geomagnetic
DESCRIPTION
Geomagnetic merupakan salah satu metode yang mengaplikasikan secara langsung respon kemagnetan dari benda yang adaTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Geofisika merupakan salah satu cabang dari ilmu geologi yang
menerapkan ilmu fisika dan matematika dalam mempelajari keadaan bumi,
dengan metoda-metode tertentu yang dapat menampilkan data bawah
permukaan bumi sesuai dengan parameter-parameter lainnya seperti
mekanika, magnetic, daya hantar listrik, densitas, dan lain sebagainya yang
terus di kembangkan. Jadi pada dasarnya, Ilmu Geofisika merupakan
gabungan dari konsep-konsep Ilmu Geologi dan Fisika yang di harapkan
dapat memiliki peran tersendiri dalam dunia teknologi di bidang
Eksplorasi bawah permukaan bumi.
Pada ilmu geofisika, keahlian seorang geophycist nya tidak hanya
sebatas di kemampuan logika tentang pemahaman keadaan geology bumi
namun juga harus menguasai visualisasi, dan korelasi di setiap anomaly
yang ada saat melakukan penelitiannya. Factor kondisi alam akan sangat
menentukkan metode-metode yang akan digunakan dan dimanfaatkan
untuk mencapai tujuan, hal ini di karenakan beberapa hal seperti, iklim,
suhu, tekanan udara, ketahanan, gas-gas, dan lain sebagainya. Tentu sudah
pasti penelitian di daratan dan di lautan akan menggunakan alat dan
metode yang sangat jauh berbeda juga. Oleh karenanya ke ilmuan
geofisika merupakan bidang ilmu yang sangat padat ilmu dan teknologi,
yang sangat membutuhkan dana besar dalam pengembangan ke ilmuannya
hingga mencapai kondisi yang optimal.
Namun hal itu bukan lah masalah besar, di zaman yang serba
modern ini karena bidang ilmu geofisika ini sangat di butuhkan tertuma
dalam memenuhi kebutuhan sumber daya alam yang tidak terbaharui,
dimana setiap kegiatan yang dilakukan membutuh kan sumber daya
tersebut, misalkan saja mobil dengan bensin y, lalu pesawat dengan aftur
1
dan lain sebagainya. Ilmu Geofisika juga sangat dibutuhkan untuk
mengatatasi krisis energi yang mulai terjadi pada 10 tahun terakhir melalui
survey geofisika untuk menemukan sumber energi baik alternatif yang
bersifat renewable sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor
30 tahun 2007 tentang energi dan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2003
tentang Geothermal.
Pemanfaat geofisika tidak hanya sebatas pada untuk pencarian
sumber daya alam, tapi juga dapat dimanfaatkan sebagai penentuan titik-
titik air tanah (ground water), mitigasi bencana (gunungapi, longsor,
gempa, tsunami, dll.), geoteknik sebagai tools pengambil keputusan
konstruksi bangunan dan integrasi bidang-bidang lain yang terkait.
Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu
metode pasif dan aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan
alami yang dipancarkan oleh bumi. Metode aktif dilakukan dengan
membuat medan gangguan kemudian mengukur respons yang dilakukan
oleh bumi. Medan alami yang dimaksud misalnya radiasi gelombang
gempa bumi, medan gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan listrik
dan elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktivitas bumi. Medan buatan
dapat berupa ledakan dinamit, penginjeksian arus listrik ke dalam tanah,
pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya.
Dari berbagai metode dalam geofisika, di antaranya dengan
metode geomagnetic yang juga merupakan metode pasif yang sangat
bergantung pada kondisi yang ada di alam, melalui teknik pemanfaatan
medan magnet alami bumi untuk berbagai keperluan. dilakukan
berdasarkan pengukuran anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh
perbedaan kontras suseptibilitas, atau permeabilitas magnetik tubuh
cebakan dari daerah sekelilingnya. Perbedaan permeabilitas relatif itu
diakibatkan oleh perbadaan distribusi mineral ferromagnetic,
paramagnetic, diamagnetic. Metode ini sensitive terhadap perubahan
vertical, umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi, batuan
dasar, urat hydrothermal yang kaya akan mineral ferromagnetic, struktur
2
geologi. Dan metode ini juga sangat disukai pada studi geothermal karena
mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan sifat kemagnetannya bila
dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan untuk
mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data
proceding dilakukan tidak serumit metoda gaya berat. Penggunaan filter
matematis umum dilakukan untuk memisahkan anomaly berdasarkan
panjang gelombang maupun kedalaman sumber anomaly magnetic yang
ingin diselidiki. Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet dengan
sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magnetor dan lain-lain
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas
medan magnetik di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi
distribusi benda termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Variasi yang
terukur (anomali) berada dalam latar belakang medan yang relatif besar.
Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian ditafsirkan
dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan, yang
kemudian dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin.
Metode magnetik memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode
gravitasi, kedua metode sama-sama berdasarkan kepada teori potensial,
sehngga keduanya sering disebut sebagai metoda potensial.
Namun demikian, ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat,
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar. Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi. sedangkan
dalam gravitasi hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi.
Data pengamatan magnetik lebih menunjukan sifat residual yang
kompleks. Dengan demikian, metode magnetik memiliki variasi terhadap
waktu jauh lebih besar. Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat, laut dan udara. Metode magnetik sering
digunakan dalam eksplorasi pendahuluan minyak bumi, panas bumi, dan
batuan mineral serta serta bisa diterapkan pada pencarian prospeksi benda-
benda arkeologi.
3
I.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pembuatan laporan praktikum geofisika
tentang metode geomagnetic dimaksudkan agar penyusun dapat
memahami pengaplikasian pendataan dengan teknik pengambilan data satu
alat. Data yang ada kemudian diolah untuk menghasilkan data grafis
berupa grafik dengan berbagai perhitungan menggunakan data posisi,
waktu, Delta H, dan Delta Hvar dengan menggunakan software Ms excel.
Sehingga selanjutnya dapat di interpertasi menurut data yang ada dari
berbagai anomaly yang terjadi.
4
BAB II
DASAR TEORI
II.1 Pengertian Metode Geomagnetik
Metode geomagnetik adalah metode pada geofisika eksplorasi yang
merupakan parameter fisik kemagnetan bumi. Geomagnetik utama pada
metode ini terutama dihasilkan oleh inti bumi itu sendiri. Pada metode
geomagnetik, nilai yang akan dicari berupa nilai suseptibilitas dari suatu
batuan beserta nilai magnetiknya.
Berdasar pada anomaly magnetic batuan tersebut dapat diperkirakan
suatu persebaran batuan-batuan baik secara vertical maupun secara
horizontal. Secara keseluruhan, medan magnet yang paling besar
dihasilkan yaitu medan utama magnet bumi. Tidak semua nilai medan
magnet pada bumi adalah sama, karena nilai-nilai kemagnetan pada bagian
bumi tertentu akan berbeda dengan bagian bumi lainnya.
Pengambilan data geomagnetik dapat dilakukan dengan pengambilan
data dua alat (base rover) atau pengambilan data satu alat. Kemudian pada
pengambilan data satu alat yang dibutuhkan merupakan looping serta
pengolahan serta pengkoreksian data lebih lanjut lagi.
Metode Geomagnetik mengukur variasi medan magnet bumi
dibawah permukaan. Metode Geomagnetik sering digunakan untuk survey
pendahuluan dalam eksplorasi minyak bumi, panas bumi, batuan mineral,
maupun untuk keperluan pemantauan (monitoring) gunungapi. Metode ini
mempunyai akurasi pengukuran yang relatif tinggi, instrument dan
pengoperasian dilapangan relatif sederhana, mudah dan cepat jika
dibandingkan dengan metode geofisika lainnya.
Target survey magnetik (anomali magnetik) adalah variasi medan
magnetik yang terukur dipermukaan. adapun anomali magnetik timbul
akibat adanya kontras suseptibilitas batuan terhadap sekelilingnya. Anomali
ini disebabkan oleh medan magnetik peremanen dan medan magnet induksi.
5
Medan magnet remanen mempunyai peranan yang besar pada magnetisasi
batuan yaitu pada besar medan magnetnya dan arah medan magnetnya
selain itu juga sangat rumit diamati karena berkaitan dengan peristiwa
kemagnetan yang telah dialami sebelumnya. Normal Residual Magnetism
merupakan sebutan untuk sisa kemagnetan tersebut, yang merupakan akibat
dari proses magnetisasi medan utama.
II.2 Komponen Magnet Bumi
Medan magnet bumi terkarakterisasi oleh parameter fisis atau
disebut juga elemen medan magnet bumi yang dapat diukur yaitu meliputi
arah dan intensitas kemagnetannya. Parameter fisis tersebut meliputi:
Deklinasi (D), yaitu sudut antara utara magnetik dengan komponen
horizontal yang dihitung dari utara menuju timur.
Inklinasi(I), yaitu sudut antara medan magnetik total dengan
bidang horizontal yang dihitung dari bidang horizontal menuju
bidang vertikal ke bawah.
Intensitas Horizontal (Bh), yaitu besar dari medan magnetik total
pada bidang horizontal.
Medan magnetik total (B), yaitu besar dari vektor medan magnetik
total.’
