah mudah mencari buruh atau tidak, dan juga fasilitas produksinya.
Beberapa hal lainnya harus dipertimbangkan adalah perpajakan, syarat kontrak dengan
pemerintah, pembagian keuntungan dan sebagainya. Hal ini sering menyangkut besar
kecilnya investasi untuk explorasi tersebut.
8.1.1.3 Sosial Politik Harus pula diperhitungkan sikap pemerintah setempat, penduduk setempat dan apakah
penduduk setempat itu tradisinya terlalu kuat dalam keagamaan dan kebudayaannya. Sebab
masuknya suatu perusahaan minyak dan gas bumi juga membawa serta berbagai persoalan
social pada penduduk setempat. Explorasi minyak bumi akan memasukkan orang dari
berbagai bangsa atau berbagai kebudayaan. Terutama mereka yang berkebudayaan keras dan
kasar, seperti misalnya tukang bor (driller) dan orang lapangan yang kaku, dapat
menimbulkan gesekan dengan penduduk setempat. Jika hal seperti ini tidak terlalu
diperhatikan, maka ini dapat menghambat explorasi dan dapat pula mengagalkan rencana
operasi.
8.1.2 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan meliputi geologi regional, yang menyangkut studi komparatif atau
perbandingan dengan daerah geologi lainnya yang telah terbukti produktif. Studi geologi
regional meliputi :
8.1.2.1 Ketebalan dan Penyebaran Sedimen Pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen didapatkan, kemungkinan ditemukannya
minyak bumi akan lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada umumnya lebih tebal lapisan
-
sedimen itu, tentu lebih banyak lagi formasi yang dapat bertindak sebagai batuan reservoir
maupun sebagai batuan induk.
8.1.2.2 Stratigrafi Regional Dalam penelitian stratigrafi regional perlu diperhatikan kemungkinan adanya batuan
reservoir, posisi stratigrafinya dan kemungkinan terdapatnya batuan induk.
8.1.2.3 Tektonik dan Sejarah Geologi Dalam studi mengenai tektonik terutama dipelajari berbagai fasa waktu terjadinya
orogenesa dan hasil daripada orogenesa tersebut, misalnya kapan terjadi suatu pelipatan,
zaman apa yang memungkinkan terjadinya perangkap, dan juga zaman apa terjadi suatu
orogenesa yang memungkinkan terdapatnya klastik yang dapat bertindak sebagai batuan
reservoir. Selain itu juga ada tidaknya ketidakselarasan dengan kemungkinan adanya
perangkap struktur ataupun perangkap stratigrafi dibawahnya.
Dari studi tersebut, suatu rencana explorasi harus dibuat. Rencana explorasi ini harus
terperinci, terutama mengenai jumlah biayanya, berapa jumlah tenaga ahli yang diperlukan,
jadwal operasi explorasi, dan waktu dapat dilaksanakannya pemboran. Rencana pembiayaan
harus terperinci. Berapakah seluruh biaya yang harus dikeluarkan dan juga harus
dipersoalkan penaksiran uang yang akan dapat dikembalikan.
8.2 Operasi Explorasi
8.2.0.1 Organisasi dan Personalia
Pada umunya dalam perusahaan internasional, suatu bagian explorasi dipimpin oleh
seorang manager explorasi. Manager explorasi ini biasanya membawahi seorang ahli
geofisika kepala yang masing-masing membawahi personalianya. Seorang ahli geologi
kepala biasanya membawahi beberapa orang ahli geologi dan ahli geologi senior maupun
junior serta asisten ahli geologi. Dalam organisasi personalia explorasi sering juga terdapat
ahli paleonologi kepala yang biasanya mengepalai suatu laboratorium paleontologi.
