gangguan bicara

24
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN BICARA (DELAYED SPEECH) DI POLI TUBUH KEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA Perkembangan ucapan serta bahasa yang didapat diperlihatkan oleh seorang anak. Perkembangan bicara dan berbahasa merupakan petunjuk dini yang lazim untuk mengetahui ada atau tidak adanya disfungsi serebral atau gangguan neurologik ringan, yang kelak dapat mengakibatkan kesulitan-kesulitan tingkah laku dan kemampuan belajar. Bahasa dapat di rumuskan sebagai pengetahuan tentang sistim lambang yang dipergunakan dalam komunikaasi yang dilakukan secaara lisan (Nelson, 1994). Ucapan atau bicara adalah memperlihatkan pengetahuan tersebut dalam suatu tingkah kalu yang dapat didengar (Nellson, 1994). Bahasa dapat dipandang secara dasar diatas mana kemudian di bangun kemampuan bicara tersebuut, yang mana keduanya akan berkembang dalam progresi yang beraturan. Bahasa berhubungan errat dengan kemampuan kognitif. Kemempuan bahasa dapat diperlihatkan dengan berbagai cara :

Upload: 081907475889

Post on 15-Apr-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

,

TRANSCRIPT

Page 1: GANGGUAN BICARA

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN BICARA

(DELAYED SPEECH) DI POLI TUBUH KEMBANG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA

Perkembangan ucapan serta bahasa yang didapat diperlihatkan oleh seorang

anak. Perkembangan bicara dan berbahasa merupakan petunjuk dini yang lazim untuk

mengetahui ada atau tidak adanya disfungsi serebral atau gangguan neurologik

ringan, yang kelak dapat mengakibatkan kesulitan-kesulitan tingkah laku dan

kemampuan belajar. Bahasa dapat di rumuskan sebagai pengetahuan tentang sistim

lambang yang dipergunakan dalam komunikaasi yang dilakukan secaara lisan

(Nelson, 1994). Ucapan atau bicara adalah memperlihatkan pengetahuan tersebut

dalam suatu tingkah kalu yang dapat didengar (Nellson, 1994).

Bahasa dapat dipandang secara dasar diatas mana kemudian di bangun

kemampuan bicara tersebuut, yang mana keduanya akan berkembang dalam progresi

yang beraturan. Bahasa berhubungan errat dengan kemampuan kognitif. Kemempuan

bahasa dapat diperlihatkan dengan berbagai cara :

Dengan cara bagaimana anak terrsebut memberikan respon atas petunjuk-

petunjuk lisan yang diberikan kepadanya, dengan gerrakan-gerakan yang

diperlihatkan oleh anak yang bersangkutan untuk mengkomunikasikan kebuutuhan-

kebutuhan, keinginan-keinginan serta pengetahuan tentang lingkungan yang berrada

di sekelilingnya serta memulai permainan kreatif dan imajinatif yang di perlihatkan

oleh anak itu (Nelson, 1994).

Kemampuan berbahasa merupakan indfikator seluruh perkembangan anak,

emosi dan linkungannya.

Menurut NCHS berdasar atas laporan orang tua atas diperkirakan gangguan cicara

dan bahasa pada anak sekitar 4-5% (diluar gangguan pendengaran serta celah

pelatum). Deteksi dini perlu ditegakkan, agar penyebabnya dapat segera dicari,

sehingga pengobatan serta pengobatannya dapat dilakukan seawal mungkin.

Page 2: GANGGUAN BICARA

Bagan Kemampuan Bicara.

Otak bagian hemister

kiri untuk berbahasa

Bagian antterior(area broca dan kontek motorik)

Bagian posterior(Area Werniek)

Informasi

dari korteks

pendengaran

primer dan

skunder

Fasca

culusarcuata

Jawaban motorik

dikoordinasi

Ingatan yang

sudah disimpan

Jawaban di

fomilasikan dan di

salurkan

Page 3: GANGGUAN BICARA

POHON MASALAH

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK “D” DENGAN

Riwayat :Prenatal, Perinatal

Post Natal

Cedera / ganggaun

pada oak hemisper kiri

Kerusakan pada

bagian anterior dan

pasterior

Ganggauan bahasa :

- ekspresif

- reseptik

Hubungan sosial

Dx Kep :

- Gangguan

komunikasi verbal.

- Gangguan bermain.

- Isolasi sosial.

Ganggaun

Bicara

Perkembanga

Intelegensia

Produktifitas

Resiko ketergantungan

Keluarga

Dx Kep :

- Cemas.

