geomagnetic

36
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Geofisika merupakan salah satu cabang dari ilmu geologi yang menerapkan ilmu fisika dan matematika dalam mempelajari keadaan bumi, dengan metoda-metode tertentu yang dapat menampilkan data bawah permukaan bumi sesuai dengan parameter- parameter lainnya seperti mekanika, magnetic, daya hantar listrik, densitas, dan lain sebagainya yang terus di kembangkan. Jadi pada dasarnya, Ilmu Geofisika merupakan gabungan dari konsep-konsep Ilmu Geologi dan Fisika yang di harapkan dapat memiliki peran tersendiri dalam dunia teknologi di bidang Eksplorasi bawah permukaan bumi. Pada ilmu geofisika, keahlian seorang geophycist nya tidak hanya sebatas di kemampuan logika tentang pemahaman keadaan geology bumi namun juga harus menguasai visualisasi, dan korelasi di setiap anomaly yang ada saat melakukan penelitiannya. Factor kondisi alam akan sangat menentukkan metode-metode yang akan digunakan dan dimanfaatkan untuk mencapai tujuan, hal ini di karenakan beberapa hal seperti, iklim, suhu, 1

Upload: matheus-vito-krisnanto

Post on 07-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Geomagnetic merupakan salah satu metode yang mengaplikasikan secara langsung respon kemagnetan dari benda yang ada

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Geofisika merupakan salah satu cabang dari ilmu geologi yang

menerapkan ilmu fisika dan matematika dalam mempelajari keadaan bumi,

dengan metoda-metode tertentu yang dapat menampilkan data bawah

permukaan bumi sesuai dengan parameter-parameter lainnya seperti

mekanika, magnetic, daya hantar listrik, densitas, dan lain sebagainya yang

terus di kembangkan. Jadi pada dasarnya, Ilmu Geofisika merupakan

gabungan dari konsep-konsep Ilmu Geologi dan Fisika yang di harapkan

dapat memiliki peran tersendiri dalam dunia teknologi di bidang

Eksplorasi bawah permukaan bumi.

Pada ilmu geofisika, keahlian seorang geophycist nya tidak hanya

sebatas di kemampuan logika tentang pemahaman keadaan geology bumi

namun juga harus menguasai visualisasi, dan korelasi di setiap anomaly

yang ada saat melakukan penelitiannya. Factor kondisi alam akan sangat

menentukkan metode-metode yang akan digunakan dan dimanfaatkan

untuk mencapai tujuan, hal ini di karenakan beberapa hal seperti, iklim,

suhu, tekanan udara, ketahanan, gas-gas, dan lain sebagainya. Tentu sudah

pasti penelitian di daratan dan di lautan akan menggunakan alat dan

metode yang sangat jauh berbeda juga. Oleh karenanya ke ilmuan

geofisika merupakan bidang ilmu yang sangat padat ilmu dan teknologi,

yang sangat membutuhkan dana besar dalam pengembangan ke ilmuannya

hingga mencapai kondisi yang optimal.

Namun hal itu bukan lah masalah besar, di zaman yang serba

modern ini karena bidang ilmu geofisika ini sangat di butuhkan tertuma

dalam memenuhi kebutuhan sumber daya alam yang tidak terbaharui,

dimana setiap kegiatan yang dilakukan membutuh kan sumber daya

tersebut, misalkan saja mobil dengan bensin y, lalu pesawat dengan aftur

1

dan lain sebagainya. Ilmu Geofisika juga sangat dibutuhkan untuk 

mengatatasi krisis energi yang mulai terjadi pada 10 tahun terakhir melalui

survey geofisika untuk menemukan sumber energi baik alternatif yang

bersifat renewable sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor

30 tahun 2007 tentang energi dan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2003

tentang Geothermal.

Pemanfaat geofisika tidak hanya sebatas pada untuk pencarian

sumber daya alam, tapi juga dapat dimanfaatkan sebagai penentuan titik-

titik air tanah (ground water), mitigasi bencana (gunungapi, longsor,

gempa, tsunami, dll.), geoteknik sebagai tools pengambil keputusan

konstruksi bangunan dan integrasi bidang-bidang lain yang terkait.

Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu

metode pasif dan aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan

alami yang dipancarkan oleh bumi. Metode aktif dilakukan dengan

membuat medan gangguan kemudian mengukur respons yang dilakukan

oleh bumi. Medan alami yang dimaksud misalnya radiasi gelombang

gempa bumi, medan gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan listrik

dan elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktivitas bumi. Medan buatan

dapat berupa ledakan dinamit, penginjeksian arus listrik ke dalam tanah,

pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya.

