gastro enteritis akut

9
GEA (Gastroenteritis Akut) I. PENGERTIAN Diare adalah buang air besar dengan jumlah feces yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml/jam feces). Dengan feces berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat) dapat pula disertai frekuensi BAB yang meningkat. (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi Arief Mansjoer, 2000) Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari. (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi Arief Mansjoer, 2000) Diare adalah BAB encer atau cair lebih dari tiga kali sehari (WHO/1980). II. ETIOLOGI Infeksi merupakan penyebab utama diare akut, baik oleh bakteri, parasit maupun virus. Penyebab lain adalah faksin dan obat, nutrisi enteral diikuti puasa yang berlangsung lama, kemoterapi, impaksi fekal (overflow diarrhea) atau berbagai kodisi lain. - Infeksi bakteri : vibrio, escherichia coli, salmonella, shigella, campylobacter, yershinia, dan lain-lain. - Infeksi virus : entenevirus, (Virus ECHO, coxsackaie, poliomelitis), adenovirus, rotovirus, dan lain-lain. - Infeksi parasit : cacing (ascori, trichoris, oxyuris, histolitika, gardia lamblia, tricomona hominis), jamur (candida albicans) Infeksi diluar alat perncernaan makanan seperti : Otitis media akut (OMA), tansilitis, aonsilotaringitis, bronco pneumonia, encetalitis III. MANIFESTASI KLINIS

Upload: abamabam

Post on 13-Aug-2015

40 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

All about GEA

TRANSCRIPT

Page 1: Gastro Enteritis Akut

GEA (Gastroenteritis Akut)I.          PENGERTIAN

Diare adalah buang air besar dengan jumlah feces yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml/jam feces). Dengan feces berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat) dapat pula disertai frekuensi BAB yang meningkat.

(Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi Arief Mansjoer,  2000)

Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.

(Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi Arief Mansjoer,  2000)

Diare adalah BAB encer atau cair lebih dari tiga kali sehari (WHO/1980).

II.       ETIOLOGI

Infeksi merupakan penyebab utama diare akut, baik oleh bakteri, parasit maupun virus. Penyebab lain adalah faksin dan obat, nutrisi enteral diikuti puasa yang berlangsung lama, kemoterapi, impaksi fekal (overflow diarrhea) atau berbagai kodisi lain.

-       Infeksi bakteri : vibrio, escherichia coli, salmonella, shigella, campylobacter, yershinia, dan lain-lain.

-       Infeksi virus : entenevirus, (Virus ECHO, coxsackaie, poliomelitis), adenovirus, rotovirus, dan lain-lain.

-       Infeksi parasit : cacing (ascori, trichoris, oxyuris, histolitika, gardia lamblia, tricomona hominis), jamur (candida albicans)

Infeksi diluar alat perncernaan makanan seperti : Otitis media akut (OMA), tansilitis, aonsilotaringitis, bronco pneumonia, encetalitis

III.          MANIFESTASI KLINIS

Pasien dengan diare akut akibat infeksi sering mengalami naurea, muntah, nyeri perut sampai kejang perut, deman dan diare. Terjadinya renjatan hipovolemik harus dihindari. Kekurangan cairan menyebabkan pasien akan merasa haus, lidah kering, tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun, serta suara menjadi serak. Gangguan Biokimiawi seperti asidosis metabolik akan menyebabkan frekuensi pernafasan lebih cepat dan dalam (pernafasan kusmaul). Bila terjadi renjatan hipovolemik barat maka denyut nadi cepat (lebih dari 120x / menit). Tekanan darah menurun sampai tak terukur, pasien gelisah, muka pucat, ujung-ujung ekstrimitas dingin, kadang sianosis. Kekurangan kalium menyebabkan aritmia jantung perfusi ginjal menurun sehingga timbul anuria, sehingga bila kekurangan cairan tak segera diatasi dapat timbul penyakit berupa nekrosis tubulas akut. Secara klinis diare karena infeksi akut terbagi menjadi 2 golongan :

Page 2: Gastro Enteritis Akut

1. Koleriform, dengan diare yang terutama terdiri atas cairan saja.

2. Disentriform, pada diare didapatkan lendir kental dan kadang-kadang darah.

Akibat diare

-       Dehidrasi.

-       Asidosis metabolik.

-       Gangguan gizi akibat muntah dan berak-berak.

-       Hipoglikemi.

-       Gangguan sirkulasi darah akibat yang banyak keluar sehingga terjadi syock.

Derajat dehidrasi

1.   Tidak ada dehidrasi bila terjadi penurunan BB 2,5 %.

2.   Dehidrasi ringan, bila terjadi penurunan BB 2,5 – 5 %.

3.   Dehidrasi sedang, bila terjadi penurunan BB 5 – 10 %.

4.   Dehidrasi berat, bila terjadi penurunan BB 10 %.

IV.       PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.      Pemeriksaan darah tepi lengkap.

2.      Pemeriksaan analisis gas darah, elektrolit, ureum, kreatin dan berat jenis, plasma dan urine.

3.      Pemeriksaan urin lengkap.

4.      Pemeriksaan feces lengkap dan biakan feces dari colok dubur.

5.      Pemeriksaan biakan empedu bila demam tinggi dan dicurigai infeksi sistemik.

V.    PENATALAKSANAN

Pada anak-anak, penatalaksanaan diare akut akibat infeksi terdiri:

1.      Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan.

