gambaran tingkat pengetahuan santri...

66
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI REMAJA TERHADAP GIZI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN CIAMIS JAWA BARAT TAHUN 2010 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : Usep Saepul Imam NIM: 107103001760 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M

Upload: vocong

Post on 23-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI REMAJA

TERHADAP GIZI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN

CIAMIS JAWA BARAT TAHUN 2010

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

Usep Saepul Imam

NIM: 107103001760

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 2: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 5 Oktober 2010

Usep Saepul Imam

Page 3: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI REMAJA

TERHADAP GIZI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN CIAMIS JAWA

BARAT TAHUN 2010

Laporan Penelitian

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Kedokteran (S.Ked)

Oleh :

Usep Saepul Imam

NIM: 107103001760

Pembimbing

Dr. Ayat Rahayu Sp.Rad, M.Kes

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/ 2010 M

Page 4: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Laporan Penelitian berjudul GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN

SANTRI REMAJA TERHADAP GIZI DI PONDOK PESANTREN AL

HASAN CIAMIS JAWA BARAT TAHUN 2010 yang diajukan oleh Usep

Saepul Imam (NIM 107103001760), telah diujikan dalam sidang di Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada 5 Oktober 2010. Laporan penelitian ini

telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.

Ked) pada Program Studi Pendidikan Dokter.

Jakarta, 5 Oktober 2010

DEWAN PENGUJI

Ketua Sidang Pembimbing Penguji

dr. Ayat Rahayu Sp.Rad, M.Kes dr. Ayat Rahayu Sp.Rad, M.Kes dr. Erfira Sp.M

PIMPINAN FAKULTAS

Dekan FKIK UIN Kaprodi PSPD FKIK UIN

Prof. Dr. (hc). dr. M.K. Tadjudin, SpAnd Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, SpRM

Page 5: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan

karunia yang telah diberikan, yang telah mengizinkan saya untuk terus tumbuh

dan belajar menjadi seorang dewasa hingga tepat pada waktunya saya dapat

menyelesaikan penelitian ini. Saya menyadari tanpa bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan penelitian ini. Oleh

karena itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1) Prof. Dr. (hc). dr. M.K. Tadjudin, SpAnd, Drs. H. Achmad Ghalib, MA, dan

Dra. Farida Hamid, M.Pd selaku Dekan dan Pembantu Dekan FKIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah bersedia mendengarkan keluh kesah

kami PSPD angkatan 2007 dan senantiasa memberikan semangat agar terus

berjuang untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

2) Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, SpRM sebagai Kaprodi PSPD dan untuk semua

dosen saya, yang telah begitu banyak membimbing dan memberikan

kesempatan untuk menimba ilmu selama saya menjalani masa pendidikan di

PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, rasa hormat saya atas segala

yang telah mereka berikan.

3) dr. Ayat Rahayu Sp.Rad selaku dosen pembimbing yang telah banyak

menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan

saya dalam penyusunan riset ini.

4) drg. Laifa Annisa Hendarmin, Ph.D, selaku penanggung jawab riset PSPD

2007 yang selalu mengingatkan kami untuk segera menyelesaikan riset.

5) Direktorat Jendral Pekapontren Departemen Agama Republik Indonesia yang

telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menjadi salah satu anggota

Penerima Beasiswa Santri Berprestasi di PSPD FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta ini. Terima kasih atas bimbingan, pembinaan, dan

berbagai pengalaman yang telah diberikan.

6) Ibu dan Bapak yang cinta kasihnya sepanjang masa, pengorbanannya tanpa

pamrih, do’a dan harapannya yang baik, senyumnya yang indah dan peluknya

Page 6: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

vi

yang hangat. Terima kasih atas segala kebaikan dan pelajaran kehidupan yang

telah diberikan sehingga putera kecil kalian ini menjadi dewasa.

7) Kakak dan Adik tersayang yang telah menemani perjalanan panjangku, selalu

setia untuk berbagi dalam suka dan duka. Terima kasih kalian indahkan

duniaku.

8) Seluruh keluarga besar, terima kasih atas dukungan materil dan moril yang

tidak ternilai harganya, semoga saya bisa membanggakan kalian.

9) Seluruh teman dan sahabat di PSPD 2005-2009, Pondok Pesantren Al-Hasan

Ciamis, CSS MoRA, USMR, BEMJ Pendidikan Dokter, dan semua teman

yang saya kenal. Terima kasih kalian telah memberi warna dalam hidupku dan

menjadikan duniaku begitu indah penuh makna.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta,14 Oktober 2010

Penulis

Page 7: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

vii

ABSTRAK

Usep Saepul Imam. Program Studi Pendidikan Dokter. Gambaran Tingkat

Pengetahuan Santri Remaja Terhadap Gizi Di Pondok Pesantren Al Hasan

Ciamis Jawa Barat Tahun 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan santri

remaja terhadap gizi di Pondok Pesantren Al-Hasan Ciamis Jawa Barat pada bulan

Agustus 2010. Penelitian ini dilakukan terhadap 115 responden yang merupakan

santri remaja putera dan puteri yang sedang menempuh pendidikan SMP dan

SMA di Pondok Pesantren Al-Hasan Ciamis Jawa Barat dengan menggunakan

desain deskriptif, kemudian dilakukan analisis univariat. Berdasarkan hasil

penelitian didapatkan bahwa responden yang memiliki tingkat pengetahuan buruk

adalah 4 orang (3,5 %), kurang 18 orang (15,7%), cukup 72 orang (62,6 %) dan

baik 21 orang (18,3 %). Sebagian besar responden yang memiliki tingkat

pengetahuan gizi baik terdapat pada kelompok remaja akhir yaitu sebanyak 12

orang (27,9%). Namun, responden yang memiliki tingkat pengetahuan gizi baik

lebih banyak pada kelompok perempuan yaitu sebanyak 12 orang (23,5%). Dan

sebagian besar responden yang memiliki tingkat pengetahuan gizi baik terdapat

pada kelompok tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 13 orang (23,2%). Perlu

dilakukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar, untuk

mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Kata kunci:

tingkat pengetahuan, santri, gizi.

Page 8: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

viii

ABSTRACT

Name : Usep Saepul Imam

Study Program : Medical Education

Title : IMAGING DEGREE OF KNOWLEDGE STUDENT

AT TRADITIONAL MUSLIM SCHOOL TOWARD

NUTRIENT IN BOARDING SCHOOL AL HASAN

CIAMIS WEST- JAVA

This research is purpose to knowing the imaging degree of knowledge student

toward nutrient in Al-hasan Islamic Boarding School Ciamis West- Java in

August,2010. This research was done toward 115 respondents student toward

nutrient in Alhasan Islamic boarding Ciamis West- Java with used design of

analitic descriptive, than processed with analisis of univariat. Building on the

result of research was found that student in Al-hasan Islamic Boarding School

Ciamis West- Java at 2010, which has low degree of knowledge was 22 students

(19,1 %), enough of knowledge 72 students, and 21 students (18,3 %) has a good

knowledge. Further research needs to be done with the larger sample, to found

out the best result.

Key words:

Degree of knowledge, student, nutrient

Page 9: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

ABSTRAK/ABSTRACT ................................................................................ vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 2

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 4

II.1. Landasan Teori……..…………...................................................... 4

II.1.1 Definisi pengetahuan………………………. 4

II.1.2. Definisi gizi ............................................................................. 7

II.1.3. Klasifikasi zat gizi ................................................................... 7

II.1.4. fungsi gizi bagi tubuh manusia................................................. 10

II.1.5. faktor-faktor yang menyebabkan gangguan gizi terhadap

fungsi tubuh………………….……………………………………. 11

II.1.6. Dampak gizi kurang terhadap proses tubuh…………………. 12

II.1.7. Dampak gizi berlebih terhadap proses tubuh………………... 12

II.1.8. Pedoman umum gizi seimbang................................................. 13

II.2. Kerangka konsep………………………………………………... 21

II.3. Definisi Operasional....................................................................... 22

BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................. 24

III.1. Desain Penelitian ........................................................................... 24

III.2. Waktu dan tempat Penelitian ......................................................... 24

III.3. Populasi dan Sampel ..................................................................... 24

III.3.1. Karakteristik populasi……………………………………... 24

III.3.2. Jumlah sampel……………………………………………... 24

III.3.3. Cara pengambilan sampel…………………………………. 25

III.3.4. Kriteria sampel…………………………………………….. 25

III.4. Managemen data ........................................................................... 25

III.4.1. Pengumpulan data………………………………………… 25

III.4.2. Pengolahan, analisis, dan penyajian data…………………. 26

III.5. Cara Kerja Penelitian .................................................................... 26

Page 10: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

x

Halaman

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 27

IV.1. Demografi ................................................................................... 27

IV.2. Hasil dan pembahasan data penelitian data……………………. 27

IV.2.1. Sebaran responden berdasarkan umur…………………….. 27

IV.2.2. Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin…………….. 28

IV.2.3 Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan………... 28

IV.2.4 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan………. 29

IV.2.5 Sebaran responden berdasarkan umur dan tingkat

pengetahuan……………………………………………………. 29

IV.2.6 Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin dan tingkat

pengetahuan……………………………………………………. 30

IV.2.6 Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan dan

tingkat pengetahuan……………………………………………. 31

BAB V. RINGKASAN DAN SARAN ....................................................... 33

5.1. Ringkasan ..................................................................................... 33

5.2. Saran ............................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 35

LAMPIRAN .................................................................................................... 37

Page 11: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Zat gizi esensial dari setiap kelompok utama zat gizi................ 9

Tabel 2.2. Definisi operasional …………................................................... 22

Tabel 4.1 Sebaran responden berdasarkan umur di pesantren alhasan

tahun 2010……………………………………………………..

27

Tabel 4.2. Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin di pesantren

alhasan tahun 2010……………………………………………

28

Tabel 4.3. Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan di

pesantren alhasan tahun 2010………………………………….

28

Tabel 4.4 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan gizi di

pesantren alhasan tahun 2010………………………………….

29

Tabel 4.5. Sebaran responden berdasarkan umur dan tingkat pengetahuan

gizi di pesantren alhasan tahun 2010………………………….

