majalah gema kreasi indonesia

23
GEMA KREASI INDONESIA i

Upload: purnawan-kristanto

Post on 13-Jan-2015

3.203 views

Category:

Business


2 download

DESCRIPTION

Majalah yang mengupas bisnis dan kewirausahaan

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah Gema Kreasi Indonesia

GEMA KREASI INDONESIA i

Page 2: Majalah Gema Kreasi Indonesia

ii GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 1

SambutanPengurus Koperasi Usaha

Mandiri Samanhudi (Kumas)

Puji dan Syukur kepada Tuhan karena telah menolong kami dalam menerbitkan edisi perdana Majalah ‘GEMA KREASI INDONESIA’ ini. Ada berbagai kegiatan yang dilakukan oleh KUMAS. Dalam perkembangannya Koperasi ini menerbitkan sebuah majalah bisnis

dengan nama “GEMA KREASI INDONESIA.” Menurut rencana majalah ini akan didistribusikan ke seluruh GKI di pulau Jawa dan jaringan GKI di Sumatera.

Kami berharap majalah ini dapat dijadikan sebagai langkah awal dari terwujudnya jejaring usaha di kalangan pengusaha yang berada dalam lingkungan GKI, baik itu pengusaha kecil, menengah, maupun besar, yang diperkirakan mencapai 20.000 pengusaha.

Kami memiliki kerinduan majalah GEMA KREASI INDONESIA ini dapat dijadikan sebagai sarana promosi produk dan perusahaan, sehingga dapat membuka potensi pasar semakin luas. Kami berharap isi dari Majalah Gema Kreasi Indonesia ini dapat dibaca oleh jemaat, kaum profesional dan masyarakat umum. Jemaat GKI sendiri sangat beragam dalam usia, suku, latar belakang pendidikan, bidang usaha dan pekerjaan, sehingga memiliki potensi untuk menjadi pasar bagi produk dan perusahaan.

Dengan mengangkat tokoh-tokoh yang berhasil mengembangkan usaha atau karir diharapkan dapat memberikan dorongan dan motivasi kepada pembaca untuk mengikuti teladan dan perjuangannya untuk berhasil. Profil produk dan usaha akan memberikan inspirasi kemajuan pengembangan usaha. Rubrik pengetahuan dan konsultasi mengenai bisnis, perpajakan, hukum, perburuhan dan teologi usaha dapat memberikan pengetahuan dan ruang konsultasi. Kolom peluang dan inovasi usaha menggugah inovasi pengembangan produk/usaha, sementara artikel Koperasi dan UKM memberikan informasi bidang usaha koperasi dan usaha kecil.

Bagi anggota koperasi, majalah ini juga dapat dijadikan sebagai motivasi pengembangan partisipasi anggota. Salah satu tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Indikatornya adalah peningkatan kehidupan ekonomi, baik dilihat dari sisi pendapatan, peningkatan daya beli, maupun kemampuan untuk menyimpan. Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.

Partisipasi anggota itu penting bagi perkembangan koperasi. Partisipasi anggota dapat mendorong munculnya rangkaian kegiatan. Partisipasi dalam koperasi ditujukan pula untuk menempatkan para anggota menjadi subjek dari pengembangan koperasi. Anggota koperasi harus terlibat di dalam pengembangan, penetapan tujuan, sasaran atau penyusunan strategi, serta pelaksanaan.

Pengurus Koperasi Usaha Mandiri Samanhudi berterima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu proses penerbitan edisi perdana Majalah GEMA KREASI INDONESIA ini. Kiranya Tuhan memberkati kita semua.

Jakarta, Desember 2012

SalamKoperasi Usaha Mandiri Samanhudi

Jejei Kurnia KetuaDaniel Santoso Wakil KetuaIdayani Oesman SekretarisWinarsih Suryawidjaja Bendahara ILiana Sutama Bendahara II

Diterbitkan oleh KUMAS (KOPERASI USAHA MANDIRI SAMANHUDI).

Badan Hukum No: 346/BH/XII.3/-1.829.31/IV/2012

Penanggungjawab: Koperasi Usaha Mandiri Samanudi

Pemimpin Umum: Jejei Kurnia

Redaksi: Purnawan Kristanto (Solo),

Krisetiawati Puspitasari (Semarang), Lusiana Hutabarat (Yogyakarta).

Kontributor: Tri Hajar (Surabaya)

Edenia Pertiwi (Jakarta)

Grafis: Tri Yudianto.

Alamat:Jl. Taman Sari I A No. 4 B – Jakarta Barat.

Telp. 021- 6288936

Fans Page Facebook: https://www.facebook.com/

pages/Koperasi-Usaha-Mandiri-Samanhudi/411449172243814

Foto SampulWinarsih Suryawidjaja adalah bendahara I Koperasi Serba Usaha Mandiri Samanhudi (KUMAS), bendahara Yayasan Kasih Abadi untuk Mentawai (KAUM) dan juga aktif di berbagai kegiatan sosial.

Sapa Redaksi

Page 3: Majalah Gema Kreasi Indonesia

2 GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 3

Pada akhir Perang Dunia kedua, Jerman dan Jepang kalah telak dan luluh lantak oleh tentara sekutu. Tetapi kini mereka

menjadi bangsa paling maju di Eropa dan Asia secara teknologi dan ekonomi. Mengapa bisa demikian? Karena etos dan budaya kerja mereka tetap utuh kendati secara fisik negara sudah hancur lebur.

Menurut sosiolog, Max Weber, etos Jerman yang berbasiskan ajaran Protestanisme jika disarikan adalah: rasional, disiplin tinggi, kerja keras, berorientasi pada kesuksesan material, hemat dan bersahaja, tidak mengumbar kesenangan, menabung dan berinvestasi. Etos ini kemudian meluas menjadi etos bangsa Barat yang membuat mereka memimpin dunia dalam 150 tahun terakhir di bidang sains, teknologi, ekonomi, dan militer.

Di Timur, orang Jepang punya etos Bushido (etos para samurai = the way of the samurai) yang bersumber dari ajaran Shintoisme dan Buddhisme. Menurut pengamatan sosiolog Robert Bellah, itu adalah karakter dasar budaya kerja Jepang. Etos Bushido adalah: memutuskan secara benar dengan sikap benar, berani dan ksatria, murah hati dan mencintai, bersikap baik, santun dan hormat, bertindak adil, bersikap setulus-tulusnya, tanpa pamrih, menjaga kehormatan, martabat, dan kemuliaan; mengabdi dan loyal. Manajemen bisnis Jepang yang berintikan kaizen (proses perbaikan inkremental yang berkesinambungan) memang hanya mungkin berhasil jika didukung etos kerja seperti itu.

Menurut para pengamat Barat, keberhasilan ekonomi China mengungguli Prancis, Inggris, Jerman, dan Jepang dalam

Uripto dilahirkan di Blinyu, pulau Bangka, Sumatera Selatan pada tanggal 2 Juni 1924. Dia adalah

anak kedua dari pasangan Oey Khie Djien

Oleh JANSEN SINAMO

Kolom Tokoh

Etos: Kunci Keberhasilan Bangsa & Korporasi

Uripto Widjaja: Hidup untuk Elektronik dan Pendidikan

tiga dekade terakhir adalah etos, selain juga karena reformasi Deng Xiaoping (1978). Pengalaman China selama limaribu tahun mewujud menjadi semangat, pandangan dan keyakinan operasional dalam masyarakat China. Wang Keping, profesor pada Beijing International Studies University, dalam buku Etos Budaya China menulis bahwa proses terbentuknya etos China adalah selama ribuan tahun. Ia mengutip pandangan Konfusius, kita dapat mengetahui hal-hal yang baru dengan memahami hal-hal yang lama.

Sejak tahun 2000, saya sudah menulis 7 buku tentang etos: etos bisnis, guru, pemimpin, dan etos Kristiani. Jika Tuhan berkenan, saya masih akan menulis buku tentang etos China, etos Batak, etos wirausahawan, dan etos politik. Intisari semua etos tersebut bertumpu pada delapan konsep luhur universal: rahmat, amanah, panggilan, aktualisasi, ibadah, seni, kehormatan, dan pelayanan. Melalui rubrik ini, saya berharap semoga orang Indonesia—khususnya warga GKI— semakin maju dengan etos kerja yang unggul.

***Jack Sim adalah orang sibuk. Hari ini

di Singapura, besok di Jerman membuka cabang baru. Lusa di China, lalu minggu berikutnya di Australia. Semuanya untuk urusan, WC umum. Ya, warga Singapura ini adalah ketua Asosiasi WC Umum Singapura (Restroom Association of Singapore, RAS). Ia juga pemimpin Asosiasi WC Umum Dunia (World Toilet Organization, WTO).

Aktivitasnya mengurusi WC Umum itu kerap ditertawakan orang yang mendengarnya. Namun, Jack Sim kian terbiasa dengan hal itu. “Saya selalu siap untuk ditertawakan. Memang banyak hal yang lucu terjadi di WC Umum. Kita harus terbiasa untuk menertawakannya, lalu kemudian juga harus terbiasa membicarakannya,” kata Jack Sim.

Keterlibatannya mengurusi WC Umum dimulai ketika Goh Chok Tong—ketika itu masih seorang menteri kabinet—mengatakan bahwa WC Umum adalah

**JANSEN SINAMO, populer dengan julukan Guru Etos, adalah direktur Institut Mahardika, yang bertekun mendalami dan memopulerkan etos di Indonesia. Ia bisa dihubungi di kantornya melalui 021-4801514 atau guruethos@gmail.

com.

salah satu simbol kebersihan suatu negara. Jack Sim merasa jijik, di negara kaya seperti Singapura fasilitas dan kebersihan WC Umum begitu buruk. Kampanye WC Umum bersih yang sudah berlangsung 20 tahun, ternyata tak banyak hasilnya.

Terinspirasi dengan Asosiasi WC Umum di Jepang, Jack Sim mengawali gerakan meningkatkan kebersihan WC Umum di Singapura. Dimulai dengan 15 anggota, RAS kemudian berkembang pesat,bahkan mendunia ketika tahun 2001 Jack Sim mendirikan Asosiasi WC Umum Dunia (WTO).

Lima tahun kemudian, WTO beranggotakan 40 negara. Setiap tahun, para pemimpinnya bertemu untuk berdiskusi berbagai masalah di seputar WC Umum seperti pemeliharaan, teknologi air, dan sanitasi. WTO mengadakan sidang tahunan pada Hari WC Umum Sedunia, setiap tanggal 19 November.

Sampai sekarang orang masih selalu bertanya mengapa Jack Sim begitu bersemangat mengurusi WC Umum. Ia selalu menjawab, “Setiap hari kita pergi ke toilet. Tetapi kita tidak pernah membicarakannya padahal kita harus mampu dan terbiasa membicarakan hal itu. Kita harus mendiskusikannya karena ia mempengaruhi bahkan menentukan kualitas hidup sehari-hari kita,” kata Jack Sim.

Di Singapura, RAS antara lain merintis kegiatan bertajuk Happy Toilets Program. Melalui program ini sekolah-sekolah diajak membenahi WC Umum mereka. Pada tahun 2005, Jack Sim mendirikan World Toilet College untuk mendidik dan melatih tenaga profesional di bidang pertoiletan.

Atas semua yang dilakukannya, Jack Sim berkesimpulan, ”Menjadi pemimpin dan pelopor perubahan sosial, tidak butuh kualifikasi apa pun. Yang penting: bertindaklah. Kami memulainya dari sumber daya yang kecil, tetapi organisasi ini kini sudah mendunia,” kata Jack Sim.

Jack Sim mendapat banyak penghargaan dari dalam dan luar negeri. Dan inilah kisah sejati yang menjadi contoh Etos 7: Kerja adalah Kehormatan.

Rajin, jujur, hemat, dan kalau perlu pelit. Itulah resep kesuksesan Uripto Widjaja, pendiri Galva, perusahaan elektronika pertama di Indonesia. Bersama dengan 2 teman, Uripto merintis usaha ini dari nol, mengalami jatuh-bangun hingga akhirnya menjadi perusahaan dengan 4000 karyawan. Di usia 88 tahun, Uripto masih bersemangat dan memiliki ingatan yang jernih saat berbincang-bincang dengan Griya Kreasi Indonesia di Wisma PGI.

dan Kong Ngim Tjia. Keluarga ini hidup sederhana. Sang ayah bekerja sebagai pengrajin timah. Untuk memperbaiki ekonomi, keluarga ini pindah ke Palembang dan Lampung.

