hubungan antara fear of missing out dengan … · 11. bem usd kabinet driyarkara, ikatan lembaga...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN ANTARA FEAR OF MISSING OUT DENGAN
KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PENGGUNA INSTAGRAM PADA
MASA TRANSISI MENUJU DEWASA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Angga Dwi Putra
NIM : 139114166
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERS&TUJUAN DOSEN PEMBIMBING
IIUBT}NGAh{ ANTARA FEAR AF MISSING OTITDENGAN
KESEJAHTTRAAh{ PSKOLOGIS PENGGTINA INSTAGRAM PADA
*IASA TRANSISI MEI\IIJJU NEWASA
Disusun Oleh:
gEp {f _f:_ Eryr:., R b7^tr
G)"roK{a*
Pembimbing Skripsi
Paulus Eddv S ranssd:.,.'! I .try ?fll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
HT]BTJNGAI\ ANTARA FEAR OF MISSING OUT DENGANKESEJAHTERAAhI PSIKOLOGIS PENGGTJNA INSTAGRAM PADA
MASA TRANSISI MENUJU DEWASA
Dipersiapkan dan Ditulis Oleh:
AnggaDwi Putra
NIM: l39ll4l66
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal:
Penguji I
Penguji 2
Penguji 3
Ilan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji :
Nama Lengkap
Paulus Eddv Suhartanto. M. Si.
Robertus Landung Eko Prihatmoko, M.Psi.
Monica E. Madyaningrum, Ph.D.
Yogy*akartq tI ? ii,u,'. ?018
Fakultas Psikologi
Ijniversitas Sanata Dharma
da Tansan
#--4 FFI*rr-\Lf-s'E^47' G) Sg\Fs
i-F'E4*r,. A -.of.*o
"6i:l';SF" tik Kristiyani, M.
11I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Vita Est Milita
(Hidup Adalah Perjuangan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Untuk siapapun yang membutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuatkarya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutrpan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,2Mei 2018
Peneliti,
&rrcpFtuo\Angga Dwi Putra
VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA FEAR OF MISSING OUT DENGAN
KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PENGGUNA INSTAGRAM PADA
MASA TRANSISI MENUJU DEWASA
Angga Dwi Putra
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Fear of missing out (FoMO)
dengan kesejahteraan psikologis pengguna instagram pada masa transisi menuju dewasa. Hipotesis
penelitian ini adalah FoMO memiliki hubungan negatif dengan kesejahteraan psikologis pengguna
instagram pada masa transisi menuju dewasa. Subjek penelitian ini berjumlah 405 orang pengguna
instagram yang berada pada rentang usia 18-25 tahun. Instrumen yang digunakan untuk mengukur
data adalah skala adaptasi FoMO milik Przybylski et all dan skala kesejahteraan psikologis milik
Carol Ryff. Skala FoMO memiliki 7 item dengan koefisien reliabilitas α =0,790 dan skala
kesejahteraan psikologis berjumlah 36 item dengan koefisien reliabilitas α =0,919. Rentang
korelasi item-total (rit) skala FoMO adalah 0,347 sampai 0,655 dan rentang korelasi item-total total
(rit) skala kesejahteraan psikologis adalah 0,292 sampai 0,733. Teknik analisis data menggunakan
uji korelasi Spearman’s rho karena sebaran data tidak normal. Penelitian ini menghasilkan korelasi
r=-0,425 dan nilai signifikansi p=0,000<0,05. Hasil ini menunjukkan adanya hubungan negatif dan
signifikan antara FoMO dan kesejahteraan psikologis. Hal ini menunjukkan semakin tinggi FoMO,
maka semakin rendah kesejahteraan psikologis pengguna instagram pada masa transisi menuju
dewasa.
Kata kunci: FoMO, Kesejahteraan Psikologis, Pengguna Instagram, Masa Transisi Menuju
Dewasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE RELATION BETWEEN FEAR OF MISSING OUT AND
PSYCHOLOGICAL WELLBEING INSTAGRAM USER IN EMERGING
ADULTHOOD
Angga Dwi Putra
ABSTRACT
This research aims to know the correlation between the fear of missing out (FoMO) and the
psychological wellbeing of instagram users who are in the emerging adulthood. The hypothesis of
this study is that FoMO has negative relationships with psychological wellbeing of instagram users
who are in the emerging adulthood. This research studies 405 instagram users who are at the age
between 18-25 years old. Data instrument used in this research is adapted from FoMO scale
(Przybylski et all) and Ryff’s psychological wellbeing scale. FoMO Scale has 7 items with
reliability coefficient α = 0,790 and psychological wellbeing scale has 36 items with reliability
coefficient α = 0,919. Range of item-total correlation (rit) of foMO scale was 0,347 to 0,655 and
range of item-total correlation (rit) of psychological wellbeing scale was 0,292 to 0,733.
Spearman's rho correlation test is used as data analysis technique because the data distribution are
not normal. This research showed the value of correlation was r= -0,425 with significance level
p=0,000<0,05. This result showed there is negative correlation and significance between FoMO
and psychological wellbeing on instagram users. It was means that the higher level of FoMO, the
lower level of psychological wellbeing of instagram users in emerging adulthood.
Keywords: FoMO, Psychological wellbeing, Instagram user, Emerging adulthood.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Angga Dwi Putra
Nomor Mahasiswa : 1391 14166
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma katya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN ANTARA FEAR OF MISSING OUTDENGAN
KE S EJAHTERAAN PSIKOLOGIS PENGGUNA INSTAGRAM PADA
MASA TRANSISI MENUJU DEWASA
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya, di internet atau media lain untuk kepentingan akadernis tanpa perlu
meminta izin dari saya maupun mernberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pemyataan ini yang saya
buat sebenarnva
Dibuat di Yogy*arta
Pada tanggal: 2 Mei 2018 .
Yang menyatakan,
\'y{rtir$Lffi,nt.i
ix
(Angga Dwi Putra)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat, rahmat, dan penyertaan-Nya selama proses penulisan skripsi,
sehingga penulis dapat mengerjakannya sampai selesai. Terimakasih kepada
Bapak-Ibu sehingga saya dapat hadir, berkarya dan menikmati dunia ini.
Terimakasih kepada Romo Bonifasius Hudiono, Pr yang menjadi bapak, pendidik,
penuntun, penasehat, pendukung (moral dan material) sejak saya lulus SMP
hingga saat ini. Terimakasih juga untuk Alfonsa Gredya Vania Cindy Axela yang
dengan sabar menghadapi idealisme, mengingatkan, dan membangkitkan
optimisme penulis.
Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Johanes Eka Priyatma, Ph.D, selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang dengan sabar memberikan waktu dan atensi
untuk berdiskusi selama ini.
2. Romo. Patrisius Mutiara Andalas, SJ, SS, STD, yang telah membimbing,
menuntun selama saya diberikan kesempatan memimpin di BEM USD.
3. Ibu Dr. Titik Kristiyanti, M. Psi. selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si. Selaku Wakil Dekan Fakultas Psikologi dan
pembimbing ketika persiapan Olimpiade Psikologi Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum, Ph.D. selaku Kepala Program
Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Ibu Passchedona Henrietta P. D. A. D. S., S. Psi., M. A. selaku Wakil
Kepala Program Studi Fakultas Psikologi.
7. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, S. Psi., M. Si. sebagai Dosen Pembimbing
Skripsi yang dengan sabar dan telaten membimbing penulis sehingga
skripsi dapat selesai.
8. Bapak Robertus Landung Eko Prihatmoko, M. Psi., selaku Dosen
Pembimbing Akademik (2013-2016).
9. Bapak Drs. H. Wahyudi, M. Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik
10. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah
membagikan ilmu pengetahuan dan berbagai pengalamannya selama
peneliti menempuh perkuliahan.
11. BEM USD Kabinet Driyarkara, Ikatan Lembaga Mahasiswa (ILM)
APTIK, Gerakan Masyarakat Bhinneka (GMB) Yogyakarta, SEKARNI,
Taruna Merah Putih (TMP) Yogyakarta, Nutrifood, yang telah menjadi
wadah untuk saya berkembang secara softskill khususnya bidang
kepemimpinan.
12. Kak Anita Gultom, mentor yang senantiasa memberikan arahan dan
nasihat.
13. Mas Koko Edwin. Terimakasih karena sudah menjadi teman yang sabar
dan telaten dalam mengajari penulis SPSS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
14. Seluruh responden yang telah mengisi skala penelitian. Terimakasih atas
waktu yang telah diluangkan dan jawaban yang jujur apa adanya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih memiliki banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca yang dapat membuat skripsi ini menjadi lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH ........................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................ 9
C. TUJUAN PENELITIAN ....................................................................... 10
D. MANFAAT PENELITIAN .................................................................... 10
1. Manfaat Teoritis ............................................................................... 10
2. Manfaat Praktis ................................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kesejahteraan Psikologis ..................................................................... 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Definisi Kesejahteraan Psikologis ................................................... 11
2. Dimensi-Dimensi Kesejahteraan Psikologis ................................... 13
3. Faktor-faktor Kesejahteraan Psikologis .......................................... 16
B. Fear of Missing Out ............................................................................. 18
1. Definisi Fear of Missing Out ......................................................... 18
2. Indikator-indikator Fear of Missing Out ........................................ 20
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fear of Missing Out ............... 21
4. Dampak Fear of Missing Out ......................................................... 22
C. INSTAGRAM ...................................................................................... 23
D. MASA TRANSISI MENUJU DEWASA ............................................ 25
E. DINAMIKA ANTAR VARIABEL ..................................................... 26
F. SKEMA HUBUNGAN ANTAR VARIABEL .................................... 30
G. HIPOTESIS PENELITIAN ................................................................ 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN................................................................................ 32
B. VARIABEL PENELITIAN ..................................................................... 32
1. Variabel Dependen ........................................................................ 32
2. Variabel Independen ..................................................................... 32
C. DEFINISI OPERASIONAL ..................................................................... 32
1. Fear of Missing Out....................................................................... 32
2. Kesejahteraan Psikologis............................................................... 33
D. SUBJEK PENELITIAN .......................................................................... 34
E. INSTRUMEN PENELITIAN ................................................................... 34
1. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 34
2. Alat Pengumpulan Data ............................................................... 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
F. KUALITAS ALAT UKUR ...................................................................... 40
1. Validitas ........................................................................................ 40
2. Seleksi Item ................................................................................... 41
3. Reliabilitas ..................................................................................... 43
G. ANALISIS DESKRIPTIF ........................................................................ 44
H. PROSEDUR PENGAMBILAN DATA .................................................. 45
I. ANALISIS DATA ................................................................................... 45
1. Uji Asumsi ................................................................................... 45
2. Uji Hipotesis ................................................................................ 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................................ 47
B. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN ................................................. 47
C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN ..................................................... 51
D. HASIL PENELITIAN .......................................................................... 53
1. Uji Asumsi ................................................................................... 53
2. Uji Hipotesis Mayor ..................................................................... 56
3. Uji Hipotesis Minor ..................................................................... 57
E. PEMBAHASAN .................................................................................. 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN ....................................................................................... 65
B. SARAN .................................................................................................... 65
1. Bagi Pengguna Media Sosial Instagram ............................................. 65
2. Bagi Pemerintah dan Perusahaan Media Sosial.................................. 66
3. Bagi Penelitian Selanjutnya ............................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
LAMPIRAN .......................................................................................................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel. 1 : Pemberian nilai skor pada Skala Likert FoMO .................................. 36
Tabel. 2 : Sebaran item skala FoMO sebelum Try Out........................................ 36
Tabel. 3 : Pemberian nilai skor pada Skala Likert Kesejahteraan Psikologis ...... 37
Tabel. 4 : Sebaran item skala Kesejahteraan Psikologis ...................................... 38
Tabel. 5 : Sebaran item skala Kesejahteraan Psikologis sebelum Try Out .......... 40
Tabel. 6 : Sebaran item skala FoMO setelah Try Out .......................................... 42
Tabel. 7 : Sebaran item skala Kesejahteraan Psikologis setelah Try Out ............ 43
Tabel. 8 : Deskripsi Jenis Kelamin Subjek .......................................................... 47
Tabel. 9 : Deskripsi Usia Subjek .......................................................................... 48
Tabel. 10 : Deskripsi Lama Penggunaan Instagram Subjek .................................. 48
Tabel. 11 : Deskripsi Waktu Subjek dalam Menggunakan Instagram Sehari........ 49
Tabel. 12 : Deskripsi Waktu Subjek Untuk Menulis caption dan mengedit
foto/video ............................................................................................. 49
Tabel. 13 : Deskripsi Akun Instagram yang Diikuti Subjek .................................. 50
Tabel. 14 : Deskripsi Penggunaan Hashtag (#) Subjek .......................................... 50
Tabel. 15 : Data Empirik Skala FoMO .................................................................. 51
Tabel. 16 : Data Empirik Skala Kesejahteraan Psikologis ..................................... 52
Tabel. 17 : Uji Normalitas ...................................................................................... 54
Tabel. 18 : Uji Linieritas ........................................................................................ 55
Tabel. 19 : Uji Hipotesis Mayor ............................................................................. 56
Tabel. 20 : Uji Hipotesis Minor ............................................................................. 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : SKALA UJICOBA PENELITIAN .................................. 73
LAMPIRAN 2 : RELIABILITAS SKALA KESEJAHTERAAN
PSIKOLOGIS DAN FOMO ........................................... 92
LAMPIRAN 3 : SKALA PENELITIAN .................................................. 104
LAMPIRAN 4 : HASIL MEAN TEORITIK DAN MEAN EMPIRIK .... 117
LAMPIRAN 5 : HASIL UJI NORMALITAS .......................................... 119
LAMPIRAN 6 : HASIL UJI LINIERITAS .............................................. 121
LAMPIRAN 7 : HASIL UJI HIPOTESIS MAYOR ................................ 123
LAMPIRAN 7 : HASIL UJI HIPOTESIS MINOR .................................. 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu hasil dari perkembangan teknologi adalah hadirnya
beraneka ragam media sosial. Media sosial merupakan komunitas virtual
berbasis website yang memungkinkan untuk membuat profil individu
maupun publik (Oberst, Wegmann, Stodt, & Brand, 2017). Kehadiran
media sosial menyediakan ruang bagi seseorang untuk melakukan
komunikasi aktif dengan orang lain dan memudahkan dalam mengakses
informasi baru (Burke, Marlow, & Lento, 2010). Pendapat senada
diungkapkan oleh Przybylski, Murayama, Dehaan, dan Gladwell (2013)
yang mengatakan media sosial memudahkan seseorang dalam mengakses
informasi yang sedang terjadi terkait aktivitas, kegiatan, dan percakapan.
Media sosial menarik perhatian orang-orang pada masa ini karena
dapat digunakan sebagai sarana yang mudah dan penting untuk menjaga
koneksi sosial serta memuaskan kebutuhan sosial seseorang (Shapiro dan
Margolin, 2013; Lee dan Chiou, 2013). Media sosial menarik karena
memiliki fungsi untuk membangun identitas sosial dan memenuhi
kebutuhan popularitas (Oberst, Renau, Chamarro, dan Carbonell, 2016;
Utz, Tanis, dan Verm eulen, 2012). Hal ini menyebabkan media sosial
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam banyak hal pada kehidupan
(Lenhart, 2015; Sampasa-Kanyinga & Lewis 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Media sosial memberikan kemudahan dalam mengakses dan
menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung yang menarik sehingga
pengguna memiliki kecenderungan untuk berinteraksi sosial dan
terhubung dengan teman-teman, keluarga, dan kerabat melalui gadget
mereka. Alt (2015) mengatakan generasi millennial saat ini memiliki
karakteristik untuk senantiasa terhubung dengan teknologi informasi dan
mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi untuk mengerjakan banyak
tugas dalam satu waktu. Gemmill & Peterson dalam Alt (2015)
mengatakan kehadiran media sosial di satu sisi juga membantu seseorang
untuk mendapatkan dukungan sosial ketika sedang mengalami stres,
masalah pribadi, kesulitan akademik, dan tekanan sosial.
Terdapat beraneka ragam bentuk media sosial yang digunakan saat
ini, salah satunya adalah Instagram. Instagram merupakan platform yang
memungkinkan seseorang untuk mengambil, mengedit, dan mengunggah
foto serta video dengan mudah dan dalam satu rangkaian. Per September
2017, Instagram memiliki 500 juta pengguna aktif harian (Balakrishna &
Boorstin, 2017). Informasi yang peneliti dapatkan menunjukkan bahwa
jumlah pengguna Instagram di Indonesia mencapai lebih dari 45 juta orang
(Ali & Hidayat, 2017). Jumlah ini akan terus meningkat karena Instagram
senantiasa berinovasi memberikan fasilitas-fasilitas yang menarik. Situs
tersebut juga menginformasikan bahwa pengguna Instagram di Indonesia
sangat produktif dalam menciptakan dan mengunggah foto atau video.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pengguna di Indonesia menghasilkan Instagram Story, salah satu
layanan dalam Instagram, terbanyak di dunia, jumlahnya dua kali lipat
dibanding rata-rata global (Ali & Hidayat, 2017). Berdasarkan data yang
dikumpulkan dari perusahaan penyedia data statistik untuk kepentingan
bisnis, NapoleonCat menunjukkan setidaknya terdapat 40% dari pengguna
Instagram di Indonesia atau sekitar 18 juta pengguna di Indonesia berada
pada rentang usia 18-25 tahun (napoleoncat, 2017). Berdasarkan fakta
tersebut, pengguna Instagram di Indonesia masih masuk dalam emerging
adulthood atau masa transisi menuju dewasa.
Masa transisi menuju dewasa merupakan masa perkembangan
seseorang yang terjadi pada usia 18-25 tahun (Arnett, 2000). Masa ini
muncul setelah seseorang melepaskan masa remaja tetapi belum memiliki
tanggung jawab sebagai orang dewasa. Masa ini ditandai dengan semangat
seseorang dalam mengeksplorasi kesempatan-kesempatan yang ada di
sekitarnya dalam hal percintaan, pekerjaan, maupun cara pandangannya
terhadap dunia (Arnett, 2000). Sependapat dengan pernyataan tersebut,
Berk (2012) mengatakan, umumnya orang-orang pada masa transisi
menuju dewasa senantiasa mengeksplorasi potensi-potensi dirinya dalam
upaya untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik dan sesuai
dengan minatnya. Usaha tersebut sekaligus berperan bagi kemajuan
identitas seseorang. Kemp (2017) mengatakan rata-rata durasi penggunaan
media sosial dalam sehari adalah 3 jam 16 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Dalam upaya mencegah terjadinya tindakan dan dampak negatif
penggunanya, Instagram telah menyediakan layanan yang memungkinkan
seseorang melaporkan sesuatu yang berisikan tentang hal-hal yang
melanggar aturan hukum. Instagram menyediakan tata cara melaporkan
unggahan yang berisikan penyalahgunaan, spam, berita bohong, dan ujaran
kebencian. Instagram tidak segan untuk menutup akun yang memiliki
konten melanggar ketentuan dan hukum yang berlaku.
Pemerintah juga memiliki Undang-Undang Informasi dan
Transaksi Elektronik (UU ITE) yang mengatur perilaku pengguna internet
di Indonesia. Dengan adanya UU ITE, aparat penegak hukum memiliki
wewenang yang besar untuk menangkap pelaku penyalahgunaan informasi
dunia maya. Haidar (21) ditangkap oleh Unit IV Cyber Crime Subdit II
Ditreskrimsus Polda Jatim karena telah melakukan tindakan pidana
menyebarkan berita SARA. Pelaku mengunggah konten negatif dan ujaran
kebencian terhadap Presiden dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia
melalui akun instagramnya, @haidar_bsa (Fahlevi, 2017). Seorang
mahasiswa bernama Dodik Ihwanto ditangkap polisi karena telah
melakukan penghinaan terhadap Ibu negara Iriana Jokowi. Melalui akun
instagramnya @warga_biasa, Dodik mengunggah foto ibu Iriana Jokowi
dengan kalimat yang menghina (Habibie, 2017). Alasan kedua pelaku,
yaitu untuk mengkritik dan menunjukkan sikap tidak senang pada
pemerintah menggunakan ujaran kebencian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Perilaku di atas menunjukkan bahwa pelaku memiliki kemampuan
yang rendah dalam penguasaan lingkungan dan relasi dengan orang lain.
Kedua kemampuan tersebut merupakan bagian dari dimensi psychological
wellbeing (Ryff, 1995). Psychological wellbeing (yang selanjutnya akan
disebut kesejahteraan psikologis) adalah kemampuan seseorang untuk
mengenali diri dan mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang
dimiliki (Ryff, 1995). Kesejahteraan psikologis sendiri secara umum
didefinisikan sebagai kemampuan seseorang berusaha berfungsi
sepenuhnya dan menunjukkan potensi yang unik dalam dirinya (Ryff,
1995).