4 hal penting yang perlu diperhatikan

a.       Jenis cairan.

Page 3: Gastro Enteritis Akut

Pada diare akut yang ringan dapat diberikan oralit. Diberikan cairan ringel laktat bila tidak terjadi dapat diberikan cairan NaCl Isotonik ditambah satu ampul Na bicarbonat 7,5 % 50 m.

b.      Jumlah cairan.

Jumlah cairan yang diberikan sesuai dengan jumlah cairan yang dikeluarkan.

c.       Jalan masuk atau cara pemberian cairan.

Rute pemberian cairan pada orang dewasa dapat dipilih oral / IV.

d.      Jadwal pemberian cairan.

Dehidrasi dengan perhitungan kebutuhan cairan berdasarkan metode Daldiyono diberikan pada 2 jam pertama. Selanjutnya kebutuhan cairan Rehidrasi diharapkan terpenuhi lengkap pada akhir jam ke tiga.

2.      Identifikasi penyebab diare akut karna infeksi.

Secara klinis, tentukan jenis diare koleriform atau disentriform. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan penunjang yang terarah.

3.      Terapi simtomatik.

Obat anti diare bersifat simtomatik dan diberikan sangat hati-hati atas pertimbangan yang rasional. Antimotalitas dan sekresi usus seperti Loperamid, sebaiknya jangan dipakai pada infeksi salmonella, shigela dan koletis pseudomembran, karena akan memperburuk diare yang diakibatkan bakteri entroinvasif akibat perpanjangan waktu kontak antara bakteri dengan epithel usus. Pemberian antiemetik pada anak dan remaja, seperti metoklopopomid dapat menimbulkan kejang akibat rangsangan ekstrapiramidal.

4.      Terapi Definitif

Pemberian edurasi yang jelas sangat penting sebagai langkah pencegahan. Higiene perorangan, sanitasi lingkungan dan imunisasi melalui vaksinasi sangat berarti, selain terapi farmakologi. (Kapita Selekta Kedokteran 1 Edisi 2000)

VI.    KOMPLIKASI

Komplikasi diare mencakup potensial terhadap disritmia jantung akibat hilangnya cairan dan elektrolit secara bermakna (khususnya kehilangan kalium). Pengeluaran urin kurang dari 30 ml / jam selam 2 –3 hari berturut-turut. Kelemahan otot dan parastesia. Hipotensi dan anoreksia serta mengantuk karena kadar kalium darah di bawah 3,0 mEq / liter (SI : 3 mmol / L) harus dilaporkan, penurunan kadar kalium menyebabkan disritmia jantung (talukardio atrium dan ventrikel, febrilasi ventrikel dan kontraksi ventrikel prematur) yang dapat menimbulkan kematian.

Page 4: Gastro Enteritis Akut

GASTROENTERITIS AKUT (GEA) + CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) Posted by Heru Prabowo Hadi S.Farm., Apt On Friday, March 18, 2011 No comments

I. GASTRO ENTERITIS AKUT

DEFINISI

Gastroenteritis merupakan keadaan non-spesifik untuk berbagai macam keadaan patologis

di jalur gastrointestinal. Manifestasi utama dari gastroenteritis adalah diare (Diskin, 2009). Diare

akut merupakan diare yang terjadi selama kurang dari 14 hari (Spruill & Wade, 2008).

ETIOLOGI

Agen infeksius biasanya menjadi penyebab GEA. Agen ini menyebabkan diare dengan

penempelan, invasi mukosa, produksi enterotoksin dan atau produksi sitotoksin (Diskin, 2009).

Diare akut dapat juga dapat disebabkan oleh intoksikasi (poisoning), alergi, reaksi obat-

obatan, dan juga faktor psikis (Zein, 2004)

PATOFISIOLOGI

Pendekatan klinis yang sederhana dan mudah adalah pembagian diare akut berdasarkan

proses patofisiologi enteric infection, yaitu membagi diare akut atas mekanisme Inflamatory, Non

inflammatory, dan Penetrating.

Inflamatory diarrhea akibat proses invasion dan cytotoxin di kolon dengan manifestasi

sindroma Disentri dengan diare yang disertai lendir dan darah (disebut juga Bloody diarrhea).

Biasanya gejala klinis yang menyertai adalah keluhan abdominal seperti mulas sampai nyeri seperti

kolik, mual, muntah, demam, tenesmus, serta gejala dan tanda dehidrasi. Pada pemeriksaan tinja

rutin secara makroskopis ditemukan lendir dan/atau darah, secara mikroskopis didapati leukosit

polimorfonuklear. Mikroorganisme penyebab seperti, E.histolytica, Shigella, Entero Invasive E.coli

(EIEC),V.parahaemolitycus, C.difficile, dan C.jejuni.

