srena-polri.comsrena-polri.com/upload/doc-271-mou antara polri dan partnership... · created date:...
TRANSCRIPT
aa. \{F+'KemrlraanPartnenship
NOTA KESEPAHAMAN
ANTARA
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DENGAN
KEmTRAAN BAG| PEmBARUAN TATA PEIilERTNTAHAN (PARTNERSH'ry
Nomor: Bl t.6.l.lll.l201F,Nomor: 0OlJMoUr.tlI/20{ I
TENTANG
PENERAPAN INDEKS TATA KELOLA (ITK}
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENUJU
PEMOLISIAN YANG DEMOKRATIS
Pada hari ini, Jumat, tanggal 23, bulan Maret, tahun dua ribu delapan belas, bertempat di
Ruang Rapat Srena Polri Lantai lV, Gedung Utama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo 3,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang bertanda tangan di bawah ini:
1. INSPEKTUR JENDERAL POLISI Drs. BAMBANG SUNARWIBOYITO, S.H.,M.Hum., selaku ASISTEN KAPOLRI BIDANG PERENCANAAN UMUM DAN
ANGGARAN, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KEPOLISIAN NEGARAREPUBLIK INDONESIA (POLRU, berdasarkan Surat Perintah Kepala KepolisianNegara Republik lndonesia Nomor: Sprinl576/lll/REN.2.3J2A18 tanggal 14 Maretz0fi tentang Penunjukan dan Pendelegasian Wewenang Penandatanganan Nota
Kesepahaman, berkedudukan di Jalan Trunojoyo Nomor 3, Kebayoran Baru,Jakarta 12110, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. mONrcA TANUHANDARU, S.E., M.M., i[.B.A., selaku DIREKTUR EKSEKUTIFKEMITRAAN BAGI PEMBARUAN TATA PEMERINTAHAN (PART'VERSH'fl,dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KEmlTR/tuAN BAGI PEMBARUANTATA PEIilERINTAHAN (PARfn ERSHln, berkedudukan di Jalan TamanMargasatwa Nomor 26C, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12524,selanjutnya disebut ptHAK KEDUA.
pihak .....
1.
2.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, selanjutnya secara bersama-sama disebut PARAPIHAK, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
a. bahwa PIHAK PERTAIIilA merupakan alat negara yang berperan dalam memeliharakeamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikanperlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangkaterpeliharanya keamanan dalam negeri; dan
b. bahwa PIHAK KEDUA adalah Lembaga Kemitraan Bagi Pembaruan TataPemerintahan (Partnershipl yang berperan dalam memajukan tatakelolapemerintahan, berdasarkan Akte Pendirian Perkumpulan Kemitraan bagi PembaruanTata Pemerintahan, Nomor 1, tanggal 2 April 2014 oleh Notaris Hotman SyukurNasution, S.H. dan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-00135.60.10.2014 tanggal23 Mei 2014 tentang Pengesahan Pendirian Badan HukumPerkumpulan Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan.
Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2OAZ tentang Kepolisian Negara Republik lndonesia(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan LembaranNegara Republik lndonesia Nomor 4168);
Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2008 tentang Tata Cara PelaksanaanHubungan dan Kerja Sama Kepolisian Negara Republik lndonesia (Lembaran NegaraRepublik lndonesia Tahun 2008 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republiklndonesia Nomor 4910);
Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2A10 tentang Susunan Organisasi dan TataKerja Kepolisian Negara Republik lndonesia;
4. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2A17 tentang Perubahan atas PeraturanPresiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata KerjaKepolisian Negara Republik lndonesia;
Peraturan Presiden Nomor 81 tahun 2A'lO tentang Grand Design Reformasi Birokrasi2010-2025;
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi BirokrasiTahun 2010-2014;
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik lndonesia Nomor 3 Tahun 2014tentang Pemolisian Masyarakat.
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik lndonesia Nomor 12 Tahun 2014tentang Panduan Penyusunan Keria Sama Polri;
Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik lndonesia Nomor: Kepl541Nl2016tanggal 30 Mei 2016 tentang Pengesahan Road Map Reformasi Birokrasi PolriGelombang lll Tahun 2016-2019; dan
3.
5.
6.
7.
L
L
berdasarkan ... ..
