gema utama>> indonesia >> figur >> gema indonesia...

16
GEMA GELORA www.partaigerindra.or.id Rakyat Indonesia, lanjut Prabowo, sedang menunggu. Sejarah pun sedang menanti. “Indonesia adalah bangsa yang besar dan kuat. Tapi kita selalu dipermainkan oleh orang lain. Bangsa yang hutannya dicuri, ikannya dicuri, sumber-sumber ekonominya mengalir ke luar negeri. Bangsa yang sesungguhnya ditertawakan oleh bangsa- bangsa lain,” sebutnya. Prabowo mengungkapkan, tujuan perjuangannya (Partai Gerindra) adalah untuk Indonesia yang aman, adil, sejahtera, kuat, berdaulat politik dan ekonomi. “Tidak ada niat saya selain untuk Indonesia yang aman, damai, adil, sejahtera, kuat, berdaulat politik, berdaulat ekonomi. Indonesia di mana setiap laki-laki dan perempuan dapat meraih hidup yang layak. Setiap bapak dapat membawa pulang nafkah bagi istri dan anaknya. Setiap ibu bisa tersenyum karena melihat anaknya pergi sekolah, siap menatap dan meraih masa depan,” jelasnya. “Indonesia di mana setiap warganya bisa tersenyum karena merasa aman dan adil. Karena dipimpin dengan baik. Karena dilindungi oleh negara. Karena lingkungannya aman dan tenang,” tambahnya. Prabowo selalu mengingat ajaran Muhammad Nur, sesepuh dan mantan Gubernur Jawa Timur, yang dikenal sebagai Cak Nur. “Beliau pernah mengatakan kepada saya, pemimpin baru berhasil kalau wong cilik iso gumuyu. Kalau orang kecil bisa tersenyum,” tutupnya. t BUDI SUCAHYO TERBIT 16 HALAMAN/EDISI 27/TAHUN III/JULI 2013 Indonesia Raya PATUK...! BPS mengumumkan, angka kemiskinan turun, hingga Maret 2013 angka kemiskinan menjadi 28,07 juta orang. Tapi, kok penerima BLSM jumlah 15,5 juta keluarga miskin atau 62 juta ya? Pemerintah menaikkan harga BBM untuk mengurangi subsidi, tapi nyata di APBN-P 2013 jumlah subsidi malah bertambah. Aneh, kan? FIGUR >>13 GEMA UTAMA>>04 RAHAYU SARASWATI Prihatin Perdagangan Orang GERINDRA: APBN Berwatak Neo-Liberala INDONESIA >>06 PRABOWO BERTEMU 10 DUTA BESAR Partai Gerindra Adalah Solusi Bagi Bangsa KOPERASI, PILAR EKONOMI RAKYAT KOPERASI adalah sebuah perkumpulan beberapa orang atau lembaga yang bekerja sama atas dasar sukarela dengan hak dan tanggung jawab bersama dalam melaksanakan produksi, perdagangan atau aktivitas ekonomi lain untuk kepentingan anggota. Koperasi tak mencari untung sebesar-besarnya, tapi kesejahteraan sebaik-baiknya bagi anggota. Orang dianggap lebih penting ketimbang modal. Modal hanyalah alat. Setiap 12 Juli kita peringati hari koperasi. Tahun ini adalah HUT Koperasi ke-66. Koperasi sudah hadir sejak akhir abad 19 di Hindia Belanda. Pelopor koperasi di Indonesia adalah Margono Djojohadikusumo, kakek dari Prabowo Subianto. Mohammad Hatta sering disebut sebagai Bapak Koperasi, tapi menurut saya yang tepat adalah Bapak Ekonomi Kerakyatan. Margono lebih tepat disebut Bapak Koperasi. Keduanya bersahabat sejak dulu. Margono menjadi Ketua DPA pertama dan pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) 1946. Margono Djojohadikusumo adalah Inspektur Koperasi di zaman Belanda. Ia menulis buku penting “Sepuluh Tahun Koperasi: 1930-1940” yang terbit kali pertama pada 1941. Kini telah diterbitkan ulang pada 12 Juli 2013, 72 tahun kemudian. Di buku ini jelas ditulis bagaimana sejarah dan perkembangan koperasi sejak awalnya hingga menghadapi depresi besar dunia. Koperasi ternyata punya daya tahan terhadap krisis ekonomi. Di era globalisasi dengan praktik pasar bebas, peran koperasi di Indonesia makin terpinggirkan. Pengembangan koperasi masih belum optimal. Koperasi menghadapi tantangan korporasi besar. Ini yang membuat kesenjangan makin tinggi. Yang kuat semakin kuat, yang lemah makin tersisihkan. Koperasi merupakan amanat konstitusi. Pasal 33 UUD 1945, menempatkan koperasi sebagai sokoguru perekonomian Indonesia. Artinya, koperasi seharusnya menjadi penopang dan pilar perekonomian bangsa. Namun, sekarang justru sistem ekonomi kita dipimpin ekonomi pasar yang liberal. Akibatnya perhatian pemerintahan di era reformasi justru menguatkan para pengusaha besar, dan lupa memberdayakan usaha kecil. Padahal jika dilihat dari potensi ekonomi, proporsi usaha kecil adalah yang paling besar. Menurut data Kementerian Negara UKM dan Koperasi, jumlah UMKM sebanyak 44,69 juta unit terdiri dari atas usaha kecil 44,62 juta unit, usaha menengah 67.765 unit dan koperasi mencapai lebih dari 70.000 unit. Angka unit usaha ini belum mencerminkan proporsi pembagian kue ekonomi yang besar. Perekonomian Indonesia tetap dikuasai segelintir orang saja. Kita perlu revitalisasi koperasi, bukan hanya kuantitas tapi juga kualitas. Dalam satu tahun, jumlah koperasi yang terbentuk di satu kabupaten tak lebih dari 10. Padahal, dana pengembangan koperasi pada APBN 2013 mencapai 1,45 triliun rupiah. Perlu political will pemerintah dalam menopang setidaknya tiga aspek, yakni kelemahan permodalan, pengembangan produk dan pasar, serta jaringan. Revitalisasi koperasi mengharuskan komitmen semua pihak. Koperasi tetap relevan dan merupakan cara membangun ekonomi rakyat yang tepat. Koperasi adalah pilar ekonomi kerakyatan. t SAATNYA KITA BERGERAK PRABOWO SUBIANTO KETUA Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengajak komunitas Facebook Prabowo yang sudah mencapai 2.500.000 orang untuk bergerak. “Kalau saja 10% dari jumlah komunitas itu bersungguh-sungguh, berdedikasi dan mau menjadi sahabat pejuang, mau berjuang bersama saya, saya percaya kita bisa mewujudkan perubahan dan transformasi,” katanya. Menurut Prabowo Subianto, saat ini kebobrokan dan korupsi sudah merata di mana-mana. “Hitungan saya, kebocoran kekayaan bangsa kita kurang lebih Rp 600 triliun setiap tahun. Sebagian dari penyelewengan anggaran, sebagian lagi dari kekayaan alam kita yang bocor ke luar negeri. Bayangkan kalau kita terus seperti ini, dalam lima tahun kita akan kehilangan Rp 3.000 triliun. Kalau sepuluh tahun tidak ada perubahan, Rp 6.000 triliun kekayaan kita hangus,” paparnya. “Karena itu, melalui semua jaringan, kita harus himpun dan satukan kekuatan orang-orang baik di Indonesia. Untuk itulah kita siapkan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sebagai alat perjuangan, sebagai instrumen untuk mewujudkan perubahan politik. Kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita, siapa lagi,” tulisnya dalam surat terbuka itu. Seandainya 10% dari komunitas Facebook Prabowo yang sudah mencapai 2,5 juta orang atau 250.000 orang saja mau berjuang dan bersedia meyakinkan lima orang setiap bulan untuk bergabung dan memahami perjuangan Partai Gerindra, maka akan terjadi efek bola salju. Dalam waktu delapan bulan, sudah mencapai 10.000.000 sahabat pejuang. Apalagi kalau dari lima orang itu bisa meyakinkan lagi lima orang. “Kita bisa hitung, seberapa cepat kita bisa ciptakan perubahan. Sekali lagi saya sampaikan, kalau semua orang baik diam, maka yang berkuasa adalah orang jahat. Kekayaan bangsa kita terus akan bocor dan hilang,” kata mantan Pangkostrad itu. Tujuan perjuangan Partai Gerindra adalah untuk Indonesia yang aman, adil, sejahtera, kuat, berdaulat politik dan ekonomi.... FOTO MUSTAFA KEMAL OLEH FADLI ZON

Upload: hakhuong

Post on 01-Apr-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR27.pdfGema Gelora Rakyat Indonesia, lanjut Prabowo, sedang menunggu. Sejarah pun sedang menanti

G e m a

Gelora

www.partaigerindra.or.id

Rakyat Indonesia, lanjut Prabowo, sedang menunggu. Sejarah pun sedang menanti. “Indonesia adalah bangsa yang besar dan kuat. Tapi kita selalu dipermainkan oleh orang lain. Bangsa yang hutannya dicuri, ikannya dicuri, sumber-sumber ekonominya mengalir ke luar negeri. Bangsa yang sesungguhnya ditertawakan oleh bangsa-bangsa lain,” sebutnya.

Prabowo mengungkapkan, tujuan perjuangannya (Partai Gerindra) adalah untuk Indonesia yang aman, adil, sejahtera, kuat, berdaulat politik dan ekonomi. “Tidak ada niat saya selain untuk Indonesia yang aman, damai, adil, sejahtera, kuat, berdaulat politik, berdaulat ekonomi. Indonesia di mana setiap laki-laki dan perempuan dapat meraih hidup yang layak. Setiap bapak dapat membawa pulang nafkah bagi istri dan anaknya. Setiap ibu bisa tersenyum karena melihat anaknya pergi sekolah, siap menatap dan meraih masa depan,” jelasnya.

“Indonesia di mana setiap warganya bisa tersenyum karena merasa aman dan adil. Karena dipimpin dengan baik. Karena dilindungi oleh negara. Karena lingkungannya aman dan tenang,” tambahnya.

Prabowo selalu mengingat ajaran Muhammad Nur, sesepuh dan mantan Gubernur Jawa Timur, yang dikenal sebagai Cak Nur. “Beliau pernah mengatakan kepada saya, pemimpin baru berhasil kalau wong cilik iso gumuyu. Kalau orang kecil bisa tersenyum,” tutupnya. t Budi Sucahyo

TerbiT 16 Halaman/edisi 27/TaHun iii/Juli 2013

Indonesia Raya

paTuk...!BPS mengumumkan, angka kemiskinan turun, hingga Maret

2013 angka kemiskinan menjadi 28,07 juta orang.Tapi, kok penerima BLSM jumlah 15,5 juta keluarga miskin

atau 62 juta ya?

Pemerintah menaikkan harga BBM untuk mengurangi subsidi, tapi nyata di APBN-P 2013 jumlah subsidi malah bertambah.

Aneh, kan?

FiGur >>13 Gema uTama>>04

raHayu saraswaTiPrihatin Perdagangan Orang

Gerindra:APBN Berwatak Neo-Liberala

indonesia >>06

prabowo berTemu 10 duTa besarPartai Gerindra Adalah Solusi Bagi Bangsa

koperasi, pilar ekonomi rakyaT

KoPeRaSI adalah sebuah perkumpulan beberapa orang atau lembaga yang bekerja sama atas dasar sukarela dengan hak dan tanggung jawab bersama dalam melaksanakan produksi, perdagangan atau aktivitas ekonomi lain untuk kepentingan anggota. Koperasi tak mencari untung sebesar-besarnya, tapi kesejahteraan sebaik-baiknya bagi anggota. orang dianggap lebih penting ketimbang modal. Modal hanyalah alat.

Setiap 12 Juli kita peringati hari koperasi. Tahun ini adalah HUT Koperasi ke-66. Koperasi sudah hadir sejak akhir abad 19 di Hindia Belanda. Pelopor koperasi di Indonesia adalah Margono Djojohadikusumo, kakek dari Prabowo Subianto. Mohammad Hatta sering disebut sebagai Bapak Koperasi, tapi menurut saya yang tepat adalah Bapak ekonomi Kerakyatan. Margono lebih tepat disebut Bapak Koperasi. Keduanya bersahabat sejak dulu. Margono menjadi Ketua DPa pertama dan pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) 1946.

Margono Djojohadikusumo adalah Inspektur Koperasi di zaman Belanda. Ia menulis buku penting “Sepuluh Tahun Koperasi: 1930-1940” yang terbit kali pertama pada 1941. Kini telah diterbitkan ulang pada 12 Juli 2013, 72 tahun kemudian. Di buku ini jelas ditulis bagaimana sejarah dan perkembangan koperasi sejak awalnya hingga menghadapi depresi besar dunia. Koperasi ternyata punya daya tahan terhadap krisis ekonomi.

Di era globalisasi dengan praktik pasar bebas, peran koperasi di Indonesia makin terpinggirkan. Pengembangan koperasi masih belum optimal. Koperasi menghadapi tantangan korporasi besar. Ini yang membuat kesenjangan makin tinggi. Yang kuat semakin kuat, yang lemah makin tersisihkan.

Koperasi merupakan amanat konstitusi. Pasal 33 UUD 1945, menempatkan koperasi sebagai sokoguru perekonomian Indonesia. artinya, koperasi seharusnya menjadi penopang dan pilar perekonomian bangsa. Namun, sekarang justru sistem ekonomi kita dipimpin ekonomi pasar yang liberal.

akibatnya perhatian pemerintahan di era reformasi justru menguatkan para pengusaha besar, dan lupa memberdayakan usaha kecil. Padahal jika dilihat dari potensi ekonomi, proporsi usaha kecil adalah yang paling besar.

Menurut data Ke menterian Negara UKM dan Koperasi, jumlah UMKM sebanyak 44,69 juta unit terdiri dari atas usaha kecil 44,62 juta unit, usaha menengah 67.765 unit dan koperasi mencapai lebih dari 70.000 unit. angka unit usaha ini belum mencerminkan proporsi pembagian kue ekonomi yang besar. Perekonomian Indonesia tetap dikuasai segelintir orang saja.

Kita perlu revitalisasi koperasi, bukan hanya kuantitas tapi juga kualitas. Dalam satu tahun, jumlah koperasi yang terbentuk di satu kabupaten tak lebih dari 10. Padahal, dana pengembangan koperasi pada aPBN 2013 mencapai 1,45 triliun rupiah. Perlu political will pemerintah dalam menopang setidaknya tiga aspek, yakni kelemahan permodalan, pengem bangan pro duk dan pasar, serta jaringan. Revitalisasi koperasi mengharuskan komitmen semua pihak. Koperasi tetap relevan dan merupakan cara membangun ekonomi rakyat yang tepat. Koperasi adalah pilar ekonomi kerakyatan. t

Saatnya Kita BergeraK

PrABOwO SuBiANtO

KeTUa Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengajak komunitas Facebook Prabowo yang sudah mencapai 2.500.000 orang untuk bergerak. “Kalau saja 10% dari jumlah komunitas itu bersungguh-sungguh, berdedikasi dan mau menjadi sahabat pejuang, mau berjuang bersama saya, saya percaya kita bisa mewujudkan perubahan dan transformasi,” katanya.

Menurut Prabowo Subianto, saat ini kebobrokan dan korupsi sudah merata di mana-mana. “Hitungan saya, kebocoran kekayaan bangsa kita kurang lebih Rp 600 triliun setiap tahun. Sebagian dari penyelewengan anggaran, sebagian lagi dari kekayaan alam kita yang bocor ke luar negeri. Bayangkan kalau kita terus seperti ini, dalam lima tahun kita akan kehilangan Rp 3.000 triliun. Kalau sepuluh tahun tidak ada perubahan, Rp 6.000 triliun kekayaan kita hangus,” paparnya.

“Karena itu, melalui semua jaringan, kita harus himpun dan satukan kekuatan orang-orang baik di Indonesia. Untuk itulah kita siapkan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sebagai alat perjuangan, sebagai instrumen untuk mewujudkan perubahan politik. Kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita, siapa lagi,” tulisnya dalam surat terbuka itu.

Seandainya 10% dari komunitas Facebook Prabowo yang sudah mencapai 2,5 juta orang atau 250.000 orang saja mau berjuang dan bersedia meyakinkan lima orang setiap bulan untuk bergabung dan memahami perjuangan Partai Gerindra, maka akan terjadi efek bola salju. Dalam waktu delapan bulan, sudah mencapai 10.000.000 sahabat pejuang. apalagi kalau dari lima orang itu bisa meyakinkan lagi lima orang.