- Kerang pengetahuan.

- Koping keluarga tak

efektif

Emosi :

- Ibu tertekan.

- Ganggaun serius

pada ortu / anak

Masalah pendengaran :

- kongenital.

- Didapat.

Perkembangan

terlambat

Page 4: GANGGUAN BICARA

GANGGUAN BICARA.

Pengkajian : tgl 25-7-2001 Jam : 09.00 WIB.

I. IDENTITAS. Register :

10065001

Nama : An. D Kunjungan : I

Jenis kelamin : Laki-laki.

Tanggal lahir : 17-7-1998.

Umur : 3 Tahun.

Anak ke : Tiga.

Identitas orang tua :

Nama : Ny. Suryani. Tn. Rahmad.

Umur : 31 Tahun. 35 Tahun.

Pendidikan : SLTA. SLTA.

Pekerjaan : Ibu rumah tangga. Wiraswasta.

Agama : Islam. Islam.

Suku : Jawa / Indonesia.

Alamat : Ds. Sugio / Kec. Sugio, Lamongan

Dx medis : Developmental delay.

Sumber informasi: Orang tua.

II. ALASAN DATANG KE RS.

Anak umur 3 tahun belum bisa bicara.

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG.

Anak terlambat perkembangannya, bicara tidak sempurna dan tidak lengkap.

Hanya bisa mengatakan “moh, mam, mi” bila ingin sesuatu lebih senang

Page 5: GANGGUAN BICARA

menunjuk benda dari pada menyebutkan nama benda tersebut. Sampai saat ini

anak belum bisa berjalan, hanya lima langkah cepat lalu jatuh.

IV. RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU.

Pada usia satu bulan pernah kejang deman dan dibawa ke S. sempat dirawat

selama 2 minggu, dan selama 1 minggu dalam keadaan tidak sadar (namun tidak

menggunakan sonde atau oksigen menurut orang tua). Setelah berusia dua tahun,

anak dibawa ke dokter spesialis anak di daerah di beri obat-obatan untuk

merangsang pertumbuhannya,. Sejak usia 6 bulan sampai saat sekarang klien

belum bisa bicara, lebih senang diam dan hanya bersuara saat menangis atau

ketawa saat kesenangan. Anak dapat mengerti dan menolehak bila namanya di

panggil.

Riwayat Imunisasi.

Lengkap, pada usia 1 tahun (DPT, BCG, Polio, Hepatitis).

V. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA.

Nenek dari ibu penderita Diabetes Mellitus dan hipertensi adik dari ayah memilki

riwayat gangguan perkembangan pada masa kecilnya namun menurut orang tua

sudah sembuh setelah setelah berusia dewasa.

VI. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN.

Kehamilan :

Pada usia kehamilan 8 bulan. Ibu pernah minum obat Mixagrip 1x kemudian di

stop setelah tahu obat tersebut tidak baik untuk kehamilan.

Riwayat PEB saat kehamilan tidak ada

Persalinan :

Klien lahir di RS dengan bantuan bidan, lahir spontan letak kepala, langsung

menangis keras, Cyanosis (-), BB lahir 30 gr, panjang (? : lupa).

Page 6: GANGGUAN BICARA

Post natal :

Pertumbuhan klien menurut orang tua sama dengan anak normal sampai

pada usia 4 bulan saat klien kembali demam kejang (“namun tidak sempat

ngamar di RS”- menurut orang tua).

VII. PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI.

Nutrisi :

Pada saat bayi sampai usia 2 tahun minim Asi + Pasi, pada saat usia 4 bulan

mulai diberi makanan tambahan makanan SUN sampai usia 8 bulan diganti

TIM yang dicampur wortel, bayam, ati ayam. Umur 1 tahun makann bubur

kasar sampai sekarang. Kebiasaan 3x / hari. BB saat in 10 Kg, TB : 47 cm.

Eliminasi :

Bab : 1-2x/ hari, tidak ada masalah.

Bak : 5-6x / hari, tidak ada masalah.

Istirahat dan tidur.

Kebiasaan bangun pagi jam 11.00 – 12.30, malam 21.00 – 15.30 WIB. Rata-

rata jam tidur per hari 10 – 12 jam.

Aktivitas :

Hanya bisa melangkah 5 langkah cepat lalu jatuh. Tangan kiri bengkok keluar

(tonus otak ka / ki : 5/4) sehingga jarang dipakai untuk mengambil atau

memegang. Bila ingin memegang sesuatu lebih senang berbahasa isyarat

dengan menunjuk benda dan diminta mengambilkan. Namun menurut orang

tua anak tampak mengerti bila disuruh melakukan sesuatu.