30

Tabel 4.6. Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin dan tingkat

pengetahuan gizi di pesantren alhasan tahun 2010……………

30

Tabel 4.7. Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan dan

tingkat pengetahuan gizi di pesantren alhasan tahun 2010……

31

Page 12: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Perkembangan terjadinya kekurangan gizi……………………... 12

Gambar 2.3. Kerangka konsep .......................................................................... 21

Gambar 3.1. Cara kerja penelitian ..................................................................... 26

Page 13: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

xiii

DAFTAR SINGKATAN

ASI Air Susu Ibu

MP-ASI Makan Pendamping Air Susu Ibu

Kepmenkes RI Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

WHO World Health Organization

MD Makanan yang dibuat di dalam negeri

ML Makanan luar negeri (import)

Exp Expired, (tanggal kadaluarsa), artinya batas waktu makanan

tersebut masih layak dikonsumsi. Sesudah tanggal tersebut,

makanan tidak layak dikonsumsi

SNI Standard Nasional Indonesia, yakni keterangan bahwa mutu

makanan telah sesuai dengan persyaratan

SP Sertifikat Penyuluhan

Page 14: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Informed consent .............................................................................. 37

Lampiran 2 Kuesioner ......................................................................................... 38

Lampiran 3 Jawaban Kuesioner ........................................................................... 43

Lampiran 4 Data identitas responden .................................................................. 45

Lampiran 5 Hasil uji statistik .............................................................................. 48

Lampiran 6 Riwayat Penulis ................................................................................ 52

Page 15: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Pembangunan Sumber Daya manusia (SDM) merupakan salah satu prioritas

pembangunan nasional. Perhatian utama adalah untuk mempersiapkan dan

meningkatkan kualitas penduduk usia kerja agar benar-benar memperoleh

kesempatan serta turut berperan dan memiliki kemampuan untuk mewujudkan hal

tersebut adalah pembangunan di bidang kesehatan dan gizi. (Depkes, 2010). Pelajar

merupakan sumber daya manusia yang produktif bagi suatu negara tidak terkecuali

bagi negara Indonesia. Menurunnya kualitas sumber daya manusia suatu negara dapat

menurunkan kualitas suatu negara. Lembaga pendidikan di Indonesia sangat beragam

salah satunya adalah lembaga pendidikan pesantren. Pesantren atau pondok pesantren

(biasanya juga disebut pondok saja) adalah sekolah Islam berasrama (Islamic

boarding school).

Menurut Departemen Agama RI tahun 2000, ada sekitar 11.312 Pondok Pesantren

yang sudah terdaftar, dengan jumlah santri (pelajar yang belajar di suatu Pondok

Pesantren) sekitar 2.737.805 santri yang belajar di dalamnya. (Hasan, 2005).

Pendidikan Pondok Pesantren selama ini memang ditekankan pada penguasaan

ilmu-ilmu syari’ah (hukum), dengan kitab kuning sebagai literatur dasar, dengan

sistem dan metode kajian yang tradisional. Ketertutupan terhadap perubahan-

perubahan yang ada masih terlihat di dalam sikap-sikap dunia pesantren. Tujuannya

antara lain untuk menanggalkan pengaruh negatif dunia luar terhadap Pondok

Pesantren sehingga menyebabkan lambatnya dunia pesantren dalam mengikuti

perkembangan sosial dan iptek, walaupun belakangan ini usaha-usaha untuk

membuka diri sudah telihat di beberapa pesantren (Hasan, 2005).

Pondok pesantren Al-Hasan Ciamis Jawa Barat merupakan pesantren yang

terletak berdekatan dengan pusat kota Ciamis yang sebagian besar santrinya berusia

Page 16: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

2

remaja (10-19 tahun) dan merupakan pelajar sekolah, baik tingkat SMP dan SMA,

serta sebagian kecil pelajar di perguruan tinggi. Berdasarkan hasil observasi

langsung, peneliti melihat sebagian besar santri di pesantren tersebut terlihat memiliki

tubuh kurus, dan hampir dalam satu minggu ada lebih dari 3 santri yang sakit.

Menurut KEPMENKES RI (2007) dikatakan bahwa sebagian besar remaja putri

(3,5 juta) mengalami anemia gizi besi. Sehingga santri pesantren alhasan pun tidak

terkecuali memiliki kerentanan terjadinya anemia gizi besi.

Pada tingkat individu, keadaan gizi dipengaruhi oleh asupan gizi dan penyakit

infeksi yang saling terkait. (KEPMENKES, 2007). Selain itu persepsi perorangan

merupakan salah satu pertimbangan seseorang untuk menentukan makanan yang akan

mereka konsumsi yang dapat menunjang kesehatan mereka. Persepsi tersebut juga

dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan seseorang tentang zat gizi yang terkandung

dalam makanan. (Grosvenor dan Snolin. 2002). Oleh sebab itu, kondisi kerentanan

terjadinya anemia gizi besi pada santri juga dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan

santri terhadap gizi.

Keberadaan pelajar pesantren selama ini belum banyak diperhatikan, baik dari

segi kesehatan, tempat tinggal maupun konsumsi makanannya. Hal ini terbukti dari

jarangnya penelitian yang dilakukan terhadap pelajar yang tinggal di pesantren. Hal

inilah yang menyebabkan peneliti ingin melakukan survey tingkat pengetahuan santri

remaja terhadap gizi di Pesantren Al-Hasan Ciamis Jawa Barat yang dikaitkan dengan

umur dan tingkat pendidikan.

I.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

a. Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan santri remaja terhadap gizi di

Pondok Pesantren Alhasan Ciamis Jawa Barat tahun 2010?

Page 17: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

3

I.3 TUJUAN PENELITIAN

A. Tujuan Umum

Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan santri remaja terhadap gizi di

Pondok Pesantren Alhasan Ciamis Jawa Barat tahun 2010.

B. Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan santri remaja terhadap gizi di

Pondok Pesantren Al-Hasan Ciamis Jawa Barat berdasarkan umur.

2. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan santri remaja terhadap gizi di

Pondok Pesantren Al-Hasan Ciamis Jawa Barat berdasarkan jenis kelamin.

3. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan santri terhadap gizi di Pondok

Pesantren Al-Hasan Ciamis Jawa Barat berdasarkan tingkat pendidikan.

I.4 MANFAAT PENELITIAN

A. Bagi Peneliti yaitu :

Sebagai prasyarat untuk menempuh jenjang pendidikan klinik

Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Untuk mengimplementasikan pengetahuan yang telah didapat secara

akademis di masyarakat.

Mengerti dan memahami mengenai tingkat pengetahuan santri Pondok

Pesantren Al-Hasan Ciamis Jawa Barat mengenai gizi.

B. Bagi Keilmuan

Penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi praktisi yang tertarik

dalam masalah gizi, khususnya di pondok pesantren.

C. Bagi santri pondok pesantren Al-Hasan Ciamis

Merupakan sarana untuk mendapatkan pengetahuan tambahan mengenai

pentingnya gizi.

Page 18: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Landasan Teori

II.1.1 Definisi Pengetahuan

Menurut Depdikbud (1994 : 991), pengetahuan adalah segala

sesuatu yang diketahui; kepandaian. Pengetahuan adalah merupakan hasil

“tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu

objek tertentu.(Notoatmodjo, 1997). Menurut Taufik (2007), pengetahuan

merupakan penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap

objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan lain

sebagainya).

Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003 : 122-123) pengetahuan

yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu

sebagai berikut :

a) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) suatu yang spesifik dari seluruh bahan

yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu

tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

b) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai mengingat suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

c) Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagi kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipejari pada situasi atau kondisi sebenarnya.

d) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu

struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Page 19: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

5

e) Sintesis (synthetis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi-formulasi yang ada.

f) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Menurut Suhardjo dkk, (1986 : 31), suatu hal yang meyakinkan tentang

pentingnya pengetahuan gizi didasarkan pada tiga kenyataan :

1. Status gizi yang cukup adalah penting bagi kesehatan dan

kesejahteraan.

2. Setiap orang hanya akan cukup gizi jika makanan yang

dimakannya mampu menyediakan zat gizi yang diperlukan untuk

pertumbuhan tubuh yang optimal, pemeliharaan dan energi.

3. Ilmu gizi memberikan fakta-fakta yang perlu sehingga penduduk

dapat belajar menggunakan pangan dengan baik bagi kesejahteraan

gizi.

Menurut Lukman (2001), Ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pengetahuan yaitu :

a) Umur

Singgih (1998), mengemukakan bahwa semakin tua umur seseorang maka

proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada

umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak

secepat seperti ketika berumur belasan tahun. Selain itu Abu Ahmadi

(2001), juga mengemukakan bahwa memang daya ingat seseorang itu

salah satunya dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini maka dapat kita

simpulkan bahwa bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada

pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur

tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau

mengingat suatu pengetahuan akan berkurang.

b) Intelegensi

Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan berfikir

abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam situasi baru.

Page 20: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

6

Intelegensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil dari

proses belajar. Intelegensi bagi seseorang merupakan salah satu modal

untuk berfikir dan mengolah berbagai informasi secara terarah sehingga ia

mampu menguasai lingkungan (Khayan, 1997 : 34). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa perbedaan intelegensi dari seseorang akan

berpengaruh pula terhadap tingkat pengetahuan.

c) Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan

seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh pertama bagi seseorang,

dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal

yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam lingkungan

seseorang akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada

pada cara berfikir seseorang. (Nasution : 1999)

d) Sosial budaya

Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang.

Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam hubunganya dengan

orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami suatu proses belajar

dan memperoleh suatu pengetahuan.

e) Pendidikan

Menurut Notoadmojo (1997) pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses

pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan

tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Menurut

Wied Hary A.(1996), menyebutkan bahwa tingkat pendidikan turut pula

menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami

pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi

pendidikan seseorang makin semakin baik pula pengetahuanya.

f) Informasi

Menurut Wied Hary A (1996) informasi akan memberikan pengaruh pada

pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang

rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media

misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan

pengetahuan seseorang.

Page 21: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

7

g) Pengalaman

Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut dapat

diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau

pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.

Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya

untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang

kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan

yang dihadapi pada masa lalu.(Notoadmojo 1997 : 13)

II.1.2 Definisi gizi

Istlah “gizi” dan “ilmu gizi” di Idonesia baru mulai dikenal sekitar

tahun 1952-1955 sebagai terjemahan kata bahasa Inggris nutrition. Kata

gizi berasal dari bahasa arab “ghizdza” yang berarti makanan. Menurut

dialek mesir, ghidza berarti gizi. Selain itu sebagia orang menerjemahkan

nutritision sebagai “nutrisi”. Terjemahan ini terdapat dalam kamus umum

bahasa Indonesia Badudu-Zain tahun 1994.

Sedangkan dalam definisi lain zat gizi adalah ikatan kimia yang

diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi,

membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses

kehidupan. Lain halnya dengan makanan, yaitu bahan selain obat yang

mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat

diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke

dalam tubuh. Sedangkan pangan adalah istilah umum untuk semua bahan

yang dapat dijadikan makanan. (Almatsier, 2004)

Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari hal ikhwal makanan.

(Sediaoetama, 2008)

II.1. 3 Klasifikasi gizi

Klasifikasi pangan sangat berguna dalam perencanaan produksi,

ketersediaan pangan dan konsumsi penduduk. Sementara zat gizi

diklasifikasikan kedalam enam enam kelas utama dan paling sedikit terdiri

dari 45 jenis zat gizi.

Page 22: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

8

Penggolongan pangan yang digunakan FAO dikenal sebagai

Desirable Dietary Pattern (Pola Pangan Harapan/PPH). Kelompok pangan

dalam PPBH ada sembilan, yaitu : padi-padian, umbi-umbian, pangan

hewani, minyak dan lemak, buah biji berminyak, kacang-kacangan, gula,

sayur dan buah serta lain-lain (minuman dan bumbu).

