geo baho

Upload: 09devil

Post on 08-Mar-2016

236 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

PT. International Nickel Indonesia

MEMORANDUM

TOHadiarso S.COPYRobby Rafianto , Boy.SFROMAzrul Amir, All Baho GeosDATEJune 24, 2005SUBJECTTinjauan Awal Kondisi Gelogi Bahodopi Blok pada Areal Block 3

General

Wilayah proyek Bahodopi terletak pada pesisir pantai barat lengan tenggara Pulau Sulawesi. Morfologi di daerah ini terdiri dari morfologi perbukitan perbukitan bergelombang dengan ketinggian 100 400m dan morfologi dataran rendah yang merupakan wilayah pesisir pantai dan juga di gunakan sebagai tempat aktifitas permukiman penduduk.

Berdasarkan tatanan geologinya, lokasi ini terletak pada mendala geologi sulawesi timur ( Simandjuntak, E. Rusmana dan JB Supandjono, 1994). Pada lembar Geologi Bungku dijelaskan bahwa Mendala Sulawesi Timur meliputi kompleks Ultramafik yang merupakan batuan tertua dan terdiri dari harzburgit, lherzolit, wherlit, websterit, serpentinit, dunit dan gabro. Secara tektonik kompleks ini menindih satuan batuan yang berumur mesozoik , baik dari Mendala Bangga Sula ataupun Mendala Sulawesi Timur.

Keberadaan batuan ultramafik di daerah ini kemungkinan berasal dari lempeng Samudera Laut Banda? yang tersingkap kepermukaan akibat aktifitas obduksi, lempeng ini kemudian tersesarkan oleh Sesar Matano yang merupakan aktifitas tentonik fase berikutnya mengakibatkan distribusi ultramafik ini dapat tersingkap juga di wilayah Sorowako. Aktifitas obduksi terjadi pada kala Miosen Tengah, dimana kerak samudera Mandala Sulawesi Timur menumpang tindih (oducted) benua mini (mini Banggai-Sula yang bergerak kearah barat lajur penunjaman dan busur luar tersungkupkan (over-thrusted) dan pada akhirnya ketiga mendala geologi terasebut saling berdempetan (Mendala sulawesi Timur, Mendala Banggai-Sula dan ophiolit Sulawesi Timur).

Pada sekwen ophiolit yang lengkap akan dijumpai dari bawah keatas lapisan batuan yang tersusun oleh batuan dunit-peridotit-lapisan sheet dyke diabase/micro gabro- pellagic sediment laut dalam. Sekwen ini dapat menjadi petunjuk untuk menentukan pada posisi mana pengayaan mineral bijih nickel dan kobalt terjadi dalam tubuh seri batuan ofiolit. Karakter laterisiasi dan penyebaran bijih pada setiap zona sekwen ofiolit tertentu akan memberikan sifat yang khas dan secara tidak langsung akan mempengaruhi model cebakan (ketebalan dan distribusi) serta komposisi kimiawi (grade ore).

Gambar 1. Skema normal sekwen ofolit (Kadarusman, presentasi PT.INCO 2004)

Berdasarkan data pemboran yang teramati secara visual, lokasi Bahodopi tersusun oleh peridotit cumulat yang disertai dengan kehadiran retas Fine grained mafic rock diabase/Micro Gabro?. Kontak batuan tidak dapat teramati dengan baik karena umumnya dijumpai dalam keadaan hancur akibat struktur geologi.

Dengan memperhatikan kondisi dan distribusi batuan yang dijumpai, maka dapat diketahui bahwa batuan peridotit yang terdapat dilokasi penelitian berasal dari sekwen crustal zona Peridotit Cumulat. Ketidak hadiran batuan yang berkomposisi dunitik menjadi penciri zona ini. Umumnya batuan peridotit dilokasi penelitian memiliki tekstur butiran kasar - menengah dengan intensitas kekar yang tinggi dan setempat memperlihatkan perubahan batuan menjadi serpentinit, chlotitit atau sekis talc. Asbes-serpentin-smectite yang berasosiasi dengan silika (kalsedon) terkadang dijumpai pada daerah bidang kekar. Gambar 2. memperlihatkan skematik dari penampang vertikal batuan peridotit dan asosiasi batuan lainnya.

