general banking system - website staff...
TRANSCRIPT
GENERAL BANKING SYSTEM
Associate Professor Rifki Ismal, PhD
Muamalat Institute
Management Officer Development Program
Jakarta, 16 Februari 2013
1
Manusia dan Aktifitas Ekonomi
2
Prilaku Manusia
Sistem Ekonomi
RUANG LINGKUPINSTRUMEN
Interaksi
Produktif
Basic Necesities &
Wealth-Income
Distribution
Jual-Beli
Investasi
IMPLIKASI
Pertanggung-jawaban kpd
Tuhan
Kesederhanaan
Kebersamaan
ZISWaf
No Riba
No Speculation
MANUSIA DAN AKTIFITAS EKONOMI
INSTRUMEN
Interaksi
Produktif
Basic Necesities &
Wealth-Income
Distribution
Jual-Beli
Investasi
IMPLIKASI
MASYARAKAT
Produktif
EKONOMI PRODUKTIF
LEMBAGA KEUANGAN
BANK ASURANSI
REKSADANAPASAR MODAL PP
APLIKASI
Pertanggung-jawaban kpd
Tuhan
Kesederhanaan
Kebersamaan
ZISWaf
No Riba
No Speculation
Pertanggung-jawaban kpd
Tuhan
Kesederhanaan
MANUSIA DAN AKTIFITAS EKONOMI
5
SISTEM EKONOMI KONVENSIONAL & ISLAM
• World Bank : Managing Director (Sri Mulyani) in IFSB Summit, Luxembourg 2011 “formally recognized Islamic finance and have designated it a priority area in its financial sector program”
• IMF : cunduct survey of Islamic banking to several Moslem countries in the world in 2011 identified sound & best practices of Islamic bank in the world and input for surveillance, policy and technical assistance work in the area..
SISTEM EKONOMI KONVENSIONAL & ISLAM
Kegiatan Perbankan Konvensional
7
OPERASI PERBANKAN KONVENSIONAL
Konsep IS-LM: Kurva IS mewakili keseimbangan di pasar barang dan kurva LM mewakili keseimbangan di pasar uang. Kurva IS secara langsung dikontrol dengan kebijakan fiskal dan kurva LM secara langsung dikontrol oleh kebijakan moneter.
M,Q
P,i
LM
IS
b
a
Konsep IS-LM: Ketika terjadi penambahan likuiditas karena kebijakan moneter konvensional, maka LM bergeser ke kanan. Karena berbasis bunga, kenaikan liquiditas (b ke b’) tidak serta merta dapat diimbangi oleh IS sehingga IS tetap dan harga naik dari a ke a’ (inflasi). “Inflation is a monetary phenomenon”
M,Q
P,i
LM
IS
b
a
LM’
a’
b’
OPERASI PERBANKAN KONVENSIONAL
Konsep IS-LM: Kalaupun sektor riil bertambah (kurva IS bergeser ke kanan) namun percepatannya selalu lebih lambat daripada kebijakan moneter (pergeseran kurva LM ke kanan) yang terjadi periodikal. Sehingga inflasi selalu terjadi persisten.
M,Q
P,i
LM
IS
b
a
LM’
b’’
IS’
a’’
LM’’
OPERASI PERBANKAN KONVENSIONAL
Konsep IS-LM: Dalam jangka panjang (akibat dari kebijakan dan operasional moneter berbasis bunga) inflasi akan terus terjadi. Lambat atau cepat terjadinya krisis ekonomi bergantung kepada seberapa sering dan kuatnya kebijakan moneter konvensional diterapkan.
M
P
b
a
a’
b’’
OPERASI PERBANKAN KONVENSIONAL
Kegiatan Perbankan Syariah
12
PRINSIP PERBANKAN SYARIAH
Berperan aktif dalam sistem ekonomi termasuk sebagai financial and economic intermediary.
Bertujuan mencapai falah melalui pencapaian maqasid al sharia.
Konsep IS-LM: Penambahan likuiditas berdasarkan ekonomi moneter Islami terjadi karena (dan wajib) aktifitas di sektor riil (tidak ada fiat money creation). Akibatnya harga stabil dan dana bertambah.
