gmb-septiwiandari(125090707111007)

13
BAB 8 EXPLORASI MINYAK DAN GAS BUMI 8.0.1 Pengertian Demi kelangsungan peradaban kita, diperlukan produksi minyak dan gas bumi secara terus menerus. Dengan demikian cadangan makin menciut, dan hanya dengan explorasi sajalah cadangan akan bertambah atau setidaknya dipertahankan. Jika suatu daerah telah diselidiki atau diexplorasi dapatlah diketahui apakah daerah tersebut mengandung cadangan minyak atau tidak. Sebagai suatu contoh missal, pencarian minyak dan gas bumi di Amerika Serikat sudah berlangsung puluhan tahun, dan dilakukan oleh puluhan ribu ahli geologi, dengan modal yang sangat besar serta menggunakan berbagai metoda yang paling modern, tetapi ternyata sampai kini masih tetap dapat ditemukan cadangan baru didalam daerah yang sudah lama diexpolrasi, walaupun makin lama cadangan memang makin kecil dan makin sulit untuk ditemukan. Adalah paradoxal sekali, bahwa sampai kini cadangan minyak bumi bukannya menciut namun tambah meningkat, berkat usaha explorasi, walaupun tidak merata dari tahun ke tahun. Dewasa ini metoda seismic telah mengalami kemajuan begitu pesat, dengan menggunakan computer untuk pengolahan datanya sedemikian rupa sehingga telah jauh lebih maju dari sebelumnya. Sampai kini pun metoda seismic belum sama sekali dapat memberikan gambaran yang sebenarnya, sehingga masih tetap harus berkembang di masa mendatang. Seorang exploratory pada waktu mendatang haruslah lebih cerdas, dan harus mempergunakan konsepsi dan teori baru serta menemukan cadangan tambahan didaerah yang hingga kini dikira ada minyak bumi. 8.0.2 Dasar Filsafat Explorasi Expolrasi jangan hanya diartikan sebagai usaha penambahan lapangan minyak baru atau perluasan daerah produksi, sebab hal ini jelas bukanlah demikian dilihat dari pandangan bahwa tidaklah mungkin survai di suatu daerah dapat mengetahui segala sesuatu yang terdapat dibawahnya. Usaha explorasi harus dianggap sebagai suatu bagian integral daripada produksi, yaitu setidak-tidaknya mempertahankan besarnya cadangan. Dengan dasar filsafat ini yang sesuai dengan konsepsi bahwa usaha explorasi minyak bumi itu bukan hanya merupakan suatu survai atau inventarisasi tempat terdapatnya minyak bumi dalam suatu

Upload: septiwiandari

Post on 24-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

resume

TRANSCRIPT

  • BAB 8

    EXPLORASI MINYAK DAN GAS BUMI

    8.0.1 Pengertian

    Demi kelangsungan peradaban kita, diperlukan produksi minyak dan gas bumi secara

    terus menerus. Dengan demikian cadangan makin menciut, dan hanya dengan explorasi

    sajalah cadangan akan bertambah atau setidaknya dipertahankan. Jika suatu daerah telah

    diselidiki atau diexplorasi dapatlah diketahui apakah daerah tersebut mengandung cadangan

    minyak atau tidak. Sebagai suatu contoh missal, pencarian minyak dan gas bumi di Amerika

    Serikat sudah berlangsung puluhan tahun, dan dilakukan oleh puluhan ribu ahli geologi,

    dengan modal yang sangat besar serta menggunakan berbagai metoda yang paling modern,

    tetapi ternyata sampai kini masih tetap dapat ditemukan cadangan baru didalam daerah yang

    sudah lama diexpolrasi, walaupun makin lama cadangan memang makin kecil dan makin

    sulit untuk ditemukan.

    Adalah paradoxal sekali, bahwa sampai kini cadangan minyak bumi bukannya

    menciut namun tambah meningkat, berkat usaha explorasi, walaupun tidak merata dari tahun

    ke tahun. Dewasa ini metoda seismic telah mengalami kemajuan begitu pesat, dengan

    menggunakan computer untuk pengolahan datanya sedemikian rupa sehingga telah jauh lebih

    maju dari sebelumnya. Sampai kini pun metoda seismic belum sama sekali dapat

    memberikan gambaran yang sebenarnya, sehingga masih tetap harus berkembang di masa

    mendatang. Seorang exploratory pada waktu mendatang haruslah lebih cerdas, dan harus

    mempergunakan konsepsi dan teori baru serta menemukan cadangan tambahan didaerah yang

    hingga kini dikira ada minyak bumi.

