gambaran perilaku masyarakat tentang standar rumah sehat

59
GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT TENTANG STANDAR RUMAH SEHAT BANTUAN GEMPA DAN TSUNAMI DI PERUMAHAN ADB KECAMATAN MEUREBO KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH RISKI MERIYANDA NIM : 07C10104145 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2013

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

RISKI MERIYANDA.pdfKECAMATAN MEUREBO
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH, ACEH BARAT
KECAMATAN MEUREBO
Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH, ACEH BARAT
Sehat Bantuan Gempa dan tsunami Perumahan ADB Kecamatan Meureubo
Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013. Dibawah Bimbingan Kiswanto,M.Si dan dr
Nurdin, M.Sc.
Perilaku masyarakat terhadap pemahaman terhadap rumah bersih dan kesehatan
dapat ditentukan oleh 2 faktor utama, yaitu perilaku dan non-perilaku (fisik,
sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya), (Krianto, 2005).
Populasi yang akan diteliti pada perumahan ADB berjumlah 117 kepala keluarga
(KK) dengan menggunakan metode simple random sampling (acak sederhana)
dengan menggunakan suatu rumus tertentu.
Jenis Penilitian ini bersifat deskriptif dengan desain Cross Sectional yaitu untuk
melihat gambaran perilaku masyarakat terhadap standar rumah sehat diperumahan
ADB alue Peunyareng Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
Waktu pengumpulan data dari tanggal 7 September sampai 28 September 2013.
Hasil penelitian pada 69 responden diperoleh Dari 69 responden yang memiliki
pengetahuannya kurang terhadap standar rumah sehat yaitu berjumlah 31 orang
(44,9%) dan sebahagiannya lagi berpengetahuan baik yaitu 38 orang (55,1%)
Bedasarkan dari 69 responden terdapat , bahwa 58 orang (84,1%) yang bersikap
baik. Sedangkan yang sikap kurang berjumlah 11 orang (15,9%),
dari 69 Responden didapat 40 orang (58%) yang tindakannya baik. Sedangkan
yang tindakannya kurang terhadap rumah sehat berjumlah 29 orang (42%).
Diharapkan kepada Masyarakat Kabupaten Aceh Barat agar dapat
mempertahankan dan meningkatkan kualitas standar rumah sehat karena ini
merupakan salah satu kebutuhan pokok (primer).
Diharapkan Perlunya peningkatan sosialisasi kepada masyarakat tentang standar
rumah sehat yang ada diperumahan ADB Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh
Barat.
LEMBARAN PENGESAHAN
Judul Skripsi :
Menyetujui,
NIDN : 0110118601
Masyarakat Ilmu Kesehatan Masyarakat
NIDN :0121067602 NIND:0104097801
TSUNAMI DI PERUMAHAN ADB KECAMATAN
MEUREUBO KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN
2013
RUMAH SEHAT BANTUAN GEMPA DAN TSUNAMI
DI PERUMAHAN ADB KECAMATAN MEUREUBO
KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013
Yang disusun oleh :
Nama : RISKI MERIYANDA
Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal 19 Oktober 2013 dan
dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
1. Kiswanto, M.Si
(Dosen pembimbing ketua) ........................................
(Dosen penguji I) .......................................
(Dosen penguji II) .......................................
Ketua Program Studi
Ilmu kesehatan masyarakat
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis berupa kesehatan sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini dengan judul “ Gambaran
Prilaku Masyarakat Tentang Standar Rumah Sehat Bantuan Gempa dan
Tsunami di Perumahan ADB Kecamatan Mereubo Kabupaten Aceh Barat ”.
Secara khusus, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta beserta keluarga yang telah
memberikan motivasi kepada penulis selama ini.
Selama penyusunan laporan penelitian Skripsi tugas akhir ini, penulis
tidak luput dari kendala maupun kesulitan, namun berkat ketabahan, bimbingan
dan dorongan dari berbagai pihak, akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Alfian Ibrahim MS, selaku Rektor Universitas Teuku Umar
Meulaboh.
2. Bapak Sufan Anwar, SKM, MARS selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat dan juga sebagai penguji yang telah membantu penulis dalam
menyusun Skripsi ini
3. Bapak Kiswanto, M.Si, selaku pembimbing ketua yang telah meluangkan
waktu dalam membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini,
4. Bapak dr. Nurdin, M.Sc selaku pembimbing anggota yang telah membantu
penulis dalam menyusun skripsi ini.
5. Ibu Marniati, SKM, M.Kes selaku Ketua Program Studi Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Teuku Umar.
6. Seluruh Dosen dan Staf pengajar serta Civitas Akademika Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh yang telah
memberikan dorongan serta saran kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Seluruh Teman-teman dan khususnya Angkatan 2007. Atas kerjasamanya
dan bantuan serta dukungan moralnya selama ini di kampus tercinta Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar.
Dalam penulisan Skripsi ini penulis menyadari bahwa masih terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan Skripsi ini oleh sebab itu
saran, masukan serta kritik yang membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan penulisan Skripsi ini kedepannya.
Akhirnya kepada semua pihak yang memberikan masukan dan saran yang
berguna dalam penyusunan Skripsi ini juga tidak lupa penulis ucapkan
terimakasih, semoga penelitian ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua
pihak yang membaca penelitian ini.