Gambar.II.1. Parameter kemagnetan
6
II.3 Sifat Kemagnetan Batuan
Sifat Umum Kemagnetan Batuan Medan magnet bumi secara
sederhana dapat digambarkan sebagai medan magnet yang ditimbulkan
oleh batang magnet raksasa yang terletak didalam inti bumi, namun tidak
berimpit dengan pusat bumi. Medan magnet ini dinyatakan dalam besar
dan arah (vektor) dimana arahnya dinyatakan dalam deklinasi
(penyimpangan terhadap arah utara-selatan geografis) dan inklinasi
(penyimpangan terhadap arah horizontal).
Mineral-mineral dengan sifat magnet yang cukup tinggi antara lain :
1. Oksida-oksida besi : FeO – Fe2O3 – TiO2
2. Sulfida-sulfida dalam series troilite-phyrotit
Kerentanan (susceptibilities) Batuan Kerentanan magnetik
merupakan parameter yang menyebabkan timbulnya anomali magnetik
dan karena sifatnya yang khas untuk setiap jenis mineral, khususnya
logam, maka parameter ini merupakan salah satu subjek didalam prospek
geofisika. Setiap jenis batuan mempunyai sifat dan karakteristik tertentu
dalam medan magnet yang dimanifestasikan dalam parameter kerentanan
magnetik batuan atau mineralnya. Dengan adanya perbedaan dan sifat
khusus dari tiap jenis batuan atau mineral inilah yang melandasi
digunakannya metoda magnetik untuk kegiatan eksplorasi maupun
kepentingan geodinamika.
Sifat Magnetik Batuan atau sifat magnetik material pembentuk
batuan – batuan dapat dibagi menjadi 5, yaitu :
1. Diamagnetik Dalam batuan diamagnetik atom – atom pembentuk
batuan mempunyai kulit elektron berpasangan dan mempunyai
spin yang berlawanan dalam tiap pasangan. Jika mendapat medan
magnet dari luar orbit, elektron tersebut akan berpresesi yang
menghasilkan medan magnet lemah yang melawan medan magnet
luar tadi mempunyai Susceptibilitas k negatif dan kecil dan
Susceptibilitas k tidak tergantung dari pada medan magnet luar.
Contoh : bismuth, grafit, gipsum, marmer, kuarsa, garam.
7
2. Paramagnetisme Di dalam paramagnetik terdapat kulit elektron
terluar yang belum jenuh yakni ada elektron yang spinnya tidak
berpasangan dan mengarah pada arah spin yang sama. Jika terdapat
medan magnetik luar, spin tersebut berpresesi menghasilkan medan
magnet yang mengarah searah dengan medan tersebut sehingga
memperkuatnya. Akan tetapi momen magnetik yang terbentuk
terorientasi acak oleh agitasi termal, oleh karena itu bahan tersebut
dapat dikatakan mempunyai sifat : Susceptibilitas k positif dan
sedikit lebih besar dari satu. Susceptibilitas k bergantung pada
temperatur. Contoh : piroksen, olivin, garnet, biotit, amfibolit dll.
Dalam benda-benda magnetik, medan yang dihasilkan oleh
momen-momen magnetik atomik permanen, cenderung untuk
membantu medan luar, sedangkan untuk dielektrik-
dielektrikmedan dari dipol-dipol selalu cenderung untuk melawan
medan luar, apakah dielektrik mempunyai dipol-dipol yang
terinduksi atau diorientasikan.
3. Ferromagnetic Terdapat banyak kulit electron yang hanya diisi
oleh suatu electron sehingga mudah terinduksi oleh medan
luar.keadaan ini diperkuat lagi oleh adanya kelompok-kelompok
bahan berspin searah yang membentuk dipole-dipol magnet
(domain) mempunyai arah sama, apalagi jika didalam medan
magnet luar.Mempunyai sifat : -susceptibilitas k positif dan jauh
lebih besar dari satu -Susceptibilitas k bergantung dari
temperature.Contoh : besi, nikel, kobalt.
II.4. Aplikasi Metode Magnetik
Penggunaan utama pada metode magnetik ini banyak difokuskan
pada survei awal dalam peninjauan ekplorasi minyak bumi, panas bumi,
mineral, penelitian geologi regional, dan penelitian-penelitian geologi
ekplorasi dalam lainnya.