Gambar 2. Skema Interpretatif skwen ofolit daerah Bahodopi berdasarkan pengamatan visual data pemboran.

A. Local Geological Setting.

1. Limonite

Zona limonit umumnya berkembang dengan baik dengan ketebalan rata-rata 5-7 meter dengan komposisi terdiri dari lempung-hematite-goethite yang terkadang berasosiasi dengan maghemite dan mangan. Umumnya mangan dijumpai dalam bentuk lapisan yang sangat tipis dan berasosiasi dengan kromit berbutir halus. Pada bagian atas lapisan limonit memiliki kenampakan visual berwarna coklat kemerahan dan pada beberapa tempat dijumpai butiran-butiran hematit membentuk iron shoot serta sangat jarang dijumpai mangan. Limonit jenis ini di kategorikan dengan RLM (Red Limonite). Kandungan kobalt dijumpai dengan kadar rata-rata 0.117 % (tabel 1.1). Tebal rata-rata lapisan adalah 1-4 meter, setempat dapat mencapai 8 meter.Lapisan yellow limonite (YLM) dijumpai pada bagian bawah lapisan red limonite dengan kenampakan visual berwarna lebih terang, coklat kekuningan- kemerahan. Kandungan mangan sedikit melimpah dengan kadar rata-rata kobalt adalah 0.133% (tabel 1.2). Tebal rata-rata adalah 1-5 meter, setempat mencapai 10 meter.Floating Boulder Harzburgite atau Gabbro terkadang dijumpai dengan ketebalan bongkah 5-30 cm. Umumnya bongkah yang dijumpai tidak mengalami pelapukan yang baik. Tebal rim oksidasi hanya berkisar 1-3 cm dan tidak menerus hingga kedalam inti batuan. Selain bongkahan peridotit, bongkah metabasic/sekis talc? yang membentuk tekstur breksi juga dijumpai pada lapisan limonit. Kenampakan visual bongkah ini adalah berwarna putih kemerahan dengan semen dari oksida besi, fragment dapat digores dengan kuku dan memberikan struktur foliasi.RED LIMONITE LAYER

Ni TotalCo TotalFe TotalSiO2 TotalMgO TotalCr TotalAl TotalMn TotalCa Total

Average0.6870.08143.7895.3141.6402.1346.2900.4570.036

Average Deviation0.1840.0213.8403.6441.5100.5051.9880.1930.040

Count116811681168116811681168116811681168

Min0.0700.0023.8001.0000.1000.0800.2300.0400.010

Max2.3900.19354.50051.50037.6006.19023.9202.8301.820

Variance0.0620.00139.61142.76616.9290.5268.7250.0600.012

Stdev0.2490.0266.2946.5404.1140.7252.9540.2440.111

Skewness1.2430.295-3.3434.0056.8421.3802.1811.4359.612

Tabel 1.1. Data statistik hasil analisis kimia pada lapisan red limonite. Data hasil validasi 401 titik bor spasi 200 mYellow Limonite Layer

Ni TotalCo TotalFe TotalSiO2 TotalMgO TotalCr TotalAl TotalMn TotalCa Total

Average0.9220.10744.0305.0781.8702.3514.7760.7550.033

Average Deviation0.2270.0273.9503.7471.5540.4851.6340.2550.035

Count100310031003100310031003100310031003

Min0.0600.0075.9001.2000.1000.0600.1300.0300.010

Max2.2500.32752.10046.70037.4007.96022.3704.2001.130

Variance0.0880.00145.42449.16417.3160.5046.3350.1260.009

Stdev0.2960.0386.7407.0124.1610.7102.5170.3550.096

Skewness0.1430.566-3.4303.9096.3570.8472.5631.4597.118

Tabel 1.2. Data statistik hasil analisis kimia pada lapisan yellow limonite. Data hasil validasi 401 titik bor spasi 200 m

2. Transisi

Lapisan zona transisi dijumpai pada bagian bawah lapisan yellow limonite dengan kenampakan visual berwarna coklat kekuningan coklat kehitaman. Zona ini memiliki tingkat moisture yang relatif tinggi dan terkadang merupakan batas muka air tanah (water table). Setempat dijumpai kandungan mangan yang tinggi dan juga hadir mineral silica membentuk kalsedon-kwarsa boxwork. Kadar rata-rata kobalt lebih tinggi dari zona YLM dan RLM, yaitu 0.112%. Zona ini relatif lebih tipis dengan ketebalan rata-rata 1-3 meter. Kadar nikel juga dapat mencapai 1%.Transition Layer