Ryff (2014) mengatakan bahwa secara konseptual kesejahteraan
psikologis memiliki perbedaan dengan subjective wellbeing. Kesejahteraan
psikologis menekan pada perspektif eudaimonia yang artinya
kesejahteraan diperoleh ketika seseorang menerima dirinya dan bertindak
dengan nilai-nilai yang bermakna, bertujuan, dan membawa kesejahteraan
bagi orang lain (Ryff, 2014). Ryff (2014) mengatakan eudaimonia
memiliki persamaan konsep dengan self-actualization milik Maslow dan
fully functioning person milik Roger. Sedangkan subjective wellbeing
menekan pada perspektif hedonic yang artinya kesejahteraan didapatkan
oleh seseorang ketika menilai hidupnya memuaskan dan lebih banyak
merasakan perasaan positif (senang, puas) dibandingkan perasaan negatif
(sedih) (Diener, 1984).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Kesejahteraan psikologis memiliki enam dimensi (Ryff, 1995).
Pertama, self-acceptance yang berarti memiliki pengetahuan dan
penerimaan terhadap diri mereka sendiri, termasuk kesadaran akan
keterbatasan personal. Kedua, positive relation with others yang tampak
dari kedalaman hubungan yang seseorang miliki dengan orang lain.
Ketiga, autonomy yang memiliki arti apakah seorang individu memiliki
keyakinan dengan diri mereka sendiri. Keempat, environmental mastery
yang diartikan sebagai kemampuan individu untuk mengelola situasi
kehidupannya dengan baik. Kelima, purpose in life yang merupakan
sejauh mana individu merasa hidup mereka memiliki makna, tujuan dan
arahan. Keenam, personal growth yang merupakan kemampuan individu
untuk memanfaatkan bakat dan potensi.
Berdasarkan rangkuman Carol Ryff (2014) keenam dimensi
tersebut menunjukkan kesejahteraan psikologis menjadi isu yang penting
untuk diteliti karena memiliki perbedaan dari kesejahteraan lainnya.
Kesejahteraan psikologis yang rendah sering dikorelasikan dengan
berbagai dampak negatif. Penelitian yang dilakukan oleh Qutaiba & Tamie
(2013) menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis memiliki korelasi
negatif dan signifikan dengan agresi. Hal ini secara tidak langsung
disebabkan perasaan negatif, tidak bahagia dalam berinteraksi dengan
orang lain, dan kontrol diri yang rendah (Qutaiba & Tamie, 2013).
Penelitian lain mengungkapkan kesejahteraan psikologis berhubungan
negatif dengan kecenderungan neurotik (Ryff, 2014). Dengan demikian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
seseorang yang rendah pada semua dimensi kesejahteraan psikologis
memiliki kecenderungan neurotik yang tinggi.
Terdapat beberapa penelitian yang mengorelasikan kesejahteraan
psikologis dengan berbagai variabel seperti perkembangan (Cheng, 2009),
penuaan (Ward, 2010), kepribadiam (Schmutte & Ryff, 1997),
pengalaman keluarga (Crespo, Kielpikowski, Pryor, & Jose, 2011), dan
kecemasan (Heidrich, 1995). Terdapat fenomena yang berkaitan dengan
kecemasan, yaitu Fear of missing out (FoMO). Penelitian ini akan
berfokus pada FoMO karena FoMO menjadi tanda kesejahteraan
psikologis seseorang cenderung negatif (Beyens et al, 2016). Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Alt (2016) menunjukkan bahwa
meningkatnya FoMO membuat seseorang memiliki emosi negatif,
penguasaan lingkungan rendah, dan relasi negatif dengan orang lain.
FoMO dipaparkan sebagai ketakutan seseorang akan kehilangan
kesempatan sosial sehingga mendorong untuk selalu terkoneksi secara
terus menerus dengan orang lain dan mengikuti berita terbaru tentang
segala sesuatu yang orang lain lakukan (Przybylski et al, 2013). Perasaan
takut, cemas dan khawatir yang muncul tersebut membuat seseorang tidak
mampu untuk menguasai lingkungan, menjalin relasi positif dengan orang
lain, dan penerimaan diri (Beyens et al, 2016). Seseorang yang memiliki
tingkat FoMO tinggi akan merasa cemas, khawatir berlebihan dan
menganggap bahwa orang lain sedang melakukan kegiatan yang sangat
menyenangkan (Przybylski et al, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Penelitian lain yang dilakukan Adams, Williford, Vaccaro, Kisler,
Francis, & Newman (2016) melaporkan FoMO menyebabkan pelajar
menunda waktu untuk tidur. Mereka takut untuk segera tidur karena
sesuatu yang menyenangkan dan penting mungkin akan terjadi terlebih
ketika mengetahui teman sosial media mereka sedang melakukan aktivitas
lain. Hal senada diungkapkan oleh Przybylski et al (2016) yang
menyatakan individu dengan tingkat FoMO yang tinggi lebih cenderung
mengalami perasaan bermacam-macam ketika menggunakan media sosial
sehingga mendorong seseorang untuk selalu terkoneksi. Penelitian yang
dilakukan Lai, Altavilla, Ronconi, dan Aceto (2016) terhadap 26 orang
partisipan dengan metode eksperimen menunjukkan FoMO memiliki
hubungan terhadap pengaktifan Lobus temporal tengah bagian kanan.
Individu dengan level FoMO yang tinggi tampaknya memiliki perhatian
besar terhadap pikiran orang lain dan menunjukkan kebutuhan yang tinggi
untuk diterima. Beyens et al (2016) mengatakan terdapat juga hubungan
antara FoMO dan perasaan stres pada seseorang kaitannya dengan
penggunaan sosial media Facebook.
Sejauh ini belum banyak penelitian yang berkaitan dengan ranah
psikologi pada penggunaan Instagram. Salah satu penelitian yang
berkaitan dengan keduannya adalah tentang motivasi pada pengguna
Instagram (Sheldon, Raueshnable, Antony, & Car, 2017). Laporan dari
Royal Society for Public Health, Instagram menempati posisi pertama
yang memberikan dampak negatif terhadap kesejahteraan seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
(RSPH, 2017). Beyens et al (2016) menyarankan kepada penelitian
selanjutnya untuk lebih meneliti hubungan FoMO dengan wellbeing. Oleh
sebab itu hal ini semakin mendorong penelitian saat ini untuk mengetahui
hubungan kesejahteraan psikologis dengan FoMO pengguna Instagram
pada masa transisi menuju dewasa.
B. Rumusan Masalah
Pengguna media sosial instagram di Indonesia didominasi oleh
individu yang berada pada rentang usia 18-25 tahun, yaitu sebesar 18%
atau 18 juta pengguna (napoleoncat, 2017). Menurut teori perkembangan,
usia tersebut masuk pada masa transisi menuju dewasa (Arnett, 2000).
Masa transisi menuju dewasa merupakan suatu masa yang penting bagi
individu untuk mengekplorasi potensi-potensi diri dalam rangka
mempersiapkan masa depan yang lebih baik (Berk, 2012). Individu yang
memiliki kesejahteraan psikologis dengan level yang tinggi memiliki
kemampuan untuk mengenali diri dan membangkan diri sesuai dengan
potensi yang dimiliki (Ryff, 1995). Pada kenyataannya terdapat beberapa
kasus di Indonesia yang menunjukkan rendahnya kesejahteraan psikologis
pengguna instagram pada masa transisi menuju dewasa (Fahlevi, 2017;
Habibie, 2017). Beyens et al (2016) mengatakan FoMO menjadi tanda
kesejahteraan psikologis seseorang cenderung negatif. Berdasarkan
pemaparan tersebut, rumusan masalah yang diajukan oleh peneliti adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Apakah ada hubungan FoMO dengan kesejahteraan psikologis
penggunaan Instagram pada masa transisi menuju dewasa ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan FoMO dengan
kesejahteraan psikologis penggunaan Instagram pada masa transisi menuju
dewasa.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan
dan informasi dalam bidang ilmu Psikologi Sosial dan Psikologi Klinis
tentang hubungan atau korelasi FoMO dengan kesejahteraan
psikologis pengguna Instagram pada masa transisi menuju dewasa dan
menjadi salah satu referensi bagi penelitian lebih lanjut dengan topik
yang sama.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat memberikan wawasan pengetahuan bagi
masyarakat luas khususnya pengguna Instagram pada masa transisi
untuk berefleksi terkait FoMO dan kesejahteraan psikologis. Jika
hipotesis-hipotesis yang diajukan terbukti, penelitian ini dapat
dijadikan acuan pemerintah dan perusahaan media sosial untuk
mempromosikan penggunaan media sosial secara sehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kesejahteraan Psikologis
1. Definisi Kesejahteraan Psikologis
Pada tahun 1980-an sudah mulai dirumuskan tentang fungsi
manusia positif (Ryff, 2014). Pada tahun-tahun berikutnya mulai
berkembang riset berkaitan dengan wellbeing. Walaupun demikian,
sampai tahun 1995, perkembangan pengetahuan psychology wellbeing
senantiasa tertinggal dibanding pengetahuan disfungsi psikologi (Ryff,
1995). Banyaknya studi tentang permasalahan psikologi
mengkerdilkan literatur psikologi positif. Hal ini tampak dari stigma
bahwa seorang dilihat sehat secara mental ketika tidak menderita
kecemasan, depresi dan bentuk gejala gangguan psikologis lainnya
(Ryff, 1995). Oleh sebab itu Ryff memutuskan untuk cenderung
menekuni penelitian tentang psychology wellbeing dengan
menggunakan kalimat yang bernada positif sehingga ada harapan baru
perkembangan fungsi manusia positif.
Secara harfiah psychology wellbeing diartikan sebagai
kesejahteraan psikologis. Sejak dua dekade lalu, Ryff mengajukan
model kesejahteraan psikologis. Ryff (2014) mengatakan dasar
konseptual filosofi dari kesejahteraan psikologis terletak pada
rumusan yang diberikan Aristoteles tentang kebaikan manusia
tertinggi. Arsitoteles menyebutnya dengan eudaimonia (Aristoteles
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dalam Ryff, 2014). Aristoteles mengklaim kebaikan manusia bukan
berupa kebahagiaan, merasa baik-baik saja atau hasrat yang
terpuaskan tetapi aktivitas-aktivitas jiwa yang sesuai dengan
kebajikan, yang oleh Aristoteles dijabarkan bahwa perlu usaha untuk
mencapai yang terbaik. Hal tersebut ada di dalam diri kita.
Eudaimonia berisikan 2 hal esensi: pertama, mengenal diri sendiri,
dan kedua, menjadi diri sendiri. Seiring berjalannya waktu konsep ini
mengalir secara alami pada teori-teori psikologi.
Ryff berpendapat terdapat tiga literatur teori psikologi yang
menjadi pedoman untuk memahami makna kesejahteraan psikologi.
Pertama, psikologi perkembangan menawarkan gambaran tentang
kesejahteraan yang berkembang secara berkelanjutan sepanjang hidup
seseorang. Perspektif ini termasuk model Erikson tentang tahapan
perkembangan psikososial, Buhler tentang kecenderungan dasar hidup
seseorang yaitu mencapai kepenuhan hidup, dan penjelasan Neugarten
tentang perubahan kepribadian pada masa dewasa dan usia tua. Kedua,
psikologi klinis juga menawarkan rumusan kesejahteraan seperti
konsep aktualisasi diri Maslow, pandangan Rogers tentang manusia
yang berfungsi seutuhnya, pandangan Jung tentang Individuasi, dan
konsep Allport tentang kedewasaan atau maturiti. Ketiga, literatur
kesehatan mental mencakup rumusan Jahoda tentang kriteria positif
kesehatan mental dan konsep Birren tentang fungsi positif dalam
kehidupan kelak (Ryff, 1995). Berbagai kerangka fungsi positif di atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dijadikan satu dan disajikan sebagai dasar teori untuk
menggeneralisasi modal multidimensi kesejahteraan. Dimensi tersebut
mencakup penerimaan diri, relasi positif dengan orang lain, otonomi,
penguasaan lingkungan, tujuan hidup, dan pengembangan diri.
Berdasarkan pemaparan di atas, kesejahteraan psikologis adalah
pencapaian seseorang ketika memiliki keyakinan terhadap diri,
mampu mengelola situasi hidup, memanfaatkan bakat dan potensi,
memiliki hubungan dengan orang lain, merasa hidup bermakna dan
bertujuan, serta menerima keadaan diri dengan segala kelebihan dan
kekurangan.
2. Dimensi-Dimensi Kesejahteraan Psikologis
Berdasarkan Carol Ryff dan koleganya dalam Papalia (2007)
berikut ini adalah dimensi-dimensi dari kesejahteraan psikologis:
a. Penerimaan diri
Penerimaan diri dalam hal ini memiliki arti pengetahuan dan
penerimaan terhadap diri sendiri, termasuk kesadaran akan
keterbatasan personal. Individu yang memiliki skor penerimaan
diri yang tinggi memiliki sikap positif terhadap dirinya sendiri,
mengakui dan menerima kualitas baik dan buruk dirinya dan
merasa positif dengan kehidupan pada masa lalunya. Individu
dengan skor penerimaan diri yang rendah merasa tidak puas
dengan diri sendiri, kecewa dengan segala sesuatu yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
terjadi pada masa lalu, bermasalah dengan kualitas pribadi, dan
ingin menjadi orang lain.
b. Relasi positif dengan orang lain
Relasi positif dengan orang lain tampak dari kedalaman
hubungan yang seseorang miliki dengan orang lain. Individu
dengan skor relasi positif yang tinggi memiliki hubungan yang
hangat, memuaskan, dan saling percaya dengan orang lain. Selain
itu prihatin dengan kesejahteraan orang lain, memiliki empati yang
besar, serta kasih sayang dan keintiman dalam berelasi. Individu
dengan skor relasi positif dengan orang lain yang rendah memiliki
sedikit hubungan dekat dan kepercayaan dengan orang lain.
Mereka merasa sulit untuk bersikap hangat, terbuka, dan prihatin
dengan orang lain. Selain itu, mereka cenderung tidak mau
berkompromi untuk mempertahankan ikatan dengan orang lain.
c. Otonomi
Otonomi memiliki arti apakah seorang individu memiliki
keyakinan dengan diri mereka sendiri. Individu dengan skor
otonomi yang tinggi mampu menentukan diri dan independen.
Individu seperti ini mampu menahan tekanan supaya dapat tetap
dapet berpikir dan bertindak dengan tepat. Selain itu individu ini
juga dapat mengatur perilaku dari dalam diri dan mengevaluasi
diri. Individu dengan skor otonomi rendah cenderung
memperhatikan harapan dan evaluasi dari orang lain sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
keputusan penting bergantung pada orang lain. Tekanan sosial
mendorong individu seperti ini berpikir dan bertindak sesuai
keinginan orang lain.
d. Penguasaan lingkungan
Penguasaan lingkungan dalam hal ini diartikan sebagai
kemampuan individu untuk mengelola situasi kehidupannya
dengan baik. Individu dengan skor penguasaan lingkungan yang
tinggi mampu mengontrol kegiatan eksternal yang kompleks,
memanfaatkan kesempatan di sekitar secara efektif, dan mampu
memiliki konteks yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai pribadi.
Individu dengan skor penguasaan lingkungan yang rendah
memiliki kesulitan dalam mengatur urusan sehari-hari, merasa
tidak dapat memperbaiki lingkungan sekitarnya, tidak menyadari
peluang, dan cenderung tidak mampu untuk mengontrol dunia luar.
e. Tujuan hidup
Tujuan hidup merupakan sejauh mana individu merasa hidup
mereka memiliki makna, tujuan dan arahan. Individu yang
memiliki skor tinggi pada tujuan hidup merasa memiliki makna
dari pengalaman masa lalunya, memiliki keyakinan yang memberi
tujuan hidup, dan memiliki tujuan untuk hidup. Individu dengan
skor tujuan hidup rendah cenderung tidak memiliki makna dalam
hidup, memiliki sedikit tujuan hidup, tidak dapat memaknai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
peristiwa kehidupan masa lampau, dan tidak memiliki kepercayaan
yang memberikan makna hidup.
f. Pengembangan diri
Merupakan kemampuan individu untuk memanfaatkan bakat
dan potensi. Individu dengan skor pengembangan diri tinggi
memiliki perasaan terus berkembang, terbuka dengan pengalaman
baru, menyadari potensi yang ada dalam dirinya, dan senantiasa
memperbaiki diri dari waktu ke waktu. Individu dengan skor
rendah pada dimensi ini cenderung stagnan, tidak memiliki daya
untuk memperbaiki diri dari waktu ke waktu, merasa bosan dan
tidak tertarik dengan kehidupan, dan merasa tidak mampu
mengembangkan sikap dan perilaku baru.
3. Faktor-Faktor Kesejahteraan Psikologis
a. Perkembangan dan Usia
Seseorang yang senantiasa mampu menunjukkan kemajuan
dalam melalui tugas perkembangan pada kehidupan dewasa
memiliki hubungan kesejahteraan yang tinggi (Ryff, 2014).
Walaupun demikian penuaan cenderung mengakibatkan penurunan
pada dimensi tujuan dalam hidup dan pertumbuhan pribadi.
Seseorang yang merasa muda tetapi tidak ingin menjadi lebih muda
dilaporkan memiliki kesejahteraan yang tinggi (Ryff, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b. Jenis kelamin
Wanita pada segala usia dilaporkan secara konsisten menilai
diriniya memiliki hubungan positif yang lebih tinggi dibanding pria
dan perempuan cenderung memiliki skor yang tinggi pada
pertumbuhan personal dibanding pria (Ryff, 1995). Untuk keempat
dimensi kesejahteraan psikologi lainnya tidak ada perbedaan
signifikan yang ditunjukkan pria dan wanita.
c. Kepribadian
Psikologi memiliki perhatian tentang hubungan kesejahteraan
dengan perbedaan individual, seperti sifat kepribadian. Dengan
menggunakan model big five ditemukan bahwa keterbukaan pada
pengalaman memiliki hubungan dengan pertumbuhan pribadi,
agreeableness memiliki hubungan dengan relasi positif terhadap
orang lain, dan extraversion, conscientiousness dan neuroticism
semuanya memiliki hubungan dengan penguasaan lingkungan,
tujuan hidup dan penerimaan diri (Ryff, 2014).
d. Social Networking Sites (SNSs)
Kross, Verduyn, Demiralp, Park, Lee, Lin, Shablack, Jonides,
Ybarra (2013) mengatakan bahwa penggunaan SNSs berpotensi
berdampak membahayakan bagi kesejahteraan seseorang. Terdapat
hubungan antara stress dengan ketakutan ketika seseorang tidak
terkoneksi (Beyens et al, 2016). Dilaporkan juga remaja mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
gangguan tidur disebabkan memiliki dorongan kuat untuk
menggunakan SNSs sepanjang waktu (Adams et al, 2016).
B. Fear of Missing Out
1. Definisi Fear of Missing Out
Turkle dalam Przybylski et al (2013) mengatakan kemajuan
teknologi memediasi komunikasi dan membawa dampak positif
maupun negatif. Dia berpendapat seseorang yang tertambat pada
teknologi akan selalu berusaha untuk berkomunikasi dan terhubung
melalui teknologi tersebut sehingga seringkali mengganggu
pengalaman sosial yang secara nyata sedang terjadi. Kecenderungan
seseorang untuk berusaha selalu terhubung karena takut akan
kehilangan momen disebut fear of missing out (FoMO).
FoMO merupakan konstruk kepribadian yang relatif baru
sehingga sangat sedikit literatur dan teori pendukung yang tersedia
(Oberst et al, 2017). Tidak diketahui pasti kapan istilah ini muncul
tetapi laporan FoMO dibahas oleh dua jurnalis The New York Times
(Wortham, 2011) dan San Francisco Chronicle (Morford, 2010).
Wortham (2011) menyatakan FoMO mungkin merupakan sumber
perasaan negatif atau perasaan depresi karena dapat melemahkan
perasaan bahwa seseorang telah membuat keputusan terbaik dalam
hidupnya. Morford (2010) mengatakan dorongan adiktif terhadap
peristiwa yang dianggap luar biasa dan terjadi di sekitar yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
menjadi seperti mimpi buruk ketika tidak terlibat di dalamnya. Selain
keduanya, J. Walter Thompson Intelligence (JWT), sebuah lembaga
riset, penemuan, dan inovasi. JWT (2012) mengungkapkan bahwa
FoMO merupakan perasaan tidak nyaman dan kadang-kadang
membuat perasaan bahwa anda kehilangan. Lebih lanjut, media sosial
membuat orang menyadari hal-hal yang mungkin tidak mereka
ketahui. Hal ini dapat memicu keinginan untuk berpartisipasi dalam
diri seseorang.