M,Q
P,i
LM
IS
b
a
LM’
b’
IS’
OPERASI PERBANKAN SYARIAH
Konsep IS-LM: Meningkatnya uang yang dimiliki investor karena dibayarkan oleh bank pada akhirnya masuk ke sistem perbankan lagi karena larangan hoarding of money.
M,Q
P,i
LM
b
a
LM’
b’
IS’
OPERASI PERBANKAN SYARIAH
Konsep IS-LM: Akibatnya harga turun seiring dengan bertambahnya likuiditas. Berbeda dengan mekanisme moneter konvensional, pada moneter syariah likuiditas yang bertambah justru akan semakin menggerakkan sektor riil dan menurunkan harga.
M,Q
P,i
LM dan LM’
b
a
b’
IS’
a’
OPERASI PERBANKAN SYARIAH
Konsep IS-LM: Dalam jangka panjang (akibat dari kebijakan dan operasional moneter Islam) inflasi akan terus menurun. Krisis ekonomi insya Allah tidak akan terjadi bahkan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat.
M
P
b
a’
a
b’
OPERASI PERBANKAN SYARIAH
Overview Ekonomi, Sistem Keuangan
dan Perbankan Indonesia
18
KONDISI EKONOMI DAN SOSIAL
19
Jumlah penduduk miskin masih cukup tinggi (29,9 juta
jiwa-12,6% dari total penduduk)
Angka pengangguran terbuka masih sekitar 15,54 juta
orang (6,56% dari total penduduk)
Distribusi pendapatan yang belum merata
40 juta orang Indonesia belum terlayani oleh
perbankan.
27 juta usaha mikro dari 54 juta UMKM belum
mendapatkan kredit perbankan.
KONDISI EKONOMI DAN SOSIAL
20
Ekses likuiditas berupa penempatan dana di Bank
Indonesia tercatat sekitar Rp500 triliun
Badan Pusat Statistik (BPS) menemukan rasio M2/PDB
hanya 38% oleh karena:
(i) rendahnya intermediasi sektor keuangan;
(ii) rendahnya pemanfaatan pasar modal dan;
(iii) terbatasnya instrumen investasi di pasar keuangan
Rasio kredit bank per GDP Indonesia yang hanya 26%
adalah paling rendah dibandingkan Malaysia (106%),
Thailand (57%), Singapura (95%) dan Philipina (33%)
WHAT DO WE NEED TO DO?
21
Peningkatan fungsi intermediasi sektor
keuangan kepada sektor riil
Integrasi lembaga keuangan bank dan nonbank
Penurunan biaya dana (cost of fund)
Financial inclusion
Social safety net
Monetary Policies, Fiscal Policies dan Financial
Sector Policies yang pro Growth, Pro
Distribution of income, Increase Social Welfare,
Mitigate the Poors
EKONOMI INDONESIA & OTORITAS KEUANGAN
22
CONDUCT
STRUCTURE
PERFORMANCE
Pasar Keuangan
Non Bank
Perekonomian
Indonesia
Struktur Ekonomi: Sisi
Produksi
Pencapaian Visi dan Misi Pembangunan
Ekonomi Indonesia
Struktur Ekonomi:
Sisi Permintaan
Otoritas Jasa
Keuangan (OJK)
Perbankan
O
t
o
r
i
t
a
s
F
i
s
k
a
l
O
t
o
r
i
t
a
s
M
o
n
e
t
e
r
23
OTORITAS EKONOMI DI INDONESIA
Otoritas Fiskal
Pemerintah
Otoritas Jasa Keuangan
Pembangunan Ekonomi
Indonesia
Bank Indonesia
PerbankanLembaga Keuangan
Non BankPasar Keuangan
Otoritas Sektor
Keuangan
Otoritas Moneter
Coordination Among 3 Authorities
24
OTORITAS JASA KEUANGAN OTORITAS MONETER OTORITAS FISKAL
Bank Syariah
Bank Infrastruktur
BPR Perbankan Pendidikan
BPRS Kesehatan
Dana Pensiun Sosial
Pegadaian
Asuransi Non Bank Sektor Produktif Pemetaan
Reksadana Industri per wilayah
Multifinance Agriculture per proyek
Perdagangan per tenor
Pasar Obligasi per skala usaha
Pasar saham
Proyek Swasta
Pasar
Keuangan
Proyek
Pemerintah
Obligasi
Korporasi
Proyek-proyek