Ni TotalCo TotalFe TotalSiO2 TotalMgO TotalCr TotalAl TotalMn TotalCa Total

Average1.0330.11240.5638.9603.2592.1994.9520.9280.078

Average Deviation0.2720.0325.7766.3692.7340.5492.2870.3200.090

Count753753753753753753753753753

Min0.0600.0065.3001.1000.1000.0500.3200.0400.010

Max2.1430.37152.80062.90037.8006.54023.6904.2601.860

Variance0.1180.00262.48682.21923.0260.56312.4950.1830.028

Stdev0.3430.0447.9059.0674.7990.7513.5350.4270.167

Skewness-0.0020.975-1.8492.3294.1350.3142.6201.0834.824

Tabel 2.1. Data statistik hasil analisis kimia pada zona transisi. Data hasil validasi 401 titik bor spasi 200 m3. Saprolite

Tipe saprolit yang dijumpai dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu Fe Saprolit dan Serpentin-Saprolit. Pembagian ini didasarkan atas kenampakan visual dan komposisi kimiawi kandungan besi pada lapisan saprolit yang dijumpai. Fe-Saprolit dicirikan dengan kenapakan visual yang masih berwarna coklat hingga coklat kehijauan dan tingkat oksidasi yang sangat tinggi. Kandungan besi dari hasil analisis kimia diatas 22% dan juga terkadang berasosiasi dengan kobalt (> 0.1%). Umumnya fe-saprolite terletak diantara zona transisi dan serpentin-saprolit namun dari beberapa lubang bor yang teramati, terkadang Fe-Saprolite dijumpai diantara zona serpentin-saprolit dengan tingkat moisture yang sangat tinggi.Serpentine-saprolite memiliki kenampakan fisik berwarna hijau kekuningan, umumnya berasosiasi dengan fragmen batuan peridotit yang teroksidasi (rocky saprolite). Pada beberapa tempat dijumpai berasosiasi dengan garnerit. Sangat jarang dijumpai adanya pengayaan silika berbentuk box work (free silica). Hard saprolite dijumpai pada batuan harzburgit yang relatif sudah mengalami oksidasi kuat namum tekstru sisa masih dapat terlihat dengan jelas. Pengaruh rim weathering pada batuan dasar terkadang menyisakan inti batuan yang masih mudah dikenali.

Zona ini merupakan zona pengayaan nikel dengan kadar rata-rata 1.38% meter. Karakteristik zona ini dapat dilihat pada tabel 3.1.Top Saprolite Layer (including no ore layer)

Ni TotalCo TotalFe TotalSiO2 TotalMgO TotalCr TotalAl TotalMn TotalCa Total

Average1.3180.06526.37425.27013.2551.5203.3900.5260.285

Average Deviation0.3820.0309.58810.0348.1240.6002.0830.2710.275

Count391391391391391391391391391

Min0.1900.0063.9041.6000.3000.1490.2700.0300.010

Max3.0900.30050.50062.20037.5006.95020.2102.5706.225

Variance0.2360.002128.636146.14789.5650.63710.2400.1320.270

Stdev0.4860.04011.34212.0899.4640.7983.2000.3630.520

Skewness0.4921.4600.184-0.2540.4611.6252.5931.6156.051

Tabel 3.1. Data statistik hasil analisis kimia pada zona top saprolit. Data hasil validasi 401 titik bor spasi 200 mSaprolite Layer (Ore Layer only)

Ni TotalCo TotalFe TotalSiO2 TotalMgO TotalCr TotalAl TotalMn TotalCa Total

Average1.9740.03315.69036.15021.7120.9491.2630.2730.284

Average Deviation0.2410.0145.2114.3965.7530.3440.5410.1150.200

Count103710371037103710371037103710371037

Min1.6000.0025.1003.8001.3000.2400.0830.0800.010

Max3.5900.25745.10061.50040.8004.69010.1303.4206.310

Variance0.0980.00046.59937.10049.6410.2130.6300.0400.099

Stdev0.3130.0216.8266.0917.0460.4610.7940.2010.315

Skewness1.3762.9731.343-1.202-0.3891.8353.3726.4477.645

Tabel 3.2. Data statistik hasil analisis kimia pada zona saprolit. Data hasil validasi 401 titik bor spasi 200 m4. Bedrock