“Kita bisa hitung, seberapa cepat kita bisa ciptakan perubahan. Sekali lagi saya sampaikan, kalau semua orang baik diam, maka yang berkuasa adalah orang jahat. Kekayaan bangsa kita terus akan bocor dan hilang,” kata mantan Pangkostrad itu.

tujuan perjuangan Partai Gerindra adalah untuk indonesia yang aman, adil, sejahtera, kuat, berdaulat politik dan ekonomi....

foto

mu

Sta

fa K

em

al

oleh fadli Zon

Page 2: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR27.pdfGema Gelora Rakyat Indonesia, lanjut Prabowo, sedang menunggu. Sejarah pun sedang menanti

karikaTur :

Pembina: Prabowo Subianto Pemimpin umum: Hashim Djojohadikusumo Pemimpin Redaksi: Fadli Zon Wakil Pemimpin Redaksi: M. Asrian Mirza dewan Redaksi: Suhardi, Widjono Hardjanto, Ahmad Muzani, Martin Hutabarat, Amran Nasution, Kobalen, Redaktur Pelaksana: Syahril Chilli Redaktur: Budi Sucahyo, Helvi Moraza, Subuh Prabowo, Yong W Pati (Artistik), Mustafa Kemal (foto) Staf Redaksi: Agustaman, Iman Firdaus, M. Budiono, Wahyu Mahardhika Sekretaris Redaksi: Wendra Wizar Riset: Hasby M Zamri, Website: Fadlun Ramadhany, Andi Nur Hamdi Sirkulasi dan distribusi: Juanda Nurhakim umum: Agung Budiarto, Ari Sobari Penerbit: Badan Komunikasi Partai Gerindra alamat Redaksi dan usaha: Jl. Danau Jempang B II No 13, Bendungan Hilir, Jakarta 10210 Telp.: 62-21 5785 3480 Fax.: 62-21 5785 2552

02 : suara rakyaT

Redaksi menerima artikel, berupa berita ataupun kolom serta foto dari anggota, pengurus pusat dan daerah serta simpatisan Partai Gerindra. Khusus untuk kalangan simpatisan diharap menyertakan identitas diri. Tulisan bisa dikirim via email ataupun pos.

deWan PimPinan PuSat PaRtai GeRindRa

Jl. Harsono RM No. 54 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12160

Telp: 62-21-789 2377, 780 1396 Fax : 62-21-781 9712

Email: [email protected]

edisi 27/TaHun iii/Juli 2013

Kenaikan BBM dan Korupsi

Salam Indonesia Raya!Saya adalah simpatisan

Partai Gerindra. Beberapa hari yang lalu kita disu-guhkan sinetron berjudul Pengurangan Subsidi BBM dengan alasan pemerintah aPBN kita jebol. Tapi juga akan ada BLSM -- semacam BLT pada masa lalu. Sebagai masyarakat awam, saya jadi binggung karena di satu sisi kita kekurangan anggaran untuk subsidi BBM, tapi di sisi lain kita mengeluarkan anggaran juga dari aPBN Perubahan.

Logikanya, menurut saya, kalau kekurangan berarti kita harus mencari tambahan dan otomatis menghilangkan pengelua-ran. Kalau pemerintah tidak menaikkan harga BBM juga tidak memberikan BLSM dll maka posisi anggaran kita akan sama pada saat dinaik-kan BBM dan dikeluarkan BLSM dll.

Setelah saya baca tentang aPBN Perubahan tersebut maka saya yakin bahwa ini merupakan ajang atau lahan baru untuk korupsi bagi oknum pemerintah. Bayang-kan di aPBNP itu antara lain ada dana Pembangunan Infrastruktur Pedesaan, untuk irigasi, sekolah gratis, kesehatan dll. Semua itu apakah pernah dilakukan pemerintah ?

SutriSno WardonoJakarta

terima kasih Gerindra

Salam Indonesia Raya!Terima kasih kami

sampaikan kepada Fraksi Gerindra di DPR RI yang telah ikut menolak kenai-kan harga BBM. Hal ini membuktikan bahwa Partai Gerindra memang bersama rakyat. Bukan hanya slogan-slogan, tapi inilah buktinya. Walaupun kalah suara di voting, sebaliknya Gerindra sudah menang di hati rakyat. Gerindra Menang, Prabowo Presiden. Terima kasih.

WiSnu Wiratmo Semarang, Jawa tengah

Pembekalan Caleg

Saya hanya mau mena-nyakan tentang Pembekalan Caleg Partai Gerindra, di mana dan kapan waktunya. Mengingat pemilu 2014 sudah semakin dekat, men-urut saya, secepatnya DPP

Partai Gerindra mengadakan pelatihan caleg. Sementara partai-partai lain sudah berlomba-lomba mengada-kan pelatihan tersebut. Kita berharap dengan pelatihan caleg akan menjadikan anggota dewan yang tahu tentang fungsi dan tugas mereka. Terima kasih.

andi aWaluddin JaFFar, makassar,

Sulawesi Selatan.

Kenaikan BBM untuk Lapindo

assalamu’alaikum Wr, Wb.

Sungguh beruntung para korban lumpur Lapindo. Beberapa tahun yang lalu begitu terjadi kesalahan pengeboran minyak oleh PT. Minarak Lapindo Jaya sehingga menyebabkan banjir lumpur yang meneng-gelamkan beberapa desa. Pemerintah mengambil alih bencana tersebut sebagai bencana nasional.

Sekarang, ketika persoal-an ganti rugi para korban Lapindo belum kunjung selesai maka pemerintah juga menganggarkan dalam aPBN Perubahan dan telah disetujui DPR sebesar Rp 165 miliar. Dengan modus menaikkan harga BBM yang kemudian hasilnya juga di-salurkan ke Lapindo. Seluruh rakyat yang membeli BBM sekarang ini ternyata juga ikut membantu para korban lumpur Lapindo.

Pertanyaannya, apakah pemerintah kita bodoh atau-kah rakyat kita yang bodoh ? Terima kasih.

SamSul BahriCiputat, Banten

Pemimpin Jago Akting

Kenaikan harga BBM su-dah tidak bisa dihindari lagi karena sudah disetujui oleh DPR. Tapi pengumuman dari pemerintah belum juga ada, sehingga terjadi banyak kekacauan di masyarakat. akhirnya baru diumumkan oleh menteri.

Kita banyak belajar dari pemimpin kita sekarang ini. Kalau ada sesuatu yang kurang baik atau musibah, perhatikanlah mimiknya. Begitu sedih, terenyuh, seakan-akan dia juga sedang merasakan kesedihan itu. Tapi kenyataannya, kebi-jakan atau tindakannya yang jelas akan membunuh rakyat kecil, dia tak peduli dan berdalih bukan dia yang

iluStRaSi SuSthanto

[email protected] atau [email protected] Gerindra @Gerindra

melakukannya. akan seperti apakah In-

donesia ini ke depan, kalau pemimpinnya cuma aktor sandiwara murahan? Terima kasih.

PandaPotan Sianturi

medan, Sumatera utara.

Evaluasi Kinerja DPC dan DPD Gerindra

Salam Indonesia Raya!Saya seorang kader

Partai Gerindra dan banyak mengamati seputar pen-calegan. Saya mau tanya mekanisme pencalegan di Gerindra. Menurut saya ini sangat memprihatinkan karena caleg-caleg daerah sebagian besar terpilih kare-na transaksional. DPC dan DPD menjadi raja di daerah, mereka semena-mena dalam menentukan DCS dan selalu mengatasnamakan DPP. Un-tuk kepentingan pencaleg an maka dicari orang-orang yang ketokohannya di bawah mereka tapi harus membayar sejumlah uang. Kemudian setelah terpilih, caleg juga harus mengeluarkan uang cukup banyak untuk kepen-tingan Bapilu. Hal ini sangat dimanfaatkan oleh oknum-oknum DPC dan DPD.

apakah ini diketahui oleh DPP? Karena ini dampaknya sangat besar bagi Partai Gerindra. Jika caleg Gerindra tidak kuat ber-

kompetisi pada pemilu 2014 maka Gerindra tidak dapat mengusung Ketua Dewan Pembina untuk capres 2014. Sebaliknya kalau para caleg mampu memenangkan Pemilu 2014 maka akan muncul calon koruptor baru. Inilah dilema untuk Partai Gerindra ke depan.

Sebaiknya DPP Partai Gerindra mulailah berbenah diri dengan mengevaluasi praktik-praktik transaksional oleh oknum DPC dan DPD sehingga Gerindra tidak akan melahirkan koruptor, terima kasih.

Satriadi darmaWan, Jakarta

Bergabung dengan Gerindra

Saya Budi Dharma saat ini masih berstatus mahasis-wa di satu perguruan tinggi. Saya tertarik dengan Partai Gerindra karena ada figurnya Pak Prabowo dan Bang Fadli Zon. Menurut saya ini ada-lah orang-orang hebat yang melahirkan Partai Gerindra. Kita semua tahu kalau Pak Prabowo seorang yang tegas, pintar dan dekat dengan kalangan petani. Juga Bang Fadli adalah tokoh muda yang pengalamannya di politik seakan melebihi um-urnya. Banyak buku beliau sempat saya baca begitu juga dengan buku Pak Prabowo.

Sebenarnya saya ingin

bergabung dan bisa aktif di kepengurusan Partai Gerin-dra, bagaimana caranya?

Terima kasih.Budi dharma

Surabaya, Jawa timur

Silahkan menghubungi kantor dPC atau dPd Par-tai Gerindra setempat. terima kasih.

Kirim tulisan

Saya tertarik mengirim-kan tulisan saya ke tabloid Gema indonesia raya, dima-nakah alamatnya? Terima kasih.

aloSiuS tetriFlores, ntt

tulisan untuk kolom panjangnya 2500 karakter, bisa dikirim via email ke : [email protected]

ingin Perubahan

Salam Indonesia Raya!Bangsa Indonesia adalah

bangsa yang besar, mem-punyai potensi sumber daya alam yang besar dan potensi sumber daya manusia juga besar. Tapi kenyataannya kita jadi bangsa yang kerdil, diatur oleh bangsa asing.

Sungguh sangat ironis melihat kenyataan ini. Pe-merintah negara sendiri lebih memperjuangkan kepen-tingan asing di Indonesia. Kalau ada kepentingan asing

terganggu di Indonesia maka pemerintah kita akan segera menyelesaikannya, dan sambil “sujud” untuk minta maaf.

Dampak dari pembelaan pemerintah atas kepentingan asing sungguh sangat jelas sekali, seperti kemiskinan meningkat, kriminali-tas tinggi, pengangguran semakin besar dan semakin banyak orang yang mati sia-sia.

Kami sebagai rakyat Indonesia sudah tidak tahan lagi dengan keadaan seperti ini. Kita harus secepatnya melakukan perubahan, ganti pemerintahan zalim ini. Teri-ma kasih.

aBdul Karimmadura, Jawa timur

Arahkan Sosialisasi Partai

Salam Indonesia Raya!Kami pendukung setia

Gerindra dengan ini me-minta DPP Partai Gerindra untuk memantau DPC Ka-bupaten Cirebon, ter utama para PaC Dapil 3 yang kurang mempromosikan Partai Gerindra ke masya-rakat luas terutama yang di pedesaan. Mohon mereka dibimbing agar familiar di mata masyarakat. Jadi, ketika kita butuh suara, masyarakat sudah paham. Terima kasih.

eyanG SemarCirebon, Jawa Barat

Page 3: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR27.pdfGema Gelora Rakyat Indonesia, lanjut Prabowo, sedang menunggu. Sejarah pun sedang menanti

kolom : 03edisi 27/TaHun iii/Juli 2013

oleh amRan naSution

(Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra, Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra) ilu

StR

aS

i yon

G W

Pati

Ada dugaan KPK menuntaskan kasus Bank Century setelah Pemilu 2014. Mengapa?...

Menunggu Pemilihan Presiden 2014

KoMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah sejumlah ruangan di gedung Bank Indonesia di kawasan Jalan Thamrin, Ja-karta Pusat. Ini mungkin akan tercatat seba-gai penggeledahan paling lama yang dilakukan KPK selama ini, yaitu sekitar 20 jam. Dimulai Senin pagi, 24 Juni 2013, sampai pukul 18.00 sore Selasa keesokan harinya. apalagi petugas yang dikerahkan cukup banyak, 45 orang.

Penggeledahan ini berhubungan dengan penyidikan dugaan korupsi Bank Century dengan tersangka Budi Mulya, mantan De-puti Gubernur BI Bidang IV Pengelolaan Devisa. Konon dalam penggeledahan, KPK mencari buku besar BI atau log book yang be-risi catatan transaksi dan aliran dana talangan ke Bank Century.

Menurut Wakil Ketua KPK adnan Pandu-praja, pencarian log book itu sebenarnya sudah dilakukan KPK sejak lama. Tapi buku ini raib entah ke mana. Maka penggeledahan kema-rin, lanjut adnan, salah satunya dimaksudkan guna mencari buku tersebut. Kabarnya buku itu belum juga ditemukan karena ada yang berkepentingan menyembunyikannya.

“Informasinya buku itu berisi catatan aliran dana dalam pemberian dana talangan

ke Bank Century. Ke mana saja aliran dana tersebut,” kata Pandu di sela pertemuan Seni-or official meeting asia Pacific economic Co-operation (SoM aPeC) anti-Corruption and transparency Working Group di Medan, belum lama ini.

adnan mengatakan, buku besar yang dica-ri sangat mungkin dijadikan bukti bahwa telah terjadi penyelewengan dalam pemberian FPJP maupun penetapan Bank Cen tury sebagai bank gagal berdampak sistemik. “aliran-aliran dana yang kami curigai tak sesuai dengan ke-tentuan pemberian FPJP atau penetapan bank gagal berdampak sistemik,” katanya. akibat-nya negara dirugikan Rp 6,7 trilyun.

Tim Pengawas (Timwas) Bank Century DPR mengapresiasi langkah KPK itu. Timwas pun berhadap KPK bisa mendapatkan buku log dan rekaman CCTV di gudang Bank Indonesia. ‘’Penyidik KPK harus fokus pada upaya mendapatkan buku log dan CCTV pe-riode November 2008 - oktober 2009,” kata Bambang Soesatyo, anggota Timwas.

Menurut Bambang, buku log itu bernilai penting karena memuat catatan pengeluaran dana kas untuk bailout Century. Buku log itu juga menyimpan catatan alamat penerima

lah kabar yang beredar menyebutkan dana Bank Century itu dipakai guna memenang-kan kampanye pemilu sebuah partai politik dan kemudian pemilihan presiden 2009. Ka-rena kasus ini pula kabarnya Budiono dipilih menjadi calon wakil presiden mendampingi SBY.

Tapi karena itu pula KPK tampak ragu-ragu menangani perkara ini. Sudah lebih 2 tahun, KPK hanya berhasil menetapkan Budi Mulya dan Siti Fariyah (keduanya pensiunan staf Bank Indonesia) sebagai tersangka. ada dugaan KPK akan menuntaskan perkara ini setelah masa kepresidenan SBY berakhir, se-telah pemilu presiden 2014. Pada waktu itu telah terpilih presiden baru maka KPK tak lagi menghadapi halangan politis untuk me-nuntaskan kasus Bank Century. t

orang yang tidak mengindentifikasi secara melembaga. Partai politik belum mampu me-laksanakan pekerjaan besar yang paling men-dasar, yaitu membangun birokrasi organisasi yang tangguh, disiplin dan menyusun kon-solidasi kader sampai tingkat paling terendah atas dasar perencanaan yang terukur.

Kini, lebih dari lima belas tahun setelah reformasi 1998, organisasi partai politik tidak lebih baik dari partai politik 1950-an. Par-tai politik harus mengubah dirinya dari pola yang mengandalkan tokoh menjadi pola yang mengandalkan sistem melalui kerja rinci yang terukur, terarah dan terencana. agar bobot dan peran partai politik semakin kokoh dalam mendukung ‘demokratisasi politik’ dan ‘de-mokratisasi ekonomi’ agar sebanyak mungkin rakyat kecil berangsur-angsur naik kelas men-jadi bagian dari masyarakat menengah.

Fantasi supremasi sipil yang mereduksi

aTaS nama demokrasi dan supremasi sipil, TNI dengan suka rela meninggalkan pang-gung politik praktis pada 2004. Itu berarti makna dan peran partai politik dalam mem-perkokoh kehidupan bernegara seharusnya semakin dibutuhkan untuk mengisi kekoso-ngan yang ditinggalkan TNI. Namun justru peluang dan peran ini kemudian tidak diikuti oleh pembangunan politik yang memadai dan profesional di organisasi partai politik itu sen-diri.

Kegagalan paling mendasar dari partai politik saat ini adalah karena para pimpinan partai politik di Indonesia tidak membenahi organisasinya secara tekun sebagai sarana un-tuk memperkuat sistem bernegara. Pimpinan partai politik perlu mawas diri, partai politik hari ini masih bercirikan partai tokoh, yang mengandalkan daya tarik satu, dua orang yang menghimpun pengikut, kerumunan

peran TNI di Indonesia menjadi gagal karena tidak didukung oleh kelembagaan sipil yang kuat, baik itu partai politik atau bahkan apa-rat pemerintah sipil, pada seluruh tingkatan. akibatnya, pemimpin sipil menjadi lemah dan belum yakin jika tidak menggandeng TNI atau kalangan dengan latar belakang ten-tara dalam pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah.