pemerintahBank Indonesia
Aktifitas Ekonomi
Obligasi
pemerintah
Unit Usaha
Syariah
LKNB syariah
aliran dana
aliran dana
PENTINGNYA OJK
25
OJK akan mengawasi, memeriksa dan mengatur dana
sebesar Rp8000-Rp9000 triliun di lembaga keuangan
bank dan non bank termasuk pasar keuangan
OJK akan menjembatani kebutuhan pendanaan
perekonomian baik dari swasta maupun pemerintah
Bekerjasama dengan otoritas fiskal dan moneter, OJK
penyedia dana utama pembangunan dan menentukan
keberhasilan pembangunan ekonomi Indonesia
Otoritas keuangan yang membawahi semua institusi
syariah (LKB syariah, LKNB syariah dan pasar
keuangan syariah)
Pengembangan LKB syariah dan LKNB syariah di Bank
Indonesia dan Pemerintah pindah ke OJK
OJK DI NEGARA-NEGARA MAJU
26
OJK pernah diterapkan oleh Inggris, Islandia, Swedia,
Korea, Jerman dan Jepang
Tujuannya agar pengawasan dan pengaturan sektor
keuangan menjadi lebih terintegrasi, terpusat dan
independen
OJK di negara-negara tersebut gagal beroperasi dan
fungsinya dikembalikan kepada Bank Sentral
Financial Service Authority (FSA) di Inggris mengatur
dan mengawasi LK di pasar modal, perbankan bahkan
asuransi. FSA ditutup 16 Juni 2010 oleh George
Osborne (Chancellor of the Exchequer).
Sebab utama kegagalan FSA: (a) lemahnya internal
FSA dan, (b) lemahnya koordinasi dengan bank sentral
dan kementerian keuangan
SEBAB KEGAGALAN FSA
27
FSA cenderung reaktif (bukan proaktif) dan kurang
menanggapi signal risiko di bank.
FSA juga terlalu berfokus kepada customer protection
dan kondisi individual perbankan. Padahal, sistem
perbankan dan stabilitas keuangan tidak terlepas
kaitannya dengan micro prudential (kewenangan FSA)
dan macro prudential (kewenangan bank sentral).
Kapabilitas staf FSA kurang mumpuni di bidangnya dan
gagal menciptakan: (i) kepercayaan pasar; (ii) stabilitas
keuangan; (iii) perlindungan konsumen dan; (iv)
minimalisasi kejahatan keuangan
Walaupun sudah dibentuk Tripartit Agreement antara
FSA, Bank of England dan kementerian keuangan
Inggris, koordinasinya sulit dilaksanakan
OTORITAS JASA KEUANGAN
28
Issues OJK BI Implikasi
Perizinan Dilakukan oleh
OJK
Dialihkan dari BI
ke OJKSistem, SDM,
mekanisme, dll
Pengaturan OJK melakukan
microprudential
BI melakukan
macroprudentialBatasan harus
jelas
Pengawasan Dilakukan oleh
OJK
Dialihkan dari BI
ke OJKSistem, SDM,
mekanisme, dll
Sistem
Informasi
BI, selfcreation,
inter institutions
Tetap milik BI +
share with OJKSDM, IT,
koordinasi
Pengembangan
produk, edukasi
Belum jelas Tidak di BI lagi Tidak ada yang
mengatur BS
Penelitian Belum jelas Bukan di BI tapi
struktur adaTidak ada yang
mengatur BS
SYARAT SUKSES OJK
29
Kordinasi kebijakan internal dan eksternal. Ini penting
agar tercipta sinkronisasi dan kesatuan arah kebijakan
sektor keuangan baik antar sub sektor keuangan di
OJK maupun dengan kebijakan
moneter/macroprudential oleh Bank Indonesia dan
kebijakan fiskal oleh pemerintah
Efisiensi akan mewujudkan operasional OJK yang
efisien dari sisi biaya operasi, struktur birokrasi,
komunikasi dan informasi dan aspek-aspek lainnya
Optimalisasi fungsi sektor keuangan untuk
kesejahteraan rakyat termasuk perlindungan nasabah.
