bab i sistem gerak manusia

Upload: dechi-vinsensia

Post on 13-Jul-2015

141 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan, dimana kami masih diberikan kemampuan sampai pada saat ini untuk menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul Sistem Penegak dan Penggerak Manusia. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr. Deddy Simanjuntak selaku Dosen di mata kuliah ini memberikan tugas makalah ini untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah FAAL. Semoga dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat untuk kita sebagai bahan informasi tentang sistem gerak manusia, sehingga anda mengetahui proses pembentukan, sampai pada kelainan yang terjadi pada sistem gerak manusia. Akhir kata, saya mengucapkan terimakasih dan apabila ada kritikan maupun saran yang membangun tugas ini, kami terima dengan senang hati. dan apabila ada kesalahan baik dari cara penulisan atau kata-kata yang tidak relefan, kami mohon maaf, Terimakasih.

Hormat kami

Penulis

DAFTAR ISI Kata Pengantar BAB I . PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1 1.2 Tujuan .............................................................................................................. 1 1.3 Metode Penulisan .............................................................................................. 1 BAB II. PEMBASHASAN ........................................................................................ 2 2.1 Tulang ................................................................................................................ 2 2.2 Bentuk Tulang .................................................................................................... 5 2.3 Fungsi Tulang ..................................................................................................... 6 2.4 Bagian Tengkorak .............................................................................................. 6 2.5 Hubungan Antar Tulang ..................................................................................... 12 2.6 Gangguan pada Sistem Gerak ............................................................................. 13 2.7 Otot .................................................................................................................... 15 BAB III. KESIMPULAN .......................................................................................... 18 3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 18 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 19

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Baik disadari maupun tidak, tubuh kita selalu melakukan gerak. Bahkan seseorang yang memiliki ketidaksempurnaan alat gerak pun tetap melakukan gerak. Saat kita tersenyum, mengedipkan mata, atau bernapas sesungguhnya telah terjadi gerak yang disebabkan oleh kontraksi otot.

Gerak tidak terjadi begitu saja. Gerak terjadi melelui mekanisme yang rumit dan melibatkan banyak bagian tubuh. Dalam makalah ini akan membahas komponen apa saja yang berperan dalam proses gerak serta bagaimana gerak terjadi. Coba perhatikan saat kita bermain bola. Bila ada bola yang dilemparkan ke arah kita, pasti kita akan segera bergerak menendang bola itu ke arah yang mana kita suka. Sehingga dapat kita simpulkan setiap perpindahan yang kita lakukan merupakan gerak. Gerak adalah suatu tanggapan terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar. Gerak dapat berupa gerakan sebagian anggota tubuh maupun seluruh tubuh. Misalnya gerak pindah tempat. Gerak pada manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Jadi, gerak merupakan kerja sama antara tulang dan otot. Namun demikian, banyak setiap jenis penyakit yang dialami setiap orang yang terfokus pada tulang maupun otot yang berhubungan dengan sistem gerak pada manusia,sehingga aktivitas gerak mereka terganggu. Misalnya gangguan pada persendian seperti terkilir . Biasanya gangguan tersebut sering dialami setiap orang yang disebabkan karena gerakan tiba-tiba atau gerakan yang jarang dan sulit dilakukan. Kelainan dan gangguan pada tulang juga dapat disebabkan karena kebiasaan posisi tubuh yang salah, yang dilakukan dalam waktu yang lama, atau karena kecelakaan yang menyebabkan gangguan pada otot maupun tulang seperti tulang kaki yang patah atau tergeser. Uraian diatas mencoba untuk menginformasikan dan menjelaskan sebagian dari makalah dari sistem gerak dan penegak pada manusia. Semoga dapat memberikan gambaran yang jelas terhadap fungsi tulang pada manusia secara umum.