Ilusi supremasi sipil dan berkurangnya peran TNI dalam panggung politik praktis atas nama demokrasi di Indonesia sebenarnya didesakkan oleh amerika, justru jauh sebe-lum amerika melibatkan Homeland Security, yang mirip Komando operasi Pemulihan Ke-amanan dan Ketertiban, setelah tragedi WTC terjadi. Presiden eisenhower telah memberi-kan sinyal pada 1961 tentang bahaya Milita-ry-Industrial Complex. Bedanya, dongeng di amerika menjadi budaya politik yang dihor-mati karena diatur oleh undang-undang dan didukung oleh kelembagaan sipil yang kuat.

Ketika Vladimir Putin terpilih menjadi Presiden Rusia, pelaku dunia usaha mengkaji seberapa kuat dukungan politik rakyat, dan elite politik Rusia terhadap Putin. Walau Pu-tin digambarkan sebagai eks Intel KGB, dan oleh Barat disebut sebagai sosok yang akan menghadirkan tangan besi, tetapi pelaku pa-

‘tNi dan Demokrasi’

muhammad haRRiS indRa

(Mantan Ketua Bid. Pertahanan dan Politik Luar Negeri DPP Partai Gerindra)

dana talangan. “Dana talangan itu dikeluar-kan dari gudang BI dalam beberapa tahap. Namun, sebagaimana pengakuan manajemen Bank Century waktu itu, tak semua dana yang dikeluarkan dari gudang BI diterima manaje-men Bank Century,” ucap Bambang.

Selain itu, katanya, pencairan dana Fasi-litas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) sangat mencurigakan karena tak dilakukan dengan pola transfer sebagaimana lazimnya, melain-kan dengan penyerahan dana tunai yang lang-sung diambil dari gudang BI.

Kasus Bank Century menjadi isu yang sangat memojokkan pemerintahan Presiden SBY. Soalnya, kasus ini melibatkan Sri Mulya-ni, ketika itu Menteri Keuangan (kini di Bank Dunia) dan Budiono, ketika itu Gubernur Bank Indonesia dan kini Wakil Presiden. Ma-

d e a l...

Fantasi supremasi sipil yang mereduksi peran tNi di indonesia menjadi gagal karena tidak didukung oleh kelembagaan sipil yang kuat...

ilu

StR

aS

i yo

nG

W P

ati

sar justru lebih menilai kemampuan Putin untuk menghadirkan kekuasaan yang efektif daripada mempersoalkan turunnya kadar de-mokrasi Rusia.

Pelaku pasar dan dunia usaha di manapun mencari efektifitas pemerintahan sebagai ja-minan konsistensi kebijakan. Pemerintahan yang kuat dan efektif lebih diutamakan kare-na pasar nyaman dengan pemerintahan yang terarah dan tidak ragu-ragu.

Pada akhirnya, konsolidasi internal lem-baga sipil, terutama partai politik yang lebih mapan dan efektif pasca keluarnya TNI dari panggung politik menjadi tujuan reformasi yang sesungguhnya yang harus dilaksanakan segera. Karena arah keberhasilan kesejah-teraan masa depan Indonesia sesungguhnya bermuara dari kesungguhan melaksanakan perubahan di internal masing-masing partai politik agar stabil dan menjanjikan kemapa-nan sistem.

Namun demikian, bukan hal tabu untuk menggelar karpet merah menyambut kembali masuknya peran TNI apabila pemimpin sipil gagal mengonsolidasikan dirinya. Dan itulah pekerjaan rumah yang harus dijawab oleh se-mua calon pemimpin nasional, baik yang ber-latar sipil ataupun militer, yang akan bersaing pada tahun depan, Juli 2014. t

Page 4: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR27.pdfGema Gelora Rakyat Indonesia, lanjut Prabowo, sedang menunggu. Sejarah pun sedang menanti

Gerindra: APBN Berwatak Neo-Liberal

04 : Gema uTama

aPBN lebih banyak untuk membiayai

pemerintah dan DPR dalam bentuk gaji dan

belanja rutin, membayar bunga utang, dan cicilan

utang pokok. aPBN tidak untuk subsidi BBM, bukan untuk

menjaga stabilitas harga sembako, dan tidak untuk membangun infrastruktur. Inilah

ciri-ciri aPBN berwatak neo-liberal.

oleh Budi Sucahyo

foto muStafa Kemal

SeTeLaH melalui pembaha-san alot dan panas dalam sidang paripur na selama 12 jam, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akhirnya mengesahkan Undang-Undang aPBN Perubahan 2013 yang di da-lamnya mengatur kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ber-subsidi. Sidang pada Senin, 17 Juni 2013, itu sempat diskors sebanyak tiga kali. Proses lobi antarfraksi me-ngalami jalan buntu dan dipakailah mekanisme voting (mengambil sua-ra terbanyak).

Hasilnya, 338 anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Par-tai Golkar, Partai amanat Nasional (PaN), Partai Persatuan Pembangu-nan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)—yang dikenal de-ngan partai Setgab minus PKS-- me-nerima rancangan aPBN-P 2013. Sedangkan 108 anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Gerakan In-donesia Raya (Gerindra), dan Par-tai Hanura menolak UU aPBN-P 2013.

Di luar gedung DPR RI, aksi demonstrasi menolak kenaikan har-ga BBM yang dilakukan berbagai elemen mahasiswa dan buruh terus berlangsung. Menjelang malam, aksi demo itu mulai dibubarkan secara paksa oleh aparatur keama-nan. Namun, para pendemo me-nolak membubarkan diri. Kondisi menjadi tidak kondusif saat bebe-rapa pendemo mulai melemparkan bom molotov dan kembang api ke arah polisi. Polisi membalas dengan mengeluarkan water canon dan bar-racuda.

Partai Gerindra yang sejak awal mendukung kenaikan BBM, malam itu justru berbelok menolak penge-sahan aPBN-P 2013. Ketua Fraksi Partai Partai Gerindra, ahmad Mu-zani, berpendapat bahwa aPBN-P tidak mencerminkan upaya yang lebih berpihak kepada rakyat. Ren-cana kenaikan harga BBM, kata Muzani, akan menciptakan 4 juta

orang miskin baru dan inflasi 7,6%. Gerindra juga tidak setuju cara pe-merintah menangani keluarga mis-kin yang terkena dampak kenaikan BBM menggunakan mekanisme Bantuan Langsung Sementara Ma-syarakat (BLSM).

“Pemerintah menanganinya dengan cara bagi-bagi duit. Itu tidak mengatasi kemiskinan. Ge-rindra menginginkan pemerintah berkonsentrasi pada pembangun-an infrastruktur dasar, pemenuhan kebutuhan secara gratis, memberi-kan kredit, dan ketersediaan benih bagi petani. Banyak pokok pikiran kami yang belum terakomodasi, maka Gerindra menolak (aPBN-P 2013),” tandas Muzani.

Dia juga mengkritisi tidak ada-nya upaya dan pembahasan tentang energi alternatif. “Dalam setiap pembahasan aPBN selalu saja dike-mukakan perlunya energi baru dan terbarukan. Tapi hal itu dengan mu-dah dilupakan begitu saja,” ujarnya.

Hal serupa disampaikan anggo-ta Fraksi Partai Gerindra, Fary Dje-my Francis. “Gerindra minta dana alokasi infrastruktur dasar tersebut dialokasikan untuk pembangunan sarana pertanian, nelayan, kelautan, dan pemukiman,” kata anggota DPR Dapil Nusa Tenggara Timur II ini.

Berwatak neo-liberal

Lewat twit-nya tidak lama se-telah pengesahan aPBN-P 2013, Partai Gerindra menyampaikan sikap mengenai aPBN. Menurut Gerindra, aPBN selalu meningkat namun tidak disertai dengan per-baikan kesejahteraan rakyat. Pada 2005, aPBN masih sekitar Rp 509 triliun. Tahun 2013 ini aPBN su-dah mencapai angka Rp 1.683 tri-liun. Tahun depan (2014) sudah

mencapai Rp 1.900 triliun. Jadi selama dua periode tersebut, aPBN naik sebesar 273%.

Namun, Gerindra melihat, peningkatan aPBN tersebut me-rupakan hasil pemerasan rakyat dan mengobral kekayaan nasional kepada pihak asing. ada tiga fak-tor yang menyebabkan aPBN me-ningkat pesat. Pertama, pemerintah mencekik rakyat dengan memun-gut pajak dan cukai tinggi. Kedua, pemerintah menjual negara kepada asing dengan mengemis utang luar negeri. Ketiga, pemerintah mengga-daikan aset negara sebagai jaminan utang dari pasar keuangan.

Selain itu, aPBN juga tidak

digunakan untuk kepentingan rak-yat. Contohnya: aPBN tidak bo-leh digunakan untuk subsidi BBM atau membiayai kebutuhan dasar rakyat yang lain seperti pendidikan, kesehatan, karena dianggap akan mengganggu kepentingan bisnis di sektor tersebut. aPBN juga tidak digunakan untuk menjaga stabili-tas harga sembako dan kebutuhan dasar lainnya karena dianggap mengganggu mekanisme pasar be-bas. aPBN juga tidak dialokasikan untuk membangun infrastruktur karena infrastruktur telah menjadi tujuan investasi swasta melalui Pu-blic Private Partnership (PPP).

Rezim ini juga menggunakan

aPBN untuk membiayai hal-hal yang jauh dari kepentingan rakyat, seperti membiayai pemerintah dan DPR dalam bentuk gaji dan belanja rutin lainnya. Juga untuk memba-yar bunga utang dan cicilan utang pokok dalam dan luar negeri. Selain itu, aPBN juga digunakan semak-simal mungkin sebagai stimulus fis-kal kepada perusahaan-perusahaan besar.

“Inilah yang disebut ciri-ciri aPBN berwatak neo-liberal. Kalau dipakai untuk membayar utang luar negeri bisa, kenapa kalau dipakai untuk menyubsidi kebutuhan rak-yat dikatakan terlalu berat?” t

edisi 27/TaHun iii/Juli 2013

Lolosnya “Pasal Lapindo” dalam aPBn-P 2013RUPaNYa, dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (aPBN-P) 2013 terdapat pasal yang menyebutkan pemerintah akan menggelontorkan dana Rp 155 miliar untuk membantu korban lumpur Lapindo. Ketentuan itu tertuang dalam Pasal 9 RUU aPBN-P 2013.

Pasal 9 ayat 1 tertulis bahwa untuk kelancaran upaya penanggulangan lumpur Sidoarjo, alokasi dana pada Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) tahun anggaran 2013 dapat digunakan: (a) bagi pelunasan pembayaran pembelian tanah dan bangunan di luar peta area, terdampak di tiga desa (Desa Besuki, Desa Kedungcangkring, dan Desa Pejarakan) dan sembilan rukun tetangga di tiga kelurahan (Kelurahan Siring, Kelurahan Jatirejo, dan Kelurahan Mindi).

Selain itu juga bisa dialokasikan untuk bantuan kontrak rumah pembayaran pembelian tanah dan bangunan di luar area terdampak pada 66 rukun tetangga, yaitu tiga kelurahan dan tujuh desa meliputi Kelurahan Mindi, Kelurahan Gendang, Kelurahan Porong, Desa Pamotan, Desa Kalitengah, Desa Gempolsari, Desa Glagaharum, Desa Besuki, Desa Wunt, dan Desa Ketapang.

alasan pemerintah memberikan bantuan bagi korban lumpur Sidoarjo adalah untuk menyelamatkan

perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat di sekitar tanggul Sidoarjo. “PaGU paling tinggi sebesar Rp 155 miliar,” tulis Pasal 9 ayat 2 itu.

Ketua Fraksi Partai Gerindra, ahmad Muzani, menilai tidak pantas apabila memang benar persetujuan Golkar atas usulan pemerintah untuk menaikkan harga BBM dibarter dengan program dana BPLS. “Kalau memang benar, itu sangat tidak pantas,” ujarnya.

Gerindra akan mengecek potensi kerugian negara terkait masalah itu. “Sehingga yang tak seharusnya ditanggung menjadi kerugian negara. Ini tidak bisa dibiarkan,” katanya.

Pada tahun lalu, tiga orang yaitu Drs H. Tjuk K Sukiadi (pensiunan dosen Fakultas ekonomi Universitas airlangga Surabaya), Purnawirawan Marinir Suharto, dan ali azhar akbar (penulis buku konspirasi SBY-Lapindo) mengajukan uji materi Pasal 18 UU No. 4 Tahun 2012 tentang aPBN-P 2012. Para pemohon menilai Pasal 18 menimbulkan potensi kerugian negara karena keuangan negara yang bersumber dari pajak untuk membayar dan memberikan ganti rugi akibat kasus lumpur Lapindo yang seharusnya ditanggung oleh Lapindo Brantas Inc.

Kini, pasal “Lapindo” itu kembali lolos dalam aPBN-P 2013. DPR merasa “kecolongan”, namun tak berbuat apa-apa. t

Page 5: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR27.pdfGema Gelora Rakyat Indonesia, lanjut Prabowo, sedang menunggu. Sejarah pun sedang menanti

edisi 27/TaHun iii/Juli 2013: 05

Sejak menjadi bagian kekuatan

politik di Senayan, Partai Gerindra

selalu nyaring menyuarakan

aspirasi agar aPBN lebih pro pada

kepentingan rakyat.

oleh Budi Sucahyo

foto muStafa Kemal

aNGGaRaN Pendapatan dan Belanja Negara (aPBN) Indonesia dari tahun ke tahun terus mening-kat jumlahnya. Namun, secara kasat mata, ada kontradiksi antara jumlah aPBN yang terus membesar de-ngan kondisi kesejahteraan sebagian besar masyarakat yang tak beranjak membaik bahkan malah mengalami kemunduran.

Karena itu, tak heran bila mun-cul pertanyaan, kemanakah alokasi dana aPBN yang sangat besar itu? Bukankah aPBN itu seyogyakan disusun dengan tujuan utama demi kesejahteraan seluruh rakyat Indo-nesia? Lalu, mengapa negara yang memiliki kekayaan alam berlimpah ini justru rakyatnya miskin, papa, tak ubahnya ayam mati di lumbung padi?

Pertanyaan-pertanyaan itulah yang mengusik dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Frak-si Partai Gerindra, yaitu Fary Djemi Francis dan Desmod Junaidi Mahe-sa. Keduanya adalah anggota Badan anggaran (Banggar) di DPR RI. Menjawab pertanyaan itu, Fary dan Desmond kemudian menuangkan pemikiran tentang aPBN dalam

buku “Menggugat Logika aPBN: Politik anggaran Fraksi Gerindra di Badan anggaran DPR RI” yang diterbitkan tahun 2012.

Menurut kedua penulis, ternyata 70% dari aPBN dialokasikan un-tuk biaya aparatur negara yang jum-lahnya sekitar 4,7 juta jiwa. Sisanya, sekitar 30% dialokasikan untuk be-lanja modal dan membayar cicilan utang. Sayangnya, dana sisa 30% yang seharusnya menjadi jatah rak-yat banyak itu masih juga bocor di sana-sini karena praktik korupsi yang merajalela di segala lini.

“Singkatnya, aPBN kita me-mang masih belum pro rakyat,” te-gas penulis. aPBN belum berpihak kepada kepentingan kaum miskin, melainkan lebih condong kepada kepentingan para birokrat. Struktur aPBN seperti ini tentunya tidak adil. Kondisi seperti itu tidak bo-leh dibiarkan berlarut-larut, karena nyata-nyata telah mencederai tuju-an berbangsa dan bernegara. “Ka-rena itulah Partai Gerindra bangkit di kancah perpolitikan nasional dan berjuang sekuat tenaga untuk mengembalikan kejayaan Indonesia Raya melalui penganggaran yang pro rakyat,” tulisnya.

Dalam buku itu dijelaskan bah-wa aPBN sebenarnya merupakan instrumen yang mengemban tiga fungsi utama, yaitu fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi stabili-sasi. Fungsi alokasi dimaksudkan se-bagai fungsi penyediaan dana yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk membangun sarana dan prasara-na yang tidak mungkin disediakan oleh swasta.

Fungsi distribusi menyangkut kebijakan anggaran pemerintah da-lam masalah pemerataan pendapa-tan warga negara agar kesenjangan dalam penerimaan anggaran dapat dikurangi. Sedangkan fungsi stabili-

sasi dimaksudkan sebagai kebijakan anggaran pemerintah berkaitan de-ngan masalah terpeliharanya tingkat kesempatan kerja, kestabilan harga, dan pertumbuhan ekonomi.

aPBN menjadi indikator yang paling mudah untuk melihat kesehatan ekonomi sebuah negara. Pada tahun 1999 aPBN Indonesia masih sebesar Rp 245 triliun. Pada tahun-tahun berikutnya, angka aPBN terus merangkak naik secara signifikan. Pada tahun 2011, aPBN sudah melebihi Rp 1.000 triliun. artinya, ada kenaikan hampir 500% dalam 10 tahun terakhir.

Namun, kebijakan anggaran itu hanya mengamankan indikator ma-kro ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, suku bunga acuan, inflasi, dan nilai tukar. Di sisi lain, tingkat kemiskinan, pengangguran dan bu-ruknya infrastruktur menjadi ma-salah klasik yang kurang tersentuh. Hampir tidak ada korelasi antara pertumbuhan ekonomi makro de-ngan berkurangnya jumlah kemis-kinan dan pengangguran.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Fary Djemi dan Desmond J. Ma-hesa berpendapat bahwa anggaran yang tersisa untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran, dan pemba ngunan infrastruktur sangat terbatas. Sebagai contoh, aPBN tahun 2011 dengan total anggaran Rp 1.418 triliun, hanya Rp 63 tri-liun atau 4,4% yang masuk sebagai anggaran yang pro rakyat miskin.

