geometri transformasi

129
SRI REJEKI FKIP MATEMATIKA UMS

Upload: geri

Post on 12-Feb-2016

2.346 views

Category:

Documents


138 download

DESCRIPTION

GEOMETRI TRANSFORMASI. SRI REJEKI FKIP MATEMATIKA UMS. MATERI (1). Pendahuluan Penggolongan Geometri Geometri Euclides Transformasi Fungsi dan Jenis-jenis Fungsi Transformasi Sebagai Fungsi Sifat Transformasi Grup Transformasi Transformasi Geseran Pengertian Geseran - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: GEOMETRI TRANSFORMASI

SRI REJEKIFKIP MATEMATIKA UMS

Page 2: GEOMETRI TRANSFORMASI

Pendahuluan◦ Penggolongan Geometri◦ Geometri Euclides

Transformasi◦ Fungsi dan Jenis-jenis Fungsi◦ Transformasi Sebagai Fungsi◦ Sifat Transformasi◦ Grup Transformasi

Transformasi Geseran◦ Pengertian Geseran◦ Menemukan Rumus Geseran◦ Sifat-sifat Geseran◦ Hasil Kali Geseran

Setengah Putaran◦ Pengertian Setengah putaran◦ Menemukan Rumus Setengah putaran◦ Sifat-sifat Setengah putaran◦ Hasil Kali Setengah putaran

Page 3: GEOMETRI TRANSFORMASI

Transformasi Pencerminan◦ Pengertian Pencerminan◦ Menemukan Rumus Pencerminan◦ Sifat-sifat Pencerminan◦ Hasil Kali Pencerminan

Transformasi Putaran◦ Pengertian Putaran◦ Menemukan Rumus Putaran◦ Sifat-sifat Putaran◦ Hasil Kali Putaran

Hasil Kali Isometri Group dan Similaritas

Page 4: GEOMETRI TRANSFORMASI

B. SusantaGeometri Transformasi, UGM

Gatut IswahyudiGeometri Transformasi, UNS

I.M YaglomGeometric Transformations I, Yale University

Page 5: GEOMETRI TRANSFORMASI

(15%)Tugas(45%)UAS(35%)UTS(5%)esensiPr

NA

Page 6: GEOMETRI TRANSFORMASI

1. Presensi minimal 75%2. …3. …4. …5. …

Page 7: GEOMETRI TRANSFORMASI

A, B, … : titik-titikg, h, … : garis-garistitik (g,h) : titik potong garis g dan hgaris (A,B)= : garis melalui A dan B

: sinar garis AB dengan pangkal A: ruas garis AB

AB : panjang ruas garis

AB

AB

AB

AB

Page 8: GEOMETRI TRANSFORMASI

: ruas garis berarah dari A ke B: vektor dengan pangkal A ujung B

A-B-C : B terletak diantara A dan C : sudut ABC

: besar sudut ABC (dalam derajat): kongruen: sebangun (similar)

ABC

AB

ABCm

Page 9: GEOMETRI TRANSFORMASI

Berdasar ruang lingkup1. Geometri bidang (dimensi 2)2. Geometri ruang (dimensi 3)3. Geometri dimensi n4. Geometri bola5. dsb

Page 10: GEOMETRI TRANSFORMASI

Berdasar bahasa1. Geometri murni (dengan geometri/gambar)2. Geometri analitik (dengan bahasa aljabar)3. Geometri differensial (dengan bahasa derivatif)4. dsb

Page 11: GEOMETRI TRANSFORMASI

Berdasar sistem aksioma1. Geometri euclides2. Geometri non euclides3. Geometri proyektif4. dsb

Page 12: GEOMETRI TRANSFORMASI

Berdasar transformasi Berdasar metode pendekatannya dst.

Page 13: GEOMETRI TRANSFORMASI

1. Dalam bidang diketahui lingkaran pusat A(0,0) dengan jari-jari 5

2. Diketahui persamaan:x+2y=4z-y =4

Page 14: GEOMETRI TRANSFORMASI

TRANSFORMASI

Page 15: GEOMETRI TRANSFORMASI

BA

Page 16: GEOMETRI TRANSFORMASI

BA

Page 17: GEOMETRI TRANSFORMASI

BA

Page 18: GEOMETRI TRANSFORMASI

BA

Page 19: GEOMETRI TRANSFORMASI

BA

Page 20: GEOMETRI TRANSFORMASI

BA

Page 21: GEOMETRI TRANSFORMASI

BA

Page 22: GEOMETRI TRANSFORMASI

BA

Page 23: GEOMETRI TRANSFORMASI
Page 24: GEOMETRI TRANSFORMASI

Unsur tetap Kolineasi Identitas Isometri Involusi

Page 25: GEOMETRI TRANSFORMASI

KOLINEASI

Page 26: GEOMETRI TRANSFORMASI

ISOMETRI

Page 27: GEOMETRI TRANSFORMASI
Page 28: GEOMETRI TRANSFORMASI

ISOMETRI? KOLINEASI? INVOLUSI?

Page 29: GEOMETRI TRANSFORMASI

1. Diketahui )1,12()),(( yxyxT

a. Selidiki apakah T suatu kolineasi

b. Selidiki apakah T suatu involusi a. )1,12()),(( yxyxT

112

''

dengan )','(),(yx

yx

yxyxT

ambil persamaan garis 0 cbyaxg

diperoleh 1'1'

21'12'

yyyy

xxxx

sehingga ')( ggT

0)2

('2

'

0)1'2

1''

cbabyax

cybxag

Karena g’ adalah garis maka T merupakan kolineasi.