Alue penyareng 19 Oktober 2013
Penulis
HALA JUDUL ......................................................................................................... i
HAL TUJUAN ......................................................................................................... ii ABSTRAK ............................................................................................................... iii HAL PENGESAHAN ............................................................................................. iv HAL PENGESAHAN PENGUJI ........................................................................... v RIWAYAT HIDUP ................................................................................................. vi HAL PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii DAFTAR ISI ............................................................................................................ x DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 4 1.3 Tujuan .............................................................................................. 5 1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................... 5 1.3.2 Tujuan Khusus ......................................................................... 5 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 5 1.4.1 Manfaat Praktis ........................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 7
2.1 Defenisi Perilaku ............................................................................... 7 2.2 Pengetahuan ...................................................................................... 8 2.3.1 Definisi Pengetahuan ............................................................... 8 2.3.2 Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif .................... 9 2.3 Faktor-faktor yang mempegaruhi pengetahuan ................................... 10 2.4 Defenisi sikap .................................................................................... 12 2.5 Definisi Tindakan ............................................................................. 12 2.6 Masyarakat ........................................................................................... 14 2.6.1 Definisi masyarakat .................................................................. 14 2.6.2 Ciri-Ciri masyarakat sehat........................................................ 14 2.7 Perilaku hidup bersih......................................................................... 15 2.7.1 Definisiperilaku hidup bersih dan sehat .................................. 15 2.7.2 Ciri-Ciri rumahsehat................................................................. 15 2.7 Lingkungan rumah ............................................................................ 17 2.8 Konstruksi rumah .............................................................................. 18 2.9 Kerangka teoritis ............................................................................... 19 2.10 Kerangka konsep penilitian ............................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 21 3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................................... 21 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian ...................................................................... 20 3.2.2 Waktu Penelitian ...................................................................... 21
3.3.Populasi dan Sampel ............................................................................ 22 3.3.1 Populasi .................................................................................... 22 3.3.2 Sampel ...................................................................................... 22
3.4 Metode pengumpulan data ................................................................... 22 3.4.1 Data primer............................................................................... 22 3.4.2 Data Sekunder .......................................................................... 22
3.5 Definisi operasional variabel ............................................................... 22 3.6 Aspek pengukuran ................................................................................ 24 3.7 Alat pengumpulan data ....................................................................... 25 3.8 Prosudur pengumpulan data ................................................................. 25
3.8.1 Pengolahan data ....................................................................... 25 3.9 Analisis data ......................................................................................... 25
3.9.1 Analisis univariat ..................................................................... 25
5.1 Kesimpulan dan Saran .......................................................................... 33 5.2 Saran ..................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di
Perumahan ADB Kecamatan Meurebo Kabupaten Aceh
Barat Tahun 2013.. ......................................................................... 27
Standar Rumah sehat bantuan Gempa dan Tstunami Di
Perumahan ADB Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh
Barat. .............................................................................................. 27
ADB Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat. .................... 29
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi berdasarkan Tindakan Masyarakat
Tentang Standar Rumah Sehat Bantuan Gempa dan
Tstunami di Perumahan ADB Kecamatan Meureubo
Kabupaten Aceh Barat. .................................................................. 29
Gempa dan Tstunami Di Perumahan ADB Kecamatan
Meureubo Kabupaten Aceh Barat. ................................................. 30
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penilitian ........................................................... 20
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 5 : Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian dari Geucik Ranto
Lampiran 6 : Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian dari Geucik Ranto
Panyang Timur Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
Lampiran 7 : Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia
No 22/PERMEN/M/2008.
BAB I
sandang dan pangan, masalah perumahan merupakan masalah yang mempunyai
pengaruh didalam kehidupan manusia sehari-hari. Akhir-akhir ini dengan
bertambahnya populasi penduduk serta kurangnya lahan untuk membangun
rumah, sehingga sering muncul masalah kesehatan pada rumah dan
lingkungannya. Pengertian rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi
kebutuhan rohani dan jasmani secara layak pada suatu tempat tinggal atau
perlindungan dari pengaruh alam luar. Kebutuhan jasmani misalnya terpenuhi
kebutuhan jasmani seperti membaca, menulis, istirahat, dan lain-lain. Kebutuhan
rohani misalnya, perlindungan tentang penyakit, cuaca, angin dan sebagainya.
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan yaitu, rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih,
tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang
baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat
dari tanah (Depkes RI, 2008).
Wilayah pesisir merupakan satu areal dalam lingkungan hidup yang sangat
penting diperhatikan baik pengelola secara administrasi, pengelola habitat hidup,
maupun pengelolaan sanitasi lingkungan hidup. Sanitasi lingkungan merupakan
salah satu program prioritas dalam agenda internasional. Millennium Development
Goals (MDGs) yang ditujukan dalam rangka memperkuat pembudayaan hidup
bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan,
meningkatkan kemampuan masyarakat serta mengimplementasikan kebijakan
pemerintah dalam meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar secara
berkesinambungan dalam pencapaian MDGs tahun 2015 (WHO, 2004).
Berdasarkan hasil profil kesehatan Indonesia (2008) diketahui bahwa
Cakupan perumahan sehat di Indonesia masih rendah yaitu hanya 47,9%
dibandingkan dengan target Nasional yaitu 80%. Indikator rumah sehat dapat
dilihat dari akses tentang air bersih, penggunaan jamban keluarga, jenis lantai
rumah, jenis dinding. Cakupan rumah tangga di Indonesia yang memiliki air
bersih terlindung sebesar 81,5% terdapat 52,72% rumah tangga memiliki jarak
sumber air minum dari pompa/sumur/mata air tentang tempat penampungan
kotoran akhir/tinja sebesar >10 meter, dan 22% rumah tangga di Indonesia masih
mempunyai kebiasaan buruk dalam hal membuang sampah. Rumah tangga yang
sudah membuang sampah dengan baik sebesar 21% dan 57% rumah tangga cara
membuang sampahnya tergolong cukup baik, dan rumah tangga persentase rumah
tangga yang memiliki sendiri fasilitas tempat buang air besar sebesar 59,86%
rumah tangga yang memiliki bersama 12,95% umum sebesar 4,33% dan tidak ada
sebesar 22,85%, sedangkan rumah tangga yang sudah mempunyai jenis lantai
yang memenuhi syarat kesehatan hanya 47,2%. Keadaan ini dapat memberikan
gambaran bahwa secara keseluruhan cakupan rumah sehat Indonesia masih
rendah, sehingga berdampak tentang kesehatan masyarakat.
Adapun faktor-faktor yang berperan dalam penerapan rumah sehat tidak
terlepas dari faktor individu itu sendiri seperti pengetahuan atau persepsi,
kesadaranya untuk hidup sehat, faktor lingkunganya seperti ketersediaan jamban
keluarga, tempat pembuangan sampah dan saluran pembuangan air limbah serta
faktor dan pengelolaan sanitasi lingkungan dari pemerintah daerah.
Direktorat Perumahan Ditjen Cipta Karya sejak tahun anggaran 1994/1995
sampai dengan tahun anggaran 1998/1999 telah memberikan bantuan proyek
PSD-PU (Sarana dan Prasarana Dasar-Pekerjaan diantara butir-butir kebijakan
sektor Perumahan dan Permukiman Departemen Pekerjaan Umum yang sekarang
menjadi Kementerian Negara KIMPRASWIL (Permukiman, dan Prasarana
Wilayah)
/Rumah Sangat Sederhana) Bantuan tersebut berupa jalan, saluran air, gorong-
gorong, bak kontrol dan air bersih di wilayah Kabupaten Aceh Barat khususnya di
Wilayah-wilayah Kecamatan yang ada di Aceh Barat.
