glaukoma absolut
TRANSCRIPT
GLAUKOMA ABSOLUT
Pembimbing
Dr. Syamsul Hidayat, Sp. M
Laporan Kasus
Pendahuluan
gloukoma suatu keadaan neuropati optik yang di tandai dengan peningkatan tekanan
intraokuli, atrofi saraf optik serta defek lapang pandang yang dapat berakhir dengan kebutaan.
Gloukaoma dikenal dua jenis yaitu akut dan
kronis glaukoma
Penyakit ini disebabkan karena :
bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliarBerkurangnya pengelauran cairan mata di daerah sudut bilik mata/ celah pupil
DefinisiGlaukoma absolut adalah merupakan stadium akhir glaukoma(sempit/terbuka) dimana sudah terjadi kebutaan akibat
tekananbola mata dan memberikan gangguan fungsi lanjut (visus = 0).
Epidemiologi Menurut survei indera penglihatan tahun 1993-1996, bahwa
penyebab kebutaan tersering di Indonesia yang disebabkan oleh gloukoma menduduki peringkat kedua (13,4%) setelahlensa (52%).
Survei Departemen Kesehatan RI 1992 menunjukkan, angka kebutaan di Indonesia mencapai 1,5 persen dari seluruh penduduk. Glaukoma merupakan penyebab kebutaan nomor dua (0,2 %) setelah katarak.
Tinjauan Pustaka
Fisiologi Humor AqueusHumor Aqueus setelah diproduksi oleh badansiliaris akan masuk mengisi bilik posterior pupil bilik depan meninggalkan bilikdepan melalui jalur : 90% melalui trabekulae Kanalis schlemm’s melalui
saluran kolektor menuju vena skelera dan episklera 10% melalui uveosklera Lewat badan siliaris
suprachoroidal space sistem vena di badan siliaris.
Klasifikasi Berdasarkan etiologinya Vaughan
mengklasifikasikan gloukoma sebagai berikut :
Glaukoma PrimerGlaukoma sudut
terbukaGlaukoma sudut
tertutup
Glaukoma sekunderKelainan lensaKelainan uveaAkibat traumaPasca operasi
Glaukoma neovaskularAkibat steroid
Glaukoma kongenitalKongenital primer
Infantil
Glaukoma absolut
PatofisiologiMekanisme utama penurunan penglihatan pada glaukomaadalah atrofi sel gangglion difus yang menyebabkan
penipisanlapisan saraf-saraf dan inti bagian dalam retina danberkurangya akson di saraf optikus. Diskus optikus manjadiatrofi, disertai dengan pembesaran cekungan optikus. Iris dankorpus siliaris juga menjadi atrofi, dan prosessus siliarismemperilihatkan degenerasi hialin. Ada 2 teori yangmendukung, yaitu : Teori iskmik indirekTekanan intraokular meningkat, mengakibatkan kematianserabut saraf dan interferensi dari mikrosirkulasi diskusoptikus. Teori mekanik direkTekanan intraokular meningkat, mengakibatkan kerusakan
pada serabut saraf retina pada diskus optikus.
Gejala Klinis pada Glaukoma Absolut :Kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal,Papil atrofi dengan ekskavasi glaukomatosaMata keras seperti batu dengan rasa sakit.
Pemeriksaan glaukoma : Tonometri (untuk mengukur TIO) Gonioscopy (untuk melihat sudut BMD) Funduscopy (menilai diskus optikus) Perimetri (menilai lapang pandang)
Penata laksanaan :1. Medikamentosa Supresi produksi aqueus : Solusi timolol maleat 0,25%,
Acetazolamid per oral 125- 250 mg Fasilitas outflow aqueous : Pilokarpine 0,5-6% Pengobatan glaukoma absolut dapat dengan memberikan sinar
beta pada badan siliar untuk menekan fungsi badan siliar, alkohol retrobulbar.
2. Terapi bedah dan laser Terapi bedah khusus untuk glaukoma absolut yaitu cyclocryo
coagulation yaitu dengan merusak corpus siliaris sehingga produksi HA menurun, Enukleasi bila terapi tidak berhasil.
Nama : Reo
Jenis kelamin : perempuan
Usia : 51 tahun
Agama : Kristen
Suku bangsa : dayak
Pekerjaan : swasta
Status marital : menikah
Alamat : jln. Loa Duri
Tanggal pemeriksaan: 18 Mei 2011
Laporan Kasus
Keluhan utama : kedua mata tidak dapat melihat
Riwayat Penyakit Sekarang :
kedua mata pasien tidak dapat melihat sekitar 1 bulan yang
lalu. Pasien mengaku penglihatannya gelap, cahaya lampu
pun tidak dapat dilihatnya. keluhan ini juga disertai dengan
mata berair dan sedikit kotoran yang kadang-kadang keluar.
Setiap hari pasien merasakan nyeri kepala, terkadang nyeri
dirasakan sakit sekali dan disertai mual muntah. Perasaan
panas di kepala juga dialami, panas ini di rasakan hingga ke
mata.
Trauma kepala (-), migren (-).