Secara khusus, di Indonesia juga dikenal penggolongan makanan

sesuai dengan pola makan masyarakat. Pengelompokan tersebut meliputi

pangan pokok (beras, jagung, sagu, ubi, terigu, singkong), lauk pauk

(daging, ikan, telur, tahu, tempe), sayuran, buah dan susu. Hal ini dikenal

sebagai konsep empat sehat lima sempurna dan merupakan salah satu

jabaran dari Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).

Pangan menyediakan unsur-unsur kimia tubuh yang dikenal sebagai

zat gizi yang dibagi dalam enam kelas utama, yaitu:

1. karbohidrat

2. lemak

3. protein

4. vitamin

5. mineral, dan

6. air

untuk kelompok ke-6 yaitu air, tidak semua ahli gizi sepakat

dimasukkan kedalam kelas utama zat gizi. Untuk yang sepakat

memasukkannya ke dalam kelas utama gizi dengan alasan karena pada

proses metabiolisme zat gizi, selalu diperlukan air dan oksigen atau zat

asam Karbohidrat, lemak, protein dan vitamin disebut sebagai zat organik

(zat yang susunannya mengandung karbon), sedangkan mineral dan air

adalah zat anorganik.

Secara kimiawi zat gizi terdiri atas kelompok makronutrien dan

mikronutrien. Hidrat arang (karbohidrat), lemak (lipid) dan protein

digolongkan kedalam kelompok makronutrien karena dikonsumsi dengan

jumlah relatif besar (ukuran gram), sedangkan vitamin dan mineral

digolongkan kedalam kelompok mikronutrien karena diperlukan tubuh

dalam jumlah relatif kecil (mikrogram = 1/1.000.000 gram hingga

Page 23: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

9

miligram = 1/1.000 gram) dan sebagian besar bisa didaur ulang dalam

tubuh sendiri.Setiap makanan mengandung nutrien dengan jenis dan

jumlah yang berbeda-beda. Tidak ada satupun jenis makanan yang

mengandung semua nutrien esensial dengan jumlah yang diperlukan bagi

kesehatan optimal. (Andri Hartono, 2006)

Secara struktural karbohidrat, protein, lipid dan vitamin termasuk

molekul organik sehingga sering dikenal sebagai zat gizi organik,

sedangkan mineral dan air merupakan molekul inorganik sehingga sering

disebut sebagai zat gizi inorganik. (Grosvenor, Snolin. 2002).

Paling sedikit terdapat 45 jenis zat gizi, esensial dan tidak esensial,

yang diperlukan tubuh manusia dari enam kelompok utama tersebut. Zat

gizi esensial adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh, tetapi tubuh tidak

dapat mensitesisnya dan atau tubuh tidak mampu mensintesisnya dalam

jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Zat gizi esensial dari setiap

kelompok utama zat gizi terdapat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Zat gizi esensial dari setiap kelompok utama zat gizi

ZAT GIZI

UTAMA ZAT GIZI ESENSIAL

Karbohidrat Serat, glukosa*

Lemak Asam lemak : asam linoleat

Protein Asam amino : leusin; isoleusin; lisin; methionin; treonin;

triptophan; valin; fenilalanin; histidin (untuk anak-anak)

Vitamin Vitamin larut lemak : vitamin A**, D,E,K; Vitamin larut air:

thiamine***,niacin, riboflavin, biotin, folacin, vitamin B6,

vitamin B12, asam pantothenat, vitamin C.

Mineral Mineral makro : Ca (kalsium), P (fosfor), Na (natrium), K

(kalium), S (sulfur), Mg (magnesium); mineral mikro : Fe

(besi)**,Mn (mangan), Zn (seng)***, Co (cobal), Mo

(molibdenum), I** (iodium), Cr (kromium), V (vanadium), Sn

(timah), Ni (nikel), Si (silikon), F (fluor).

Air Air

Keterangan :

* = esensial bagi jaringan / organ tubuh tertentu.

** = masalah gizi utama di Indonesia.

*** = potensial masalah gizi di Indonesia.

Page 24: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

10

II.1.4 Fungsi zat gizi

Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan

semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya,

bila makanan tidak dipillih dengan baik, tubuh akan mengalami

kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi

yang harus didatangkan dari makanan. Bila dikelompokkan, ada 3 fungsi

zat gizi dalam tubuh, yaitu :

1. Memberi energi

Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat,

lemak dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi

yang diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan / aktivitas.

Ketiga zat gizi ini termasuk ikatan organik yang mengandung

karbon yang dapat dibakar. Ketiga zat gizi ini terdapat dalam

jumlah paling banyak dalam bahan pangan. Dalam fungsi sebagai

zat pemberi energi, ketiga zat gizi tersebut dinamakan sebagai zat

pembakar.

2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh

Protein, mineral dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh

karena itu diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara,

dan mengganti sel-sel yang rusak. Dalam fungsi ini ketiga zat gizi

tersebut dinamakan sebagai zat pembangun.

3. Mengatur proses tubuh

Protein, mineral, protein dan vitamin diperlukan untuk mengatur

proses tubuh. Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel,

bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh

dan membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang

bersifat infektif dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam

tubuh. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam

proses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak

proses lain yang terjadi di dalam tubuh termasuk proses penuaan.

Air diperlukan untuk melarutkan bahan-bahan di dalam tubuh,

seperti di dalam darah, cairan pencernaan, jaringan dan mengatur

Page 25: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

11

suhu tubuh, peredaran tubuh, pembuangan sisa-sisa / ekskresi dan

proses tubuh yang lainnya. Dalam fungsi mengatur proses tubuh

ini, protein, mineral, dan vitamin dinamakan sebagai zat pengatur.

II.1.5 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Gangguan Gizi

Konsumsi makan berpengaruh terhadap status gizi seseorang.

Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh

cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan

pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan

secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi kurang terjadi bila

tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Status

gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah

berlebihan, sehingga menimbulkan efek toksik atau membahayakan. Baik

pada status gizi kurang, maupun status gizi lebih terjadi gangguan gizi.

Gangguan gizi disebabkan oleh faktor primer ataupun sekunder.

Faktor primer adalah bila susunan makanan salah dalam kuantitas dan atau

kualitas yang disebabkan oleh kurangnya penyediaan pangan, kurang

baiknya distribusi pangan, kemiskinan, ketidaktahuan, kebiasaan makan

yang salah, dan sebagainya. Faktor sekunder meliputi semua faktor yang

menyebabkan zat-zat gizi tidak sampai di sel-sel tubuh setelah makanan

dikonsumsi. Misalnya faktor-faktor yang menyebabkan terganggunya

pencernaan, seperti gigi-geligi yang tidak baik, kelainan setruktur saluran

cerna dan kekurangan enzim. Faktor-faktor yang mengganggu absorpsi

zat-zat gizi adalah adanya parasit, penggunaan laksan / obat cuci perut, dan

sebagainya. Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme dan utilisasi

zat-zat gizi adalah penyakit hati, diabetes mellitus, kanker, penggunaan

obat-obat tertentu, minuman beralkohol, dan sebagainya. Faktorfaktor

yang mempengaruhi ekskresi sehingga menyebabkan banyak kehilangan

zat-zat gizi adalah banyak buang air kecil (polyuria), banyak keringat dan

penggunaan obat-obatan. Perkembangan terjadinya kekurangan gizi adalah

sebagaimana tampak pada gambar 2.1.

Page 26: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

12

Kekurangan Makanan(Faktor Primer)

DEPLESI JARINGAN

Cadanganzat gizi

Faktor Kondisi (FaktorSekunder)

PERUBAHAN BIOKIMIA

PERUBAHAN ANATOMIS

PERUBAHAN FUNGSIONAL

KEKURANGAN GIZI

Gambar 2.1 Perkembangan terjadinya kekurangan gizi

II.1.6 Akibat Gizi Kurang pada Proses Tubuh

Akibat kurang gizi terhadap proses tubuh tergantung pada zat-zat gizi

apa yang kurang. Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam

kuantitas dan kualitas) menyebabkan gangguan pada proses-proses berikut

ini :

1) Pertumbuhan

Anak-anak tidak tumbuh menurut potensialnya. Protein digunakan sebagai

zat pembakar, sehingga otot-otot menjadi lembek dan rambut mudah

rontok. Anak-anak yang berasal dari tingkat social ekonomi menengah ke

atas rata-rata lebih tinggi dari pada yang berasal dari keadaan social

ekonomi rendah.

2) Produksi tenaga

Kekurangan energi berasal dari makanan, menyebabkan seorang

kekuramgan tenaga untuk bergerak, bekerja dan melakukan aktivitas.

Orang menjadi malas, merasa lemah, dan produktivitas kerja menurun.

3) Pertahanan tubuh

Daya tahan terhadap tekanan atau stress menurun. Sistem imunitas dan

antibodi berkurang, sehingga orang mudah terserang infeksi seperti pilek,

batuk dan diare. Pada anak-anak hal ini dapat membawa kematian.

4) Perkembangan struktur dan fungsi otak

Page 27: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

13

Kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan

mental, dengan demikian kemampuan berpikir menurun. Otak mencapai

bentuk maksimal pada usia dua tahun. Kekuranga gizi dapat berakibat

terganggunya fungsi otak secara permanen.

5) Perilaku

Baik anak-anak maupun orang dewasa yang kurang gizi menunjukan

perilaku tidak tenang. Mereka mudah tersinggung, cengeng, dan apatis.

Hal itu menunjukan bahwa gizi yang baik merupakan modal bagi

pengembangan sumber daya manusia.

II.1.7 Akibat Gizi Lebih pada Proses Tubuh

Gizi lebih menyebabkan kegemukan atau obesitas. Kelebihan

energi yang dikonsumsi disimpan dalam bentuk lemak. Kegemukan

merupakan salah satu faktor risiko dalam terjadinya berbagai penyakit

degenerative, seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi, penyakit

diabetes, jantung koroner, hati dan kantung empedu.

II.1.8 Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di

berbagai bidang pada tahun 1992 telah diselenggarakan kongres gizi

internasional di Roma yang membahas tentang pentingnya gizi seimbang

sebagai upaya untuk menghasilkan kualitas sumberdaya manusia yang

handal. Salah satu rekomendasi penting dari kongres itu adalah anjuaran

kepada setiap negara agar menyusun pedoman umum gizi seimbang

(PUGS). Di Indonesia pernah diperkenalkan pedoman 4 sehat 5 sempurna

pada tahun 1950 dan sampai sekarang pedoman ini masih dikenal oleh

sebagian anak sekolah dasar. Slogan 4 sehat 5 sempurna saat ini

sebenarnya adalah merupakan bentuk implementasi PUGS.