    8.0.2 Dasar Filsafat Explorasi Expolrasi jangan hanya diartikan sebagai usaha penambahan lapangan minyak baru

    atau perluasan daerah produksi, sebab hal ini jelas bukanlah demikian dilihat dari pandangan

    bahwa tidaklah mungkin survai di suatu daerah dapat mengetahui segala sesuatu yang

    terdapat dibawahnya. Usaha explorasi harus dianggap sebagai suatu bagian integral daripada

    produksi, yaitu setidak-tidaknya mempertahankan besarnya cadangan. Dengan dasar filsafat

    ini yang sesuai dengan konsepsi bahwa usaha explorasi minyak bumi itu bukan hanya

    merupakan suatu survai atau inventarisasi tempat terdapatnya minyak bumi dalam suatu

  • daerah, tetapi lebih merupakan peningkatan cadangan minyak bumi, dengan menguji kita

    sendiri untuk dapat berpikir serta menemukan minyak dalam daerah yang sama.

    8.0.3 Urutan Explorasi Minyak dan Gas Bumi Explorasi minyak dan gas bumi dalam industri minyak adalah semua kegiatan dari

    permulaan sampai akhir dalam usaha penemuan dan penambahan cadangan minyak dan gas

    bumi yang baru. Pekerjaan penyelidikan dalam suatu explorasi minyak bumi ini dilakukan

    pada umumnya oleh para ahli geologi, termasuk juga mereka yang berspesialisasi dalam

    geofisika, paleontology dan sebagainya. Berikut akan dijelaskan urutan operasi expolrasi

    minyak dan gas bumi :

    8.1 Perencanaan Explorasi Sebagai suatu economic venture maka suatu explorasi untuk minyak dan gas bumi

    haruslah direncanakan sebaik-baiknya dengan memperhitungkan untung-rugi dan juga

    efisiensi dan ekonomi daripada explorasi tersebut. Dewasa ini sering dilakukan perencanaan

    jaringan (network planning), yang menggambarkan garis-garis operasi dari satu kegiatan ke

    lain kegiatan beserta jadwal waktunya, yang keseluruhannya merupakan jaringan. Hal ini

    perlu untuk saling mencek efisiensi dan kelancaran kerja. Perencanaan explorasi meliputi

    beberapa hal berikut :

    a. Pemilihan daerah explorasi

    b. Studi pendahuluan

    c. Perencanaan operasi explorasi dan pembiayaannya

    d. Hasil serta tujuan yang akan didapatkan dari seluruh operasi

    8.1.1 Pemilihan Daerah Explorasi Secara umum, pemilihan daerah explorasi untuk perusahaan bersifat internasioal

    ataupun multinasional tergantung dari Negara atau benua tempat dilakukannya explorasi, dan

    apakah daerah eksplorasi di lepas pantai ataukah didarat, dan sebagainya. Hal ini selain

    menyangkut keadaan geologinya sendiri yang memungkinkan terdapatnya minyak bumi,

    menyangkut pula kestabilan politik, dan daerah pemasaran.

    8.1.1.1 Keadaan Geologi Dewasa ini hanyalah sedikit daerah yang benar-benar belum pernah di explorasi,

    sehingga seringkali keadaan geologinya hanya ditunjukkan oleh adanya lapisan sedimen yang

    tebal saja sudah cukup merupakan alas an untuk explorasi. Untuk itu perlu pula dipelajari

  • penyebaran letebalan sedimen, keadaan bentuk dasar cekungan sedimen, geologi sejarah dan

    juga beberapa hal lain yang akan dibahas dalam suatu studi pendahuluan mengenai keadaan

    ini. Untuk pemilihan daerah di seluruh dunia-misalnya oleh suatu perusahaan multinasional

    penting sekali untuk diperhatikan mengenai tektonik regional.