Berdasarkan survey awal dilakukan peneliti tentang bantuan rumah
Tsunami ADB di Alue Peunyareng yang berjumlah 117 Kepala Keluarga (KK)
dengan jumlah jiwa 225 orang. Keadaan lokasi rumah bantuan tsunami ini terletak
berhadapan dengan lokasi Kampus Universitas Teuku Umar yang jauh dari lokasi
rumah sebelumnya. rumah yang diberikan tentang penerima bantuan merupakan
rumah tipe 36 artinya rumah tersebut terbuat dari bata atau batako merupakan
rumah yang layak huni oleh penerima bantuan, Oleh sebab itu tingkat
pengetahuan,sikap maupun tindakan masyarakat tentang rumah sehat di
perumahan ADB bantuan tsunami Alue Peunyareng sangat perlu di perhatikan
untuk bisa terciptanya lingkungan yang sehat, keadaan lingkungan yang bersih
dan saluran drainase yang baik tidak akan menyebabkan kebanjiran apabila terjadi
hujan deras, tetapi karena kondisi sebagian tanahnya terdiri atas tanah gambut
sedang, menengah dan gambut dalam sehingga masyarakat disekitar perumahan
kurang menjaga kebersihannya sehingga air tergenang begitu saja tanpa adanya
solusi dari pihak yang bersangkutan. Rumah bantuan tsunami ini di pergunakan
sepenuhnya oleh pemilik yang berhak dan ada satu dua yang dikontrakkan oleh
sebagian pemiliknya karena kondisi ekonomi atau mereka yang mempunyai
rumah lainnya.
ADB diwilayah pesisir Kecamatan Mereubo Kabupaten Aceh Barat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengetahuan masyarakat tentang perumahan sehat di ADB
Kecamatan Mereubo Kabupaten Aceh Barat.
2. Bagaimana sikap masyarakat tentang perumahan sehat di ADB Kecamatan
Mereubo Kabupaten Aceh Barat.
Kecamatan Mereubo Kabupaten Aceh Barat.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
sehat bantuan gempa dan tsunami di perumahan ADB Kecamatan Meureubo
Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013.
1.3.2 Tujuan khusus
Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
bantuan gempa dan tsunami diperumahan ADB di Kecamatan
Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
bantuan gempa dan tsunami diperumahan ADB di Kecamatan
Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
yang ada diperumahan ADB Kecamatan Mereubo Kabupaten Aceh
Barat.
menambah pembendaharaan bahan perpustakaan.
3. Bagi Dinas Kesehatan Masyarakat Aceh Barat, hasil penelitian ini dapat
menjadikan bahan informasi mengenai standar rumah sehat yang ada d
perumahan ADB Kecamatan Mereubo Kabupaten Aceh Barat.
1.4.1 Manfaat Praktis
upaya peningkatan promosi kesehatan dalam program kebersihan
lingkungan perumahan masyarakat di wilayah tersebut.
2. Menjadi kontribusi bagi ilmu pengetahuan dalam memberikan
sumbangan kajian tentang rumah sehat bagi masyarakat, agar
masyarakat mempunyai rasa tanggung jawab tentang pengelolaan
kebersihan yang berbasis lingkungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku masyarakat terhadap pemahaman terhadap rumah bersih dan
kesehatan dapat ditentukan oleh 2 faktor utama, yaitu perilaku dan non-perilaku
(fisik, sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya). Upaya pemberantasan penyakit
menular, penyediaan air bersih dan pembuangan tinja, penyediaan kesehatan dan
sebagainya tidak terlepas dari rumah sehat adalah upaya intervensi terhadap faktor
fisik (non-perilaku). Sedangkan upaya intervensi terhadap faktor perilaku dapat
dilakukan melalui dua pendekatan yakni (Krianto, 2005):
a. Pendidikan (Education)
agar masyarakat mau melakukan tindakan-tindakan untuk memelihara rumah, dan
meningkatkan kesehatan pribadinya. Hasil dari pendidikan ini diharapkan
berlangsung lama dan menetap karena didasar oleh kesadaran.
b. Paksaaan atau tekanan (Coercion)
Paksaan atau tekanan yang dilakukan kepada masyarakat agar mereka
melakukan tindakan-tindakan untuk memelihara dan meningkatkan perilaku
mereka sendiri. Tindakan atau perilaku sebagai hasil tekanan paling cepat, tetapi
tidak akan langgeng karena tidak didasari oleh pemahaman dan kesadaran apa
mereka berperilaku seperti ini.
Menurut Green (1980) dalam Natoadmojo (2007) bahwa perilaku manusia
dalam hal ini penerapan rumah sehat mempengaruhi oleh 2 faktor pokok yaitu
faktor perilaku (behavior causes) dan faktor diluar perilaku (non behavior
causes), kemudian dijabarkan menjadi 3 faktor yaitu, (a) faktor predisposisi
(predisposing factor), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan,
kenyakinan dan nilai-nilai, (b) factor-factor pendukung (enabling factor), yang
terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia tidaknya fasilitas-fasilitas atau sarana-
sarana kesehatan, (c) factor-faktor pendorong (reinforching factor), yang terwujud
dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lainnya yang merupakan
kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
2.2. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari proses pembelajaran dengan melibatkan
indra penglihatan, pendengaran, penciuman, dan pengecapan (Setiawati, 2008).
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia memperoleh melalui mata dan
telinga (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini
terkjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu
(Notoatmodjo, 2007).
pengetahuan adalah suatu proses belajar dari pengalaman, nilai, informasi
konstektual dan kepakaran yang dilakukan dengan menggunakan pasca indra
terhadap objek tertentu.
mencangkup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu : tahu,
memahami, aplikasi, analisis, sitensis, evaluasi.
1. Tahu (Know)
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,
mengidenfikasikan, menyatakan,dan sebagainya.
2. Mamahami (Comprehension)
benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi
tersebut benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, dan meramalkan terhadap
objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (Aplication)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real.
4. Analisis (Analysis)
Analisis diartikan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu stuktur.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat
mengambarkan, membedakan dan mengelompokkan.
Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan dan dapat meringkas terhadap
teori-teori yang sudah ada.
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal
(Notoatmodjo, 2007). Faktor internal meliputi : pendidikan, persepsi, motivasi,
pengalaman.
pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik
dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Beberapa hasil
penelitian mengenai pengaruh pendidikan terhadap perkembangan pribadi, bahwa
pada umunya pendidikan itu mempertinggi taraf intelegensi individu.