8.2.0.2 Peralatan dan Fasilitas
Di zaman dahulu semua fasilitas dan peralatan dimiliki oleh perusahaan minyak yang
beroperasi tersebut. Tetapi dengan majunya zaman, peralatan menjadi semakin modern serta
semakin rumit, sehingga diperlukan ahli spesialis tertentu. Alat pemboran kini sudah jarang
lagi dipunyai oleh suatu perusahaan minyak, tetapi lebih lazim dimiliki dan dioperasikan oleh
-
perusahaan jasa teknik atas dasar kontrak. Suatu perusahaan minyak, jika mengadakan
explorasi disuatu daerah biasanya lebih efisien dan lebih cepat, jika menggunakan perusahaan
jasa teknik. Perusahaan ini mempunyai ahli-ahli yang khusus. Peralatan mereka pun sudah
sangat terspesialisasi, yang mereka kembangkan serta mereka buat sendiri sehingga sulit
sekali bagi suatu perusahaan minyak yang besar sekalipun untuk memilikinya dan
memeliharanya. Selain perusahaan tersebut diatas, juga sering sekali digunakan para
konsultan untuk melakukan pekerjaan, seperti pemetaan geologi, berbagai studi yang tidak
dilakukan oleh perusahaan jasa teknik, seperti interpretasi foto udara, interpretasi seismic,
gravitasi dan sebagainya.
8.2.0.3 Anggaran Belanja
Anggaran belanja menetukan apakah akan dilakukan penyelidikan yang meluas dan
secara ilmiah di seluruh cekungan beserta suatu rencana untuk penelitian stratigrafi dari suatu
acara pemboran kering, ataukah akan segera dilakukan pemboran explorasi dengan harapan
segera mendapatkan minyak bumi. Tahap operasi explorasi tersebut dapat dibagi menjadi :
8.2.1 Penyelidikan Sepintas-lalu Suatu survai sepintas lalu dimaksudkan supaya dalam waktu yang singkat didapatkan
gambaran keadaan geologi yang luas sehingga dapat dipilih beberapa daerah prospek untuk
dilakukan penelitian secara lebih mendetail. Seringkali perusahaan dikejar oleh waktu, sebab
seringkali sebagian daerah harus diserahkan kembali dalam waktu tertentu, sekian persen
(missal 50%) dalam waktu dua tahun. Perusahaan harus bisa menentukan daerah mana yang
akan dikembalikan dan daerah mana yang akan dipertahakankan. Operasi yang dilakukan
pada taraf peninjauan sepintas lalu antara lain :
8.2.1.1 Pemotretan Foto Udara Foto udara ini dapat dipergunakan untuk membuat peta dasar seluruh daerah operasi,
terutama jika belum ada peta untuk daerah operasi tersebut. Kini pemotretan udara dilakukan
dengan berbagai macam metode, yaitu metode penginderaan jauh seperti dengan survai radar,
sinar infra merah, sinar ultra violet dan sebagainya.
8.2.1.2 Pemetaan Geologi Permukaan Yang dimaksudkan disini adalah untuk mendapatkan gambaran umum mengenai
keadaan geologi seluruh cekungan atau seluruh daerah yang sedang diselidiki. Pengukuran
penampang stratigrafi. Pada survai ini banyak dilakukan terutama dipinggiran cekungan
-
dengan tujuan mendapatkan gambaran mengenai stratigrafi di daerah. Tujuan pengukuran
penampang stratigrafi ini adalah mempelajari ketebalan formasi, fasies serta litologi berbagai
macam satuan stratigrafi, perubahan fasies yang terjadi secara regional dan kemungkinan
adanya batuan reservoir sehingga dapat dipelajari sifat-sifatnya. Pemetaan Struktur. Pada
fase ini pemetaan secara langsung di lapangan untuk seluruh daerah akan memerlukan waktu
terlalu banyak. Yang penting adalah melakukan lintasan pada beberapa daerah yang cukup
kritis, kemudian melakukan verifikasi terhadap interpretasi foto udara. Pemetaan struktur
biasanya langsung dilakukan pada prospek yang ditemukan dari foto udara.
