gigi dalam forensik.ppt

26
Fadhil Nurshahbanu Dian Martayanti Wahyuni

Upload: dian-martayanti

Post on 05-Jan-2016

31 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

Fadhil NurshahbanuDian MartayantiWahyuni

Page 2: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan membantu penyidik untuk menentukan identitas seseorang

dilakukan melalui berbagai metode, seperti sidik jari, medik, odontologi (ilmu gigi dan mulut), anthropologi sampai dengan pemeriksaan biomolekuler

Bekerja sama dengan berbagai disiplin ilmu, antara lain keahlian bidang forensik patologi, forensik odontologi, forensik anthropologi, ahli sidik jari, ahli DNA, radiologi dan fotografer

Page 3: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

Adalah ilmu pengetahuan mengenai gigi yang ikut membantu memecahkan masalah-masalah kejahatan untuk kepentingan peradilan

Page 4: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

Ketepatannya yang tinggi sehingga nyaris menyamai ketepatan teknik sidik jari

Gigi dan tulang adalah material biologis yang paling tahan terhadap perubahan lingkungandan terlindung

Gigi merupakan sarana identifikasi yang dapat dipercaya apabila rekaman data dibuat secara baik dan benar

Sulitnya identifikasi bagian tubuh lain yang sudah rusak akibat kasus kebakaran,mayat terpotong,dsb

Page 5: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

Gigi geligi merupakan rangkaian lengkungan secara anatomis, antropologis dan morphologis mempunyai letak yang terlindungi dari otot-otot bibir dan pipi sehingga apabila trauma mengenai otot-otot tersebut terlebih dahulu

Gigi geligi sukar untuk membusuk kecuali gigi tersebut sudah mengalami nekrotik, biarpun dikubur umumnya organ-organ tubuh lain bahkan tulang telah hancur tetapi gigi tidak (masih utuh)

Gigi geligi mempunyai derajat individualitas yang tinggi, kemungkinan menemukan 2 orang yang sama giginya adalah satu perdua triliyun

Gigi geligi yaitu mempunyai ciri-ciri yang khusus, apabila ciri-ciri gigi tersebut rusak atau berubah maka sesuai dengan pekerjaan dan kebiasaan menggunakan gigi bahkan setiap ras mempunyai ciri yang berbeda

Gigi geligi tahan panas, apabila terbakar sampai 400 derajat celcius gigi tidak akan hancur

Page 6: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

Apabila korban telah dilakukan pencabutan gigi umumnya memakai gigi palsu dengan berbagai macam model gigi palsu dan gigi palsu tersebut dapat ditelusuri atau di identifikasi

Gigi mempunyai derajat kekuatan dan ketahanan yang tinggi terhadap kerusakan karena selain mengandung bahan organik juga karena letaknya didalam mulut yang dapat melindungi terhadap pengaruh dari kerusakan

Gigi juga dapat digunakan sebagai media yang bermanfaat dalam prakiraan usia

Page 7: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

Identifikasi ras korban maupun pelaku dari gigi geligi dan antropologi ragawi

Identifikasi sex atau jenis kelamin korban melalui gigi-geligi dan tulang rahang serta antrolopogi ragawi

Identifikasi umur korban (janin) melalui benih gigi Identifikasi umur korban melalui gigi sementara Identifikasi umur korban melalui gigi campuran Identifikasi umur korban melalui gigi tetap Identifikasi korban melaluikebiasaan menggunakan gigi Identifikasi korban dari pekerjaan menggunakan gigi Identifikasi golongan darah korban melalui pulpa gigi Identifikasi golongan darah korban melalui air liur

Page 8: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

Identifikasi DNA korban dari analisa air liur dan jaringan dari sel dalam rongga mulut

Identifikasi korban melalui gigi palsu yang dipakainya Identifikasi wajah korban dari rekontruksi tulang rahang dan

tulang facial Identifikasi wajah korban Identifikasi korban melalui pola gigitan pelaku Identifikasi korban melalui eksklusi pada korban massal Radiologi ilmu kedokteran gigi forensik Fotografi ilmu kedokteran gigi forensik Victim Identification Form