Untuk pertama kalinya Przybylski et al (2013) melakukan riset
mengembangkan dasar empiris dan teoretis untuk membingkai
fenomena FoMO. Przybylski et al (2013) mengartikan FoMO sebagai
kekhawatiran yang dirasakan seseorang bahwa orang lain mungkin
melakukan pengalaman memuaskan, hal ini mendorong untuk
terhubung secara terus menerus. Dia menggunakan self-determination
theory (SDT; Deci & Ryan, 1985), sebuah teori makro tentang
motivasi manusia yang menyediakan sudut pandang yang berguna
untuk membingkai dasar empiris pemahaman FoMO. Melalui sudut
pandang teori ini FoMO dipahami sebagai bentuk regulasi diri yang
muncul akibat kurangnya kepuasan kebutuhan dasar psikologi
seseorang. Dengan kata lain rendahnya kebutuhan psikologi
memungkinkan meningkatkan sensitivitas FoMO seseorang.
Berdasarkan gagasan dan definisi di atas maka dapat
disimpulkan bahwa fear of missing out (FoMO) adalah perasaan takut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
khawatir, dan cemas yang muncul karena anggapan bahwa kejadian,
pengalaman atau pembicaraan yang sedang dialami oleh orang lain
lebih memuaskan sehingga mendorong seseorang untuk senantiasa
terkoneksi melalui media sosial
2. Indikator-indikator Fear of Missing Out
Berdasarkan penelitian Przybylski et al (2013) peneliti melihat
terdapat 3 indikator-indikator dari FoMO. Indikator-indikator ini
didasarkan atas rangkuman dari tulisan populer dan survei industri
oleh Przybylski et al tentang FoMO (JWT, 2012; Morford, 2010;
Wortham, 2011). Indikator- indikator tersebut sebagai berikut:
a. Ketakutan
Ketakutan diartikan sebagai keadaan emosional yang
timbul pada seseorang yang merasa terancam ketika seseorang
sedang terhubung atau tidak terhubung pada suatu kejadian atau
pengalaman atau percakapan dengan pihak lain.
b. Kekhawatiran
Kekhawatiran diartikan sebagai perasaan yang timbul
ketika seseorang menemukan bahwa orang lain sedang mengalami
peristiwa menyenangkan tanpanya dan merasa telah kehilangan
kesempatan bertemu dengan orang lain.
c. Kecemasan
Kecemasan diartikan sebagai respons seseorang terhadap
sesuatu yang tidak menyenangkan ketika seseorang sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
terhubung atau tidak terhubung pada suatu kejadian atau
pengalaman atau percakapan dengan pihak lain.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fear of Missing Out
a. Usia dan Gender
Survei yang dilakukan lembaga komunikasi pemasaran
terkemuka, JWT (2012) ditemukan bahwa laki-laki (dari Amerika)
lebih mudah mengalami FoMO melalui media sosial. Mereka
merasa kehilangan ketika melihat teman-teman sebaya melakukan
aktifitas tanpanya. Sejalan dengan bukti penelitian tersebut,
penelitian yang dilakukan oleh Przybylski et al (2013) menemukan
bahwa partisipan muda dan berjenis kelamin laki-laki memiliki
kecenderungan memiliki level FoMO tinggi. Tidak ada bukti
perbedaan tingkat FoMO pada gender antar orang yang lebih tua.
b. Penggunaan SNSs
Teknologi memainkan peran yang signifikan dalam
menjaga konektivitas dengan orang-orang di sekitar. McMahon &
Pospisil dalam Alt (2015) mengatakan generasi saat ini memiliki
fokus pada interaksi sosial dan konektivitas dengan teman,
keluarga, dan kolega menggunakan media sosial pada mobile
phone. Alabi (2013) mengungkapkan media sosial dapat
mendorong seseorang berperilaku adiktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
c. Motivasi
Studi yang dilakukan Przybylski et al (2013)
mengindikasikan bahwa individu yang rendah akan kepuasan
kebutuhan psikologi terhadap kompetensi, otonomi, dan hubungan
dengan orang lain dilaporkan memiliki level FoMO yang tinggi.
4. Dampak Fear of Missing Out
Prsybylski et al (2013) menemukan bukti tingginya level FoMO
berhubungan dengan rendahnya suasana hati dan kepuasan akan
kebutuhan dasar psikologis seseorang untuk kompetensi, otonomi, dan
relasi. Hal ini disebab FoMO membuat seseorang tidak mampu untuk
mengendalikan ketakutan akan kehilangan suatu hal dalam dirinya,
sehingga berdampak pada ketidakmampuan dalam emosi dan perilaku.
FoMO akan membuat seseorang senantiasa terikat dengan
media sosial yang dimiliki. FoMO membuat seseorang mengalami
kesusahan tidur (Adams et al, 2016). Hal ini disebabkan karena
seseorang merasa cemas apabila orang lain sedang mengalami
peristiwa menarik, sehingga orang senantiasa terkoneksi dengan
gawainya.
Alt (2015) menemukan FoMO memiliki hubungan dengan tidak
adanya motivasi seseorang untuk belajar. Sebaliknya, Beyens et al
(2016) rendahnya FoMO membuat seseorang menjadi tidak stres
dalam menggunakan media sosial. Orang menjadi memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
penggunaan sosial media dan tidak sensitif dengan umpan balik orang
lain terhadap unggahannya (Beyens et al, 2016).
C. Instagram
a. Ikhtisar Instagram
Instagram adalah jejaring media sosial yang memungkinkan
pengguna untuk mengambil foto atau video yang kemudian dapat
dibagikan pada pengguna Instagram lainnya (Frommer, 2010).
Instagram diluncurkan pada 2010 sebagai aplikasi berbagi photo dan
video. Saat ini lebih dari 600 juta pengguna aktif setiap bulan dan
menduduki sebagai aplikasi media sosial paling terkenal. Di Indonesia,
pengguna Instagram lebih dari 45 juta. Pengguna Instagram dapat
menggunakan fitur edit foto dan mengunggahnya dengan kualitas
gambar yang tinggi (Lee, Lee, Moon, dan Sung, 2015).
Aplikasi yang sederhana dan kreatif ini memungkinkan
pengguna untuk membagikan dan mengetahui tentang kehidupan
orang lain melalui foto. Tidak seperti Twitter dan Facebook, Instagram
lebih mengunggulkan gambar untuk menciptakan budaya visual yang
kuat. Instagram tampil sebagai album foto virtual. Instagram beberapa
jenis filter yang dapat digunakan pengguna untuk mengubah warna
dan resolusi foto/video sebelum diunggah ke akun instagram mereka.
Fitur lain adalah photo map, seorang pengguna dapat memberitahukan
lokasi foto tersebut diambil dan diunggah. Pada aplikasi ini, pengguna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
lain dapat memberikan “like” dan komentar pada foto yang diunggah.
Pada aplikasi ini kita dapat menggunakan hashtag atau tanda pagar (#)
yang berfungsi untuk memudahkan pengguna mendapatkan konten
yang spesifik. Smith & Smith (2012) berpendapat tanda pagar
digunakan sebagai penunjukkan unggahan foto dan menunjukkan
anggota kelompok.
b. Penelitian tentang Instagram
Lee et al (2015) meneliti terdapat lima motivasi menggunakan
Instagram, yaitu; interaksi sosial, arsip, ekspresi diri, menghindari
keadaan tidak menyenangkan, mengintip apa yang orang lain
ungkapkan melalui foto yang diunggah. Interaksi sosial adalah faktor
kuat yang memotivasi pengguna Instagram untuk menjaga hubungan
sosial dengan orang lain melalui aplikasi ini. Pendapat senada
diungkapkan oleh Sheldon & Bryant (2016) yang mengungkapkan
bahwa mengetahui tentang orang lain lakukan, arsip pribadi, ingin
menunjukkan diri supaya terkenal, dan menunjukkan salah satu
kemampuan diri serta menemukan orang yang memiliki ketertarikan
sama merupakan motivasi orang menggunakan Instagram.
Sheldon & Bryant (2016) mengatakan interaksi interpersonal
memiliki hubungan positif terhadap penggunaan Instagram untuk
tujuan kreativitas, dan upaya menunjukkan diri supaya terkenal. Faktor
aktivitas sosial memiliki hubungan positif dengan upaya untuk
mendokumentasi foto kejadian masa lalu sebagai arsip pada Instagram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Narsisme memiliki hubungan positif dengan penggunaan Instagram
untuk terlihat keren. Narsisme juga mendorong orang untuk
menghabiskan waktu lama untuk mengedit foto sebelum diunggah di
Instagram.
D. Masa Transisi Menuju Dewasa
Masa transisi menuju dewasa atau emerging adulthood merupakan
teori baru perkembangan manusia yang diajukan oleh J.J. Arnett. Masa
transisi ini terjadi ketika seseorang berada pada usia 18-25 tahun. Arnett
(2000) menegaskan bahwa secara empiris dan teoretis, masa ini berbeda
dengan masa remaja maupun dewasa awal.
Transisi dari remaja menuju dewasa merupakan masa yang penting
bagi seorang individu dalam mempersiapkan kehidupan di masa
dewasanya (Arnett, 2000). Papalia mengatakan emerging adulthood terjadi
pada usia 18 sampai pertengahan sampai akhir usia 20an. Pada masa ini
seseorang banyak melakukan eksperimen sebelum menanggung peraturan
dan tanggung jawab sebagai pribadi (Papalia, 2007). Seseorang mulai
bekerja dan tinggal sendiri di kos atau apartemen. Mereka berusaha
menemukan pekerjaan yang stabil dan membangun hubungan romantis
jangka panjang dengan orang lain.
Pada masa ini pertemanan sangat penting (Papalia, 2007).
Pertemanan memungkinkan seseorang mendapatkan dukungan dan
melakukan aktivitas menarik bersama. Bahkan beberapa pertemanan yang
baik membawa mereka pada hubungan percintaan (Papalia, 2007). Riset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
yang dilakukan Carbery dan Buhrmester (1998) menemukan bahwa pada
seseorang yang masih sendiri lebih menunjukkan dorongannya untuk
menjalin pertemanan dari pada seseorang yang sudah menikah. Seseorang
yang memiliki teman akan merasa bahagia (Myers dalam Papalia, 2007).
Berdasarkan pemaparan di atas, masa transisi menuju dewasa adalah
masa perkembangan seseorang berusia 18-25 tahun yang memiliki
karakteristik untuk menjalin hubungan pertemanan dengan orang lain,
bereksperimen dengan berbagai macam hal dalam upaya untuk
mempersiapkan masa dewasa dengan identitas diri dan arah hidup yang
jelas.
E. Dinamika Hubungan Antara FoMO dan Kesejahteraan Psikologis
Pada Pengguna Instagram Di Masa Transisi Menuju Dewasa
Perkembangan media sosial seperti dua mata pisau, ada yang
memberikan dampak positif dan negatif. Media sosial menjadi sarana yang
mudah dan penting untuk menjaga koneksi sosial serta memuaskan
kebutuhan sosial seseorang (Shapiro dan Margolin, 2013; Lee dan Chiou,
2013). Di sisi lain, media sosial dapat membuat seseorang menjadi cemas,
takut, dan khawatir karena menganggap pengalaman atau pembicaraan
yang sedang dialami orang lain lebih memuaskan. Kondisi seperti ini
disebut fear of missing out (FoMO) (Przybylski et al, 2013; Beyens et al,
2016; Alt, 2016). Terdapat tiga indikator FoMO, yaitu ketakutan,
kekhawatiran, dan kecemasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Dalam banyak penelitian seseorang yang mengalami FoMO
diletakkan dalam konteks penggunaan media sosial (Alt, 2016; Beyens et
al, 2016; Lai et all, 2016; Oberst et al, 2017). Terdapat banyak media
sosial saat ini, salah satunya adalah Instagram. Instagram merupakan
platform yang memungkinkan seseorang untuk mengambil, mengedit, dan
mengunggah foto serta video dengan mudah dan dalam satu rangkaian.
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari perusahaan penyedia data
statistik untuk kepentingan bisnis, NapoleonCat menunjukkan setidaknya
terdapat 40% dari pengguna Instagram di Indonesia atau sekitar 18 juta
pengguna di Indonesia berada pada rentang usia 18-25 tahun (napoleoncat,
2017). Berdasarkan fakta tersebut, pengguna Instagram di Indonesia masih
masuk dalam emerging adulthood atau masa transisi menuju dewasa.
Masa ini muncul setelah seseorang melepaskan masa remaja tetapi belum
memiliki tanggungjawab sebagai orang dewasa. Masa ini ditandai dengan
semangat seseorang dalam mengeksplorasi kesempatan-kesempatan yang
ada di sekitarnya dalam hal percintaan, pekerjaan, maupun cara
pandangannya terhadap dunia (Arnett, 2000).
Instagram adalah media sosial nomor satu yang memberikan
dampak negatif terhadap kesejahteraan seseorang berdasarkan laporan
Royal Society for Public Health (RSPH, 2017). FoMO disinyalir memiliki
hubungan terhadap kesejahteraan psikologi (Beyens et al, 2016). Salah
satu dampak negatif dari FoMO adalah munculnya kecemasan berlebihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
sehingga seseorang senantiasa terikat dengan media sosialnya (Elhai,
Leveni, Dvorak, Hall,Gliem 2016).
Przybylski et al (2013) menemukan FoMO memiliki hubungan
dengan kesejahteraan psikologis. Seseorang yang memiliki tingkat FoMO
yang tinggi memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang rendah. Hal ini
tampak dari kepuasan hidup dan suasana hati yang rendah (Przybylski et
al, 2013). Kesejahteraan psikologis adalah pencapaian seseorang ketika
memiliki keyakinan terhadap diri, mampu mengelola situasi hidup,
memanfaatkan bakat dan potensi, memiliki hubungan dengan orang lain,
merasa hidup bermakna dan bertujuan, serta menerima keadaan diri
dengan segala kelebihan dan kekurangan.
Kesejahteraan psikologis memiliki enam dimensi. Pertama,
penerimaan diri arti memiliki pengetahuan dan penerimaan terhadap diri
mereka sendiri, termasuk kesadaran akan keterbatasan personal. Kedua,
relasi positif dengan orang lain yang tampak dari kedalaman hubungan
yang seseorang miliki dengan orang lain. Ketiga, otonomi yang memiliki
arti apakah seorang individu memiliki keyakinan dengan diri mereka
sendiri. Keempat, penguasaan lingkungan yang diartikan sebagai
kemampuan individu untuk mengelola situasi kehidupannya dengan baik.
Kelima, tujuan hidup yang merupakan sejauh mana individu merasa hidup
mereka memiliki makna, tujuan dan arahan. Keenam, pengembangan diri
yang merupakan kemampuan individu untuk memanfaatkan bakat dan
potensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Seseorang dengan FoMO yang tinggi memiliki ketakutan akan
perasaan terancam ketika sedang terhubung atau tidak terhubung pada
suatu kejadian atau pengalaman atau percakapan dengan pihak lain.
Seseorang dengan FoMO yang tinggi memiliki kekhawatiran bahwa orang
lain sedang mengalami peristiwa menyenangkan tanpanya dan merasa
telah kehilangan kesempatan bertemu dengan orang lain. FoMO yang
tinggi akan menimbulkan kecemasan sebagai respon seseorang terhadap
sesuatu yang tidak menyenangkan ketika seseorang sedang terhubung atau
tidak terhubung pada suatu kejadian atau pengalaman atau percakapan
dengan pihak lain (Przybylski et al (2013).
Sebaliknya, seseorang dengan FoMO yang rendah mampu
mengatasi perasaan takut yang muncul saat sedang terhubung atau tidak
terhubung pada suatu kejadian atau pengalaman atau percakapan dengan
pihak lain. Seseorang dengan FoMO yang rendah mampu mengelola rasa
khawatir yang timbul akibat orang lain sedang mengalami peristiwa
menyenangkan tanpanya dan tidak merasa kehilangan kesempatan bertemu
dengan orang lain. Seseorang dengan FoMO yang rendah tidak mudah
mengalami kecemasan sebagai respon seseorang terhadap sesuatu yang
tidak menyenangkan ketika seseorang sedang terhubung atau tidak
terhubung pada suatu kejadian atau pengalaman atau percakapan dengan
pihak lain (Przybylski et al (2013). Dari pemaparan tersebut, maka FoMO
yang tinggi akan membuat seseorang cenderung memiliki kesejahteraan
psikologis rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
F. Skema Hubungan Antar Variabel
FoMO
Tinggi
Seseorang memiliki ketakutan akan perasaan terancam ketika seseorang
sedang terhubung atau tidak terhubung pada suatu kejadian atau
pengalaman atau percakapan dengan pihak lain.
Seseorang memiliki ketakutan akan perasaan terancam ketika seseorang
sedang terhubung atau tidak terhubung pada suatu kejadian atau
pengalaman atau percakapan dengan pihak lain
Seseorang memiliki kecemasan sebagai respon seseorang terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan ketika seseorang sedang terhubung
atau tidak terhubung pada suatu kejadian atau pengalaman atau percakapan dengan pihak lain
Kesejahteraan psikologis rendah
Rendah
Seseorang mampu mengatasi perasaan takut yang muncul sedang
terhubung atau tidak terhubung pada suatu kejadian atau
pengalaman atau percakapan dengan pihak lain.
Seseorang dapat mengelola rasa kuatir yang timbul akibat orang
lain sedang mengalami peristiwa menyenangkan tanpanya dan
merasa tidak merasa kehilangan kesempatan bertemu dengan orang
lain.
Seseorang tidak mudah mengalamii kecemasan sebagai respon
seseorang terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan ketika
seseorang sedang terhubung atau tidak terhubung pada suatu
kejadian atau pengalaman atau percakapan dengan pihak lain
Kesejahteraan psikologis tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
G. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah:
1. Hipotesis Mayor
FoMO berhubungan negatif dengan kesejahteraan psikologis
pengguna Instagram pada masa transisi menuju dewasa. Semakin
tinggi FoMO maka semakin rendah kesejahteraan psikologis
pengguna Instagram pada masa transisi menuju dewasa. Sebaliknya,
semakin rendah FoMO maka semakin tinggi kesejahteraan psikologis
pengguna Instagram pada masa transisi menuju dewasa.
2. Hipotesis Minor
FoMO berhubungan negatif dengan semua dimensi kesejahteraan
psikologis pengguna Instagram pada masa transisi menuju dewasa.
Semakin tinggi FoMO maka semakin rendah semua dimensi
kesejahteraan psikologis logis pengguna Instagram pada masa transisi
menuju dewasa. Sebaliknya, semakin rendah FoMO maka semakin
tinggi semua dimensi kesejahteraan psikologis logis pengguna
Instagram pada masa transisi menuju dewasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dari pendekatan analisis, penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif yang menitikberatkan pada analisis data angka yang kemudian
diolah dengan pengujian statistik. Berdasarkan tujuan dan hipotesis,
penelitian ini masuk dalam penelitian korelasional karena bertujuan
menyelidiki variasi satu variabel berkaitan dengan variasi satu atau lebih
variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2012).
B. Variabel Penelitian
Variabel-variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Variabel bebas : Fear of missing out
b. Variabel tergantung : Kesejahteraan psikologis
C. Definisi Operasional
1. Fear of Missing Out
Fear of missing out (FoMO) adalah perasaan takut, khawatir, dan
cemas yang muncul karena anggapan bahwa kejadian, pengalaman
atau pembicaraan yang sedang dialami oleh orang lain lebih
memuaskan sehingga mendorong seseorang untuk senantiasa
terkoneksi melalui media sosial. FoMO diukur menggunakan skala
FoMO yang diadaptasi dari Przybylski et al (2013). Przybylski adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
profesor psikologi terapan Universitas Oxford, Inggris. Skala yang dia
buat dikumpulkan dari responden yang banyak dan merepresentasikan
sampel nasional. Semakin tinggi skor total FoMO yang diperoleh
individu, semakin tinggi pula tingkat FoMO individu. Sebaliknya,
semakin rendah skor total FoMO yang diperoleh individu, semakin
rendah pula tingkat FoMO individu.