    8.1.1.2 Keadaan Ekonomi Keadaan ekonomi ini menyangkut juga misalnya, kesampaian daerah (accessibility),

    yaitu apakah daerah terletak jauh sekali dari lalu lintas dunia, apakah perlu dibuat infrastuktur

    baru ataukah infrastruktur yang ada sudah memadai. Untuk logistik diperlukan adanya

    jaringan jalan, pelabuhan dan landasan udara. Perlu pula diperhatikan keadaan buruh

    setempat, yaitu apakah mudah mencari buruh atau tidak, dan juga fasilitas produksinya.

    Beberapa hal lainnya harus dipertimbangkan adalah perpajakan, syarat kontrak dengan

    pemerintah, pembagian keuntungan dan sebagainya. Hal ini sering menyangkut besar

    kecilnya investasi untuk explorasi tersebut.

    8.1.1.3 Sosial Politik Harus pula diperhitungkan sikap pemerintah setempat, penduduk setempat dan apakah

    penduduk setempat itu tradisinya terlalu kuat dalam keagamaan dan kebudayaannya. Sebab

    masuknya suatu perusahaan minyak dan gas bumi juga membawa serta berbagai persoalan

    social pada penduduk setempat. Explorasi minyak bumi akan memasukkan orang dari

    berbagai bangsa atau berbagai kebudayaan. Terutama mereka yang berkebudayaan keras dan

    kasar, seperti misalnya tukang bor (driller) dan orang lapangan yang kaku, dapat

    menimbulkan gesekan dengan penduduk setempat. Jika hal seperti ini tidak terlalu

    diperhatikan, maka ini dapat menghambat explorasi dan dapat pula mengagalkan rencana

    operasi.

    8.1.2 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan meliputi geologi regional, yang menyangkut studi komparatif atau

    perbandingan dengan daerah geologi lainnya yang telah terbukti produktif. Studi geologi

    regional meliputi :

    8.1.2.1 Ketebalan dan Penyebaran Sedimen Pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen didapatkan, kemungkinan ditemukannya

    minyak bumi akan lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada umumnya lebih tebal lapisan

  • sedimen itu, tentu lebih banyak lagi formasi yang dapat bertindak sebagai batuan reservoir

    maupun sebagai batuan induk.

    8.1.2.2 Stratigrafi Regional Dalam penelitian stratigrafi regional perlu diperhatikan kemungkinan adanya batuan

    reservoir, posisi stratigrafinya dan kemungkinan terdapatnya batuan induk.

    8.1.2.3 Tektonik dan Sejarah Geologi Dalam studi mengenai tektonik terutama dipelajari berbagai fasa waktu terjadinya

    orogenesa dan hasil daripada orogenesa tersebut, misalnya kapan terjadi suatu pelipatan,

    zaman apa yang memungkinkan terjadinya perangkap, dan juga zaman apa terjadi suatu

    orogenesa yang memungkinkan terdapatnya klastik yang dapat bertindak sebagai batuan

    reservoir. Selain itu juga ada tidaknya ketidakselarasan dengan kemungkinan adanya

    perangkap struktur ataupun perangkap stratigrafi dibawahnya.

    Dari studi tersebut, suatu rencana explorasi harus dibuat. Rencana explorasi ini harus

    terperinci, terutama mengenai jumlah biayanya, berapa jumlah tenaga ahli yang diperlukan,

    jadwal operasi explorasi, dan waktu dapat dilaksanakannya pemboran. Rencana pembiayaan

    harus terperinci. Berapakah seluruh biaya yang harus dikeluarkan dan juga harus

    dipersoalkan penaksiran uang yang akan dapat dikembalikan.

    8.2 Operasi Explorasi

    8.2.0.1 Organisasi dan Personalia

    Pada umunya dalam perusahaan internasional, suatu bagian explorasi dipimpin oleh

    seorang manager explorasi. Manager explorasi ini biasanya membawahi seorang ahli

    geofisika kepala yang masing-masing membawahi personalianya. Seorang ahli geologi

    kepala biasanya membawahi beberapa orang ahli geologi dan ahli geologi senior maupun

    junior serta asisten ahli geologi. Dalam organisasi personalia explorasi sering juga terdapat

    ahli paleonologi kepala yang biasanya mengepalai suatu laboratorium paleontologi.