Page 28: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

14

Dalam pedoman umum gizi seimbang terdapat 13 (tiga belas)

pesan yang perlu diperhatikan yaitu :

1. Makanlah aneka ragam makanan

Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi

kesehatan. Makanan yang beranekaragam yaitu makanan yang

mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas

maupun kuantitasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna

makana yaitu makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan

zat pengatur. Kekurangan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis

makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makan yang lain.

Jadi mengkonsumsi makanan yang beranekaragam akan menjamin

terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat

pengatur.

2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi

Setiap orang dianjurkan makan makanan yang cukup mengandung

energi, agar dapat hidup dan melaksanakan kegiatan sehari-hari,

seperti bekerja, belajar, berolah raga, berekreasi, kegiatan sosial dan

kegiatan yang lain. Kebutuhan energi dapat dipenuhi dengan

mengonsumsi makanan sumber karbohidrat, protein dan lemak.

Kecukupan masukan energi bagi seseorang ditandiai oleh berat badan

yang normal.

Konsumsi energi yang melebihi kecukupan akan disimpan sebagai

cadangan di dalam tubuh berbentuk lemak atau jaringan lain. Apabila

keadaan ini berlanjut akan menyebabkan kegemukan disertai berbagai

gangguan kesehatan. Antara lain tekanan darah tinggi. Penyakit

jantung, penyakit diabets melitus dll.

Tetapi apabila konsumsi energi kurang, maka cadangan energi

dalam tubuh yang berada dalam jaringan otak/lemak akan digunakan

untuk menutupi kekurangan tersebut. Apabila hal ini berlanjut, maka

dapat menurunkan daya kerja, prestasi belajar dan kreativitas.

Kemudian diikuti oleh menurunnya produktivitas kerja, merosotnya

prestasi belajar dan prestasi olah raga.

Page 29: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

15

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan

energi

Terdapat dua kelompok karbohidrat, yaitu karbohidrat kompleks

dan karbohidrat sederhana. Makanan sumber karbohidrat kompleks

adalah padi-padian (beras, jagung, gandum); umbi-umbian (singkong,

ubi jalar, kentang); dan makanan lainnya seperti tepung, sagu, dan

pisang. Sedangkan gula sebagai karbohidrat sederhana, tidak

mengandung zat gizi lain. Konsumsi gula yang berlebih dapat

mengurangi peluang terpenuhinya zat gizi lain.

Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks di dalam

tubuh berlangsung lebih lama dari pada karbohidrat sederhana.

Sehingga dengan mengkonsumsi karbohidrat kompleks, orang tidak

segara merasa lapar. Sedangkan gula atau karbohidrat sederhana

langsung dapat diserap dan dipergunakan tubuh sebagai energi,

sehinga cepat menimbulakan rasa lapar.

4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan

energi

Lemak dan minyak yang terdapat di dalam makanan berguna untuk

meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin-vitamin

A, D, E, dan K, serta menambah lezatnya hidangan. Jika seseorang

mengkonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi

konsumsi makanan lain. Akibatnya, kebutuhan zat gizi yang lain tidak

terpenuhi. Dianjurkan, konsumsi lemak dan minyak dalam makanan

sehari-hari tidak lbih dari 25% dari kebutuhan energi. Adapun

komposisi konsumsi lemak yang dianjurkan adalah : 2 bagian makanan

yang mengandung sumber lemak nabagi, dan 1 bagian mengandung

sumber lemak hewani.

5. Gunakan garam beryodium

Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan KIO3

(Kalium iodat) sebanyak 30-80 ppm. Sesuai Keppres No. 69 tahun

1994, semua garm yang beredar di Indonesia harus mengandung

yodium. kebijaksanaan ini berkaitan erat dengan masih tingginya

Page 30: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

16

kejadian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAJY) di Indonesia.

Untuk menghindari pengaruh sampingan dari konsumsi garam

beryodium yang berlebihan, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi

garam tidak lebih dari 6 gram per orang per hari (2• gram tiap 1000

kilo kalori), atau satu sendok teh setiap hari. Dengan mengkonsumsi

garam beryodium + 6 gram sehari, kebutuhan yodium dapat terpenuhi,

namun ambang batas penggunaan natrium tidak terlampaui. Dalam

kondisi tertentu, misalnya keringat yang berlebihan dianjurkan

mengkonsumsi garam sampai 10 gram atau dua sendok teh per orang

per hari, dianjurkan untuk tetap mengkonsumsi makanan dari laut yang

kaya yodium.

6. Makanlah makanan sumber zat besi

Zat besi secara alamiah diperoleh dari makanan. Kekurangan zat

besi dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan dapat

menimbulkan penyakit anemia gizi atau yang dikenal dengan

masyarakat sebagai penyakit kurang darah.

Anemia Gizi Besi (AGB) terutama banyak diderita oleh wanita

hamil, wanita menyusui, dan wanita usia subur pada umumnya, karena

fungsi kodrati. Peristiwa kodrati wanita adalah haid, hamil, melahirkan

dan menyusui yang menyebabkan kebutuhan Fe atau zat besi relatif

lebih tinggi ketimbang kelompok lain. Kelompok lain yang rawan

AGB adalah anak balita, anak usia sekolah, dan buruh serta tenaga

kerja berpenghasilan rendah. Sumber utama zat besi adalah bahan

pangan hewani dan kacang-kacangan serta sayuran berwarna hijau tua.

Kesuliatan utama untuk memenuhi kebutuhan Fe adalah rendahnya

tingkat penyerapan zat besi di dalam tubuh, terutama sumber zat besi

nabati hanya diserap 1-2%. Sedangkan tingkat penyerapan zat besi

makanan asal hewani dapat mencapai 10-20%. Ini berarti bahwa zat

besi Fe pangan asal hewani (haeme) lebih mudah diserap daripada zat

besi pangan asal nabati (non haeme).

Dengan penjelasan di atas, dapat dipahami apabila angka penderita

AGB pada wanita hamil mencapai lebih dari 63% dan pada balita

Page 31: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

17

mencapai 55%. Hal ini terjadi karena tidak mudah memenuhi

kebutuhan zat besi secara alami. Keanekaragaman konsumsi makanan

berperan penting dalam membantu meningkatkan penyerapan Fe di

dalam tubuh. Kehadiran protein hewani seperti daging, ikan dan telur,

vitamin C, vitamin A, Zink (Zn), asam folat, zat gizi mikro lain dapat

meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.

7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 4 bulan dan tambahkan MP-

ASI sesudahnya

Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari ASI, maka ASI

harus diberikan kepada bayi sesegera mungkin setelah dilahirkan

(dalam waktu 30 menit setelah lahir), karena daya isap bayi pada saat

itu paling kuat untuk merangsang produksi ASI selanjutnya.

ASI yang keluar pertama kali sampai beberapa hari setelah persalinan

disebut kolostrom. Kolostrom mengandung zat kekebalan, vitamin A

yang tinggi, lebih kental dan berwarna kekuning-kuningan. Oleh

karena itu, kolostrom harus diberikan kepada bayi. Sekalipun produksi

ASI pada hari-hari pertama baru sedikit, namun mencukupi kebutuhan

bayi. Hindari pemberian air gula, air tajin dan makanan pralaktal lain

(selain ASI lancar diproduksi).

Pada usia 0-4 bulan, bayi hanya diberi ASI saja (pemberian ASI

Eksklusif), karena produksi ASI pada periode tersebut sudah

mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang yang sehat.

Pemberian makanan selain ASI mampu memproduksi enzim untuk

mencerna makanan selain ASI. Apabila pada periode ini, bayi dipaksa

menerima makanan selain ASI, maka akan timbul gangguan kesehatan

pada bayi, seperti diare, alergi dan bahaya yang fatal. Tanda bahwa

ASI Eksklusif memenuhi kebutuhan bayi antara lain : bayi tidak rewel,

dan tumbuh sesuai grafik pada Kartu Menuju Sehat (KMS).

ASI Eksklusif yaitu pemberian hanya air susu ibu saja tanpa

tambahan cairan atau makanan lain. Agar pemberian ASI Eksklusif

dapat berhasil, selain tidak memberikan susu formula, perlu pula

diperhatikan cara menyesui yang baik dan benar, yaitu tidak dijadwal,

Page 32: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

18

ASI diberikan sesering mungkin, termasuk menyusui pada malam hari.

Ibu menggunakan payudara kanan dan kiri secara bergantian tiap kali

menyusui. Di samping itu posisi ibu bisa duduk atau tiduran dengan

suasana tenang dan santai. Bayi dipeluk dengan posisi menghadap ibu.

Isapan mulut bayi pada puting susu ibu harus baik, yaitu sebagian

besar areola (bagian hitam sekitar puting) harus masuk seluruhnya ke

mulut bayi.

8. Biasakan makan pagi

Makan pagi atau sarapan sangat bermanfaat bagi setiap orang. Bagi

orang dewasa, makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik,

mempertahankan daya tahan saat bekerja dan meningkatkan

produktivitas kerja. Bagi anak sekolah, makan pagi dapat

meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan menyerap

pelajaran, sehingga prestasi belajar menjadi lebih baik.

Kebiasaan makan pagi juga membantu seseorang untuk memenuhi

kecukupan gizinya sehari-hari. Jenis hidangan untuk makan pagi dapat

dipilih dan disusun sesai dengan keadaan. Namun akan lebih baik bila

terdiri dari makanan sumber zat tenaga, sumber zat pembangun dan

sumber zat pengatur.

Seseorang yang tidak makan pagi memiliki risiko menderita

gangguan kesehatan berupa menurunya kadar gula darah dengan

tanda-tanda antara lain : lemah, keluar keringat dingin, kesadaran

menurun bahkan pingsan. Bagi anak sekolah, kondisi ini menyebabkan

merosotnya konsentrasi belajar yang mengakibatkan menurunya

prestasi belajar. Bagi pekerja akan menurunkan produktivitas kerja.

9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya

Air minum harus bersih dan aman. Aman berarti bersih dan bebas

kuman. Untuk mendapatkannya, air minum harus dididihkan terlebih

dahulu. Fungsi air dalam tubuh adalah

melancarkan transportasi zat gizi dalam tubuh

mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral dalam tubuh

mengatur suhu tubuh

Page 33: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

19

melancarkan dalam proses buang air besar dan kecil

Untuk memenuhi fungsi tersebut di atas, cairan yang dikonsumsi

orang dewasa, terutama air minum, sekurang-kurangnya dua liter atau

setara dengan delapan gelas setiap hari. Selain itu, mengonsumsi

cukup cairan dapat mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh,

dan dapat menurunkan risiko penyakit batu ginjal. Mengkonsumsi

cairan yang tidak terjamin keamanannya dapat menimbulkan gangguan

kesehatan seperti diare dan keracunan berbagai senyawa kimia yang

terdapat pada air. Menentukan kebutuhan air minum dengan

mengandalkan rasa haus tidak sepenuhnya benar. Contoh, seorang

yang bekerja di ruang AC tidak merasa haus, padahal yang

bersangkutan seharusnya memerlukan cairan lebih banyak dibanding

ketika ia bekerja di ruang tanpa AC.