Dari berbagai metode dalam geofisika, di antaranya dengan

metode geomagnetic yang juga merupakan metode pasif yang sangat

bergantung pada kondisi yang ada di alam, melalui teknik pemanfaatan

medan magnet alami bumi untuk berbagai keperluan. dilakukan

berdasarkan pengukuran anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh

perbedaan kontras suseptibilitas, atau permeabilitas magnetik tubuh

cebakan dari daerah sekelilingnya. Perbedaan permeabilitas relatif itu

diakibatkan oleh perbadaan distribusi mineral ferromagnetic,

paramagnetic, diamagnetic. Metode ini sensitive terhadap perubahan

vertical, umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi, batuan

dasar, urat hydrothermal yang kaya akan mineral ferromagnetic, struktur

2

geologi. Dan metode ini juga sangat disukai pada studi geothermal karena

mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan sifat kemagnetannya bila

dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan untuk

mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data

proceding dilakukan tidak serumit metoda gaya berat. Penggunaan filter

matematis umum dilakukan untuk memisahkan anomaly berdasarkan

panjang gelombang maupun kedalaman sumber anomaly magnetic yang

ingin diselidiki. Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet dengan

sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magnetor dan lain-lain

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas

medan magnetik di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi

distribusi benda termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Variasi yang

terukur (anomali) berada dalam latar belakang medan yang relatif besar.

Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian ditafsirkan

dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan, yang

kemudian dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin.

Metode magnetik memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode

gravitasi, kedua metode sama-sama berdasarkan kepada teori potensial,

sehngga keduanya sering disebut sebagai metoda potensial.

Namun demikian, ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat,

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar. Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi. sedangkan

dalam gravitasi hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi.

Data pengamatan magnetik lebih menunjukan sifat residual yang

kompleks. Dengan demikian, metode magnetik memiliki variasi terhadap

waktu jauh lebih besar. Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat, laut dan udara. Metode magnetik sering

digunakan dalam eksplorasi pendahuluan minyak bumi, panas bumi, dan

batuan mineral serta serta bisa diterapkan pada pencarian prospeksi benda-

benda arkeologi.

3

I.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pembuatan laporan praktikum geofisika

tentang metode geomagnetic dimaksudkan agar penyusun dapat

memahami pengaplikasian pendataan dengan teknik pengambilan data satu

alat. Data yang ada kemudian diolah untuk menghasilkan data grafis

berupa grafik dengan berbagai perhitungan menggunakan data posisi,

waktu, Delta H, dan Delta Hvar dengan menggunakan software Ms excel.

Sehingga selanjutnya dapat di interpertasi menurut data yang ada dari

berbagai anomaly yang terjadi.

4

BAB II

DASAR TEORI

II.1 Pengertian Metode Geomagnetik

Metode geomagnetik adalah metode pada geofisika eksplorasi yang

merupakan parameter fisik kemagnetan bumi. Geomagnetik utama pada

metode ini terutama dihasilkan oleh inti bumi itu sendiri. Pada metode

geomagnetik, nilai yang akan dicari berupa nilai suseptibilitas dari suatu

batuan beserta nilai magnetiknya.

Berdasar pada anomaly magnetic batuan tersebut dapat diperkirakan

suatu persebaran batuan-batuan baik secara vertical maupun secara

horizontal. Secara keseluruhan, medan magnet yang paling besar

dihasilkan yaitu medan utama magnet bumi. Tidak semua nilai medan

magnet pada bumi adalah sama, karena nilai-nilai kemagnetan pada bagian

bumi tertentu akan berbeda dengan bagian bumi lainnya.

Pengambilan data geomagnetik dapat dilakukan dengan pengambilan

data dua alat (base rover) atau pengambilan data satu alat. Kemudian pada

pengambilan data satu alat yang dibutuhkan merupakan looping serta

pengolahan serta pengkoreksian data lebih lanjut lagi.

Metode Geomagnetik mengukur variasi medan magnet bumi

dibawah permukaan. Metode Geomagnetik sering digunakan untuk survey

pendahuluan dalam eksplorasi minyak bumi, panas bumi, batuan mineral,

maupun untuk keperluan pemantauan (monitoring) gunungapi. Metode ini

mempunyai akurasi pengukuran yang relatif tinggi, instrument dan

pengoperasian dilapangan relatif sederhana, mudah dan cepat jika

dibandingkan dengan metode geofisika lainnya.

Target survey magnetik (anomali magnetik) adalah variasi medan

magnetik yang terukur dipermukaan. adapun anomali magnetik timbul

akibat adanya kontras suseptibilitas batuan terhadap sekelilingnya. Anomali

ini disebabkan oleh medan magnetik peremanen dan medan magnet induksi.

5

Medan magnet remanen mempunyai peranan yang besar pada magnetisasi

batuan yaitu pada besar medan magnetnya dan arah medan magnetnya

selain itu juga sangat rumit diamati karena berkaitan dengan peristiwa

kemagnetan yang telah dialami sebelumnya. Normal Residual Magnetism

merupakan sebutan untuk sisa kemagnetan tersebut, yang merupakan akibat

dari proses magnetisasi medan utama.