2. Kesejahteraan psikologis
Kesejahteraan psikologis adalah pencapaian seseorang ketika
memiliki keyakinan terhadap diri, mampu mengelola situasi hidup,
memanfaatkan bakat dan potensi, memiliki hubungan dengan orang
lain, merasa hidup bermakna dan bertujuan, serta menerima keadaan
diri dengan segala kelebihan dan kekurangan. Kesejahteraan psikologis
diukur menggunakan skala kesejahteraan psikologis hasil adaptasi
skala milik C. Ryff yang telah digunakan lebih dari 200 penelitian
terkait variabel ini (Ryff, 2014). Skala ini terdiri dari 6 dimensi:
otonomi, penguasaan lingkungan, pengembangan diri, relasi positif
dengan orang lain, tujuan hidup, penerimaan diri. Semakin tinggi pada
dimensi-dimensi kesejahteraan psikologi individu, semakin tinggi pula
tingkat kesejahteraan psikologi individu. Sebaliknya semakin rendah
dimensi-dimensi kesejahteraan psikologi individu, semakin rendah
juga kesejahteraan psikologi individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
D. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini dipilih menggunakan teknik
nonprobabily sampling karena besarnya peluang anggota populasi untuk
terpilih menjadi sampel tidak diketahui (Azwar, 2012). Jenis sampel yang
digunakan adalah sampling purposive yaitu teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu yang menjadi kriteria peneliti
(Sugiyono, 2015). Subjek dalam penelitian ini adalah orang-orang yang
berada pada masa transisi menuju dewasa (berusia 18-25 tahun) karena
individu pada masa ini memiliki dorongan kuat untuk berinteraksi melalui
media sosial khususnya instagram. Selain itu subjek penelitian ini adalah
individu yang menggunakan media sosial instagram. Penelitian ini
menggunakan teknik convenience sampling yaitu teknik mengambil
sampel tanpa mempertimbangkan keterwakilan populasi (Clark-Carter,
2010).
E. Instrumen Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam rangka mengumpulkan data untuk mendapatkan
jawaban dari permasalahan, penelitian ini akan menyebarkan skala
penelitian kepada subjek yang telah ditentukan dengan kriteris tertentu
sehingga data yang diperolah merupakan data primer. Azwar (2012)
mengatakan data primer diperoleh dari sumber pertama melalui
prosedur dan teknik pengambilan data yang khusus dirancang sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dengan tujuannya. Jenis skala yang digunakan pada penelitian ini
adalah skala likert, yaitu subjek diarahkan untuk memilih satu dari
beberapa jenis respon yang telah tersedia. Terdapat dua skala yang
akan digunakan pada penelitian ini, yaitu skala fear of missing out
milik Przybylski et al (2013) dan skala kesejahteraan psikologis miliki
Carol Ryff. Semua skala tersebut merupakan skala adaptasi dari
penelitian terdahulu dan sudah diberikan ijin.
2. Alat Pengumpulan Data
a. Skala Fear of Missing Out(FoMO)
Skala fear of missing out (FoMO) diadaptasi dari alat ukur
yang dikembangkan oleh Przybylski et al (2013). Terdapat tiga
indikator pada variabel FoMO yaitu ketakutan, kecemasan, dan
kekhawatiran dengan jumlah item sebanyak 10 item. Peneliti
memiliki dua alasan untuk melakukan adaptasi skala miliki
Przybylski et al (2013). Pertama, sampai saat ini baru Przybylski et
al yang membuat instrument pengukuran diri tentang konstrak
FoMO dengan dasar empiris dan arti teoretis yang berusaha dia
bangun. Kedua, instrumen yang disajikan oleh Przybylski et al
(2013) sejauh ini memiliki reliabilitas yang tinggi yaitu 0,87 - 0,90.
Peneliti menyediakan 5 pilihan respons jawaban pada skala
fear of missing out yaitu Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai
(TS), Cukup Sesuai (CS), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS).
Variabel ini menggunakan opsi jawaban ganjil untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
meningkatkan konsistensi internal skala (Anderson, dalam
Supratiknya, 2014). Pemberian skor pada skala ini dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel. 1
Pemberian nilai skor pada Skala Likert FoMO
Sangat
Sesuai
(SS)
Sesuai
(S)
Cukup
Sesuai
(CS)
Tidak
Sesuai
(TS)
Sangat
Tidak
Sesuai
(STS) Skor item 5 4 3 2 1
Contoh item pertanyaannya adalah “Saya khawatir jika
orang lain memiliki pengalaman yang lebih berharga daripada
saya”.
Tabel. 2
Sebaran item skala FoMO sebelum Try Out
Indikator Nomor item Jumlah Persentase
Adanya ketakutan,
kekuatiran, dan kecemasan
ketika seseorang sedang
terhubung atau tidak
terhubung pada suatu
kejadian atau pengalaman
atau percakapan dengan pihak
lain.
1,2,3,4,5,6,7,8,9
,10
10 100%
b. Skala Kesejahteraan Psikologis
Skala kesejahteraan psikologis diadaptasi dari skala yang
dikembangan oleh C. Ryff. Skala ini berjumlah 84 item yang
dibuat berdasarkan 6 dimensi kesejahteraan psikologis yaitu
otonomi, penguasaan lingkungan, perkembangan diri, relasi positif
dengan orang lain, tujuan hidup, penerimaan diri. Pertimbangan
peneliti menggunakan skala kesejahteraan psikologis milik Ryff
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
karena sejauh ini reliabilitas pada tiap-tiap dimensi tinggi. Selain
itu, alat ukut milik Ryff ini banyak digunakan oleh peneliti lain
yang menggunakan pada penelitiannya sehingga peneliti skripsi ini
berasumsi skala Ryff memiliki kredibilitas sebagai skala
pengukuran yang baik.
Pada skala kesejahteraan psikologis, variasi pilihan respons
jawaban yang disediakan penelitian adalah Sangat Tidak Setuju
(STS), Tidak Setuju (TS), Kurang Setuju (KS), Cukup setuju (CS),
Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS). Peneliti menggunakan pilihan
jawaban genap untuk mengarahkan subjek supaya tidak
memberikan jawaban netral, (Anderson, dalam Supratiknya, 2014).
Pemberian skor pada skala ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 3
Pemberian nilai skor pada Skala Likert Kesejahteraan
Psikologis
Skor item Sangat
Setuju
(SS)
Setuju
(S)
Cukup
Sesuai
(CS)
Kurang
Setuju
(KS)
Tidak
Setuju
(TS)
Sangat
Tidak
Setuju
(STS) Favorable 6 5 4 3 2 1
Unfavorable 1 2 3 4 5 6
Contoh item pernyataannya adalah “Kebanyakan orang
melihat saya sebagai sosok yang penuh cinta dan kasih sayang”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel. 4
Sebaran item skala Kesejahteraan Psikologis
Dimensi Indikator Item
Favorable
Item
Unfavorable
Jumlah
Otonomi Keyakinan pada
diri sendiri, tahan
terhadap tekanan,
kemampuan
menentukan diri,
independen, dan
mengatur
perilaku serta
mengevaluasi
diri.
7
7
14
Penguasaan
lingkungan
Kemampuan
mengelola situasi
kehidupan,
mengontrol
kegiatan eksternal
yang kompleks,
memanfaatkan
kesempatan
disekitar secara
efektif, dan
mampu memiliki
konteks yang
sesuai dengan
kebutuhan dan
nilai pribadi.
8
6
14
Perkembangan
diri
Kemampuan
untuk
memanfaatkan
bakat dan potensi,
memiliki
perasaan terus
berkembang,
terbuka dengan
pengalaman baru,
menyadari
potensi yang ada
dalam dirinya,
senantiasa
memperbaiki diri
dari waktu ke
waktu.
8
6
14
Relasi positif
dengan orang
lain
Kemampuan
menjalin
hubungan yang
dalam, hangat,
7
7
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
memuaskan, dan
saling percaya
dengan orang lain,
prihatin dengan
kesejahteraan
orang lain,
memiliki empati
yang besar, serta
kasih sayang dan
keintiman dalam
berelasi.
Tujuan hidup Kemampuan
untuk memaknai
hidup, memiliki
keyakinan dalam
menentukan
tujuan dan arahan
hidup.
7
7
14
Penerimaan
diri
Pengetahuan dan
penerimaan
terhadap diri,
kesadaran akan
keterbatasan
personal, sikap
positif terhadap
dirinya sendiri,
mengakui dan
menerima kualitas
baik dan buruk
dirinya dan
merasa positif
dengan kehidupan
pada masa
lalunya.
7
7
14
TOTAL 42 42 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel. 5
Sebaran item skala Kesejahteraan Psikologis sebelum Try Out
Dimensi Item
Favorable
Item
Unfavorable
Jumlah Persentase
Autonomy 8, 14, 26, 38,
50, 68, 80
2, 20, 32, 44,
56, 62, 74
14 16,66%
environmental
mastery
3, 21, 33, 39,
51, 57, 69, 81
9, 15, 27, 45,
63, 75
14 16,66%
personal growth 10, 16, 28, 40,
46, 52, 64, 70.
4, 22, 34, 58,
76, 82
14 16,66%
positive relation
with others
1, 19, 25, 37,
49, 67, 79
7, 13, 31, 43,
55, 61, 73
14 16,66%
purpose in life 5, 23, 47, 53,
59, 71, 77
11, 17, 29, 35,
41, 65, 83
14 16,66%
self-acceptance 6, 12, 30, 36,
48, 72, 78
18, 24, 42, 54,
60, 66, 84
14 16,66%
Total 44 40 84 100%
F. Kualitas Alat Ukur
1. Validitas
Supratiknya (2014) mengatakan validitas merupakan bagian
penting dalam penelitian untuk mengetahui sejauh mana temuan-
temuan empiris dan teoretis mendukung cara menafsirkan skor tes
sesuai tujuan penggunaan tes. Lebih lanjut dia mengatakan, pada tahap
validasi yang ditinjau kembali adalah kualitas penafsiran skor tes
sesuai dengan tujuan penggunaan tes (Supratiknya, 2014). Penelitian
ini menggunakan validitas isi. Validitas isi dilakukan untuk
memperoleh kesesuaian antara isi tes dan konstruk yang diukur
(Supratiknya, 2014). Penelitian ini menggunakan analisis dari expert
judgement atau penilaian pakar di bidangnya. Peneliti meminta
bantuan kepada Dosen Pembimbing Skripsi (DPS) sebagai expert
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
judgement yang memvalidasi skala penelitian. Peneliti juga
menggunakan 3 orang translator: dua orang lulusan Pendidikan Bahasa
Inggris dan yang lain dari Sastra Inggris Universitas Sanata Dharma.
Hal ini dilakukan karena skala yang diadaptasi menggunakan bahasa
inggris.
2. Seleksi Item
Untuk mendapatkan item-item yang berkualitas, maka peneliti
melakukan seleksi item. Seleksi item dilakukan melalui uji coba (try
out) pada kedua skala penelitian yang kemudian diproses
menggunakan komputasi statistik Pearson’s product moment
correlation sehingga diperoleh nilai korelasi item-total. Koefisien
korelasi item total berada pada rentang angka 0 – 1,00. Gliem & Gliem
(2003) mengatakan item-item yang baik adalah item-item yang
memiliki korelasi item total ≥ 0,4. Try out dilaksanakan pada hari
Senin, 27 November 2017 dengan jumlah subjek 90 responden yang
berada pada masa transisi menuju dewasa dan menggunakan sosial
media Instagram. Untuk memudahkan perhitungan, peneliti
menggunakan program SPSS for Windonws versi 21. Berikut ini hasil
seleksi item pada kedua variabel:
a. Skala Fear of Missing Out (FoMO)
Pada skala FoMO terdapat 3 item yang memiliki rit<0,40 sehingga
peneliti menggugurkan item-item tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel. 6
Sebaran item skala FoMO setelah Try Out
Indikator Nomor item Jumlah Persentase
Adanya ketakutan,
kekuatiran, dan kecemasan
ketika seseorang sedang
terhubung atau tidak
terhubung pada suatu
kejadian atau pengalaman
atau percakapan dengan pihak
lain.
1,2,3,4,5,6*,
7,8*,9,10*
7 100%
*: item-item yang gugur
b. Skala Kesejahteraan Psikologis
Pada skala kesejahteraan psikologis terdapat beberapa item yang
memiliki rit <0,40 sehingga peneliti menggugurkan item-item
tersebut. Peneliti juga menggugurkan beberapa item pada dimensi
penguasaan lingkungan, pengembangan diri, relasi positif dengan
orang lain, tujuan hidup, dan penerimaan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel. 7
Sebaran item skala Kesejahteraan Psikologis setelah Try Out
Dimensi Item
Favorable
Item
Unfavorable
Jumlah Persentase
Otonomi 8, 14, 26*,
38*, 50, 68*,
80*
2*, 20, 32, 44*,
56*, 62, 74*
6
16,66%
Penguasaan
lingkungan
3, 21, 33*,
39*, 51, 57*,
69*, 81*
(9), (15), 27,
45*, 63, 75
6
16,66%
Pengembangan
diri
10*, 16*, 28,
40, (46), 52,
64*, 70.
4,* 22, 34*,
58*, 76, 82*
6
16,66%
Relasi positif
dengan orang
lain
1*, 19*, 25*,
(37), 49*,
67, 79
(7), 13, 31, 43,
(55), 61, 73*
6
16,66%
Tujuan hidup 5*, (23),
(47), 53, 59,
71*, 77*
(11),17,(29),
35, 41, 65*, 83
6
16,66%
Penerimaan diri (6), 12, 30*,
36*, (48),
72*, (78)
18, 24*, 42, 54,
60*, 66, 84
6
16,66%
Total 15 21 36 100%
*: item-item yang gugur (): item-item sengaja digugurkan
3. Reliabilitas
Kualitas alat ukur yang baik juga dilihat dari reliabilitas.
Reliabilitas dilakukan untuk melihat konsistensi hasil pengukuran
(Supratiknya, 2014). Alat ukur memiliki reliabilitas yang baik
memiliki hasil skor yang cermat dengan kesalahan pengukuran yang
kecil. Penelitian ini menggunakan koefisien Alpha Cronbach untuk
mendapatkan perkiraan konsistensi internal item-item pada alat ukur.
Supratiknya (2014) mengatakan koefisien reliabilitas yang dinilai
memuaskan adalah 0,7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
a. Skala Fear of Missing Out
Koefisien Alpha’s Cronbach pada skala fear of missing out setelah
seleksi item menghasilkan α = 0,790. Nilai tersebut menunjukkan
bahwa skala fear of missing out secara keseluruhan memiliki
reliabilitas yang tinggi dan memuaskan.
b. Skala Kesejahteraan Psikologis
Koefisien Alpha’s Cronbach pada skala kesejahteraan
psikologissecara keseluruhan item menghasilkan nilai α = 0,919.
Sedangkan besaran koefisien Alpha’s Cronbach pada masing-
masing dimensi sebagai berikut: Dimensi otonomi menghasilkan α
= 0,713, dimensi penguasaan lingkungan menghasilkan α = 0,749,
dimensi pengembangan diri menghasilkan α = 0,716, dimensi
relasi positif dengan orang lan menghasilkan α = 0,836, dimensi
tujuan hidup menghasilkan α = 0,737, dan dimensi penerimaan diri
menghasilkan α = 0,828. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa
dimensi-dimensi pada skala kesejahteraan psikologis memiliki
reliabilitas yang tinggi dan memuaskan.
G. Analisis Deskriptif
Azwar (2012) mengatakan analisis depkriptif dapat memberikan
pemaparan yang lebih jelas tentang subjek penelitian berdasarkan data
penelitian. Analisis deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis.
Deskripsi subjek akan memaparkan secara jelas tentang usia, jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kelamin, lama penggunaan Instagram, durasi waktu penggunaan Instagram
dalam sehari, durasi waktu yang digunakan untuk menulis caption dan
mengedit foto/video sebelum diunggah di Instagram, jumlah akun yang
diikuti, dan frekuensi penggunaan hashtag. Deskripsi data penelitian akan
membahas tentang mean dan standar deviasi secara empiris dan teoritis.
H. Prosedur Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan pada waktu yang telah dijadwalkan
sebelumnya dengan persetujuan dosen pengajar. Peneliti membagikan
informed consent yang kemudian diisi oleh subjek. Peneliti membagikan
skala ketiga variabel dan menjelaskan cara pengisian skala tersebut.
Peneliti tetap mendampingi selama proses pengisian skala dan memastikan
semua pernyataan diisi oleh subjek.
I. Analisa Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk membuktikan apakah
data yang akan dianalisis memililiki distribusi normal atau tidak
(Sugiyono, 2015). Penelitian ini menggunakan metode statistik
Kolmogorov-Smirnov untuk pengujian normalitas. Santoso (2010)
mengatakan pengujian normalitas terpenuhi jika nilai signifikansi
lebih dari 0,1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
b. Uji Linearitas
Santoso (2010) mengatakan salah satu syarat dilakukannya
analisis korelasi adalah pengujian linieritas. Pengujian linearitas ini
bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan data kedua variabel
terletak pada garis lurus atau tidak (Santoso, 2010). Uji linieritas
dilakukan menggunakan komputasi SPSS test for linearity.
Apabila nilai p<0,05 maka hubungan kedua variabel linier, hal ini
ditandai dengan peningkatan atau penurunan pada salah satu
variabel diikuti secara linier dengan peningkatan atau penurunan
pada variabel lainnya (Santoso, 2010).
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui hubungan antara fear
of missing out (FoMO) dengan kesejahteraan psikologis pengguna
Instagram pada masa transisi menuju dewasa. Penelitian ini akan
menggunakan analisis korelasi Pearson’s product moment jika sebaran
data normal. Apabila sebaran data tidak normal maka akan
menggunakan Spearman’s rho (Sugiyono, 2015). Santoso (2010)
mengatakan koefisien korelasi uji hipotesis ini berada pada mendekati
-1 sampai dengan mendekati 1 yang menunjukkan hubungan negatif
atau positif dari kedua variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2017 sampai dengan 7
Desember 2017. Skala penelitian ini disebar menggunakan googleform dengan
tautan bit.ly/instagramuse2017 ke beberapa group WhatsApp, LINE, dan
Instagram peneliti. Peneliti memberikan reward berupa pulsa kepada 15
partisipan yang beruntung berdasarkan undian masing-masing sebesar Rp.
10.000. Skala penelitian ini diisi oleh 405 responden.
B. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah individu berusia 18-25 tahun dan memiliki
akun Instagram. Subjek dalam penelitian ini terdapat 405 responden dengan
deskripsi sebagai berikut:
Tabel. 8
Deskripsi Jenis Kelamin Subjek
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 120 29,6%
Perempuan 285 70,4%
405 100%
Subjek penelitian ini mayoritas berjenis kelamin perempuan (70,4%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel. 9
Deskripsi Usia Subjek
Usia Jumlah Persentase
18 26 6,4%
19 49 12,1%
20 95 23,5%
21 127 31,4%
22 76 18,8%
23 24 5,9%
24 5 1,2%
25 3 0,7%
405 100%
Subjek mayoritas penelitian ini mayoritas berusia 21 tahun (31,4%).
Tabel. 10
Deskripsi Lama Penggunaan Instagram Subjek
Lama Penggunaan Instagram Jumlah Persentase
Kurang dari 2 bulan 1 0,2%
2-6 bulan 9 2,2%
7-11 bulan 5 1,2%
1-2 tahun 112 27,7%
3-4 tahun 208 51,4%
5-7 tahun 70 17,3%
405 100%
Subjek mayoritas penelitian ini mayoritas telah memiliki akun Instagram
selama 3-4 tahun (51,4%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel. 11
Deskripsi Waktu Subjek dalam Menggunakan Instagram Sehari
Waktu dalam Menggunakan Instagram
Sehari
Jumlah Persentase
Kurang dari 10 menit 22 5,4%
10-30 menit 69 17%
31-59 menit 51 12,6%
1-2 jam 86 21,2%
3-4 jam 102 25,2%
Lebih dari 5 jam 75 18,5%
405 100%
Subjek mayoritas menggunakan instagram selama 3-4 jam (25,2%)
dalam sehari. Terdapat hubungan positif antara waktu penggunaan Instagram
dalam sehari dengan motivasi menjadi populer (Sheldon & Bryant, 2016; Utz
et al, 2012). Sedangkan motivasi menjadi populer berhubungan negatif dengan
kepuasan hidup dan narsisme (Sheldon & Bryant, 2016).
Tabel. 12
Deskripsi Waktu Subjek Untuk Menulis caption dan mengedit foto/video
Waktu Untuk Menulis caption dan
mengedit foto/video
Jumlah Persentase
Kurang dari 5 menit 134 33,1%
6-10 menit 121 29,9%
11-15 menit 63 15,6%
16-20 menit 30 7,4%
21-30 menit 24 5,9%
Lebih dari 30 menit 33 8,1%
405 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Subjek mayoritas membutuhkan durasi waktu kurang dari 5 menit
(31,1%) untuk menulis caption dan mengedit foto/video sebelum diunggah di
akun Instagram mereka. Sheldon & Bryant (2016) menemukan ada hubungan
positif antara durasi waktu yang digunakan untuk mengedit foto/video sebelum
diunggah ke akun Instagram, dengan ketidakpuasan hidup.