Anamnesa
Riwayat penyakit dahulu : Dua setengah bulan yang lalu pasien berobat ke poli
syaraf, pasien datang dengan keluhan nyeri kepala yang hebat dan mata kanan yg tiba-tiba tidak dapat melihat, pandangannya gelap dan ditambah dgn adanya rasa mengganjal di mata kanannya. Sedangkan mata kiri, penglihatannya mulai kabur secara perlahan-lahan.
Oleh dokter pasien dianjurkan untuk rawat inap, pasiein mendapatkan perawatan selama 1 minggu. Setelah mendapat perawatan mata kanan pasien tetap tidak dapat melihat, sedangkan mata kiri dirasakan sedikit agak jelas.
Satu bulan kemudian pasien kembali merasakan sakit kepala yang hebat, perasaan panas di kepala dan sampai ke mata, dua hari kemudian mata kiri pasien tidak dapat melihat, merasakan pandangannya gelap tidak seperti sebelumnya.
Pasien punya riwayat Diabetes sejak 6 tahun yang lalu dan tekanan darah sejak 3 tahun yg lalu dan tidak pernah kontrol.
Riwayat penyakit keluarga : -Riwayat sosial : pasien bekerja sebagai
tukang bersih di salah satu perusahaanPemeriksaan fisik Keadaan umum
Kesan sakit : tampak sakit sedangKesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital : Tekanan darah 170/110 mmHg Nadi 108x/menit Pernafasan 20 x/menit Suhu 36,80C
Status generalis : Kepala/leher : tanda trauma (-) Thoraks : dalam batas normal Abdomen : dalam batas normal Ekstremitas : dalam batas normal
OD Pemeriksaan mata OS
0
Simetris
Simetris
dbn
dbn
dbn
Injeksi siliar
Visus
Posisi bolamata
Pergerakan bola mata
Palpebra
Konjungtiva
Sklera
Kornea
0
Simetris
Simetris
dbn
Dbn
Hiperemi (+)
Injeksi siliar
Dangkal
dbn
6 mm
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tn+2
COA
Iris
Pupil
Lensa
Fundus Refleksi
Korpus Vitreum
Tensa Okuli
Tonometri
TIO palpasi
Dangkal
dbn
5 mm
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tn+1
Diagnosa Klinis : Glaukoma Absolut ODS
Penatalaksanaan : Timolol ed No. I∑ 2 dd gtt II ODS Cendo Xitrol ed No. I∑ 2 dd gtt II ODS Na diklofenak No. XX∑ 3 dd tab I
Prognosis : Baik, bila dilakukan operasi,
baik disini dalam artian bukan berarti penderita
dapat kembali seperti semula penglihatannya,
tapi tujuannya adalah menurunkan TIO
sehingga keluhan nyeri tidak ada lagi.
Dilakukan operasi (trabekulektomi) apabila
terapi secara medikamentosa sudah tidak
efektif lagi.
PembahasanFakta Teori
Dari gejala klinis di dapatkan penurunan penglihatan ke dua mata dalam waktu yang singkat, pandangan terlihat gelap (visus=0), nyeri kepala hingga mata, diseratai perasaan mual muntah, mata berair dan sedikit kotoran.
Dari pemeriksaan oftalmologi didaptkan hasil sebagai berikut :VOD + VOS 0Inspeksi : injiksi siliar (+), COA dangkal.Palpasi : TIO OD N +2, OS N +1, mata kanan teraba lebih keras dari pada mata kiri
Pada glaukoma absolut terjadi kebutaan total akibat tekanan bola mata , keluhan nyeri pada mata yang mendapat serangan berlangsung selama beberapa jam.
Pada glaukoma absolut kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi dengan ekskavasi glaukomatosa dan mata keras seperti batu dan dengan rasa sakit
Fakta Teori
Pada pasien ini terapi utama yang diberikan bertujuan untuk menurunkan tekanan bola mata yaitu dengan timolol maleat 0,5% yang merupakan golongan beta- adrenergik bloker yang bekerja untuk mensupresipembentukan cairan aquos. di berikan natrium diklofenak yang termasuk golongan NSAID yang memiliki efek anti inflamasi, analgetik dan antipiretik. Dosis dewasa adalah 25-50 mg 3x/hari. C citrol eye drop merupakan beta adrenergik blocking agent (symphatolitic) di berikn 4x2 gtt untuk mensupresi produksi aqueus secara lokal.
Pengobatan medikamentosaSupresi produksi aqueus : Solusitimolol maleat 0,25% dan 0,5%bataxolol 0,255 dan 0,5% levobunolol0,25% dan 0,5%, metipranolol 0,3%:
Terapi bedah :Terapi bedah khusus untuk glaukomaabsolut yaitu cyclocryo coagulationyaitu dengan merusak corpus siliarissehingga produksi HA menurun,Enukleasi bila terapi tidak berhasil.
Telah dilaporkan kasus glaukoma absolut pada seorang wanita usia 51 tahun. Diagnosis dibuat berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang didapat. Penderita mendapatkan terapi yang berfungsi sebagai simptomatik untuk mengurangi keluhan, menurunkan tekanan
intarokular baik topikal maupun sistemik dan mendilatasi pupil.
Dapat disimpulkan bahwa pada kasus ini didapatkan keserasian
antara fakta dan teori.
Kesimpulan
Terima kasih