glass ionomer cement itmkg. docx

5
Glass Ionomer Cement GIC merupakan bahan semen yang pertama kali diperkenalkan oleh Wilson and kent. GIC adalah water-based cement, yang terbentuk dari reaksi asam-basa antara bubuk fluoroaluminosilikat glass (base) dan larutan poliasam (liquid). 1 Terdapat tiga jenis GIC berdasarkan formulanya dan potensi penggunaannya. Tipe 1 sebagai bahan perekat, tipe II untuk bahan restorasi, dan tipe III untuk basis atau pelapik. 2 Dalam pengguanaan untuk menyemenkan crown atau bridge untuk gigi tiruan cekat digunakan GIC tipe I (luting). GIC memiliki ukuran partikel yang halus yaitu sebesar 15 μm atau bisa lebih kecil lagi. 1 Komposisi nya terdiri dari powder dan liquid, dimana komponen powder dapat dilihat pada table 1 dan komponen liquid yang merupakan poliasam terdiri dari asam poliakrilat, asam polimaleat, kopolimer asam akrilat-asam itakonat, kopolimer asam-asam maleat, kopolimer asam akrilat-asam-2-buten dikarboksilat dan vinyl phosponic acid. Table 1

Upload: rini-andriani

Post on 24-Nov-2015

46 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Glass Ionomer CementGIC merupakan bahan semen yang pertama kali diperkenalkan oleh Wilson and kent. GIC adalah water-based cement, yang terbentuk dari reaksi asam-basa antara bubuk fluoroaluminosilikat glass (base) dan larutan poliasam (liquid).1 Terdapat tiga jenis GIC berdasarkan formulanya dan potensi penggunaannya. Tipe 1 sebagai bahan perekat, tipe II untuk bahan restorasi, dan tipe III untuk basis atau pelapik.2 Dalam pengguanaan untuk menyemenkan crown atau bridge untuk gigi tiruan cekat digunakan GIC tipe I (luting).GIC memiliki ukuran partikel yang halus yaitu sebesar 15 m atau bisa lebih kecil lagi.1 Komposisi nya terdiri dari powder dan liquid, dimana komponen powder dapat dilihat pada table 1 dan komponen liquid yang merupakan poliasam terdiri dari asam poliakrilat, asam polimaleat, kopolimer asam akrilat-asam itakonat, kopolimer asam-asam maleat, kopolimer asam akrilat-asam-2-buten dikarboksilat dan vinyl phosponic acid.