Page 30: GEOMETRI TRANSFORMASI

a. (x,y) (x’,y’) (x’’,y’’)

T T

TT=T2

112

''

dengan )','(),(yx

yx

yxyxT

1'1'2

''''

dengan )'',''()','(yx

yx

yxyxT

234

1)1(1)12(2

1'1'2

''''

dengan )'',''(),(2

yx

yx

yx

yx

yxyxT

Jadi )2,34()),((2 yxyxT

Page 31: GEOMETRI TRANSFORMASI

Isometri adalah kolineasi atau bila U isometri dan g garis maka U(g) = g’

Isometri mempertahankan kesejajaran

Isometri mempertahankan besar sudut

Page 32: GEOMETRI TRANSFORMASI

Jika V transformasi dan W transformasi, berkenaan sifat V dan W sebagai fungsi,

maka dapat didefinisikan komposisi atau hasil kali dari V dan W. Seperti halnya

menyusun komposisi dua fungsi maka komposisi WV , W dikerjakan dahulu

baru V. Jadi ))(()( AWVAWV .

Kemudian untuk menyingkat, seringkali ditulis 2, VVVVWWV

Page 33: GEOMETRI TRANSFORMASI

Hasil kali dua transformasi akan merupakan transformasi.

Bukti :

Ambil V dan W adalah transformasi dari bidang ke bidang semula, maka V•W

merupakan transformasi bila dapat dibuktikan bahwa V•W adalah pemetaan

bidang kepada bidang dan bahwa V•W satu-satu.

Ambil sebarang titik Q’’

Karena V transformasi )'(''' QVQQ

Karena W transformasi )(' QWQQ

Sehingga )'('' QVQ

)(

))((QWVQWV

Berarti setiap titik pasti merupakan hasil fungsi V•W terhadap salah satu titik

dalam bidang. Kemudian karena V dan W fungsi satu-satu, maka V•W juga akan

merupakan fungsi satu-satu.

Terbukti bahwa V•W adalah transformasi.

Page 34: GEOMETRI TRANSFORMASI

1. Diketahui 1,3)),((dan 2,)),(( 21 yxyxTyxyxT

a. Carilah 21TT

b. Kenakan 21TT pada persamaan garis yang melalui (-4,-6) dan sejajar dengan

0532 yxg Jawab: a. (x,y) (x’,y’) (x’’,y’’)

T2 T1

T1T2

13

''

dengan )','(),(2 yx

yx

yxyxT

'2'

''''

dengan )'',''()','(1 yx

yx

yxyxT

223

)1(23

'2'

''''

dengan )'',''(),(21 yx

yx

yx

yx

yxyxTT

Jadi )22,3()),((21 yxyxTT

Page 35: GEOMETRI TRANSFORMASI

a. Persamaan garis melalui (-2,-3) dan sejajar dengan 0532 yxg

Karena sejajar maka 21 mm

352523

0532

xy

xyyx

Jadi 32,

32

21 mm

05324293

)2(32)3(

)()( 11

yxxy

xy

xxmyyh

223

''

dengan )','(),(21 yx

yx

yxyxTT

12122'

3'3'

yyyy

xxxx

Jadi h'(h)21 TT

028'3'4

053'236'2

051'2133'2

yx

yx

yx

Page 36: GEOMETRI TRANSFORMASI

1. Diketahui )1,12()),(( yxyxT

a. Selidiki apakah T suatu involusi

b. Kenakan T pada 2xy

a. (x,y) (x’,y’) (x’’,y’’)

T T

TT=T2

112

''

dengan )','(),(yx

yx

yxyxT

1'1'2

''''

dengan )'',''()','(yx

yx

yxyxT

234

1)1(1)12(2

1'1'2

''''

dengan )'',''(),(2

yx

yx

yx

yx

yxyxT

Jadi )2,34()),((2 yxyxT

Page 37: GEOMETRI TRANSFORMASI

a. T pada 2xy

22'2)'('

2'2)'('2

4'2)'(2'2

)1'()1'(22

)1'(1')(

2

2

2

2

2

xxy

xxy

xxy

xy

xyhT

Page 38: GEOMETRI TRANSFORMASI
Page 39: GEOMETRI TRANSFORMASI

S merupakan geseran apabila terdapat suatu ruas garis berarah AB sedemikian sehingga untuk setiap titik P pada bidang V berlaku S(P)=P’ dengan PQ=AB. Selanjutnya geseran dengan vektor geser AB dinyatakan sebagai SAB

A B

P’ P

Page 40: GEOMETRI TRANSFORMASI

CDABSS CDAB

Misalkan tiga titik A, B dan C tidak segaris,

genjangjajar CABDSS CDAB

Geseran adalah suatu isometri

Page 41: GEOMETRI TRANSFORMASI

CDABSS CDAB Bukti :

1) CDABSS CDAB

Ambil titik P dan kenakan S dengan vektor geser AB.

Berarti ')( PPSAB berarti 'PPAB .

Karena CDAB SS maka ' berarti ')( PPCDPPSCD .

Karena 'PPAB

'PPCD

Maka akibatnya CDAB

2) CDAB SSCDAB

Ambil P dan kenakan ABS berarti '')( PPABPPSAB .

Karena ' maka PPCDCDAB .

Sehingga ')( PPSCD

')( PPSAB

Maka akibatnya CDAB SS

Dari (1) dan (2) terbukti bahwa CDABSS CDAB

Page 42: GEOMETRI TRANSFORMASI

Misalkan tiga titik A, B dan C tidak segaris,

genjangjajar CABDSS CDAB

Bukti : 1) genjangjajar CABDSS CDAB

Dengan dalil 2.1 diperoleh bahwa jika

CDABSS CDAB

Karena CDABSS CDAB berakibat BDAC

Jadi CABD jajar genjang.