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan kerjasama "Penerapan lndeks Tata Kelola (ITK) Kepolisian Negara Republik lndonesiaMenuju Pemolisian Yang Demokratis", melalui Nota Kesepahaman ini, denganketentuan-ketentuan sebagai berikut:
BAB I
MAKSUD DAH TUJUAN
Pasal 1
(1) Maksud Nota Kesepahaman ini yaitu sebagai pedoman PARA PIHAK dalampenerapan lndeks Tata Kelola (lTK) Kepolisian Negara Republik lndonesia menujupemolisian yang demokratis;
(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini yaitu terwujudnya kerja sama dan sinergitas gunapenerapan lndeks Tata Kelola (lTK) Kepolisian Negara Republik lndonesia menujupemolisian yang demokratis.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Ruang Lingkup Nota Kesepahaman inimeliputi:
a. penyediaan sumber daya ahli dan peneliti yang relevan;
b. penyLs.rnan mefiod@idan irshrrren penditian, baik berbentuk ffies$rten dan ffK
c. pengukuran terhadap kinerja Polri;
d. perumusan hasil assessmen dan ITK;
e. asistensidan Penyebarluasan hasil ITK baik internal maupun ekstemal Polri;
f. pengkajian dan pengembangan program berupa kurikulum pendidikan dalam rangkamewujudkan pemolisian yang demokratis;
g. penerapan hasil ITK dengan satuan-satuan kerja terkait yang diatur melalui PedanjianKerja Sama lebih lanjut; dan
h. membangun sistem informasi dan pengetahuan berbasis teknologi bekerja samadengan satuan-satuan kerja terkait secara bertahap dan berkesinambungan.
BAB lll .....
4
BAB III
PELAKSANAANINDEKS TATA KELOLA (tTK) KEPOLTSTAN NEGAR^A REPUBLTK |NDONESTA MENUJU
PEMOLISIAN YANG DEMOKRATIS
Bagian PeilamaPenyediaan Sumber Daya Ahli dan Peneliti yang Relevan
Pasal 3
(1) PIHAK PERTAMA memfasilitasi proses penyusunan tim peneliti yang dilakukan olehPIHAK KEDUA.
(2) PIHAK KEDUA menyediakan sumber daya ahli dan penetiti dalam rangka menyusunITK dan pengukuran kinerja pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri dengandidampingi PIHAK PERTAMA.
Bagian KeduaPenyusunan Metodologi dan lnstrumen assessmen dan ITK
Pasal 4
(1) PIHAK PERTAII|A memfasilitasi proses penyusunan metodologi dan memberikaninformasi terkait kepada PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK KEDUA menyusun instrumen penelitian dengan didampingi PIHAKPERTAtIfrA.
Bagian KetigaPengukuran Terhadap Kineria Polri
Pasal 5
(1) PIHAK PERTAMA memberikan data danlatau informasi terkait dengan pengukurankinerja Polri berdasarkan lTK.
(2) PIHAK KEDUA melakukan pengukuran kineda pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polriberdasarkan ITK pada PIHAK PERTAIIIA.
Bagian KeempatPerumusan Hasil assesemen dan ITK
Pasal 6
(1) PIHAK PERTAMA memfasilitasi perumusan hasil assessmen dan ITK yang dilakukanoleh PIHAK KEDUA.
(2\ PIHAK KEDUA melakukan perumusan hasil assessmen dan ITK untuk PIHAKPERTAMA'
bagian.....
Bagian KelimaAsistensi dan Penyebarluasan Hasil ITK
Pasal 7
(1) PARA PIHAK secara bersama-sama melakukan asistensi dan penyebarluasan hasilITK kepada internal PIHAK PERTAnfiA dan para pemangku kepentingan yang terkait.
(2) Asistensi dan bentuk kegiatannya selama periode keria sama ini atas pengetahuandan kesepakatan PARA PIHAK.
(3) PARA PIHAK melakukan penyebarluasan yang disepakati secara bersama olehkedua pihak.
Bagian KeenamPengkajian, Pengembangan Program dan Kegiatan
dalam Rangka Mewujudkan Pemolisian yang Demokratis
Pasal 8
(1) PIHAK PERTAMA menyusun hasil pengkajian ITK dalam rangka pengembanganprogram dan kegiatan untuk mempercepat proses pemolisian yang demokratis.
(2) PIHAK KEDUA memberikan saran dan masukan hasil penelitian, pengkajian sertadalam rangka pengembangan program dan kegiatan untuk mempercepat prosespemolisian yang demokratis.
Bagian KetujuhPenerapan Hasil ITK dengan Satuan-Satuan Kerja Terkait yang Akan Diatur melalui
Perjanjian Kerja Sama Lebih Lanjut
Pasal 9
(1) PIHAK PERTAMA memfasilitasi penerapan hasil ITK dengan satuan kerja terkait.
(2) PIHAK KEDUA memberikan bantuan ahli, rancangan sistem, saran dan masukanprogram dan kegiatan penerapan ITK dengan satuan kerja terkait yang diatur melaluiperjanjian kerja sama.