Berdasarkan hasil pemboran inti, batuan dasar yang dijumpai terdiri atas tiga jenis batuan, yaitu Peridotit, Batuan Mafik bertekstur halus (diabas/gabbro), Serpentinit/Sekis Talc. Hasil analisis petrografi yang dilakukan oleh Jacque Babenue mengindikasikan terdapat

Peridotit yang dijumpai memiliki kenampakan warna coklat kemerahan hingga abu-abu kehijauan. Batuan ini umumnya terkekarkan dan terbreksikan serta terisi oleh mineral serpentin-silika-atau talc. Akibat pengaruh struktur geologi batuan Peridotit mengalami ubahan atau terserpentinisasikan. Tingkat serpentinisasi berfariasi sesuai dengan intensitas kerja struktur geologi. Umumnya peridotit dapat digolongkan kedalam tiga golongan, yaitu :

1. Harzburgit dengan Serpentinisasi Tinggi yang Terbreksikan.

2. Harzburgit terserpentinisasi Menengah-tinggi.

3. Meta gabbro/batuan mafik bertekstur halus.4. Serpentinit.

Serpentinisasi terjadi dari hasil ubahan mineral olivin dan piroksin akibat adanya perubahan tekanan, temperatur serta penambahan kadar air pada batuan. Pada fenokrist piroksin sering dijumpai adanya veinlets serpentin yang mengikuti jalur-jalur kekar mikro membentuk net texture. Umumnya kenampakan mikroskopis batuan yang terserpentinisasi memiliki tekstur mortar atau hancur dengan kembaran lamella. Pada satu sekwen batuan dasar umumnya dijumpai tingkat serpentinisasi akan semakin meningkat jika berada semakin dekat dengan zona struktur (sesar/kekar). Lapisan mineral serpentin banyak dijumpai pada zona-zona rekahan dan berkembang membentuk vein-veninlets yang juga berasosiasi dengan mineral silika.Pada beberapa tempat, kekar yang terdapat pada batuan ini juga menjadi zona pelapukan yang kuat hingga membentuk saprolit tipis pada daerah batuan peridotit yang relatif segar (fresh). Zona ini tidak prospek untuk terbentuknya pengayaan nikel karena pada zona rekahan memiliki mobilitas air pemukaan yang relatif cepat sehingga pengayaan tidak dapat terbentuk dengan baik. Karakterisitik kandungan unsur kimia batuan dasar dapat dilihat pada tabel 4.1.Oksidasi juga terkadang meningkat pada zona intensitas kekar yang tinggi. Pada beberapa tempat dijumpai adanya cavity yang ditandai dengan water loss pada saat pemboran. Cavity bisa mencapai1-2 m. Zona cavity biasanya terisi oleh material lumpur yang kaya akan kandungan air sehingga susah untuk tertangkap oleh mata bor kecuali dengan perlakuan khusus.Bedrock Layer

Ni TotalCo TotalFe TotalSiO2 TotalMgO TotalCr TotalAl TotalMn TotalCa Total

Average0.3710.0096.56141.94534.1130.3890.7090.0990.411

Average Deviation0.1810.0031.0232.2332.9390.1030.4750.0190.304

Count106610661066106610661066106610661066

Min0.0330.0011.1871.6990.1990.0300.0100.0100.010

Max3.5510.13048.50064.67145.5575.69014.2921.04013.616

Variance0.0950.0008.30116.94020.4260.0651.6920.0030.536

Stdev0.3080.0082.8814.1164.5190.2551.3010.0530.732

Skewness4.26510.32510.492-3.068-2.36011.5077.09510.19110.318

Tabel 4.1. Data statistik hasil analisis kimia pada zona bedrock. Data hasil validasi 401 titik bor spasi 200 ma) Harzburgit yang terbreksikan terserpentinisasi kuat