2) CDAB SSCABD genjangjajar

CABD jajar genjang, berarti terdapat 2 pasang sisi yang sejajar dan

sama panjang, yaitu CDAB

BDAC

Karena CDAB dengan dalil 2.1 (jika CDAB SSCDAB )

Jadi CDAB SS

Dari (1) dan (2) terbukti bahwa genjang.jajar CABDSS CDAB

Page 43: GEOMETRI TRANSFORMASI

Geseran adalah suatu isometri Bukti :

1)

=

'')( PPABPPSAB

'')( QQABQQS AB

Akibatnya '' QQPP

Akan dibuktikan PQQP ''

'PP dan Q tidak segaris, dengan dalil 2.2 PQQ’P’ jajar genjang

Berakibat PQQPPQQP ''''

2)

'PP dan Q segaris

PQQP

PQQP

QQPPPPQQPQ

PPPQQP

''akibat

'' maka

'' karena ''

''''

Jadi S isometri

A B

P P’

Q Q’

P Q’ Q P’

Page 44: GEOMETRI TRANSFORMASI

Y

XO

B(a,b)

P(x,y)

P’(x’,y’)

b

a

a

b

ba

OB

byax

ba

yx

SOB

Page 45: GEOMETRI TRANSFORMASI

vektor

ba

OB

koordinattitik ),( baB

Q(c,d)

P(a,b)

bdac

PQ

Page 46: GEOMETRI TRANSFORMASI

Diketahui titik-titik A(4, -6) dan B(3, 1)1) Carilah rumus SAB dan SBA?2) Kena Apakah SBA kolineasi? 3) kan SBA pada garis h di mana h melalui

titik A dan tegak lurus dengan garis g : 8x-3y+10=9.

4) Apakah SBA involusi?5) Apakah SBA isometri?6) Apakah hasil kali SAB dan SBA?

Page 47: GEOMETRI TRANSFORMASI

Diketahui titik-titik A(4, -6) dan B(3, 1)◦ Apakah SBA kolineasi?

◦ Kenakan SBA pada garis h di mana h melalui titik A dan tegak lurus dengan garis g : 8x-3y+10=0.

◦ Apakah SBA involusi?

◦ Apakah SBA isometri?

◦ Apakah hasil kali SAB dan SBA ?

Page 48: GEOMETRI TRANSFORMASI

Dari soal-soal di atas buatlah kesimpulan tentang sifat-sifat geseran,◦ Apakah geseran merupakan suatu kolineasi?◦ Apakah geseran merupakan involusi?◦ Apakah geseran merupakan isometri?◦ Apakah hasil kali geseran dengan vektor

geser yang berlawanan arah?

Page 49: GEOMETRI TRANSFORMASI

TeoremaHasil kali dua geseran SAB dan SCD akan

merupakan geseran lagi dengan

T T’

T’’

A B

CDABPQ

C

D

P

Q

Page 50: GEOMETRI TRANSFORMASI

A

B

C

D

Y

P(x1,y1)

O X

Q(x2,y2)

Page 51: GEOMETRI TRANSFORMASI
Page 52: GEOMETRI TRANSFORMASI
Page 53: GEOMETRI TRANSFORMASI

Setengah putaran terhadap titik P

(dengan pusat P) dilambangkan

dengan Hp, adalah pemetaan yang

memenuhi untuk sebarang titik A

di bidang V :

1.Jika A ≠ P maka titik P titik

tengah AA’

Hp(A)=A’

2.Jika A = P maka Hp(A)=P=A

A

A’

P

Page 54: GEOMETRI TRANSFORMASI

Bukti :Akan ditunjukkan Hp2=IAmbil A, kenakan Hp sehingga Hp(A)=A’Kenakan A’ dengan Hp, maka

Hp(A’)=AHp(Hp(A))=A’=AHp2(A)=AHp2=I

Jadi Hp involusiA P A’

Hp

Hp

Page 55: GEOMETRI TRANSFORMASI

TEOREMASetengah putaran adalah isometri

Bukti :Ambil titik P, A dan B yang tidak segaris.P sebagai pusat putar.

A

B

P

B’

A’

Kenakan A dengan Hp,

sehingga Hp(A)=A’ dengan

AP=PA’.Kenakan B dengan Hp,

sehingga Hp(B)=B’ dengan

BP=PB’.

Page 56: GEOMETRI TRANSFORMASI

Lanjutan

Perhatikan ∆APB dan ∆A’PB’Karena AP=PA’

BP=PB’Maka ∆APB dan ∆A’PB’ kongruen (s, sd, s)Akibat : AB=A’B’Jadi setengah putaran adalah isometri

belakang)(bertolak ''PBAAPB

Page 57: GEOMETRI TRANSFORMASI

XO

Y

A(x,y)

A’(x’,y’)

P(a,b)

Ambil P(a,b) sebagai

pusat putar.

Hp memetakan

A(x,y) ke A’(x’,y’).

Page 58: GEOMETRI TRANSFORMASI

Diperoleh hubungan bahwa :

Jadi jika P(a,b) maka :Hp = (x,y)→(x’,y’) dengan

ybyyybyyb

xaxxxaxxa

2''22

'

2''22

'

ybxa

yx

22

''

Page 59: GEOMETRI TRANSFORMASI

LATIHANDiketahui A(-3,-5) dan B(-2,3)1.Carilah HA•HB

2.Apakah HA•HB involusi?

