ghowzul fikri.ppt
DESCRIPTION
Ghowzul Fikr - perang pemikiranTRANSCRIPT
Ghowzul Fikri (Perang/Invasi
Pemikiran)“Mereka tidak henti – hentinya memerangi
kamu sampai mereka dapat mengembalikan kamu dari agamamu
(kepada kekafiran), seandainya mereka mampu. Barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia –
sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka
kekal di dalamnya.” (QS. Al Baqarah [2] : 217)
DefinisiMerupakan invasi pemikiran yang dilakukan
secara terencana dan terprogram rapi, yang
dilakukan oleh musuh – musuh Islam, yakni :
Yahudi, Nasrani, dan imperialis terhadap kaum
Muslimin.
Pelaku - Pelaku
Dalam Al Quran, Surah Al Baqarah (2) : 120
disebutkan :
• Yahudi
• Nashrani - Misionaris
• Imperialis - Orientalis
Latar Belakang Historis
A. Perang Salib- terdiri dari 8 Gelombang (tahun 11 – 13 H)- kekalahan musuh Islam pada perang ini menyebabkan diubah menjadi Ghowzul Fikri
B. Kebangkitan Eropa- Thn. 500 – 1500 : Islam berkembang dan sangat maju sedangkan Eropa sangat terbelakang (zaman kegelapan)- Thn. 1500 – 2000 : Eropa maju/bangkit (Revolusi Industri)
Pernyataan Tokoh – tokoh Barat tentang Islam :
1. Lois IX Panglima Perang Salib VII dikalahkan di Al Manshurah mengatakan : “Setelah melalui perjalanan panjang, segalanya telah menjadi jelas bagi kita bahwa kehancuran kaum Muslimin dengan jalan peperangan adalah sesuatu yang mustahil, karena mereka memiliki manhaj yang jelas dan tegak di atas konsep jihad fii sabilillah. Dengan manhaj ini mereka tidak akan pernah mengalami kekalahan militer. Karena itu, barat harus menempuh jalan lain (bukan militer) yaitu jalan ideologi dengan mencabut simpul manhaj ini dan mengosongkannya dari kekuatan, kemarahan dan keberanian. Caranya tidak lain, yaitu dengan menghancurkan konsep – konsep dasar Islam dengan berbagai ta’wil dan taskik di tengah – tengah umat.”
2. William Ewart Gladstoe (1809 – 1898) – Perdana Menteri Inggris, tokoh pendiri koloni Inggris di Timur Tengah :
“Selama Kitab ini (Al Qur’an) masih berada di bumi, Eropa tidak akan sanggup menguasai wilayah Timur, bahkan Eropa sendiri tidak akan tenteram.”
3. Samuel Marinus Zwemer (supervisor dan penanggungjawab Kristenisasi/Misionaris Amerika) :
“Tujuan kita bukan meng-Kristenkan umat Islam, ini tidak akan sanggup kita laksanakan. Tetapi target kita adalah menjauhkan kaum muslimin dari Islam. Ini yang harus kita capai, walaupun mereka tidak bergabung dengan kita.”
Tujuan :
• Mengubah akal / pandangan Islami
• Mengubah perilaku Islami
• Mengubah gaya hidup Muslim
Ide yakin kehendak tingkah
tindakan
Target dan Sarana Ghowzul Fikr :
• Mencegah ruh Islam menyebar ke pelosok dunia. Sarana untuk membendung Islam :- Menyebarkan berbagai kebohongan tentang Islam. (QS. An Nisaa’ [4] :
166, Al Maa’idah [5] : 68, Az Zukhruf [43] : 31)- Mengangkat segi – segi kelemahan yang ada di berbagai negara Islam dan
membebankannya kepada Islam.- Memberikan gambaran bahwa Islam adalah agama kekerasan dan
pertumpahan darah.- Menampilkan berbagai keistimewaan Islam sebagai kelemahannya. (QS.
An Nisaa [4] : 3, 129)- Menuduh Islam merusak daya cipta dan kecerdasan pengikutnya.
• Menghancurkan Islam dari dalam. Konsentrasi penghancurannya :- Al Qur’an dan As Sunnah sebagai dasar manhaj Islam dalam membina
masyarakat.- Bahasa Arab sebagai bahasa dien dan ilmu.- Sirah Rasul- Kebudayaan Islam- Sastra Arab- Warisan Islam- Sejarah Islam
Keuntungan para agresor dengan Ghowzul Fikr :
• Sasaran sering lengah dan tanpa persiapan, bahkan kebanyakan mereka tanpa sadar telah terjerumus ke dalam perangkap musuh.
• Para penyerang (agresor) dapat terhindar dari berbagai akibat pergulatan fisik.
• Mereka bisa mendapatkan agen dan pendukung setia dari kalangan mereka yang diserang.
• Melancarkan Ghowzul Fikr relatif gampang, sementara hasilnya sangat memuaskan ketimbang invasi militer.
• Sarana invasi militer mengerikan dan menakutkan, serta akibatnya juga sangat buruk.