Pada umur 6 tahun, Uripto harus berpisah dengan keluarga. Dia dikirim ke rumah pamannya di Serang untuk sekolah SD karena di Kotabumi, Lampung belum ada SD. Uripto lalu melanjutkan SMP di Jakarta. Pada masa pendudukan Jepang, sekolahnya terhenti. Dia kembali ke Serang. Begitu perang Asia-Pasifik usai, dia melanjutkan sekolah di SMA Perniagaan, namun tidak sempat selesai karena kesulitan keuangan.

Dari rEParaSi KE PEraKitSebagai pemuda putus sekolah, dia

harus mulai mencari nafkah. Waktu itu, Uripto memiliki uang sebanyak 700 gulden yang didapatkannya dengan berdagang obat-obatan dengan tentara sekutu. Uripto menggandeng Subrata Pranatadjaja dan Okar Senda untuk berkongsi di dalam Firma Radio dan Electric Servis Galva. Nama Galva terinspirasi dari Luigi Galvani (1737-1798), seorang ilmuwan kelistrikan berkebangsaan Italia.

Mereka menyewa bangunan tua di Jl. Hayam Wuruk 27, berukuran 8m x 4m. Selain sebagai tempat usaha, ruang itu juga untuk tempat tinggal Uripto dan kawan-kawan. Galva memulai usahanya dengan serba sederhana. Meja dan tulis dibeli yang bekas. Sedangkan meja kerja untuk reparasi dibuat sendiri. Alat ukur yang dipakai hanya multimeter, itu pun hasil dari pinjaman teman. Meski begitu, Uripto menjalaninya dengan penuh rasa suka, tanpa mengeluh.

Pekerjaan mereka adalah mereparasi radio. “Waktu itu, ada banyak radio yang diputus kumparannya oleh tentara Jepang. Tujuannya agar radio itu hanya menerima siaran dari radio pemerintah pendudukan Jepang,” jelas Uripto. Mereka memperbaikinya sehingga dapat menerima pancaran siaran gelombang lain. Dia menekuni pekerjaan dengan sungguh-sungguh. “Kalau di tempat lain servis itu bisa 2 atau 3 hari, maka di tempat saya bisa lebih cepat. Kalau bisa diselesaikan dalam 2 atau 3 jam mengapa harus dibuat berlama-lama?” jelas Uripto dengan bersemangat.

Page 4: Majalah Gema Kreasi Indonesia

4 GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 5

TokohTokoh

Selain reparasi, mereka juga mendapatkan uang dengan jual-beli radio bekas yang diproduksi sebelum Perang Dunia II. Biasanya mereka membeli radio dari orang Belanda yang pulang ke negeri kincir angin itu. Untuk itu, mereka mencari informasi itu dari iklan “Te Koop” yang dimuat di koran Java Bode dan Nieusgier.

“Jika menunggu koran beredar di tempat umum, maka barang itu bisa dibeli orang lain lebih dulu. Maka saya menunggu di depan kantor redaksi yang tidak jauh dengan tempat usaha saya,” kenang Urpto. Koran biasanya terbit pukul 15. Dengan menyanggong di kantor redaksi, maka Uripto bisa berada di lokasi pemasang iklan lebih cepat daripada yang lain. Cara lain adalah membeli barang elektronik dari importir, yang kemudian dibawa Uripto ke Sumatera dan Kalimantan dengan menumpang kapal. Pulang ke Jakarta, dia membawa radio-radio rusak yang tidak dapat diperbaiki oleh teknisi setempat. Radio-radio yang sudah diperbaiki ini kemudian dijual kembali. “Untungnya banyak,” kata Uripto tergelak.

Hingga tahun 1955, Philips adalah satu-satunya perusahaan yang merakit barang elektronik. Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan izin merakit bagi perusahaan nasional. Salah satu izin

diberikan kepada Paramo, milik keluarga Kunto. Pada waktu itu, Kunto adalah Direktur Bank Indonesia. Karena tidak memiliki pengetahuan di bidang elektronika, maka Paramo menggandeng Galva sebagai perakit. Pekerjaan perakitan pertama dalam bentuk radio completely-knock-down yang dikerjakan di bekas pabrik tapioka.

Dalam perkembangannya, keluarga Kunto tidak berminat pada bisnis perakitan radio ini. Maka Galva mengambil alih pekerjaan ini. Dua tahun kemudian, Galva naik kelas dari perakit menjadi pembuat radio. Mereka memproduksi 500 unit radio yang diberi nama Galindra, singkatan dari Galva Industri Radio. Kesuksesan ini diikuti dengan kesuksesan lainnya, sehingga Galva bisa mempekerjakan lebih banyak orang.

KriSiSSelepas peristiwa G 30 S/PKI, iklim

usaha memburuk. Angka inflasi meroket tinggi, rupiah terpuruk dan sulit mendapat jatah devisa. Saat itu Galva memiliki cukup banyak mata uang dollar. Mereka tergiur untuk terjun di bidang agribisnis yang sebenarnya tidak mereka kuasai. Mereka berharap meraup devisa dari hasil ekspor kayu, kopra dan karet.

Seperti pepatah “harapkan burung terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan”, Galva justru mengalami kerugian yang besar. Keuangan mereka tergoncang. Bahkan pihak bank nyaris melelang seluruh aset Galva untuk membayar hutang.

“Krisis itu sebenarnya salah saya sendiri. Saya sudah diberi banyak oleh Tuhan di bidang elektronik, tetapi malah cari duit di bidang lain yang bukan kerjaannya. Saya ditegur Tuhan karena tidak berterimakasih,” kata Uripto mengakui kesalahnnya. Pelajaran yang dipetik dari Uripto dari krisis ini adalah pentingnya untuk menekuni core business. “Kalau mau masuk bidang lain, maka core business itu jangan ditinggalkan,” sarannya.

Uripto mengambil analogi sekolah. “Krisis itu seperti ujian. Kalau ingin naik kelas, maka kita harus lulus ujian. Sekali-sekali kita perlu diuji. Dalam bahasa Tionghoa, kata untuk krisis adalah wei chi. Wei itu artinya kesusahan atau bahaya. Chi itu kesempatan. Artinya, ada kesempatan

di dalam kesempitan,” jelas pendiri sekolah Pahoa di Gading Serpong ini. Uripto melanjutkan, “Kalau tidak ada kesempitan maka tidak ada kesempatan. Lihat saja pada negara yang aman. Di sana kesempatan untuk mendapatkan uang itu susah. Namun pada negara yang dalam bahaya, kesempatan untuk mendapatkan uang juga lebih banyak. Namun demikian risiko bahayanya juga lebih besar. Itu sebabnya kita perlu pintar dalam menempatkan diri.”

Selanjutnya Uripto memberikan saran bagi pengusaha-pengusaha muda. “Modal utama dalam berusaha itu adalah rajin, hemat, pintar dan jujur. Dalam falsafah Tionghoa ada kata-kata Lie Ie Liensen. Artinya, seorang pengusaha harus memiliki tata krama, berjiwa ksatria, enggan melakukan hal yang tidak baik pada orang lain dan merasa malu jika telah berbuat salah,” tuturnya.

PElayananSetelah membidani dan membesarkan

Galva selama 50 tahun, Uripto menyerahkan estafet kepemimpinan kepada Oki Widjaja dan Tina Widjaja, anak-anaknya. Apakah tidak khawatir menyerahkan perusahaan pada anak, mengingat banyak perusahaan keluarga yang ambruk setelah dikelola generasi berikutnya? “Saya sudah lama menyiapkan mereka. Saya tunjukkan kepada mereka bagaimana bapak mereka bekerja. Mereka bisa lihat sendiri apakah bapak mereka itu jujur atau tidak. Apakah saya bekerja dengan baik atau tidak. Kenyataannya, setelah dipimpin oleh Oki, jumlah karyawan yang semula hanya 1000

orang sekarang meningkat menjadi 4000 orang,” jelasnya dengan bangga.

Meski telah pensiun, bukan berarti aktivitasnya berkurang. Uripto tetap aktif di bidang pelayanan yang sudah dilakoninya sejak tahun 1961. Mula-mula dia terlibat di bidang pendidikan. Motivasinya sederhana. “Saya ingin anak-anak saya dididik dengan baik,” jelasnya. Awalnya dia mencari sekolah SD untuk anaknya, Tina Widjaja. Dia mendaftarkan Tina ke SD Santa Maria, namun ditolak karena tidak beragama Katolik. Akhirnya, Tina bersekolah di SD Kristen Pembangunan.

Setelah dibaptis di GKI Kelinci (sekarang GKI Samanhudi), Uripto dipercaya oleh gereja untuk menjadi wali penghubung di BPK Penabur kompleks Pembangunan. Saat itu kondisi sekolah memprihatinkan.

“Gaji guru hanya cukup untuk seminggu. Gedungnya jelek kalau tertiup angin bisa ambruk,” kenangnya. Uripto lalu mengumpulkan para orangtua murid. “Kalau kalian ingin anak-anak kalian pintar, maka kita harus menyejahterakan guru lebih dulu. Bagaimana mungkin mereka bisa berkonsentrasi mengajar jika mereka harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan hidup?” kata Uripto. Gayung pun bersambut. Para orangtua dan pengelola sekolah bahu-membahu untuk membenahi sekolah.

Semangat perubahan itu bergulir di sekolah-sekolah yang dikelola oleh BPK

Penabur. Para pengurus punya kerinduan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada para murid. Maka tak heran kalau BPK Penabur menjadi pelopor dalam berbagai bidang. “Pada tahun 1960-an, mana ada sekolah yang sudah memiliki bimbingan konseling yang dipimpin oleh profesor Singgih Gunarsa, selain di Penabur? Di mana ada sekolah yang mempunyai dokter untuk memeriksa kesehatan siswa selain di Penabur,” tutur Uripto dengan bangga. Dengan pemeriksaan psikologis maka siswa dapat diarahkan untuk memilih jurusan yang tepat. Demikian juga dengan adanya pemeriksaan kesehatan maka diketahui siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar karena gangguan kesehatan. Sekolah kejuruan Penabur juga menjadi sekolah pertama di Indonesia yang memiliki laboratorium bahasa dan fasilitas audio visual.

“Semua upaya ini bukan karena kami berambisi menjadi sekolah favorit. Kami hanya ingin melayani anak-anak dengan sebaik-baiknya. Kalau anak diperhatikan dengan baik, maka para orangtua merasa senang menyekolahkan anak mereka di sini. Dengan demikian status favorit itu adalah akibat dari pelayanan kami, namun bukan tujuan utama,” katanya.

Pembenahan itu tak selamanya berjalan mulus. Kadang ada kerikil yang mengganggu. Contohnya, pernah beredar

rumor bahwa Uripto menggunakan uang SPP untuk kepentingan Galva. “Mereka tidak tahu bahwa Galva justru yang mengeluarkan untuk menalangi gaji guru dan karyawan,” terang Uripto. Dia berkisah, karena kesulitan keuangan, para guru dan karyawan biasanya menerima pembayaran gaji dengan cara dicicil. Hal itu karena pihak sekolah menunggu setoran uang SPP dari siswa. Karena prihatin dengan kondisi ini, maka Kentjana Widjaja, abang Uripto, membayarkan gaji mereka lebih dulu dengan menggunakan uang perusahaan. “Setelah SPP siswa terkumpul, maka barulah uang itu disetorkan ke Galva untuk mengembalikan dana talangan. Namun orang-orang hanya melihat penyetoran ke Galva ini saja sehingga mereka mengira bahwa uang sekolah digelapkan oleh Galva,” lanjut Uripto sembari tersenyum. Rumor itu akhirnya mereda setelah Uripto menjelaskan duduk perkaranya pada sidang klasis.

Selepas membenahi BPK Penabur, kini Uripto bergiat di yayasan Oikumene-PGI yang berusaha menyelamatkan dan memberdayakan aset-aset PGI. Uripto berhasil menyulap Wisma PGI di jalan Teuku Umar menjadi tulang punggung pendanaan PGI. Selain itu juga telah membenahi Pondok Remaja di Cipayung dan Salib Putih, Salatiga. Masih di bawah payung yayasan ini, Uripto kini sedang melapisi telaga-telaga di Gunungkidul dengan bahan yang tahan bocor sehingga dapat menampung air hujan sebagai sumber air minum.

Meski telah memasuki usia senja, namun Uripto tetap bugar. Sampai sekarang Uripto masih menekuni olahraga renang, golf dan fitness. Apa rahasia kebugarannya? “Kesehatan tubuh itu anugerah Tuhan. Kita harus menjaganya dengan baik. Caranya adalah dengan pola hidup teratur: 8 jam untuk bekerja, 8 jam untuk tidur dan 8 jam untuk rekreasi.”