8.2.1.3 Penyelidikan Geofisika Penyelidikan geofisika pada taraf tinjauan sepintas lalu, juga dimaksudkan untuk
mendapatkan gambaran keadaan bawah permukaan, keadaan bentuk cekungan seluruh daerah
dan terutama untuk mendapatkan gambaran bagaimana bentuk dasar cekungan. Survai
Aeromagnetik. Survai ini dimaksudkan terutama untuk mempelajari keadaan serta
kedalaman batuan dasar cekungan. Survai Magnetik Daratan, survai ini biasanya kurang
begitu cepat tetapi jauh lebih murah, jika dilakukan didaratan. Survai Gravitasi, survai
gravitasi juga dilakukan terutama untuk mempelajari batuan dara serta ketebalan sedimen dan
bentuk cekungan. Survai Seismik Tinjauan Sepintas Lalu, terutama dilakukan untuk
mengetahui struktur dan ketebalan sedimen.
Kompilasi dan studi ini harus dilakukan dengan mempelajari akan kemungkinan
adanya minyak, terutama dari segi kemungkinan terdapatnya lapisan reservoir, adanya
perangkap dan juga mengenai lingkungan pengendapan atau fasies batuan induk, serta
kemungkinannya dapat bermigrasi ke dalam lapisan reservoir.
8.2.2 Survai Detail Segera setelah beberapa daerah prospektif dipilih dari hasil penyelidikan survai
sepintas lalu, maka di semua daerah pilihan tersebut segera dilakukan survai secara
mendetail. Tujuan survai detail adalah untuk menetukan adanya tutupan, besar kecilnya
tutupan secara areal ataupun secara vertikal serta bentuk perangkap itu secara lebih teliti,
sehingga langsung dapat ditentukan titik lokasi pemboran explorasi.
8.2.2.1 Survai Geologi Permukaan Pemetaan geologi pada permukaan secara mendetail dapat dilakukan jika memang
terdappat singkapan. Pemetaan geologi secara detailpun masih selalu harus dilakukan,
-
terutama untuk membantu interpretasi seismic jika seandainya terdapat patahan ataupun
berbagai keadaan yang kurang meyakinkan. Metode pemetaan dengan pemboran dangkal
ataupun sumuran uji, kini agak ketinggalan zaman, tetapi kadang-kadang masih merupakan
metode yang lebih murah dibandingkan dengan metode seismic.
8.2.2.2 Survai Seismik Untuk survai detail, metode seismic merupakan metode yang paling teliti dan kini
telah melampaui kemampuan geologi permukaan. Metode yang digunakan adalah khusus
metode refleksi. Mengingat biaya seismic ini sangat mahal, maka cara ini hanya dilakukan
jika ada alas an yang sangat kuat bahwa memang di daerah tersebut terdapat suatu tutupan.
8.2.2.3 Survai Gravitasi Detail Survai gravitasi detail kadang-kadang juga digunakan untuk mendetailkan adanya
suatu tutupan, terutama jika yang diharapkan adalah suatu intrusi garam (kubah garam) atau
suatu terumbu, daripadanya diharapkan terdapatnya suatu kontras dalam gravitasi antara
lapisan penutup, dengan batuan reservoir atau batuan garam.
8.2.2.4 Pemboran Stratigrafi Pemboran stratigrafi ini seringkali mencapai kedalaman sampai beberapa ribu meter
dan maksudnya bukan untuk mencek suatu tutupan akan tetapi semata-mata mencek keadaan
stratigrafi di daerah-daerah tertentu yang kita harapkan mengalami perubahan fasies. Dengan
demikian maksud utama untuk mendapatkan urutan stratigrafi setempat terpenuhi, dan lagi
tidak lepas dari kemungkinan ditemukannya minyak bumi.
8.3 Penilaian dan Prognosis Prospek 8.3.1 Penilaian
Hasil survai mendetail dikerjakan dan disusun menjadi suatu laporan dan seyogyanya
menghasilkan prospek pula, untuk dilakukan pemboran explorasi. Penilaian dilaksanakan dari
berbagai segi antara lain :
8.3.1.1 Segi Geologi Kemungkinan sukses akan ditemukannya minyak dalam prospek tersebut.
8.3.1.2 Segi Ekonomi
-
Misalnya saja biaya pemboran, perlu tidaknya dibuat jalan tersendiri dan bagaimana
menyalurkan minyaknya jika pemboran berhasil.