2. Persepsi
pendengaran, penciuman, dan sebagainya, setiap orang mempunyai persepsi yang
berbeda, meskipun objeknya sama.
Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak dan mencapai suatu
tujuan tertentu. Hasil dari dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk
perilaku. Dalam mencapai tujuan dan munculnya motiovasi memerlukan
rangsangan dari dalam individu maupun dari luar. Motivasi murni adalah motivasi
yang betul-betul disadari akan pentingnya suatu perilaku dan dirasakan suatu
kebutuhan.
merupakan kesadaran akan suatu hal yang tertangkap oleh indera manusia.
Pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman yang berulang-ulang dapat
menyebabkan terbentuknya pengetahuan. Pengalaman masa lalu dan aspirasinya
untuk masa yang akan datang menentukan perilaku masa kini.
Faktor internal yang mempengaruhi pengetahuan antara lain: meliputi
lingkungan, sosial ekonomi, kebudayaan, dan informasi. Lingkungan sebagai
faktor yang terpengaruh dalam perkembangan sifat dan perilaku individu. Sosial
ekonomi, penghasilan sering dilihat untuk menilai suatu hubungan antara tingkat
penghasilan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Kebudayaan adalah
perilaku normal, kebiasaan, nilai, dan penggunaan sumber-sumber didalam suatu
masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup. Informasi adalah penerang,
keterangan, pemberitahuan yang dapat menimbulkan kesadaran dan
mempengaruhi perilaku (Notoatmodjo, 2007).
Sikap merupakan suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoadmojo, 2007 ).
Sedangkan LL Thurson dalam Ahmadi (2007), menyatakan sikap sebagai
tindakan kecendrungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan
dengan objek psikologi: orang memilki sikap positif terhadap suatu objek apabila
ia suka atau memilki sikap yang favorable, sebaliknya orang yang diketahui
memiliki sikap yang negative bila ia tidak suka atau sikap unfavorable terhadap
objek.
kemampuan baru untuk menciptakan kesejahteraan. Sedangkan menurut Rogers
(dalam Hanafi, 2004) inovasi adalah ide, tindakan, atau barang yang dianggap
baru oleh seseorang. Tidak menjadi soal apakah ide tersebut betul-betul baru atau
tidak jika diukur dengan selang waktu sejak digunakan atau diketemukan pertama
kali. Kebaruan inovasi itu diukur secara subyektif, menurut pandangan individu
yang menangkapnya. Jika sesuatu ide dianggap baru oleh seseorang maka ia
adalah inovasi (bagi orang itu). Suatu inovasi mungkin telah diketahui oleh
seseorang beberapa waktu yang lalu, tetapi ia belum mengembangkan sikap suka
atau tidak suka terhadapnya, apakah ia menerima atau menolaknya.
Hamijoyo (dalam Sa’ud, 2008) menyatakan bahwa inovasi sering juga
diartikan sebagai segala hal yang baru atau pembaharuan. Sepintas lalu istilah
inovasi hampir sama pengertiannya dengan perubahan, namun tidak semua
perubahan adalah pembaharuan atau inovasi. Suatu perubahan dapat digolongkan
pada inovasi apabila perubahan tersebut dilakukan dengan sengaja untuk
memperbaiki keadaan sebelumnya agar menguntungkan bagi peningkatan kualitas
hidup pemakainya.
1. Presepsi
yang akan diambil.
2. Respon Terpimpin
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan
contoh.
Dapat melakukan sesuatu secara otomatis tanpa menunggu perintah atau ajakan
orang lain.
4. Adopsi
Suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik, artinya tindakan itu telah
dimodifikasikan tanpa mengurangi kebenaran dari tindakan tersebut
(Notoatmodjo, 2007).
2.6. Masyarakat
Masyarakat adalah sekupulan manusia yang saling bergaul, atau dengan
istilah lain saling berinteraksi, kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut
suatu sistem Adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh suatu
rasa identitas bersama (Mubarak, 2009).
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup
dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan
berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu
(Entjang, 2000).
istilah lain saling berinteraksi (Effendy, 1998).
Berdasarkan defenisi diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
masyarakat adalah sekelompok manusia yang saling berinteraksi antara satu
dengan yang lainya.
Ciri-ciri masyarakat yang sehat menurut Mubarak (2009) adalah sebagai
berikut:
2. Mampu mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya
pengangkatan kesehatan, terutama untuk ibu dan anak.
3. Berupaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan, terutam penyediaan
sanitasi dasar yang di kembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat
untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup.
4. Selalu meningkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan
status sosial ekonomi masyakat.
5. Berupaya selalu menurunkan angka kesakitan dan kematian dari berbagai
sebab dan penyakit.
2.7.1Definisi Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
Prilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap, dan tidak praktif untuk
memelihara dan mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari
ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat
(Depkes, 2008). Prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua prilaku
yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan dimasyarakat (Depkes, 2008).
Prilaku hidup bersih dan sehat (PBHS) adalah sebagai wujud operasional
promosi kesehatan merupakan dalam upaya mengajak, mendorong kemandirian
masyarakat berprilaku hidup bersih dan sehat (Ekasari,2008).
Kesehatan anggota keluarga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan
prilaku hidup bersih dan sehat.
2.7.2 Ciri-ciri rumah sehat
Ada 5 ciri-ciri rumah sehat menurut Notoadmodjo (2007) sebagai berikut:
1. Bahan bangunan
Bahan bangunan terbuat dari lantai ubin atau semen, dinding terbuat dari
tembok, atap rumah terbuat dari genteng atau seng.
2. Ventilasi
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi yaitu untuk menjaga agar
aliran udara dalam rumah tersebut tetap segar, untuk membebaskan udara ruangan
dari bakteri-bakteri,untuk menjaga agar ruangan rumah selalu tetap dalam
kelembaban yang optimum.
3. Cahaya
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak
terlalu banyak.
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di
dalamnya.
Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas yaitu penyediaan air
bersih yang cukup, pembuangan tinja, pembuangan air limbah, pembuangan
sampah, fasilitas dapur, ruang bekumpul keluarga.
6. Kebutuhan udara
a. Pada daerah tropis, setiap orang membutuhkan hawa udara 500 lt/jam
sampai dengan 1500 lt/jam.
b. Kecepatan angin atau udara yang melalui ventelasi pada ketinggian 2
meter dari muka tanah rata-rata sekitar 0,01-0,5 m/lt. pada rumah sehat
kebutuhan udara tersebut dapat dipenuhi dengan memperhatikan lubang
ventilasi pada rumah.