Berdasarkan fenomena itu, Par-tai Gerindra melihat setidaknya ada tujuh indikator pengelolaan aPBN yang membuat aPBN menjadi ku-rang pro kepentingan rakyat. Per-tama, pertumbuhan ekonomi yang tidak sebanding dengan pening-katan kesejahteraan rakyat. Kedua, pertumbuhan hanya terjadi di sek-tor non-tradable, seperti sektor kon-

sumsi. Padahal sektor tradable lain seperti pertanian, menyerap lebih banyak tenaga kerja. Tetapi ironis-nya, alokasi dana untuk pertanian dalam aPBN masih sangat rendah.

Ketiga, penerimaan negara mela-lui pajak belum maksimal seperti ditunjukkan dalam tax ratio dan masih ketinggalan jauh dibanding negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina. Selain itu, penyerapan anggaran yang ada juga tidak rasional.

Keempat, anggaran belanja tidak digunakan secara efektif. Pos-pos anggaran yang dinilai tak efektif adalah anggaran vakansi seperti un-tuk studi banding, anggaran bantu-an sosial, anggaran bantuan sosial melalui kementerian dan lembaga, anggaran subsidi yang tidak efektif.

Kelima, pembangunan tampak salah arah karena tak memiliki prio-ritas yang fokus dan jelas. Seharus-nya, dari 14 prioritas pembangunan, pemerintah cukup fokus pada tiga sampai lima prioritas setiap tahun-nya, terutama prioritas di bidang pertanian.

Keenam, korupsi di Indonesia semakin hari semakin merajalela. Berbagai indikasi negara salah urus ini menjadi titik awal menuju nega-ra yang gagal (failed state). Implikasi selanjutnya dapat menyebabkan krisis kepercayaan terhadap institu-si-institusi yang bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan negara.

Ketujuh, anggaran selama ini lebih mementingkan pengalokasian pada pos-pos birokrasi. aPBN men-dahulukan biaya-biaya operasional dari birokrat, gaji pegawai negeri, tunjangan-tunjangan dan lain-lain. Setelah itu baru dialokasikan untuk biaya-biaya infrastruktur publik. Realisasi belanja pegawai mencapai lebih dari 80%, sementara realisasi belanja modal tak mencapai 50%.

Langkah Partai Gerindra

anggaran pro rakyat adalah “anggaran yang dibuat untuk meng-akomodasi kelompok miskin. Partai Gerindra bertekad mewujudkan kembali kejayaan Indonesia Raya dengan salah satu jalan melalui per-juangan kebijakan anggaran (budge-ting) yang pro rakyat.

Buku itu mengungkapkan langkah-langkah yang dilakukan Partai Gerindra untuk mewujud-kan anggaran pro rakyat. Pertama, menetapkan politik anggaran yang tidak hanya bertumpu dan diken-dalikan oleh ketersediaan anggaran (budget driven). Dalam konteks ini, Partai Gerindra akan menetapkan tujuan pembangunan yang teru-kur dan realistis. Visi “sejahtera, demokratis, dan berkeadilan” per-lu dituangkan dalam target kinerja yang tercermin dalam pos anggaran aPBN/aPBD.

Kedua, melakukan peromba-kan terhadap mekanisme, termasuk forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Me-kanisme perencanaan dan pemba-hasan anggaran negara perlu disem-purnakan dengan memberikan peran lebih besar bagi DPR, DPD, dan keterlibatan Pemda/DPRD da-lam pembahasan prioritas pemba-ngunan dan prioritas wilayah.

Ketiga, menjamin bahwa setiap anak bangsa, termasuk di daerah tertinggal, daerah terisolasi, dan di daerah perbatasan tetap memper-oleh pelayanan publik. Saat ini ma-sih jarang masyarakat di perbatasan atau daerah-daerah terpencil yang merasakan pelayanan di bidang kesehatan, pendidikan, infrastruk-tur transportasi, listrik, dan komu-nikasi. t

Partai Gerindra Perjuangkan Anggaran Pro rakyat

Page 6: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR27.pdfGema Gelora Rakyat Indonesia, lanjut Prabowo, sedang menunggu. Sejarah pun sedang menanti

06 : indonesia

Partai Gerindra Adalah Solusi Bagi Bangsa

foto muStafa Kemal

edisi 27/TaHun iii/Juli 2013

PRaBoWo SuBianto BeRtemu 10 duta BeSaR

MeNJeLaNG pukul 11.00 WIB, satu per satu mobil duta besar me-masuki halaman kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Ge-rindra di RM Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, pada Rabu (26/6). Siang itu, rencananya 15 duta besar dari negara-negara sahabat berte-mu dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Namun, hingga tengah hari, hanya 10 duta besar negara-negara sahabat yang hadir.

Ke-10 duta besar itu adalah Noel Noa Lehoko dari afrika Se-latan, Mark Canning dari Inggris, Donald Bobiash dari Kanada, To-mas Smetanka dari Repubik Che-ko, Corinne Breuze dari Perancis, Heinz Walker – Nederkoorn dari Swiss, Zekeriya akcam dari Turki, eivind S. Homme dari Norwegia, Julian dari Uni eropa, dan Stefan Rozkopal dari Slovakia.

Dalam pertemuan itu, Prabowo Subianto didampingi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhar-di, Wakil Ketua Umum DPP Partai Geridra Fadli Zon, Ketua Dewan

Pakar DPP Partai Gerindra Prof. Dr. Burhanuddin abdullah, dan se-jumlah pengurus DPP lainnya.

Sebelum melakukan pertemuan, Prabowo terlebih dulu mengajak para duta besar berkeliling kantor DPP Partai Gerindra. Mulai dari lantai empat, lalu ke lantai tiga, ke-mudian ke lantai dua. Dan, di lantai dua ini Prabowo dan para tamunya ini memasuki sebuah ruangan yang telah di siapkan. Di ruangan itulah, pimpinan Partai Gerindra berdisku-si dengan para duta besar tersebut.

Mengawali pertemuan, Prabo-wo Subianto menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para duta besar. Prabowo juga me-rasa berbahagia karena kunjungan para duta besar ini merupakan sua-tu kehormatan tersendiri bagi Partai Gerindra.

Pertemuan antara pimpinan Partai Gerindra dan para duta besar negara-negara sahabat itu berlang-sung cukup lama, sekitar 2,5 jam. Melukiskan pertemuan itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Ge-rindra Hashim Djojohadikusumo menyebutkan sebagai pertemuan yang luar biasa.

Hashim menjelaskan, selama lebih dari 2,5 jam, para duta besar saling tanya jawab dan bertukar pikiran dengan Prabowo Subian-to. Banyak pertanyaan yang dilon-tarkan para duta besar, dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra memberi menjawab dan memberi penjelasan kepada para duta besar tersebut.

“Prabowo Subianto diminta un-

tuk menyampaikan visi dan misinya sebagai pimpinan Partai Gerindra. Juga, diminta menjelaskan visi dan misi beliau sebagai calon presiden. Pertemuan ini bagus sekali, bagus sekali,” ucap Hashim.

Ketika ditanya apa yang diha-rapkan dari pertemuan ini, Hashim mengatakan bahwa dengan perte-muan ini negara-negara sahabat bisa mengerti dan mengenal visi dan misi Partai Gerindra. Selain itu juga mengenal sosok dan karakter serta visi dan misi Prabowo Subianto.

“Dalam pertemuan itu, ada per-tanyaan dari duta besar mengenai pelanggaran HaM, bagaimana ka-rier Prabowo Subianto sebagai mi-liter, dan karier politiknya. Tetapi dalam pertemuan itu lebih banyak dijelaskan mengenai visi dan misi agar para duta besar semakin men-gerti dan memahami,” kata adik Prabowo Subianto ini.

Memang, agenda utama dari kunjungan para duta besar ini ada-lah silaturahim sekaligus berdialog, terutama mengenai persiapan Partai Gerindra menghadapi Pemilu 2014, perkembangan ekonomi dan politik luar negeri Indonesia. Dalam perte-muan itu, Prabowo Subianto juga menjelaskan mengenai program aksi Partai Gerindra di bidang pertanian dan energi. Para duta besar sangat antusias mengikuti diskusi beragam topik, termasuk soal aSeaN, peru-bahan iklim, dan lain-lain.

Solusi Kesulitan Bangsa

Usai pertemuan, Ketua Dewan

Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto kepada pers mengatakan bahwa pertemuan dengan duta besar negara sahabat sudah sering dilakukan partai berlambang kepala Burung Garuda ini. Beberapa wak-tu lalu, pimpinan Partai Gerindra bertemu dengan sebelas duta besar negara-negara amerika Latin di Hambalang, Jawa Barat.

Dari mana datangnya inisiatif pertemuan dengan para duta besar itu? Prabowo menjawab, inisiatif pertemuan antara Partai Gerindra dan para duta besar datang dari dua belah pihak. “Inisiatif dari ke-dua belah pihak,” ujarnya. Menurut Prabowo, banyak permintaan dari duta besar negara-negara sahabat yang ingin bertemu dengan Partai Gerindra. Dari banyak permintaan itu, kemudian Partai Gerindra me-ngumpulkan para duta besar itu dan disatukan dalam pertemuan.

“Rupanya para duta besar nega-ra sahabat ingin mengetahui secara langsung dan lebih jauh bagaimana sikap Partai Gerindra, bagaimana program-program, dan bagaimana kebijakan-kebijakan Partai Gerin-dra ke depan. Kita jelaskan dalam tanya jawab yang berlangsung cu-kup lama, lebih dari dua jam,” kata Prabowo.

Dari antusiasme para duta besar itu, Prabowo menyebutkan bahwa para duta besar sudah memandang dan melihat Partai Gerindra sebagai sebuah partai yang serius dan me-miliki gagasan. “Kita partai serius. Kita partai yang mempunyai ga-gasan. Kita juga partai yang mem-

punyai program. Kita mempunyai strategi untuk bangsa Indonesia. Partai Gerindra merupakan solusi bagi kesulitan-kesulitan bangsa,” paparnya.

Selain masalah ekonomi dan ke-bijakan luar negeri, salah satu topik menarik dari pertemuan itu adalah Pemilu legislatif dan Pilpres 2014. “Mereka tanya tentang persiapan kita menghadapi Pemilu 2014 dan sebagainya karena Indonesia dianggap sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia,” ujar Prabowo.

Mengenai pemilu legislatif dan pilpres 2014, Prabowo mengatakan bahwa Partai Gerindra juga me-nginginkan demokrasi berjalan de-ngan baik dan berhasil di Indonesia. “Kita ingin demokrasi ini berhasil. Kita percaya pada demokrasi. Teta-pi kita ingin jangan sampai terlalu banyak terjadi penyelewengan de-mokrasi, korupsi, dan sebagainya. Itu yang tidak kita inginkan,” tegas mantan Pangkostrad ini.

Secara umum Prabowo menilai tanggapan dari para duta besar cu-kup positif atas penjelasan-penje-lasan yang disampaikan Partai Ge-rindra, dan sangat bersahabat.

Usai pertemuan dan diskusi yang berlangsung mulai pukul 11.00 hing-ga pukul 14.00 di lantai 2 Gedung DPP Partai Gerindra itu, Prabowo selanjutnya mengajak para duta be-sar untuk santap siang yang telah disiapkan di tenda besar di belakang gedung DPP. Di tempat ini, selain disuguhi makan siang, para tamu juga menikmati alunan musik. t

Para duta besar melihat Partai Gerindra sebagai

sebuah partai yang serius dan memiliki gagasan serta program. Partai

Gerindra mempunyai strategi dan menjadi solusi bagi kesulitan-

kesulitan yang dihadapi bangsa Indonesia.

oleh Budi Sucahyo

Page 7: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR27.pdfGema Gelora Rakyat Indonesia, lanjut Prabowo, sedang menunggu. Sejarah pun sedang menanti

: 07

Marie Alkatiri Bertamu ke DPP Gerindra

Partai Gerindra mendukung setiap

usaha untuk mempererat

persahabatan antara Indonesia dengan

negara tetangga maupun, termasuk

Timor Leste.

oleh aGuStaman

Pasangan Ridwan Kamil-oded M. Danial (RIDo) diusung Partai Gerindra memenang Pemilukada Wali Kota Bandung dengan angka cukup meyakinkan, di atas 40%.

oleh aGuStaman

foto muStafa Kemal

foto tRi SuSilo

edisi 27/TaHun iii/Juli 2013

BeRSaMaaN dengan kuman-dang suara adzan yang terdengar dari masjid di sebelah kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, masuklah dua mobil SUV berwarna hitam ke halaman kantor DPP di Jl. Harsono RM No. 54 Ragunan Pasar Minggu Jakarta Selatan, dan langsung berhenti di depan lobi. Dari dalam mobil, muncullah sosok yang namanya sangat terkenal bagi masyarakat Timor Leste khususnya dan masyarakat Indonesia umum-nya. Dia adalah Marie Bin amude alkatiri yang biasa dipanggil Marie alkatiri.

Dengan senyum khasnya, man-tan Perdana Menteri Timor Leste yang rambutnya sudah mulai di-penuhi uban ini menyambut hangat jabatan tangan dari Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Pra-bowo Subianto, Ketua Umum Par-tai Gerindra Suhardi, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, dan Sekjen Partai Gerindra ahmad Mu-zani.

Hari itu, Senin (10/6), pimpi-nan senior Partai Fretelin Timor

Leste itu menjadi tamu kehormatan Partai Gerindra diantar oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. amidan. Prabowo dan jajaran DPP Gerindra kemudian menga-jak Marie dan rombongan naik ke lantai tiga kantor DPP untuk me-lihat kegiatan para staf di sana. Tak lama di sana, lalu turun lagi ke lan-tai dua, memasuki ruangan kantor Ketua Dewan Pembina, dan di sini berlangsung pertemuan tertutup sembari makan siang yang sudah

disiapkan sebelumnya.Satu jam lebih berlalu, sekitar

pukul 13.35 WIB, Marie alkatiri dan rombongan pamit meninggal-kan kantor DPP Partai Gerindra, dan tamu ini diantar sampai di pin-tu mobil oleh Prabowo dan pimpin-an teras Gerindra lainnya.

“Ini sebuah kehormatan karena beliau (Marie alkatiri) mengunjun-gi markas kami. Kami saling tukar pengalaman dan ke depan mudah-mudahan saling tukar menukar

kunjungan,” papar Prabowo usai tamunya berlalu.

Mantan Komandan Kopassus yang pernah bertugas di Timor-Timur (sekarang Timor Leste) mengatakan, Gerindra mendukung setiap usaha untuk mempererat per-sahabatan antara Indonesia dengan negara tetangga maupun, termasuk Timor Leste. Prabowo menilai, kunjungan yang dilakukan Marie sangatlah baik dalam rangka mem-pererat hubungan persahabatan an-

tara Indonesia dan negara tetangga Timor Leste.

Sementara itu Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon menyampaikan bahwa pertemu-an itu adalah silaturahim dan per-kenalan. “apalagi dulu Prabowo cukup lama bertugas di Timor Ti-mur,” ucapnya.

Fadli mengatakan, pertemuan lanjutan antara kedua belah pihak sangat mungkin dilakukan untuk menjalin kerjasama sama, tidak ha-nya di bidang politik namun juga di bidang perekonomian. Partai Ge-rindra, katanya lagi, sangat terbuka untuk melakukan komunikasi po-litik dengan pihak manapun, baik dari dalam maupun luar negeri, se-perti duta besar atau para tokoh dari negara sahabat. “Ini saya kira untuk menjalin jaringan dan silaturahim. Jadi tidak masalah,” papar Fadli.

Menurut Fadli, Marie alkatiri tiba di Indonesia untuk menjadi tamu beberapa tokoh di Indonesia, dan Prabowo Subianto menjadi to-koh pertama yang dikunjunginya.

Marie Bin amude alkatiri yang lahir di Dili, 26 September 1949, adalah Perdana Menteri pertama se-telah Republik Demokratik Timor Leste mendeklarasikan kemerde-kaannya pada 20 Mei 2012 dengan kabinet Pemerintah Konstitusional Pertama. Ia adalah seorang politi-kus muslim keturunan arab-Yaman di negara yang mayoritas pendu-duknya beragama Katolik. t

MeSKI KPU belum mengumum-kan secara resmi, namun Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil-oded M Danial (RIDo) sudah dapat dipa-stikan terpilih menjadi pemimpin baru di Ibu Kota Jawa Barat ini. Dari hitungan cepat (quick count) beberapa lembaga survei dalam pe-milukada Wali Kota Bandung yang

digelar Minggu, 23 Juni 2013, pa-sangan ini bukan hanya menang satu putaran, tapi menang telak dengan angka sekitar 45%.