Page 5: Majalah Gema Kreasi Indonesia

6 GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 7

sesuai dengan potensi lokal. “Yang penting kandungan gulanya tinggi,” kata Budi. Berikut ini bahan baku yang dapat dipakai dan jumlah etanol yang dihasilkan untuk setiap 1 ton bahan baku: Ubi kayu (166,6 liter), ubi jalar (125 liter), jagung (400 liter),dan sagu (90 liter).

Budi melakukan inovasi itu dilandasi semangat untuk menaikkan martabat bangsa. Dia prihatin melihat harga minyak bumi yang terus meroket. “Bayangkan, harga minyak dunia itu kan sama. Penduduk yang ada di pelosok desa harus membeli minyak dengan harga yang hampir sama dengan minyak harus dibeli oleh orang di New York. Apakah itu adil?” gugat Budi. Itu sebabnya, dia tergugah untuk mencari sumber energi alternatif. “Jika bangsa Indonesia mampu memenuhi kebutuhan energi secara mandiri maka martabat bangsa juga akan terangkat,” pungkas Budi mengakhiri bincang-bincang dengan Purnawan dari majalah Gema Kreasi Indonesia.

InovasiInovasi

Bioetanol dapat menjadi sumber energi alternatif. Cara pembuatannya cukup mudah. Tidak membutuhkan

peralatan yang mahal. Adalah Soelaiman Budi Sunarto yang berhasil menyulap limbah pabrik gula menjadi bahan bakar bioetanol.

Bahan-bahan yang diperlukan adalah tetes tebu (limbah pabrik gula dengan kadar

Bioetanol dari Limbah TebuCepat atau lambat sumber energi yang berasal dari minyak bumi akan habis. Pemerintah menyatakan cadangan minyak Indonesia saat ini cuma bertahan untuk 10 tahun lagi. Saatnya masyarakat berhemat dan beralih menggunakan energi alternatif.

gula 50 persen), urea, NPK, Fermipan (ragi roti) dan air. Proses pengolahan diawali dengan mencampur tetes tebu dengan ragi, urea, NPK dan air. Campuran ini diendapkan lebih dulu selama sepekan agar mengalami fermentasi. Cairan ini akan berbau harum seperti tape. Hasil fermentasi ini kemudian disuling hingga menghasilkan tetesan cairan yang mengandung gas. Hasil penyulingan

ini disuling sekali lagi. Dan pada distilasi terakhir ditambahkan kapur tohor (kapur bangunan) secukupnya. Tujuannya untuk mengurangi kadar air yang masih tersisa. Hasilnya adalah larutan bioetanol dengan kadar alkohol 80 persen. Cairan ini dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti bensin,

“Dibandingkan dengan bensiun premium, bahan bakar etanol ini lebih ramah lingkungan karena tidak menimbulkan karbondioksida,” kata Budi.

Pimpinan lembaga “Agro Makmur” ini telah menguji coba penemuannya pada sepeda motor 2 tak dengan beban 2 orang yang berboncengan. Hasilnya, satu liter bioetanol dengan kadar alkohol 80-85 persen mampu menempuk jarak 35 km. Sedangkan pada sepeda motor 4 tak, dengan beban yang sama, jarak yang ditempuh lebih jauh lagi, yaitu 40 km.

Warga Karanganyar, Solo, ini juga mengujicoba pada mesin genset 1000 watt, ternyata satu liter bioetanol dapat menyalakan lampu dengan daya 500 watt selama 50 menit . Sedangkan pada genset 2500 watt mampu menyala dalam waktu 30 menit dengan beban yang sama.

Selain untuk bahan bakar kendaraan, bioetanol cair juga dapat digunakan sebagai pengganti minyak tanah. Untuk kebutuhan ini, penyulingan cukup dilakukan sekali. Cara pemakaiannya dapat menggunakan kompor minyak biasa yang telah dicabuti sumbunya.

Cairan bioetanol dituangkan pada bagian atas kompor. Tidak perlu banyak-banyak. Setelah itu dinyalakan menggunakan korek api. Kompor siap digunakan untuk memasak. Kekurangan kompor model ini adalah, tingkat panas api yang tidak dapat diatur. Karena itu, Budi menciptakan kompor berbahan bakar bioetanol yang memiliki tombol pengatur panas. Dia menamai ciptaannya itu kompor bahenol.

Selain tetes tebu, bioetanol juga dapat menggunakan bahan baku lain,

Ongkos produksi bioetanol dengan kapasitas produksi

400 liter

Tetes 1200 kg = Rp. 1.200.000,-Ragi 1 kg = Rp. 66.000,-Urea 400gr = Rp. 800,-NPK 200 gr = Rp. 700,-Listrik & Air = Rp. 10.000,-Tenaga Kerja 3 HOK = Rp. 75.000,-Serbuk gergaji 12sak = Rp. 48.000,-Penyusutan alat/hari= Rp. 21.906,-Total = Rp. 1.422.406,-

Harga Pokok Produksi Rp. 1.422.406,-/400 liter = Rp 3.555,-/liter

Page 6: Majalah Gema Kreasi Indonesia

8 GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 9

ArtikelArtikel

Ketika berusia 17 tahun, saya memantapkan hati untuk memilih jurusan manajemen bagi pendidikan

saya. Saya memilih jurusan tersebut karena saya gemar membaca berita seputar bisnis dan manajemen. Saya juga tertarik untuk mendalami ilmu hukum, karena melihat keberhasilan seorang Notaris yang populer saat itu, Kartini Muljadi SH. Saya pun mendaftar di dua perguruan tinggi, Universitas Tarumanegara dengan jurusan Ekonomi dan Universitas Indonesia dengan jurusan Hukum. Dan saya diterima di kedua-duanya. Namun tujuan dan cita-cita menjadi ‘sarjana dobel’ kandas, karena jarak kedua kampus yang sangat jauh dan tidak memungkinkan saya untuk kuliah rangkap. Akhirnya, saya harus mengurbankan salah satu, saya memilih melepaskan peluang menjadi seorang Sarjana Hukum, yang notabene di bayangan saya, bisa mendalami hukum bisnis suatu spesialisasi yang masih langka.

Setelah menyelesaikan Pascasarjana, saya (saat itu berumur 24 tahun) langsung diterima bekerja di sebuah grup perusahaan. Saat itu juga saya memantapkan tujuan baru saya: “Berkarir sebagai Professional dan dalam waktu 10 tahun harus meraih posisi puncak, agar pada usia 40 tahun saya bisa menjadi Konsultan.” Di awal karier, saya bekerja dengan gaji kecil. Padahal di samping itu, ada banyak perusahaan ternama lain yang bersedia menerima saya dengan gaji besar. Hal itu saya lakukan, karena saat itu saya merasa tertantang untuk berkarir di perusahaan dengan kondisi sangat parah.

Yang menarik dari pilihan tersebut adalah ketika saya harus ‘kembali sekolah’

PROFESIONALuntuk yang ketiga kalinya setelah Pascasarjana. Sekolah yang saya maksudkan adalah belajar langsung pada dunia nyata menyelamatkan perusahaan-perusahaan sakit, menyehatkannya dan membesarkan perusahaan tersebut, bahkan turut berperan dalam menembus pemasaran global dan joint-ventures. Kelompok perusahaan ini tidaklah seperti konglomerasi besar, namun cukup solid dan sejak awal bergabung, saya telah mencium udara profesionalisme yang coba dihembuskan oleh sang pemilik yang notabene adalah generasi kedua yang mencoba mengikis budaya perusahaan keluarga. Dan nyatanya dengan pimpinan dan berkat Tuhan yang sangat luar biasa, walau jatuh bangun, saya meraih posisi puncak tersebut kurang dari lima tahun dan bahkan saya mengundurkan diri saat memasuki tahun kesembilan dalam karier saya di grup tersebut dengan jabatan Eselon Direksi. Selanjutnya saya berwirausaha sebagai konsultan dan menjadi komisaris di sebuah perusahaan swasta.

Pengalaman kerja di grup tersebut menjadi

pengalaman yang sangat berharga dan saya banyak menimba ilmu serta mempelajari kultur perusahaan, termasuk kultur perusahaan Jepang. Saya sangat mengidolakan perusahaan seperti Toyota dan Grup Astra yang terkenal dengan sistem manajemennya yang baik dan professional. Saya berusaha mencari informasi, mempelajari dan mengambil kunci-kunci yang dapat diterapkan. Pembelajaran aplikatif ini memang sangat bermakna di mana akhirnya menjadi titik tolak bagi saya untuk merintis bisnis konsultan manajemen yang berbasis kasus aktual klien serta implementasi solusi. Dan salah satu hal yang sangat mendasar

selama pembelajaran di awal karir saya itu adalah profesionalisme.

Profesionalisme bukanlah sebuah pengertian ‘bayaran’ sebagaimana layaknya sebutan ‘manajer profesional’, pasti dibayar mahal. Profesionalisme bukan juga pemaknaan gengsi, sehingga bila disebut ‘profesional’ pasti hebat dan memiliki derajat yang tinggi. Profesionalisme dalam dunia bisnis adalah atribut yang melekat pada individu yang mampu memenuhi 4 (empat) kriteria berikut.

KaraKtEr. Kriteria yang pertama ini sangat fundamental, karena karakter akan menentukan bagaimana kualitas sikap dalam bekerja, kualitas kepemimpinan, serta potensi yang dapat dikembangkan. Kejujuran, kemauan keras (ulet), integritas, berani dan disiplin adalah atribut-atribut yang paling sering ditekankan dalam membangun profesionalisme. Bayangkan bila seorang manajer sering datang terlambat, atau suka membuang waktu untuk hal-hal yang tidak produktif (merokok, bermain Blackberry messenger, twitter, browsing, chatting), atau seorang manajer yang setiapkali menghadapi masalah selalu menghindar atau mundur karena takut risiko? Bagaimanakah budaya perusahaan yang akan terbentuk dengan manajer seperti itu?

KoMPEtEnSi. Menuju profesionalisasi dalam era konglomerasi, kualitas sumber daya manusia (SDM) sangatlah penting. Loyalitas, pengalaman serta masa kerja tidak dapat lagi dijadikan tolak ukur utama. Dunia sudah berubah begitu cepat dan dinamis, peta kompetensi juga bergeser, orang-orang ‘gaptek’ pun sudah mulai tergeser oleh teknologi (bukan orang). Hanya orang-orang yang ‘haus belajar’ akan terus mengasah kompetensinya melalui pembelajaran yang berkelanjutan. Stay hungry, stay foolish, demikian kata mendiang Steve Jobs.

KoMitMEn. Setiap orang memiliki tujuan dan target, begitu juga dengan kaum profesional, juga harus berani menerima target sebagai tantangan. Dalam hal ini dibutuhkan komitmen yang tinggi untuk berusaha keras mencapai target tersebut. Di beberapa perusahaan klien, saya mengajarkan bagaimana komitmen menjadi sangat penting dan ikut menentukan nasib perusahaan dan harus dimulai dari atas ke bawah (top-down), sebagaimana halnya Jack Welch membudayakan komitmen di jajaran manajemen General Electric yang dimulai dari dirinya.

KonSiStEnSi. Setiap perjalanan kita akan diuji oleh waktu dan masalah. Konsistensi adalah sikap yang akan

Penulis adalah konsultan dan fasilitator, dapat dihubungi melalui: [email protected]

menunjukkan apakah kita tetap fokus kepada tujuan dan menjaga agar semua tetap berjalan di atas rel (on-the-track), termasuk dalam hal menjalankan suatu sistem dan prosedur, sehingga sistimatika manajemen dapat berjalan baik.

Keempat kriteria tersebut sering saya tekankan di berbagai ceramah saya di dalam perusahaan, baik dalam rapat kerja ataupun sessi lokakarya. Saya mencoba melakukan assesmen sederhana, dan hasilnya? Umumnya profesionalisme belum dipahami, baik oleh pengusaha maupun manajernya. Wah, mau kemana perusahaan ini? Tapi saya tetap kagum, perusahaan yang tidak profesional masih bertahan, meski entah sampai kapan .

Page 7: Majalah Gema Kreasi Indonesia

10 GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 11

Kalau ada Jemaat yang menerbitkan sebuah majalah gerejawi yang isinya -terutama- bermuatan bina iman, itu sudah biasa. Hal tersebut dengan mudah bisa kita

temukan baik di kalangan GKI maupun di kalangan gereja-gereja pada umumnya. Namun kalau ada Jemaat yang menerbitkan sebuah majalah gerejawi yang isinya -terutama- bermuatan hal-hal yang berkaitan bisnis, sepanjang sepengetahuan kami belum ada, karena itu tidak biasa.

