anestesi lokal dalam kedokteran gigi

21
Tantia Cita Dewanti Fudhail 10/298072/KG/8646 Pembimbing : drg. Rahardjo, Sp. BM EFFECT OF HIGH CONCENTRATION LIDOCAINE FOR MANDIBULAR TEETH ANESTHESIA: REVIEW LITERATURE

Upload: tantiacdf

Post on 28-Jan-2016

221 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Effect of high concentration lidocaine for mandibular teethanesthesia: Review literature

TRANSCRIPT

Page 1: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

Tantia Cita Dewanti Fudhail10/298072/KG/8646Pembimbing : drg. Rahardjo, Sp. BM

EFFECT OF HIGH CONCENTRATION LIDOCAINE FOR

MANDIBULAR TEETHANESTHESIA: REVIEW

LITERATURE

Page 2: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

Anestesi lokal sering digunakan dalam praktik kedokteran gigi

Inferior alveolar nerve block (IANB) teknik anestesi yang paling sering digunakan untuk menganestesi gigi mandibula

Tingkat kegagalan anestesi 10-39%Beberapa peneliti manipulasi variabel untuk

meningkatkan efektivitas anestesi lokal: 1. Membandingkan volume2. Memodifikasi konsentrasi3. Penambahan agen buffer

PENDAHULUAN

Page 3: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

Anestesi lokal : obat yang digunakan untuk mencegah rasa nyeri dengan memblok konduksi sepanjang serabut saraf secara reversibel.

Klasifi kasi

ANESTESI LOKAL

Ester Amide

Procaine Lidocaine

Tetracaine Mepivacaine

Chloroprocaine Bupivacaine

Pipercocaine Etidocaine

Dibucaine Propitocaine

Page 4: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

Mekanisme Menghambat transmisi impuls saraf dengan mencegah meningkatnya permeabilitas membran saraf terhadap ion Na

ANESTESI LOKAL

Page 5: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

Untuk menyimpulkan laporan laporan kasus yang mempelajari mengenai pengaruh peningkatkan konsentrasi anestesi lokal lidocaine-vasokonstriktor dalam anestesi intraoral

TUJUAN PENELITIAN

Page 6: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

Golongan amino amidaXylocaine atau lignocaineToleransi baik, toksisitas

rendah Paling sering digunakan

dalam praktek kedokteran gigi

Farmakodinamik sama dengan agen anestesi lokal lainnya

LIDOCAINE

Page 7: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

Tujuan penambahan Epinephrin1. Hemostasis pada area operasi2. Memperpanjang durasi anestesi3. Mengurangi kecepatan perfusi

LIDOCAINE DAN VASOKONSTRIKTOR

Page 8: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

Mudah diserap dari tempat suntikanMetabolisme utama di hepar.Di hepar lidokain mengalami deakilasi oleh enzim

oksidase membentuk monoetilglisin xilidid  dan glisin xilidid

Xilidid akan disekresi bersama urin

FARMAKOKINETIK

Page 9: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

Lidokain dengan epinephrine Meningkatkan tekanan darah, total peripheral resistance dan cardiac output

Penelitian tahun 1984Lidokain 2% dengan epinefrin 1:100.000 meningkatkan denyut jantung 19% dan cardiac output 30%Penelitian tahun 2009Lidokain dengan epinefrin 1:100.000 meningkatkan tekanan darah sistolik 5-12 mmHg pada pasien dengan riwayat jantung

Pertimbangkan penggunaan lidokain dengan epinefrin pada pasien-pasien yang memiliki riwayat penyakit jantung

HEMODINAMIC

Page 10: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

Manipulasi variabel yang berpengaruh dalam anestesi untuk meningkatkan efektifitas anestesi pada teknik IANB :

1. Penambahan agen buffer2. Memodifikasi konsentrasi

Page 11: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

Meningkatkan ionisasi Meningkatkan pH anestesi Onset > cepat

Meningkatkan pH anestesi Penambahan agen buffer

LATENCY TIME

Page 12: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

Contoh 1

Lidocaine pH = 5Log (Ionisasi/Unionisasi) = 7.8-5Log (Ionisasi/Unionisasi) = 2.8Antilog.log (Ionisasi/Unionisasi) = Antilog 2.81 (Ionisasi/Unionisasi) = 630.95(Ionisasi/Unionisasi) = 630.95

Rasio ionisasi:unionisasi = 630:1

Page 13: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

Contoh 2Lidocaine pH = 6.04Log (Ionisasi/Unionisasi) = 7.8-6.04Log (Ionisasi/Unionisasi) = 1.76Antilog.log (Ionisasi/Unionisasi) = Antilog 1.761 (Ionisasi/Unionisasi) = 57.54(Ionisasi/Unionisasi) = 57.54

Rasio ionsisasi:unionisasi = 57:1

pH anestesi lokal

Ionisasi

Onset anestesi lokal

Page 14: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

Faktor yang mempengaruhi durasi :1. Ikatan protein2. KonsentrasiSemakin baik ikatan protein dengan anestesi lokal

maka durasi anestesi semakin lamaLidocaine : mengikat protein 64%

DURASI ANESTESI LOKAL

Page 15: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

Penelitian tahun 1976 5% lidocaine with epinephrin 1:80.000 2% lidocaine with epinephrin 1:80.000

Penelitian 1989Volume lidocaine ↑ 3,6 mlKonsentrasi lidocaine ↑ 40 mg/dl

Penelitian tahun 20134% Lidocaine + 50 µg epinephrine + 1,82 manitol 0,5M4% Lidocaine + 50 µg epinephrine

KONSENTRASI - DURASI

Tingkat kesuksesan 5% lidocaine lebih tinggi >

2% lidocaine

Tidak ada perbedaan tingkat kesuksesan

Efek lebih baik

Page 16: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

Indikasi : Anestesi lokal untuk prosedur dental seperti infl itrasi atau injeksi blok

Kontraindikasi : Alergi anastesi lokal golongan amide

INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

Page 17: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

DOSIS

Page 18: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

Toleransi lidokain umumnya baikEfek samping dapat terjadi karena:1. Hipersensitifi tas2. Teknik salah3. Overdosis4. Injeksi intravaskular

Perlu waspada terhadap pasien : 1. Penyakit cardiovascular2. Penyakit hepar yang berat

PRECAUTION

Page 19: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

2% lidokain dengan epinefrin paling sering digunakan dalam bidang kedokteran gigi

Untuk meningkatkan kesuksesan anestesi Meningkatkan konsentrasi lidokain

Penelitian Rood dan Soray (1980) Lidokain 5% terbukti dapat meningkatkan efek anestesi dibandingkan lidokain 2%Penelitian Vreeland (1989) Peningkatan konsentrasi lidokain 4% tidak menunjukkan perbedaan tingkat kesuksesan

Beberapa peneliti melaporkan konsentrasi lidokain yang tinggi neurotoksitas pada hewan coba.

DISKUSI

Page 20: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

Beberapa studi telah meneliti mengenai konsentrasi tinggi lidokain dalam blok anestesi nervus alveolaris inferior. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengaruh konsentrasi tinggi lidokain dalam anestesi mandibula perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut.

KESIMPULAN

Page 21: anestesi lokal dalam kedokteran gigi

TERIMA KASIH