8.3.1.3 Segi Logistik dan Kesampaian Daerah Untuk ini perlu dipikirkan apakah harus dibuat jalan untuk sampai ke daerah tersebut
ataukah pengangkutan dapat melewati sungai. Begitu pula apakah pemboran harus
dilaksanakan dengan menggunakan helicopter sebagai alat pengangkut.
8.3.2 Prognosis Prognosis adalah rencana pemboran secara terperinci serta ramalan mengenai apa
yang akan ditemui waktu pemboran dan pada kedalaman berapa. Prognosis ini meliputi :
8.3.2.1 Lokasi yang Tepat Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam lokasi titik terhadap tutupan struktur,
sebaiknya semua koordinat lokasi tersebut penentuannya dilakukan dari pengukuran seismic,
terutama jika tutupan ditentukan oleh metode seismic.
8.3.2.2 Kedalaman Terakhir (TD) Penentuan kedalaman akhir ini sangat penting karena dengan demikian kita dapat
memperkirakan berapa lama pemboran itu akan berlangsung dan dalam hal ini juga untuk
beberapa lama alat bor itu kita sewa. Penetuan kedalaman akhir ini didasarkan atas data
seismic.
8.3.2.3 Latar Belakang Geologi Alas an untuk pemboran didasarkan atas latar belakang geologi. Formasi yang
diharapkan terdapat disini, alas an pemboran explorasi dilakukan di daerah tersebut, jenis
tutupan prospek ini dan juga struktur yang diharapkan dari prospek tersebut.
8.3.2.4 Objektif atau Lapisan Reservoir yang Diharapkan Objektif lapisan reservoir ini harus ditentukan pada tingginya kedalaman yang
diharapkan akan dicapai oleh pemboran, hal mana diperoleh dari perhitungan kecepatan
rambat seismic.
8.3.2.5 Kedalaman Puncak Formasi yang Akan Ditembus
-
Juga dalam prognosis ini harus kita tentukan formasi-formasi mana yang akan dilalui
bor, maka kedalaman puncak (batas) formasi ini harus ditentukan dari data seismik.
8.3.2.6 Jenis Survai Lubang Bor yang Akan Dilaksanakan Survai ini meliputi penglogan lumpur, penglogan keratin sumur, penglogan listrik,
penglogan radioaktif dan sebagainya. Untuk pemboran explorasi sebaiknya dilakukan
penglogan yang lengkap, misalnya saja log induksi baku (standard), log sonic, log densitas,
dipmeter dan sebagainya. Selain itu juga harus direncanakan apakah akan dilakukan
pengambilan inti atau tidak. Dalam hal ini para ahli geologi juga harus dapat meramalkan
antara lain :
a. Kedalaman terdapatnya kehilangan sirkulasi
b. Kedalaman terdapatnya gas tekanan tinggi
c. Kedalaman terdapatnya pemasukan air yang besar
Penilaian terakhir dan ketentuan akan dibor atau tidaknya prospek itu haruslah mendapatkan
persetujuan dari dewan direksi atau dewan pemegang saham, antara lain direktur explorasi di
kantor pusat.
8.3.3 Acara Pemboran Lubang Kosong Acara pemboran lubang kosong adalah suatu program yang menitik beratkan
pemboran khusus untuk mendapatkan data geologi secra luas, tetapi dengan harapan bahwa
salah satu daripada pemboran akan menghasilkan minyak. Dari hasil suatu rencana lubang
kosong dapat dilakukan suatu studi mengenai kemungkinan terdapatnya minyak tersebut
secara lebih teliti dan kemudian dari pengetahuan ini acara dapat diarahkan kepada daerha-
daerah begitu saja.