    8.2.0.2 Peralatan dan Fasilitas

    Di zaman dahulu semua fasilitas dan peralatan dimiliki oleh perusahaan minyak yang

    beroperasi tersebut. Tetapi dengan majunya zaman, peralatan menjadi semakin modern serta

    semakin rumit, sehingga diperlukan ahli spesialis tertentu. Alat pemboran kini sudah jarang

    lagi dipunyai oleh suatu perusahaan minyak, tetapi lebih lazim dimiliki dan dioperasikan oleh

  • perusahaan jasa teknik atas dasar kontrak. Suatu perusahaan minyak, jika mengadakan

    explorasi disuatu daerah biasanya lebih efisien dan lebih cepat, jika menggunakan perusahaan

    jasa teknik. Perusahaan ini mempunyai ahli-ahli yang khusus. Peralatan mereka pun sudah

    sangat terspesialisasi, yang mereka kembangkan serta mereka buat sendiri sehingga sulit

    sekali bagi suatu perusahaan minyak yang besar sekalipun untuk memilikinya dan

    memeliharanya. Selain perusahaan tersebut diatas, juga sering sekali digunakan para

    konsultan untuk melakukan pekerjaan, seperti pemetaan geologi, berbagai studi yang tidak

    dilakukan oleh perusahaan jasa teknik, seperti interpretasi foto udara, interpretasi seismic,

    gravitasi dan sebagainya.

    8.2.0.3 Anggaran Belanja

    Anggaran belanja menetukan apakah akan dilakukan penyelidikan yang meluas dan

    secara ilmiah di seluruh cekungan beserta suatu rencana untuk penelitian stratigrafi dari suatu

    acara pemboran kering, ataukah akan segera dilakukan pemboran explorasi dengan harapan

    segera mendapatkan minyak bumi. Tahap operasi explorasi tersebut dapat dibagi menjadi :

    8.2.1 Penyelidikan Sepintas-lalu Suatu survai sepintas lalu dimaksudkan supaya dalam waktu yang singkat didapatkan

    gambaran keadaan geologi yang luas sehingga dapat dipilih beberapa daerah prospek untuk

    dilakukan penelitian secara lebih mendetail. Seringkali perusahaan dikejar oleh waktu, sebab

    seringkali sebagian daerah harus diserahkan kembali dalam waktu tertentu, sekian persen

    (missal 50%) dalam waktu dua tahun. Perusahaan harus bisa menentukan daerah mana yang

    akan dikembalikan dan daerah mana yang akan dipertahakankan. Operasi yang dilakukan

    pada taraf peninjauan sepintas lalu antara lain :

    8.2.1.1 Pemotretan Foto Udara Foto udara ini dapat dipergunakan untuk membuat peta dasar seluruh daerah operasi,

    terutama jika belum ada peta untuk daerah operasi tersebut. Kini pemotretan udara dilakukan

    dengan berbagai macam metode, yaitu metode penginderaan jauh seperti dengan survai radar,

    sinar infra merah, sinar ultra violet dan sebagainya.

    8.2.1.2 Pemetaan Geologi Permukaan Yang dimaksudkan disini adalah untuk mendapatkan gambaran umum mengenai

    keadaan geologi seluruh cekungan atau seluruh daerah yang sedang diselidiki. Pengukuran

    penampang stratigrafi. Pada survai ini banyak dilakukan terutama dipinggiran cekungan

  • dengan tujuan mendapatkan gambaran mengenai stratigrafi di daerah. Tujuan pengukuran

    penampang stratigrafi ini adalah mempelajari ketebalan formasi, fasies serta litologi berbagai

    macam satuan stratigrafi, perubahan fasies yang terjadi secara regional dan kemungkinan

    adanya batuan reservoir sehingga dapat dipelajari sifat-sifatnya. Pemetaan Struktur. Pada

    fase ini pemetaan secara langsung di lapangan untuk seluruh daerah akan memerlukan waktu

    terlalu banyak. Yang penting adalah melakukan lintasan pada beberapa daerah yang cukup

    kritis, kemudian melakukan verifikasi terhadap interpretasi foto udara. Pemetaan struktur

    biasanya langsung dilakukan pada prospek yang ditemukan dari foto udara.