8
II.5. Filter
Metode geomagnet dilakukan berdasarkan anomali - anomali
magnetik yang disebabkan oleh perbedaan susptibilitas batuan dengan
daerah sekitarnya. Perbedaan ini disebabkan oleh distribusi mineral
ferromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik. Metode tersebut sangat
sensitif, pada umunya metode ini digunakan untuk mempelajari tubuh
intrusi, batuan dasar dan hydrotermal. Penggunaan filter umumnya
digunakan untuk memisahkan anomali yang berdasarkan dari sebuah
panjang gelombang magnet maupun kedalaman sumber anomali magnetik
pada daerah yang akan diteliti.
Salah satu metode filter adalah dengan cara pengangkatan atau
upward continuation. Metode ini merupakan proses transformasi data
medan potensial dari suatu bidang datar ke bidang datar lainnya yang lebih
tinggi. Pada pengolahan data geomagnetik, proses ini dapat berfungsi
sebagai filter tapis rendah, yaitu unutk menghilangkan suatu mereduksi
efek magnetik lokal yang berasal dari berbagai sumber benda magnetik
yang tersebar di permukaan topografi yang tidak terkait dengan survei.
Proses pengangkatan tidak boleh terlalu tinggi, karena ini dapat mereduksi
anomali magnetik lokal yang bersumber dari benda magnetik atau struktur
geologi yang menjadi target survei magnetik ini.
II.6 Konsep Dasar Metode Geomagnetik
1. Gaya Magnetik
Dasar dari metode magnetik adalah gaya Coulomb antara dua kutub
magnetik dan (e.m.u) yang berjarak r (cm) dalam bentuk
(dyne)……………………………………….......................(1)
Konstanta o adalah permeabilitas medium dalam ruang hampa,
tidak berdimensi dan berharga yang besarnya dalam SI adalah 4 x 10-7
newton/ampere2
2. Kuat Medan Magnet
9
Kuat medan magnet pada suatu titik yang berjarak r dari m1
didefinisikan sebagai gaya persatuan kuat kutub magnet, dapat
dituliskan sebagai:
(oersted)…………………………………................(2)
dengan r adalah jarak titik pengukuran dari m. mempunyai satuan
A/m dalam SI sedangkan dalam cgs mempunyai satuan oersted.
3. Intensitas Kemagnetan
Sejumlah benda-benda magnet dapat dipandang sebagai
sekumpulan benda magnetik. Apabila benda magnet tersebut
diletakkan dalam medan luar, benda tersebut menjadi termagnetisasi
karena induksi. Dengan demikian, intensitas kemagnetan dapat
didefinisikan sebagai tingkat kemampuan menyearahkan momen-
momen magnetik dalam medan magnetik luar dapat juga dinyatakan
sebagai momen magnetik persatuan volume.
…………………………………………………..…..
(3)
Satuan magnetisasi dalam cgs adalah gauss atau emu. Cm-3 dan dalam
SI adalah Am-1
II.7 Variasi Medan Magnet Bumi
Intensitas medan magnetik yang terukur di atas permukaan bumi
senantiasa mengalami perubahan terhadap waktu. Perubahan medan magnetik ini
dapat terjadi dalam waktu yang relatif singkat ataupun lama. Berdasarkan faktor-
faktor penyebabnya perubahan medan magnetik bumi dapat terjadi antara lain:
1. Variasi sekuler
Variasi sekuler adalah variasi medan bumi yang berasal dari variasi medan
magnetik utama bumi, sebagai akibat dari perubahan posisi kutub magnetik
bumi. Pengaruh variasi sekuler telah diantisipasi dengan cara memperbarui dan
10
menetapkan nilai intensitas medan magnetik utama bumi yang dikenal dengan
IGRF setiap lima tahun sekali.
2. Variasi harian
Variasi harian adalah variasi medan magnetik bumi yang sebagian besar
bersumber dari medan magnet luar. Medan magnet luar berasal dari perputaran
arus listrik di dalam lapisan ionosfer yang bersumber dari partikel-partikel
terionisasi oleh radiasi matahari sehingga menghasilkan fluktasi arus yang dapat
menjadi sumber medan magnet. Jangkauan variasi ini hingga mencapai 30
gamma dengan perioda 24 jam. Selain itu juga terdapat variasi yang
amplitudonya berkisar 2 gamma dengan perioda 25 jam. Variasi ini diasosiasikan
dengan interaksi ionosfer bulan yang dikenal dengan variasi harian bulan.
Gambar.II.2. Pengaruh matahari terhadap kemagnetan Bumi
II.8 Pengolahan Data Geomagnetik
Survey geomagnetik bertujuan mencari variasi medan magnet di bawah
permukaan. Dari akusisi data yang dilakukan maka diperlukan pengolahan data
yang akan menghasilkan suatu keluaran berupa anomali medan magnet dibawah
permukaan dengan menggunakan beberapa koreksi yang dipengaruhi oleh faktor-
faktor pada saat pengukuran.