VIII. PERKEMBANGAN.

Tersenyum : usia 1 bulan

Menggerakkan kepala : usia 1 bulan

Mengambil mainan : usia 5 bulan

Tengkurap : tidak bisa

Page 7: GANGGUAN BICARA

Merangkak: tidak bisa

Duduk : usia 6 bulan (dengan bantuan)

Berdiri : usia 9 bulan (dengan bantuan)

Berjalan : Mulai usia 3 tahun ( dengan bantuan )

Perkembangan bicara : mengoceh mulai usia 4 bulan

Perkembangan gigi : usia 6 bulan

IX. KEADAAN LINGKUNGAN.

Klien tinggal bersama orang tuanya dan seorang pembantu. Bila orang tua

bekekerja atau sibuk klien diasuh oleh pembantu, atau neneknya bila ada.

Menurut pengakuan orang tua merka tinggal di perumahan yang jarang anak

kecilnya, pembantu juga tidak aktif melatih anak berbicara. Namun orang tua

selalu berusaha secara aktif melatih anak.

X. PEMERIKSAAN FISIK.

1. Ukuran Pertumbuhan.

TB : 47 cm.

BB : 10 Kg.

Lingkar kepala : 50 cm.

Lingkar dada : 53 cm.

Lingkar lengan : 17 cm (kiri).

2. TTV : S : 37 oC.

N : 96 x / m, kuat, teratur.

RR : 24 x / m.

3. Turgor kulit elastis, perfusi jarungan < 3 detik, intak, keadaan bersih.

4. Kepala.

- Bak simetris, rambut lurus dan bersih, agak tipis, tanda-tanda perlukaan

tidak ditemukan

Page 8: GANGGUAN BICARA

- Mata : konjungtiva ≠ anemis, kornea bening, pupil isolor,

sclera normal

- Hidung : Polip (-), deviasi (-), simetris ki-ka.

- Mulut : Stomatis (-), gigi lengkap, caries(-), mukosa lembab.

- Telinga : bentuk ki-ka simetris, peradangan (-), tinnitus (-).

- Leher : pergerakan ≠ ada gangguan, pembesaran (-),

pembesaran V.jugularis (-), pembesaran kelenjar (-).

5. Dada :

- Bentuk simetris, nyeri tekan (-), perkusi sonor, suara abnormal (-), suara

nafas vesikuler.

6. Cardiovaskuler

- Suara S1 S2 tunggal, murmur(-), irama reguler, pembesaran jantung (-).

7. Abdomen :

- Bentuk datar, kenyal, nyeri tekan (-), hepatosplenomegali (-), ginjal ≠ teraba, bising usus 10x / m, meteonismus (-).

8. Eksternal :

- Tonus otot 5/5/4/4

- Tangan kiri bengkok ke luar (lengan bawah ekstensi 90o ), tiddak dapat di

pakai untuk mengambil sesuatu. Pergerakan tangan kiri bebas.

9. Urogenital : Ukuran, bentuk, fungsi : normal.

10. Anus : tidak terdapat kelainan.

Page 9: GANGGUAN BICARA

XI. TES TUMBUH KEMBANG BERDASAR DDST MENURUT UMUR.

Hubungan Sosial : menatap muka, bermain dengan anak lain. belum dapat

mengenakan baju, menggunakan sendok ( dengan tangan kanan), belum dapat

membuka baju, dapat minum dengan gelas

Motorik halus : corat-coret di kertas, memindahkan mainan kubus di cangkir

Bahasa : Mengatakan “moh, mam, mi”, berteriak, menangis

Motorik kasar : berjalan 5 langkah lalu jatuh, tidak dapat berdiri sendiri, dapat

bangkit untuk berdiri, dapat duduk tanpa pegangan

Rencana pemeriksaan :

- CT- Scan.

- EEG.

- EMG.

Terapi : Roborantia

Page 10: GANGGUAN BICARA

ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH

S : Ibu mengatakan anak usia 3 tahun belum bisa bicara.

O : Anak tidak pernah menjawab bila ditanya, hanya memalingkan wajah dan diam.

S : -. Ibu menanyakan apakah penyebab turunan bisa sembuh.- Ibu menanyakan apakah ada kemungkinan anak- nya bisa sembuh.

O : - Ibu selalu berulang-ulang menanyakan hal yang sama .-Pertanyaan dijawab dengan ragu-ragu.