    8.2.1.3 Penyelidikan Geofisika Penyelidikan geofisika pada taraf tinjauan sepintas lalu, juga dimaksudkan untuk

    mendapatkan gambaran keadaan bawah permukaan, keadaan bentuk cekungan seluruh daerah

    dan terutama untuk mendapatkan gambaran bagaimana bentuk dasar cekungan. Survai

    Aeromagnetik. Survai ini dimaksudkan terutama untuk mempelajari keadaan serta

    kedalaman batuan dasar cekungan. Survai Magnetik Daratan, survai ini biasanya kurang

    begitu cepat tetapi jauh lebih murah, jika dilakukan didaratan. Survai Gravitasi, survai

    gravitasi juga dilakukan terutama untuk mempelajari batuan dara serta ketebalan sedimen dan

    bentuk cekungan. Survai Seismik Tinjauan Sepintas Lalu, terutama dilakukan untuk

    mengetahui struktur dan ketebalan sedimen.

    Kompilasi dan studi ini harus dilakukan dengan mempelajari akan kemungkinan

    adanya minyak, terutama dari segi kemungkinan terdapatnya lapisan reservoir, adanya

    perangkap dan juga mengenai lingkungan pengendapan atau fasies batuan induk, serta

    kemungkinannya dapat bermigrasi ke dalam lapisan reservoir.

    8.2.2 Survai Detail Segera setelah beberapa daerah prospektif dipilih dari hasil penyelidikan survai

    sepintas lalu, maka di semua daerah pilihan tersebut segera dilakukan survai secara

    mendetail. Tujuan survai detail adalah untuk menetukan adanya tutupan, besar kecilnya

    tutupan secara areal ataupun secara vertikal serta bentuk perangkap itu secara lebih teliti,

    sehingga langsung dapat ditentukan titik lokasi pemboran explorasi.

    8.2.2.1 Survai Geologi Permukaan Pemetaan geologi pada permukaan secara mendetail dapat dilakukan jika memang

    terdappat singkapan. Pemetaan geologi secara detailpun masih selalu harus dilakukan,

  • terutama untuk membantu interpretasi seismic jika seandainya terdapat patahan ataupun

    berbagai keadaan yang kurang meyakinkan. Metode pemetaan dengan pemboran dangkal

    ataupun sumuran uji, kini agak ketinggalan zaman, tetapi kadang-kadang masih merupakan

    metode yang lebih murah dibandingkan dengan metode seismic.

    8.2.2.2 Survai Seismik Untuk survai detail, metode seismic merupakan metode yang paling teliti dan kini

    telah melampaui kemampuan geologi permukaan. Metode yang digunakan adalah khusus

    metode refleksi. Mengingat biaya seismic ini sangat mahal, maka cara ini hanya dilakukan

    jika ada alas an yang sangat kuat bahwa memang di daerah tersebut terdapat suatu tutupan.

    8.2.2.3 Survai Gravitasi Detail Survai gravitasi detail kadang-kadang juga digunakan untuk mendetailkan adanya

    suatu tutupan, terutama jika yang diharapkan adalah suatu intrusi garam (kubah garam) atau

    suatu terumbu, daripadanya diharapkan terdapatnya suatu kontras dalam gravitasi antara

    lapisan penutup, dengan batuan reservoir atau batuan garam.

    8.2.2.4 Pemboran Stratigrafi Pemboran stratigrafi ini seringkali mencapai kedalaman sampai beberapa ribu meter

    dan maksudnya bukan untuk mencek suatu tutupan akan tetapi semata-mata mencek keadaan

    stratigrafi di daerah-daerah tertentu yang kita harapkan mengalami perubahan fasies. Dengan

    demikian maksud utama untuk mendapatkan urutan stratigrafi setempat terpenuhi, dan lagi

    tidak lepas dari kemungkinan ditemukannya minyak bumi.

    8.3 Penilaian dan Prognosis Prospek 8.3.1 Penilaian

    Hasil survai mendetail dikerjakan dan disusun menjadi suatu laporan dan seyogyanya

    menghasilkan prospek pula, untuk dilakukan pemboran explorasi. Penilaian dilaksanakan dari

    berbagai segi antara lain :

    8.3.1.1 Segi Geologi Kemungkinan sukses akan ditemukannya minyak dalam prospek tersebut.

    8.3.1.2 Segi Ekonomi

  • Misalnya saja biaya pemboran, perlu tidaknya dibuat jalan tersendiri dan bagaimana

    menyalurkan minyaknya jika pemboran berhasil.