Medan magnet total yang terukur dilapangan merupakan medan magnet
semu karena banyak hal yang mempengaruhinya. Dari beberapa faktor yang
mempengaruhi medan magnet tersebut perlu diadakanya koreksi sehingga akan
didapatkan besar medan magnet anomaly di lapangan. Pengukuran medan magnet
dilapangan dilakukan dengan beberapa kali yang bertujuan untuk mengontrol data
pengukuran. Pada saat pengolahan data, data medan magnet dan waktu yang
11
terukur harus direratakan terlebih dahulu, untuk menghilangkan kesalahan yang
terjadi pada saat pengukuran,dengan menggunakan rumus :
Hroover rata-rata= jumlah Hobs pengukuran / n.................................(4)troover rata-rata = jumlah tobs pengukuran / n………………………(5)
Dimana n = banyaknya pengukuran
Untuk memperoleh nilai anomali medan magnetik yang diinginkan, maka
dilakukan koreksi terhadap data medan magnetik total hasil pengukuran pada
setiap titik lokasi atau stasiun pengukuran, yang mencakup koreksi harian, IGRF
dan topografi.
1. Koreksi Harian
Koreksi harian (diurnal correction) merupakan penyimpangan nilai
medan magnetik bumi akibat adanya perbedaan waktu dan efek radiasi
matahari dalam satu hari. Waktu yang dimaksudkan harus mengacu atau
sesuai dengan waktu pengukuran data medan magnetik di setiap titik lokasi
(stasiun pengukuran) yang akan dikoreksi. Apabila nilai variasi harian negatif,
maka koreksi harian dilakukan dengan cara menambahkan nilai variasi harian
yang terekan pada waktu tertentu terhadap data medan magnetik yang akan
dikoreksi. Sebaliknya apabila variasi harian bernilai positif, maka koreksinya
dilakukan dengan cara mengurangkan nilai variasi harian yang terekan pada
waktu tertentu terhadap data medan magnetik yang akan dikoreksi, datap
dituliskan dalam persamaan.
ΔH=Htotal ±ΔHharian…………………………………………………….(6)
2.Koreksi IGRF
Data hasil pengukuran medan magnetik pada dasarnya adalah konstribusi
dari tiga komponen dasar, yaitu medan magnetik utama bumi, medan magnetik
luar dan medan anomali. Nilai medan magnetik utama tidak lain adalah niali
IGRF. Jika nilai medan magnetik utama dihilangkan dengan koreksi harian, maka
kontribusi medan magnetik utama dihilangkan dengan koreksi IGRF. Koreksi
IGRF dapat dilakukan dengan cara mengurangkan nilai IGRF terhadap nilai
12
medan magnetik total yang telah terkoreksi harian pada setiap titik pengukuran
pada posisi geografis yang sesuai.
II.9 Pengukuran Satu Alat
Metode Geomagnetik merupakan metode geofisika pasif, yaitu metode
tanpa memberikan suatu respon kedalam bumi atau hanya memanfaatkan medan
alamiah dalam hal ini medan magnet yang terdapat di dalam bumi. Dalam metode
geomagnetic terdapat beberapa cara survey yaitu dengan satu alat dan Base-
Roover. Looping merupaakan survey geomagnetik dengan cara titik pengukuran
geomagnetik akan kembali lagi ketitik semula. Sedangkan Base-Roover suatu cara
survei geomagnetic dengan memanfaatkan suatu titik ikat sebagai base ( titik yang
tidak bergerak ) dan titik lain yang bergerak yang disebut rover.
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi kecil intensitas
medan magnetik di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi
distribusi batuan termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Pada dasarnya nilai
magnet yang diperoleh pada suatu titik yang sama dengan perbedaan selang waktu
akan diperoleh nilai yang berbeda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain: kelembaban udara, magnet yang diterima oleh alat, dan kondisi alat tersebut.
Dari hasil pengukuran magnet diperoleh tiga macam hasil bacaan, yaitu :
Medan magnet utama yang bersumber dari dalam bumi dan berubah
terhadap waktu, medan luar yang bersumber dari luar bumi dan merupakan hasil
ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet dari matahari, dan
medan anomali yang sebagian besar bersumber dari batuan yang mengandung
material magnetik didalamnya.
Untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi pembacaan metode
magnetik, dapat dilakukan dengan pengukuran variasi harian dengan
menempatkan satu alat di posisi tetap atau biasa disebut metode satu alat untuk
mengurangi efek dari medan luar, pengkoreksian data terhadap nilai IGRF
(International Geomatic Reference Field) untuk mengurangi efek dari medan
magnet utama, dan menjauhkan pengukuran dari daerah gradien tinggi.