Tabel. 13
Deskripsi Akun Instagram yang Diikuti Subjek
Akun Instagram yang Diikuti Jumlah Persentase
Kurang dari 50 akun 12 3%
50-199 akun 52 12,8%
200-499 akun 182 44,9%
500-999 akun 134 33,1%
1000-1999 akun 24 5,9%
Lebih dari atau sama dengan 2000 akun 1 0,2%
405 100%
Mayoritas subjek penelitian ini mengikuti 200-499 akun Instagram orang
lain (44,9%).
Tabel. 14
Deskripsi Penggunaan Hashtag (#) Subjek
Penggunaan Hashtag (#) Jumlah Persentase
Tidak pernah 56 13,8%
Jarang 252 62,2%
Cukup sering 69 17%
Sering 15 3,7%
Selalu 13 3,2%
405 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Fungsi dari hashtag (#) adalah untuk memudahkan pengguna lain
menemukan foto kita. Mayoritas subjek penelitian ini jarang (62,2%)
menggunakan hashtag (#) ketika mengunggah foto/video di akun Instagram
mereka. Sheldon & Bryant (2016) menemukan ada hubungan positif antara
penggunaan hashtag (#) dengan dengan motivasi menjadi populer.
.
C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN
Peneliti akan membandingkan nilai mean empirik dan mean teoretik
untuk mengetahui apakah subjek penelitian ini cenderung memiliki skor tinggi
pada variabel tertentu. Berikuit ini cara mencari mean teoritik:
( ) ( )
Sedangkan untuk mencari mean empirik, peneliti melakukan uji One-Sample
Test menggunakan SPSS for Windows 21. Berikut hasil perbandingan tersebut:
Tabel. 15
Data Empirik Skala FoMO
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
FoMO 405 20,5901 5,36028 ,26635
One-Sample Test
Test Value = 0
t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
FoMO 77,304 404 ,000 20,59012 20,0665 21,1137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel. 16
Data Empirik Skala Kesejahteraan Psikologis
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Kesejahteraan
Psikologis
405 154,0741 22,02596 1,09448
One-Sample Test
Test Value = 0
t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Kesejahteraan
Psikologis
140,774 404 ,000 154,07407 151,9225 156,2257
Berdasarkan tabel data empirik skala FoMO (Tabel.15), uji beda mean
One-sample test mendapatkan nilai signifikansi sebesar ,000. Nilai tersebut
menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara mean teoretik dan mean
empirik pada skala FoMO. Nilai mean teoritik FoMO (21) lebih besar daripada
nilai mean empiriknya (20,5901) dengan standar deviasi sebesar 5,36028. Hal
ini menunjukkan bahwa subjek penelitian ini memiliki tingkat FoMO yang
cenderung rendah atau negatif.
Sebaliknya, berdasarkan tabel data empirik pada skala kesejahteraan
psikologis (Tabel.16), uji beda mean One-sample test, menghasilkan mean
empirik sebesar 154,0741 dengan standar deviasi sebesar 22,02596. Hasil
tersebut lebih tinggi daripada mean teoretik sebesar 126 dengan nilai
signifikansi ,000. Hal ini menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar
daripada mean teoretik sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
penelitian ini memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang cenderung tinggi
atau positif.
D. HASIL PENELITIAN
1. Uji Asumsi
Setelah data terkumpulkan, peneliti melakukan uji asumsi untuk mengetahui
apakah persebaran data penelitian ini normal dan layak untuk dilakukan uji
korelasi. Peneliti menggunakan SPSS for Windows 21 untuk melakukan uji
asumsi. Peneliti melakukan uji normalitas dengan menggunakan
Kolmogorov-Smirnov dan uji linearitas test for linearity.
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk membuktikan apakah data
yang akan dianalisis memililiki distribusi normal atau tidak (Sugiyono,
2015). Hasil uji normalitas ini didapat menggunakan Lilliefors
Significance Correlation pada Kolmogorov-Smirnov.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel. 17
Uji Normalitas
Test of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig
FoMO ,055 405 ,005 ,993 405 ,053
Kesejahteraan
Psikologis
,047 ,405 ,033 ,995 ,405 ,245
Otonomi ,071 405 ,000 ,991 405 ,014
Penguasaan
lingkungan
,098 405 ,000 ,987 405 ,001
Perkembangan diri ,085 405 ,000 ,974 405 ,000
Relasi positif dengan
orang lain
,071 405 ,000 ,980 405 ,000
Tujuan hidup ,055 405 ,005 ,986 405 ,001
Penerimaan diri ,068 405 ,000 ,983 405 ,000
Lilliefors Significance Correlation
Berdasarkan tabel hasil pengujian tersebut dapat diketahui data
penelitian pada skala FoMO memiliki signifikansi (p=0,005). Pada skala
kesejahteraan psikologis nilai signifikansinya (p=0,033). Pada dimensi
otonomi, penguasaan lingkungan, perkembangan diri, relasi positif
dengan orang lain dan penerimaan diri masing-masing memiliki
signifikansi p=0,000. Pada dimensi tujuan hidup memiliki signifikansi
p=0,005. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa kedua skala penelitian
ini memiliki persebaran yang tidak normal karena nilai signifikansinya
lebih kecil dari 0,1. Oleh sebab itu penelitian ini menggunakan teknik
korelasi non parametric Sperman rho.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
b. Uji Linearitas
Tabel. 18
Uji Linearitas
ANOVA Tabel Sum of S. df Mean S. F Sig.
Kesejahteraan
psikologis *FoMO
Between
Groups
(Combined) 49227,699 28 1758,132 4,212 ,000
Linearity 39961,463 1 39961,463 95,731 ,000
Deviation from Linearity 9266,236 27 343,194 ,822 ,723
Within Groups 156956,30 276 417,437
Total 206184,00 404
Otonomi
*FoMO
Between
Groups
(Combined) 1235,316 28 44,118 2,941 ,000
Linearity 790,781 1 790,781 52,720 ,000
Deviation from Linearity 444,535 27 16,464 1,098 ,339
Within Groups 5639,859 376 15,000
Total 6875,175 404
Penguasaan
lingkungan
*FoMO
Between
Groups
(Combined) 1264,147 28 45,148 3,729 ,000
Linearity 897,705 1 897,705 74,136 ,000
Deviation from Linearity 366,442 27 13,572 1,121 ,311
Within Groups 4552,925 376 12,109
Total 5817,072 404
Perkembangan
diri*FoMO
Between
Groups
(Combined) 597,269 28 21,331 1,638 ,023
Linearity 285,887 1 285,887 21,949 ,000
Deviation from Linearity 311,382 27 11,533 ,885 ,634
Within Groups 4897,358 376 13,025
Total 5494,627 404
Relasi positif
dengan orang
lain *FoMO
Between
Groups
(Combined) 2509,612 28 89,629 2,954 ,000
Linearity 1826,108 1 1826,108 60,181 ,000
Deviation from Linearity 683,505 27 25,315 ,834 ,707
Within Groups 11409,104 376 30,343
Total 13918,716 404
Tujuan hidup *FoMO
Between Groups
(Combined) 1280,879 28 45,746 2,253 ,000
Linearity 694,001 1 694,001 34,183 ,000
Deviation from Linearity 586,877 27 21,736 1,071 ,372
Within Groups 7633,675 376 20,302
Total 8914,553 404
Penerimaan diri
*FoMO
Between
Groups
(Combined) 3859,000 28 137,821 5,134 ,000
Linearity 3129,108 1 3129,108 116,570 ,000
Deviation from Linearity 729,893 27 27,033 1,007 ,458
Within Groups 10092,990 376 26,843
Total 13951,990 404
Berdasarkan hasil pengujian linieritas dapat diketahui bahwa data
penelitian pada skala FoMO memiliki linearitas dengan data pada skala
kesejahteraan psikologis yaitu p=0,000 sehingga dapat dilanjutkan pada
hipotesis mayor. Demikian juga data pada skala FoMO memiliki
linearitas dengan data pada semua dimensi kesejahteraan psikologi yaitu
otonomi (p=0,000), penguasaan lingkungan (p=0,000), perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
diri (p=0,000), relasi positif dengan orang lain (p=0,000), tujuan hidup
(p=0,000), dan penerimaan diri (p=0,000) sehingga memenuhi syarat
untuk dilanjutkan pada korelasi hipotesis minor.
2. Uji Hipotesis Mayor
Tabel. 19
Uji Hipotesis Mayor
Correlation FoMO Kesejahteraan
Psikologis
Spearman’s rho FoMO Correlation
Coefficient
1,000 -,425**
Sig. (1.tailed) ,000
N 405 405
Kesejahteraan
Psikologis
Correlation
Coefficient
-,425** 1,000
Sig. (1.tailed) ,000
N 405 405
** correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
Berdasarkan hasil uji hipotesis mayor, diketahui bahwa FoMO dan
kesejahteraan psikologis memiliki koefisien korelasi sebesar -0,425 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan
terdapat korelasi negatif dan signifikan antara FoMO dan kesejahteraan
psikologis secara keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3. Uji Hipotesis Minor
Tabel. 20
Uji Hipotesis Minor
Correlation
FoMO Otonomi Penguasa
-an
lingkung-
an
Perkemba
-ngan diri
Relasi positif
dengan orang
lain
Tujuan
hidup
Penerimaan
diri
S
p
e
a
r
m
a
n’
s
r
h
o
FoMO Correlation Coefficient 1,000 -,350** -,374** -,204** -,333** -,277** -,458**
Sig. (1-tailed) . ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 405 405 405 405 405 405 405
Otonomi Correlation Coefficient -,350** 1,000 ,476** ,284** ,347** ,419** ,518**
Sig. (1-tailed) ,000 . ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 405 405 405 405 405 405 405
Penguasaan
lingkungan
Correlation Coefficient -,374** ,476** 1,000 ,475** ,488** ,665** ,687**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 . ,000 ,000 ,000 ,000
N 405 405 405 405 405 405 405
Perkembang-
an diri
Correlation Coefficient -,204** ,284** ,475** 1,000 ,476** ,576** ,489**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 . ,000 ,000 ,000
N 405 405 405 405 405 405 405
Relasi positif
dengan orang
lain
Correlation Coefficient -,333** ,347** ,488** ,476** 1,000 ,525** ,678**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 . ,000 ,000
N 405 405 405 405 405 405 405
Tujuan hidup Correlation Coefficient -,277** ,419** ,665** ,576** ,525** 1,000 ,640**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 . ,000
N 405 405 405 405 405 405 405
Penerimaan
diri
Correlation Coefficient -,458** ,518** ,687** ,489** ,678** ,640** 1,000
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 .
N 405 405 405 405 405 405 405
Berdasarkan uji hipotesis dapat diketahui bahwa FoMO dan dimensi
otonomi memiliki koefisien korelasi sebesar -0,350 dengan nilai signifikansi
0,000 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif
dan signifikan antara FoMO dan dimensi otonomi pada kesejahteraan
psikologis.
Pada FoMO dan dimensi penguasaan lingkungan memiliki koefisien
korelasi sebesar -0,374 dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05). Hasil ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara FoMO
dan dimensi penguasaan lingkungan pada kesejahteraan psikologis.
Hubungan FoMO dan dimensi perkembangan diri memiliki koefisien
sebesar -0,204 dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05), Hasil ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara FoMO
dan dimensi perkembangan diri pada kesejahteraan psikologis.
FoMO dan dimensi relasi positif dengan orang lain memiliki koefisien
korelasi sebesar -0,333 dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05), Hasil ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara FoMO
dan dimensi relasi positif dengan orang lain pada kesejahteraan psikologis.
Hubungan FoMO dan dimensi tujuan hidup koefisien sebesar -
0,277 dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05), Hasil ini menunjukkan
bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara FoMO dan dimensi
tujuan hidup pada kesejahteraan psikologis.
FoMO dan dimensi penerimaan diri memiliki koefisien korelasi
sebesar -0,458 dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05), Hasil ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara FoMO
dan dimensi penerimaan diri pada kesejahteraan psikologis.
E. PEMBAHASAN
Berdasarkan tujuannya, penelitian ini ingin mengetahui hubungan fear
of missing out (FoMO) dengan kesejahteraan psikologis pengguna instagram
pada masa transisi menuju dewasa. Hasil penelitian menunjukkan hubungan
antara FoMO dan kesejahteraan psikologis pengguna instagram pada masa
transisi menuju dewasa memiliki korelasi negatif dan signifikan (r=-0,425;
p=0,000). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi FoMO maka semakin
rendah kesejahteraan psikologis pengguna instagram pada masa transisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
menuju dewasa. Sebaliknya, semakin rendah FoMO maka semakin tinggi
kesejahteraan psikologis pengguna instagram pada masa transisi menuju
dewasa. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis peneliti yang telah
dipaparkan di atas yaitu FoMO berhubungan negatif dengan kesejahteraan
psikologis pengguna Instagram pada masa transisi menuju dewasa.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya. Przybylski et
al (2013) mengatakan FoMO berhubungan dengan rendahnya tingkat
kepuasan terhadap kebutuhan dasar psikologis seperti kompetensi, autonomi,
dan relasi sehingga tingginya FoMO dapat menandakan rendahnya
kesejahteraan psikologis seseorang. Dalam konteks penelitian ini
kesejahteraan psikologis pengguna instagram juga berhubungan dengan
FoMO. Hal ini terjadi karena FoMO menimbulkan kecemasan, kekhawatiran,
dan ketakutan yang muncul karena anggapan bahwa pengalaman yang sedang
dialami orang lain lebih memuaskan (Przybylski et al. 2013). Instagram
merupakan jejaring media sosial yang memungkinkan seseorang saling
berbagi dan melihat foto dan video yang menggambarkan aktivitas orang lain.
Lee et al (2015) mengatakan bahwa salah satu alasan seseorang
menggunakan instagram adalah ingin melihat kegiatan yang sedang dilakukan
orang lain. Instagram menjadi wadah yang dapat mengurangi kesejahteraan
psikologis seseorang jika penggunaannya sampai menimbulkan ketakutan,
kecemasan, dan kekhawatiran ketika seseorang tidak terkoneksi dengan orang
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa FoMO berhubungan
dengan dimensi-dimensi yang membentuk kesejahteraan psikologis.
Seseorang yang memiliki FoMO cenderung tidak puas dengan diri sendiri,
sedikit memiliki hubungan dekat dengan orang lain, memperhatikan harapan
dan evaluasi orang lain, kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitar, tidak memaknai peristiwa dalam hidupnya, dan tidak memiliki daya
untuk mengembangkan diri. Seseorang yang memiliki FoMO rendah akan
berperilaku yang sewajarnya ketika menggunakan instagram sehingga
perasaan cemas, takut, dan khawatir tidak dialami.
Masa transisi menuju dewasa merupakan masa yang penting bagi
individu dalam mempersiapkan kehidupan masa dewasanya (Arnett, 2000).
Oleh sebab itu, pada masa ini seseorang berusaha untuk menjalin relasi
dengan orang lain dan mengeksplorasi diri (Arnett, 2000; Berk, 2012). Media
sosial instagram menjadi salah satu sarana yang membantu individu pada
masa ini untuk mengeksplorasi dan menggali potensinya. Walaupun demikian
ada hal yang perlu diwaspadai bersama. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa seseorang yang berada pada masa transisi menuju dewasa perlu
menyadari potensi dampak negatif yang ditimbulkan ketika seseorang
menggunakan instagram. Penggunaan instagram yang sampai menimbulkan
FoMO akan menurunkan kesejahteraan psikologis individu pada masa transisi
menuju dewasa. Padahal kesejahteraan psikologis sangat penting bagi
seseorang dalam upaya menyukseskan persiapan kehidupan di masa depan.
Apabila tidak diberikan batasan dalam penggunaanya, instagram berpotensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
mengakibatkan seseorang tidak berhasil dalam melalui masa yang penting
dalam mempersiapkan kehidupan di masa dewasa dengan keadaan sehat
secara mental.
Hasil hipotesis minor sebagai berikut. Terdapat hubungan negatif
signifikan pada FoMO dan otonomi sejalan dengan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Przybilsky et al (2013) yang menyatakan bahwa seseorang
yang rendah pada otonomi terbukti memiliki tingkat FoMO tinggi. Otonomi
diartikan sebagai keyakinan seseorang terhadap diri sendiri. Seseorang yang
memiliki otonomi yang tinggi mampu menahan tekanan untuk dapat tetap
berpikir dan bertindak tepat (Ryff, 1995). Sedangkan seseorang yang memiliki
FoMO cenderung memiliki perhatian besar terhadap pikiran orang lian dan
menunjukkan kebutuhan yang tinggi untuk diterima Lai et al (2016).
Hubungan negatif signifikan pada FoMO dan penguasaan
lingkungan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Adams et al (2016)
yang melaporkan bahwa orang yang memiliki FoMO berusaha untuk
mengetahui aktifitas teman media sosial mereka. Hal ini menunjukkan bahwa
seseorang pengguna instagram yang berada pada masa transisi menuju dewasa
dengan tingkatan FoMO yang tinggi cenderung memiliki penguasaan
lingkungan yang rendah karena tidak mampu mengontrol dunia diluar dirinya
(Ryff, 1995).
Hubungan negatif signifikan pada FoMO dan perkembangan diri
sejalan dengan penelitian Alt (2015) yang menemukan bahwa seseorang yang
memiliki FoMO cenderung tidak memiliki motivasi (amotivation) untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
belajar. Sejalan dengan hal itu, seseorang yang memiliki FoMO cenderung
tidak memiliki keinginan untuk mengembangkan diri lebih baik. Sebaliknya,
tidak berdaya untuk memperbaiki diri dan sulit mengembangkan sikap dan
perilaku baru yang lebih produktif (Ryff, 1995).
FoMO memiliki hubungan negatif signifikan dengan relasi positif
dengan orang lain. Sebagaimana telah dipaparkan di atas, relasi positif dengan
orang lain diartikan sebagai kedalaman hubungan yang dimiliki seseorang
dengan orang lain (Ryff, 1995). Seseorang yang memiliki relasi positif dengan
orang lain tidak sekadar berkomunikasi dan berelasi tetapi memiliki hubungan
yang hangat, memuaskan, dan saling percaya. Hasil ini menunjukkan bahwa
seorang pengguna instagram pada masa transisi menuju dewasa yang memiliki
skor tinggi FoMO berusaha untuk terhubung dengan orang lain tetapi tidak
memiliki kedalaman, kehangatan, kepuasan, dan rasa saling percaya satu sama
lain.
FoMO memiliki hubungan negatif signifikan dengan tujuan hidup.
Hal ini menunjukkan bahwa pengguna instagram pada masa transisi menuju
dewasa yang memiliki FoMO yang tinggi cenderung tidak memiliki makna
dalam hidup, memiliki sedikit tujuan hidup, tidak dapat memaknai peristiwa
kehidupan masa lampaum dan tidak memiliki kepercayaan yang memberikan
makna hidup. Hal ini sejalan denga Przybilsky et al (2013) yang mengatakan
bahwa seseorang yang memiliki FoMO yang tinggi cenderung memiliki
tingkat kepuasan kebutuhan dasar psikologis yang rendah sehingga seseorang
tersebut hanya berfokus pada upaya memenuhi kebutuhan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
FoMO memiliki hubungan negatif signifikan dengan penerimaan
diri. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Beyens et al (2016)
yang menemukan hubungan FoMO dengan kecemasan. Seseorang yang miliki
FoMO tinggi akan merasa cemas dengan kegiatan atau aktivitas yang orang
lain lakukan dan menganggap bahwa hal itu lebih memuaskan daripada
keadaannya. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki FoMO yang tinggi
cenderung memiliki penerimaan diri yang rendah karena tidak merasa puas
dengan keadaan sendiri dan ingin menjadi orang lain.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa subjek memiliki
kecenderungan FoMO rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai mean teoritik
FoMO (21) lebih besar daripada nilai mean empiriknya (20,5901) dengan
standar deviasi sebesar 5,36028 dan nilai signifikansi sebesar ,000. Hal ini
menunjukkan bahwa subjek cenderung tidak merasa takut, kuatir, dan cemas
karena anggapan bahwa kejadian, pengalaman atau pembicaraan yang sedang
dialami oleh orang lain lebih memuaskan sehingga mendorong seseorang
untuk senantiasa terkoneksi melalui media sosial instagram. Sebaliknya,
subjek dalam penelitian ini cenderung memiliki tingkat kesejahteraan
psikologis yang tinggi. Hasil uji beda mean One-sample test, menghasilkan
mean empirik sebesar 154,0741 dengan standar deviasi sebesar 22,02596 dan
nilai signifikansi ,000. Hasil tersebut lebih tinggi daripada mean teoretik
sebesar 126. Hal ini menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian ini
cenderung memiliki skor yang tinggi dan signifikan pada keyakinan terhadap
diri, mampu mengelola situasi hidup, memanfaatkan bakat dan potensi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
memiliki hubungan dengan orang lain, merasa hidup bermakna dan bertujuan,
serta menerima keadaan diri dengan segala kelebihan dan kekurangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Hipotesis Mayor
Hasil penelitian hipotesis mayor ini menggunakan Spearman rho yang
menunjukkan korelasi negatif dan signifikan antara FoMO dengan
kesejahteraan psikologis pengguna instagram pada masa transisi menuju
dewasa. (α = -0,425, p= 0,000). Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi FoMO maka semakin rendah kesejahteraan psikologis pengguna
instagram pada masa transisi menuju dewasa. Sebaliknya, semakin rendah
FoMO maka semakin tinggi kesejahteraan psikologis pengguna instagram
pada masa transisi menuju dewasa.