2.7 Lingkungan Rumah
menghendaki suatu lingkungan baik dan sehat adalah :
1. Sampah-sampah ditempat tinggal dapat ditanggulangi dengan cara
dibuang dilokasi pembuangan sampah (yang jauh dari tempat tinggal),
atau dengan pembuatan lubang sampah, dengan menimbun atau dikelola
untuk dibuat pupuk kandang.
2. Genangan air, air tidak boleh tergenang lebih dari seminggu, karena
dapat dijadikan tempat berkembang biaknya nyamuk, masalah ini dapat
diatasi dengan pembuatan selokan agar air dapat mengalir.
3. Sumber air (sumur), kontruksinya baik dan memenuhi syarat, perlu
diperhatikan saat membuat sumur, jarak minimal dari sumber air kotor
(septik tank, sumur resapan, saluran air kotor yang tidak kedap air)
adalah 7 meter, agar sumur tidak tercemar.
4. Tanaman disekitar rumah, pepohonan yang rindang akan mengakibatkan
lingkungan yang gelap dan lembab, diusahakan agar sinar matahari pagi
dapat menyinari rumah, tanpa terhalang oleh pepohonan.
5. Kandang hewan (biasanya untuk rumah dipendesaan), letaknya
diusahakan agar tidak terlalu dekat dengan rumah terutama pembuangan
sampah/kotoran, dapat dibuatkan tempat-tempat tertentu yang jauh dari
jangkauan anak-anak dan terjaga kebersihannya.
2.8 Konstruksi Rumah
1). Konstruksi Beton
diperhatikan dalam pengecoran terhadap tiang tersebut, diusahakan pengecoran
tiangnya harus kuat dan tidak sedikit semen akan terjadi tidak padat agar tiang
yang dibuat bisa bertahan lebih lama dan tidak kosong didalamnya.
2). Lantai rumah
Harus selalu kering, maka tinggi lantai harus disesuaikan dengan kondisi
setempat, lantai harus lebih tinggi dari muka tanah.
3). Penetapan langit-langit
Dibuat dengan sedemikian rupa, sehingga masih ada ruang antara,
adanya ruang tersebut antara atap dan langit-langit, agar orang dapat masuk
didalamnya untuk membersihkan ruang dan perbaikan.
4). Dinding rumah
Apabila dibuat dinding harus dibeton dan diplester dengan semen lagi agar
terjamin dinding tersebut, karena apabila tidak diplester, maka batu bata atau
batako akan kelihatan dan tidak menarik dan bila terbuat dari bata atau sejenisnya
diusahakan komposisi campuran yang benar dapat dilihat disini.
5). Sudut kemiringan atap
Kemiringan atap disesuaikan dengan bahan yang dipakai, agar air hujan
akan mengalir dengan baik, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Atap dari bahan alam = 30 derajat
b. Atap genteng = 25 derajat
c. Atap asbes, seng = 15 derajat.
2.9 Kerangka Teoritis
Gambar 2.1 KerangkaTeoritis
Tingkah laku masyarakat dalam memilih rumah yang sehat dipengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal. Untuk kedua faktor ini dapat dilihat pada
kerangka teori diatas. Sedangkan faktor pengetahuan masyarakat, pengetahuan
rumah, sikap dan tindakan masyarakat dapat dilihat pada pendapat Eka sari (2008)
dan Notoadmojo (2007). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam skema berikut:
Menurut Green dalam Notoadmojo
(2009), Perilaku Hidup Sehat:
Pengetahuan
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1). metode
Deskrptif yaitu melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi
tertentu dalam bidang tertentu secara cermat dan faktual dari data yang telah
dikumpulkan (Nazir,1999:63-64). Data yang telah dikumpulkan kemudian
disusun, di analisis dan dijelaskan sehingga memberikan gambaran mengenai
fenomenal-fenomenal yang terjadi, serta mengambil kesimpulan dari hasil analisis
yang diperoleh.
3.2.1 Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Desa Alue Peunyareng Kecamatan
Mereubo Kabupaten Aceh Barat untuk perumahan ADB untuk orang yang terkena
Tsunami Aceh tangal 26 September 2004.
3.2.2 Waktu penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada tangal 7 September sampai dengan 27
September 2013 diperumahan ADB bantuan Tsunami Kecamatan Meureubo
Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi yang akan diteliti pada perumahan ADB berjumlah 117 kepala
keluarga (KK) dengan menggunakan metode simple random sampling (acak
sederhana) dengan menggunakan suatu rumus tertentu.
3.3.2 Sampel
Pengambilan sampel untuk penelitian ini dari 117 kepala keluarga (kk)
yang menjadi objek penelitian dengan berbagai kriteria yang ada terhadap
permasalahan yang diteliti.
sekunder yaitu:
Data yang diperoleh langsung dari respoden yang ada dilokasi penilitian.
Data tersebut diperoleh dari wawancara menggunakan kuestioner
3.4.2 Data Sekunder
pengetahuan masyakat terhadap rumah sehat standar.
3.5 Definisi Operasional Variabel
No Variabel Keterangan
Wawancara
Kuestioner
Wawancara
Kuesioner
tindakan masyarakat terhadap lingkungan
di Alue peunyareng
2. Sikap masyarakat
3. Standar Rumah Sehat
3.7 Alat Pengumpulan Data
1. Kuestioner A yang berisikan tentang biodata responden yang terdiri dari
dari: umur, pendidikan pekerjaan, (Karakteristik Responden).
2. Kuestioner B yang berisikan tentang variabel pengetahuan masyarakat,
pengetahuan tentang rumah, dan sikap dan tindakan masyarakat.
3.8 Prosedur Pengumpulan Data
sebagai berikut, yaitu berfungsi untuk meneliti kelengkapan data, diantaranya
kelengkapan identitas responden, kelengkapan kuesioner.
Setalah data ditabulasi, kemudian data diolah dengan menggunakan
perangkat komputerisasi dengan statistik dan penjabarannya.
3.9 Analisis Data
3.9.1 Analisis Univariat
termasuk karakteristik sampel penelitian dengan distribusi frekuensi, dan untuk
skala numerik menggunakan nilai pemusatan dan nilai penyebaran data.