Pasangan ini awalnya maju se-bagai calon independen, namun kemudian dua partai besar di parle-men, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra, akhirnya berani mengambil pasangan ini un-

tuk maju sebagai calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Bandung dari jalur parpol. Selain didukung PKS dan Gerindra, keduanya juga didukung oleh 23 parpol non-parlemen.

Sampai tulisan ini diturunkan sebaga berita di tabloid Gema in-donesia raya – salah media Partai Gerindra -- belum sepatah katapun komentar dari pemenang (pasangan

RIDo), meski kami berulangkali minta komentarnya melalui sms atau pun telepon langsung. Untunglah kami memperoleh pernyataan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Par-tai Gerindra sehingga berita penting ini dapat kami turunkan.

“Kami dari Partai Gerindra se-bagai partai pengusung mengucap-kan selamat kepada Ridwan Kamil. Semoga menjadi pemimpin yang amanah bagi warga Bandung dan membawa perubahan,” kata Fadli Zon, Wakil Ketua Umum Gerin-dra.

Menurut Fadli, DPP Gerindra sejak awal memang menilai sosok alumnus ITB tersebut adalah priba-di yang punya integritas, jujur dan amanah. Secara pribadi, ia mengaku

mengenal Ridwan ketika menjadi fellow student di Singapura tahun 1980-an.

“Saya yakin Ridwan akan mem-bawa perubahan bagi Bandung ke arah yang kreatif, nyaman, aman dan manusiawi. Setelah ini kami berharap pasangan Ridwan Kamil-oded, dapat berkontribusi maksi-mal dalam membangun Kota Ban-dung. Selamat bagi warga Bandung yang telah menjalankan proses pe-milihan wali kota secara aman dan demokratis,” ucap Fadli.

Sementara itu, Ketua Umum Gerindra Suhardi juga mengu-capkan selamat kepada pasangan RIDo, disertai pesan agar jangan terlena dengan kemenangannya ter-sebut. “Saya bangga, karena kang emil (sapaan akrab Ridwan Kamil) bisa menunjukkan kepada rakyat, untuk membawa perubahan di Kota Bandung, dengan Bandung Juaranya,” ujar Suhardi di sela-sela pertemuan Prabowo Subianto den-gan 14 Dubes di DPP Gerindra, Kamis (27/6).

Suhardi mengharapkan agar Ridwan yang juga pemegang gelar master of urban design, College of enviromental Design, University of California, aS, tersebut jangan ter-lena dan segera merancang program yang digagas saat kampanye untuk membawa Bandung Juara.

“Segera melakukan gebrakan, setelah KPU menyatakan keme-nangan Ridwan Kamil sebagai wali kota terpilih sah, agar rakyat tidak kecewa,” begitu pesan Suhardi. t

ridwan Kamil Menang Karena Gerindra

PemiluKada Wali Kota BandunG

Prabowo Subianto bersama Ridwan Kamil

Page 8: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR27.pdfGema Gelora Rakyat Indonesia, lanjut Prabowo, sedang menunggu. Sejarah pun sedang menanti

08 : indonesiaedisi 27/TaHun iii/Juli 2013

PemBeKalan caleG aRtiS

Agar Mampu Menyampaikan Program Partai

Publik figur adalah profesi yang bakal mampu mendulang suara. Mereka berkumpul untuk menyamakan visi.

oleh iman fiRdauS

SeJUMLaH bakal calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Gerin-dra, khusus dari kalangan publik figur, berkumpul di Hotel Shangri –La, akhir Juni lalu. Mereka saling berbagi informasi dan pengetahu-an untuk menghadapi pemiu 2014 yang makin mendekat. acara yang digagas oleh Badan Komunikasi (Bakom) DPP Partai Gerindra ini menampilkan Wakil Ketua Bakom Hashim Djojohadikusumo, Wakil Ketua DPP Partai Gerindra Fadli Zon, dan sejumlah anggota Bakom dan DPP. acara yang baru perta-

ma diadakan ini berjalan dengan rileks, saling mengisi dan memberi semangat.

Dari deretan caleg yang hadir tampak Biem Benyamin, mantan anggota DPD periode 2004-2009, dan juga pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI berpa-sangan dengan Faisal Basri. Biem yang tak lain adalah anak seniman Betawi, almarhum Benyamin Sueb, ini mengaku tergerak ikut bergabung dengan Gerindra karena gagasan kebhinekaannya, yang menghargai budaya daerah. Kebetulan, Biem

adalah pemilik jaringan radio yang khusus menyiarkan budaya daerah. “Saya akan bertarung di daerah pe-milihan Jakarta II,” katanya.

Hadir pula Purnomo, si pelari cepat, yang pernah beberapa kali menyabet gelar pelari tercepat di beberapa kejuaraan olahraga tingkat asia dan dunia. Pada 1984 Purnomo tercatat masuk dalam 11 atlet pelari tercepat dunia, lalu pada 1987 naik menjadi jajaran ketujuh dunia. Pada pesta Sea Games, ia tiga kali meme-cahkan rekor. .“Saya kenal Prabowo sudah lama. Saya kini bergabung,

agar Gerindra bisa berlari cepat,” kata Purnomo memberi umpama untuk mengejar kemenangan dalam pemilu nanti. Selain Purnomo juga tercatat sebagai caleg Gerindra pe-tinju Pino Bahari.

Dari deretan artis ada Dery Dra-jat dan Iis Sugianto yang bernama lengkap Istiningdyah Sugianto. Sa-lah satu lagu yang membuat nama Iis melejit adalah “Jangan sakiti Hatinya” pada 1980-an. “Itu modal saya,” katanya. Iis bertekad dengan suara merdunya dia akan meraih suara untuk kemenangan Gerindra. Meski baru sekarang bergabung ke partai politik, namun tawaran berga bung dari berbagai partai su-dah berdatangan sejak lima tahun lalu. Tapi dia memilih Gerindra.

Menurut Fadli, acara ini untuk memberi pembekalan kepada para caleg, khususnya kalangan pesohor, agar memiliki visi dan pandangan yang sama. “Kalau nanti diundang atau diwawancara media, jangan sampai salah. apalagi dari kalangan artis, mereka akan jadi perhatian,” kata Fadli. Sebab, keliru saja mem-berikan pernyataan di media maka lawan politik akan menyerangnya.

Sementara Hashim berperan agar para caleg memahami se-mangat Partai Gerindra yang me-miliki enam modal, sesuai nomor urut Partai Gerindra, yaitu ideologi Pancasila, manifesto dan enam pro-gram aksi, calon presiden yang kuat, infrastruktur yang kokoh dari pusat hingga ranting, memiliki waktu yang cukup untuk konsolidasi dan momentum politik yang tepat.

“Jangan lupa kita punya pro-gram ekonomi kerakyatan. Ini bu-kan ekonomi Prabowo, tapi sudah ada sejak negara ini didirikan oleh para pendiri bangsa. Sebagai caleg, kita harus jelaskan ini kepada ra-kyat,” katanya. Karena itu semua program Gerindra, seperti akan memberikan kredit ke masyarakat miskin, memberdayakan masyara-kat, serta akan membangun 500 rumah sakit di seluruh kabupaten/kota, harus terus didengungkan.

acara ini tidak akan berlang-sung hanya satu kali, namun akan terus bergulir sehingga para caleg akan benar-benar mampu mengo-munikasikan program Gerindra ini kepada masyarakat. t

Nobar Film “Sang Kiai”Di tengah berbagai kesibukannya, Ketua Dewan

Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menyempatkan nonton bareng (nobar) film sejarah

perjuangan bangsa “Sang Kiai”.

oleh aGuStaman

Prabowo: “Setiap warga negara indonesia Harus nonton Film ini”

TaK seperti biasanya, Jumat sore itu (14/6), studio 5 bioskop Me-tropole di kawasan Menteng, Ja-karta Pusat, kedatangan penonton istimewa: Prabowo Subianto. Sore itu, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang ditemani jajaran pe-ngurus DPP Partai Gerindra seper-ti Wakil Ketua Umum Fadli Zon, Sekjen ahmad Muzani, Ketua DPP Gerindra M. asrian Mirza, serta to-koh-tokoh nasional seperti mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly asshidiqqie, Ketua MUI KH ami-dan, Bambang Soelastomo (putra Bung Tomo, dan pemeran utama film tersebut Ikranegara dan Chri-stine Hakim, terlihat antusias me-nyaksikan film “Sang Kiai”.

Film garapan sutradara Rako Prijanto ini mengisahkan tentang perjalanan hidup dan kontribusi

pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratussyeikh KH Hasyim asy’ari, dalam mewujudkan dan mene gakkan Negara Kesatuan Re-publik Indonesia (NKRI). Film ini juga bercerita tentang tokoh kun-ci di balik peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.

Sambil menunggu film itu di-putar, kepada para wartawan Prabo-wo mengaku terkesan dengan film perjuangan tersebut, khususnya perjuangan kyai besar NU KH Ha-syim asy’ari dalam menentang pen-jajahan. “Beliau tokoh besar dalam sejarah bangsa kita, sehingga saya ingin melihat film sejarah ini. Saya dengar film ini heroik. Saya ingin li-hat,” papar Prabowo yang mengaku, niat melihat film ini bukan ingin merebut simpati kaum Nahdliyin.

“Saya sudah dekat dengan war-

ga NU. Gimana itu? Saya ingin melihat karena film ini bagus, dari segi seni, sejarah, sinematografinya. Mudah-mudahan, bukan saya ingin mendekati (NU). Saya sudah merasa dekat kok (dengan NU),” sambung

keponakan Soebianto Djojohadiku-sumo, pahlawan nasional yang gu-gur di pertempuran Lengkong ini.

Tak terasa dua jam lebih film itu diputar. Seusai pertunjukan, lagi-lagi mantan Komandan Jenderal

Kopassus ini berkomentar: “Terha-ru saya. Filmnya bagus, heroik, dan produksinya bagus. Saya kira, setiap warga negara Indonesia harus non-ton (film ini).” t

foto muStafa Kemal

foto andi nuR hamdi

Page 9: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR27.pdfGema Gelora Rakyat Indonesia, lanjut Prabowo, sedang menunggu. Sejarah pun sedang menanti

wawancara : 09

foto muStafa Kemal

Fary Djemy Francis

Kenaikan BBM Menambah Jumlah Orang Miskin

edisi 27/TaHun iii/Juli 2013

IR. FaRY DJeMY FRaNCIS M, Ma., (45) adalah satu dari sedikit kader terbaik Partai Gerindra dari wilayah Indonesia bagian Timur. Kiprahnya yang cukup mendapat kepercayaan dari konstituennya sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014 dari dapil NTT II meliputi Timor, Sumbawa, Rote, Subu, dan Semau tak lepas dari kinerja masa lalu, masa sebelum terjun di kancah politik.

Jauh sebelum menjadi anggota DPR, Fary adalah penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Dan, itu membuat dia sangat peka terhadap berbagai persoalan riil rakyat kecil. Selama 15 tahun Fary menjadi fasilitator masyarakat. Bersama tokoh-tokoh kawasan timur Indonesia, ia mendirikan dan membina lembaga BaKTI, sebuah lembaga pengetahuan.

Jadi, dalam gerak langkahnya, Fary tak hanya bicara tapi juga melakukan aksi nyata dalam mengedukasi dan mengadvokasi masyarakat, terutama dalam hal pertanian. Fary memiliki sejumlah usaha yang mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi para pencari kerja.

Karena itu, ketika menjadi anggota DPR, Fary tak pernah jauh dari rakyat. Saat melakukan kunjungan kerja ke dapilnya, Fary lebih memilih bermalam di rumah-rumah warga daripada menginap di hotel. Momen seperti itu digunakan untuk menggali dan menyerap persoalan pokok dihadapi masyarakat, termasuk turut merasakan dan menjadi bagian dari masyarakat.

Lantas apa pendapatnya seputar kebijakan pembiayaan yang selama ini dilakukan pemerintah, termasuk pandangan dan kritiknya terkait aPBN. Untuk itu, awal Juni silam wartawan Gema indonesia raya mewawancarai Fary Djemy di ruang kerjanya, Gedung Nusantara I lantai 17 Kompleks MPR/DPR/DPD Senayan, Jakarta. Petikannya:

Sejak keberadaan Fraksi Gerindra di DPr, sudah 4 APBN yang dibahas dan satu APBN lagi segera menyusul. Apa kritik dan saran Bapak terhadap APBN terse-but?

Kita, Fraksi Partai Gerindra memiliki acuan dalam melihat dan melakukan pembahasan aPBN. Paling tidak ada empat isu besar yang substantif untuk kita dorong dalam penyusunan aPBN 2014. Keempat isu itu adalah: Pertama, soal asumsi-asumsi makro ekonomi 2014 yang telah disampaikan pemerintah. antara lain, pertumbuhan ekonomi makro sebesar 6,4% - 6,9%, kemudian inflasi diperkirakan pada kisaran 4,5 plus minus 1%. angka-angka tersebut akan jadi lebih bermakna jika dikorelasikan ke dalam pengalokasian anggaran yang tergambarkan dalam postur RaPBN 2014, yang nantinya mengacu pada pro growth, pro poor, pro job dan pro environment.

Karena itu kita minta pemerintah untuk mencantumkan indikator-indokator pembangunan untuk sektor rakyat itu. Yaitu dengan memasukkan indeks penyerapan tenaga kerja. Dimana setiap 1% pertumbuhan ekonomi harus mampu menciptakan sekurang-kurangnya 600 ribu lapangan kerja baru. Dan indeks penurunan kemiskinan, di mana setiap 1% pertumbuhan ekonomi harus mampu mengurangi angka kemiskinan minimal 600 ribu.

artinya, kami ingin mengajak kepada semua kelompok, jangan hanya berdiskusi, dan berdebat soal asumsi-asumsi pertumbuhan tetapi tidak menghasilkan berapa persen penurunan jumlah orang miskin dan be-rapa persen jumlah penurunan penduduk menganggur, atau berapa persen tenaga kerja yang terserap, itu lebih utama. Jadi asumsi-asumsi makro itu harus mengacu pada indikator itu, sehingga masyarakat sejahtera dan masyarakat bisa bekerja. Masyarakat bisa makan dan bisa kerja itu yang jadi acuan kita.

Selanjutnya?Kedua, optimalisasi pendapatan negara.

Dalam hitungan kita, mestinya usaha peningkatan tax ratio harus bisa dioptimalkan secara berkelanjutan sesuai dengan pertumbuhan GDP. Di negara kita masih sekitar 15% tax ratio, sedangkan di negara-negara yang sudah maju tax ratio-nya sudah di atas 15%. Dalam hitungan kita tax ratio kita sesungguhnya bisa mencapai 16%. Dengan begitu kita akan mendapatkan cash money itu cukup besar dari GDP.

Ketiga, yang menjadi perhatian kita adalah menyangkut kebijakan pembiayaan. Khususnya berkaitan dengan utang pemerintah yang saat ini sudah mencapai Rp 2000 triliun. Pada kondisi itu pemerintah diprediksi sulit menyelesaikan hutang. Selain

ternyata 60 sampai 70% APBN selalu ha-bis untuk belanja rutin, komentar Bapak?

Itulah yang selalu kita ingatkan dan berikan catatan kepada pemerintah, harusnya aPBN itu lebih berpihak pada kepentingan rakyat. Nyatanya, pada aPBN 2011 dari Rp 1.400 trilun, anggaran pro masyarakat hanya Rp 63 triliun atau 4,4% saja. Begitu juga dengan proyek penciptaan lapangan kerja baru, dalam lima tahun terakhir di bawah rata-rata. Untuk Kementerian Pertanian misalnya, di aPBN 2012 mendapat Rp17,8 triliun. Dibandingkan 2011 sebesar Rp 16,7 triliun, ada kenaikan Rp 0,6 triliun, namun total anggaran itu hanya 1,3%. Ini menjadi perhatian kita semua.

anggaran kita sepuluh tahun terakhir (1999 -2009) mengalami kenaikan lima kali lipat. Pada 1999 aPBN kita hanya Rp 250 triliun, meningkat menjadi Rp 1037 pada 2009. Namun, capaian penurunan kemiskinan selama sepuluh tahun itu hanya 15 juta. angka itu berasal dari 47 juta jiwa pada 1999 menjadi 32 juta jiwa pada 2009. Keberhasilan tersebut sesungguhnya bukan satu prestasi yang membanggakan.

Menyangkut APBN-P yang baru disahkan, apa yang perlu dicermati?

Yang pasti pemerintah sudah berketetapan hati untuk menaikkan harga BBM, dengan alasan karena memberatkan aPBN. Tapi, dalam anggaran pemerintah kenaikan harga BBM ternyata diikuti kenaikan angka subsidi dan itu sangat aneh. artinya kebijakan ini sangat membebani masyarakat dan struktur anggaran negara. Logikanya, kalau BBM naik maka subsidi berkurang, tapi nyatanya itu tidak terjadi.

Selain itu, kita juga mencermati kenaikan BBM terhadap peluang naiknya inflasi. Pada 2013 sebelum kenaikan inflasi kita mencapai 4,5 plus minus 1%, sekarang pemerintah minta 7,2%. Dengan angka sebesar itu, pertanyaannya adalah berapa besar dampaknya terhadap peningkatan jumlah orang miskin.