1.2 Tujuan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah: a. Mampu mengenali struktur dan proses sistem gerak ( tulang dan otot ) b. Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem gerak. 1.3 Metode Penulisan Metode penulisan dalam makalah ini adalah dengan metode observasi dan kepustakaan (studi pustaka) yang berkaitan dengan penulisan makalah ini. BAB II PEMBAHASAN

2.1 Tulang Tulang disebut alat gerak pasif karena digerakkan oleh otot. Akan teteapi tulang mempunyai peranan penting karena gerak tidak akan terjadi tanpa tulang. 2.2 Jenis Tulang

Kalau kamu perhatikan dan kamu rasakan tulang dibagian dagu dan telinga pasti berbeda. Di dalam tubuh kita ada dua macam tulang berdasarkan jaringan penyusun dan sifatsifat fisiknya. Berikut penjelasan dari macam-macam jenis tulang. a. Tulang Rawan ( kartilago ) Tulang rawan bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel-sel rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa kondrin. Pada anak-anak, jaringan tulang rawan banyak mengandung sel-sel. Pada saat orang dewasa, jaringan tulang rawan banyak mengandung matriks. Pada orang dewasa tulang rawan hanya terdapat pada beberapa tempat. Misalnya cuping hidung, cuping telinga, antarruas tulang belakang, dan pada cakra epifisis. Tulang rawan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput tulang rawan ( perikondrium ) yang mengandung sel-sel pembentuk tulang rawan ( kondroblas ). Tipe Tulang Rawan yaitu : a. Tulang rawan hialin; tulang yang berwarna putihsedikit kebiru-biruan, mengandung serat-serat kolagendan chondrosit. Tulang rawan hialin dapat kita temukanpada laring, trakea, bronkus, ujung-ujung tulangpanjang, tulang rusuk bagian depan, cuping hidung dan rangka janin.

Berikut gambar Tulang rawan hialin:

b.

Tulang rawan elastis; Tulang yang mengandungserabut-serabut elastis. Tulang rawan elastis dapat

kitatemukan pada daun telinga, tuba eustachii (padatelinga) dan laring. Pada orang dewasa tulang rawan jumlahnya sangatsedikit dibandingkan dengan anak-anak. Pada orangdewasa tulang rawan hanya ditemukan beberapatempat, yaitu cuping hidung, cuping telinga, antartulang rusuk (costal cartilage) dan tulang dada, sendi-sendi tulang, antarruas tulang belakang dan padacakra epifisis.

Tulang ( Osteon ) Tulang bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Tulang tersusun atas bagian-bagian berikut. c.

1. Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit. 2. Osteosit, merupakan sel-sel tulang dewasa. 3. Osteoprogenator, merupakan sel khusus yaitu derivat mesenkim yang memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas. Osteoprogenator terdapat di bagian luar 4. Osteoklas , merupakan sel yang berkembang dan terdapat disekitar permukaan tulang. Fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan tulang.

Pembentukan Tulang ( Proses Osifikasi ) :

Proses Osifikasi adalah sebuah proses pembentukan tulang. Pembentukan tulang dimulai dari perkembangan jaringan penyambung seperti tulang rawan yang berkembang menjadi tulang keras. Jaringan yang berkembang akan disisipi dengan pembuluh darah. Pembuluh darah ini akan membawa mineral seperti kalsium dan menyimpannya pada jaringan tersebut. Jenis osifikasiy y

Osifikasi endokondral: pembentukan tulang dari tulang rawan

Osifikasi intramembranosus: pembentukan tulang dari mesenkim, seperti tulang pipih pada tengkoraky

Osifikasi heterotopik: pembentukan tulang di luar jaringan lunak

2.3 Bentuk Tulang Tulang-tulang yang menyusun tubuh kita sangat banyak jumlahnya. Berdasarkan bentuknya, tulang penyusun tubuh kita dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan. a. Tulang Pipa Tulang ini memiliki bentuk sesuai namanya, berbentuk pipa. Tulang ini memiliki bentuk memanjang dan tengahnya berlubang. Contohnya adalah tulang paha, tulang betis, dan tulang lengan. b. Tulang Pendek Tulang pendek memiliki bentuk sesuai dengan namanya berbentuk pendek. Tulang ini bersifat ringan dan kuat. Meskipun tulang ini pendek, tulang ini mampu menahan beban yang cukup berat. Contohnya adalah tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan telapak kaki. c. Tulang Pipih Tulang ini memiliki bentuk pipih seperti pelat. Contoh dari tulang pipih adalah tulang penyusun tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada.

d. Tulang tidak Beraturan Tulang jenis ini merupakan gabungan dari berbagai bentuk tulang. Contohnya adalah tulang wajah dan tulang yang terdapat pada ruas-ruas tulang belakang. Dapatkah kamu menunjukkan mana tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan pada tubuh kita?

