geriatri.pptx

15

Click here to load reader

Upload: muhammad-agung-w

Post on 15-Sep-2015

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

GERIATRI.pptx

TRANSCRIPT

GERIATRI

Dehidrasi pada usia lanjutDefinisiBerkurangnya cairan tubuh total, dapat berupa : Dehidrasi hipertonik : hilangnya air lebih banyak dari natrium Dehidrasi Isotonik : hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama Dehidrasi hipotonik : hilangnya natrium lebih banyak daripada hilangnya airKriteria DiagnosisDiagnosis dini dehidrasi seringkali sulit ditegakan pada psien usia lanjut karena mungkin gejala klasik tidak ada (lidah kering, turgor berkurang, mata cekung). Sangat penting untuk mengetahui apakah pasien beresiko mengalami dehidrasi dan selanjutnya segera mengintervensi sedini mungkin.Dehidrasi hipertonik : Na serum >145 mEq/ltr, osmolaritas serum > 290 mosm/literDehidrasi Isotonik : Na serum 135-145 mEq/ltr, osmolaritas serum 280-290 mosm/literDehidrasi hipotonik : Na serum 25, umumnya kadar natrium plasma > 145 mmo/ltr dan osmolalitas serum > 290 mosm/ltr, walaupun ada dehidrasi dengan kadar natrium osmolalitas serum serum normal atau rendah

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan ureum/kreatininKadar natrium plasmaOsmolaritas serumCVP

TherapiCairan kristaloid (NaCl atau dekstrosa 5%) secukupnya, jangan kurang tetapi juga jangan berlebihan. Pemberian cairan harus sangat hati-hati untuk menghindari kelebihan volume (volume overload) cairan dan hiponatremia.Jumlah cairan yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumusDefisit cairan (liter) : cairan tubuh total (TBW) yang diinginkan-TWB saat iniTWB yang diinginkan = kadar Na/140 x TWB saat ini = 50% * x BB* pada wanita : 45 %Pada dehidrasi ringan dapat diberikan terapi cairan peroral 1500-2500 ml/ 24 jam (30 ml/Kg BB /24 jam) untuk kebutuhan dasar (pemeliharaan), ditambah penggantian defisit cairan, dan kehilangan cairan yang masih berlangsung.Menghitung kebutuhan cairan sehari-hari, termasuk jumlah insesible water loss, amat perlu dilakukan setiap hari. Perhatikan tanda-tanda kelebihan cairan seperti otopnea, sesak napas, perubahan pola tidur,atau confision. Pada keadaan kelebihan cairan dapat diberikan diuretik.Pada pasien dehidrasi yang memerlukan cairan infus dapat diberikan NaCl 0.9 % atau dextrosa 5 % dengan kecepatan 25-30 % dari defisit cairan total/hr pada dehidrasi isotonik. NaCl 0.45 % diberikan pada dehidrasi hipernatremik.Penyulit : Gagal ginjalPerawatan rumah sakitpasien geriatri dengan dehidrasi sebaiknya dirawat di ruang rawat geriatri atau ruang rawat penyakit dalam agar therapi cairan yang diberikan dapat adekuat (oral dan/atau parenteral).pengamatan dan pencatatan asupan cairan (infus, minum, makan cair) dan keluaran cairan (urine, feases, cairan perNGT) amat diperlukanProsedur / tindakan yang diperlukanpemasangan CVP atau nutricath ; untuk mengetahui kecukupan jumlah cairan yang dibutuhkan.Sarana BakuLembar pencatatan asupan dan keluaran cairanCairan kristaloid (NaCl 0.9% atau dextrosa 5%)Pemeriksaan elektrolit, ureum/kreatinin, dan osmolaritasKeadaan konfusional akut/kebingunganDefinisisindrome mental organik yang ditandai dengan gangguan kognitif global, perubahan kesadaran dan aktifitas psikomotor, gangguan siklus tidur yang terjadi akut dan fluktuatif.Kriteria DiagnosisGangguan kognitif globalGangguan proses berfikir : disorentasi (waktu, tempat dan orang)Gangguan daya ingat, terutama jangka pendekGangguan persepsi : halusinasi (visual dan atau auditori)

Gangguan perhatian kewaspadaan dapat meningkat atau menurun namun mudah beralih Penurunan kesadaran Kesadaran diri sendiri dan lingkungan berkurang, tanggap terhadap rangsangan dari luar menurun.Perubahan siklus tidurPagi dan siang hari mengantuk, pusing atau tidur sedang malam hari tidak dapat tidur atau agitatif.Perubahan aktifitas psikomotorHiperaktif : gelisah, agitatif, hyperalertHipoaktif : lesu, lunglai, hypoalertDiagnosa bandingDemensiaPsikosis fungsional : Skizoprenia, ManiaKelainan neurologis, misalnya CVD atau TIAPemeriksaan penunjangelektro darah (terutama natrium dan kalium)analisi gas darah (terutama PO2, HCO3, PCO2)ureum darah (uremia) dan kreatininGula darah (Hipo/Hiperglikemia)TherapiPasang infus NaCl 0.9 % dengan kecepatan 22 tts/mnt, pasang O2 dengan dosis 4 ltr/mnt. Dehidrasi bila terdapat gejala dan tanda dehidrasi;antisipasi kemungkinan penurunan volume intravaskular tanpa respon takikardia.Ambil sample darah untuk pemeriksaan gula darah, analisi tes darah,elektrolit dan ureum (segera). lakukan pemeriksaan neurologis untuk mendeteksi defisit neurologis fokal, adakah CVD atau TIA.

Tujuan utama therapi ialah mengatasi faktor pencetus yaitu :Penyakit primer disusunan saraf pusatPenyakit sistematik yang sekunder mempengaruhi otakIntoksikasi obat antikolinergikPutus obat hipnotik-sedatif. Penatalaksanaan suportif meliputi eliminasi, aloperidol 0.5 mg 2 kali sehari (dalam keadaan gaduh gelisah).PenyulitFraktur femur, tangan, vertebra (akibat jatuh), hipotensi sampai renjatan (akibat injeksi neuroleptik terlalu cepat untuk mengatasi agitas), trombosipena dalam (akibat diikat terlalu lama karena agitasi atau penurunan kesadaraan), emboli paru.PerawatanPada saat masuk pasien diobservasi di IGD minimal 24 jam, untuk selanjutnya bila tak terdapat renjatan nonkardiak dapat dipindahkan keintermediater ward (IW), maupun ruang rawat inap. penatalaksanaan psikiatri-griatrik dan rehabilitasi medik sudah termasuk dalam tatakerja tim terpadu geriatri rumah sakit. Konsultasi neurologi dilakukan atas indikasi.Prosedur /tindakan yang mungkin diperlukanElektrokardiographiFoto thoraxCT scan (atas indikasi)Kultur darah dan atau urine, mikroorganisme dan ujireistensi