Stimulus lingkunganCedera / gangguan pada otak

Kerusakan bagian anterior 2 posterior

Gangguan bahasa Ekspresif. Reseptik.

Gangguan bicara Hubungan sosial

Hubungan keluarga

Komunikasi verbal

Cemas.

Koping keluarga tak efektif.

Kurang pengetahuan.

Page 11: GANGGUAN BICARA

RENCANA KEPERAWATAN

NO Dx.Keperawatan TUJUAN INTER VENSI RASIONAL

1. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan : komunikasi verbal b.d kerusakan pada otak hemisfer kiri DS:-Ibu mengatakan anak pada usia 1 bulan pernah kejang demam dan dirawat 2 minggu di RS (1 mg dlm keadaan tidak sadar)-Ibu mengatakan anak hanya bisa mengatakan “mam,moh,mi”DO:-Anak tidak pernah menjawab bila ditanya, hanya memalingkan wajah dan diam

Tujuan : Dalam waktu 1 bulan tidak terdapat gangguan komunikasi lebih lanjut seiring dengan perkembangan anakKriteria :Amak dapat mengungkapkan kata-kata yang bermanfaat dan memiliki arti

Kaji tanda-tanda vital

Kaji tingkat pertumbuhan dan perkembangan dengan perangkat DDST

Ukur TB,BB dan lingkar lengan kiri

Ukur lingkar kepala dan lingkar dada anak

Ajarkan dan dukung penggunaan ketrampilan berkomunikasi secara asertif, berikan dorongan untuk memulai suatu percakapan

Kolaborasi untuk pemeriksaan CT scan, EEG, EMG

Lakukan latihan komunikasikan (satu dua suku kata yang sederhana) secara bertahap.

Anjurkan ibu / keluarga untuk selalu mengajak

Peningkatan tanda-tanda vital dari normal menunjukkan indikasi proses peradangan Mengetahui kesesuaian tugas perkembangan yang dicapai anak dengan tugas-tugas yang seharusnya sudah tercapai sesuai perkembangan usianya.Gambaran dari status gizi anak yang berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang anakPerkembangan sel-sel otak dapat diketahui secara refleksi dari ukuran kepala anak. Anak usia>2 tahun lingkar kepala sedikit lebih kecil dari lingkar dada.Pengggunaan teknik komunikasi yang efektif akam menghasilkam penyampaian pesan yang mudah dimengertiMendeteksi kemungkinan adanya kelainan penyebab gangguan bicara di otak dan untuk memudahkan intervensi selanjutnyaLatihan bicara yang sesuai dengan perkem-bangan anak akan menghindari ekplorasi yang berakibat penekanan fungsi mental anak.Berikut sertaan keluraga terhadap

Page 12: GANGGUAN BICARA

2

3

Gangguan pertumbuhan dan perkembangan: komunikasi verbal b.d stimulus lingkungan yang kurang

Resiko terhadap cedera b.d keterbatasan pergerakan lengan kiri dan kaki kiri sekunder terhadap kegagalan perkembangan gerak motorikDS:_Ibu mengatakan anak

Tujuan :Anak akan mampu mengko-munikasikan kebutuhan dan pikirannya.

Kriteria :Anak akan memperlihatkan kemampuannya mengeks-peresikan diri.

Tujuan :Dalam waktu 1x24 jam anak akan terhindar dari cedera

Kriteria :-Tidak terdapat tanda-tanda luka / memar-Orangtua mengungkapkan pentingnya pengamanan untuk mencegah anak

anak berkomunikasi di rumah.

Lakukan komunikasi -secara menyeluruh baik verbal maupun non verbal sesuai tingkat perkembangan anak .

Identifikasi faktor resiko dari lingkungan anak yang mungkin dapat menyebabkan terjadinya cedera

Ajarkan orangtua untuk menjauhkan benda-benda yang dpat mencederai anak trutama saat anak dilatih untuk berjalan

Gali kebiasaan komunikasi dan stimulus yang diberikan orangtua kepada anaknya dalam berkomunikasi

Terangkan bahwa anak mengalami keterlambatan perkembangan dan dapat diperbaiki secara maksimal dalam batas tertentu denganusaha yang keras dan waktu yang sangat panjang secara kontinyu

perawatan anak secara langsung akan banyak membantu perbaikan.Komunikasi yang kom-preherensif akan meningkatkan stimulus yang di terima anak sehingga memperkuat memori anak terhadap suatu kata.Membantu menetapkan perencanaan terhadap upaya stimulasi untuk mengembangkan kemampuan motorikPermainan tertentu yang mudah bergerak atau bahan yang mudah pecah sangat mudah menyebabkan anak cedera

Mengetahui efektifitas dan kemampuan serta usaha yang telah dilakukan orangtua

Peningkatkan pemahaman dan kesadaran orangtua untuk bisa menerima keadaan anakmya dan menggali koping yang positif terhadap kemampuan yang ada pada anak.