2.4 Fungsi Tulang Kerangka pada tubuh manusia memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Sebagai penegak tubuh Sebagai pembentuk tubuh Sebagai tempat melekatnya otot (otot rangka) Sebagai pelindung bagian tubuh yang penting Sebagai tempat pembentukkan sel darah merah Sebagai alat gerak pasif

Kerangka manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu: 1. 2. 3. Bagian Tengkorak Bagian Badan Bagian Anggota Gerak

2.5 .Bagian Tengkorak (Kepala) Tersusun dari tulang pipih yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih. terdiri dari:

1 tulang dahi 2 tulang tapis 2 tulang hidung 2 tulang ubun-ubun 2 tulang pipi 2. Bagian Badan

2 tulang langit-langit 2 tulang baji 2 tulang pelipis 2 tulang air mata 2 tulang rahang atas

1 tulang lidah 1 tulang tengkorak 2 tulang rahang bawah

Bagian badan terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu: a. Ruas-ruas tulang belakang (33 ruas)

b. Tulang rusuk (12 pasang)

b. Tulang Rusuk 12 pasang

7 pasang tulang rusuk sejati 3 pasang tulang rusuk palsu 2 pasang tulang rusuk melayang

c. Tulang dada, terdiri dari: tulang hulu tulang badan tulang pedang-pedangan d. Gelang bahu terdiri dari:

2 tulang selangka (kiri dan kanan) 2 tulang belikat (kiri dan kanan)

e.

Gelang panggul terdiri dari:

2 tulang duduk (kiri dan kanan) 2 tulang usus (kiri dan kanan) 2 tulang kemaluan (kiri dan kanan)

3. Bagian Anggota Gerak Anggota gerak dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: a. anggota gerak atas terdiri dari:

o o o o o o

2 tulang pengumpil 2 tulang lengan atas 2 tulang hasta 16 tulang pergelangan tangan 10 tulang telapak tangan 28 ruas tulang jari tangan

b. anggota gerak bawah (kaki kiri dan kanan) terdiri dari:

o 2 tulang paha o 2 tulang tempurung lutut o 2 tulang kering o 2 tulang betis o 14 tulang pergelangan kaki o 10 tulang telapak kaki o 28 ruas tulang jari kaki

2.6 Hubungan Antar tulang Tulang di dalam tubuh dapat berhubungan secara erat atau tidak erat. Hubungan antartulang disebut artikulasi. Agar artikulasi dapat bergerak, diperlukan struktur khusus yang disebut sendi. Terbentuknya sendi di mulai dari kartilago di daerah sendi. Di dalam sistem rangka manusia terdapat 3 jenis hubungan antartulang, yaitu : y Sinartrosis Sinartrosis adalah hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi. Ada 2 tipe utama sinartrosis yaitu suture dan sinkondrosis. Suture adalah hubungan antartulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak. Sinkondrosis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin. y Amfiartrosis Amfiartrosis adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk sedikit gerakan. Amfiartrosis dibagi menjadi dua yaitu simfisis dan sindesmosis. Pada simfisis, sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada sendi antartulang belakang dan pada tulang kemaluan. Pada sindesmiosis, sendi dihubungkan pleh jaringan ikat serabut dan ligmen, contohnya, sendi antartulang betis dan tulang kering. y Diartrosis Diartrosis adalah hubungan antara tulang yang kedua ujungnya tidak dihubungkan oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakkan, disebut juga sendi. Ciri-ciri diartrosis adalah : 1. Permukaaan sendi dibalut oleh selaput atau kapsul jaringan ikat fibrous (menyerabut) 2. Bagian dalam kapsul dibatasi oleh membran jarinagn ikat yang disebut membran sinovial yang menghasilkan untuk mengurangi gesekan. 3. Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh ligamen dan ada yang tidak. Hubungan antartulang yang bersifat diartrosis contohnya adalah sebagai berikut : 1) Sendi Engsel Pada sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu. Gerakannya hanya satu arah seperti gerak engsel pintu. Misalnya, sendi pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas antarjari. 2) Sendi Putar Pada sendi putar, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros, misalnya sendi antar tulang hasta dan pengumpil, dan sendi antara tulang atlas dengan tulang tengkorak.