• Biasanya para pelaku ghowzul fikr tidak muncul terang – terangan, mereka bersembunyi di belakang agen – agen yang berasal dari penduduk asli yang sedang diserang.
• Dengan berkembangnya peradaban modern, muncullah berbagai ide keji di segala segi.
Berbagai Media Ghowzul Fikr :
• Menyebarkan perbedaan pendapat tentang aqidah di kalangan umat Islam (QS. Al An’am [6] : 123)
• Merusak kesucian aqidah Islamiyah dan membenamkannya ke dalam lubuk keraguan (QS. An Nisaa [4] : 127)
• Menciptakan kefanatikan baru sebagai ganti dari kefanatikan jahiliyah.• Menyuguhkan berbagai teori dan ide yang berlawanan dengan Islam.
- Teori Evolusi – Teori Darwinisme - Teori Marxisme – Interpretasi Materialistik Sejarah- Teori Malthus – Teori Kependudukan- Teori Sigmund Freud, dll.
• Membantu dan membentuk berbagai pergerakan yang menentang Islam- Qadiyaniah (Ahmadiyah)- Bahaiah
• Menghalalkan riba.• Merusak nilai – nilai dan mencanangkan kebebasan.• Menentang maksud Al Qur’an. (QS. Al Baqarah [2] : 79, An Nisaa [4] :46, 157 – 158).• Kerjasama total dengan zionis – Gerakan Freemasonry dan Rotary Club.
- Menggoyahkan keyakinan terhadap berbagai agama dengan menggunakan slogan “kebebasan beragama”- Bertujuan untuk membentuk pemerintahan yang tak kenal Tuhan.
Inti dari Langkah – langkah Ghowzul Fikr :
• Tasykik (menimbulkan keraguan)Menciptakan opini – opini yang menggiring umat Islam ragu terhadap agamanya, meragukan kedudukan sunnah, menuduh hukum waris dan zakat tidak adil dan ekslusif, dll.
• Tasywih (pengaburan, menjelek – jelekkan serta memperolok – olokkan Islam)Menimbulkan kesan bahwa syari’at Islam itu sadis, kejam, diskriminatif, dan tidak manusiawi, dengan ber-Qur’an akan ketinggalan jaman, ajaran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak relevan lagi, jilbab adalah budaya Arab.
• Tadzib (pelarutan nilai, panetrasi budaya)Usaha memasukkan nilai – nilai jahiliyah ke dalam ajaran Islam, Misalnya : lahir istilah “Pacaran Islami”.
• Taghrib (pembaratan)setiap tingkah laku, gaya bicara, model pergaulan adalah imitasi dari barat.
Konspirasi Pemikiran
• Pemahaman yang mendalam tentang manusia.
• Memperalat titik lemah.
• Menggunakan personal harta benda.
• Peranan media massa, khususnya media cetak dan TV.
• Membuat jalan pintas untuk mencapai target.
Ghowzul Fikr di Segala Segi
• Menimbulkan keraguan tentang efisiensi
berbagai prinsip.
• Merusak kultur Al Qur’an
• Merusak keluarga
• Merusak kurikulum pendidikan
Beberapa Catatan
• Peranan Orientalisme dan Kristenisasi dalam Ghowzul Fikr :- Men-tahkik buku – buku warisan Islam dan menerbitkannya.- Mempelajari bahasa – bahasa daerah di berbagai negara (proyek besar – besaran penerjemahan injil ke seluruh bahasa dunia)- Mempelajari berbagai faktor sosial, ekonomi, dan kejiwaan yang mempengaruhi perilaku suatu bangsa.- mempelajari berbagai sekte dan aliran kepercayaan di suatu negara, baik yang moderat maupun yang ekstrim.- meneliti berbagai peninggalan kuno di berbagai negara.
• Pencegahan Ghowzul Fikr :- Meninjau kembali kurikulum pendidikan di berbagai negara Islam, sehingga kita dapat menutup semua jendela yang dilalui oleh “angin jahat”.- Menyebarluaskan berbagai prinsip dan ajaran Islam ke tengah masyarakat.- Mendirikan berbagai instansi untuk memboikot berbagai komoditas musuh.- Membuat strategi penerangan Islam yang dapat memberikan pengarahan yang benar dan melindungi otak dari “obat penenang” dan racun yang disiarkan oleh musuh.- Memiliki kantor berita sendiri yang dikelola oleh tenaga profesional yang ikhlas, mengerti persoalan dan mampu mengungkapkan bahaya yang tersembunyi dalam berbagai berita yang disiarkan musuh.- Menggerakkan berbagai potensi sastra dan mengarahkannya untuk menggali warisan dan sejarah peradaban Islam.- Menggalang persatuan umat Islam agar tercapai swasembada di segala segi.- Menyatukan derap langkah para penulis Muslim dan semua lembaga yang bergerak di bidang dakwah, di samping mengadakan pertemuan rutin antar mereka untuk mengamati gerakan Ghowzul Fikr dan mengambil langkah yang perlu untuk menghadapinya.
Beberapa Catatan
Atas segala bentukPerhatiannyaKami ucapkan
“Jazakumullahu Khairan”