3.HB memetakan ∆KLM ke∆K’L’M’ dengan K(3,5), L(-5,-4) dan M(5,6). Carilah koordinat K’, L’ dan M’

4.Carilah Q s.d.s HA•HB(Q)=P dengan P(-4,7)

Page 60: GEOMETRI TRANSFORMASI

PR1. Diketahui A(4,4), B(2,-5) dan P(6,4), tentukan

HA•HB(P) dan HB•HA(P).

2. Diketahui P(3,2). Tentukan Hp((1,3)) dan Hp-1 ((2,4)).

3. Misalkan L={(x,y)│x2+y2=25}.Tentukan L’=HB•HA(L) jika A(2,1) dan B(-3,5).

4. Misalkan g={(x,y)│y=5x+3} dan A(2,3), B(-1,-2) dan

C(3,5). Tentukan SAB•Hc(g).

Page 61: GEOMETRI TRANSFORMASI

Bukti :

TEOREMAHasil kali dua setengah putaran merupakan geseran

P

BA C

P’

P’’

Page 62: GEOMETRI TRANSFORMASI

Ambil titik P, A dan B tidak segaris, kenakan P dengan HA sehingga :HA(P)=P’ berlaku PA=AP’HB(P)=P’ berlaku P’B=BP’’Berarti :HB(P’)=P’’HB(HA(P))=P’’HB•HA(P)=P’’

Karena PA=AP’ dan P’B=BP’’Maka AB merupakan garis tengah sejajar alas PP’ dalam ∆PP’P’’ sehingga PP’’=2ABBerarti HA•HB merupakan geseran atau HA•HB=SAC dengan AC=2AB

Page 63: GEOMETRI TRANSFORMASI

Hasil kali geseran dan setengah putaran ???

Page 64: GEOMETRI TRANSFORMASI

Diketahui koordinat P(-2,8) dan R(0,10) serta ∆A’B’C’ dengan A’(5,1) B’(-3,-4) dan C’(1,-5). Carilah ∆ABC sehingga :HR•HP(A)=A’

HR•HP(B)=B’

HR•HP(C)=C’

Jawab :A(1,-3) B(-7,-8) C(-3,-9)

Page 65: GEOMETRI TRANSFORMASI

Diketahui koordinat E(-5,-1) F(1,4) G(-2,-8)1. Apakah hasil dari HF•HG

Jawab : (6-x, 22-y)2. Jika HF•HG=SED carilah koordinat D

Jawab : (1, 21)3. Kenakan HE•HF pada garis g di mana g melalui E dan

tegak lurus garis yang melalui F dan G4. Apakah hasil dari HF•HE•HG

5. Selidiki apakah HG•SEF involusi

Find the answers by yourself, pasti bisa!!!

Page 66: GEOMETRI TRANSFORMASI
Page 67: GEOMETRI TRANSFORMASI

Transformasi pencerminan /refleksi menghasilkan bayangan yang tergantung pada acuannya.

Page 68: GEOMETRI TRANSFORMASI

Refleksi terhadap sumbu xRefleksi titik A (a, c) terhadap sumbu x menghasilkan bayangan yaitu A’(a’, c’), demikian juga untuk titik B dan titik C.Diperoleh persamaan bahwa :

a’ = a, b’ = b, c’= -c dan seterusnya sehingga persamaan matrik transformasinya adalah :

1 00 -1xT

Dengan notasi matrik :

Refleksi ditulis dengan notasI :

A(a,c) A’(a, -c) sumbu x

1 00 -1x

x x xT

y y y

Page 69: GEOMETRI TRANSFORMASI

Sama seperti refleksi terhadap sumbu x menghasilkan persamaan a’= - a, b’ = - b dan c’ = c dan seterusnya. sehingga persamaan matrik transformasinya adalah :

Refleksi ditulis dengan notasI :

A(a,c) A’(-a, c) sumbu y

Dengan notasi matrik :

-1 0 0 1y

x x xT

y y y

-1 0 0 1yT

Page 70: GEOMETRI TRANSFORMASI

Refleksi terhadap titik asal (0,0)

Menghasilkan persamaan :a’= - a, dan c’ = -c,b’= - b, dan c’ = -c,d’= - d, dan c’ = -c,sehingga persamaan matrik transformasinya adalah :

(0,0)

-1 0 0 -1

T

Refleksi ditulis dengan notasI :

A(a,c) A’(-a,-c) titik(0,0)

(0,0)

-1 0 0 -1

x x xT

y y y

Dengan notasi matrik :

Page 71: GEOMETRI TRANSFORMASI

Refleksi terhadap garis y = xMenghasilkan persamaan :a’= c, dan c’ = a,b’= c, dan c’’ = b,d’= e, dan e’ = d dan seterusnyasehingga persamaan matrik transformasinya adalah :

0 11 0y xT

Refleksi ditulis dengan notasI :

A(a,c) A’(c,a) y = x

0 11 0y x

x x xT

y y y

Dengan notasi matrik :

Page 72: GEOMETRI TRANSFORMASI

Refleksi terhadap garis y = - x Menghasilkan persamaan :a’= -c, dan c’ = -a,b’= -c, dan c’’ = -b,d’= -e, dan e’ = -d dan seterusnya, sehingga persamaan matrik transformasinya adalah : 0 -1

-1 0y xT

Refleksi ditulis dengan notasI :

A(a,c) A’(-c,-a) y =- x

0 -1-1 0y x

x x xT

y y y

Dengan notasi matrik :

Page 73: GEOMETRI TRANSFORMASI

Refleksi terhadap garis y = hSumbu x digeser sejauh h, menghasilkan persamaan :a’= a, dan c’ = 2h-c,b’= b, dan c’ = 2h-c,d’= d, dan e’ = 2h-e, sehingga notasi persamaan matrik transformasinya adalah :