BAB IV
Perumahan Asian Developments Bank (ADB) merupakan salah satu
bantuan rumah korban tsunami 26 Desember 2004 lalu yang diberikan kepada
penerima bantuan yang terletak di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
yaitu di alue penyareng yang berdekatan dengan kampus Universitas Teuku
Umar. Rumah bantuan Asian Developments Bank (ADB) alue peunyareng ini
lokasinya jauh dari rumah penduduk dan merupakan rumah bantuan tipe 36 yang
artinya rumah bantuan yang diberikan terhadap penerima bantuan sebagai
pengganti rumah yang sebelumnya rusak/hilang akibat gempa dan gelombang
tsunami, rumah bantuan Asian Developments Bank (ADB) ini ditempati oleh
masyarakat yang berdomosili dan pendatang dengan jumlah Kepala Keluarga 117
(RPJMG Ranto Panyang Timur 2009-2012).
4.2 Karakteristik Responden
Penelitian ini dilakukan di Perumahan ADB Alue Penyareng Kecamatan
Meureubo Kabupaten Aceh Barat pada bulan September 2013 dari data yang
dikumpulkan penulis, terdapat 69 sampel. Data yang dikumpulkan oleh penulis
melalui wawancara dengan membagikan kuesioner.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Perumahan ADB
Kecamatan Meurebo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013.
Karekteristik Responden Frekuensi Persentase
Nelayan 12 17,4
Tani 16 23,3
Dagang 22 31,9
Total 69 100
Dari tabel 4.1 hasil analisa karakteristik responden diatas, terlihat bahwa
status jenis kelamin laki-laki sebanyak 28 orang (19,32%) dan yang berjenis
perempuan sebanyak 41 orang , umur responden kategori 21-40 sebanyak 29
orang, kategori 41- 50 sebanyak 23 orang dan kategori 51-60 sebanyak 17 orang.
bahwa dari 69 responden diketahui tingkat perkerjaan responden yang paling
banyak adalah Dagang yaitu sebanyak 22 responden
katagori tingkat pendidikan responden dari 69 responden diketahui tingkat
pendidikan responden dari katagori SD 19 orang dan katagori SMP sebanyak 18
orang dan dari katagori SMA sebanyak 24 orang dan yang berpeguruan tingi
sebanyak 8 0ranng.
4.2.1 Analisa Univariat
1. Perilaku Masyarakat
Rumah sehat bantuan Gempa dan Tstunami Di Perumahan ADB
Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
No Perilaku masyarakat Frekuensi Persentase
1 Baik 38 55,1
2 Kurang 31 44,9
Sumber: Data primer diolah tahun 2013
Hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 69 Responden mayoritas lebih
banyak berpengetahuan baik dibandingkan yang berpegetahuan kurang.
Sikap Masyarakat
sehat bantuan Gempa dan Tstunami di Perumahan ADB
Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
No Sikap Masyarakat Frekuensi Persentase
1 Baik 58 84,1
2 Kurang 11 15,9
Sumber: Data primer diolah tahun 2013
Tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa dari 69 Responden didapat 58 orang
(84,1%) yang bersikap baik.
Rumah Sehat Bantuan Gempa dan Tstunami di Perumahan ADB
Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
No Tindakan Masyarakat Frekuensi Persentase
1 Baik 40 58
2 Kurang 29 42
Sumber: Data primer diolah tahun 2013
Tabel diatas diperoleh bahwa dari 69 Responden didapat 40 orang (58%)
yang tindakannya baik.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tentang Standar Rumah sehat bantuan
Gempa dan Tstunami di Perumahan ADB Kecamatan
Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
1 Baik 55 79,7
2 Kurang 14 20,3
Sumber: Data primer diolah tahun 2013
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa dari 69 responden
didapat sebahagian masyarakat berperilaku baik berjumlah 55 responden.
4.2 Pembahasan
Perilaku masyarakat terhadap pemahaman terhadap rumah bersih dan
kesehatan dapat ditentukan oleh 2 faktor utama, yaitu perilaku dan non-perilaku
(fisik, sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya). Upaya pemberantasan penyakit
menular, penyediaan air bersih dan pembuangan tinja, penyediaan kesehatan dan
sebagainya tidak terlepas dari rumah sehat adalah upaya intervensi terhadap faktor
fisik (non-perilaku). Sedangkan upaya intervensi terhadap faktor perilaku dapat
dilakukan melalui dua pendekatan yakni (Krianto, 2005):
c. Pendidikan (Education)
agar masyarakat mau melakukan tindakan-tindakan untuk memelihara rumah, dan
meningkatkan kesehatan pribadinya. Hasil dari pendidikan ini diharapkan
berlangsung lama dan menetap karena didasar oleh kesadaran.
d. Paksaaan atau tekanan (Coercion)
Paksaan atau tekanan yang dilakukan kepada masyarakat agar mereka
melakukan tindakan-tindakan untuk memelihara dan meningkatkan perilaku
mereka sendiri. Tindakan atau perilaku sebagai hasil tekanan paling cepat, tetapi
tidak akan langgeng karena tidak didasari oleh pemahaman dan kesadaran apa
mereka berperilaku seperti ini.
Developments Bank ), tingkat perilaku masyarakat dalam hal ini sangat berperan
penting dalam menjaga dan melestarikan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya.
Tetapi dalam hal ini masih ada juga sebahagian masyarakat yang perilakunya
kurang terhadap standar rumah sehat yaitu berjumlah 14 orang (20,3%),
kemungkinan disebabkan oleh faktor lain, seperti kerja sama antara pihak
pengelola dengan masyarakat terlalu jauh, atau kesadaran masyarakat masih
kurang terhadap lingkungan dan membiarkannya begitu saja.
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Notoatmodjo, 2006 bahwa
Sikap merupakan suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek,
Sikap juga seuatu keadaan dalam diri manusia yang mengerakan untuk
bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan prasaan tertentu di dalam
menanggapi objek situasi atau kondisi dilingkungan sekitar nya.
Berdasarkan hasil yang didapatkan oleh peniliti dari 69 Responden, bahwa
yang bersikap baik lebih banyak, Sedangkan yang sikap kurang lebih sedikit sikap
terdiri dari berbagai tingkatan seperti menerima , merespon, menghargai dan
bertangung jawab.
yang mempegaruh terhadap terhadap standar rumah sehat dan selanjutnya dapat
menerapkan pengetahuan tentang rumah sehat.
Adapun faktor-faktor yang berperan dalam penerapan rumah sehat tidak
terlepas dari faktor individu itu sendiri seperti pengetahuan, sikap, tindakan atau
persepsi, kesadarannya dalam hidup sehat.
Dari hasil penilitian yang penulis dapatkan dilapangan bahwa tindakan
juga merupakan suatu bahagian dari perilaku yang sangat perlu diperhatikan untuk
mencapai suatu tujuan untuk perubahan terhadap sesuatu.