2. Hipotesis Minor
Hasil penelitian hipotesis minor ini menggunakan Spearman rho
menghasilkan koefisien korelasi antara FoMO dengan otonomi (r= -0,350,
p=0,000), penguasaan lingkungan (r= -0,374, p=0,000), perkembangan diri
(r= -0,204, p=0,000), relasi positif dengan orang lain (r= -0,333, p=0,000),
tujuan hidup (r= -0,277, p=0,000), penerimaan diri (r= -0,458; p= 0,000)
yang negatif dan signifikan pada pengguna instagram pada masa transisi
menuju dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi FoMO maka
semakin rendah dimensi-dimensi kesejahteraan psikologi pengguna
instagram pada masa transisi menuju dewasa. Demikian juga sebaliknya,
ketika tingkat FoMO rendah maka semakin tinggi dimensi-dimensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
kesejahteraan psikologi pengguna instagram pada masa transisi menuju
dewasa.
B. SARAN
1. Bagi Pengguna Media Sosial Instagram
Hasil penelitian ini menunjukkan berhubungan negatif dan signifikan
antara FoMO dengan kesejahteraan psikologi pengguna instagram. FoMO
merupakan perasaan takut, khawatir, dan cemas yang muncul karena
anggapan bahwa kejadian, pengalaman atau pembicaraan yang sedang
dialami oleh orang lain lebih memuaskan dan mendorong seseorang untuk
senantiasa terkoneksi melalui media sosial sehingga mengganggu
kesejahteraan psikologi seseorang. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan
untuk mengurangi tingkat FoMO (Linda & Bloom, 2015), yaitu terbiasa
melakukan pembedaan, berlatih meditasi, dan nikmati setiap proses yang
terjadi.
2. Bagi Pemerintah dan Perusahaan Media Sosial
Hasil penelitian ini menunjukkan berhubungan negatif dan signifikan
antara FoMO dengan semua dimensi kesejahteraan psikologi pengguna
instagram pada masa transisi menuju dewasa. Oleh sebab itu, penelitian ini
dapat menjadi acuan bagi Pemerintah dan Perusahaan Sosial Media untuk
membuat kebijakan dan semakin mempromosikan serta
mengkampanyekan penggunaan media sosial yang sehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Data dalam penelitian ini tersebar tidak normal. Hal ini menunjukkan
bahwa banyak data dengan nilai yang sama sementara data dengan nilai
lain tidak mengikuti. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan
penambahan sampel karena ada asumsi semakin banyak data yang kira
peroleh maka semakin besar kemungkinan data berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
DAFTAR PUSTAKA
Adams, S. K., Williford, D. N., Vaccaro, A., Kisler, T.S., Francis, A., & Newman,
B. (2016). The Young And Restless: Socializing Trumps Sleep, Fear Of
Missing Out, And Technological Distractions In First-Year College
Students. International Journal of Adolescene and Youth,
DOI:10.1080/02673843.2016.1181557
Alabi, O. F. (2013). A Survey Of Facebook Addiction Level Among Selected
Nigerian University Undergraduate. New Media and Mass Communication,
10, 70-80.
Ali, A. & Hidayat, A. (2017, July 26). Indonesia is Asia’s Biggest Instagram
Market with 45mn Users. Retrived October 15, 2017, From Tempo.Co:
https://en.tempo.co/read/news/2017/07/26/310894657/Indonesia-is-Asias-
Biggest-Instagram-Market-with-45mn-Users
Alt, D. (2015). College Students’ Academic Motivation, Media Engagement And
Fear Of Missing Out. Computers in Human Behavior. 49, 111-119.
http://dx.doi.org/10.1016/j.chb.2015.02.057
Alt, D. (2016). Student’ Wellbeing, Fear of Missing Out, and Social Media
Engagement for Leisure in Higher Education Learning Environments. Curr
Psychol. DOI 10.1007/s12144-016-9496-1.
Arnett, J. J. (2000). Emerging Adulthood: A Theory of Development From the
Late Teens Through the Twenties. American Psychologist, 55(5), 469-480.
DOI: 10.1037//0003-066X.55.5.469
Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Balakrishna, A. & Boorstin, J. (2017, September 25). Instagram Says It Now Has
800 Million Users, Up 100 Million Since April. Retrived October 15, 2017,
From CNBC: https://www.cnbc.com/2017/09/25/how-many-users-does-
instagram-have-now-800-million.html
Berk, L. E. (2012). Development Through The Lifespan: Dari Dewasa Awal
Sampai Menjelang Ajal Ed. 5. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Beyens, I., Frison, E., & Eggermont, S. (2016). “I Don’t Want To Miss A Thing”:
Adolescents’ Fear Of Missing Out And Its Relationship To Adoescents’
Social Need, Facebook Use, And Facebook Related Stress. Computers in
Human Behavior, 64, 1-8. http://dx.doi.org/10.1016/j.chb.2016.05.083
Burke, M., Marlow, C., & Lento, T. (2010). Social Network Activity And Social
Well-Being. Postgraduate Medical Journal, 86, 455-459.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Carbery, J., & Buhrmester, D. (1998). Friendship and Need Fulfillment During
Three Phases of Young Adulthood. Journal of Social and Personal
Relationships, 15, 393-409.
Cheng, S.T. (2009). Generativity In Later Life: Perceived Respect From Younger
Generations As A Determinant Of Goal Disengagement And Psychological
Well-Being. The Journal of Gerontology Series B Psychological Sciences
and Social Science, 64, 45-54.
Clark-Carter, D. (2010). Quantitative Psychology Research: A Student’s
Handbook. New York: Psychology Press.
Crespo, C., Kielpikowski, M., Priyor, J., & Jose, P.E. (2011). Family Rituals in
New Zealand Families: Links to Family Cohesion and Adolescents’ Well-
being. Journal of Family Psychology, 25, 184-193.
Deci, E. L., & Ryan, R. M. (1985). Intrinsic Motivation and Self Determination in
Human Behavior. New Yotk: Plenum
Diener, E. (1984). Subjective Well-Being. Psychological Bulletin, 95(3) 542-575.
Elhai, J. D., Leveni, J. C., Dvorak, R. D., & Hall, B J. (2016). Fear Of Missing
Out, Need For Touch, Anxiety, And Depression Are Related To
Problematic Smartphone Use. Computers in Human Behavior, 63, 509-516.
Fahlevi, F. (2017, October 10). Hina Presiden dan Kapolri di Instagram, Pemuda
21 Tahun ini Dicokok Polda Jatim. Retrieved February 14, 2018, From
Tribunnews.com: http://www.tribunnews.com/nasional/2017/10/10/hina-
presiden-dan-kapolri-di-instagram-pemuda-21-tahun-ini-dicokok-polda-
jatim
Frommer, D. (2010, November 1). Here’s how to use Instagram. Retrived
December 16, 2017, From Bussiness Insider:
http://www.bussinessinsider.com/instagram-2010-11?op=1
Gliem, J. A., & Gliem, R. R. (2003). Calcultaing, Interpreting, and Reporting
Cronbach’s Alpha Reliability Coefficient for Likert-Type Scales. 2003
Midwest Research to Practice Conference in Adult Continuing, and
Community Education (pp. 82-88). Ohio: The Ohio State University.
Retrieved from:
https://scholarworks.iupui.edu/bitstream/handle/1805/344/Gliem%20&%20
Gliem.pdf?s
Habibie, N. (2017, September 12). Penghina Ibu Negara di Instagram masih
mahasiswa, punya bendera HTI. Retrieved February 14, 2018, From
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
merdeka.com: https://www.merdeka.com/peristiwa/penghina-ibu-negara-di-
instagram-masih-mahasiswa-punya-bendera-hti.html
Heidrich, S.M., Ryff, C. (1995). Healthh, Social Comparison, and Psychological
Wellbeing: Their Cross-Time Relationships. Journal of Adult Development,
2, 173-186.
JWT. (2012). Report, SXSW Presentation Spotlight How Brand Can Leverage
FoMO. Retrived October 15, 2017, From JWTIntellegence:
https://www.jwtintelligence.com/2012/03/report-sxsw-presentation-
spotlight-how-brands-can-leverage-fomo/
Kemp, S. (2017, February 16). Digital in Southeast Asia in 2017. Retrieved
March 4, 2017, From We Are Social:
http://wearesocial.com/blog/2017/02/digital-southeast-asia-2017
Kross E, Verduyn P, Demiralp E, Park J, Lee DS, Lin N, Shablack H., Jonides, J.,
& Ybarra, O. (2013). Facebook Use Predicts Declines in Subjective Well-
Being in Young Adults. PLoS ONE.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0069841
Lai, C., Altavilla, D., Ronconi, A., & Aceto, P. (2016). Fear Of Missing Out
(Fomo) Is Associated With Activation Of The Right Middle Temporal
Gyrus During Inclusion Social Cue. Computers in Human Behavior, 61,
516-521.
Lenhart, A. (2015). Teens, Social Media and Technology Overview. Washington
DC: Pew Internet & American Life Project.
Lee, C. C., & Chiou, W. B. (2013). Keep Logging In! Experimental Evidence
Showing The Relation of Affiliation Need to The Idea of Online Social
Networking. Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, 16, 419-
422. http://dx.doi.org/10.1089/cyber.2012.0544
Lee, E., Lee, J., Moon, J. H., & Sung, Y. (2015). Pictures Speak Louder Than
Words: Motivations For Using Instagram. Cyberpsychology, Behavior, and
Social Networking, 18, 552-556.
Linda & Bloom, C. (2015, Januari 17) 10 Ways to Overcome Fear of Missing Out.
Retrieved December 13, 2017, From Psychology Today:
https://www.psychologytoday.com/blog/stronger-the-broken-
places/201501/10-ways-overcome-fear-missing-out
Morford, M. (2010, August 4). Oh My God You Are So Missing Out. Retrived
October 15, 2017, From San Francisco Chronicle:
http://www.sfgate.com/entertainment/morford/article/Oh-my-God-you-are-
so-missing-out-2536241.php
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Napoleoncat (2017, March 23). Instagram User Demographic in Indonesia.
Retrived October 15, 2017, From NapoleonCat:
https://napoleoncat.com/blog/en/instagram-user-demographics-in-indonesia-
march-2017/
Oberst, U., Wegmann, E., Stodt, B., Brand, M., & Chamarro, A. E. (2017).
Negative Consequences From Heavy Social Networking in Adolescents:
The Mediating Role of Fear of Missing Out. Journal of Adolescence, 55, 51-
60. http//.dx.doi.org/10.1016/j.adolescence.2016.12.008
Oberst, U., Renau, V., Chamarro,A., & Carbonell, X. (2016). Gender Stereotypes
in Facebook Profiles: Are Women More Female Online?. Computers in
Human Behavior, 60, 559-564. http://dx.doi.org/10.1016/j.chb.2016.02.085
Papalia, D.E., Olds. S.W., & Feldman R. D. (2007). Human Development 10th ed.
New York : McGraw Hill Companies
Przybylski, A. K., Murayama,K., Dehaan, C. R., & Gladwell, V. (2013).
Motivational, Emotional, and Behavior Correlates of Fear of Missing Out.
Computers in Human Behavior. http://dx.doi.org/10.1016/j.chb.2013.02.014
Qutaiba, A. & Tamie, R. (2010). Self Control And A Sense Of Social Belonging
As Moderators Of The Link Between Poor Subjective Wellbeing And
Aggression Among Arab Palestinian Adolescents In Israel. Procedia Social
and Behavior Sciences, 5, 1234-1245.
RSPH. (2017). Social Media and Young People’s Mental Health and Wellbeing.
Retrived October 16, 2017, From RSPH: https://www.rsph.org.uk/our-
work/policy/social-media-and-young-people-s-mental-health-and-
wellbeing.html
Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (1995). Structure of Psychology Well-Being
Revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69(4), 719-727.
Ryff, C. D. (1995). Psychological Well-Being in Adult Life. American
Psychology Society, 4(4), 99-104. https://doi.org/10.1111/1467-
8721.ep10772395
Ryff, C. D. (2013). Psychological Well-Being Revisited: Advances in The
Science and Practice of Eudaimonia. Psychotherapy and Psychosomatics,
83, 10-28. DOI: 10.1159/000353263
Sampasa-Kanyinga, H., & Lewis, R. F. (2015). Frequency Use of Social
Networking Site Is Associated With Poor Psychology Functioning Among
Children and Adolescents. Cyberpsychology, Behavior, and Social
Networking, 18, 380-385. Hrrp://dx.doi.org/10/1089/cyber.2015.0055
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Santoso, A. (2010). Statistik Untuk Psikologi: Dari Blog Menjadi Buku.
Yogyakarta: Penerbit USD.
Schmutte, P.S. & Ryff, C. (1994). Success, Social Comparison, and Self-
Assessment: Parents’ Midlife Evaluations of Sons, Daughters, and Self.
Journal of Adult Development, 1, 109-126.
Shampiro, L. A. S., & Margolin, G. (2013). Growing Up Wired: Social
Networking Sites And Adolescent Psychosocial Development. Clinical
Child and Family Psychology. Review, 17-18.
http://dx.doi.org/10.1007/s10567-013-0135-1
Sheldon, P., & Bryant, K. (2016). Instagram: Motives For Its Use and
Relationship to Narcissism and Contextual Age. Computers in Human
Behavior, 58, 89-97.
Sheldon, P., Raueshnable, P. A., Antony, M. G., & Car,S. (2017). A Cross-
Cultural Comparison of Croatian and American Social Networking Sites:
Exploring Cultural Differences in Motives For Instagram Use. Computers in
Human Behavior, 75, 643-651.
Smith, L. R., & Smith, K. D. (2012). Identity in Twitter’s hashtag culture: A
sportmedia- 458 consumption case study. International Journal of Sport
Communication, 5, 539-557. http://dx.doi.org/10.1123/ijsc.5.4.539
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian & Pengembangan: Research and
Development. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Penerbit USD.
Ward, R.A. (2010). How Old I Am? Erceived Age In Middle And Later Life. The
International Journal Aging and Human Development, 71, 167-184.
Wortham, J. (2010, April 10). Ifeel Like a Wall Flower? Maybe It’s Your
Facebook Wall. Retrived October 17, 2017, From The New York Times:
http:/www.nytimes.com/2011/04/10/bussiness/10ping.html
Utz, S., Tanis, M., & Vermeulen, I. (2012). It Is About Being Popular: The Effect
of Need for Popularity on Social Networking Site Use. Cyberpsychology,
Behavior, and Social Networking, 15(1), 37-42. DOI:
10.1089/cyber.2010.0651
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
LAMPIRAN 1
SKALA UJI COBA PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
SKALA PENELITIAN
Oleh:
Angga Dwi Putra
139114166
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Halo teman-teman, perkenalkan saya:
Nama : Angga Dwi Putra
Alamat : Condongcatur, Depok, Sleman, DIY
Kontak : 085230878815/ [email protected]
Institusi : Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma
Meminta tolong kepada teman-teman untuk berkenan mengisikan skala penelitian
ini. Skala ini merupakan bagian yang akan digunakan dalam penyelesaian tugas
skripsi saya. Skala ini berisikan beberapa pernyataan yang teman-teman diminta
untuk memberikan jawaban sesuai pilihan yang telah disediakan. Jawaban yang
teman-teman berikan dijamin kerahasiaannya. Tidak ada jawaban benar/salah
maupun baik/buruk sehingga jawablah pernyataan tersebut dengan jujur dan
sesuai dengan keadaan teman-teman yang sesungguhnya.
Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya mengucapkan terimakasih
Hormat saya
Angga Dwi Putra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya bersedia mengisi
skala ini dengan sukarela dan tanpa paksaan atau tekanan dari pihak tertentu. Saya
bersedia memberikan jawaban yang jujur sesuai dengan keadaan diri saya yang
sesungguhnya dan bukan berdasakan pada pandangan masyarakat pada umumnya.
Saya mengijinkan penggunaan jawaban yang saya berikan tersebut sebagai data
untuk memperlancar penelitian ilmiah ini. Saya dapat menghentikan partisipasi
saya kapanpun saya inginkan, tanpa perlu merasa bertanggungjawab terhadap
siapapun.
Yogyakarta,………………..2017
Menyetujui,
(…………………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
IDENTITAS DIRI
Jenis kelamin : L/P *
Usia : tahun
Sudah berapa lama menggunakan Instagram ?*
1. Kurang dari 2 bulan
2. 2-6 bulan
3. 7-11 bulan bulan
4. 1-2 tahun
5. 3-4 tahun
6.
5-
7tah
un
Berapa waktu total yang Anda pakai untuk menggunakan Instagram dalam sehari
?*
1. Kurang dari 10 menit
2. 10-30 menit
3. 31-59 menit
4. 1-2 jam
5. 3-4 jam
6. lebih dari 5 jam
Berapa lama waktu yang Anda gunakan untuk menulis caption dan mengedit
foto/video sebelum diunggah di Instagram?*
1. Kurang dari 5 menit
2. 6-10 menit
3. 11-15 menit
4. 16-20 menit
5. 21-30 menit
6. lebih dari 30 menit
Berapa banyak akun Instagram yang Anda ikuti ?*
1. Kurang dari 50 akun
2. 50-199 akun
3. 200-499 akun
4. 500-999 akun
5. 1000-1999 akun
6. ≥2000 akun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Seberapa sering Anda menggunakan hashtag atau tanda pagar (#) pada Instagram
?**
Tidak pernah Jarang Cukup sering Sering Selalu
*Lingkari salah satu saja
**Berilah tanda silang (X) pada pilihan Anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
SKALA 1
Bacalah setiap pernyataan-pernyataan berikut dengan teliti.Berikan tanda
silang (X) pada jawaban yang Anda pilih. Berikut ini alternatif jawaban yang
tersedia:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
KS : Kurang Setuju
CS : Cukup setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Contoh pengisisan :
No Pernyataan STS TS KS CS S SS
1 Saya senang menyanyi x
Jika Anda ingin mengganti jawaban, silahkan lakukan seperti ini:
No Pernyataan STS TS KS CS S SS
1 Saya senang menyanyi x x
Penting: Tidak ada jawaban benar/salah atau baik/buruk. Pilihlah SATU dari
beberapa alternatif jawaban yang tersedia.Tuliskan jawaban Anda dengan jujur
sesuai dengan kenyataan diri Anda yang sesungguhnya. Jangan sampai ada
nomor yang terlewatkan.
Selamat mengisi !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No Pernyataan STS TS KS CS S SS
1 Kebanyakan orang melihat saya sebagai
sosok yang penuh cinta dan kasih
sayang.
2 Terkadang saya mengubah cara saya
bertindak atau berpikir supaya sesuai
dengan orang di sekitar saya.
3 Pada umumnya, saya turut merasa
bertanggung jawab terhadap
lingkungan di sekitar saya.
4 Saya tidak tertarik dengan kegiatan-
kegiatan yang akan memperluas
wawasan saya.
5 Saya merasa senang saat memikirkan
apa yang telah saya lakukan di masa
lalu dan apa yang saya harapkan di
masa depan.
6 Ketika saya melihat kisah hidup saya,
saya bersyukur dengan apa yang telah
terjadi.
7 Bagi saya, menjaga hubungan dekat
sangatlah sulit dan membuat frustasi.
8 Saya tidak takut untuk menyatakan
pendapat saya, bahkan ketika pendapat
tersebut bertentangan dengan pendapat
kebanyakan orang.
9 Saya sering dikecewakan oleh tuntutan
hidup sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
10 Saya merasa terus-menerus belajar
untuk lebih mengenal diri saya seiring
berjalannya waktu
11 Saya hanya menikmati hidup dan tidak
serius memikirkan masa depan.