    8.3.1.3 Segi Logistik dan Kesampaian Daerah Untuk ini perlu dipikirkan apakah harus dibuat jalan untuk sampai ke daerah tersebut

    ataukah pengangkutan dapat melewati sungai. Begitu pula apakah pemboran harus

    dilaksanakan dengan menggunakan helicopter sebagai alat pengangkut.

    8.3.2 Prognosis Prognosis adalah rencana pemboran secara terperinci serta ramalan mengenai apa

    yang akan ditemui waktu pemboran dan pada kedalaman berapa. Prognosis ini meliputi :

    8.3.2.1 Lokasi yang Tepat Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam lokasi titik terhadap tutupan struktur,

    sebaiknya semua koordinat lokasi tersebut penentuannya dilakukan dari pengukuran seismic,

    terutama jika tutupan ditentukan oleh metode seismic.

    8.3.2.2 Kedalaman Terakhir (TD) Penentuan kedalaman akhir ini sangat penting karena dengan demikian kita dapat

    memperkirakan berapa lama pemboran itu akan berlangsung dan dalam hal ini juga untuk

    beberapa lama alat bor itu kita sewa. Penetuan kedalaman akhir ini didasarkan atas data

    seismic.

    8.3.2.3 Latar Belakang Geologi Alas an untuk pemboran didasarkan atas latar belakang geologi. Formasi yang

    diharapkan terdapat disini, alas an pemboran explorasi dilakukan di daerah tersebut, jenis

    tutupan prospek ini dan juga struktur yang diharapkan dari prospek tersebut.

    8.3.2.4 Objektif atau Lapisan Reservoir yang Diharapkan Objektif lapisan reservoir ini harus ditentukan pada tingginya kedalaman yang

    diharapkan akan dicapai oleh pemboran, hal mana diperoleh dari perhitungan kecepatan

    rambat seismic.

    8.3.2.5 Kedalaman Puncak Formasi yang Akan Ditembus

  • Juga dalam prognosis ini harus kita tentukan formasi-formasi mana yang akan dilalui

    bor, maka kedalaman puncak (batas) formasi ini harus ditentukan dari data seismik.

    8.3.2.6 Jenis Survai Lubang Bor yang Akan Dilaksanakan Survai ini meliputi penglogan lumpur, penglogan keratin sumur, penglogan listrik,

    penglogan radioaktif dan sebagainya. Untuk pemboran explorasi sebaiknya dilakukan

    penglogan yang lengkap, misalnya saja log induksi baku (standard), log sonic, log densitas,

    dipmeter dan sebagainya. Selain itu juga harus direncanakan apakah akan dilakukan

    pengambilan inti atau tidak. Dalam hal ini para ahli geologi juga harus dapat meramalkan

    antara lain :

    a. Kedalaman terdapatnya kehilangan sirkulasi

    b. Kedalaman terdapatnya gas tekanan tinggi

    c. Kedalaman terdapatnya pemasukan air yang besar

    Penilaian terakhir dan ketentuan akan dibor atau tidaknya prospek itu haruslah mendapatkan

    persetujuan dari dewan direksi atau dewan pemegang saham, antara lain direktur explorasi di

    kantor pusat.

    8.3.3 Acara Pemboran Lubang Kosong Acara pemboran lubang kosong adalah suatu program yang menitik beratkan

    pemboran khusus untuk mendapatkan data geologi secra luas, tetapi dengan harapan bahwa

    salah satu daripada pemboran akan menghasilkan minyak. Dari hasil suatu rencana lubang

    kosong dapat dilakukan suatu studi mengenai kemungkinan terdapatnya minyak tersebut

    secara lebih teliti dan kemudian dari pengetahuan ini acara dapat diarahkan kepada daerha-

    daerah begitu saja.