Dalam hal ini tentu saja dapat mempegaruhi perilaku responden tentang
standar rumah sehat karena sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh poter dan
Perry (1999) yaitu salah satu variabel yang mempegaruhi perilaku dan keyakinan
seseorang tentang kesehatan adalah tingkat pengetahuan atau intelektual.
Kemampuan dalam untuk mengerti faktor-faktor yang berpengaruh dalam standar
rumah sehat.
BAB V
Tangal 7 September sampai dengan 27 September tentang perilaku masyarakat
tentang standar rumah sehat di perumahan ADB (Asian Develomens Bank) Alue
Peunyareng Kecamatan Meurebo Kabupaten Aceh Barat, dapat ditarik kesimpulan
bahwa responden yang berperilaku baik terhadap standar rumah sehat yaitu
berjumlah 55 responden (79,9%) dan sebahagiannya berperilaku kurang yaitu 14
responden (20,3 %).
5.2 Saran
tidak membuang sampah sembarangan, menjaga dan memelihara
kesehatan lingkungan perumahan.dengan bergotong royong untuk
kebersihan lingkungan.
2. Diharapkan kepada Masyarakat yang tinggal di perumahan ADB agar
dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas standar rumah sehat
karena ini merupakan salah satu kebutuhan pokok (primer).
3. Perlunya peningkatan sosialisasi kepada masyarakat tentang standar
rumah sehat yang ada diperumahan ADB Kecamatan Meureubo
Kabupaten Aceh Barat.
Ahmadi, A 2002. Psikologi Sosial, Cetakan Kedua, Rineka Cipta, Jakarta.
, 2003. Ilmu Kesehatan dan Perilaku Masyarakat. Edisi I Cetakan
Kedua Rineka Cipta. Jakarta.
Rineka Cipta. Jakarta.
Effendy, 1998. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan Ketiga. Rineka Cipta.
Jakarta.
Ekasari, 2008. Manejemen Hidup Bersih dan Sehat. Penerbit. Rineka Cipta.
Jakarta.
Entjang, 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan Kedua Citra Adtya Balati.
Bandung.
Cipta, Jakarta.
Mubarak, 2009. Lingkungan Bersih Masyarakat. Cetakan Ketiga. Penerbit
Ghalia. Bandung.
Notoatmodjo, S. 2006. Metodelogi Kesehatan Masyarakat, Edisi Revisi, Cet. Ke
6. Penerbit Rineka Cipta Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2007. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu perilaku
Kesehatan..: Andi Offset. Yogyakarta
Potter & Perry. 1999. Fundamentals of Nursing The Concpts, Process and
practive, Edition, St.Louis :JB.Lippincott.
RPJMG.2012
Setiawati, 2008. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Edisi Revisi, Cet 2. Penerbit
Ghalia, Jakarta.
Lampiran 1
RUMAH SEHAT BANTUAN GEMPA DAN TSUNAMI
DI PERUMAHAN ADB DI KECAMATAN MEREUBO
KABUPATEN ACEH BARAT
I. Karakteristik Responden
a. Ya
b. Tidak
tentang keberadaan rumah?
a. Sesuai
Sepengetuhuan bapak rumah bantuan ADB sudah sesuai standar layak huni!
a. Ya
b. Tidak
standar?
yang diberikan!
a. Sesuai
terhadap lingkungan sekitar tentang keberadaan rumah?
a. Ya
b. Tidak
a. Sesuai
standar layak huni!
standar?
rumah sudah sangat sesuai keberadaanya?
a. Ya
b. Tidak
rumah?
a. Sesuai
bantuan ADB
a. Ya
b. Tidak
keberadaanya?
sekitar tentang keberadaan rumah?
4.
5.
huni!
sangat standar?
a. Ya
b. Tidak
Lampiran 2
TABEL SKOR
No Variabel
Yang Diteliti
No Urut
PENGETAHUAN MASYARAKAT SIKAP MASYARAKAT
NO 1 2 3 4 5 TOTAL KET 1 2 3 4 5 TOTAL KET
1 2 2 2 1 1 8 Baik 1 2 2 2 1 8 Baik
2 1 1 2 1 2 7 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
3 2 2 1 2 1 8 Baik 1 2 2 2 2 9 Baik
4 2 2 2 2 2 10 Baik 1 2 2 2 2 9 Baik
5 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 2 2 2 2 10 Baik
6 2 2 1 2 2 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
7 2 2 2 1 2 9 Baik 2 2 2 2 1 9 Baik
8 2 2 1 2 2 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
9 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 1 2 9 Baik
10 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
11 2 1 2 2 1 8 Baik 1 2 1 2 2 8 Baik
12 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 1 2 2 9 Baik
13 2 2 2 2 1 9 Baik 2 2 1 2 2 9 Baik
14 1 2 2 2 2 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
15 1 2 2 2 1 8 Baik 2 2 2 1 2 9 Baik
16 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 1 1 2 8 Baik
17 1 1 2 1 1 6 Baik 2 2 1 2 2 9 Baik
18 2 2 2 1 1 8 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
19 2 1 1 2 2 6 Baik 2 2 2 2 1 9 Baik
20 1 1 2 2 2 8 Baik 1 2 2 2 2 9 Baik
21 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
22 2 2 1 2 1 8 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
23 2 2 1 1 2 8 Baik 3 2 2 2 2 10 Baik
24 1 2 1 1 1 6 Baik 2 2 2 2 1 9 Baik
25 1 2 1 1 2 7 Baik 2 1 2 2 2 9 Baik
26 4 2 2 2 2 9 Baik 2 2 1 2 1 8 Baik
27 2 1 1 1 1 6 Baik 2 1 2 2 2 9 Baik
28 1 2 1 1 2 7 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
29 1 2 1 2 1 7 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
30 2 1 2 2 1 8 Baik 1 2 2 2 1 8 Baik
31 1 1 1 1 1 5 Kuarang 2 2 1 2 2 9 Baik
32 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 1 2 2 9 Baik
33 2 2 2 1 2 9 Baik 2 2 1 2 1 9 Baik
34 2 1 2 2 2 9 Baik 2 1 1 2 2 8 Baik
35 2 1 1 1 1 6 Baik 2 3 2 2 2 10 Baik
36 1 1 1 2 2 7 Baik 2 1 2 1 2 8 Baik
37 1 2 2 2 1 8 Baik 2 2 2 2 1 9 Baik
38 2 1 1 1 2 7 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
39 2 2 1 1 2 8 Baik 2 2 1 1 2 8 Baik
40 1 2 2 1 2 8 Baik 2 2 2 2 1 9 Baik
41 2 2 2 2 2 10 Baik 1 1 2 1 2 7 Baik
42 1 1 2 2 1 7 Baik 2 2 1 2 2 9 Baik
43 2 2 2 2 2 10 Baik 1 2 2 2 2 10 Baik
44 1 1 1 1 1 5 Kurang 1 1 1 1 1 5 Kurang
45 2 2 3 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
46 1 1 1 1 1 5 Kurang 1 1 1 1 1 5 Kurang
47 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 1 2 2 2 9 Baik
48 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 1 1 2 2 8 Baik
49 1 1 2 2 2 8 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