3) Sendi Pelana atau Sela Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas, seperti gerakan orang naik kuda. Misalnya, sendi antara tulang telapak tangan dengan pergelangan tangan dan dengan ruas jari tangan. 4) Sendi Kondiloid atau Elipsoid Sendi kondiloid memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan ke kiri dan ke kanan, ke depan dan ke belakang. Misalnya sendi antara tulang pengumpil dan tulang pergelangan tulang. 5) Sendi Peluru Pada sendi peluru, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini memungkinkan gerakan bebas ke segala arah dan dapat berporos tiga. Misalnya sendi antara tulang gelang bahu dan lengan atas, dan antara tulang gelang panggul dan paha. 6) Sendi Luncur Pada sendi ini, kedua ujung tulang agak rata sehinggab menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos. Contohnya sendi antartulang pergelangan tangan, antartulang Selangka, dan tulang belikat. 2. 7 Gangguan pada Sistem Gerak Sistem gerak dapat mengalami gangguan atau kelainan. Kelainan pada sistem gerak dapat terjadi karena beberapa hal, seperti kelainan sejak lahir, kekurangan vitamin, dan kecelakaan. Berikut contoh-contoh kelainan yang terjadi pada sistem gerak kita. 1. Rickets Rickets merupakan suatu kelainan pada tulang yang terjadi karena kekurangan zat kapur, fosfor, dan vitamin D. Kelainan ini dapat terlihat dari kaki yang berbentuk huruf O dan huruf X. 2. Osteoporosis Suatu keadaan dimana penghancuran tulang lebih cepat daripada proses pembentukan tulang. Akibatnya tulang menjadi keropos. Penyebabnya yaitu karena kekurangan kalsium. Penyakit ini mudah terjadi pada orang yang lanjut usia.

3. Patah Tulang (Fraktura) Retak atau patah tulang dapat terjadi karena benturan atau tekanan yang terlalu keras. Selain penyebab tersebut, patah tulang dapat terjadi karena kecelakaan. Dapatkah orang yang patah tulang sembuh kembali? Sebagai organ yang hidup, tulang mempunyai kemampuan membentuk jaringan baru untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Oleh karena itu, penderita patah tulang, terutama jika usianya masih muda dapat sembuh kembali. Akan tetapi jika persambungan tulang yang patah tersebut tidak baik maka bentuknya menjadi tidak sempurna dan terlihat cacat (Perhatikan Gambar 2.19). Oleh karena itu, berhati-hatilah jangan sampai ada tulang tubuhmu yang patah.

4. Arthritis Arthritis merupakan peradangan yang terjadi pada sendi. Dapat terjadi karena banyak mengangkat atau membawa beban terlalu berat, ataupun infeksi mikroorganisme. 5. Lepas Sendi Sendi lepas dapat dari tempatnya sehingga ligamen putus/ sobek. Hal ini dapat terjadi karena kecelakaan ataupun ketika melakukan olahraga berat.

6. Kebiasaan Posisi Duduk Posisi duduk yang salah dapat mengakibatkan pertumbuhan dan posisi tulang seseorang mengalami kelainan. Kelainan tulang ini dapat terjadi karena kebiasaan posisi duduk yang salah. Contoh kelainan akibat kebiasaan duduk yang salah adalah skoliosis, kifosis, dan lordosis. Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung ke samping sehingga tubuh ikut melengkung ke samping. Kifosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung ke belakang, sehingga tubuh bungkuk. Adapun lordosis merupakan kelainan pada tulang belakang bagian perut melengkung ke depan sehingga bagian perut maju. Beberapa penyakit atau gangguan pada sistem gerak dapat terjadi pada siapa saja. Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan pada dirimu.

Gangguan Persendian : 1) Dislokasi Dislokasi disebabkan bergesernya sendi dari kedudukan semula karena jaringan penggantungnya 2) Ankilosis Ankilosis adalah suatu keadaan persendian yang tidak dapat digerakkan karena seolaholah menyatu. 3) Terkilir Terkilir adalah tertariknya ligamentum ke posisi yang tidak sesuai, tetapi sendi tidak bergeser. Terkilir dapat terjadi karena tiba-tiba atau gerakan yang jarang dan sulit dilakukan. 4) Artritis Artritis adalah peradangan yang terjadi pada sendi. 2.8 OTOT Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi. Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang berelaksasi. kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.