    8.4 Pemboran Explorasi Pemboran explorasi merupakan puncak seluruh kegiatan explorasi dan pekerjaan ini

    biasanya dilakukan dengan kerjasama antara bagian explorasi dengan bagian pemboran dan

    dikoordinasikan oleh manager explorasi. Pemboran expolrasi ini tetap merupakan pekerjaan

    geologi dan selama pemboran berlangsung, seorang ahli geologi harus menjaga atau

    menungguinya. Tugas seorang ahli geologi jaga sumur ini antara lain adalah :

    a. Memeriksa dan member keratin sumur serta memplotnya dalam suatu log litologi.

    b. Menentukan apakah batas formasi telah dicapai pada waktu pemboran berlangsung.

  • c. Menentukan dan memberitakan tercapainya jalur-jalur yang menarik perhatian atau

    memperlihatkan adanya tanda-tanda minyak.

    d. Menentukan apakah pemboran harus dihentikan ataukah harus dilakukan

    pengambilan innti dan sebagainya.

    e. Menyaksikan dilaksanakannya penglogan listrik oleh perusahaan jasa teknik.

    f. Mengadakan analisa terhadap log listrik, log litologi untuk penentuan zona-zona

    yang diharapkan menghasilkan minyak.

    g. Penentuan selang-selang yang harus dilakukan perforasi dan pengujian akan adanya

    minyak dan gas bumi.

    Semua hasil pemboran sumur ini setiap hari harus dilaporkan ke manager explorasi yang

    memberikan keputusan dilaksanakan atau tidaknya saran si ahli geologi jaga sumur ini.

    8.4.1 Hasil Suatu Pemboran Explorasi Hasil suatu pemboran explorasi itu dapat digolongkan sebagai berikut :

    A. Penemuan Baru (discovery)

    Penemuan suatu sumur minyak baru dapat berbagai macam, antara lain :

    a. Sumur yang memproduksi minyak secara menguntungkan.

    b. Sumur yang menghasilkan minyak secara tidak menguntungkan.

    c. Sumur gas, yang juga bisa merupakan sumur gas yang komersiil.

    B. Lubang kosong atau lubang kering

    Suatu lubang kosong dapat juga berupa lubang pemboran yang bersifat :

    a. Lubang sumur yang memperlihatkan tanda-tanda adanya gas dan minyak.

    b. Sumur yang kering sama sekali.

    c. Kegagalan mekanik

    8.4.1.1 Penemuan Sumur minyak yang berproduksi secara ekonomis dan yang tidak ekonomis. Suatu

    sumur dapat dinyatakan berproduksi secara ekonomis atau tidak ekonomis, tergantung

    kepada letak geografi daerah tempat sumur itu dibor. Untuk mengetahui besar kecilnya

    produksi yang didapatkan dari suatu sumur dilakukan suatu pengujian produksi yang

    dilakuakn dalam jangka waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, dengan mempelajari

    geologi serta berbagai factor penyebab terdapatnya minyak bumi, suatu prospek yang baru

    dapat diharapkan untuk mendapatkan minyak yang bersifat produktif.

  • 8.4.1.2 Sumur Kosong Suatu lubang kosong harus ada sebabnya, atau setidak-tidaknya harus diterangkan

    mengapa lubang tersebut tidak menghasilkan minyak. Suatu lubang kosong belum tentu

    menunjukkan tidak adanya minyak dalam perangkap. Beberapa kemungkinan penyebabnya

    adalah sebagai berikut :

    a. Gagal untuk mengenal adanya zona-zona minyak dan gas didalam sumur tersebut.

    b. Posisi perangkap telah bergeser atau jalannya pemboran telah menggeser.

    c. Tidak ada minyak dan gas dalam perangkap. Hal ini dapat terjadi karena :

    1. Memang minyak dan gas bumi tidak terbentuk karena fasies disini tidak

    menguntungkan untuk pembentukan inyak dan gas bumi.

    2. Pembentukan perangkap terlambat, sehingga minyak bumi yang terbentuk di

    daerah tersebut telah bermigrasi ke perangkap lain.