1 0 00 -1 2

x xy y h

Page 74: GEOMETRI TRANSFORMASI

Bukti :Sumbu-x dipindahkan sejauh h sehingga sumbu-x

yang baru adalah y = h. Maka koefisien setiap titik berubah menjadi (x’, y’) dengan :

Kemudian titik tersebut direfleksikan pada sumbu-x yang baru menjadi :

Tahap terakhir, menggeser sumbu-x yang baru ke sumbu-x semula dengan memakai translasi diperoleh:

0 x x xy y h y h

1 0 0 -1

x x xy y h y h

0 2

0 1 0 0

- 2 0 -1 2

x x xy y h h y h

x xy h y h

Page 75: GEOMETRI TRANSFORMASI

Refleksi terhadap garis x = kSekarang yang digeser adalah sumbu y sejauh k, menghasilkan persamaan :a’= 2k-a, dan c’ = c,b’= 2k-b, dan c’ = c,d’= 2k-d, dan e’ = e, sehingga notasinya adalah :

A(a,c) A’(2k-a,c)

x=k

-1 0 20 1 0

x x ky y

Dengan notasi matrik :

Page 76: GEOMETRI TRANSFORMASI

Contoh Soal :Tentukan bayangan jajaran-genjang ABCD dengan

titik sudut A(-2,4), B(0,-5) C(3,2) dan D(1,11) jika direfleksikan terhadap sumbu-x, kemudian dilanjutkan dengan refleksi terhadap sumbu-y.

Jawab :Penyelesaian soal tersebut dilakukan dengan dua

tahap yaitu mencari bayangan jajaran-genjang ABCD dari refleksi terhadap sumbu-x, kemudian bayangan yang terjadi direfleksikan terhadap sumbu-y.

Page 77: GEOMETRI TRANSFORMASI

Refleksi terhadap sumbu-x adalah sebagai berikut :

Page 78: GEOMETRI TRANSFORMASI

Selanjutnya titik A’, B’, C’ dan D’ direfleksikan pada sb-y

Page 79: GEOMETRI TRANSFORMASI

Hasil akhir diperoleh jajaran-genjang A’’B’’C’’D’’ dengan

titik sudut A’’(2,-4), B’’(0,5), C’’(-3,-2) dan D’’(-1,-11).

Coba pikirkan : Bagaimana cara mendapatkan matrik transformasi

pada suatu sistem yang mengalami refleksi lebih dari satu kali tetapi penyelesaiannya hanya dengan mengunakan satu tahap saja ?

Page 80: GEOMETRI TRANSFORMASI
Page 81: GEOMETRI TRANSFORMASI

Telah dibahas bahwa :◦ Hasil kali 2 pencerminan dengan kedua sumbu

sejajar adalah berupa geseran.◦ Hasil kali 2 pencerminan dengan kedua sumbu

yang saling tegak lurus adalah berupa setengah putaran.

Apakah hasil kali 2 pencerminan jika kedua sumbu sebarang???

Page 82: GEOMETRI TRANSFORMASI

Ambil sebarang sumbu s dan t yang berpotongan di P.Sebuah titik A sebarang dikenai Ms dan Mt , berarti :Ms(A) = A’Mt(A’) = A’’Jadi, Mt(A’) = A’’

Mt(Ms(A)) = A’’ (Mt•Ms)(A) =A’’

Ambil Q titik tengah AA’ Ambil R titik tengah A’A’’

Page 83: GEOMETRI TRANSFORMASI

Akibat pencerminan :

1. QPA'mAPQm

PRA'm2 QPA'2m 'APA'mmaka t)s,(mJika

'RPA' mPRA'm

PR)A'mQPA'm(2

2. PA = PA’

PA’ = PA’’

Jadi PA = PA’’

Sehingga Mt•Ms menghasilkan :

1. PA = PA’’

2. t)titik(s,Pdan t)(s,mdengan 2 'APA'm

Page 84: GEOMETRI TRANSFORMASI

Putaran terhadap P dengan sudut θ sebagai sudut putar dilambangkan dengan RP,θ adalah pemetaan yang memenuhi :◦ RP,θ (P) = P

◦ Rp,θ (A) =A’ di mana PA=PA’ dan

P = pusat putarθ = sudut putar

Page 85: GEOMETRI TRANSFORMASI

Jika θ = 0o maka RP,θ = I Jika θ = 180o maka RP,θ = HP

Jika α = β maka α = β + k•360o, dengan k anggota B+

Sudut θ positif jika arah berlawanan jarum jam

Page 86: GEOMETRI TRANSFORMASI

Sebarang putaran RP,θ selalu dapat dianggap sebagai hasil kali 2 pencerminan, satu terhadap sumbu s dan satu terhadap sumbu t.

P = titik (s,t) Jadi, hasil kali 2 pencerminan Mt•Ms :

◦ Jika s//t maka Mt•Ms = SAB dengan AB = 2 jarak (s,t)◦ Jika s tidak sejajar t maka Mt•Ms = Rp,θ dengan P = titik

(s,t) dan ◦ Jika s tegak lurus t maka Mt•Ms = RP,θ = HP

Page 87: GEOMETRI TRANSFORMASI

Dengan pusat putar (0,0)

Ambil sumbu cermin s dan t di mana s berimpit dengan sumbu x dan t garis melalui (0,0)

dengan 2cos2sin

m

RP,θ dinyatakan sebagai hasil kali pencerminan :