berikut beberapa karakter otot : y kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek y ekstensibilitasi, yaitu kemampuan otot untuk memanjang y elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula. Macam-macam otot : y otot lurik Otot lurik merupakan otot yang berfungsi dalam melakukan gerak. otot ini bekerja dibawah kesadar an. pada otot lurik dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkli-kali. otot lurik mempunyai kumpulan serabut otot yang dibungkus oleh fasia propria dibungkus oleh selaput fasesu perfasialis.

y Otot Polos Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam, yang tersusun dari sel-sel yang berbentuk kumparan halus. kontraksi otot polos tidak menurut kehendak, tetapi dipersarafi oleh sraf autonom. otot polos terdapat di dalam alat tubuh seperti : a. dinding slauran pencernaan b. salura-saluran pernapasan c. pembuluh darah d. saluran kencinga dan kelamin y Otot Jantung Otot jantung mempunyai struktur yan g sama denagnotot lurik, hanya saja serabut-serabutnya bercabang-cabang dan saling beranyaman serta dipersarafi oleh saraf otonom. letak inti selnya di tengah.

Sifat Kerja Otot a. Antagonis Antagonis adalah kerja otot nyang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan, contohnya 1. ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot bisep. 2. abduktor (menjauhakan badan) dan adduktor (mendekati badan) 3. depresor (ke bawah) dan elevator (keatas) 4. supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup) b. Sinergis Sinergis adalah otot-otot yang konsentrasinya menimbulkan gerak searah. Sumber Energi Untuk Gerak Otot y ATP ( adenin tri fosfat ) merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot. ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. kontraksi otot merupakan interaksi antara aktin dan miosin yang memerlukan ATP. y Fosfokreatin merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi pada otot. Fosfokreatin tidak dapat dipakai langsung sebagai sumber energi, tetapi fosfokreatin dapat memberikan energinya kepada ADP dan mengubahnya menjadi ATP. y Sumber lain untuk memperoleh energi ialah mengubah glikogen (gula otot) menjadi glukosa. glikogen merupakan senyawa yan g tidak larut. oleh karena itu glikogren dilarutkan menjadi laktasidogen. y laktasidogen akan diubah menjadi glukosa dan asam laktat. glukosa akan dioksidasi dan menghasilkan CO2, H2O. y Jika di dalam otot banyak terdapat timbunan asam laktat yang menyebabkan kelelahan, maka akan dioksidasi dengan oksigen. jika oksigen yang digunakan untuk mengoksidasi asam laktat terlalu banyak akan menyebabkan napas tersengal-sengal. Kelainan Pada Otot y Atrofi Atrofi merupakan suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan kemampuan berkontraksi. y Tetanus Tetanus terjadi karena terus-menerus berkontraksi (tonus atau kejang) akibat serangan bakteri. y Kelelahan Otot Kelelahan Otot terjadi karena terus menerus melakukan aktifitas. jika ini berlanjut akan terjadi kram. y Kaku Leher (stiff) Kaku leher adalah peradangan otot trapesium leher sehingga leher terasa kaku. stiff terjadi akibat keslahan gerak.

BAB III KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan Dari pembahasan makalah maka dapat disimpulakn bahwa gerak manusia itu sangat mempengaruhi segala aktivitas manusia. sehingga kalau sistem gerak manusia terganggu maka, terhambatlah pula segala macam kebutuhan yang diperlukan oleh manusia tersebut. tulang,otot,maupun saling berhubungan sehingga tidak dapat dipisahkan. Tulang merupakan alat gerak pasif dan otot merupakan alat gerak aktif. Dan perlu diketahui bahwa setiap gerakan yang kita lakukan karena adanya kerjasama antara tulang dan otot. Otot dikatakan alat gerak aktif karena mampu berkontraksi dan menggerakkan tulang. Tulang didalam tubuh dapat berhubungan secara erat atau tidak erat. Hubungan antar tulang disebur artikulasi. Bila hubungan itu tulang dengan tulang digunakan untuk suatu gerakan diperlukan suatu bentuk khusus yang disebut sendi. Dan untuk meringankan rasa sakit atau masalah dengan sistem gerak, dapat ,elakukan terapidengan teknologi yang berkembang, misalnya ortopedi dan penyambunagn tulang.

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com www.e-ducation.com