Menurut perhitungan kita, kalau tidak bekerja keras, kalau tidak dikendalikan dengan sungguh-sungguh, maka kenaikan BBM akan menciptakan jumlah orang miskin baru kurang lebih 4-5 juta jiwa. t

Nama : Ir. Fary Djemy Francis, M.MaTempat/Tg lahir : Watampone, Sulawesi Selatan, 7 Februari 1968Nama istri : Yoza o JohanesJabatan : anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra

PeNDIDIKaN – Sarjana Sosial ekonomi Pertanian Universitas Timor Leste, Dili, 1989– Program Master Management agribisnis di Institut Pertanian Bogor,

1996– Peace and Resolution Conflict Program ohio University di USa, 2003– Watersheed Management for Community Development di Sommed Institute andra Pradesh, India, 2004. – Program Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia di tahun 2009

KaRIR– anggota DPR RI Komisi V (2009 - 2014)– Direktur LS Mincrease (2003)– Direktur INCReaSe In House Consultant

itu, utang tersebut tidak disebut utang dalam aPBN, tetapi sebagai pemasukan pembangunan dalam negeri. Sehingga utang-utang baru dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Cara ini jelas merupakan kesalahan besar pemerintah yang terus dibiarkan dan pada akhirnya mengorbankan kepentingan rakyat.

Dan, keempat, menyangkut subsidi. Dalam konstruksi Pasal 33 UUD NRI Tahun 1945, subsidi adalah hak rakyat kurang mampu. Untuk itu pemberian subsidi, baik energi maupun non-energi, merupakan tugas negara sehingga kurang tepat kalau kebijakan subsidi hanya dijadikan komoditas politik.

Setiap tahun DPr selalu membahas APBN-P, sepertinya pemerintah tidak me-miliki perencanaan yang jelas, sehingga selalu harus ada APBN-P?

aPBN-P itu dimungkinkan apabila mengikuti perkembangan, baik itu menyangkut pertumbuhan ekonomi, asumsi makro, inflasi, suku bunga, perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar, itu kalau trennya tidak sesuai dengan pembahasan aPBN murni. Dan, trend-nya itu bila naik atau turun maka harus dilakukan pembahasan lagi oleh pemerintah dan DPR untuk bisa memperbaiki struktur anggaran kita.

Kalau asumsi-asumsi jangka pendek saja selalu meleset (terbukti ada APBN-P) apa-lagi asumsi-asumsi jangka panjangnya?

Memang sih kami mengharapkan dengan pembahasan RaPBN murni yang ketat, dinamis, diharapkan prediksinya tidak menyimpang terlalu jauh. adanya aPBN-P sesungguhnya kita bisa katakan bahwa hitung-hitungan dan analisa pemerintah menyimpang. Dan kalau itu menyimpang dari faktor-faktor yang ada maka terpaksa dilakukan perubahan. Meskipun sesungguhnya tidak harus selalu, apalagi bila kondisi ekonomi kita sudah semakin kuat.

biod

aTa

Page 10: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR27.pdfGema Gelora Rakyat Indonesia, lanjut Prabowo, sedang menunggu. Sejarah pun sedang menanti

10 : Gema daeraHedisi 27/TaHun iii/Juli 2013

foto

do

K. d

Pc

Ko

ta B

eK

aS

i

dPc Kota BeKaSi

Silaturrahim Jelang ramadanPaSCa penyampaian Daftar Calon Sementa-ra (DCS) ke KPU, banyak kader dan simpati-san partai terdiam, tak terkecuali kader Partai Gerindra. Mereka memilih berdiam diri dan menunggu Daftar Calon Tetap (DCT) yang akan disampaikan KPU beberapa waktu akan datang, baru kemudian melakukan aksi-aksi nyata, termasuk berkampanye.

Namun, pemikiran seperti itu ternyata ti-dak berlaku bagi massa dan pengurus Partai Gerindra Cabang Kota Bekasi. Mes ki DCT belum keluar, DPC Gerindra Kota Bekasi tetap menggelar berbagai acara. Pada Rabu (26/6) misalnya, bersama Pradi Suprianta, ca-leg DPR RI Partai Gerindra, DPC Gerindra Kota Bekasi menggelar acara peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SaW.

acara Isra Mi’raj itu berlangsung di ke-diaman Ketua DPC Kota Bekasi Ibnu Hajar Tanjung yang juga ketua IKKP ( Ikatan Ke-luarga Kabupaten Pasaman), Jl. Pengasinan Tengah No. 2 RT 2 Rw 27 Kelurahan Pen-gasinan, Kecamatan Rawa Lumbu, Kota Be-kasi. Dihadiri sekitar 500 jamaah, baik dari kala ngan masyarakat sekitar maupun pengu-rus organisasi sayap. Sementara yang bertin-

dak selalu penceramah adalah Ustad anwar dan Ustad Muntasil.

Masih di kediaman Ibnu Hajar Tanjung, Kamis (27/6), DPC Kota Bekasi menggelar Tasyakuran dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. acara yang dihadiri oleh pe-ngurus DPC Gerindra Kota Bekasi, tokoh agama, serta tokoh masyarakat itu digelar dalam dua sesi. Sesi pertama, dimulai pu-kul 18.30 sampai 20.30, diikuti 200 kaum perempuan. Selanjutnya, pada pukul 20.30 - 22.30 WIB acara diikuti kaum pria dilanjut-kan makan malam.

Pada kesempatan itu, Ibnu Hajar Tanjung meminta restu kepada seluruh hadirin, karena akan maju sebagai caleg DPRD melalui dapil Kota Bekasi II, meliputi Rawa Lumbu, Mus-tikajaya, dan Bantar Gebang.

“acara itu sekaligus dimanfaatkan untuk mendekatkan Gerindra kepada masyarakat. Selain menyosialisasikan perubahan yang di-ingini Gerindra bersama Prabowo Subianto. Beliau (Prabowo-red) adalah tokoh nasional yang tegas, berani, dan jujur,” kata Ibnu Ha-jar. t mBo

dPc GeRindRa dePoK

Panggung Betawi Ngumpul

dPd SulaWeSi tenGah

Momentum Merebut KekuasaanSaTU tahun jelang Pemilu 2014, pengurus dan simpatisan Partai Gerindra di semua tingkatan kepengurusan makin serius melakukan pembenahan dan persiapan. Salah satunya sepeserti yang dilakukan oleh DPD Partai Gerindra Sulawesi Tengah. Menghadapi pelaksanaan pemilu yang makin dekat ini DPD Sulawesi Tengah mengadakan Rapat Kordinasi Daerah (Ra-korda) Bapilu dan orientasi caleg Partai Gerindra se-Sulawesi Tengah.

orientasi caleg tersebut digelar di Gedung Lembaga Pen-jamin Mutu Pendidikan (LPNP), Jl. Sutomo Palu, Sulawasi Tengah, pada 27-30 Juni. acara ini diikuti 400 peserta yang terdiri dari: 335 caleg berasal dari 10 kabupaten dan 1 kota; 45 caleg provinsi; 6 caleg DPR RI; dan selebihnya adalah un-sur pengurus partai dan anggota Bapilu yang tidak tercantum sebagai caleg.

Ketua Bappilu arena J. Parampasi yang juga Wakil Ketua Bidang Hukum dan Politik DPD Partai Gerindra Sulteng mengatakan, Partai Gerindra menempatkan pemilu 2014 se-bagai momentum sangat penting, baik untuk Partai Gerindra maupun perkembangan bangsa Indonesia. Karena pemilu 2014 merupakan sarana yang sah untuk merebut kepemim-pinan nasional.

Menurut arena J. Parampasi, Partai Gerindra memandang bahwa kekuasaan politik yang terkandung dalam kepemimpi-nan dan pemerintahan merupakan alat yang dibutuhkan bagi partai untuk mewujudkan gagasan-gagasan politik kerakyatan. “Karena itu, pemilu 2014 menjadi pemilu yang sangat penting bagi Gerindra,” katanya.

Pada pemilu 2014 nanti Gerindra meng inginkan kemen-angan, seperti juga keinginan rakyat. Untuk mewujudkan ke-menangan itu, ungkap arena J. Parampasi, setiap bagian partai

harus merapatkan barisan, menetapkan tujuan dan merumus-kan cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Sementara Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng Drs. H. Longki Djanggola, M.Si., dalam sambutannya, antara lain mengatakan, pemilu 2014 merupakan momentum penting yang sangat menentukan posisi Gerindra dan bangsa Indone-sia di masa datang.

Sebagai kader, kata Longki, kita meyakini bahwa kepe-mimpinan Prabowo Subianto merupakan kepemimpinan yang akan mampu membawa Indonesia ke masa keemasan. Sua-tu periode kepemimpinan yang bakal menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih maju, lebih kuat, lebih adil, lebih bermartabat, aman, dan sejahtera.

“Pemilu 2014 adalah momentum terbaik yang kita punya untuk mewujudkan cita-cita itu. Juga momentum terbaik untuk merebut kepemimpinan nasional secara konstitusional melalui pemilihan umum, sebagaimana tujuan dan misi partai Gerindra”, kata Longki disambut tepuk peserta.

Dalam kesempatan tersebut, Longki juga mengingatkan, Gerindra menetapkan target perolehan kursi sebesar 30% di semua tingkatan. Target itu ditetapkan dengan menga cu pada persyaratan pencalonan Presiden. Diharapkan cita-cita terse-but dapat tercapai hingga ke setiap daerah untuk menyiapkan kepemimpinan yang linear dari pusat, provinsi hingga kabu-paten kota.

“Jadi, kalau kita ingin memastikan Ketua Dewan Pem-bina kita mencalonkan diri dalam pilpres, maka kita me-sti mengambil bagian dalam mencapai target itu. Salah satu caranya, dengan mendudukkan wakil seba nyak mungkin di DPR. Ini bukan target mudah, tapi juga tidak mustahil,” tandas Longki. t mBo

dePaRtemen PeRBaiKan linGKunGan hiduP dPP GeRindRa

Lomba Karya tulis Lingkungan Hidup

foto

do

K. d

eP

t. P

eR

Ba

iKa

n l

h d

PP

Ge

Rin

dR

a

SeTeLaH melalui babak penyaringan yang panjang, ketat, dan melelahkan, yang dila-kukan sejak November 2012, seratus karya ilmiah yang turut serta dalam Lomba Karya Ilmiah aplikatif Lingkungan Hidup Departe-men Perbaikan Lingkungan Hidup DPP Par-tai Gerindra kini telah tersaring menjadi 42 karya. Seluruh karya ini nantinya akan diuji sehingga menghasilkan satu pemenang dari tiga kriteria lomba yaitu: tingkat SLTa, ma-hasiswa, dan umum.

Rencananya, para pemenang baru akan diumumkan pada 2014 atau setelah berlang-sungnya pemilihan legislatif (pileg). Waskita Rini, Kepala Departemen Perbaikan Lingku-ngan Hidup DPP Partai Gerindra yang juga ketua panitia lomba menjelaskan, pihaknya memang membutuhkan waktu yang panjang untuk melakukan penilaian. Dan, ini sekali-gus untuk menuruti nasihat DPP Gerindra agar tidak melaksanakan kegiatan sebelum pileg berlangsung.

Hampir seluruh karya yang turut serta dalam lomba itu, menurut Waskita Rini, me-rupakan karya-karya pilihan. Dan itu menun-jukkan betapa manusia Indonesia memiliki kualitas yang patut dibanggakan. Bahkan ada satu karya yang telah mendapat penghargaan dari negara lain, dan itu terjadi dalam per-jalanannya mengikuti lomba ini. Karya yang dimaksud adalah milik Djadjusman Hadi, S.Sos., M.aB., berjudul ‘Free Water Flow, Pemanfaatan energi air Pedesaan Melalui Pengembangan Desain Kincir air Kaki angsa untuk Mengekstrakkan energi.’

Waskita berharap, kelak setelah didapat karya-karya yang dinyatakan sebagai pe-menang bisa diproduksi dan diaplikasikan ditengah masyarakat. “Namanya juga Lom-ba Karya Ilmiah aplikatif, mudah-mudahan hasilnya bisa diterapkan di tengah masya-rakat. apalagi, karya-karya itu memang sangat membanggakan,” kata Waskita penuh harap. t mBo

KHaWaTIR dengan nasib seni budaya Betawi yang semakin tergusur, anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra dari dapil Depok dan Bekasi, Ir. H. Nuroji beserta DPC Gerindra Depok menggelar pertunjukan Seni Budaya Betawi bertajuk: “Panggung Betawi Ngumpul.” acara tersebut dihelat april silam, bertempat di halaman rumah makan Betawi Ngoempoel, Jl. Raya Tanah Baru, Kelurahan Tanah Batu, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat.

Panggung Betawi Ngumpul itu berlangsung dari pukul 12.00 hingga 24.00 WIB. Selama berlangsungnya acara itu lalu lintas di daerah itu padat merayap. Kondisi ini disebabkan oleh hilir mudiknya pengunjung yang tidak pernah berhenti, terlebih saat malam mulai larut. Menariknya, para peserta acara ini hampir seluruhnya mengenakan baju khas Betawi.

Pada acara yang mengetengahkan tema: ‘Melalui Pagelaran Seni Tradisional Mari Kita Tumbuhkembangkan Kembali Seni dan Budaya Betawi Depok,” ini berbagai seni budaya masyarakat asli Jakarta ditampilkan. Khususnya seni budaya yang berada di wilayah Depok, Jawa Barat, seperti: Gendang Pencak, Gambang Keromong, dan Lenong Betawi.

Beberapa seniman kondang Betawi juga ikut meramaikan acara tersebut. Mereka itu antara lain: H. Malih Tong Tong, H. Nirin Kumpul, Ucup Samin (si entong), Madhin dan Katong, serta grup Gong Sibolong. Tak ketinggalan padepokan silat Beksi Tradisional H. abdullah dan Giri Gombel Pasir Putih Pengasinan. t mBo

Page 11: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR27.pdfGema Gelora Rakyat Indonesia, lanjut Prabowo, sedang menunggu. Sejarah pun sedang menanti

: 11edisi 27/TaHun iii/Juli 2013

foto

do

K. P

d t

ida

R J

aWa

te

nG

ah

Pd tidaR JaWa tenGah

Pendampingan terhadap Pasien Pengidap tumor

Ketua Dewan Pembina Prabowo SubiantoDan Keluarga beSar Partai gerinDra

MengucaPKan SeLaMat MenjaLanKan iBadaH PuaSa raMadHan 1434 H

www.partaigerindra.or.id www.facebook.com/gerindra @Gerindra

Jl. Harsono RM No. 54 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12160 Telp +6221 789 2377, 780 1396, Fax +6221 781 9712

dPd GeRindRa dKi JaKaRta

Posko Pemenangan Gerindra

KeTeRLIBaTaN PD Tunas Indonesia Raya (Tidar) Jawa Tengah melakukan pendampingan terhadap masyarakat kurang mampu terus berlanjut. Sebelumnya, PD Tidar Jateng telah melakukan pendampingan terhadap bocah penderita kelainan hati (atrresia Billier). Kini mereka kembali mendampingi bocah penderita tumor mata, Galih Pradana (2,8). Bocah ini merupakan anak dari pasangan Darlan (42) dan Sakirah (44), warga RT 03/RW 07 Desa Plajan, Kecamatan Pakis aji, Jepara, Jawa Tengah.

Penyakit tumor di mata kiri Galih terlihat semakin membesar, bahkan sampai menonjol keluar, seukuran genggaman tangan orang dewasa. Bocah itu terus menangis tak tahan dengan penderitaan yang diakibatkan penyakitnya. Sementara pihak keluarga tak

bisa berbuat banyak karena keterbatasan ekonomi. Dengan didampingi PD Tidar Jateng, kini bocah tersebut mulai dirawat di RS Kariadi Semarang, setelah sebelumnya ditangani RS dr. Rehatta Kelet Jepara. Hingga awal Juli lalu, Galih sudah menjalani kemoterapi sebanyak tiga kali. Rencana bocah ini akan menjalani empat kali kemoterapi sebelum menjalani operasi.

Menurut Ketua Umum PD Tidar Jawa Tengah Ulul aufa, pihaknya sangat peduli dengan bocah malang tersebut. Pihaknya terketuk membantu Galih setelah membaca salah satu koran pada Sabtu (18/5). Ketika itu diberitakan ada anak kecil yang terkena tumor mata. Saat itu juga dia langsung menghubu ngi orang tua anak tersebut dan mendatangi rumahnya. Sebagai

bentuk kepeduliannya, Ulul pun membawa anak tersebut ke rumah sakit.

“Kami membawa Galih Pradana ke rumah sakit dr Rehatta Kelet Jepara. Medan yang ditempuh cukup sulit, hujan deras sempat mengguyur sehingga jalanan licin,” cerita Ulul. Ia berharap RS Kariadi bisa menangani korban secepatnya, sesuai prosedur. Pasien ini, menurut Ulul, butuh perhatian khusus, karena dia menderita tumor mata yang berbahaya.