10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur

Olah raga harus dilakukan secara teratur. Macam dan takaran olah

raga berbeda menurut usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan kondisi

kesehatan. Ketidakseimbangan antara makanan yang dikonsumsi dan

aktivitas fisik, banyak dijumpai di kalangan tertentu.

11. Hindari minuman yang beralkohol

Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat gizi

lain. Kebiasan minum minuman beralkohol dapat mengakibatkan :

a) Terhambatnya proses penyerapan gizi

b) Hilangnya zat-zat gizi yang penting, meskipun orang tersebut

mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup,

c) Kurang gizi

d) Penyakit / gangguan hati,

e) Kerusakan saraf otak dan jaringan.

12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

Sejak pengolahan dan pengemasan di pabrik sampai makanan

diangkut dan dipasarkan ke tingkat pengecer/pedagang atau langsung

ke konsumen, harus dilakukan dengan cara baik dan benar. Sedangkan

cara penanganan makananyang baik di rumah tangga meliputi cara-

Page 34: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

20

cara : mempersiapkan, menyimpan, mencuci, mengolah/memasak,

menyimpan makanan matang, yang baik dan benar.

Dengan penyelenggaraan seperti tersebut di atas makanan akan

terhindar dari kemungkinan tercemar kuman-kuman dan bahan kimia

yang membahayakan kesehatan manusia. Menurut ilmu gizi, makanan

yang man harus pula memenuhi syarat “wholesome”. Artinya, zat-zat

gizi tidak banyak yang hilang, dan bentuk fisiknya masih utuh. Kecuali

apabila makanan yang akan diolah sengaja diubah bentuk fisiknya

(misalnya, ikan dijadikan tepung, dll).

Tanda-tanda umum bagi makanan yang tidak aman bagi kesehatan

antara lain : berlendir, berjamur, aroma dan rasa atau warana makanan

berubah. Khusus untuk makanan olahan pabrik, bila melewati tanggal

kadaluwarsa, atau terjadi karat/kerusakan pada kemasan, makanan

kaleng tersebut harus segera dimusnahkan. Sebaiknya, makanan

dengan tanda-tanda tersebut tidak dibeli dan tidak dikonsumsi,

meskipun harganya sangat murah. Tanda lain dari makanan yang tidak

memenuhi syarat aman, adalah bila dalam pengolahanya ditambahkan

bahan tambahan berbahaya, seperti asam borax/bleng, formalin, zat

pewarna rhomadin B dan methanol yellow, seperti banyak dijumpai

pada makanan jajanan pasar. Oleh karena itu, produsen jajanan pasar

perlu diberi penyuluhan.

13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.

Label pada makanan yang dikemas adalah keterangan tentang isi,

jenis dan ukuran bahan-bahanyang digunakan, susunan zat gizi,

tanggal kadaluwarsa dan keterangan penting lain. Air minum dalam

kemasan, yang banyak beredar di pasaran, telah diproses seuai dengan

ketentuan pemerintah dan memenuhi syarat-syarat kesehatan.

Peraturan perundang-undangan menetapkan bahwa setiap produk

makanan yang dikemas harus mencantumkan keterangan pada label.

Semua keterangan yang rinci pada label makanan yang dikemas sangat

membantu konsumen pada saat memilih dan mengggunakan makanan

Page 35: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

21

tersebut, sesuai kebutuhan gizi dan keadaan kesehatan konsumen.

Beberpa singkatan yang lazim digunakan dalam label antara lain :

a. MD = makanan yang dibuat di dalam negeri

b. ML = makanan luar negeri (import)

c. Exp = tanggal kadaluarsa, artinya batas waktu makanan tersebut

masih layak dikonsumsi. Sesudah tanggal tersebut, makanan tidak

layak dikonsumsi

d. SNI = Standard Nasional Indonesia, yakni keterangan bahwa mutu

makanan telah sesuai dengan persyaratan

e. SP = Sertifikat Penyuluhan

II.2 Kerangka Konsep

Gambar 2.3 kerangka konsep

Kurang

40< 55%

Buruk

< 40 %

Santri Remaja Pondok

Pesantren Al-Hasan Ciamis

Jawa Barat

Gambaran Tingkat

Pengetahuan Mengenai Gizi

Cukup

56-75 %

Baik

76-100 %

Umur

Intelegensi

Lingkungan

Sosial budaya

Pendidikan

Informasi

Pengalaman

Faktor yang

mempengaruhi

Page 36: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

22

II.3 Definisi operasional

Tabel 2.3 Definisi operasional N

o.

Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan kepandaian

yang dimiliki

oleh santri

tentang zat

pokok yang

diperlukan bagi

pertumbuhan

dan kesehatan

badan.

wawancara kuesioner Nominal Total skor 28

a. Baik: jika

jawaban yang

benar > 76%.

b. Cukup: jika

jawaban yang

benar 56-75%.

c. Kurang: jika

jawaban yang

benar <55%.

d. buruk: jika

jawaban yang

benar <40%.

2 Gizi Ikatan kimia

yang diperlukan

tubuh untuk

melakukan

fungsinya, yaitu

menghasilkan

energi,

membangun dan

memelihara

jaringan, serta

mengatur

proses-proses

kehidupan

Wawancara Kuesioner Nominal 0 jika jawaban

salah

1 jika jawaban

benar

3. Klasifikasi

zat gizi

Pengelompokan

zat gizi secara

garis besar yaitu

: karbohidrat,

protein, vitamin,

mineral, lemak

dan air.

Wawancara Kuesioner Nominal 0 jika jawaban

salah

1 jika jawaban

benar

4. Fungsi zat

gizi bagi

tubuh

Fungsi yang

dimiliki zat gizi

terhadap tubuh

yaitu sebagai zat

pembakar, zat

pembangun, dan

zat pengatur.

wawancara Kuesioner Nominal 0 Jika

jawaban

salah

1 Jika

jawaban

benar

5. Faktor-

faktor yang

menyebabka

n gangguan

gizi terhadap

fungsi tubuh

Semua faktor

yang mungkin

dapat

menyebabkan

gangguan gizi

terhadap fungsi

tubuh dalam hal

ini terdiri dari

faktor primer

(jika

kelainannya ada

Wawancara Kuesioner Nominal 0 jika jawaban

salah

1 jika jawaban

benar

Page 37: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

23

pada makanan)

dan faktor

sekunder (jika

kelainnanya ada

pada saluran

pencernaan).

6. Pedoman

umum gizi

seimbang

Pedoman yang

digunakan

secara nasional

sebagai sarana

untuk

memenuhi

kebetuhan gizi

secara

seimbang.

Pedoman umum

gizi seimbang

terdiri atas 13

pesan.

Wawancara Kuesioner Nominal 0 Jika

jawaban

salah

1 Jika

jawaban

benar

7 Umur Lamanya hidup

responden yang

dihitung dalam

tahun sejak lahir

sampai saat

penelitian

berlangsung

Wawancara Kuesioner Rasio 1. 9-15 tahun

2. 15-19 tahun

8 Pendidikan Pendidikan

formal tertinggi

yang pernah

ditamatkan oleh

responden

Wawancara Kuesioner Ordinal 1. SMP atau yang

sederajat

2. SMA atau yang

sederajat

Page 38: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif.

III.2 Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Al-Hasan Ciamis Jawa Barat

pada bulan Agustus 2010.

III.3 Populasi dan sampel

III. 3. 1. Karakteristik populasi

Populasi yang diteliti adalah santri remaja pondok pesantren alhasan

Ciamis Jawa Barat tahun 2010 umur 10-19 tahun.

Jumlah populasi Pondok Pesantren Al-Hasan Ciamis Jawa Barat.

Kelas Ibtida (pemula/ santri yang sekolah di tingkat SMP) : 146

Kelas Tsanawi (santri yang sekolah ditingkat SMA) : 207

Kelas Takhosus (santri yang tidak sekolah/setingkat mahasiswa): 36

Jumlah total populasi : 389

III. 3. 2. Jumlah sampel

Besar sampel pada penelitian ini dihitung berdasarkan rumus estimasi

dengan presisi mutlak yaitu :

n = 1.962 x 0.5 (1 - 0.5) = 96,04

(0.1)2

n = 96

2

2/12 )1(

d

PPZn

Page 39: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

25

Jadi jumlah sampel minimal yang dibutuhkan yaitu sebesar 96

responden.

Keterangan :

n = Jumlah sampel

P = Perkiraan proporsi di populasi sebesar 50%, karena tidak

diketahui proporsi yang sebenarnya. (Eko Budiarto, 2003)

d = Presisi mutlak sebesar 10%

Z 1-/2 = 1.96 (tingkat kepercayaan yang dinginkan 95%)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas didapatkan bahwa besar sampel

minimal untuk penelitian ini yaitu 96 responden. Namun peneliti

menambahkan responden sebesar 16% untuk mengurangi bias. Sehingga

jumlah total sampel yang diambil yaitu 115 orang santri, yang terdiri dari 60

santri tsanawi dan 55 santri ibtida.

III. 3. 3. Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan Stratified Random Sampling.

Semua santri remaja Pondok Pesantren Al-Hasan Ciamis Jawa Barat

dikelompokkan menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kelas masing-

masing, kemudian dimasukkan ke dalam penelitian sampai jumlah subjek

yang diperlukan terpenuhi.

III. 3. 4. Kriteria sampel

III.3.4.1 Faktor Inklusi

Semua santri yang tercatat di Pondok Pesantren Al-Hasan Ciamis

Jawa Barat tahun 2010.

Santri yang memiliki usia 10-19 tahun.

Santri yang bersedia menjadi responden.

III.3.4.2 Faktor Eksklusi

Santri yang memiliki usia kurang dari 10 tahun.

Santri yang memiliki usia labih dari 19 tahun.

Santri yang tidak bersedia menjadi responden.

Santri yang tidak ada di Pesantren pada saat penelitian berlangsung.

Page 40: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

26

III.4 Managemen data

III. 4. 1. Pengumpulan data

Pengumpulan data langsung dilaksanakan oleh peneliti setelah santri

mengisi informed consent dan kuesioner penelitian.

III. 4. 2. Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian, dikumpulkan dalam bentuk

tabel dan kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS 17.0 for

window. Langkah awal dimulai dengan editing, coding, data entry, dan

dilanjutkan dengan tabulasi. Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi

dan proporsi dari tiap variabel yang diteliti, akan digunakan analisis univariat.

Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular.

III.7 Cara Kerja Penelitian

Gambar 3.1 Cara kerja penelitian

Santri Remaja Pondok

Pesantren Al-Hasan Ciamis

Responden

Informed Consent

Inklusi Eksklusi

Kuesioner

Pengumpulan data

Pengolahan data

Page 41: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Demografi

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat

pengetahuan santri tentang gizi melalui kuesioner. Penelitian ini belum pernah

dilakukan sebelumnya Pondok Pesantren Al-Hasan Ciamis.