8.4 Pemboran Explorasi Pemboran explorasi merupakan puncak seluruh kegiatan explorasi dan pekerjaan ini
biasanya dilakukan dengan kerjasama antara bagian explorasi dengan bagian pemboran dan
dikoordinasikan oleh manager explorasi. Pemboran expolrasi ini tetap merupakan pekerjaan
geologi dan selama pemboran berlangsung, seorang ahli geologi harus menjaga atau
menungguinya. Tugas seorang ahli geologi jaga sumur ini antara lain adalah :
a. Memeriksa dan member keratin sumur serta memplotnya dalam suatu log litologi.
b. Menentukan apakah batas formasi telah dicapai pada waktu pemboran berlangsung.
-
c. Menentukan dan memberitakan tercapainya jalur-jalur yang menarik perhatian atau
memperlihatkan adanya tanda-tanda minyak.
d. Menentukan apakah pemboran harus dihentikan ataukah harus dilakukan
pengambilan innti dan sebagainya.
e. Menyaksikan dilaksanakannya penglogan listrik oleh perusahaan jasa teknik.
f. Mengadakan analisa terhadap log listrik, log litologi untuk penentuan zona-zona
yang diharapkan menghasilkan minyak.
g. Penentuan selang-selang yang harus dilakukan perforasi dan pengujian akan adanya
minyak dan gas bumi.
Semua hasil pemboran sumur ini setiap hari harus dilaporkan ke manager explorasi yang
memberikan keputusan dilaksanakan atau tidaknya saran si ahli geologi jaga sumur ini.
8.4.1 Hasil Suatu Pemboran Explorasi Hasil suatu pemboran explorasi itu dapat digolongkan sebagai berikut :
A. Penemuan Baru (discovery)
Penemuan suatu sumur minyak baru dapat berbagai macam, antara lain :
a. Sumur yang memproduksi minyak secara menguntungkan.
b. Sumur yang menghasilkan minyak secara tidak menguntungkan.
c. Sumur gas, yang juga bisa merupakan sumur gas yang komersiil.
B. Lubang kosong atau lubang kering
Suatu lubang kosong dapat juga berupa lubang pemboran yang bersifat :
a. Lubang sumur yang memperlihatkan tanda-tanda adanya gas dan minyak.
b. Sumur yang kering sama sekali.
c. Kegagalan mekanik
8.4.1.1 Penemuan Sumur minyak yang berproduksi secara ekonomis dan yang tidak ekonomis. Suatu
sumur dapat dinyatakan berproduksi secara ekonomis atau tidak ekonomis, tergantung
kepada letak geografi daerah tempat sumur itu dibor. Untuk mengetahui besar kecilnya
produksi yang didapatkan dari suatu sumur dilakukan suatu pengujian produksi yang
dilakuakn dalam jangka waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, dengan mempelajari
geologi serta berbagai factor penyebab terdapatnya minyak bumi, suatu prospek yang baru
dapat diharapkan untuk mendapatkan minyak yang bersifat produktif.
-
8.4.1.2 Sumur Kosong Suatu lubang kosong harus ada sebabnya, atau setidak-tidaknya harus diterangkan
mengapa lubang tersebut tidak menghasilkan minyak. Suatu lubang kosong belum tentu
menunjukkan tidak adanya minyak dalam perangkap. Beberapa kemungkinan penyebabnya
adalah sebagai berikut :
a. Gagal untuk mengenal adanya zona-zona minyak dan gas didalam sumur tersebut.
b. Posisi perangkap telah bergeser atau jalannya pemboran telah menggeser.
c. Tidak ada minyak dan gas dalam perangkap. Hal ini dapat terjadi karena :
1. Memang minyak dan gas bumi tidak terbentuk karena fasies disini tidak
menguntungkan untuk pembentukan inyak dan gas bumi.
2. Pembentukan perangkap terlambat, sehingga minyak bumi yang terbentuk di
daerah tersebut telah bermigrasi ke perangkap lain.
3. Minyak bumi memang telah terjebak dalam perangkap, akan tetapi oleh
gradient hidrodinamik kemudian terusir kembali sehingga tidak didapatkan
minyak dan gas bumi.
d. Tidak ada perangkap reservoir. Dapat saja kita meleset dalam meramalkan
penyebaran batuan reservoir. Hilangnya perangkap reservoir pada tempat
pemboran itu bisa disebabkan karena :
a. Perubahan fasies batuan reservoir menjadi batuan non reservoir.
b. Tidak ada perangkap pada lokasi pemboran. Hal ini memang bisa terjadi
karena :
1. Kecerobohan dalam pemetaan dan penentuan lokasi.
2. Adanya sesar naik, sehingga perangkap tersebut hanya bersifat pada
permukaan saja.