50 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 2 1 2 2 9 Baik
51 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
52 2 1 1 2 2 8 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
53 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
54 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 1 1 1 7 Baik
55 1 1 2 2 2 8 Baik 1 2 2 2 2 9 Baik
56 2 1 1 1 1 6 Baik 2 2 1 2 1 8 Baik
57 1 2 2 2 2 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
58 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
59 1 2 2 2 2 9 Baik 1 1 1 1 2 6 Baik
60 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
61 2 2 1 2 2 9 Baik 1 1 1 1 2 6 Baik
62 2 2 2 2 2 10 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
63 1 2 1 1 1 6 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
64 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 1 2 1 8 Baik
65 2 1 2 2 1 8 Baik 2 2 2 2 1 9 Baik
66 2 2 2 1 2 9 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
67 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
68 1 1 1 1 1 6 Kurang 1 1 1 1 1 5 Kurang
69 2 2 2 2 1 9 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
MASTER TABEL
TINDAKAN MASYARAKAT STANDAR RUMAH SEHAT
NO 1 2 3 4 5 TOTAL KET 1 2 3 4 5 TOTAL KET
1 2 2 1 2 2 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
2 2 2 2 1 2 9 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
3 2 2 2 2 2 10 Baik 2 1 2 2 2 9 Baik
4 2 2 2 2 1 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
5 1 1 2 2 2 8 baik 2 1 1 1 2 7 Baik
6 2 2 2 1 1 8 Baik 1 2 2 1 2 8 Baik
7 2 2 2 2 1 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
8 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 2 2 1 1 8 Baik
9 2 2 1 1 2 8 Baik 2 1 1 2 2 8 Baik
10 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 1 9 Baik
11 2 2 1 2 1 8 baik 2 2 2 2 1 9 Baik
12 2 2 2 1 2 9 Baik 1 2 2 2 1 8 Baik
13 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
14 2 1 1 1 1 6 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
15 2 2 2 2 2 10 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
16 2 1 2 2 2 9 Baik 2 1 1 1 1 6 Baik
17 2 1 1 2 2 8 Baik 1 1 1 2 2 7 Baik
18 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 1 1 8 Baik
19 1 2 2 2 1 8 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
20 2 2 2 2 1 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
21 2 2 1 1 1 7 Baik 2 1 1 2 1 7 Baik
22 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
23 2 2 2 2 2 10 Baik 2 1 1 1 1 6 Baik
24 1 1 2 2 2 8 Baik 2 2 1 1 1 7 Baik
25 2 1 2 2 2 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
26 2 2 2 1 2 9 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
27 1 1 1 1 1 5 Kurang 1 1 1 1 1 5 Kurang
28 2 2 2 2 2 10 Baik 1 2 2 2 2 9 Baik
29 2 1 2 2 1 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
30 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 2 2 1 2 9 Baik
31 2 1 2 2 2 9 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
32 2 1 2 2 2 9 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
33 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 1 1 1 7 Baik
34 1 1 1 1 2 6 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
35 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 2 2 2 2 10 Baik
36 2 2 2 2 1 9 Baik 1 1 2 2 2 8 Baik
37 2 1 2 2 1 8 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
38 2 2 2 2 2 10 Baik 1 2 2 2 2 9 Baik
39 2 2 2 1 4 9 Kurang 2 1 2 2 2 9 Baik
40 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
41 2 1 1 1 1 6 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
42 2 1 2 2 1 8 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
43 1 1 1 2 2 7 Baik 1 2 2 2 2 9 Baik
44 1 1 1 1 1 5 Kurang 1 2 2 2 2 9 Baik
45 1 1 1 1 1 5 Kurang 1 1 1 1 1 5 Kurang
46 2 2 2 1 1 8 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
47 2 2 2 2 2 10 Baik 2 1 1 1 1 9 Baik
48 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
49 2 2 2 2 2 10 Baik 2 1 1 1 1 6 Baik
50 1 1 1 1 1 5 Kurang 1 2 2 1 2 8 Baik
51 1 2 2 2 2 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
52 1 1 2 2 2 8 Baik 1 2 2 2 2 9 Baik
53 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 2 2 2 2 10 Baik
54 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
55 1 1 1 2 2 7 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
56 1 1 1 2 2 7 Baik 2 1 1 2 2 8 Baik
57 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 1 2 2 9 Baik
58 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 2 2 2 2 10 Baik
59 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
60 2 2 2 1 1 8 Baik 2 1 2 2 2 9 Baik
61 2 2 2 2 1 9 Baik 2 2 2 1 2 9 Baik
62 2 2 2 1 2 9 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
63 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
64 1 1 2 2 2 8 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
65 1 1 1 1 1 5 Kurang 1 1 2 1 2 7 Baik
66 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 1 2 9 Baik
67 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 2 2 2 2 10 Baik
68 2 1 2 1 2 8 Baik 1 2 2 1 1 7 Baik
69 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 2 2 1 1 8 Baik
Frequencies
Statistics
N Valid 69 69 69 69
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Jenis Kelamin
Valid
Total 69 100,0 100,0
Valid
Total 69 100,0 100,0
Valid
Total 69 100,0 100,0
Valid
Perguruan Tinggi 8 11,6 11,6 100,0
Total 69 100,0 100,0
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Valid
Total 69 100,0 100,0
Valid
Total 69 100,0 100,0
Valid
Total 69 100,0 100,0
Valid
Total 69 100,0 100,0
KUISIONER PENELITIAN DI PERUMAHAN ADB ALUE
PEUNYARENG
PEUNYARENG
FORMULIR KUISIONER PENELITIAN YANG AKAN DI
ISI OLEH RESPONDEN DI PERUMAHAN ADB DI ALIU
PEUNYARENG
PEUNYARENG