II.2 Komponen Magnet Bumi

Medan magnet bumi terkarakterisasi oleh parameter fisis atau

disebut juga elemen medan magnet bumi yang dapat diukur yaitu meliputi

arah dan intensitas kemagnetannya. Parameter fisis tersebut meliputi:

Deklinasi (D), yaitu sudut antara utara magnetik dengan komponen

horizontal yang dihitung dari utara menuju timur.

Inklinasi(I), yaitu sudut antara medan magnetik total dengan

bidang horizontal yang dihitung dari bidang horizontal menuju

bidang vertikal ke bawah.

Intensitas Horizontal (Bh), yaitu besar dari medan magnetik total

pada bidang horizontal.

Medan magnetik total (B), yaitu besar dari vektor medan magnetik

total.’

Gambar.II.1. Parameter kemagnetan

6

II.3 Sifat Kemagnetan Batuan

Sifat Umum Kemagnetan Batuan Medan magnet bumi secara

sederhana dapat digambarkan sebagai medan magnet yang ditimbulkan

oleh batang magnet raksasa yang terletak didalam inti bumi, namun tidak

berimpit dengan pusat bumi. Medan magnet ini dinyatakan dalam besar

dan arah (vektor) dimana arahnya dinyatakan dalam deklinasi

(penyimpangan terhadap arah utara-selatan geografis) dan inklinasi

(penyimpangan terhadap arah horizontal).

Mineral-mineral dengan sifat magnet yang cukup tinggi antara lain :

1. Oksida-oksida besi : FeO – Fe2O3 – TiO2

2. Sulfida-sulfida dalam series troilite-phyrotit

Kerentanan (susceptibilities) Batuan Kerentanan magnetik

merupakan parameter yang menyebabkan timbulnya anomali magnetik

dan karena sifatnya yang khas untuk setiap jenis mineral, khususnya

logam, maka parameter ini merupakan salah satu subjek didalam prospek

geofisika. Setiap jenis batuan mempunyai sifat dan karakteristik tertentu

dalam medan magnet yang dimanifestasikan dalam parameter kerentanan

magnetik batuan atau mineralnya. Dengan adanya perbedaan dan sifat

khusus dari tiap jenis batuan atau mineral inilah yang melandasi

digunakannya metoda magnetik untuk kegiatan eksplorasi maupun

kepentingan geodinamika.

Sifat Magnetik Batuan atau sifat magnetik material pembentuk

batuan – batuan dapat dibagi menjadi 5, yaitu :

1. Diamagnetik Dalam batuan diamagnetik atom – atom pembentuk

batuan mempunyai kulit elektron berpasangan dan mempunyai

spin yang berlawanan dalam tiap pasangan. Jika mendapat medan

magnet dari luar orbit, elektron tersebut akan berpresesi yang

menghasilkan medan magnet lemah yang melawan medan magnet

luar tadi mempunyai Susceptibilitas k negatif dan kecil dan

Susceptibilitas k tidak tergantung dari pada medan magnet luar.

Contoh : bismuth, grafit, gipsum, marmer, kuarsa, garam.

7

2. Paramagnetisme Di dalam paramagnetik terdapat kulit elektron

terluar yang belum jenuh yakni ada elektron yang spinnya tidak

berpasangan dan mengarah pada arah spin yang sama. Jika terdapat

medan magnetik luar, spin tersebut berpresesi menghasilkan medan

magnet yang mengarah searah dengan medan tersebut sehingga

memperkuatnya. Akan tetapi momen magnetik yang terbentuk

terorientasi acak oleh agitasi termal, oleh karena itu bahan tersebut

dapat dikatakan mempunyai sifat : Susceptibilitas k positif dan

sedikit lebih besar dari satu. Susceptibilitas k bergantung pada

temperatur. Contoh : piroksen, olivin, garnet, biotit, amfibolit dll.

Dalam benda-benda magnetik, medan yang dihasilkan oleh

momen-momen magnetik atomik permanen, cenderung untuk

membantu medan luar, sedangkan untuk dielektrik-

dielektrikmedan dari dipol-dipol selalu cenderung untuk melawan

medan luar, apakah dielektrik mempunyai dipol-dipol yang

terinduksi atau diorientasikan.

3. Ferromagnetic Terdapat banyak kulit electron yang hanya diisi

oleh suatu electron sehingga mudah terinduksi oleh medan

luar.keadaan ini diperkuat lagi oleh adanya kelompok-kelompok

bahan berspin searah yang membentuk dipole-dipol magnet

(domain) mempunyai arah sama, apalagi jika didalam medan

magnet luar.Mempunyai sifat : -susceptibilitas k positif dan jauh

lebih besar dari satu -Susceptibilitas k bergantung dari

temperature.Contoh : besi, nikel, kobalt.