Pondok pesantren Al-Hasan Ciamis terletak di jl. Jendral Ahmad Yani

No.120 Dusun Bolenglang Desa kertasari Kecamatan Ciamis Kabupaten

Ciamis Jawa Barat, yang merupakan pondok pesantren yang paling dekat

dengan pusat kota Ciamis.

Pondok pesantren Al-Hasan Ciamis merupakan pondok pesantren

salafiyah yang didalamnya santri putera dan puteri belajar kitab kuning (kitab-

kitab karangan para ulama). Jumlah santri pondok pesantren tersebut sekitar

400 orang. Santeri yang belajar disana hampir 95 % merupakan siswa, baik di

sekolah SMP, maupun disekolah SMA. Sehingga kegiatan di pesantren pun

disesuaikan ddengan jadwal kegiatan di sekolah.

IV.2 Hasil dan Pembahasan Data Penelitian

IV.2.1. Sebaran responden berdasarkan umur

Dalam penelitian ini, umur responden dikelompokkan menjadi 2

berdasarkan nilai median (15) untuk mempermudah dalam penelitian, yaitu

remaja awal (9-15 tahun) dan remaja akhir (16-19 tahun). Adapun sebaran

responden berdasarkan umur dapat dilihat lebih jelas pada tabel 4.1.

Page 42: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

28

Tabel 4.1 Sebaran responden berdasarkan umur di pesantren alhasan

tahun 2010

Umur Jumlah Persentase

remaja awal (9-15 tahun) 72 62.6

remaja akhir (15-19

tahun)

43 37.4

Total 115 100.0

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar responden pada

penelitian ini berada pada kelompok umur remaja awal (9-15 tahun), yaitu

sebanyak 72 orang (62,6%).

IV.2.2 Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin

Santri yang menjadi responden adalah santri putera sebanyak 51 orang

dan santri puteri sebanyak 64 orang. Adapun sebarannya dapat dilihat pada

tabel 4.2.

Tabel 4.2 Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin di pesantren

alhasan tahun 2010

Jenis kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 51 44.3

Perempuan 64 55.7

Total 115 100

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa sebagian besar responden

penelitian ini adalah perempuan, yaitu sebanyak 64 orang (55,7%).

IV.2.3 Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan

Dalam penelitian ini, tingkat pendidikan responden dikelompokkan

menjadi 2 yaitu SMP dan SMA, hal ini karena sebagian besar santri pada

tingkat pendidikan SMP dan SMA berada pada usia remaja. Adapun sebaran

responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat lebih jelas pada tabel

Page 43: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

29

4.3.

Tabel 4.3 Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan di

pesantren alhasan tahun 2010

Tingkat

pendidikan

Jumlah Persentase

SMP 59 51.3

SMA 56 48.7

Total 115 100.0

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa sebagian besar responden

penelitian ini memiliki tingkat pendidikan SMP, yaitu sebanyak 59 orang

(51,3%).

IV.2.4 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan

Dalam penelitian ini, tingkat pengetahuan responden dikelompokkan

menjadi 4 (Arikunto,1998), yaitu buruk (<40% jawaban benar), kurang (40-

55% jawaban benar), cukup (56-75% jawaban benar), dan baik (76-100%

jawaban benar). Adapun sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan

dapat dilihat lebih jelas pada tabel 4.3.

Tabel 4.4 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan gizi di

pesantren alhasan tahun 2010

Tingkat pengetahuan Jumlah Persentase

Buruk 4 3.5

Kurang 18 15.7

Cukup 72 62.6

Baik 21 18.3

Total 115 100.0

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa dari 115 responden sebagian

besar memiliki tingkat pengetahuan yang cukup terhadap gizi yaitu sebanyak

Page 44: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

30

72 orang (62,6%).

IV.2.5 Sebaran responden berdasarkan umur dan tingkat pengetahuan

Singgih (1998), mengemukakan bahwa semakin tua umur seseorang

maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi

pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak

secepat seperti ketika berumur belasan tahun. Selain itu Abu Ahmadi (2001),

juga mengemukakan bahwa memang daya ingat seseorang itu salah satunya

dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini maka dapat kita simpulkan bahwa

bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan

pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau

menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu

pengetahuan akan berkurang.

Tabel 4.5 Sebaran responden berdasarkan umur dan tingkat

pengetahuan gizi di pesantren alhasan tahun 2010

Umur

Tingkat pengetahuan TOTAL

Buruk Kurang Cukup Baik

n % n % n % n % n %

Remaja awal 3 4,2 15 20,8 45 62,5 9 12,5 72 100

Remaja akhir 1 2,3 3 7,0 27 62,8 12 27,9 43 100

Jumlah 4 3,5 18 15,7 72 62,6 21 18,3 115 100

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa dari 72 responden yang berada

pada kelompok umur remaja awal sebagian besar memiliki pengetahuan gizi

cukup yaitu sebanyak 45 orang (62,5%). Begitu pula pada responden yang

berada kelompok remaja akhir, dari 43 responden sebagian besar memiliki

tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 27 orang (62,8%). Namun, dari

tabel 4.5 diketahui bahwa responden yang memiliki tingkat pengetahuan gizi

baik lebih banyak pada kelompok remaja akhir yaitu sebanyak 12 orang

(27,9%).

Page 45: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

31

IV.2.6 Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin dan tingkat

pengetahuan

Berdasarkan jenis kelamin, responden dikelompokan menjadi 2 yaitu

laki-laki dan perempuan. Adapun sebaran responden berdasarkan jenis

kelamin dan tingkat pengetahuannya dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin dan tingkat

pengetahuan gizi di pesantren alhasan tahun 2010

Jenis

kelamin

Tingkat pengetahuan TOTAL

Buruk Kurang Cukup Baik

n % n % n % n % n %

Laki-laki 1 1,6 10 15,6 44 68,8 9 14,1 64 100

Perempuan 3 5,9 8 15,7 28 54,9 12 23,5 51 100

Jumlah 4 3,5 18 15,7 72 62,6 21 18,3 115 100

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa dari 64 responden yang berada

pada kelompok laki-laki sebagian besar memiliki pengetahuan gizi cukup

yaitu sebanyak 44 orang (68,8%). Begitu pula pada responden yang berada

kelompok perempuan, dari 51 responden sebagian besar memiliki tingkat

pengetahuan cukup yaitu sebanyak 28 orang (54,9%). Namun, dari tabel 4.5

diketahui bahwa responden yang memiliki tingkat pengetahuan gizi baik lebih

banyak pada kelompok perempuan yaitu sebanyak 12 orang (23,5%).

IV.2.7 Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat

pengetahuan

Menurut Notoadmojo (1997) pendidikan adalah suatu kegiatan atau

proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan

tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Tingkat

pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan

Page 46: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

32

memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi

pendidikan seseorang makin semakin baik pula pengetahuannya.

Tabel 4.7 Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan dan

tingkat pengetahuan gizi di pesantren alhasan tahun 2010

Tingkat

pendidikan

Tingkat pengetahuan TOTAL

Buruk Kurang Cukup Baik

n % n % n % n % n %

SMP 4 6,8 13 22,0 34 57,6 8 13,6 59 100

SMA 0 0 5 8,9 38 67,9 13 23,2 56 100

Jumlah 4 3,5 18 15,7 72 62,6 21 18,3 115 100

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa dari 59 responden yang berada

pada kelompok tingkat pendidikan SMP sebagian besar memiliki pengetahuan

gizi cukup yaitu sebanyak 34 orang (57,6%). Begitu pula pada responden

yang berada kelompok tingkat pendidikan SMA, dari 56 responden sebagian

besar memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 38 orang (67,9%).

Namun, dari tabel 4.5 diketahui bahwa sebagian responden yang memiliki

tingkat pengetahuan gizi baik lebih banyak pada kelompok tingkat pendidikan

SMA yaitu sebanyak 13 orang (23,2%).

Page 47: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

33

BAB V

RINGKASAN DAN SARAN

V.1. Ringkasan

Dari hasil pembahasan dapat diketahui bahwa dari 115 responden

memiliki tingkat pengetahuan yang buruk terhadap gizi adalah 4 orang

(3,5%), yang memiliki tingkat pengetahuan kurang terhadap gizi adalah 18

orang (15,7%), yang memiliki tingkat pengatahuan cukup terhadap gizi yaitu

sebanyak 72 orang (62,6%), dan yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik

terhadap gizi adalah 21 orang (18,3%).

Sebagian besar responden yang memiliki tingkat pengetahuan gizi baik

terdapat pada kelompok remaja akhir yaitu sebanyak 12 orang (27,9%).

Namun, responden yang memiliki tingkat pengetahuan gizi baik lebih banyak

pada kelompok perempuan yaitu sebanyak 12 orang (23,5%). Dan sebagian

besar responden yang memiliki tingkat pengetahuan gizi baik terdapat pada

kelompok tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 13 orang (23,2%).

V.2. Saran

Berdasarkan penelitian di atas, maka peneliti memberikan saran yang

ditujukan kepada :

a) Pengurus Pondok Pesantren Al-Hasan Ciamis Jawa Barat

a. Perlu diadakan penyuluhan tentang gizi dan hal-hal yang terkait

dengan pentingnya gizi dalam kehidupan sehari-hari secara berkala

b. Memberikan perhatian lebih untuk santri yang kurang peduli terhadap

pentingnya gizi.

c. Menyediakan sarana informasi khusus terkait gizi.

Page 48: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

34

b) Santri Pondok Pesantren Al-Hasan Ciamis Jawa Barat

a. Perlu meningkatkan pengetahuan terhadap gizi dengan mencari

informasi melalui media informasi.

b. Perlu meningkatkan kepedulian terhadap pentingnya gizi untuk tubuh.

c) Bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian yang terkait

dengan tingkat pengetahuan santri terhadap gizi agar melakukan pendekatan

terhadap responden terlebih dahulu agar tidak terjadi kurangnya kepedulian

santri terhadap pentingnya gizi sehingga ketika diberikan kuesioner, mereka

mengisi data sekedarnya saja, akibatnya akan timbul bias pada hasil

penelitian.

Page 49: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

35

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004, h.

1-13.296-308

Budiarto,E. METODOLOGI PENELITIAN KEDOKTERAN : sebuah pengantar.

EGC, Jakarta, 2003, h.28-56

Departemen Kesehatan (Depkes) . Pedoman Umum Gizi Seimbang. [diakses pada

tanggal 22 Juli 2010]. Diunduh dari :

http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/artikel/pangan/DEPKES/pedum_gizi-

seimbang.pdf

Departemen Kesehatan (Depkes). Rencana Pembangunan Jngka Panjang Bidang

Kesehatan 2005-2025.[diakses pada tanggal 20 Januari 2010]. Diunduh dari:

http://www.depkes.go.id/downloads/newdownloads/RPJPK%202005_2025.pdf

Fatmanisa (2005). Korelasi Antara Asupan Makanan, Tingkat Pengetahuan Gizi,

Pelayanan Kesehatan dan Sanitasi Lingkungan Dengan Status Gizi Di Pesantren

X Yogyakarta. [diakses pada tanggal 10 januari 2010]. Diunduh dari:

www.fatmanisa.wordpres.com

Grosvenor. Nutrition From Sceince Life.Hasan. Harcourt College Publisher.