“Kami akan tetap kawal Galih sampai dia sembuh, bagaimanapun caranya akan kami tempuh. Kami juga berharap agar RS Kariadi bisa lebih memerhatikan Galih, karena bocah ini benar-benar butuh perhatian dan pena-nganan khusus,” tambah Ulul. t mBo

PeNINGKaTaN suhu politik mendekati pemilu 2014 semakin terasa. Kasak kusuk para caleg, baik dalam satu partai, ataupun dengan partai lain makin nyaring terdengar. Intrik dan aksi saling sikut kerap kali juga turut mewarnai upaya para caleg menghimpun dukungan. Husni Thamrin, Sekretaris DPD Partai Gerindra DKI Jakarta sekaligus caleg DPRD dapil DKI Jakarta IV merasakan hal itu.

Nah, untuk menuju pemilu 2014, Thamrin bersaman masyarakat berupaya mendirikan Posko Pemenangan Gerindra. Pembuatan posko ini, antara lain memiliki tujuan mengenalkan dan lebih mendekatkan Gerindra kepada masyarakat.

Hingga kini, Thamrin berhasil mendirikan lima dari 20 posko yang direncanakan berdiri di 20 desa. Kelima posko itu berada di Buaran, Pulau Jahe, Pulau Gadung, Cakung dan Pisangan. Ia berharap, akhir 2013 ini seluruh posko yang direncanakan benar-benar terealisir.

Rupanya, upaya Thamrin membangun jaringan itu tak selamanya berjalan mulus. Di beberapa tempat rencana pembuatan posko mengalami penundaan, lantaran bersitegang dengan caleg lain. ada juga beberapa posko yang telah berdiri kemudian menjadi rebutan.

Menanggapi kondisi tersebut, Thamrin tak ambil pusing. Ia yakin semua yang dijalani manusia tak luput dari rencana besar allah SWT. Karena itu, Thamrin tidak ingin bersitegang dengan siapapun. Ia masih akan meneruskan upayanya mendirikan Posko Pemenangan Gerindra sekaligus membentuk Paguyuban Husni Thamrin (HT).

“Upaya ini sebenarnya dilakukan untuk memberi peringatan kepada para pesaing agar mengetahui bahwa daerah tersebut merupakan wilayah Partai Gerindra. Jadi, siapapun yang ingin masuk hendaklah mengerti tanda-tanda yang terpasang”, kata Thamrin. t mBo

Page 12: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR27.pdfGema Gelora Rakyat Indonesia, lanjut Prabowo, sedang menunggu. Sejarah pun sedang menanti

Bermula dari penjaja sayur keliling, kini

Waryuti terkenal sebagai pengusaha

lontong, ketupat dan tempe di Kampung Kedaung, Ciputat.

omsetnya puluhan juta rupiah per bulan.

oleh aGuStaman

12 : ekonomi kerakyaTan

SaMBIL duduk berselonjor di de-pan rumahnya atau tempat kerja-nya, Waryuti (56) masih tampak ge-sit membuat pembungkus lontong dari daun pisang batu. Daun pisang yang sudah diiris sesuai dengan ukuran yang diharapkan dibentuk menjadi tabung daun dengan ban-tuan seruas bambu bulat berdiame-ter 4 cm dan panjangnya 30 cm.

“anak-anak susah kalau disuruh bikin bungkusan ini. Terpaksa saya sendiri yang bikin, ntar anak-anak itu yang masukin beras ke bungku-san ini, setelah itu dimasukkan ke dandang, direbus,” tutur Waryuti, perajin lontong – sejenis makanan dari bahan dasar beras. Selain lon-

tong, Waryuti yang bertempat ting-gal di Kampung Kedaung RT 04/RW 04 Ciputat, Kota Tangerang Selatan, ini juga memproduksi jenis makanan lain, ketupat dan tempe.

Kepada Gema indonesia raya yang menyambangi tempat kerja-nya belum lama ini, ibu tiga anak ini menceritakan bahwa setiap hari ia melakukan pekerjaan membuat lontong dan ketupat ini mulai pukul 09.00 sampai pukul 17.00 WIB. Dalam membuat lontong dan tempe, Waryuti dibantu oleh lima kar yawannya. Dalam satu hari, untuk lontong dan ketupat, bisa menghabiskan satu kwintal beras. Sementara sang suami, Rasmian,

juga tampak tak kalah sibuknya. Pria berusia 60 tahun itu kebagian tugas membuat tempe.

Sore menjelang maghrib, semua lontong, ketupat, dan tempe yang sudah jadi dibawa terlebih dulu oleh karyawannya ke pasar Cimanggis, Ciputat. Waryuti akan menyusul ke pasar itu sekitar pukul 02.00 (dini hari), karena saat itulah transaksi di pasar tradisional tersebut mulai ramai, bersamaan dengan turunnya aneka sayuran dari Pasar Induk.

Di pasar, produk makanan buatan pasangan suami-istri War-yuti-Rasmian ini sudah ditunggu para pelanggannya. Pelanggan lon-tong dan ketupat biasanya para pen-jaja makanan, mulai dari pedagang gado-gado, penjual ketoprak, wa-rung soto, warteg, sampai resto. ada juga pembeli eceran atau dadakan, ada yang untuk dijual kembali, un-tuk dikonsumsi sendiri atau untuk hajatan. Bukan hanya membeli di pasar, tidak sedikit pelanggan yang mengambil langsung pesanannya ke rumah Waryuti.

Lontong dan ketupat oleh War-yuti dibanderol Rp 1.000 per buah. Sampai di konsumen akhir, setelah melalui pedagang eceran, harganya bisa mencapai Rp 2.500 per buah. Begitu tempe, yang dipasarkan di pasar Cimanggis dijual dengan harga berkisar Rp 1.500 hingga Rp 5.000/cetakan. Harga itu tergan-tung ukuran cetakannya. “Tapi, khusus untuk tempe ini, saya juga punya pelanggan tetap yang luma-yan gede. Yaitu, dua supermarket aneka Buana di Cirendeu (Tangsel) dan Pondok Labu (Jakarta),” papar perempuan asal sebuah desa di Ka-bupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Dari semua produknya itu omset-

nya mencapai Rp 40 juta sebulan.

Koperasi tempe-tahu

Menghuni kampung padat penduduk di Kedaung sejak tahun 90-an, Waryuti bercerita semula dia adalah seorang penjaja sayuran ke-liling di kawasan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Namun pada 1994, nenek dari seorang cucu ini memutuskan bekerja di rumah saja, membuat lontong dan ketupat. Waktu itu dia melihat ada peluang yang besar untuk usaha tersebut, karena pembuat lontong dan ke-tupat untuk memenuhi kebutuhan penjual gado-gado dan ketoprak belum banyak. Sementara suaminya menekuni pembuatan tempe dan tahu.

Berkat kejujuran, keuletan dan kegigihan Waryuti dan keluarga, usaha mereka perlahan membuah-kan hasil yang lumayan. Bahkan be-lakangan, usaha tempe yang diteku-ni Rasmian, suaminya, diikuti oleh para tetangganya, yang kebetulan, kebanyakan berasal dari Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, sama se-perti mereka berdua.

“orang-orang di Kedaung sih, mengenal kampung ini sebagai kampung tempe-tahu. Tapi kalau yang membuat lontong dan ketu-pat, cuma saya dan seorang tetangga lagi, Bu Rodiah,” ujar Waryuti yang kini sudah memiliki banyak rumah kontrakan di sekitar rumahnya, se-lain dua buah mobil, dan bebera-pa motor, serta tanah di kampung halamannya yang semua hasil dari usaha tersebut.

Menurut seorang pengurus RT setempat, Yahno, usaha yang dikembangkan suami istri Rasmi-

an-Waryuti menjadi teladan buat tetangga sekitarnya. “Bu Waryuti dan Pak Rasmian itu pokoknya top, apalagi tempe buatannya, terkenal enak. Buktinya, sampai sekarang ada supermarket terkenal yang sela-lu ambil tempenya,” papar Yahno yang juga sekretaris Koperasi Tim-bul Jaya.

Koperasi Timbul Jaya, menurut Yahno, adalah wadah bagi perajin tempe-tahu di kampung Kedaung. “Dulu kami bergabung di Kopti, tapi karena ada persoalan di sana, baru satu tahun belakangan ini kami berkumpul di Koperasi Tim-bul Jaya. ada sekitar 87 anggota yang bergabung di sini, termasuk Pak Rasmian, suami Bu Waryuti. Koperasi ini membantu para pe-rajin tempe-tahu, termasuk soal pinjaman,” ungkap Yahno sembari mengabarkan bahwa Pemda Kota Tangsel pernah memberikan bantu-an cuma-cuma berupa mesin giling kacang dan mesin air kepada 50 pe-rajin tempe-tahu di wilayahnya .

Waryuti mengaku, suaminya belum memanfaatkan dana kope-rasi. Untuk usaha lontong, ketupat dan tempe, Waryuti awalnya hanya memanfaatkan keuntungan yang didapat saja. Namun belakangan, sudah dua kali Waryuti memanfaat-kan kredit UKM dari Bank BRI.

“Dulu pinjam Rp 60 juta, sudah lunas. Baru-baru saja, pinjam lagi sebesar itu. Ini sebenarnya bukan (kemauan) saya, tapi salah seorang anak saya yang kebetulan sudah beberapa kali pinjam kredit Bank BRI buat usahanya,” tutur Waryuti yang berkeinginan menunaikan ibadah haji bersama sang suami, kelak. Semoga keinginannya Ibu kesampaian! t

MEMBAWA BERKAH

foto-foto muStafa Kemal

Lontong & tempe

Memasak kedelai, bahan baku utama tempe

edisi 27/TaHun iii/Juli 2013

Page 13: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR27.pdfGema Gelora Rakyat Indonesia, lanjut Prabowo, sedang menunggu. Sejarah pun sedang menanti

edisi 27/TaHun iii/Juli 2013

aDa kebanggaan tersendiri di hati Paulina saat dia menjadi perempuan satu-satunya yang menjadi Ketua DPC parpol yang ada di Sulawesi Tengah (Sulteng). “Ya bangga dong, karena sekarang ini baru saya satu-satunya perempuan menjadi ketua DPC parpol di 10 Kabupaten dan 1 Kota Provinsi Sulteng,” ucap Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Sigi, Sulteng ini.

Paulina yang juga menjadi Wakil Ketua DPRD Sigi ini bercerita, menjadi seorang politikus, apalagi perempuan, berawal dari coba-coba. Maklum, perempuan kelahiran Palu, 29 Juni 1970 ini sebelumnya dikenal sebagai pengusaha di bidang kontraktor dan travel di Palu. Seorang temannya yang sudah terlibat sejak pendirian Gerindra di Sulteng mengajaknya terjun di dunia politik dan mencalonkan diri sebagai Caleg Gerindra mewakili Kabupaten Sigi pada Pemilu 2009 silam.

“Puji Tuhan, saya mendapat suara terbanyak dan duduk di DPRD Sigi bersama dua teman dari Gerindra asal kabupaten lain di Sulteng,” papar peraih sarjana ekonomi dan master administrasi publik dari Universitas Tadulako, Palu ini.

Jadilah Paulina bersama kader Gerindra lainnya di Sulteng berkecimpung sebagai anggota DPRD setempat. “Selain itu, kami juga terus mengampanyekan Pak Prabowo Subianto menjadi Presiden RI 2014,” ujar ibu dua anak ini mantap. t aGt

FiGur : 13

Prihatin Perdagangan Orang

Rahayu Saraswati

foto

mu

Sta

fa K

em

al

BeRMULa pada 2009 silam, dalam sebuah konferensi gereja di amerika, Rahayu Saraswati mendengar kesaksian seorang perempuan seusianya yang telah meladeni 40 laki-laki dalam sehari. Sara, demikian sapaan akrab cucu begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo itu, tak habis mengerti kenapa itu terjadi. Namun pengalaman itu membuat dia bertekad untuk membantu perempuan yang terjun dalam dunia prostitusi akibat diperdagangkan.

Nah, setibanya di tanah air, Sara mencari lembaga atau yayasan yang bergerak di bidang advokasi perdagangan orang. Sayangnya, yayasan tersebut tidak ditemukan di sini.

“Dari sana saya membuat yayasan yang diberi nama Parinama astha,” kata dara kelahiran 27 Januari 1986 itu. Dalam perjalannya, Sara sering menemukan kenyataan yang tidak terpikirkan sebelumnya.

“apakah kita pernah berpikir, pakaian dan sepatu yang kita kenakan ini siapa yang buat? Bahannya dari mana?” tanyanya. Pertanyaan itu penting untuk menguak siapa saja orang yang bekerja pada industri pakaian atau sepatu.

“Selama ini perdagangan orang kan masih dianggap hanya prostitusi,” tambahnya. Padahal perdagangan orang bisa saja merambah ke dunia kerja. akibatnya, Indonesia saat ini sudah menjadi negara transit Tindak Pidana Perdagangan orang (TPPo). Sementara UU TPPo sendiri dalam pelaksanaannya belum maksimal.

Untuk memutus mata rantai perdagangan orang, Sara berharap, para tenaga kerja Indonesia di luar negeri nantinya bukan hanya tenaga domestik seperti pembantu, tapi juga dokter, guru, atau staf ahli. “Kan katanya pahlawan devisa,”ujar pemain film merah Putih ini. t if

foto

an

di n

uR

ha

md

i

Angkat Kedaerahan

Biem Triani Benyamin

aNaK seniman kondang Betawi Benyamin Sueb ini memang tidak mengikuti jejak ayahnya sebagai seniman. Dia justru terlibat dalam kegiatan politik. Pada periode 2004-2009, Biem duduk sebagai anggota DPD mewakili daerah Jakarta. Lalu pada pemilukada Jakarta 2012, Biem bersama Faisal Basri ikut mencalonkan diri sebagai gubernur dan wakilnya dari jalur independen. “Lumayan, bisa mengalahkan pasangan dari Golkar,” katanya dalam acara makan siang bersama caleg Gerindra, akhir Juni lalu.

Tak jadi wakil gubernur Jakarta, pengusaha radio ini pun bergabung dengan Partai Gerindra. Modal berpolitik sudah dia dapat. Lalu Biem pun punya modal jaringan radio yang tersebar di 13 kota. “Semua radio mengangkat soal kedaerahan. Itu memang sama dengan visi Gerindra yang mengangkat kebhinnekaan,” katanya. Nah, itu pulalah yang membuatnya tertarik untuk mencalonkan diri sebagai calon anggota legislastif Partai Gerindra pada 2014 mendatang dari daerah pemilihan Jakarta II.

Meski dikenal sebagai orang Betawi, jangan dikira Beim hanya tahu Jakarta melulu. Dia adalah lulusan sekolah bisnis di amerika Serikat. Bahkan seorang kakaknya saat ini bermukim di amerika dan mendapatkan jodoh perempuan Venezuela. “Tapi anak kakak saya itu hidungnya tetap aja kaya bapaknya, nongkrong,” candanya. t if

Bermula dari Coba-coba

Paulina

foto

mu

Sta

fa K

em

al

Page 14: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR27.pdfGema Gelora Rakyat Indonesia, lanjut Prabowo, sedang menunggu. Sejarah pun sedang menanti

14 : dari lanTai 17

Gerindra Setuju ruu Keantariksaan

Bansos Harus Ciptakan Lapangan Kerja

foto muStafa Kemal

Gerindra siap perangi perdagangan orang

KeBoCoRaN keuangan negara merupakan masalah serius yang harus disele-saikan sesegera mungkin demi kemaslahatan Bangsa Indonesia. Salah satu kebo-coran itu tampak dari membengkaknya dana hibah dan bantuan sosial (Bansos) di setiap kementerian menjelang pemilu 2014. Data dari indonesia Budget Centre (IBC) misalnya, menyebutkan, pada 2009, dana bansos dalam aPBN Perubahan 2009 mencapai Rp 74,93 triliun. Bertambah sekitar 52% atau sebesar Rp 25,52 triliun dibandingkan bansos 2007 sebesar Rp 49,41 triliun.

Sementara menjelang pemilu 2014, jumlah dana bansos dalam aPBN terus bertambah. Pada UU aPBN 2011 dana bansos Rp 59,18 triliun, lalu bertambah Rp 18,63 triliun atau 31% menjadi Rp 77,81 triliun pada aPBN Perubahan 2011. Sedangkan dana bansos pada UU aPBN 2012 awalnya hanya sebesar Rp 43,76 triliun lalu bertambah 87 persen menjadi Rp 82,03 triliun.

Dana bansos tahun ini, dalam UU aPBN 2013 ditetapkan Rp 69,61 triliun atau lebih tinggi 2 (dua) sampai 59% dibandingkan alokasi bansos pada UU aPBN dua tahun sebelumnya.

Ketua Badan akuntabilitas dan Keuangan Negara (BaKN) Sumarjati ar-joso mengatakan, perlu ada pengaturan khusus soal dana Bansos. Dalam telaah BaKN dengan sejumlah pakar terungkap bahwa bansos ternyata tidak membe-rikan daya ungkit ekonomi.