Page 9: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

Membandingkan antara data gigi yang diperoleh dari pemeriksaan gigi orang/jenazah yang tidak dikenal (data postmortem) dengan data gigi yang pernah dibuat sebelumnya dari orang yang diperkirakan (data antemortem)

Apabila hasil perbandingan data itu sama maka identifikasi positif = orang tak dikenal sama dengan orang yang diperkirakan dan identifikasi negatif adalah sebaliknya

Page 10: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

Data gigi antemortem :

1. Dental record : keterangan tertulis berupa odontogram/catatan keadaan gigi pada pemeriksaan,pengobatan atau perawatan gigi

2. Foto rontgen gigi

3. Cetakan gigi

4. Prothesis gigi/alat orthodonsi

5. Foto close up muka/profil derah mulut dan gigi

6. Keterangan/pernyataan dari orang-orang terdekat dibawah sumpah

Page 11: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

Data postmortem :1. Gigi yang ada dan yang tidak ada. Bekas gigi yang tidak ada apakah baru atau lama

2. Gigi yang ditambal,jenis bahan dan klasifikasi tambalannya

3. Anomali bentuk dan posisi gigi

4. Karies/kerusakan gigi yang ada

5. Jenis dan bahan restorasi,perawatan dan rehabilitasi yang mungkin ada (jacket crown,gigi jembatan,plat,orthodonsi, prothesis gigi, dsb

6. Atrisi/keausan dataran kunyah gigi yang merupakan proses fisiologis untuk fungsi mengunyah. Derajat atrisi = umur

7. Gigi molar ketiga sudah tumbuh/belum

8. Lain2 spt : ciri2 populasi ras & geografis

Page 12: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

metode klinis Radiografis Histologis biokimiawi

Page 13: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

pertimbangan status individu (hidup atau mati)

kategori usia jenis kasus (tunggal atau bencana massal) kondisi gigi dan jaringan pendukung lokasi kasus ketersediaan fasilitas dan peralatan

penunjang serta agama dan budaya yang dianut individu

tersebut

Page 14: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

Ras Caucasoid dengan ciri-ciri sebagai berikut :

- Permukaan lingual rata pada gigi seri / insisive 1.21.1,2.1 2.2

- Sering gigi-geligi -> crowded

- Gigi molar pertama bawah (3.6,4.6), lebih panjang, tapered

- Dalberg (1956) : buko-palatal < (P2, 1.5, 2.5), mesio-distal

- Sering cups carabeli pada 1.6,2.6 -> palatal

- Lengkung rahang sempit Ras Mongoloid dengan ciri-ciri sebagai berikut :

- Menurut Herdlicka (1921) bahwa gigi insisive mempunyai perkembangan penuh pada permukaan palatal bahkan lingual sehingga shovel shaped insicor cungulum jelas dominan (pada gigi 1.1,1.2,2.1,2.2)

Page 15: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

- Fissure-fissure gigi molar

- Bentuk gigi molar -> segiempat dominan Ras Negroid dengan ciri-ciri sebagai berikut :

- Menurut R.Biggerstaf bahwa premolar akar premolar (1.4,1.5,2.4,2.5) cenderung membelah atau terdapat tiga akar -> trifurkasi

- Bahwa cenderung bimaxillary protrusion -> monyong

- Bahwa molar ke-4 sering ditemukan (banyak)

- Premolar pertama bawah (1.4,2.4) terdapat 2 atau 3 cups

- Gigi molar berbentuk segiempat membuat (mirip dmk)

Page 16: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

Ras Australoid

- Yang termasuk dalam ras ini adalah : suku amborigin dan suku-suku dikepulauan kecil pacifik

Ras khusus

- Bushman

- Suku ini bermukim dinegara Spanyol

- Vedoid

- Yang termasuk suku ini bermukim di Afrika Tengah

- Polynesian

- Yang termasuk suku ini bermukim dipulau-pulau kecil di lautan Himdia dan dilautan Afrika

Page 17: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

Tabel

Page 18: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

Dalam arti janin pada umurnya, yakni sejak berusia dua, tiga atau empat minggu sampai dengan 40 minggu.