Batuan ini memiliki kenampakan fisual berwarna segar hijau ke abu-abuan-hijau gelap. Tekstur umumnya milonisasi dan breksiasi yang tersemenkan oleh talk-asbes-antigorit. Pembentukan smectite juga terkadang dijumpai dan berasosiasi dengan mineral perekat fragmen peridotit yang tersesarkan. Pada penampang vertikal zona ini memiliki ketebalan 0.5 m hingga beberapa meter. Pambacaan magnetik susceptibility umumnya berkisar 6.5 13. Tekstur sisa dari mineral piroksin masih dapat teramati namun umumnya sudah mengalami perubahan bentuk menjadi unhedral yang terpotong oleh veinlets serpentin yang berwarna hijau gelap membentuk tekstur net veinlets. Material halus berupa talk ataupun smectite yang sering berasosiasi dengan milonit terkadang sukar untuk tertangkap oleh proses pemboran sehingga menghasilkan kenampakan core berupa butiran gravel-gravel serpentinit dengan permukaan yang relatif halus dan licin berwarna hijau kehitaman.Salah satu contoh sayatan tipis serta kenampakan handspeciment dapat dilihat pada foto a.1.

Foto 4.1. Kenampakan mikroskopis conto sayatan Harzburgit (C200074). Harzburgit tersepentinisasi kuat (serpentin 50%, olivine 25%, orthopyroxene 20%; Babbineau, J, 2005)

b) Harzburgit terserpentinisasi sedang-kuat.Batuan ini memiliki tekstur yang relatif mirip dengan harzburgit terserpentinisasi tinggi namun umumnya dijumpai dengan intensitas kekar yang tinggi dan nilai pembacaan magsus berkisar 2 - 6.5. Kenampakan visual berwarna hijau terang hijau gelap. Mineral kwarsa terkadang dijumpai dalam bentuk urat atau mengisi rekahan batuan. Kondisi core dijumpai dalam kondisi terpecah-pecah dengan potongan batuan berukuran 3 15 cm. Mineral piroksin dapat dikenali dengan mudah dan batas mineral sedikit masih jelas terlihat. Pada mineral piroksin dapat terlihat dengan jelas adanya micro fractures yang terisi oleh serpentin membentuk net veinlets tekstur. Batuan ini juga memberikan kesan kilap lemak khususnya pada zona akumulasi serpentin. Tekstur milonisasi umumnya dijumpai pada zona rekahan dengan ketebalan sekitar 5-15 cm dan terbreksikan.

Setempat juga dijumpai batuan dengan serpentinisasi rendah yang dicirikan dengan kenampakan fisik berwarna abu-abu kehijauan dan lebih kompak. Umumnya dijumpai dengan kondisi core yang relatif baik dengan tingkat rekahan yang rendah. Urat silika terkadang dijumpai. Pambacaan magsus umumnya berkisar 1-2. Distribusi batuan ini tidak terakumulasi dengan baik sehingga tidak dapat terpetakan.

Kenampakan visual dan mikroskopis batuan harzburgit yang terserpentinisasi sedang dan rendah dapat dilihat pada foto B.1 dan B.2.

Foto. B.1. Kenampakan sayatan tipis dan handspeciment batuan Harzburgit yang terserpentinisasi menengah dengan komposisi; olivine 40%, orthopyroxene 20%, dan serpentin 40%. Pada sayatan tipis juga dijumpai kehadiran batuan gabbro yang merupakan xenolith pada batuan Harzburgit (Babineau, J.2005).

Foto B.2 Kenampakan sayatan tipis dan handspeciment batuan Harzburgit yang terserpentinisasi sangat rendah dengan komposisi; olivine 65%, orthopyroxene 25% dan serpentine 5% (Babineau, J.2005).c) Gabbro/batuan mafik bertekstur halus.Batuan ini memiliki kenampakan berwarna segar abu-abu hingga kehijauan. Tekstur batuan halus dengan komposisi terdiri dari plagioklas-piroksin dan sedikit dijumpai olivin. Batuan umumnya dijumpai dalam keadaan terbreksikan dan mengalami milonisasi. Pada beberapa tempat, akibat pengaruh struktur geologi batuan ini mengalami ubahan menjadi chloritit dan terkadang sudah tidak dapat dikenali lagi prorolithnya. Kenampakan batuan Chloritit dapat dilihat pada foto C.1. Alterasi mineral yang dijumpai berupa klorit, epidot dan serisit yang berasal dari ubahan plagioklas. Foto C.2. Memperlihatkan kenapakan lain dari batuan gabbro yang mengalami ubahan baik secara fisik maupun kimiawi akibat struktur geologi.

