gbp.doc

2
Pemetaan bawah permukaan dapat dikatakan sebagai pekerjan – pekerjaan yang dilaksanakan dengan menggunakan metode khusus untuk merekam informasi geologi bawah permukaan yang hasil rekamannya (data) kemudian diolah dan ditafsirkan sehingga kita mendapatkan gambaran yang kebih jelas tentang geologi bawah permukaan. Pada peta permukan hanya berhadapan dengan satu bidang permukaan, yang dapat dipetakan adalah sifat – sifat geologi, keadaan geologi, dan topografi. Sedangkan pada peta bawah permukaan kita berhadapan dengan sejumlah berbagai macam bidang permukaan ataupun interval – interval anatar dua bidang permukaan tersebut. Bidang permukaan ini biasanya adalah bidang perlapisan, ketidakselarasan, patahan, dll. Peta bawah permukaan adalah peta yang menggambarkan bentuk maupun kondisi geologi bawah permukaan, yang bersifat kuantitatif ( menggambarkan suatu garis yang menghubungkan titik – titik yang bernilai sama atau garis iso/kontur) dan dinamis (yaitu kebenaran peta tidak dapat dinilai atas kebenaran metode tetapi atas data yang ada, dan sewaktu – waktu akan dapat berubah jika ditemukan data – data yang baru). III.5.1. Peta Kontur Struktur (Stuctural Countoured Map) Peta kontur struktur merupakan peta yang menunjukkan kedalaman dari zona lapisan batuan yang sama, dibuat berdasarkan data – data yang diperoleh dari sumur pemboran eksplorasi, baik selama atau setelah dilakukan pemboran. Peta ini memperlihatkan kondisi struktur puncak (top) dan dasar (base) dari zona batupasir. Peta ini dibuat berdasarkan data – data korelasi yang dilakukan pada setiap sumur – sumur pemboran. III4..2. Peta Fasies (Facies Map) Peta fasies adalah peta yang menggambarkan suatu perubahan secara litologi dan paleontologi yang terjadi pada saat pengendapan yang menunjukkan kesamaan litologi dan paleontologi. Di lingkungan delta, dalam peta fasies akan mencerminkan penyebaran lateral dari setiap sekuen batupasir yang terbentuk pada suatu zona reservoar, antar lain berupa sekuen chanel atau sekuen bar, yang juga akan mencerminkan jenis lingkungan pengendapan dari setiap sekuen batupasir tersebut.

Upload: faisal-ahmad

Post on 25-Sep-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Pemetaan bawah permukaan dapat dikatakan sebagai pekerjan pekerjaan yang dilaksanakan dengan menggunakan metode khusus untuk merekam informasi geologi bawah permukaan yang hasil rekamannya (data) kemudian diolah dan ditafsirkan sehingga kita mendapatkan gambaran yang kebih jelas tentang geologi bawah permukaan.

Pada peta permukan hanya berhadapan dengan satu bidang permukaan, yang dapat dipetakan adalah sifat sifat geologi, keadaan geologi, dan topografi. Sedangkan pada peta bawah permukaan kita berhadapan dengan sejumlah berbagai macam bidang permukaan ataupun interval interval anatar dua bidang permukaan tersebut. Bidang permukaan ini biasanya adalah bidang perlapisan, ketidakselarasan, patahan, dll.

Peta bawah permukaan adalah peta yang menggambarkan bentuk maupun kondisi geologi bawah permukaan, yang bersifat kuantitatif ( menggambarkan suatu garis yang menghubungkan titik titik yang bernilai sama atau garis iso/kontur) dan dinamis (yaitu kebenaran peta tidak dapat dinilai atas kebenaran metode tetapi atas data yang ada, dan sewaktu waktu akan dapat berubah jika ditemukan data data yang baru).

III.5.1. Peta Kontur Struktur (Stuctural Countoured Map) Peta kontur struktur merupakan peta yang menunjukkan kedalaman dari zona lapisan batuan yang sama, dibuat berdasarkan data data yang diperoleh dari sumur pemboran eksplorasi, baik selama atau setelah dilakukan pemboran. Peta ini memperlihatkan kondisi struktur puncak (top) dan dasar (base) dari zona batupasir. Peta ini dibuat berdasarkan data data korelasi yang dilakukan pada setiap sumur sumur pemboran.

III4..2. Peta Fasies (Facies Map) Peta fasies adalah peta yang menggambarkan suatu perubahan secara litologi dan paleontologi yang terjadi pada saat pengendapan yang menunjukkan kesamaan litologi dan paleontologi. Di lingkungan delta, dalam peta fasies akan mencerminkan penyebaran lateral dari setiap sekuen batupasir yang terbentuk pada suatu zona reservoar, antar lain berupa sekuen chanel atau sekuen bar, yang juga akan mencerminkan jenis lingkungan pengendapan dari setiap sekuen batupasir tersebut.

III.4.3. Peta Ketebalan Total Batupasir (Gross Sand Map) Gross sand map adalah peta yang menggambarkan penyebaran batupasir dengan cara menghubungkan titik- titik yang mempunyai ketebalan yang sama, dan dibuat berdasarkan data ketebalan batupasir yang ada pada setiap sumur pemboran. Ketebalan batupasir diperoleh dari ketebalan zona batupasir dari semua kurva log yang ada.

Dalam penarikan garis kontur untuk peta ini harus memperhatikan beberapa aspek, antara lain :

1. Geologi regional daerah yang dipetakan, untuk menentukan lingkungan pengendapan secara regional batupasir tersebut.

2. Karakteristik kurva log mekanik dari sumur-sumur pemboran yang menunjukkan variasi dan perkembangan batupasir yang dipetakan.

3. Kandungan fluida yang ada tiap sumur yaitu pada zona-zona reservoir yang dipetakan apakah tubuh batupasirnya saling berhubungan atau tidak.

III.4.4. Peta Reservoar (Net Sand Map) Peta ini menggambarkan ketebalan batupasir yang terisi hidrokarbon (minyak atau gas), yang ketebalannya diperoleh dari analisa petrofisik batuan pada zona batupasir. Ketebalan ini didapat setelah dikoreksi terhadap kandungan shale pada tubuh batupasir tersebut.

III.4.5. Peta Net Pay Peta net pay dibuat berdasarkan batas batas penyebaran fluida yang diplot dalam peta netsand dan ditampalkan terhadap peta kontur struktur. Peta ini menggambarkan penyebaran dan variasi ketebalan dari hidrokarbon yang terperangkap dalam reservoar. Batas batas penyebarannya adalah dengan menentukan daerah daerah gas atau oil water contact dan peta ini selanjutnya akn digunakan sebagai dasar untuk perhitungan cadangan.