Optimalisasi fungsi sektor keuangan dilakukan untuk
meningkatkan peran lembaga keuangan bank dan non
bank di dalam perekonomian Indonesia.
Sistem Keuangan Syariah
30
31
PERKEMBANGAN REGULASI DAN LEMBAGA
Regulatory:
• Central Bank Act No. 23 of 1999 (amended by Act No. 3 of
2004).
• Banking Act No 7 of 1992 (amended by Act No. 10 of 1998).
• Deposit Insurance Act No. 24 of 2004
• Islamic Banking Act No. 21 of 2008.
• Islamic Sovereign Bond (Sukuk) Act No. 19 of 2008.
• Government Law No. 25 of 2009 (income tax for sharia
transactions).
• Tax Neutrality in Government Law no. 42 of 2009.
Bank and Non Bank Types:
• Conventional Banks: Commercial Banks and Rural Banks.
• Islamic Banks: Islamic Commercial Banks (BUS), Islamic
Banking Units (UUS) and Islamic Rural Banks (BPRS).
• BMT, KJKS, multifinance, takaful, pension funds, etc
IAI
Baznas
Basyarnas
Asosiasi
UUS
Depositors
- Publik
- Pemerintah BPRS
- Asing (terbatas)
BMT
LKS non bank
Islamic Stock Market
Central Bank
Investment Certificate
Dewan Syariah NasionalKomite Perbankan
Syariah
Lembaga Rating
Dewan Pengawas Syariah
Islamic Money Market
Islamic
Insurance/Takaful
Islamic Capital
(Sukuk) Market
Bank Syariah
Medium and Large
Business
Small and Micro Business
Lembaga
Penjamin
LINKAGE LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
Medium and
Large
Business
Small and
Micro
Business
Bank Umum
Konvensional
Bank Umum
Syariah
UUS
Existing
BPRS
New
BPRS
New
BPR
Existing
BPR
Existing
Community
Existing
Community
New
Community
New
Community
Calon
Pendiri
BPR/S
Pembiayaan SMEs dilakukan
oleh:
•Bank Umum Konvensional
•Bank Umum Syariah
•Unit Usaha Syariah
•Bank Perkreditan Rakyat
•Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah
•New Investor (Calon Pemilik)
•Baitul Maal Watamwill (BMT)
BMT
FINANCING TO SMEs
Arsitektur Perbankan Indonesia
34
Sistem perbankan yang sehat, kuat, dan
efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan
dalam rangka membantu pertumbuhan ekonomi nasional
Struktur
Perbankan
yang Sehat
Sistem
Pengaturan
yang
Efektif
SistemPengawasan
yang Independendan Efektif
Industri
Perbankan
yang Kuat
Infrastruktur
Pendukung
yang
Mencukupi
Perlindungan
Nasabah
Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 Pilar 4 Pilar 5 Pilar 6
Sistem perbankan yang sehat, kuat, dan
efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan
dalam rangka membantu pertumbuhan ekonomi nasional
Struktur
Perbankan
yang Sehat
Sistem
Pengaturan
yang
Efektif
SistemPengawasan
yang Independendan Efektif
Industri
Perbankan
yang Kuat
Infrastruktur
Pendukung
yang
Mencukupi
Perlindungan
Nasabah
Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 Pilar 4 Pilar 5 Pilar 6
Sistem perbankan yang sehat, kuat, dan
efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan
dalam rangka membantu pertumbuhan ekonomi nasional
Struktur
Perbankan
yang Sehat
Sistem
Pengaturan
yang
Efektif
SistemPengawasan
yang Independendan Efektif
Industri
Perbankan
yang Kuat
Infrastruktur
Pendukung
yang
Mencukupi
Perlindungan
Nasabah
Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 Pilar 4 Pilar 5 Pilar 6
SDM yang
memadai
dan
berkualitas
tinggi
Struktur
perbankan
yang
efektif
Aliansi
strategis
yg
sinergis
Mewujudkan perbankan syariah yang sehat, kredibel dan menjadi
pilihan utama masyarakat serta berkontribusi penting bagi
pertumbuhan ekonomi nasional secara berkesinambungan (visi 2020)
Pemberdaya
an nasabah
yg efektif
Pengembang
an produk
dan pasar
yang unggul