Sejauh informasi yang disampaikan kepada kami oleh Tim Redaksi, majalah ini - terutamanya - bertujuan : 1. memberikan informasi insprirasi, motivasi & kiat-kiat berbisnis, melalui penulisan-penulisan pengalaman juang orang-orang kristen (maupun non-kristen) yang sukses dalam berbisnis. 2. Memfasilitasi pembentukan jejaring bisnis dengan penulisan-penulisan yang informatif dan promotif, baik tentang kegiatan bisnis yang sudah mapan maupun tentang kegiatan bisnis yang baru dimulai di kalangan kristen (maupun non-kristen) dengan peluang untuk melakukan kerjasama.

Dengan demikian, kalau benar tujuannya seperti itu, apakah majalah ini masih dapat disebut sebagai majalah gerejawi? Atau, apakah Jemaat boleh menerbitkan majalah dengan tujuan seperti itu?

Tidak tertutup kemungkinan pertanyaan-pertanyaan itu muncul di benak sebagian warga jemaat. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu dilatar belakangi oleh sebuah pemahaman dan penghayatan bahwa gereja -mestinya- hanya berurusan dengan hal-hal rohani-sorgawi saja, jangan berurusan dengan bisnis, karena bisnis adalah urusan jasmani-duniawi semata. Bahkan lebih tajam lagi, gereja itu suci-kudus, sedangkan bisnis itu kotor. Karena itu jangankan untuk berkiprah dalam dunia bisnis, untuk terlibat sedikit saja pun tidak boleh!

Benarkah demikian? Kalaupun pemahaman dan penghayatan itu benar, justru kebalikannya, gereja mestinya tidak boleh menjauhi dan menafikan urusan bisnis, malah harus peduli, bahkan memasuki dan menggelutinya. Karena bukankah gereja dipanggil untuk menjadi terang dan garam dunia, termasuk menerangi dan menggarami dunia bisnis!

Sambutan

BPMSW GKI Sinwil Jabar

Pemandangan Umum PMSW ke-68 tahun 2010, BPMSW memaparkan bagaimana lembaga-lembaga bisnis, yakni perusahaan (company) dan korporasi (corporation), sesungguhnya membawa dalam dirinya dua makna sentral teologi gereja. Makna dari company adalah “berbagi roti” (cum = bersama dan panis = roti) dan makna corporation (corporare) adalah “menjadi satu tubuh” (lebih jauh lihat Selusur Spiritual III, “Michaelangelo Membebas-kan Allah” pasal 5, BPMSW GKI Sinwil Jabar, 2012).

Jadi terlibat, bahkan berkiprah dalam dunia bisnis juga merupakan panggilan bagi Gereja yang tidak bisa diabaikan. Memang tidak bisa dipungkiri ada banyak hal-hal negatif, bahkan dampak buruk dari praktik-praktik kegiatan bisnis yang terjadi selama ini. Tapi itu bukan karena bisnis yang pada dirinya dapat menyebabkan terjadinya hal-hal seperti itu. Itu disebabkan faktor lain, yaitu KESERAKAHAN dan KERAKUSAN (yang bersumber pada EGOISME dan KEPICIKAN). Bisnis pada dirinya sendiri, sebagaimana disampaikan sebelumnya, melalui lembaga-lembaganya mengemban misi yang sangat luhur, yaitu berbagi ‘roti’: hasil, berkat/rezeki, kehidupan (perusahaan) dan menjadi ‘satu tubuh’: saling-bergantung, saling membutuhkan, saling menghidupkan (korporasi).

Dengan demikian, malah gereja ‘wajib’ mengawal misi luhur dari bisnis tersebut. Dalam hal ini, GKI Samanhudi, melalui Koperasi Usaha Mandiri Samanhudi, yang menerbitkan majalah GEMA KREASI INDONESIA, dengan misi sebagaimana sudah disampaikan sebelumnya, dapat dikatakan sebagai pelopor -paling tidak di GKI- yang sudah memulai untuk turut mengawal misi luhur dari bisnis tersebut. Oleh karena itu kami menyambut penerbitan majalah GEMA KREASI INDONESIA, majalah gerejawi ini, dengan penuh kebanggaan, juga dengan penuh harapan dan doa, agar majalah ini diberkati Tuhan dan menjadi berkat bagi banyak orang. Semoga!

Jakarta, 20 Nopember 2012,BPMSW GKI Sinwil Jabar

Page 8: Majalah Gema Kreasi Indonesia

12 GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 13

Page 9: Majalah Gema Kreasi Indonesia

14 GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 15

UKM

Berbekal tekad mengkaryakan masyarakat di lingkungannya, Pdt. Sheph David Jonazh memulai usaha

kopi luwaknya. “Masyarakat di sekitar hutan yang saya jumpai saat itu sebagian besar terpaksa merusak alam demi memenuhi kebutuhan keluarganya,” tutur Ketua Umum Badan Pekerja Majelis Sinode Wilayah (BPMSW) GKI Sinwil Jabar mengenang awal mula usaha kopi luwaknya di daerah Bogor, Jawa Barat. “Mereka menebang pohon-pohon di hutan secara sembunyi-sembunyi untuk dijadikan kayu balok yang bisa dijual dengan hasil rata-rata per orang hanya Rp. 50.000. untuk pekerjaan yang membutuhkan waktu 1 minggu. Lalu saya mengatakan kepada mereka, daripada menebang, bukankah lebih baik menanam? Hingga mulailah kami menanam kopi. Agar bisa membiayai operasional

Kenikmatan Kopi LuwakSejak munculnya produk kopi luwak di pasaran, animo masyarakat, terutama masyarakat kelas atas, terhadap kopi ini sangat tinggi. Hal ini menyebabkan banyak orang tertarik mengikuti bisnis kopi luwak. Luwak diburu untuk dikandangkan dan diberi makan kopi lalu menghasilkan biji-biji kopi luwak yang keluar lewat kotorannya. Namun tidak semua usaha kopi luwak bisa menghasilkan biji kopi yang rasanya pantas untuk dibandingkan.

dan menyejahterakan, maka kopi tersebut haruslah bernilai lebih. Dan akhirnya, kami memilih membuatnya menjadi kopi luwak.”

Davidy menjalankan usaha kopi luwaknya secara otodidak. Namun tekad dan penelitian yang dilakukannya membuat Davidy punya resep tersendiri dalam menghasilkan biji kopi luwak yang kualitasnya berani untuk dibandingkan. Luwak tetap sehat dan produktif menghasilkan biji kopi luwak dan keberlangsungan lahan perkebunan pun tetap terjaga. Pemeliharaan dan Perawatan Luwak Awalnya hanya ada delapan ekor luwak. Luwak-luwak tersebut merupakan hasil tangkapan masyarakat setempat yang dibeli Davidy seharga Rp. 150.000 per ekor. Namun semua gagal karena luwak-luwak itu mati saling memangsa di dalam kandang

yang sama. Setelah itu luwak dibeli lagi dan dipelihara dalam kandang terpisah. Namun masih tetap gagal karena terlalu berorientasi hasil. “Memberi makan kopi pada luwak secara berlebihan ternyata dapat merusak pencernaannya. Luwak itu hewan omnivora, kopi hanyalah camilan bagi luwak, makanan pokoknya tetap daging,” ungkap Ketua Gerakan Kemanusiaan Indonesia ini. Pemberian makanan dengan jumlah yang tepat saja, juga belum cukup. Berdasar pengalaman Davidy, luwak hanya mau memakan kopi yang bagus. Pagi hari kopi dipetik, sore sudah turun dari gunung (perkebunan kopi terletak di daerah pegunungan-red). Setelah itu kopi langsung disortir. Yang dipilih adalah buah yang matangnya pas. Tidak terlalu muda juga tidak terlalu matang dengan ciri warnanya merah tua dengan aroma segar. Setelah dipilih, lalu dicuci bersih. “Kalau kotor, luwak tidak mau makan. Kopi cacat sedikit saja luwak juga tidak mau” ungkap Davidy. “Inilah yang membuat harga kopi luwak mahal. Karena selain luwak hanya memakan kopi yang berkualitas, kopi juga bukan makanan

Page 10: Majalah Gema Kreasi Indonesia

16 GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 17

UKM

IKLAN CENDRA KASIH DAN KOPI LUWAK

pokok luwak.” Luwak yang sudah terlalu lama dikandangkan (maksimal 6 bulan) harus dilepaskan untuk mencegahnya stres. Luwak dilepas di kebun kopi. Menurut pengalaman Davidy, melepaskan luwak yang lama dikurung dapat menurunkan risiko kematian luwak karena dasarnya luwak yang dipelihara adalah luwak liar. “Kalau ada orang yang mengatakan dapat mengumpulkan kopi luwak liar dalam jumlah yang besar (sampai ratusan kilo), menurut saya itu tidak benar dan patut diragukan. Karena kalau liar, sulit mendeteksi di mana luwak membuang kotoran,” jelas Davidy.

PEngolaHanLuwak yang diberi makan sore hari,

keesokan paginya akan mengeluarkan kotoran. Kotoran bercampur kopi tersebut kemudian dicuci bersih. “Kopi di sini tidak dijemur dalam kondisi kotor. Banyak yang bilang kopi luwak adalah hasil fermentasi yang terjadi dalam proses penjemuran. Tapi menurut kami, fermentasi terjadi di dalam perut luwak, yang lebih tepatnya disebut enziminasi, bukan di kotoran,” terang Davidy. Rasa yang dihasilkan dari cara enziminasi

ini pastilah berbeda. “Jika dijemur dengan kondisi masih berbalut kotoran, maka kopi yang dihasilkan tidak higienis dan sedikit berbau kotoran. Beda jika dijemur dengan kondisi bersih,” lanjut Davidy. Masing-masing luwak dalam peternakan kopi luwak Davidy menghasilkan jenis kopi yang berbeda. Hingga saat ini, ada tiga jenis kopi luwak yang dihasilkan, yaitu robusta, arabika dan liberika. Semua dalam bentuk biji kopi kering atau green bean. Dalam sebulan kopi luwak yang dihasilkan bisa mencapai 200 kilogram dan dalam dua tahun ini sudah mencapai jumlah 1 ton. Jumlah kopi sebanyak itu dihasilkan dari 80 ekor luwak.

tantangan Kopi luwak adalah kopi eksklusif. Kopi

yang hanya mengandalkan luwak ini tidak dapat diproduksi secara besar-besaran. Pasaran kopi luwak saat ini juga adalah dalam bentuk bubuk (roast) dan bersertifikat. Kondisi ini membuat kopi luwak yang hanya diproduksi dalam bentuk green bean harganya jauh lebih murah dibandingkan kopi luwak dalam bentuk bubuk (roast). “Karena produksi kopi yang terbatas, maka pemasaran saat ini belum kami lakukan. Karena tidak mungkin jika suatu ketika pemasaran terhenti di jalan karena keterlambatan produksi,” jelas Davidy.

Menurut Davidy, harga tertinggi kopi luwak green bean di pasaran adalah sekitar 1 – 1.5 juta rupiah per kilogramnya. Dan jika dikalikan dengan jumlah biji kopi yang ada saat ini dan dipotong biaya pengadaan - pengolahan lahan dan upah pekerja dari mulai tanam hingga panen serta biaya perawatan luwak, maka sebenarnya usahanya masih merugi. “Padahal ini adalah program kemasyarakatan. Banyak keluarga yang bergantung pada usaha ini. Lain halnya jika kopi diproduksi dalam bentuk bubuk, maka keuntungan yang diperoleh bisa 2-3 kali lipat dan itu bisa dipakai untuk membangun masyarakat di sini,” ujarnya.

PElUang Dan HaraPan Sampai saat ini sudah ada tiga

puluhan keluarga yang menggantungkan hidupnya secara langsung dari bisnis kopi luwak ini. Di samping itu ada pula masyarakat yang mendapat manfaat tak langsung misalnya orang yang menjadi penyuplai pupuk dari ternak maupun yang memanfaatkan berjualan di pinggiran kebun

untuk orang-orang yang ada di sana. Meski masih belum profit, namun pergerakan ekonomi desa sudah terjadi sejak adanya usaha kopi luwak ini. Karena itu Davidy sangat mengharapkan adanya pihak yang mau bekerjasama dengannya. “Jika ada yang mau kerjasama dan secara kontinyu bisa memasarkan kopi luwak ini, maka akan kami utamakan. Saat ini kami sudah memiliki ijin Din.Kes. P-IRT. dengan No. 5103201011037-17, dan sedang diurus sertifikasi dari Sucofindo & ICC-RI. Soal harga, kami hanya menghitung sebanyak kebutuhan kami untuk pembiayaan program pengembangan masyarakat di sini, selebihnya, jika ingin menjual dengan merek dan harga sendiri, silakan” tawar Davidy.