II.4. Aplikasi Metode Magnetik

Penggunaan utama pada metode magnetik ini banyak difokuskan

pada survei awal dalam peninjauan ekplorasi minyak bumi, panas bumi,

mineral, penelitian geologi regional, dan penelitian-penelitian geologi

ekplorasi dalam lainnya.

8

II.5. Filter

Metode geomagnet dilakukan berdasarkan anomali - anomali

magnetik yang disebabkan oleh perbedaan susptibilitas batuan dengan

daerah sekitarnya. Perbedaan ini disebabkan oleh distribusi mineral

ferromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik. Metode tersebut sangat

sensitif, pada umunya metode ini digunakan untuk mempelajari tubuh

intrusi, batuan dasar dan hydrotermal. Penggunaan filter umumnya

digunakan untuk memisahkan anomali yang berdasarkan dari sebuah

panjang gelombang magnet maupun kedalaman sumber anomali magnetik

pada daerah yang akan diteliti.

Salah satu metode filter adalah dengan cara pengangkatan atau

upward continuation. Metode ini merupakan proses transformasi data

medan potensial dari suatu bidang datar ke bidang datar lainnya yang lebih

tinggi. Pada pengolahan data geomagnetik, proses ini dapat berfungsi

sebagai filter tapis rendah, yaitu unutk menghilangkan suatu mereduksi

efek magnetik lokal yang berasal dari berbagai sumber benda magnetik

yang tersebar di permukaan topografi yang tidak terkait dengan survei.

Proses pengangkatan tidak boleh terlalu tinggi, karena ini dapat mereduksi

anomali magnetik lokal yang bersumber dari benda magnetik atau struktur

geologi yang menjadi target survei magnetik ini.

II.6 Konsep Dasar Metode Geomagnetik

1. Gaya Magnetik

Dasar dari metode magnetik adalah gaya Coulomb antara dua kutub

magnetik dan (e.m.u) yang berjarak r (cm) dalam bentuk

(dyne)……………………………………….......................(1)

Konstanta o adalah permeabilitas medium dalam ruang hampa,

tidak berdimensi dan berharga yang besarnya dalam SI adalah 4 x 10-7

newton/ampere2

2. Kuat Medan Magnet

9

Kuat medan magnet pada suatu titik yang berjarak r dari m1

didefinisikan sebagai gaya persatuan kuat kutub magnet, dapat

dituliskan sebagai:

(oersted)…………………………………................(2)

dengan r adalah jarak titik pengukuran dari m. mempunyai satuan

A/m dalam SI sedangkan dalam cgs mempunyai satuan oersted.

3. Intensitas Kemagnetan

Sejumlah benda-benda magnet dapat dipandang sebagai

sekumpulan benda magnetik. Apabila benda magnet tersebut

diletakkan dalam medan luar, benda tersebut menjadi termagnetisasi

karena induksi. Dengan demikian, intensitas kemagnetan dapat

didefinisikan sebagai tingkat kemampuan menyearahkan momen-

momen magnetik dalam medan magnetik luar dapat juga dinyatakan

sebagai momen magnetik persatuan volume.

…………………………………………………..…..

(3)

Satuan magnetisasi dalam cgs adalah gauss atau emu. Cm-3 dan dalam

SI adalah Am-1

II.7 Variasi Medan Magnet Bumi

Intensitas medan magnetik yang terukur di atas permukaan bumi

senantiasa mengalami perubahan terhadap waktu. Perubahan medan magnetik ini

dapat terjadi dalam waktu yang relatif singkat ataupun lama. Berdasarkan faktor-

faktor penyebabnya perubahan medan magnetik bumi dapat terjadi antara lain:

1. Variasi sekuler

Variasi sekuler adalah variasi medan bumi yang berasal dari variasi medan

magnetik utama bumi, sebagai akibat dari perubahan posisi kutub magnetik

bumi. Pengaruh variasi sekuler telah diantisipasi dengan cara memperbarui dan

10

menetapkan nilai intensitas medan magnetik utama bumi yang dikenal dengan

IGRF setiap lima tahun sekali.

2. Variasi harian

Variasi harian adalah variasi medan magnetik bumi yang sebagian besar

bersumber dari medan magnet luar. Medan magnet luar berasal dari perputaran

arus listrik di dalam lapisan ionosfer yang bersumber dari partikel-partikel

terionisasi oleh radiasi matahari sehingga menghasilkan fluktasi arus yang dapat

menjadi sumber medan magnet. Jangkauan variasi ini hingga mencapai 30

gamma dengan perioda 24 jam. Selain itu juga terdapat variasi yang

amplitudonya berkisar 2 gamma dengan perioda 25 jam. Variasi ini diasosiasikan

dengan interaksi ionosfer bulan yang dikenal dengan variasi harian bulan.

