gar am doc
TRANSCRIPT
TUGAS TEKNOLOGI BAHAN MAKANAN
PEMBUATAN GARAM
Disusun Oleh:
1. Andriyani Nur P I 8308003
2. Andri Riasih R I 8308017
3. Minda Arizona I 8308044
4. Sunanthi Patria W I 8308062
PROGRAM STUDI D3 TENIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
PENDAHULUAN
Dalam ilmu kimia, garam (NaCl) adalah senyawa ionik yang terdiri dari
ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral
(tanpa bermuatan). Larutan garam dalam air merupakan larutan elektrolit, yaitu
larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Cairan dalam tubuh makhluk hidup
mengandung larutan garam, misalnya sitoplasma dan darah.
Garam merupakan salah satu kebutuhan pelengkap dari pangan dan
merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia. Dalam bidang pangan, garam
berfungsi sebagai penambah cita rasa makanan serta bahan pengawet alami.
Hampir setiap masakan menggunakan garam untuk memberi rasa asin. Sedangkan
untuk pengawetan misalnya pada pengawetan ikan asin.
Di Indonesia, garam diperoleh dari air laut. Walaupun merupakan negara
kepulauan, tetapi tidak semua tiap daerah memproduksi garam. Pusat pembuatan
garam terkonsentrasi di Jawa dan Madura yaitu di Jawa seluas 10.231 Ha (Jawa
Barat 1.159 Ha, Jawa Tengah 2.168 Ha, Jawa Timur 6.904 Ha) dan Madura
15.347 Ha (Sumenep 10.067 Ha, Pemekasan 3.075 Ha, Sampang 2.205 Ha). Luas
areal yang dikelola oleh PT Garam hanya 5.116 Ha yang seluruhnya berada di
pulau Madura yaitu di Sumenep 3.163 Ha, Pemekasan 907 Ha dan di Sampang
1.046 Ha. Lokasi lainnya yaitu di NTB seluas 1.155 Ha, Sulawesi Selatan 2.040
Ha, Sumatera dan lain-lain 1.885 Ha, sehingga luas area penggaraman seluruhnya
sebesar 30.658 Ha dimana 25.542 Ha dikelola secara tradisional oleh rakyat.
KANDUNGAN AIR LAUT
Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Artinya dalam 1 liter (1000
mL) air laut terdapat 35 gram garam (terutama, namun tidak seluruhnya, garam
dapur / NaCl).
Air laut terdiri dari 3,5% garam. Di dalam 3,5% garam terdiri dari :
a. Senyawa Klorida 55%
b. Senyawa sulfat 7,7%
c. Sodium 30,6%
d. Calcium 1,2%
e. Potassium 1,1%
f. Magnesium 3,7 %
g. Lain-lain 0,7%
PROSES PEMBUATAN GARAM DARI AIR LAUT
Diagram alir proses pembuatan garam
Air Laut
Bak Penampungan Air Laut (Pembentukan Kristal Garam)
Pengambilan Garam Krasak
Mesin Giling
Bak Pencucian
Mesin Sentrifugal
Mesin Rotary Dryer
Garam
Deskripsi Proses:
Proses pertama adalah mengumpulkan air laut di kolam, tambak, danau
atau penampung (reservoir) khusus lainnya. Ini agar air yang sudah dikumpulkan
tidak terganggu oleh pasang air laut.
Reservoir dapat berupa buatan manusia maupun ciptaan alam, seperti
kolam, tambak, waduk atau danau. Tapi tanah yang pori-porinya halus akan lebih
baik karena memiliki dasar yang dapat mencegah air laut serta kandungan
mineralnya agar tidak banyak meresap ke dalam tanah.
Berikutnya, hamparan air laut dijemur oleh panas matahari sampai warna
air berubah merah. Dalam skala luas, lebih murah menggunakan penguapan
matahari untuk membuat garam. Tentu dibutuhkan cuaca yang panas, karena di
musim hujan prosesnya akan sulit.
Berikutnya, mengeringkan air garam. Beberapa pembuat garam
mengetahui sudah waktunya untuk menguras air garam ketika air berubah menjadi
merah. Warna merah berasal dari alga yang berubah warna akibat konsentrasi
garam yang semakin tinggi. Berikutnya pengurasan air garam ke kolam
kristalisasi atau tempat pengasinan. Di sinilah natrium klorida (garam) akhirnya
mengkristal di dasar kolam.
Setelah garam mengkristal di bagian bawah reservoir, garam lalu
dipanen/dikumpulkan dengan alat garuk. Garam yang didapatkan disini berupa
garam krasak. Garam kristal ini masih harus diproses agar bersih dan bisa dipakai,
dikemas kemudian dipasarkan.
Selanjutnya garam krasak ini dimasukkan ke mesin penggiling agar
kristal-kristal garamnya menjadi hancur. Setelah itu, dimasukkan ke pengadukan
manual yang berbentuk bak untuk proses pencucian. Pada saat pencucian kristal-
kristal garam dicuci dengan air yang berada dalam suatu bak penampungan.