Page 11: Majalah Gema Kreasi Indonesia

18 GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 19

Branding

Adalah sebuah perusahaan bernama Galva yang memproduksi TOA, hasil kongsi dengan perusahaan Jepang.

Selain TOA, Galva juga memproduksi monitor merek GTC dan perangkat elektronik audio-visual lainnya. Sejatinya, jejak Galva di bisnis elektronik tanah air sedemikian panjang. Cikal bakal Galva bermula pada tahun 1946, ketika Uripto Widjaja mendirikan PT. Pembina Galindra Electric Co (PT PGE). Tonggak kesuksesan perusahaan ini dipancangkan ketika membuat radio dan TV merek Galindra. Pada tahun 1961 Galva mampu memproduksi radio transistor Galindra yang merupakan persilangan

GALvA: Setia pada Bisnis Inti“Diumumkan lewat TOA saja, biar banyak orang yang dengar!”Ucapan ini lazim didengar ketika seseorang merujuk pada alat eletkronik untuk memperkeras suara. TOA memang terlanjur menjadi nama generik untuk produk pelantang suara. Sama seperti Aqua, Odol, atau Kodak yang terlanjur melekat di benak orang banyak.

antara tabung elektronik dan transistor sehingga dapat menerima siaran gelombang pendek SW dan gelombang menengah MW. Komponennya diimpor dari Jerman, Belanda dan Belgia, sedangkan desainnya diambil

dari majalah elektronika. Radio transistor ini selangkah lebih maju daripada radio transistor perusahaan nasional lain yang hanya dapat menangkap siaran MW.

Dalam rangka menyambut Asian Games IV, pemerintah mendirikan

TVRI pada tanggal 24 Agustus 1962. Galindra menangkap peluang ini dengan mengimpor pesawat televisi merek Sharp ukuran 14”. Setahun kemudian, Galindra menggandeng Sharp untuk merakit pesawat TV hitam putih yang komponennya diimpor dari Jepang. Hasil produksinya dipasarkan dengan merek Galindra.

Galva juga menjadi pemasok peralatan penyiaran untuk TVRI. Mereka mengageni Ampex dari Amerika. Sekitar tahun 1975, Departemen Penerangan menganggarkan perbaikan peralatan TVRI dan RRI. Sebagai agen Ampex, Galva memenangkan tender senilai US$ 6,4 juta. Nilai ini adalah

Page 12: Majalah Gema Kreasi Indonesia

20 GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 21

Branding

rekor tertinggi sepanjang sejarah Galva sebagai single package deal. Keunggulan Galva di bidang audio-video, dukungan teknis yang kuat, persediaan barang dan layanan purna-jual belum bisa ditandingi oleh perusahaan lain pada saat itu.

Galva kemudian melirik kamera video Sony. Awalnya Ampex tidak keberatan bila Galva juga mengageni Sony karena menganggap produk ini bukan saingan. Namun ketika Sony mengalami kemajuan yang pesat, Ampex mulai terancam. Mereka meminta Galva berhenti menjadi agen Sony. Pada titik ini, Galva memutuskan melepas Ampex dan memilih Sony. Melalui anak perusahaan, PT Galva Technovision,

grup Galva juga menjadi distributor tunggal perangkat audio visual Sony dan Sennheisser. Perangkat audio-visual ini menyasar pebisnis dan lembaga penyiaran.

Devaluasi rupiah tahun 1978 dan 1983 merupakan pukulan berat bagi PT PGE. Ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Setelah terpukul akibat devaluasi, perusahaan ini harus bergulat dengan membanjirnya TV impor, manajemen buruk dan pemogokan buruh. Akibatnya pabrik berhenti beroperasi. Empat tahun kemudian, ada upaya membangkitkan PT PGE dengan menjual komponen TV dan radio yang tersisa. Uang dari hasil pembersihan ini digunakan untuk memperbaiki pabrik. Atas prakarsa Oki Widjaja,-- anak Uripto yang pernah sekolah komputer--, mereka memproduksi monitor komputer dengan merek GTC. Usaha ini sukses.

Monitor GTC ini sempat menjadi primadona lantaran terkenal bandel. Namun belakangan, GTC terimpit oleh kehadiran monitor LCD. Galva pun akhirnya menghentikan produksi monitor tabung pada tahun 2009. Kini mereka memproduksi layar monitor LCD yang menguasai 30% pangsa pasar monitor komputer. Mereka juga menjadi agen produk komputer bermerek Lexmark, Viewsonic dan BENQ.

Kesuksesan menjadi distributor TOA mendorong Galva untuk mendirikan anak perusahaan bernama PT Toa Galva Industries, yang bermitra dengan Toa Electric Co Ltd, Jepang. Mereka mendirikan pabrik TOA di Indonesia. Hasilnya, mereka menjadi pemimpin pasar di bisnis pelantang suara ini. Produk mereka telah terpasang di banyak

bangunan-bangunan publik. Contohnya, di bandara Ngurah Rai (Bali), Juanda (Surabaya), dan Wolter Monginsidi (Kendari). Selain itu TOA juga diintalasi di masjid agung Bandung, gereja Maria Bunda Karmel, Universitas Maranatha (Bandung), Binus, RS Hasan Sadikin, hotel Ritz Carlton, Matahari Departement Store, Hypermart, Carrefour, dll.

Perusahaan elektronika ini dikelola berlandaskan filosofi “kasih dan kekeluargaan.” Kasih artinya di antara sesama anggota keluarga besar Galva saling mengasihi dan membantu. Sedangkan kekeluargaan artinya walaupun tidak ada hubungan kekerabatan di antara karyawan namun segenap sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya dianggap sebagai sebuah keluarga besar Galva.

Menurut Mari Elka Pangestu, ada lima kunci sukses Galva. Pertama, konsisten pada bisnis inti. Galva sempat tergoda berekspansi ke agrobisnis, namun segera ‘bertobat’ dan kembali ke bisnis elektronika. Kedua,mengembangkan kemampuan menguasai teknologi. Awalnya, Galva adalah importir dan jasa servis. Setelah merambah ke perakitan, hingga akhirnya memproduksi dengan merek sendiri.

Kunci ketiga adalah evolusi usaha keluarga dengan pendekatan manajeman modern. Meski dipimpin oleh anak Uripto, namun Galva menerapkan sistem organisasi dan delegasi pertanggungjawaban. Keempat, saat menghadapi krisis, mereka melakukan konsolidasi dan fokus yang jelas. Kelima, transisi peralihan kepemimpinan yang mulus.

Page 13: Majalah Gema Kreasi Indonesia

22 GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 23

Berita

Menabur Benih di MentawaiGempa dan tsunami yang meluluhlantakkan Kepulauan

Mentawai, Sumatera Barat pada 25 Oktober 2010 telah mengakibatkan pemukiman penduduk, dan fasilitas umum seperti sekolah dan rumah ibadah rata dengan tanah. Sedikitnya 509 jiwa tewas, 267 dinyatakan hilang, lebih dari 10 ribu mengalami luka-luka dan sebanyak 700 anak-anak menjadi yatim piatu.

Para relawan yang terlibat dalam aksi tanggap darurat, baik di Tuapejat maupun Pulau Pagai Selatan, keduanya di Kabupaten Mentawai, kembali ke ibu kota dengan membawa begitu banyak fakta menyedihkan, sehingga diperlukan dukungan jangka panjang untuk pemulihan pasca bencana. Bertolak dari keadaan itu, terbentuklah Yayasan KAUM (Kasih Abadi Untuk Mentawai) yang merupakan kerjasama beberapa organisasi antara lain Gerakan Kemanusiaan Indonesia, BPK Penabur Jakarta, YPK Ketapang, YPK Bina Siswa dan GKSI.

Sampai saat ini, berkat dukungan para mitra dan donatur, Yayasan KAUM telah membangun asrama/panti asuhan, satu gedung sekolah SMA yang teridiri dari 6 ruang kelas, dan sarana pengadaan air bersih yang dirancang sebagai bangunan tahan gempa. Namun, sarana/panti asuhan seluas 400 m2 tersebut belum memadai untuk menampung semua anak-anak.

Sebagai kelanjutan pembangunan masyarakat setempat, Yayasan KAUM telah membeli lahan seluas 13 hektar di 3 lokasi di Mentawai yang diperuntukkan bagi pembangunan asrama/panti

asuhan, gedung sekolah (SD-SMA), serta sarana pengembangan lahan pertanian/perkebunan, peternakan, dan olah raga.

“Mentawai memiliki potensi alam yang luar biasa. Karena itu yang diperlukan untuk dapat mengelola sumber daya yang tersedia adalah pelatihan, pembinaan, dan penyadaran akan potensi dan pengembangan diri. Mengubah pola pikir, itu yang terutama, sehingga masyarakat Mentawai pasca bencana, dapat menjadi masyarakat yang mandiri dan dapat melanjutkan kehidupan yang lebih baik. Ini merupakan proses pembinaan berkelanjutan yang memerlukan dukungan dari kita semua, sebagai sesama saudara, satu Indonesia.” Kata Ketua Yayasan KAUM, Yusak Ismanto, kepada media baru-baru ini di Jakarta.

Sebagai bentuk tindak lanjut program pembangunan masyarakat Mentawai, Yayasan KAUM bekerjasama dengan MRA Grup dan Metro TV, menggalang dana untuk Mentawai melalui acara malam dana bertajuk Hands for Mentawai di Hotel Mulia, Jakarta, Sabtu (25/10). “Kami mengedepankan transparansi, sehingga satu sen pun akan kami audit dengan laporan keuangan yang detail, sebagai bentuk pertanggungan jawab kami, “ ujar Winny Setiaadmadja, penggagas acara malam dana, yang juga menjabat sebagai Bendara Umum Yayasan KAUM.

Acara dihadiri Bupati Mentawai, Yudas Sabbagalet, pejabat terkait, para pemangku jabatan dari berbagai perusahaan swasta terkemuka, serta artis-artis ibu kota. (win)

Informasi lebih lanjut:Sekretariat Yayasan Kasih Abadi Untuk Mentawai

www.kasihabadiuntukmentawai.orgEmail: [email protected]

Kantor: Gedung UKRIDA Lt. 4, Jl. Tanjung Duren Raya 4 Blok EJakarta Barat 11470, Indonesia

Telepon: (021) 444 9 7777, (021) 569 66217 Fasksimilie: (021) 566 6957

Rekening BCA 372-016-7777a.n. Yayasan KAUM

Page 14: Majalah Gema Kreasi Indonesia

24 GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 25

KoperasiBerita

Peluang Bisnis Waralaba

Investasi di Pasar Modal

Waralaba dapat menjadi solusi untuk percepatan ekspansi sebuah merek dan pada akhirnya memperbesar pundi-pundi pemilik merek. Itu adalah salah satu keuntungan bisnis waralaba yang disampaikan oleh Utomo Nyoto, seorang konsultan waralaba, pada seminar “Meraih Peluang Bisnis Waralaba” di GKI Dipo, Surabaya.

“Lihatlah apotik K-24 yang merembet dengan cepat ke pelosok-pelosok daerah. Seandainya tidak diwaralabakan maka K-24 tidak memiliki cukup modal untuk membuka gerai sebanyak seperti sekarang ini,” lanjut Utomo yang juga menjadi konsultan yang bagi K-24, de boliva, boncafe, dan rodalink ini.

Di dalam bisnis terdapat dua pemain pokok, yaitu franchisor (penjual waralaba) dan franchisee (pembeli waralaba). Keduanya sama-sama pelaku bisnis mandiri, namun karena franchisor telah memiliki pengalaman yang lebih dahulu, maka dia menawarkan kelebihannya itu kepada franchisee. Tidak menutup kemungkinan, seiring dengan waktu, pengalaman keduanya akan sebanding.