Philadelphia.2002.p:1-7

M,T. Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia.cetakan:5 Lantabora Press.

Jakarta.2005 h:291-2

Hartono Andri. Terapi Gizi & Diet Rumah Sakit. Ed. 2. Editor: Monica Ester. EGC,

Jakarta, 2006 h: 15.

Hidayat, Ajiz A. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Penerbit

Salemba Medika, Jakarta, 2008, h.44-7.60-7.

KEPMENKES RI Nomor: 747/Menkes/SK/VI/2007. Pedoman Operasional Keluarga

Sadar Gizi Di Desa Siaga. [diakses pada tanggal 16 Desember 2009). Diunduh

dari: http://www.gizi.net/kadarzi/ped%20ops%20Kadarzi.pdf

Page 50: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

36

Munawaroh, L. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu dan Pola Makan

Balita dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II

Kabupaten Pekalongan,2006.ABSTRAK. [diakses pada tanggal 22 Juli 2010]

Diunduh dari:

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH0116.dir/doc.pdf

Notoatmodjo, Soekidjo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta,

2003, h. 13.

PATH (UNFPA). Kesehatan reproduksi remaja: membangun perubahan yang

bermakna. C1998. [diakses pada tanggal 4 April 2009]. Diunduh dari :

http://www.path.org/outlook/kesehatan_reproduksi_remaja.pdf.

Supariasa, Bakri. Penilaian Status Gizi. EGC, Jakarta, 2001, h.8.

Taufik, M Prinsip –Prinsip Promosi Kesehatan Dalam Bidang Keperawatan. CV.

Infomedika, Jakarta, 2007, h.34

Page 51: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

37

Lampiran 1

FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMED CONSENT)

Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : …………………………

Umur : ………………………… tahun

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari

penelitian tersebut di bawah ini yang berjudul :

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI REMAJA

TERHADAP GIZI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN CIAMIS JAWA

BARAT TAHUN 2010

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun, berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri.

Ciamis, 2010

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

Page 52: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

38

Lampiran 2

KUISIONER PENELITIAN GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN

SANTRI REMAJA TERHADAP GIZI DI PONDOK PESANTREN AL

HASAN CIAMIS JAWA BARAT TAHUN 2010

Definisi Gizi

1. Ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu

menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta

mengatur proses-proses kehidupan adalah pengertian dari...

a. Gizi

b. Makanan

c. Pangan

2. Bahan selain obat yang mengandung ikatan kimia yang dapat diubah

menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam

tubuh, adalah pengertian dari...

a. Gizi

b. Makanan

c. Pangan

3. Istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan adalah

pengertian dari...

a. Gizi

b. Makanan

c. Pangan

Pengelompokan / Klasifikasi Zat Gizi

4. Secara garis besar zat gizi dikelompokan menjadi 6 kelas utama. Di bawah

ini yang termasuk kelompok utama tersebut adalah….

a. Karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air

b. Padi-padian, lemak, protein, vitamin, sayuran dan air

c. Karbohidrat, ubi-ubian, protein, air, ikan, dan sayuran

5. Zat gizi yang dibutuhkan tubuh, tetapi tubuh tidak dapat membentuknya

atau tubuh tidak mampu membentuknya dalam jumlah cukup untuk

memenuhi kebutuhannya disebut..

a. Zat gizi esensial

b. Zat gizi non esensial

c. Bukan salah satu di atas

Fungsi Zat Gizi Bagi Tubuh

6. Di bawah ini yang BUKAN merupakan fungsi zat gizi bagi tubuh manusia

adalah sebagai berikut…

a. Sebagai sumber energi / tenaga (zat pembakar)

Page 53: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

39

b. Mengatur proses tubuh (zat pengatur)

c. Menghambat pertumbuhan tubuh (zat penghambat)

7. Di bawah ini yang merupakan fungsi zat gizi bagi tubuh manusia adalah…

a. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun)

b. Menghambat pertumbuhan tubuh (zat penghambat)

c. Memperlambat pembentukan energi / tenaga

8. Karbohidrat, lemak dan protein memiliki ikatan kimia yang dapat dibakar

untuk menghasilkan energi (tenaga), ketiga zat gizi tersebut dinamakan

sebagai...

a. Zat pembakar

b. Zat pembangun

c. Zat pengatur

9. Protein, mineral, dan vitamin memiliki fungsi bagi tubuh sebagai...

a. Zat pembakar

b. Zat pembangun

c. Zat pengatur

10. Protein, mineral dan air diperlukan untuk membentuk sel-sel baru,

memelihara, dan mengganti sel-sel yang rusak. Sehingga ketiga jenis zat

gizi ini disebut sebagai..

a. Zat pembakar

b. Zat pembangun

c. Zat pengatur

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Gangguan Gizi Terhadap Fungsi Tubuh

11. Ganguan gizi adalah kondisi jika seseorang mengalami…

a. Kekurangan zat gizi

b. Kelebihan zat gizi

c. a dan b benar

12. Ganguan gizi dapat disebabkan oleh 2 faktor yaitu :

a. Faktor primer dan faktor sekunder

b. Faktor luar (ekstrinsik) dan faktor dalam (intrinsik)

c. Bukan salah satu di atas

13. Bila susunan makanan salah dalam kuantitas (jumlah) dan atau kualitas

(mutu) yang disebabkan oleh kurangnya penyediaan pangan, kurang

baiknya distribusi pangan, kemiskinan, ketidaktahuan dan kebiasaan

makan yang salah, maka termasuk kesalahan dari…

a. Faktor primer

b. Faktor sekunder

c. Faktor luar

14. Semua faktor yang menyebabkan zat-zat gizi tidak sampai di sel-sel tubuh

setelah makanan dikonsumsi. Misalnya gigi-geligi yang tidak baik atau

adanya kelainan pada saluran pencernaan disebut sebagai..

a. Faktor primer

Page 54: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

40

b. Faktor sekunder

c. Faktor dalam

Akibat Gizi Kurang Dan Gizi Lebih Pada Proses Tubuh

15. Kurang gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas)

menyebabkan gangguan pada proses-proses berikut ini…

a. Pertumbuhan

b. Perkembangan struktur dan fungsi otak

c. Benar semua

16. Kurang gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas)

menyebabkan gangguan pada proses-proses berikut ini, KECUALI….

a. Produksi tenaga

b. Istirahat

c. Perilaku

17. Kurang gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas)

menyebabkan gangguan pada proses-proses berikut ini…

a. Pertahanan tubuh

b. Penglihatan

c. Pendengaran

18. Gizi lebih dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas. Kelebihan energi

(tenaga) yang dikonsumsi disimpan dalam bentuk…

a. Lemak

b. Protein

c. Karbohidrat

19. Kegemukan merupakan salah satu faktor risiko dalam terjadinya berbagai

penyakit berikut ini, yaitu…

a. Tekanan darah tinggi (hipertensi)

b. Penyakit jantung koroner

c. Benar semua

Pedoman Umum Gizi Seimbang

20. Bagaimanakah makanan yang baik untuk kesehatan ?

a. Makanan dengan gizi lebih

b. Makanan dengan kadar gizi seimbang

c. Makanan dengan kadar protein tinggi

Page 55: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

41

21. Ada berapakah jumlah pesan yang disampaikan dalam pedoman umum

gizi seimbang?

a. 1

b. 13

c. 7

22. Manakah yang TIDAK termasuk dalam pesan gizi seimbang?

a. Makanlah aneka ragam makanan

b. Makanlah makanan dengan kadar energi tinggi

c. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi

23. Manakah yang TIDAK termasuk dalam pesan gizi seimbang?

a. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari

kecukupan energy

b. Makanlah makanan sumber zat besi

c. Makanlah makanan yang berkolesterol tinggi

24. Manakah yang termasuk dalam pesan gizi seimbang?

a. Biasakan makan pagi

b. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya

c. Benar semua

25. Manakah yang TIDAK termasuk dalam pesan gizi seimbang?

a. Lakukan aktivitas fisik secara teratur

b. Makanlah makanan yang masih mentah (belum di masak)

c. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

26. Manakah yang termasuk dalam pesan gizi seimbang?

a. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan

energy

b. Bacalah label pada makanan yang dikemas

c. A dan B benar

27. Manakah yang TIDAK termasuk dalam pesan gizi seimbang?

a. Berikan ASI saja pada bayi sampai 9 bulan dan tambahkan MP –

ASI (makanan pendamping ASI) sesudahnya

b. Hindari minuman beralkohol

c. Gunakan garam beryodium

Page 56: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

42

28. Manakah yang termasuk dalam pesan gizi seimbang?

a. Istirahat secara teratur

b. Berikan ASI saja pada bayi sampai 4 bulan dan tambahkan MP –

ASI (makanan pendamping ASI) sesudahnya

c. Pemeriksaan kesehatan secara teratur

Page 57: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

43

Lampiran 3

JAWABAN KUESIONER

I. PENGETAHUAN RESPONDEN

Pertanyaan no. Jawaban yang diharapkan Skor Jika jawaban

1. A 1 A (Benar)

0 B, C (Salah)

2. B 1 B (Benar)

0 A,C (Salah)

3. C 1 C (Benar)

0 A,B (Salah)

4. A 1 A (Benar)

0 B, C (Salah)

5. A 1 A (Benar)

0 B,C (Salah)

6. C 1 C (Benar)

0 A,B (Salah)

7. A 1 A (Benar)

0 B,C (Salah)

8. A 1 A (Benar)

0 B,C (Salah)

9. B 1 B (Benar)

0 A,B (Salah)

10. C 1 C (Benar)

0 A,B (Salah)

11. C 1 C (Benar)

0 A,B (Salah)

12. A 1 A (Benar)

0 B,C (Salah)

13. A 1 A (Benar)

0 B,C (Salah)

14. B 1 B (Benar)

0 A,C (Salah)

15. C 1 A (Benar)

0 A (Salah)

16. B 1 B (Benar)

0 A,C (Salah)

17. A 1 A (Benar)

0 A (Salah)

18. A 1 A (Benar)

0 B,C (Salah)

19. C 1 C (Benar)

0 A,B (Salah)

20. B 1 B (Benar)

0 A,C (Salah)

Page 58: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

44

21. B 1 B (Benar)

0 A,C (Salah)

22. B 1 B (Benar)

0 A,C (Salah)

23. C 1 C (Benar)

0 A,B (Salah)

24. C 1 C (Benar)

0 A,B (Salah)

25. B 1 B (Benar)

0 A,C (Salah)

26. C 1 C (Benar)

0 A,B (Salah)

27. A 1 A (Benar)

0 B,C (Salah)

28. B 1 B (Benar)

0 A,C (Salah)

Total skor pengetahuan responden 28

Page 59: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

45

Lampiran 4

DATA IDENTITAS RESPONDEN

No. Nama Umur

(tahun)