13
BAB III
METODE DAN PENELITIAN
III. 1 Diagram Alir
Gambar III.1.1 Diagram alir langkah kerja pengolahan satu alat
14
Data Sintetik
Kesimpulan
Analisa
Pengolahan Data Ms. EXCEL
Koreksi IGRF,ΔH, Hvar
SELESAI
MULAI
Grafik ΔH vs Posisi dan Grafik Waktu vs Hvar
Langkah metodologi pegerjaan dari metode geomagnetic dengan
teknik pengambilan data satu alat ini, dimulai dari penyiapan data satu alat,
kemudian data tersebut diolah di Ms.Excel. Data yang ada diantaranya yaitu
Pembacaan PPM, IGRF, Jam lalu diolah untuk mendapat kan nilai Hvar pada
Ms. Excel dengan rumus (((waktu Terukur-waktu base) : (waktu Loop –
Waktu Base)) x (Hloop-H base))) dan selanjutnya lakukan pengolahan data
ΔH yaitu dengan cara ΔH = PPM – Jam - IGRF. Setelah mendapatkan
hasilnya pindah lah ke sheet baru.
Pada sheet baru ambil lah data X, ΔH, Hvar, Jam untuk
memudahkan pengolahan data menjadi grafik yang selanjutnya di manfaatkan
untuk interpertasi pembacaan dan analisa atas anomaly-anomaly yang ada
secara kualitatif dan kuantitatif. Dari pengolahan tersebut kita dapat
menyimpulkan hasil analisa dan menarik kesimpulan.
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Data Tabel
Tabel.1. Line 9
No. Titik
Posisi titik amat Pembacaan PPM
Jam IGRF Hvar Δ H x y z
Base 45261,3 8:14:33 1 464800 9141850 45176,2 9:35:23 45080 -21,1607 117,36072 464780 9141850 45182,6 9:36:06 45080 -21,3484 123,94843 464760 9141850 45146,1 9:36:04 45080 -21,3396 87,43964 464740 9141850 45236,4 9:37:55 45080 -21,8239 178,22395 464720 9141850 45116,3 9:38:54 45080 -22,0813 58,38136 464700 9141850 45177,6 9:39:55 45080 -22,3475 119,94757 464680 9141850 45244,3 9:40:43 45080 -22,5569 186,85698 464660 9141850 45223,2 9:41:34 45080 -22,7794 165,97949 464640 9141850 45229,8 9:42:12 45080 -22,9452 172,745210 464620 9141850 45238,3 9:42:51 45080 -23,1154 181,415411 464600 9141850 45232,7 9:45:06 45080 -23,7044 176,404412 464580 9141850 45304,9 9:45:51 45080 -23,9007 248,800713 464560 9141850 45305,8 9:46:32 45080 -24,0796 249,879614 464540 9141850 45290,1 9:47:28 45080 -24,3239 234,423915 464520 9141850 45316,4 9:48:42 45080 -24,6468 261,046816 464500 9141850 45306,4 9:50:39 45080 -25,1573 251,557317 464480 9141850 45312,7 9:51:47 45080 -25,4540 258,154018 464460 9141850 45300,1 9:52:33 45080 -25,6547 245,754719 464440 9141850 45284 9:53:15 45080 -25,8379 229,837920 464420 9141850 45285,5 9:54:32 45080 -26,1739 231,673921 464400 9141850 45232,1 9:55:37 45080 -26,4575 178,557522 464380 9141850 45335,5 9:56:36 45080 -26,7149 282,214923 464360 9141850 45274,5 9:57:42 45080 -27,0029 221,502924 464340 9141850 45236,3 9:58:54 45080 -27,3170 183,617025 464320 9141850 45272,4 9:59:39 45080 -27,5133 219,913326 464300 9141850 45325,5 10:00:42 45080 -27,7882 273,288227 464280 9141850 45289,3 10:01:17 45080 -27,9409 237,240928 464260 9141850 45251 10:03:01 45080 -28,3947 199,3947
16
29 464240 9141850 45296,8 10:04:13 45080 -28,7088 245,508830 464220 9141850 45265,1 10:05:12 45080 -28,9662 214,066231 464200 9141850 45234 10:06:02 45080 -29,1844 183,184432 464180 9141850 45245,8 10:08:01 45080 -29,7036 195,503633 464160 9141850 45222,8 10:08:51 45080 -29,9217 172,721734 464140 9141850 45277,7 10:09:44 45080 -30,1530 227,853035 464120 9141850 45213,4 10:10:22 45080 -30,3188 163,718836 464100 9141850 45210,5 10:11:26 45080 -30,5980 161,098037 464080 9141850 45205,3 10:11:59 45080 -30,7420 156,042038 464060 9141850 45216,3 10:12:35 45080 -30,8990 167,199039 464040 9141850 45208,6 10:13:16 45080 -31,0779 159,677940 464020 9141850 45221,2 10:13:57 45080 -31,2568 172,456841 464000 9141850 45200,8 10:14:52 45080 -31,4968 152,296842 463980 9141850 45215,2 10:15:53 45080 -31,7629 166,962943 463960 9141850 45225,2 10:16:58 45080 -32,0465 177,246544 463940 9141850 45206,7 10:18:28 45080 -32,4392 159,139245 463920 9141850 45211,4 10:21:24 45080 -33,2071 164,607146 463900 9141850 45201,8 10:23:17 45080 -33,7001 155,500147 463880 9141850 45192,9 10:24:05 45080 -33,9095 146,809548 463860 9141850 45218,5 10:25:21 45080 -34,2411 172,741149 463840 9141850 45205,7 10:26:01 45080 -34,4157 160,115750 463820 9141850 45230,9 10:26:51 45080 -34,6338 185,5338Loop