Bagi calon pembeli waralaba, Utomo Nyoto memberikan tips-tips sederhana agar dapat mengendalikan resiko investasi. Utomo menyarankan agar calon pembeli memilih merek yang terkenal karena sudah memiliki potensi pasar yang potensial. Selanjutnya calon pembeli perlu menelisik apakah penjual waralaba itu memiliki produk berkualitas yang dipercaya oleh konsumen atau tidak. “Di samping itu yang tidak kalah pentingnya adalah adanya standarisasi produk,” papar Nyoto Utomo. Dia memberikan ilustrasi berupa produk waralaba Mc Donals, yang memiliki rasa dan standar pelayanan sama di tiap gerainya karena sudah memiliki standar baku.

Ibarat bandul pendulum, dinamika pasar saham itu mengayun dari ujung optimisme di satu ujung, dan pesimisme pada ujung yang lain. Optimisme temporer akan menjadikan saham terlalu mahal, sedangkan pesimisme yang tidak berdasar meyebabkan harga saham terlalu murah. Seorang investor yang pintar adalah seorang realis yang menjual sahamnya kepada orang optimistis dan membelinya dari orang pesimistis. Demikian ibarat yang dibuat oleh Eka dari Universitas Kristen Dutawacana, dalam diskusi “Investasi di Pasar Modal”, di GKI Klaten, baru-baru ini.

Pengasuh Pojok BEJ ini memaparkan bahwa nilai uang akan menurun seiring dengan angka inflasi. “Dengan 15 juta rupiah, sekarang kita bisa membeli sepedamotor yang bagus. Namun lima belas tahun kemudian, uang itu hanya bisa untuk membeli rodanya saja,” papar Eka. “Dengan melakukan investasi, nilai uang kita tidak hanya bertahan, tetapi juga bisa bertambah banyak.”

Ada berbagai macam pilihan investasi. Misalnya di bidang real asset seperti properti atau financial asset yaitu tabungan, deposito, reksadana, obligasi atau valas. Secara khusus, dia memaparkan tentang karakteristik saham. Dengan memiliki saham seorang investor akan memperoleh deviden, yaitu laba yang dibagi sesuai dengan kepemilikan saham. Investor juga memiliki hak suara dalam RUPS dan dimungkinkan untuk memiliki hak memesan efek terlebih dahulu.

Lantas apakah bisnis waralaba bisa merugi? “Tentu saja bisa,” tegas Utomo Nyoto. Sebagaimana bisnis lain, waralaba pun berpotensi mengalami kerugian. Selain itu masih ada risiko lain yang

perlu diwaspadai yaitu penipuan berkedok waralaba. Itu sebabnya, calon pembeli perlu banyak bertanya untuk mendapatkan penjelasan sedetail mungkin dari pemilik waralaba.

Utomo Nyoto juga menjelaskan bahwa bisnis penjual waralaba tidaklah harus selalu bermodal besar. Dengan modal yang kecil dan usaha yang sama, beberapa pengusaha dapat mendirikan sebuah merek yang kemudian dijual sebagai usaha waralaba. Laundry Zone adalah satu contohnya. Pada mulanya adalah beberapa individu yang bergerak dalam usaha jasa cuci kiloan dengan merek sendiri-sendiri. Mereka lalu bergabung untuk mendirikan merek baru yakni Laundry Zone, yang selanjutnya dijual sebagai bisnis waralaba.

Selain penjual dan pembeli, masih ada peluang bisnis di bidang waralaba yaitu sebagai pemasok. Contohnya adalah salah seorang jemaat di GKI Diponegoro yang menjadi pemasok pada waralaba hoka-hoka bento. Dengan menjadi supplier pada produk waralaba, tentunya pendapatan akan berlipat ganda karena semua gerai diharuskan mengambil dari supplier yang telah direkomendasikan oleh pihak franchisor. (Tri Hajar)

Kepada jemaat yang akan mulai ‘bermain’ saham, Eka memberikan tips dalam berinvestasi di pasar saham. Pertama, prioritaskan invetasi pada perusahaan yang bidang usahanya dipahami oleh investor. Kedua, pilihlah perusahaan yang membukukan keuntungan (cenderung membagikan dividen). Ketiga, beli saham

perusahaan yang tingkat penjualannya dan labanya tumbuh dari tahun ke tahun. Dan keempat, carilah perusahaan yang dikelola secara profesional dan transparan.

“Rahasia keberhasilan keuangan Anda ada pada diri Anda sendiri. Dengan mengembangkan disiplin dan keberanian, Anda tidak akan membiarkan perubahan perilaku orang lain menentukan masa depan finansial Anda. Hal yang jauh lebih penting sebenarnya bukan bagaimana perilaku investasi Anda, tetapi bagaimana perilaku Anda,” pungkas Eka mengakhiri bincang-bincang di gereja jago pada malam itu [Purnawan].

Gereja seringkali dituntut untuk dapat menjawab kebutuhan umat. Kebutuhan yang cukup vital bagi

masyarakat antara lain kebutuhan ekonomi. Situasi ekonomi yang sulit saat ini telah melemahkan daya hidup sebagian besar masyarakat Indonesia yang membuat kehidupan mereka jauh dari sejahtera. Melihat hal ini, beberapa jemaat GKI Samanhudi yang juga pengusaha sukses, diantaranya: Ruddy Koesnadi, Uripto Widjaja, Daniel Santoso, Jejei Kurnia, Winarsih Suryawidjaja, Sinarman Jonatan, Indra Irawan, Idayani Oesman, Stephen Zakaria Satyahadi, Oey Lanny Kartawinata dll tergerak untuk mendirikan koperasi.

Sebelum koperasi ini didirikan, GKI Samanhudi sudah menyelenggarakan berbagai pelatihan ketrampilan untuk warga jemaatnya maupun jemaat gereja lain, diantaranya: salon, kuliner, perbengkelan, pijat refleksi dan desain grafis. Program ini dinamakan PUMAS (Pelatihan Usaha Mandiri Samanhudi). Jika hanya sekadar pelatihan tentu manfaatnya tidak terlalu terasa. Maka, dipikirkanlah untuk mengembangkan program PUMAS supaya warga yang dibina dapat menggunakan ketrampilan yang didapatkan untuk kesejahteraan hidup mereka. Hasil perenungan para pengusaha itu membuahkan ide pendirian koperasi.

Koperasi Usaha Mandiri Samanhudi, “Kumas” Memberdayakan Masyarakat

Rapat perdana membahas tentang hal-hal yang harus dipersiapkan dalam pembentukan koperasi diselenggarakan pada 17 Mei 2011, dipimpin oleh Jejei Kurnia. Koperasi ini sekaligus merupakan kepanjangantangan program PUMAS. Artinya, koperasi mendukung dan memberdayakan peserta PUMAS dengan cara (1) memberikan kredit untuk modal usaha, (2) memberikan pelatihan, pendampingan dan pembinaan.

Niat mulia saja tidak serta merta bisa terwujud dengan mudah, dibutuhkan keteguhan hati dan keyakinan kuat. Itu pula yang mengiringi perjalanan lahirnya koperasi ini. Mereka pun mengalami berbagai pergumulan dan tantangan. Namun berkat usaha dan kerja keras para pendiri dan pengurus serta keyakinan akan pertolongan Tuhan, akhirnya pada Tanggal 05 April 2012 lahirlah sebuah Koperasi Usaha Mandiri Samanhudi (KUMAS). KUMAS berlokasi di Jl. Taman Sari Dalam IA, No.: 4B, Taman Sari, Jakarta Barat.

nilai DaSar Dan tUjUan UtaMaSejak awal, pendirian koperasi ini

didasari dengan suatu misi memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Oleh karena

itu, KUMAS bergerak dengan nilai dan prinsip utama yang diharapkan dalam mewujudkan misi mulia itu. KUMAS dikelola secara demokratis. Hal itu antara lain mewujud dalam rapat anggota yang menjadi media penyampaian aspirasi sosial, ekonomi, dan budaya mereka. Nilai lain yang mendasari koperasi ini adalah keterbukaan dalam pertanggungjawaban keuangan, kesinambungan usaha, kejujuran dan kepedulian.

Page 15: Majalah Gema Kreasi Indonesia

26 GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 27

Tujuan pendirian koperasi ini adalah (1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan anggota. (2) Mengupayakan dan meningkatkan kesejahteraan anggota. (3) Menjadi pusat informasi dan data bagi anggota dalam melakukan kegiatan dan berhubungan dengan pihak luar. (4) Melakukan training bagi kepentingan peningkatan kualitas usaha anggota. (5) Menghindari persaingan tidak sehat di antara anggota. Selain itu, KUMAS juga punya tujuan yang lebih besar yaitu mengembangkan jaringan bisnis sesama pengusaha yang berada dalam lingkungan GKI di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

KUMAS tidak hanya sekadar menjadi koperasi simpan pinjam tetapi juga mengelola usaha di berbagai bidang: pemasaran hasil produksi makanan olahan dan katering, salon kecantikan, jasa penyewaan kostum, dll. Usaha itu dijalankan oleh para anggotanya yang telah mendapatkan pelatihan dan pembinaan. KUMAS sangat berharap, di kemudian hari akan lebih banyak bidang usaha yang dapat dikembangkan sehingga ekonomi dan kesejahteraan hidup para anggotanya akan meningkat.

lEgalitaSSeperti koperasi lainnya, langkah awal

yang dilakukan KUMAS adalah merekrut anggota. Keanggotaan koperasi ini bersifat sukarela dan terbuka. Artinya, menjadi anggota haruslah dengan kesadaran sendiri, tanpa paksaan. Keanggotaan koperasi terbuka bagi siapa pun yang merasa memiliki persamaan kebutuhan dan kepentingan. Sebagai daya tarik, KUMAS mengeluarkan kartu anggota berbentuk semacam kartu kredit yang bisa digunakan sebagai kartu diskon di toko, toserba, swalayan atau rumah makan yang telah menjalin kerja sama dengan koperasi.

Hal lain yang harus diperhatikan dalam pendirian koperasi adalah persoalan legalitas. Dalam menjalankan usahanya, KUMAS punya dokumen pendukung yang wajib dimiliki oleh setiap koperasi yaitu:

1. Npwp2. Domisili tempat usaha3. SIUP 4. Tanda daftar perusahaan5. Sertifikat pelatihan koperasi

KUMAS melalui pendiri, pengurus, dan anggotanya akan memberdayakan masyarakat dengan aktif melakukan pelatihan dan pembinaan bagi para pengusaha kecil. Dengan begitu, potensi mereka (knowledge and skill) dapat berkembang optimal hingga mereka berhasil menjadi pengusaha sukses. Tujuan akhir dari pemberdayaan ini adalah terjadinya transformasi ekonomi, spiritual dan sosial bagi anggota dan masyarakat secara luas.

Pendidikan dan pelatihan bagi anggota akan menjadi kegiatan pokok dalam koperasi KUMAS. Melalui itu, anggota akan mengetahui bagaimana cara ber-koperasi. Partisipasi anggota dalam membangun koperasi memang sangat dibutuhkan karena KUMAS punya impian, kelak akan menjadi koperasi yang mandiri, tidak bergantung pada pihak lain. Dengan begitu anggota yang akan menjadi pilar utamanya.

Kami sangat meyakini tujuan berdirinya koperasi ini hanya dapat tercapai melalui visi kuat yang berlandaskan pada hikmat dari Tuhan saja. Sudah saatnya, visi manusia ditinggalkan dan digantikan dengan visi Allah. “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia : Bagi Dialah Kemuliaan sampai selama-lamanya !” (Roma 11 : 36). (Willer Hutapea)

ViSi : “ MENINGKATKAN TARAF

HIDUP DENGAN MENGEMBANGKANKEMANDIRIAN EKONOMI MASYARAKAT

SEUTUHNYA”

MiSi : 1. MEMBERDAYAKAN PESERTA PUMAS /

MASYARAKAT MELALUI MICRO FINANCE.2. MENGEMBANGKAN JARINGAN BUSSINES

SESAMA PENGUSAHA YANG BERADA DALAM LINGKUNGAN GKI

SE-PULAU JAWA.

Koperasi

Page 16: Majalah Gema Kreasi Indonesia

28 GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 29

Teladan

James L Kraft lahir di daerah peternakan sapi Stevensville, Ontario, Canada pada 11 Desember 1874. Anak kedua dari

sebelas bersaudara ini tumbuh dalam tradisi pendidikan Menonite yang sangat kental. Didikan dari orang tuanya, George and Minerva Tripp Kraft itu membuat Kraft menjadi seorang pribadi yang sangat religius dan juga pekerja keras.

BeRAWAL DARI GeROBAK SeWAANKraft mulai bekerja di sebuah toko

serba ada, Ferguson, di Fort Erie pada usia 18 tahun. Semangat muda Kraft yang menggebu, mendorongnya untuk pindah ke Buffalo dan bekerja di sebuah perusahaan keju. Ia kemudian dipercaya untuk membuka cabang perusahaan keju di Chicago. Namun, ternyata kariernya tidak berjalan mulus. Kraft kemudian keluar dari perusahaan itu.