“BaKN sudah mengadakan pertemuan dan juga rapat konsultasi juga. Dana bansos ini sudah mencapai ratusan triliun rupiah. Jadi perlu ada aturan khusus,” katanya usai menerima laporan Koalisi untuk akuntabilitas Keuangan (KUaK) Negara di Ruang Pimpinan BaKN, Selasa (18/6). apalagi, saat ini bansos akan bertambah dengan adanya Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).

Menurut Sumarjati, perlu ada telaah mendalam bersama BPK. Sebab, ban-tuan sosial diduga salah sasaran. “Karena itu, bansos sebaiknya dalam bentuk penciptaan lapangan kerja. Sehingga bansos memberikan kontribusi terhadap pengurangan angka kemiskinan,” tambah politisi Partai Gerindra ini. t if

RaNCaNGaN Undang-undang Keantariksaan akhirnya disah-kan oleh DPR dan pemerintah dalam pembicaraan tingkat I. RUU ini mengamanatkan tentang ruang angkasa yang perlu diatur ka-rena menyangkut kedaulatan negara. “Ruang antariksa kita adalah ciptaan Tuhan. Namun pemanfaatannya harus untuk kemakmu-ran rakyat,” kata anggota Komisi VII dari FP Gerindra Mulyadi saat membacakan pandangan fraksi Gerindra dalam rapat kerja bersama pemerintah untuk mengesahkan RUU Keantariksaan da-lam pembicaraan tingkat I.

Fraksi Partai Gerindra sepakat dengan undang-undang ini, ka-rena selaras dengan enam prinsip dasar manifesto Gerindra, yakni: melindungi kedaulatan rakyat. Gerindra menginginkan ruang an-tariksa bisa dimanfaatkan untuk maksud damai dan tidak boleh digunakan untuk persenjataan. “Karena itu perlu ada kerjasama internasional dan mengedepankan perlindungan dan pelestarian lingkungan dan dinamikan keantariksaan,” kata Mulyadi.

Undang-undang Keantariksan harus mampu mendorong pada pengusaan teknologi keantariksaan. Sebab Indonesia tertinggal jauh di antara negara-negara asia Tenggara.

Sementara Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mengatakan, Undang-undang Keantariksaan tak lepas dari outespace treaty yang sudah lebih dari 11 tahun diratifikasi oleh Indonesia. artinya, sudah satu dekade lebih RUU ini menunggu untuk dilahirkan.

“RUU Keantariksaan akan melengkapi undang-undang yang ada. Dan dapat dijadikan untuk pembangunan keantariksaan,” kata Gusti saat memberi sambutan pemerintah dalam rapat kerja bersama Komisi VII, Kamis (27/6). t if

edisi 27/TaHun iii/Juli 2013

PaRTaI Gerindra mengambil lang-kah pasti, menyatakan perang terha-dap perdagangan orang dan perbuda-kan modern yang terjadi di Indonesia dan terhadap Warga Negara Indone-sia di luar negeri. apalagi, perempu-an dan anak-anak adalah kelompok yang paling banyak menjadi korban tindak pidana perdagangan orang. Demikian disampaikan anggota Ko-misi VIII dari Fraksi Partai Gerindra Sumarjati arjoso saat berbicara da-lam Diskusi Publik Fraksi Partai Ge-rindra bertema: “Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Pidana Perdagangan orang (human traffik-king),” di Ruang Banggar, Gedung Nusantara 1, Kompleks Parlemen, Kamis (13/6).

“Para korban diperdagangkan ti-dak hanya untuk tujuan pelacuran atau eksploitasi seksual, tapi juga eksploitasi lain, seperti kerja paksa dan pelayanan paksa, perbudakan atau praktik serupa perbudakan,” kata Sumarjati yang juga Ketua Per-empuan Indonesia Raya (PIRa).

Karena itu, perlu ada evaluasi ter-hadap implementasi Undang Undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Presiden (Perpres), dan Gugus Tugas Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan orang (TPPo). Menurut Sumarjati, pencegahan dan penanganan TPPo menjadi tang-gungjawab pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat dan keluarga.

Saat ini, UU, PP dan Perpres tentang Perdagangan orang beserta gugus tugasnya sudah enam tahun ditetapkan. Namun perdagangan orang, khususnya wanita dan anak-anak, tetap saja marak. Gugus Tugas Pemberantasan TPPo mulai dari pusat hingga tingkat kabupaten/kota diketuai oleh Menko Kesra dan ketua hariannya Menteri Negara Pember-dayaan Perempuan dan Perlindungan anak. anggota Gugus Tugas terdiri dari 14 menteri negara dan lima ke-pala badan, termasuk Jaksa agung dan Kapolri.

Data terakhir perdagangan orang menyebutkan, jumlah perempuan dan anak-anak yang menjadi korban perdagangan pada 2011 mencapai 2.859 orang, 68 di antaranya dijual ke arab Saudi atau 2, 20% dan Singa-pura mencapai 29 orang atau 0,94% serta negara-negara lainnya, seperti Jepang dan Malaysia.

Saat ini, Indonesia bukan hanya tempat transit dan tujuan perda-gangan orang, namun sudah menjadi sumber pemasok praktik ilegal ter-sebut. Di Indonesia, setiap provinsi merupakan sumber dan tujuan per-dagangan orang. Provinsi terbanyak pemasok tenaga manusia yang ren-tan diperdagangkan adalah Jawa Ba-rat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Banten.

“Tindak pidana perdagangan orang merupakan kejahatan yang tidak saja terjadi dalam satu wila-yah negara, melainkan antarnega-ra, sehingga perlu dikembangkan kerjasama internasional,” tambah Sumarjati. t if

Bukan Asal Menolak

JaUH sebelum harga Bahan Ba-kar Minyak (BBM) diumumkan oleh pemerintah, harga kebutuhan pokok sudah lebih dulu melam-bung tinggi. Bahkan, pemerintah seolah membiarkan keadaan tidak me nentu dengan dibumbui de-monstrasi dan tarik-menarik kep-entingan politik di DPR. Padahal, menurut undang-undang, sudah jelas bahwa soal kenaikan harga BBM adalah urusan pemerintah.

Partai Gerindra semula mema-hami bahwa langkah pengurangan subsidi BBM tidak terelakan. Na-mun, melihat gelagat pemerintah yang maju mundur ditambah dengan tidak adanya upaya mem-perbaiki kinerja keuangan negara, maka di saat akhir sidang pari-purna DPR, Senin malam (17/6) dengan agenda pengesahan aPBN Perubahan 2013, Gerindra memi-lih menolak pengesahan aPBN

Perubahan 2013 yang berarti juga menolak kenaikan harga BBM.

Ketua Dewan Pembina Prabo-wo Subianto memberi alasan, men-gapa Gerindra menolak kenaik an harga BBM. “Kita menyadari bah-wa mayoritas anggota DPR RI me-nolak gagasan kita untuk mencetak lahan-lahan produktif dan mewu-judkan ketahanan energi melalui biofuel. Menolak memba ngun infrastruktur pedesaan. Meno-lak membantu rakyat yang paling miskin dengan subsidi langsung terarah, seperti membangun dan membebaskan biaya transportasi umum bagi pelajar, mahasiswa, bu-ruh, dan semua rakyat yang mem-butuhkan,” katanya.

Bahkan, pada draf terakhir RaPBN-P 2013 tidak dianggarkan jaminan kompensasi ke rakyat da-lam wujud transportasi murah dan infrastruktur. Harga BBM ditentu-

kan naik, namun alokasi anggaran untuk subsidi BBM justru me-ningkat. “Itulah mengapa, pada saat voting Fraksi Partai Gerindra menolak mendukung pengesahan RaPBN-P 2013,” tegas Prabowo.

apa yang disampaikan Prabo-wo itu pulalah yang dikemukakan Fraksi Gerindra dalam pandangan fraksi di rapat paripurna tersebut. “akan ada empat juta orang miskin baru. Tapi pemerintah malah bagi-bagi duit yang tidak mendidik. Sementara menghilangkan kemis-kinan permanen tidak dilakukan. Pemerintah seharusnya konsentra-si membangun infrastruktur dasar dan angkutan murah bagi buruh. Tapi hal ini tidak tercermin dari aPBN-P 2013,” kata Ketua Fraksi ahmad Muzani.

Dengan kenaikan harga BBM, maka orang miskin baru tercipta karena inflasi. Hal yang akan mem-

bebani pemerintah di masa menda-tang. Sementara setiap pembahasan, pemerintah hanya mewacanakan energi baru dan terbarukan. Tapi ujungnya hanya mau enak sendiri, kebutuhan energi justru dilakukan dengan cara me ng impor. “Pemerin-tah berpikir ironis,” tutup Muzani yang sekaligus menegaskan sikap penolakannya bersama tiga fraksi lain, yaitu PDI Perjuangan, PKS dan Hanura.

Dalam hitungan Gerindra, aPBN-P 2013 mengalami anomali bahkan tidak masuk akal, sebagai-mana dikemukakan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon. Keanehan itu pertama, dapat dilihat dari beberapa anomali logi-ka yang sangat mencolok. Harga premium naik Rp 2000 dan solar Rp 1000, tetapi subsidi BBM juga naik dari Rp 194 triliun menjadi Rp 210 triliun. Logikanya, harus-nya alokasi subsidi BBM turun jika harga BBM naik.

Kedua, dalam RaPBN-P, pena-patan negara turun dan alokasi be-lanja naik. akibatnya, terjadi defisit keseimbangan primer dan defisit total yang melebar dan memaksa kita harus menambah utang. Pen-dapatan perpajakan kita turun Rp 53,6 triliun, sedangkan belanja naik Rp 39 triliun, dan belanja lain-lain naik Rp 53,6 triliun. akibatnya de-fisit melebar dari Rp 153,3 triliun menjadi Rp 233,5 triliun.

Keanehan lain dalam postur RaPBN-P adalah pada anggaran perubahan Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2013. alokasi naik menjadi Rp 6.598 triliun dari Rp 5.944 triliun di tahun 2012. Tapi, pemerintah malah mengusul-kan Penerimaan Negara Bukan Pa-jak sektor perikanan turun dari Rp 215 miliar menjadi Rp 180 miliar.

Gerindra tidak asal menolak ke-naikan harga BBM ataupun aPBN Perubahan 2013, tapi berdasarkan pada hitungan yang cermat dan benar-benar memperhitungkan kondisi masyarakat. t if

kenaikan bbm

Demo anti kenaikan BBM

Page 15: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR27.pdfGema Gelora Rakyat Indonesia, lanjut Prabowo, sedang menunggu. Sejarah pun sedang menanti

Memperjuangkan Hak Perempuan di Parlemen

: 15

profilDahlia Syance Bachtiar, SH

Dahlia Syance Bachtiar siap memperjuangkan hak-hak perempuan dan menjalankan tugas sebagai kader untuk kebijakan-kebijakan partai dan Fraksi Partai Gerindra di parlemen.

oleh aGuStaman

edisi 27/TaHun iii/Juli 2013

MaSa kerja anggota DPR RI periode 2009-2014 tinggal 1,5 tahun lagi. Masa kerja itu pula yang akan dijalani Dahlia Syance Bach-tiar, SH. Bersama dua anggota Pengganti antar Waktu (PaW) DPR lainnya, Dahlia di-lantik dan diambil sumpah oleh Ketua DPR Marzuki alie di operation room, Kompleks MPR/DPR RI Senayan, Jakarta, Rabu (20/3). Dahlia menggantikan Harun al-Rasyid yang mengundurkan diri karena menjadi calon Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diusung parpol non-Gerindra dan parpol non-parlemen.

Bagi Dahlia, pelantikannya sebagai ang-gota parlemen seperti mimpi yang tertunda. Bagaimana tidak, langkahnya menuju wakil rakyat dari Partai Gerindra di Senayan, sem-pat terhenti tatkala dirinya hanya menempati urutan kedua calon legislatif (caleg) dari dae-rah pemilihan (dapil) 3 DKI Jakarta pada Pe-milu 2009.

Namun, kegagalannya meraih satu tiket ke Senayan waktu itu tak membuatnya pa-tah semangat dalam berpolitik. Lia, begitu perempuan berdarah Bugis ini disapa, tetap konsisten dan berkomitmen untuk terus ikut memperjuangkan dan menjalankan program aksi Partai Gerindra. Terbukti, dia tetap aktif menjalankan tugasnya sebagai Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Ge-rindra DKI Jakarta.

“Meski saya tidak lolos waktu itu, saya te-tap konsisten menjaga suara konstituen yang ada di dapil 3 DKI, yakni di Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu,” ujar perempuan yang juga aktif di kepengurusan Perempuan Indonesia Raya (PIRa) dan Ge-mira ini.

Kini, ketika mimpinya duduk di kursi parlemen menjadi kenyataan, Lia mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha esa dan berterima kasih kepada Partai Gerindra, serta siap melanjutkan tugas dari anggota sebelum-nya di Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan, intelejen, luar negeri, dan komu-nikasi dan informatika.

“alhamdulillah, juga berterima kasih ke-pada Partai Gerindra yang telah memberikan kepercayaan kepada saya. Insyaallah saya akan

menjalankan amanat ini dengan baik,” kata Lia seusai pelantikan-nya sebagai anggota DPR RI kepa-da Tabloid Gema indonesia raya.

Langkah Politik di Parlemen

Perempuan yang tercatat sebagai caleg Partai Gerindra, dapil 3 DKI, pada Pemilu 2014 ini mengatakan, ak-tivitasnya di partai berlam-bang kepala burung Garuda ini bukanlah kesibukan bi-asa. “Tapi perjuangan demi sebuah perubahan yang lebih baik di negeri ini. Semua ini saya niatkan sebagai ibadah,” papar pengagum Prabowo Subi-anto ini.

Sejak dulu, Lia mengaku, me-mang mengagumi pemikiran dan perjuangan Prabowo Subianto. apalagi, almarhum suaminya yang mantan tentara angkatan Darat kerap berdis-kusi tentang bagaimana dan siapa sosok Pra-bowo. “Ditambah lagi, ketika saya mendengar Pak Prabowo mendirikan Partai Gerindra dan iklan Gerindra yang sering tayang di televisi, kian menambah kekaguman saya kepada sang jenderal,” katanya.

Sebelum bergabung dengan Partai Ge-rindra, Lia pernah menjadi kader Partai Hanura dan dipercaya memimpin organisasi perempuan di partai itu. “Namun, itu hanya setahun berjalan, saya pun mengundurkan diri,” ungkap istri (alm) Mayjen Purn. andi Jalal Bachtiar, mantan anggota DPR periode 1999-2004 dari Partai Bintang Reformasi (PBR) ini.

Di tengah kekaguman pada Prabowo itu, lewat seorang teman, perempuan kelahiran Balikpapan, 8 Juli 1967, ini bergabung di Par-tai Gerindra yang tengah mencari caleg untuk Pemilu 2009. Lia akhirnya terdaftar sebagai caleg di dapil 3 DKI Jakarta.

Sejak saat itulah Lia yang juga dikenal sebagai pengusaha ini bertekad untuk ikut

menjadi bagian perjuangan Partai Gerindra dengan menjadi caleg. Lia ingin menunjuk-kan kemampuannya di tengah riuh suara politik di parlemen yang didominasi kaum laki-laki.

Padahal sejatinya, kata Lia, perempuan akan lebih baik memahami persoalan perem-puan dan lebih mengerti bagaimana mem-perjuangkan kepentingan perempuan. Meski akhirnya suara perolehannya di dapil 3 DKI kurang memenuhi persyaratan untuk lolos ke Senayan. Tapi, baru sekarang ia memperoleh kesempatan itu, setelah alumnus Fakultas Hu-kum Universitas Negeri Jakarta ini dilantik sebagai anggota DPR dari Partai Gerindra.

“Inilah awal perjuangan saya di parlemen sebagai wakil rakyat. Terus terang, di sisa wak-tu sampai 2014 ini saya harus banyak belajar dengan tugas baru ini. Selain melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh pendahulu saya, tentunya ada banyak hal yang harus saya ikuti,” ujar Lia. Menurut Lia, sebagai anggota parlemen perempuan, banyak agenda khusus

dalam rangka memperjuangkan hak-hak kaum perempuan. Selain itu, juga menjalankan tu-gas sebagai kader untuk kebijakan-kebijakan partai dan Fraksi Gerindra di DPR RI.

Hingga saat ini, ibu dua anak ini masih merasa peran perempuan di politik, khusus-nya di parlemen belum seperti yang diharap-kan. Keterwakilan perempuan di parlemen ternyata belum bisa memenuhi kuota 30% sesuai ketentuan UU No. 8 Tahun 2012 tentang Pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD. Jadi, kehadiran perempuan di parle-men sekarang ini, menurut Lia, masih sebatas keterwakilan dan tak lebih dari pelengkap. Dominasi kaum laki-laki masih kuat.

“Saya berharap pada pemilu 2014 nanti, kuota perempuan 30% itu bisa terpenuhi. Jika terpenuhi, setidaknya kita akan menge-tahui bagaimana suara perempuan dalam me-warnai kebijakan-kebijakan yang dihasilkan DPR,” tandas Lia yang berharap bisa terpilih lagi sebagai anggota dewan di Pemilu 2014 mendatang. t

Page 16: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR27.pdfGema Gelora Rakyat Indonesia, lanjut Prabowo, sedang menunggu. Sejarah pun sedang menanti