45181,5 13:19:23
17
Tabel.1. Line 10
No. Titik
Posisi titik amat Pembacaan PPM
Jam IGRF Hvar Δ H x y z
Base 45261,3 8:14:33 1 463800 9141950 45213,2 10:46:37 45080 -39,8084 173,0082 463820 9141950 45229,4 10:47:46 45080 -40,1094 189,5093 463840 9141950 45221,3 10:48:30 45080 -40,3014 181,6014 463860 9141950 45192,8 10:51:33 45080 -41,0998 153,9005 463880 9141950 45190,3 10:52:18 45080 -41,2962 151,5966 463900 9141950 45120,4 10:54:03 45080 -41,7543 82,1547 463920 9141950 45181,6 10:55:55 45080 -42,2430 143,8438 463940 9141950 45199,7 10:56:47 45080 -42,4698 162,1709 463960 9141950 45204,5 10:57:32 45080 -42,6662 167,16610 463980 9141950 45190,5 10:59:28 45080 -43,1723 153,67211 464000 9141950 45168,7 11:00:37 45080 -43,4733 132,17312 464020 9141950 45156,8 11:02:20 45080 -43,9227 120,72313 464040 9141950 45186,5 11:06:44 45080 -45,0746 151,57514 464060 9141950 45203,2 11:07:35 45080 -45,2971 168,49715 464080 9141950 45194,8 11:08:58 45080 -45,6592 160,45916 464100 9141950 45392,6 11:15:36 45080 -47,3957 359,99617 464120 9141950 45238,5 11:16:32 45080 -47,6400 206,14018 464140 9141950 45180,2 11:18:42 45080 -48,2072 148,40719 464160 9141950 45203,7 11:20:02 45080 -48,5563 172,25620 464180 9141950 45201,1 11:21:21 45080 -48,9010 170,00121 464200 9141950 45073,5 11:22:52 45080 -49,2980 42,79822 464220 9141950 45197,8 11:23:38 45080 -49,4987 167,29923 464240 9141950 45200,6 11:24:30 45080 -49,7256 170,32624 464260 9141950 45197,1 11:25:09 45080 -49,8957 166,99625 464280 9141950 45154,8 11:25:57 45080 -50,1052 124,90526 464300 9141950 45160,9 11:27:54 45080 -50,6156 131,51627 464320 9141950 45170,4 11:29:03 45080 -50,9167 141,31728 464340 9141950 45204,2 11:30:20 45080 -51,2526 175,45329 464360 9141950 45226,3 11:31:17 45080 -51,5013 197,80130 464380 9141950 45215,4 11:35:06 45080 -52,5005 187,90031 464400 9141950 45192,5 11:37:23 45080 -53,0982 165,59832 464420 9141950 45209,7 11:40:23 45080 -53,8835 183,58433 464440 9141950 45199,9 11:43:27 45080 -54,6863 174,58634 464460 9141950 45207,6 11:47:00 45080 -55,6157 183,21635 464480 9141950 45191,5 11:48:17 45080 -55,9516 167,45236 464500 9141950 45201,4 11:49:36 45080 -56,2963 177,69637 464520 9141950 45195,1 11:51:38 45080 -56,8286 171,92938 464540 9141950 45185,5 11:53:59 45080 -57,4438 162,94439 464560 9141950 45179,4 11:55:41 45080 -57,8888 157,28940 464580 9141950 45173,4 11:56:36 45080 -58,1288 151,529
18
41 464600 9141950 45176,4 11:57:19 45080 -58,3164 154,71642 464620 9141950 45163,4 11:58:45 45080 -58,6916 142,09243 464640 9141950 45166,3 12:00:45 45080 -59,2152 145,51544 464660 9141950 45194,5 12:02:15 45080 -59,6079 174,10845 464680 9141950 45190,8 12:05:45 45080 -60,5241 171,32446 464700 9141950 45225,1 12:06:54 45080 -60,8251 205,92547 464720 9141950 45123,9 12:07:58 45080 -61,1044 105,00448 464740 9141950 45193,7 12:08:47 45080 -61,3182 175,01849 464760 9141950 45231,8 12:09:58 45080 -61,6279 213,42850 464780 9141950 45215,2 12:10:34 45080 -61,7850 196,985Loop 45181,5 13:19:23
IV.1 Grafik dan Pembahasan
IV.1.1 ΔH vs Posisi Metode Satu Alat Pada Line 10
19
Gambar IV 1.1 ΔH vs Posisi Metode Satu Alat Pada Line 10
Perhitungan ΔH yang dihasilkan pada grafik mempunyai hubungan
antara ha vs posisi. Grafik tersebut menunjukan nilai anomali medan
magnet tertinggi kurang lebih sebesar 359,99570256971 pada titik 300.