    3. Minyak bumi memang telah terjebak dalam perangkap, akan tetapi oleh

    gradient hidrodinamik kemudian terusir kembali sehingga tidak didapatkan

    minyak dan gas bumi.

    d. Tidak ada perangkap reservoir. Dapat saja kita meleset dalam meramalkan

    penyebaran batuan reservoir. Hilangnya perangkap reservoir pada tempat

    pemboran itu bisa disebabkan karena :

    a. Perubahan fasies batuan reservoir menjadi batuan non reservoir.

    b. Tidak ada perangkap pada lokasi pemboran. Hal ini memang bisa terjadi

    karena :

    1. Kecerobohan dalam pemetaan dan penentuan lokasi.

    2. Adanya sesar naik, sehingga perangkap tersebut hanya bersifat pada

    permukaan saja.

    3. Salah penentuan lokasi, misalkan pengukuran yang tidak cermat.

    8.4.1.3 Kegagalan Mekanik Seringkali pemboran explorasi tidak dapat mencapai objektifnya, disebabkan karena

    kegagalan mekanik. Kegagalan itu dapat disebabkan oleh beberapa faktor misalnya :

    a. Serpih yang terus-menerus mengembang.

    b. Peledakan lubang sumur (blow out).

    c. Bor terus menerus terjepit dan patah sehingga pemboran tidak bisa dilaksanakan

    seterusnya.

  • Gagalnya suatu explorasi karena kesulitan mekanik tidaklah berarti bahwa tidak ada minyak

    di daerah tersebut. Malah sebetulnya harapan ditemukan minyak di daerah tersebut adalah

    sangat besar. Akan tetapi kita harus meninjau kembali mengenai teknologi pemboran untuk

    daerah yang sulit itu.

    8.4.2 Laporan Pemboran (Well Resume) Bagian geologi daripada laporan itu menyangkut antara lain :

    a. Nama sumur dan alas an untuk melakukan pemboran pada lokasi ini.

    b. Letak geologi regional serta geologi local sumur tersebut.

    c. Stratigrafi yang didapatkan berdasarkan pemboran (biasanya dilampirkan suatu log

    majemuk dari pemboran).

    d. Interpretasi struktur sebagaimana didapatkan dari pemboran tersebut.

    e. Data laboratorium serta hasil analisa dari semua jasa teknik.

    f. Deskripsi lengkap dari sumur pemboran dan berbagai contoh lumpur.

    Seorang ahli geologi jaga sumur harus membuat suatu log majemuk yang merupakan

    integrasi log contoh batuan, log listrik, pemerian inti, pemerian inti dinding sampingan dan

    juga hasil analisa paleontology, ptrografi, dan sebagainya.

    8.5 Pengembangan dan Reevaluasi Jika suatu lapangan minyak ditemukan, maka haruslah direncanakan

    pengembangannya untuk diexploitasi. Sebelum penemuan lapangan baru ini diserahkan pada

    bagian exploitasi, maka bagian explorasi masih harus menentukan batas lapangan, dengan

    suatu rencana pemboran semi explorasi.

    8.5.1 Geologi Produksi Tugas seorang ahli geologi pada umumnya adalah :

    a. Menentukan bentuk geometri dan kelangsungan lapisan reservoir yang produktif dan

    mengandung minyak.

    b. Bersama-sama ahli teknik reservoir membantu menentukan besar cadangan atau jenis

    cadangan yang didapatkan pada lapangan itu.

    c. Membantu menentukan lokasi pemboran pengembangan dan selangnya, untuk

    melakukan produksi secara efisien.

  • d. Mencari akumulasi baru secara extensive atau penerusan dari lapangan yang sedang

    diexploitasikan sebagai akibat penentuan bentuk geometri lapisan reservoir, dengan

    memproyeksikannya ke luar daerah yang diketahui.

    8.5.2 Revaluasi Daerah Hasil suatu acar pemboran explorasi memberikan tambahan data yang berharga, dan

    jelas harus dipelajari serta ditambahkan pada data yang telah ada untuk mengadakan

    revaluasi. Penampang geologi baru dapat dibuat, begitupun peta fasies dan peta lainnya perlu

    direvisi, dan pengertian yang lebih baik didapatkan untuk merevaluasi daerah secara lebih

    mendalam akan berbagai kemungkinan akumulasi minyak dan gas bumi.

    Hasil dari studi dan research dapat diintegrasikan menjadi suatu basin study. Dengan

    demikian hasil suatu usaha explorasi selain menghasilkan minyak bumi yang penting bagi

    perkembangan ekonomi, juga menghasilkan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan geologi.