Non Inflamatory diarrhea dengan kelainan yang ditemukan di usus halus bagian proksimal,

Proses diare adalah akibat adanya enterotoksin yang mengakibatkan diare cair dengan volume yang

besar tanpa lendir dan darah, yang disebut dengan Watery diarrhea. Keluhan abdominal biasanya

minimal atau tidak ada sama sekali, namun gejala dan tanda dehidrasi cepat timbul, terutama pada

Page 5: Gastro Enteritis Akut

kasus yang tidak segera mendapat cairan pengganti. Pada pemeriksaan tinja secara rutin tidak

ditemukan leukosit. Mikroorganisme penyebab seperti, V.cholerae, Enterotoxigenic E.coli (ETEC),

Salmonella.

Penetrating diarrhea, lokasi pada bagian distal usus halus. Penyakit ini disebut juga Enteric

fever, Chronic Septicemia, dengan gejala klinis demam disertai diare. Pada pemeriksaan tinja secara

rutin didapati leukosit mononuclear. Mikrooragnisme penyebab biasanya S.thypi, S.parathypi A,B,

S.enteritidis, S.cholerasuis, Y.enterocolitidea, dan C.fetus.

Karakteristik Pada 3 Tipe Diare Akut

Karakteristik Inflamatory Non-Inflamatory Penetrating

Gambaran Tinja Berdarah, mukus

volume sedang

Leukosit PMN

Berair

Volume>>>

Leukosit (-)

Mukus

Volume sedikit

Leukosit MN

Demam + - +

Nyeri Perut + - ±

Dehidrasi + +++ ±

Tenesmus + - -

Komplikasi Toksik Hipovolemik Sepsis

(Zein, 2004)

MANIFESTASI KLINIS

Beberapa manifestasi klinis dari GEA sbb:

1. Diare, peningkatan jumlah feses dengan konsistensi yang menurun/encer, merupakan manifestasi

utama dari GEA.

Page 6: Gastro Enteritis Akut

2. Panas, adanya panas (dengan demam maupun tidak) secara umum menunjukkan adanya organisme

invasif sebagai penyebab diare.

3. Muntah, merupakan tanda adanya obstruksi usus

4. Nyeri perut, berkaitan dengan lokasi infeksi karena kolonisasi bakteri

5. Kram, berkaitan dengan ketidakseimbangan elektrolit (electrolic imbalance)

6. Tenesmus & Fecal urgency, dorongan konstan untuk defekasi

(Diskin, 2009)

PENATALAKSANAAN TERAPI

Terapi untuk GEA merupakan terapi untuk diare akut sebagai manifestasinya. (Farthing, 2008;

DuPont, 1997)

Terapi Cairan dan Elektrolit

Semua pasien yang mengalami diare membutuhkan evaluasi medik, terapi cairan dan elektroli harus

menjadi bagian dari penanganan.

Terapi ini merupakan yang paling penting untuk mencegah atau menghindari dehidrasi. Cairan

elektrolit mengandung Na 60-90 mEq/L, K 20 mEq/L, Cl 80 mEq/L, Sitrat 30 mEq/L, dan glukosa 20

g/L.

Diet yang tepat harus dibeikan sebagai pengganti energi yang terbuat dan memfasilitasi perbaruan

enterosit. Pemberian susu dihindari untuk menghindari lebih parahnya diare karena intoleransi

laktosa.

Terapi Non Spesifik

Obat yang digunakan pada terapi ini digunakan untuk mengatasi simptomatik diare, tidak mengatasi

penyebab diare.

Obat antimotilitas seperti Loperamide merupakan pilihan untuk diare pada dewasa (4-6mg/ hari).

Loperamide menghambat peristaltik usus. Loperamide tidak dapat digunakan pada inflamatory

diarrhea.

Page 7: Gastro Enteritis Akut

Obat anti sekresi seperti Bismuth subsalisilat digunakan untuk pasien yang mengalami diare dengan

keluhan mual dan muntah

Penggunaan adsorben seperti Kaolin-Pectin, Karbon aktif, dan Attapulgite terbukti kurang kuat untuk

mengatasi diare akut pada dewasa.

Terapi Antimikroba

Antimikroba digunakan untuk membunuh kuman yang telah dibuktikan dari sampel feses.

Page 8: Gastro Enteritis Akut

o Kolera

Terapi pilihan pertama: Doxycycline 300mg sekali atau Tetrasiklin 500 mg sekali sehari selama 3 hari

Alternatif dapat digunakan Azithromycin atau Ciprofloxacin

o Shigellosis

Terapi pilihan pertama Ciprofloxacin 500mg 2dd1 selama 3 hari. Alternatif dapat digunakan

Pivmecillinam 400mg 4dd1 selama 5 hari.

o Amoebiasis

Metronidazole 750mg 3dd1 selama 5 hari, dapat diperpanjang selama 10 hari bila parah.

o Giardiasis

Metronidazole 250mg 3dd1 selama 5 hari

o Campylobacter

Digunakan Azithromycin