Page 13: GANGGUAN BICARA

4

hanya bisa melangkah 5X dengan cepat lalu jatuhDO:-Lengan kiri ekstensi keluar-Tonus otot 5/4/5/4

Kecemasan orangtua b.d perubahan status kesehatan (developmental delay)DS:-Ibu menanyakan apakah penyakit turunan bisa sembuh- Ibu bertanya apakah ada ke- mungkinan anaknya bisa sembuhDO:-Ibu berulang-ulang menanyakan hal yang sama-Pertanyaan yang diajukan dijawab dengan ragu-ragu

cedera

Tujuan :Dalam waktu 30 menit, orangtua dapat menerima keadaan putranya

Kriteria:Ibu tidak nampak gelisah

Ibu dapat menguraikan hal-hal positif yang dapat dikembangkan yang berkaitan dengan keadaan anaknya

Page 14: GANGGUAN BICARA

Tgl/jam NO. DX

Keperawatan

IMPLEMENTASI EVALUASI

25/7/2001

09.00

09.30

1 Mengukur TTV:

- S: 37 C

- N : 96 x/mnt

- P : 24 x/mnt

Menguku r:

- TB : 47 cm

- BB : 10 kg

- Lingkar kepala : 50 cm

- Lingkar lengan kiri : 17 cm

- Lingkar dada : 53 cm

Mengisi lembar DDST

Mengisi kurva TB/BB

Mengisi kurva lingkar kepala

Memberikan penjelasan tentang perkembangan yang harus

sudah dilalui untuk anak usia 3 tahun

Memberikan penjelasan tentang perkembangan anaknya dan

program pengobatan selanjutnya

Melatih anak untuk mengucapkan kata sederhana (Mi-mi, pa-pa,

dll)

25 Julli 2001

S: -

O: Anak lebih senzng diam sambil memperhatikan

mainan

A: Masalah belum teratasi

P:

. Dorong orangtua untuk melatih anaknya bicara

. Berikan feetback positif terhadap usaha yang telah

dilakukan orangtua

Page 15: GANGGUAN BICARA

09.30

10.00

2

3

Melatih anak untuk mengucapkan kata yang sederhana

Menganjurkan ibu untuk selalu melatih anak bicara dan

memanging anak untuk menyebut benda yang diinginkan

Mengajarkan anak untuk menyebut mainan secara sederhana

Mendiskusikan tentang cara orangtua melatih anak berjalan di

rumah: anak diajar berjalan sendiri tanpa bantuan

Menjelaskan pentingnya menghindari mainan/bahan yang dapat

mencederai anak:

. ayunan tanpa pengaman

. mobil-mobilan (tanpa pengawasan orangtua)

. mainan dari plastik yang mudah pecah

Mendiskusikan upaya orangtua melatih anak berkomunikasi :

ibu selalu mengajarkan anak menyebut benda di rumah

25 Juli 2001

S: Orangtua mengungkapkan akan berusaha melatih

anakmya bicara

O:

Anak lebih senang diam sambil memperhatikan

mainan

Anak menuruti perintah mengambil mainan dan

memindahkan ke wadah

A: Masalah belum teratasi

P: Berikan contoh pada orangtua pengucapan kata

sederhana dan berarti

25 Juli 2001

S: Orangtua mengungkapkan akan menjaga anaknya

saat belajar berjalan dan menjauhkan mainan yang

berbahaya

O:Tanda-tanda perlukaan (-)

A: Masalah teratasi

P: -

Page 16: GANGGUAN BICARA

10.15 4

Menganjurkan keluarga agar tidak mengisolasi anak,

membiarkan anak bergaul dengan sebaya sehingga ada upaya

untuk berlatih bicara

Menyarankan ibu untuk sabar dan rajin mengikuti pengobatan

dan melakukan latihan di rumah

25 Juli 2001

S:

. Ibu mengungkapkan mengerti keadaan anaknya

. Ibu mengungkapkan akan selalu melatih anaknya

baik bicara maupun pergerakan motorik dengan

sabar

O:

. Ibu nampak tenang

.Ibu nampak antusias untuk mengetahuio program

terapi yang akan dilaksanakan

A: Masalah teratasi

P:-