12 Saya merasa sebagai orang yang
percaya diri dan menilai diri secara
positif
13 Saya sering merasa kesepian karena
saya hanya memiliki sedikit teman
dekat untuk diajak curhat.
14 Keputusan saya biasanya tidak
dipengaruhi oleh apa yang orang lain
lakukan
15 Saya tidak cocok dengan orang-orang
dan masyarakat di sekitar saya
16 Saya adalah tipe orang yang suka
mencoba hal-hal baru.
17 Saya cenderung untuk hanya fokus
pada masa saat ini, karena masa depan
selalu memberikan masalah pada saya.
18 Saya merasa banyak orang yang saya
kenal telah mendapatkan lebih banyak
hal dalam kehidupan daripada yang
saya dapatkan.
19 Saya menikmati setiap percakapan
intim yang saya lakukan dengan
anggota keluarga dan teman-teman saya
20 Saya cenderung khawatir tentang apa
yang orang lain pikirkan tentang saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
21 Saya cukup pandai dalam mengatur
tanggung jawab-tanggung jawab dalam
kehidupan sehari-hari.
22 Saya tidak ingin untuk mencoba cara-
cara baru dalam melakukan sesuatu.
Hidup saya sudah baik seperti apa
adanya.
23 Saya memiliki panduan untuk menuju
arah dan tujuan hidup saya.
24 Ketika diberikan kesempatan, ada
banyak hal tentang diri saya yang ingin
saya ubah.
25 Penting bagi saya untuk menjadi
pendengar yang baik saat teman dekat
berbicara kepada saya tentang masalah
mereka.
26 Menjadi bahagia dengan diri sendiri
lebih penting bagi saya daripada
mengharapkan orang lain untuk
menerima saya
27 Saya sering merasa terbebani oleh
tanggung jawab saya
28 Saya pikir sangatlah penting untuk
memperoleh pengalaman-pengalaman
baru agar dapat mengembangkan pola
pikir kita tentang diri sendiri dan dunia.
29 Aktivitas keseharian saya sering
tampak sepele dan tidak penting
30 Saya menyukai sebagian besar aspek
dari kepribadian saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
31 Saya tidak punya banyak orang yang
mau mendengarkan saat saya ingin
bercerita.
32 Saya cenderung dipengaruhi oleh
orang-orang yang mempunyai pendapat
kuat
33 Jika saya merasa tidak bahagia pada
situasi kehidupan tertentu, saya akan
mengambil langkah-langkah yang
efektif untuk mengubahnya.
34 Ketika dipikir-pikir, saya belum
mengalami peningkatan kapasitas diri
dalam beberapa tahun ini.
35 Saya tidak memiliki arah untuk apa
yang ingin saya capai dalam hidup ini.
36 Saya membuat beberapa kesalahan di
masa lalu, tapi saya yakin bahwa semua
itu terjadi demi yang terbaik
37 Saya merasa bahwa saya mendapatkan
banyak hal dari persahabatan yang saya
jalin
38 Orang lain jarang mengajak saya
melakukan hal-hal yang tidak ingin
saya lakukan.
39 Pada umumnya, saya pandai dalam
mengurus keuangan dan urusan pribadi.
40 Menurut saya, setiap orang dari segala
usia mampu untuk terus bertumbuh dan
berkembang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
41 Saya biasanya menetapkan tujuan untuk
diri saya sendiri, tapi sekarang
kelihatannya hanya seperti membuang-
buang waktu.
42 Dalam banyak hal, saya merasa kecewa
dengan prestasi saya selama hidup ini.
43 Saya merasa orang lain lebih memiliki
banyak teman daripada saya
44 Sangat penting bagi saya untuk bekerja
sama dengan orang lain daripada
bersikeras dengan prinsip saya sendiri.
45 Saya merasa stress jika saya tidak dapat
menuntaskan hal-hal yang harus saya
kerjakan setiap hari.
46 Seiring waktu, saya telah memperoleh
banyak pemahaman mendalam tentang
kehidupan yang membuat saya menjadi
orang yang lebih kuat dan lebih cakap.
47 Saya suka membuat rencana untuk
masa depan dan berusaha untuk
mewujudkannya.
48 Secara keseluruhan, saya bangga
terhadap diri saya dan kehidupan yang
saya jalani.
49 Orang-orang menggambarkan saya
sebagai orang yang suka memberi dan
mau berbagi waktu dengan orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
50 Saya yakin dengan pendapat saya,
bahkan bila pendapat-pendapat tersebut
bertentangan dengan kesepakatan
bersama
51 Saya pandai dalam menyesuaikan
waktu sehingga saya dapat
menuntaskan semua pekerjaan.
52 Saya merasa bahwa dari waktu ke
waktu saya telah mengalami banyak
perkembangan diri
53 Saya adalah orang yang aktif dalam
menjalankan rencana yang saya
tetapkan untuk diri saya sendiri.
54 Saya iri pada kehidupan yang dijalani
orang lain.
55 Saya belum pernah mengalami relasi
yang sangat erat dan saling percaya
dengan orang lain.
56 Saya sulit untuk menyatakan pendapat
mengenai masalah-masalah yang
menimbulkan perdebatan.
57 Walaupun keseharian saya sibuk, tapi
saya mendapatkan kepuasan karena
dapat melewati semuanya
58 Saya tidak suka berada dalam situasi
yang mengharuskan saya untuk
mengubah cara lama saya dalam
melakukan sesuatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
59 Beberapa orang mengembara tanpa
tujuan dalam kehidupan ini, tapi saya
bukan salah satu dari mereka
60 Sikap saya mengenai diri saya mungkin
tidak sebaik yang dirasakan
kebanyakan orang tentang diri mereka
sendiri.
61 Saya sering merasa seperti orang asing
saat membicarakan tentang
persahabatan.
62 Saya sering berubah pikiran terhadap
keputusan-keputusan saya yang tidak
disetujui oleh teman-teman atau
keluarga saya.
63 Saya frustasi saat merencanakan
aktivitas keseharian saya karena saya
tidak pernah bisa menyelesaikan hal-hal
yang telah saya rencanakan
64 Bagi saya, kehidupan adalah sebuah
proses untuk belajar, berubah, dan
berkembang secara terus menerus.
65 Kadang saya merasa seolah-olah saya
telah melakukan semua yang harus
dilakukan dalam hidup.
66 Saya sering terbangun dengan perasaan
putus asa tentang bagaimana hidup
yang telah saya jalani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
67 Saya tahu bahwa saya dapat
mempercayai teman-teman saya, dan
mereka tahu mereka dapat
mempercayai saya.
68 Saya bukan tipe orang yang menyerah
pada tekanan sosial yang mengharuskan
saya untuk berpikir atau bertindak
dengan cara tertentu.
69 Usaha saya untuk menemukan jenis-
jenis aktivitas dan relasi yang saya
butuhkan sudah cukup berhasil.
70 Saya senang melihat cara pandang saya
terhadap sesuatu mengalami perubahan
dan semakin dewasa seiring
berjalannya waktu
71 Tujuan hidup saya merupakan sumber
kepuasan bukan penyebab frustrasi
72 Semua masa lalu pasti ada suka dan
duka, tapi pada umumnya, saya tidak
ingin mengubahnya.
73 Saya merasa sulit untuk terbuka saat
berbicara dengan orang lain.
74 Saya khawatir dengan penilaian orang
lain terhadap pilihan yang telah saya
buat dalam hidup saya.
75 Saya mengalami kesulitan dalam
mengatur hidup yang dapat memuaskan
bagi saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
76 Saya menyerah untuk mencoba
membuat peningkatan atau perubahan
besar dalam hidup saya
77 Saya merasa puas memikirkan apa yang
telah saya capai dalam hidup ini.
78 Ketika saya membandingkan diri
dengan teman dan kenalan, saya tetap
menerima diri saya apa adanya
79 Saya dan teman-teman saya saling
bersimpati dengan masalah-masalah
kami.
80 Saya menilai diri saya berdasarkan apa
yang saya anggap itu penting, bukan
berdasarkan apa yang orang lain
anggap penting.
81 Saya telah berhasil menciptakan
suasana rumah dan gaya hidup yang
sesuai dengan keinginan saya.
82 Ada kebenaran dari sebuah pepatah
“Anda tidak bisa mengajarkan anjing
tua sebuah trik baru”.
83 Saya tidak begitu yakin bahwa hidup
saya banyak berubah.
84 Setiap orang memiliki kelemahan
mereka, tapi sepertinya saya memiliki
lebih banyak kelemahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
SKALA 2
Bacalah setiap pernyataan-pernyataan berikut dengan teliti. Pilihlah SATU
dari beberapa alternatif jawaban. Berikan tanda silang (X) pada jawaban yang
Anda pilih. Berikut ini alternatif jawaban yang tersedia:
STS : Sangat Tidak Sesuai
TS : Tidak Sesuai
CS : Cukup Sesuai
S : Sesuai
SS : Sangat Sesuai
Contoh pengisisan :
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Saya senang menyanyi x
Jika Anda ingin mengganti jawaban, silahkan lakukan seperti ini:
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Saya senang menyanyi x x
Penting: Tidak ada jawaban benar/salah atau baik/buruk. Tuliskan jawaban
Anda dengan jujur sesuai dengan kenyataan diri Anda yang sesungguhnya.
Jangan sampai ada nomor yang terlewatkan.
Selamat mengisi !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Saya khawatir jika orang lain memiliki
pengalaman yang lebih berharga daripada saya.
2 Saya takut jika teman saya memiliki
pengalaman yang lebih berharga dari saya.
3 Saya khawatir ketika mengetahui teman-
teman saya bersenang-senang tanpa saya.
4 Saya merasa cemas ketika saya tidak tahu apa
yang sedang dilakukan teman-teman saya.
5 Penting bagi saya untuk memahami bahwa
teman-teman saya sedang bercanda.
6 Terkadang, saya merasa terlalu menghabiskan
banyak waktu untuk mengikuti segala hal yang
sedang terjadi
7 Saya sangat tidak suka ketika saya melewatkan
kesempatan tunuk bertemu dengan teman-teman
saya.
8 Saya rasa sangat penting untuk membagikan
pengalaman saya secara online ketika saya
sedang bersenang-senang.
9 Ketika saya melewatkan sebuah rencana
berkumpul, itu mengganggu saya.
10 Ketika saya pergi berlibur, saya terus
mengawasi apa yang sedang dilakukan teman-
teman saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
LAMPIRAN 2
RELIABILITAS SKALA KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DAN
FoMO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN RELIABILITAS SKALA
A. SKALA KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS
1. Reliabilitas Skala Kesejahteraan Psikologis Sebelum Seleksi
Item
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.932 84
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SA_1_2 347.40 1238.917 .030 .933
SA_1_8 345.97 1207.875 .422 .931
SA_1_14 346.23 1214.496 .330 .932
SA_1_20 347.21 1211.359 .339 .932
SA_1_26 345.44 1245.553 -.047 .934
SA_1_32 346.49 1204.275 .430 .931
SA_1_38 346.23 1249.844 -.102 .934
SA_1_44 347.58 1251.235 -.133 .934
SA_1_50 345.91 1218.374 .355 .931
SA_1_56 346.88 1207.097 .401 .931
SA_1_62 346.61 1216.218 .318 .932
SA_1_68 345.49 1215.152 .413 .931
SA_1_74 346.81 1201.346 .440 .931
SA_1_80 345.34 1230.476 .178 .932
SA_2_3 345.48 1217.264 .431 .931
SA_2_9 346.64 1204.411 .457 .931
SA_2_15 345.71 1203.264 .516 .931
SA_2_21 345.89 1214.280 .408 .931
SA_2_27 346.60 1201.703 .575 .930
SA_2_33 345.48 1231.196 .190 .932
SA_2_39 346.10 1221.327 .222 .932
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
SA_2_45 347.58 1209.280 .410 .931
SA_2_51 346.18 1214.103 .389 .931
SA_2_57 345.09 1228.666 .261 .932
SA_2_63 346.26 1190.260 .581 .930
SA_2_69 345.80 1223.420 .367 .932
SA_2_75 346.46 1186.251 .735 .930
SA_2_81 346.07 1218.400 .269 .932
SA_3_4 345.30 1222.594 .295 .932
SA_3_10 345.07 1228.445 .221 .932
SA_3_16 345.63 1217.943 .329 .932
SA_3_22 345.90 1216.990 .310 .932
SA_3_28 344.83 1221.646 .391 .931
SA_3_34 346.50 1197.534 .513 .931
SA_3_40 344.64 1227.041 .337 .932
SA_3_46 344.99 1226.820 .284 .932
SA_3_52 345.21 1205.022 .614 .930
SA_3_58 346.72 1220.540 .274 .932
SA_3_64 344.59 1226.604 .305 .932
SA_3_70 345.07 1220.400 .472 .931
SA_3_76 345.50 1205.691 .502 .931
SA_3_82 346.57 1239.956 .009 .934
SA_4_1 345.81 1219.503 .327 .932
SA_4_7 346.07 1213.209 .328 .932
SA_4_13 345.91 1188.486 .567 .930
SA_4_19 344.99 1220.348 .369 .931
SA_4_25 344.69 1231.093 .284 .932
SA_4_31 345.89 1205.223 .435 .931
SA_4_37 344.86 1226.619 .329 .932
SA_4_43 346.91 1187.385 .512 .931
SA_4_49 345.59 1234.717 .108 .933
SA_4_55 345.63 1210.954 .351 .932
SA_4_61 345.82 1204.215 .427 .931
SA_4_67 345.41 1220.177 .361 .931
SA_4_73 346.64 1201.872 .401 .931
SA_4_79 345.40 1219.321 .418 .931
SA_5_5 345.52 1215.893 .371 .931
SA_5_11 345.47 1220.431 .248 .932
SA_5_17 345.70 1211.358 .359 .931
SA_5_23 345.66 1217.734 .461 .931
SA_5_29 346.21 1198.753 .460 .931
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
SA_5_35 345.47 1200.948 .531 .931
SA_5_41 346.14 1199.159 .485 .931
SA_5_47 345.08 1221.376 .374 .931
SA_5_53 345.72 1206.630 .521 .931
SA_5_59 345.59 1221.391 .319 .932
SA_5_65 346.87 1232.207 .118 .933
SA_5_71 345.39 1216.465 .341 .932
SA_5_77 346.24 1225.558 .208 .932
SA_5_83 346.01 1191.270 .611 .930
SA_6_6 344.94 1209.896 .552 .931
SA_6_12 345.94 1199.604 .554 .930
SA_6_18 346.79 1190.505 .565 .930
SA_6_24 348.27 1232.804 .146 .932
SA_6_30 345.42 1215.393 .433 .931
SA_6_36 345.09 1235.857 .097 .933
SA_6_42 346.43 1187.349 .615 .930
SA_6_48 345.26 1207.968 .529 .931
SA_6_54 345.96 1182.717 .633 .930
SA_6_60 347.28 1228.428 .189 .932
SA_6_66 346.18 1184.530 .611 .930
SA_6_72 346.23 1231.709 .104 .933
SA_6_78 345.30 1214.639 .455 .931
SA_6_84 346.16 1181.841 .653 .930
2. Reliabilitas Skala Kesejahteraan Psikologis Setelah Seleksi Item
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.919 36
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SA_1_8 145,21 404,685 ,390 ,918
SA_1_14 145,48 408,140 ,306 ,919
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
SA_1_20 146,46 405,689 ,328 ,919
SA_1_32 145,73 399,748 ,458 ,917
SA_1_50 145,16 410,807 ,319 ,919
SA_1_62 145,86 407,968 ,320 ,919
SA_2_3 144,72 410,383 ,386 ,918
SA_2_21 145,13 406,387 ,426 ,918
SA_2_27 145,84 400,065 ,570 ,916
SA_2_51 145,42 408,449 ,352 ,918
SA_2_63 145,50 395,309 ,536 ,916
SA_2_75 145,70 391,089 ,733 ,914
SA_3_22 145,14 409,114 ,296 ,919
SA_3_28 144,08 411,713 ,383 ,918
SA_3_40 143,89 415,830 ,292 ,919
SA_3_52 144,46 403,599 ,563 ,916
SA_3_70 144,31 412,217 ,419 ,918
SA_3_76 144,74 401,159 ,525 ,917
SA_4_13 145,16 391,301 ,581 ,916
SA_4_31 145,13 400,724 ,455 ,917
SA_4_43 146,16 389,009 ,550 ,916
SA_4_61 145,07 401,996 ,408 ,918
SA_4_67 144,66 412,251 ,312 ,919
SA_4_79 144,64 411,400 ,377 ,918
SA_5_17 144,94 405,109 ,361 ,919
SA_5_35 144,71 396,725 ,592 ,916
SA_5_41 145,39 397,139 ,506 ,917
SA_5_53 144,97 402,190 ,534 ,916
SA_5_59 144,83 410,860 ,329 ,919
SA_5_83 145,26 392,529 ,638 ,915
SA_6_12 145,19 400,020 ,521 ,917
SA_6_18 146,03 392,347 ,582 ,916
SA_6_42 145,68 389,479 ,656 ,915
SA_6_54 145,20 389,398 ,620 ,915
SA_6_66 145,42 389,887 ,609 ,915
SA_6_84 145,40 388,647 ,646 ,915
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
3. Reliabilitas Skala Kesejahteraan Psikologis Sebelum Seleksi
Item Berdasarkan Setiap Dimensi Kesejahteraan Psikologis
a. Dimensi Autonomy
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,706 14
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
SA_1_2 48,96 48,470 ,215 ,704 SA_1_8 47,52 42,522 ,649 ,647 SA_1_14 47,79 45,045 ,453 ,673 SA_1_20 48,77 43,687 ,493 ,666 SA_1_26 47,00 51,169 ,042 ,728 SA_1_32 48,04 45,054 ,418 ,677 SA_1_38 47,79 51,472 ,050 ,723 SA_1_44 49,13 52,611 ,000 ,724 SA_1_50 47,47 47,196 ,417 ,681 SA_1_56 48,43 45,619 ,387 ,682 SA_1_62 48,17 45,354 ,449 ,674 SA_1_68 47,04 48,852 ,295 ,694 SA_1_74 48,37 45,561 ,358 ,686 SA_1_80 46,90 48,788 ,302 ,693
b. Dimensi Environmental Mastery
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,773 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
tem-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
SA_2_3 51,31 48,262 ,463 ,755 SA_2_9 52,48 46,252 ,419 ,757 SA_2_15 51,54 46,026 ,487 ,751 SA_2_21 51,72 47,664 ,423 ,757 SA_2_27 52,43 46,248 ,513 ,749 SA_2_33 51,31 51,992 ,135 ,779 SA_2_39 51,93 49,411 ,179 ,784 SA_2_45 53,41 47,481 ,354 ,764 SA_2_51 52,01 46,191 ,507 ,749 SA_2_57 50,92 51,264 ,230 ,772 SA_2_63 52,09 43,183 ,567 ,740 SA_2_69 51,63 50,370 ,323 ,766 SA_2_75 52,29 43,601 ,656 ,733 SA_2_81 51,90 48,922 ,225 ,778
c. Dimensi Personal Growth
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,742 14
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
SA_3_4 59,93 37,456 ,397 ,723 SA_3_10 59,70 38,887 ,294 ,734 SA_3_16 60,27 37,411 ,348 ,728 SA_3_22 60,53 34,274 ,550 ,703 SA_3_28 59,47 38,117 ,452 ,720 SA_3_34 61,13 38,297 ,203 ,749 SA_3_40 59,28 39,124 ,411 ,726 SA_3_46 59,62 38,373 ,408 ,724 SA_3_52 59,84 36,762 ,511 ,713 SA_3_58 61,36 36,704 ,373 ,726 SA_3_64 59,22 40,444 ,206 ,741 SA_3_70 59,70 38,617 ,463 ,722 SA_3_76 60,13 34,634 ,591 ,700 SA_3_82 61,20 39,308 ,084 ,773
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
d. Dimensi Positive Relation With Others
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,824 14
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
SA_4_1 57,34 65,082 ,383 ,817 SA_4_7 57,60 62,333 ,424 ,815 SA_4_13 57,44 57,913 ,606 ,800 SA_4_19 56,52 67,578 ,274 ,823 SA_4_25 56,22 68,984 ,293 ,822 SA_4_31 57,42 58,337 ,673 ,795 SA_4_37 56,39 67,117 ,402 ,817 SA_4_43 58,44 58,025 ,513 ,809 SA_4_49 57,12 69,300 ,118 ,833 SA_4_55 57,17 61,129 ,484 ,810 SA_4_61 57,36 58,007 ,658 ,796 SA_4_67 56,94 63,042 ,601 ,805 SA_4_73 58,18 62,395 ,349 ,823 SA_4_79 56,93 63,231 ,660 ,803
e. Dimensi Purpose in Life
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,770 14
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
SA_5_5 55,61 54,330 ,207 ,772 SA_5_11 55,56 49,441 ,440 ,751 SA_5_17 55,79 48,505 ,504 ,744 SA_5_23 55,74 53,226 ,413 ,756 SA_5_29 56,30 48,078 ,464 ,748 SA_5_35 55,56 48,092 ,592 ,736 SA_5_41 56,23 48,383 ,483 ,746 SA_5_47 55,17 52,680 ,439 ,754 SA_5_53 55,81 50,829 ,476 ,749 SA_5_59 55,68 51,389 ,464 ,751 SA_5_65 56,96 53,796 ,199 ,774 SA_5_71 55,48 52,926 ,281 ,766 SA_5_77 56,33 57,685 -,030 ,794 SA_5_83 56,10 48,293 ,525 ,742
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
f. Dimensi Self-Acceptance
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,799 14
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
SA_6_6 50,86 59,855 ,515 ,782 SA_6_12 51,86 56,822 ,560 ,775 SA_6_18 52,70 55,224 ,535 ,776 SA_6_24 54,18 63,586 ,199 ,801 SA_6_30 51,33 61,124 ,387 ,789 SA_6_36 51,00 64,112 ,160 ,804 SA_6_42 52,34 55,374 ,543 ,775 SA_6_48 51,17 59,803 ,462 ,784 SA_6_54 51,87 52,544 ,665 ,762 SA_6_60 53,19 63,953 ,141 ,806 SA_6_66 52,09 54,172 ,570 ,772 SA_6_72 52,14 63,788 ,086 ,817 SA_6_78 51,21 60,618 ,437 ,786 SA_6_84 52,07 53,771 ,607 ,769
4. Reliabilitas Skala Psychological Wellbeing Sesudah Seleksi Item
a. Dimensi Autonomy
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,713 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
SA_1_8 17,99 13,809 ,560 ,638 SA_1_14 18,26 14,440 ,458 ,670 SA_1_20 19,23 14,675 ,373 ,699 SA_1_32 18,51 13,871 ,486 ,661 SA_1_50 17,93 15,838 ,417 ,684 SA_1_62 18,63 15,134 ,391 ,690
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
b. Dimensi Environmental Mastery
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,749 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
SA_2_3 19,07 14,063 ,420 ,731 SA_2_21 19,48 13,601 ,392 ,737 SA_2_27 20,19 13,031 ,456 ,721 SA_2_51 19,77 12,765 ,486 ,713 SA_2_63 19,84 11,099 ,547 ,698 SA_2_75 20,04 11,436 ,638 ,668
c. Dimensi Personal Growth
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,716 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
SA_3_22 25,19 7,234 ,464 ,682 SA_3_28 24,12 8,873 ,429 ,684 SA_3_40 23,93 9,366 ,396 ,695 SA_3_52 24,50 8,298 ,463 ,673 SA_3_70 24,36 9,288 ,403 ,693 SA_3_76 24,79 7,067 ,587 ,628
d. Dimensi Positive Relation With Others
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,836 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
SA_4_13 21,01 18,483 ,666 ,799 SA_4_31 20,99 18,932 ,729 ,785 SA_4_43 22,01 18,416 ,563 ,829 SA_4_61 20,92 19,308 ,647 ,802 SA_4_67 20,51 22,410 ,585 ,819 SA_4_79 20,50 22,927 ,589 ,821
e. Dimensi Purpose in Life
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,737 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
SA_5_17 21,51 14,163 ,419 ,717 SA_5_35 21,28 13,237 ,615 ,658 SA_5_41 21,96 13,728 ,441 ,711 SA_5_53 21,53 15,196 ,429 ,712 SA_5_59 21,40 15,142 ,473 ,702 SA_5_83 21,82 13,698 ,487 ,696
f. Dimensi Self-Acceptance
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,828 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
SA_6_12 18,93 25,681 ,448 ,828 SA_6_18 19,78 22,759 ,597 ,800 SA_6_42 19,42 22,741 ,618 ,796 SA_6_54 18,94 21,514 ,687 ,780 SA_6_66 19,17 22,770 ,567 ,807 SA_6_84 19,14 21,900 ,664 ,786
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
B. SKALA FoMO
1. Reliabilitas Skala FoMO Sebelum Seleksi Item
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,790 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
SB_1 24,62 27,608 ,454 ,772 SB_2 24,61 27,948 ,409 ,778 SB_3 24,29 25,848 ,538 ,761 SB_4 24,54 24,768 ,677 ,742 SB_5 23,26 27,788 ,429 ,775 SB_6 23,99 28,191 ,364 ,783 SB_7 23,79 26,461 ,554 ,760 SB_8 24,30 29,313 ,251 ,797 SB_9 24,10 26,361 ,556 ,760 SB_10 25,00 29,416 ,370 ,782
2. Reliabilitas Skala FoMO Sesudah Seleksi Item
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,790 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
SB_1 17,08 16,679 ,531 ,761 SB_2 17,07 16,939 ,484 ,770 SB_3 16,74 15,451 ,586 ,750 SB_4 17,00 15,169 ,655 ,735 SB_5 15,71 17,961 ,347 ,794 SB_7 16,24 16,546 ,522 ,763 SB_9 16,56 16,654 ,498 ,767
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LAMPIRAN 3
SKALA PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
SKALA PENELITIAN
Oleh:
Angga Dwi Putra
139114166
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Halo teman-teman, perkenalkan saya:
Nama : Angga Dwi Putra
Alamat : Condongcatur, Depok, Sleman, DIY
Kontak : 085230878815/ [email protected]
Institusi : Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma
Meminta tolong kepada teman-teman untuk berkenan mengisikan skala penelitian
ini. Skala ini merupakan bagian yang akan digunakan dalam penyelesaian tugas
skripsi saya. Skala ini berisikan beberapa pernyataan yang teman-teman diminta
untuk memberikan jawaban sesuai pilihan yang telah disediakan. Jawaban yang
teman-teman berikan dijamin kerahasiaannya. Tidak ada jawaban benar/salah
maupun baik/buruk sehingga jawablah pernyataan tersebut dengan jujur dan
sesuai dengan keadaan teman-teman yang sesungguhnya.
Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya mengucapkan terimakasih
Hormat saya
Angga Dwi Putra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya bersedia mengisi
skala ini dengan sukarela dan tanpa paksaan atau tekanan dari pihak tertentu. Saya
bersedia memberikan jawaban yang jujur sesuai dengan keadaan diri saya yang
sesungguhnya dan bukan berdasakan pada pandangan masyarakat pada umumnya.
Saya mengijinkan penggunaan jawaban yang saya berikan tersebut sebagai data
untuk memperlancar penelitian ilmiah ini. Saya dapat menghentikan partisipasi
saya kapanpun saya inginkan, tanpa perlu merasa bertanggungjawab terhadap
siapapun.
Yogyakarta,………………..2017
Menyetujui,
(…………………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
IDENTITAS DIRI
Jenis Kelamin : (L/P)*
Usia : Tahun
No. Telpon :
Sudah berapa lama menggunakan Instagram?*
1. Kurang dari 2 bulan
2. 2-6 bulan
3. 7-11 bulan
4. 1-2 tahun
5. 3-4 tahun
6. 5-7 tahun
Berapa waktu total yang Anda pakai untuk menggunakan Instagram dalam
sehari?*
1. Kurang dari 10 menit
2. 10-30 menit
3. 31-59 menit
4. 1-2 jam
5. 3-4 jam
6. ≥ 5 jam
Berapa lama waktu yang Anda gunakan untuk menulis caption dan mengedit
foto/video sebelum diunggah di Instagram?*
1. Kurang dari 5 menit
2. 6-10 menit
3. 11-15 menit
4. 16-20 menit
5. 21-30 menit
6. > 30 menit
Berapa banyak akun Instagram yang Anda ikuti?*
1. Kurang dari 50 akun
2. 50-199 akun
3. 200-499 akun
4. 500-999 akun
5. 1000-1999 akun
6. ≥2000 akun
Seberapa sering Anda menggunakan hashtag atau tanda pagar (#) pada Instagram
?**
Tidak pernah Jarang Cukup sering Sering Selalu
*Lingkari salah satu saja
**Berilah tanda silang (X) pada pilihan Anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
SKALA 1
Bacalah setiap pernyataan-pernyataan berikut dengan teliti. Berikan tanda
silang (X) pada jawaban yang Anda pilih. Berikut ini alternatif jawaban yang
tersedia:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
KS : Kurang Setuju
CS : Cukup setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Contoh pengisisan :
No Pernyataan STS TS KS CS S SS
1 Saya senang menyanyi x
Jika Anda ingin mengganti jawaban, silahkan lakukan seperti ini:
No Pernyataan STS TS KS CS S SS
1 Saya senang menyanyi x x
Penting: Tidak ada jawaban benar/salah atau baik/buruk. Pilihlah SATU dari
beberapa alternatif jawaban yang tersedia.Tuliskan jawaban Anda dengan jujur
sesuai dengan kenyataan diri Anda yang sesungguhnya. Jangan sampai ada
nomor yang terlewatkan.
Selamat mengisi !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
No Pernyataan STS TS KS CS S STS
1 Pada umumnya, saya turut merasa
bertanggung jawab terhadap
lingkungan di sekitar saya.
2 Saya tidak takut untuk
menyatakan pendapat saya,
bahkan ketika pendapat tersebut
bertentangan dengan pendapat
kebanyakan orang.
3 Saya merasa sebagai orang yang
percaya diri dan menilai diri
secara positif
4 Saya sering merasa kesepian
karena saya hanya memiliki
sedikit teman dekat untuk diajak
curhat.
5 Keputusan saya biasanya tidak
dipengaruhi oleh apa yang orang
lain lakukan
6 Saya cenderung untuk hanya fokus
pada masa saat ini, karena masa
depan selalu memberikan masalah
pada saya.
7 Saya merasa banyak orang yang
saya kenal telah mendapatkan
lebih banyak hal dalam kehidupan
daripada yang saya dapatkan.
8 Saya cenderung khawatir tentang
apa yang orang lain pikirkan
tentang saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
9 Saya cukup pandai dalam
mengatur tanggung jawab-
tanggung jawab dalam kehidupan
sehari-hari.
10 Saya tidak ingin untuk mencoba
cara-cara baru dalam melakukan
sesuatu. Hidup saya sudah baik
seperti apa adanya.
11 Saya sering merasa terbebani oleh
tanggung jawab saya
12 Saya pikir sangatlah penting untuk
memperoleh pengalaman-
pengalaman baru agar dapat
mengembangkan pola pikir kita
tentang diri sendiri dan dunia.
13 Saya tidak punya banyak orang
yang mau mendengarkan saat saya
ingin bercerita.
14 Saya cenderung dipengaruhi oleh
orang-orang yang mempunyai
pendapat kuat
15 Saya tidak memiliki arah untuk
apa yang ingin saya capai dalam
hidup ini.
16 Menurut saya, setiap orang dari
segala usia mampu untuk terus
bertumbuh dan berkembang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
17 Saya biasanya menetapkan tujuan
untuk diri saya sendiri, tapi
sekarang kelihatannya hanya
seperti membuang-buang waktu.
18 Dalam banyak hal, saya merasa
kecewa dengan prestasi saya
selama hidup ini.
19 Saya merasa orang lain lebih
memiliki banyak teman daripada
saya
20 Saya yakin dengan pendapat saya,
bahkan bila pendapat-pendapat
tersebut bertentangan dengan
kesepakatan bersama
21 Saya pandai dalam menyesuaikan
waktu sehingga saya dapat
menuntaskan semua pekerjaan.
22 Saya merasa bahwa dari waktu ke
waktu saya telah mengalami
banyak perkembangan diri
23 Saya adalah orang yang aktif
dalam menjalankan rencana yang
saya tetapkan untuk diri saya
sendiri.
24 Saya iri pada kehidupan yang
dijalani orang lain.
25 Beberapa orang mengembara
tanpa tujuan dalam kehidupan ini,
tapi saya bukan salah satu dari
mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
26 Saya sering merasa seperti orang
asing saat membicarakan tentang
persahabatan.
27 Saya sering berubah pikiran
terhadap keputusan-keputusan
saya yang tidak disetujui oleh
teman-teman atau keluarga saya.
28 Saya frustasi saat merencanakan
aktivitas keseharian saya karena
saya tidak pernah bisa
menyelesaikan hal-hal yang telah
saya rencanakan
29 Saya sering terbangun dengan
perasaan putus asa tentang
bagaimana hidup yang telah saya
jalani.
30 Saya tahu bahwa saya dapat
mempercayai teman-teman saya,
dan mereka tahu mereka dapat
mempercayai saya.
31 Saya senang melihat cara pandang
saya terhadap sesuatu mengalami
perubahan dan semakin dewasa
seiring berjalannya waktu.
32 Saya mengalami kesulitan dalam
mengatur hidup yang dapat
memuaskan bagi saya
33 Saya menyerah untuk mencoba
membuat peningkatan atau
perubahan besar dalam hidup saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
34 Saya dan teman-teman saya saling
bersimpati dengan masalah-
masalah kami.
35 Saya tidak begitu yakin bahwa
hidup saya banyak berubah.
36 Setiap orang memiliki kelemahan
mereka, tapi sepertinya saya
memiliki lebih banyak kelemahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
SKALA 2
Bacalah setiap pernyataan-pernyataan berikut dengan teliti. Pilihlah SATU
dari beberapa alternatif jawaban. Berikan tanda silang (X) pada jawaban yang
Anda pilih. Berikut ini alternatif jawaban yang tersedia:
STS : Sangat Tidak Sesuai
TS : Tidak Sesuai
CS : Cukup Sesuai
S : Sesuai
SS : Sangat Sesuai
Contoh pengisisan :
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Saya senang menyanyi x
Jika Anda ingin mengganti jawaban, silahkan lakukan seperti ini:
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Saya senang menyanyi x x
Penting: Tidak ada jawaban benar/salah atau baik/buruk. Tuliskan jawaban
Anda dengan jujur sesuai dengan kenyataan diri Anda yang sesungguhnya.
Jangan sampai ada nomor yang terlewatkan.
Selamat mengisi !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Saya khawatir jika orang lain memiliki
pengalaman yang lebih berharga daripada saya.
2 Saya takut jika teman saya memiliki
pengalaman yang lebih berharga dari saya.
3 Saya khawatir ketika mengetahui teman-
teman saya bersenang-senang tanpa saya.
4 Saya merasa cemas ketika saya tidak tahu apa
yang sedang dilakukan teman-teman saya.
5 Penting bagi saya untuk memahami bahwa
teman-teman saya sedang bercanda.
6 Saya sangat tidak suka ketika saya melewatkan
kesempatan tunuk bertemu dengan teman-teman
saya.
7 Ketika saya melewatkan sebuah rencana
berkumpul, itu mengganggu saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
LAMPIRAN 4
HASIL MEAN TEORITIK DAN MEAN EMPIRIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
LAMPIRAN HASIL UJI T
A. SKALA KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Kesejahteraan
Psikologis
405 154,0741 22,02596 1,09448
One-Sample Test
Test Value = 126
t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Kesejahteraan
Psikologis
140,774 404 ,000 154,07407 151,9225 156,2257
B. SKALA FOMO
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
FoMO 405 20,5901 5,36028 ,26635
One-Sample Test
Test Value = 21
t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
FoMO 77,304 404 ,000 20,59012 20,0665 21,1137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
LAMPIRAN 5
HASIL UJI NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
LAMPIRAN HASIL UJI NORMALITAS
Test of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig
FoMO ,055 405 ,005 ,993 405 ,053
Kesejahteraan
Psikologis
,047 ,405 ,033 ,995 ,405 ,245
Otonomi ,071 405 ,000 ,991 405 ,014
Penguasaan
lingkungan
,098 405 ,000 ,987 405 ,001
Perkembangan diri ,085 405 ,000 ,974 405 ,000
Relasi positif dengan
orang lain
,071 405 ,000 ,980 405 ,000
Tujuan hidup ,055 405 ,005 ,986 405 ,001
Penerimaan diri ,068 405 ,000 ,983 405 ,000
Lilliefors Significant Correlation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
LAMPIRAN 6
HASIL UJI LINEARITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
LAMPIRAN HASIL UJI LINEARITAS
ANOVA Tabel
Sum of S. df Mean S. F Sig.
Kesejahteraan
psikologis *FoMO
Between
Groups
(Combined) 49227,699 28 1758,132 4,212 ,000
Linearity 39961,463 1 39961,463 95,731 ,000
Deviation from Linearity 9266,236 27 343,194 ,822 ,723
Within Groups 156956,30 276 417,437
Total 206184,00 404
Otonomi *FoMO Between Groups
(Combined) 1235,316 28 44,118 2,941 ,000
Linearity 790,781 1 790,781 52,720 ,000
Deviation from Linearity 444,535 27 16,464 1,098 ,339
Within Groups 5639,859 376 15,000
Total 6875,175 404
Penguasaan
lingkungan
*FoMO
Between
Groups
(Combined) 1264,147 28 45,148 3,729 ,000
Linearity 897,705 1 897,705 74,136 ,000
Deviation from Linearity 366,442 27 13,572 1,121 ,311
Within Groups 4552,925 376 12,109
Total 5817,072 404
Perkembangan diri*FoMO
Between Groups
(Combined) 597,269 28 21,331 1,638 ,023
Linearity 285,887 1 285,887 21,949 ,000
Deviation from Linearity 311,382 27 11,533 ,885 ,634
Within Groups 4897,358 376 13,025
Total 5494,627 404
Relasi positif
dengan orang lain
*FoMO
Between
Groups
(Combined) 2509,612 28 89,629 2,954 ,000
Linearity 1826,108 1 1826,108 60,181 ,000
Deviation from Linearity 683,505 27 25,315 ,834 ,707
Within Groups 11409,104 376 30,343
Total 13918,716 404
Tujuan hidup
*FoMO
Between
Groups
(Combined) 1280,879 28 45,746 2,253 ,000
Linearity 694,001 1 694,001 34,183 ,000
Deviation from Linearity 586,877 27 21,736 1,071 ,372
Within Groups 7633,675 376 20,302
Total 8914,553 404
Penerimaan diri
*FoMO
Between
Groups
(Combined) 3859,000 28 137,821 5,134 ,000
Linearity 3129,108 1 3129,108 116,570 ,000
Deviation from Linearity 729,893 27 27,033 1,007 ,458
Within Groups 10092,990 376 26,843
Total 13951,990 404
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
LAMPIRAN 7
HASIL UJI HIPOTESIS MAYOR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
LAMPIRAN HASIL UJI HIPOTESIS MAYOR
Correlation FoMO Kesejahteraan
Psikologis
Spearman’s rho FoMO Correlation
Coefficient
1,000 -,425**
Sig. (1.tailed) ,000
N 405 405
Kesejahteraan
Psikologis
Correlation
Coefficient
-,425** 1,000
Sig. (1.tailed) ,000
N 405 405
** correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
LAMPIRAN 8
HASIL UJI HIPOTESIS MINOR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
LAMPIRAN HASIL UJI HIPOTESIS MINOR
Correlation
FoMO Otonomi Penguasa
-an
lingkung-
an
Perkemba
-ngan diri
Relasi positif
dengan orang
lain
Tujuan
hidup
Penerimaan
diri
S
p
e
a
r
m
a
n’
s
r
h
o
FoMO Correlation Coefficient 1,000 -,350** -,374** -,204** -,333** -,277** -,458**
Sig. (1-tailed) . ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 405 405 405 405 405 405 405
Otonomi Correlation Coefficient -,350** 1,000 ,476** ,284** ,347** ,419** ,518**
Sig. (1-tailed) ,000 . ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 405 405 405 405 405 405 405
Penguasaan
lingkungan
Correlation Coefficient -,374** ,476** 1,000 ,475** ,488** ,665** ,687**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 . ,000 ,000 ,000 ,000
N 405 405 405 405 405 405 405
Perkembang-
an diri
Correlation Coefficient -,204** ,284** ,475** 1,000 ,476** ,576** ,489**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 . ,000 ,000 ,000
N 405 405 405 405 405 405 405
Relasi positif
dengan orang
lain
Correlation Coefficient -,333** ,347** ,488** ,476** 1,000 ,525** ,678**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 . ,000 ,000
N 405 405 405 405 405 405 405
Tujuan hidup Correlation Coefficient -,277** ,419** ,665** ,576** ,525** 1,000 ,640**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 . ,000
N 405 405 405 405 405 405 405
Penerimaan
diri
Correlation Coefficient -,458** ,518** ,687** ,489** ,678** ,640** 1,000
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 .
N 405 405 405 405 405 405 405
** correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI