gerak refleks pada manusia
DESCRIPTION
gerakTRANSCRIPT
Gerak refleks pada manusia
Judul : Gerak refleks pada manusia
Hari/Tanggal : Sabtu 19 Januari 2008
Tujuan :Untuk mempelajari reaksi-reaksi pada beberapa bagian tubuh sebagai akibat dari
rangsangan.
I.Pendahuluan
Landasan Teori:
Jaringan saraf merupakan jaringan komunikasi yang terdiri dari jaringan sel-sel khusus dan
dibedakan menjadi dua,Sel neuron dan sel Neoroglia.
Sel neuron adalah sel saraf yang merupakan suatu unit dasar dari sistem saraf. Sel ini
bertugas melanjutkan informasi dari organ penerima rangsangan kepusat susunan saraf dan
sebaliknya.
Sel nouron terdiri atas tiga bagian 1) Badan sel yang mengandung nukleus dan nukleolus
serta berwarna kelabu, 2) Dendrit merupakan lanjutan plasma yang berfungsi menyampaikan
impuls saraf (informasi) menuju ke badan sel dan 2) akson, berfungsi meneruskan informasi
dari badan sel ke sel lain.
Berdasarkan fungsinya, sel neuron dapat dibedakan menjadi 4 Bagian:
1. Neuron sensorik (nouron aferen) yaitu sel saraf yang bertugas menyampaikan
rangsangan dari reseptor ke pusat susunan saraf. Neuron memiliki dendrit yang
berhubungan dengan reseptor (penerima rangsangan) dan neurit yang berhubungan
dengan sel saraf lainnya.
2. Neuron Motorik (nouronaferen), yaitu sel saraf yang berfungsi untuk menyampaikan
impuls motorik dari susunan saraf pusat ke saraf efektor. Dendrit menerima impuls
dari akson neoron lain sedangkan aksonnya berhubungan dengan efektor.
3. Neuron konektor adalah sel saraf yang bertugas menghubungkan antara neuron yang
satu dengan yang lainnya.
4. Neuron ajustor, yaitu sel saraf yang bertugas menghubungkan neuron sensorik dan
neuron motorik yang terdapat di dalam sumsum tulang belakang atau di otak.
Gerak refleks ialah gerakan pintas ke sumsum tulang belakang. Ciri refleks adalah
respon yang terjadi berlangsung dengan cepat dan tidak disadari. Sedangkan lengkung refleks
adalah lintasan terpendek gerak refleks.
Neuron konektor merupakan penghubaung antara neuron sensorik dan neuron
motorik. Jika neuron konektor berada di otak,maka refleksnya disebut refleks otak. Jika
terletak di susmsum tulang belakang, maka refleksnya disebut refleks tulang belakang.
Gerakan pupil mata yang menyempit dan melebar karena terkena rangsangan cahaya
merupakan contoh refleks otak. Sedangkan gerak lutut yang tidak disengaja merupakan gerak
sumsum tulang belakang.(Idel,antoni.2000:210-215)
Jaringan saraf terdiri dari 3 komponen yang mempunyai struktur dan fungsi yang
berbeda, yaitu sel saraf (neuron) yang mampu menghantarkan impuls, sel schwann yang
merupakan pembungkus kebanyakan akson dari sistem saraf perifir dan selpenyokong
(neuroglia) yang merupakan sel yang terdapat diantaraneuron dari sistem safaf pusat. Oleh
karena itu saraf dari sistem saraf perifiritu di bangun oleh neuron dan sel schwann, sedangkan
traktus yang terdapat diotak dan susmsum tulang belakang dibentuk oleh neuron dan
neuroglia.
Untuk mengetahui perubahan-perubahan listrik didalam saraf, perlu diketahui dulu
sifat-sifatakson. Akson dari kebanyakan hewan mamalia umumnya relatif kecil, untuk itu
didalam percobaan digunakan akson raksasa yang terdapat pada hewan invertebrat seperti
cumi-cumi dan lain-lain.
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan , diperlukan satu mikroelektroda yang
dapat ditusukkan kedalam akson tanpa menimbulkan kerusakan pada kason tersebut.
(Kartolo,wulangi.S.1993:208-212)
Berbagai bangunan yang dapat ditemukan dalam sistem saraf hewan yaitu otak,
serabut saraf,plektus, dan ganglia. Serabut saraf yaitu kumpulan akson dari sejumlah sel saraf
baik sejenis maupun tidak sejenis. Contoh serabut yang sejenis adalah serabut eferen, serabut
campuran contohnya adalah campuran antara sejumlah akson dari sel saraf motorik dan
sensorik.
Apabila rangsangan dengan kekuatan tertentu diberikan kepada membran sel saraf,
membran akan mengalami perubahan elektrokimia dan perubahan fisiologis. Perubahan
tersebut berkaitan dengan adanya perubahan permeabilitas membran yang menyebabkan
terjadinya permiabel tehadap Na+ dan sangat kurang permiabel terhadap K+.
Depolarisasi yang timbul hanya paba bagian yang dirangsang dinamakan depolarisasi
lokal. Pada bagian tersebut terbentuk arus lokal. Apabila rangsangan yang diberi cukup kuat,
arus lokal yang timbul pada membran yang terdepolarisasi akan merangsang membran
disebelahnya yang masih dalam keadaan istirahat, sehingga sebagian membran tersebut akan
ikut terdepolarisasi. Peristiwa ini menunjukkan penjalaran impuls.Depolarisasi adalah nilai
potensial aksi yang terjadi akibat adanya rangsangan.(Isnaeni,wiwid.2006:61-71)
Bagian otak depan terakhir adalah telensefalon, telah mengalami perubahan sangat
besar selama evolusi vertebrata. Pada ikan dan amphibi, telensefalon lebih dari sekedar suatu
penciuman, tapi dapat juga menerima input dari bulbus olfaktori.
Suatu refleks adalah setiap respon yang terjadi secara otomatis tanpa disadari.
Terdapat dua macam refleks:
1. Refleks sederhana atau refleks dasar, yang menyatu tanpa dipelajari, misalnya
refleks menutup mata bila ada benda yang menuju ke mata.
2.Refleks yang dipelajari, atau refleks kondisiskan yang dihasilakan dengan belajar.
Rangkaian jalus saraf yang terlibat dalam aktifitas refleks disebut lengkung refleks,
yang terdiri atas lima komponen dasar: (1) reseptor (2)saraf eferen (3) pusat pengintegrasi (4)
saraf eferen (5) efektor.
Reseptor merupakan impuls yang merupakan perubahan fisik atau kimia di
lingkungan reseptor. Dalam merespon stimulus, reseptor menghasilkan potensial aksi yang
akan diteruskan oleh saraf eferen ke pusat pengintegrasi refleks dasar, sedangkan otak lebih
tinggi memproses semua informasi dan meneruskannya melalui saraf eferen ke efektor (otot
atau kelenjar) yang melaksanakan respon yang diinginkan. (Soewolo.1997:241-262)
B. Pembahasan
Dari data hasil praktikum yang telah kami lakukan , diketahui bahwa pupil mata akan
membesar apabila mata dibuka secara tiba-tiba setelah penutupan mata selama 2-3 menit. Hal
ini dikarenakan oleh mata berusaha untuk mengumpulkan cahaya kembali setelah lamanya
penutupan mata, dan mata kehilangan cahaya. Cahaya yang dapat masuk hanya cahaya yang
masuk kedalam omatidium yang paralel (atau hampir) dengan sumbu panjang yang mundur
yang diserap oleh pigmen-pegmen penyaring. Sifat faset dalam mata bertindak sebagai lensa
yang menghimpun khas cahaya dari seluruh bagian objek yang dipandang dan
meneruskannya kembali.(Idel.A.2000)
Pada saat mata disinari oleh cahaya matahari, maka mata akan menutup, hal ini
dikerenakan oleh dalam keadaan terang terlalu banyaknya gelombang cahaya yang masuk ke
sistem mata, sedangkan mata yang hanya dapat menyaring cahaya dalam jumlah kecil
(Optimum).(Idel.A.2000) Dan semua fotoreseptor umumnya memiliki suatu pigmen yang
dapat dipengaruhi oleh sinar.Penterapan sinar oleh foto pigmen mengakibatkan aktifnya suatu
enzim yang akan mengkatalis produksi sejumlah besar molekul intraseluler, salah satunya
kemudian menyebabkan salah satu saluran (Chanel) pada memban untuk difusi ion-ion
mengikuti gradien (Landaian) elektro kimia, hal ini lah yang menyebabkan membesar dan
mengecilnya pupil terhadap jumlah cahaya yang diterima.(Soewolo,1970).Sedangkan pada
percobaan melihat benda pada jarak dekat dan jauh. Pupil akan lebih besar pada saat melihat
benda yang jauh, dan akan mengecil bila melihat benda dalam jarak dekat.Hal ini juga
berpengaruh terhadap jumlah pengumpulan cahaya oleh daya akomodasi mata yang telah
dijelaskan diatas. Gerakan pupil mata yang menyempit dan melebar karena terkena
rangsangan cahaya merupakan contoh refleks otak. Sedangkan gerak lutut yang tidak
disengaja merupakan gerak sumsum tulang belakang.(Idel,antoni.2000:210-215)
Pada percobaan D, didapatkan hasil bahwa menelan air minum lebih mudah bila
dibandingkan dengan menelan air ludah. Hal ini dapat dikarenakan oleh kekentalan air ludah
yang menyebabkan kesulitan atau hambatan dalam penelanannya. Selain itu juga pada saat
menelan air ludah, kita harus terlebih dahulu mengumpulkan air ludah didalam mulut, hal ini
juga menyebabkan mengapa menelan air ludah lebih lama bila dibandingkan dengan
menenlan air liur.
Sedangkan pada praktikum refleks pada telapak tangan, tangan berusaha menangkap benda
yang jatuh. Hal ini dikarenakan manusia memiliki sistem saraf yang mana saraf-saraf tersebut
dapat menghantarkan stimulus keotak hingga menimbulkan respon. Respon akan ditanggapi
oleh neuron dengan mengubah potensial yang ada antara permukaan luar dan dalam dari
membran. Sel-sel dengan sifat ini disebut dapat dirangsang (excitable) dan dapat diganggu
(Irritable). Neuron ini segera bereaksi tehadap stimulus , dan dimodifikasi potensial listrk
dapat terbatas pada tempat yang menerima stimulus atau dapat disebarkan ke seluruh bagian
neuron oleh membran. Penyebaran ini disebut potensial aksi atau impuls saraf, mampu
melintasi jarak yang jauh impuls saraf menerima informasi keneuron lain, baik otot maupun
kelenjar. (Junqueira,carlos.1995:157)
Suatu refleks adalah setiap respon yang terjadi secara otomatis tanpa disadari.
Terdapat dua macam refleks:
1. Refleks sederhana atau refleks dasar, yang menyatu tanpa dipelajari,
misalnya refleks menutup mata bila ada benda yang menuju ke mata.
2.Refleks yang dipelajari, atau refleks kondisiskan yang dihasilakan dengan
belajar.
Rangkaian jalus saraf yang terlibat dalam aktifitas refleks disebut lengkung
refleks, yang terdiri atas lima komponen dasar: (1) reseptor (2)saraf eferen (3) pusat
pengintegrasi (4) saraf eferen (5) efektor.
Reseptor merupakan impuls yang merupakan perubahan fisik atau kimia di
lingkungan reseptor. Dalam merespon stimulus, reseptor menghasilkan potensial aksi
yang akan diteruskan oleh saraf eferen ke pusat pengintegrasi refleks dasar, sedangkan
otak lebih tinggi memproses semua informasi dan meneruskannya melalui saraf eferen
ke efektor (otot atau kelenjar) yang melaksanakan respon yang diinginkan.
(Soewolo.1997:241-262)
Pada percobaan pemukulan pada bagian petella, kaki bergerak kedepan seolah
menendang, dan pada saat membaca, tendangan atau gerakan kaki lebih kuat. Dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan,pada waktu lutut praktikan dipukul, maka lutut
memberikan respon dengan adanya gerakan refleks yaitu dengan menggerakan lututnya.
Refleks pada lutut ini disebut refleks sumsum tulang belakang, karena saraf
penghubungnya terletak di dalam sumsum tulang belakang. (Indiastuty,2005)
Pada saat telapak kaki digelitik, maka jari kaki akan bergerak, hal ini juga disebabkan
oleh gerakan refleks yang berasal dari sumsum tulang belakang.Menurut Soewolo (1997)
Apabila rangsangan dengan kekuatan tertentu diberikan kepada membran sel saraf, membran
akan mengalami perubahan elektrokimia dan perubahan fisiologis. Perubahan tersebut
berkaitan dengan adanya perubahan permeabilitas membran yang menyebabkan terjadinya
permiabel tehadap Na+ dan sangat kurang permiabel terhadap K+.
Sedangkan pada saat bersin gerakan-gerakan yang di lakukan seperti mata menutup,
kepala menunduk ,bahu naik, juga merupakan suatu ekspresi dari gerak refleks pada saat
bersin. Depolarisasi yang timbul hanya pada bagian yang dirangsang dinamakan depolarisasi
lokal. Pada bagian tersebut terbentuk arus lokal. Apabila rangsangan yang diberi cukup kuat,
arus lokal yang timbul pada membran yang terdepolarisasi akan merangsang membran
disebelahnya yang masih dalam keadaan istirahat, sehingga sebagian membran tersebut akan
ikut terdepolarisasi. Peristiwa ini menunjukkan penjalaran impuls.Depolarisasi adalah nilai
potensial aksi yang terjadi akibat adanya rangsangan.(Isnaeni,wiwid.2006:61-71)
DAFTAR PUSTAKA
Idel,Antoni.2000.Biologi Dalam Kehidupan Sehari-hari.Gitamedia
Press:Jakarta
Isnaeni,wiwi.2006.Fisiologi Hewan.Kanisius:Yogyakarta
Junqueira,carlos.L.Histologi Dasar. ECG:Jakarta
Soewolo,dkk.1994.Fisiologi Hewan. UT : Jakarta
Wulangi. S kartolo. Prinsip-prinsip fisiologi Hewan. DepDikBud : Bandung
Http//[email protected] .co.id