Dalam arti embrio murni, yaitu sejak pembuahan sampai dengan akhir minggu ke-8 usia janin.

Dalam arti embrio lanjutan, yaitu sejak janin berusia 9 minggu sampai mendekati 16 minggu.

Dalam arti fetus murni, yaitu saat janin mulai berusia 16 minggu

Page 19: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

Periode proliferasi

Periode ini terjadi kira kira 6 minggu sebelum lahir, untuk gigi susu sampai dengan 3 atau 4 bulan.

Periode formasi benih gigi

Dimulai dari puncak cusp dan insisal edge.formasi ini terus berkembang sesuai dengan periode proliferasi kea rah cervical, ke arah akar, berakhir di foramen periapikal.

Periode klasifikasi

Mula mula terlihat pada pembentukan crypt terus berlanjut hingga periode erupsi berakhir pada gigi desidui

Page 20: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

a. Periode erupsi

Periode erupsi ini sangat bervariasi, tergantung dari berbagai faktor, yaitu

1. Faktor pertumbuhan memanjang dari gigi

2. Faktor multiplikasi dari jaringan pulpa

3. Faktor deposisi dari lapisan baru jaringan semen

4. Faktor pertumbuhan jaringan tulang rahang

Page 21: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

b. Penentuan usia

Untuk penentuan usia balita /bayi berumur 5-6 bulan yaitu Isnterpretai roentgenogram topografik oclusal

anterior rahang atas balita 5-6 bulan memperlihatkan mulai erupsi gigi insisivus sentral kiri dan kanan dan memperlihatkan formasi mahkota semua gigi decidui serta kalsifikasi seluruh gigi.

Interpretasi roentgenogram topografik oclusal anterior rahang bawah balita 5-6 bulan memperlihatkan mulai erupsi gigi insisivus sentral kiri dan kanan dan memperlihatkan formasi mahkota semua gigi decidui serta kalsifikasi seluruh gigi

Page 22: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

Untuk penentuan usia bayi berumur 12 bulan yaitu: Interpretasi roentgenogram periapikal rahang

atas balita umur 12 bulan memperlihatkan erupsi gigi cebtral lateran bahkan gigi kaninus atas.

Interpretasi roentgenogram periapikal rahang bawah balita umur 12 bulan memperlihatkan erupsi gigi cebtral lateran bahkan gigi kaninus bawah

Page 23: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

Pembentukan gigi tetap di mulai pada usia balita 10 bulan-2 bulan yaitu pembentukan ncrypt dari gigi tetap molar pertama dan incicive central

Bila pada balita umur 12 bulan dimulailah pembentukan crypgigi tetap molar kedua,dan klasifikasi formasi cusp gigi molar pertama.

Apabila balita berumur 12 bulan maka telah terjadi erupsi gigi molar pertama dicidui atas dan bawah kemudian telah terjadi formasi gigi tetap mahkota gigi incicive dan lateral rahang atas maupun rahang bawah

Page 24: GIGI DALAM FORENSIK.ppt
Page 25: GIGI DALAM FORENSIK.ppt

Bagi perokok, dengan menggunakan pipa dalam menghisap tembakau, maka akan menyebabkan ausnya gigi yang digunakan untuk menggigit pipa. Dengan demikian bertahun tahun akan terlihat open bite diantara gigi.

Bagi mereka yang kebiasaannya brezism yaitu menggerakan aclusi aktif pada waktu tidur maka akan terlihat atrisi di sekitar gigi atas dan bawah sesuai dengan interdigitasi antara gigi atas dan bawah.

Bagi mereka yang mempunyai kebiasaan Brezism yang terbesar tekanan oclusi pada gigi molar atau geraham maka permukaan kunyah gigi tersebutlah akan terlihat atrisi derajat keparahan.

Bagi mereka yang mempunyai gigitan open bite satu maupun beberapa gigi maka gigi tersebut tidak akan terlihat adanya atrisi, sedangkan gigi yang mempunyai kontak oclusi gigi atas dengan gigi bawah akan terjadi atrisi

Page 26: GIGI DALAM FORENSIK.ppt