3. Salah penentuan lokasi, misalkan pengukuran yang tidak cermat.
8.4.1.3 Kegagalan Mekanik Seringkali pemboran explorasi tidak dapat mencapai objektifnya, disebabkan karena
kegagalan mekanik. Kegagalan itu dapat disebabkan oleh beberapa faktor misalnya :
a. Serpih yang terus-menerus mengembang.
b. Peledakan lubang sumur (blow out).
c. Bor terus menerus terjepit dan patah sehingga pemboran tidak bisa dilaksanakan
seterusnya.
-
Gagalnya suatu explorasi karena kesulitan mekanik tidaklah berarti bahwa tidak ada minyak
di daerah tersebut. Malah sebetulnya harapan ditemukan minyak di daerah tersebut adalah
sangat besar. Akan tetapi kita harus meninjau kembali mengenai teknologi pemboran untuk
daerah yang sulit itu.
8.4.2 Laporan Pemboran (Well Resume) Bagian geologi daripada laporan itu menyangkut antara lain :
a. Nama sumur dan alas an untuk melakukan pemboran pada lokasi ini.
b. Letak geologi regional serta geologi local sumur tersebut.
c. Stratigrafi yang didapatkan berdasarkan pemboran (biasanya dilampirkan suatu log
majemuk dari pemboran).
d. Interpretasi struktur sebagaimana didapatkan dari pemboran tersebut.
e. Data laboratorium serta hasil analisa dari semua jasa teknik.
f. Deskripsi lengkap dari sumur pemboran dan berbagai contoh lumpur.
Seorang ahli geologi jaga sumur harus membuat suatu log majemuk yang merupakan
integrasi log contoh batuan, log listrik, pemerian inti, pemerian inti dinding sampingan dan
juga hasil analisa paleontology, ptrografi, dan sebagainya.
8.5 Pengembangan dan Reevaluasi Jika suatu lapangan minyak ditemukan, maka haruslah direncanakan
pengembangannya untuk diexploitasi. Sebelum penemuan lapangan baru ini diserahkan pada
bagian exploitasi, maka bagian explorasi masih harus menentukan batas lapangan, dengan
suatu rencana pemboran semi explorasi.
8.5.1 Geologi Produksi Tugas seorang ahli geologi pada umumnya adalah :
a. Menentukan bentuk geometri dan kelangsungan lapisan reservoir yang produktif dan
mengandung minyak.
b. Bersama-sama ahli teknik reservoir membantu menentukan besar cadangan atau jenis
cadangan yang didapatkan pada lapangan itu.
c. Membantu menentukan lokasi pemboran pengembangan dan selangnya, untuk
melakukan produksi secara efisien.
-
d. Mencari akumulasi baru secara extensive atau penerusan dari lapangan yang sedang
diexploitasikan sebagai akibat penentuan bentuk geometri lapisan reservoir, dengan
memproyeksikannya ke luar daerah yang diketahui.
8.5.2 Revaluasi Daerah Hasil suatu acar pemboran explorasi memberikan tambahan data yang berharga, dan
jelas harus dipelajari serta ditambahkan pada data yang telah ada untuk mengadakan
revaluasi. Penampang geologi baru dapat dibuat, begitupun peta fasies dan peta lainnya perlu
direvisi, dan pengertian yang lebih baik didapatkan untuk merevaluasi daerah secara lebih
mendalam akan berbagai kemungkinan akumulasi minyak dan gas bumi.
Hasil dari studi dan research dapat diintegrasikan menjadi suatu basin study. Dengan
demikian hasil suatu usaha explorasi selain menghasilkan minyak bumi yang penting bagi
perkembangan ekonomi, juga menghasilkan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan geologi.