Table 1

Gambar : powder dan liquid dan GICSifat-sifat GICGIC melepaskan fluoride dengan jumlah yang significant, baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka panjang, dimana pelepasan fluoride ini terbukti efek antikariogenik yang sangat penting. Pelepasa fluoride meningkatkan daya tahan enamel dari pelarutan yang disebabkan oleh asam, dengan menghambat pertumbuhan bakteri dan mengganggu metabolisme pada plak gigi. Penggunaan GIC untuk ikatan ortodontik mengurangi risiko pembentukan white spot hamper setengahnya dibandingkan dengan semen resin.4GIC melekat erat dengan struktur gigi dan mencegah infiltrasi cairan mulut di antar-muka semen gigi. Mekanisme adhesinya melalui dua cara yaitu, terjadi melalui kombinasi struktur Kristal calcium/strontium phosphate/polyalkenoic acid yang ada diantara permukaan email/dentin dan permukaan material yang telah setting. Dan selain itu dengan ikatan komponen organic yang melalui ikatan hydrogen/ jembatan ion metal antara grup karboksil pada polyacid dengan molekul kolagen pada dentin. Ikatan molekul organic ini dapat diperkuat dengan cara mengaplikasikan bahan conditioning seperti citric acid dengan tujuan menghilangkan smear layer.4Sifat mekanik GIC antara lain memiliki compressive strength antara 100-150 MPa yang mana jauh melampaui standar minimum ISO 9917 yaitu 70 MPa. Semen ini ketegangan nya jauh lebih lemah karena sifatnya yang rapuh, dimana diametral tensile strength adalah 6 MPa dan modulus elastisitasnya sekitar 15 GPa. Modulus elastisitas GIC merupakan separuh dari semen seng fosfat, sehingga semen ini tidak terlalu kaku dan lebih peka terhadap perubahan bentuk elastic.2,4GIC memiliki kelemahan dimana pHnya lebih rendah dibandingkan semen seng fosfat selama waktu settingu. Banyak kekhawatiran mengenai akan terjadinya hipersensivity setelah proses sementasi. Oleh karena itu, molekul polyakrilat polymaleic yang digunakan dalam GIC adalah molekul besar, sehingga kemungkinan untuk menembus tubulus dentin lebih kecil dari asam fosfat. Penggunaan varnish tidak dianjurkan, akan tetapi sangat dianjurkan pengguanaan kalsium hidroksida untuk area yang berdekatan dengan pulpa.4Aplikasi pada gigi tiruan cekat3Isolasi dan proteksi menyuluruh dari kelembapan oleh saliva secara menyeluruh penting pada semen jenis ini. Isolasi area aplikasi dengan cotton roll dan saliva ejector atau menggunakan rubber dam. Bagian luar mahkota dapat dilapisi dengan petrolatum supaya semen yang telah mengeras akan lebih muda dibersihkan, tetapi harus berhati-hati jangan sampai lubricant mengenai permukaan dalam dari crown.Bersihkan preparasi gigi dengan pumice dan rubber cup karena akan meningkatkan retensi. Bilas bersih pumice lalu keringkan preparasi gigi. Perlu diperhatikan jangan menghilangkan smear layer dengan asam seperti yang dilakukan pada aplikasi GIC sebagai bahan restorasi. Karena akan merusak pulpa dan juga tidak ada perbaikan pada retensi.Proses pengadukan harus mematuhi rasio powder dan liquid yang telah ditetapkan oleh pabrik. Rasio yang biasa digunakan adalah dua sendok powder dan empat tetes liquid atau dengan rasio 1:2. Tempatkan powder dan liquid sesuai rasio yang ditentukan pada lempengan kaca, kemudian campur dan aduk semen secepat mungkin.GIC melapskan sangat sedikit panas selama pencampuran dan oleh karena itu dapat tercampur lebih cepat di wilayah yang lebih kecil. Campuran harus diselesaikan dalam waktu 60 detik hingga konsistensi menjadi seperti krim. Pada mulanya, campuran proporsional GIC akan tampak terlalu tebal, tetapi sebagai partikel terlarut itu kurang kental, dan jangan untuk menambahkan liquid lebih banyak. Campuran yang terlalu tipis dapat menyebabkan kebocoran mikro.Oleskan semen ke restorasi dengan kuas. Waktu kerja adalah 3 menit dari mula awal campuran, jadi pengerjaan nya harus cepat. Jika semen menjadi tebal atau mulai membentuk atau mulai membentuk kulit sebelum restorasi duduk mantap, bersihkan semen dan ulangi lankah dari awal. Semen harus tetap kering sampai semen mengeras. Tetap aplikasikan saliva ejector ddan ganti cotton roll jika diperlukan. Tunggu sampai excess semen menjadi rapuh, tetapi jangan sampai mencapai kekerasan penuh. Excess tersebut dapat dihilangkan dengan menggunakan sealer, explorer, dan floss. Material harus dilindungi dari kelembapan selama proses awal setting untuk mencegah pelemahan semen.1. McCabe jhon f, walls angus WG.2008.apllied dental materials. :blackwell munksgaard.2. anusavice, Kenneth J.2004. Philips : buku ajar ilmu bahan kedokteran gigi.jakarta:EGC3. Shillingburg, et al., Fundamentals of Fixed Prosthodontics 3rd ed. Quimtessence Publ Co. 19984. sakaguchi, Ronald L. powers john M.2012. Craigs restorative dental materials.Philadelphia: elseviermosby