Batuan ini hadir dalam bentuk dike yang mengintrusi batuan Harzburgit. Hal ini diindikasikan melalui sayatan tipis akan kehadiran gabbro dalam peridotit sebagai xenolith (Foto C.1; Babineau, J.2005).

Foto C.1. Kenampakan sayatan tipis dan handspeciment batuan Leucogabbro. Berbutir halus-sedang dengan komposisi utama plagioklas dan amfibol/piroksin. Plagioklas sudah teralterasi menjadi epidot dan serisit (Babineau, J.2005).

Foto C.2. Kenampakan sayatan tipis dan handspeciment batuan mafic berbutir halus /gabbro yang sudah mengalami ubahan akibat pengaruh struktur geologi,dengan komposisi mineral klorit-epidot dan amfibol. Interpretasi sayatan tipis mengindikasikan sebagai batuan vulkanik (Babineau, J.2005).d) Serpentinit.Batuan ini memiliki kenampakan warna segar hijau gelap-hijau abu-abu. Umumnya dijumpai dalam bentuk breksi dengan tingkat milonisasi yang tinggi. Batuan ini berasosiasi dengan talc-smectite-chlorite yang dijumpai membentuk material clay yang juga berfungsi sebagai perekat yang mengikat batuan serpentinit. Kondisi struktur geologi yang kuat menjadi ciri utama kehadiran batuan ini. Urat kwarsa dijumpai dalam bentuk fracture fill berupa single vein/veinlets atau cross cutting. Batuan ini tersebar di sekitar tepi lanform atau pada zona yang berasosiasi dengan topografi relatif terjal (10-20 derajat). Protolith batuan ini berasal dari Harzburgite dan Dunit. Foto D.1 dan D.2 memperlihatkan kenampakan fisik dan mikroskopis batuan serpentinit.Protolith dari batuan serpentinit umumnya berasal dari Harzburgit dan dunitik. Batuan dunitik kemungkinan hadir dalam bentuk dike pada batuan harzburgit yang umumnya sudah mengalami lapukan yang sangat kuat dan terbreksikan. Kontak dengan batuan harzburgit berupa kontak struktur.

Foto D.1 Kenampakan sayatan tipis dari Serpentinit degan protolith dari batuan dunitik. Silica hadir dalam bentuk cross cutting veinlets dan fracture fill (Babineau, J.2005).

Foto D.2. Kenampakan sayatan tipis dan hand speciment dari batuan serpentinit dengan protolith Harzburgit. Single veinlets silika dijumpai pada batuan ini. Piroksin dan olivin memberikan kesan rusty akibat hadirnya hydroksida (Babineau, J.2005).5. LOI Bottom Core Plot

Distribusi LOI pada diagram LOI memperlihatkan akumulasi nilai yang relatif tinggi dan berada pada zona serpentinisasi yang kuat (diatas 9). Kondisi ini mengindikasikan bahwa jenis tipe mineralisasi adalah East Type. Beberapa nilai memperlihatkan penyimpangan yang cukup signifikant yang diakibatkan perbedaan jenis batuan protolithnya serta kehadiran free silica dalam bentuk vein atau veinlets.

Penyimpangan nilai rasio silika-magnesia juga dipengaruhi oleh kehadiran batuan gabbroik yang berasosiasi dengan harzburgit yang mengakibatkan peningkatan kandungan silika batuan.

Foto 5.1. Batuan dasar dari lubang bor C200401 yang memiliki kadar perbandingan silica dan magnesia yang tinggi akibat kehadiran urat tipis kuarsa dan sugary quartz. Kontak dengan batuan gabbro dijumpai dalam bentuk kontak struktur.

Harzburgite, Mod-high serpentinise, partly strongly crushed(brecciated) Magsus upto 9

Serpentinite metamorphic rock, Mostly found at strongly fractured peridotite/Shear zone, Magsus reading up to 8

Dyke of fine grained Mafic rock with fracture, Magsus read below 1, Partly altered to chloritite

Zona fracture yang berasosiasi dengan kehadiran xenolith gabbro pada batuan Harzburgit.