Setelah dicuci, dimasukkan ke mesin sentrifugal untuk memisahkan antara larutan
dengan kristal-kristal garam.Setelah terpisah kristal garam yang diperoleh
dikeringka dengan menggunakan mesin rotary dryer.Sedangkan air bekas
pencucian ditampung dalam bak penampung yang nantinya digunakan untuk
proses pencucian garam krasak.Garam yang diperoleh dari proses rotary dryer
siap dijual atau dikonsumsi.
FAKTOR-FAKTOR TEKNIS YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI
GARAM
a. Air Laut
Mutu air laut (terutama dari segi kadar garamnya (termasuk kontaminasi
dengan air sungai), sangat mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk
pemekatan (penguapan).
b. Keadaan Cuaca
• Panjang kemarau berpengaruh langsung kepada “kesempatan” yang
diberikan kepada kita untuk membuat garam dengan pertolongan
sinar matahari.
• Curah hujan (intensitas) dan pola hujan distribusinya dalam setahun
rata-rata merupakan indikator yang berkaitan erat dengan panjang
kemarau yang kesemuanya mempengaruhi daya penguapan air laut.
• Kecepatan angin, kelembaban udara dan suhu udara sangat
mempengaruhi kecepatan penguapan air, dimana makin besar
penguapan maka makin besar jumlah kristal garam yang mengendap.
c. Tanah
• Sifat porositas tanah mempengaruhi kecepatan perembesan
(kebocoran) air laut kedalam tanah yang di peminihan ataupun di
meja.
• Bila kecepatan perembesan ini lebih besar daripada kecepatan
penguapannya, apalagi bila terjadi hujan selama pembuatan garam,
maka tidak akan dihasilkan garam.
• Jenis tanah mempengaruhi pula warna dan ketidakmurnian (impurity)
yang terbawa oleh garam yang dihasilkan.
d. Pengaruh air
• Pengaturan aliran dan tebal air dari peminihan satu ke berikutnya
dalam kaitannya dengan faktor-faktor arah kecepatan angin dan
kelembaban udara merupakan gabungan penguapan air (koefisien
pemindahan massa).
• Kadar/kepekatan air tua yang masuk ke meja kristalisasi akan
mempengaruhi mutu hasil.
e. Air Bittern
Air Bittern adalah air sisa kristalisasi yang sudah banyak mengandung
garam-garam magnesium (pahit).
Air ini sebaiknya dibuang untuk mengurangi kadar Mg dalam hasil garam,
meskipun masih dapat menghasilkan kristal NaCl
MANFAAT
Bagi kesehatan
1. Untuk mengatur tekanan darah.
2. Untuk ekstraksi keasaman yang berlebihan dari sel-sel dalam tubuh.
3. Untuk menyeimbangkan kadar gula dalam darah
4. Untuk membangkitkan energi hidroelektrik dalam sel-sel tubuh.
5. Untuk penyerapan partikel makanan melalui jalur usus, dll.
Aplikasi sehari-hari
1. Garam sebagai pembersih pipa saluran
2. Membebaskan jendela kaca dan kaca mobil dari embun
3. Mensterilkan spons
4. Pemadam kebakaran
5. Papan potong yang berbau tidak sedap
BAHAYA DI BALIK KEGURIHAN GARAM
Kadar garam yang berlebihan di dalam tubuh akan dikeluarkan, hal ini
juga mengakibatkan kalsium turut keluar. Jika terus berlangsung akan
menyebabkan osteopeni, yaitu kepadatan tulang berkurang. Bahkan, berisiko
menyebabkan patah tulang. Asupan garam yang berlebihan di dalam tubuh akan
menyebabkan stroke dan serangan jantung, bahkan bisa berakibat lebih parah.
Tingginya kadar garam di dalam cairan tubuh akan mempengaruhi fungsi organ
tubuh yang lain atau otak. Kadar garam yang berlebihan menyebabkan
melebarnya pembuluh darah. Kondisi fatal adalah pecahnya pembuluh darah, dan
terjadilah stroke.
Dalam keadaan yang sama, tingginya kadar garam di dalam saluran tubuh juga
akan menekan jantung, dan meningkatkan risiko serangan jantung koroner.
LAMPIRA
N
Keterangan :
a) Mesin Giling
b) Bak Pencucian
c) Mesin Sentrifugal
d) Garam dari hasil sentrifugal
e) Mesin Rotary-dryer
f) Garam siap dikemas
Keterangan :
a. Garam krosok
b. Garam basah hasil giling
c. Garam kering setelah dicuci
d. Garam dari mesin sentrifugal
e. Garam kering setelah dikeringkan, di rotary dryer
f. Garam krosok bersih didapat tanpa melalui proses giling (hanya cuci dicuci)