Gambar.II.2. Pengaruh matahari terhadap kemagnetan Bumi

II.8 Pengolahan Data Geomagnetik

Survey geomagnetik bertujuan mencari variasi medan magnet di bawah

permukaan. Dari akusisi data yang dilakukan maka diperlukan pengolahan data

yang akan menghasilkan suatu keluaran berupa anomali medan magnet dibawah

permukaan dengan menggunakan beberapa koreksi yang dipengaruhi oleh faktor-

faktor pada saat pengukuran.

Medan magnet total yang terukur dilapangan merupakan medan magnet

semu karena banyak hal yang mempengaruhinya. Dari beberapa faktor yang

mempengaruhi medan magnet tersebut perlu diadakanya koreksi sehingga akan

didapatkan besar medan magnet anomaly di lapangan. Pengukuran medan magnet

dilapangan dilakukan dengan beberapa kali yang bertujuan untuk mengontrol data

pengukuran. Pada saat pengolahan data, data medan magnet dan waktu yang

11

terukur harus direratakan terlebih dahulu, untuk menghilangkan kesalahan yang

terjadi pada saat pengukuran,dengan menggunakan rumus :

Hroover rata-rata= jumlah Hobs pengukuran / n.................................(4)troover rata-rata = jumlah tobs pengukuran / n………………………(5)

Dimana n = banyaknya pengukuran

Untuk memperoleh nilai anomali medan magnetik yang diinginkan, maka

dilakukan koreksi terhadap data medan magnetik total hasil pengukuran pada

setiap titik lokasi atau stasiun pengukuran, yang mencakup koreksi harian, IGRF

dan topografi.

1. Koreksi Harian

Koreksi harian (diurnal correction) merupakan penyimpangan nilai

medan magnetik bumi akibat adanya perbedaan waktu dan efek radiasi

matahari dalam satu hari. Waktu yang dimaksudkan harus mengacu atau

sesuai dengan waktu pengukuran data medan magnetik di setiap titik lokasi

(stasiun pengukuran) yang akan dikoreksi. Apabila nilai variasi harian negatif,

maka koreksi harian dilakukan dengan cara menambahkan nilai variasi harian

yang terekan pada waktu tertentu terhadap data medan magnetik yang akan

dikoreksi. Sebaliknya apabila variasi harian bernilai positif, maka koreksinya

dilakukan dengan cara mengurangkan nilai variasi harian yang terekan pada

waktu tertentu terhadap data medan magnetik yang akan dikoreksi, datap

dituliskan dalam persamaan.

ΔH=Htotal ±ΔHharian…………………………………………………….(6)

2.Koreksi IGRF

Data hasil pengukuran medan magnetik pada dasarnya adalah konstribusi

dari tiga komponen dasar, yaitu medan magnetik utama bumi, medan magnetik

luar dan medan anomali. Nilai medan magnetik utama tidak lain adalah niali

IGRF. Jika nilai medan magnetik utama dihilangkan dengan koreksi harian, maka

kontribusi medan magnetik utama dihilangkan dengan koreksi IGRF. Koreksi

IGRF dapat dilakukan dengan cara mengurangkan nilai IGRF terhadap nilai

12

medan magnetik total yang telah terkoreksi harian pada setiap titik pengukuran

pada posisi geografis yang sesuai.

II.9 Pengukuran Satu Alat

Metode Geomagnetik merupakan metode geofisika pasif, yaitu metode

tanpa memberikan suatu respon kedalam bumi atau hanya memanfaatkan medan

alamiah dalam hal ini medan magnet yang terdapat di dalam bumi. Dalam metode

geomagnetic terdapat beberapa cara survey yaitu dengan satu alat dan Base-

Roover. Looping merupaakan survey geomagnetik dengan cara titik pengukuran

geomagnetik akan kembali lagi ketitik semula. Sedangkan Base-Roover suatu cara

survei geomagnetic dengan memanfaatkan suatu titik ikat sebagai base ( titik yang

tidak bergerak ) dan titik lain yang bergerak yang disebut rover.

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi kecil intensitas

medan magnetik di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi

distribusi batuan termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Pada dasarnya nilai

magnet yang diperoleh pada suatu titik yang sama dengan perbedaan selang waktu

akan diperoleh nilai yang berbeda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara

lain: kelembaban udara, magnet yang diterima oleh alat, dan kondisi alat tersebut.

Dari hasil pengukuran magnet diperoleh tiga macam hasil bacaan, yaitu :

Medan magnet utama yang bersumber dari dalam bumi dan berubah

terhadap waktu, medan luar yang bersumber dari luar bumi dan merupakan hasil

ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet dari matahari, dan

medan anomali yang sebagian besar bersumber dari batuan yang mengandung

material magnetik didalamnya.

Untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi pembacaan metode

magnetik, dapat dilakukan dengan pengukuran variasi harian dengan

menempatkan satu alat di posisi tetap atau biasa disebut metode satu alat untuk

mengurangi efek dari medan luar, pengkoreksian data terhadap nilai IGRF

(International Geomatic Reference Field) untuk mengurangi efek dari medan

magnet utama, dan menjauhkan pengukuran dari daerah gradien tinggi.

13

BAB III

METODE DAN PENELITIAN

III. 1 Diagram Alir

Gambar III.1.1 Diagram alir langkah kerja pengolahan satu alat

14

Data Sintetik

Kesimpulan

Analisa

Pengolahan Data Ms. EXCEL

Koreksi IGRF,ΔH, Hvar

SELESAI

MULAI

Grafik ΔH vs Posisi dan Grafik Waktu vs Hvar

Langkah metodologi pegerjaan dari metode geomagnetic dengan

teknik pengambilan data satu alat ini, dimulai dari penyiapan data satu alat,

kemudian data tersebut diolah di Ms.Excel. Data yang ada diantaranya yaitu

Pembacaan PPM, IGRF, Jam lalu diolah untuk mendapat kan nilai Hvar pada

Ms. Excel dengan rumus (((waktu Terukur-waktu base) : (waktu Loop –

Waktu Base)) x (Hloop-H base))) dan selanjutnya lakukan pengolahan data

ΔH yaitu dengan cara ΔH = PPM – Jam - IGRF. Setelah mendapatkan

hasilnya pindah lah ke sheet baru.

Pada sheet baru ambil lah data X, ΔH, Hvar, Jam untuk

memudahkan pengolahan data menjadi grafik yang selanjutnya di manfaatkan

untuk interpertasi pembacaan dan analisa atas anomaly-anomaly yang ada

secara kualitatif dan kuantitatif. Dari pengolahan tersebut kita dapat

menyimpulkan hasil analisa dan menarik kesimpulan.

15

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Data Tabel

Tabel.1. Line 9

No. Titik

Posisi titik amat Pembacaan PPM

Jam IGRF Hvar Δ H x y z

Base       45261,3 8:14:33      1 464800 9141850   45176,2 9:35:23 45080 -21,1607 117,36072 464780 9141850   45182,6 9:36:06 45080 -21,3484 123,94843 464760 9141850   45146,1 9:36:04 45080 -21,3396 87,43964 464740 9141850   45236,4 9:37:55 45080 -21,8239 178,22395 464720 9141850   45116,3 9:38:54 45080 -22,0813 58,38136 464700 9141850   45177,6 9:39:55 45080 -22,3475 119,94757 464680 9141850   45244,3 9:40:43 45080 -22,5569 186,85698 464660 9141850   45223,2 9:41:34 45080 -22,7794 165,97949 464640 9141850   45229,8 9:42:12 45080 -22,9452 172,745210 464620 9141850   45238,3 9:42:51 45080 -23,1154 181,415411 464600 9141850   45232,7 9:45:06 45080 -23,7044 176,404412 464580 9141850   45304,9 9:45:51 45080 -23,9007 248,800713 464560 9141850   45305,8 9:46:32 45080 -24,0796 249,879614 464540 9141850   45290,1 9:47:28 45080 -24,3239 234,423915 464520 9141850   45316,4 9:48:42 45080 -24,6468 261,046816 464500 9141850   45306,4 9:50:39 45080 -25,1573 251,557317 464480 9141850   45312,7 9:51:47 45080 -25,4540 258,154018 464460 9141850   45300,1 9:52:33 45080 -25,6547 245,754719 464440 9141850   45284 9:53:15 45080 -25,8379 229,837920 464420 9141850   45285,5 9:54:32 45080 -26,1739 231,673921 464400 9141850   45232,1 9:55:37 45080 -26,4575 178,557522 464380 9141850   45335,5 9:56:36 45080 -26,7149 282,214923 464360 9141850   45274,5 9:57:42 45080 -27,0029 221,502924 464340 9141850   45236,3 9:58:54 45080 -27,3170 183,617025 464320 9141850   45272,4 9:59:39 45080 -27,5133 219,913326 464300 9141850   45325,5 10:00:42 45080 -27,7882 273,288227 464280 9141850   45289,3 10:01:17 45080 -27,9409 237,240928 464260 9141850   45251 10:03:01 45080 -28,3947 199,3947