Tingkat

pendidikan

Jenis

kelamin

Skor

Total

Tingkat

pengetahuan

1. MS 16 2 SMA L 19 Cukup

2. SKH 17 2 SMA L 19 Cukup

3. GS 17 2 SMA L 18 Cukup

4. OH 16 2 SMA L 19 Cukup

5. AN 17 2 SMA L 17 Cukup

6. FRF 17 2 SMA L 23 Baik

7. AFI 16 2 SMA L 19 Cukup

8. AFH 16 2 SMA L 19 Cukup

9. DS 17 2 SMA L 20 Cukup

10. AH 16 1 SMA L 18 Cukup

11. SLH 15 1 SMA L 13 Kurang

12. HNS 16 1 SMA L 21 Baik

13. RFR 16 1 SMA L 15 Kurang

14. AS 14 1 SMA L 15 Kurang

15. JY 15 1 SMA L 23 Baik

16. JYH 15 1 SMA L 18 Cukup

17. AM 16 1 SMA L 20 Cukup

18. HAA 15 1 SMA L 21 Cukup

19. EU 16 1 SMA L 20 Cukup

20. DH 18 3 SMA L 21 Cukup

21. DP 17 3 SMA L 23 Baik

22. AM 17 3 SMA L 22 Baik

23. AA 18 3 SMA L 22 Baik

24. UNKH 17 3 SMA L 20 Cukup

25. AMAN 17 3 SMA L 18 Cukup

26. MMA 13 3 SMP P 21 Cukup

27. ASG 18 3 SMA L 22 Baik

28. JFD 17 3 SMA L 22 Baik

29. CCH 18 3 SMP L 22 Baik

30. ANY 14 2 SMP L 15 Kurang

31. FAR 14 2 SMP L 17 Cukup

32. DSA 14 1 SMP L 19 Cukup

33. TLS 13 2 SMP L 18 Cukup

34. MRF 12 1 SMP L 10 Buruk

35. RMR 13 1 SMP L 16 Cukup

36. ARSY 14 2 SMP L 16 Cukup

37. MALG 14 2 SMP L 17 Cukup

Page 60: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

46

(Sambungan)

No. Nama Umur

(tahun)

Tingkat

pendidikan

Jenis

kelamin

Skor

Total

Tingkat

pengetahuan

38. AHMD 13 1 SMP L 14 Kurang

39. MASH 13 2 SMP L 16 Cukup

40. AFSH 13 1 SMP L 7 Buruk

41. SNAJ 14 3 SMP L 21 Cukup

42. DBST 14 2 SMP L 13 Kurang

43. RKSA 13 1 SMP L 16 Cukup

44. AGWL 12 1 SMP L 15 Kurang

45. ASKR 14 2 SMP L 23 Baik

46. DLRZ 14 3 SMP P 22 Baik

47. RYJN 13 1 SMP L 19 Cukup

48. FQAH 11 1 SMP P 13 Kurang

49. VGLT 13 2 SMP P 15 Kurang

50. TMIS 14 3 SMP P 17 Cukup

51. ADIR 14 3 SMP L 24 Baik

52. ENMS 15 3 SMP P 17 Cukup

53. DDES 15 3 SMP P 22 Baik

54. RKHM 14 3 SMP L 16 Cukup

55. AND 16 3 SMP L 7 Buruk

56. AAMH 14 3 SMP P 9 Buruk

57. RZPL 14 3 SMP L 22 Baik

58. ASPM 14 3 SMP L 24 Baik

59. ABCM 15 3 SMP L 14 Kurang

60. IMMS 17 3 SMA P 24 Baik

61. FQFD 13 3 SMA P 19 Cukup

62. INSL 17 3 SMA P 20 Cukup

63. LLFZ 17 3 SMA P 19 Cukup

64. LNNA 17 3 SMA P 19 Cukup

65. AYHN 16 3 SMA P 22 Baik

66. HRRH 16 3 SMA P 17 Cukup

67. NKRN 17 3 SMA P 22 Baik

68. IMSR 16 3 SMA P 21 Cukup

69. AINM 16 3 SMA P 15 Kurang

70. INIK 16 2 SMA P 20 Cukup

71. YPJR 16 2 SMA P 20 Cukup

72. DDNP 16 2 SMA P 19 Cukup

73. ESTF 17 2 SMA P 15 Kurang

74. LNTG 15 2 SMA P 23 Baik

75. LSFT 16 2 SMA P 19 Cukup

76. LSPR 16 2 SMA P 22 Baik

77. DNRM 16 2 SMA P 22 Baik

Page 61: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

47

(Sambungan)

No. Nama Umur

(tahun)

Tingkat

pendidikan

Jenis

kelamin

Skor

Total

Tingkat

pengetahuan

78. NFLN 15 1 SMA P 17 Cukup

79. NRFD 15 1 SMA P 16 Cukup

80. INRT 14 1 SMA P 19 Cukup

81. YNA 15 1 SMA P 20 Cukup

82. NMHN 15 1 SMA P 20 Cukup

83. FZS 16 2 SMA P 18 Cukup

84. EHSN 17 2 SMA P 20 Cukup

85. YDFH 16 2 SMA P 16 Cukup

86. EMSR 15 1 SMA P 18 Cukup

87. FPM 15 1 SMA P 16 Cukup

88. NAA 13 2 SMP P 20 Cukup

89. RNML 15 1 SMA P 19 Cukup

90. STWS 13 1 SMP P 16 Cukup

91. ZSRH 14 3 SMP P 18 Cukup

92. BLRN 13 2 SMP P 17 Cukup

93. RRJN 13 2 SMP P 22 Baik

94. DMFK 14 3 SMP P 16 Cukup

95. IWSU 12 1 SMP P 14 Kurang

96. RNSU 13 2 SMP P 15 Kurang

97. ARNF 14 2 SMP P 17 Cukup

98. HRAF 14 2 SMP P 19 Cukup

99. LSNW 14 2 SMP P 16 Cukup

100. RSFT 12 1 SMP P 17 Cukup

101. FNML 12 1 SMP P 21 Cukup

102. NVNA 12 1 SMP P 19 Cukup

103. ASFZ 12 1 SMP P 16 Cukup

104. MMDH 12 1 SMP P 17 Cukup

105. WWNF 14 3 SMP P 17 Cukup

106. PPMP 14 3 SMP P 15 Kurang

107. RHKH 14 3 SMP P 16 Cukup

108. SFRD 14 3 SMP P 13 Kurang

109. RIMY 14 3 SMP P 18 Cukup

110. SRHP 12 2 SMP P 16 Cukup

111. DRMD 11 1 SMP P 12 Kurang

112. BRPS 11 1 SMP P 20 Cukup

113. TSMF 12 1 SMP P 19 Cukup

114. FDNS 12 2 SMP P 14 Kurang

115. VNVT 14 3 SMP P 16 Cukup

Page 62: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

48

Lampiran 5

HASIL UJI STATISTIK

a) Karakteristik responden berdasarkan usia.

umur_kat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid remaja awal 72 62.6 62.6 62.6

remaja akhir 43 37.4 37.4 100.0

Total 115 100.0 100.0

b) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Statistics

jk

N Valid 115

Missing 0

Jk

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid L 51 44.3 44.3 44.3

P 64 55.7 55.7 100.0

Total 115 100.0 100.0

c) Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

T.DIDIK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SMP 59 51.3 51.3 51.3

SMA 56 48.7 48.7 100.0

Total 115 100.0 100.0

Page 63: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

49

d) Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan gizi

Tingkat Pengetahuan Gizi Populasi

Statistics

k_rt

N Valid 115

Missing 0

Mean 2.9565

Std. Error of Mean .06464

Median 3.0000

Mode 3.00

Std. Deviation .69322

Variance .481

Range 3.00

Minimum 1.00

Maximum 4.00

Sum 340.00

k_rt

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Buruk 4 3.5 3.5 3.5

kurang 18 15.7 15.7 19.1

Cukup 72 62.6 62.6 81.7

baik 21 18.3 18.3 100.0

Total 115 100.0 100.0

Page 64: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

50

e) Karakteristik Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Usia

umur_kat * tahu_kat Crosstabulation

tahu_kat

Total buruk kurang cukup baik

umur_kat remaja awal Count 3 15 45 9 72

% within

umur_kat

4.2% 20.8% 62.5% 12.5% 100.0%

remaja akhir Count 1 3 27 12 43

% within

umur_kat

2.3% 7.0% 62.8% 27.9% 100.0%

Total Count 4 18 72 21 115

% within

umur_kat

3.5% 15.7% 62.6% 18.3% 100.0%

k_umur * tngkt Crosstabulation

< median = remaja awal

>median = adalah remaja akhir

Page 65: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

51

f) Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pengetahuan

J.klmn * tahu_kat Crosstabulation

tahu_kat

Total buruk kurang cukup baik

J.klmn Perempuan Count 1 10 44 9 64

% within

J.klmn

1.6% 15.6% 68.8% 14.1% 100.0%

Laki-laki Count 3 8 28 12 51

% within

J.klmn

5.9% 15.7% 54.9% 23.5% 100.0%

Total Count 4 18 72 21 115

% within

J.klmn

3.5% 15.7% 62.6% 18.3% 100.0%

g) Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat

pengetahuan

pnddkn * tngkt Crosstabulation

tngkt

Total buruk kurang cukup baik

pnddkn SMA Count 1 7 36 12 56

% within

pnddkn 1.8% 12.5% 64.3% 21.4% 100.0%

SMP Count 3 11 31 8 53

% within

pnddkn 5.7% 20.8% 58.5% 15.1% 100.0%

Total Count 4 18 67 20 109

% within

pnddkn 3.7% 16.5% 61.5% 18.3% 100.0%

Page 66: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26030/1/usep... · terhadap gizi di pondok pesantren al hasan . ... fakultas kedokteran dan

52

Lampiran 6

RIWAYAT PENULIS

Identitas:

Nama : USEP SAEPUL IMAM

Jenis kelamin : Laki-laki

Tempat tanggal lahir : Brebes, 23 oktober 1988

Alamat : Kp. Banjarsari No. 13 RT 05/RW 02 Ds. Banjaran

Kec. Salem, Brebes, Jawa Tengah. Kode pos: 52275

No. telepon : +6285 711 274 501

+6221 919 47710

E-mail : [email protected]

Pendidikan:

2007 – sekarang : Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2004 – 2007 : Madrasah ‘Aliyah Negeri 2 Ciamis

Pondok Pesantren Al-Hasan Ciamis Jawa Barat.

2001 – 2004 : Madrasah Tsanawiyah As-Salam Salem

1995 – 2001 : SDN 2 Banjaran