Bagian KedelapanMembangun Sistem lnformasi dan Pengetahuan Berbasis Teknologi secara Bertahap
dan Berkesinambungan
Pasal {0
(1) PIHAK PERTAMA memfasilitasi, memberikan data dan/atau informasi terkaitpenerapan sistem informasi dan pengetahuan berbasis teknologi untuk mendukungpercepatan pemolisian yang demokratis secara bertahap dan berkesinambungan.
(2) pihak.....
6
(2) PIHAK KEDUA merancang dan membangun sistem informasi dan pengetahuanberbasis teknologi dengan bantuan tenaga ahli atau pihak ketiga secara bertahapuntuk PIHAK PERTAMA.
(3) Bentuk kerja sama dengan satuan kerja lainnya akan diatur lebih lanjut dalamperjanjian kerjasama.
BAB IV
sosrALtsAsr
Pasal 11
(1) PARA PIHAK secara bersama-sama melaksanakan sosialisasi Nota Kesepahamaninidalam rangka pelaksanaan tugas dan kewenangan PARA PIHAK.
(2\ Sasaran sosialisasisebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Personel PIHAK PERTAiiA;b. Karyawan PIHAK KEDUA; danc. Pihak lain yang disepakati kedua belah pihak.
BAB V
PENANGGUNG JAWAB
Pasal t2
(1) Penanggung jawab penyelenggaraan Nota Kesepahaman ini, dilaksanakan olehPARA PIHAK dengan menunjuk Pejabat sesuai dengan peran, tugas dan fungsimasing-masing.
(2) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:a. PIHAK PERTAMA menunjuk Asrena Kapolri sebagai Penanggung jawab Nota
Kesepahaman; danb. PIHAK KEDUA menunjuk Direktur Eksekutif Kemitraan bagi Pembaruan Tata
Pemerinta han (P a ftn e rsh i p).
BAB VI
TINDAK LANJUT
Pasal 13
(1) Nota Kesepahaman ini ditindaklanjuti oleh PARA PIHAK dengan membuat PedomanKerja Sama yang merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dariNota Kesepahaman.
(2) penyusunan .....
(2\
(3)
Penyusunan Pedoman Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanoleh tim perumus yang keanggotaannya terdiri dariwakil PARA PIHAK.
Pedoman Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselesaikan palinglambat 1 (satu) bulan terhitung sejak ditandatanganinya Nota Kesepahaman.
BAB VII
ANALISIS DAN EVALUASI
Pasal 14
PARA PIHAK sepakat melakukan analisis dan evaluasi atas pelaksanaan NotaKesepahaman ini secara berkala paling sedikit 1 (satu) tahun sekali.
BAB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 15
Segala biaya yang timbul berkenaan dengan pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, diaturlebih lanjut berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.
BAB IX
KETENTUAN LAIN
Bagian PertamaAddendum dan Amandemen
Pasal 16
Hal-hal yang belum diatur atau terjadinya perubahan atas Nota Kesepahaman ini, akandiatur kemudian oleh PARA PIHAK dalam Nota Kesepahaman tambahan (addendumlatau perubahan (amandemen) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari NotaKesepahaman ini.
Bagian KeduaPerbedaan Penafsiran
Pasal 17
Apabila dikemudian hari terjadi perbedaan penafsiran dalam pelaksanaan NotaKesepahaman ini, akan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah untukmufakat.
bagian.....
Bagian KetigaMasa Berlaku
Pasal {8
(1) Nota Kesepahaman ini berlaku 3 (trga) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganioleh PARA PIHAK;
(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang sesuai kebutuhan berdasarkankesepakatan PARA PIHAK dengan terlebih dahulu dilakukan koordinasi palinglambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhir masa berlaku Nota Kesepahaman;
(3) Nota Kesepahaman ini dapat diakhiri sebelum masa berlaku sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dengan ketentuan PIHAK yang bermaksud mengakhiri NotaKesepahaman wajib memberitahukan maksud tercebut secara tertulis paling lambat 3(tiga) bulan sebelum berakhimya Nota Kesepahaman kepada PIHAK lainnya.
BAB X
PENUTUP
Pasal 19
Nota Kesepahaman ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan dan tahunsebagaimana disebutkan pada awal Nota Kesepahaman ini, dalam rangkap 2 (dua) aslimasing-masing bennaterai cukup dan mempunyai kekuatian hukum yang sama setelahditandatangani PARA PIHAK.
Demikian Nota Kesepahaman ini dibuat dengan semangat kerja sama yang baik, untukdipatuhidan dilaksanakan oleh PARA PIHAK.
PIHAK PERTAMA,
TONICA TANUHANDARU, SE., MM, MBADIREKTUR EKSEKUTIF
PIHAK KEDUA,
SUNARWIBOWO, SH., M.Hum