16

29 464240 9141850   45296,8 10:04:13 45080 -28,7088 245,508830 464220 9141850   45265,1 10:05:12 45080 -28,9662 214,066231 464200 9141850   45234 10:06:02 45080 -29,1844 183,184432 464180 9141850   45245,8 10:08:01 45080 -29,7036 195,503633 464160 9141850   45222,8 10:08:51 45080 -29,9217 172,721734 464140 9141850   45277,7 10:09:44 45080 -30,1530 227,853035 464120 9141850   45213,4 10:10:22 45080 -30,3188 163,718836 464100 9141850   45210,5 10:11:26 45080 -30,5980 161,098037 464080 9141850   45205,3 10:11:59 45080 -30,7420 156,042038 464060 9141850   45216,3 10:12:35 45080 -30,8990 167,199039 464040 9141850   45208,6 10:13:16 45080 -31,0779 159,677940 464020 9141850   45221,2 10:13:57 45080 -31,2568 172,456841 464000 9141850   45200,8 10:14:52 45080 -31,4968 152,296842 463980 9141850   45215,2 10:15:53 45080 -31,7629 166,962943 463960 9141850   45225,2 10:16:58 45080 -32,0465 177,246544 463940 9141850   45206,7 10:18:28 45080 -32,4392 159,139245 463920 9141850   45211,4 10:21:24 45080 -33,2071 164,607146 463900 9141850   45201,8 10:23:17 45080 -33,7001 155,500147 463880 9141850   45192,9 10:24:05 45080 -33,9095 146,809548 463860 9141850   45218,5 10:25:21 45080 -34,2411 172,741149 463840 9141850   45205,7 10:26:01 45080 -34,4157 160,115750 463820 9141850   45230,9 10:26:51 45080 -34,6338 185,5338Loop

     45181,5 13:19:23

     

17

Tabel.1. Line 10

No. Titik

Posisi titik amat Pembacaan PPM

Jam IGRF Hvar Δ H x y z

Base       45261,3 8:14:33      1 463800 9141950   45213,2 10:46:37 45080 -39,8084 173,0082 463820 9141950   45229,4 10:47:46 45080 -40,1094 189,5093 463840 9141950   45221,3 10:48:30 45080 -40,3014 181,6014 463860 9141950   45192,8 10:51:33 45080 -41,0998 153,9005 463880 9141950   45190,3 10:52:18 45080 -41,2962 151,5966 463900 9141950   45120,4 10:54:03 45080 -41,7543 82,1547 463920 9141950   45181,6 10:55:55 45080 -42,2430 143,8438 463940 9141950   45199,7 10:56:47 45080 -42,4698 162,1709 463960 9141950   45204,5 10:57:32 45080 -42,6662 167,16610 463980 9141950   45190,5 10:59:28 45080 -43,1723 153,67211 464000 9141950   45168,7 11:00:37 45080 -43,4733 132,17312 464020 9141950   45156,8 11:02:20 45080 -43,9227 120,72313 464040 9141950   45186,5 11:06:44 45080 -45,0746 151,57514 464060 9141950   45203,2 11:07:35 45080 -45,2971 168,49715 464080 9141950   45194,8 11:08:58 45080 -45,6592 160,45916 464100 9141950   45392,6 11:15:36 45080 -47,3957 359,99617 464120 9141950   45238,5 11:16:32 45080 -47,6400 206,14018 464140 9141950   45180,2 11:18:42 45080 -48,2072 148,40719 464160 9141950   45203,7 11:20:02 45080 -48,5563 172,25620 464180 9141950   45201,1 11:21:21 45080 -48,9010 170,00121 464200 9141950   45073,5 11:22:52 45080 -49,2980 42,79822 464220 9141950   45197,8 11:23:38 45080 -49,4987 167,29923 464240 9141950   45200,6 11:24:30 45080 -49,7256 170,32624 464260 9141950   45197,1 11:25:09 45080 -49,8957 166,99625 464280 9141950   45154,8 11:25:57 45080 -50,1052 124,90526 464300 9141950   45160,9 11:27:54 45080 -50,6156 131,51627 464320 9141950   45170,4 11:29:03 45080 -50,9167 141,31728 464340 9141950   45204,2 11:30:20 45080 -51,2526 175,45329 464360 9141950   45226,3 11:31:17 45080 -51,5013 197,80130 464380 9141950   45215,4 11:35:06 45080 -52,5005 187,90031 464400 9141950   45192,5 11:37:23 45080 -53,0982 165,59832 464420 9141950   45209,7 11:40:23 45080 -53,8835 183,58433 464440 9141950   45199,9 11:43:27 45080 -54,6863 174,58634 464460 9141950   45207,6 11:47:00 45080 -55,6157 183,21635 464480 9141950   45191,5 11:48:17 45080 -55,9516 167,45236 464500 9141950   45201,4 11:49:36 45080 -56,2963 177,69637 464520 9141950   45195,1 11:51:38 45080 -56,8286 171,92938 464540 9141950   45185,5 11:53:59 45080 -57,4438 162,94439 464560 9141950   45179,4 11:55:41 45080 -57,8888 157,28940 464580 9141950   45173,4 11:56:36 45080 -58,1288 151,529