Sumbu s, y = 0

Ms : (x,y) → (x’,y’) dengan

yx

yy

yx

yx

1)(1.2

1)(0.2

''

yx

1001

Page 88: GEOMETRI TRANSFORMASI

Sumbu t, xy2cos2sin

, maka 2sin2cos xy

0)290sin()290cos(

)290cos()290sin(

yx

xy

Mt : (x’,y’) → (x’’,y’’) dengan

cossin

2''

2cos2sin2sin2cos

''''

pyx

yx

''

cossinsincos

0''

)180(cos)180(sin)180(sin)180(cos

yx

yx

Page 89: GEOMETRI TRANSFORMASI

Mt•Ms : (x,y) → (x’,y’) dengan

''

cossinsincos

''''

yx

yx

yx

yx

cossinsincos

1001

cossinsincos

Jadi, jika P(0,0) maka :

RP,θ : (x,y) → (x’,y’) dengan

yx

yx

cossinsincos

''

Page 90: GEOMETRI TRANSFORMASI

Dengan pusat putar P(a,b)

Ambil suatu koordinat dengan pangkal P(a,b) dari suatu sumbu yyxx //dan // .

Terhadap sumbu yPx koordinat C(x,y) dan C’(x,y).

RP,θ : (x,y) →(x’,y’) dengan

yx

yx

cossinsincos

''

Bila terhadap sumbu XOY, koordinat C(x,y) dan C’(x’,y’)

ba

yx

OPOCPCyx

ba

yx

OPOCPCyx

''

''''

Page 91: GEOMETRI TRANSFORMASI

Jadi

yx

yx

cossinsincos

''

bbaaba

yx

ba

ba

yx

yx

ba

yx

ba

yx

cossinsincos

cossinsincos

cossinsincos

cossinsincos

''

cossinsincos

''

Jadi jika pusat putar P(a,b) maka

RP,θ : (x,y) → (x’,y’) dengan

qp

yx

yx

cossinsincos

''

dengan

cossinsincos

babqbaap

Suatu transformasi yang dipenuhi 1sincos 22 merupakan putaran.

Page 92: GEOMETRI TRANSFORMASI

1. Diketahui A(-1,-2) dan B(10,0)

a. tentukan RA,45o dan RA,45

o(B)

b. tentukan RA,-90o • RA,90

o

2. Selidiki apakah transformasi tersebut merupakan rotasi dan tentukan pusat putarnya.

a.

1

13443

51

''

yx

yx

b.

105

5/35/45/45/3

''

yx

yx

c.

42

13/1213/513/513/12

''

yx

yx

Page 93: GEOMETRI TRANSFORMASI
Page 94: GEOMETRI TRANSFORMASI

HASILKALI YANG DIBICARAKAN1. REFLEKSI GESER2. GESERAN DAN ROTASI3. ROTASI DAN ROTASI

Page 95: GEOMETRI TRANSFORMASI

Definisi Misalkan s suatu garis dan AB suatu

garis berarah dengan AB // s. Suatu refleksi geser G adalah pemetaan yang memenuhi G=MsSAB..

Teorema Misal s garis dan AB garis berarah. Jika

s//AB , maka MsSAB = SABMs

Page 96: GEOMETRI TRANSFORMASI

Teorema Suatu refleksi geser tidak

mempunyai titik tetap. Satu-satunya garis tetap adalah sumbunya

sendiri.   Teorema Misal t suatu garis dan CD suatu garis

berarah sedemikian sehingga CD tida tegak lurus t. Terdapat suatu refleksi geser G sedemikian sehingga G = SCDMt.

Page 97: GEOMETRI TRANSFORMASI

.

C

D

Et

r

Page 98: GEOMETRI TRANSFORMASI

Misalkan p suatu garis dengan p // t dan jarak (p,t) = ½ |CE|

Maka : SCDMt = SEDSCE Mt = SED (Mp Mt ) Mt = SED Mp (Mt Mt ) = SED Mp I = SED Mp = G ( = suatu refleksi geser karena p//ED )

Page 99: GEOMETRI TRANSFORMASI

Misal s suatu garis dan A titik di luar s . Misalkan diketahui suatu sudut dengan besar . Terdapat suatu refleksi geser G1 dan G2 sedemikian sehingga G1 = Ms RA, dan G2 = RA, Ms.

( Dengan kata lain teorema ini ,mengatakan bahwa suatu putaran terhadap A dan diikuti oleh suatu refleksi terhadap garis s atau sebaliknya merupakan suatu refleksi geser )

Page 100: GEOMETRI TRANSFORMASI

.

A

r

s

D

C

t

/2

Page 101: GEOMETRI TRANSFORMASI

Misalkan r garis yang melalui A dan r // s. Misalkan t garis yang melalui A dengan

m(<(t,r)) = ½ . Diperoleh Ms RA, = Ms (Mr Mt) = (Ms Mr) Mt = SCD Mt = G1.

Page 102: GEOMETRI TRANSFORMASI

Misalkan s suatu garis, P titik yang tidak terletak pada s. Misal r garis yang melalui P tegak lurus s. Maka berlaku:

a. HPMs merupakan suatu refleksi geser yang sama dengan MrSAB

b. MsHP merupakan suatu refleksi geser yang sama dengan SCDMr.

Page 103: GEOMETRI TRANSFORMASI

Misal t adalah garis yang melalui P dengan t // s dan r garis yang melalui P dengan r tegak lurus s.

Misal AB garis berarah dengan AB//r , |AB| = 2 kali jarak (s,t) dan CD garis berarah dengan CD//r , |CD| = 2 kali jarak ( t,s).