Sedangkan anomaly medan magnet terendah sebesar kurang lebih
42,797987971571 yang berposisi 400 meter dari base.
IV.1.2 Hvar vs Waktu Metode Satu Alat Pada Line 10
20
Gambar IV 1.2 Hvar vs Waktu Metode Satu Alat Pada Line 10
Berdasarkan grafik ini menunjukan bahwa terdapat penurunan hvar
terhadap waktu. Hal ini menunjukan bahwa menurunnya aktivitas di
atmosfer oleh matahari. Pengukuran di lakukan pada siang hari jam
10:46:37 sampai 12:10:34. Pengukuran ini juga menunjukan bahwa
penurunan variasi harian sangat bervariasi pada setiap waktunya.
IV.1.3 Ha vs Posisi Metode Satu Alat Pada Line 9
Gambar IV 1.3 ΔH vs Posisi Metode Satu Alat Pada Line 9
21
Perhitungan ΔH yang dihasilkan pada grafik mempunyai hubungan
antara ha vs posisi. Grafik tersebut menunjukan nilai anomali medan
magnet tertinggi kurang lebih sebesar 282,214893384364 pada titik -420,
sedangkan anomaly medan magnet terendah sebesar kurang lebih -
21,3396282121386 yang berposisi -40 meter dari base.
IV.1.4 Hvar vs Waktu Metode Satu Alat Pada Line 9
Gambar IV 1.4 Hvar vs Waktu Metode Satu Alat Pada Line 9
Berdasarkan grafik ini menunjukan bahwa terdapat penurunan hvar
terhadap waktu. Hal ini menunjukan bahwa menurunnya aktivitas di
atmosfer oleh matahari. Pengukuran di lakukan pada pagi menjelang siang
hari pada jam 9:35:23 sampai 10:26:51. Pengukuran ini juga menunjukan
bahwa penurunan variasi harian sangat bervariasi pada setiap waktunya.
22
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Pada penggunaan dan pengolahan data satu alat di perolehlah:
Pada Line ke 25 terdapat nilai H anomali tertinggi pada stasiun 32
yang mempunyai intensitas 729,7 nT dan mempunyai nilai
terendah 219,5 nT pada stasiun perhitungan 21
Pada Line ke 26 terdapat nilai H anomali tertinggi pada stasiun 32
yang mempunyai intensitas 591 nT dan mempunyai nilai terendah
7,55 nT pada stasiun perhitungan 36
Berdasarkan nilai H anomali yang telah melalui berbagai koreksi
maka dapat di tentukan bahwa batuan yang mempunyai H anomali
tinggi adalah bahan mudah untuk termagnetisasi (susceptibility).
Dengan menentukan kadar susceptibilitas batuan maka dapat di
tentukan bahwa batuan tersebut. Pada peta H Anomali yang di
dominasi oleh hijau adalah menandakan batuan sedimen dan
terdapat sisipan intesitas rendah yang dapat berkemungkinan
resevoir geothermal atau batuan sedimen dengan suseptibilitas
lebih rendah. Penentuan batuan secara spesifik harus memerlukan
metode lain untuk saling melengkapi parameter yang ada beserta
data - data geologinya.
IV.2. Saran
Pada setiap acara praktikum dimohon untuk para assisten mendampingi
secara intensif para praktikan, agar para praktikan yang tertinggal langkah
kerja dan sebagainya langsung bisa tercover dengan baik oleh assisten
yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
23