Regulasi
dan
supervisi
yang efektif
Infrastruktur
yang
mendukung
Landasan Hukum, Ketentuan, Standar dan Fatwa
Syariah
Islam
Aqidah Akhlaq 35
API DAN BLUE PRINT
36
Domestic Market
Penduduk muslim terbesar di dunia (+/- 227 juta);
Kekayaan alam yang dapat mendukung stabilitas pertumbuhan ekonomi dan keuangan;
Budaya sosial Indonesia ttg bagi hasil (maro, mertelu) sangat sejalan dengan prinsip bagi hasil dlm perbankan syariah;
Hasil riset & survey Bank Indonesia menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap bank syariah (89% menerima prinsip syariah)
Islamic banking orientation for real sector is very suitable for Indonesian economic development
Pembiayaan proyek pemerintah (MP3EI)
Pembiayaan korporasi
Konversi bank umum menjadi bank syariah dan bank syaria baru
Pengelolaan dana pemerintah oleh bank syariah
Global Market
Penduduk muslim dunia sebesar 1.3 milyar, sekitar 20% dari jumlah penduduk pangsa GDP lebih dari 10% GNP dunia.
Pertumbuhan islamic finance secara global lebih besar dari pada sektor keuangan konvensional.
Perkembangan islamic finance meliputi muslim dan non-muslim, dan negara-negara non muslim seperti UK, USA, Singapore, Luxembourg, Germany, Thailand and Russia.
Islamic finance terdapat di > 75 negara dengan total aset sekitar 1.3 triliun USD.
POTENSI PENGEMBANGAN
Sharia and Islamic Banking Mainstream
•Sharia based Islamic Economics together with
selective Sharia Compliance (applicable and
undoubtful)
•Real sector oriented Islamic banking operation
dengan dominasi investment based contracts
•Domestic oriented Islamic banking without
ignoring the potential to capture foreign markets
•Living in the same level of playing field with
conventional banking.
Arah Bank Syariah
Indonesia ke Depan
Blue Print Perbankan
Syariah Indonesia
Perwujudan Visi dan
Misi Perbankan Syariah
Indonesia
Existing supporting factors
•88% populasi adalah muslim
•Pertumbuhan aset tahunan cukup
yang tinggi
•FDR tinggi dan mayoritas kepada
UMKM.
•Jaringan perbankan dari makro
hingga mikro
•Dukungan legal, pemerintah, ulama
dan publik
•Jumlah bank syariah terus
bertambah.
•Tidak menggunakan akad-akad
kontroversial
•Independensi DSN dan MUI.
Potential Supporting Factors
•Pembiayaan proyek pemerintah (MP3EI)
•Dana haji, umroh, ZISWAF dikelola 100%
oleh bank syariah
•Pembiayaan ke korporasi
•Konversi bank pemerintah menjadi bank
syariah
•Dana BUMN dikelola oleh bank syariah.
•Pasar ASEAN di era MEA
Tantangan
Pengembangan Bank
Syariah
•Bank syariah belum menjadi
isu (kepentingan) nasional
•Market share bank syariah
masih single digit
•Pemahaman publik belum
optimal
•Pasar keuangan syariah
belum berkembang
•Inovasi produk belum
optimal
Required Actions
•Memenuhi kebutuhan SDM baik
kuantitas maupun kualitas
•Regulasi yang mendukung
•Pemenuhan funding dan financing
•Mendapatkan dukungan penuh
pemerintah
•Intensive coordination and
communication with government and
related parties
•Meningkatkan infrastruktur
pendukung
•Persiapan industri menghadapi MEA
1. Directed Market Driven; mengarahkan preferensi pasar sehingga
terbangun industri perbankan syariah yang sehat, kuat dan konsisten
terhadap prinsip syariah.
2. Fair Treatment, membangun persaingan industri perbankan syariah
yang sehat sesuai karakteristiknya dan pace of development.
3. Gradual & Sustainable Approach, prioritas dan fokus pengembangan
berdasarkan situasi dan kondisi serta dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan.