Sehingga HP Ms = ( Mr Mt ) Ms = Mr ( Mt Ms ) = Mr SAB

Kemudian Ms HP = Ms ( Mt Mr ) = (Ms Mt ) Mr = SCD Mr

bukti

Page 104: GEOMETRI TRANSFORMASI

Teorema

Untuk sebarang titik A, B, P dan suatu sudut dengan besar , selalu dapat ditemukan titik C dan D sedemikian sehingga :a.      SAB RP, = RC,

b.      RP, SAB = RD,

Page 105: GEOMETRI TRANSFORMASI

.

rP

C

A B

p q

/2

Page 106: GEOMETRI TRANSFORMASI

. Dari yang diketahui titik-titik A, B, dan P serta suatu sudut dengan besar , tarik garis p melalui P dengan p tegak lurus AB dan tarik garis q dengan q // p , (p,q) = ½ |AB|. Kemudian buat garis r melalui P dengan m(<(r,p)) = ½ .

Sehingga : SAB RP, = (Mq Mp )(Mp Mr )

= Mq ( Mp Mp ) Mr

= Mq I Mr = Mq Mr = RC,

Page 107: GEOMETRI TRANSFORMASI

.r

P

A B

q

p

/2 /2

Page 108: GEOMETRI TRANSFORMASI

b.      Dari yang diketahui titik-titik A, B, dan P serta suatu sudut dengan besar , tarik garis p melalui P dengan p tegak lurus AB dan tarik garis q dengan q // p , (p,q) = ½ |AB|. Kemudian buat garis r melalui P dengan m(<(p,r)) = ½ .

RP, SAB = ( Mr Mp ) (Mp Mq )

= Mr( Mp Mp ) Mq = Mr I Mq = Mr Mq = RD,

Page 109: GEOMETRI TRANSFORMASI

Pada saat membahas tentang putaran telah diketahui bahwa hasil kali dua putaran yang pusatnya sama , akan menghasilkan suatu putaran baru dengan pusat semula dan besar sudut putar adalah jumlah dari kedua sudut putar semula, atau dalam lambang putaran .

Berikut ini akan dibahas tentang hasil kali putaran dengan putaran tetapi pusat kedua putaran tidak sama.

Teorema Hasil kali dua putaran , A B akan berupa putaran lagi dengan

sudut putar + atau berupa geseran jika + = 360.

Page 110: GEOMETRI TRANSFORMASI

. r

C (+)/2

/2 /2

s

tB

A

Page 111: GEOMETRI TRANSFORMASI

Dalam segitiga ABC di atas, m(<ABC) = m(<(t,r)) = ½ . dan m(<CAB) = m(<(s,t) = ½ , maka m(<ACD =(<(s,r)) = ½ + ½ = (+)/2 , sehingga putaran yang dihasilkan oleh MrMs mempunyai sudut putaran sebesar + .

Page 112: GEOMETRI TRANSFORMASI

Hal tersebut tidak akan terjadi jika C tidak ada( yaitu dalam kondisi r // s). Jadi apabila m(<(r,t)) = m(<(s,t)) = ½ , tetapi m(<(t,r)) = -m(<(r,t)) = ½ . Jadi

– ½ = ½ sehingga + = 0. Dalam hal ini RB,RA, = MrMs = SCD ( dengan |CD| = 2 kali jarak ( s,r)

Page 113: GEOMETRI TRANSFORMASI

Untuk tiga garis sebarang r,s,t yang tidak bertemu di satu titik dan tidak saling sejajar, maka hasil kali MtMsMr tanpa memandang urutan merupakan suatu refleksi geser.

B A

/2 /2

r

s

Page 114: GEOMETRI TRANSFORMASI

Pandang MtMsMr = Mt (MsMr ) = Mt RA, = G ( misal m(<(r,s)) =

Apa yang terjadi jika r,s,t melalui satu titik yang sama ?

Bagaimana pula jika r//t//s

Page 115: GEOMETRI TRANSFORMASI

Diketahui dua segitiga ABC dan segitiga A’B’C’ yang konkruen seperti pada gambar berikut. Tentukan suatu refleksi geser G yang membawa segitiga ABC menjadi A’B’C’.

A

B

CA’

B’

C’

Page 116: GEOMETRI TRANSFORMASI

Andaikan G sudah didapat, berarti terdapat ruas garis berarah PQ dan garis s sedemikian sehingga G = SPQMs yang berarti G(ABC) = A’B’C’.

Misalkan A”B”C” = Ms(ABC) dan A’B’C’= SPQ(A”B”C”), diperoleh A’C’//A”C” dan m(<(s,AC)) = m(<(s,A”C”)). Jadi m(<(A’C’, s )) = m(<(s,AC)) . Sehingga dapat disimpulkan bahwa s sejajar dengan garis bagi (A’C’ , AC ) .

Page 117: GEOMETRI TRANSFORMASI

a.  Lukis P = ( A’C’ , AC ) b.  Lukis garis bagi <(A’C’ , AC ), yaitu garis t. c. Lukis garis m, dengan m//t , m melalui A dan garis l,

dengan l t, l melalui A. Misal A”=( m, l ) . d. Lukis garis s , dengan s//t dan s melalui titik tengah

AA”. e.  Lukis titik-titik B” dan C” , dengan B”=Ms(B) dan

C”=Ms(C). f. Lukis titik P, Q di t sedemikian sehingga PQ=A’A” g. Diperoleh G= SPQMs sedemikian sehingga (A’B’C’) =

SPQMs (ABC) = G(ABC)

Page 118: GEOMETRI TRANSFORMASI
Page 119: GEOMETRI TRANSFORMASI

Definisi Suatu transformasi L disebut suatu similatitas, jika terdapat

bilangan positif k sedemikian hingga untuk sebarang titik P, Q dipenuhi | P’Q’| = k | PQ| , dengan P’=L(P) dan Q’=L(Q).