Terdampar di Chicago tahun 1903, hanya dengan mengantongi uang sebesar $ 65, membuat Kraft muda terus berusaha bagaimana supaya bisa bertahan hidup. Dengan cermat, ia mengamati selama ini para pedagang kecil harus pergi ke Chicago membeli keju grosiran untuk dijual kembali di toko mereka. Peluang ini kemudian dimanfaatkan oleh Kraft. Ia menggunakan

Tuhan adalah Investasi Terbesar Bagi Anda penggemar keju, tentu pernah merasakan kelezatan keju kraft. Keju olahan itu bisa Anda rasakan berkat kerja keras dan cerdas, sang penemunya, James L Kraft. Kesuksesan Kraft Foods hingga menjadi perusahaan makanan terbesar di Amerika dan kedua di dunia, tak terlepas dari religiusitasnya.

James L Kraft, Pendiri Kraft Foods Inc:

modalnya yang hanya sedikit itu untuk menyewa kuda lengkap dengan gerobaknya. Dengan kendaraannya itu, Kraft membeli keju di gudang keju di kota Chicago lalu ia jual kembali ke toko-toko kecil di wilayah pinggiran Chicago. Para pedagang kecil itu merasa sangat terbantu dan usaha Kraft pun makin maju.

PeNemUAN RevOLUSIONeRMelihat bisnis Kraft yang berkembang

sangat baik, keempat saudara kandungnya: Charles H, John H, Fred dan Norman ikut bergabung dan membentuk sebuah perusahaan JL Kraft&Bros.Co tahun 1909. Kraft menjabat sebagai presiden direkturnya. Daya kreatif Kraft tidak pernah mandeg walaupun bisnisnya sebagai reseller keju berhasil. Tahun 1915, Kraft mendirikan perusahaan keju olahan dalam kaleng sehingga tahan lama dan bisa dikirim ke tempat jauh. Ini merupakan perusahaan keju olahan pertama di dunia. Ide yang sangat revolusioner ini lalu ia patenkan tahun 1916.

Perusahan keju olahan ini berkembang dengan cepat hingga berekspansi ke Kanada pada tahun 1919. Perang Dunia I merupakan momentum majunya bisnis Kraft karena saat itu pemerintah Amerika mengirimkan keju kalengan dalam jumlah yang banyak untuk para tentaranya yang berlaga di medan perang.

Kraft memang dikenal dengan pemikiran-pemikiran kreatif dan inovatifnya. Kuncinya adalah ia selalu berusaha memahami kebutuhan dan keinginan konsumennya. Berawal dari produk keju olahan, maka muncullah produk-produk lain yang ia beri nama dengan nama-nama yang menarik seperti Velveeta cheese, Philadelphia cream cheese, Miracle Whip salad dressing dan Kraft macaroni & cheese dinner.

Tak hanya inovatif dalam mengembangkan produknya, Kraft juga kreatif dalam pemasarannya. Ia menjadi pionir dalam pemasaran produk melalui media televisi dan radio. “Kraft Television Theater” merupakan program televisi besar pertama yang diciptakan Kraft. Acara ini berlangsung dari tahun 1947 sampai 1958.

TUHAN, INveSTASI TeRBeSARKesuksesan usaha ini tidak membuat

Kraft menjauh dari Tuhan. Didikan tradisi Menonit yang ia dapatkan sejak kanak dari orangtuanya tampak berakar sangat kuat dalam kehidupannya. Berkat yang telah ia terima, ia persembahkan kembali kepada Tuhan. Ia secara rutin memberikan 25% dari pendapatannya untuk kegiatan kekristenan. Ia menjadi pendukung Gereja Baptis dan membiayai pendidikan keagamaan untuk kaum muda. Untuk semuanya itu, ia pernah berujar, “Satu-satunya investasi yang pernah saya buat yang telah secara konsisten membuat dividen meningkat adalah uang yang saya berikan pada Tuhan.”

Sepeninggal Kraft pada tahun tahun 1953, perusahaannya yang kini bernama Kraft Foods Inc terus berkembang hingga kini menjadi perusahaan makanan terbesar di Amerika dan terbesar kedua di dunia. Prinsip-prinsip utama yang diletakkan Kraft ini diteruskan oleh generasi berikutnya. Salah satunya adalah dukungan untuk sesama yang membutuhkan. Selama puluhan tahun, Kraft Foods sangat aktif sebagai filantropis. Perusahaan yang telah mendunia itu, secara rutin mendonasikan 180 juta US Dollar untuk memerangi kelaparan dan malnutrisi di dunia. Ia menjadi partner utama Feeding America, sebuah program yang membantu orang-orang yang tidak punya akses untuk mendapatkan makanan bergizi. Kraft Foods punya armada mobil berpendingin yang berkeliling untuk membagi-bagikan secara gratis buah dan sayuran segar serta makanan bergizi.

Begitulah, keberhasilan sebuah bisnis merupakan hasil perpaduan antara logika, karakter dan juga spiritualitas. Bermula dari seorang anak muda yang cerdas, cermat, pekerja keras dan punya iman kuat, dunia kini bisa merasakan karyanya (Krisetiawati).

GEMA KREASI INDONESIA 29

Page 17: Majalah Gema Kreasi Indonesia

30 GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 31

Keoperasi Usaha Mandiri Samanhudi (KUMAS), sebuah koperasi serba usaha di lingkungan Gereja

Kristen Indonesia (GKI) bertekad untuk mengembangkan dirinya menjadi salah satu koperasi terdepan di tanah air dengan meluncurkan berbagai program inovatif yang bakal memberikan manfaat lebih bagi anggotanya.

Dengan menggandeng sebuah perusahaan layanan keuangan (Gerai LumRah) dan MuPay Indonesia, KUMAS menargetkan peluncuran Kartu Multi Guna – sebuah kartu dengan berbagai manfaat bagi anggotanya antara lain, untuk belanja (shopping), mendapatkan potongan harga di beberapa merchant (discount card), transfer dana (remittance) dan beberapa manfaat lainnya yang akan diluncurkan kemudian hari.

Erwin Purwadarma,selaku pemilik MuPay merasa senang karena bisa menggandeng berbagai pihak dalam upaya pemberdayaan lembaga keuangan mikro di Indonesia, seperti KUMAS.“Misi kami adalah pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi yang telah menjadi kebutuhan masyarakat

Sejak dari penggunaan benih, para petani tidak membeli benih buatan pabrik tetapi mengambil dari lumbung

sendiri. Mereka juga meninggalkan pupuk kimia dan beralih pada pupuk kandang yang telah diolah. Saat harus mengenyahkan hama, mereka meramu pestisida alami.Mereka juga memanfaatkan hewan lain sebagai predator. Contohnya, dengan tidak membunuh ular sawah karena hewan melata ini memangsa tikus.

Sampai saat ini mereka telah menghasilkan beras organik, yaitu genjah rante, mentik susu, beras merah dan beras hitam. “Genjah rante itu setara dengan beras C4,” terang pdt. Raditya Wishnu saat ditemui Gema Kreasi Indonesia di rumah pastorinya. “Namun dari segi rasa, genjah rante lebih enak daripada C4,” tambahnya. Raditya lalu menunjukkan beras mentik susu. “Jika dimasak, beras ini akan mengeluarkan aroma yang wangi

Beras Organik Lebih Sehat

KUMAS Gandeng MuPay Indonesia

Peningkatan kesadaran perlunya pelestarian lingkungan mendorong maraknya pertanian organik. Pertanian organik adalah gerakan kembali menggunakan cara-cara alami dalam budidaya tanaman. Kelompok tani di kecamatan Karangdowo, Klaten ikut pula andil dalam pertanian organik. Kelompok ini unik karena dipelopori oleh pendeta dari Gereja Kristen Jawa, namun anggotanya terdiri dari berbagai agama.

KUMAS akan bekerjasama dengan salah satu financial gateway kenamaan MuPay dengan meluncurkan berbagai layanan keuangan untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya.

sehingga bisa membangkitkan selera makan,”lanjutnya. Saking wanginya, beras ini sebaiknya dicampur dengan beras genjah rante dengan perbandingan 1:4.

Kelompok tani juga menanam beras merah yang biasa digunakan untuk konsumsi diet. Beras merah ini memang lebih mudah mengenyangkan. Karena kaya dengan vitamin B, vitamin E dan zat mineral, maka beras merah membentuk energi dalam tubuh manusia. Beras merah mempunyai banyak serat sehingga baik untuk pencernaan dan membantu tubuh menyerap gula dan karbohidrat.

Para ahli juga menemukan bahwa beras merah mengandung zat selenium yang di dalamnya terdapat enzim glutation peroksidase yang berfungsi sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida.Peroksida biang kerok timbulnya kanker. Kaya akan magnesiaum, fungsi zat mineral ini sangat banyak seperti menurunkan

modern, “ kata Erwin. Menurut Daniel Santoso, Wakil Ketua

KUMAS, kerjasama ini akan menjadikan KUMAS lebih bermanfaat bagi anggotanya sekaligus meningkatkan layanan operasional modern KUMAS dengan dukungan sistem IT terpadu. KUMAS yang selama ini seakan “tenang”, akan semakin menggairahkan aktivitas yang berguna bagi anggotanya dengan peluncuran Kartu Multi Guna ini. “Karena manfaatnya sangat nyata bagi para anggota, maka adalah keputusan yang benar kita membangun kerjasama positif ini,” kata Daniel.

Erwin Purwadarma menambahkan, layanan kartu multi guna ini akan diperluas kemudian hari tergantung kebutuhan anggota KUMAS. “Prinsipnya MuPay bisa melakukan, menciptakan dan mengintegrasikan berbagai layanan perbankan dan keuangan, karena kita seperti financial gateway untuk berbagai macam layanan pembayaran seperti, reservasi tiket, bayar tagihan telepon, asuransi, pinjam uang ke bank, pegadaian, dan berbagai layanan lain,“ kata Erwin.

MuPay memberikan berbagai solusi sistem transaksi keuangan, antara lain mini-

core banking sistem untuk koperasi,dan berbagai lembaga keuangan lainnya. Salah satu produknya adalah Gerai Lumrah (Lumbung Murah). Menurut Marcos Chow, strategist dariMuPay, Gerai Lumrah akan memberikan kemudahan bagi anggota koperasi untuk melakukan berbagai transaksi seperti isi ulang pulsa (voucher-multiple operator), transfer dana, dan berbagai pembayaran

keakutan asma, menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati migren, mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke.Selain itu magnesium ini sangat bagus dalam menjaga dan membetuk kekuatan tulang. Pigmen merah pada beras terbentuk dari zat antosianin melindungi tubuh dari penyakit hepatitis, stroke, kanker, alzhiemer dan penuaan pada otak.

Tidak hanya beras merah, mereka juga menanam beras hitam. Konon beras ini adalah beras pusaka yang menjadi hidangan wajib di meja makan para raja di kawasan Asia. Saat masih mentah, beras ini berwarna hitam, namun ketika sudah masak ternyata berwarna ungu tua. Beras hitam mendapatkan warna gelap dari zat antosianin, sama seperti pada beras merah, tapi kadarnya lebih banyak

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition pada tahun 2008 menunjukkan bahwa ekstrak dari beras hitam saat diujicoba pada tikus membantu mencegah perkembangan plak aterosklerosis pada arteri utama dari jantung, jenis yang akhirnya akan menyebabkan serangan jantung.Zat iIni juga menurunkan komponen lipid termasuk trigliserida. Bahkan, ekstrak beras hitam ditemukan sekuat resep obat simvastatin, obat yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol.

Beras hitam adalah sumber mineral yang baik, termasuk besi, serta serat dan memiliki profil nutrisi agak mirip dengan beras merah. Kehadiran antosianin memberikannya keunggulan gizi dibandingkan beras merah.

Secara umum, beras hasil pertanian organik ini lebih sehat karena tidak mengandung residu pestisida. Keunggulan lainnya, nasinya tidak mudah basi. Saat ini, beras sehat organik produksi kelompok tani di Klaten ini sudah bisa didapatkan di Jakarta. Silakan hubungi:

K U m A S(KOPeRASI USAHA mANDIRI SAmANHUDI)

Jl. Taman Sari I A No. 4 B – Jakarta BaratTelp. 021- 6288936

Promosi Info

cukup menggunakan sebuah kartu KUMAS-Gerai Lumrah, kartu multi guna. Syarat mendapatkan kartu Gerai Lumrah ini adalah dengan mendaftar menjadi anggota koperasi.