4. Sharia Compliance, pengaturan industri dan pengembangan
infrastruktur yang sesuai dengan prinsip syariah
5. Professional, setiap upaya pengembangan didasarkan kepada
pertimbangan keahlian dan tata kelola yang baik.
38
PARADIGMA KEBIJAKAN
• Expansive and prudent; Mempersiapkan ketentuan kondusif yang mendukung
pertumbuhan dengan memperhatikan prinsip syariah dan kehati-hatian serta
didukung oleh sistem pengawasan yang efektif;
• Innovative, educative and comprehensive; Memberikan jasa pelayanan
keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat melalui pengembangan produk
dengan dukungan edukasi publik yang memadai;
• Internationally qualified and domestic oriented; Mengarahkan kepada
penguasaan pasar domestik dengan kualitas operasional internasional;
• Selected open; Mendukung pembangunan ekonomi nasional dengan
mengundang investor internasional disamping investor domestik dengan
memperhatikan prinsip keadilan dan kesetaraan.
• Human capital investment; Mendukung pembangunan sumber daya manusia
yang memiliki kapabilitas, kompetensi dan akhlak yang baik
39
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
PROSPEK PERBANKAN SYARIAH 2013 - 2020
40
Asumsi dasar:
• Tingkat Inflasi selama 2 tahun terakhir sebesar 7% dan tetap
terjaga pada level single digit.
• Rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi tetap tinggi atau pada
kisaran di atas 5%.
• Nilai tukar Rupiah yang tetap stabil pada kisaran Rp8500-
Rp9000/USD.
• Kinerja perbankan syariah tetap baik tercermin dari
pertumbuhan tahunan yang tinggi, FDR tinggi, NPF rendah dan
CAR yang terjaga di atas 8%.
• Sosialisasi dan edukasi berjalan baik, pasar keuangan (pasar
sukuk, dll) terus berkembangan dan mendukung kinerja sektor
riil.
“Perbankan yang saling menguntungkan kedua
belah pihak”
New Branding : Perbankan Syariah Sebagai Lebih Dari Sekedar bank (Beyond Banking)
• Content: Beragam produk dengan skema variatif
• Context: Transparan agar adil bagi kedua belah pihak
• People: Kompeten dalam keuangan & beretika
• Technology: IT system yg update & user friendly
• Facility: Ahli investasi, keuangan dan syariah
LEBIH DARI SEKEDAR BANK
(BEYOND BANKING)
POSITIONING DIFFERENTIATION
BRAND
Bank Syariah
memosisikan diri
sebagai lembaga
keuangan yang
merupakan business
entity, yang
memberikan manfaat
& keuntungan
kepada nasabah
maupun bank
Apa yang membedakan
Bank Syariah dgn yang
lain? Apa keunikan Bank
Syariah?
Keberagaman Produk !
Produk LEBIH
beragam
Skema Keuangan
LEBIH variatif
Penempatan dana
LEBIH selektif
Kompetensi SDM
LEBIH multi disiplin
ilmu/multi dimensi
41
TANTANGAN KE DEPAN
42
Tantantang mikro/makro:
• Krisis eropa yang dapat berimbas (langsung/tidak) ke
stabilitas perekonomian DN.
• Pembentukan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang mengambil
alih fungsi pemeriksaan dan pengawasan bank syariah namun
mengembangkan industri perbankan syariah.
• Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015-2020
dengan kesepakatan: satu kesatuan ekonomi, pertahanan dan
budaya.
• Stabilitas sosial politik yang berdampak kepada kinerja
perekonomian.
• Stabilitas sistem keuangan syariah dengan pangsa pasar yang
sudah signifikan dan telah berkontribusi besar bagi
perekonomian Indonesia.
Associate Prof. Dr. Rifki Ismal is both a
central banker and lecturer. He earned
bachelor degree in economics from University
of Indonesia, master in economics from
University of Michigan, ann arbor (USA) and
PhD in Islamic economics and Finance from Durham
University (England). An Associate Professor in Islamic
Banking and Finance is from the Australian Government
(Australian Center for Islamic Financial Studies)
SHORT BIO
44
AKHIR PRESENTASI