Similaritas (kesebangunan)

similaritas dengan faktor k tersebut dilambangkan dengan LK dan k disebut faktor similaritas.

Dari definisi diatas, tampak bahwa jika k=1 suatu similaritas adalah suatu isometri atau dengan kata lain, suatu isometri adalah kejadian khusus dari similaritas.

Page 120: GEOMETRI TRANSFORMASI

Teorema Similaritas adalah suatu kolineasi.

Teorema Similaritas mempertahankan besar sudut. Teorema Similaritas mempertahankan ketegaklurusan. Teorema Similaritas mempertahankan kesejajaran.

Page 121: GEOMETRI TRANSFORMASI

Bukti Similaritas adalah suatu kolineasi

Ambil sebarang garis t, dan dua titik A , B di t yang berbeda dan A’=T(A) , B’=T(B). Misal h garis yang melalui A’ dan B’. Misalkan pula T suatu transformasi kesebangunan. Akan dibuktikan bahwa T(t) = h. Untuk itu akan dibuktikan T(t) h dan h T(t) a. Bukti T(t) h Ambil sebarang titik P di t dengan P berbeda dengan A dan B. Misalkan P terletak antara A dan B , maka berlaku | AP| +| PB| =| AB| . Kemudian misalkan P’ = T(P) dan faktor kesebangunan T adalah k, maka berlaku | A’P’| + | P’B’| = k| AP| + k| PB| = k | AP + PB | = k | AB| Oleh karena | A’B’| = k| AB| maka | A’P’ | +| P’B’| = | A’B’| .

Page 122: GEOMETRI TRANSFORMASI

Oleh karena | A’B’| = k| AB| maka | A’P’ | +| P’B’| = | A’B’| . Jadi P’ terletak antara A’ dan B’ yang berarti bahwa A’, P’, dan B’ segaris. Dengan cara serupa, dapat ditunjukkan bahwa hal ini berlaku pula untuk A antara P dan B maupun B antara A dan P. Jadi P anggota h atau T(P) h

Page 123: GEOMETRI TRANSFORMASI

a. Bukti h T(t). Ambil sebarang titik Q’ pada h. Karena T suatu transformasi, jadi surjektif maka ada Q pada bidang V sedemikian sehingga Q’ = T(Q). Misalkan Q’ terletak antara A’ dan B’. Sehingga berlaku | A’Q’| +| Q’B’| =| A’B’| . Misalkan Q tidak berada di t maka berlaku | AQ| +| QB| >| AB| , akibatnya k| AQ| +k| QB| > k| AB| . Sehingga | A’Q’| +| Q’B’| >| A’B’| . Ini bertentangan dengan | A’Q’| +| Q’B’| =| A’B’| . Jadi haruslah Q terletak pada t. Bukti serupa untuk A’ antara Q’ dan B’ dan juga B’ antara A’ dan Q’. Diperoleh h T(t). Dari bukti a. dan b. dapat disimpulkan bahwa T(t) = h.

Page 124: GEOMETRI TRANSFORMASI

1. Kesebangunan mempertahankan besar sudut Misalkan diberikan sebarang sudut < ABC dan T(<ABC) = <A’B’C’. Diperoleh | A’B’| = k| AB| , | B’C’| = k| BC| , dan | A’C’| = k| A’C’| . Sehingga segitiga A’B’C’ sebangun dengan segitiga ABC. Diperoleh besar sudut A’B’C’ sama dengan besar sudut ABC. Jadi terbukti bahwa kesebangunan mempertahankan besar sudut. Akibat langsung dari bukti ini adalah kesebangunan juga mempertahankan ketegaklurusan.

Page 125: GEOMETRI TRANSFORMASI

Teorema Hasil kali similaritas Lk dan Lm adalah similaritas Lkm, yaitu suatu

similaritas dengan faktor km.

Page 126: GEOMETRI TRANSFORMASI

Definisi Misal P suatu titik tertentu dan k 0. Transformasi DP,k disebut suatu dilatasi terhadap P dengan faktor k jika a. DP,k (P)=P. b. Untuk sebarang titik QP, DP,k(Q) = Q’ dengan PQ’=kPQ dan

Q’ pada PQ untuk k>0 kemudian Q’ pada P/ Q untuk k<0. Teorema

Untuk sebarang garis g dan g’=DP,k(g) berlaku : a. g’=g jika P terletak pada g. b. g’/ / g jika P tidak terletak pada g.

Page 127: GEOMETRI TRANSFORMASI

Teorema Hasil kali suatu dilatasi dan suatu isometri adalah suatu similaritas. Sebaliknya, suatu similaritas selalu dapat dinyatakan sebagai hasilkali suatu dilatasi dan suatu isometri. Teorema

Untuk sepasang segitiga yang sebangun ABC dan A’B’C’ terdapat tepat satu similaritas L yang membawa A ke A’, B ke B’ , dan C ke C’

Page 128: GEOMETRI TRANSFORMASI

1. Rumus Dilatasi Misalkan titik P(x,y) suatu titik tertentu. T(a,b) sebarang titik dengan T’(a’,b’) sedemikian hingga T’=DP,k(T). Kemudian p adalah vektor posisi dari P(x,y), t’ vektor posisi dari T’(a’,b’) dan t vektor posisi dari T(a,b) T’(a’,b’) P(x,y) t’ x T(a,b) t

Sehingga dengan menggunakan aturan vektor dan matriks diperoleh: PT’ = k(PT) t’-x = k(t-x)

Page 129: GEOMETRI TRANSFORMASI

atau

y-bx-a

kyb'xa'

sehingga

yx

k)(1ba

kb'a'