Manfaat “Gerai Lumrah” ini sudah dinikmati oleh salah satu koperasi karyawan di Bandung.”Kerjasama yang ditawarkan MuPay sangat membantu anggota kami karena memberikan solusi pada berbagai pembayaran yang rutin seperti membayar pulsa, mengirim uang untuk anggotanya, bahkan meminjam uang di lembaga keuanganmikro,” jelas Bambang Eka, ketua koperasi itu.

Menurut Erwin selain memudahkan transaksi, para anggota juga bisa mendapatkan bonus ketika bisa membawa anggota baru.Misalnya bonus dari menjual pulsa telpon. “Namun sistem ini bukanlah MLM, karena dengan menjadi anggota mereka bisa menjalankan bisnis mereka sendiri misalnya melayani isi ulang pulsa, pembayaran tagihan telepon, “ kata Erwin. Dia menambahkan, bahwa semua transaksi dari para anggota ini akan didata secara akurat untuk menentukan volume transaksi dan berapa bonus yang akan diperolehnya setiap bulan. “Semua akan tercatat secara real time online, karena semua anggotaakan didaftarkan dan memiliki rekening koperasi masing-masing,“ jelas Erwin.

Dalam waktu dekat KUMAS akan meluncurkan kartu multi guna ini. Dengan kartu ini maka anggota akan dapat isi ulang pulsa, bayar tagihan listrik, dan tagihan lainya. Tidak hanya itu, pemegang kartu ini juga akan memperoleh diskon di berbagai merchant dengan menunjukkan kartu ini. “Kami punya rencana bahwa kartu ini akan menjadi langkah pertama untuk e-commerce,” jelas Suginto Suryadi, pengurus KUMAS. Untuk itu, KUMAS sedang menggandeng pihak bank sehingga kartu ini pun dapat berfungsi sebagai kartu debet untuk menarik uang di ATM.

“Untuk mendapatkan kartu ini, caranya cukup mudah, yaitu hanya dengan menjadi anggota KUMAS,” pungkas Suginto Suryadi.

Page 18: Majalah Gema Kreasi Indonesia

32 GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 33

Artikel

1Etika Bisnis itu dibangun berdasarkan etika pribadi: Tidak ada perbedaan yang tegas antara etika bisnis dengan

etika pribadi. Kita dapat merumuskan etika bisnis berdasarkan moralitas dan nilai-nilai yang kita yakini sebagai kebenaran.

2Etika Bisnis itu berdasarkan pada fairness. Apakah kedua pihak yang melakukan negosiasi telah bertindak

dengan jujur? Apakah setiap konsumen diperlakukan dengan adil? Apakah setiap karyawan diberi kesempatan yang sama? Jika ya, maka etika bisnis telah diterapkan.

3Etika Bisnis itu membutuhkan integritas. Integritas merujuk pada keutuhan pribadi, kepercayaan dan

konsistensi. Bisnis yang etis memperlakukan orang dengan hormat, jujur dan berintegritas. Mereka menepati janji dan melaksanakan komitmen.

10 PRINSIP PENERAPAN ETIKA BISNISDalam ranah ilmu filsafat, kajian etika berusaha menjawab secara kritis terhadap pertanyaan: mengapa sebuah perbuatan ini dinilai baik atau buruk? Namun dalam dunia bisnis secara praktis, kita harus mengoperasionalkan etika bisnis sehingga dapat diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari. Berikut ini adalah 10 Prinsip di dalam menerapkan etika Bisnis yang positif:

4Etika Bisnis itu membutuhkan kejujuran. Bukan zamannya lagi bagi perusahaan untuk mengelabuhi

pihak lain dan menyembunyika cacat produk. Zaman sekarang adalah era kejujuran. Pengusaha harus jujur mengakui keterbatasan yang dimiliki oleh produknya.

5Etika Bisnis itu harus dapat dipercayai. Jika perusahaan Anda terbilang baru, sedang tergoncang atau mengalami

kerugian, maka secara etis Anda harus mengatakan dengan terbuka kepada klien atau stake-holder Anda.

6Etika Bisnis itu membutuhkan perencanaan bisnis. Sebuah perusahaan yang beretika dibangun di

atas realitas sekarang, visi atas masa depan dan perannya di dalam lingkungan. Etika bisnis tidak hidup di dalam ruang hampa. Semakin jelas rencana sebuah perusahaan

tentang pertumbuhan, stabilitas, keuntungan dan pelayanan, maka semakin kuat komitmen perusahaan tersebut terhadap praktik bisnis.

7Etika Bisnis itu diterapkan secara internal dan eksternal. Bisnis yang beretika memperlakukan setiap

konsumen dan karyawannya dengan bermartabat dan adil. Etika juga diterapkan di dalam ruang rapat direksi, ruang negosiasi, di dalam menepati janji, dalam memenuhi kewajiban terhadap karyawan, buruh, pemasok, pemodal dll. Singkatnya, ruang lingkup etika bisnis itu universal.

8Etika Bisnis itu membutuhkan keuntungan. Bisnis yang beretika adalah bisnis yang dikelola dengan

baik, memiliki sistem kendali internal dan bertumbuh. Etika adalah berkenaan dengan bagaimana kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang tidak punya rencana untuk menghasilkan keuntungan bukanlah perusahaan yang beretika.

9Etika Bisnis itu berdasarkan nilai. Perusahaan yang beretika harus merumuskan standar nilai secara

tertulis. Rumusan ini bersifat spesifik, tetapi berlaku secara umum. Etika menyangkut norma, nilai dan harapan yang ideal. Meski begitu, perumusannya harus jelas dan dapat dilaksanakan dalam pekerjaan sehari-hari.

10Etika Bisnis itu dimulai dari pimpinan. Ada pepatah, “Pembusukan ikan dimulai

dari kepalanya.” Kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap corak lembaga. Perilaku seorang pemimpin yang beretika akan menjadi teladan bagi anak buahnya.

Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan sebuah harga yang tidak dapat ditawar lagi. Seorang konsumen yang tidak puas, rata-rata akan mengeluh kepada 16 orang di sekitarnya. Dalam zaman informasi seperti ini, baik-buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan massif. Memperlakukan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat umum secara etis, adil dan jujur adalah satu-satunya cara supaya kita dapat bertahan di dalam dunia bisnis sekarang. [Purnawan]

Page 19: Majalah Gema Kreasi Indonesia

34 GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 35

Page 20: Majalah Gema Kreasi Indonesia

36 GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 37

IKLAN GLORIA

Page 21: Majalah Gema Kreasi Indonesia

38 GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 39

alaSan jiKa tErtiDUr Di KantorBerikut alasan yang bisa dipakai jika Anda

tertangkap basah tertidur di kantor:1. “Kata petugas PMI, ini adalah efek dari donor

darah.”2. “Saya sedang merenungkan visi perusahaan

dan cari ide untuk mencapainya”3. “Mengapa kamu mengganggu? Aku hampir

saja menemukan solusi untuk persoalan besar kita!”

4. “Siapa yang memasukkan pil tidur ke gelasku?”5. “Saya sedang menguji kekuatan keyboard yang

baru apakah kuat menahan beban berat”6. “…di dalam nama Tuhan Yesus. Amin!”

tiDaK MaSUKPada sebuah ladang, ada dua pekerja yang

sedang bekerja. Pekerja pertama menggali lubang, kemudian pekerja yang kedua menutup lubang itu kembali.

Seorang pengendara sepeda motor yang sedang melintas merasa heran melihat perbuatan mereka. Karena penasaran, maka dia turun dari sepeda motornya dan mendekati kedua pekerja tersebut. “Sebenarnya, pekerjaan apa sih yang sedang Anda lakukan?” tanya pengendara sepeda motor. “Mengapa orang yang satu menggali lubang, tapi orang yang lain menutup bekas galian tersebut?”

“Pasti Anda heran melihat pekerjaan kami,”jawab salah satu pekerja sambil menyeka keringat yang bercucuran. ”Masalahnya, pekerja ketiga yang seharusnya menanam pohon di lubang itu tidak masuk kerja hari ini, karena sakit. Padahal kami harus tetap bekerja hari ini.”

SEPaKbolaSeorang pengacara sedang berunding

dengan manajemen perusahaan. Pengacara ini membela seorang buruh yang terancam pemecatan karena berbohong kepada perusahaan.

Wakil dari pihak perusahaan menyodorkan koran lokal. Pada rubrik olahraga, terdapat berita tentang pertandingan sepakbola. Pada ilustrasi foto, terlihat buruh tersebut sedang diselamati rekan satu tim-nya karena mencetak gol.

“Orang ini, pada hari pertandingan itu, tidak masuk kerja,” kata wakil dari perusahaan sambil menunjuk foto sang buruh,” dia mengaku sedang sakit.”

Pengacara terdiam selama beberapa saat. Tapi, tiba-tiba dia kemudian berseru, “Wow, bayangkan berapa banyak lagi gol yang dia cetak jika dia tidak sedang sakit!”

Santai

Punya humor lucu atau pengalaman konyol seputar dunia usaha? Kirimkan email ke [email protected]. Jika dimuat, ada hadiah buku

dari penerbit Gloria.

Page 22: Majalah Gema Kreasi Indonesia

40 GEMA KREASI INDONESIA GEMA KREASI INDONESIA 41

Perkataan Yesus untuk kaum usahawan dan profesional yang bingung dapat ditemukan

pada Lukas 5. Petrus, Andreas, Yohanes, dan Yakobus hidup dari mencari dan menjual ikan. Seperti nelayan lainnya, mereka bekerja pada malam hari saat permukaan air laut sangat dingin. Dan, seperti nelayan lainnya, mereka tahu saat-saat yang merepotkan pada malam tanpa ikan.

Saat Yesus berkotbah, mereka membersihkan jaring. Ketika kerumunan orang semakin banyak, Yesus punya sebuah ide. Ia melihat dua perahu diikat di tepi pantai. Para nelayan baru saja turun dari kapal itu dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke perahu Petrus dan memintanya untuk menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Ia pun duduk di sana, , menggunakan perahu untuk mimbar, ia mengajar orang banyak (ayat 2-3).

Ia mengklaim perahu Petrus, tanpa meminta izin terlebih dahulu. Ia langsung naik ke perahu dan mulai mengajar.

Anda tahu, Ia dapat melakukan itu. Semua perahu adalah milik

Yesus. Perahu Anda adalah tempat Anda menghabiskan hari Anda, bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Taxi yang Anda kendarai, kuda yang Anda bersihkan, kantor yang Anda kelola, keluarga yang Anda nafkahi, itu adalah perahu Anda. Kristus menyediakan bahu-Nya pada kita dan mengingatkan:

“Kamu mengendarai trukku.” “Kamu memimpin dalam ruang

pengadilanku.”“Kamu bekerja pada tempat kerjaku.”“Kamu melayani rumah sakitku.”Kepada kita semua, Yesus berkata,

“Pekerjaanmu adalah pekerjaan-Ku”Persoalan yang kita hadapi pada hari

Rabu bagi-Nya sama pentingnya dengan persoalan yang kita dapatkan di hari Minggu. Dia mengaburkan antara yang duniawi dan rohani. Seorang ibu rumah tangga memasang peringatan ini di atas tempat cucian piring di dapurnya: “Tugas ilahi dilakukan di sini, setiap hari.” Seorang eksekutif menggantung

Pekerjaan adalahibadahmu

tulisan ini di kantornya: “Mejaku adalah altarku.” Keduanya adalah benar. Dengan Tuhan, pekerjaan kita sama pentingnya dengan ibadah kita. Pekerjaan adalah ibadah kita.

Petrus, sang pemilik kapal, lalu menulis: “Kamu adalah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia” (1 Pet 2:9).

Seorang pendeta mewakili Tuhan. Anda juga mewakili Tuhan. Jadi, “Segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semua itu dalam nama Tuhan Yesus” (Kol 3:17). Anda tidak pergi ke kantor, tetapi Anda pergi ke altar. Anda tidak

pergi ke sekolah tetapi pergi ke gereja. Anda mungkin tidak menggunakan toga seorang pendeta, tetapi Anda bisa setara dengan pendeta. Perahu Anda adalah mimbar Allah.

Renungan

(diterjemahkan dari “From Cure for the Common Life”.) Copyright (W Publishing Group, 1998,

2001) Max Lucado

Page 23: Majalah Gema Kreasi Indonesia

42 GEMA KREASI INDONESIA