18

41 464600 9141950   45176,4 11:57:19 45080 -58,3164 154,71642 464620 9141950   45163,4 11:58:45 45080 -58,6916 142,09243 464640 9141950   45166,3 12:00:45 45080 -59,2152 145,51544 464660 9141950   45194,5 12:02:15 45080 -59,6079 174,10845 464680 9141950   45190,8 12:05:45 45080 -60,5241 171,32446 464700 9141950   45225,1 12:06:54 45080 -60,8251 205,92547 464720 9141950   45123,9 12:07:58 45080 -61,1044 105,00448 464740 9141950   45193,7 12:08:47 45080 -61,3182 175,01849 464760 9141950   45231,8 12:09:58 45080 -61,6279 213,42850 464780 9141950   45215,2 12:10:34 45080 -61,7850 196,985Loop       45181,5 13:19:23      

IV.1 Grafik dan Pembahasan

IV.1.1 ΔH vs Posisi Metode Satu Alat Pada Line 10

19

Gambar IV 1.1 ΔH vs Posisi Metode Satu Alat Pada Line 10

Perhitungan ΔH yang dihasilkan pada grafik mempunyai hubungan

antara ha vs posisi. Grafik tersebut menunjukan nilai anomali medan

magnet tertinggi kurang lebih sebesar 359,99570256971 pada titik 300.

Sedangkan anomaly medan magnet terendah sebesar kurang lebih

42,797987971571 yang berposisi 400 meter dari base.

IV.1.2 Hvar vs Waktu Metode Satu Alat Pada Line 10

20

Gambar IV 1.2 Hvar vs Waktu Metode Satu Alat Pada Line 10

Berdasarkan grafik ini menunjukan bahwa terdapat penurunan hvar

terhadap waktu. Hal ini menunjukan bahwa menurunnya aktivitas di

atmosfer oleh matahari. Pengukuran di lakukan pada siang hari jam

10:46:37 sampai 12:10:34. Pengukuran ini juga menunjukan bahwa

penurunan variasi harian sangat bervariasi pada setiap waktunya.

IV.1.3 Ha vs Posisi Metode Satu Alat Pada Line 9

Gambar IV 1.3 ΔH vs Posisi Metode Satu Alat Pada Line 9

21

Perhitungan ΔH yang dihasilkan pada grafik mempunyai hubungan

antara ha vs posisi. Grafik tersebut menunjukan nilai anomali medan

magnet tertinggi kurang lebih sebesar 282,214893384364 pada titik -420,

sedangkan anomaly medan magnet terendah sebesar kurang lebih -

21,3396282121386 yang berposisi -40 meter dari base.

IV.1.4 Hvar vs Waktu Metode Satu Alat Pada Line 9

Gambar IV 1.4 Hvar vs Waktu Metode Satu Alat Pada Line 9

Berdasarkan grafik ini menunjukan bahwa terdapat penurunan hvar

terhadap waktu. Hal ini menunjukan bahwa menurunnya aktivitas di

atmosfer oleh matahari. Pengukuran di lakukan pada pagi menjelang siang

hari pada jam 9:35:23 sampai 10:26:51. Pengukuran ini juga menunjukan

bahwa penurunan variasi harian sangat bervariasi pada setiap waktunya.

22

BAB IV

PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Pada penggunaan dan pengolahan data satu alat di perolehlah:

Pada Line ke 25 terdapat nilai H anomali tertinggi pada stasiun 32

yang mempunyai intensitas 729,7 nT dan mempunyai nilai

terendah 219,5 nT pada stasiun perhitungan 21

Pada Line ke 26 terdapat nilai H anomali tertinggi pada stasiun 32

yang mempunyai intensitas 591 nT dan mempunyai nilai terendah

7,55 nT pada stasiun perhitungan 36

Berdasarkan nilai H anomali yang telah melalui berbagai koreksi

maka dapat di tentukan bahwa batuan yang mempunyai H anomali

tinggi adalah bahan mudah untuk termagnetisasi (susceptibility).

Dengan menentukan kadar susceptibilitas batuan maka dapat di

tentukan bahwa batuan tersebut. Pada peta H Anomali yang di

dominasi oleh hijau adalah menandakan batuan sedimen dan

terdapat sisipan intesitas rendah yang dapat berkemungkinan

resevoir geothermal atau batuan sedimen dengan suseptibilitas

lebih rendah. Penentuan batuan secara spesifik harus memerlukan

metode lain untuk saling melengkapi parameter yang ada beserta

data - data geologinya.

IV.2. Saran

Pada setiap acara praktikum dimohon untuk para assisten mendampingi

secara intensif para praktikan, agar para praktikan yang tertinggal langkah

kerja dan sebagainya langsung bisa tercover dengan baik oleh assisten

yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

23

24